arti kata unsur dan wujud kebudayaan.doc
TRANSCRIPT
ANTROPOLOGI
KELOMPOK IV
(Arti Kata, Unsur dan Wujud Kebudayaan)
FPKK PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2011
AntropologiNunnie Widagdo, P.Si. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 1
KEBUDAYAAN
1. ARTI KATA DAN DEFINISI KEBUDAYAAN
Akhir-akhir ini banyak orang yang berbicara soal kebudayaan, seiring dengan gambar
tari pendet dari Bali yang terdapat dalam iklan pariwisata di Malaysia. Televisi-televisi nasional
serentak memberitakan tentang beberapa kesenian Indonesia yang diakui Negara tetangga
tersebut. Budaya, budaya, budaya yang selalu diomongkan. Kebudayaan cenderung diartikan
masyarakat sebagai keselurukan karya kesenian dan karya akal budi masa lampau. Arti
“kebudayaan” seringkali terbatas pada sesuatu yang indah-indah seperti, misalnya bangunan
candi, seni tari, seni rupa, dan seni sastra. Istilah kebudayaan disamakan dengan kesenian.
Pendapat ini jelas kurang tepat karena yang dimaksud kesenian adalah mengacu pada nilai
keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati
dengan mata ataupun telinga. Kesenian juga merupakan salah satu unsur atau bagian dari
kebudayaan.
Dalam bahasa inggris kebudayaan disebut culture, yang berasal dari bahasa latin
colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata “culture” juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur”dalam bahasa Indonesia.
Dalam bahasa Indonesia, kata budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari budhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Jadi, kebudayaan berarti hasil budi dan akal
manusia, ada juga yang berpendapat kebudayaan adalah segala hasil cipta, karsa dan rasa
manusia yang meliputi material dan non material. Dalam pasal 32 UUD 1945 mengatakan
bahwa,” kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budidaya
Rakyat Indoneia seutuhnya”Dalam memberi pembatasan terhadap konsep 'kebudayaan'
(culture), ilmu antropologi seringkali berbeda dengan berbagai ilmu lain. Apabila
didandingkan dengan arti yang biasanya diberikan kepada konsep itu dalam bahasa sehari-
hari, yaitu arti yang terbatas kepada hal-hal yang indah seperti candi, tari-tarian, seni rupa, seni
suara, kesusastraan, dan filsafat.
Definisi antropologi lebih jauh lebih luas sifat dan ruang lingkupnya. Menurut ilmu
antropologi, "kebudayaan" adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Hal tersebut berarti, bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah 'kebudayaan'.
Karena, hanya amat sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
AntropologiNunnie Widagdo, P.Si. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 2
tak perlu dibiasakannya dengan belajar, yaitu hanya beberapa tindakan naluri, beberapa
refleks, beberapa tindakan akibat proses fisiologi, atau kelakuan apabila ia sedang membabi buta.
Definisi yang menganggap bahwa 'kebudayaan' dan 'tindakan kebudayaan' itu
adalah segala tindakan yang harus dibiasakan oleh manusia dengan belajar (learned
behavior). Diajukan oleh beberapa ahli antropologi seperti; C.Wissler, C.Kluckhon, A.Davis,
atau A.Hoebel.
Kata 'kebudayaan' (culture) berasal dari kata sansekerta buddhayah yaitu bentuk
jamak dari buddhi yang berarti 'budi' atau 'akal'. Dengan kebudayaan dapat diartikan 'hal-
hal yang bersangkutan dengan akal'.
Sedangkan menurut ahli lain menyatakan 'budaya' adalah 'daya dari budi' yang
berupa cipta, karsa dan rasa. Sedangkan 'kebudayaan' adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu.
Dalam istilah 'antropologi budaya' perbedaan itu ditiadakan. Kata 'budaya' disini
hanya dipakai sebagai suatu singkatan saja dari 'kebudayaan' dengan anti yang sama.
Adapun culture yang merupakan kata asing yang sama artinya dengan
'kebudayaan'. Berasal dari kata latin colere yang berarti 'mengolah, mengerjakan'. Terutama
mengolah tanah atau bertani. Dari arti ini berkembang arti culture sebagai 'segala daya
upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan merubah alam'.
Berikut ini definisi-definisi kebudayaan menurut beberapa ahli:
1. Koentjaraningrat
Kebudayaan atau disingkat dengan budaya adalah merupakan keseluruhan system
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
2. Edward. B. Taylor
Dalam bukunya “Primitive Cultures” kebudayaan sebagai keseluruhan yang
kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh
seseorang sebagai anggota masyarakat.
3. M. Jacob dan B. J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideology,
religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan social.
4. Dr. K. Kupper
AntropologiNunnie Widagdo, P.Si. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 3
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi
manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun secara
kelompok.
5. William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh
para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan
melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua
masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap
dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup
manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertib dan damai.
7. Francis Merill
Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi social.
Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh seseorang sebagai
anggota suatu masyarakat yang ditemukan melalui interaksi simbolis.
8. Bounded etal
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari
kepercayaan manusia melalui symbol-simbol tertentu, misalnya symbol bahasa
sebagai rangkaian symbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya
diantara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang
diharapkan dapat ditemukan di dalam media, pemerintahan, institusi agama, sistem
pendidikan dan semacam itu.
9. Mitchel (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan adalah sebagian pengulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas
manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara
social dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.
10. Robert H. Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu masyarakat, mencakup
kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang
diperoleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa
lampau yang didapat melalui pendidikan formal atau informal.
AntropologiNunnie Widagdo, P.Si. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 4
11. Arkeolog R. Soekmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia , baik berupa benda ataupun
hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
Prof. M.M. Djojodiguno dalam bukunya "Asas-asas Sosiologi (1958) mengatakan bahwa
kebudayaan "atau budaya" adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.
Cipta : Kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam
pengalamannya, yang meliputi pengalaman lahir dan batin. Hasil cipta berupa berbagai ilmu
pengetahuan.
Karsa : Kerinduan manusia untuk menginsyafi tentang hal "sangkan paran". Dari mana
manusia sebelum lahir (= sangkan), dan kemana manusia sesudah mati (=paran). Hasilnya
berupa norma-norma keagamaan/kepercayaan. Timbulah bermacam-macam agama, karena
kesimpulan manusiapun bermacam-macam pula.
Rasa : Kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan untuk
menikmati keindahan. Manusia merindukan keindahan dan menolak keburukan/kejelekan. Buah
perkembangan rasa ini terjelma dalam berntuk berbagai norma keindahan yang kemudian
menghasilkan macam kesenian.
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
untuk memenuhi kehidupanya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan
masyarakat. Untuk lebih jelas, dapat dirinci sebagai berikut:
1. Bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia. Karena
itu meliputi:
a. Kebudayaan material (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan manusia,
misalnya: alat-alat perlengkapan hidup.
b. Kebudayaan non material (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan
diraba, misalnya: religi, bahasa, ilmu pengetahuan.
2. Bahwa kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin
diperoleh dengan cara belajar.
3. Bahwa kebudayaan itu diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat
akan sukarlah bagi manusia untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya tanpa kebudayaan
tidak mungkin manusia baik secara individual maupun masyarakat, dapat mempertahankan
kehidupannya.
4. Jadi kebudayaan itu adalah kebudayaan manusia. Dan hampir semua tindakan manusia
adalah kebudayaan, karena yang tidak perlu dibiasakan dengan cara belajar, misalnya tindakan
AntropologiNunnie Widagdo, P.Si. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 5
atas dasar naluri (instink), gerak reflek. Sehubungan dengan itu kita perlu mengetahui
perbedaan tingkah laku manusia dengan mahluk lainnya, khususnya hewan.
Ada tujuh pokok perbedaan itu ialah:
1. Sebagian besar kelakuan manusia dikuasai oleh akalnya sedangkan pada hewan oleh
nalurinya. Dengan akalnya manusia menguasai alam (Free Mastery Of Nature) sehingga bisa
hidup dimanapun sedangkan hewan hanya pada tempat tertentu saja.
2. Sebagian besar kehidupan manusia dapat berlangsung dengan bantuan peralatan sebagai
hasil kerja akalnya. Alat atau perlengkapan itu merupakan penyambung akal tersebut. Secara
fisik manusia lebih lemah daripada hewan, karena itu dengan akalnya ia menciptakan peralatan
untuk mempertahankan diri dan kehidupannya. Dipihak lain hewan secara fisik lebih kuat,
misalnya dengan perlengkapan cakar yang tajam, gigi taring yang kuat, badan yang besar dan
kokoh, liur berbisa dan sebagainya. Namun hewan tidak mampu membuat alat sehingga
bagaimanapun lemahnya manusia dengan akalnya itu masih bisa menguasainya.
3. Sebagian besar kelakuan manusia didapat dan dibiasakan melalui proses belajar, sedangkan
pada hewan melalui proses nalurinya.
Contohnya : seorang bayi manusia yang dibesarkan dalam lingkungan kehidupan serigala, ia
akan menjadi besar dan bertingkah laku seperti serigala. Hal ini disebabkan manusia
mempunyai kemampuan untuk belajar dari pihak lain. Sebalikya seekor anak serigala yang
dibesarkan dilingkungan kehidupan manusia, setelah besar ia tidak akan bisa bertingkah laku
seperti manusia, dan akan tetap sebagaimana serigala pada umumnya.
4. Manusia mempunyai bahasa, baik lisan(lambang vokal) maupun tertulis. Bahasa adalah alat
komunikasi antar manusia yang amat menunjang kelancaran belajar tadi, kedua hal ini
merupakan paduan penting yang mendorong kepada perkembangan kebudayaan. Kecakapan
berpikir dan berbahasa, kebudayaan saling berhungan yang tak terpisahkan.
5. Pengetahuan manusia itu bersifat akumulatif (terus bertambah). Sifat akumulatif ini
disebabkan masyarakatnya berkembang dan telah mempunyai sistem pembagian kerja.
6. Sistem pembagian kerja dalam masyarakat manusia jauh lebih kompleks dari pada
masyarakat hewan. Pembagian kerja masyarakat manusia didasarkan atas perhitungan akal
dan kepentingannya. Sehingga bidang pekerjaan tertentu ditangani oleh golongan orang
tertentu pula, yang ahli dibidang tersebut. Tetapi seorang ahli disuatu bidang tertentu apabila
berdasarkan pertimbangan rasional dan kepentingan tertentu, bisa pula diserahi tugas dibidang
lainnya. Misalnya seorang Dokter bisa jadi tentara atau seorang tentara menjadi Bupati dan
sebagainya. Sedangkan masyarakat hewan pembagian kerjanya berdasarkan naluri belaka.
Misalnya pada masyarakat Anai-anai, sejak lahir masing-masing sudah ditakdirkan menduduki
AntropologiNunnie Widagdo, P.Si. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 6
bidang tugas tertentu saja dan tidak pernah terjadi alih tugas. Anai-anai bagian pengumpul dan
perawat telur tidak bisa beralih tugas menjadi anai-anai bidang tentara (keamanan) dan
sebaliknya. Statusnya masing-masing tetap, tidak berubah.
7. Masyarakat manusia sangat beraneka ragam, sedangkan pada hewan tetap saja.
Misalnya masyarakat manusia di Amerika sangat berbeda bentuk dan tingkah lakunya dari
pada masyarakat di Indonesia.
Dari berbagai definisi diatas, dapat diperoleh kesimpulan mengenai kebudayaan yaitu
sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan manusia sebagai makhluk yang berbudaya ,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi social, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya itu ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan masyarakat.
2. WUJUD DAN UNSUR KEBUDAYAAN
A. Wujud Kebudyaan
A.L.Kroeber menganjurkan untuk membedakan secara tajam wujud kebudayaan
sebagai suatu sistem dari ide-ide dan konsep-konsep dari wujud kebudayaan sebagai
suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola. Serupa dengan
J.J.Honigmann membedakan tiga 'gejala kebudayaan', yaitu; ideas, activities, dan artifacts.
Menurut Koentjaraningrat bahwa kebudayaan ada tiga wujud, yaitu:
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-
norma, peraturan, dsb. Merupakan wujud yang ideal dari kebudayaan. Sifatnya abstrak,
tak dapat diraba dan difoto. Lokasinya ada di dalam alam pikiran warga masyarakat di
mana kebudayaan bersangkutan itu hidup. Ide-ide dan gagasan manusia banyak yang
hidup bersama dalam suatu masyarakat, memberi jiwa kepada masyarakat itu. Gagasan itu
tidak berada lepas satu dari yang lain, melainkan selalu berkaitan, menjadi suatu
sistem. Para ahli antropologi dan sosiologi menyebut sistem ini sebagai sistem budaya
(cultural system). Dalam bahasa Indonesia istilah yang tepat untuk menyebut wujud ideal dari
kebudayaan ini yaitu adat, atau adat istiadat untuk bentuk jamaknya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat. Disebut sistem sosial (social system), mengenai tindakan
berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-
AntropologiNunnie Widagdo, P.Si. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 7
manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan lain, dari detik ke
detik, hingga dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan
adat tata kelakuan. Wujud ini bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, bisa
diobservasi, difoto, dan didokumentasi
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Disebut kebudayaan
fisik, berupa seluruh total dari hasil fisik dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua
manusia dalam masyarakat. Sifatnya paling konkret, berupa benda-benda yang dapat
diraba, dilihat, dan difoto.
Kerangka Konsentris KebudayaanSumber: Koentjaraningrat (2005: 92)
Ketiga wujud dari kebudayaan di atas, dalam kehidupan nyata masyarakat tentu tak
terpisah satu dengan lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi
arah kepada tindakan dan karya manusia. Baik pikiran-pikiran dan ide-ide, maupun
tindakan dan karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya,
kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin lama makin
menjauhkan manusia dari lingkungan alamiahnya, sehingga mempengaruhi pula pola-pola
perbuatannya, bahkan juga cara berfikirnya.
Menurut Elly M Setiadi dkk dalam buku social dan budaya dasar menjelaskan wujud dari
suatu kebudayaan yaitu :
1. Wujud ide, sifatnya abstrak, bias juga disebut dengan adat istiadat
2. Wujud perilaku, dinamakan sistem social karena menyangkut kegiatan berpola dari manusia
itu sendiri
3. Wujud artefak, disebut juga kebudayaan fisik dimana seluruhnya merupakan hal fisik
AntropologiNunnie Widagdo, P.Si. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 8
Ketiga wujud dari kebudayaan diatas, dalam kenyataan kehidupan masyarakat tentu
tidak terpisah satu dengan yang lain. Kebudayaan dan adat istiadat mengatur dan memberi
arah kepada manusia. Baik pikiran dan ide-ide, maupun tindakan dan karya manusia,
menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk
suatu lingkungan hidup tertentu yang makin lama makin menjauhkan manusia dari
lingkungan alamiahnya sehingga mempengaruhi pula pola-pola perbuatannya, bahkan juga
cara berpikirnya. Sungguhpun ketiga wujud dari kebudayaan tadi saling berkaitan tetapi
untuk keperluan analisis perlu dsiadakan pemisahan antara tiap-tiap wujud itu.
B. Unsur kebudayaan
Para ahli antropologi yang biasa menanggapi suatu kebudayaan sebagai suatu
keseluruhan yang terintegrasi. Pada waktu analisa membagi keseluruhan itu ke dalam
unsur-unsur besar yang disebut 'unsur-unsur kebudayaan universal' (cultural universal).
Istilah universal ini menunjukan bahwa unsur-unsur tadi bersifat universal. Jadi unsur-
unsur tadi ada dan bisa didapatkan di dalam semua kebudayaan dari semua bangsa
dimanapun di dunia.
Koenjaraningrat berpendapat bahwa ada 7 unsur kebudayaan yang dapat ditemukan
pada semua bangsa didunia. Dan disebut sebagai isi pokok dari tiap kebudayaan di dunia,
yaitu:
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencarian hidup
6. sistem religi
7. kesenian
Tiap-tiap unsur kebudayaan universal sudah tentu juga menjelma dalam ketiga
wujud kebudayaan terurai di atas, yaitu wujudnya yang berupa sistem budaya, yang
berupa sistem sosial, dan yang berupa unsur-unsur kebudayaan fisik.
Tiap unsur kebudayaan universal dapat diperinci ke dalam unsur-unsurnya yang lebih
kecil sampai beberapa kali. Dengan mengikuti metode pemerincian dari ahli antropologi
AntropologiNunnie Widagdo, P.Si. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 9
R.Linton, maka perincian itu akan dilakukan sampai empat kali. Karena serupa dengan
kebudayaan dalam keseluruhan, tiap unsur kebudayaan universal itu juga mempunyai 3 wujud.
Wujud sistem budaya dari suatu unsur kebudayaan universal berupa adat, dan pada tahap
pertamanya adat dapat diperinci ke dalam beberapa kompleks budaya. Tiap kompleks budaya dapat
diperinci lebih lanjut ke dalam beberapa tema budaya. Dan akhirnya pada tahap ketiga tiap tema
budaya dapat diperinci ke dalam gagasan.
Adat istiadat Kompleks Budaya Tema Budaya gagasan
Aktivitas social Kompleks Sosial Pola Sosial Tindakan
Benda Kebudayaan benda kebudayaan benda kebudayaan benda kebudayaan
Suatu unsur kebudayaan universal yang berupa aktivitas-aktivitas sosial dapat diperinci
pada tahap pertamanya ke dalam berbagai kompleks sosial. Dan pada tahap kedua, tiap kompleks
sosial dapat diperinci lebih khusus ke dalam berbagai pola sosial. Pada tahap keempat, tiap pola
sosial dapat diperinci lebih khusus ke dalam berbagai tindakan.
Ketujuh unsur kebudayaan universal itu masing-masing mempunyai wujud fisik. Walaupun
tidak ada satu wujud fisik untuk keseluruhan dari satu unsur kebudayaan universal. Itulah
sebabnya kebudayaan fisik tidak perlu diperinci menurut keempat tahapan pemerincian seperti
yang dilakukan pada sistem budaya dan sistem sosial. Namun semua unsur kebudayaan fisik sudah
tentu secara khusus terdiri dari benda-benda kebudayaan.
Di antara unsur-unsur golongan kecil ini biasanya tak ada yang bersifat universal. Karena
unsur-unsur kebudayaan seperti itu sudah terlampau kecil.
AntropologiNunnie Widagdo, P.Si. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 10
Berbeda dengan Bronislaw Malinowski dan Melville J. Herkovits yang hanya
menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok. C. Kluckhohn dalam sebuah karangan
berjudul Universal Categories Culture , mengemukakan bahwa terdapat tujuh unsure
kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang disebut sebagai isi
pokok dari suatu kebudayaan. Teori ini yang sering digunakan untuk menganalisa tentang
kebudayaan. Ketujuh unsure kebudayaan universal menurut C. Kluckhohn adalah:
1. Sistem kepercayaan (sistem religi)
2. Sistem pengetahuan
3. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
4. Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem kemasyarakatan
6. Bahasa
7. Kesenian
Berbagai unsur kebudayaan yang ada dalam masyarakat memiliki fungsi untuk memuaskan
suatu rangkaian hasrat atau naluri akan kebutuhan hidup manusia yang disebut basic human
needs. Misalnya unsure kebudayaan sistem religi atau agama. Unsur ini sangat dibutuhkan
oleh manusia dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan. Agama berfungsi untuk
mengatur kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Penciptanya.
Sistem pengetahuan berfungsi untuk menjawab kebutuhan manusia akan rasa ingin tahu.
Dengan pengetahuan, manusia dapat memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya.
Peralatan dan perlkengkapan hidup manusia selanjutnya bias disebut sebagai teknologi juga
mempunyai fungsi yang sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Dengan
teknologi, manusia semakin mudah memenuhi segala kebutuhan.
Dalam kehidupan, manusia juga memerlukan mata pencaharian atau sistem ekonomi.
Dengan mata pencaharian atau sistem ekonomi, manusia dapat memenuhi kebutuhan
produksi, distribusi, maupun konsumsi.
Sistem kemasyarakatan atau sistem social juga diperlukan oleh manusia. Manusia
mempunyai kecenderungan untuk berkelompok, maka mereka membentuk keluarga dan
kelompok social lainnya yang lebih besar.
Adapun unsure bahasa dan unsure kesenian juga sangat dibutuhkan oleh manusia. Tanpa
bahasa, baik lisan, tulisan, maupun bahasa isyarat, manusia akan mengalami kesulitan
AntropologiNunnie Widagdo, P.Si. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 11
untuk berkomunikasi.
Dengan kesenian maanusia mampu memenuhi kebutuhan rekreasi atau mampu
mengapresiasikan perasaan seninya.
Urutan unsure kebudayaan diatas menurut Koentjaraningrat didasarkan pada mudah atau
susahnya suatu unsur kebudayaan mengalami perubahan. Artinya, unsure kebudayaan yang
ada pada nomor urut pertama dianggap sebagai unsur kebudayaan universal yang palaing
sulit berubah sedangkan urutan yang terakhir merupakan unsure kebudayaan yang paling
mudah berubah.
Dapat dikatakan hamper semua tindakan yang dilakukan oleh manusia adalah kebudayaan.
Penjelasan diatas menunjukan bahwa kebudayaan memiliki beberapa aspek dan hasil dari
kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok tertentu. Misalnya, NU
merupakan suatu kebudayaan. Sebagai organisasi kemasyarakatan islam yang besar di
Indonesia, NU memenuhi semua aspek atau unsure dari kebudayaan.
Dengan memahami apa yang dimaksud kebudayaan , semoga mampu mengubah pemikiran
masyarakat yang cenderung menyamakan istilah kebudayaan dengan kesenian, supaya
tidak terjadi kesalahan pemahaman lagi. Dan membuat kita semakin peduli dan sadar
betapa unik dan beragamnya kebudayaan yang kita miliki sebagai jati diri bangsa Indonesia.
AntropologiNunnie Widagdo, P.Si. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 12
Latihan tatap muka 4
Sebutkan dan jelaskan Klasifikasi A.L.Kroeber di mana tampak secara terang garis besar
dan golongan ras-ras yang terpenting di dunia serta hubungannya satu sama lain.
Pembahasan latihan pada tatap muka 4
Klasifikasi A.L.Kroeber di mana tampak secara terang garis besar penggolongan ras-ras
yang terpenting di dunia serta hubungannya satu sama lain.
1. Australoid
Penduduk asli Australia
2. Mongoloid
a. Asiatic mongoloid (Asia Utara, Tengah, Timur)
b. Malayan mongoloid (Asia Tenggara, kep.Indonesia, Malaysia, Filipina,
dan penduduk asli Taiwan)
c. American mongoloid (penduduk asli benua Ameri Utara dan Selatan
dari orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk tema del Fuego di
Amerika Selatan)
3. Caucasoid
a. Nordic (Eropa Utara sekitar laut Baltik)
b. Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
c. Meditemanean (penduduk sekitar Laut Tengah, afrika Utara, Armenia,
Arab, Iran)
d. Indic (Pakiatan, India, Dangladesh, Sri Lanka)
4. Negroid
a. African negroid (Benua Afrika)
b. Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, Filipina)
c. Melanesian (Irian, Melanesia)
5. Ras-ras khusus
Tidak dapat diklasifikasikan ke dalam empat ras pokok
a. Bushman (di daerah gurun Kalahari di Afrika Sletan)
b. Veddoid (di pendalaman Srilangka dan Sulawesi Selatan)
AntropologiNunnie Widagdo, P.Si. MM.
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘11 13