apt kompre runtas
TRANSCRIPT
Kumpulan Soal Kompre Apotek
1. Pengarsipan resep
Dikelompokan tiap shift, kemudian setelah lengkap 1 hari, dibendel
berdasarkan nama dokter, diurutkan berdasarkan nomor. Untuk nama
dokter yang sama resep dibendel dalam waktu 1 bulan, kemudian
diurutkan tanggal dan nomor resep. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah penelusuran resep.
2. Pengarsipan faktur
faktur yang datang dikelompokkan ke map faktur datang yang belum
lunas.
faktur dikelompokkan menurut nama PBF,
diurutkan tanggal fakturnya kemudian dimasukkan datanya ke dalam
komputer dengan data : nama PBF, nama barang, harga, tanggal faktur,
dan tanggal jatuh tempo. Bila faktur sudah lunas maka ditulis tanda lunas,
kemudian dimasukkan ke dalam kelompok faktur lunas dan dimasukkan
ke dalam komputer.
3. Pengarsipan nota
Nota dikelompokkan berdasarkan shift, dimasukkan ke dalam komputer
dengan data: nama barang, harga. Nota dibendel tiap shift, diurutkan
tanggalnya dan dikelompok untuk 1 bulan.
4. Apabila dalam apotek ada barang yang ED atau rusak atau salah kirim
bisa dikembalikan (direktur) ke PBF, tetapi sebelumnya sudah ada perjanjian
retur barang yang sudah disepakati pada waktu pembelian. Retur biasanya
ditukar barang juga.
5. Pada waktu retur barang yang harus diperhatikan adalah: adanya
perjanjian retur dengan PBF, keadaan barang yang akan diretur, jumlah
barang, apakah akan diretur, waktu untuk retur barang (3 bulan/ 6 bulan
sebelum ED).
UniqueApoteker UGM 2006
1
Kumpulan Soal Kompre Apotek
6. Bila barang yang ingin diretur masih dalam keadaan baik, ada jumlah
minimal retur (1 strip, 1 botol) dan ada perjanjian retur sebelumnya maka bisa
saja apotek menerima lagi barang tersebut, tetapi retur hanya dikembalikan
sebagian, dipotong 20 % dari harga jual sebelumnya.
7. Aturan mengganti obat di apotek :
obat paten bisa diganti obat generik atas persetujuan antara
apoteker dan pasien/dokter, asalkan mempunyai kandungan zat aktif dan
khasiat yang sama.
Obat generik bisa diganti obat paten bila obat tersebut tidak
ada/jarang ditemui dipasaran, atas persetujuan apoteker, pasien, dan
dokter.
Obat paten bisa diganti obat paten lain atas persetujuan antara
apoteker dan pasien/dokter asalkan mempunyai kelas terapi .
8. Resep obat yang mengandung narkotika tidak boleh di iter atau diulang. Jadi
bila ditemukan resep ini maka harus di jelaskan ke pasien bahwa obat tidak
bisa ditebus dan mereka disuruh kembali, periksa ke dokter untuk diagnosa
lebih lanjut, apakah akan diberi obat lagi atau tidak. Jadi hal ini untuk
mencegah penyalahgunaan narkotika.
9. Kasus
Pasien minta obat KB oral, untuk pertama kali harus dengan resep
dokter dan berikutnya dapat diulang tiap bulan. Berikan informasi bahwa
penggunaan obat jangan sampai lupa tiap hari, bila lupa maka minum obat
hari itu saja, yang lupa dibiarkan.
Pasien menebus separo obat: berikan obat yang essensial untuk
penyakitnya, bila ada vitamin atau obat penunjang bisa diulangi atau
dibuat kopi resepnya.
Pasien ingin cepat dilayani: maka diberikan pengertian bahwa bila
ada obat racikan yang memerlukan waktu agak lama pasien diminta
menunggu dengan sabar diruang tunggu dan dijelaskan bahwa peracikan
UniqueApoteker UGM 2006
2
Kumpulan Soal Kompre Apotek
(sedian puyer atau kapsul) perlu waktu dan akan diusahakan secepat
mungkin
Pasien tidak dapat membaca resep dokter maka dijelaskan bahwa
dokter memberi obat apa saja, dan dijelaskan khasiatnya. Tetapi untuk
hal–hal yang mungkin menyebabkan pasien down seperti obat kanker
maka tidak perlu penjelasan ke pasien cukup dijelaskan. Tulisan dokter
yang tidak jelas adalah untuk menjaga kerahasian obat antara dokter dan
apoteker.
Apabila obat yang diminta tidak ada diapotek, maka dijelaskan
kepada pasien agar obat tersebut diganti dengan obat lain yang khasiat
atau zat aktifnya sama atau kita nempil diapotek lain dengan memberikan
informasi di apotek mana obat tersebut dapat diperoleh.
Bila kita terjadi kesalahan dalam pemberian obat kita harus
menggantinya dengan obat yang benar, disertai penjelasan bahwa kita
keliru menyerahkan obat, serta minta maaf kepada pasien.
Beri informasi panggunaan suppo : diletakan/dimasukkan ke dalam
dubur, jelaskan waktu penggunaan, frekuensi penggunaan dan hal–hal
yang perlu diperhatikan ketika menggunakan suppo. Jika vag tab.
Dimasukan kedalam vagina/lubang lahir.
Obat TBC harus diminum sesuai aturan dokter biasanya satu kali
sehari tidak boleh lupa (kepatuhan pasien) dan diberi penjelasan bahwa
pengobatan TBC memerlukan jangka waktu lama 3 – 6 bulan sehingga
bila obat habis dan ada iter, maka harus segera ditebus agar pengobatan
continue.
Obat mengandung sulfa mempunyai efek samping yang merugikan
ginjal (kegagalan ginjal) shg perlu diinformasikan agar pasien banyak
minum untuk mempermudah ekskresi obat, hal ini perlu untuk mencegah
efek samping agar tidak berat.
Pasien bisa konsultasi lewat telepon baik tentang penyakit atau
obat yang diminumnya. Konsultasi dilakukan dengan bahasa yang baik
dan diberikan informasi secara lengkap dan jelas.
UniqueApoteker UGM 2006
3
Kumpulan Soal Kompre Apotek
Bila pasien merupakan langganan (pasien penyakit kronis)
meminta kita kerumahnya hal ini bisa dilakukan asalkan tidak
mengganggu jam kerja apoteker. Cara ini merupakan cara yang baik untuk
silahturahmi dengan pasien agar kita mendapat pelanggan, tetapi harus
dipertimbangkan biaya, alokasi, jumlah obat yang dihantar sehingga
apotek tidak rugi.
Bila pasien komplain maka kita perlu menanyakan, pelayanan apa
yang kurang baik dan perlu dicatat/didokumentasikan komplain tersebut
kemudian ditindaklanjuti atau diselesaikan.
Bila pasien hanya menderita penyakit ringan maka bisa dipilihkan
obatnya (swamedikasi) tetapi bila kita tidak yakin maka pasien diminta
pergi ke dokter agar diketahui dengan jelas penyakitnya.
Bila obat dikembalikan maka ditanya dulu apa alasannya. Bila ada
kerusakan atau kekeliruan obat maka obat segera kita ganti, tetapi bila
pasien mengeluh obat itu tidak manjur maka kita yakinkan untuk periksa
ke dokter lagi.
10. Pemberian informasi
Lewat tulisan berupa leaflet atau brosur ttg penyakit dan
pengobatannya
Lwt konsul obt scr lgs dg pasien (scr lgs tatap muka, lwt telp,hp &
alat komunikasi laen)
11. Kriteria karyawan utk pelayanan
Mempunyai penampilan baik atau menarik
Ramah sopan & tdk pemarah
Menguasai barang apa saja yg di apotek & hafal letak obat-obat
Mampu m’berikan info yg di butuhkan pasien
12. Pengaturan obat
UniqueApoteker UGM 2006
4
Kumpulan Soal Kompre Apotek
Obat-obat di kelompokkan menurut btk sediaan : cair, padat, semi
pdat kmdn di pisahkan utk tiap kls terapi/farmakoterapi & diurutkan mnrt
alfabetisnya
Untuk obat bebas diletakkan di etalase yg bisa dilihat pasien serta
diatur menurut khasiatnya kel obt flu, btk, skt perut, sed. sirup, dll
13. Servis unggulan apotek anda utk bersaing dgn apotek
pesaing
Pelayanan obt bebas & obt dgn resep yg cepat disertai denagn
pemberian KIE pd pasien
Pelayanan obt dg scr b’langganan: obt diantar ke rmh, ada diskon
khusus, & p’berian bonus/hadiah
Obt lengkap & ada komoditi aptk yg lbh lengkap
Harga obt yg lbh murah
Fasilitas aptk yg m’berikan kepuasan pasien
Apoteker sll b’ada di aptk & siap melaksanakan tugasnya
14. Pelayanan obt dg fax bs sj dilayani asalkan kt yakin bahwa pasien memang
m’dptkan resep tsb, misalnya dg menelpon dokter yg menuliskan resep tsb.
Setelah obt dikirim ke rmh pasien mk resep asli harus diambil untuk
pengecekan.
15. Hal tsb merupakan salah satu usaha pengembangan aptk sehingga aptk bs
survive & m’dpt keuntungan. Praktek dokter & aptk dlm 1 gedung bs saja
dilakukan & blh dilakukan krn dr resep dokter bs menambah omset aptk,
asalkan sdh ada perjanjian antara dokter dan apoteker, ttg pembagian
keuntungan. Selain itu dg cr ini apt bs m’peroleh keuntungan lbh untuk
meningkatkan kesejahteraan karyawan.
16. Boleh saja kt m’jual obt yg hampir ED asal dlm jangka wkt sblm obat tsbt ED
hal ini jg perlu p’berian info pd dokter/pasien agar tdk m’gunakan obat stlh tgl
ED. Untuk obat yg sdh ED sebaiknya tdk di jual krn mungkin akan
UniqueApoteker UGM 2006
5
Kumpulan Soal Kompre Apotek
b’pengaruh buruk pd pasien, lbh baik obt dimusnahkan atau dikembalikan ke
PBF.
17. Etika bekerja di aptk sesuai dg kode etik profesi aptk dimana apoteker hrs
b’tanggung jwb sbg pimpinan aptk shg mampu mengelola aptk, karyawan &
pasien dg baik. Bila tjd pelanggaran mk apoteker bs dituntut.
18. Peranan nyata apoteker dlm meningkatkan derajat
kesehatan masy:
Adalah apoteker b’kewajiban utk mengelola aptk dg baik shg t’capai 7an aptk
utk:
Menyediakan obat scr lengkap & merata utk masy
M’berikan info obt utk masy
Hal ini akan menunjang derajat kesahatan masy yg optimal
19. Cth pelanggaran etika di aptk ;
Penyalahgunaan narko & psiko spt p’jualan, pemberian obt
narko kpd penyalahgunaan narko, pemberian narko tanpa resep dokter &
tdk m’berikan lap narko yg benar
P’belian obt bkn dr distributor yg resmi ttp dr psr gelap
Rekayasa dlm lap keuangan utk m’hindari p’bayaran pajak
20. Obt keras di luar OWA sebaiknya tdk diserahkan tanpa resep dokter krn
diagnosa peny yg tepat adalah diagnosa dokter. Untuk obt-obt yg keras spt obt
kanker hrs dg resep dokter ttp pd kenyataannya hal ini sering tjd. Dlm hal ini
saya b’pendapat bisa saja obt keras diberikan kpd pasien tanpa resep dokter
asalkan peny. pasien jelas, pasien pernah m’dpt obt tsb. Jd penyerahan obt hrs
dg tanggungjwb bahwa obt tsbt tdk merugikan pasien.
21. Cara mengetahui kekuatan pasar dan pesaing :
dengan melakukan observasi terlebih dahulu mengenai lingkungan sekitar
lokasi apotek. Observasi dilakukan terhadap masyarakat sekitar apotek untuk
UniqueApoteker UGM 2006
6
Kumpulan Soal Kompre Apotek
mengetahui pasar (berhubungan dengan marketing). Perlu dilakukan juga
analisa pesaing (apotek, rumah sakit dan toko obat disekitarnya), kekuatan
pesaing dilihat dari besar kecilnya apotek/omzet, resep yang masuk dan
fasilitas yang dimiliki oleh pesaing. Hal ini perlu dilakukan agar apotek tetap
survive.
22. Besarnya modal tergantung pada :
a. besar kecilnya apotek yang akan didirikan (luas bangunan,
peralatan, perlengkapan apotek, obat dan perbekalan farmasi yang akan
dibeli, jumlah karyawan yang akan direkrut, sistem manajmen yang
digunakan.
b. Manajemen administrasi dan keuangan yang akan digunakan
(dengan sistem komputerisasi atau manual)
c. Analisa keuangan (BEP, keuntungan/probit, ROI, dan lain-lain.
d. Asal modal pinjaman atau modal sendiri
23. Sumber modal :
a. pinjaman dari bank atau badan keungan lainnya
b. kekayaan / dana pribadi atau hasil patungan beberapa orang
c. deposito
d. saham beberapa orang (CV)
24. Yang perlu diperhatikan dalam peminjaman modal :
a. perjanjian tertulis tentang ketentuan dalam peminjaman, meliputi :
waktu pelunasan, besarnya bunga, besarnya pinjaman dan ketentuan
apabila pembayaran tertunda.
b. Perjanjian sebaiknya ditandatangani di depan notaris agar
mempunyai kekuatan hukum.
c. Hubungan antara peminjam modal dengan pemilik modal harus
jelas, kalau ada permasalahan bagaimana penyelesaiannya.
UniqueApoteker UGM 2006
7
Kumpulan Soal Kompre Apotek
25. Perlukah Studi kelayakan ?
Studi kelayakan apotek perlu dilakukan di daerah tertentu, misalnya DIY. Hal
ini bertujuan untuk menentukan apakah apotek yang akan didirikan tersebut
layak berdiri atau tidak. Dari studi kelayaka ini dapat diprediksi apakah apotek
dapat bertahan atau tidak. Aspek-aspek yang termasuk dalam studi kelayakan
adalah; lokasi, modal, pertimbangan pendirian, tujuan pendirian apotek,
analisa keuangan termasuk analisa BEP, ROI, dll.
26. Jumlah karyawan tergantung pada: besar kecilnya usaha apotek yang akan
didirikan, dengan mempertimbangkan modal (dana untuk gaji karyawan)
dikaitkan dengan standar minimal gaji di daerah tersebut, jam buka apotek
(jam kerja) berkaitan dengan shift yang diberlakukan.
27. Pembelian obat awal :
a. Melakukan survey di apotek sekitar lokasi mengenai obat-obat
yang sering laku.
b. Mencari data tentang obat yang sering laku berdasarkan pola
penyakit, keadaan ekonomi penduduk, tayangan iklan dan TV, dokter yang
praktek bersama dengan apotek kita.
Cara pembelian awal :
a. Nempil dari apotek lain
Keuntungan: hanya melakukan pembelian obat tertentu yang memang
diperlukan guna menghindari kemungkinan rugi bila obat terlalu banyak
stoknya akibat kerusakan atau ED.
Kerugian: keuntungan yang diperoleh lebih kecil karena tidak langsung
membeli pada PBF, jumlah obat terbatas.
b. Membeli dalam jumlah besar dari PBF dengan surat rekomendasi
pembelian obat ke PBF.
Keuntungan: untung yang diperoleh akan lebih banyak dan jumlah barang
lebih banyak.
Kerugian: bila barang tidak terlalu laku dapat menyebabkan kerudakan
barang/ED ataupun meningkatnya biaya penyimpanan sehingga akan
menyebabkan kerugian.
UniqueApoteker UGM 2006
8
Kumpulan Soal Kompre Apotek
28. Cara mengantisipasi over stock:
a. barang/obat yang tidak laku di apotek dapat dititipkan ke apotek
lain (apotek jaringan)
b. penawaran kepada dokter agar meresepkan obat tersebut
c. penawaran obat kepada pasien bila meminta dipilihkan obat
d. perencanaan pengadaan barang yang baik, terutama untuk barang-
barang fast moving atau slow moving.
29. Bahan pertimbangan dalam melakukan order:
a. anggaran dana untuk pembelian
b. buku defecta
c. pola peresapan obat dari dokter
d. kriteria PBF yang dipilih
e. berdasarkan trend pasar, iklan, pola penyakit.
30. Yang harus diperhatikan dalam pembelian (berhubungan
dengan PBF):
a. nama obat dan kekuatan obat serta jumlah yang dipesan (dalam
satuan terkecil yang ditentukan oleh PBF, seperti 1 botol, 1 tube, 1 box,
dll)
b. persyaratan pembayaran / inkaso, persyaratan retur barang apabila
barang mendekati ED, rusak atau tidak sesuai pesanan.
31. Penerapan metode EOQ / Metode konsumsi di apotek:
sulit dilakukan karena pola peresepan obat di apotek tidak menentu sehingga
tidak dapat dipastikan berapa penggunaan obat tiap periode tertentu.
32. Jenis ditributor:
a. sole distributor / PBF utama:
i. berhubungan langsung dengan industrinya, hanya menjual
produk dari suatu industri, contohnya : PT. AAM, PT. RNI.
UniqueApoteker UGM 2006
9
Kumpulan Soal Kompre Apotek
ii. retur barang lebih mudah
iii. kualitas produk lebih baik tetapi jenisnya terbatas
b. sub distributor
i. PBF yang tidak langsung berhubungan dengan suatu
industri tetapi berhubungan dengan sole distributor
ii. retur barang lebih sulit
iii. jenis barang relatif banyak karena berasal dari beberapa
industri.
33. Sumber-sumber pemasukan apotek:
penjualan, kredit nota, potongan harga, piutang dagang, dan bunga bank.
34. Jika pendapatan apotek belum mencukupi inkaso:
-- sebelumnya perlu diperhatikan manajemen waktu pembayaran inkaso agar
pada waktu tersebut telah tersedia pendapatan untuk pembayaran inkaso.
-- apabila ternyata tidak cukup juga, maka dapat digunakan uang dari
cadangan modal.
-- apabila tetap tidak ada..... hehehe nombok dong pakai uang sendiri.
35. Supaya BEP tidak terlalu lama tercapai:
maka kita harus meningkatkan laba usaha sehingga dapat menutupi biaya
operasional. Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan omzet melalui
peningkatan penjualan sehingga laba meningkat. Usahanya bisa melalui
(catatan pengembangan apotek keluar dan kedalam).
36. Jika BEP tidak terjadi dalam 3 bulan pertama maka:
a. mengurangi pembelian obat yang slow moving atau kurang laku
b. mengurangi biaya operasional yang tidak perlu misalnya
penghematan biaya listrik, telpon dll.
c. meningkatkan pemasukan melalui penjualan obat dan komoditi
lain yang laku sehingga laba meningkat.
37. Penambahan jumlah karyawan tergantung pada:
UniqueApoteker UGM 2006
10
Kumpulan Soal Kompre Apotek
a. laba yang diperoleh; apakah cukup untuk menutupi biaya
operasional gaji karywan baru (kemampuan menggaji karyawan baru)
b. jumlah karyawan yang sudah ada; apakah sudah mampu
melakukan semua kegiatan apotek dengan efektif dan efesien
c. jam kerja yang berlakuk di apotek
d. adanya perluasan usaha apotek
38. Kenaikan gaji karyawan:
a. minimal kerja dari karyawan lebih dari 2 tahun dapat diberikan
kenaikan gaji (terserah apotekernya)
b. kenaikan gaji karyawan diusahakn bersama dengan kenaikan UMR
atau kenaikan harga.
c. bila karyawan mempunyai kinerja yang baik, maka dapat diberikan
bonus atau insentif.
39. Hal yang perlu diperhatikan sebelum bekerja sama dengan
PSA:
a. perjanjian antara apoteker dan PSA yang jelas dan ditandatangani
di depan notaris
b. perjanjian dibuat selengkap dan sejelas mungkin meliputi: jangka
waktu perjanjian, sistem manajemen, keuangan (gaji), SDM, jam kerja,
serta hak, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing pihak.
40. Bagaimana penggolongan obat di apotek? Contohnya?
a. obat narkotika dan psikotropika, contohnya; narkotika (kodein,
pulv.doveri, codipront); psikotropika (diazepam, luminal, klordiazepoksid,
dll)
b. obat keras, contohnya: glibenklamid, furosemid, INH, ISDN,dll.
c. Obat bebas terbatas, contohnya: CTM, dll
d. Obat bebas, contohnya: parasetamol, dll
UniqueApoteker UGM 2006
11
Kumpulan Soal Kompre Apotek
41. Tanda peringatan pada kemasan obat keras dan obat
bebas terbatas?
Tanda peringatan obat keras: tidak boleh diulang tanpa resep dokter.
Tanda peringatan untuk obat bebas terbatas sesuai dengan SK Menkes RI
Nomor 6355/DIRJEN/SK/69 tanggal 28 Oktober 1969 sebagai berikut:
P-1 : Awas obat keras, bacalah aturan memakainya
P-2 : Awas obat keras, hanya untuk kumur, jangan ditelan
P-3 : Awas obat keras, hanya untuk bagian luar dan badan
P-4 : Awas obat keras, hanya untuk dibakar
P-5 : Awas obat keras, tidak boleh ditelan
P-6 : Awas obat keras, obat wasir, jangan ditelan
42. Tujuan penyimpanan obat narkotika dengan sistem 2
pintu?
Menjaga keamanan untuk menghindari terjadinya pencurian.
43. Obat yang disimpan di kulkas dan berdasarkan apa
penyimpanannya?
Contoh obat :
-- Injeksi tertentu. Contoh :...............................
-- Suppo. Contoh : anusol suppo, dulcolax suppo, stesolid.
-- Obat-obat lain yang harus disimpan pada kulkas.
Alasan :
-- karena obat mudah terhidrolisis pada suhu yang lebih tinggi,
-- obat tersebut efektif pada suhu dingin (vaksin),
-- kestabilan obat
-- untuk mempertahankan bentuk.
44. Siapa yang berhak/dapat melakukan distribusi obat ke
apotek ? peraturan perundang-undangannya?
Obat dapat didistribusikan melalui :
a. Pabrik obat
UniqueApoteker UGM 2006
12
Kumpulan Soal Kompre Apotek
b. Pedagang Besar Farmasi
c. Apotek
d. Rumah Sakit
e. Toko Obat Berijin
f. Importir (untuk obat2 dengan pemesanan khusus misalnya obat
kanker)
Undang-undangnya ....................gak tau
45. Apakah di apotek boleh menjual mie instan/telur? kenapa?
bagaimana kalau menjual bensin ? dasarnya ?
Boleh, karena pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No
922/MENKES/PER/X/1993 Bab IV pasal 6 ayat 3 menyebutkan bahwa
apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan
farmasi.
46. Sanksi jika tidak menjalankan masa bakti ?
Secara legal sebetulnya sanksi tertulis apoteker melaksanakan masa bakti itu
tidak ada hanya konsekuensinya apabila tidak melaksanakan masa bakti maka
apoteker tersebut tidak terdata dalam DinKes setempat.
47. Anda seorang APA di apotek di Madiun yg sedang
menjalankan masa bakti selama 1 thn, anda ingin pindah ke
Makasar, apa yg hrs anda lakukan agar anda dpt melanjutkan
masa bakti anda yg telah berjalan 1 thn tanpa hrs memulai
dari awal lagi ?
Menghubungi DinKes setempat untuk meminta surat keterangan mutasi atau
pindah ke tempat lain dalam hal meneruskan masa baktinya.
UniqueApoteker UGM 2006
13
Kumpulan Soal Kompre Apotek
48. Berapa lama & dimana saja apoteker dpt menjalankan
masa baktinya? Peraturan perundang-undangan ?
Masa bakti adalah suatu masa tertentu dimana kita mengabdikan diri sesuai
dengan profesi kita (tenaga kita dibutuhkan oleh pemerintah).
Masa bakti dilakukan selama 3 tahun (2 tahun untuk Papua). Masa bakti dapat
dilakukan dimana saja kecuali Jakarta.
Peraturan perundang-undangnya Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun
1990
49. Pelanggaran-2 apa saja yg menyebabkan apotek ditutup ?
Terdapat pada Kepmenkes RI No 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Ketentuan
dan Tata Cara Pemberian Ijin Apotik, pada pasal 25 dan 26.
Pasal 25
(1) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mencabut surat izin apotik
apabila :
a. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan yang dimaksud pasal 5
dan atau;
b. Apoteker tidak memenuhi kewajiban dimaksud dalam Pasal 12 dan
Pasal 15 ayat (2) dan atau;
c. Apoteker Pengelola Apotik terkena ketentuan dimaksud dalam pasal
19 ayat (5) dan atau;
d. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dan atau;
e. Surat Izin Kerja Apoteker Pengelola Apotik dicabut dan atau;
f. Pemilik sarana Apotik terbukti terlibat dalam pelanggaran
Perundangundangan di bidang obat, dan atau;
g. Apotik tidak lagi memenuhi persyaratan dimaksud dalam pasal 6 .
(2) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebelum melakukan pencabutan
sebagaimana dimaksud ayat (1) berkoordinasi dengan Kepala Balai POM
setempat.
Pasal 26
UniqueApoteker UGM 2006
14
Kumpulan Soal Kompre Apotek
(1) Pelaksanaan Pencabutan Izin Apotik sebagaimana dimaksud dalam Pasal
25 huruf (g) dilakukan setelah dikeluarkan :
a. Peringatan secara tertulis kepada Apoteker Pengelola Apotik sebanyak
3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing 2
(dua) bulan dengan menggunakan contoh Formulir Model APT-12.
b. Pembekuan Izin Apotik untuk jangka waktu selama-lamanya 6 (enam)
bulan sejak dikeluarkannya penetapan pembekuan kegiatan Apotik
dengan menggunakan contoh Formulir Model APT-13.
(2) Pembekuan Izin Apotik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf (b),
dapat dicairkan kembali apabila Apotik telah membuktikan memenuhi
seluruh persyaratan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan ini dengan
menggunakan contoh Formulir Model APT-14.;
(3) Pencairan Izin Apotik dimaksud dalam ayat (2) dilakukan setelah
menerima laporan pemeriksaan dari Tim Pemeriksaan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat.
50. Pemberian informasi obat oleh apoteker adalah wajib
dilakukan, diatur dlm perundang-2an no berapa?
Terdapat pada Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
51. Apakah pegawai apotek (bukan AA atau apoteker) dpt
mengantarkan obat kerumah pasien? dasar peraturannya?
Tidak boleh. Seperti tercantum dalam Kepmenkes RI Nomor
1027/Menkes/SK/IX/2004 menjelaskan bahwa pelayanan residensial (Home
care) adalah pelayanan apoteker sebagai care giver dalam pelayanan
kefarmasian di rumah-rumah khususnya untuk kelompok lansia dan pasien
dengan pengobatan terapi kronis lainnya.
52. Apa yg dimaksud dgn kode etik? Contoh pelanggaran?
Kode etik profesi adalah kumpulan kendala yg disusun sendiri oleh himpunan
profesi, sebagai pengontrol gerak-gerik anggotanya dlm melaksanakan
UniqueApoteker UGM 2006
15
Kumpulan Soal Kompre Apotek
profesi, yg sarat dgn larangan-2, yg menjamin agar mjd panduan dan pedoman
bahwa orang yg menjalankan profesi itu tdk menyimpang dr tujuan utamanya,
serta menerapkan pengetahuannya utk sebaik-2nya kehidupan sesama
manusia; demikian juga utk menjaga agar tumbuh tekanan-2 dr pihak
pengguna jasa yg dpt merugikan citra profesi akibat pendapat pengguna jasa
yg menilai jasa profesi sebagai komoditi biasa yg hrs dibayar dgn nominasi
uang semata, bkn dgn kehormatan (honorare).
Contoh pelanggaran:
mengganti obat tanpa persetujuan dokter dan pasien
mengambil keuntungan yang tidak sesuai dgn peraturan yg berlaku.
53. Apa yg dimaksud dgn standar keprofesian?
Standar pelayanan jasa keprofesian yg dapat diberikan oleh profesi tsb kpd
masyarakat/klien dan standar keahlian khusus berdasarkan spesialisasi
keahlian profesi tsb.
54. Apa itu malpraktek? Contoh di apotek?
Pekerjaan yg tdk sesuai dgn standar operasional prosedur atau kelalaian dari
profesi tsb dan menimbulkan kerugian bagi pasien.
Contoh: tidak memberikan informasi pada waktu menyerahkan obat ke pasien
sehingga menimbulkan kerugian pasien misalnya : penggunaan ibuprofen
yang diberikan sebelum makan yang dapat mengiritasi lambung
55. Mengapa apoteker hrs disumpah?
a. Sumpah farmasi menekankan pada tugas kemasyarakatan seorang
apoteker, sebagai profesional yang mengemban tugas kemasyarakatan
(mengutamakan kesejahteraan manusia dan pembebasan penderitaan
manusia), maka apoteker harus menggunakan pengetahuan dan keahlian
yg dimiliki dengan penuh tanggung jawab.
b. Mengucapkan sumpah secara simbolis adalah sebuah langkah
formal proses sosialisasi profesional.
UniqueApoteker UGM 2006
16
Kumpulan Soal Kompre Apotek
c. Sumpah biasanya diatur pada permulaan pelaksanaan/ upacara
pemberian lisensi.
d. Dengan mengucapkan sumpah berarti calon apoteker akan selalu
menjaga standar sikap moral dan etika yang tertinggi dalam pelaksanaan
profesinya dan sebagai jalan pembuka/ perjalanan seorang apoteker
sebagai profesi.
56. Mengapa apoteker hrs mempunyai kode etik & standar
profesi?
Apoteker harus mempunyai kode etik dan standar profesi karena Apoteker
adalah profesional kesehatan yang membantu individu dalam mempergunakan
pengobatan yang terbaik. Kode etik dimaksudkan untuk menyatakan prinsip-2
yang membentuk basis fundamental peranan dan tanggung jawab apoteker.
Prinsip-2 tersebut didasarkan pada sifat dan kewajiban moral ditetapkan untuk
membimbing para apoteker dalam berhubungan dengan pasien, profesional
kesehatan dan masyarakat.
57. Sebutkan contoh-2 pelangaran sumpah/janji apoteker !
Mencemarkan nama baik profesi apoteker.
Melakukan pengelolaan, penyimpanan dan distribusi narkotika tanpa
dilaporkan ke DinKes setempat.
58. Apa kewajiban-2 apoteker (berdasarkan kode etiknya)?
a. Seorang apoteker wajib menghormati hubungan perjanjian antara
pasien dan apoteker.
b. Seorang apoteker wajib menjunjung kebaikan atas setiap pasien
dalam cara yang santun, penuh cinta kasih dan ramah.
c. Seorang apoteker wajib menghormati otonomi dan martabat setiap
pasien.
d. Soerang apoteker wajib bertindak dengan kejujuran dan integritas
dalam hubungan profesional.
e. Seorang apoteker harus menjaga kompetensi profesional.
UniqueApoteker UGM 2006
17
Kumpulan Soal Kompre Apotek
f. Seorang apoteker wajib menghormati kemampuan nilai dan
kemampuan teman sejawat dan para profesional kesehatan lainnya.
g. Seorang apoteker wajib melayani kebutuhan individu, komunitas
dan kemasyarakatan.
h. Seorang apoteker wajib mencari keadilan di dalam sebaran sumber
daya kesehatan.
59. Apa yg dimaksud dgn visum, SP, SIA & SIK? Bedanya? UU
yg menjelaskan/mengaturnya?
Visum: Surat ijin kerja untuk apoteker yang akan bekerja diluar apotek
SP: Surat pengakuan dari pemerintah bahwa kita seorang apoteker.
SIA: Surat izin yg diberikan oleh Menteri Kesehatan kepada apoteker atau
apoteker bekerjasama dengan pemilik sarana untuk menyelenggarakan
apotek disuatu tempat tertentu.
SIK: Surat izin kerja yang berlaku di tempat kita bekerja.
Berdasarkan PP No 41 thn 1990.
60. Syarat-2 menjadi apoteker pendamping?
Syarat-syarat untuk menjadi apoteker pendamping sama dengan syarat2
menjadi APA yaitu :
a. Ijasahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan
b. Telah mengucapkan Sumpah/janji sebagai Apoteker
c. Memiliki Surat Ijin Kerja dari Menteri
d. Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk
melaksanakan tugasnya sebagai Apoteker
e. Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi
Apoteker Pengelola Apotik di apotik lain.
61. Kepmenkes 1332/tahun 2002 apakah apotek wajib
memiliki apoteker pendamping selain APA?
Pasal 19
UniqueApoteker UGM 2006
18
Kumpulan Soal Kompre Apotek
(1) Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan melakukan tugasnya
pada jam buka Apotik, Apoteker Pengelola Apotik harus menunjuk
Apoteker pendamping.;
(2) Apabila Apoteker Pengelola Apotik dan Apoteker Pendamping karena
hal-hal tertentu berhalangan melakukan tugasnya, Apoteker Pengelola
Apotik menunjuk Apoteker Pengganti;
(3) Penunjukan dimaksud dalam ayat (1) dan (2) harus dilaporkan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan Kepada
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat dengan menggunakan
contoh Formulir Model APT.9;
(4) Apoteker Pedamping dan Apoteker Pengganti wajib memenuhi
persyaratan dimaksud dalam Pasal 5;
(5) Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan melakukan tugasnya
lebih dari 2 (dua) tahun secara terus menerus, Surat Izin Apotik atas
nama Apoteker bersangkutan dicabut.
Jadi apotek wajib memiliki apoteker pendamping apabila APA
berhalangan hadir.
62. Kasus: Jika terdapat apotek yg saling
berhadap-2an/bersebelahan maka hal ini termasuk dlm
pelanggaran apa?
Menurut Kepmenkes No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tidak ada ketentuan
yang melarang apotek didirikan berhadap-2an/ bersebelahan. Jadi hal ini tidak
termasuk dalam pelanggaran.
63. Apakah apotek dpt melakukan promosi atau mengiklankan
apoteknya? dasar per-UUnya?
Apotek dapat melakukan promosi/ mengiklankan apoteknya hanya pada saat
apotek baru berdiri dan saat apotek pindah ke lokasi lain.
Dasar per UU-nya ...................gak tau
UniqueApoteker UGM 2006
19
Kumpulan Soal Kompre Apotek
64. Sebutkan macam-2 OWA dan contohnya (generik, paten
dan cara kerja)!
OWA 1 (nomor 347/Menkes/SK/VII/1990)
1. Alat kontrasepsi
Contoh : Linestrenol (Exluton)
Levonorgestrel – etinil estradiol (Mikrodiol)
Norgestrel – etinil estradiol (Microgynon, Cyclo progynova)
2. Obat saluran cerna
a. Antasid : Mg trisilikat + Al hidroksida koloidal + papaverin +
klordiazepoksid (Sanmag)
b. Antispasmodik : papaverin (Decamag), ekstrak belladone
(Spasmal)
c. Antispasmodik – analgesik : metampiron, belladone, papaverin
d. Antimual : metoklorpamide HCl (Damaben, Primperan)
e. Laksan : bisakodil supp (Dulcolax, Bicolax, Laxsamex)
3. Obat mulut dan tenggorokan
Contoh : hexetidine (Bactidol, Hexadol); triamcinolone acetonide
(Kenacort, Kenalog in orabase)
4. Obat saluran napas
a. Obat asma : aminophillin supp (Amicain); ketotifen
(Pehatifen, Prevas); terbutalin sulfat (Bricasma, Nairet);
salbutamol (Salbron, Teosal, Salbufen, Ventolin)
b. Sekretolitik – Mukolitik : bromheksin (Bisolvon,
Halmezin, Mucohexin, Mucosulvan, Woods Ekpektoran);
Karbosistein (Mucopront, Mocotab); Asetilsiatein (Sistenol,
Fluimucyl); Oksolamin Sitrat.
5. Obat yang mempengaruhi sistem neuromusculer
a. Analgetik – antipiretik : metampiron (Neuralgin, Dolo-neurobion,
Cetalgin, Novalgin); asam mefenamat (Ponstan, Mefinal);
metampiron + klordiazepoksida/ diazepam (Hedix, Hufralgin)
b. Antihistamin : mebhidrolin (Histapan, Interhistin), pheniramin
hidrogen maleat; astemizol (Comaz, Sines); oxomemazine
UniqueApoteker UGM 2006
20
Kumpulan Soal Kompre Apotek
(Comtusi, Toplexil); homochlorcyclizine HCl (Homoclomin);
dexklorpheniramine maleat (Alpara, Celestamine, Dextamine,
Intunal)
6. Antiparasit
Contoh : mebendazol (Gavox, Vercid, Trivexan)
7. Obat kulit topikal
a. Antibiotik : tetrasiklin (Dumocycline); kloramfenikol (Kemikort,
Erlamicetine); framisetina (Sofra tulle, Daryant tulle); neomicin
(Apolar-N, Benoson-N, Betason-N); Gentamisin (Digenta,
Garamycin, Dermagen); erytromicin (Erysanbe, Aknemycin,
Erybiotic)
b. Kortikosteroid : hydrokortison (Enkacort, Bufacort);
fluprednilidena (Decoderm, Gentacortin); Triamsinolon
(Kenacort, Kenalog in orabase); deksametason (Betason, Benoson,
Digenta); fluokortolon (Ultraproct); desoksimetason (Esperson,
Inerson)
c. Antiseptik lokal : heksaklorofen (Dermisan, Dermol)
d. Antifungi : mikonazole nitrat (Benoson-M, Daktazol); nistatin
(Candistin, Kanditatin, Mycostatin); tolnaftat (Naftate); ekonazol
e. Anestesi lokal : lidokain (Colme, Lidodex)
f. Enzim antiradang topikal kombinasi : heparinoid
g. Pemucat kulit : hidroquinon (Bioquin, Mediquin, Melanox);
hidroquinon + PABA (Vitaquin)
OWA 2 (ada 34 item obat) nomor 924/Menkes/Per/X/1993
1. Albendazol
2. Bacitracin
3. Benorilate
4. Bismuth subcitrate
5. Clindamicin
6. dexametason
7. Ibuprofen
8. Ketoconazole
UniqueApoteker UGM 2006
21
Kumpulan Soal Kompre Apotek
9. Omeperazole
10. Piroxicam
11. Prednisolon
12. Urea, dll
OWA 3 (nomor 1176/Menkes/SK/X/1999)
1. Saluran Pencernaan dan Metabolisme
- Famotidin (antiulkus peptik)
- Ranitidin (anti ulkus peptik)
2. Obat kulit
- Asam azelat (anti acne)
- asam fusidat (anti mikroba)
- motretinida (anti acne)
- tolsiklat (anti fungi)
- tretionin (anti acne)
3. Anti infeksi umum
- Isoniazid
- Rifampisin
- Pirazinamid Anti tuberkulosa
- Etambutol
- Streptomisin
4. Sistem Muskoloskeletal
- Alopurinol (anti gout)
- Diklofenak natrium (anti inflamasi dan anti rematik)
- Piroksikam (anti inflamasi dan anti rematik)
5. Sistem saluran pernapasan
- Klemastin (anti histamin)
- Mequitazin (anti histamin)
- Orsiprenalin (anti asma)
- Prometazin toeklat (anti histamin)
- Setirizin (anti histamin)
- Siproheptadin (anti histamin)
6. Organ-organ sensorik
UniqueApoteker UGM 2006
22
Kumpulan Soal Kompre Apotek
- Gentamisin (obat mata)
- Kloramfenikol (Obat mata)
- Kloramfenikol (obat telinga)
65. Macam-macam SP (Surat Pesanan)
a. Surat Pesanan Untuk Obat Non Psikotropika dan Non Narkotika
Format SP bebas (tidak ditentukan) jadi ukuran dan bentuk
tergantung masing-masing apotek, jumlah item obat dalam tiap SP bebas,
diberi nomor urut SP sesuai apotek, identitas apotek, tanggal, nama dan
jumlah obat, tandatangan APA dan cap apotek. Surat pesanan biasanya
dibuat rangkap 2 atau 3 sama seperti untuk psikotropika.
b. Surat Pesanan Untuk Obat Narkotika
Format sudah ditentukan oleh Departemen Kesehatan untuk
seluruh apotek dengan model N-9. Dalam satu lembar SP hanya boleh
memesan satu item obat narkotika, dimana yang bertanggung jawab
adalah Apoteker dan ditandatangani oleh Apoteker, diberi nomor urut SP
sesuai nomor apotek, serta cap apotek. Surat pesanan untuk narkotika
dibuat rangkap 5, yaitu asli untuk PBF, Manajer Kimia Farma, Dinas
Kesehatan, Balai POM dimana ketiganya (Manager Kimia Farma, DinKes
dan Balai POM) yang mengirim PBF, dan arsip apotek.
c. Surat Pesanan Untuk Obat Psikotropika
Format, ukuran dan bentuk sama dengan SP untuk narkotika yaitu
sudah ditentukan oleh Departemen Kesehatan, tetapi bisa dicetak sendiri.
Untuk Apotek WIPA menggunakan model N-6. untuk SP psikotropika
tidak ada aturan jadi satu lembar SP untuk satu distributor boleh memuat
beberapa item obat, diberi nomor SP, ditandatangani oleh APA dan cap
apotek. Surat pesanan psikotropika dibuat rangkap 3, yaitu asli untuk PBF,
saat terima barang dan arsip apotek.
66. Mengapa almari narkotika harus ditempel (dilekatkan) di
dinding ?
Untuk keamanan sehingga menghindari terjadinya pencurian.
UniqueApoteker UGM 2006
23
Kumpulan Soal Kompre Apotek
67. Perhitungan BEP, ROI, margin ?
1. Break Even Point (BEP)
Adalah suatu teknik analisa yang menunjukkan suatu keadaan
usaha tidak mengalami keuntungan atau pun kerugian. Fungsi dari analisa
BEP antara lain digunakan untuk perencanaan laba, sebagai alat
pengendalian, alat pertimbangan dalam menentukan harga jual dan alat
pertimbangan dalam mengambil keputusan (Anief, 2001).
Rumus BEP :
BEP = Break Even Point
FC = Fixed Cost (Biaya tetap)
VC = Variable Cost (Biaya Variabel)
TR = Total Revenue (Hasil Penjualan)
Semakin kecil waktu balik modal, maka semakin prospektif
pendirian apotek, hal ini menandakan semakin besar tingkat pengembalian
modal dan keuntungan bersih rata-rata juga besar.
2. Return On Investmen (ROI) dan Pay Back Periode
Untuk mengetahui apakah modal yang ditanam di apotek lebih
menguntungkan daripada investasi di bank maka dapat digunakan ROI
(Return on Investment) dan Pay Back Period untuk mengetahui berapa
lama modal akan kembali dari usaha apotek yang dilakukan.
Rumus Return On Investmen (ROI)
Rumus Pay Back Periode (PBP)
UniqueApoteker UGM 2006
24
1BEP = X FC 1- VC/TR
Laba BersihROI = X 100 %
Total Investasi
Total Investasi PBP =
Laba Bersih
Kumpulan Soal Kompre Apotek
3. Margin (index)
Jika obat bebas (HV) index umumnya dikalikan 1,1
Jika obat keras index umumnya dikalikan 1,3
Maksimal index tidak boleh melebihi HET
68. Perbedaan OGB dan OG ?
OGB adalah Obat Generik Berlogo dan diproduksi oleh industri farmasi yang
sudah memenuhi standar CPOB.
OB adalah Obat Generik (tidak pake logo) dan diproduksi oleh industri
farmasi yang masih belum memenuhi standar CPOB.
69. Kasus : apakah obat luar negeri boleh apa tidak
dikonsinyasi ?
Obat luar negeri boleh dilakukan konsinyasi apabila sudah mendapatkan
registrasi dari DepKes RI.
70. Buku defecta apa saja yang dicatat ?
Buku Defecta merupakan buku yang digunakan untuk mencatat
barang/obat yang harus dipesan (habis atau menipis) untuk memenuhi
kebutuhan ketersediaan barang/obat. Fungsi buku ini untuk mengecek barang
dan stok barang, untuk menghindari kelupaan pemesanan kembali barang,
sehingga kemungkinan terjadinya stock out bisa dihindari.
Yang dicatat dalam buku ini adalah nama barang yang habis, jumlah barang
sisa, nama PBF/industri.
71. Strategi pengembangan apotek ?
UniqueApoteker UGM 2006
25
Kumpulan Soal Kompre Apotek
Strategi pengembangan apotek ada dua macam yaitu intensifikasi dan
ekstensifikasi. Pengembangan apotek intensifikasi meliputi :
1. Pelayanan baik.
2. Ramah, mau bergaul, penuh pengabdian, mampu bekerjasama dengan
pasien.
3. Resep bisa diantar, konsultasi obat gratis, cek tekanan darah.
4. Administrasi mudah.
5. Pelayanan cepat.
6. Karyawan.
Untuk mengembangkan sebuah apotek tidak terlepas dari peran karyawan,
maka diperlukan pengelolan SDM dengan baik, karyawan harus dibina
untuk meningkatkan prestasi. Metode reward & punishment bisa memacu
karyawan untuk disiplin dalam bekerja. Agar pelayanan obat di apotek
juga dapat dilaksanakan dengan cepat maka perlu dipertimbangkan jumlah
karyawan yang cukup, tentu saja hal ini juga mempertimbangkan faktor
cost dan benefit.
7. Ketersediaan
Diusahakan semua obat yang dibutuhkan pasien tersedia lengkap sehingga
apotek tidak akan pernah menolak resep dari pasien untuk menghindari
kekecewaan pasien.
8. Fasilitas
Untuk memuaskan hati pelanggan apotek, fasilitas yang tersedia di apotek
sangat menunjang, di antaranya timbangan berat badan, ruang tunggu
yang nyaman (dilengkapi TV).
Pengembangan apotek secara ekstensifikasi meliputi :
1. Diferensiasi produk
Produk obat yang tersedia jangan hanya berasal dari satu pabrik, karena
biasanya resep-resep yang datang berasal dari produk yang berbeda.
2. OTC formula buatan sendiri
Apotek boleh menyediakan OTC formula buatan sendiri salah satunya
sebagai usaha diferensiasi produk. Obat-obatan buatan sendiri yang
UniqueApoteker UGM 2006
26
Kumpulan Soal Kompre Apotek
memberi khasiat baik bagi pasien akan memberikan kepercayaan lebih
bagi apotek, hal ini dapat menambah pelanggan.
3. Konseling digalakkan
Perannya Apoteker disini sangat diperlukan karena merupakan salah satu
kewajiban untuk memberikan informsi yang bukan hanya sekedar
pemberitahuan cara penggunaannya, tetapi perlunya Apoteker
memberitahukan kepada pasien dalam bentuk konseling terutama untuk
obat-obat yang memberikan resiko lebih.
4. Pembukaan cabang
Salah satu cara yang baik untuk pengembangan apotek dengan pembukaan
cabang, apalagi bila apotek tersebut sudah cukup dikenal oleh masyarakat
karena keramahan atau dalam pelayanan ke pasien baik.
5. Kerja sama dengan instansi
Kerja sama ini akan menambah pendapatan apotek, dan memberikan
kepercayaan bahwa Apoteker tersebut baik, maka akan terjadi kerja sama
dengan instansi tersebut.
6. Diferensiasi usaha
Usaha untuk pengembangan apotek yang dikelola bukan hanya apotek
saja, tetapi bisa membuka poliklinik, laboratorium klinik, optic, dan lain-
lain, dimana usaha tersebut dibuka di dekat apotek.
72. Dasar pembelian barang
Pembelian dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu :
1. Pembelian Berencana
Merencanakan pembelian berdasarkan penjualan per minggu atau
per bulan. Keuntungannya apotek dapat mengetahui obat-obat yang
bersifat fast moving dan slow moving sehingga memudahkan dalam
pengadaan. Metode ini biasanya digunakan untuk apotek yang telah
berjalan. Cara ini biasa digunakan untuk membeli barang yang sukar
diperoleh karena PBF berada di luar kota.
2. Pembelian Spekulatif
UniqueApoteker UGM 2006
27
Kumpulan Soal Kompre Apotek
Pembelian dilakukan dalam jumlah yang lebih besar dari
kebutuhan dengan harapan akan ada kenaikan harga dalam waktu dekat
atau adanya diskon atau bonus. Pengadaan secara spekulatif ini
hendaknya harus diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan sehingga
tidak terjadi penumpukan yang dapat menyebabkan kerugian.
3. Pembelian dalam Jumlah Terbatas (hand by mount buying)
Pembelian dilakukan sesuai dengan kebutuhan dalam jangka
pendek atau pembelian dilakukan jika dana yang tersedia terbatas dan
PBF berada dalam satu kota. Biasanya digunakan pada apotek yang baru
buka atau memiliki modal yang terbatas.
73. Pemesanan obat sebelum memiliki SP (Surat Penugasan)
Apoteker wajib meminta rekomendasi dari Departemen Kesehatan untuk
diperbolehkan melakukan pembelian obat ke PBF.
74. Hubungan ROI dan BEP
Semakin cepat BEP dicapai maka semakin cepat pula pencapaian ROI.
75. Bagaimana cara meningkatkan laba apotek ?
o Meningkatkan index keuntungan
o Mengurangi biaya tetap
o Meningkatkan omzet
o Mempunyai karyawan yang ideal dan dapat dipercaya
o Mampu melihat kedepan – ekspektasi customer
o Aktif berkomunikasi dengan pasien
o Instrospeksi SDM yang ada atau yang bakal ada
o Mempunyai fasilitas yang lebih dari apotek yang lain
76. Menghitung HNA jika obat nempil dari apotek lain
Bila apotek A nempil obat dari apotek B, maka apotek B akan memberikan
discount 10% dari harga jual apotek lepada apotek A.
UniqueApoteker UGM 2006
28
Kumpulan Soal Kompre Apotek
Misalnya apotek B index keuntungannya 1,3, maka untuk menjual obat
keapotek A maka apotek B hanya mengambil keuntungan 1,17.
Jadi HNA apotek A : harga beli dari apotek B
1,17
77. Macam-2 pajak
Berdasarkan kelompoknya pajak ada beberapa macam dan semuanya
harus dibayar oleh apotek meliputi :
1. Pajak Daerah
Pajak daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya berada
pada pemerintah daerah baik tingkat propinsi maupun kabupaten. Pajak
daerah ditentukan oleh masing-masing daerah, dan macam pajak yang
harus dibayar adalah :
a. Pajak Barang Inventaris
Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah terhadap barang
yang digunakan di apotek atau barang inventaris milik apotek seperti
pajak televisi (sekarang sudah tidak ada) dan pajak kendaraan
bermotor.
b. Pajak reklame/iklan
Pajak reklame adalah pajak yang dikenakan terhadap
pemasangan papan nama apotek di luar atau di dalam lingkungan
apotek. Pajak tergantung lokasi dan besar papan nama apotek. Jika
nama apotek ditulis/disertakan di dalam papan nama suatu perusahaan
tertentu, pajak reklame akan ditanggung oleh perusahaan tersebut.
c. Surat Keterangan Ijin Tempat Usaha.
d. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).
2. Pajak Pusat
Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat.
Pajak pusat meliputi :
a. Pajak Tidak Langsung
UniqueApoteker UGM 2006
29
Kumpulan Soal Kompre Apotek
Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya bisa
dilimpahkan pada pihak lain.
1) Bea Materai, untuk kuitansi lebih dari Rp. 250.000,00 dikenakan
biaya materai Rp. 3000,00.
2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN), merupakan pajak tak langsung
yang dikenakan pada setiap pembelian berapa pun jumlah rupiah
yang dibelanjakan. Besarnya pajak yang harus dibayar sebesar
10% dari jumlah pembelian. Misalnya untuk setiap pembelian obat
khususnya untuk PBF yang PKP (Pengusaha Kena Pajak) maka
dikenai PPN sebesar 10%.
b. Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul sendiri oleh
wajib pajak yang bersangkutan. Pajak langsung meliputi :
1) Pajak Penghasilan (PPh)
Menurut Undang-undang Perpajakan Nomor 17 tahun
2000, ada beberapa pajak yang dikenakan untuk usaha apotek.
a) PPh 21
Pasal 21 Undang-undang Perpajakan Nomor 17 tahun
2000, menyatakan bahwa pajak ini merupakan pajak pribadi
(penghasilan karyawan tetap) terhadap gaji karyawan setiap tahun
yang telah dikurangi penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Pajak
ini dikenakan pada karyawan tetap yang telah melebihi PTKP dan
dibayarkan sebelum tanggal 15 setiap bulan. Keterlambatan
pembayaran dikenai denda sebesar Rp 50.000,00 ditambah 2%
dari nilai pajak yang harus dibayarkan. Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP) yaitu :
Rp 2.880.000 untuk diri wajib pajak
Rp 1.440.000 tambahan untuk wajib pajak kawin
Rp 1.440.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga (anak)
paling banyak 3 orang.
Pengurangan yang diperbolehkan adalah biaya jabatan
sebesar 5% dengan jumlah maksimal Rp. 1.296.000,00/tahun atau
UniqueApoteker UGM 2006
30
Kumpulan Soal Kompre Apotek
Rp. 108.000,00/bulan dan iuran yang terkait dengan gaji yang
dibayar oleh pegawai kepada dana pension sebesar 5% maksimal
Rp. 432.000,00/tahun atau Rp. 36.000,00/bulan.
b) PPh 23
Apabila apotek dimiliki suatu persero maka selain pajak
diatas, dikenakan pula ketentuan PPh pasal 23 yang mengatur
bahwa keuntungan bersih yang dibagikan kepada persero dikenai
15% dari saham yang dibagikan tersebut (Anonim, 2000). PPh 23
merupakan pajak yang dikenakan pada badan usaha berdasarkan
pembagian deviden.
c) PPh 25
Berupa pembayaran pajak yang berupa cicilan tiap bulan
sebesar 1/12 dari perhitungan pajak satu tahun sebelumnya.
Pembayaran dilakukan setiap bulan sebelum tanggal 15 dan pada
akhir tahun diperhitungkan dengan besar pajak yang
sesungguhnya yang harus dibayar. Pajak keuntungan bersih
dihitung berdasarkan undang-undang perpajakan No. 17 tahun
2000 menyatakan bahwa ketentuan yang berlaku dalam
perhitungan pajak sesuai PPh 25 :
i) Untuk Badan Usaha
(1) Jika keuntungan suatu perusahaan < Rp 50 juta maka
dapat dikenai pajak sebesar 10%
(2) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 50 juta –
Rp100 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 15%.
(3) Jika keuntungan suatu perusahaan > Rp 100 juta maka
dapat dikenai pajak sebesar 30%.
ii) Untuk Pajak Perseorangan :
(1) Jika keuntungan suatu perusahaan < Rp 25 juta maka
dapat dikenai pajak sebesar 5%.
UniqueApoteker UGM 2006
31
Kumpulan Soal Kompre Apotek
(2) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 25 juta – Rp
50 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 10%.
(3) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 50 juta – Rp
100 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 15%.
(4) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 100 juta
sampai Rp 200 juta maka dapat dikenai pajak sebesar
25%.
(5) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 200 juta
maka dapat dikenai pajak sebesar 35%.
d) PPh 28
Apabila pajak yang terhutang untuk satu tahun pajak
ternyata lebih kecil dari jumlah kredit pajak (PPh 25) maka setelah
dilakukan perhitungan, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan
setelah dilakukan pemeriksaan dengan hutang pajak berikut
sanksi-sanksinya.
e) PPh 29
Apabila pajak yang terhutang untuk satu tahun pajak
ternyata lebih besar dari jumlah kredit pajak yang sudah dilakukan
perhitungan, maka kekurangan pajak yang terhutang harus
dilunasi selambat-lambatnya tanggal 25 bulan ketiga setelah tahun
pajak berakhir bagi Wajib Pajak sebelum surat pemberitahuan
disampaikan.
2) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan dikenakan setiap tahun dan
besarnya tergantung dari luas tanah, luas bangunan, serta lokasi
apotek yang ditempati apotek sebagai sarana usaha.
3) Pengusaha Kena Pajak (PKP)
UniqueApoteker UGM 2006
32
Kumpulan Soal Kompre Apotek
Merupakan pajak yang dikenakan kepada badan usaha
atau orang pribadi yang melakukan usaha. Pengusaha kecil dengan
kemampuan sendiri dapat mengajukan permohonan untuk menjadi
PKP.
78. Pengelolaan narkotika dan psikotropika
1. Pengelolaan Narkotika
Narkotika merupakan salah satu obat yang diperlukan dalam
bidang pengobatan dan ilmu pengetahuan untuk tujuan pendidikan,
pengembangan ilmu dan penerapannya. Narkotika dapat menimbulkan
ketergantungan yang sangat merugikan apabila digunakan tanpa
pembatasan dan pengawasan ketat. Penanggung jawab dalam pengelolaan
obat narkotika adalah seorang AA yang ditunjuk oleh APA. Pembuatan,
penyimpanan, pengedaran dan penggunaan narkotika tanpa pembatasan
dan pengawasan yang seksama dan bertentangan dengan peraturan yang
berlaku merupakan kejahatan yang sangat merugikan perorangan,
masyarakat dan merupakan bahaya yang besar bagi kehidupan manusia
dan kehidupan negara dibidang politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya
serta ketahanan nasional bangsa Indonesia. Dimana pengelolaan narkotika
di Apotek WIPA sudah sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan. Pengelolaan narkotika ini meliputi :
a. Pengadaan/pembelian Narkotika
Pasal 5 ayat 1 UU Nomor 9 tahun 1976 disebutkan bahwa
Menteri Kesehatan memberi izin kepada apotek untuk membeli,
meracik, menyediakan, memiliki atau menyimpan untuk persediaan,
menguasai, menjual menyalurkan, menyerahkan, mengirim dan
membawa atau mengangkut narkotika untuk kepentingan pengobatan.
Pembelian obat narkotika dilakukan dengan menggunakan surat
pesanan narkotika model N-9 ke PBF PT Kimia Farma (PBF yang
mendapat ijin dari pemerintahan untuk menyalurkan obat narkotika)
dan dibuat 5 lembar untuk PBF, Dinas Kesehatan Wilayah, Balai
Besar POM, Manager Kimia Farma Pusat, dan arsip apotek. Setiap
UniqueApoteker UGM 2006
33
Kumpulan Soal Kompre Apotek
satu SP hanya dapat digunakan untuk satu item/satu jenis narkotika.
Dimana kertas SP ini dapat dibeli di Kimia Farma, karena apotek tidak
boleh membuat sendiri.
b. Penyimpanan Narkotika
Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika dilakukan secara
khusus. Untuk penyimpanan narkotika diletakkan pada lemari khusus
yang tidak tembus cahaya, dengan ukuran 40x80x100 cm dan
memiliki dua bagian dengan dua pintu serta lemari tersebut dilekatkan
pada dinding. Satu bagian untuk tempat penyimpanan stok dan
dilengkapi dengan kartu stok, bagian yang lain untuk menyimpan obat
yang digunakan sehari-hari dan dilengkapi dengan kartu stelling.
Lemari tersebut dikunci dan tidak diberi penandaan apapun untuk
menghindari pencurian.
c. Pelayanan Narkotika
Obat golongan narkotika hanya dapat diberikan kepada pasien
bila menggunakan resep dokter atau kopi resep dengan tanda nedet
dari apotek yang menyimpan resep asli. Hal ini sesuai dengan surat
edaran Ditjen POM Nomor 336/E/SE/77 disebutkan sesuai pasal 7
ayat 2 UU RI Nomor 9 tahun 1976 tentang narkotika, apotek dilarang
mengulangi menyerahkan narkotika atas resep yang sama dari seorang
dokter atau atas dasar salinan resep.
Resep-resep tersebut kemudian disimpan secara terpisah.
Setiap pengeluaran dicatat di kartu stelling lengkap dengan nomor
resepnya, kemudian dicatat di buku narkotika dan psikotropika. Resep
yang mengandung narkotika diberi tanda garis merah, kemudian
dipisahkan untuk dicatat dalam buku register narkotika. Pencatatan
meliputi tanggal, nomor resep, tanggal pengeluaran, jumlah obat,
nama pasien, alamat pasien, dan nama dokter. Dilakukan pencatatan
tersendiri untuk masing-masing nama obat narkotika.
Pengecekan resep dengan pengeluaran obat tersebut dilakukan
setiap bulan untuk kemudian dibuat laporan bulanan. Untuk setiap
penggunaan abat golongan narkotika dan psikotropika maka dicatat
UniqueApoteker UGM 2006
34
Kumpulan Soal Kompre Apotek
jumlah pengeluaran dan sisa yang ada, jika ada perbedaan maka
dilakukan kontrol lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk menghindari
adanya terjadi penyalahgunaan obat dan juga digunakan untuk
membuat laporan.
d. Pelaporan Narkotika
Apotek berkewajiban untuk menyusun dan mengirimkan
laporan bulanan kepada Menteri Kesehatan mengenai pemasukan dan
pengeluaran narkotika yang ada dalam pengawasannya sesuai dengan
pasal 18 ayat 2 UU Nomor 9 tahun 1976. Laporan narkotika berisi
nomor urut, nama sediaan, satuan, sediaan awal bulan, pemasukan,
persediaan akhir bulan, dan keterangan. Dilaporkan setiap bulan
selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya Laporan harus
ditanda tangani oleh APA disertai dengan nama terang dan nomor
SIK, serta cap apotek. Pelanggaran terhadap ketentuan mengenai
penyimpanan dan pelaporan dapat dikenakan sanksi administratif oleh
Menteri Kesehatan berupa teguran, peringatan, denda administratif,
penghentian sementara kegiatan dan pencabutan izin. Adapun contoh
sedian jadi obat narkotika yang dilaporkan Apotek WIPA tiap bulan
adalah codein 10 mg dan 20 mg, codipront syrup, doveri 100 mg dan
200 mg, dan tinctura opii crocata.
e. Pemusnahan Narkotika
Pemusnahan obat golongan narkotika dapat dilakukan karena
kadaluarsa dan tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada
pelayanan kesehatan. Pemusnahan resep dilakukan dengan membuat
berita acara yang memuat nama, jenis, sifat, dan jumlah narkotik;
keterangan tempat jam hari, tanggal, bulan dan tahun; tanda tangan
dan identitas pelaksana dan pejabat yang menyaksikan dalam hal ini
yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Ketentuan lebih lanjut syarat
dan tata cara pemusnahan diatur dengan Keputusan Menteri Kesehatan
2. Pengelolaan Psikotropika
Psikotropika diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997
dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 688/MENKES/VII/1997.
UniqueApoteker UGM 2006
35
Kumpulan Soal Kompre Apotek
Obat keras tertentu adalah zat psikotropika alamiah maupun sintesis yang
dalam penggunaannya menimbulkan ketergantungan baik secara fisik
maupun psikis dan ada kemungkinan disalahgunakan.
Untuk memonitor penggunaan obat psikotropika, dilakukan
pencatatan resep yang berisi obat golongan psikotropika (OKT) dalam
buku register. Buku ini memuat nomor urut, nama sediaan OKT, satuan,
persediaan awal, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, sisa akhir bulan
dan keterangan. Adapun OKT yang harus dilaporkan antara lain adalah
diazepam, diazepin, bromozepam, nitrozepam, benzodiazepin, dll
a. Pengadaan/pembelian Psikotropika
Pengadaan produk obat psikotropika dilakukan dengan
menggunakan surat pesanan khusus psikotropika, yang dibuat tiga
rangkap, satu lembar untuk PBF dan dua lembar untuk apotek WIPA.
Pemesanan psikotropika dilakukankan ke PBF yang telah memiliki
izin khusus sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berbeda dengan SP narkotika, SP psikotropika diperbolehkan
memesan lebih dari satu jenis untuk setiap lembar SP, selain itu
jumlah PBF yang menjual obat psikotropika lebih dari satu. SP
psikotropika harus mencantumkan nama, alamat apotek, nama dan
tandatangan APA serta nomor SIK, nama dan alamat distributor.
b. Penyimpanan Psikotropika
Obat psikotropika disimpan dalam rak tersendiri atau lemari
khusus dan disusun menurut alfabetis. Untuk kartu stelling obat
psikotropika disimpan di rak khusus dan pengeluaran psikotropika
diawasi melalui pembukuan pengeluaran psikotropika.
c. Pelayanan Psikotropika
Resep yang mengandung obat psikotropika diberi garis bawah
biru atau garis hitam dan penggunaannya dimonitor dengan
melakukan pencatatan yang berisi psikotropika atau Obat Keras
Tertentu (OKT) ke dalam buku khusus yaitu buku catatan OKT harian
dan bulanan. Pada buku catatan OKT harian dituliskan tanggal
keluarnya obat, nomor resep, kode, nama obat, bentuk sediaan obat,
UniqueApoteker UGM 2006
36
Kumpulan Soal Kompre Apotek
nama dan alamat pasien, nama dan alamat dokter, dikeluarkan
berdasarkan resep atau permintaan dari apotek lain, jumlah obat.
Sedangkan pada buku catatan OKT bulanan dilakukan pencatatan
terhadap tiap jenis obat psikotropika meliputi bualan dan tahun
dikeluarkannya OKT, tanggal, nomor resep, nama dan alamat pasien,
nama dokter, keterangan (untuk penambahan stok obat), jumlah obat
yang keluar, sisa stok obat.
d. Pelaporan Psikotropika
Penggunaan psikotropika perlu dilakukan monitoring dengan
mencatat resep-resep yang berisi obat psikotropika dalam buku
register yang berisi nomor, nama sediaan, satuan, persediaan awal,
jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, sisa akhir bulan dan
keterangan. Pencatatan dan pelaporan dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Balai POM.
Pelanggaran terhadap pencatatan dan pelaporan dapat dikenakan
sanksi administrasi berupa teguran lisan dan tertulis (peringatan),
denda administratif, penghentian sementara kegiatan, pencabutan izin.
e. Pemusnahan Psikotropika
Pemusnahan psikotropika dapat dilakukan bila kadaluwarsa,
tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan.
Pemusnahan dilakukan dengan membuat berita acara yang memuat
nama, jenis, sifat dan jumlah, keterangan tempat, jam, hari, tanggal,
bulan dan tahun, tandatangan dan identitas pelaksanaan dan pejabat
yang menyaksikan ditunjuk oleh Menteri Kesehatan, serta dilakukan
dalam waktu tujuh hari setelah mendapat kepastian.
Untuk memonitor penggunaan obat psikotropika dilakukan
dengan pencatatan resep-resep yang berisi obat psikotropika dalam
buku register. Buku ini memuat nomor urut, nama sediaan OKT,
satuan, persediaan awal, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, sisa
akhir bulan dan keterangan. Adapun OKT yang harus dilaporkan
antara lain adalah Diazepam, Diazepin, Bromozepam, Nitrozepam,
Benzodiazepin, dll. Psikotropika dapat diperoleh dari PBF yang
UniqueApoteker UGM 2006
37
Kumpulan Soal Kompre Apotek
berizin, industri farmasi berizin, apotek lainnya. Apotek dapat
menyerahkan psikotropika kepada :
a. Rumah sakit, permintaan tertulis yang ditandatangani dokter atau
direktur rumah sakit.
b. Puskesmas, permintaan tertulis yang ditandatangi dokter atau
kepala puskesmas.
c. Apotek lainnya, permintaan tertulis yang ditandatangani Apoteker.
d. Balai pengobatan, permintaan tertulis yang ditandatangani oleh
dokter penanggungjawab.
e. Dokter, dengan resep dokter.
f. Pasien, dengan resep dokter.
79. Perbedaan kartu stok dan stelling
o Kartu stok adalah blangko stok barang yang ada di
gudang dan setiap lembar hanya tertulis satu item barang. Harus dibuat
selengkap mungkin seperti tanggal, PBF, no. batch, ED, keluar masuknya,
no. faktur.
o Stok depan/stelling card merupakan kartu stok yang
terdapat di ruang racik/tempat sirkulasi obat dan diletakkan berdekatan
dengan barang. Kartu stelling merupakan kartu pengendali sehingga lebih
mudah dalam pengontrolan. Yang tertulis dalam kartu ini tidak selengkap
seperti kartu stok yaitu meliputi tanggal, jumlah keluar, jumlah masuk
dan sisa.
80. Contoh obat bebas, bebas terbatas, OWA, narkotika dan
psikotropika
o Obat bebas : Bodrex, Neozep, Paracetamol, Vitamin IPI, Aspirin
o Obat bebas terbatas : Ultraflu, Sanaflu, Inza
o OWA : Mikroginon, Salbutamol, Aminophillin suppo, Piroxicam
o Obat narkotika : Doveri, Codein
o Obat psikotropika : Sanmag. Phenobarbital, Diazepam
UniqueApoteker UGM 2006
38
Kumpulan Soal Kompre Apotek
81. Menghitung HPP
HPP (Harga Pokok Penjualan) = persediaan awal + pembelian – persediaan
akhir
82. Kasus iter
o Resep narkotika tidak boleh di iter
o Resep psikotropika dan resep umum boleh di iter
83. Contoh obat analgetik yang dikombinasi dengan diazepam
Proneuron dan Neiropion
84. Evaluasi apotek
Evaluasi apotek yang dilakukan antara lain :
a. Menghitung BEP
b. Menghitung ROI dan Pay Back Periode
c. Menghitung laporan laba-rugi
d. Membuat neraca
85. Menghitung laba bersih dari index {1,3 (R/) dan 1,1 (HV)}
o Laba bersih = HJA – HNA
86. Obat suntik apakah bisa dibeli tanpa resep atau tidak
Tidak, karena obat suntik biasanya merupakan obat keras yang harus dibeli
dengan resep dokter.
87. Menurut UU copy R/ obat non narkotika bisa dilayani apa
tidak ?
Menurut UU no.
88. Untuk obat yang tidak laku apa yang harus dilakukan
o Dijual ke apotek lain (kerjasama)
o Kembalikan ke PBF (sesuai perjanjian yang disepakati)
UniqueApoteker UGM 2006
39
Kumpulan Soal Kompre Apotek
o Coba menawarkan kepada pasien dengan alasan obat yang dibeli pasien
mempunyai indikasi dan khasiat yang sama dengan obat yang diminta
pasien.
89. Apakah obat generik bisa diganti dengan branded ?
alasannya
Tidak diizinkan untuk mengganti obat generik yang ditulis dalam resep
dengan obat paten. Bisa diganti jika obat generik itu di apotek kita dan
sekitarnya sedang kosong (kosong dari pabriknya). Berdasarkan
PERMENKES No. 922/MENKES/PER/X/1993 pasal 15 ayat 2.
90. Kalo obat generik kosong dari pabrik, bagaimana buktinya
jika diperiksa ?
Apotek wajib membuat laporan yang menyatakan bahwa obat generik sedang
mengalami kekosongan (mulai dari tanggal....sampai tanggal obat tersebut
tersedia kembali).
91. Bagaimana konseling pada pasien yang tidak bisa diajak
kerjasama ?
Hanya diberikan informasi yang penting saja mengenai aturan pakai, cara
penyimpanan, dan efek samping.
92. Nomor registrasi
Nomor pendaftaran sediaan farmasi dan alkes yang dikeluarkan oleh Badan
POM bahwa sediaan farmasi dan alkes tersebut sudah terdaftar sehingga
terjamin mutu dan keamanannya untuk dikonsumsi.
93. Laporan statistika obat generik berlogo
Laporan ini memuat jumlah lembar resep per bulan yang masuk, persentase
resep generik berlogo dibandingkan dengan resep seluruhnya untuk
mengetahui keberhasilan resep generik terhadap patenserta laporan generik
berlogo yang mengalami kekosongan. Dilaporkan tiap bulan ke Dinas
UniqueApoteker UGM 2006
40
Kumpulan Soal Kompre Apotek
Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Besar POM, Dinas Kesehatan
Kesejahteraan Propinsi dan arsip apotek.
94. Kasus : ada waria yang meminta pil KB, menurut anda?
Kita tidak bisa memberikan Pil KB, karena penggunaan kontrasepsi oral
pertama kali harus dibeli dengan resep dokter.
95. UU ketenagakerjaan No 13/2003 pasal 77 & 78 tentang jam
verja?
??????????????
96. Perhitungan resep paten dan generik berlogo ?
?????????????
UniqueApoteker UGM 2006
41