arahan peningkatan distribusi air bersih di … · kelurahan/desa input proses output persamaan...

41
ARAHAN PENINGKATAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN KABUPATEN PAMEKASAN DOSEN PEMBIMBING : DIAN RAHMAWATI, ST., MT. OLEH: DEWI RUPYANTI SINAGA 3610100007 PREVIEW 3 TUGAS AKHIR PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Upload: docong

Post on 08-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ARAHAN PENINGKATAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KAWASAN

PERMUKIMAN PERKOTAAN KABUPATEN PAMEKASAN

DOSEN PEMBIMBING : DIAN RAHMAWATI, ST., MT.

OLEH:

DEWI RUPYANTI SINAGA 3610100007

PREVIEW 3TUGAS AKHIR

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2014

Air bersih merupakan salah

satu infrastruktur perkotaan

yang paling penting dan

sangat berpengaruh bagi

perkembangan kota

(CHAPIN, 1995:229)

Permukiman perkotaan:

salah satu aktivitas yang

membutuhkan air.

Kebutuhan air minum

untuk memenuhi aktivitas

penduduk makin

meningkat, khususnya di

daerah perkotaan

(kodoatie 2005:188)

Pelayanan air bersih

mencapai 80%

untuk perkotaan

dan 60% untuk

perdesaan serta

meningkatkan

jangkauan

pelayanan air bersih

LATAR BELAKANG

Kon

disi

Wila

yah

Per

muk

iman

Per

kota

an P

amek

asan

Distribusi air bersih masih terpusat di

Kecamatan Pamekasan, belum terdistribusi

secara merata di seluruh permukiman

perkotaan di kecamatan perkotaan lain

Cakupan pelayanan air bersih hingga tahun

2015 diproyeksikan baru mencapai 47,75%

(RI SPAM Kab. Pamekasan 2007-2017)BELUM MELAMPAUI TARGET PENCAPAIAN

MDG’S

Kawasan yang mengalami krisis air bersih

sejak beberapa tahun lalu terutama saat

musim kemarau

(BPBD Kab. Pamekasan, 2012)

PENELITIAN

TARGET MDG’S

2010

Dasar Kebijakan

Pangembangan

SPAM Kab.

Pamekasan

Terdapat 16 Kelurahan di Kecamatan

Perkotaan Pamekasan dengan laju

pertumbuhan penduduk paling tinggi

diantara 13 kecamatan lain di Kabupaten

Pamekasan (RTRW Kab. Pamekasan)

Dibutuhkan

Arahan

Peningkatan

Distribusi Air

Bersih

Pademawu

21,28%

Tlanakan

29,49%

Proppo

5,27% Larangan

8,34%

LATAR BELAKANGPENELITIAN

Kec.Pamekasan

Kec.Pademawu

Kec.Tlanakan

Kec.Larangan &

Proppo

Desa Jalmak yang diarahkan sebagai permukiman

perkotaan belum mendapatkan pelayanan PDAM

maupun non PDAM, karena belum tersedia jaringan air

bersih menuju wilayah kelurahan tersebut. Sehingga

kebutuhan air bersih masyarakat diperoleh dengan

mengusahakan sendiri melalui pembuatan sumur-

sumur gali

• Kejadian kehilangan air yang didistribusikan cukup

tinggi (±36%), sehingga kurang dapat memenuhi

kebutuhan air bersih

• Memiliki 3 sumber mata air potensial yang belum

diberdayakan secara optimal akibat keterbatasan

prasarana untuk mengalirkan air dari sumber mata air

ke rumah penduduk

• Warga terpaksa mandi & mencuci dengan air laut. Bagi warga

yang tidak memiliki cukup uang terpaksa antre di sumur

• Kualitas air yang dihasilkan belum memenuhi standar

• Jarak antara sumber air baku & wilayah pelayanan relatif jauh

• Selama ±4 bulan sejak Januari 2013, air PDAM tidak mengalir

ke rumah warga di Desa Panglegur

• Banyaknya kehilangan air yang didistribusikan

sehingga debit air yang sampai ke penduduk

berkurang drastic

• Minimnya jaringan pipa transmisi dan pipa distribusi

tersier untuk mengalirkan air ke pendudu

INDIKASI

KETIDAK-

MERATAAN

DISTRIBUSI

AIR BERSIH

Pamekasan

66,75%

Dampak

RUMUSAN

MASALAH

Merumuskan arahan peningkatan

pelayanan distribusi air bersih di kawasan

permukiman perkotaan Kabupaten

Pamekasan

1. Menganalisis rasio pelayanan air bersih di

kawasan permukiman perkotaan Kabupaten

Pamekasan

2. Menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi pelayanan distribusi air bersih

di kawasan permukiman perkotaan Kabupaten

Pamekasan.

3. Mensimulasikan model pelayanan distribusi air

bersih untuk tiap desa/kelurahan di

permukiman perkotaan Kabupaten

Pamekasan berdasarkan target pelayanan air

bersih Kabupaten Pamekasan

4. Merumuskan arahan peningkatan pelayanan

distribusi air bersih di kawasan permukiman

perkotaan Kabupaten Pamekasan.

TUJUAN

& SASARAN

Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi ketidakmerataan distribusi

pelayanan air bersih di kawasan permukiman perkotaan Kabupaten

Pamekasan?

Indikasi ketidak-

merataan distribusi air

bersih

Pendistribusian air bersih masih

terpusat di Kec. Pamekasan, belum

merata di kecamatan lain

Tingkat kebocoran tinggi,

terbatasnya jaringan

perpipaan, sumber-sumber

air yang ada belum dikelola secara terpadu

RUANG LINGKUP

WILAYAH PENELITIAN

Permukiman perkotaan Kabupaten Pamekasan yang meliputi 5 (lima) kecamatan dan

terdiri dari 16 kelurahan yang masuk dalam kategori permukiman perkotaan menurut

RTRW Kab. Pamekasan

Tabel Sintesa

Tinjauan Pustaka

No Konsep/Teori Indikator Variabel

1

Kebutuhan

(permintaan)

air bersih

Karakteristik penduduk kawasan

permukiman perkotaan Jumlah penduduk yang membutuhkan pelayanan air bersih

Besaran kota menurut jumlah penduduk Kategori besaran wilayah permukiman perkotaan Kabupaten

Pamekasan

Tingkat kebocoran air bersih Jumlah air yang hilang

2Ketersediaan/kapasit

as produksi air bersih

Kuantitas pelayanan air bersih permukiman

perkotaan

Jumlah penduduk terlayani jaringan perpipaan air bersih

Kapasitas Produksi

Jumlah sumber air potensial per desa/kelurahan

3

Aspek-aspek yang

mempengaruhi

distribusi pelayanan

air bersih

Pertumbuhan penduduk yang membutuhkan

air bersih

Jumlah pertumbuhan penduduk permukiman perkotaan

Kepadatan penduduk permukiman perkotaan

Keterjangkauan/aksesibilitas penduduk

permukiman perkotaan terhadap pelayanan

air bersih

Jumlah potensi sumber air baku yang melayani tiap

desa/kelurahan dalam pemenuhan air bersih

Debit sumber air bersih perpipaan yang melayani tiap

desa/kelurahan

Jarak sumber air bersih perpipaan terdekat terhadap lokasi

permukiman

Tingkat pertumbuhan permukiman Persentase Pertumbuhan permukiman per desa/kelurahan

Kinerja Pelayanan PDAM dalam penyediaan

air bersih

Besarnya tarif pelayanan air bersih per bulan pada tiap

desa/kelurahan

Kondisi fisik lingkungan permukiman

perkotaan

Ketinggian tiap desa/kelurahan dari muka air laut

Luas wilayah permukiman yang membutuhkan layanan air

bersih

Kondisi kelembagaan/aturan dan kebijakan

terkait pelayanan air bersih Alokasi pendanaan untuk peningkatan pelayanan air bersih

Kemampuan finansial masyarakat dalam

memperoleh pelayanan air bersih Jumlah penduduk miskin

Debit

Sumber Air

yang melayani

Jumlah

Penduduk

Luas Wilayah

Permukiman

Ketinggian

wilayah

Tarif

Air Bersih

Pertumbuhan

Penduduk

Jumlah

Sumber Air

yang melayani

Jarak terhadap

Sumber AIr

Pertumbuhan

Permukiman

Jumlah

Penduduk

Miskin

Alokasi

Pendanaan

VARIABEL

PENELITIAN

RasioPelayanan

Air Bersih

Variabel Prediktor

Variabel Respon

Menghitung kapasitas total kebutuhan air bersih

penduduk per bulan

Pelayanan memiliki keterkaitan erat terhadap penyediaan suatu hal dalam rangka

pemenuhan kebutuhan. Dalam penelitian ini, pelayanan air bersih erat kaitannya dengan

upaya penyediaan air bersih dalam rangka memenuhi kebutuhan penduduk akan air bersih.

Tah

ap

an

An

alisis

Menghitung kapasitas produksi air bersih 3

Jumlah penduduk terlayani x kebutuhan air

bersih penduduk rata - rata

Rasio pelayanan air bersih 4

𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ (𝑙𝑡/𝑑𝑡)

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑒𝑏𝑟𝑠𝑖ℎ (𝑙𝑡/𝑑𝑡)

Persentase Rasio Pelayanan Air Bersih

Masing-masing Desa/Kelurahan5

Jumlah penduduk x jml kebutuhan air menurut

kategori wilayah x persentase kehilangan air

Sumber: SPM keandalan ketersediaan air baku Permen

PU No. 14 Tahun 2010 tentang SPM Bidang PU

Pelayanan Air Bersih = 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ (𝑠𝑢𝑝𝑝𝑙𝑦)

𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ (𝑑𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑) 1

2

TEKNIK ANALISA

Menganalisis rasio

pelayanan air bersih

dan di kawasan

permukiman perkotaan

Kabupaten Pamekasan

`TEKNIK ANALISA

Uji Asumsi Residual Identik (Uji Glejser)

Uji Asumsi Residual Independen (Uji Durbin Watson)

Uji Asumsi Residual Berdistribusi Normal (Uji KS)

Uji Multikolinieritas

Uji Dependensi Spasial(Uji Morans I)

Uji Heterogeniti Spasial(Uji Breusch Pagan)

Menghitung jarak bandwith

Menentukan fungsi pembobot untuk model GWR

Kesesuaian model GWR (Pengujian goodness of fit)

Pengujian Parameter GWR yang berpengaruh

terhadap respon secara parsial

Menganalisis

faktor faktor yang

mempengaruhi

pelayanan distribusi air

bersih (Analisis Regresi

Spasial GWR)

REGRESI

LINIER/OLS

UJI EFEK

SPASIAL

MODEL

GWR

Analisa Deskriptif Kualitatif04

`TEKNIK ANALISA

Mensimulasikan Model

Distribusi Pelayanan Air

Bersih pada Tiap

Kelurahan/Desa

Input Proses Output

Persamaan model

GWR berupa

faktor-faktor yang

berpengaruh nyata

dan signifikan tiap

desa/kelurahan

Analisis Deskriptif

Kuantitatif dengan

Microsoft Excel

Hasil simulasi variabel-

variabel yang mampu

meningkatkan

pelayanan air bersih

(hasil sasaran I)

eksisting sesuai dengan

target capaian

pelayanan air bersih

Kab. Pamekasan

ANALISIS DESKRIPTIFKuantitatif

`TEKNIK ANALISA

Merumuskan arahan

peningkatan distribusi air

bersih pada kawasan

permukiman perkotaan

Kabupaten Pamekasan

Input Proses Output

Hasil Analisis

Sasaran 3 berupa

hasil simulasi

persamaan model

GWR tiap

desa/kelurahan

Analisis Deskriptif

kualitatif dengan teknik

validasi triangulasi.

Sumber Informasi

sebagai bahan

pembanding:

1. Studi literatur

2. Kebiajkan/rencana

terkaiit yang berlaku

di wilayah penelitian

Arahan peningkatan

distribusi air bersih

pada kawasan

permukiman

perkotaan Kabupaten

Pamekasan

ANALISIS DESKRIPTIFKualitatif

KONDISI

PENGGUNAAN LAHAN

16%

0%0%0%0%

26%

36%

2%

5%

15%

2%

Permukiman

Kuburan

Perd. Jasa

Industri

Tambang

Sawah

Tegalan

Hutan

Tambak Garam

Mayoritas penggunaan lahan didominasi oleh tegalan (36%), sawah (26%), dan permukiman

(15%)

Proporsi Penggunaan Lahan per Kelurahan

Gambaran

Umum

KONDISI KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk tertinggi terdapat pada Desa

Blumbungan, Bugih, dan Gladak Anyar

Kepadatan penduduk tertinggi terdapat pada

kelurahan Gladak Anyar, Barurambat Kota, dan Bugih

Pertumbuhan penduduk tertinggi terdapat pada

kelurahan Jungcangcang, Barurambat Kota, dan

Lawangan Daya

02000400060008000

100001200014000160001800020000

Jumlah Penduduk Jumlah KK

Jumlah Penduduk Wilayah Penelitian Tahun 2012

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

20000

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Grafik Pertumbuhan Penduduk Tahun 2010-2012

02000400060008000

100001200014000160001800020000

Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk

Perbandingan Jumlah Penduduk dengan Kepadatan Penduduk Tahun 2011

KONDISI PELAYANAN AIR BERSIH

Pamekasan

66.87%

Tlanakan

21%

Pademawu

15%

Galis

6%

Larangan

6%

Proppo

4%

pasean

1%

No TahunJumlah

Penduduk

Jml

Pendudu

k

Terlayani

Persentase

(%)

1 2011 791686 102335 25.99

2 2012 795918 105545 24.45

3 2013 795918 102975 23.85

Persentase cakupan pelayanan 2011-2013

Cakupan pelayanan PDAM

Kabupaten Pamekasan dari tahun

2011-2013 selalu mengalami

penurunan

Terlihat kesenjangan palayanan distribusi

air bersih pada area pelayanan PDAM

Kab. Pamekasan dan semua kecamatan

belum mampu mencapai target

pelayanan air bersih di tingkat kabupaten,

yakni sebesar 80%.

JUMLAH PENDUDUK TERLAYANI AIR BERSIH

Kecamatan Kelurahan/Desa

Jml

Penduduk

(jiwa)

Jumlah

KK

Terlayan

i

Jumlah

Penduduk

Terlanani

(jiwa)

Pamekasan Bugih 11979 1557 7785

Gladak Anyar 10339 1574 7870

Jungcangcang 7325 975 4875

Barurambat

Kota

7772 1432 7160

Betet 5347 4 20

Jalmak 2806 0 0

Tlanakan Larangan Tokol 7387 563 2815

Branta Pesisir 5268 152 760

Panglegur 4347 314 1570

Pademawu Lawangan

Daya

6967 854 4270

Pademawu

Barat

6097 33 165

Barurambat

Timur

5476 390 1950

Murtajih 5461 93 465

Dasok 4073 1 5

Larangan Blumbungan 17453 333 1665

Proppo Samatan 2529 5 25

Total/Rata-Rata 109849 8238 41190

02000400060008000

100001200014000160001800020000

Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Terlayani

Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk

Terlayani Jaringan Perpipaan PDAM terhadap

Total Jumlah Penduduk

Proporsi jumlah penduduk yang

telah terlayani jaringan perpipaan

PDAM terhadap jumlah penduduk

keseluruhan masih sangat kecil

Bahkan terdapat desa yang

belum terjangkau jaringan

perpipaan PDAM

SUMBER AIR BAKU PDAM KAB. PAMEKASAN

No.Unit

PelayananJenis

Sumber AirKapasitas

(L/dt)Keterangan Nama SB/MA

1BNA Pamekasan

Sumur Bor 60 Kualitas Baik SB. Trasak I

Sumur Bor 20 Kualitas Baik SB. Sentol II

Sumur Bor 20 Kualitas Baik SB. Sentol I

Sumur Bor 45 Kualitas Baik SB. Nyamplong II

Sumur Bor 20 Kualitas Baik SB. Banyubulu

Sumur Bor 5 Kualitas Baik SB. Kowel

2Unit Tlanakan

Sumur Bor 5 Kualitas Baik SB. Buke' I

Sumur Bor 10 Kualitas Baik SB. Buke' II

Sumur Bor 15 Kualitas Baik SB. Buke' III

Sumur Bor 20 Kualitas Baik SB. Buke' IV

Sumur Bor 20 Kualitas Baik SB. Buke' V

3Unit Pademawu

Sumur Bor 20 Kualitas Baik SB. Sentol I

Sumur Bor 20 Kualitas Baik SB. Sentol II

5 Unit Proppo

Sumur Bor 20 Kualitas Baik SB. Tatanggoh

Sumur Bor 20 Kualitas Baik SB. Pangbatok

Sumur Bor 7.5 Kualitas Baik SB. Bila'an

Sumur Bor 20 Kualitas Baik SB. Banyubulu

6Unit Blumbungan

Mata Air 10 Kualitas BaikMA.Blumbungan

7Unit Larangan

Sumur Bor 7.5 Kualitas Baik SB.Tentenan

Sumber air baku

SUMUR BOR

Sumber air baku

MATA AIR

PDAM KAB. Pamekasan menggunakan 2 (dua)

macam sumber air baku, yaitu air tanah (yang

kemudian oleh PDAM dibuat sumur bor yang dapat

dimanfaatkan untuk air minum) dan mata air

OPERASIONALPRODUKSI DAN DISTRIBUSI

Melalui pemompaan dari sumur

bor kemudian ditampung di

ground reservoir, kemudian

didistribusikan kepada pelanggan

(sistem gravitasi)

No. Uraian

Cabang/Unit

PamekasanPademaw

uTlanakan

Blumbunga

nProppo

1Air yang

diproduksi (m3)139320 35640 69336 10530 21060

2Kapasitas

Produksi (L/det)170 40 70 10 67,5

2Air yang

didistribusi (m3)139320 35640 69336 10530 21060

3

Air terjual

melalui tangki

(m3)

460 - - - -

4Air terjual untuk

sosial (m3)2930 923 953 135 347

5Total jumlah air

terjual (m3)100508 24410 47382 8620 9551

6Sistem

PengaliranPompa Pompa Pompa Pompa Pompa

7

Jumlah

kehilangan air

(m3)

38812 11230 21954 1910 11509

8Persentase

kehilangan27% 31% 31% 18% 54%

Melalui pemompaan dari sumur

bor langsung masuk ke jaringan

distribusi yang ada.

Sistem transmisi dan distribusi yang

digunakan:

Tingkat

kebocoran/kehilangan air

yang didistribusikan rata-rata

cukup besar

Kebutuhan Air Berdasarkan Penambahan Kapasitas

Terhadap Tingkat Kebocoran Air 32%

Kebutuhan Air Berdasarkan Penambahan Kapasitas

Terhadap Tingkat Kebocoran Air 32%

Sumber : Hasil Analisa, 2014

HASIL ANALISIS

SASARAN I

NoKecamat

an

Kelurahan/

Desa

Jumlah

Kebutuh

an Air

(Lt/detik)

*

(Kebutuha

n Air

Bersih) x

(Tingkat

kebocora

n (%))

Kebutuhan

Berdasarkan

Penambahan

Kapasitas

Terhadap

Kebocoran Air

(lt/dt)

Kebutuhan

Berdasarkan

Penambahan

Kapasitas

Terhadap

Kebocoran Air

(m3/bulan)

[a] [b] [c] [d] [e] [f]

1Pamekas

an

Bugih 9.98 3.19 13.17 34146

Gladak Anyar 8.62 2.76 11.38 29493

Jungcang

cang6.1 1.95 8.05 20871

Barurambat

Kota6.48 2.07 8.55 22171

Betet 4.46 1.43 5.89 15260

Jalmak 2.34 0.75 3.09 8006

2Tlana

kan

Larangan Tokol 6.16 1.97 8.13 21076

Branta Pesisir 4.39 1.40 5.79 15020

Panglegur 3.62 1.16 4.78 12386

3Padema

wu

Lawangan

Daya5.81 1.86 7.67 19879

Pademawu

barat5.08 1.63 6.71 17381

Barurambat

Timur4.56 1.46 6.02 15602

Murtajih 4.55 1.46 6.01 15568

Dasok 3.39 1.08 4.47 11599

4Lara

nganBlumbungan 14.54 4.65 19.19 49748

5 Proppo Samatan 2.11 0.68 2.79 7219

TOTAL 121.69 315423

Terdapat penambahan

kebutuhan air bersih sebesar

29.50 lt/det bila dibandingkan

dengan kebutuhan air bersih awal

Kebutuhan air terbesar setelah

ditambahkan dengan

kemungkinan terjadinya

kebocoran air tetap berada di

Desa Blumbungan. Sedangkan

yang terkecil tetap berada di

Desa Samatan

HASIL ANALISIS

SASARAN I

Identifikasi Ketersediaan Air Bersih

(Kapasitas Produksi)

Sumber : Hasil Analisa, 2014

No KecamatanKelurahan/D

esa

Jumlah

Penduduk

Terlayani

(jiwa)

Standar

Kebutuh

an

(liter/jiw

a/hari)

Kapasitas

Produksi

(liter/hari)

Kapasitas

Produksi

(m3/bulan)

Jumlah

Sumber Air

Bersih

[a] [b] [c] [d] [e] [f] [g]

1 Pamekasan

Bugih 7785 90 700650 21020

6

Gladak

Anyar7870 90 708300 21249

Jungcangc

ang4875 90 438750 13163

Barurambat

Kota7160 90 644400 19332

Betet 20 90 1800 54

Jalmak 0 90 0 0

2 Tlanakan

Larangan

Tokol2815 90 253350 7601

5Branta Pesisir 760 90 68400 2052

Panglegur 1570 90 141300 4239

3 Pademawu

Lawangan

Daya4270 90 384300 11529

2

Pademawu

barat165 90 14850 446

Barurambat

Timur1950 90 175500 5265

Murtajih 465 90 41850 1256

Dasok 5 90 450 14

4 Larangan Blumbungan 1665 90 149850 4496 1

5 Proppo Samatan 25 90 2250 68 3

[a]= Nama Kecamatan

[b]= Nama Kelurahan/Desa

[c]= Jumlah Penduduk Terlayani

Jaringan Perpipaan PDAM

eksisting

[d]= Standar kebutuhan air bersih

sesuai kategori besaran kota

Kategori Kota Sedang rata-rata

konsumsi air 90-125

liter/jiwa/hari

[e]= [c] + [d]

[f]= ([e] x 30)/1000

Asumsi besarnya kebutuhan

air yang disediakan atau

kapasitas produksi air yang

disediakan setiap harinya

untuk konsumsi penduduk

pada masing-masing

kelurahan

HASIL ANALISIS

SASARAN I

Rasio Pelayanan

Air Bersih

Sumber : Hasil Analisa, 2014

Input dalam sasaran 2 sebagai

variabel respon/variabel

dependen (variabel y) yang

dipengaruhi oleh variabel

independen/variabel prediktor

No Keca matanKelurahan

/Desa

Jumlah

Penduduk

(jiwa)

Kebutuhan

Air

(m3/bulan)

Keterse

diaan Air

(m3/bulan)

Rasio

Pelayanan

Air Bersih

(%)

[a] [b] [c] [d] [e] [f]

1 Pamekasan

Bugih 11979 34146 21020 61,56

Gladak

Anyar10339 29493 21249 72,05

Jungcang

cang7325 20871 13163 63,07

Baruram

bat Kota6995 19947 16430 82.37

Betet 5347 15260 54 0,35

Jalmak 2806 8006 0 0,00

2 Tlanakan

Larangan

Tokol7387 21076 7601 36,06

Branta

Pesisir5268 15020 2052 13,66

Panglegur 4347 12386 4239 34,23

3 Pademawu

Lawanga

n Daya6967 19879 11529 58,00

Pademaw

u barat6097 17381 446 2,56

Baruramb

at Timur5476 15602 5265 33,75

Murtajih 5461 15568 1256 8,06

Dasok 4073 11599 0 0

4 LaranganBlumbung

an17453 49748 4496 9,04

5 Proppo Samatan 2529 7219 68 0,94

Rata-rata pelayanan air bersih

belum mampu mencapai target

pelayanan air bersih sebesar

80%. Hanya terdapat 1

kelurahan yang telah mencapai

target pelayanan air bersih

80%, yaitu Kelurahan

Barurambat Kota.

HASIL ANALISIS

SASARAN 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Pelayanan Air Bersih Permukiman Perkotaan

Kabupaten Pamekasan

40123

8

012345678910

Estimasi

Paramater

Nilai

Estimasit hitung P_value Keputusan

𝛽0 -15.686 -2.30 0.083 Tolak H0

𝛽1 7.609 1.49 0.210 Gagal Tolak H0

𝛽2 0.0747 0.56 0.608 Gagal Tolak H0

𝛽3 -0.784 -0.11 0.918 Gagal Tolak H0

𝛽4 0.1153 0.66 0.545 Gagal Tolak H0

𝛽5 -0.003576 -2.46 *0.070 Tolak H0

𝛽6 21.739 2.69 *0.055 Tolak H0

𝛽7 0.0003012 1.20 0.296 Gagal Tolak H0

𝛽8 0.1660 0.61 0.573 Gagal Tolak H0

𝛽9 0.07001 0.85 0.446 Gagal Tolak H0

𝛽10 0.00000003 4.00 *0.016 Tolak H0

𝛽10 -0.010191 -1.91 0.128 Gagal Tolak H0

Estimasi

Parameter

Nilai

Estimasit Nilai Signifikansi

𝛽4 0,172 *3,40 *0,007

𝛽5 -0,00380 *-4,65 *0,001

𝛽6 16,0 *3,03 *0,013

𝛽7 0,00033 *1,84 *0,096

𝛽10 0,00000 *6,46 *0,000

Diperoleh 3 variabel yang berpengaruh terhadap

variabel respon yaitu X5 (jarak terhadap sumber air

bersih), X6 (pertumbuhan permukiman), dan X10

(alokasi pendanaan)

Diperoleh 5 variabel prediktor yang berpengaruh terhadap

variabel respon yaitu:

X4 (debit sumber air bersih yang melayani)

X5 (jarak terhadap sumber air bersih)

X6 (pertumbuhan permukiman)

X7 (tarif air bersih) dan

X10 (alokasi pendanaan)

01Regresi Linier

Berganda dengan

Ordinary Least

Square (OLS)Hasil Pengujian Parameter

Model Secara Individu

Hasil Pengujian Parameter Model

Secara Individu pada Regresi Stepwise

HASIL ANALISIS

SASARAN 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Pelayanan Air Bersih Permukiman Perkotaan

Kabupaten Pamekasan

01Regresi Linier

Berganda dengan

Ordinary Least

Square (OLS) Uji Asumsi Regresi

1

• Uji Asumsi Residual Identik

• Nilai Signifikansi X4= 0,012 dan X7=0.006

2

• Uji Asumsi Residual Independen

• Durbin Watson =2,1503, dL=0,895

3

• Uji Asumsi Distribusi Normal

• Nilai Signifikansi >0,150Gagal Tolak Ho, data penelitian terdistribusi

secara normal sehingga residual memenuhi

asumsi kenormalan

Tidak ada korelasi antar residual atau residual

telah memenuhi asumsi independen

Residual bersifat heterogenitas (tidak identik)

sehingga residual identik tidak terpenuhi.

Variabel Berpengaruh VIF

X4 4.023

X5 1.565

X6 2.784

X7 8.774

X10 7.210

Uji Multikolinearitas

HASIL ANALISIS

SASARAN 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Pelayanan Air Bersih Permukiman Perkotaan

Kabupaten Pamekasan

02Uji Efek

Spasial Nilai Signifikansi Uji efek Spasial

dengan taraf signifikansi 10%

Perbandingan Estimasi Pembobot

Model GWR

Pengujian Nilai Signifikansi

Breusch-Pagan * 0.07557

Moran's I 0.129434

Pelayanan distribusi air bersih di

permukiman perkotaan Kabupaten

Pamekasan memiliki pengaruh lokasi

(pengaruh titik) dengan basis

heterogenitas dan tidak terjadi

berdasarkan dependensi antar

kecamatan

Fix Adaptive

Gaussian Tricube Bisquare Gaussian Tricube Bisquare

AIC 72.70079 75.3185 72.12787 83.3848 70.3237 *67.8997

R2 0.9967 0.9451 0.9513 0.9917 0.9970 *0.9975

Keterangan: *) Pembobot terbaik

HASIL ANALISIS

SASARAN 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Pelayanan Air Bersih Permukiman Perkotaan

Kabupaten Pamekasan

03Model

GWR Uji Kesesuaian Model GWR (Uji

Goodness of fit)

Pengujian Parameter GWR Secara

Parsial

SSEDerajat

Bebas (df)F-hitung

Model GWR 31,273 8,499 1,0872

Model Regresi 134.094 10,00

37715,210;499,8;1,0 F

Faktor lokasi berpengaruh terhadap distribusi

pelayanan air bersih sehingga model GWR layak untuk

menggambarkan distribusi pelayanan air bersih

Kelurahan/Desa Variabel BerpengaruhKelurahan

/DesaVariabel Berpengaruh

Bugih X5, X6, X7, X10 Panglegur X4, X5, X6, X7

Gladak Anyar X5, X6, X7, X10 Lawangan Daya X5, X6, X10

Jungcangcang X5, X6, X7, X10 Pademawu Barat X4, X5, X6, X7,X10

Barurambat Kota X5, X6, X7, X10 Barurambat Timur X5, X6, X10

Betet X5, X6, X7, X10 Murtajih X5, X6, X10

Jalmak X4, X5, X6, X7, X10 Dasok X4, X5, X6, X7, X10

Larangan Tokol X4, X5, X6, X10 Blumbungan X4, X5, X6, X10

Branta Pesisir X4, X5, X6, X10 Samatan X4, X5, X6, X7, X10

HASIL ANALISIS

SASARAN 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Pelayanan Air Bersih Permukiman Perkotaan

Kabupaten Pamekasan

03Analisa

Deskriptif Transformasi ke Faktor

Variabel berpengaruh Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Pelayanan Air Bersih

Debit sumber air bersih yang melayani (X4)Debit sumber air bersih yang tinggi dalam pemenuhan kebutuhan air

bersih (F1)

Jarak permukiman terhadap sumber produksi air

bersih perpipaan (X5)

Kedekatan jangkauan jarak dari lokasi permukiman (wilayah pelayanan)

untuk mendapatkan air bersih (F2)

Pertumbuhan permukiman (X6) Pertumbuhan luas lahan permukiman yang cepat (F3)

Tarif pelayanan air bersih (X7) Penetapan tarif yang tinggi terhadap pelayanan air bersih (F4)

Alokasi dana peningkatan prasarana air bersih

(X10)

Alokasi pendanaan yang tinggi dalam peningkatan prasarana air bersih

(F5)

04

HASIL ANALISIS

SASARAN 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Pelayanan Air Bersih Permukiman Perkotaan

Kabupaten Pamekasan

03Analisa

Deskriptif Pengelompokkan desa/kelurahan

04

Kelurahan/

DesaFaktor yang Mempengaruhi

Bugih, Gladak Anyar, Jungcangcang,

Barurambat Kota, Betet

1. Kedekatan jangkauan jarak dari lokasi permukiman untuk mendapatkan air bersih

2. Pertumbuhan luas lahan permukiman yang cepat

3. Penetapan tarif yang tinggi terhadap pelayanan air bersih

4. Alokasi pendanaan yang tinggi dalam peningkatan prasarana air bersih

Jalmak, Pademawu Barat, Dasok,

Samatan

1. Debit sumber air bersih yang tinggi dalam pemenuhan kebutuhan air bersih tiap desa/kelurahan

2. Kedekatan jangkauan jarak dari lokasi permukiman untuk mendapatkan air bersih

3. Pertumbuhan luas lahan permukiman yang cepat

4. Penetapan tarif yang tinggi terhadap pelayanan air bersih.

5. Alokasi pendanaan yang tinggi dalam peningkatan prasarana air bersih

Larangan Tokol, Branta Pesisir,

Blumbungan

1. Debit sumber air bersih yang tinggi dalam pemenuhan kebutuhan air bersih tiap desa/kelurahan

2. Kedekatan jangkauan jarak dari lokasi permukiman untuk mendapatkan air bersih

3. Pertumbuhan luas lahan permukiman yang cepat

4. Alokasi pendanaan yang tinggi dalam peningkatan prasarana air bersih

Panglegur 1. Debit sumber air bersih yang tinggi dalam pemenuhan kebutuhan air bersih tiap desa/kelurahan

2. Jangkauan jarak dari lokasi permukiman untuk mendapatkan air bersih

3. Pertumbuhan luas lahan permukiman yang cepat

4. Penetapan tarif yang tinggi terhadap pelayanan air bersih.

Barurambat Timur, Samatan, Murtajih 1. Jangkauan jarak dari lokasi permukiman untuk mendapatkan air bersih

2. Pertumbuhan luas lahan permukiman yang cepat

3. Alokasi pendanaan yang tinggi dalam peningkatan prasarana air bersih

Berdasarkan Kesamaan Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Pelayanan Air Bersih

HASIL ANALISIS

SASARAN 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Pelayanan Air Bersih Permukiman Perkotaan

Kabupaten Pamekasan

Pengelompokkan desa/kelurahan

03

An

alisa

Deskriptif

04

Berdasarkan Kesamaan Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Pelayanan Air Bersih

Persebaran Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Pelayanan Air Bersih

per Kelurahan di Permukiman Perkotaan Kabupaten Pamekasan

HASIL ANALISIS

SASARAN 3

Mensimulasikan Model Distribusi Pelayanan Air Bersih

pada Tiap Kelurahan/Desa

Contoh

Simulasi

Model GWR

untuk

Kelurahan

Bugih

Kelurahan/

Desa

Simulasi Model terhadap Target

Pelayanan Air Bersih Kab.

Pamekasan 80%

Interpretasi terhadap Model

BugihY = 8,295 - 0,0043X5 + 15,99X6 +

(5,3x10 )X7 + (4,29x10-8)X10

Simulasi persamaan model GWR

untuk Kelurahan Bugih adalah

menganggap jarak sumber produksi

air bersih perpipaan terhadap lokasi

permukiman (X5) dan alokasi

pendanaan untuk peningkatan

prasarana air bersih (X10) konstan,

meningkatkan pertumbuhan luas

lahan permukiman (X6) hingga 1,32

% dan menyesuaikan tarif pelayanan

air bersih (X7) sebesar Rp 47.500,-.

Kelurahan Bugih dalam skenario capaian

target pelayanan air bersih Kabupaten

Pamekasan, diasumsikan jarak sumber

produksi air bersih perpipaan terhadap lokasi

permukiman dan alokasi pendanaan untuk

peningkatan prasarana air bersih adalah

konstan atau tetap, artinya sesuai dengan

kondisi eksisting yang ada. Peningkatan

pertumbuhan luas lahan permukiman

dilakukan hingga 1,24% dengan

memanfaatkan 124 ha luas kawasan tak

terbangun dan penyesuaian tarif pelayanan air

bersih sebesar Rp 47.500,-. Dalam simulasi

tersebut akan menaikkan persentase

pelayanan air bersih menjadi 81,24%.

HASIL ANALISIS

SASARAN 4

Menambahkan debit aliran air bersih dengan

memanfaatkan idle capacity/ pada wilayah pelayanan

yang belum memiliki sambungan tersier namun telah

dilewati oleh jaringan pipa transmisi.

Memanfaatkan potensi sumber air baku yang belum

tereksplor

Membangun reservoir sarana penyimpanan air bagi

kelebihan air.

Pemanfaatan teknologi tepat guna, mulai dari

penggunaan pengatur keran hingga unit deteksi

kebocoran pipa.

Melakukan penggantian pada jaringan perpipaan

yang sudah berusia lebih dari 20 tahun dan

penggantian meteran pelanggan secara berkeanjutan.

Peran serta masyarakat dalam mendukung program

penyediaan air bersih dan menerima teknologi baru

terkait peningkatan efisiensi penggunaan air

ARAHAN GLOBAL

KAPASITAS DEBIT SUMBER AIR BERSIH YANG TINGGI

dalam pemenuhan kebutuhan air bersih tiap desa/kelurahan

Pada kelompok 2: memanfaatkan potensi sumber air baku,

yaitu Sumber Air Sentaman di Desa Buddagan yang secara

kuantitas memiliki debit rata-rata 30 lt/dt

Pada Kelompok 3: pengembangan potensi embung

eksisting di Desa Blumbungan yaitu Embung

Duwaktenggi, karena tidak terdapat sisa kapasitas pada Mata

Air Blumbung

Melakukan pengamanan daerah yang berfungsi sebagai

daerah tangkapan air baku untuk meningkatkan kualitas

sumber air tanah yang digunakan sebagai sumur bor di Desa

Branta Pesisir

ARAHAN LOKAL

HASIL ANALISIS

SASARAN 4

Menambah dan memperluas jaringan distribusi air bersih

baik jaringan transmisi maupun jaringan distribusi pipa

tersier .

Memakai mesin pompa air pada kawasan rawan air

minum yang tidak memiliki sumber mata air atau jauh

dari sumber mata air.

Menambahkan penampungan air pada musim hujan

dengan cara menyediakan waduk penampungan pada

desa yang masuk dalam kategori rawan air bersih

Penambahan tinggi tekanan pada sumur bor/sumber

air baku agar mampu mengalirkan air sampai ke

jaringan yang terjauh

ARAHAN GLOBAL

KEDEKATAN JANGKAUAN JARAK DARI LOKASI PERMUKIMAN

untuk Mendapatkan Air Bersih

Pada kelompok 1: Mengintegrasikan jaringan perpipaan PDAM

dari sumur bor Banyubulu dengan rencana pengembangan tiga

sumur bor baru di Kecamatan Pamekasan.

Pada Kelompok 3: Memanfaatkan topografi wilayah yang

berbukit-bukit di Desa Blumbungan dengan cara

mengoptimalkan sistem kinerja pompa distribusi dan fasilitas

yang diperlukan

Menggunakan sistem gravitasi untuk mengalirkan air bersih

kepada masyarakat di Desa Blumbungan pada wilayah-wilayah

desa yang memiliki sumber air baku yang lebih tinggi dari

daerah pelayanannya.

CONTOH ARAHAN LOKAL

HASIL ANALISIS

SASARAN 4

Meningkatkan dan mengendalikan pertumbuhan luas lahan

permukiman dengan menerapkan prinsip zoning regulation.

Menetapkan zonasi tingkat kepadatan permukiman yang

disesuaikan dengan total luas lahan kawasan non-terbangun

pada tiap desa/kelurahan.

Alternatif pengganti berupa waduk penampungan, sumur

resapan atau konservasi lainnya.

Meningkatkan peran serta pengembang perumahan serta

menerapkan skema insentif bagi pengembang untuk

mengadopsi tindakan water management.

Peremajaan jaringan distribusi air bersih dan melibatkan

peran serta masyarakat dalam peningkatan kualitas prasarana

air bersih permukiman

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam peningkatan

kualitas maupun pengadaan infrastruktur permukiman

ARAHAN GLOBAL

PERTUMBUHAN PERMUKIMAN YANG CEPAT

Pada kelompok 2: Melakukan pengamanan, peningkatan kualitas &

kuantitas resapan air dengan cara penertiban kegiatan yang

berpotensi merusak lingkungan seperti limbah domestik RT guna

menjaga potensi sumber air baku Desa Samatan

Pada Kelompok 3: Mendesain saluran pipa perumahan serta atap

rumah dari bahan yang tahan erosi agar mampu mengakomodasi

pemanenan air hujan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga,

khususnya menjelang musim kemarau pada Desa Branta Pesisir

Pada Kelompok 4 : Pemberian kredit/cicilan tanpa uang muka

dalam pemasangan sambungan baru PDAM untuk memenuhi

permintaan kebutuhan air bersih masyarakat yang cukup tinggi.

CONTOH ARAHAN LOKAL

HASIL ANALISIS

SASARAN 4

Melakukan mekanisme penyesuaian besarnya tarif air

bersih atau restrukturisasi (penetapan) tarif air bersih

Melibatkan masyarakat dalam kebijakan penetapan tarif air

minum melalui forum pelanggan PDAM yang berpedoman pada

prinsip good corporate governance

Memberikan pengertian pengertian prinsip-prinseip

pemulihan biaya (cost recovery) kepada masyarakat

Melakukan meterisasi pelanggan secara tepat dan diikuti

dengan pembacaan meteran secara tegas

Menerapkan sistem penjadwalan untuk memastikan

konsumen membayar tarif air bersih secara tepat.

Pembacaan meter air secara tepat waktu

ARAHAN GLOBAL

PENETAPAN TARIF YANG TINGGI

Terhadap Akses Pelayanan Air Bersih

Pada kelompok 1: Melakukan mekanisme penyesuaian tarif air

bersih dengan prinsip full cost recovery

Pada kelompok 2 dan 5 : Melakukan mekanisme penyesuaian

tarif air bersih menyesuaikan dengan tipe rumah dan

kemampuan masyarakat

CONTOH ARAHAN LOKAL

HASIL ANALISIS

SASARAN 4

Mendorong PDAM untuk melakukan kontrak/kemitraan

dengan swasta dalam penyediaan pendanaan untuk

pengadaan maupun pemeliharaan prasarana air bersih.

Menciptakan iklim investasi yang sehat sesuai payung

hukum yang berlaku dan kerja sama antara pemerintah

daerah, pemerintah propinsi dan pihak swasta

Melakukan sharing pembiayaan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Propinsi Jawa Timur

Mengalokasikan dana untuk pengembangan jaringan pipa

transmisi utama dan tersier

Menyusun pedoman alternatif skema investasi dan sistem

pembiayaan pengembangan prasarana air bersih melalui skema

BOT (build Operate Transfer) maupun BOOT (build Operate

Own Transfer).

Dilakukan pemilahan-pemilahan untuk wilayah-wilayah yang

perlu dilayani terlebih dahulu (prioritas) akan dilayani.

ARAHAN GLOBAL

ALOKASI PENDANAAN YANG TINGGI

dalam Peningkatan Prasarana Air Bersih

Pada kelompok 1: Bantuan teknis penyehatan PDAM melalui

Bantuan Program ataupun usulan bantuan non fisik melalui

Bantuan Manajemen.

Pada kelompok 2: Mencarikan dana hibah sebagai alternatif

sumber pembiayaan untuk meningkatkan akses bagi

keberlanjutan pelayanan air minum bagi masyarakat dengan

kemampuan membayar sedang maupun berpenghasilan rendah

Pada kelompok 3: Mengalokasikan dana untuk pengembangan

Kran Umum, PAH, HIPPAM pada desa yang masuk dalam

kategori daerah rawan air

CONTOH ARAHAN LOKAL

Arahan Peningkatan Pelayanan Distribusi

Air Bersih Berdasarkan Urutan Faktor

yang Paling Mempengaruhi di Kelompok 1

Urutan Faktor yang

Dominan

Mempengaruhi

Arahan

Pertumbuhan

permukiman yang

cepat (120,78)

Menekankan pada upaya mengendalikan danmempertahankan keberadaan kondisi eksisting yaitumengendalikan laju pertumbuhan permukiman hinggabatas yang telah ditentukan menurut simulasi model.

Penetapan tarif yang

tinggi terhadap akses

pelayanan air bersih

(41,05)

Memberikan kebijakan tarif air yang bersifat insentifsehingga masyarakat menggunakan air secara efisien.

Alokasi pendanaan

yang tinggi dalam

peningkatan

prasarana air bersih

(41,05)

Pengalokasian dana untuk penyehatan PDAM BNAKecamatan Pamekasan melalui Bantuan Program(Banpro) ataupun usulan bantuan non fisik melaluiBantuan Manajemen. Selain itu meningkatkan peran aktifmasyarakat dalam mendapatkan pelayanan air bersihPDAM

Kedekatan jangkauan

jarak dari lokasi

permukiman untuk

mendapatkan air

bersih (41,02)

Mengembangkan jaringan distribusi dengan sistemmelingkar (loop) serta mengintegrasikan jaringanperpipaan PDAM dari SB. Banyubulu dengan rencanapengembangan 3 (tiga) sumur bor baru di KecamatanPamekasan.

8.29

24.28

8.29 8.29

8.53

25.45

8.53 8.53

7.73

22.82

7.74 7.74

8.15

23.71

8.16 8.1648.32

24.52

8.338.33

0

5

10

15

20

25

30

Jarak Pertumb.

Permukiman

Tarif Air Bersih Alokasi

Pendanaan

Bugih Gladak Anyar Jungcangcang Barkot Betet

Gambar 4.29 Besaran Nilai Pengaruh pada Kelompok 1

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Arahan Peningkatan Pelayanan Distribusi

Air Bersih Berdasarkan Urutan Faktor

yang Paling Mempengaruhi di Kelompok 2

Besaran Nilai Pengaruh pada Kelompok 2

Sumber: Hasil Analisis, 2014

11.4511.34

34.64

11.34 11.3411.39 11.19

26.53

11.2 11.218.27 8.11

23.66

8.12 8.128.8 8.56

25.11

8.56 8.57

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Debit Sumber Air Jarak Pertumb.

Permukiman

Tarif Air Bersih Alokasi

Pendanaan

Jalmak Pdmw Barat Dasok Samatan

Urutan Faktor yang

Dominan

Mempengaruhi

Arahan

Pertumbuhan

permukiman yang

cepat (109,94)

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam peningkatankualitas maupun mengembangkan sistem penyediaan airminum secara mandiri misalnya dengan membangun kranumum, HIPPAM, PAH, dll.

Mendesain saluran pipa pada perumahan serta atap rumahdari bahan yang tahan erosi agar mampu mengakomodasipemanenan/penampungan air hujan

Debit sumber air

bersih yang tinggi

(39,91)

Pengadaan jaringan distribusi air bersih atau pemasangansambungan rumah (SR) baru dengan cara memanfaatkanidle capacity

Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk mencapaiefisiensi penggunaan air, mulai dari penggunaan pengaturkeran hingga unit deteksi kebocoran pipa

Penetapan tarif yang

tinggi terhadap akses

pelayanan air bersih

(39.22)

Restrukturisasi/penetapan tarif air bersih padadesa/kelurahan yang sebelumnya tidak mendapatkanpelayanan air bersih serta penyesuaian tarif air bersih yangmenyesuaikan dengan tipe rumah dan kemampuanmasyarakat.

Alokasi pendanaan

yang tinggi dalam

peningkatan prasarana

air bersih

(39.22)

Pengalokasian dana pengembangan penyediaan air minumberbasis masyarakat dalam penyelenggaraan SPAMmelalui pemberdayaan dan fasilitasi kepada masyarakat

Kedekatan jangkauan

jarak dari lokasi

permukiman untuk

mendapatkan air bersih

(39.20)

Menambah dan mengembangkan jaringan distribusi airbersih baik jaringan transmisi maupun jaringan distribusipipa tersier ke permukiman-permukiman warga yangbelum mendapatkan pelayanan air bersih PDAM

Arahan Peningkatan Pelayanan Distribusi

Air Bersih Berdasarkan Urutan Faktor

yang Paling Mempengaruhi di Kelompok 3

Besaran Nilai Pengaruh pada Kelompok 3

Sumber: Hasil Analisis, 2014

28.86 27.92

45.3

28.39

17.6 17.04

51.62

17.3221.67 21.5

37.89

21.5

0

10

20

30

40

50

60

Debit Sumber Air Jarak Pertumb.

Permukiman

Alokasi

Pendanaan

Larangan Tokol Branta Pesisir Blumbungan

Urutan Faktor

yang Dominan

Mempengaruhi

Arahan

Pertumbuhan

permukiman yang

cepat (134,81)

Peningkatan pertumbuhan permukiman dibarengidengan upaya pengamanan dan peningkatan kualitasserta kuantitas terutama pada daerah sekitar mata air

Debit sumber air

bersih yang tinggi

(68,13)

Arahan lebih kepada upaya konservatif, antara lainmengembangkan potensi embung eksisting di DesaBlumbungan dan pemeliharaan serta perlindunganMata Air Blumbungan. Sedangkan pada desa yangberada di wilayah pesisir, dilakukan upayapeningkatan kualitas sumber air tanah dengan caramelestarikan daerah tangkapan air (misalnyapenghijauan) di sepanjang pesisir

Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk mencapaiefisiensi penggunaan air

Alokasi pendanaan

yang tinggi dalam

peningkatan

prasarana air

bersih

(67,21)

Pengalokasian dana pengembangan penyediaan airminum berbasis masyarakat dalam penyelenggaraanSPAM melalui pemberdayaan dan fasilitasi kepadamasyarakat

Kedekatan

jangkauan jarak

dari lokasi

permukiman untuk

mendapatkan air

bersih (67.16)

Menggunakan sistem gravitasi untuk mengalirkan airbersih kepada masyarakat khususnya pada wilayah-wilayah desa yang memiliki sumber air baku yang lebihtinggi dari daerah pelayanannya. Sementara bagiwilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau dapatmemanfaatkan truk tangki atau bak penampungan diDesa Blumbungan untuk mengurangi jarak terhadapsumber air bersih

Arahan Peningkatan Pelayanan Distribusi

Air Bersih Berdasarkan Urutan Faktor

yang Paling Mempengaruhi di Kelompok 4

Besaran Nilai Pengaruh pada Kelompok 4

Sumber: Hasil Analisis, 2014

23.63

13.01

8.45

40.81

35.88

24.0923.63

13.01

8.46

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Larangan Tokol Branta Pesisir Blumbungan

Jarak Pertumb. Permukiman Alokasi Pendanaan

Urutan Faktor

yang Dominan

Mempengaruhi

Arahan

Pertumbuhan

permukiman yang

cepat (100,78)

Pemberian kredit/cicilan tanpa uang muka dalampemasangan sambungan baru PDAM untukmemenuhi permintaan kebutuhan air bersihmasyarakat yang cukup tinggi.

Alokasi pendanaan

yang tinggi dalam

peningkatan

prasarana air

bersih

(45,11)

Terkait faktor pengalokasian dana dilakukan denganmeningkatkan peran aktif masyarakat dalammendapatkan pelayanan air bersih PDAM, dengancara membuat proposal pengajuan pemasanganjaringan air bersih dan mempersiapkan dana untukbiaya pemasangan sambungan perpipaan

Kedekatan

jangkauan jarak

dari lokasi

permukiman

untuk

mendapatkan air

bersih (45,09)

Pengembangan dan penambahan jaringan distribusipipa tersier sepanjang ± 2.500 m dari SB. Sentol Ikepada Desa Murtajih.

Arahan Peningkatan Pelayanan Distribusi

Air Bersih Berdasarkan Urutan Faktor

yang Paling Mempengaruhi di Kelompok 5

Besaran Nilai Pengaruh pada Kelompok 5

Sumber: Hasil Analisis, 2014

24.31 23.91

62.22

23.91

0

10

20

30

40

50

60

70

Debit Sumber

Air

Jarak Pertumb.

Permukiman

Tarif Air Bersih

Panglegur

Urutan Faktor yang

Dominan

Mempengaruhi

Arahan

Pertumbuhan

permukiman yang

cepat (62,22)

Mengembangkan dan mengendalikan pertumbuhanpermukiman pada lokasi yang yang memangdiperuntukkan bagi kawasan permukiman menurutketentuan penggunaan lahan.

Debit sumber air

bersih yang tinggi

(24,31)

Terkait faktor debit sumber air bersih dilakukandengan efisiensi penggunaan air tanah denganmemanfaatkan sumber mata air terdekat, yaituSumber Gugul yang terdapat di Desa Guguldengan kapasitas debit 30 lt/dt yang berjarak ±3000 meter dari Desa Panglegur.

Mengoptimalkan idle capacity / kelebihankapasitas produksi dari sumber air Sumur BorBuke’ V sebesar 10 lt/dt.

Penetapan tarif yang

tinggi terhadap akses

pelayanan air bersih

(23,91)

Melakukan mekanisme penyesuaian tarif air bersihmenyesuaikan dengan tipe rumah dan kemampuanmasyarakat.

Kedekatan jangkauan

jarak dari lokasi

permukiman untuk

mendapatkan air

bersih (23,91)

Menambah dan mengembangkan jaringan distribusiair bersih baik jaringan transmisi maupun jaringandistribusi pipa tersier ±1.000-1.300 meter kepermukiman-permukiman warga yang belumterlayani di Desa Panglegur.

KESIMPULANDAN SARAN

Terkait dengan faktor kapasitas debit sumber air bersih dilakukan dengan memanfaatkan idle capacity/kelebihan kapasitas untuk menambah debit aliran air

bersih, memanfaatkan potensi sumber air baku terdekat yang belum dieksplor/diberdayakan, membangun

reservoir sebagai sarana penyimpanan air bagi kelebihan air, dan meningkatkan kualitas dan

pemeliharaan sarana dan prasarana pendistribusian air bersih baik secara rutin maupun berkala untuk

mengurangi jumlah air yang hilang akibat kebocoran serta alternatif sumber air berupa penampungan air

hujan (PAH) melalui pengembangan embung atau bangunan tadah hujan untuk kelurahan/desa rawan air

Terkait dengan faktor jangkauan jarak dari lokasi permukimandilakukan dengan menambah dan memperluas jaringan distribusi air bersih baik jaringan transmisi

maupun jaringan distribusi pipa tersier ke permukiman-permukiman warga yang belum terlayani; Memakai

mesin pompa air pada kawasan rawan air minum yang tidak memiliki sumber mata air atau jauh dari

sumber mata air; Menambahkan penampungan air pada musim hujan untuk dimanfaatkan pada musim;

dan penambahan tinggi tekanan pada sumur bor/sumber air baku yang digunakan PDAM agar mampu

mengalirkan air sampai ke jaringan yang terjauh.

01

02

KESIMPULANDAN SARAN

Terkait dengan faktor pertumbuhan permukiman yang cepatdilakukan dengan meningkatkan dan mengendalikan pertumbuhan luas lahan permukiman dengan

menerapkan prinsip zoning regulation; menetapkan zonasi tingkat kepadatan permukiman yang

disesuaikan dengan total luas lahan kawasan non-terbangun pada tiap desa/kelurahan; menyediakan

alternatif pengganti berupa waduk penampungan, sumur resapan atau konservasi lainnya; Meningkatkan

peran serta pengembang perumahan untuk mengadopsi tindakan water management ;serta

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam peningkatan kualitas maupun pengadaan infrastruktur

permukiman

Terkait dengan penetapan tarif yang tinggi terhadap akses pelayanan air bersihdilakukan dengan mekanisme penyesuaian besarnya tarif air bersih dan restrukturisasi/penetapan tarif;

Melibatkan masyarakat dalam kebijakan penetapan tarif air minum melalui forum pelanggan PDAM; serta

Meterisasi pelanggan secara tepat dan diikuti dengan pembacaan meteran secara tegas

Terkait dengan alokasi pendanaan dalam peningkatan prasarana air bersih dilakukan dengan mengalokasikan dana untuk peningkatan jaringan pipa transmisi dan tersier melalui

biaya operasional serta dana untuk peningkatan kapasitas produksi atau peningkatan debit sumber air,

melakukan kerja sama/kemitraan dengan pihak swasta dengan menciptakan iklim investasi yang sehat,

serta sharing pembiayaan antara pemerintah pusat dan pemerintah propinsi jawa Timur.

03

04

05

Sekian

dan

Terima Kasih