asam sulfat

7
7/18/2019 Asam Sulfat http://slidepdf.com/reader/full/asam-sulfat-56d4b4d6df01b 1/7 Asam sulfat Asam sulfatH 2 SO 4 , merupakan asam mineral (anor- ganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asamsulfatmempunyaibanyakkegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton, dengan nilai perdagangan seharga US$8 juta. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak. 1 Keberadaan Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat di- temukan secara alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis. Walaupun demikian, asam sulfat merupak- an komponen utama hujan asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produk sampingan utama dari pembakaran bahan bakar seper- ti batu bara dan minyak yang mengandung sulfur (bele- rang). Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mi- neral sulfida, misalnya besi sulfida. Air yang dihasilkan darioksidasiinisangatasam dandisebutsebagai airasam tambang . Air asam ini mampu melarutkan logam-logam yang ada dalam bijih sulfida, yang akan menghasilkan uap berwarna cerah yang beracun. Oksidasi besi sulfida pirit oleh oksigen molekuler menghasilkan besi(II), atau Fe 2+ : 2 FeS 2  + 7 O 2  + 2 H 2 O → 2 Fe 2+ + 4 SO 4 2− + 4 H + Fe 2+ dapat kemudian dioksidasi lebih lanjut menjadi Fe 3+ : 4 Fe 2+ + O 2  + 4 H + → 4 Fe 3+ + 2 H 2 O Fe 3+ yang dihasilkan dapat diendapkan sebagai hidroksida: Fe 3+ + 3 H 2 O → Fe(OH) 3  + 3 H + Besi(III) atau ion feri juga dapat mengoksidasi pirit. Ke- tika oksidasi pirit besi(III) terjadi, proses ini akan ber- jalan dengan cepat. Nilai pH yang lebih rendah dari nol telahterukur pada air asam tambang yang dihasilkan oleh proses ini. 1.1 Asam sulfat di luar angkasa 1.1.1 Atmosfer Venus Asamsulfat diproduksidi atmosferbagianatas Venus da- ri karbon dioksidasulfur dioksida, dan uap air secara fotokimia oleh cahaya matahari Foton ultraviolet dengan panjang gelombang kurang dari 169 nm dapat menga- kibatkan fotodisosiasi karbon dioksida menjadi karbon monoksida dan oksigen atomik. Oksigen atomik sangatlah reaktif. Ketika ia bereaksi de- ngan sulfur dioksida yang merupakan sekelumit bagian dari atmosfer Venus, sulfur trioksida dihasilkan, dan ke- tika bergabung dengan air, akan menghasilkan asam sul- fat. CO 2  → CO + O SO 2  + O → SO 3 SO 3  + H 2 O → H 2 SO 4 Di bagian atas atmosfer Venus yang lebih dingin, asam sulfat terdapat dalam keadaan cair, dan awan asam sul- fat yang tebal menghalangi pandangan permukaan Ve- nus ketika dipandang dari atas. Awan permanen Venus menghasilkan hujan asam yang pekat sama halnya atmo- sfer bumi menghasilkan air hujan. Atmosfer Venus menunjukkan adanya siklus asam sulfat. Setelah tetesan hujan asam sulfat jatuh ke lapisan atmo- sfer yang lebih panas, asam sulfat akan dipanaskan dan melepaskan uap air, sehingga asam sulfat tersebut men- jadi lebih pekat. Ketika mencapai temperatur di atas 300 °C, asam sulfat mulai berdekomposisi menjadi sulfur tri- oksida dan air (dalam fase gas). Sulfur trioksida sangat- lah reaktif dan berdisosiasi menjadi sulfur dioksida dan oksigen atomik, yang akan kemudian mengoksidasi kar- bon monoksida menjadi karbon dioksida. Sulfur dioksida dan uap air kemudian naik secara arus konveksi dari lapisan tengah atmosfer menuju lapisan atas, di mana keduanya akan diubah kembali lagi men- jadi asam sulfat, dan siklus ini kemudian berulang. 1.1.2 Pada permukaan es Europa Spektrum inframerah dari misi Galileo NASA menun- jukkan adanya absorpsi khusus pada satelit Yupiter Europa yang mengindikasikan adanya satu atau lebih hi- drat asam sulfat. Interpretasi spektrum ini kontroversial. 1

Upload: uncrownedking

Post on 01-Mar-2016

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Asam Sulfat

TRANSCRIPT

Page 1: Asam Sulfat

7/18/2019 Asam Sulfat

http://slidepdf.com/reader/full/asam-sulfat-56d4b4d6df01b 1/7

Asam sulfat

Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anor-ganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semuaperbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaandan merupakan salah satu produk utama industri kimia.Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165juta ton, dengan nilai perdagangan seharga US$8 juta.Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral,sintesis kimia, pemrosesan air  limbah dan pengilanganminyak.

1 Keberadaan

Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat di-temukan secara alami di bumi oleh karena sifatnya yanghigroskopis. Walaupun demikian, asam sulfat merupak-an komponen utama hujan asam, yang terjadi karenaoksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaanair (oksidasi asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produksampingan utama dari pembakaran bahan bakar seper-ti batu bara dan minyak yang mengandung sulfur (bele-rang).

Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mi-neral sulfida, misalnya besi sulfida. Air yang dihasilkandari oksidasi ini sangat asam dan disebut sebagai air asamtambang. Air asam ini mampu melarutkan logam-logamyang ada dalam bijih sulfida, yang akan menghasilkanuap berwarna cerah yang beracun. Oksidasi besi sulfidapirit oleh oksigen molekuler menghasilkan besi(II), atauFe2+:

2 FeS2 + 7 O2 + 2 H2O → 2 Fe2+ + 4 SO42− + 4 H+

Fe2+ dapat kemudian dioksidasi lebih lanjut menjadiFe3+:

4 Fe2+ + O2 + 4 H+ → 4 Fe3+ + 2 H2O

Fe3+ yang dihasilkan dapat diendapkan sebagaihidroksida:

Fe3+ + 3 H2O → Fe(OH)3 + 3 H+

Besi(III) atau ion feri juga dapat mengoksidasi pirit. Ke-tika oksidasi pirit besi(III) terjadi, proses ini akan ber-

jalan dengan cepat. Nilai pH yang lebih rendah dari noltelah terukur pada air asam tambang yang dihasilkan olehproses ini.

1.1 Asam sulfat di luar angkasa

1.1.1 Atmosfer Venus

Asam sulfat diproduksi di atmosfer bagian atas Venus da-ri karbon dioksida,   sulfur dioksida, dan uap air secarafotokimia oleh cahaya matahari. Foton ultraviolet denganpanjang gelombang kurang dari 169  nm dapat menga-kibatkan fotodisosiasi karbon dioksida menjadi karbonmonoksida dan oksigen atomik.

Oksigen atomik sangatlah reaktif. Ketika ia bereaksi de-ngan sulfur dioksida yang merupakan sekelumit bagiandari atmosfer Venus, sulfur trioksida dihasilkan, dan ke-tika bergabung dengan air, akan menghasilkan asam sul-fat.

CO2 → CO + O

SO2 + O → SO3

SO3 + H2O → H2SO4

Di bagian atas atmosfer Venus yang lebih dingin, asam

sulfat terdapat dalam keadaan cair, dan awan asam sul-fat yang tebal menghalangi pandangan permukaan Ve-nus ketika dipandang dari atas. Awan permanen Venusmenghasilkan hujan asam yang pekat sama halnya atmo-sfer bumi menghasilkan air hujan.

Atmosfer Venus menunjukkan adanya siklus asam sulfat.Setelah tetesan hujan asam sulfat jatuh ke lapisan atmo-sfer yang lebih panas, asam sulfat akan dipanaskan danmelepaskan uap air, sehingga asam sulfat tersebut men-jadi lebih pekat. Ketika mencapai temperatur di atas 300°C, asam sulfat mulai berdekomposisi menjadi sulfur tri-oksida dan air (dalam fase gas). Sulfur trioksida sangat-

lah reaktif dan berdisosiasi menjadi sulfur dioksida danoksigen atomik, yang akan kemudian mengoksidasi kar-bon monoksida menjadi karbon dioksida.

Sulfur dioksida dan uap air kemudian naik secara aruskonveksi dari lapisan tengah atmosfer menuju lapisanatas, di mana keduanya akan diubah kembali lagi men-jadi asam sulfat, dan siklus ini kemudian berulang.

1.1.2 Pada permukaan es Europa

Spektrum inframerah dari misi Galileo NASA menun-

jukkan adanya absorpsi khusus pada satelit   YupiterEuropa yang mengindikasikan adanya satu atau lebih hi-drat asam sulfat. Interpretasi spektrum ini kontroversial.

1

Page 2: Asam Sulfat

7/18/2019 Asam Sulfat

http://slidepdf.com/reader/full/asam-sulfat-56d4b4d6df01b 2/7

2   3 SIFAT-SIFAT FISIKA

Beberapa ilmuwan planet lebih condong menginterpreta-sikan spektrum ini sebagai ion sulfat, kemungkinan seba-gai bagian dari mineral Europa.[1]

2 Pembuatan

Asam sulfat diproduksi dari  belerang,  oksigen, dan airmelalui proses kontak.

Pada langkah pertama, belerang dipanaskan untuk men-dapatkan sulfur dioksida:

S (s) + O2 (g) → SO2 (g)

Sulfur dioksida kemudian dioksidasi menggunakanoksigen dengan keberadaan katalis vanadium(V) oksida:

2 SO2 + O2(g) → 2 SO3 (g) (dengan kebera-daan V2O5)

Sulfur trioksida diserap ke dalam 97-98% H2SO4 men-jadi oleum (H2S2O7), juga dikenal sebagai asam sulfatberasap. Oleum kemudian diencerkan ke dalam air men-jadi asam sulfat pekat.

H2SO4 (l) + SO3 → H2S2O7 (l)

H2S2O7 (l) + H2O (l) → 2 H2SO4 (l)

Perhatikan bahwa pelarutan langsung SO3  ke dalam airtidaklah praktis karena reaksi sulfur trioksida dengan airyang bersifat  eksotermik. Reaksi ini akan membentukaerosol korosif yang akan sulit dipisahkan.

SO3(g) + H2O (l) → H2SO4(l)

Sebelum tahun 1900, kebanyakan asam sulfat diproduksidengan proses bilik.[2]

3 Sifat-sifat fisika

3.1 Bentuk-bentuk asam sulfat

Walaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat di-buat, ia akan melepaskan SO3  pada titik didihnya danmenghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih sta-bil untuk disimpan, dan merupakan bentuk asam sulfatyang paling umum. Asam sulfat 98% umumnya dise-but sebagai  asam sulfat pekat . Terdapat berbagai jeniskonsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk berbagaikeperluan:

•   10%, asam sulfat encer  untuk kegunaan laboratori-um,

•   33,53%, asam baterai ,

•   62,18%, asam bilik  atau asam pupuk ,

•   73,61%, asam menara atau asam glover ,

•   97%, asam pekat .

Terdapat juga asam sulfat dalam berbagai kemurnian.Mutu teknis H2SO4  tidaklah murni dan seringkali ber-warna, namun cocok untuk digunakan untuk membuatpupuk. Mutu murni asam sulfat digunakan untuk mem-buat obat-obatan dan zat warna.

Apabila SO₃( g) dalam konsentrasi tinggi ditambahkan kedalam asam sulfat, H2S2O7   akan terbentuk. Senyawaini disebut sebagai asam pirosulfat , asam sulfat berasap,ataupun  oleum. Konsentrasi oleum diekspresikan seba-gai %SO3 (disebut %oleum) atau %H2SO4 (jumlah asam

sulfat yang dihasilkan apabila H2O ditambahkan); kon-sentrasi yang umum adalah 40% oleum (109% H2SO4)dan 65% oleum (114,6% H2SO4). H2S2O7 murni terda-pat dalam bentuk padat dengan titik leleh 36 °C.

Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak,dan oleh karenanya pada zaman dahulu ia dinamakan 'mi-nyak vitriol'.

3.2 Polaritas dan konduktivitas

H2SO4 anhidrat adalah cairan yang sangat polar. Ia me-miliki tetapan dielektrik sekitar 100. Konduktivitas lis-triknya juga tinggi. Hal ini diakibatkan oleh disosia-si yang disebabkan oleh swa-protonasi, disebut sebagaiautopirolisis.[3]

2 H2SO4 → H3SO4+ + HSO4

Konstanta kesetimbangan autopirolisisnya adalah[3]

Kₐ(25 °C)= [H3SO4+][HSO4

−] = 2,7 × 10−4.

Dibandingkan dengan konstanta keseimbangan air, K =10−14, nilai konstanta kesetimbangan autopirolisis asamsulfat 1010 (10 triliun) kali lebih kecil.

Walaupun asam ini memiliki viskositas yang cukup ting-gi, konduktivitas efektif ion H3SO4

+ dan HSO4− tinggi

dikarenakan mekanisme ulang alik proton intra molekul,menjadikan asam sulfat sebagai konduktor yang baik. Iajuga merupakan pelarut yang baik untuk banyak reaksi.

Kesetimbangan kimiawi asam sulfat sebenarnya lebih ru-mit daripada yang ditunjukkan di atas; 100% H2SO4

mengandung beragam spesi dalam kesetimbangan (di-

tunjukkan dengan nilai milimol per kg pelarut), yaitu:HSO4

− (15,0), H3SO4+ (11,3), H3O+ (8,0), HS2O7

(4,4), H2S2O7 (3,6), H2O (0,1).[3]

Page 3: Asam Sulfat

7/18/2019 Asam Sulfat

http://slidepdf.com/reader/full/asam-sulfat-56d4b4d6df01b 3/7

3

4 Sifat-sifat kimia

4.1 Reaksi dengan air

Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah  eksotermik. Sela-

lu tambahkan asam ke dalam air daripada air ke dalamasam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah dari-pada asam sulfat dan cenderung mengapung di atasnya,sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfatpekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras.Reaksi yang terjadi adalah pembentukan ion hidronium:

H2SO4 + H2O → H3O+ + HSO4-

HSO4- + H2O → H3O+ + SO4

2-

Karena hidrasi asam sulfat secara termodinamika difavo-ritkan, asam sulfat adalah zat pendehidrasi yang sangatbaik dan digunakan untuk mengeringkan buah-buahan.

Afinitas asam sulfat terhadap air cukuplah kuat sedemi-kiannya ia akan memisahkan atom hidrogen dan oksigendari suatu senyawa. Sebagai contoh, mencampurkan pati(C6H12O6)n dengan asam sulfat pekat akan menghasilk-an karbon dan air yang terserap dalam asam sulfat (yangakan mengencerkan asam sulfat):

(C6H12O6)n → 6n C + 6n H2O

Efek ini dapat dilihat ketika asam sulfat pekat ditetesk-an ke permukaan kertas. Selulosa bereaksi dengan asamsulfat dan menghasilkan karbon yang akan terlihat seperti

efek pembakaran kertas. Reaksi yang lebih dramatis ter-jadi apabila asam sulfat ditambahkan ke dalam satu sen-dok teh gula. Seketika ditambahkan, gula tersebut ak-an menjadi karbon berpori-pori yang mengembang danmengeluarkan aroma seperti karamel.

4.2 Reaksi lainnya

Sebagai asam, asam sulfat bereaksi dengan kebanyakanbasa, menghasilkan garam sulfat. Sebagai contoh, ga-ram tembaga tembaga(II) sulfat dibuat dari reaksi antaratembaga(II) oksida dengan asam sulfat:

CuO + H2SO4 → CuSO4 + H2O

Asam sulfat juga dapat digunakan untuk mengasamkangaram dan menghasilkan asam yang lebih lemah. Reaksiantara natrium asetat dengan asam sulfat akan mengha-silkan asam asetat, CH3COOH, dan natrium bisulfat:

H2SO4   + CH3COONa → NaHSO4   +CH3COOH

Hal yang sama juga berlaku apabila mereaksikan asamsulfat dengan kalium nitrat. Reaksi ini akan menghasilk-

an asam nitrat dan endapat kalium bisulfat. Ketika di-kombinasikan dengan asam nitrat, asam sulfat berperila-ku sebagai asam sekaligus zat pendehidrasi, membentuk

ion nitronium NO2+, yang penting dalam reaksi  nitrasi

yang melibatkan substitusi aromatik elektrofilik. Reaksijenis ini sangatlah penting dalam kimia organik.

Asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan logam via re-aksi penggantian tunggal, menghasilkan gas hidrogen dan

logam sulfat. H2

SO4

 encer menyerang besi, aluminium,seng, mangan, magnesium dan nikel. Namun reaksi de-ngan timah dan  tembaga memerlukan asam sulfat yangpanas dan pekat. Timbal dan tungsten tidak bereaksi de-ngan asam sulfat. Reaksi antaraasam sulfat dengan logambiasanya akan menghasilkan hidrogen seperti yang ditun-jukkan pada persamaan di bawah ini. Namun reaksi de-ngan timah akan menghasilkan sulfur dioksida daripadahidrogen.

Fe (s) + H2SO4 (aq) → H2 (g) + FeSO4 (aq)

Sn (s) + 2 H2SO4 (aq) → SnSO4 (aq) + 2 H2O(l) + SO2 (g)

Hal ini dikarenakan asam pekat panas umumnya berper-an sebagai oksidator, manakala asam encer berperan se-bagai asam biasa. Sehingga ketika asam pekat panas ber-eaksi dengan seng, timah, dan tembaga, ia akan meng-hasilkan garam, air dan sulfur dioksida, manakahal asamencer yang beraksi dengan logam seperti seng akan meng-hasilkan garam dan hidrogen.

Asam sulfat menjalani reaksi substitusi aromatik elek-trofilik dengan senyawa-senyawa aromatik, menghasilkan

asam sulfonat terkait:[4]

5 Kegunaan

Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangatpenting, dan sebenarnya pula, produksi asam sulfat sua-tu negara merupakan indikator yang baik terhadap keku-atan industri negara tersebut.[5] Kegunaan utama (60%dari total produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalahdalam “metode basah” produksi asam fosfat, yang digu-nakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatriumfosfat untuk deterjen. Pada metode ini, batuan fosfat di-gunakan dan diproses lebih dari 100 juta ton setiap tahun-nya. Bahan-bahan baku yang ditunjukkan pada persama-an di bawah ini merupakan fluorapatit, walaupun kompo-sisinya dapat bervariasi. Bahan baku ini kemudian dibe-ri 93% asam suflat untuk menghasilkan kalsium sulfat,

hidrogen fluorida (HF), dan asam fosfat. HF dipisahansebagai asam fluorida. Proses keseluruhannya dapat di-tulis:

Page 4: Asam Sulfat

7/18/2019 Asam Sulfat

http://slidepdf.com/reader/full/asam-sulfat-56d4b4d6df01b 4/7

4   6 SEJARAH 

Ca5F(PO4)3   + 5 H2SO4   + 10 H2O → 5CaSO4•2 H2O + HF + 3 H3PO4

Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh in-dustri besi dan  baja untuk menghilangkan oksidasi, ka-rat, dan kerak air sebelum dijual ke industri   otomobil.Asam yang telah digunakan sering kali didaur ulang da-lam kilang regenerasi asam bekas (Spent Acid Regenera-

tion (SAR) plant ). Kilang ini membakar asam bekas de-ngan gas alam, gas kilang, bahan bakar minyak, ataupunsumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini ak-an menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur tri-oksida (SO3) yang kemudian digunakan untuk membuatasam sulfat yang “baru”.

Amonium sulfat, yang merupakan pupuk nitrogen yangpenting, umumnya diproduksi sebagai produk samping-an dari kilang pemroses kokas untuk produksi besi danbaja. Mereaksikan amonia yang dihasilkan pada dekom-posisi termal batu bara dengan asam sulfat bekas mengi-jinkan amonia dikristalkan keluar sebagai garam (seringkali berwarna coklat karena kontaminasi besi) dan dijualkepada industri agrokimia.

Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah un-tuk pembuatan aluminium sulfat. Alumunium sulfat da-pat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulpkertas untuk menghasilkan aluminium karboksilat yangmembantu mengentalkan serat pulp menjadi permukaankertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan un-tuk membuat aluminium hidroksida. Aluminium sulfatdibuat dengan mereaksikan bauksit dengan asam sulfat:

Al2O3 + 3 H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3 H2O

Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di indus-tri kimia. Sebagai contoh, asam sulfat merupakan ka-talis asam yang umumnya digunakan untuk mengubahsikloheksanonoksim   menjadi   kaprolaktam, yang digu-nakan untuk membuat   nilon. Ia juga digunakan un-tuk membuat  asam klorida dari  garam melalui   prosesMannheim. Banyak H2SO4  digunakan dalam pengi-langan minyak bumi, contohnya sebagai katalis untukreaksi isobutana dengan  isobutilena yang menghasilkanisooktana.

5.1 Siklus sulfur-iodin

Siklus sulfur-iodin merupakan sederet proses termokimiayang digunakan untuk mendapatkan hidrogen. Ia terdiridari tiga reaksi kimia yang keseluruhan reaktannya ada-lah air dan keseluruhan produknya adalah hidrogen danoksigen.

Senyawa sulfur dan iodin didaur dan digunakan ulang.Proses ini bersifat endotermik dan haruslah terjadi pada

suhu yang tinggi. Siklus sulfur iodin sekarang ini sedangditeliti sebagai metode yang praktis untuk mendapatk-an hidrogen. Namun karena penggunaan asam korosifyang pekat pada suhu yang tinggi, ia dapat menimbulkanrisiko bahaya keselamatan yang besar apabila proses inidibangun dalam skala besar.

6 Sejarah

Besi(II) sulfat heptahidrat 

Tembaga(II) sulfat pentahidrat 

Alkimiawan abad ke-8 Abu Musa Jabir bin Hayyan (Ge-ber) dipercayai sebagai penemu asam sulfat. Asam inikemudian dikaji oleh alkimiawan dan dokter Persia abadke-9 Ar-Razi  (Rhazes), yang mendapatkan zat ini daridistilasi kering mineral yang mengandung besi(II) sulfatheptahidrat, FeSO4 • 7H2O, dan tembaga(II) sulfat pen-tahidrat, CuSO4  • 5H2O. Ketika dipanaskan, senyawa-

senyawa ini akan terurai menjadi   besi(II) oksida   dantembaga(II) oksida, melepaskan air beserta sulfur triok-sida yang akan bergabung menjadi larutan asam sulfat.

Page 5: Asam Sulfat

7/18/2019 Asam Sulfat

http://slidepdf.com/reader/full/asam-sulfat-56d4b4d6df01b 5/7

7.2 Bahaya industri    5

Metode ini dipopulerkan di Eropa melalui terjemahan-terjamahan buku-buku Arab dan Persia.

Asam sulfat dikenal oleh alkimiawan Eropa abad perte-ngahan sebagai  minyak vitriol . Kata vitriol berasal daribahasa Latin   vitreus  yang berarti 'gelas’, merujuk pada

penampilan garam sulfat yang seperti gelas, disebut seba-gai garam vitriol. Garam-garam ini meliputi tembaga(II)sulfat   (vitriol biru),  seng sulfat   (vitriol putih),  besi(II)sulfat  (vitriol hijau),  besi(III) sulfat  (vitriol Mars), dankobalt(II) sulfat (vitriol merah).

Garam-garam vitriol tersebut merupakan zat yang palingpenting dalam alkimia, yang digunakan untuk menemuk-an batu filsuf. Vitriol yang sangat murni digunakan se-bagai media reaksi zat-zat lainnya. Hal ini dikarenak-an asam vitriol tidak bereaksi dengan emas. Pentingnyavitriol dalam alkimia terlihat pada moto alkimia  V isita

I nteriora T errae Rectificando I nvenies O ccultumLapidem

('Kunjungi bagian dalam bumi dan murnikanlah, andaakan menemukan batu rahasia') yang ditemukan dalamL'Azoth des Philosophes   karya alkimiawan abad ke-15Basilius Valentinus, .

Pada abad ke-17, kimiawan Jerman Belanda Johann Gla-uber membuat asam sulfat dengan membakar sulfur ber-samaan dengan kalium nitrat, KNO3, dengan keberadaanuap. Kalium nitrat tersebut terurai dan mengoksidasi sul-fur menjadi SO3, yang akan bergabung dengan air mem-bentuk asam sulfat. Pada tahun 1736, Joshua Ward, ahlifarmasi London, menggunakan metode ini untuk memu-lai produksi asam sulfat berskala besar.

Pada tahun 1746 di Birmingham, John Roebuck meng-adaptasikan metode ini ke dalam suatu bilik, yang dapatmenghasilkan asam sulfat lebih banyak. Proses ini dise-but sebagai proses bilik , yang mengijinkan produksi asamsulfat secara efektif. Setelah berbagai perbaikan, metodeini menjadi proses standar produksi asam sulfat selamahampir dua abad.

Pada tahun 1831, saudagar asam cuka Britania PeregrinePhillips mematenkan proses kontak, yang lebih ekono-mis dalam memproduksi sulfur trioksida dan asam sul-fat. Sekarang, hampir semua produksi asam sulfat duniamenggunakan proses ini.

7 Keselamatan

7.1 Bahaya laboratorium

Sifat-sifat asam sulfat yang korosif diperburuk oleh reaksieksotermiknya dengan air. Luka bakar akibat asam sulfatberpotensi lebih buruk daripada luka bakar akibat asamkuat lainnya, hal ini dikarenakan adanya tambahan keru-sakan jaringan dikarenakan dehidrasi dan kerusakan ter-

mal sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asamsulfat dengan air.

Bahaya akan semakin meningkat seiring dengan mening-

Tetesan 98% asam sulfat akan dengan segera membakar kertas 

tisu menjadi karbon

katnya konsentrasi asam sulfat. Namun, bahkan asam sul-fat encer (sekitar 1 M, 10%) akan dapat mendehidrasikertas apabila tetesan asam sulfat tersebut dibiarkan da-lam waktu yang lama. Oleh karenanya, larutan asam sul-fat yang sama atau lebih dari 1,5 M diberi label “COR-ROSIVE” (korosif), manakala larutan lebih besar dari0,5 M dan lebih kecil dari 1,5 M diberi label “IRRI-TANT” (iritan). Asam sulfat berasap (oleum) tidaklahdianjurkan untuk digunakan dalam sekolah oleh karenabahaya keselamatannya yang sangat tinggi.

Perawatan pertama yang standar dalam menangani tum-pahnya asam sulfat ke kulit adalah dengan membilas kulit

tersebut dengan air sebanyak-banyaknya. Pembilasan di-lanjutkan selama 10 sampai 15 menit untuk mendingink-an jaringan disekitar luka bakar asam dan untuk meng-hindari kerusakan sekunder. Pakaian yang terkontamina-si oleh asam sulfat harulah dilepaskan dengan segera dansegera bilas kulit yang berkontak dengan pakaian terse-but.

Pembuatan asam sulfat encer juga berbahaya oleh kare-na pelepasan panas selama proses pengenceran. Asamsulfat pekat haruslah selalu ditambahkan ke air, dan bu-kannya sebaliknya. Penambahan air ke asam sulfat pekatdapat menyebabkan tersebarnya aerosol asam sulfat dan

bahkan dapat menyebabkan ledakan. Pembuatan larut-an lebih dari 6 M (35%) adalah yang paling berbahaya,karena panas yang dihasilkan cukup panas untuk mendi-dihkan asam encer tersebut.

7.2 Bahaya industri

Walaupun asam sulfat tidak mudah terbakar, kontak de-ngan logam dalam kasus tumpahan asam dapat menye-babkan pelepasan gas   hidrogen. Penyebaran aerosolasam dan gas  sulfur dioksida menambah bahaya keba-

karan yang melibatkan asam sulfat.Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya ko-rosifnya. Resiko utama asam sulfat adalah kontak de-

Page 6: Asam Sulfat

7/18/2019 Asam Sulfat

http://slidepdf.com/reader/full/asam-sulfat-56d4b4d6df01b 6/7

6   10 PRANALA LUAR

ngan kulit yang menyebabkan luka bakar dan penghi-rupan aerosol asap. Paparan dengan aerosol asam padakonsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata, salur-an pernapasan, dan membran mukosa yang parah. Irita-si akan mereda dengan cepat setelah paparan, walaupunterdapat risiko edema paru apabila kerusakan jaringan

lebih parah. Pada konsentrasi rendah, simtom-simtomakibat paparan kronis aerosol asam sulfat yang palingumumnya dilaporkan adalah pengikisan gigi. Indikasikerusakan kronis saluran pernapasan masih belum jelas.Di Amerika Serikat, batasan paparan yang diperbolehk-an ditetapkan sebagai 1 mg/m³. Terdapat pula lapor-an bahwa penelanan asam sulfat menyebabkan defisiensivitamin B12 dengan degenarasi gabungan subakut.

8 Pembatasan hukum

Perdagangan internasional asam sulfat dikontrol olehKonvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Pembe-rantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika ta-hun 1988, yang meletakkan asam sulfat di Tabel II kon-vensi tersebut sebagai bahan kimia yang sering diguakandalam produksi gelap narkotika ataupun psikotropika.[6]

Di Indonesia, konvensi ini disahkan oleh Undang-UndangDasar Nomor 7 Tahun 1997.   [7]

9 Referensi

[1] T.M. Orlando, T.B. McCord, G.A Grieves, Icarus 177(2005) 528–533

[2] Edward M. Jones, “Chamber Process Manufacture of Sul-furic Acid,” Industrial and Engineering Chemistry, Nov1950, Vol 42, No. 11, pp 2208-10.

[3] Greenwood, Norman N.; Earnshaw, A. (1997),  Chemis-

try of the Elements   (ed. 2nd), Oxford: Butterworth-Heinemann, ISBN 0-7506-3365-4

[4] F. A. Carey. “Reactions of Arenes. Electrophilic Aroma-

tic Substitution”.   On-Line Learning Center for Organic Chemistry. University of Calgary. Diakses 2008-01-27.

[5] Chenier, Philip J. Survey of Industrial Chemistry, pp 45-57. John Wiley & Sons, New York, 1987. ISBN.

[6]  Annex to Form D (“Red List”), 11th Edition, January2007 (pg. 4).   International Narcotics Control Board.Vienna, Austria; 2007.

[7] Situs   Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan:Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor7 Ta-hun 1997 Tentang Pengesahan United Nations Conven-tions Against Illicit Traffic In Narcotic Drugs and Psycho-

tropic Substances, 1988 (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narko-tika dan Psikotropika, 1988)

•  A New Certificate Chemistry, Heinemann Educatio-nal Publishers, A Holderness and J Lambert, Heine-mann, 1976.

•   Institut National de Recherche et de Sécurité.(1997). “Acide sulfurique”.   Fiche toxicologique

n°30, Paris: INRS, 5 pp.•   Handbook of Chemistry and Physics , 71st edition,

CRC Press, Ann Arbor, Michigan, 1990.

•  Agamanolis DP. Metabolic and toxic disorders. In:Prayson R, editor. Neuropathology: a volume in thefoundations in diagnostic pathology series. Phila-delphia: Elsevier/Churchill Livingstone, 2005; 413-315.

10 Pranala luar

•  International Chemical Safety Card 0362

•  NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards

•  External Material Safety Data Sheet

•  Sulfuric acid analysis - titration freeware

•  Sulfuric Acid density and pH-value at t=20 °C

Page 7: Asam Sulfat

7/18/2019 Asam Sulfat

http://slidepdf.com/reader/full/asam-sulfat-56d4b4d6df01b 7/7

7

11 Text and image sources, contributors, and licenses

11.1 Text

•   Asam sulfat   Source:   http://id.wikipedia.org/wiki/Asam%20sulfat?oldid=8268679   Contributors:   Meursault2004, Borgx, RobotQuistnix,Sentausa, Chobot, YurikBot,Borgxbot, Hariadhi,IvanLanin, Hand15,Thijs!bot, JAnDbot, VolkovBot,TXiKiBoT, Loveless, BotMultichill,SieBot, Aldosamulo, DragonBot, SilvonenBot, MelancholieBot,SpBot, Luckas-bot, Amirobot, Xqbot, TjBot,EmausBot, ZéroBot,ArdBot,ChuispastonBot, Moch. Nachli, MerlIwBot, AvocatoBot, LHcheM, Addbot dan Anonymous: 5

11.2 Images

•  Berkas:BenzeneSulfonation.png Source:  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/66/BenzeneSulfonation.png License:  CC-BY-SA-3.0  Contributors:  Transferred from en.wikipedia; transferred to Commons by User:T.vanschaik using CommonsHelper.  Original 

artist:  Original uploader was V8rik at en.wikipedia

•   Berkas:Copper_sulfate.jpg Source:  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d8/Copper_sulfate.jpgLicense:  CC-BY-SA-3.0Contributors:  Karya sendiri Original artist:  Stephanb

•   Berkas:Iron(II)-sulfate-heptahydrate-sample.jpg   Source:    http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/ab/Iron%28II%29-sulfate-heptahydrate-sample.jpg  License:  Public domain  Contributors:  ?  Original artist:  ?

•  Berkas:NFPA_704.svg Source:  http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/6f/NFPA_704.svg License:  Public domain Contribu-

tors:  Karya sendiri Original artist:  User:Denelson83

•   Berkas:Sulfuric-acid-2D-dimensions.svg   Source:    http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/8b/Sulfuric-acid-2D-dimensions.svg  License:  Public domain  Contributors:  ?  Original artist:  ?

•   Berkas:Sulfuric-acid-3D-vdW.png   Source:   http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/24/Sulfuric-acid-3D-vdW.png  Licen-

se:  Public domain  Contributors:  ?  Original artist:  ?

•   Berkas:Sulfuric_acid_burning_tissue_paper.jpg   Source:    http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/27/Sulfuric_acid_burning_tissue_paper.jpg License:  Public domain  Contributors:  Karya sendiri Original artist:  Rifleman 82

11.3 Content license

•   Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0