aplikasi gis untuk pembuatan peta indikatif · pdf fileuntuk keperluan pemetaan, bpn telah...

22
1 BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF BATAS KAWASAN DAN WILAYAH ADMINISTRASI DIREKTORAT PENGUKURAN DASAR DEPUTI BIDANG SURVEI, PENGUKURAN DAN PEMETAAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL 2011

Upload: lamtram

Post on 03-Feb-2018

305 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

1

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING

APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF

BATAS KAWASAN DAN WILAYAH ADMINISTRASI

DIREKTORAT PENGUKURAN DASAR

DEPUTI BIDANG SURVEI, PENGUKURAN DAN PEMETAAN

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2011

Page 2: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

2

BAHAN AJAR ON THE JOB TRAINING

APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF BATAS

KAWASAN DAN WILAYAH ADMINISTRASI

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

PENGGAMBARAN SHEET TM3

A. Sistem Proyeksi TM -3̊

B. Penggambaran Sheet TM-3̊ skala 1:10.000, 1:2.500 dan 1:1.000

ANALISA RENCANA PENYEBARAN TDT ORDE 2 (MENGGUNAKAN GIS)

A. Overlay Data

B. Analisa GIS (Jumlah sheet TM-3̊, panjang batas kawasan hutan dan wilayah, analisa TDT

Orde 2)

C. Pencetakan Hasil

Page 3: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

3

PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No.3

Tahun 2006 bahwa salah satu tugas pokok Deputi Bidang Survei, Pengukuran dan Pemetaan

adalah melaksanakan pengukuran batas kawasan dan wilayah administrasi dimana hasil

pengukuran dan pemetaan tersebut akan digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan

administrasi pertanahan. Batas kawasan dan wilayah administrasi tersebut sangat berguna dalam

proses pendaftaran tanah, dimana sertipikat hak atas tanah tidak boleh diterbitkan atas tanah di

wilayah kawasan hutan sesuai PP No.16 tahun 2003. Sehubungan dengan hal tersebut perlu

dibuat Peta Indikatif Batas Kawasan dan wilayah Administrasi untuk memberikan letak indikatif

batas kawasan dan wilayah adminstrasi terhadap lembar -lembar peta dalam Sistem Proyeksi TM -

3̊ dan sebaran TDT Orde 2.

Adapun sistem proyeksi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Transverse Mercator

3̊ (TM-3̊ ) sesuai dengan ketentuan dalam PMNA/KBPN No.3 tahun 1997. Dalam aplikasinya ,

sistem proyeksi TM -3̊ dibagi dalam 16 zona yang mengacu pada pembagian zona UTM , yaitu

tiap zona pada UTM dibagi menjadi 2 bagian yang sama , miasal zona 48.1 dan 48.2. Pembagian

lembar TM-3̊ dibagi menjadi 3, yaitu skala 1:10.000; 1:2.500 dan 1:1.000.

Output dari pekerjaan ini berupa Peta Indikatif Batas Kawasan dan Wilayah Administrasi

dalam skala 1:100.000 untuk tiap Propinsi dan skala 1:25.000 untuk tiap Kabupaten/Kota. Dalam

proses pembuatan Peta Indikatif Batas Kawasan dan Wilayah Administrasi meliputi beberapa

tahapan kegiatan, yaitu:

1. Inventarisasi peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) sebagai peta dasar (yang memuat layer

batas administrasi kelurahan, kecamatan, kabupaten dan propinsi; jaringan jalan;

toponimi),

2. Inventarisasi peta batas kawasan hutan,

3. Inventarisasi Titik Dasar Teknik Orde 2,

4. Analisa dan penggambaran sheet TM -3̊ dalam skala 1:10.000; 1:2.500 dan 1:1.000,

5. Overlay/superimpose sheet TM -3̊ dengan peta RBI; peta batas kawasan hutan dan TDT

Orde 2,

Page 4: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

4

6. Membuat layout Peta Indikatif skala 1:100.000 untuk wilayah Propinsi dan Skala

1:25.000 untuk wilayah Kabupaten/Kota,

7. Membuat analisa Geographic Information System (GIS) tentang kebutuhan TDT Orde 2

dalam rangka pelaksanaan pengukuran dan pemetaan batas kawasan dan wilayah

administrasi di wilayah yang bersangkutan.

Page 5: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

5

PENGGAMBARAN SHEET TM-3

Sebelum melakukan pembuatan Sheet TM-3̊ pada RBI,terlebih dahulu akan di review mengenai

beberapa hal penting terkait dengan Sistem Proyeksi TM-3.

A. SISTEM PROYEKSI TM-30

Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah menetapkan melalui PMNA No.3 tahun 1997

bahwa untuk pembuatan peta dasar pertanahan dan peta pendaftaran digunakan proyeksi

Transverse Mercator dengan ketentuan-ketentuan tertentu, yaitu faktor skala di meridian sentral

adalah 0,9999 dan wilayah cakupan (lebar zona) adalah sebesar 3̊. Proyeksi disebut sistem

proyeksi TM-30. Secara geometrik , proyeksi TM -3̊ sama dengan proyeksi Universal Transverse

Mercator (UTM). Perbedaannya terletak pada penetapan faktor skala di meridian sentral dan

penetapan lebar wilayah cakupan. Berikut ini merupakan pembagian Zona TM - 3˚ di wilayah

Indonesia.

Seperti terlihat dari gambar, nomor-nomor yang tertera dibawah adalah nomor-nomor zona dari

Sistem Proyeksi TM-3.

Untuk Catatan :

Indonesia terletak dari Zona UTM 46 s.d 54

Jumlah Zona TM-3˚di wilayah Indonesia adalah 16 zona (zona 46.2 s.d 54.1)

Sumbu pertama (Y) : meridian sentral dari tiap zona

Page 6: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

6

Sumbu kedua (X) : Ekuator (0̊ 0’ 0”̈ N/S)

(perlu ditentukan wilayah tersebut terletak di sebelah Utara/North

atau Selatan/South ekuator)

Absis semu (T) : 200.000 meter + X

Ordinat semu (U) : 1.500.000 meter + Y

Faktor skala : 0,9999

Berikut ini adalah penomoran zona dalam TM-30 untuk wilayah Indonesia :

No.Zona TM-30 Batas Zona Meridian Tengah

46.2 930 - 96

0 94

0 30’

47.1 960 - 99

0 97

0 30’

47.2 990 - 102

0 100

0 30’

48.1 1020 - 105

0 103

0 30’

48.2 1050 - 108

0 106

0 30’

49.1 1080 - 111

0 109

0 30’

49.2 1110 - 114

0 112

0 30’

50.1 1140 - 117

0 115

0 30’

50.2 1170 - 120

0 118

0 30’

51.1 1200 - 123

0 121

0 30’

51.2 1230 - 126

0 124

0 30’

52.1 1260 - 129

0 127

0 30’

52.2 1290 - 132

0 130

0 30’

53.1 1320 - 135

0 133

0 30’

53.2 1350 - 138

0 136

0 30’

54.1 1380 - 141

0 139

0 30’

Penomoran peta yang dilakukan oleh BPN menggunakan Sistem proyeksi TM-30 dengan

3 konfigurasi skala yaitu Skala 1 : 10.000, 1 : 2.500 dan 1: 1.000.

Page 7: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

7

B. PENGGAMBARAN SHEET TM-3̊

Konfigurasi Skala 1 : 10.000

Lebar Zona TM-3˚= 3˚ berarti lebar dalam metrik 3 x 110,89 km = 332.670 meter, karena 1

(satu) zona dibagi 56 baris dan 314 kolom, masing-masing memiliki ukuran 6000 meter,

maka lebar Zona adalah 336.000 meter, jadi ada kelebihan 3.330 meter.

1 kotak skala 10.000 dibagi menjadi 6 grid, 1 (satu) grid 1000 meter.

satuan blok

skala 1:2.500

15 161413

1209 10 11

08070605

04030201

Page 8: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

8

Konfigurasi Skala 1 : 2500

• Satu kotak skala 1 : 10000 dibagi menjadi 16 kotak skala 1 : 2500.

• Lebar kotak 1500 m

• 1 kotak menjadi muka peta yang dibagi dalam 6 grid, sehingga 1 grid panjangnya 1500 m

• 1 kotak 1 : 2500 dibagi 9 kotak skala 1:1000, 1 grid 100 m

• Satu kotak skala 1 : 2.500 dibagi menjadi 9 kotak skala 1 : 1.000.

• Lebar kotak 500 m

• 1 kotak 1 : 2500 dibagi 9 kotak skala 1:1000, 1 grid 100 m

satuan blok

skala 1:1.000 01 02 03

0504 06

07 0908

Page 9: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

9

Penggambaran Sheet Tm -3̊ Menggunakan Software Fas4sas

Untuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang

ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah satu fungsinya adalah untuk

penggambaran sheet TM-3̊. Dengan meyediakan data berupa peta dasar wilayah yang dimaksud

(peta RBI ) yang telah memiliki sistem proyeksi TM -3̊, maka dengan menggunakan menu

Standarisasi dapat melakukan penggambaran sheet TM -3̊ hingga layout pencetakannya.

Page 10: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

10

Setelah dilakukan penggambaran menggunakan menu Standarisasi dari Fas 4sas, maka akan

didapatkan sheet TM-3̊ skala 1:10.000 sebagai berikut:

Page 11: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

11

ANALISA RENCANA PENYEBARAN TDT ORDE 2

(MENGGUNAKAN GIS)

Geographic Information System (GIS) adalah sebuah sistem untuk pengelolaan,

penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan (display) data yang terkait dengan

permukaan bumi. Sistem tersebut untuk dapat beroperasi membutuhkan perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software) juga manusia yang mengoperasikannya (brainware).

Sebagaimana sistem komputer pada umumnya, SIG hanyalah sebuah “alat” yang

mempunyai kemampuan khusus. Kemampuan sumberdaya manusia untuk memformulasikan

persoalan dan menganalisa hasil akhir sangat berperan dalam keberhasilan SIG.

Untuk menghasilkan SIG dengan baik maka diperlukan komponen-komponen yang

mendukung pembuatan SIG. Komponen tersebut adalah :

1. Perangkat Keras (hardware)

Berupa komputer beserta instrumennya. Perangkat keras ini dibagi menjadi tiga

kelompok, yaitu;Pelatihan Dasar Sistem Informasi Geografis

Page 12: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

12

Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan

komputer. Contoh : scanner, digitizer, CD-ROM

Alat pemrosesan. merupakan system dalam computer yang berfungsi mengolah,

menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan. Contoh :CPU, tape

drive, disk drive

Alat keluaran (output)yang berfungi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam

prosis SIG. Contoh : plotter, printer

Data Spasial

Merupakan informasi lokasi dan informasi atribut yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Informasi lokasi atau informasi spasial.

Contoh yang umum adalah informasi lintang dan bujur, termasuk diantaranya informasi

datum dan proyeksi.

Datum adalah kumpulan parameter dan titik kontrol yang hubungan geometriknya

diketahui, baik melalui pengukuran atau penghitungan.

Sistem proyeksi adalah sistem yang dirancang untuk merepresentasikan permukaan dari

suatu bidang lengkung atau spheroid (misalnya bumi) pada suatu bidang datar.

Informasi deskriptif (atribut) atau informasi nonspasial.

Suatu lokalitas bisa mempunyai beberapa atribut atau properti yang berkaitan

dengannya; contohnya jenis sumberdaya air, populasi, pendapatan per tahun, dsb.

SIG digunakan untuk menampilkan operasi analisis spasial, analisis spasial dapat berupa :

1. Topological Map Overlay (overlay Peta)

2. Buffer Generation

3. Feature Extraction,

4. Feature Merging,

5. the two relational database

6. Join and Relate.

Page 13: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

13

A. Overlay Peta

Overlay Peta bukan hanya proses menggabungkan data spasial dan atribut dari 2 sumber peta

yang di-overlay. Data spasial yang merupakan input layer dikombinasikan untuk

menghasilkan data spasial baru. Sedangkan atribut dari masing-masing data spasial yang

diinput dikombinasikan dari 2 input layer untuk mendeskripsiakn data spasial baru. Oleh

karena itu menghasilkan atribut yang saling berelasi.

Jika ditampilkan dalam diagram venn, akan terlihat seperti gambar dibawah :

Pemahaman bahwa overlay peta (minimal 2 peta) harus menghasilkan peta baru adalah hal

mutlak. Dalam bahasa teknis harus ada poligon yang terbentuk dari 2 peta yang di overlay.

Jika dilihat data atributnya, maka akan terdiri dari informasi peta pembentuknya. Misalkan

Peta Lereng dan Peta Curah Hujan, maka di peta barunya akan menghasilkan poligon baru

berisi atribut lereng dan curah hujan.

Ada beberapa teknik yang digunakan dalam overlay peta, pada pembahasan kali ini diberikan

2 contoh dengan menggunakan Software Arcview dan ArcGIS, Untuk Analisis GIS Autocad

tidak dapat digunakan karena software ini merupakan software pemetaan bukan Software

GIS.

Page 14: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

14

Teknik Overlay Peta :

a. Buka Software ArcGis, buat project baru, buka menu File – New, untuk catatan

Software ini tidak hanya membaca file berformat *.shp akan tetapi juga file-file lain

yang lain dengan format *.dwg/*.dxf (Autocad), file gambar dalam format *.jpg.

b. Add Data untuk menampilkan layer yang telah disimpan di (Hardware komputer/CD,

dll) bagi yang belum familiar dengan software ini.

Page 15: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

15

Pada gambar dibawah terlihat layer-layer yang telah ditambahkan pada View.

Page 16: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

16

Seperti halnya pada Software GIS lainnya selain menyimpan data spasial (lokasi/peta yang

bergeoreferensi atau berkoordinat) seperti terlihat dalam gambar diatas), ia juga menyimpan data

atribut perkolom yang tidak terbatas.

Di atas adalah contoh atribut dari Layer Kawasan Hutan Indonesia yang memiliki unit terkecil

geografis Provinsi, maka setiap batas provinsi akan memiliki baris atribut yang berkolom

provinsi.

Page 17: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

17

Sedangkan layer Administrasi Banten memiliki file dengan unit terkecil geografis adalah

kecamatan.

Untuk mendapatkan layer Kawasan hutan dengan batas area sesuai dengan batas administrasi,

maka akan dilakukan Cliping menggunakan tools pada ArcToolBox-Analysis Tools-Extract-

Clip.

Page 18: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

18

Kemudian untuk membuat peta indikatif kabupaten, dapat dilakukan Croping wilayah kabupaten

yang akan dianalisa, dalam kegiatan ini akan diambil contoh kabupaten Lebak, yaitu dengan

menggunakan Tools Analysis Tools-Extract-Select pada ArcToolBox.

Untuk mendapatkan layer Kawasan hutan, jalan, sungai dan TDT Orde 2 dalam wilayah

kabupaten Lebak dapat dilakukan tahapan yang sama yaitu croping.

Page 19: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

19

Page 20: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

20

B. Analisa GIS (Jumlah lembar TM3, Panjang batas Hutan dan wilayah, Analisa TDT

Orde 2)

Selain untuk melakukan overlay, maka dapat dilakukan analisa GIS yang dioperasikan

dengan menggunakan Software-software GIS. Terkait dengan dengan batas kawasan dan

wilayah, analisa GIS juga dapat digunakan untuk :

1. Menghitung Jumlah lembar TM3

2. Menghitung Panjang batas Hutan dan Wilayah

3. Menganalisa kebutuhan TDT orde 2

Persyaratan untuk dapat melakukan analisa tersebut adalah setiap file yang kita analisa

dalam format, system proyeksi yang sama. Keuntungan menggunakan Sistem proyeksi peta

dengan Sistem Proyeksi TM3 adalah kita dapat mudah melakukan analisa karena satuannya

adalah meter.

Proses analisa yang dilakukan adalah Buffering TDT Orde 2 yang telah terpasang dalam

koridor 7 – 15 km, sehingga didapat rencana pemasangan TDT Orde 2 selanjutnya di dalam

koridor tersebut. Sedangkan untuk syarat untuk rencana pemasangan TDT Orde 2 selanjutnya

adalah akses transportasi yang mudah dijangkau sehingga perlu diperhatikan ketersediaan

jaringan jalan di area yang direncanakan serta area tersebut tidak berada pada kawasan hutan.

Untuk mendapatkan area dengan kriteria tersebut dapat dilakukan proses Cliping antara

koridor Buffering TDT Orde 2 dengan kawasan hutan di wilayah tersebut. Sehingga didapat

area yang direncanakan sebagai posisi pemasangan TDT Orde 2 selanjutnya.

Page 21: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

21

Page 22: APLIKASI GIS UNTUK PEMBUATAN PETA INDIKATIF · PDF fileUntuk keperluan pemetaan, BPN telah membuat aplikasi khusus Fas4sas yang ditambahkan pada menu software pemetaan Autocad Map,salah

22

C. Pencetakan Hasil

Untuk pencetakan hasil,akan dengan sangat mudah kita lakukan dengan Software-software

GIS Karena menyediakan tools untuk keperluan pencetakan hasil. Seperti skala, gratikul dan

grid untuk lay out peta.

Tools untuk pembuatan

layout peta dari skala

hingga gratikul dan grid