aplikasi pestisida2013

32
APLIKASI PESTISIDA

Upload: agus-candra

Post on 24-Dec-2014

996 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Aplikasi pestisida2013

APLIKASI PESTISIDA

Page 2: Aplikasi pestisida2013

Racun Kontak

• Pestisida jenis ini akan bekerja dengan baik jika terkena atau kontak langsung dengan OPT (ORGAN PENTINGN TARGET) sasaran.

• Untuk jenis insektisida, penggunaan racun kontak sangat efektif untuk mengendalikan serangga yang menetap, seperti ulat, kutu daun, dan semut.

• Racun ini kurang bekerja baik terhadap serangga-serangga yang mempunyai mobilitas tinggi, seperti lalat, kutu kebul, dan belalang

Page 3: Aplikasi pestisida2013

Racun Pernapasan

• Cara kerja racun pernapasan hanya ada pada insektisida dan akan bekerja jika terhisap melalui organ pernafasan.

• Waktu penyemprotan yang paling efektif adalah ketika hama sasaran sedang berada pada puncak aktifitasnya, sehingga dengan pernapasan yang semakin cepat maka semakin banyak pula racun yang dihisap.

Page 4: Aplikasi pestisida2013

RACUN PERUT ATAU RACUN LAMBUNG

• Racun dalam pestisida jenis ini akan bekerja jika bagian tanaman yang sudah disemprot termakan oleh hama/serangga sasaran.• Beberapa rodentisida dan insektisida

bekerja dengan cara ini.

Page 5: Aplikasi pestisida2013

RACUN SISTEMIK

• Pestisida jenis ini akan bekerja jika racun yang disemprotkan ke bagian tanaman sudah terserap masuk

ke dalam jaringan tanaman baik melalui akar maupun daun sehingga dapat membunuh OPT yang berada di dalam jaringan tanaman, seperti bakteri/fungi.

• Pada insektisida sistemik, serangga akan mati kalau sudah memakan atau menghisap cairan tanaman yang sudah menyerap racun. Cairan atau bagian tanaman yang dimakan akan menjadi racun lambung bagi serangga.

• Racun sistemik sangat cocok untuk mengendalikan serangga penghisap atau serangga yang sulit dikendalikan menggunakan racun kontak.

Page 6: Aplikasi pestisida2013

HERBISIDA PURNA TUMBUH DAN PRA TUMBUH

• Pada herbisida purna tumbuh hanya akan bekerja pada bagian tanaman yang sudah memiliki organ sempurna, seperti akar, batang, dan daun. Sedangkan herbisida pra tumbuh akan mematikan biji gulma yang belum berkecambah

Page 7: Aplikasi pestisida2013

FORMULASI PESTISIDA

Page 8: Aplikasi pestisida2013

Water Dispersable Granule (WDG)

• Bentuk butiran halus, merupakan formulasi kering yang mudah dilarutkan dalam air. • Tetapi formulasi ini dalam air agak

kurang stabil sehingga mudah mengendap

Page 10: Aplikasi pestisida2013

Salt Concentrate (SC)

• Dibentuk dengan menggabungkan bahan aktif dari turunan (derifatif) garam dengan air. Bersifat cepat larut dan menyebar merata dalam air

Page 13: Aplikasi pestisida2013

Ultra Low Volume (ULV)

• Formulasi ini berbentuk cair dengan kandungan bahan aktif sangat tinggi. Dirancang untuk disemprotkan dengan alat khusus, yaitu ULV

Page 14: Aplikasi pestisida2013

EFEKTIFITAS

• Merupakan daya bunuh pestisida terhadap OPT. Pestisida yang baik memiliki daya bunuh yang cukup untuk mengendalikan OPT dengan dosis yang rendah sehingga memperkecil dampaK buruk terhadap lingkungan

Page 15: Aplikasi pestisida2013

SELEKTIFITAS

• Merupakan kemampuan pestisida membunuh beberapa jenis organisme. Disarankan untuk menggunakan pestisida yang bersifat selektif atau berspektrum sempit. Dimana pestisida tersebut hanya membunuh OPT sasaran tanpa membahayakan organisme lain termasuk musuh alami OPT

Page 17: Aplikasi pestisida2013

RESIDU

• Adalah kemampuan pestisida bertahan dalam bentuk racun setelah penyemprotan. Residu yang terlalu lama akan berbahaya bagi manusia dan lingkungan, sedangkan residu yang terlalu pendek akan mengurangi efektifitas pestisida dalam pengendalian OPT.

Page 20: Aplikasi pestisida2013

LD 50 atau Lethal Dosage 50%

• Besarnya dosis yang dapat mematikan 50% dari jumlah mamalia percobaan.

• Pestisida yang memiliki LD 50 tinggi berarti hanya dengan dosis yang sangat tinggi pestisida tersebut dapat mematikan mamalia. Dalam penerapan PHT disarankan untuk memilih pestisida dengan LD 50 yang tinggi

Page 21: Aplikasi pestisida2013

KOMPATIBILITAS

• Adalah kesesusaian antara satu Jenis pestisida untuk dicampur dengan pestisida lain tanpa

menimbulkan dampak negatif dari pencampuran itu.

Page 22: Aplikasi pestisida2013

PERJALANAN PESTISIDA SETELAH PENYEMPROTAN

Page 23: Aplikasi pestisida2013

• Setelah melakukan penyemprotan, maka pestisida akan terkena pengaruh lingkungan. Dengan mengetahui pengaruh yang akan terjadi setelah pestisida disemprotkan, maka akan sangat membantu untuk membuat program penyemprotan sehingga pemakaian pestisida bisa mengikuti prinsip 4 tepat

Page 24: Aplikasi pestisida2013

• Setelah penyemprotan, kemungkinan pertama yang akan terjadi adalah tiupan angin terhadap kabut semprot, sehingga pestisida akan jatuh di tempat yang tidak diharapkan. Walaupun kabut semprot dapat mengenai sasaran, tetapi sebarannya sudah tidak merata, atau terlalu banyak kabut semprot yang terbuang, sehingga terjadi pemborosan pestisida

Page 25: Aplikasi pestisida2013

• Kalau hal ini terjadi pada herbisida, maka tanaman utama akan beresiko terkena kabut semprot. Oleh karena itu disarankan penyemprotan tidak dilakukan saat angin bertiup kencang.

Page 26: Aplikasi pestisida2013

Kemungkinan lain yang akan terjadi adalah :

• Run off, sebagian kabut semprot yang membasahi daun akan mengalir dan jatuh ke tanah, tetesan pestisida yang jatuh ke tanah ini berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan.

• Penguapan, sebaiknya penyemprotan tidak dilakukan saat matahari terik.

• Fotodekomposisi, penguraian pestisida menjadi bentuk yang tidak aktif karena pengaruh cahaya, sehingga efektifitas pestisida berkurang.

Page 27: Aplikasi pestisida2013

• Penyerapan oleh partikel tanah, menyebabkan tertimbunnya sisa pestisida di dalam tanah sehingga menyebabkan pencemaran tanah. Selain itu penyerapan oleh tanah juga akan menurunkan efektifitas pestisida yang memang ditujukan untuk mengendalikan OPT yang terdapat di dalam tanah.• Pencucian pestisida oleh air hujan dan

terbawa ke dalam lapisan tanah bagian bawah sehingga mencemari sumber air tanah.

Page 28: Aplikasi pestisida2013

• Reaksi kimia, yaitu perubahan molekul pestisida menjadi bentuk yang tidak aktif atau tidak beracun.• Perombakan oleh

mikroorganisme, bahan pembentuk pestisidasetelah jatuh ke tanah akan menjadi bagian tubuh mikroorganisme

Page 29: Aplikasi pestisida2013

PETUNJUK PENCAMPURAN PESTISIDA• Jangan mencampur pestisida di tempat tertutup, lakukan

pencampuran di tempat terbuka.• Jangan menyimpan campuran pestisida, pencampuran

pestisida dengan air hanya dilakukan saat penyemprotan.• Gunakan air bersih dan tidak mengandung kotoran yang

dapat menyumbat nozel.• Masukkan air terlebih dahulu ke dalam tangki, baru

pestisidadimasukkan dan diaduk.• Jangan menggunakan pestisida yang terlalu lama

disimpan dan sudah mengalami perubahan fisik, seperti terbentuknya garam di sekitar tutup botol atau terjadi perubahan warna.

Page 30: Aplikasi pestisida2013

• Jangan melakukan pencampuran pestisida yang satu dengan yang lain jika belum yakin bahwa kedua jenispestisida tersebut dapat dicampur.

• Lakukan pengetesan, jika setelah pencampuran dua jenis pestisida terbentuk endapan, atau terbentuk lapisan yang tidak menyatu, seperti minyak dengan air, atau seperti santan pecah, maka kedua jenis pestisida tersebut tidak kompatible untuk dicampur.

• Jangan mencampur 2 pestisida atau lebih yang mempunyai cara kerja sama, sebagai contoh: Racun pernafasan dengan racun pernafasan, kontak dengan kontak atau sistemik dengan sistemik.

Page 31: Aplikasi pestisida2013

• Jangan mencampur 2 pestisida atau lebih dalam satugolongan, sebagai contoh: piretroid dengan piretroid atau karbamat dengan karbamat.

• Buatlah campuran pestisida sesuai perhitungan luas areal yang akan disemprot.

• Jangan meningkatkan dosis atau konsentrasi lebih tinggi dari kisaran yang tertera pada label. Jika pada dosis atau konsentrasi tertinggi sesuai yang tercantum pada kemasan suatu pestisida tidak lagi efektif mengendalikan OPT sasaran, maka disarankan untuk mengganti dengan bahan aktif yang berbeda.

Page 32: Aplikasi pestisida2013

PENGGUNAAN SURFAKTAN ATAU LEM

• Penggunaan surfaktan sangat diperlukan dalam aplikasi pestisida.

• Permukaan daun yang memiliki lapisan lilin atau bulu-bulu halus menyebabkan kabut semprot tidak dapat melapisi secara sempurna.

• Oleh karena itu pemakaian surfaktan sangat disarankan pada budidaya yang berorientasi keuntungan.

• Surfaktan berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan air, sehingga kabut semprot yang jatuh di atas permukaan daun tidak membentuk butiran, tetapi menyebar ke seluruh permukaan daun. Selain itu surfaktan juga berfungsi sebagai perekat