artikel ikm 1

8
 148 EFEKTIVITAS PENYULUHAN DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK TERHADAP MOTIVASI BERPARTISIPASI IBU BALITA PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA KARANGDOWO KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL Erlis Kusuma Dewi *) , E.R. Rustiana **)  AB STRA K  Latar belakang penelitian ini adalah belum maksimalnya partisipasi masyarakat dalam posyandu, termasuk di Kendal. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan ibu balita ke Posyandu tahun 2007 yaitu sebesar 64% dan mengalami penurunan di tahun 2008 yaitu 50 %. Sedangkan target minimal kehadiran balita di Posyandu dan ditimbang adalah 80 %, jadi keadaan ini belum menc apai dari terget yang diinginkan dan Posyandu di desa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah efek dari penyuluhan dengan metode diskusi kelompok terhadap motivasi berpartisipasi Ibu balita pada kegiatan Posyandu di desa Karangdowo Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Jenis dari penelitian ini adalah experiment research dengan pendekatan quasi eksperiment. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu balita yang menimbang di Posyandu desa Karangdowo sejumlah 154 orang. Sampel yang diambil 30 or- ang masing-masing pada kelompok ekperimen dan kelompok ko ntrol. T eknik pengambilan sampel secara porposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t berpasangan dan uji t tidak b erpasangan. Hasil penelitian didapatkan bahwa penyuluhan dengan menggunaka n metode diskusi kelompok memberikan efek positif terhadap peningkatan motivasi berpartisipasi Ibu balita pada kegiatan Posyandu. Hal ini dijunjukkan dari hasil uji t dengan nilai p (0,011) < 0,05. Saran yang dapat diberikan dalam hasil penelitian ini bagi Ibu balita yang ada di Posyandu desa Karangdowo hendaknya meningkatkan keaktifan dalam kegiatan Posyandu dan jika Ibu mempunyai kesibukan atau kegiatan di luar rumah alangkah baiknya balita yang ditinggalkan dapat dipercayakan kepada pengasuh atau anggota keluarga yang lain untuk dirawat dan membawa ke Posyandu setiap bulannya guna memantau pertumbuhan balita. Bagi petugas kesehatan dan kader di Posyandu hendaknya waktu pelaksanaan kegiatan Posyandu tidak bersamaan dengan waktu bekerja Ibu balita, misalnya sore hari. Untuk menambah peran serta Ibu balita, waktu kegiatan Posyandu digerakkan bersamaan dengan kegiatan Ibu-ibu, mis alnya arisan Ibu-ibu PKK, RT / RW. Kata Kunci : Diskusi Kelompok, Motivasi Berpartisipasi Ibu pada Kegiatan Posyandu. *) Alumnus Jurus an I lmu K eseh atan Masy arak at F IK Unnes ** ) Staf Jurusan Ilmu Ke sehatan Masy arakat FIK Unn esHasanu din 123, PO. Box 2 00, Salatiga . Efektivitas Penyuluhan Dengan Metode Diskusi ... - Erlis K.D., E.R. Rustiana 

Upload: yusak-dp

Post on 11-Jul-2015

161 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: artikel ikm 1

5/11/2018 artikel ikm 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ikm-1 1/8

 

148

EFEKTIVITAS PENYULUHAN DENGAN METODE DISKUSIKELOMPOK TERHADAP MOTIVASI BERPARTISIPASI IBU

BALITA PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESAKARANGDOWO KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL

Erlis Kusuma Dewi*), E.R. Rustiana**)

 ABSTRAK  

Latar belakang penelitian ini adalah belum maksimalnya partisipasi masyarakatdalam posyandu, termasuk di Kendal. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjunganibu balita ke Posyandu tahun 2007 yaitu sebesar 64% dan mengalami penurunan

di tahun 2008 yaitu 50 %. Sedangkan target minimal kehadiran balita di Posyandudan ditimbang adalah 80 %, jadi keadaan ini belum mencapai dari terget yangdiinginkan dan Posyandu di desa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakahefek dari penyuluhan dengan metode diskusi kelompok terhadap motivasiberpartisipasi Ibu balita pada kegiatan Posyandu di desa Karangdowo KecamatanWeleri Kabupaten Kendal.Jenis dari penelitian ini adalah experiment research dengan pendekatan quasieksperiment. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu balita yang menimbang diPosyandu desa Karangdowo sejumlah 154 orang. Sampel yang diambil 30 or-ang masing-masing pada kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel secara porposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis

dengan menggunakan uji t berpasangan dan uji t tidak berpasangan.Hasil penelitian didapatkan bahwa penyuluhan dengan menggunakan metodediskusi kelompok memberikan efek positif terhadap peningkatan motivasiberpartisipasi Ibu balita pada kegiatan Posyandu. Hal ini dijunjukkan dari hasil ujit dengan nilai p (0,011) < 0,05.Saran yang dapat diberikan dalam hasil penelitian ini bagi Ibu balita yang ada diPosyandu desa Karangdowo hendaknya meningkatkan keaktifan dalam kegiatanPosyandu dan jika Ibu mempunyai kesibukan atau kegiatan di luar rumah alangkahbaiknya balita yang ditinggalkan dapat dipercayakan kepada pengasuh atauanggota keluarga yang lain untuk dirawat dan membawa ke Posyandu setiapbulannya guna memantau pertumbuhan balita. Bagi petugas kesehatan dankader di Posyandu hendaknya waktu pelaksanaan kegiatan Posyandu tidak bersamaan dengan waktu bekerja Ibu balita, misalnya sore hari. Untuk menambahperan serta Ibu balita, waktu kegiatan Posyandu digerakkan bersamaan dengankegiatan Ibu-ibu, misalnya arisan Ibu-ibu PKK, RT / RW.

Kata Kunci : Diskusi Kelompok, Motivasi Berpartisipasi Ibu pada KegiatanPosyandu.

*) Alumnus Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK Unnes**) Staf Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK UnnesHasanudin 123, PO. Box 200, Salatiga.

Efektivitas Penyuluhan Dengan Metode Diskusi ... - Erlis K.D., E.R. Rustiana 

Page 2: artikel ikm 1

5/11/2018 artikel ikm 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ikm-1 2/8

 

149

KEMAS - Volume 5 / No. 2 / Januari - Juni 2010 

PENDAHULUAN

Posyandu merupakan pusatkegiatan masyarakat untuk dapat

memperoleh pelayanan kesehatan,keluarga berencana (KB), gizi, kesehatanibu dan anak (KIA), imunisasi danpenanggulangan diare (Depkes RI, 1993).Salah satu kegiatan Posyandu yangmenonjol adalah Usaha Perbaikan GiziKeluarga (UPGK), yaitu usaha untuk memperbaiki keadaan gizi seluruhkeluarga yang dilaksanakan oleh keluargabersama masyarakat dengan bimbingan

petugas untuk mencapai keluarga kecilbahagia sejahtera (KKBS). Melaluipemantauan dan upaya deteksi dini,masalah gizi kurang pada bayi dan balitadapat dilakukan dengan mengadakanpenimbangan di posyandu secara berkala(Budioro B, 2002).

Selama satu dekade terakhir terjadipenurunan cakupan kedatangan ibu yangmembawa balitanya ke Posyandu. Datayang paling kuat diperoleh dari temuanIndonesian Family Life Survey (IFLS)dimana terjadi penurunan sebesar 12%terhadap penggunaan Posyandu baik olehbalita laki-laki maupun perempuan dalamrentang tahun 1997 hingga 2000. Selaincakupan, kualitas layanan dari Posyanduitu sendiri juga menurun yang denganindikasi adanya 14% penurunan cakupanpemantauan pertumbuhan dari tahun1997 hingga 2000, serta rendahnya

kepemilikan KMS hingga drop sebesar24% pada kurun waktu yang sama.

Cakupan Balita yang datang danditimbang ( D/S ) di Provinsi JawaTengah pada tahun 2006 adalah 75,66%. Sebanyak 31 Kabupaten/Kota (88,57%) belum mencapai target 2005 yaitusebesar 68 %. Empat Kabupaten/Kotatidak tersedia data, yaitu Kabupaten Tegal,Grobogan, Pemalang, dan Kota Tegal.

Secara rata-rata Cakupan Balita yangdatang dan ditimbang ( D/S ) di ProvinsiJawa Tengah mengalami fluktuasi dari

tahun 2004 sebesar 74,52 % menjadi73,62 % pada tahun 2005 dan 75,66 %di tahun 2006 (Dinkes Prop. Jateng,2006).

Dari rekapitulasi laporan bulananPuskesmas tentang kegiatan UPGK diPosyandu se-Kabupaten Kendaldidapatkan rata-rata cakupan D/SPosyandu masih kurang yaitu belummencapai 80%. Cakupan D/S di masing-

masing Posyandu di Puskesmas se-Kabupaten Kendal belum optimal denganrata-rata pada tahun 2005 yaitu hanya68% dan tahun 2006 menjadi 72,2 %,dan dan cakupan D/S tetap pada tahun2007 sebesar 72,4 % (Dinkes Kab.Kendal, 2008). Partisipasi masyarakatnyabelum maksimal di Desa Karangdowo, halini dapat dilihat dari jumlah kunjunganibu balita ke Posyandu tahun 2007 yaitusebesar 64% dan mengalami penurunandi tahun 2008 yaitu 50 %. Sedangkantarget minimal kehadiran balita diPosyandu dan ditimbang adalah 80 %.

Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan promosikesehatan. Dari keadaan tersebut, padapenelitian ini mencoba melakukanintervensi (penyuluhan) denganmengunakan metode diskusi kelompok.

  Yaitu suatu proses menyampaikan

penyuluhan dengan komunikasi secaralisan kepada dua atau lebih individu yangberinteraksi secara verbal dan salingberhadapan muka mengenai tujuan atausasaran yang sudah tertentu melalui caratukar-menukar informasi,mempertahankan pendapat ataumemecahkan masalah kepada Ibu-ibubalita pengguna Posyandu di DesaKarangdowo tentang pentingnya peran

Page 3: artikel ikm 1

5/11/2018 artikel ikm 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ikm-1 3/8

 

150

serta Ibu balita pada kegiatan Posyandusetiap bulannya. Penyuluhan denganmetode diskusi kelompok ini diharapkan

dapat memotivasi Ibu balita sertamerubah perilaku Ibu balita untuk lebihberpartisipasi aktif terhadap kegiatanPosyandu. Dengan pencapaian sasaranyang maksimal maka akan meningkatkancakupan-cakupan kegiatan Posyanduyang akan berpengaruh terhadapperkembangan Posyandu. Berdasarkanlatar belakang tersebut akan ditelitiadakah efek dari penyuluhan dengan

metode diskusi kelompok terhadapmotivasi berpartisipasi Ibu balita padakegiatan Posyandu di desa KarangdowoKecamatan Weleri Kabupaten Kendal.

METODE

Jenis Penelitian yang digunakandalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment , yaitu penelitian eksperimenyang dalam mengontrol situasi penelitianmenggunakan cara nonrandomisasi,dengan rancangan “Non-Equivalent Con- trol Group ” (Soekidjo Notoatmodjo,2002). Dalam penelitian ini yang menjadivariabel bebas adalah penyuluhan denganmetode diskusi kelompok. Adapunvariabel terikat dalam penelitian ini adalahmotivasi Ibu balita terhadap kegiatanPosyandu di Desa Karangdowo WeleriKendal.

Dalam penelitian ini populasi yang

diambil adalah 3 Posyandu beserta IbuBalita yang menimbang di Posyandu

sejumlah 154 orang yang terdapat diDesa Karangdowo Kecamatan WeleriKabupaten Kendal. Teknik sampling yang

digunakan adalah secara Porposive Sam- pling yaitu pengambilan sampel secarapurposive  didasarkan pada suatupertimbangan tertentu yang dibuat olehpeneliti sendiri (Soekidjo Notoatmodjo,2002). Perhitungan sampel (StanleyLameshow dkk, 1997) diperoleh besarsampel sejumlah 60 orang. Karenapenelitian ini menggunakan studieksperimen dengan kelompok 

pembanding (kontrol), maka jumlahsampel antara kelompok eksperimen dankontrol harus sama. Pada penelitian inidigunakan perbandingan jumlah antarakelompok eksperimen dan kontrolsebesar 1 : 1, atau masing-masingkelompok berjumlah 30 orang.

  Analisis univariat untuk melihatapakah data sudah layak untuk dilakukananalisis, melihat gambaran data yangdikumpulkan, dan apakah data yangdikumpulkan sudah optimal untuk dianalisis lebih lanjut. Analisis bivariatdalam penelitian ini menggunakanstatistik nonparametrik yaitu uji t-test tidak berpasangan yang digunakan untuk mengetahui efektifitas penyuluhandengan menggunakan metode diskusikelompok terhadap motivasi Ibu balita.

HASIL1) Analisis Univariat

Efektivitas Penyuluhan Dengan Metode Diskusi ... - Erlis K.D., E.R. Rustiana 

Page 4: artikel ikm 1

5/11/2018 artikel ikm 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ikm-1 4/8

 

151

KEMAS - Volume 5 / No. 2 / Januari - Juni 2010 

Skor MotivasiPre-test

Jumlah (%)Skor Motivasi

Post-testJumlah (%)

16 1 3,3 20 1 3,317 1 3,3 21 3 10,018 2 6,7 22 3 10,019 1 3,3 23 6 20,020 10 33,3 24 6 20,0

21 6 20,0 25 11 36,722 5 16,723 4 13,3

Jumlah 30 100 Jumlah 30 100Rata-rata 20,533 Rata-rata 23,533

Simpangan Baku 1,736 Simpangan Baku 1,502

Tabel 1. Distribusi Data Motivasi Pre-Test dan post-test Kelompok Eksperimen

Skor MotivasiPre-test

Jumlah (%)Skor Motivasi

Post-testJumlah (%)

19 2 6,7 19 3 10,020 1 3,3 20 1 3,3

21 3 10,0 21 3 10,022 11 36,7 22 11 36,723 11 36,7 23 11 36,724 2 6,7 24 1 3,3

Jumlah 30 100 Jumlah 30 100Rata-rata 22,133 Rata-rata 21,966Simpangan Baku 1,224 Simpangan Baku 1,299

Tabel 2. Distribusi Data Motivasi Pre-Test dan post-test Kelompok Kontrol

2) Analisis Bivariat(1) Uji Normalitas Data

 Adapun variabel yang diuji meliputivariabel pre-test  dan post-test  padakelompok eksperimen dan kontrol.

Berikut ini adalah tabel rangkuman hasiluji normalitas data penelitian :

No Kelompok Observasi Nilai P

Pre-test  0,2571 Eksperimen

Post-test  0,311

Pre-test  0,552 Kontrol

Post-test  0,295

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data

Page 5: artikel ikm 1

5/11/2018 artikel ikm 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ikm-1 5/8

 

152

(2) Motivasi Berpartisipasi Pre-Test 

dan Post-Test  pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol

 Analisis uji t- berpasangan  padakelompok eksperimen terdapatperbedaan motivasi berpartisipasi Ibubalita pada kegiatan Posyandu yangsignifikan antara pre-test dan post-test ,karena nilai p (0,001) < 0,05. Halsebaliknya terjadi pada kelompok kontrol,dimana tidak terdapat perbedaan yangsignifikan antara motivasi berpartisipasiIbu balita pre-test dan post-test , karena

nilai p (0,096) > 0,05.(3) Uji Homogenitas VariansBerdasarkan analisis uji F yang

dilakukan untuk mengetahui homogenitas varians data awal pada kelompok eksperimen dan kontrol maka diperolehhasil bahwa nilai p = 0,161. Hal inimenunjukkan bahwa F hitung (0,161) >0,05 sehingga data awal motivasiberpartisipasi Ibu balita pada kegiatanPosyandu pada kelompok eksperimendan kontrol adalah sama.(4) Perbedaan Motivasi Berpartisi-

pasi Post-Test antara Kelompok Eksperimen dan kontrol

Berdasarkan hasil analisis t-test tidak berpasangan antara post-test kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh nilai p(0,011) < 0,05. Hal ini berarti dapatdiketahui bahwa terdapat perbedaanmotivasi berpartisipasi Ibu balita pada

kegiatan Posyandu yang signifikan antarapost-test  kelompok eksperimen dankontrol. Artinya, bahwa metode diskusikelompok efektif dalam meningkatkanmotivasi berpartisipasi Ibu balita padakegiatan Posyandu di desa KarangdowoKecamatan Weleri Kabupaten Kendaltahun 2009.

PEMBAHASAN

1) Motivasi Berpartisipasi IbuBalita pada Kegiatan Posyandu

pada Kelompok EksperimenSetelah dilakukan pengujian pada

30 responden, diperoleh hasil bahwa nilaip adalah 0,0001. Hal tersebutmenunjukkan bahwa nilai p tersebut lebihkecil dari 0,05. Maka, dapat disimpulkanbahwa terdapat perbedaan yangbermakna antara nilai pre-test dan post- test  pada kelompok eksperimen. Hasilyang bermakna ini menunjukkan bahwa

Ibu balita pada kelompok eksperimen diPosyandu Mekarsari I dapat mengikutikegiatan penyuluhan denganmenggunakan metode diskusi kelompok.

Penyuluhan dengan metode diskusikelompok yang diberikan tersebutmerupakan suatu pendekatan edukatif untuk menghasilkan perilaku individuatau masyarakat yang diperlukan dalammeningkatkan dan mempertahankankesehatan masyarakat tersebut.Perubahan perilaku melalui diskusikelompok ini dikembangkan denganasumsi bahwa masyarakat masyarakatbukanlah sekedar obyek melainkan jugasubyek dari pelayanan kesehatan.2) Motivasi Berpartisipasi Ibu

Balita pada Kegiatan Posyandu

pada Kelompok KontrolSetelah dilakukan pengujian pada

30 responden, diperoleh hasil bahwa nilai

p adalah 0,096. Hal tersebutmenunjukkan bahwa nilai p tersebut lebihbesar dari 0,05. Maka, dapat disimpulkanbahwa tidak terdapat perbedaan yangbermakna antara nilai pre-test dan post- test  pada kelompok kontrol yaitu Ibubalita di Posyandu Mekarsari II.

Hal ini disebabkan karena padakelompok tersebut tidak diberikanpenyuluhan menggunakan metode

Efektivitas Penyuluhan Dengan Metode Diskusi ... - Erlis K.D., E.R. Rustiana 

Page 6: artikel ikm 1

5/11/2018 artikel ikm 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ikm-1 6/8

 

153

KEMAS - Volume 5 / No. 2 / Januari - Juni 2010 

diskusi kelompok, lain halnya padakelompok eksperimen. Kondisi yangdemikian, tidak memberikan sebuah

perubahan yang positif terhadappeningkatan motivasi berpartisipasi Ibubalita pada kegiatan Posyandudibandingkan pada kelompok eksperimen.3) Perbedaan Motivasi

Berpartisipasi Ibu Balita padaKegiatan Posyandu pada

Kelompok Eksperimen danKelompok Kontrol

Berdasarkan hasil uji t tidak berpasangan, diperoleh hasil bahwa nilaip adalah 0,01, nilai ini lebih kecil dari0,05, artinya bahwa terdapat perbedaanyang bermakna antara nilai post-test padakelompok yang mendapat perlakuan atauintervensi berupa penyuluhan denganmetode diskusi kelompok dengankelompok yang tidak mendapatkanperlakuan atau intervensi berupapenyuluhan dengan menggunakanmetode diskusi kelompok, atau nilai rata-rata kelompok yang mendapatkanperlakuan atau intervensi berupapenyuluhan dengan menggunakanmetode diskusi kelompok lebih tinggisecara bermakna dibandingkan dengankelompok yang tidak mendapatkanperlakuan atau intervensi berupapenyuluhan dengan menggunakanmetode diskusi kelompok.

Hasil penelitian ini sesuai denganpendapat Soekidjo Notoatmodjo (2007)bahwa promosi kesehatan padahakikatanya adalah suatu kegiatan atauusaha menyampaikan pesan kesehatankepada masyarakat, kelompok atauindividu. Dengan adanya pesan tersebutmaka diharapkan masyarakat, kelompok,atau individu dapat memperolehpengetahuan tentang kesehatan yang

lebih baik. Pengetahuan tersebut akhirnyadiharapkan dapat berpengaruh terhadapperilaku. Dengan kata lain, adanya

promosi tersebut diharapkan dapatmembawa akibat terhadap perubahanperilaku sasaran. Setelah diberikanpenyuluhan menggunakan metodediskusi kelompok, terbukti bahwakelompok eksperimen memiliki motivasiyang lebih bermakna bidandingkandengan kelompok kontrol.

Melalui diskusi kelompok ini,memungkinkan:

(1) Motivasi meningkatMotivasi Ibu balita untuk berpartisipasi dalam kegiatan Posyanduakan meningkat setelah dilakukanpenyuluhan dengan menggunakanmetode diskusi kelompok, karena melaluidiskusi kelompok ini Ibu-ibu balitadiberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, danmendorong setiap individu untuk berfikirdan mengambil keputusan. Ibu-ibu balitadapat memecahkan masalah seputarkegiatan Posyandu, seperti kendala-kendala yang membuatnya tidak ikutberperan serta pada kegiatan Posyandu.(2) Partisipasi aktif 

Di dalam diskusi kelompok inimendorong partisipasi Ibu-ibu untuk aktif secara fisik maupun mental dalammengemukakan pendapat danmendorong setiap Ibu-ibu balita untuk 

berpikir dan mengambil keputusan gunamenyelesaikan masalah. Diskusikelompok cenderung membuat Ibu-ibulebih toleran dan berwawasan luas,peserta diskusi akan menyadari bahwadalam diskusi ada dua sisi argumentasiatau lebih.(3) Memberikan umpan balik langsung

Umpan balik yang secepatnya atasapa yang dilakukan akan memungkinkan

Page 7: artikel ikm 1

5/11/2018 artikel ikm 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ikm-1 7/8

 

154

proses penyuluhan lebih efektif. Umpanbalik tersebut akan memberitahukanapakah yang dilakukan tersebut benar,

salah, menguntungkan, atau merugikan.Dalam diskusi ini diharapkan akan dapatdipecahkan masalah mengenai motivasiberpartisipasi Ibu balita dalam kegiatanPosyandu, dimana hasil dari diskusiadalah kata sepakat dari seluruh Ibi-ibupeserta diskusi.

Setelah kesimpulan diambil makamenurunya motivasi Ibu balita untuk pergi ke Posyandu akan lebih meningkat

dan diharapkan peran sertanya dalamkegiatan Posyandu juga meningkat.Selain itu, penyuluhan denganmenggunakan metode diskusi kelompok 

  juga memiliki beberapa keunggulansebagai berikut :(1) Diskusi mendorong seseorang untuk 

mendengarkan dengan baik,mendengarkan secara aktif membantu menghilangkankesalahpahaman.

(2) Memberikan alat pemersatu fakta danpendapat anggota kelompok sehingga kesimpulan dapat diambil.Sumbangan pikiran dari setiapanggota kelompok akan menambahgudang pengetahuan kita.

(3) Belajar sambil bekerja, diskusimendorong partisipasi peserta.Mereka yang aktif secara fisik danmental dalam diskusi, belajar lebih

banyak dari pada mereka yang hanyaduduk dan mendengarkan.

(4) Diskusi mungkin digunakan untuk mendorong seseorang untuk menjadi sadar akan adanya masalah,dan membantu dalam menemukanpemecahan masalah danmemberikan kesempatan untuk merencanakan program aksi.Berdasarkan keunggulan-

keunggulan tersebut di atas, maka sangatmeyakinkan sekali apabila diskusikelompok efektif dalam meningkatkan

motivasi Ibu balita untuk berpartisipasiaktif dalam kegiatan Posyandu di desaKarangdowo kecamatan Weleri KabupatenKendal.

SIMPULAN DAN SARANSIMPULAN

Setelah dilakukan analisis, makadapat disimpulkan bahwa penyuluhandengan metode diskusi kelompok efektif 

meningkatkan motivasi berpartisipasi Ibubalita pada kegiatan Posyandu di DesaKarangdowo Kecamatan Weleri KabupatenKendal tahun 2009. Hal ini ditunjukkandari hasil uji t-test dengan nilai p < 0,05.SARAN

Saran yang dapat diberikan adalah:1) Kepada Ibu balita

Ibu balita di desa Karangdowohendaknya meningkatkan keaktifandalam kegiatan Posyandu dan jikaIbu mempunyai kesibukan ataukegiatan di luar rumah alangkahbaiknya balita yang ditinggalkandapat dipercayakan kepada pengasuhatau anggota keluarga yang lainuntuk dirawat dan membawa kePosyandu setiap bulannya gunamemantau pertumbuhan balita.

2) Kepada Petugas Kesehatan dan Kaderdi Posyandu

Hendaknya waktu pelaksanaankegiatan Posyandu tidak bersamaandengan waktu bekerja Ibu balita,misalnya sore hari. Untuk menambahperan serta Ibu balita, waktu kegiatanPosyandu digerakkan bersamaandengan kegiatan Ibu-ibu, misalnyaarisan Ibu-ibu PKK, RT / RW.

3) Kepada PuskesmasHendaknya meningkatkan penyu-

Efektivitas Penyuluhan Dengan Metode Diskusi ... - Erlis K.D., E.R. Rustiana 

Page 8: artikel ikm 1

5/11/2018 artikel ikm 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-ikm-1 8/8

 

155

KEMAS - Volume 5 / No. 2 / Januari - Juni 2010 

luhan tentang pentingnyapeninbangan balita ke Posyandudengan mengunjungi tempat

penimbangan balita di desa-desaminimal tiga bulan sekali.

DAFTAR PUSTAKA

Budioro. 2002. Pengantar Pendidikan (Penyuluhan) Kesehatan Masyarakat . Semarang: FKM Undip.

Budioro. 2002.Pengantar Administrasi 

Kesehatan Masyarakat . Semarang:FKM Undip.

DepKes RI. 1987. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat “Posyandu” .Jakarta:DepKes RI.

DepKes RI. 1993. Pedoman Pelaksanaan Keterpaduan Kegiatan KIA-Gizi dalam Rangka Pencapaian 9 Sasaran Kesejahteraan Anak .

Jakarta: DepKes RI.

Dinkes Propinsi Jawa Tengah. 2006.Laporan Tahunan Kegiatan Gizi .Dinkes Jawa Tengah.

Dinkes Kabupaten Kendal. 2008. Laporan Bulanan Puskesmas Tentang Kegiatan UPGK di Posyandu se- Kabupaten Kendal . Dinkes Kendal.

Djaali . 2008. Psikologi Pendidikan .Jakarta : Bumi Aksara.

Hasibuan. 2008. Proses Belajar Mengajar .Bandung : Rosda Karya.

Ircham Machfoedz. 2008. Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan . Yogyakarta : Fitramaya.

Soekidjo Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta :Rineka Cipta.

Soekidjo Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku .Jakarta : Rineka Cipta.

Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Promosi Kesehatan teori dan Aplikasi .Jakarta : Rineka Cipta.

Stanley Lameshow, dkk. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan.

 Yogyakarta : Gadjah Mada Univer-sity Press.