aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)

9
APLIKASI RADIOISOTOP PADA PENYAKIT KANKER Vina Ramdiani 0661 12 072

Upload: vinna-ramdhiani

Post on 23-Jul-2015

221 views

Category:

Health & Medicine


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)

APLIKASI RADIOISOTOPPADA PENYAKIT KANKER

Vina Ramdiani

0661 12 072

Page 2: Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)

• Radioisotop adalah suatu unsur radioaktif yang memancarkan sinarradioaktif.

• Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran, sebetulnya telahdimulai semenjak tahun 1936 pada waktu John Lawrence et. al. Menggunakan fosfor-32 untuk terapi.

• Terapi radiasi adalah cara pengobatan dengan memakai radiasi. Terapiseperti ini biasanya digunakan dalam pengobatan kanker. Pemberianterapi dapat menyembuhkan, mengurangi gejala, atau mencegahpenyebaran kanker, bergantung pada jenis dan stadium kanker.

Page 3: Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)

JENIS APLIKASI RADIOISOTOP

• Radiodiagnostik adalah kegiatan penunjang diagnostik menggunakan perangkatradiasi sinar pengion (sinar x), untuk melihat fungsi tubuh secara anatomi. Contohnya rontgen

• Radioterapi adalah tindakan medis menggunakan radiasi pengion untukmematikan sel kanker sebanyak mungkin, dengan kerusakan pada sel normal sekecil mungkin. Tindakan terapi ini menggunakan sumber radiasi tertutuppemancar radiasi gamma atau pesawat sinar-x dan berkas elektron.

Terdapat tiga teknik dalam radioterapi yaitu teleterapi (sumber eksternal) dan brakiterapi(sumber internal) dan intravena (i.v.).

Page 4: Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)

CONTOH RADIOISOTOP DALAM BIDANG KESEHATANDAN KEDOKTERAN

I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjargondok, hati dan otak.

Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung.

Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakanjantung.

Na-24 Mendeteksi gangguan peredarandarah.

Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru.

Fe-59 Mempelajari pembentukan sel darahmerah.

Cr-51 Mendeteksi kerusakan limpa

Se-75 Mendeteksi kerusakan Pankreas.

Tc-99 Mendeteksi kerusakan tulang danparu-paru.

Ga-67 Memeriksa kerusakan getah bening.

C-14 Mendeteksi diabetes dan anemia.

Co-60 Membunuh sel-sel kanker.

P-32 Penyakit mata, tumor dan hati.

Page 5: Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)

COBALT-60 UNTUK MENGATASI LEUKEMIA

• Pada dasarnya, inti pesawat teleterapi Cobalt-60 adalah satu sumber radioisotop Co-60 yang memancarkan sinar gamma berenergi rata-rata 1250 MeV. Sinar gamma dan Co-60 tersebut mempunyai daya tembus sangat tinggi, sehingga mampu menembusjaringan/organ yang berada di dalam tubuh sekalipun.

Page 6: Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)

• sel kanker bersifat lebih sensitif terhadap sinar gamma daripada sel normal.

• Co-60 (kobalt 60) yang merupakan isotop buatan yang murah yang dapatmenggantikan jarum radium yang mahal harganya

• Sumber (head source) CO-60 berada pada gantry yang dapat diaturpenyudutannya dari 00 – 3600. CO-60 ditempatkan dalam kontainer metal yang tebal pada alat, yang dapat diatur sedemikian rupa sehingga sel kanker dapatdiradiasi dari berbagai arah yang ditujukan setepat mungkin dan dengan paparanyang setepat mungkin. Pesawat ini dilengkapi dengan lampu kolimator dan fiber optic yang berfungsi untuk mendapatkan titik sentral dari luas lapanganpenyinaran, mengatur jarak sumber ke obyek dengan mengubah ketinggian meja.

Page 7: Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)

MEKANISME RADIOISOTOP CO-60 UNTUK KANKER

• Semua bagian tubuh kita, termasuk sel kanker, terdiri dari molekul-molekul dan yang disusun oleh atom-atom. Atom-atom pada molekul ini masing-masing dikelilingi oleh elektron.

• Ketika radiasi berenergi tinggi melewati atom, elektron dari atom dapat dikeluarkan. Peristiwa keluarnya elektron dari atom disebut ionisasi.

• Secara prinsip, ionisasi mengubah sifat atom dalam molekul sel kanker. Ini menyebabkan molekul tempat atom tadi berada juga akan berubah sifatnya. Proses perubahan sifat ini dapat mengakibatkan rusaknya susunan DNA dan molekul-molekul genetik pada sel kanker.

• Pada akhirnya, sel-sel kanker tidak lagi mampu berfungsi, terutama untuk membelah dan menyebar dan kemudian rusak secara permanen.

Page 8: Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)

EFEK SAMPING RADIOTERAPI CO-60

• Foton sinar gamma tidak memiliki massa dan muatan listrik, sehingga energi yang dibawa oleh foton akan mudah diserap oleh medium di sekeliling sel kanker. Ini menyebabkan efek samping, yaitu sel-sel sehat di sekitar sel kanker juga ikut rusak.

• Pada tahun1946, Robert Rathbun Wilson mempublikasikan sebuah karya ilmiah yang pertama kali mengusulkan penggunaan berkas proton untuk pengobatan kanker sengan radiasi.

• Keunikan terapi proton adalah karena sifat alami proton, yaitu memiliki massa dan muatan listrik positif. Karena itu energi yang dibawa proton bisa dipercepat sedemikian rupa sehingga medium di sekeliling kanker tidak bisa menyerap energi yang dibawa oleh berkas proton. Akibatnya berkas proton dapat diatur agar hanya bisa menanamkan energinya ke lokasi sel kanker yang dituju.

Page 9: Aplikasi radioisotop pada pengobatan penyakit kanker (vina.r 066112072)

• Efek samping radioterapi bervariasi pada tiap pasien. Secara umum efek samping tersebuttergantung dari dosis terapi, target organ dan keadaan umum pasien. Beberapa efeksamping berupa: kelelahan, reaksi kulit (kering, memerah, nyeri, perubahan warna danulserasi), penurunan sel-sel darah, kehilangan nafsu makan, diare, mual dan muntah bisaterjadi pada setiap pengobatan radioterapi.

• Kebotakan bisa terjadi tetapi hanya pada area yang terkena radioterapi. Radiasi tidakmenyebabkan kehilangan rambut yang total.

• Pasien yang menjalani radiasi eksternal tidak bersifat radioaktif setelah pengobatansehingga tidak berbahaya bagi orang di sekitarnya.

• Efek samping umumnya terjadi pada minggu ketiga atau keempat dari pengobatan danhilang dua minggu setelah pengobatan selesai.