artikel praktikum

4
Nama : Tasnim Anifah NIM : 141710101120 Tugas TPHP : Artikel Fistek Kerusakan buah-buahan dan sayur-sayuran setelah dipanen pada daerah tropis merupakan masalah utama yang harus dipecahkan. Buah tomat akan segera mengalami kerusakan apabila tanpa dilakukan perlakuan pada penyimpanannya. Beattie et al (1983) telah mempelajari kriteria tomat yang masih dapat diterima konsumen. Buah tomat yang dipanen setelah timbul warna merah 10 % sampai dengan 20%, hanya tahan disimpan maksimal selama 7 hari pada suhu kamar (Sinaga, 1984). Kerusakan pascapanen buah tomat akibat penanganan yang tidak tepat diperkirakan antara 20% sampai dengan 50% (Mutiarawati, 2007) PEMANENAN TOMAT Dua hal utama yang perlu diperhatikan pada pemanenan untuk mendapatkan hasil panen yang baik,, yaitu menentukan waktu panen yang tepat dan penanganan panen yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan “kematangan” yang tepat dan saat panen yang sesuai dan menekan kerusakan yang dapat terjadi. Tomat adalah sayuran buah, proses pertumbuhannya dari buah terbentuk, buah kecil, membesar sampai suatu ketika ukurannya tidak bertambah lagi, kemudian baru terjadi perubahan warna buah yang dapat terlihat sebagai kriteria matang. Perubahan warna pada tomat dari hijau - hijau kekuningan - kuning kemerahan - merah merata.

Upload: tasnim-anifah

Post on 23-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pascapanen Tomat

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Praktikum

Nama : Tasnim Anifah

NIM : 141710101120

Tugas TPHP : Artikel Fistek

Kerusakan buah-buahan dan sayur-sayuran setelah dipanen pada daerah

tropis merupakan masalah utama yang harus dipecahkan. Buah tomat akan segera

mengalami kerusakan apabila tanpa dilakukan perlakuan pada penyimpanannya.

Beattie et al (1983) telah mempelajari kriteria tomat yang masih dapat diterima

konsumen. Buah tomat yang dipanen setelah timbul warna merah 10 % sampai

dengan 20%, hanya tahan disimpan maksimal selama 7 hari pada suhu kamar

(Sinaga, 1984). Kerusakan pascapanen buah tomat akibat penanganan yang tidak

tepat diperkirakan antara 20% sampai dengan 50% (Mutiarawati, 2007)

PEMANENAN TOMAT

Dua hal utama yang perlu diperhatikan pada pemanenan untuk

mendapatkan hasil panen yang baik,, yaitu menentukan waktu panen yang tepat

dan penanganan panen yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan

“kematangan” yang tepat dan saat panen yang sesuai dan menekan kerusakan

yang dapat terjadi. Tomat adalah sayuran buah, proses pertumbuhannya dari buah

terbentuk, buah kecil, membesar sampai suatu ketika ukurannya tidak bertambah

lagi, kemudian baru terjadi perubahan warna buah yang dapat terlihat sebagai

kriteria matang. Perubahan warna pada tomat dari hijau - hijau kekuningan -

kuning kemerahan - merah merata. Panen sebaiknya dilakukan tidak terlalu pagi

atau bila kabut telah lewat dan hari tidak hujan . Kelembaban yang terbawa pada

buah dapat menyebabkan buah mudah terserang penyakit, sehingga mudah busuk.

Pemanenan tomat dilakukan dengan dipetik dengan tangan.

Pemetikan buah tomat cukup dilakukan dengan cara memuntir buah

tersebutdengan hati-hati hingga tangkainya putus. Pemetikan buah tomat harus

dilakukan satu per satu dan hanya dipilih bagi buah tomat yang sudah matang

(Cahyono, 2008). Tomat dipanen tanpa tangkai untuk menghindari luka yang

dapat terjadi karena tangkai buah yang mengering menusuk buah yang ada di

atasnya. Sebaiknya hindari memar atau lecet dari buah karena terjatuh, terjadi

gesekan atau tekanan antar buah atau antar buah dengan wadah. Saat memanen

buah diletakkan dengan hati-hati, tidak dengan cara dilempar-lempar

(Mutiarawati, 2007)

Page 2: Artikel Praktikum

Nama : Tasnim Anifah

NIM : 141710101120

Tugas TPHP : Artikel Fistek

PENANGANAN PASCAPANEN

1. Pre-sorting

Pre-sorting biasanya dilakukan untuk mengeliminasi produk yang luka,

busuk atau cacat lainnya sebelum pendinginan atau penanganan berikutnya

dengan cara memisahkan produk busuk akan menghindarkan penyebaran

infeksi ke produk-produk lainnya (Utama, 2001)

2. Pencucian/Pembersihan

Buah tomat yang telah dipetik dan terkumpul harus segera dibersihkan dari

segala kotoran yang menempel pada permukaan kulitnya, baik berupa debu,

percikan tanah, maupun sisa-sisa pestisida dan pupuk daun yang

disemprotkan pada saat pemeliharaan tanaman yang apabila tidak dibersihkan

akan menginfeksi buah tomat dan mempercepat terjadinya kerusakan. Buah

tomat dapat dicuci dengan zat kimia neutral cleaner brogdex dan britex wax

(Cahyono, 2008)

3. Penyimpanan

Teknik penyimpanan buah tomat antara lain : a) penyimpanan dalam

ruangan bertemperatur rendah dengan pengatur suhu ruangan, b)

penyimpanan dalam ruangan berventilasi tanpa pengatur suhu, c)

penyimpanan dalam ruangan vakum (tanpa udara), d) penyimpanan dengan

perendaman dalam air mengalir atau tidak mengalir, e) penyimpanan dengan

timbunan es (Cahyono, 2008).

4. Pengemasan dan Pengangkutan

Pengemasan tidak boleh melebihi daya tampung alat kemas, alat kemas

dapat terbuat dari bambu, kayu atau karton, harus rata dan di dasar diberi alas

jerami kering/guntingan kertas. Alat kemas harus diberi lubang ventilasi agar

energi panas dari proses respirasi buah tomat dapat keluar, dan diatas buah

tomat yang telah tersusun diberi jerami kering kemudian alat kemas ditutup

dengan diikat/dipaku. Kemasan tomat disusun dengan rapi dan diangkut

dengan hati-hati (Cahyono, 2008)

Page 3: Artikel Praktikum

Nama : Tasnim Anifah

NIM : 141710101120

Tugas TPHP : Artikel Fistek