artikel

14
JUDUL: Optimisasi Produksi Dan Estimasi Biaya Alat Muat Dan Alat Angkut Pada Pengupasan Overburden Penambangan Batubara NAMA-NAMA PENULIS: Chandra Yudha Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin. ABSTRAK: Optimisasi produksi dan estimasi biaya alat muat dan alat angkut merupakan salah satu bagian dari rekayasa pencapaian target optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi adalah cycle time, waktu hambatan, repair time, delay time, standby time, kondisi jalan, dan kondisi loading point, sedangkan hal-hal yang mempengaruhi total biaya operasional adalah harga bahan bakar, harga pelumas, dan harga ban. Penelitian tentang optimisasi produksi dan estimasi biaya alat muat dan alat angkut pada pengupasan overburden ini dilaksanakan di PT. Karunia Bara Sejahtera, kota Samarinda provinsi Kalimantan Timur yang secara geografis terletak 117º 02’ 15” - 117º 02’ 43” Bujur Timur (BT) dan 00º 59’ 45” – 01º 59’ 58” Lintang Selatan (LS). Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah pencapaian target produksi overburden yaitu 420.000 ton/bulan dengan cara memperbaiki waktu kerja atau mengurangi waktu hambatan kerja dan meminimalkan total biaya operasional per ton dengan cara meningkatkan produksi per jam. Hasil pengolahan dan analisis data yang dilakukan, diperoleh nilai efektifitas kerja alat angkut dump truck Renault-380 yaitu 71,7 %, dan pada alat muat excavator Komatsu PC-400 adalah 69,4 %, dengan total produksi overburden 74,45 ton/bulan untuk dump truck dan 323,55 ton/bulan untuk excavator, setelah dilakukan rekayasa dan perbaikan terhadap waktu hambatan kerja sebesar 50%, maka nilai efektifitas kerja alat angkut naik menjadi 78,93 % dan pada alat muat menjadi 77,69 % dengan total produksi overburden sebesar 82,84 ton/bulan untuk alat angkut dan 365,76 ton/bilan untuk alat muat dengan faktor keserasian alat angkut dan alat muat yaitu MF=1,04. Estimasi biaya operasional alat angkut sebelum perbaikan efisiensi kerja sebesar Rp. 3.684,44/ton untuk produksi 74,45 ton/jam, sedangkan untuk produksi 82,84 ton sebesar Rp. 3.311,28/ton, untuk alat muat sebelum perbaikan efisiensi kerja sebesar 1

Upload: riyan-hidayat-arifin

Post on 29-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Produksi Alat

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel

JUDUL:

Optimisasi Produksi Dan Estimasi Biaya Alat Muat Dan Alat Angkut Pada Pengupasan Overburden Penambangan Batubara

NAMA-NAMA PENULIS:

Chandra YudhaTeknik Pertambangan Universitas Hasanuddin.

ABSTRAK:

Optimisasi produksi dan estimasi biaya alat muat dan alat angkut merupakan salah satu bagian dari rekayasa pencapaian target optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi adalah cycle time, waktu hambatan, repair time, delay time, standby time, kondisi jalan, dan kondisi loading point, sedangkan hal-hal yang mempengaruhi total biaya operasional adalah harga bahan bakar, harga pelumas, dan harga ban.Penelitian tentang optimisasi produksi dan estimasi biaya alat muat dan alat angkut pada pengupasan overburden ini dilaksanakan di PT. Karunia Bara Sejahtera, kota Samarinda provinsi Kalimantan Timur yang secara geografis terletak 117º 02’ 15” - 117º 02’ 43” Bujur Timur (BT) dan 00º 59’ 45” – 01º 59’ 58” Lintang Selatan (LS).Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah pencapaian target produksi overburden yaitu 420.000 ton/bulan dengan cara memperbaiki waktu kerja atau mengurangi waktu hambatan kerja dan meminimalkan total biaya operasional per ton dengan cara meningkatkan produksi per jam.Hasil pengolahan dan analisis data yang dilakukan, diperoleh nilai efektifitas kerja alat angkut dump truck Renault-380 yaitu 71,7 %, dan pada alat muat excavator Komatsu PC-400 adalah 69,4 %, dengan total produksi overburden 74,45 ton/bulan untuk dump truck dan 323,55 ton/bulan untuk excavator, setelah dilakukan rekayasa dan perbaikan terhadap waktu hambatan kerja sebesar 50%, maka nilai efektifitas kerja alat angkut naik menjadi 78,93 % dan pada alat muat menjadi 77,69 % dengan total produksi overburden sebesar 82,84 ton/bulan untuk alat angkut dan 365,76 ton/bilan untuk alat muat dengan faktor keserasian alat angkut dan alat muat yaitu MF=1,04. Estimasi biaya operasional alat angkut sebelum perbaikan efisiensi kerja sebesar Rp. 3.684,44/ton untuk produksi 74,45 ton/jam, sedangkan untuk produksi 82,84 ton sebesar Rp. 3.311,28/ton, untuk alat muat sebelum perbaikan efisiensi kerja sebesar Rp.2.862,82/ton untuk produksi 323,55 ton, sedangkan untuk produksi 365,76 ton sebesar Rp.2.531,96/ton.

Kata kunci: Optimisasi produksi, waktu hambatan, efisiensi kerja, estimasi biaya operasional.

PENDAHULUAN:

Penentuan keberhasilan metode penambangan adalah mengoptimalkan pemanfaatan alat mekanis terhadap pencapaian target produksi. Dalam upaya pencapaian target produksi ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu efisiensi kerja alat, match factor, kondisi loading point, grid jalan serta kondisi

1

Page 2: Artikel

disposal area. Beberapa perusahaan umumnya menemui permasalahan terhadap pencapaian target produksi, dimana perhitungan secara teori antara kebutuhan alat dan produksi tidak sesuai dengan hasil yang dijumpai di lapangan. Produksi overburden yang ditargetkan perusahaan adalah 420.000 ton/bulan dari total 900.000 ton overburden yang berarti selama 2,1 bulan, namun hasil yang diperoleh hanya sebesar 375.000 ton/bulan atau 2,4 bulan. Oleh karena itu, diperlukan analisis dan solusi agar meningkatkan efektiftivitas, efisiensi dan nilai ekonomis dalam aktifitas produksi.

METODOLOGI PENELITIAN:

2

Target pengupasan overburden yang tidak tercapai

Waktu hambatan alat muat dan alat angkut yang besaar

Excavator Komatsu PC-400

Dump Truck Renault-380

PIT-B (Loading Point)

Cycle time

Waktu hambatan

Efisiensi kerja

Jumlah alat

Match factor

Produksi overburden

Elemen biaya

Harga alat

Pajak

Asuransi

Upah operator

Harga solar

Harga ban

Biaya service

Biaya general service

Biaya perawatan

Biaya kepemilikan Biaya operasional

Efisiensi <, Produksi <, Biaya >

Optimisasi

Efisiensi >, Produksi >, Biaya <

Estimasi biaya

Detail cost breakdown method

Page 3: Artikel

OPTIMISASI PRODUKSI DAN ESTIMASI BIAYA ALAT:

Efisiensi alat muat excavator Komatsu PC-400:

a. Sebelum perbaikan waktu hambat

Waktu kerja efektif = 18,85 jam

Waktu hambatan = 346 menit/hari

Efisiensi kerja =

=

= 69,40 %

b. Setelah perbaikan waktu hambat

Waktu kerja efektif = 18,85 jam

Waktu hambatan = 252 menit/hari

Efisiensi kerja =

=

= 77,69 %

Efisiensi alat angkut dump truck Renault 380:

a. Sebelum perbaikan waktu hambat

Waktu kerja efektif = 18,85 jam

Waktu hambatan = 320 menit/hari

Efisiensi kerja =

=

3

Page 4: Artikel

= 71,70 %

b. Setelah perbaikan waktu hambat

Waktu kerja efektif = 18,85 jam

Waktu hambatan = 238 menit/hari

Efisiensi kerja =

=

= 78,93 %

Produksi alat muat merupakan kemampuan produksi excavator dari titik

loading point ke bak dump truck per satuan waktu.

a. Sebelum perbaikan waktu hambat

P =

P =

= 323,55 ton/jam

a. Setelah perbaikan waktu hambat

P =

P =

= 365,76 ton/jam

Produksi excavator Komatsu PC-400:

No.

Tipe alat Produksi perjam

Produksi perbulan

Jumlah Total produksi perbulan

1 Excavator Komatsu PC-400

323,55 ton

182.967,52 ton

2 365.935,05 ton

365,76 ton

206.837,28 ton

2 413.674,56 ton

4

Page 5: Artikel

Produksi alat angkut merupakan kemampuan produksi overburden dump

truck dari titik loading point ke titik disposal area per satuan waktu.

a. Sebelum perbaikan waktu hambat

P =

P =

P =

= 74,45 ton/jam

b. Setelah perbaikan waktu hambat

P =

P =

P =

= 82,84 ton/jam

Produksi dump truck Renault-380:

No.

Tipe alat Produksi perjam

Produksi perbulan

Jumlah Total produksi perbulan

1 Dump truck Renault- 380

74,45 ton

42.101,47 ton

9 378.913,27 ton

82,84 ton

46.846,02 ton

9 421.614,18 ton

Match factor =

”Match Factor ” =

= 16,73/16,02 ≈ 1,04 (MF > 1)

5

Page 6: Artikel

Estimasi Biaya Alat Muat (Excavator Komatsu PC-400)

a. Biaya Kepemilikan (Ownership Costs)

1. Depresiasi

a) Biaya pembelian Rp.2.000.000.000

b) Biaya pengantaran/pengiriman (+)Rp.10.000.000

c) Penjualan kembali (-) Rp.800.000.000

d) Nilai bersih yang dapat didepresiasikan Rp.1.210.000.000

e) Periode depresiasi

1) Service life (jam) 33930 jam 2) Jam operasi/tahun 6786 jam 3) Life time 5 tahun

f) Biaya depresiasi per jam:

Nilai bersih yang dapat didepresiasikan Periode depresiasi dalam jam Rp.1.210.000.000,- 33930 jam

2. Pajak dan asuransi

a. Pajak = 0,5 %

b. Asuransi = 4 %

Total = 4,5 %

Biaya kepemilikan:

Tot Tax (Biaya pembelian (N+1)) + (Penjualan kembali (N-1))/ 2N Jam operasi

4,5 % ((2.010.000.000 x 6 thn) + (800.000.000 x 4 thn)) / 6 thn 6786 jam

Biaya total pemilikan per jam = biaya depresiasi + pajak dan asuransi = Rp.35.661/jam + Rp.16.865/jam = Rp. 52.526/jam

b. Biaya Operasional

1. Biaya solar per jam

100 liter x Rp. 6.300/ liter = Rp.630.000

6

= Rp. 35.661/jam

=Rp.16.865/jam

Page 7: Artikel

2. Biaya servis

1/3 x biaya solar per jam (1/3 x Rp.630.000) = Rp.209.790

3. General servis

60 % x Depresiasi ( 60 % x Rp.35.661) = Rp.21.397

Biaya operasional per jam= biaya solar + biaya servis + general servis = Rp.630.000 + Rp.209.790 + Rp.21.397= Rp.861.187/jam

Upah operator per jam = Rp.12.378/jam

Jadi total biaya kepemilikan dan operasional alat angkut dump truck Renault-380 adalah: Rp 926.091,-/jam

Estimasi Biaya Alat Angkut (Dump Truck Renault-380)

a. Biaya kepemilikan (Ownership Costs)

1. Depresiasi

a) Biaya pembelian Rp. 650.000.000

b) Biaya pengantaran/pengiriman (+) Rp. 3.250.000

c) Biaya penggantian ban tipe Potenza 245/40 VR 19 RE -050

Ban depan Rp.5.528.000,- (2 buah)

Ban belakang Rp.5.528.000,- (8 buah) (-) Rp. 55.280.000

d) Penjualan kembali (-) Rp.300.000.000

e) Nilai bersih yang dapat didepresiasikan Rp. 297.970.000

f) Periode depresiasi

1) Service life (jam) 20358 jam 2) Jam operasi/tahun 6786 jam 3) Life time 3 tahun

g) Biaya depresiasi per jam:

Nilai bersih yang dapat didepresiasikan Periode depresiasi dalam jam

Rp 297.970.000,- 20358 Jam

7

= Rp. 14.636/jam

Page 8: Artikel

= Rp. 4.073/jam

2. Pajak dan asuransi

a. Pajak = 0,5 %

b. Asuransi = 4 %

Total = 4,5 %

Biaya kepemilikan:

Tot Tax (Biaya pembelian (N+1)) + (Penjualan kembali (N-1))/ 2N Jam operasi

4,5 % ((653.250.000 x 4 thn) + (300.000.000 x 2 thn)) / 6 thn 6786 Jam

Biaya total kepemilikan per jam = biaya depresiasi + pajak dan asuransi = Rp. 14.636/jam + Rp. 3.551/jam = Rp. 18.187/jam

b. Biaya Operasional (Operating Costs)

1. Biaya ban per jam

a) Biaya penggantian

Biaya penggantian ban Waktu pemakaian

Rp. 55.280.000 13572 Jam

b) Biaya perbaikan ban

Faktor perbaikan ban (%) x biaya penggantian ban per jam15 % x Rp.4.073/jam = Rp. 611/jam

Biaya ban per jam = biaya penggantian + biaya perbaikan ban= Rp.4.073/jam + Rp. 611/jam= Rp.4.684/jam

2. Biaya solar per jam

30 liter x Rp. 6.300/ liter = Rp.189.000/jam

3. Biaya servis

1/3 x biaya solar per jam (1/3 x Rp.189.000)= Rp.63.000/jam

4. General servis

60 % x Depresiasi ( 60 % x Rp.14.636)= Rp. 8.781

Biaya operasional per jam= biaya ban + biaya solar + biaya servis + general servis

8

= Rp. 3.551/jam

Page 9: Artikel

= Rp. 4.684 + Rp.189.000 + Rp.63.000 + Rp. 8.781= Rp. 265.465/jam

Upah operator per jam = Rp. 8.842/jam

Jadi total biaya kepemilikan dan operasional alat angkut dump truck Renault-380 adalah: Rp 274.307,-/jamJadi estimasi biaya per ton adalah:

Alat muat excavator Komatsu PC-400:

a. Sebelum perbaikan waktu hambatan

Rp. 926.091/jam = Rp. 2.862,28/ton 323,55 ton/jam

b. Setelah perbaikan waktu hambatan

Rp. 926.091/jam = Rp. 2.531,96/ton 365,76 ton/jam

Alat angkut dump truck Renault 380:

a. Sebelum perbaikan waktu hambatan

Rp 274.307,-/jam = Rp. 3.684,44/ton 74,45 ton/jam

b. Setelah perbaikan waktu hambatan

Rp 274.307,-/jam =Rp. 3.311,28/ton 82,84 ton/jam

PEMBAHASAN DAN DISKUSI:

Pada penelitian ini observasi dilakukan dalam area yang sempit sehingga

analisis yang dilakukan hanya terbatas pada peningkatan efektifitas alat

angkut dan alat muat terhadap pengurangan waktu hambatan, sehingga

dibutuhkan penelitian lanjutan mengenai hal-hal yang dapat meningkatkan

efektifitas kerja selain rekayasa waktu hambatan. Faktor-faktor yang berkaitan

dengan objek penelitian antara lain; kondisi jalan angkut, kondisi loading point,

prilaku operator, kapasitas alat, dan sistem penggajian operator.

KESIMPULAN:

9

Page 10: Artikel

1. Produksi overburden sebelum peningkatan efisiensi adalah 378.913,27

ton/bulan dengan estimasi waktu 2,4 bulan (72 hari), dan produksi setelah

peningkatan efisiensi adalah 421.614,18 ton/bulan dengan estimasi waktu

2,1 bulan (63 hari).

2. Produksi alat muat excavator Komatsu PC-400 sebesar 74,45 ton/jam

dengan estimasi biaya operasional sebesar Rp.3.684,44/ton, setelah

peningkatan efisiensi kerja, naik menjadi 82,84 ton/jam dengan estimasi

biaya operasional sebesar Rp.3.311,28/ton, sedangkan produksi alat

angkut dump truck Renault-380 sebesar 323,55 ton/jam dengan estimasi

biaya operasional sebesar Rp.2.862,28/ton, setelah perbaikan efisiensi

kerja, naik menjadi 365,76 ton/jam dengan estimasi biaya operasional

sebesar Rp.2.531,96/ton.

3. Estimasi biaya kepemilikan alat angkut dump truck Renault-380 adalah Rp

274.307,-/jam, sedangkan estimasi biaya kepemilikan dan operasional alat

muat excavator Komatsu PC-400 adalah Rp 926.091,-/jam.

UCAPAN TERIMA KASIH:

Kepada Bapak Arif Adrian Kuswara selaku Project Manager PT. Karunia Bara

Sejahtera Tbk., Prof. Dr. rer.nat Ir. A.M Imran Oemar sebagai Ketua Jurusan

Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dan selaku

pembimbing I, Aryanti Virtanti Anas. ST.,MT sebagai pembimbing II, Dr. phil

nat. Sri Widodo. ST.,MT sebagai Ketua Program Studi Teknik Pertambangan

Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Dr. Adi

Tonggiroh ST.,MT sebagai penasehat akademik, Bapak Suhandi Nasyukha

selaku pembimbing lapangan I, Bapak Agustinus Paulus Doni selaku

pembimbing lapangan II, serta kedua orang tua dan teman-teman angkatan

2005 yang selalu membantu dalam segala hal.

DAFTAR PUSTAKA:

Aji, Pamangku., Evaluasi Teknis Produksi Excavator Komatsu PC-1250 untuk Pengupasan Lapisan Penutup pada Penambangan Batubara PIT-K

10

Page 11: Artikel

site binungan, http://repository.upnyk.ac.id/1254, Senin 2 Januari 2012.

Anonim, 2003, Specification And Aplication Hand Book Edition 17, Tokyo, Japan.

Anonim, 2004, Caterpilar Performance Hand Book Edition 3, Illinois, USA.

Blank, P.E, Leland T, 1989, Engineering Economy Third Edition, McGraw-Hill Book Company, Amerika.

Fakhruzy, H., Penentuan Komposisi Alat Angkut Pertambangan (Dump Truck) dengan Menggunakan Model Simulasi, digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate, Senin 2 Januari 2012.

Gentry, Donald, 1984, Mine Investment Analysis, Society of Mining Engineers of American Institute of Mining, Metallurgical, and Petroleum Engineers, Inc, Amerika.

Irwandi, 1984, Pengantar Teknologi mineral, Diktat kuliah jurusan teknik pertambangan ITB, Bandung.

Irwandi, 1985, Dasar – Dasar Perencanaan dan Perancangan Tambang, Kerjasama Tim Pengelola IWPL, Pertambangan Umum Dengan Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan.

Kusrima, A., 2008 Analisis Efisiensi Biaya Operasional Alat Angkut pada Penambangan Bahan Galian Golongan C di Desa Akehuda Kota Ternate, UMMU Maluku Utara.

Prodjosumarto, P., 1993, Pemindahan Tanah Mekanis, Departemen Tambang, Institut Teknologi Bandung.

Prodjosumarto, P., 1999, Pengantar Perencanaan Tambang, Departemen Tambang, Institut Teknologi Bandung.

Shuhala, S.Teknologi Pertambangan di Indonesia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, Bandung.

Rochmanhadi, 1990, Pengantar dan Dasar-dasar Pemindahan Tanah Mekanis, Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Westcott, P & Hall, R. 1993, Surface Mining Equipment Operating Costs, Cost Estimation Handbook for the Australian Mining Industry (AusIMM), Australia.

Yanto, 2006, Pemindahan Tanah Mekanis, Teknik Pertambangan UPN Veteran. Yogyakarta.

11