artikel_21205068 gcg kinerja

27
Anali s is I m ple m e ntsi Pr insip-Prinsip Good Corporate Governance  (GCG) Dan Hubun g an nya T e rhada p K ine rj a PT .Bank Raky at I ndo ne s ia (Pe rse ro) Tbk. Ristifani Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2009 Abstrak Bank merupakan salah satu faktor dalam mendukung perekonomian di Indonesia. Untuk dapat untuk memperkuat industri perbankan nasional sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) maka salah satu upaya adalah dengan meningkatkan kualitas  pelaksanaan Good Corporate Governance  (GCG). Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance  (GCG) dan hubungannya terhadap kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Jakarta. Prinsip-prinsip yang digunakan telah mengikuti Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 yaitu  Tr ans p aranc y  (Transparansi), Accountability  (Akuntabilitas), Responsibility  (Pertanggungjawaban), I nde pen de ncy  (Kemandirian) dan Fairness  (Kewajaran). Sedangkan untuk Kinerja, terdiri dari aspek keuangan, aspek Proses Bisnis Internal serta Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan. Dalam menilai implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan pengaruhnya terhadap kinerja, penulis menggunakan data primer, yaitu menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menggunakan instrumen kusioner, dimana masing-masing variabel memperoleh nilai sebesar 84,65% dan 84%. Hal ini menunjukkan bahwa  pelaksanaan implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance  (GCG) dan  pelaksanaan kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah dilaksanakan dengan baik. Sedangkan hubungan Implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance  (GCG) Terhadap Kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan hasil perhitungan korelasi rank spearman  sebesar 0,914 atau 91,40% yang artinya mempunyai hubungan searah yang sangat kuat. Dan hasil koefisien determinan dengan nilai sebesar 83,53% mempunyai arti bahwa hubungan kedua variabel mempunyai pengaruh sebesar 83,53%. Dimana implementasi prinsip Good Corporate Governance  (GCG) mempengaruhi kinerja sebesar 83,53% dan sisanya sebesar 16,47% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar prinsip Good Corporate Governance. K a ta K un c i: Good Corporate Governance , Pe ng ukuran K ine rj a.

Upload: athadt

Post on 07-Aug-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 1/27

Analisis Implementsi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Dan

Hubungannya Terhadap K inerja PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

RistifaniMahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2009

Abstrak

Bank merupakan salah satu faktor dalam mendukung perekonomian di Indonesia.

Untuk dapat untuk memperkuat industri perbankan nasional sesuai dengan Arsitektur

Perbankan Indonesia (API) maka salah satu upaya adalah dengan meningkatkan kualitas

 pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG).

Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui implementasi prinsip-prinsip

Good Corporate Governance  (GCG) dan hubungannya terhadap kinerja pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Jakarta. Prinsip-prinsip yang digunakan telah mengikuti

Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 yaitu  Transparancy  (Transparansi),

Accountability  (Akuntabilitas), Responsibility  (Pertanggungjawaban), Independency 

(Kemandirian) dan Fairness  (Kewajaran). Sedangkan untuk Kinerja, terdiri dari aspek

keuangan, aspek Proses Bisnis Internal serta Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan.

Dalam menilai implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan pengaruhnya

terhadap kinerja, penulis menggunakan data primer, yaitu menggunakan kuesioner.Hasil penelitian ini menggunakan instrumen kusioner, dimana masing-masing

variabel memperoleh nilai sebesar 84,65% dan 84%. Hal ini menunjukkan bahwa

 pelaksanaan implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance  (GCG) dan

 pelaksanaan kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah dilaksanakan

dengan baik.

Sedangkan hubungan Implementasi prinsip-prinsip Good CorporateGovernance  (GCG) Terhadap Kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.merupakan hasil perhitungan korelasi rank spearman  sebesar 0,914 atau 91,40% yang

artinya mempunyai hubungan searah yang sangat kuat. Dan hasil koefisien determinandengan nilai sebesar 83,53% mempunyai arti bahwa hubungan kedua variabel

mempunyai pengaruh sebesar 83,53%. Dimana implementasi prinsip Good CorporateGovernance  (GCG) mempengaruhi kinerja sebesar 83,53% dan sisanya sebesar 16,47%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar prinsip Good Corporate Governance.

Kata Kunci: Good Corporate Governance, Pengukuran K inerja.

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 2/27

 

-

I. PENDAHULUAN

1.1 

Latar Belakang

Pada tahun 1990-an mulai terjadi

 perubahan besar – besaran dalam bidang

sosial politik dan ekonomi baik di Eropamaupun di Asia. Perubahan era globalisasi

terhadap ekonomi global yang terjadi di

 berbagai Negara berdampak pula pada

 Negara Indonesia. Untuk itu pemahaman

terhadap visi dan misi perusahaan juga

terhadap tata kelola yang baik dari

 pemerintah, perusahaan pemerintah maupun

swasta mutlak dibutuhkan demi

kelangsungan usaha.

Tentunya kegiatan terencana danterprogram ini dapat tercapai dengan

keberadaan sistem tatakelola perusahaan

yang baik. Sistem tatakelola organisasi

 perusahaan yang baik ini menuntut

dibangunnya dan dijalankannya konsep dasar

Good Corporate Governance  (GCG) dalam

 proses manajerial perusahaan.

Pemahaman terhadap prinsip-

 prinsip corporate governance  telah dijadikan

acuan oleh negara-negara di dunia termasuk

Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut

diperlukan untuk mencapai kinerja yang

 berkesinambungan dengan tetap

memperhatikan pihak-pihak yang

 berkepentingan. Adapun prinsip-prinsip

Good Corporate Governance  yang

diterbitkan oleh organisasi internasional

OECD mencakup enam (6) hal. Pertama,

landasan hukum yang diperlukan untuk

menjamin penerapan Good Corporate

Governance  secara efektif. Kedua, hak

 pemegang saham dan fungsi pokok

kepemilikan perusahaan. Ketiga, perlakuan

adil terhadap para pemegang saham.

Keempat, peranan stakeholder dalam

corporate governance. Kelima,

 pengungkapan informasi perusahaan secara

transparan. Dan keenam adalah tanggung

 jawab Dewan Pengurus.(Siswanto Sutojo dan

E. J ohn Aldrige, 2008 : 9-10) 

Dalam lingkungan bisnis, takterkecuali dunia perbankan yang semakin

kompetitif membutuhkan suatu informasi

yang dapat memberikan gambaran mengenai

kinerja perusahaan. Untuk mengetahui sejauh

mana keberhasilan perusahaan tersebut,

diperlukan suatu penilaian atau pengukuran

terhadap kinerja yang telah dilakukan oleh

 perusahaan dalam melaksanakan strategi

yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja

 perusahaan di dunia perbankan yangkompetitif seperti sekarang ini menuntut

suatu pengukuran kinerja dari aspek

keuangan dan juga aspek non-keuangan.

Dimana berdasarkan aspek

keuangan, perusahaan mengacu pada laporan

keuangan. Hal ini karena setiap perusahaan

 pada suatu periode akan melaporkan semua

kegiatan keuangannya dalam bentuk ikhtisar

keuangan atau laporan keuangan. Laporan

keuangan adalah sebuah produk informasi

yang dihasilkan yang sangat penting yang

 berkaitan dengan kondisi perusahaan

sehingga dalam penyusunannya tidak bisa

terlepas dari proses penyusunannya. Oleh

karena itu, laporan keuangan merupakan

dasar dalam penilaian kinerja perusahaan.

Laporan keuangan yang tersebut bertujuan

untuk memberikan gambaran mengenai

hasil-hasil yang telah dicapai dalam satu

 periode waktu yang telah berlalu (past 

performance), serta berfungsi sebagai alat

 pertanggungjawaban manajemen. Dan setiap

kebijakan dan keputusan yang diambil dalam

 proses penyusunan laporan keuangan akan

sangat mempengaruhi sekali dalam penilaian

kinerja perusahaan.

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 3/27

 

-

Sedangkan berdasarkan aspek non-

keuangan mengacu pada sistem pengukuran

kinerja yang di rancang oleh Robert S

Kaplan dan David P Norton yang dikenal

sebagai Balanced Scorecard. BalancedScorecard memiliki keistimewaan dalam hal

 pengkurannya yang komprehensif, karena

 juga mempertimbangkan kinerja dalam aspek

non-keuangaan. Selain itu, Balanced

Scorecard  juga menterjemahkan visi, misi

dan strategi perusahaan kedalam berbagai

tujuan dan ukuran, yang tersusun ke dalam

empat perspektif. Dengan menggunakan

Balanced Scorecard  perusahaan bisa

melangsungkan kehidupannya dalam jangka

 panjang karena Balanced Scorecard tidak

hanya mengukur kinerjanya dari sisi

keuangannya saja tetapi dari sisi non-

keuangannya juga. (Nita Yuanita, 2007) 

Kinerja suatu bank sangat erat

hubungannya dengan peran dan fungsi

manajemen dari bank tersebut. Keberhasilan

suatu bank untuk dapat menghasilkan suatu

keuntungan merupakan suatu prestasi yang

dilakukan oleh pihak manajemen dalam

mengelola banknya secara baik dan benar.

Dengan demikian maju tidaknya kegiatan

operasional suatu bank sangat tergantung

dengan kemampuan dari manajemen tersebut

mengelola banknya masing-masing.

Disamping besarnya peran manajemen dalam

mengelola bank agar dapat menghasilkan

kinerja yang baik, peran dari pemilik bank

itu sendiri juga cukup besar untuk

memberikan kontribusi dalam memilih

manajemen yang bagus.

 Namun, kelemahan mendasar pada

 perekonomian di Indonesia terutama di

tingkat mikro, diakibatkan pengelolaan

ekonomi dan sektor usaha yang kurang

efisien serta sistem perbankan yang rapuh.

Pemerintah melalui Bapepam telah

mengeluarkan beberapa peraturan yang

 bertujuan untuk meningkatkan transparansi

dan konsistensi dalam pelaksanaan kebijakan

ekonomi, serta mendorong terciptanya penerapan pengelolaan dunia usaha yang

 baik (Good  Corporate Governance). Sulit

dipungkiri, selama sepuluh tahun terakhir ini,

istilah Good Corporate  Governance (GCG)

kian populer. Tak hanya populer, tetapi

istilah tersebut juga ditempatkan di posisi

terhormat. Hal itu, setidaknya terwujud

dalam dua keyakinan. Pertama, GCG

merupakan salah satu kunci sukses

 perusahaan untuk tumbuh dan

menguntungkan dalam jangka panjang,

sekaligus memenangkan global, terutama

 bagi perusahaan yang telah mampu

 berkembang sekaligus menjadi terbuka.

Kedua, krisis ekonomi dunia, di kawasan

Asia dan Amerika Latin yang diyakini

muncul karena kegagalan penerapan GCG.

Sejak Pedoman Good Corporate

Governance  dikeluarkan pada tahun 1999

dan selama proses pembahasan pedoman

GCG sektor perbankan dan sektor

 perasuransian, telah terjadi perubahan-

 perubahan yang mendasar, baik di dalam

negeri maupun di luar negeri. Walaupun

 peringkat penerapan Good Corporate

Governance  (GCG) di dalam negeri masih

sangat rendah, namun semangat menerapkan

GCG di kalangan dunia usaha dirasakan ada

 peningkatan. Perkembangan lain yang

 penting dalam kaitan dengan perlunya

 penyempurnaan Pedoman Good Corporate

Governance  adalah adanya krisis ekonomi

dan moneter pada tahun 1997-1999 yang di

Indonesia berkembang menjadi krisis

multidimensi yang berkepanjangan. Krisis

tersebut antara lain terjadi karena banyak

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 4/27

 

-

 perusahaan yang belum menerapkan Good

Corporate Governance  secara konsisten,

khususnya belum diterapkannya etika bisnis.

Hasil survey dari Worl Bank

mengenai penerapan Corporate Governance di Indonesia tahun 2004 pun menunjukan

 bahwa penerapan hukum dan peraturann

 perundang-undangan perlu diperkuat, dan

sanksi yang ada dianggap belum terlalu

efektif dalam mengatasi pelanggaran yang

terjadi dalam dunia perbankan. Hal ini

mengakibatkan tidak efektifnya pula

kegiatan operasional yang terjadi, sehingga

kinerja perusahaan dianggap belum

semaksimal mungkin. Untuk itu diharapkan

 penerapaan Good Corporate Governance  di

dunia perbankan harus mengikuti prinsip-

 prinsip dari Good Corporate Governance 

secara total dan mutlak yang telah ditetapkan

dalam Surat Edaran Kepada Semua Bank

Umum Di Indonesia, perihal Pelaksanaan

Good Corporate Governance  bagi Bank

Umum No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007

yang menetapkan Peraturan Bank Indonesia

 Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari

2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate

Governance  bagi Bank Umum dan

Peraturan Bank Indonesia Nomor

8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006

tentang Perubahan atas Peraturan Bank

Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance  bagi Bank Umum. Dengan adanya

 penerapaan Good Corporate Governanve  ini

akan membawa pengaruh terhadap kinerja

keuangan yang berpengaruh terhadap kinerja

 perusahaan yang lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan asumsi, pertimbangan

dan alasan pada uraian latar belakang

masalah di atas telah mendorong penulis

untuk mengetahui dan mempelajari

mengenai perusahaan yang bergerak pada

 bidang lembaga keuangan bank yang

 berkaitan dengan kinerja perusahaan dalam

hal Good Governance  sebagai pokok

 pembahasan penulisan skripsi ini dengan

mengambil judul “ANALISIS

IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(GCG)  DAN HUBUNGANNYA 

 TERHADAP KINERJ A PADA PT.

BANK RAKYAT INDONESIA

(PERSERO) TBK.”.

1.2 

Rumusan Masalah

1) 

Bagaimana implementasi prinsip-

 prinsip Good Corporate Governance

(GCG) di PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk.? 

2)  Bagaimana kinerja PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk.? 

3) 

Bagaimana hubungan implementasi

 prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (GCG) terhadap kinerja

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk.? 

1.3 

Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan

tidak terlalu luas dan lebih terarah, maka

dari rumusan permasalahan di atas penulis

telah mempersempit ruang lingkup

 pembahasan berkaitan dengan perusahaan

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

 pada implementasi prinsip-prinsip good

corporate governance (GCG)  dan 

hubungannya terhadap kinerja

perusahaan. Untuk kinerja perusahaan

yang digunakan oleh penulis berkaitan

dengan aspek keuangan pada tingkat ukur

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 5/27

 

-

Rentabilitas (Profitabilitas) yaitu  Return

on Investment  yang meliputi Return on

Asset  dan Return on Equity, aspek bisnis

internal serta pertumbuhan dan

 pembelajaran.

Untuk proses bisnis internal

meliputi kegiatan inovasi, operasi dan

layanan purna jual sedangkan untuk aspek

 pertumbuhan dan pembelajaran meliputi

kepuasan kerja, kapabilitas sistem

informasi dan motivasi serta keselarasan

dan pemberdayaan. Adapun dalam

menganalisis kedua variabel antara

implementasi prinsip-prinsip Good

Corporate Governance (GCG) dan kinerja

 penulis menggunakan instrument

kuesioner.

1.4 

 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas,

tujuan penulisan skripsi ini adalah :

1)  Untuk mengetahui implementasi

 prinsip-prinsip Good Corporate

Governance (GCG) di PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

2)  Untuk mengetahui kinerja PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

3)  Untuk mengetahui hubungan

implementasi prinsip-prinsip Good

Corporate Governance (GCG)

terhadap kinerja PT. Bank RakyatIndonesia (Persero) Tbk.

1.5 

Manfaat Penelitian

1) 

Untuk menambah pengalaman dan

 pengetahuan penulis terhadap suatu

 permasalahan sesuai dengan ilmu yang

telah diperoleh selama perkuliahan. 

2)  Penulis dapat memecahkan

 permasalahan berkaitan dengan

 perusahaan perbankan atau lembaga

keuangan dalam hal menganalisis

implementasi prinsip-prinsip good

corporate governance (GCG) dan 

 pengaruhnya terhadap kinerja

 perusahaan. 

3)  Sebagai bahan referensi perpustakaan

di Universitas Gunadarma dan pihak-

 pihak yang membutuhkan referensi

dengan topik bahasan yang ada di

skripsi ini. 

I I. LANDASAN TEORI

2.1 

Kerangka Teori 

2.1.1 

Pengertian dan Konsep Dasar  Good

Corporate Governance (GCG) 

Dua teori utama yang terkait

dengan corporate governance  adalah

stewardship theory  dan agency theory 

(Chinn, 2000; Shaw, 2003). Stewardship

theory  dibangun di atas asumsi filosofis

mengenai sifat manusia, yaitu bahwa

manusia pada hakekatnya dapat dipercaya,

mampu bertindak dengan penuh

tanggungjawab, memiliki integritas dan

kejujuran terhadap pihak lain. Dengan kata

lain, stewardship theory memandang

manajemen sebagai dapat dipercaya untuk

 bertindak dengan sebaik-baiknya bagi

kepentingan publik maupun stakeholder.

Sementara itu, agency theory  yang

dikembangkan oleh Michael Johnson,

memandang bahwa manajemen

 perusahaan sebagai “agents” bagi para

 pemegang saham, akan bertindak dengan

 penuh kesadaran bagi kepentingannya

sendiri. Good Corporate Governance 

didefinisikan sebagai struktur, sistem, dan

 proses yang digunakan oleh organ

 perusahaan guna memberikan nilai tambah

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 6/27

 

-

 perusahaan yang berkesinambungan dalam

 jangka panjang.

Tata kelola perusahaan yang baik

(Good Coorporate Governance)

merupakan struktur yang oleh stakeholder,

 pemegang saham, komisaris dan manajermenyusun tujuan perusahaan dan sarana

untuk mencapai tujuan tersebut dan

mengawasi kinerja (OECD, 2003) (

Wahyudin Zarkasyi, 2008: 35).

Good Corporate Governance 

(GCG) sebagai kumpulan hukum,

 peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib

dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja

sumber-sumber perusahaan untuk

 berfungsi secara efisien gunamenghasilkan nilai ekonomi jangka

 panjang yang berkesinambungan bagi para

 pemegang saham maupun masyarakat

sekitar secara keseluruhan.  Bank Dunia

(World Bank)

Penerapan GCG juga diharapkan

dapat menunjang upaya pemerintah dalam

menegakkan good corporate governance 

 pada umumnya di Indonesia. Saat ini

Pemerintah sedang berupaya untuk

menerapkan good corporate governance

dalam birokrasinya dalam rangka

menciptakan Pemerintah yang bersih dan

 berwibawa. Corporate governance

didefinisikan oleh Monks dan Minow

dalam Darmawati (2005) adalah sebagai

hubungan partisipan dalam menentukan

arah dan kinerja

Dapat disimpulkan bahwa Good

Corporate Governance (www.madani-

ri.com)  merupakan:

1) . 

Suatu struktur yang mengatur pola

hubungan harmonis tentang peran

dewan komisaris, direksi, pemegang

saham dan para stakeholder lainnya.

2) .   Suatu sistem pengecekan dan

 perimbangan kewenangan atas

 pengendalian perusahaan yang

dapat membatasi munculnya dua

 peluang: pengelolaan yang salah

dan penyalahgunaan aset

 perusahaan.

3) . 

Suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan,

 pencapaian, berikut pengukuran

kinerjanya.

2.1.2 

SejarahGood Corporate Governance. 

Sejarah corporate governance 

telah dimulai sejak 200 tahun yang lalu,

yaitu ketika Blackstone  menggambarkan

corporation sebagai little republic. Dengan

 penganalogian seperti itu memberikonsekuensi bahwa suatu corporation 

harus dikelola sebagaimana suatu republik

dan seringkali perusahaan disebut sebagai

miniatur Negara. Sehingga unsur-unsur

 pengelolaan sebuah perusahaan harus

diselenggarakan melalui tindakan sebagai

 berikut : (Laporan Penelitian, Lastuti

Abubakar, 2002:11)

1) .   Pemilihan anggota board ofdirector 

oleh pemegang saham melalui

 pemberian suarayang merupakan

hak dasar pemegang saham.

2) .   Organ legislatif perusahaan yang

merupakan sentral kewenangan

manajerial.

3) .  

Birokrasi perusahaan yang terdiri

dari board of director dan eksekutif

 pelaksana sehari-hari manajemen

 perusahaan.

Konsep Corporate Governance 

yang komperenhensif mulai berkembang

sejak kejadian  The New York Stock

Exchange Crash pada tanggal 19 Oktober

1987 dimana cukup banyak perusahaan

multinasional yang tercatat di Bursa Efek

 NewYork, mengalami kerugian financial

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 7/27

 

-

yang cukup besar. Sejak terbitnya Cadbury

Code on Corporate  Governance pada

tahun 1992, semaskin banyak intitusi yang

melakukan penyempurnaan dalam prinsip-

 prinsip dan petunjuk teknis praktik Good

Corporate Governance.  Pola GoodCorporate Governance  kemudian diikuti

oleh Negara-negara di Eropa hingga

seluruh dunia.

2.1.3 

 Tujuan dan Manfaat Good Corporate

Governance 

Menurut Siswanto Sutojo dan E.

John Aldridge (2005:5-6),  Good

corporate governance  mempunyai lima

macam tujuan utama. Kelima tujuantersebut adalah sebagai berikut. 

1) .   Melindungi hak dan kepentingan

 pemegang saham.

2) .   Melindungi hak dan kepentingan

 para anggota the stakeholders non-

 pemegang saham.

3) .   Meningkatkan nilai perusahaan dan

 para pemegang saham.

4) .   Meningkatkan efisiensi dan

efektifitas kerja Dewan Pengurus

atau Board of Directors dan

manajemen perusahaan, dan

5) .  

Meningkatkan mutu hubungan

Board of Directors dengan

manajemen senior perusahaan.

2.1.4 Prinsip Dasar Good Corporate

Governance 

Penerapan GCG perlu di dukung

oleh tiga pilar yang saling berhubungan,

yaitu negara dan perangkatnya sebagai

regulator, dunia usaha sebagai pelaku

 pasar, dan masyarakat sebagai pengguna

 produk. (Wahyudin Zarkasyi, 2008:36) 

Prinsip dasar yang harus dilaksanakan oleh

masing – masing pilar adalah :

1) .    Negara dan perangkatnya

menciptakan peraturan perundang –

undangan yang menunjang iklim

usaha yang sehat, efisien, dan

transparan. Melaksanakan peraturan

 perundang – undangan dan penegakan hokum secara konsisten

(consistent law enforcement).

2) .   Dunia usaha sebagai pelaku pasar

menerapkan GCG sebagai pedoman

 pasar pelaksanaan usaha.

3) .  

Masyarakat sebagai pengguna

 produk dan jasa duia usaha serta

 pihak yang yang terkena dampak

dari keberadaan perusahaan,

menunjukan kepedulian danmelakukan kontrol sosial secara

obyektif dan bertanggung jawab.

2.1.5 

Faktor Penerapan Prinsip Good

Corporate Governance 

Dikutip dari (www.madani-

ri.com), syarat  keberhasilan penerapan

GCG memiliki dua faktor yang memegang

 peranan sebagai berikut :

Faktor Eksternal

1.  Terdapatnya sistem hukum yang baik.

2.  Dukungan pelaksanaan GCG dari

sektor publik / lembaga

 pemerintahaan.

3.  Terdapatnya contoh pelaksanaan GCG

yang tepat (best practices).

4.  Terbangunnya sistem tata nilai sosial

yang mendukung penerapan GCG di

masyarakat..

5.  Semangat anti korupsi yang

 berkembang di lingkungan publik di

mana perusahaan beroperasi disertai

 perbaikan masalah kualitas

 pendidikan dan perluasan peluang

kerja.

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 8/27

 

-

Faktor Internal

1.  Terdapatnya budaya perusahaan

(corporate culture) yang mendukung

 penerapan GCG.

2.  Berbagai peraturan dan kebijakan yang

dikeluarkan perusahaan mengacu pada

 penerapan nilai-nilai GCG. 

3.  Manajemen pengendalian risiko

 perusahaan juga didasarkan pada kaidah-

kaidah standar GCG.

4.  Terdapatnya sistem audit (pemeriksaan)

yang efektif dalam perusahaan.

5.  Adanya keterbukaan informasi bagi

 publik.

2.1.6 

Good Corporate Governance Pada BankUmum

Secara sepintas penerapan GCG

di bank umum tidak berbeda dengan

 perusahaan lainnya, akan tetapi tidaklah

demikian halnya. Dalam banyak hal

 perilaku manager dan pemilik bank

merupakan faktor utama yang memerlukan

 perhatian dalam penerapan GCG. Dalam

 banyak hal konsep Agency Theory yang

sering digunakan dalam penerapan GCGtidak sepenuhnya dapat digunakan dalam

industri perbankan. Untuk itu perlu

ditelaah lebih lanjut bagaimana seharusnya

 penerapan GCG pada industri perbankan

dilakukan. (Leo J . Susilo,2007)

Bank Indonesia (BI) pada tanggal

30 Januari 2006 yang lalu telah

mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

(PBI) No. 8/4/PBI/2006 tentang

 pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dan

Peraturan Bank Indonesia Nomor

8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006

tentang Perubahan atas Peraturan Bank

Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance 

 bagi Bank Umum. Upaya BI dengan

mengeluarkan peraturan tentang

 pelaksanaan GCG tersebut sudah tepat,

meskipun agak terlambat. 

Sesuai pasal 2 ayat 1 disebutkan

 bahwa bank wajib melaksanakan prinsip-

 prinsip GCG dalam setiap kegiatan

usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Pelaksanaan prinsip-

 prinsip GCG sebagaimana dimaksud pada

ayat 1 paling kurang harus diwujudkan

dalam 7 (tujuh) hal sebagai berikut. 

1) .   Pelaksanaan tugas dan tanggung

 jawab dewan komisaris dan direksi.

2) .   Kelengkapan dan pelaksanaan tugas

komite-komite dan satuan kerja yang

menjalankan fungsi pengendalian

internal bank.3) .   Penerapan fungsi kepatuhan, auditor

internal dan auditor eksternal.

4) . 

Penerapan manajemen risiko,

termasuk system pengendalian

intern.

5) .   Penyediaan dana kepada pihak

terkait dan penyediaan dana besar.

6) . 

Rencana strategis bank.

7) .   Transparansi kondisi keuangan dan

nonkeuangan bank.

2.1.7 

Aspek K husus Penerapan GCG pada

Bank Umum

Dari segi operasional Ross

Levine (2003, 2005) menyatakan bahwa

 bank pada dasarnya mempunyai dua ciri

khas yang tidak terdapat pada jenis

industri lainnya yaitu (1) industri

 perbankan relatif lebih kurang transparan

(opaque) dibandingkan dengan industri

lainnya karena adanya informasi asimetri,

dan (2) intervensi regulator sangat tinggi

dalam perbankan baik secara makro yaitu

 pada pasar jasa perbankan maupun secara

mikro terhadap masing-masing bank. Hal

yang sama juga dikemukakan oleh

Wiraguna Bagoes Oka dari Bank

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 9/27

 

-

Indonesia yang menyatakan bahwa dua

elemen penting dalam penerapan GCG

diperbankan adalah transparansi dan

regulasi. (Leo J . Susilo,2007:64)

Terdapat 4 (empat) hal yang

dapat dijadikan sebagai kriteria penilaian bagi BI dalam menentukan peringkat GCG

 perbankan adalah sebagai berikut. 

1) .   Transparansi bank terhadap pihak-

 pihak terkait.

2) .   Efektivitas direksi dan komisaris

 perbankan dalam mengemban

tugasnya.

3) .   Efektivitas komite-komite yang

wajib dibentuk di lingkungan direksi

dan komisaris.4) .   Independensi Satuan Kerja Audit

Intern (SKAI).

2.1.8 Implementasi Prinsip Good Corporate

Governance

Penerapan prinsip-prinsip good

corporate governance dalam suatu

 perusahaan merupakan salah satu bahan

 pertimbangan utama bagi kreditor dalam

mengevaluasi potensi suatu perusahaan

untuk menerima pinjaman kredit. Bahkan

 bagi perusahaan yang berdomisili di

negara-negara berkembang, implementasi

 prinsip corporate governance secara

konkret, dapat memberikan kontribusi

untuk memulihkan kepercayaan para

kreditor terhadap kinerja suatu perusahaan

yang telah dilanda krisis, misalnya di

Indonesia.

Penerapan prinsip good corporate

governance adalah untuk menghasilkan

kinerja perusahaan yang efektif dan

efisien, melalui harmonisasi manajemen

 perusahaan. Dibutuhkan peran yang penuh

komitmen dan independen dari dewan

direksi dan dewan komisaris dalam

menjalankan kegiatan perusahaan,

sehingga menghasilkan kinerja perusahaan

yang baik.

2.1.9 

Kinerja Perusahaan

Pengertian kinerja adalah

gambaran pencapaian pelaksanaan suatukegiatan atau program atau kebijaksanaan

dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi

dan visi organisasi.

Kinerja perusahaan dapat dilihat

dari aspek keuangan dan juga aspek non-

keuangan. Dari aspek keuangan dapat

dilihat dari laporan keuangan yang

menggambarkan bagaimana kinerja

keuangan dalam suatu perusahaan dan

sering menjadi perhatian utama bagi para pemakai informasi laporan keuangan.

Sedangkan dari aspek non-keuangan bisa

dilihat dari kepuasan nasabah ataupun

 perkerja, dan juga bisa dilihat dari

 perkembangan aktivitas bisnis perusahaan

dan lain sebagainya.

2.1.10 

Manfaat Penerapan Prinsip-Prinsip

Good Corporate Governance Terhadap

Kinerja Perusahaan.

1) .   Dengan good corporate governance

 proses pengambilan keputusan akan

langsung baik sehingga akan

menghasilkan keputusan yang

optimal, meningkatkan efisiensi

serta terciptanya budaya kerja yang

lebih sehat.

2) .  

Good corporate governance

memungkinkan dihindarinya atau

sekurang-kurangnya dapat

meminimalisasi terhadap

 penyalahgunaan wewenang oleh

 pihak direksi dalam pengelolaan

 perusahaan maupun pihak yang

 berkepentingan lainya.

3) .    Nilai perusahaan dimata investor

meningkat akibat meningkatnya

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 10/27

 

-

kepercayaan mereka terhadap

 pengelolaan perusahaan tempat

mereka berinvestasi.

4) .   Bagi para pemegang saham,

 peningkatan kinerja merupakan

 point penting yang utama yang akanmenaikan nilai saham mereka dan

 juga nilai deviden yang akan

diterima.

5) .  

Penerapan good corporate

governance  yang konsisten juga

akan meningkatkan laporan

keuangan perusahaan untuk

mematuhi berbagai aturan dan

 prinsip akuntansi yang berlaku dan

 penyajian informasi yangtransparan.

2.1.11 

Pengaruh Good Corporate Governance

 Terhadap Kinerja Perusahaan

Secara teoritis praktik good

corporate governancedapat meningkatkan

kinerja perusahaan, mengurangi resiko

yang mungkin dilakukan oleh dewan

dengan keputusan yang menguntungkan

sendiri dan umumnya good corporate 

governance dapat meningkatkan

kepercayaan investor untuk menanamkan

modalnya yang berdampak terhadap

kinerjanya. (Diah Kusuma, 2008:16) Penelitian yang dilakukan oleh

 Yudha Pranata  pada tahun 2007

 bertujuan untuk mengetahui pengaruh

 penerapan GCG terhadap ROE, Tobin’s Q

dan net profit margin (NPM). Sampel yang

digunakan sebanyak 35 perusahaan

diambil secara purposive sampling yaitu

 perusahaan go public yang terdaftar di BEJ

selama tahun 2001-2005 dan masuk dalam

kelompok 10 besar berdasarkan indeksGCG. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa penerapan GCG

 berpengaruh positif terhadap return on 

equity (ROE), Tobin’s Q dan net profit

margin (NPM) dan perubahan yang terjadi

 pada skor penerapan GCG disebabkan oleh

faktor lain yang tidak tercakup dalam

model regresi.

II I. METODELOGI PENELITIAN.

3.1 

Objek Penelitian

Dalam penelitian untuk penulisan

skripsi ini dilakukan di perusahaan yang

 berbentuk persero pada PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. yang beralokasi

Jalan Jenderal Sudirman Kav 44-46

Jakarta Pusat Tromol Pos 1094/1000

Jakarta 10210.

3.2 

Metode Penelitian Yang Digunakan

Dalam penulisan skripsi ini

menggunakan metode deskriptif analitis

dengan pendekatan studi kasus, yaitu

metode yang melihat dan menggambarkan

lingkungan dan keadaan yang nyata yang

tampak dalam perusahaan dengan cara

mengumpulkan, menyajikan dan

menganalisis data sehingga dapat

memberikan gambaran yang cukup jelas

mengenai objek yang diteliti, agar dapat

diambil suatu kesimpulan maupun

dijadikan saran dimasa yang akan datang

 berdasarkan penelitian yang dilakukan.

3.2.1 

Metode Pengumpulan Data

Penulis melakukan penelitian

dengan menggunakan 2 (dua) metode

 penelitian, yaitu :

1) .  

Dengan Studi Pustaka (Library

Study)

Dalam hal ini, penulis melakukan

studi pustaka untuk memperkuat

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 11/27

 

-

dan mendukung penulisan skripsi

ini yaitu menguraikan teori-teori

yang diperlukan dalam pembahasan

masalah dengan mengumpulkan

 bahan atau data yang dianggap

 perlu dan mempunyai kaitan dengan judul yang diambil. Dari data-data

tersebut kemudian dijadikan sebagai

alat bantu dalam penyelesaian

 penelitian ini.

2) .  

Dengan Studi Lapangan (Field

Study) 

Metode ini ditempuh dengan

melakukan kunjungan lapangan ke

 perusahaan yang bersangkutanuntuk mendapatkan kelengkapan

data sesuai dengan materi judul

 penelitian.

3.2.2 

Populasi dan Sampel

Penelitian ini membahas tentang

Implementasi Prinsip-Prinsip Good

Corporate Governance  Terhadap Kinerja

Perusahaan dengan mengambil populasi

 pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk. Dalam melakukan penelitian ini,

 penulis memperoleh data dengan cara

menyebarkan kuesioner kepada responden

di perusahaan yang diteliti dengan

menggunakan sampling purposive  dan

memperoleh sampel 12 responden.

Responden yang dipilih oleh penulis

adalah orang-orang yang ahli dan

 berpengalaman serta terkait dengan

 penelitian ini.

3.2.3 

Data Dan Variabel Penelitian

Dalam penulisan Analisis

Implementasi Prinsip-Prinsip Good

Corporate Governance (GCG) dan

Hubungannya Terhadap Kinerja Pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,

menggunakan beberapa data guna

memaksimalkan hasil penulisan. yaitu

merupakan data primer dan data sekunder.

Data primer, yaitu berasal dari PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berupa

wawancara, observasi dan kuesioner.Sedangkan data sekunder berasal dari

literatur (kepustakaan) yang berkaitan

serta alamat web site yang berkaitan

dengan judul penulisan. Dua variabel yang

akan dianalisis, yaitu: 

1) .  

Variabel Independen (Variabel

X)

Pada penelitian ini yang menjadi

variabel independent adalah

implementasi prinsip GoodCorporate Governance  (GCG)

dalam perusahaan yang meliputi

transparansi, akuntabilitas,

 pertanggungjawaban,

kemandirian, dan kewajaran.

2) .  

Variabel Dependen (Variabel

 Y)

Yang menjadi variabel dependen

adalah kinerja yang ditentukan

dengan indikator berkaitan

dengan aspek keuangan, aspek

 bisnis internal serta pertumbuhan

dan pembelajaran.perusahaan.

Untuk mengukur kedua variabel

di atas berdasarkan skala variabel

digunakan analisis korelasi rank

spearman. Dari analisis data yang

digunakan akan diketahui

hubungan diantara kedua variabel

yang diteliti dan sampai sejauh

mana derajat pengaruhnya.

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 12/27

 

-

3.2.4 

 Teknik Pengembangan Instrumen

Variabel

Instrument yang digunakan dalam

 penelitian ini adalah daftar pertanyaan

yang sering disebut kuesioner, yang terdiri

dari dua bagian, yaitu : 1. Pertanyaan Umum. Yaitu pertanyaan

yang menyangkut identitas umum

responden, antara lain, nama, usia,

 jabatan, pendidikan terakhir, lama

 bekerja.

2. Pertanyaan Khusus. Yaitu terdiri dari

 pertanyaan-pertanyaan yang

 berhubungan dengan implementasi

 prinsip-prinsip good corporate

governance  (GCG) dan kaitannyadengan kinerja perusahaan melalui

 pertanyaan tertutup juga dengan

alternatif jawaban.

3.3 Alat Analisis Yang Digunakan

Dalam melakukan penulisan ini,

 penulis menggunakan analisis deskriptif

analisis dengan dua (2) variabel penelitian

yaitu variabel independen (X) dan variabel

dependen (Y).

Metode deskriptif analistis adalah

metode yang melihat dan menggambarkan

lingkungan dan keadaan yang nyata yang

tampak dalam perusahaan dengan cara

mengumpulkan,menyajikan dan

menganalisis data sehingga diperoleh

gambaran yang jelas atas objek yang

diteliti, agar dapat diambil suatu

kesimpulan maupun dijadikan saran

dimasa yang akan datang.

Sebagaimana telah diuraikan diatas

 berkaitan dengan variabel yang digunakan

dalam penelitian ini dianggap telah cukup

 jelas. Adapun untuk variabel independen

(X), adalah tentang prinsip-prinsip Good 

Corporate Governance  yang meliputi

keterbukaan (transparancy), akuntabilitas

(accountability), pertanggungjawaban

(responsibility), independensi/kemandirian

(independency), dan kewajaran (fairness).

Sedangkan untuk variabel

dependen (Y) adalah kinerja perusahaan

dengan aspek keuangan, aspek bisnisinternal serta pertumbuhan dan

 pembelajaran di ukur dengan

menggunakan kuesioner. Untuk aspek

keuangan berkaitan dengan rasio

Rentabilitas  (Profitabilitas) pada tingkat

ukur Return On Equity  (ROE) dan Return

On Assets  (ROA). Hal ini di karenakan

sektor perbankan merupakan sektor yang

sangat strategis sebagai lembaga

 penghimpun dana masyarakat dan jugasekaligus sebagai gerbang investasi. Oleh

karena sebagai gerbang investasi, penulis

membandingkan tingkat rasio pada

investasi dengan menggunakan rasio

Return On Equity  (ROE) dan Return On

Assets  (ROA). Rasio rentabilitas  dapat

digunakan sebagai alat ukur tingkat

efisiensi usaha dan profitabilitas yang

dicapai oleh bank yang bersangkutan.

Untuk aspek bisnis internal

meliputi kegiatan inovasi, operasi dan

layanan purna jual. Hal ini karena sebagai

sektor perbankan tidak hanya melayani

masyarakat dengan pengembangan

 produk/jasa tetapi juga memberikan modal

usaha kepada masyarakat dengan

melakukan kerjasama dengan instansi

 pemerintah atau swasta dalam rangka

menciptakan kebutuhan para nasabah dan

karyawan perusahaan. Sedangkan aspek

 pertumbuhan dan pembelajaran meliputi

kepuasan kerja, kapabilitas sistem

informasi dan motivasi serta keselarasan

dan pemberdayaan.

Adapun dalam pengukuran kedua

variabel menggunakan kuesioner.

Sedangkan untuk mengukur pengaruh

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 13/27

 

-

antara implementasi Good Corporate

Governance dengan kinerja digunakan uji

validitas dan uji reabilitas.

3.3.1 

Pengujian Validitas

Validitas setiap item yaitumengkorelasikan skor tiap butir dengan

skor total yang merupakan jumlah setiap

skor butir. Syarat minimal untuk dianggap

memenuhi syarat adalah r = 0,3”. Dapat

disimpulkkan bahwa apabila korelasi

antara butir dengan skor total kurang dari

0,3 maka butir dalam instrument tersebut

dinyatakan tidak valid. Korelasi

menggunakan rumus korelasi  product

moment :

Dimana :

rxy =Koefisien Korelasi 

X = Skor Setiap Item Pertanyaan (Skor

Buitir)

 Y   = Skor Total Seluruh Item PertanyaanXY =Skor Pernyataan Dikali Skor Total 

N  = Jumlah Responden 

(Data diolah dengan menggunakan SPSS versi 12.)

3.3.2 Pengujian Reliabilitas

Menurut Singarimbun (1999,144)

 pengujian realibitas dilakukan dengan

menngunakan teknik belah dua ganjil-

genap, dimana penelitian dilakukan

dengan menggelompokan skor butir

 bermotor ganjil sebagai belahan pertama

dan kelompok skor butir genap sebagai

 belahan kedua. Rumus yang di digunakan

adalah rumus Spearman – Brown, yaitu:

Dimana : ri  =Reabilitas Internal Instrumen 

r = Korelasi Product Moment Antara Belahan

Pertama Dan Kedua

3.3.3 

Pengujian Analisis Rank SpearmanTujuan dari penggunaan analisis

korelasi Rank Spearman adalah untuk

menentukan hubungan antara variabel

yang ada, yaitu variabel independent dan

variabel dependen. Dalam analisis data

 penulis telah menetapkan dua variabel

yaitu:

1) .  Penerapan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance  dalam

 perusahaan sebagai variabel

independent, dengan notasi X.

2) .   Kinerja perusahaan sebagai

variabel dependen, dengan notasi

Y.

Dalam menganalisis hubungan

 penerapan prinsip GCG terhadap kinerja

keuangan perusahaan digunakan rumus

korelasi Rank Spearman yaitu:

Jika terdapat data kembar digunakan rumus sebagai

 berikut

Dimana : 

N(∑xy) – (∑x)(∑y)rxy  =

√[ N (∑x²) – (∑x)²][ N∑ y ² - (∑y)²]

N³ - N∑ Y²  =

12-∑ Ty2.r½½ri 

= 1+r½½

6∑di ²rs  = 1 -

n(n² - 1)

∑X² +∑ Y² +∑ di ² rs =

²√∑X².∑ Y² 

N³ - N∑X² =

12-∑ Tx

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 14/27

 

-

Untuk menghitung besarnya sumbangan atau

kontribusi dari variabel X terhadap naik atau

turunnya variabel Y dihitung Koefesien

Determinasi dengan rumus :

Kd =Kofesien determinasi

rs =Nilai Kofesien Korelasi Rank Spearman

3.4 

Uji Asumsi K lasik

Dalam uji klasik ini yang

digunakan uji normalitas. Uji normalitas

adalah suatu pengujian yang digunakan

untuk mengetahui apakah data yang

digunakan terdistribusi normal atau tidak.Dalam pengujian ini penulis akan

menggunakan SPSS 12, dimana syarat

 pengujian mempunyai ketentuan jika hasil

Asymp. Sig.(2-tailed) lebih besar dari taraf

signifikansi maka data tersebut dapat

dikatakan terdistribusi normal. Taraf

signifikansi yang digunakan adalah 0.05

(alpha = 5%). 

3.5 

Pengujian Hipotesis

Suatu kofesien korelasi haruslah

mempunyai nilai yang berarti

(signifikansi). Untuk menguji keberartian

kofesien korelasi maka langkah-langkah

yang ditempuh adalah:

1) .  

Menentukan Ho dan Ha

Ha  : rs >0

Berarti terdapat hubungan antara

implementasi prinsip good corporate

governance  terhadap kinerja pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Ho : rs <0

Berari tidak terdapat hubungan antara

implementasi prinsip good corporate

governance  terhadap terhadap kinerja pada

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

2) . 

Menentukan tingkat signifikasi 

Tingkat signifikan yang digunakan yaitu

95% (α = 5% = 0,05) dan merupakan tingkat

signifikan yang sering dipakai dalam ilmu-

ilmu sosial untuk menunjukan korelasi

antara variabel yang cukup nyata. α = 0,05

 berarti hasil penelitian bisa

dipertanggungjawaban bila kekeliruan dalam

 proses penelitian besarnya tidak lebih dari

5%.3) .  

Kriteria pengambilan keputusan

Dari penerapan rumus di atas maka akan

diperoleh distribusi student  dengan tingkat

kebebasan (dk) = n – 2. Melalui dk dan tarif

signifikan maka akan diperoleh nilai t

melalui tabel dan keputusan yang diambil

adalah :

1) .  

Ho akan diterima apabila ttest <

ttabel

2) . 

Ha akan diterima apabila ttest >

ttabel.

KD = rs ²x 100%

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 15/27

 

-

IV HASIL PENELI TIAN

Pengumpulan data yang dilakukan

 penulis adalah dengan menyebarkan

kuesioner kepada responden yang berjumlah

12 lembar. Dengan rincian yaitu, 1(satu)

lembar surat permohonan kuesioner, 1 (satu)lembar daftar pertanyaan dan 10 (sepuluh)

lembar pertanyaan kusioner untuk variabel X

dan variabel Y. Kuesioner yang dibagikan

kepada 12 responden telah terkumpul

sejumlah 12 yang menunjukkan bahwa

tingkat pengembalian kuesioner adalah

100%. Penyebaran kuesioner yang dilakukan

oleh penulis berlangsung selama bulan

Agustus 2009. Dan proses pengumpulan data

dianggap telah melengkapi dalam penulisan

skripsi ini.

Dari hasil pengumpulan

kuesioner tersebut penulis melakukan

konversi dari data kualitatif menjadi datakuantitatif dengan menggunakan skala 

Likert.

Kemudian Hasil jawaban

responden diolah untuk memperoleh skor

setiap pertanyaan dengan menggunakan

weighted mean score. Dan untuk

mengetahui bagaimana hubungan antara

implementasi Prinsip-Prinsip GCG dan

kinerja menggunakan perhitungan

koefisien determinan.

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 16/27

 

-

 Tabel 4.1

Weighted Mean Score Variabel X

Implementasi Prinsip-Prinsip GCG

No.Pertanyaan SB Fx B Fx CB Fx Br Fx SBr Fx

X

rata-

rata

Ideal %

I. TransparansiMengembangkan sistem akuntansi berdasarkan standard akutansi dan

memastikan kualitas dari laporan keuangan dan disclosure

1 7 35 5 20 - - - - - - 4,58 5 91,67%

Mengembangkan teknologi informasi manajemen.

2 7 35 5 20 - - - - - - 4,58 5 91,67%

3 7 35 5 20 - - - - - - 4,58 5 91,67%

14 70 10 40 - - - - - - 4,58 5 91,67%

Mengembangkan manajemen resiko dalam tingkatan perusahaan

4 5 25 6 24 1 3 - - - - 4,16 5 83,33%

Mempublikasikan informasi keuangan dan informasi lain yang material.

5 7 35 5 20 - - - - - - 4,58 5 91,67%

I I. Akuntabilitas Membentuk Komite audit

6 5 20 6 24 1 3 - - - - 3,75 5 75%

Membentuk dan menetapkan kembali peran dan fungsi auditor internal.

7 7 35 4 16 1 3 - - - - 4,50 5 90%

Menetapkan sistem penilaian kerja

8 6 30 6 24 - - - - - - 4,50 5 90%

9 5 25 6 24 1 3 - - - -4,33

5 86,67%

11 55 12 48 1 3 - - - - 4,42 5 88,40%

Menggunakan auditor eksternal yang berkualitas dan independen.. 

10 5 25 6 24 1 3 - - - - 4,33 5 86,67%

I II . Pertanggungjawaban. Mempertimbangkan tanggung jawab sosial.

11 4 20 7 28 1 3 - - - - 4,25 5 85%

12 3 15 6 24 3 9 - - - - 4,00 5 80%

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 17/27

 

-

7 35 13 52 4 11 - - - - 4.08 5 81,67%

Menghindari peyalahan penggunaan kekuasaan. 

13 2 10 3 12 6 18 1 2 - - 3,50 5 70%

14 6 30 4 16 2 6 - - - - 4,33 5 86,67%

8 40 7 28 8 24 1 2 - - 3,92 5 78,40%

Menjadi profesional dan mematuhi etika.

15 6 30 4 16 2 6 - - - - 4,33 5 86,67%

Menjadikan lingkungan bisnis yang baik.

16 7 35 4 16 1 3 - - - - 4,50 5 90%

IV. KewajaranMenetapkan aturan perusahaan untuk melindungi kepentingan pemegang saham

khususnya minoritas.

17 4 20 7 28 1 3 - - - - 4,25 5 85%

Menetapkan kebijakan untuk melindungi dari kesalahan yang berasal dari dalam

18 3 15 8 32 1 3 - - - - 4,17 5 83,40%

19 3 15 4 16 5 15 - - - - 3,83 5 76,77%

Menetapkan kebijakan untuk melindungi dari kesalahan yang berasal dari dalam

20 4 20 7 28 1 3 - - - - 4,25 5 85%

21 4 20 5 20 3 9 - - - - 4,08 5 81,60%

22 3 15 7 28 2 6 - - - - 4,08 5 81,60%

17 85 31 124 12 36 - - - - 4,08 5 81,60%

Menetapkan peran dan tanggungjawab komisaris dan manajemen.

23 5 25 4 16 3 9 - - - - 4,17 5 83,40%

24 5 25 5 20 2 6 - - - - 4,25 5 85%

10 50 9 36 5 15 - - - - 4,20 5  84%

Wajar dalam mengungkapkan setiap informasi.

25 3 15 6 24 3 9 - - - - 4,00 5 80%

V. Kemandirian Menggunakan Tenaga ahli

26 3 15 3 12 6 18 - - - - 3,75 5 75%

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 18/27

 

-

Sumber : Hasil J awaban Kuesioner (diolah)

Keterangan :

SB = Sangat Baik

B = Baik

CB = Cukup Baik

Br = Buruk

SBr = Sangat Buruk

Dari Tabel diatas dapat terlihat bahwa

nilai skor kuesioner atas variabel X

adalah 84,65%. Hal ini menunjukkan

 bahwa secara umum implementasi

 prinsip Good Corporate Governance

 pada perusahaan BRI sebesar

84,65%. adalah baik.

 Tidak melibatkan pengaruh pihak luar yang tidak sesuai dengan prinsip

korporasi yang sehat.

27 2 10 8 32 2 6 - - - - 4,00 5 80%

Menghindari benturan kepentingan.

28 2 10 3 12 5 15 2 4 - - 3,42 5 68,40%

Menjalankan aktivitas perusahaan dengan baik dan dinamis.

29 3 15 9 36 - - - - - - 4.25 5 85%

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 19/27

 

-

 Tabel 4.21

Weighted Mean Score Variabel Y

Penerapan Kinerja

No.Pertanyaan SB Fx B Fx CB Fx Br Fx Sbr Fx

X

rata-

rata

Ideal %

I. Aspek KeuanganAdanya laporan keuangan yang tepat waktu dan sudah diaudit oleh pihak

independen

1 6 30 6 24 - - - - - - 4,50 5 90%

2 5 25 7 28 - - - - - - 4,42 5 88,33%

3 6 30 6 24 - - - - - - 4,50 5 90%

17 85 19 76 - - - - - - 4,47 5 89,44%

Adanya analisis rasio keuangan rentabilitas (ROA dan ROE)

4 5 25 7 28 - - - - - - 4,50 5 90%

5 3 15 6 24 3 9 - - - - 4,00 5 80%

6 3 15 6 24 3 9 - - - - 4,00 5 80%

11 55 19 76 6 18 - - - - 4,14 5 82,80%

Adanya peningkatan laba dan efisiensi biaya.

7 3 15 7 28 2 6 - - - - 4,08 5 81,67%

8 3 15 7 28 2 6 - - - - 4,08 5 81,67%

9 3 15 7 28 2 6 - - - - 4,08 5 81,67%

10 6 30 6 24 - - - - - - 4,50 5 90%

11 6 30 6 24 - - - - - - 4,50 5 90%

21 105 32 132 6 18 - - - - 4,25 5 85%

I I.Aspek Bisnis Internal Melakukan kegiatan inovasi

12 3 15 7 28 2 6 - - - - 4,08 5 81,67%

13 3 15 8 32 1 3 - - - - 4,17 5 83,40%

14 4 20 7 28 1 3 - - - - 4,25 5 85%

15 6 30 6 24 - - - - - - 4,50 5 90%16 5 25 7 28 - - - - - - 4,50 5 90%

17 5 25 6 24 1 3 - - - - 4,33 5 86,67%

18 2 10 7 28 3 9 - - - - 3,92 5 78,40%

28 140 48 192 8 24 - - - - 4,24 5 84,80%

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 20/27

 

-

I I.Aspek Bisnis Internal

Mengintensifkan program budaya kepatuhan, peningkatan kualitas dan memonitor

tindakan yang bertanggunggjawab.

19 5 25 7 28 - - - - - - 4,50 5 90%

20 5 25 7 28 - - - - - - 4,50 5 90%

21 3 15 9 36 - - - - - - 4,25 5 85%

22 3 15 9 36 - - - - - - 4,25 5 85%

16 80 32 128 - - - - - - 4,33 5 86,67%

Peningkatan atas kepuasan nasabah.

23 4 20 7 28 1 3 - - - - 4,25 5 85%

24 - - 6 24 5 15 1 2 - - 3,42 5 68,40%

4 20 13 52 6 18 1 2 - - 4 5 80%

I II . Aspek Pembelajaran

dan Pertumbuhan

Kepuasan karyawan atas peningkatan kompetensi SDM

25 3 15 7 28 1 3 1 2 - - 4,00 5 80%

26 3 15 7 28 1 3 1 2 - - 4,00 5 80%

27 7 35 5 20 - - - - - - 4,58 5 91,60%

28 3 15 8 32 - - - - - - 3,92 5 78,40%

29 4 20 7 28 1 3 - - - - 4,25 5 85%

30 4 20 7 28 1 3 - - - - 4,25 5 85%

31 2 10 8 32 2 6 - - - - 4,00 5 80%

26 130 49 196 6 18 2 4 - - 4,19 5 83,80%

Penggunaan dan pengembangan pemanfaatan sistem teknologi informasi

32 3 15 8 32 1 3 - - - - 4,17 5 83,40%

33 3 15 8 32 1 3 - - - - 4,17 5 83,40%

34 2 10 8 32 2 6 - - - - 4,00 5 80%

8 40 24 96 4 12 - - - - 4,63 5 92,60%

Hubungan yang komunikatif antara atasan dan bawahan maupun rekan kerja.

35 1 5 9 36 1 3 - - - - 3,67 5 73,40%

36 1 5 6 24 5 15 - - - - 3,67 5 73,40%

37 2 10 9 36 1 3 - - - - 4,08 5 81,6%

4 20 24 96 7 27 - - - - 3,92 5 78,40%

 J umlah 135 675 261 1044 43 129 3 6 - - 4,20 5 84%

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 21/27

 

-

Keterangan :

SB = Sangat Baik

B = Baik

CB = Cukup Baik

Br = Buruk

SBr = Sangat Buruk

Dari Tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai

skor kuesioner atas variabel Y adalah

84%. Hal ini menunjukkan bahwa secara

umum penerapan Kinerja pada perusahaan

BRI sebesar 84% adalah baik. 

 Tabel 4.3

Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip GCG dan Hubungannya Terhadap Kinerja pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Keterangan Penjelasan/Penjabaran

Laporan GCG pada PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. tahun 2006-2008

Sudah Terlaksana Dengan Baik Sesuai Dengan

Peraturan Perundang-Undangan Bank Indonesia

Perihal Surat Edaran Bank Indonesia Perihal

Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank

Umum No.9/12/DPNP

Implementasi Prinsip GCG pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menunjukan sebesar

84.65% dan menunjukkan pelaksanaanya adalah Sangat baik, dengan rincian :

•  Implementasi  Transparancy  pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pelaksanaan Prinsip ini Sebesar 90.95% Yang

Menunjukan Pelaksanaannya Adalah Sangat Baik 

• 

Implementasi Accountability pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pelaksanaan Prinsip Ini Sebesar 96.33% Yang

Menunjukan Pelaksanaannya Adalah Sangat Baik 

•  Implementasi Responsibility  pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pelaksanaan Prinsip Ini Sebesar 82.47% Yang

Menunjukan Pelaksanaannya Adalah Baik 

•  Implementasi Independency  pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pelaksanaan Prinsip Ini Sebesar 82.41% Yang

Menunjukan Pelaksanaannya Adalah Baik 

•  Implementasi Fairness pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pelaksanaan Prinsip Ini Sebesar 78.67% Yang

Menunjukan Pelaksanaannya Adalah Baik 

Penerapan K inerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menunjukan sebesar 84% dan

menunjukkan pelaksanaanya adalah baik, dengan rincian : 

•  Penilaian K inerja Berdasarkan Aspek

Keuangan

Pelaksanaan Kinerja Dengan Aspek Ini Sebesar

86.26% Yang Menunjukan Pelaksanaannya Adalah

Baik 

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 22/27

 

-

•  Penilaian K inerja Berdasarkan Aspek

Bisnis Internal

Pelaksanaan Kinerja Dengan Aspek Ini Sebesar

84.10% Yang Menunjukan Pelaksanaannya Adalah

Baik 

•  Penilaian K inerja Berdasarkan Aspek

Pertumbuhan dan Pembelajaran.

Pelaksanaan Kinerja Dengan Aspek I ni Sebesar 84%

 Yang Menunjukan Pelaksanaannya Adalah Baik

Uji Normalitas

Menunjukan Bahwa Data Yang Penulis Gunakan

 Terdistribusi Normal Dengan Masing–Masing

Variabel X Dan Y Adalah Sebesar 0.862 Dan 0.901

 Yang Artinya Melebihi Alpha Yang Digunakan 0.05

Uji Validitas  dan Realibilitas  untuk

Variabel X

•  Validitas

•  Realibilitas 

Menggunakan Alat Bantu SPSS 12.

rtabel Dengan Nilai 0,576 >rhitung Untuk Semua Data.

Hal Ini Membuktikan Data Yang Penulis Gunakan

Dalam Penelitian Mempunyai Data Yang Valid.

rtabel Dengan Nilai 0,576 >rhitung Dengan Nilai 96,20% 

Untuk Semua Data. Hal Ini Membuktikan Data Yang

Penulis Gunakan Dalam Penelitian Mempunyai Data

 Yang Reliabel.

Uji Validitas  dan Realibilitas  untuk

Variabel Y

•  Validitas

•  Realibilitas 

Menggunakan alat bantu SPSS 12.

rtabel Dengan Nilai 0,576 >rhitung Untuk Semua Data.

Hal Ini Membuktikan Data Yang Penulis Gunakan

Dalam Penelitian Mempunyai Data Yang Valid.

rtabel Dengan Nilai 0,576 >rhitung Dengan Nilai 97,70% 

Untuk Semua Data. Hal Ini Membuktikan Data Yang

Penulis Gunakan Dalam Penelitian Mempunyai Data

 Yang Reliabel.

Korelasi Rank Spearman 

0.914 Atau 91.40%

Var X Dan Var Y Mempunyai Hubungan Searah

 Yang Sangat Kuat.

Koefisien Determinasi (α =5%)

83.53

Var X Dan Var Y Mempunyai Hubungan Yang

Saling Mempengaruhi.

Uj i Hipotesis (t)

ttest>ttabel Sebesar 6.505 >2.228

Var X Dan Var Y Mempunyai Hubungan Positif Atau

Implementasi GCG Dan Kinerja Mempunyai

Hubungan Positif

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 23/27

 

-

Implementai Prinsip GCG dan

Hubungannya terhadap Kinerja PT.Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Mempunyai Hubungan Positif Searah Yang Sangat

Kuat Sebesar 83.53% Yang Mempunyai Atri Bahwa

Implementasi Prinsip GCG Mempengaruhi Kinerja

Sebesar 83.53% Dan Sisanya Sebesar 16.47%

Dipengaruhi Oleh Faktor Lain.

V PENUTUP

5.1 

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan

 pembahasan yang telah penulis uraikan

uraian pada bab sebelumnya mengenai

Analisis Implementasi Prinsip Good

Corporate Governance  (Variabel X) Dan

Hubungannya Terhadap Kinerja (Variabel

Y) Pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk maka penulis mempunyai

kesimpulan sebagai berikut :

1) 

Implementasi prinsip Good Corporate

Governance  (GCG) pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

mempunyai nilai sebesar 84,65%. Hal

ini sesuai dengan perhitungan hasil

kuesioner yang menunjukan bahwa

 prinsip-prinsip GCG pada perusahaanini telah dilaksanakan dengan baik.

2)  Kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk mempunyai nilai sebesar

84%. Hal ini sesuai dengan perhitungan

hasil kuesioner menunjukan bahwa

 pelaksanaan kinerja pada perusahaan ini

telah dilaksanakan dengan baik.

3)  Hubungan Implementasi prinsip-prinsip

Good Corporate Governance  (GCG)

Terhadap Kinerja pada PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. diketahui dari

hasil perhitungan korelasi rank

spearman  sebesar 0,914 atau 91,40%

yang artinya mempunyai hubungan

searah yang sangat kuat. Dan dari hasil

koefisien determinan dengan nilai

sebesar 83,53% mempunyai arti bahwa

hubungan implementasi prinsip Good

Corporate Governance  (GCG) terhadap

 pelaksanaan kinerja mempunyai

 pengaruh sebesar 83,53%. Dimana

implementasi prinsip Good Corporate

Governance  (GCG) mempengaruhi

kinerja sebesar 83,53% dan sisanya

sebesar 16,47% dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain di luar prinsip Good

Corporate Governance. 

5.2 

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas

maka penulis memberikan saran sebagai

 bahan masukan dan pertimbangan yang

mungkin dapat berguna bagi PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yaitu :1)

  Pelaksanaan GCG merupakan salah satu

faktor yang penting dalam

meningkatkan kinerja perusahaan,

karenanya juga sebagai landasan

 pelaksanaan bagi Bank Umum sesuai

dengan peraturan Bank Indonesia yang

sudah ditetapkan. Sebaiknya di masa

yang akan datang perusahaan dapat

lebih meningkatkan mutu dari

 pelaksanaan GCG tersebut agar tingkat

kepercayaan bagi investor atau

masyarakat dapat lebih meningkat dan

 pengembagan perusahaan lebih maju

lagi. Diharapkan perusahaan secara

konsisten dan berkesinambungan untuk

mengimplementasikan prinsip GCG

karena dalam jangka panjang akan dapat

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 24/27

 

-

memperoleh manfaat dalam peningkatan

kinerja. Selain itu, peningkatan mutu

implementasi prinsip-prinsip GCG juga

sangat penting guna pencapaian tujuan

 perusahaan.

2) 

Kinerja yang baik apabila perusahaandapat lebih memperhatikan segala

kegiatan yang akan dilakukan sebagai

sasaran usaha dalam mengembangkan

 perusahaan. Untuk itu diharapkan agar

 perusahaan terus meningkatkan

 pelayanan terhadap para nasabah dan

kualitas para karyawan secara efektif

dan memadai untuk mendukung

 peningkatan kinerja perusahaan dalam

semua aspek kinerja. Selain itu untukmendukung peningkatan kinerja yang

lebih efektif, efisien serta tepat waktu,

sebaiknya perusahaan terus

mengembangkan jaringan kerja dan

layanan serta sistem informasi

teknologi.

3)  Hubungan antara implementasi prinsip

GCG dan kinerja adalah sagat kuat dan

salah satu faktor yang mempengaruhi

 pelaksanaan kinerja perusahaan adalah

Implementai prinsip GCG. Jadi agar

kinerja perusahaan lebih maksimal dapattercapai, perusahaan harus

meningkatkan kualitas daripada

implementasi GCG dan bisa lebih

mengembangkan prinsip-prinsip GCG

secara berkala dengan lebih baik lagi

sehingga dapat meraih hasil yang lebih

 baik lagi dan sempurna.

4)  Sosialisasi penerapan GCG sebaiknya

dilaksanakan secara berkesinambungan

agar seluruh karyawan perusahaan lebihmengerti dan memahami sehingga pada

akhirnya dapat melaksanakan tugas,

tanggungjawab dan wewenangnya

sesuai denga prinsip-prinsip GCG.

DAFTAR PUSTAKA

Aburizal Bakrie. Good Corporate Governanc :

Sudut Pandang Pengusaha dalam “Good

Corporate Governance: K onsep dan

Implementasi Perusahaan Publik dan Korporasi

Indonesia”. 2002.

Adhisyahfitri Evalina Ichsan, dkk. Pengaruh

Penerapan Good Corporate

Governance  Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Dan NilaiPerusahaan. Laporan Penelitian.

Daerah Nanggroe Aceh Darrusalam :

Universitas Syiah Kuala, Fakultas

Ekonomi. November 2007.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 8 No 1

Maret 2006.

Bank BRI. Laporan Tahunan 2008 : Apa yang

Dirasakan 30 Juta Nasabah Bank

 Terbaik Di Indonesia? 

Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia

Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang

Pelaksanaan Good Corporate

Governance  Bagi Bank Umum.  30

Januari 2006. 

Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia

Nomor 8/14/PBI/2006  : Perubahan

Atas Peraturan Bank I ndonesia

Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang

Pelaksanaan Good Corporate

Governance Bagi Bank Umum. 5

Oktober 2006.

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 25/27

 

-

Bhuono Agung Nugroho. Strategi J itu Memilih

Metode Statistik Penelitian dengan

SPSS. Yogyakarta : Andi. 2005.

Chandra Aditiawan. Membangun TatakelolaPerusahaan Menurut Prinsip-Prinsip

GCG. http://mediabisnis-

kita.blogspot.com  di Akses 27 Maret

2009.

Diah Kusuma Wardani. Pengaruh Corporate

Governance  Terhadap Kinerja

Perusahaan di Indonesia. Skripsi

Sarjana (tidak dipublikasikan).

Yogyakarta: Fakultas EkonomiUniversitas Islam Indonesia. 2008.

Erna Hidayah. Pengaruh Kualitas Pengungkapan

Informasi Terhadap Hubungan

Antara Penerapan  Corporate

Governance Dengan  Kinerja

Perusahaan Di Bursa Efek J akarta.

Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Indonesia. JAAI Vol 12 No.1. 2008.

Hidayatul Fitri. Manfaat Penerapan Prinsip-

Prinsip Good Corporate Governance 

 Terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Perusahaan. Skripsi

Sarjana (tidak dipublikasikan).

Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas

Widyatama. 2008.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.

Metodelogi Penelitian Bisnis. Edisi

Pertama. BPFE: Yogyakarta. 1999.

Irene Dumasi Siahaan. Analisis Penerapan Good

Corporate Governance  Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan Yang

Diukur Dengan Value Added.  Skripsi

Sarjana (tidak dipublikasikan). Fakultas

Ekonomi Universitas Widyatama.

Bandung. 2008.

Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:

PT.RajaGrafindo Persada. 2008.

Khomsyiah Darmawati dan Rika Gelar R.

Hubungan Corporate Governance dan

Kinerja Perusahaan. Yogyakarta:

Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen

Akuntan Publik. Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia Vol 8 No 1. Januari 2005. 

Lastuti Abubakar. Penerapan Prinsip Good

Corporate Governance Sebagai Upaya

Peningkatan Investasi T idakLangsung (Indirect Investment). 

Laporan Penelitian. Bandung:

Universitas Padjadjaran, Fakultas

Hukum. November 2002

Leo J. Susillo dan Karlen Simarmata. Good

Corporate Governance  Pada Bank :

 Tanggung J awab Direksi dan

Komisaris Dalam Melaksanakannya.

Bandung : PT. Hikayat Dunia. 2007. 

Moh. Wahyudin Zarkasyi. Good Corporate

Governance  Pada Badan Usaha

Manufaktur, Perbankan, dan J asa

Keuangan L ainnya.  Bandung :

Alfabeta. 2008.

Muh. Arief Ujiyantho dan Bambang Agus

Pramuka. Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba dan

Kinerja Keuangan.  Makalah SNA X.

2007.

Muh. Arif Effendi. The Power Of Good Corporate

Governance : Teori dan Implementasi.

Jakarta : Salemba Empat. 2009.

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 26/27

 

-

 Nita Yuanita. Penerrapan Balanced Scorecard 

Sebagai Alternatif Pengukuran

Kinerja Perusahaan.  Skripsi Sarjana

(tidak dipublikasikan). Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Indonesia. 2007

Prapto Yuwono. Pengantar Ekonometri.Yogyakarta : Andi. 2005.

Ridwan Frediawan. Pengaruh Penerapan Prinsip

Good Corporate Governance  Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan (studi kasus pada PT

 J amsostek K antor Cabang II Bandung).  Skripsi

Sarjana (tidak dipublikasikan). Fakultas Ekonomi

Universitas Widyatama. Bandung. 2008.

Riduwan. Metode dan Teknik Menyusus Tesis.Bandung:Alfabeta. 2008

Rudi Isnata. Pengaruh Corporate Governance 

Dan Struktur K epemilikan Terhadap

Manajemen Laba dan Kinerja

Keuangan.  Skripsi Sarjana (tidak

dipublikasikan). Yogyakarta :  Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

2008.

Siswanto Sutojo dan Aldridge, E. John. Good

Corporate Governance  : Tata Kelola

Perusahaan Yang Sehat. Jakarta : PT.

Damar Mulia Rahayu. 2005.

Sugiyono. Metodelogi Penelitian Bisnis. Bandung

: Alfabeta. 2004.

Surat Edaran No. 9/12/DPNP Kepada Semua Bank

Umum Di Indonesia. Jakarta, 30 Mei

2007. Perihal : Pelaksanaan Good

Corporate Governance Bagi Bank

Umum

Yudha Pranata. Pengaruh Penerapan Corporate

Governance  Terhadap Kinerja 

Keuangan. Skripsi Sarjana (tidak

dipublikasikan). Yogyakarta :  Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

2007. 

www.bi.go.id 

www.bri.co.id 

www.fcgi.org.id 

www.iicg.org 

www.madani-ri.com

8/19/2019 Artikel_21205068 Gcg Kinerja

http://slidepdf.com/reader/full/artikel21205068-gcg-kinerja 27/27