apotek geweka farma

Download apotek GeWeKa Farma

If you can't read please download the document

Upload: inten-luhman

Post on 02-Jul-2015

468 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Terciptanya masyarakat yang sehat tidak terlepas dari pentingnya menjaga kesehatan

itu sendiri, oleh karena itu sarana kesehatan yang akan mendukung terciptanya masyarakat yang sehat menjadi penting untuk diperhatikan baik oleh instansi kesehatan, pemerintah, maupun masyarakat luas pada umumnya. Sarana kesehatan pokok di Indonesia mencakup rumah sakit, klinik, puskesmas, serta apotek maupun toko obat. Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaannya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotek adalah menyediakan obat obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini, kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi utama berubah menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien. Daerah Jimbaran, terutama Jalan Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, merupakan daerah kunjungan wisata baik turis lokal maupun mancanegara. Dari data yang didapat, daerah ini memiliki jalur yang padat dengan asumsi tingkat kunjungan tinggi, sehingga daerah ini merupakan tempat yang strategis untuk pendirian sebuah apotek. Sepanjang 1 km sekitar lokasi pembuatan apotek merupakan salah satu daerah dengan pusat keramaian yang tinggi karena berada pada jalur utama menuju tempat-tempat wisata strategis seperti Culture Park Garuda Wisnu Kencana, Dream Land, Uluwatu dan belasan pantai dengan lokasi surfing terbaik di dunia. Jumlah pusat pelayanan kesehatan sekitar apotek yang akan didirikan juga memiliki potensi untuk mendukung berkembangnya apotek yang akan didirikan. Beberapa dokter praktek sekitar memberikan peluang masuknya resep dari dokter tersebut ke apotek untuk menambah omzet apotek. Jika memungkinkan apotek dapat menjalin ikatan kerja sama dengan dokter sekitar dalam menyediakan obat-obat yang diresepkan oleh dokter tersebut, sehingga lebih banyak pasien yang mengambil obatnya di apotek yang akan didirikan. Selain

itu, fasilitas pelayanan lain seperti klinik dan puskesmas juga berpeluang untuk memberikan omzet. Dari hal tersebut diatas, maka pendirian apotek di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan dapat dipertimbangkan. Jalan Uluwatu, Kelurahan

1.2

Maksud dan Tujuan

1. Untuk mengetahui potensi pasar pada pendirian apotek didaerah Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan. 2. Untuk dapat mengetahui kelayakan suatu apotek didirikan di daerah Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan.

BAB II STUDI KELAYAKAN

2.1

Aspek Pelayanan Bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Apotek GeWeKa meliputi pelayanan dengan

resep, non resep (swamedikasi dan swalayan farmasi), pelayanan KIE, Delivery Service, Home Care dan dokter praktek. 2.1.1 Pelayanan dengan Resep A. Penerimaan Resep 1. Apoteker menerima resep pasien 2. Dilakukan skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical dan klinik a. Persyaratan administratif: i. ii. iii. iv. v. vi. Nama, SIP dan alamat dokter Tanggal penulisan resep Tanda tangan/paraf dokter penulis resep Nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien Cara pemakaian yang jelas Informasi lainnya

b. Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara pemakaian dan lama pemberian c. Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain lain). Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah

pemberitahuan 3. Dihitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga 4. Pasien dipersilahkan menunggu 5. Ditulis nomor struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan print out 6. Dicocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan print out.

B. Peracikan Obat 1. Dilakukan pengecekan ketepatan jumlah obat yang diperlukan 2. Apoteker/Asisten Apoteker membuat etiket sesuai permintaan di resep 3. Dilakukan penyiapan obat sesuai jumlah yang diminta pada resep 4. Obat diracik sesuai dengan yang tertulis pada resep 5. Proses pencampuran dan penyiapan obat racikan dilakukan oleh Juru Resep di bawah pengawasan Apoteker/Asisten Apoteker dan atau Asisten Apoteker maupun Apoteker. 6. Setelah pengerjaan obat selesai, diperiksa kembali oleh Apoteker/AA dan dikemas dalam klip plastik. 7. Untuk obat yang belum diambil seluruhnya atau pasien meminta copy resep, WAJIB dibuatkan copy resep yang ditandatangani oleh Apoteker/Asisten Apoteker 8. Bagi pasien yang meminta kuitansi dibuatkan kuitansi.

C. Penyerahan Obat 1. Sebelum diserahkan, Apoteker wajib melakukan pengecekan obat dengan resep 2. Obat diserahkan kepada pasien dengan mengecek nama pasien dengan nama yang tertulis pada resep 3. Memberi penjelasan kepada pasien mengenai jenis obat, kegunaan, cara pakai dan cara penyimpanan obat, efek samping atau akibat yang mungkin timbul dan cara mengatasinya serta pantangan yang harus dilakukan. Untuk resep yang diambil sebagian, dianjurkan segera diambil sebelum obat habis, terutama untuk Antibiotika 4. Untuk obat yang diantar ke rumah dilakukan : a. Pembungkusan obat, copy resep maupun kuitansi ke dalam plastik dengan rapi, semua etiket diupayakan agar terlihat dan mudah dibaca dari luar b. Pemberian informasi tertulis untuk obat yang memerlukan penjelasan khusus pada formulir yang telah disediakan c. Pengiriman obat disertai dengan buku pengiriman obat yang berisi nama dan alamat pasien serta keterangan jumlah uang yang masih harus dibayar serta tanda tangan penerima obat

D. Dokumentasi Resep Resep yang masuk pada akhir shift dikumpulkan, dilakukan pencatatan pada kartu stok dan buku pencatatan resep. Penyimpanan resep dilakukan berdasarkan jenis resep yaitu

resep narkotik dan non narkotik di tempat berbeda. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengecekan pelaporan resep seperti pada resep narkotik.

2.1.2 Pelayanan Tanpa Resep (Swamedikasi) Pelayanan obat tanpa resep adalah pelayanan perbekalan farmasi yang dapat dilayani tanpa resep dokter antara lain obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek (OWA), kosmetika, obat tradisional, PKRT, dan alat kesehatan. Pelayanan tanpa resep ditujukan untuk swamedikasi (self medication) untuk meringankan/menghilangkan gejala penyakit tertentu seperti batuk, pilek, diare. Menurut PerMenKes RI No. 919/Menkes/Per/X/1993, pelayanan obat tanpa resep dapat diberikan dengan kriteria : 1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas usia 65 tahun 2. Pengobatan sendiri dengan obat yang dimaksud tidak memberikan resiko pada kelanjutan penyakit 3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan 4. Penggunaan diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia 5. Obat yang dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat

dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri. Pada setiap pelayanan obat non resep dilakukan patient assesment, minimal dengan metode WWHAM, yaitu : 1. Who is the patient ? : siapa pasien yang mengalami gejala/keluhan tersebut ? 2. What are the symptoms ? : gejala/keluhan apa yang dialaminya ? 3. How long have the symptoms been present ? : kapan/berapa lama gejala tersebut muncul ? 4. Action taken ? tindakan apa yang sudah dilakukan ? 5. Medication being taken ? obat apa yang sudah/sedang digunakan ?

Tahap pelayanan non resep di Apotek GeWeKa sebagai berikut : A. SOP Pelayanan OTC (Over The Counter Drug) 1) Pasien datang, 2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan,

3) Ditanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian membantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat, 4) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga, 5) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan. B. SOP Pelayanan OWA (Obat Wajib Apotek) 1) Pasien datang, 2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan, 3) Ditanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala penyakitnya, 4) Ditanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah), 5) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah minum obat, 6) Menghitung harga dan minta persetujuan terhada nominal harga 7) Setelah pasien setuju dengan harga obat, diserahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan, 8) Melakukan pencatatan nama pasien, alamat, dan no telp pasien serta obat-obat yang diterima sebagai suatu medical record

2.1.3 Swalayan Apotek GeWeKa juga menyediakan swalayan farmasi yang itujukan untuk masyarakat an pasien yang ingin mengakukan upaya pengobatan sendiri (UPDS) atau swamedikasi. Jenis obat-obatan yang terletak pada swalayan farmasi di Apotek GeWeKa merupakan obat bebas, alkes, alat kontrasepsi, kosmetik, vitamin dan suplemen makanan.

2.1.4 Pelayanan KIE Pelayanan KIE di Apotek GeWeka dilakukan oleh Apoteker/AA (dengan persetujuan Apoteker) untuk memberikan informasi pada pasien. Pelayanan ini bisa dilakukan secara langsung, lewat telepon atau membuat janji terlebih dahulu. Pelayanan KIE sangat diperlukan agar pasien dapat memperoleh informasi tentang obat dengan benar. Pelayanan KIE diberikan pada pasien resep dan non resep. Pemberian Informasi yang harus diberikan kepada pasien meliputi : 1. Nama generik dan nama dagang beserta deskripsi fisik dan kekuatan obat 2. Aksi obat yang diharapkan dan interaksi yang mungkin terjadi 3. Bagaimana dan kapan menggunakan 4. Penggunaan khusus dan teknik monitoring yang dapat dilakukan sendiri 5. Efek samping yang biasa terjadi dan cara mengatasinya 6. Apabila obat dihentikan, bagaimana cara menghentikannya dan hubungannya dengan obat yang baru 7. Cara penyimpanan obat 8. Lama penggunaan dan bagaimana cara mengatasi bila lupa meminum obat. Pemberian informasi yang benar kepada pasien sangat perlu untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan penggunaan obat dan diharapkan tujuan pengobatannya tercapai. Untuk penderita penyakit tertentu seperti kardiovaskular, diabetes, TBC,asma dan penyakit kronis lainnya, apoteker diharapkan dapat memberikan konseling secara berkelanjutan. Pada proses penyampaian KIE, perlu diperhatikan tingkat pendidikannya, yang akan mempengaruhi bahasa yang digunakan agar mudah dipahami sehingga informasi yang diberikan dapat mencapai sasaran.

2.1.5 Pelayanan Delivery Service Apotek GeWeka juga memberikan pelayanan delivery service untuk konsumen dengan wilayah yang terjangkau maksimal 2 km.

2.1.6 Pelayanan Home care Apotek GeWeKa menyediakan pelayanan Home Care yaitu melakukan pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya.

2.1.7 Dokter Praktek Apotek GeWeka menyediakan praktek dokter yaitu dokter umum dan dokter spesialis kulit dan kelamin.

2.2

Aspek Organisasi Dalam menjalankan usaha ini, diperlukan sejumlah karyawan dengan spesifikasi

sebagai berikut: 1. Apoteker penanggung jawab Apotek (APA): sejumlah satu orang yang memiliki kemampuan dalam hal manajemen perapotekan yang mencakup manajemen personal, administrasi, keuangan, produk dan penguasaan informasi obat 2. Asisten apoteker: sejumlah empat orang yang merupakan lulusan SMF dengan pengalaman minimal satu tahun dan memiliki kemampuan teknis dalam penyiapan dan peracikan obat Pada pembukaan Apotek GeWeKa di 6 bulan yang pertama, hanya diperlukan hanya diperlukan karyawam dengan spesifikasi seperti yang tersebut di atas. Untuk rencana penambahan karyawan akan disesuiakan dengan kemajuan yang dicapai apotek setelah 6 bulan. Struktur Organisasi Apotek GeWeKa.APA (Apoteker Pengelola Apotek) (1 orang)

AA (Asisten Apoteker)

AA (Asisten Apoteker)

AA (Asisten Apoteker)

AA (Asisten Apoteker)

Deskripsi kerja masing-masing: 1. Apoteker penanggung jawab Apotek APA yang sekaligus sebagai pemilik saham mermiliki wewenang penuh dalam pengelolaan Apotek, memiliki tugas melaksanankan tanggung jawab profesional kefarmasian di Apotek, yang mencakup: pengelolaan perbekalan kesehatan dan mengontrol persediaan barang administrasi keuangan menerima resep dari pasien dan memberikannya secara langsung disertai dengan pemberian informasi obat

-

memberikan layanan kefarmasian berupa informasi obat, konsultasi, edukasi dan monitoring penggunaan obat kepada pasien

-

mengawasi dan mengontrol kinerja semua karyawan Apotek

2. Asisten Apoteker Asisten apoteker bertugas membantu APA dan Apoteker pendamping dalam peracikan resep dan penyediaan obat ke pasien, bertanggung jawab juga terhadap terpeliharanya sarana dan prasarana Apotek seperti: Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik, psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) dan waktu kadaluarsa. Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu kelancaran kegiatan pembelian. Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur, mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga tetap up to date. Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan peracikan obat. Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya

2.3

Aspek Finansial

2.3.1 Analisis Pasar 1. Potensi pasar Apotek GeWeKa terletak di jalan Uluwatu No 26X, kelurahan Jimbaran,

Kecamatan Kuta Selatan. Lokasi ini dianggap strategis untuk mendirikan apotek dengan pertimbangan-pertimbangan berikut : 1. Merupakan daerah dengan kepadatan penduduk tinggi. 2. Merupakan jalur yang padat dengan asumsi tingkat kunjungan akan tinggi. 3. Merupakan salah satu daerah dengan pusat keramaian yang tinggi. 4. Berada pada jalur utama menuju tempat-tempat wisata strategis seperti Culture Park Garuda Wisnu Kencana, Dream Land, Uluwatu dan belasan pantai dengan lokasi surfing terbaik di dunia. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, dapat disimpulkan bahwa lokasi apotek cukup strategis, dan secara keseluruhan dapat ditentukan target market yang potensial bagi apotek tersebut adalah : 1. Penduduk pemukiman sekitar lokasi 2. Pasien dari klinik dan rumah sakit di sekitar apotek

3. Pasien-pasien dari sarana kesehatan umum seperti dokter-dokter yang berpraktek di sekitar lokasi dan puskesmas. 4. Masyarakat yang bermukim di hotel atau vila-vila disekiar lokasi 5. Masyarakat non penduduk yang melintas di sekitar lokasi 6. Wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke lokasi wisata disekitar apotek 2. Segmentasi Apotek GWK Farma berada dikelurahan Jimbaran. Segmentasi pasar dilakukan berdasarkan data demografi penduduk yang meliputi pembagian berdasarkan jumlah penduduk, jenis kelamin, dan pekerjaan Kelurahan Dauh Puri Kaja memiliki jumlah penduduk total 23.424 jiwa, dengan segmentasi sebagai berikut: A. Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Jumlah KK : 12.041 : 11383 : 9182

B. Berdasarkan Pekerjaan PNS Perdagangan Perbankan Industri Pemerintahan : 389 : 583 : 121 : 86 : 1385

Listrik/Air Minum : 213 Pengangkutan Guru : 246 : 223

Tenaga Kesehatan : 97 3. Peluang pasar Besar kecilnya peluang pasar dapat dilihat dari faktor pendukung lain seperti keberadaan sarana kesehatan dan kepadatan lalu-lintas yang melewati lokasi.

a. Data apotek No Apotek Jumlah Dokter Praktek (Praktek Lembar Bersama) Resep per bulan Apotek Bekul Jl. Raya 2 Tidak ada dokter praktek Uluwatu Guardian Jl. Raya Tidak ada dokter praktek Pharmacy Uluwatu Apotek Ungasan Jl. Raya 52 Tidak ada dokter praktek Uluwatu 101X, Ungasan Apotek Undagi Jl. Kembar 520 a. dr. I Made Farma Kampus Aryadimika, SpOG Udayana no Spesialis 1 Jimbaran Kebidanan dan Penyakit Kandungan b. drg. I. K. Putra Wijaya c. dr. Romy Wound Care and Home Visit Apotek K-24 Jl. Uluwatu 390 dr. Chandra II, kompleks Pertokoan Jimbaran Arcade no 4 Apotek Jl. Uluwatu 50 Tidak ada dokter praktek Edelweiss no 15 Apotek Dharma Jl. Uluwatu 54 Tidak ada dokter praktek Jaya Jimbaran no 24 Lokasi

1 2 3

4

5

6 7

b. Data Puskesmas Puskesmas Pembantu Jimbaran I Kelurahan Jimbaran Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

c. Data praktek dokter No 1 Nama Dokter Dr. D. Tita Damayanti Alamat Praktek Waktu Praktek

2 3

4

5

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Jl. Raya Uluwatu Gang Alas Kusuma II Jimbaran Drg. Ni Wayan Suci Sruti Jl. Raya Uluwatu Unggasan Dr. Ida Bagus Ngurah Jl. Raya Uluwatu Unggasan, simpang 4 Unggasan Bidan Nyonya Ketut Latri Jl. Uluwatu 132 Nindera dan toko obat Unggasan, Kuta Selatan Drg. Indah Kusuma Jl. Uluwatu 6 Unggasan, Bali (Depan GWK) Bidan Ni Nengah Supriani Jl. Raya Uluwatu no.38 Unggasan Drh. Ketut Oka Jl. Uluwatu no.88 Bukit, Jimbaran Drg. G. P. Astini Jl. Uluwatu xx Drh. I Ketut Citra Jl. Uluwatu no.12 Pagi & Sore Jimbaran Dr. I.W. Edi Wirawan Jl. Uluwatu no.9 Sore Jimbaran Dr. Sri Rahayu Sukanti Jl. Ugun Siwi no.7 Dr. I G. AA. Anom Jl. Uluwatu no.9 Wahyuni Bidan I G. AA. Tri Astuti Jl. Batas Kauh Dr. I Putu Gd Adyanas Jl. Uluwatu no.59 Tiap sore, minggu libur Bidan Ni Made Sukarini Jl. Uluwatu no.79 dan toko obat anugrah Dr. I G.A.N Anam Marsa Jl. Uluwatu no.30

d. Data kesehatan lainy

Klinik 24 jam SOS (Medical Service On Call), Jl. Uluwatu no.3x Jimbaran, Bali. Drg. Ni Luh Patmawati Drg. Putu Arywana Klinik Rahayu Asih, Jl. Uluwatu 2 no.100k, Jimbaran

y

o Dr, I Made Suadi o Dr. Dwi Rahayu S o Dr. Ni Made Handayani o Drg. Ni Wayan Sudani (Senin-Sabtu jam 09.00-13.00 WITA) o Drg. Ni Putu Ratri Tinen D (Senin-Sabtu jam 16.00-22.00

WITA)o Dr. Epi Paramarta., M.Kes., Sp.A (Senin, Rabu, Jumat jam

18.30-2100 WITA)o Dr. Mega Antara., Sp.OG (Selasa, Kamis, Sabtu jam 19.00-

21.00 WITA)y

Kasih Ibu Hospital Dr. I Ketut Sudhaberata., Sp.OG (Senin Pagi/Sabtu Pagi) Dr. Made Primawati., Sp.OG (Selasa Pagi dan Kamis Pagi) Dr. I. Made Mega Antara., Sp. OG (Senin Pagi, Rabu Pagi, Jumat Pagi, Sabtu Pagi) Dr. Thermiany Anggi Sundari., Sp.A ( Senin PAGI dan Sabtu pAGI) Dr. DAP Masyeni., Sp.PD (Kamis pagi, Jumat Pagi, Sabtu Pagi) Dr. Lifea., Sp.S (Senin Pagi/Jumat Pagi) Dr. I Ketut Mulyawan., Sp.THT (Senin Pagi/Jumat Pagi) Dr. Astika., Sp.PD ( Senin Sore dan Sabtu Sore) Dr. Agus Somia., Sp.PD (Selasa Sore, Kamis Sore, Jumat Sore) Dr. Gede Kambayana., Sp.PD (Senin Sore-Jumat Sore) Dr. I Made Suma Wirawan., Sp.PD (Senin Sore, Rabu Sore, Jumat Sore) Dr. I Ketut Berata, Sp.OG (Selasa Sore, Kamis Sore, Sabtu Sore) Dr. Made Pnmawati Senin Sore, Rabu Sore, Jumat Sore) Dr. AA. Made Sudiarta., Sp.A (Selasa Sore, Kamis Sore, Sabtu Sore) Dr. I Gst Agung Anom Arnawa., Sp.A (Senin Sore, Rabu Sore, Jumat Sore) Dr. Made Dwi Yoga., Sp.B (Senin Sore/Jumat Sore)

Dr. Made Deker., Sp.OT (Rabu Sore) Dr. Kadek Sudiasa Anawan., Sp.Rad (Senin Sore/Sabtu Sore) Dr. Sapto Kukuh Widodo., Sp.B (Rabu Sore-Jumat Sore) e. Data kepadatan lalu-lintas Data kepadatan lalu-lintas Data kepadatan lalu-lintas tiap jam : - Motor - Mobil dan bus pariwisata : 2100 : 1000

Biaya Sewa 2 Ruko = Rp 70.000.000/tahun