arahan kebijakan & prioritas pembangunan prov. kaltim tahun
TRANSCRIPT
disampaikan pada acara:
Konsultasi Publik - 8 Maret 2016, Hotel Mesra Samarinda
ARAHAN KEBIJAKAN & PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI KALTIM TAHUN 2017
PEMANTAPAN INDUSTRI HILIR UNTUK MEWUJUDKAN STRUKTUR EKONOMI YANG BERKUALITAS
Oleh:
Ir. H. Nazrin, M. SiPlt. Kepala Bappeda Provinsi Kaltim
OUTLINE PAPARAN
2
PENGANTAR
EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2015 & ISU UTAMA PEMBANGUNAN
SASARAN & ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2017
KERANGKA PENDANAAN DAERAH TAHUN 2017
I.
II.
III.
IV.
1. Pelaksanaan forum konsultasi publik dimaksudkan untuk menjaringaspirasi pemangku kepentingan pada tahap awal. Dengan tujuan untukmenghimpun aspirasi atau harapan para pemangku kepentinganterhadap prioritas dan sasaran pembangunan pada tahun yangdirencanakan.
2. Forum konsultasi dilaksanakan secara terbatas dengan mengundangpara pemangku kepentingan utama yang terdiri dari unsurakademisi/perguruan tinggi, asosiasi-asosiasi profesi, para pengusahadan tokoh masyarakat.
3. Dari forum Konsultasi Publik tersebut diharapkan mendapatkan masukanpenting yang lebih menitikberatkan pada aspek teknokratis.
ARTI PENTING KONSULTASI PUBLIK
TARGET INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN
“KALTIM MAJU 2018”
NOINDIKATOR
PEMBANGUNAN
KONDISIAWAL2013
PELAKSANAAN RKPDTARGET
20182014Realisasi
2015Realisasi
2016 2017
1.PDRB ADHK (Rp. Triliun)
425,43 401,77 492,18 419,45 488,9 439,58 461,56 462,16
2.Pertumbuhan Ekonomi (%)
1,45 2,85 2,02 4,40 -0,85 4,80 5,00 4,7 – 5,3
3.Tingkat Pengangguran (%)
7,94 7,54 7,53 7,00 7,50 6,50 6,00 5,11
4.Tingkat Kemiskinan (%)
6,06 6,42 6,42 5,75 6,23 5,35 5,36 5,00
5. I P M 77,33 77,01 73,82 77,14 73,82* 77,28 77,42 78
6.Laju Inflasi (%) *YoY
9,65 6,77 5,10 6,30 4,89 6,70 5,90 5,50
7.Investasi (Rp.Triliun) *TWIII
30,89 30,87 30,86 35,00 30,91 37,00 40,00 44,19
8.Indeks Kualitas Lingkungan
74,07 78,29 75,24 79,24 81,97 80,19 81,14 82,00
* Metode Perhitungan Baru
HASIL EVALUASI PER MISI PEMBANGUNAN KALTIM TAHUN 2015
No MISI RPJMDJUMLAH
PROGRAM
MEMENUHI
TARGET (achieve)
MENUJU
TARGET (on track)
BELUM
MENCAPAI
TARGET
(of track)
1Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Kaltim Yang Mandiri Dan Berdaya Saing Tinggi18 Program 16 Program 1 Program 1 Program
2
Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Yang
Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam
Dan Energi Terbarukan
59 Program 44 Program 9 Program 6 Program
3Mewujudkan Infrastruktur Dasar Yang
Berkualitas Bagi Masyarakat Secara Merata14 Program 6 Program 3 Program 5 Program
4
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang
Profesional, Transparan Dan Berorientasi Pada
Pelayanan Publik
12 Program 11 Program 1 Program -
5Mewujudkan Kualitas Lingkungan Yang Baik
Dan Sehat Serta Berpresfektif Perubahan Iklim16 Program 13 Program 1 Program 2 Program
JUMLAH 119 Progam 90 Program 15 Program 14 Program
19 sasaran : 15 memenuhi target dan 4 sasaran menuju pencapaian target
8
Tujuan SasaranIndikator
(Impact)
Kondisi Tahun Lalu Kinerja Impact Tahun 2015
2013 2014 Target Realisasi Tingkat
Realisasi
Misi I: Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kaltim yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi
Meningkatkan
kualitas SDM
Kaltim
1 Meningkatnya IPM IPM 73.21 73,82 77,14 73,82* 95,36%
2Meningkatnya
angka melek huruf
Angka melek
huruf97.95 98,75 98,50 98,64** 100,14%
3Meningkatnya rata-
rata lama sekolah
Angka rata-
rata lama
sekolah
(Tahun)
8,87 9,04 10,50 9.60* 91,43%
4
Meningkatnya
angka harapan
hidup
Angka harapan
hidup (tahun)73,52 73,62 71.50 73,62* 102,61%
5
Meningkatnya
pendapatan per
kapita
Pendapatan
per kapita
(Rp. Juta)
64,12 61,17 48,65 61,17* 125,73%
Misi II: Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan
Meningkatkan
kesejahteraan
dan pemerataan
pendapatan
masyarakat
6Menurunnya
tingkat kemiskinan
Tingkat
kemiskinan
(%)
6,06 6,42 5,75 6,23 92,29%
TARGET & REALISASI KINERJA PEMBANGUNAN 2015
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
KABUPATEN/KOTA 2011 2012 2013 2014
1. Paser 67,11 68,18 69,61 69,87
2. Kutai Barat 66,92 67,14 68,13 68,91
3. Kutai
Kartanegara68,47 69,12 70,71 71,20
4. Kutai Timur 67,73 68,71 69,79 70,39
5. Berau 70,43 70,77 72,02 72,26
6. PPU 66,92 67,17 68,07 68,60
7. Balikpapan 76,02 76,56 77,53 77,93
8. Samarinda 77,05 77,34 77,84 78,39
9. Bontang 77,25 77,55 78,34 78,58
10. Mahulu - - 63,81 64,32
KALTIM 72,02 72,62 73,21 73,82
NASIONAL 67,09 67,70 68,31 68,90
2011 2012 2013 2014
IPM Kaltim 72.02 72.62 73.21 73.82
IPM Nasional 67.09 67.70 68.31 68.90
72.02 72.62 73.21 73.82
67.09 67.70 68.31 68.90
60.00
62.00
64.00
66.00
68.00
70.00
72.00
74.00
76.00
78.00
80.00
Perkembangan IPM Kaltim Dan
Nasional
IPM Kaltim IPM Nasional
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2013 mencapai 73,21 atau berada pada peringkat ke 4 secara
nasional dan pada tahun 2015 menjadi 73,82 atau naik peringkat ke 3 secara nasional.
95,596
96,597
97,598
98,599
99,5100
100,5
KETERANGAN:
= Diatas Rata-rata Provinsi
= Dibawah rata-rata Provinsi
BERAU
KUTIM
BONTANG
SAMARINDABALIKPAPAN
PPU
PASER
KUKAR
KUBAR
MAHULU
Kaltim 98,75 Persen
Kaltim 98,75 %
Angka Melek Huruf Kab/Kota di Kalimantan Timur
Tahun 2015 (%)
Angka melek huruf merupakan persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau
huruf lainnya. Angka melek huruf di Kalimantan Timur menurut perkembangan meningkat
setiap tahun dari 97,36 persen pada tahun 2010 menurun menjadi 97,26 persen tahun 2011 dan
97,55 persen pada tahun 2012, selanjutnya meningkat lagi menjadi 97,95 persen di tahun 2013, sedang tahun 2014 sebesar 98,75 dan
tahun 2015 sebesar 98,75.
Angka Melek HurufMenurut Kab/Kota Tahun 2015
KETERANGAN :
= Diatas Rata-rata Provinsi
= Dibawah rata-rata Provinsi
BERAU
KUTIM
BONTANG
SAMARINDABALIKPAPAN
PPU
PASER
KUKAR
KUBAR
MAHULU
Kaltim
Tahun 2015 9,60
%
0
2
4
6
8
10
12
2013
2014
Kabupaten/Kota 2013 2014
1 Paser 7,96 7,99
2 Kutai Barat 7,89 7,98
3 Kutai Kartanegara 8,41 8,46
4 Kutai Timur 8,56 8,60
5 Berau 8,52 8,53
6 PPU 7,30 7,46
7 Mahakam Ulu 6,86 7,15
8 Balikpapan 10,39 10,41
9 Samarinda 10,20 10,26
10 Bontang 10,34 10,35
Kalimantan Timur 8,87 9,04
Rata-rata Lama SekolahKab/Kota di kaltim Tahun 2014
TINGKAT KEMISKINAN 2008 - 2015
Provinsi / Kab–Kota
Tingkat Kemiskinan (%)
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Paser 10,97 10,11 9,48 7,91 7,64 7,94 7,87
Kutai Barat dan Mahulu
10,60 8,97 9,90 8,25 8,28 7,70 7,53
Kutai Kartanegara
9,29 8,03 8,68 7,21 6,94 7,52 7,43
Kutai Timur 13,20 11,88 11,38 9,43 8,77 9,06 9,10
Berau 5,81 5,90 6,60 5,46 5,24 4,83 4,76
P P U 12,99 11,38 10,46 8,67 8,57 7,70 7,56
Balikpapan 3,49 3,58 4,07 3,39 3,30 2,48 2,46
Samarinda 4,67 4,84 5,21 4,31 4,18 4,63 4,56
Bontang 7,26 6,66 6,67 5,40 5,20 5,16 5,10
KALTIM 9,51 7,73 7,66 6,77 6,68 6,06 6,42
NASIONAL 15,42 14,15 13,33 12,49 11,67 11,,37 11,25
Kemiskinan di pedesaan relatif lebih tinggidibanding perkotaan karena belum ditunjang oleh
infrastruktur ekonomi yang memadai
TAHUN 2015
Kaltim = 6,23%
Vs
Nasional = 11,22%
6.63
6.38
6.38 6.31
6.23 6.20
6.30
6.40
6.50
6.60
6.70
2011 2012 2013 2014 2015
Tujuan Sasaran Indikator (Impact)
Kondisi Tahun
LaluKinerja Impact Tahun 2015
2013 2014 Target Realisasi Tingkat
Realisasi
Misi II: Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan
Meningkatkankesejahteraan dan pemerataanpendapatanmasyarakat
7 Menurunnya
tingkat
pengangguran
Tingkat pengangguran(%)
7,94 7,54 7.00 7,50 93,33%
8 Meningkatnya daya
beli masyarakat
Tingkat inflasi (%) 9.65 7,66 6,30+1 4,89 77,62%
Paritas daya beli(purchasing power parity)
649.850
Juta
653.700
juta
724.450
juta
653.700
juta*
90,23%
9 Menurunnya
Indeks GiniIndeks Gini 0.31 0,33 0.34 0.3332 98%
Meningkat kan
pertumbuhan
ekonomi hijau
10 Meningkatnya
Pertumbuhan
Ekonomi yang
berkualitas
Pertumbuhan ekonomi 2,21 1,4 3,2-3,7 -1,65 51,56%
Pertumbuhan ekonomi non migas
5.39 3,45 7,0-7,3 -1,63 50,94%
Pertumbuhan ekonominon migas dan non batubara
6,03 5,22 7,7-8,0 4,14 53,76%
11 Meningkatnya
kontribusi sektor
pertanian dalam
arti luas
Kontribusi sektorpertanian dalam artiluas
5,65 6,93 7,00 6,93* 99%
TARGET & REALISASI KINERJA PEMBANGUNAN 2015
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT)
KABUPATEN/KOTA 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Paser 7.76 7.64 6.82 8.41 10.18 9.25 6.69 9.06
Kutai Barat 6.83 7.37 7.97 9.11 8.23 8.03 6.84 11.70
Kutai Kartanegara 9.82 11.38 11.53 7.68 7.89 7.37 7.65 10.22
Kutai Timur 5.09 14.59 12.71 9.41 6.49 6.09 5.65 5.14
Berau 10.07 9.37 9.33 8.21 5.79 5.85 10.05 5.72
Penajam Pasir Utara 10.74 10.87 9.78 8.44 7.53 7.97 7.52 7.28
Balikpapan 16.06 13.70 11.76 12.14 8.95 7.95 7.56 5.95
Samarinda 12.31 10.19 9.22 10.90 9.71 8.57 7.56 5.61
Bontang 16.32 14.66 12.77 12.44 14.32 11.19 9.38 12.07
Mahulu - - - - - - - 4.75
KALTIM 11,11 11.22 10.41 9.88 8.80 7.94 7.54 7.50
NASIONAL 8,39 7,87 7,14 6,56 6,14 6,25 5,94 6.18
Ekonomi ekstraktif tidak berkorelasi dengan penurunan pengangguran. Capital Intensive
namun less labor
9.84
8.90
7.94
7.54
7.50
7.00
8.00
9.00
10.00
2011 2012 2013 2014 2015
PEREKONOMIAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2015
Persen Rp. Trilyun(ADHB)
Pertanian Kehutanan
dan Perikanan
9%
Pertambangan dan Penggalian
43%
Industri Pengolahan
20%
Konstruksi 9%
Perdagangan Besar dan
Eceran dan Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor6%
Transportasi dan
Pergudangan4%
Administrasi Pemerintahan
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
3%
Provinsi /
Nasional
Peran thd
Nasional
Tahun 2015* (%)
Laju Pertumbuhan
Q-to-Q Y-on-Y C-to-C
Kalimantan
Timur4,66 2,59 (0,55) (0,85)
Kalimantan
Tengah0,87 (0,39) 6,56 7,01
Kalimantan
Selatan1,18 (3,70) 4,14 3,84
Kalimantan
Barat1,30 3,20 4,35 4,81
Pulau
Kalimantan8,00 1,46 1,45 1,31
Indonesia (1,83) 5,04 4,79
* Triwulan IV Tahun 2015 (Sumber: BPS Kaltim)
Rp. Trilyun Persen
445,264
469,646
482,442
492,178 488,905
6.47
5.48
2.72
2.02
-0.85
-2.00
-1.00
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
420,000
430,000
440,000
450,000
460,000
470,000
480,000
490,000
500,000
2011 2012 2013 2014 2015
PDRB ADHK (Rp. Milyar) LPE (%)
KONDISI INVESTASI NASIONAL & KALTIM
PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) NASIONAL & KALTIM2013 – 2015
PENANAMAN MODAL ASING (PMA) NASIONAL & KALTIM2013 – 2015
Penurunan investasi terjadi pada investasi pemerintah dan swasta.
• Investasi pemerintah terindikasi dari realisasi belanja modal pemerintah provinsi tahun 2015 yang
realisasinya lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya.
• Pada tahun 2015 realisasi belanja modal Pemprov Kaltim tercatat sebesar Rp2,00 triliun, lebih rendah
dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp2,21 triliun atau turun -9,6% (yoy).
• Sementara penurunan investasi swasta terutama terjadi pada aktivitas penamanan modal dalam
negeri (PMDN paling besar terjadi pada sektor tersier yaitu sektor listrik, gas dan air, dan sektor
transportasi dan pergudangan.
• Aktivitas penanaman modal asing menunjukkan adanya peningkatan pada tahun 2015, khususnya
pada sektor industri makanan). Peningkatan PMA sejalan dengan perbaikan pada sektor industri
pengolahan Kaltim tahun 2015. SUMBER : KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI KALTIM TW IV 2015, BANK INDONESIA
INVESTASI SEKTOR SWASTA DI KABUPATEN/KOTA
49.4
12.5 10.5 8.3 7.33.5 2.9 2.1 1.3 1.0 0.7 0.5 0.0
0.00
10
20
30
40
50
60
20.619.0
17.3
11.9
6.9 6.5 6.4 5.53.9
1.1 1.0 0.1 0.0 0.00
5
10
15
20
25
TOTAL PMDN 2010-2015
= IDR 69,844,298,049,860
71%
13%
16%
AVERAGE PERSENTASE
PMA
SEKTOR
PRIMER
SEKTOR
SEKUNDER
SEKTOR
TERSIER
39%
26%
35%
AVERAGE PERSENTASE
PMDN
SEKTOR
PRIMER
SEKTOR
SEKUNDER
SEKTOR
TERSIER
TOTAL PMA 2010-2015
= US$ 10,779,187,345
KONDISI EKSPOR KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2015
• Kinerja ekspor luar negeri Kaltim masih mengalami kontraksi pada Tahun 2015 khususnyauntuk ekspor nonmigas.
• Secara kumulatif nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur Januari-Desember 2015 mencapaiUS$ 17,41 miliar atau menurun 23,19 persen dibanding periode Januari-Desember 2014.Dari seluruh ekspor bulan Januari- Desember 2015, ekspor migas mencapai US$ 6,40 miliaratau menurun 36,06 persen dan non migas mencapai US$ 11,02 miliar atau menurun 13,04persen
• Berdasarkan negara tujuannya, penurunan eksporbatubara Kaltim dipicu oleh penurunan ekspor keIndia dan Tiongkok yang masing-masing terkontraksisebesar -24,2% (yoy) dan -14,7% (yoy).
• Pada triwulan III 2015, negara tujuan utama eksporbatubara Kaltim adalah India dengan volume ekspormencapai 15,40 juta ton, disusul oleh Tiongkoksebesar 10,44 juta ton, ASEAN sebesar 8,60 juta tondan Korea Selatan sebesar 7,10 juta ton.
TUJUAN EKSPOR KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2015
EKSPOR BATUBARA
EKSPOR CPO• CPO juga mengalami pertumbuhan yang
terkontraksi sebesar -23,2% (yoy).• Secara spasial, terdapat empat negara yang
menjadi tujuan utama ekspor CPO Kaltim, yakniMalaysia, Filipina, Tiongkok dan Eropa. Penurunanpermintaan CPO pada triwulan III 2015 terutamaberasal dari Tiongkok
SUMBER : KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI KALTIM TW III, BANK INDONESIA, 2015
PERKEMBANGAN INFLASI
Inflasi Provinsi Kaltim (yoy) sebesar 4,89%; dengan
rincian menurut Kota; Samarinda sebesar 4,24%,
Balikpapan 6,26% dan Tarakan 3,42%
BAHAN
MAKANAN
60%MAKANAN
JADI, ROKOK &
TEMBAKAU
19%
PERUMAHAN
7%
TRANSPOR DAN
KOMUNIKASI
10%
Andil Inflasi Kaltim dari sisi Komoditi
1.30
0.76
0.97
0.00
0.50
1.00
1.50
SAMARINDA BALIKPAPAN TARAKAN
Persen
KALTIM 1,05
Andil Inflasi Kaltim Menurut Kota
SUMBER : BERITA RESMI STATISTIK, BPS, 2016
Kalimantan Timur pada bulan Desember 2015 mengalami Inflasi sebesar 1,05%
22
TARGET & REALISASI KINERJA PEMBANGUNAN 2015
Tujuan SasaranIndikator
(Impact)
Kondisi Tahun
LaluKinerja Impact Tahun 2015
2013 2014 Target Realisasi Tingkat
Realisasi
Misi II: Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan
Meningkat kan
pertumbuhan
ekonomi hijau
12 Terciptanya Swasembada
Beras
Rasio Pemenuhan
Beras
72.00 71,22 78.00 70,17 89,96%
13 Meningkatnya
pengembangan dan
pemanfaatan energi
terbarukan
Bauran energi
baru terbarukan
0,02 0,50 1,00 1,01 101%
Misi III: Mewujudkan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas bagi Masyarakat secara Merata
Menyediakan
Infrastruktur
Dasar yang
Berkualitas
14 Meningkatnya kepuasan
masyarakat terhadap
pelayanan infrastruktur
dasar
Indeks kepuasan
layanan
infrastruktur
dasar
5.00 5,90 6,00 6,21 103,50%
Misi IV: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional. Transparan dan Berorientasi pada Pelayanan
Publik
Mewujudkan
tata kelola
pemerintahan
yang baik
15 Terwujudnya pemerintahan
yang bersih dan bebas KKN
Indeks persepsi
korupsi
5,20 4,9 5,70 5,58* 97,89%
Opini BPK WTP WDP WTP WTP 100%
16 Terwujudnya Peningkatan
kualitas pelayanan publik
Indeks kepuasan
masyarakat
68,00
(Baik)
72,16 75,00
(Baik)
76,65**
(Baik)
102,20%
RASIO PEMENUHAN BERAS
2013 2014 2015
Rasio Pemenuhan Beras Di
Kaltim72.00 71.22 70.17
72.00
71.22
70.17
69.00
69.50
70.00
70.50
71.00
71.50
72.00
72.50
Produksi beras tahun 2015
sebesar 463.070 ton dengan
tingkat konsumsi sebesar
402.366 ton beras sehingga
tingkat rasio pemenuhan
beras baru mencapai
70,17%.
Terdapat 4 kabupaten/kota yang berhasil swasembada beras. Namun pada tingkat Provinsi
Kalimantan Timur baru mencapi ketersediaan beras 67,46%. Sesuai RPJMD target 2015
sebesar 86,81% dan tahun 2016 sebesar 91,19% -> memerlukan keseriusan dalam mencapai
target tersebut.
REALISASI PEMENUHAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS KAB/KOTA TAHUN 2014
0.68 11.38 1.01
81.56
230.99
150.33
83.44
116.34
38.75
174.05
67.46
-
50.00
100.00
150.00
200.00
250.00
-
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
Produksi siap dikonsumsi (Ton Beras) Kebutuhan Konsumsi (Ton Beras)
(Pro
du
ksi
dan
Ko
nsu
msi
(To
n B
eras
)
Ketersed
iaan(%
)
Kabupaten/kotaJumlah
sentra
Luas Lahan ditanami
1x (Ha)%
Luas Lahan ditanami
2x (Ha)%
belum ditanami
(Ha)% Luas Potensi Lahan(Ha)
Paser 7 3,428 26.77 2,176 16.99 7,175 56.03 12,806
Mahakan Ulu 2 31 73.81 - 0.00 11 26.19 42
PPU 4 4,700 35.63 6,102 46.26 2,345 17.78 13,191
Kubar 7 9,102 53.10 713 4.16 7,327 42.74 17,142
Samarinda 3 22 0.42 1,873 35.49 3,382 64.09 5,277
Berau 7 2,772 34.34 1,994 24.70 3,181 39.41 8,072
Kukar 13 1,239 1.98 18,229 29.07 42,884 68.38 62,716
Kutim 7 1,504 17.47 3,741 43.45 3,289 38.20 8,609
TOTAL 50 22,798 17.83 34,828 27.24 69,594 54.43 127,855
- 5,000
10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000 50,000
Paser MahakanUlu
PPU Kubar Samarinda Berau Kukar Kutim
Luas
Lah
an (
%)
Luas Lahan ditanami (Ha) belum ditanami (Ha)
POTENSI LAHAN PADA SENTRA PRODUKSI PADI SAWAH
Irigasi menjadi kendala
dalam pengembangan
lahan pertanian, 54 %
lahan sawah yang ada
belum bisa di tanami
Rasio Elektrifikasi
RT berlistrik : 798.734 KKRT blm berlistrik : 215.428 KK
Desa berlistrik : 959 desaDesa blm berlistrik : 42 desa
Kontinuitas Kegiatan Listrik
Untuk menjamin penyaluran tenaga listrik yang disediakan/disuplai dari
Pembangkit PT. PLN (Persero) dan Independent Power Producer serta Excess
Power kepada konsumen maka ketersediaan jaringan distribusi sangat
dibutuhkan, yang selama ini didanai melalui APBN yaitu kegiatan Listrik Pedesaan
70%
74.58%
78.76%
2013 2014 2015
72.00%
75.90%
78.75% 78.76%
TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 )*
Rasio Elektrifikasi Tahun 2015
RASIO ELEKTRIFIKASI DI KALTIM
UPAYA DALAM PENINGKATAN PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN
1. Pembangunan pembangkit listrik tenaga gasyang berasal dari pengolahan limbah pabrikkelapa sawit (PLTBG-POME) berkerja samadengan perusahan perkebunan sawit dan PLNmelalui skema bisnis yang disepakati.;
2. Pemasangan PLTS terpusat sebanyak 2 unit diDesa Kendesiq Kecamatan Siluq NguraiKabupaten Kutai Barat dan Desa MemahaqTeboq Kecamatan Long Hubung KabupatenMahakam Ulu.
3. PLTS Tersebar sebanyak 906 unit di 13 Desayang berada di kawasan perbatasan wilayahKabupaten Kutai Barat dan Kabupaten MahakamUlu
2013 2014 2015
Bauran
Energi
Terbarukan
0.02 0.50 1.01
0.02
0.50
1.01
-
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
Bauran Energi Terbarukan
• SK Jalan Nasional No. 290/KPTS/M/2015 tentang
Penetapan Ruas Jalan Nasional Menurut Statusnya
sebagai Jalan Nasional
• Jalan Mantap 93,66 % Kondisi aspal 1.670,82 Km,
Aggregat 40,10 km
• (Kondisi Baik 768,73 km, sedang 833,76 Km, Rusak
65,80km dan Rusak Berat 42,61 Km
A. JALAN NASIONAL
Kondisi :
B. JALAN PROVINSI• SK Mendagri dan OTDA No. 55 Tahun 2000 tentang Penetapan
status Ruas-Ruas Jalan Sebagai Jalan Provinsi.
• Jalan Mantap 52,76 % (aspal 888,08 Km, Aggregat 250,08 km,
tanah 139,80 km)
• Kondisi Baik 497,36 km, sedang 339,95 Km, Rusak 296,84 km
dan Rusak Berat 455,67 Km
Kondisi :
Dalam upaya mendukung Kawasan industri, telah dibangun beberapa
infrastruktur secara bertahap yaitu :
1. Jalan Km 13 – Kariangau Balikpapan, Jalan Akses Maloy, Jalan Tol,
jalan akses ke Palaran.
2. Untuk menciptakan aksesibilitas antar kawasan, dilakukan
pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional dan jalan provinsi,
mengembangkan pelabuhan Pelabuhan Maloy dan Kariangau,
Pelabuhan Penajam, Pelabuhan Samarinda.
3. Untuk mendukung percepatan investasi ditingkatkan aksesibilitas
layanan transportasi udara berupa pengembangan bandara Sultan
Aji Mumahmmad Sulaiman Sepinggan, Bandara Kalimarau,
Bandara Maratua, Bandara Data Dawai, Bandara Paser dan
Bandara Samarinda Baru.
4. Membangun sumber daya air serta melakukan pemeliharaan
Jaringan irigasi untuk pertanian.
INFRASTRUKTUR
29
Tujuan SasaranIndikator
(Impact)
Kondisi Tahun Lalu Kinerja Impact Tahun 2015
2013 2014 Target Realisasi Tingkat
Realisasi
Misi IV: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional. Transparan dan Berorientasi pada Pelayanan Publik
Mewujudkan
tata kelola
pemerintahan
yang baik
17 Meningkatnya
kapasitas dan
akuntabilitas
kinerja
Akuntabilitas
Kinerja
Pemerintahan
Daerah
70.75 70,97 74 75,14 101,54%
Kinerja
Pemerintahan
Daerah
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi** 100%
Misi V: Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang Baik dan Sehat serta Berperspektif Perubahan Iklim
Meningkatkan
kualitas
lingkungan
hidup
18 Meningkatnya
indeks kualitas
lingkungan
Indeks kualitas
lingkungan
74.07 78,29 79,24 81,97 103,4%
19 Menurunnya
Tingkat Emisi Gas
Rumah Kaca
Intensitas emisi
(ton CO2/eq)
1.500 1.611 1.458 1.738 83,9%
TARGET & REALISASI KINERJA PEMBANGUNAN 2015
-19,07%Rencana Aksi penurunanemisi meliputi sektorBerbasis Lahan, Limbah danEnergi dan Transportasi
Indeks Kualitas Lingkungan dan Intensitas Emisi tahun 2015 telah mencapai target masing-masing diatas79,24 dan 1.458 ton CO2/eq. Namun demikian, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tetap menargetkan
penurunan Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 19,07% pada tahun 2020
Indeks Kualitas Lingkungan
31
ISU & TANTANGAN PEMBANGUNAN
EKONOMI
SOSIAL
PEMERINTAHAN
• Transformasi struktur ekonomi berjalan lambat >>Dominasi migas dan batubara
• Kelesuan Ekonomi akibat tekanan ekonomi global >> penurunan harga komoditas
• Proses hilirisasi komoditi unggulan belum berjalan• Daya saing investasi terkendala faktor infrastruktur
(transportasi dan energi)
• Ketimpangan Pendapatan• Dominasi Kemiskinan di Pedesaan• Terjadinya peningkatan PHK • Kesiapan SDM menghadapi persaingan global (MEA)
• Degradasi SDA • Pencemaran dan kerusakan Lingkungan• Tingkat emisi Gas Rumah Kaca Tinggi
LINGKUNGAN
• Pelimpahan kewenangan dari kab/Kota ke Provinsi• Penyelarasan RPJMD Kab/Kota-Prov pasca Pilkada• Semakin Rendahnya Kapasitas Fiskal Untuk
Pembangunan
VISI DAN MISI KALTIM RPJMD 2013 -2018PERDA NO. 7 TAHUN 2014
VISIMEWUJUDKAN KALTIM SEJAHTERA YANG MERATA DAN BERKEADILAN
BERBASIS AGROINDUSTRI DAN ENERGI RAMAH LINGKUNGAN
FOKUS MISI
1. SUMBER DAYA MANUSIA
2. DAYA SAING EKONOMI
3. INFRASTRUKTUR
4. TATA KELOLA PEMERINTAHAN
5. LINGKUNGAN HIDUP
33
34
PEMANTAPAN INDUSTRI HILIR UNTUK MEWUJUDKAN STRUKTUR EKONOMI YANG BERKUALITAS
1. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan
2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
3. Percepatan Pengentasan Kemiskinan
4. Peningkatan Dan Perluasan Kesempatan Kerja
5. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
6. Percepatan Transformasi Ekonomi
7. Pemenuhan Kebutuhan Energi Ramah Lingkungan
8. Pengembangan Agribisnis
9. Peningkatan Produksi Pangan
10. Peningkatan Kualitas Infrastruktur Dasar
11. Reformasi Birokrasi Dan Tata Kelola Pemerintahan
12. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
TEMA RKPD 2017
12 PRIORITAS PEMBANGUNAN
SASARAN PEMBANGUNAN KUALITAS SDM
Mewujudkan
Kualitas SDM Yg
Mandiri &
Berdaya Saing
Tinggi
Meningkatnya
IPM
77,42
Meningkatnya
Rata-rata Lama
Sekolah
11,5 th
Meningkatnya
Angka Melek
Huruf
98.80%
Meningkatnya
Angka Harapan
Hidup
72,5 th
Meningkatnya
Pendapatan Per
kapita
Rp. 52,65 juta
Dinas
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Disnakertrans,
Disperindangkop, seluruh SKPD
Dinas
Kesehatan
Dinas Tenaga Kerja
BPPKB
SASARAN PEMBANGUNAN DAYA SAING EKONOMI
Mewujudkan Daya Saing
Ekonomi Yg
Berkerakyatan Berbasis
SDA & Energi
Terbarukan
Menurunnya
Tingkat Kemiskinan
5,15 %
Terciptanya
Swasembada Beras
86 %
Meningkatnya Daya
Beli Masyarakat
Inflasi 5,90 %±1
Parietas daya beli
Rp. 779 rb
Meningkatnya
Kontribusi Sektor
Pertanian Dlm Arti
Luas
9 %
Meningkatnya
Pertumbuhan
Ekonomi Yg
Berkualitas
4,2 – 4,8
Bappeda.
Disperindagkop.
Biro Ekonomi
Distan. BKPP.
Disnakertrans.
Disnak. Dis PU
Birsos. Disdik. Diskes. Dissos. Biro Eknomi. BPMPD. Dishut.
Disnakertrans. Distan. Disnak. BPPKB. BPBD. Dis PU
Distan. Disbun. Disnak.
DKP. Disperindagkop.
Meningkatnya
Pengembangan &
Pemanfataan Energi
Terbarukan
2,12 %
Menurunnya
Tingkat
Pengangguran
6 %
Menurunya
Indeks Gini
0.32 %
Distamben.
Disnak. PLN.
Swasta
Disperindagkop. Disbun.
Disnak. Disbudpar.
BPPMD
Disnakertrans.
Disperindagkop.
Dispora. Dissos
SASARAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Mewujudkan
Infrastruktur Dasar yg
Berkualitas bagi
Masyarakat Secara
Merata
Meningkatnya Kepuasan
Masyarakat Terhadap
Pelayanan Infrastruktur
Dasar
6,8
Dinas PU.
Dinas Perhubungan.
Diskominfo
SASARAN PEMBANGUNANTATA KELOLA PEMERINTAHAN
Mewujudkan Tata Kelola
Pemerintahan yg
Profesional, Transparan,
& berorientasi pd
Pelayanan
Terwujudnya
Pemerintahan yg
Bersih & Bebas KKNIndeks persepsi 6,70
WTP
Meningkatnya
Kapasitas &
Akuntabilitas Kinerja
78 B+(sangat baik)
Terwujudnya
Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Publik
83 (sangat baik)
Inspektorat, Bappeda,
Biro Organisasi, Biro Keuangan
Biro Organisasi,
Biro Pemerintahan
Biro Organisasi
SASARAN PEMBANGUNANKUALITAS LINGKUNGAN
Mewujudkan Kualitas
Lingkungan yg Baik &
Sehat serta
BerPersfektif
Perubahan Iklim
Meningkatnya
Indeks Kualitas
Lingkungan
81,14 %
Menurunnya
Tingkat Emisi Gas
Rumah Kaca1.300 ton CO2
BLH. Dishut. Distamben.
Disbun. Dis PU
BLH. Dishut.
Disbun.
Distamben.
Bappeda
38 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
RPJMD 2013-2018 UNTUK RKPD 2017
PRIORITAS & ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (1)
1. Peningkatan kualitas
penyelenggaraan
pendidikan
12 PRIORITAS PEMBANGUNAN
RPJMD 2013-2018
1. Peningkatan kesempatan belajar anak
2. Peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan3. Peningkatan mutu di bidang kesehatan
3. Percepatan pengentasan
kemiskinan
3. Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat miskin
4. Penyediaan infrastruktur dasar bagi masyarakat
miskin
4. Peningkatan dan
perluasan kesempatan
kerja
5. Peningkatan daya saing tenaga kerja dan
pengembangan kesempatan kerja
PRIORITAS & ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (2)
6. Menjaga stabilitas harga dan efisiensi distribusi
barang
7. Peningkatan Investasi sektor UMKM
8. Menjaga ekspektasi masyarakat melalui
transparansi harga
9. Peningkatan investasi daerah dengan menciptakaniklim investasi yang berdaya saing global
10. Peningkatan nilai tambah produk pertanin dalamarti luas (Integrasi Proses Hulu Hilir)
11. Peningkatan ekpor produk olahan
12. Pengembangan ekowisata
6. Percepatan Transformasi
Ekonomi
5. Pengembangan Ekonomi
Kerakyatan
Pengembangan UMKM dan Distribusi Jalur Logistik
Peningkatan Nilai Tambah Komoditi Unggulan Daerah
38 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
RPJMD 2013-2018 UNTUK RKPD 201712 PRIORITAS PEMBANGUNAN
RPJMD 2013-2018
PRIORITAS & ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (3)
7. Pengembangan
Agrobisnis
13. Meningkatkan ekspor produk olahan unggulan daerah
14. Penguatan mata rantai kawasan-kawasan agribisnis
15. Penerapan inovasi teknologi agribisnis
16. Pengembangan industri pengolahan produk unggulandaerah
8. Peningkatan Produksi
Pangan
17. Peningkatan areal pertanian melalui cetak sawah dan optimalisasi lahan
18. Penerapan mekanisasi dan teknologi pertanian
19. Penyediaan tenaga kerja melalui program transmigrasi
20. Peningkatan infrastruktur Pertanian
21. Peningkatan produktifitas pertanian
22. Perbaikan tataniaga produk pangan
Percepatan Agrobisnis
Produksi dan Produktivitas Pertanian
38 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
RPJMD 2013-2018 UNTUK RKPD 201712 PRIORITAS PEMBANGUNAN
RPJMD 2013-2018
PRIORITAS & ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (4)
9. Pemenuhan Kebutuhan
Energi Ramah Lingkungan
23. Peningkatan bauran energi baru dan terbarukan
24. Peningkatan rasio elektrifikasi
25. Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastrukturtransportasi
26. Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastrukur dantransportasi di kawasan Maloy, kawasan industri lainnyadan pusat pertumbuhan
27. Peningkatan konektivitas antar kawasan industri danpusat pertumbuhan
Percepatan Infrastruktur Pada Kawasan Strategis dan
Cepat Tumbuh
10. Peningkatan Kualitas
Infrastruktur Dasar
11. Reformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
28. Standarisasi rencana dan prosedur tiga prioritas fokus
29. Peningkatan kapasitas dan manajeman aparatur
30. Percepatan pencapaian target-target penyelengaraantata kelola pemerintahan yang baik
38 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
RPJMD 2013-2018 UNTUK RKPD 2017
12 PRIORITAS PEMBANGUNAN
RPJMD 2013-2018
PRIORITAS & ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (5)
12. Peningkatan Kualitas
Lingkungan Hidup
31. Perbaikan tata kelola dan perijinan pemanfaatanhutan dan lahan
32. Meningkatkan kualitas perencanaan, pemanfaatandan pengendalian tata ruang dan luas tutupanlahan
33. Penerapan konsep dan strategi pembangunanekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
34. Pemenfaatan lahan-lahan terdegradasi
35. Meningkatkan kualitas udara, perairan, danlingkungan hidup perkotaan
36. Penegakan hukum lingkungan
37. Penurunan emisi gas rumah kaca
38. Penggarusutamaan perubahan iklim dalamperencanaan pembangunan daerah
Percepatan Pembangunan berwawasan Ekonomi Hijau
38 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
RPJMD 2013-2018 UNTUK RKPD 201712 PRIORITAS PEMBANGUNAN
RPJMD 2013-2018
URAIANREALISASI
TAHUN 2015
TARGET
TAHUN 2016
PROYEKSI
TAHUN 2017 *
PENDAPATAN 8.999.519.970.923 10.296.924.170.000 6.602.986.043.996
A. PENDAPATAN ASLI DAERAH 4.484.753.878.953 5.089.508.170.000 4.039.003.064.996
I. Pajak Daerah 3.753.718.935.816 4.012.255.300.000 3.090.089.583.000
a. Pajak Kendaraan Bermotor 746.376.224.473 760.000.000.000 765.000.000.000
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 736.536.983.318 850.000.000.000 740.000.000.000
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 2.123.196.545.960 2.245.000.000.000 1.400.000.000.000
d. Pajak Air Permukaan 6.359.874.755 6.500.000.000 6.500.000.000
e. Pajak Rokok 141.249.307.310 150.755.300.000 178.589.583.000
II. Retribusi Daerah 14.722.788.428 12.996.200.000 16.308.560.000
a. Retribusi Jasa Umum 6.205.635.425 5.877.500.000 7.121.060.000
b. Retribusi Jasa Usaha 7.474.085.738 6.049.400.000 7.937.500.000
c. Retribusi Perizinan Tertentu 1.043.067.265 1.069.300.000 1.046..000.000
III. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg
dipisahkan230.816.057.795 289.251.210.000 196.606.502.616
IV. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang
Sah485.496.096.914 775.005.460.000 735.998.419.380
Pendapatan 2015, target 2016& Proyeksi 2017…….(1)
URAIANREALISASI
TAHUN 2015
TARGET
TAHUN 2016
PROYEKSI
TAHUN 2017*
PENDAPATAN 8.999.519.970.923 10.296.924.310.000 6.602.986.043.996
B. DANA PERIMBANGAN 4.024.025.055.410 5.186.846.140.000 2.552.080.179.000
I. Bagi Hasil Pajak 639.155.368.700 883.000.000.000 660.000.000.000
a. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 349.229.352.700 505.000.000.000 360.000.000.000
b. Bagi Hasil PPh Psl 21. 25. 29 289.926.016.000 378.000.000.000 300.000.000.000
II. Bagi Hasil Bukan Pajak 3.166.218.336.710 3.212.361.151.000 1.811.678.000.000
a. Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) 20.988.189.751 13.615.200.000 20.000.000.000
b. Ijin Iuran Pengusaha Hutan (IIUPH) 3.907.016.672 2.500.000.000 -
c. Landrent 17.989.556.201 18.101.600.000 25.000.000.000
d. Iuran Eksplorasi / Eksploitasi (Royalti) 1.267.109.239.225 1.312.403.151.000 1.038.839.260.000
e. Minyak Bumi 421.456.445.763 400.645.500.000 169.318.000.000
f. Gas Bumi 1.434.767.889.098 1.465.095.700.000 558.520.740.000
III. Dana Perimbangan Lainnya 218.651.350.000 1.091.484.989.000 80.402.179.000
a. Dana Alokasi Umum - 80.402.179.000 80.402.179.000
b. Dana Alokasi Khusus 218.651.350.000 352.062.210.000 -
c. Dana BOSNAS - 659.020.600.000 -
C. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
YANG SAH490.741.036.560 20.570.00.000 11.902.800.000
I. Pendapatan Hibah 11.404.893.000 15.570.000.000 11.902.800.000
II. Dana Insentif Daerah / Dana Penyesuaian
Otonomi Khusus479.336.143.560 5.000.000.000 -
Pendapatan 2015, target 2016& Proyeksi 2017…….(2)
BELANJA DAERAH 2015,TARGET 2016 & PROYEKSI 2017
URAIANREALISASI
TAHUN 2015
TARGET
TAHUN 2016
PROYEKSI
TAHUN 2017*
1. Pendapatan 8.999.519.970.923 10.296.924.310.000 6.602.986.043.996
2. Belanja 9.699.058.975.455 11.096.924.310.000 6.602.986.043.996
2.1. Belanja tidak langsung 5.734.352.715.949 5.809.876.200.000 3.680.160.400.000
2.2. Belanja Langsung 3.964.706.259.506 5.287.048.110.000 2.922.825.643.996
Surplus/Defisit (699.539.004.532) (800.000.000.000) -
-
1000000000000.0
2000000000000.0
3000000000000.0
4000000000000.0
5000000000000.0
6000000000000.0
REALISASI TAHUN 2015 TARGET TAHUN 2016 PROYEKSI TAHUN 2017
BELANJA DAERAH
Belanja tidak langsung Belanja Langsung
59,12 %
40,88 %
52,36 %
47,64 %
59,84 %
40,16 %
9.699 Milyar 11.096 Milyar 6.602Milyar
PEMBIAYAAN 2015, TARGET 2016 & PROYEKSI 2017
No. URAIAN TAHUN 2015TARGET
TAHUN 2016PROYEKSI
TAHUN 2017*
PENERIMAAN PEMBIAYAAN 1.036.628.546.594 800.000.000.000 600.000.000.0001. Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Sebelumnya (silpa)
1.036.628.546.594 800.000.000.000 600.000.000.000
2. Pencairan dana cadangan
3.Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman Daerah
5.Penerimaan Kembali Pemberian -Pinjaman
6. Penerimaan Piutang DaerahPENGELUARAN PEMBIAYAAN
50.000.000.000 - 100.000.000.000
1. Pencairan Dana Cadangan
2.Penyertaan modal (investasi) daerah
50.000.000.000 100.000.000.000
3. Pembayaran pokok utang
4. Pemberian pinjaman daerah
PEMBIAYAAN NETTO 986.628.546.594 800.000.000.000 500.000.000.000
BELANJA WAJIB & MENGIKAT TAHUN 2015,TAHUN 2016 & PROYEKSI TAHUN 2017
No Uraian Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
1. Belanja Tidak Langsung 6.440.849.402.155 5.783.922.200.000 3.680.160.400.000
Belanja Pegawai 1.031.590.350.125 1.052.777.951.000 1.550.000.000.000
Hibah & Bansos Wajib 977.532.900.000 1.171.123.100.000 37.250.000.000
Bankeu Spesifik 1.556.813.432.812 1.461.640.800.000 426.910.400.000
Belanja Bagi Hasil kepadaProvinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
2.874.912.719.218 2.098.380.349.000 1.666.000.000.000
2. Belanja Langsung 751.326.818.158 1.234.300.000.000 1.745.990.000.000
Belanja MYC- Tol- BSB- Jembatan Mahakam 4- Jalan Pendekat Mahakam 4- SPAM Maloy- Pipa Distribusi Maloy
423.133.000.000175.000.000.000123.133.000.000
75.000.000.00050.000.000.000
--
735.000.000.000332.000.000.000272.000.000.000
41.000.000.00090.000.000.000
--
1.149.390.000.000450.000.000.000250.000.000.000
90.890.000.000200.000.000.000
89.300.000.00069.200.000.000
BLUD 328.193.818.158 499.300.000.000 596.600.000.000
3. Pembiayaan Pengeluaran 0 0 0
Pembentukan Dana Cadangan - - -
Pembayaran Pokok Utang - - -
Total 7.192.176.220.313 7.018.222.200.000 5.426.150.400.000
KAPASITAS RIIL KEUANGAN 2015, TARGET 2016 & PROYEKSI 2017
NO. URAIAN TAHUN 2015TARGET
TAHUN 2016
PROYEKSI
TAHUN 2017
1. Pendapatan 8.999.519.970.923 10.296.924.310.000 6.602.986.043.996
2. Pencairan Dana Cadangan - -
3.Sisa Lebih Riil Perhitungan
Anggaran1.036.628.546.594 800.000.000.000 -
Total Penerimaan 10.036.148.517.517 11.096.924.310.000 6.602.986.043.996
Dikurangi
4.
Belanja & Pengeluaran
Pembiayaan yg Wajib &
Mengikat
7.192.175.220.313 7.018.222.200.000 5.426.150.400.000
KAPASITAS RIIL KEMAMPUAN
KEUANGAN2.843.973.297.204 4.078.702.110.000 1.176.835.643.996
1. MEMAHAMI BAHWA PERENCANAAN TAHUN INI MERUPAKAN SATU BAGIAN DARI RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG, SEHINGGA KITA PERLU MENYADARI TUJUAN
AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN (KONSISTENSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN)
2. MERUMUSKAN PROGRAM KEGIATAN AGAR FOKUS DAN TERARAH UNTUK MENYELESAIKAN
PERMASALAHAN/TARGET PEMBANGUNAN YANG BELUM TERCAPAI
3. PENENTUAN PROGRAM DAN KEGIATAN YANG BERSIFAT QUICK WIN (YANG MENYENTUH MASYARAKAT
SECARA LANGSUNG);
4. MELAKUKAN PENGHEMATAN PADA BELANJA PEMERINTAH DENGAN PRIORITASKAN PADA BELANJA-
BELANJA YANG BERSIFAT WAJIB DAN MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH;
5. PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH DALAM UPAYA MENDORONG PAD, SEHINGGA KITA TIDAK
TERGANTUNG PADA DANA BAGI HASIL MIGAS DAN BATU BARA;
6. PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR YANG MENDUKUNG PUSAT-PUSAT EKONOMI,
INFRASTRUKTUR PEDESAAN, KHUSUSNYA UNTUK MENGATASI ISOLASI WILAYAH PEDESAAN AGAR
PEREKONOMIAN MASYARAKAT BERKEMBANG.
7. MEMBANGUN KOMITMEN KABUPATEN/KOTA UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET-TARGET
PEMBANGUNAN MELALUI SINERGITAS PROGRAM KEGIATAN PROVINSI DAN PUSAT.
8. MENCARI SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN LAIN DENGAN POLA PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP
(PPP)
9. SKPD MEMBUAT USULAN PROGRAM KEGIATAN PRIORITAS DENGAN PENDANAAN APBN
APA YANG HARUS DILAKUKAN : ??