aplikasi formal safety assessment (fsa) untuk...
TRANSCRIPT
Oleh:
Farid Heradi (4107 100 053)
Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc, Ph.D
APLIKASI FORMAL SAFETY ASSESSMENT (FSA)
UNTUK PENILAIAN RISIKO KECELAKAAN PADA
BOATLANDING FSO: STUDI KASUS FSO MT
LENTERA BANGSA
JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2011
Maksud dan Tujuan
Manfaat
Hipotesis
BAB 1|Pendahuluan
Batasan Masalah
Perumusan Masalah
Latar Belakang LATAR BELAKANG• Keselamatan adalah faktor yang paling penting
dalam segala aktifitas manusia
• Investigasi terbaliknya kapal Herald of Free Enterprise dipublikasikan pada tahun 1992
• Marine Safety Agency (MSA) mengusulkan keIMO bahwa Formal Safety Assessment (FSA) harus diterapkan pada kapal.
Maksud dan Tujuan
Manfaat
Hipotesis
Batasan Masalah
Latar Belakang
BAB 1|Pendahuluan
Perumusan Masalah
PERUMUSAN MASALAHBagaimana mengidentifikasi risiko dengan metode FSA?Bagaimana menghitung probabilitas semua penyebab kegagalan pada boatlanding dengan metode FSA?Apa saja upaya yang harus dilakukan untuk pengendalianrisiko (RCO)?Bagaimanakah perbandingan manfaat dan biayapelaksanaan setiap RCO?Apakah rekomendasi yang diberikan setelah dilakukan penilaian risiko dengan metode FSA?
Perumusan Masalah
Manfaat
Hipotesis
Batasan Masalah
Latar Belakang
BAB 1|Pendahuluan
Maksud dan Tujuan
MAKSUD DAN TUJUANMaksud dari penulisan ini adalah mengaplikasikan Formal Safety Assessment (FSA) untuk penilaian risiko kecelakaan pada boatlanding FSO MT Lentera Bangsa. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
Mengidentifikasi risiko yang terjadi pada boatlanding dengan metode FSA.Menghitung probabilitas semua penyebab kegagalan pada boatlanding dengan metode FSA.Mengidentifikasi pilihan pengendalian risiko (RCO).Membandingkan manfaat dan biaya pelaksanaan setiap RCO.Memberikan rekomendasi pengendalian risiko berdasarkan manfaat dan biaya.
Perumusan Masalah
Maksud dan Tujuan
Hipotesis
Batasan Masalah
Latar Belakang
BAB 1|Pendahuluan
Manfaat
MANFAAT• Manfaat dari penulisan ini dapat digunakan oleh PT.
Trada Maritime Tbk sebagai langkah pencegahankemungkinan terjadinya risiko.
• Dapat digunakan untuk klas sebagai referensiapproval risk assessment boatlanding FSO.
Perumusan Masalah
Maksud dan Tujuan
Manfaat
Batasan Masalah
Latar Belakang
BAB 1|Pendahuluan
Hipotesis
HIPOTESISDengan metode Formal Safety Assessment(FSA) akan didapatkan suatu analisa yangakurat dan mendalam mengenai risikoyang akan terjadi, biaya dalampengendalian risiko dan rekomendasiuntuk mengatasinya sesuai dengan aturanIMO.
Perumusan Masalah
Maksud dan Tujuan
Manfaat
Hipotesis
Latar Belakang
BAB 1_Pendahuluan
Batasan Masalah
BATASAN MASALAHAnalisa FSA hanya difokuskan padaBoatlanding FSO MT Lentera Bangsa.
BAB 2_Tinjauan Pustaka
FSO(Floating Storage and Offloading)
Kapal yang digunakan dalam industri pengeboranminyak (offshore industry) untuk menampung minyak
ataupun gas.
Boatlanding
Platform yang terpasang pada FSO yang berfungsi untukpergantian crew yang dilakukan secara berkala danaktifitas crew untuk bekerja pada offshore platform
BAB 2_Tinjauan Pustaka
Formal Safety Assessment
(FSA)
FSA adalah suatu metodologi yang terstruktur dansistematis yang bertujuan untuk menambah keselamatan
dalam bidang maritim, termasuk perlindungan hidup, kesehatan, lingkungan laut dan harta benda denganmenggunakan penilaian analisis risiko dan penilaian
manfaat biaya
BAB 2_Tinjauan Pustaka
BAB 2_Formal Safety Assessment
Step 1Hazard Identification
Step 2Risk Analysis
Step 4 Cost Benefit Assessment
Step 5 Recommendations
for Decision Making
Step 3Risk Control Options
BA
B 3
|Me
tod
olo
gi P
en
elitia
n
Spesifikasi TeknikFSO MT LENTERA
BANGSA
1. General Arrangement
2. Boatlanding Arrangement
3. Boatlanding Platform
Studi Literatur
Identifikasi Risiko· Hazid worksheet
· Membuat kuisioner· Risk matrix
Analisis Risiko· Fault Tree Analysis
· Event Tree Analysis
Pilihan Kontrol Risiko (RCO)
· Risk Control Option
Log
Analisis Biaya-Manfaat· Menghitung biaya tiap RCO· Menghitung keuntungan tiap
RCO· Grafik perbandingan keuntungan
Rekomendasi Pengambilan Keputusan
Selesai
· Menghitung probabilitas dengan rumus Reliability
· Menghitung mimimal cut set
`
Step 1: Identifikasi Risiko
BAB 4_Aplikasi FSA Pada Boatlanding
Step 1: Identifikasi Risiko
BAB 4_Aplikasi FSA Pada Boatlanding
No. ID Level HAZARD
1 1.1.1.c 8 Korosi pada struktur baja tiang utama
2 1.1.2.a 8 Konsentrasi tegangan berlebih pada ujung bracket tiang utama
3 1.1.2.b 8 Konsentrasi tegangan pada sambungan las tiang utama dan
lantai (floor)
4 1.1.4.a 8 Benturan crew/supply vessel dengan boat landing
5 1.1.2.d 7 Konsentrasi tegangan pada sambungan las transverse girder
dan lantai (floor)
6 1.1.3.a 7 Hantaman gelombang laut pada tiang utama
7 2.1.1.a 7 Korosi pada sambungan las penegar ladder platform dan
lambung FSO
8 2.1.1.b 7 Korosi pada sambungan las ladder platform dan lambung FSO
9 1.1.1.a 6 Korosi pada rantai pengikat fender
10 1.1.1.b 6 Korosi pada lantai (floor)
Tabel: Result of Screening of the identified hazards
Step 1: Identifikasi Risiko
BAB 4_Aplikasi FSA Pada Boatlanding
11 1.1.1.d 6 Korosi pada pagar (railing)
12 1.1.1.e 6 Korosi pada tangga (ladder)
13 1.1.2.c 6 Konsentrasi tegangan pada sambungan las lantai (floor) dan
tangga (ladder)
14 1.1.2.e 6 Konsentrasi tegangan pada sambungan las pagar (railing)
dan lantai (floor)/ tangga (ladder)
15 1.1.3.d 6 Hantaman gelombang laut pada lantai (floor)
16 2.1.1.c 6 Korosi pada sambungan las tiang utama dan lambung FSO
17 2.1.2.a 6 Konsentrasi tegangan berlebih pada sambungan las penegar
ladder platform dan lambung FSO
18 2.1.2.b 6 Konsentrasi tegangan berlebih pada sambungan las ladder
platform dan lambung FSO
19 2.1.2.c 6 Konsentrasi tegangan berlebih pada sambungan las tiang
utama dan lambung FSO
20 1.1.1.f 5 Korosi pada dewi-dewi (davit)
Step 1: Identifikasi Risiko
BAB 4_Aplikasi FSA Pada Boatlanding
21 1.1.3.c 5 Hantaman gelombang laut pada transverse girder
22 1.1.3.f 5 Hantaman gelombang laut pada tangga (ladder)
23 2.1.3.a 5 Hantaman gelombang laut pada sambungan las tiang utama
dan lambung FSO
24 1.1.3.b 4 Hantaman gelombang laut pada pagar (railing)
25 1.1.3.e 4 Hantaman gelombang laut pada rantai pegikat fender
= Intolerable (level 8-10)
= ALARP (level 5-7)
= Negligible (level 2-4)
Step 2: Analisa Risiko
BAB 4_Aplikasi FSA Pada Boatlanding
A. Fault Tree Analysis
Structure Failure of Boat Landing
SF 000
or
Shortage of Strength
SS 100
or
Corrosion
COR 110
Crack
CRK 120Error in Design /
Construction
ERR 130
or
Improper Maintenance
IM 000
Incorrect Coating
IC 000Poor
Workmanship
PW 000
A
A
or
Poor Workmanship
PW 0000
Physical Damage
PD 0000
Corrosion
COR 0000
or
Stress Concentration
SC 121
Over Stressing
OS 200
or
Wave Impact
WI 000Crew/Supply
Vessel Impact
SVI 000
Diagram 4.1: FTA Structure Failure of Boatlanding
Structure Failure of FSO Hull
SFH 000
or
Shortage of Strength
SS 100
or
or
Improper Maintenance
IM 000
Incorrect Coating
IC 000Poor
Workmanship
PW 000
A
A
or
or
Stress Concentration
SC 121
Over Stressing
OS 200
or
Wave Impact
WI 000Corrosion
COR 110
Crack
CRK 120Error in Design /
Construction
ERR 130
Poor Workmanship
PW 0000
Physical Damage
PD 0000
Corrosion
COR 0000
Deformation
DEF 0000
Diagram 4.2: FTA Structure Failure of FSO Hull
B. Event Tree Analysis
Step 2_Analisa Risiko
ETA Corrosion of Hull
ETA Crack of Hull
ETA Error in design of Hull
ETA Overstressing of Hull
Skenario kecelakaan 1: Structural Failure of Boatlanding Part
Skenario kecelakaan 2: Structural Failure of FSO Hull
ETA Corrosion of Boatlanding
ETA Crack of Boatlanding
ETA Error in design of Boatlanding
ETA Overstressing of Boatlanding
Step 3_Pilihan Kontrol Risiko
Skenario kecelakaan 1: Structural Failure of Boatlanding Part
List of risk control measure for boat landing
RCO
No.
Risk control
option
Description Failure P/M
*
Category
1 Pemilihan
material
Material dipilih yang sesuai
dengan kondisi lingkungan.
Sesuai dengan fungsi dan
struktur dengan biaya yang
wajar.
Corrosion P Design
2 Meningkatkan
inspeksi berkala
Adanya surveyor yang rutin
melakukan cek secara
mendalam. Pengecekan
dilakukan untuk mengetahui
adanya diskontinuitas yang
menjadi penyebab stress
concentration.
Crack P Operationa
l
3 Meninjau kembali
desain sesuai
standar
Melakukan pengecekan setiap
detail design sebelum
dibangun.
Error in
design/
construction
P Design
4 Meningkatkan
pemeliharaan
berkala
Membuat jadwal yang lebih
sistematis untuk perawatan
secara teratur.
Improper
maintenance
P Operationa
l
5 Pemilihan jenis
coating
Memilih cat/anti-fouling yang
berkualitas tinggi sesuai dengan
kondisi lingkungan.
Incorrect
coating
P Design
6 Menggunakan
welder yang
bersetifikat
Memastikan bahwa
pengerjaan dikerjakan oleh
orang yang berkompeten/
dibuktikan dengan sertifikat.
Poor
Workmanship
P Operational
7 Meningkatkan
inspeksi berkala
Adanya surveyor yang rutin
melakukan cek secara
mendalam. Pengecekan
dilakukan untuk mengetahui
adanya diskontinuitas.
Sehingga dapat segera
diperbaiki sebelum terjadi
crack.
Stress
Concentration
P Operational
8 Meningkatkan
inspeksi berkala
Adanya surveyor yang rutin
melakukan pengecekan pada
daerah yang rentan terhadap
korosi.
Corrosion P Operational
9 Memberikan
informasi cuaca yang
mendetail
Data cuaca diberikan ke
desainer sebagai tambahan
referensi dalam mendesain.
Wave Impact P Design
10 Melakukan analisa
lebih lanjut
Melakukan analisa tegangan
maksimal yang mampu
diterima boat landing
terhadap benturan dari
supply vessel.
Crew/Supply
Vessel Impact
P Design
11 Pemilihan fender Fender digunakan untuk
menahan beban tabrakan
saat crew/supply vessel
bersandar.
Crew/Supply
Vessel Impact
M Equipment
Step 3_Pilihan Kontrol Risiko
Skenario kecelakaan 2: Structural Failure of FSO Hull
List of risk control measure for FSO Hull
RCO
No.
Risk control
option
Description Failure P/M
*
Category
12 Meningkatkan
inspeksi berkala
Adanya surveyor yang
rutin melakukan cek
secara mendalam.
Pengecekan dilakukan
untuk mengetahui
adanya diskontinuitas
yang menjadi penyebab
stress concentration.
Crack P Operational
13 Meninjau kembali
desain sesuai
standar
Melakukan pengecekan
setiap detail design
sebelum dibangun.
Error in design/
construction
P Design
14 Meningkatkan
pemeliharaan
berkala
Membuat jadwal yang
lebih sistematis untuk
perawatan secara teratur.
Improper
maintenance
P Operational
15 Pemilihan jenis
coating
Memilih cat/anti-fouling
yang berkualitas tinggi
sesuai dengan kondisi
lingkungan.
Incorrect
coating
P Design
16 Menggunakan
welder yang
bersetifikat
Memastikan bahwa
pengerjaan dikerjakan
oleh orang yang
berkompeten/ dibuktikan
dengan sertifikat.
Poor
Workmanship
P Operational
17 Meningkatkan
inspeksi berkala
Adanya surveyor yang rutin
melakukan cek secara
mendalam. Pengecekan
dilakukan untuk mengetahui
adanya diskontinuitas.
Sehingga dapat segera
diperbaiki sebelum terjadi
crack.
Stress
Concentration
P Operational
18 Meningkatkan
inspeksi berkala
Adanya surveyor yang rutin
melakukan pengecekan pada
daerah yang rentan terhadap
korosi.
Corrosion P Operational
19 Memberikan
informasi cuaca yang
mendetail
Data cuaca diberikan ke
desainer sebagai tambahan
referensi dalam mendesain.
Wave Impact P Design
20 Desain Konstruksi Kontruksi pada lambung FSO
tempat boat landing, sebisa
mungkin tidak terdapat sistem
perpipaan yang minimbulkan
sifat korosi.
Corrosion P Design
21 Membuat prosedur
pengelasan yang
sesuai
Prosedur digunakan antara
lain untuk menentukan
elektrode yang sesuai dengan
material dan memilih bentuk
alur las.
Deformation P Operational
22 Membuat sistem
perlindungan korosi
dengan anoda tumbal
Proteksi katodik yaitu
memasok arus negatif ke
badan benda kerja agar
terhindar dari reaksi oksidasi
oleh lingkungan.
Corrosion M Equipment
Pilihan kontrol risiko pada basic event skenario 1
Hazards ID. Basic Event Probability
casualty
RCO
Selected
Corrosion
IM 000Improper
Maintenance0.01 RCO4
IC 000Incorrect
Coating0.01 RCO5
PW 000Poor
Workmanship0.198 RCO6
Stress
Concentration
PW 0000Poor
Workmanship0.13 RCO6
PD 0000Physical
Damage1.65e-003 RCO2, RCO7
COR 0000 Corrosion 0.13 RCO1, RCO8
Shortage of
StrengthERR 130
Error in Design/
Construction0.162 RCO3
Over Stressing
WI 000 Wave Impact 0.065 RCO9
SVI 000Crew/ Supply
Vessel Impact0.065
RCO10,
RCO11
Step 3_Pilihan Kontrol Risiko
Pilihan kontrol risiko pada basic event skenario 2Hazards ID. Basic Event Probability
casualty
RCO Selected
Corrosion
IM 000Improper
Maintenance
0.229RCO14
IC 000Incorrect
Coating
0.116RCO15
PW 000Poor
Workmanship
0.229RCO16
Stress
Concentration
PW 0000Poor
Workmanship
0.039RCO16
PD 0000Physical
Damage
0.039 RCO12,
RCO17
COR 0000 Corrosion 9.88e-004
RCO18,
RCO20,
RCO22
DEF 0000 Deformation 0.039 RCO21
Shortage of
StrengthERR 130
Error in Design/
Construction
0.325RCO13
Over Stressing WI 000 Wave Impact 5.77e-006 RCO19
Tabel: Rekapitulasi biaya-manfaat tiap RCO
Step 4_Analisa Biaya Manfaat
RCO ProbabilityTotal
Probability% Reduksi Cost (Rp) Benefit (Rp)
RCO1 0.13 0.926 14.04 % 809,474,400 92,022,231
RCO2 0.00165 0.926 0.18 % 732,477,914 1,305,171
RCO3 0.162 0.926 17.49 % 732,477,914 128,144,084
RCO4 0.01 0.926 1.08 % 732,477,914 7,910,129
RCO5 0.01 0.926 1.08 % 757,820,780 7,636,448
RCO6 0.198 0.926 21.38 % 732,477,914 156,620,548
RCO6 0.13 0.926 14.04 % 732,477,914 102,831,673
RCO7 0.00165 0.926 0.18 % 732,477,914 1,305,171
RCO8 0.13 0.926 14.04 % 732,477,914 102,831,673
RCO9 0.065 0.926 7.02 % 732,477,914 51,415,836
RCO10 0.065 0.926 7.02 % 732,477,914 51,415,836
RCO11 0.065 0.926 7.02 % 770,877,914 48,720,372
RCO12 0.039 0.909 4.29 % 732,477,914 31,426,445
RCO13 0.325 0.909 35.75 % 732,477,914 261,887,043
RCO14 0.229 0.909 25.19 % 732,477,914 184,529,640
RCO15 0.116 0.909 12.76 % 732,477,914 93,473,529
RCO16 0.229 0.909 25.19 % 732,477,914 184,529,640
RCO16 0.039 0.909 4.29 % 732,477,914 31,426,445
RCO17 0.039 0.909 4.29 % 732,477,914 31,426,445
RCO18 0.000988 0.909 0.11 % 732,477,914 796,137
RCO19 0.00000577 0.909 0.00063476 % 732,477,914 4,650
RCO20 0.000988 0.909 0.11 % 732,477,914 796,137
RCO21 0.039 0.909 4.29 % 732,477,914 31,426,445
RCO22 0.000988 0.909 0.11 % 758,844,914 767,478
Tabel: Keuntungan penerapan RCO pada skenario kecelakaan 1
Step 4_Analisa Biaya Manfaat
Hazards ID. Basic Event Probability
casualty
RCO
Selected
Benefit (Rp)
Corrosion
IM 000Improper
Maintenance0.01 RCO4 7,910,129
IC 000Incorrect
Coating0.01 RCO5 7,636,448
PW 000Poor
Workmanship0.198 RCO6 156,620,548
Stress
Concentration
PW 0000Poor
Workmanship0.13 RCO6 102,831,673
PD 0000Physical
Damage1.65e-003
RCO2 1,305,171
RCO7 1,305,171
COR 0000 Corrosion 0.13RCO1 92,022,231
RCO8 102,831,673
Shortage of
StrengthERR 130
Error in
Design/
Construction
0.162 RCO3 128,144,084
Over Stressing
WI 000 Wave Impact 0.065 RCO9 51,415,836
SVI 000Crew/ Supply
Vessel Impact0.065
RCO10 51,415,836
RCO11 48,720,372
Tabel: Keuntungan penerapan RCO pada skenario kecelakaan 2
Hazards ID. Basic Event Probability
casualty
RCO
Selected
Benefit (Rp)
Corrosion
IM 000Improper
Maintenance0.229 RCO14 184,529,640
IC 000Incorrect
Coating0.116 RCO15 93,473,529
PW 000Poor
Workmanship0.229 RCO16 184,529,640
Stress
Concentration
PW 0000Poor
Workmanship0.039 RCO16 31,426,445
PD 0000Physical
Damage0.039
RCO12 31,426,445
RCO17 31,426,445
COR 0000 Corrosion 9.88e-004
RCO18 796,137
RCO20 796,137
RCO22 767,478
DEF 0000 Deformation 0.039 RCO21 31,426,445
Shortage of
StrengthERR 130
Error in Design/
Construction0.325 RCO13 261,887,043
Over Stressing WI 000 Wave Impact 5.77e-006 RCO19 4,650
Selected
Step 5_Rekomendasi pengambilan keputusan
Selected
BAB 6_ Kesimpulan dan Saran
KESIMPULANa. Setelah dilakukan identifikasi risiko dengan HAZID,
maka didapat:
Level Risiko Jumlah risiko Kategori
8 4 Intolerable
7 4 ALARP
6 11 ALARP
5 4 ALARP
4 2 Negligible
BAB 6_ Kesimpulan dan Saran
Skenario kecelakaan 1
KESIMPULANb. Nilai probabilitas penyebab kegagalan pada boatlanding adalah:
ID Events Probability of
Failure
SF 000 Structure failure of
boatlanding
0.926
SS 100 Shortage of strength 0.886
OS 200 Over stressing 0.355
COR 110 Corrosion 0.611
CRK 120 Crack 0.634
ERR 130 Error in design/
construction
0.197
WI 000 Wave impact 0.197
SVI 000 Crew/ Supply vessel
impact
0.197
IM 000 Improper maintenance 0.199
IC 000 Incorrect coating 0.199
PW 000 Poor workmanship 0.393
SC 121 Stress concentration 0.634
PW 0000 Poor workmanship 0.393
PD 0000 Physical damage 0.005
COR 0000 Corrosion 0.393
ID Events Probability of
Failure
SH 000 Structure failure of FSO Hull 0.909
SS 100 Shortage of strength 0.909
OS 200 Over stressing 0.00252
COR 110 Corrosion 0.705
CRK 120 Crack 0.489
ERR 130 Error in design/ construction 0.393
WI 000 Wave impact 0.00252
IM 000 Improper maintenance 0.393
IC 000 Incorrect coating 0.199
PW 000 Poor workmanship 0.393
SC 121 Stress concentration 0.489
PW 0000 Poor workmanship 0.199
PD 0000 Physical damage 0.199
COR 0000 Corrosion 0.393
DEF 0000 Deformation 0.199
Skenario kecelakaan 2
BAB 6_ Kesimpulan dan Saran
KESIMPULAN
Hazards ID. Basic Event Probability
casualty
RCO
Selected
Corrosion
IM 000Improper
Maintenance
0.229RCO14
IC 000Incorrect
Coating
0.116RCO15
PW 000Poor
Workmanship
0.229RCO16
Stress
Concentrat
ion
PW 0000Poor
Workmanship
0.039RCO16
PD 0000Physical
Damage
0.039 RCO12,
RCO17
COR 0000 Corrosion 9.88e-004
RCO18,
RCO20,
RCO22
DEF 0000 Deformation 0.039 RCO21
Shortage
of StrengthERR 130
Error in Design/
Construction
0.325RCO13
Over
StressingWI 000 Wave Impact
5.77e-006RCO19
c. Pilihan pengendalian risiko adalah:
Hazards ID. Basic Event Probability
casualty
RCO
Selected
Corrosion
IM 000Improper
Maintenance
0.229RCO14
IC 000Incorrect
Coating
0.116RCO15
PW 000Poor
Workmanship
0.229RCO16
Stress
Concentration
PW 0000Poor
Workmanship
0.039RCO16
PD 0000Physical
Damage
0.039 RCO12,
RCO17
COR 0000 Corrosion 9.88e-004
RCO18,
RCO20,
RCO22
DEF 0000 Deformation 0.039 RCO21
Shortage of
StrengthERR 130
Error in
Design/
Construction
0.325
RCO13
Over Stressing WI 000 Wave Impact 5.77e-006 RCO19
Skenario kecelakaan 1Skenario kecelakaan 2
BAB 6_ Kesimpulan dan Saran
KESIMPULANd. Perbandingan manfaat dan biaya penerapan RCO:
Hazards ID. Basic Event Probability
casualty
RCO Selected Benefit (Rp)
Corrosion
IM 000Improper
Maintenance0.01 RCO4 7,910,129
IC 000 Incorrect Coating 0.01 RCO5 7,636,448
PW 000Poor
Workmanship0.198 RCO6 156,620,548
Stress
Concentration
PW 0000Poor
Workmanship0.13 RCO6 102,831,673
PD 0000 Physical Damage 1.65e-003RCO2 1,305,171
RCO7 1,305,171
COR 0000 Corrosion 0.13RCO1 92,022,231
RCO8 102,831,673
Shortage of
StrengthERR 130
Error in Design/
Construction0.162 RCO3 128,144,084
Over Stressing
WI 000 Wave Impact 0.065 RCO9 51,415,836
SVI 000Crew/ Supply
Vessel Impact0.065
RCO10 51,415,836
RCO11 48,720,372
Skenario kecelakaan 1Skenario kecelakaan 2
Hazards ID. Basic Event Probability
casualty
RCO
Selected
Benefit (Rp)
Corrosion
IM 000Improper
Maintenance0.229 RCO14 184,529,640
IC 000 Incorrect Coating 0.116 RCO15 93,473,529
PW 000Poor
Workmanship0.229 RCO16 184,529,640
Stress
Concentration
PW 0000Poor
Workmanship0.039 RCO16 31,426,445
PD 0000 Physical Damage 0.039RCO12 31,426,445
RCO17 31,426,445
COR 0000 Corrosion 9.88e-004
RCO18 796,137
RCO20 796,137
RCO22 767,478
DEF 0000 Deformation 0.039 RCO21 31,426,445
Shortage of
StrengthERR 130
Error in Design/
Construction0.325 RCO13 261,887,043
Over Stressing WI 000 Wave Impact 5.77e-006 RCO19 4,650
BAB 6_ Kesimpulan dan Saran
KESIMPULANe. Rekomendasi pengambilan keputusan:
Selected
Selected
KASIHTERIMA