artikel pak dokar

12

Click here to load reader

Upload: ridwan-yasin

Post on 24-Jul-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Pak Dokar

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia adalah Negara agraris. lebih dari setengah rakyat Indonesia  masih tergantung kepada sektor pertanian dalam kehidupan sehari-harinya. Menurut data BPS tahun 2009, jumlah petani mencapai 44 persen dari total angkatan kerja di Indonesia, atau sekitar 46,7 juta.

Bogempinggir merupakan desa yang terletak di Kabupaten Sidoarjo dengan jumlah petani padi yang cukup banyak. Mereka pada umumnya menghabiskan sebagian waktunya berada di sawah. Tentunya mereka tidak akan lepas dari resiko pekerjaan seperti gigitan binatang sawah (ular, kalajengking), infeksi mikroba atau virus, kecelakaan mekanis kerja, dan terpapar racun pestisida.

Petani desa Bogempinggir sering mengalami kecelakaan kerja yang telah disebutkan diatas. Sayangnya, banyak petani daerah setempat yang belum mengetahui apa yang harus dilakukan jika mengalami masalah yang disebutkan di atas. Maka mereka perlu diperkenalkan cara melakukan pertolongan pertama agar dapat memberikan pertolongan sesegera mungkin. Selain tindakan kuratif, untuk meningkatkan kualitas kesehatan petani setempat, perlu dilakukan tindakan preventif, yaitu perilaku hidup sehat. Perilaku hidup sehat meliputi konsumsi nutrisi yang cukup, kebersihan lingkungan, dan olahraga. Perilaku seperti ini perlu disosialisasikan lebih luas kepada para petani, karena masih sedikit petani yang sadar akan pentingnya perilaku hidup sehat. Oleh karena itu perlu dibentuk sebuah program untuk mensosialisasikan pentingnya pemberian pertolongan pertama dan perilaku hidup sehat.

Berdasarkan latar belakang di atas, kami menawarkan sebuah program untuk mensosialisasikan pentingnya pemberian pertolongan pertama untuk mengurangi dampak kecelakaan kerja petani di desa Bogempinggir. Program itu bernama PAK DOKAR (Pak Dokter Ngarit) dan POKER (Posko Keselamatan Kerja). Ngarit berarti mencari rumput dan memberikanya pada hewan ternak. Diberi nama demikian karena selain ruang lingkupnya di lingkungan persawahan, istilah tersebut akan lebih mudah dikenal masyarakat. Para petugas atau kader kesehatan yang nanti akan dibentuk merupakan para petani itu sendiri. Mereka akan diberi wawasan dan keterampilan tentang pertolongan pertama penanganan kecelakaan kerja yang sering terjadi di wilayah persawahan. Warga juga didorong untuk menjaga kebersihan lingkungan, kesehatan pangan, kegiatan jasmani, dan lain sebagainya.

Program ini memiliki banyak manfaat. Selain memberi wawasan kepada para petani, Pak DOKAR dan POKER juga diharapkan menjadi media untuk meningkatkan kualitas kesehatan warga. Melalui program ini pula, para petani dapat meningkatkan rasa saling menolong, dan peka terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Tujuan Program

Tujuan dari program ini antara lain:

Page 2: Artikel Pak Dokar

2

1. untuk mensosialisakan tentang pentingnya Pemberian pertolongan pertama gawat darurat pada petani untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja petani di sawah

2. untuk meningkatkan kemampuan petani untuk mengurangi dampak kecelakaan kerja petani di sawah

3. untuk membuat model pelatihan pertolongan pertama gawat darurat yang dapat diterapkan di daerah sasaran

Luaran ProgramMenghasilkan suatu model pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan

kerja serta perilaku hidup sehat, sehingga para petani mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan pertolongan pertama gawat darurat.

Manfaat Program

1. Menawarkan program Pak DOKAR dan POKER sebagai model pelatihan pertolongan pertama gawat darurat.

2. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan pertolongan pertama gawat darurat kepada para petani.

3. Memberikan kontribusi bagi dunia kesehatan sehingga mempercepat upaya peningkatan mutu SDM.

4. Bersinergi dengan program dinas kesehatan yang bernama desa siaga

METODE PELAKSANAAN

Metode pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah:1. Mengobservasi kondisi lingkungan dan kebiasaan masyarakat petani

setempat.Observasi dilakukan untuk mengenal seluk beluk kondisi lingkungan serta kebiasaan masyarakat petani setempat. Selain itu, langkah ini dilakukan untuk menyusun metode yang cocok dan efektif yang dapat diterima oleh masyarakat setempat, sehingga menghindari kemungkinan salah paham.

2. Sosialisasi program Pak DOKARSosialisasi dilakukan pada aparatur desa, misalnya dengan memberikan pengenalan maupun penjelasan gambaran umum program kepada kepala desa. Selain itu, sosilaisasi juga dilakukan kepada warga desa. Metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan warga desa di suatu tempat untuk diberi sosialisasi tentang pendirian program Pak DOKAR, bagaimana program tersebut akan berjalan, serta apa keuntungannya. Untuk meningkatkan antusiasme masyarakat, dapat diberikan pengobatan gratis. Kemudian dengan memasang poster maupun pamflet yang disebarkan ke masing-masing rumah warga untuk dibaca.

3. Mencari kader kesehatan petani (Pak Dokar) dan Mendirikan PokerKader Kesehatan petani atau yang disebut pak dokar ini akan diberi bimbingan dan pelatihan oleh tim pelaksana. Pak dokar ini akan menularkan ilmunya kepada petani lain. Pencarian kader kesehatan petani (Pak Dokar) dilakukan dengan menyebarkan formulir kesediaan menjadi Pak Dokar kepada warga petani setempat. Dengan berkoordinasi dengan ketua RT, dilakukan seleksi untuk memilih 10 kader. Sepuluh kader

Page 3: Artikel Pak Dokar

Sosialisasi

observasi

Perencanaan program

pelaksanaan

Pengertian,

Manfaat

Kegiatan

Budaya

Lingkungan

Membuat konsep dan jadwal acara

Menyusun modul pelatihan

Pendirian POKER

Penyuluhan

Kerja Bakti

Evaluasi

Kinerja petugas

Inovasi

Kelanjutan

3

mewakili empat puluh enam kepala keluarga petani dusun setempat. Setelah itu, dibangunlah gubuk PPGD yang dinamakan Poker (Posko Keselamatan Kerja). Poker ini sebagai tempat menyimpan obat dan alat pertongan pertama, serta sebagai pusat informasi kesehatan dan program Pak Dokar.

Gambar 1. Alur Metodologi Kerja

PELAKSANAAN PROGRAMWaktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga bulan (Februari-April 2012) dari tahap persiapan hingga evaluasi program. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bogempinggir, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.

Tahapan Pelaksanaan Program1. Mengobservasi kondisi lingkungan dan kebiasaan masyarakat petani

setempat.Observasi dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan ketua RT setempat untuk mengenal seluk beluk kondisi lingkungan serta kebiasaan

Alur metodologi

Page 4: Artikel Pak Dokar

4

masyarakat petani setempat. Selain itu, langkah ini dilakukan untuk menyusun metode yang cocok dan efektif yang dapat diterima oleh masyarakat setempat, sehingga menghindari kemungkinan salah paham.

2. Sosialisasi program Pak DOKARSosialisasi tingkat pertama dilakukan ke aparatur desa, misalnya dengan memberikan pengenalan maupun penjelasan gambaran umum program kepada kepala desa. Apabila disetujui, langkah selanjutnya memulai sosialisasi tingkat kedua yaitu menginformasikan program semenarik mungkin kepada warga desa. Metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan warga desa di suatu tempat untuk diberi sosialisasi tentang pendirian program Pak DOKAR, bagaimana program tersebut akan berjalan, serta apa keuntungannya, tentunya dengan dukungan aparatur desa. Kemudian dengan memasang poster maupun pamflet yang disebarkan ke masing-masing rumah warga .

3. Mencari kader kesehatan petani (Pak Dokar) dan Mendirikan PokerPencarian kader kesehatan petani ( pak Dokar) dilakukan dengan menyebarkan formulir kesediaan menjadi Pak Dokar kepada warga petani setempat. Dengan berkoordinasi dengan ketua RT, dilakukan seleksi untuk memilih 10 kader. Sepuluh kader mewakili empat puluh enam kepala keluarga petani dusun setempat. Setelah itu, dibangunlah gubuk PPGD yang dinamakan Poker (Posko Keselamatan Kerja). Poker ini sebagai tempat menyimpan obat dan alat pertongan pertama, serta sebagai pusat informasi kesehatan dan program Pak Dokar.

4. Melakukan Pelatihan Pak Dokar dan penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)Penyuluhan dan pelatuhan Pak Dokar dilakukan dengan tema sesuai dengan modul, antara lain modul infeksi mikroba, pestisida, kecelakaan mekanik, dan bahaya hewan sawah. Sebelum pelatihan dimulai, pretest diberikan sebagai indikator keberhasilan pelatihan. Masing-masing modul diberikan sesuai jadwal yang sudah dibuat. Selain pelatihan Pak Dokar, untuk meningkatkan kesadaran perilaku hidup bersih kepada seluruh warga setempat, diadakan penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Untuk menarik minat warga, diadakan pula pengukuran tekanan darah dan cek gula darah gratis bagi warga yang mau datang. Kegiatan ini sebagai penunjang untuk melaksanakan program Pak Dokar sebagai upaya untuk mengurangi kecelakaan kerja.

5. Melakukan evaluasiEvaluasi dilakukan dengan beberapa cara :

Memberikan postest kepada kader pada akhir program. Kemudian membandingkan dengan hasil pretest, apakah terjadi peningkatan skor.

Mengadakan Kegiatan Pak Dokar in Action, yaitu penyuluhan oleh Pak Dokar kepada petani lain.

Rencana Kegiatan dalam 3 bulan ditampilkan dalam tabel berikut:Tabel 1. Tabel Rencana Kegiatan

No. KegiatanBulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Page 5: Artikel Pak Dokar

5

1. Kordinasi dan Perizinan2. Observasi3. Sosialisasi Program4. Persiapan program5. Pelaksanaan6. 1. Pembangunan Poker

2. Pelatihan3. Evaluasi

7. Pengolahan data8. Pembuatan laporan dan evaluasi

Instrumen pelaksanaanInstrumen yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:1. Media untuk mensosialisasikan program. Dapat berupa poster,

selebaran, dan spanduk.2. Sebuah ruangan sederhana yang layak dan dekat dengan sawah beserta

properti yang diperlukan seperti tempat tidur, kursi, meja, lemari, dan lain sebagainya. Alat yang digunakan tidak harus baru, bisa melalui sumbangan dari masyarakat. Selain itu juga diperlukan obat-obatan dan alat-alat kesehatan standar.

3. Ruang/aula untuk pemberian modul4. Laptop, mic, dan LCD proyektor5. Media evaluasi seperti lembar pre/post test

HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 HasilBerdasarkan luaran program, hasil pelaksanaan program dinilai dari tabel

berikut:Tabel 2. Ketercapaian program

No. Agenda IndikatorKetercapaian

Terlaksana Tidak1 Administrasi dan perijinan Mendapat izin kegiatan dari

kepala desa, dan RT√

2 Survei Kegiatan Memperoleh data jumlah petani dan tingkat kecelakaan kerja, adat kebiasaan warga setempat dan tingkat pendidikan petani

3 Sosialisasi program Tersebar poster dan warga mengetahuinya

4 Berkoordinasi dengan Puskesmas dan Dinkes

Bertemu dengan pihak terkait dan mendapat respon

5 Menyusun modul Terbentuk modul yang sudah tercetak

6 Membangun poker Terbentuk poker dan obat-obatan yang diperlukan

Page 6: Artikel Pak Dokar

6

7 Memilih kader (Pak Dokar) Terpilih 10 kader yang disetujui oleh RT

8 Pembukaan dan peresmian poker

Pak dokar hadir seluruhnya dan poker diresmikan dengan disaksikan pak dokar

9 Pelatihan Pak Dokar (4 modul)

Semua modul tersampaikan dan feedback berupa pertanyaan dari pak dokar

10 Pretest dan postest (tiap awal dan akhir modul)

Mendapatkan hasil pre dan post test

11 Sosialisasi Pak Dokar dan Bakti Sosial

Warga datang dan mengikuti sosialisasi PHBS dan pengobatan gratis

12 Pak Dokar in Action Sekurang-kurangnya 2 pak dokar presentasi di depan petani lain

13 Penutupan dan pengukuhan pak dokar

Pengukuhan dengan dihadiri oleh kepala desa dan pemberian sertifikat

14 Follow up kerjasama dengan Dinkes (Desa Siaga)

Desa siaga dicanangkan dengan pak dokar sebagai salah satu programnya

Hasil Evaluasi keberhasilan pelatihan dilihat dari hasil pretest dan postest berikut:

Gambar 1. Evaluasi pre-post test Pak Dokar

PembahasanProgram Pak Dokar terlaksana dari Bulan Februari hingga April 2012 oleh

tim pelaksana yang terdiri dari 5 orang. Sebelum melaksanakan program, tim pelaksana melakukan rapat untuk

membahas timeline kegiatan. Kemudian tim pelaksana mengurus surat izin kegiatan yang dikeluarkan oleh fakultas.

Survei dilakukan dengan wawancara kepala desa dan warga petani desa setempat mengenai jumlah petani, karakteristik/kebiasaan petani, tingkat

Sesudah

Sebelum

Page 7: Artikel Pak Dokar

7

pendidikan petani, tingkat kecelakaan kerja, tingkat mortalitas akibat kecelakaan kerja di sawah.

Melakukan sosialisasi dengan berkoordinasi dengan kepala desa serta menyebar poster dan selebaran. Untuk mendukung program ini, tim pelaksana mendatangi Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dan Puskesmas Kecamatan Balongbendo. Karena program Pak Dokar ini sejalan dengan program dinas kesehatan yaitu desa siaga, divisi penyuluhan bersedia membantu untuk penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat. Sedangkan Puskesmas balongbendo bersedia membantu pengobatan gratis untuk masyarakat setempat.

Setelah hasil survey dan koordinasi dilakukan, tim pelaksana menyusun detil dan jadwal acara. Kemudian penanggung jawab tiap acara juga dibentuk.

Penyusunan modul dibagi berdasarkan siapa yang akan memberi materi. Ada empat bab yang dibahas dalam modul pak dokar, antara lain modul infeksi mikroorganisme yang berisi tentang mikroorganisme sawah, penanganan dan pencegahan infeksi. Bab yang kedua tentang pestisida dan bahayanya, berisi tentang penggunaan pestisida yang baik dan benar, penggolongan pestsida, dan pertolongan pertama saat keracunan pestisida. Bab ketiga tentang kecelakaan mekanik, membahas mengenai macam-macam luka dan perawatan luka. Bab yang terakhir tentang serangan hewan sawah (ular, kalajengking, semut, tawon dan lebah) berisi tentang jenis-jenis hewan berbahaya di sawah, karakteristiknya dan cara pencegahan dan pengobatan serangan hewan sawah tersebut. Bahan modul diambil dari buku referensi departemen IKMKP Fakultas Kedokteraan Universitas Airlangga dan beberapa referensi diambil dari internet terutama ilustrasi/gambar. Setelah mengalami beberapa revisi, akhirnya modul siap dicetak.

Pembangunan poker dimulai seminggu sebelum peresmiannya. Sebelumnya dilakukan survey tempat. Pembangunan poker dibantu oleh warga setempat. Selain itu, bambu, batu bata dan konsumsi juga mendapat sumbangan dari warga setempat.

Pemilihan kader kesehatan (pak dokar). Pencarian kader kesehatan petani ( pak Dokar) dilakukan dengan menyebarkan formulir kesediaan menjadi Pak Dokar kepada warga petani setempat. Dengan berkoordinasi dengan ketua RT, dilakukan seleksi untuk memilih 10 kader. Sepuluh kader mewakili empat puluh enam kepala keluarga petani dusun setempat.

Pembukaan dan peresmian poker dilaksanakan pada tanggal 18 februari 2012 dengan dihadiri oleh pak dokar. Peresmian poker dilakukan dengan potong pita dan pemasangan pin pak dokar sebagai simbolis.

Pemberian modul. Pemberian modul dilaksanakan empat kali sesuai dengan buku modul setiap hari sabtu, dimulai tanggal 18 Februari 2012. Pemberian modul dilakukan di ruang kelas SDN Bogempinggir dengan media laptop dan LCD. Pada akhir modul 4 juga ditambahkan materi public speaking sebagai bekal pak dokar dalam menyuluh petani lain kelak.

Pada tanggal 3 Maret 2012 dilaksanakan bakti sosial untuk sosialisasi pak dokar lebih lanjut. Bakti sosial ini berupa penyuluhan perilaku hidup

Page 8: Artikel Pak Dokar

8

bersih dan sehat oleh tim pelaksana dengan dibantu oleh tim penyuluh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, pengukuran tekanan darah dan tes gula darah gratis oleh tim pelaksana, serta pengobatan gratis yang dibantu oleh puskesmas Balongbendo.

Pretest dan posttest dilakukan sebagai indikator keberhasilan program. Dilakukan sebelum dan sesudah pemberian modul. Bagi beberapa pak dokar yang kurang jelas dalam penglihatan, pengerjaan dibantu oleh tim pelaksana.

Pak Dokar in Action sebagai evaluasi program. Pak dokar yang telah dibekali materi dan kemampuan public speaking diminta untuk memberikan materi di depan petani lain.

Penutupan dilakukan oleh kepala desa setempat dengan penyerahan sertifikat pak dokar.

Program pak dokar mirip dengan program dinkes yang bernama desa siaga. Namun di daerah balongbendo masih belum dicanangkan. Oleh karena itu, pak dokar dapat menjadi stimulus penerapan desa siaga di daeerah setempat.

KESIMPULAN

Pak Dokar (Pak Dokter Ngarit) dan Poker (Posko Keselamatan Kerja) dapat memberikan edukasi kepada masyarakat setempat tentang pertolongan pertama kecelakaan kerja di sawah, dan dapat diterapkan di daerah sasaran.