aplikasi colcaba

11
BAB III APLIKASI KASUS A. Studi Kasus Anak C 9 tahun di rawat di RS pusat rujukan , berasal dari suku sunda , mengalami AML ( Akut Myeloid Leukemia ) pasca pemberian Kemoterapi pada fase profilaksis di mana kemoterapi di harapkan dapat mengejar sel-sel blast yang mungkin lari ke otak . Anak C mengeluh kesakitan, lemah, mual bahkan sampai muntah dan cenderung gelisah. Aktifitas anak C sebagian dibantu perawat dan keluarga , anak C mengalami riwayat hospitalisasi terdahulu ketika mendapatkan kemotrerapi pada fase induksi. orang tua anak C sering mengeluh tentang kondisi anaknya dan serinng bertanya kepada perawat tentanng harapan anaknya. Kecemasan juga bertambah dengan ketidak hadiran keluarga terutama orang tua karena harus mengurus administrasi untuk biaya perawatan anaknya begitu juga ketika anak di rawat anak merasa sedih karena tidak bisa bermain dengan teman-temannya. Keluarga yang lain juga jarang ada yang berkunjung karena alasan tempat yang jauh. Lingkungan ruangan RS cenderung tidak tertata rapi, berbau kurang sedap dan ruangan tidak dikondisikan untuk ruang anak di mana tidak terdapat tempat untuk bermain. .

Upload: safrudin-agus-nursalim

Post on 19-Jun-2015

1.004 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aplikasi Colcaba

BAB III

APLIKASI KASUS

A. Studi Kasus

Anak C 9 tahun di rawat di RS pusat rujukan , berasal dari suku sunda , mengalami AML

( Akut Myeloid Leukemia ) pasca pemberian Kemoterapi pada fase profilaksis di mana

kemoterapi di harapkan dapat mengejar sel-sel blast yang mungkin lari ke otak . Anak C

mengeluh kesakitan, lemah, mual bahkan sampai muntah dan cenderung gelisah. Aktifitas

anak C sebagian dibantu perawat dan keluarga , anak C mengalami riwayat hospitalisasi

terdahulu ketika mendapatkan kemotrerapi pada fase induksi. orang tua anak C sering

mengeluh tentang kondisi anaknya dan serinng bertanya kepada perawat tentanng harapan

anaknya. Kecemasan juga bertambah dengan ketidak hadiran keluarga terutama orang tua

karena harus mengurus administrasi untuk biaya perawatan anaknya begitu juga ketika anak

di rawat anak merasa sedih karena tidak bisa bermain dengan teman-temannya. Keluarga

yang lain juga jarang ada yang berkunjung karena alasan tempat yang jauh. Lingkungan

ruangan RS cenderung tidak tertata rapi, berbau kurang sedap dan ruangan tidak

dikondisikan untuk ruang anak di mana tidak terdapat tempat untuk bermain.

.

B. Aplikasi Teori Comfort Pada Perawatan Anak, Menggunakan Struktur Taksonomi

Untuk mengatasi stressor yang timbul selama hospitalisasi, maka perawat anak dapat

menerapkan salah satu middle range theory, yaitu theory of comfort dari Katharine Kolcaba.

Penggunaan teori ini sangat mudah diterapkan dalam praktik. Dari hasil penelitian dilaporkan

bahwa pasien merasa kebutuhan mereka telah dipenuhi dan mereka merasa lebih sehat. Oleh

karena itu kelompok tertarik untuk membahas teori Comfort dan aplikasinya dalam asuhan

keperawatan anak.

Page 2: Aplikasi Colcaba

1. Pengkajian Keperawatan

Type of comfort

Relief Ease Transcendence

C

onte

xt in

whi

ch c

omfo

rt o

ccur

s

Physical

- Keterbatasan

mobilitas fisik

- Mual

Pengaturan posisi

yang nyaman

Adanya Nyeri

Pasien berfikir bahwa

nyeri yang dirasakan

dapat ditoleransi dengan

penggunaan analgetik

pshycospiritual  Kecemasan Ketidakpastian

tentang Kondisi

- Kebutuhan terhadap

support spiritual dari

tenaga kesehatan dan

jaminan dari tim

perawatan kesehatan

Environmental

- Ruangan tidak

disesain untuk ruang

anak

- Ruangan tidak

nyaman; berbau

kurang sedap

Kurangnya

ruangan yang

terapeutik untuk

anak

Kebutuhan akan

lingkungan yang

familiar bagi anak

Social

- Tidak ada kehadiran

orang tua dan

keluarga

- Tidak ada fasilitas

bermain

Hambatan dalam

interaksi dengan

keluarga dan

teman sebayanya

- Kebutuhan

adanya

dukungan dari

keluarga dan

teman

- Kebutuhan

adanya informasi

Gambar 3.1. Taxonomic structure of comfort

Page 3: Aplikasi Colcaba

- Selain pengkajian tingkat kenyamanan pada anak dengan 4 dimensi area pengkajian, juga

Pengkajian pada anak meliputi tingkat pertumbuhan dan perkembangan, riwayat

kesehatan masa lalu dan riwayat kesehatan sekarang, bagaimana responnya terhadap

perawatan, dan ada tidaknya dukungan dari support system. Pengkajian tentang tahap

perkembangan akan membantu perawat dalam melakukan pendekatan yang tepat pada

pasien sesuai dengan tingkat usianya, sehingga akan mengurangi kecemasan pasien

terkait dengan pengalaman hospitalisasi.

- Pengkajian kenyamanan dilakukan segera setelah anak masuk rumah sakit, agar perawat

dapat menentukan tingkat stres yang dialami anak.; menggunakan format ceklist colcaba

- Data tentang tersedianya dukungan orang terdekat dan bagaimana kemampuan Anak C

menggunakan dukungan ini pada saat yang tepat, merupakan data yang penting.

Kedekatan antara klien dengan dukungan yang ada sangat menentukan kualitas dari

hubungan yang telah dibangun. Hal ini bermanfaat untuk mengidentifikasi tingkat

keefektifan support system ini dalam mendukung klien selama perawatan.

2. Diagnosa keperawatan dibuat sesuai dengan respon yang ditunjukkan klien berdasarkan

data yang diperoleh selama pengkajian sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Diagnosa Keperawatan yang muncul yaitu :

a. Nyeri kronik berhubungan dengan pembesaran organ intraabdominal

b. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah

c. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan

d. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan penyakit yang mengancam

kehidupan

3. Rencana Asuhan Keperawatan :

Pada tahap membuat rencana asuhan keperawatan, intervensi comfort memiliki tiga

kategori yaitu ;

a. Standar, intervensi kenyamanan untuk mempertahankan homeostatis dan mengontrol

rasa sakit

b. Pembinaan, untuk menghilangkan rasa cemas, memberikan jaminan dan informasi ,

memberikan harapan, mendengarkan dan membantu merencanakan untuk pemulihan

Page 4: Aplikasi Colcaba

c. Menenangkan jiwa, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat untuk

memfasilit asi pengurangan nyeri pada anak-anak seperti guided imagery atau pijatan

NIC untuk diagnosa keperawatan diatas adalah :

a. Nyeri kronik berhubungan dengan pembesaran organ intraabdominal

NIC : - Manajemen nyeri

- Patient controlled analgesic (PCA)

- Simple Massage

- Medication prescribing

b. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah

NIC : - Manajemen cairan

- Manajemen elektrolit

c. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan

NIC : - Dukungan emosional

- Manajemen energy

d. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan penyakit yang mengancam

kehidupan

NIC : - Dukungan keluarga

- Normalization promotion

- Peningkatan koping

Page 5: Aplikasi Colcaba

C. INSTRUMEN COMFORT BEHAVIORS CHECKLIS

Colcaba menyusun instrumen untuk mendeteksi tingkat kenyamanan anak dengan

indikator sebagai berikut :

INDIKATORSKALA PENILAIAN

NA TIDAK AGAK

Vokalisasi

1) Terjaga

2) Mengerang

3) Mengeluh

4) Isi Suara Berbicara

5) Menangis/berteriak

0

0

0

0

0

1

1

1

1

1

2

2

2

2

2

Tanda Motorik

1) Damai

2) Gelisah

3) Cepat Mondar-mandir

4) Gelisah

5) Otot-otot Rilek

6) Menggosok area

7) Menjaga

0

0

0

0

0

0

1

1

1

1

1

1

2

2

2

2

2

2

Page 6: Aplikasi Colcaba

0 1 2

Kinerja

1) Cemas gerakan

2) Menerima Kebaikan

3) Suka Sentuhan

tangan/memegang

4) Dapat beristirahat

5) Bisa makan

6) Tenang

7) Tujuan Gerakan

8) Mencoba untuk

bergerak/ Menjauh

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

1

1

1

1

1

1

2

2

2

2

2

2

2

2

Muka

1) Muncul depresi

2) Menyeringai /

Meringis

3) Ekspresi santai

4) Hiper waspada

5) Muncul ketakutan dan

kekhawatiran

0

0

0

0

0

1

1

1

1

1

2

2

2

2

2

Page 7: Aplikasi Colcaba

6) Tersenyum

0 1 2

Muka

1) Bernafas Normal

2) Berfokus secara

mental

3) Mampu

berkomunikasi

4) Terbangun lancar

0

0

0

0

1

1

1

1

2

2

2

2

.

Page 8: Aplikasi Colcaba