asepnuryadin upi pkmgt

20
i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANSKERTA (SARJANA SEJAHTERA PENDIDIKAN MERATA) Program Terpadu SM3T dan Transmigrasi untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh : Asep Nuryadin 1204173 (2012) Erni Nurwanti 1203367 (2012) Fida Amatillah 1203373 (2012) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2015

Upload: ueheh-uebruet

Post on 16-Nov-2015

64 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

test

TRANSCRIPT

  • i

    PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    SANSKERTA (SARJANA SEJAHTERA PENDIDIKAN MERATA)

    Program Terpadu SM3T dan Transmigrasi untuk Meningkatkan Kualitas

    Pendidikan di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM-GAGASAN TERTULIS

    Diusulkan oleh :

    Asep Nuryadin 1204173 (2012)

    Erni Nurwanti 1203367 (2012)

    Fida Amatillah 1203373 (2012)

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

    BANDUNG

    2015

  • ii

    PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS

    1. Judul Kegiatan : SANSKERTA (SARJANA SEJAHTERA

    PENDIDIKAN MERATA)

    Program Terpadu SM3T dan Transmigrasi

    untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    di Daerah Terdepan, Terluar, dan

    Tertinggal

    2. Bidang Kegiatan : PKM-GT

    3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Asep Nuryadin

    b. NIM : 1204173

    c. Jurusan : Pedagogik/S1 PGSD

    d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Pendidikan Indonesia

    e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Dsn. Cigarukgak RT 01 RW 07, Ds.

    Ciampanan, Kec. Cineam, Kab.

    Tasikmalaya. 46198 Telp. 083899891847

    f. Alamat email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 (dua) orang

    5. Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Dindin A. M. L., S.Si., S.E., M.Pd.

    b. NIDN : 0013017905

    c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Tegal Panjang Linggasari Ciamis

    46216 / 085223350747

    Tasikmalaya, 20 Maret 2015

    Menyetujui,

    Ketua Jurusan/Program Studi

    Drs. Rustono WS, M.Pd

    NIP. 195206281981031001

    Ketua Pelaksana Kegiatan,

    Asep Nuryadin

    NIM. 1204173

    Menyetujui,

    Wakil Rektor Bidang Perencanaan,

    Kemahasiswaan, Kemitraan dan Usaha

    Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M.Hum.

    NIP. 196310241988031003

    Dosen Pendamping,

    Dindin A. M. L., S.Si., S.E., M.Pd.

    NIDN. 0013017905

    mailto:[email protected]

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL .......................................................................................i

    HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................ii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................iii

    RINGKASAN .....................................................................................................iv

    A. PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang .....................................................................................1

    2. Tujuan ...................................................................................................2

    3. Manfaat .................................................................................................2

    B. GAGASAN

    1. Kondisi Kekinian ..................................................................................2

    2. Solusi yang pernah Ditawarkan ............................................................3

    3. Perbaikan Melalui Gagasan yang Diajukan ..........................................4

    4. Pihak-pihak yang dapat Membantu ......................................................5

    5. Langkah-langkah Strategis Implementasi Program ..............................6

    C. KESIMPULAN ............................................................................................8

    DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................9

    LAMPIRAN

  • iv

    SANSKERTA (SARJANA SEJAHTERA PENDIDIKAN MERATA)

    Program Terpadu SM3T dan Transmigrasi untuk Meningkatkan Kualitas

    Pendidikan di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal

    Disusun Oleh:

    Asep Nuryadin, Erni Nurwanti dan Fida Amatillah

    Email: [email protected] / [email protected] / [email protected]

    Jurusan Pedagogik Program Studi S1-PGSD

    Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

    Jl. Dadaha No. 18 telp. (0265) 331860, Tasikmalaya 46115

    RINGKASAN

    Untuk mengatasi masalah kurang meratanya pendidikan terutama di daerah

    3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), pemerintah melaksanakan program Sarjana

    Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T). Mengajar di

    daerah 3T memiliki kendala tersendiri, tantangan tersebut berasal dari kondisi

    alam, sosial, dan budaya masyarakat. Untuk mengatasi berbagai kendala yang

    dihadapi para peserta SM3T salah satu solusi yang diambil pemerintah

    memberikan bantuan biaya hidup sebesar 2,5 juta rupiah per bulan. Selain itu pada

    tahun 2015 pemerintah membuka 1.000 formasi guru khusus untuk alumni peserta

    SM-3T. Namun hal ini dirasakan belum cukup mengingat jumlah alumni SM3T

    lebih banyak dan belum memiliki kejelasan masa depan. Oleh karena itu untuk

    mengoptimalkan program SM3T kami mengajukan gagasan berupa program

    Sanskerta. Program ini merupakan program terpadu antara program SM3T dari

    Kementrian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan

    program Transmigrasi dari Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

    dan Transmigrasi (KPDT). Program ini diharapkan akan memaksimalkan program

    SM3T sehingga distribusi guru menjadi lebih baik, kesejahteraan para peserta

    program ini juga akan lebih baik, serta memberikan kontribusi terhadap

    optimalisasi potensi daerah karena para peserta program Sanskerta juga diberikan

    pelatihan keterampilan mengembangkan potensi daerah 3T yang menjadi tujuan.

    Kata Kunci: SM3T, Transmigrasi, Sanskerta.

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • 1

    A. PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Pendidikan sebagai salah satu aspek terpenting dalam menciptakan

    Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berintegritas tinggi,

    tentunya harus memperoleh perhatian lebih dari semua pihak, khususnya dari

    pemerintah sebagai eksekutor kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

    Dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, pasal 31 ayat (1) dinyatakan

    bahwa:

    Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.

    Hal ini menunjukkan adanya cita-cita bangsa Indonesia untuk

    menyelenggarakan pendidikan yang dapat dirasakan oleh seluruh warga

    negara Indonesia. Meskipun pada kenyataannya, tidak setiap warga negara

    mendapatkan pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan. Hal ini

    disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya faktor ekonomi dengan mahalnya

    biaya pendidikan yang harus dikeluarkan, faktor kondisi wilayah dengan

    sulitnya akses menuju daerah-daerah tertentu seperti daerah 3T (Terdepan,

    Terluar, Tertinggal), kemudian faktor kurangnya Sumber Daya Manusia

    khususnya tenaga pendidik atau guru di daerah-daerah tertentu di Indonesia.

    Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia memiliki wilayah yang sangat

    luas, mulai dari Sabang sampai Merauke. Pulau-pulau terpencil lainnya yang

    pada umumnya memiliki akses wilayah terbatas. Luasnya wilayah Indonesia

    merupakan salah satu penyebab pendidikan kurang merata. Terjadi

    kesenjangan pendidikan antara sekolah di perkotaan dengan sekolah di

    pedesaan. Apalagi dengan kondisi sekolah di daerah 3T. Adanya kesenjangan

    pendidikan tersebut dilihat dari ketersediaannya sarana prasarana, tenaga

    pendidik dan hal lain yang menunjang proses berlangsungnya pendidikan.

    Dalam tulisan Meisy Meidina Billem, hasil survey mengenai penyebaran guru

    yang tidak merata di Indonesia sebagai berikut:

    Sekolah di perkotaan kekurangan guru 21%, 37% sekolah di pedesaan

    kekurangan guru, 66% sekolah di daerah terpencil kekurangan guru dan

    34% sekolah di Indonesia yang kekurangan Guru. Sementara di banyak

    daerah terjadi kelebihan Guru.(Teacher Employment & Deployment,

    World Bank 2007 dalam Billem, 2014).

    Melihat fenomena di atas, pemerintah tidak tinggal diam. Dalam rangka

    percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T pada tahun 2011

    Kementerian Pendidikan Nasional menciptakan Program Maju Bersama

    Mencerdaskan Indonesia. Salah satunya adalah program Sarjana Mengajar di

    Daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal (SM3T). Program SM-3T

    merupakan salah satu terobosan yang dibuat Kementerian Pendidikan

    Nasional (sekarang oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

    Tinggi) saat itu untuk membantu proses pemerataan dan peningkatan kualitas

  • 2

    pendidikan di Indonesia dengan distribusi guru-guru ke daerah 3T. Menjadi

    guru di daerah 3T bukan hal yang mudah, mengingat kondisi wilayah, sarana

    dan prasarana serta akses wilayah yang sangat jauh berbeda dengan kondisi di

    daerah perkotaan pada umumnya. Maka dari itu, seyogyanya masa depan dan

    kesejahteraan guru yang berdedikasi di daerah 3T dijamin oleh negara.

    Dengan demikian, maka sebuah keharusan yang tidak dapat ditawar

    lagi bagi pemerintah untuk menjamin dan menindaklanjuti para lulusan PPG

    pasca SM-3T agar mereka dapat kembali berdedikasi di wilayah-wilayah

    yang kekurangan guru di Indonesia. Mengingat anggaran yang telah

    dikeluarkan oleh pemerintah untuk membiayai program SM-3T dan PPG

    tidaklah sedikit, namun pada akhirnya tidak ditindak lanjuti.

    2. Tujuan

    a. Mengetahui kondisi pemerataan pendidikan di Indonesia.

    b. Mengetahui kondisi terkini program SM3T dari Kementrian Riset,

    Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

    c. Mengetahui program Transmigrasi dari Kementrian Desa, Pembangunan

    Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KPDT).

    d. Menciptakan program baru yang dapat mengoptimalkan program SM3T.

    e. Mengetahui pihak-pihak terkait yang dapat membantu pelaksanaan

    program baru yang dapat mengoptimalkan program SM3T.

    f. Menentukan langkah-langkah strategis program baru yang dapat

    membantu pelaksanaan program baru yang dapat mengoptimalkan

    program SM3T.

    3. Manfaat

    a. Memberikan informasi mengenai program pemerataan pendidikan dari

    pemerintah yaitu SM3T dan beberapa kendala terkait SM3T yang

    ditemui di lapangan.

    b. Memberikan masukan kepada pemerintah terkait optimalisasi program

    SM3T.

    B. GAGASAN

    1. Kondisi Kekinian

    Mengajar di daerah 3T bukan merupakan hal yang mudah, namun

    memiliki tantangan tersendiri. Tantangan tersebut berasal dari kondisi alam,

    sosial, dan budaya masyarakat. Lingkungan tempat mengajar selain terletak

    jauh dari pusat kota juga umumnya memiliki keterbatasan sarana prasana

    serta infrastruktur yang menyebabkan sulitnya akses menuju daerah 3T.

    Dalam upaya meminimalisir kendala tersebut, Pemerintah memberikan

    bantuan hidup untuk setiap peserta SM3T sebesar 2,5 juta rupiah sebulan.

    Namun bantuan hidup ini dirasakan terlalu minim. Sebagaimana menurut

    Kasubdit Program dan Evaluasi Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud

    Agus Susilohadi :

  • 3

    Di sana (daerah 3T) mereka mendapat bantuan biaya hidup 2,5 juta

    rupiah sebulan, ini masih terlalu minim. Diharapkan ada peran dari

    daerah, ada yang menyediakan beras, dan tempat tinggal. (Ramdhani,

    2014)

    Selain biaya hidup yang masih terlalu minim, masalah lain terkait

    dengan program SM3T ini adalah tidak adanya jaminan masa depan bagi para

    alumni SM3T bahkan yang telah mengikuti program PPG. Hal ini sudah

    seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah jika pemerintah

    memang ingin membangun pendidikan di daerah 3T.

    2. Solusi yang pernah Ditawarkan

    Untuk optimalisasi program SM3T pada tahun 2015 pemerintah

    membuka 1.000 formasi guru khusus untuk alumni peserta SM-3T (Tanpa

    Nama, 2015). Namun hal tersebut dirasa belum cukup untuk menjamin

    kehidupan para alumni SM-3T yang jumlahnya lebih banyak. Saat ini tidak

    sedikit lulusan PPG pasca SM-3T yang nasibnya belum jelas, salah satunya

    adalah Klementina Ifonia Ija Su, S.Pd.Gr, seorang alumni PPG paska SM3T

    Kabupaten Manggarai, bersama rekan lainnya mengatakan bahwa:

    Kami tidak meminta lebih dari pemerintah, seperti gaji tinggi atau

    diperlakukan khusus, tetapi niat kami hanya ingin memajukan

    pendidikan yang ada, khusunya di Manggarai. Apalagi seleksi PPG itu

    tidak gampang, harus melalui seleksi nasional, bersaing diantara ribuan

    perserta namun yang lulus dari Manggarai hanya 90 orang saja, karena

    itu sangat disayangkan jika ilmu pengetahuan yang kami punya tidak

    ditransfer kepada anak didik atau di tindaklanjuti, (Amaterasu, 2014).

    Tidak hanya itu, hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Alumni PPG

    paska SM3T Kabupaten Manggarai, Maksimus Edon, S.Pd mengatakan

    bahwa:

    Kami telah dicetak oleh pemerintah dan kini telah berada di daerah, siap

    mengabdi dimanapun di Manggarai, tetapi yang menjadi kendala selama

    ini adalah tidak punya ruang untuk berekspresi, menerapkan segala

    pengalaman, kemampuan serta ilmu pendidikan yang telah kami dapat

    selama mengikuti PPG, (Tanpa Nama, 2014)

    Sementara itu menurut Anies Baswedan pada rapat koordinasi tingkat

    menteri tentang pemanfaatan dana fungsi pendidikan ke daerah, beliau

    mengingatkan kembali pesan presiden Joko Widodo untuk memberikan fokus

    perluasan akses pendidikan pada daerah terdepan, terluar, dan tertinggal,

    salah satunya yaitu dengan distribusi guru di berbagai kawasan di Indonesia

    harus merata, khususnya di daerah 3T. Beliau juga menambahkan bahwa:

    Pemerataan distribusi guru sangat perlu dipikirkan, tetapi peningkatan

    kualitas guru pun juga menjadi salah satu hal utama dari pengalokasian

    dana transfer daerah. (Hartono, 2015).

  • 4

    Dengan demikian, maka sebuah keharusan yang tidak dapat ditawar

    lagi bagi pemerintah untuk menjamin dan menindaklanjuti para lulusan PPG

    pasca SM-3T agar mereka dapat kembali berdedikasi di wilayah-wilayah

    yang kekurangan guru di Indonesia. Mengingat anggaran yang telah

    dikeluarkan oleh pemerintah untuk membiayai program ini tidaklah sedikit.

    3. Perbaikan Melalui Gagasan yang Diajukan

    Untuk mengoptimalkan program SM3T yang dijalankan pemerintah

    diperlukan sejumlah tindakan. Salah satunya yaitu dengan meningkatkan

    minat para Sarjana yang mengikuti program SM3T untuk melanjutkan

    pengabdiannya di daerah 3T. Menurut Hardr (2009),

    Getting teachers to come to any area, and to rural areas in particular,

    requires that the school district and community provide for their needs.

    These include jobs for spouses, safe places to raise families, quality

    educations for their own children, adequate salaries and compensation,

    and acceptance as part of the local community.

    Berdasarkan hal tersebut, untuk meningkatkan minat menjadi guru di

    suatu daerah, terutama di daerah pedesaan (3T) diperlukan adanya jaminan

    terhadap kebutuhan mereka. Para guru yang memutuskan untuk mengajar di

    daerah 3T tidak bisa hanya dituntut untuk berdedikasi penuh atau bahkan

    diharuskan untuk melanjutkan pengabdiannya tetapi juga harus diperhatikan

    kebutuhannya.

    Kebutuhan yang dimaksud baik dari segi kebutuhan tersedianya

    pekerjaan bagi pasangan hidup, membangun keluarga, pendidikan bagi anak-

    anak, gaji dan kompensasi yang memadai, hingga diterimanya diri mereka

    sebagai bagian dari komunitas lokal.

    Untuk mewujudkan harapan terpenuhinya kebutuhan para guru yang

    mengikuti program SM3T dan memutuskan untuk melanjutkan

    pengabdiannya di daerah tersebut, kita dapat menciptakan sebuah program

    yang memadukan program SM3T dari Kemenristekdikti melalui Direktorat

    Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dengan program Transmigrasi dari

    KPDT.

    Pemaduan program SM3T dengan program transmigrasi dipilih

    berdasarkan beberapa alasan, yaitu:

    a. Masih adanya alumni peserta SM-3T yang telah lulus Pendidikan Profesi

    Guru (PPG), namun nasibnya belum jelas.

    b. Menyikapi kebijakan pemerintah mengenai penyediaan 1000 formasi

    guru khusus peserta SM-3T.

    c. Membantu program transmigrasi dari KPDT yang saat ini akan

    memprioritaskan pembangunan 1.138 desa-desa tertinggal yang ada di

    jalur perbatasan lintas negara (Infokemdes, 2015).

  • 5

    Dengan diselenggarakannya program terpadu antara dua kementrian

    tersebut, diharapkan pembangunan di daerah 3T khususnya di bidang

    pendidikan dapat berjalan lebih optimal.

    4. Pihak-pihak yang dapat Membantu

    a. Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

    Peran Kemenristekdikti yaitu :

    1) Persiapan Program

    1) Sistem rekrutmen calon peserta program Sanskerta.

    2) Sistem distribusi peserta program Sanskerta

    2) Sosialisasi Program

    3) Pelaksanaan Program

    a) Seleksi calon peserta program Sanskerta.

    b) Pelaksanaan program Sanskerta selama tiga tahun di daerah 3T

    yang menjadi tujuan. (bersama KPDT)

    4) Evaluasi Program (bersama KPDT)

    b. Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

    Peran KPDT yaitu :

    1) Persiapan Program

    a) Persiapan tempat dan fasilitas di daerah 3T yang menjadi tujuan.

    2) Pelaksanaan Program

    a) Pelatihan untuk para calon peserta agar dapat hidup mandiri.

    b) Pelaksanaan program Sanskerta selama tiga tahun di daerah 3T

    yang menjadi tujuan (bersama Kemenristekdikti).

    3) Evaluasi Program (bersama Kemenristekdikti).

    c. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

    1) Pelaksanaan Program

    Pengangkatan peserta program Sanskerta menjadi Pegawai

    Negeri Sipil (PNS) atau menjadi pegawai tetap daerah.

    d. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Terpilih Program untuk

    program SM3T

    Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) berperan

    dalam proses sosialisasi melalui kegiatan berbagi pengalaman dari

    alumni SM3T. LPTK terpilih juga diharapkan berperan secara optimal

    demi kesuksesan program Sanskerta ini. LPTK yang dimaksud terdiri

    dari tujuh belas LPTK yang berada di universitas berikut :

    1) Universitas Negeri Medan (UNIMED),

    2) Universitas Negeri Padang (UNP),

    3) Universitas Negeri Jakarta (UNJ),

    4) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),

    5) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY),

    6) Universitas Negeri Semarang (UNNES),

    7) Universitas Negeri Surabaya (UNESA),

  • 6

    8) Universitas Negeri Malang (UM),

    9) Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA),

    10) Universitas Negeri Makassar (UNM),

    11) Universitas Negeri Menado (UNIMA),

    12) Universitas Negeri Gorontalo (UNG),

    13) FKIP Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH),

    14) FKIP Universitas Riau (UR),

    15) FKIP Universitas Nusa Cendana (UNDANA),

    16) FKIP Universitas Mulawarman (UNMUL), dan

    17) FKIP Universitas Tanjungpura (UNTAN). (Fitriyani, 2013).

    5. Langkah-langkah Strategis Implementasi Program

    Untuk merealisasikan program Sanskerta yang merupakan program

    terpadu SM3T dan Transmigrasi, terdapat sejumlah langkah yang dapat

    diambil yaitu sebagai berikut:

    a. Tahap Persiapan Program

    Pada tahap ini pihak-pihak terkait yaitu Kemenristekdikti,

    Kemendikbud, dan KPDT menyiapkan langkah-langkah strategis dan

    teknis program Sanskerta. Hal-hal yang harus disiapkan diantaranya:

    1) Sistem rekrutmen calon peserta program Sanskerta.

    Peserta program Sanskerta harus memenuhi syarat-syarat sebagai

    berikut:

    a) Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dari Perguruan Tinggi

    (PT);

    b) Diutamakan lulusan kependidikan atau yang telah mengikuti

    program Pendidikan Profesi Guru (PPG).

    c) Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 35 tahun;

    d) Lulus psikotes, wawancara, dan tes keterampilan mengajar.

    e) Pertimbangan khusus untuk calon peserta yang memiliki prestasi

    di bidang akademik dan non akademik;

    2) Sistem distribusi peserta program Sanskerta.

    Untuk sistem distribusi peserta program Sanskerta,

    diutamakan di wilayah 3T yang paling membutuhkan. Setiap sekolah

    minimal diperuntukkan bagi tiga orang peserta. Hal ini dimaksudkan

    agar para peserta dapat saling berbagi ide, saran, dan masukan untuk

    perbaikan kinerja dan juga perbaikkan program.

    3) Persiapan tempat dan fasilitas di daerah 3T yang menjadi tujuan.

    Untuk memenuhi kebutuhan hidup peserta program

    Sanskerta, tempat dan sejumlah fasilitas harus dipersiapkan, yaitu :

    a) Rumah tempat tinggal.

    b) Kendaraan roda dua.

    c) Keperluan bertani (tanah, bibit, pupuk, dll.).

  • 7

    d) Keperluan berternak (kandang ternak, hewan ternak, pakan,

    dll.).

    Pemerintah melalui pihak-pihak terkait harus mempersiapkan

    segalanya sebaik mungkin. Hal ini semata-mata agar cita-cita pendidikan

    yang merata di Indonesia dapat tercapai.

    b. Tahap Sosialisasi Program

    Sosialisai program dilaksanakan untuk memberikan informasi

    mengenai program baru ini. Sosialisasi yang baik diharapkan akan

    meningkatkan minat para lulusan PT untuk mengikuti program ini.

    Sosialisasi dapat dilakukan melalui:

    1) Seminar dari pemerintah dan kegiatan berbagi pengalaman dari

    alumni program SM3T sebelumnya.

    2) Sosialisasi melalui media masa.

    c. Tahap Pelaksanaan Program

    Tahap pelaksanaan program dilaksanakan dengan tahapan sebagai

    berikut:

    1) Seleksi calon peserta program Sanskerta.

    2) Pelatihan untuk para calon peserta agar dapat hidup mandiri, berupa:

    a) Pelatihan keterampilan bertani

    b) Pelatihan keterampilan berternak

    c) Pelatihan keterampilan mengembangkan potensi daerah tujuan.

    3) Pelaksanaan program Sanskerta selama tiga tahun di daerah 3T yang

    menjadi tujuan.

    4) Pengangkatan peserta program Sanskerta menjadi Pegawai Negeri

    Sipil (PNS) atau menjadi pegawai tetap daerah. Pengangkatan

    dilaksanakan bagi peserta program Sanskerta yang memutuskan

    untuk menjadi PNS atau pegawai tetap di daerah 3T tersebut.

    d. Tahap Evaluasi Program

    Evaluasi program dilaksanakan untuk mennilai keberhasilan

    program Sanskerta. Aspek yang dievaluasi adalah :

    1) Program-program Sanskerta yang terdiri dari program pendidikan

    dan pengembangan potensi daerah.

    2) Kondisi kehidupan para peserta program Sanskerta.

    Hasli evaluasi ini selanjutnya dijadikan acuan untuk perbaikan

    program Sanskerta. Selain itu harus dibuat jurnal nasional khusus yang

    berisi pengalaman para peserta program Sanskerta selama mengikuti

    program ini. Pengalaman para peserta diharapkan akan menginspirasi para

    sarjana lainnya untuk berpartisipasi dalam program Sanskerta demi

    memajukan daerah 3T.

  • 8

    C. KESIMPULAN

    Program Sanskerta yang merupakan program terpadu antara program

    SM3T dari Kemenristekdikti dan program Transmigrasi dari KPDT

    diharapkan dapat menjadi solusi untuk mencapai pemerataan pendidikan di

    Indonesia.

    Dalam pelaksanaannya seluruh pihak terkait harus bekerja dengan

    sungguh-sungguh mulai dari tahap persiapan, sosialisasi, pelaksanaan, hingga

    evaluasi program. Hal ini agar agar program berjalan secara optimal dan cita-

    cita untuk memberikan hak pendidikan yang sama bagi seluruh warga negara

    Indonesia dapat tercapai.

    Program Sanskerta diharapkan akan mengoptimalkan program SM3T

    sehingga distribusi guru menjadi lebih baik. Selain itu kesejahteraan dan

    masa depan para guru yang mengikuti program ini lebih terjamin. Program

    Sanskerta juga diharapkan akan memberikan perbaikan di daerah 3T yang

    menjadi tujuan transmigrasi karena para guru juga berperan dalam

    membangun daerah dan mengoptimalkan potensi daerah.

  • 9

    DAFTAR PUSTAKA

    Amaterasu, I. 2014. Nasib SM-3T Angkatan Pertama yang Masih Terlantar.

    [Online]. Diakses dari: http://www.indoamaterasu.com/2014/07/nasib-sm-

    3t-angkatan-pertama-yang-masih.html.

    Billem, M.M. 2014. 34 Persen Sekolah di Indonesia Kekurangan Guru. [Online].

    Diakses dari : http://geotimes.co.id/?s=kekurangan+guru&x=0&y=0.

    Fitriyani, Sisca. 2013. Persepsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan

    Universitas Pendidikan Indonesia Terhadap Program Sarjana Mendidik di

    Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal. UPI : repository.upi.edu

    Hardr, P. L. 2009. Nurturing The Rural Teacher Experience: Lessons From The

    United States. Dalam Terry Lyons, Joon-Yul Choi, Greg McPhan

    (Penyunting), ISFIRE 2009 International Symposium for Innovation in

    Rural Education : Improving Equity in Rural Education. Australia :

    University of New England

    Hartono, S. 2015. Perluasan Akses Pendidikan pada Daerah 3T. Diakses dari :

    http://www.kemendikbud.go.id/kemendikbud/berita/3718

    Infokemdes. 2015. Berita-Mendes Marwan Prioritaskan 1.138 Desa Perbatasan.

    [Online]. Diakses dari : http://www.kpdt.go.id/berita/1389/mendes-

    marwan-prioritaskan-1.138-desa-perbatasan.

    Ramdhani, G. 2014. Beasiswa Penuh Bagi Calon Guru di Daerah Tertinggal.

    [Online]. Diakses dari: http://news.liputan6.com/read/2074659/beasiswa-

    penuh-bagi-calon-guru-di-daerah-tertinggal.

    Undang-undang Dasar 1945

    _____. 2015. Pemerintah Sediakan 1000 Formasi Guru Khusus SM3T. [Online].

    Diakses dari : http://cahunnes.com/2015/01/pemerintah-sediakan-1000-formasi-

    guru-khusus-sm3t/.

    _____. 2014. Peserta SM3T Butuh Kejelasan Nasib. [Online]. Diakses dari:

    http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/06/11/n6zsc9-peserta-

    sm3t-butuh-kejelasan-nasib.

    http://www.indoamaterasu.com/2014/07/nasib-sm-3t-angkatan-pertama-yang-masih.htmlhttp://www.indoamaterasu.com/2014/07/nasib-sm-3t-angkatan-pertama-yang-masih.htmlhttp://geotimes.co.id/?s=kekurangan+guru&x=0&y=0http://www.kemendikbud.go.id/kemendikbud/berita/3718http://news.liputan6.com/read/2074659/beasiswa-penuh-bagi-calon-guru-di-daerah-tertinggalhttp://news.liputan6.com/read/2074659/beasiswa-penuh-bagi-calon-guru-di-daerah-tertinggalhttp://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/06/11/n6zsc9-peserta-sm3t-butuh-kejelasan-nasibhttp://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/06/11/n6zsc9-peserta-sm3t-butuh-kejelasan-nasib

  • 10

    Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota. A. Identitas Diri

    1. Nama Lengkap (dengan gelar) Asep Nuryadin

    2. Jenis Kelamin Laki-laki

    3. Program Studi S1 PGSD

    4. NIM 1204173

    5. Tempat dan Tanggal Lahir Tasikmalaya, 10 Nopember 1993

    6. E-mail [email protected]

    7. Nomor Telepon/HP 083899891847

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN Rahayu SMPN 1 Cineam SMAN 8

    Tasikmalaya

    Jurusan - - IPA

    Tahun Masuk-

    Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

    C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

    No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

    1. Juara 1 Reading Contest Panitia Porseni SD/MI

    Kecamatan Cineam 2005

    2. Juara 2 Lomba Puisi Panitia Porseni SD/MI

    Kecamatan Cineam 2005

    3.

    Siswa Berprestasi

    Peringkat Ke 2 Se-

    Kabupaten Tasikmalaya

    Dinas Pendidikan Kabupaten

    Tasikmalaya 2008

    4.

    Penghargaan atas dedikasi

    di bidang Pendidikan,

    Olahraga, dan Seni.

    Bupati Tasikmalaya 2008

    5. Pemenang Hibah Bersaing

    Penelitian Mahasiswa

    Universitas Pendidikan

    Indonesia 2014

    6. Pemenang Program

    Mahasiswa Wirausaha DIKTI 2014

    7 Pemenang PKM-Penelitian DIKTI 2015

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis.

    Tasikmalaya, 20 Maret 2015

    Pengusul,

    ( Asep Nuryadin )

    mailto:[email protected]

  • 11

    A. IdentitasDiri

    1. Nama Lengkap (dengan gelar) Erni Nurwanti

    2. Jenis Kelamin Perempuan

    3. Program Studi S1 PGSD

    4. NIM 1203367

    5. Tempat dan Tanggal Lahir Tasikmalaya, 2 Agustus 1992

    6. E-mail [email protected]

    7. Nomor Telepon/HP 089640050848

    B. RiwayatPendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN Cilingga SMPN 4

    Tasikmalaya

    SMKN 1

    Tasikmalaya

    Jurusan - - Akuntansi

    Tahun Masuk-

    Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2012

    C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi

    lainnya)

    No JenisPenghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1. Juara Harapan 1 LCTAI

    Se-Pemkot Tasikmalaya

    PT PLN Persero Kota

    Tasikmalaya 2007

    2 Juara 1 PMR Regu Puteri

    Se-Priangan Timur SMA Negeri 2 TSM 2007

    3 Juara Umum PMR Se-

    Priangan Timur SMA Negeri 2 TSM 2007

    4

    Juara 3 Ngadongeng Basa

    Sunda se-Kota

    Tasikmalaya

    Dinas Pendidikan Kota

    Tasikmalaya 2007

    5.

    Juara 1 Matematika Non

    Teknologi se-kota

    Tasikmalaya

    Dinas Pendidikan Kota

    Tasikmalaya 2011

    6. Peringkat 10 Matematika

    Non Teknologi

    Pemerintah Provinsi Jawa

    Barat 2011

    7.

    Pengurus Berprestasi 1

    Kopma UPI Kampus

    Tasikmalaya

    Kopma UPI Kampus

    Tasikmalaya 2014

    mailto:[email protected]

  • 12

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.

    Tasikmalaya, 20 Maret 2015

    Pengusul,

    ( Erni Nurwanti )

  • 13

    D. IdentitasDiri

    1. Nama Lengkap (dengan gelar) Fida Amatillah

    2. Jenis Kelamin Perempuan

    3. Program Studi S1 PGSD

    4. NIM 1203373

    5. Tempat dan Tanggal Lahir Tasikmalaya, 21 Juli 1994

    6. E-mail [email protected]

    7. Nomor Telepon/HP 083827177923

    E. RiwayatPendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SDN Purbaratu 3 MTs. Nurul Iman SMAN 3

    Tasikmalaya

    Jurusan - - IPS

    Tahun Masuk-

    Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

    F. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi

    lainnya)

    No JenisPenghargaan Institusi Pemberi

    Penghargaan

    Tahun

    1.

    Juara Aqidah Akhlak dan

    Fiqih Tingkat SMP/MTs

    Se-Kota dan Kabupaten

    Tasikmalaya

    SMAN 1 Tasikmalaya 2004

    2. Juara 1 IPS PMK (Pararel) SMAN 3 Tasikmalaya 2008

    3. Peserta National English

    Olympic

    Global House Universitas

    Brawijaya Malang 2010

    4.

    Peserta OSN Bidang

    Ekonomi Tingkat Kota

    Tasikmalaya

    Dinas Pendidikan Kota

    Tasikmalaya 2011

    5.

    Peserta Economics

    Challenge 4 Se-Priangan

    Timur

    Banking Community FE

    Universitas Siliwangi 2011

    6.

    Peserta Islamic Nasyid

    Competition Se-

    Tasikmalaya dan Ciamis

    Seniman Mahasiswa STAI

    Tasikmalaya 2011

    7. Peserta Lomba Baca Puisi

    Se-Jawa Barat Sanggar Sastra Tasik (SST) 2014

    mailto:[email protected]

  • 14

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

    dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

    ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

    sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

    satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.

    Tasikmalaya, 20 Maret 2015

    Pengusul,

    ( Fida Amatillah )

  • 15

    Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

    No. Nama/

    NIM

    Program

    Studi

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi Waktu

    (Jam/Minggu) Uraian Tugas

    1

    Asep

    Nuryadin/

    1204173

    S1-

    PGSD Pendidikan 8 (delapan)

    Mencari solusi untuk

    optimalisasi program

    SM3T (berupa program

    Sanskerta)

    Mentapkan Langkah-

    langkah strategis

    implementasi program

    Sanskerta

    2

    Erni

    Nurwanti/

    1203367

    S1-

    PGSD Pendidikan 8 (delapan)

    Mencari informasi

    mengenai program

    Transmigrasi dari KPDT

    Mencari solusi untuk

    optimalisasi program

    SM3T (berupa program

    Sanskerta)

    Mencari pihak-pihak

    yang dapat membantu

    untuk implementasi

    program Sanskerta

    3

    Fida

    Amatillah/

    1203373

    S1-

    PGSD Pendidikan 8 (delapan)

    Mencari informasi

    mengenai pemerataan

    pendidikan di Indonesia

    Mencari informasi

    mengenai program

    SM3T dari

    Kemenristekdikti

    Mencari solusi untuk

    optimalisasi program

    SM3T (berupa program

    Sanskerta)

  • 16

    Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Tlp. (022) 2013163-2013164 Fax (022) 2013651

    Homepage: http://www.upi.edu Email : [email protected]

    SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : ASEP NURYADIN

    NIM : 1204173

    Program Studi : S1-PGSD

    Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan

    Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM GAGASAN TERTULIS saya

    dengan judul:

    SANSKERTA (SARJANA SEJAHTERA PENDIDIKAN MERATA)

    Program Terpadu SM3T dan Transmigrasi untuk Meningkatkan Kualitas

    Pendidikan di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal

    yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah

    dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

    Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,

    maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku

    dan mengembalikan seluruh biaya kegiatan yang sudah diterima ke kas negara.

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-

    benarnya.

    Tasikmalaya, 20 Maret 2015

    Menyetujui,

    Wakil Rektor Bidang Perencanaan,

    Kemahasiswaan, Kemitraan dan Usaha

    Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum

    NIP 196310241988031003

    Ketua Pelaksana,

    Asep Nuryadin

    NIM. 1204173

    http://www.upi.edu/mailto:[email protected]