Articular cartilage can proliferate sufficiently to alter the contours of joints, allowing them to adapt morphologically to various mechanical stresses. Tulang rawan artikular dapat berproliferasi dengan biak untuk mengubah kontur sendi, yang memungkinkan sendi TMJ secara morfologi dapat beradaptasi dengan berbagai tekanan mekanis.

This remodeling has been classified into three types based on histologic criteria which were then applied to the temporomandibular joint. Proses remodeling ini seara histologis dapat diklasifikasikan menjadi tiga kiteria yang kemudian diterapkan pada sendi temporomandibular.

This joint has a fibrous type of articular tissue which is converted postnatally into fibrocartilage in the loaded areas. Sendi ini merupakan jaringan artikular tipe fibrosa yang diubah menjadi fibrokartilago saat postnatal di daerah tersebut.

The thickness and cell population of this tissue, and the amount of internal reconstruction in the subchondral bone vary from one part of the joint to another. Ketebalan dan jumlah sel jaringan ini, dan besar rekonstruksi internal tulang subchondral bervariasi antara sendi yang satu bagian sendi yang lain.

These changes appear related to the distribution of mechanical stresses in the joint. Perubahan ini timbul karena distribusi tekanan mekanis pada sendi.

Conclusions drawn are: The temporomandibular joint shows the following remodeling trends: progressive remodeling on the anterior part of the condyle, medial part of the tubercle, and roof of the mandibular fossa; regressive remodeling on the posterior part of the condyle and on the lateral part of the tubercle. Kesimpulan yang ditarik adalah: sendi temporomandibular menunjukkan tren renovasi berikut: renovasi progresif pada bagian anterior dari kondilus, medial bagian dari tuberkulum, dan atap fossa mandibula; renovasi regresif pada bagian posterior kondilus dan pada bagian lateral tuberkulum tersebut.

A perforation in the disc causes progressive remodeling on the condyle and regressive remodeling on the tubercle at the perforation site. Sebuah perforasi pada disk menyebabkan remodeling yang progresif pada kondilus dan remodeling yang regresif pada tuberkulum di lokasi yang mengalami perforasi.

Articular remodeling merges gradually into osteoarthritis as the articular tissue breaks down. Remodeling artikular secara bertahap akan menjadi osteoarthritis sebagai tanda jaringan sendi rusak.

The net effect of remodeling that has become uncompensated or pathologic is: condyle flattened and enlarged, tubercle resorbed, disc perforated, and articular surfaces uneven. Efek dari remodeling yang tidak terkompensasi atau patologis adalah: kondilus mejadi rata dan membesar, diresorpsi dari tuberkulum, disc yang berlubang, dan permukaan artikular jadi tidak rata.

If the dentition is not restored or replaced, a high rate of temporomandibular remodeling occurs which will probably continue into osteoarthritisJika gigi tidak di restorasi atau diganti, akan terjadi remodeling temporomandibular tingkat tinggi yang mungkin akan berlanjut menjadi osteoarthritis