aplikasi buffer1 (2)
TRANSCRIPT
1BUFFER
Nama anggota :
BUFFER 2
Aplikasi buffer dalam kehidupan sehari-hariLarutan penyangga banyak digunakan dalam reaksi-
reaksi kimia terutama dalam bidang kimia analitis, biokimia, bakteriologi, dan bidang kesehatan. Dalam reaksi-reaksi kimia tersebut dibutuhkan pH yang stabil.
BUFFER 3
Lanjutan …
Dalam tubuh manusia, pH darah harus dijaga pada 7,35 –7,45. Jika pH darah kurang dari 7,35 maka disebut asidosis (penurunan pH) yang dapat terjadi akibat penyakit-penyakit seperti ginjal, jantung, diabetes mellitus, konsumsi protein berlebihan dalam waktu yang lama atau dehidrasi, misalnya olah raga yang terlalu berlebihan atau diare yang terus menerus.
BUFFER 4
Lanjutan …
Dan jika pH darah lebih dari 7,45 disebut alkalosis (peningkatan pH) yang bisa terjadi bila kita mengalami muntah yang hebat, bernafas terlalu berlebihan (hyperventilasi) biasanya di daerah yang udaranya tipis (ketinggian) atau ketika kita sedang cemas atau histeris. Kematian dapat terjadi jika pH darah kurang dari 7,0 atau lebih besar dari 7,8. pH di dalam darah dijaga oleh beberapa sistem kesetimbangan larutan penyangga.
BUFFER 5
BUFFER 6
Pada sampo larutan penyangga digunakan untuk menjagakebasaan supaya tidak mencederai mata
BUFFER 7
Pada lotion bayi menjaga pH supaya tetap 6 untuk
mencegah perkembangbiakan bakteri
Larutan penyangga alamiLarutan penyangga alami dalam darah
Pada orang sehat, pH darah tidak pernah berbedalebih dari 0,2 satuan dari pH normal, yaitu 7,4. pH darah tidak boleh turun di bawah 7,0 ataupun naik diatas 7,8 karena akan berakibat fatal bagi tubuh. Untukmempertahankannya, darah memiliki beberapalarutan penyangga alami yaitu hemoglobin, karbonatdan fosfat.
8BUFFER
Darah sebagai larutan penyanggaAda beberapa faktor yang terlibat dalam pengendalian pH darah, diantaranya:
Penyangga karbonat
Berasal dari campuran asam karbonat (H2CO3) dengan basa konjugasi bikarbonat (HCO3)
Penyangga karbonat sangat berperan penting dalammengontrol pH darah
Penyangga hemoglobin
Pada darah, terdapat hemoglobin yang dapatmengikat oksigen untuk selanjutnya dibawa ke seluruh seltubuh.
9BUFFER
Lanjutan …
Penyangga fosfat
Pada cairan intrasel, kehadiran penyangga fosfatsangat penting dalam mengatur pH darah. Penyanggaini berasal dari campuran dihidrogen fosfat (H2PO4
-) dengan monohidrogen fosfat (HPO3
2-)
Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,4. Penyangga di luar sel hanya sedikitjumlahnya, tetapi sangat penting untuk larutanpenyangga urin.
10BUFFER
Fungsi larutan penyangga ( buffer)
Air ludah sebagai larutan penyanggaGigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam
yang kuat. Email gigi yang rusak dapat menyebabkankuman masuk ke dalam gigi. Air ludah dapatmempertahankan pH pd mulut sekitar 6,8. Air liurmengandung larutan penyangga fosfat yang dapatmenetralisir asam yang terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan.
11BUFFER
Lanjutan …
Larutan penyangga pada obat-obatanAsam asetilsalisilat merupakan komponen utama
dari tablet aspirin, merupakan obat penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkanperubahan pH pada perut. Perubahan pH inimengakibatkan pembentukan hormon, untukmerangsang terhambatnya penggumpalan darah, sehingga pendarahan tidak dapat dihindarkan. Olehkarena itu, aspirin ditambahkan MgO yang dapatmentransfer kelebihan asam.
12BUFFER
Lanjutan …
Fungsi larutan dalam tubuh manusia
Reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh manusiamerupakan reaksi enzimatis, yaitu reaksi yang melibatkan enzim sebagai katalis. Enzim sebagai katalishanya dapat bekerja dengan baik pada pH tertentu (pH optimumnya). Agar enzim tetap bekerja secaraoptimum, diperlukan lingkungan reaksi dengan pH yang relatif tetap, untuk itu maka diperlukan larutanpenyangga.
13BUFFER
Lanjutan …
Fungsi larutan penyangga dalam bidang farmasi
Dalam bidang farmasi (obat-obatan) banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif tersebut berkurang atau hilang sama sekali. Untuk obat suntik atau obat tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus disesuaikan dengan pH ak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu juga obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah agar tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada darah.
14BUFFER
Lanjutan …Dalam bidang obat-obatan misalnya obat tetes mata.
Obat tetes mata yang kita gunakan sehari-hari juga menggunakan system larutan buffer agar pada saat di teteskan ke mata manusia, dapat diterima oleh kondisi tubuh manusia. Suasana pH pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengan kondisi pH manusia agar tidak menimbulkan bahaya.
BUFFER 15
obat tetes mata
Lanjutan …Menjaga pH
makanan olahan dalamkaleng agar tidak mudahrusak /teroksidasi (asambenzoat dengan natriumbenzoat).
BUFFER 16
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan.Garam sitrat dengan berbagai jenis logam digunakan untuk menyediakan logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak suplemen makanan. Sifat sitrat sebagai larutan penyangga digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat-obatan.
Akibat Jika pH Penyangga Terganggu
Apabila mekanisme pengaturan pH dalam tubuh gagal, seperti dapat terjadi selama sakit, sehingga pH darah turun di bawah 7,0 atau naik ke atas 7,8 , dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh atau bahkan kematian.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan keadaan asidosis (penurunan pH) adalah penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes mellitus (penyakit gula), diare yang terus menerus, atau makanan berkadar protein tinggi dalam jangka waktu lama. Keadaan asidosis sementara dapat terjadi karena olahraga intensif yang dilakukan terlalu lama.
BUFFER 17
Lanjutan …
Alkalosis (peningkatan pH darah) dapat terjadi sebagai akibat muntah yang hebat, hiperventilasi (bernapas terlalu berlebihan, kadang-kadang karena cemas atau histeris atau berada di ketinggian). Suatu penelitian yang dilakukan terhadap para pendaki gunung yang mencapai puncak Everest (8.848 m) tanpa oksigen tambahan menunjukkan pH darah mereka berada di antara 7,7–7,8. Hiperventilasi diperlukan untuk mengatasi tekanan oksigen yang amat rendah (kira-kira 43 mmHg) di tempat setinggi itu.
BUFFER 18