artikel
DESCRIPTION
Produksi AlatTRANSCRIPT
JUDUL:
Optimisasi Produksi Dan Estimasi Biaya Alat Muat Dan Alat Angkut Pada Pengupasan Overburden Penambangan Batubara
NAMA-NAMA PENULIS:
Chandra YudhaTeknik Pertambangan Universitas Hasanuddin.
ABSTRAK:
Optimisasi produksi dan estimasi biaya alat muat dan alat angkut merupakan salah satu bagian dari rekayasa pencapaian target optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi adalah cycle time, waktu hambatan, repair time, delay time, standby time, kondisi jalan, dan kondisi loading point, sedangkan hal-hal yang mempengaruhi total biaya operasional adalah harga bahan bakar, harga pelumas, dan harga ban.Penelitian tentang optimisasi produksi dan estimasi biaya alat muat dan alat angkut pada pengupasan overburden ini dilaksanakan di PT. Karunia Bara Sejahtera, kota Samarinda provinsi Kalimantan Timur yang secara geografis terletak 117º 02’ 15” - 117º 02’ 43” Bujur Timur (BT) dan 00º 59’ 45” – 01º 59’ 58” Lintang Selatan (LS).Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah pencapaian target produksi overburden yaitu 420.000 ton/bulan dengan cara memperbaiki waktu kerja atau mengurangi waktu hambatan kerja dan meminimalkan total biaya operasional per ton dengan cara meningkatkan produksi per jam.Hasil pengolahan dan analisis data yang dilakukan, diperoleh nilai efektifitas kerja alat angkut dump truck Renault-380 yaitu 71,7 %, dan pada alat muat excavator Komatsu PC-400 adalah 69,4 %, dengan total produksi overburden 74,45 ton/bulan untuk dump truck dan 323,55 ton/bulan untuk excavator, setelah dilakukan rekayasa dan perbaikan terhadap waktu hambatan kerja sebesar 50%, maka nilai efektifitas kerja alat angkut naik menjadi 78,93 % dan pada alat muat menjadi 77,69 % dengan total produksi overburden sebesar 82,84 ton/bulan untuk alat angkut dan 365,76 ton/bilan untuk alat muat dengan faktor keserasian alat angkut dan alat muat yaitu MF=1,04. Estimasi biaya operasional alat angkut sebelum perbaikan efisiensi kerja sebesar Rp. 3.684,44/ton untuk produksi 74,45 ton/jam, sedangkan untuk produksi 82,84 ton sebesar Rp. 3.311,28/ton, untuk alat muat sebelum perbaikan efisiensi kerja sebesar Rp.2.862,82/ton untuk produksi 323,55 ton, sedangkan untuk produksi 365,76 ton sebesar Rp.2.531,96/ton.
Kata kunci: Optimisasi produksi, waktu hambatan, efisiensi kerja, estimasi biaya operasional.
PENDAHULUAN:
Penentuan keberhasilan metode penambangan adalah mengoptimalkan pemanfaatan alat mekanis terhadap pencapaian target produksi. Dalam upaya pencapaian target produksi ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu efisiensi kerja alat, match factor, kondisi loading point, grid jalan serta kondisi
1
disposal area. Beberapa perusahaan umumnya menemui permasalahan terhadap pencapaian target produksi, dimana perhitungan secara teori antara kebutuhan alat dan produksi tidak sesuai dengan hasil yang dijumpai di lapangan. Produksi overburden yang ditargetkan perusahaan adalah 420.000 ton/bulan dari total 900.000 ton overburden yang berarti selama 2,1 bulan, namun hasil yang diperoleh hanya sebesar 375.000 ton/bulan atau 2,4 bulan. Oleh karena itu, diperlukan analisis dan solusi agar meningkatkan efektiftivitas, efisiensi dan nilai ekonomis dalam aktifitas produksi.
METODOLOGI PENELITIAN:
2
Target pengupasan overburden yang tidak tercapai
Waktu hambatan alat muat dan alat angkut yang besaar
Excavator Komatsu PC-400
Dump Truck Renault-380
PIT-B (Loading Point)
Cycle time
Waktu hambatan
Efisiensi kerja
Jumlah alat
Match factor
Produksi overburden
Elemen biaya
Harga alat
Pajak
Asuransi
Upah operator
Harga solar
Harga ban
Biaya service
Biaya general service
Biaya perawatan
Biaya kepemilikan Biaya operasional
Efisiensi <, Produksi <, Biaya >
Optimisasi
Efisiensi >, Produksi >, Biaya <
Estimasi biaya
Detail cost breakdown method
OPTIMISASI PRODUKSI DAN ESTIMASI BIAYA ALAT:
Efisiensi alat muat excavator Komatsu PC-400:
a. Sebelum perbaikan waktu hambat
Waktu kerja efektif = 18,85 jam
Waktu hambatan = 346 menit/hari
Efisiensi kerja =
=
= 69,40 %
b. Setelah perbaikan waktu hambat
Waktu kerja efektif = 18,85 jam
Waktu hambatan = 252 menit/hari
Efisiensi kerja =
=
= 77,69 %
Efisiensi alat angkut dump truck Renault 380:
a. Sebelum perbaikan waktu hambat
Waktu kerja efektif = 18,85 jam
Waktu hambatan = 320 menit/hari
Efisiensi kerja =
=
3
= 71,70 %
b. Setelah perbaikan waktu hambat
Waktu kerja efektif = 18,85 jam
Waktu hambatan = 238 menit/hari
Efisiensi kerja =
=
= 78,93 %
Produksi alat muat merupakan kemampuan produksi excavator dari titik
loading point ke bak dump truck per satuan waktu.
a. Sebelum perbaikan waktu hambat
P =
P =
= 323,55 ton/jam
a. Setelah perbaikan waktu hambat
P =
P =
= 365,76 ton/jam
Produksi excavator Komatsu PC-400:
No.
Tipe alat Produksi perjam
Produksi perbulan
Jumlah Total produksi perbulan
1 Excavator Komatsu PC-400
323,55 ton
182.967,52 ton
2 365.935,05 ton
365,76 ton
206.837,28 ton
2 413.674,56 ton
4
Produksi alat angkut merupakan kemampuan produksi overburden dump
truck dari titik loading point ke titik disposal area per satuan waktu.
a. Sebelum perbaikan waktu hambat
P =
P =
P =
= 74,45 ton/jam
b. Setelah perbaikan waktu hambat
P =
P =
P =
= 82,84 ton/jam
Produksi dump truck Renault-380:
No.
Tipe alat Produksi perjam
Produksi perbulan
Jumlah Total produksi perbulan
1 Dump truck Renault- 380
74,45 ton
42.101,47 ton
9 378.913,27 ton
82,84 ton
46.846,02 ton
9 421.614,18 ton
Match factor =
”Match Factor ” =
= 16,73/16,02 ≈ 1,04 (MF > 1)
5
Estimasi Biaya Alat Muat (Excavator Komatsu PC-400)
a. Biaya Kepemilikan (Ownership Costs)
1. Depresiasi
a) Biaya pembelian Rp.2.000.000.000
b) Biaya pengantaran/pengiriman (+)Rp.10.000.000
c) Penjualan kembali (-) Rp.800.000.000
d) Nilai bersih yang dapat didepresiasikan Rp.1.210.000.000
e) Periode depresiasi
1) Service life (jam) 33930 jam 2) Jam operasi/tahun 6786 jam 3) Life time 5 tahun
f) Biaya depresiasi per jam:
Nilai bersih yang dapat didepresiasikan Periode depresiasi dalam jam Rp.1.210.000.000,- 33930 jam
2. Pajak dan asuransi
a. Pajak = 0,5 %
b. Asuransi = 4 %
Total = 4,5 %
Biaya kepemilikan:
Tot Tax (Biaya pembelian (N+1)) + (Penjualan kembali (N-1))/ 2N Jam operasi
4,5 % ((2.010.000.000 x 6 thn) + (800.000.000 x 4 thn)) / 6 thn 6786 jam
Biaya total pemilikan per jam = biaya depresiasi + pajak dan asuransi = Rp.35.661/jam + Rp.16.865/jam = Rp. 52.526/jam
b. Biaya Operasional
1. Biaya solar per jam
100 liter x Rp. 6.300/ liter = Rp.630.000
6
= Rp. 35.661/jam
=Rp.16.865/jam
2. Biaya servis
1/3 x biaya solar per jam (1/3 x Rp.630.000) = Rp.209.790
3. General servis
60 % x Depresiasi ( 60 % x Rp.35.661) = Rp.21.397
Biaya operasional per jam= biaya solar + biaya servis + general servis = Rp.630.000 + Rp.209.790 + Rp.21.397= Rp.861.187/jam
Upah operator per jam = Rp.12.378/jam
Jadi total biaya kepemilikan dan operasional alat angkut dump truck Renault-380 adalah: Rp 926.091,-/jam
Estimasi Biaya Alat Angkut (Dump Truck Renault-380)
a. Biaya kepemilikan (Ownership Costs)
1. Depresiasi
a) Biaya pembelian Rp. 650.000.000
b) Biaya pengantaran/pengiriman (+) Rp. 3.250.000
c) Biaya penggantian ban tipe Potenza 245/40 VR 19 RE -050
Ban depan Rp.5.528.000,- (2 buah)
Ban belakang Rp.5.528.000,- (8 buah) (-) Rp. 55.280.000
d) Penjualan kembali (-) Rp.300.000.000
e) Nilai bersih yang dapat didepresiasikan Rp. 297.970.000
f) Periode depresiasi
1) Service life (jam) 20358 jam 2) Jam operasi/tahun 6786 jam 3) Life time 3 tahun
g) Biaya depresiasi per jam:
Nilai bersih yang dapat didepresiasikan Periode depresiasi dalam jam
Rp 297.970.000,- 20358 Jam
7
= Rp. 14.636/jam
= Rp. 4.073/jam
2. Pajak dan asuransi
a. Pajak = 0,5 %
b. Asuransi = 4 %
Total = 4,5 %
Biaya kepemilikan:
Tot Tax (Biaya pembelian (N+1)) + (Penjualan kembali (N-1))/ 2N Jam operasi
4,5 % ((653.250.000 x 4 thn) + (300.000.000 x 2 thn)) / 6 thn 6786 Jam
Biaya total kepemilikan per jam = biaya depresiasi + pajak dan asuransi = Rp. 14.636/jam + Rp. 3.551/jam = Rp. 18.187/jam
b. Biaya Operasional (Operating Costs)
1. Biaya ban per jam
a) Biaya penggantian
Biaya penggantian ban Waktu pemakaian
Rp. 55.280.000 13572 Jam
b) Biaya perbaikan ban
Faktor perbaikan ban (%) x biaya penggantian ban per jam15 % x Rp.4.073/jam = Rp. 611/jam
Biaya ban per jam = biaya penggantian + biaya perbaikan ban= Rp.4.073/jam + Rp. 611/jam= Rp.4.684/jam
2. Biaya solar per jam
30 liter x Rp. 6.300/ liter = Rp.189.000/jam
3. Biaya servis
1/3 x biaya solar per jam (1/3 x Rp.189.000)= Rp.63.000/jam
4. General servis
60 % x Depresiasi ( 60 % x Rp.14.636)= Rp. 8.781
Biaya operasional per jam= biaya ban + biaya solar + biaya servis + general servis
8
= Rp. 3.551/jam
= Rp. 4.684 + Rp.189.000 + Rp.63.000 + Rp. 8.781= Rp. 265.465/jam
Upah operator per jam = Rp. 8.842/jam
Jadi total biaya kepemilikan dan operasional alat angkut dump truck Renault-380 adalah: Rp 274.307,-/jamJadi estimasi biaya per ton adalah:
Alat muat excavator Komatsu PC-400:
a. Sebelum perbaikan waktu hambatan
Rp. 926.091/jam = Rp. 2.862,28/ton 323,55 ton/jam
b. Setelah perbaikan waktu hambatan
Rp. 926.091/jam = Rp. 2.531,96/ton 365,76 ton/jam
Alat angkut dump truck Renault 380:
a. Sebelum perbaikan waktu hambatan
Rp 274.307,-/jam = Rp. 3.684,44/ton 74,45 ton/jam
b. Setelah perbaikan waktu hambatan
Rp 274.307,-/jam =Rp. 3.311,28/ton 82,84 ton/jam
PEMBAHASAN DAN DISKUSI:
Pada penelitian ini observasi dilakukan dalam area yang sempit sehingga
analisis yang dilakukan hanya terbatas pada peningkatan efektifitas alat
angkut dan alat muat terhadap pengurangan waktu hambatan, sehingga
dibutuhkan penelitian lanjutan mengenai hal-hal yang dapat meningkatkan
efektifitas kerja selain rekayasa waktu hambatan. Faktor-faktor yang berkaitan
dengan objek penelitian antara lain; kondisi jalan angkut, kondisi loading point,
prilaku operator, kapasitas alat, dan sistem penggajian operator.
KESIMPULAN:
9
1. Produksi overburden sebelum peningkatan efisiensi adalah 378.913,27
ton/bulan dengan estimasi waktu 2,4 bulan (72 hari), dan produksi setelah
peningkatan efisiensi adalah 421.614,18 ton/bulan dengan estimasi waktu
2,1 bulan (63 hari).
2. Produksi alat muat excavator Komatsu PC-400 sebesar 74,45 ton/jam
dengan estimasi biaya operasional sebesar Rp.3.684,44/ton, setelah
peningkatan efisiensi kerja, naik menjadi 82,84 ton/jam dengan estimasi
biaya operasional sebesar Rp.3.311,28/ton, sedangkan produksi alat
angkut dump truck Renault-380 sebesar 323,55 ton/jam dengan estimasi
biaya operasional sebesar Rp.2.862,28/ton, setelah perbaikan efisiensi
kerja, naik menjadi 365,76 ton/jam dengan estimasi biaya operasional
sebesar Rp.2.531,96/ton.
3. Estimasi biaya kepemilikan alat angkut dump truck Renault-380 adalah Rp
274.307,-/jam, sedangkan estimasi biaya kepemilikan dan operasional alat
muat excavator Komatsu PC-400 adalah Rp 926.091,-/jam.
UCAPAN TERIMA KASIH:
Kepada Bapak Arif Adrian Kuswara selaku Project Manager PT. Karunia Bara
Sejahtera Tbk., Prof. Dr. rer.nat Ir. A.M Imran Oemar sebagai Ketua Jurusan
Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dan selaku
pembimbing I, Aryanti Virtanti Anas. ST.,MT sebagai pembimbing II, Dr. phil
nat. Sri Widodo. ST.,MT sebagai Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Dr. Adi
Tonggiroh ST.,MT sebagai penasehat akademik, Bapak Suhandi Nasyukha
selaku pembimbing lapangan I, Bapak Agustinus Paulus Doni selaku
pembimbing lapangan II, serta kedua orang tua dan teman-teman angkatan
2005 yang selalu membantu dalam segala hal.
DAFTAR PUSTAKA:
Aji, Pamangku., Evaluasi Teknis Produksi Excavator Komatsu PC-1250 untuk Pengupasan Lapisan Penutup pada Penambangan Batubara PIT-K
10
site binungan, http://repository.upnyk.ac.id/1254, Senin 2 Januari 2012.
Anonim, 2003, Specification And Aplication Hand Book Edition 17, Tokyo, Japan.
Anonim, 2004, Caterpilar Performance Hand Book Edition 3, Illinois, USA.
Blank, P.E, Leland T, 1989, Engineering Economy Third Edition, McGraw-Hill Book Company, Amerika.
Fakhruzy, H., Penentuan Komposisi Alat Angkut Pertambangan (Dump Truck) dengan Menggunakan Model Simulasi, digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate, Senin 2 Januari 2012.
Gentry, Donald, 1984, Mine Investment Analysis, Society of Mining Engineers of American Institute of Mining, Metallurgical, and Petroleum Engineers, Inc, Amerika.
Irwandi, 1984, Pengantar Teknologi mineral, Diktat kuliah jurusan teknik pertambangan ITB, Bandung.
Irwandi, 1985, Dasar – Dasar Perencanaan dan Perancangan Tambang, Kerjasama Tim Pengelola IWPL, Pertambangan Umum Dengan Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan.
Kusrima, A., 2008 Analisis Efisiensi Biaya Operasional Alat Angkut pada Penambangan Bahan Galian Golongan C di Desa Akehuda Kota Ternate, UMMU Maluku Utara.
Prodjosumarto, P., 1993, Pemindahan Tanah Mekanis, Departemen Tambang, Institut Teknologi Bandung.
Prodjosumarto, P., 1999, Pengantar Perencanaan Tambang, Departemen Tambang, Institut Teknologi Bandung.
Shuhala, S.Teknologi Pertambangan di Indonesia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, Bandung.
Rochmanhadi, 1990, Pengantar dan Dasar-dasar Pemindahan Tanah Mekanis, Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Westcott, P & Hall, R. 1993, Surface Mining Equipment Operating Costs, Cost Estimation Handbook for the Australian Mining Industry (AusIMM), Australia.
Yanto, 2006, Pemindahan Tanah Mekanis, Teknik Pertambangan UPN Veteran. Yogyakarta.
11