aplikasi biochar, bioaktivator, dan biokompos terhadap ...ul efriyanti prayoba dan i made... ·...

41
1 *) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017 APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PENINGKATA PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycyne max (L) MERR.) DI LAHAN KERING *) U’ul Efriyanti Prayoba dan **) I Made Sudantha Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Universitas Mataram **) Corresponding author: [email protected] ABSTRAK Biochar yang mengandung jamur Trichoderma spp dapat memacu hormon pemacu pertumbuhan tanaman, dapat memiliki kapasitas yang kuat untuk menyerap kedua senyawa anorganik dan organik serta dapat merangsang perkembangan mikroorganisme lainnya yang menguntungkan bagi kesuburan tanah dan bermanfaat bagi tanaman. Biokompos dapat merangsang granulasi, memperbaiki aerasi tanah, dan meningkatkan kemampuan menahan air, meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang berperan dalam fiksasi nitrogen dan transfer hara tertentu, dan dapat meningkatkan kapasitas tukar kation. Bioaktivator yang mengandung Trichoderma spp. mampu meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, meningkatkan asitas penyerapan air oleh tanah., meninkatkan aktitivitas mikroba tanah, meningkatkan kualitas hasil panen, menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman, menekan pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman, meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah. Aplikasi biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana tanaman yang tidak menggunakan aplikasi tinggi tanamannya rendah. Aplikasi biochar berpengaruh terhadap tinggi tanaman kedelai pada umur 3 dan 4 MST, berat berangkasan kering, jumlah polong berisi, jumlah polong terbentuk, berat 100 biji , dan berat biji perpetak. Aplikasi bioaktivator sendiri berpengaruh terhadap tinggi tanaman kedelai pada umur 3 dan 4 MST di lahan kering. Hal ini disebabkan pengaruh jamur Trichoderma spp yang mengandung unsur hara dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tanaman. ___________________________________________________________ Kata Kunci: Biochar, biokompos, bioaktivator, Trichoderma spp., kedelai, lahan kering.

Upload: ngonhan

Post on 05-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

1

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PENINGKATA PRODUKSI TANAMAN KEDELAI

(Glycyne max (L) MERR.) DI LAHAN KERING*)

U’ul Efriyanti Prayoba dan **)I Made Sudantha

Program Studi Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program

Pascasarjana Universitas Mataram

**)Corresponding author: [email protected]

ABSTRAK

Biochar yang mengandung jamur Trichoderma spp dapat memacu hormon

pemacu pertumbuhan tanaman, dapat memiliki kapasitas yang kuat untuk menyerap

kedua senyawa anorganik dan organik serta dapat merangsang perkembangan

mikroorganisme lainnya yang menguntungkan bagi kesuburan tanah dan bermanfaat

bagi tanaman. Biokompos dapat merangsang granulasi, memperbaiki aerasi tanah, dan

meningkatkan kemampuan menahan air, meningkatkan aktivitas mikroorganisme

yang berperan dalam fiksasi nitrogen dan transfer hara tertentu, dan dapat

meningkatkan kapasitas tukar kation. Bioaktivator yang mengandung Trichoderma

spp. mampu meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah,

memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, meningkatkan asitas penyerapan air oleh

tanah., meninkatkan aktitivitas mikroba tanah, meningkatkan kualitas hasil panen,

menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman, menekan pertumbuhan atau serangan

penyakit tanaman, meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah. Aplikasi

biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana

tanaman yang tidak menggunakan aplikasi tinggi tanamannya rendah. Aplikasi

biochar berpengaruh terhadap tinggi tanaman kedelai pada umur 3 dan 4 MST, berat

berangkasan kering, jumlah polong berisi, jumlah polong terbentuk, berat 100 biji ,

dan berat biji perpetak. Aplikasi bioaktivator sendiri berpengaruh terhadap tinggi

tanaman kedelai pada umur 3 dan 4 MST di lahan kering. Hal ini disebabkan pengaruh

jamur Trichoderma spp yang mengandung unsur hara dan nutrisi yang penting bagi

pertumbuhan tanaman.

___________________________________________________________

Kata Kunci: Biochar, biokompos, bioaktivator, Trichoderma spp., kedelai, lahan

kering.

Page 2: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

2

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedelai merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di

Indonesia. Hal ini disebabkan kedelai banyak digunakan sebagai bahan baku untuk

berbagai keperluan, seperti makanan, minuman, dan lainnya. Di dalam kedelai

terkandung kandungan vitamin (vitamin A, E, K dan beberapa jenis vitamin B) dan

mineral (K, Fe, Zn dan P) yang tinggi, tetapi kedelai memiliki kandungan asam lemak

jenuh rendah, dengan 60 % kandungan asam lemak tidak jenuhnya terdiri atas asam

linoleat dan linolenat, yang keduanya diketahui membantu kesehatan jantung

(Anonim, 2006).

Di Indonesia, menurut Suprapto (2001), luas panen kedelai menempati urutan

ke-3 terluas setelah padi dan jagung. Tanaman kedelai sendiri cocok ditanaman di

lahan terbuka yang berhawa panas. Di Indonesia, tanaman kedelai tumbuh baik di

dataran rendah sampai dataran dengan ketinggian 1.200 m dpl (Adisarwanto, 2005

dalam Solihah, 2016). Sehingga, kedelai sangat cocok untuk dikembangkan di daerah

Nusa Tenggara Barat yang sebagian besar merupakan daerah lahan kering.

Sebagian besar lahan di propinsi NTB berupa lahan kering 1.807.463 ha atau

84% dari luas wilayah. Nusa Tenggara Barat (NTB) terdiri dari 7 daerah tingkat II

mempunyai luas wilayah mencapai 20.153.150 ha, dengan luas lahan sawah 200.975

ha (9,33%), lahan kering 1.814.340 ha (84,19%) yang berpotensi untuk tanaman

pangan seluas 330.069 ha, yang dimanfaatkan baru mencapai (6,32%) diantaranya

bawang merah. Wilayah tersebut merupakan daerah berpotensi untuk dikembangkan

sebagai lahan pertanian. Dari jumlah tersebut, yang dapat dikembangkan menjadi

pertanian produktif dengan pertimbangan kondisi lahan mencapai 31% dari luas total

wilayah NTB (0,6 juta hektar) (Suwardji, 2013).

Upaya meningkatkan produktivitas tanaman kedelai dapat dilakukan dengan

banyak cara. Produksi tanaman kedelai sangat dipengaruhi oleh teknik budidaya,

pengendalian hama dan pemupukan. Tetapi, di lapangan teknologi yang digunakan

petani dalam budidaya kedelai masih sederhana sehingga produktivitas kedelai masih

Page 3: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

3

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

rendah. Hal ini bisa terlihat dari penanaman kedelai yang hanya ditebar atau ditugal

terlebih dahulu setelah lahan dibersihkan dari jerami dan daun tebu. Sedangkan dalam

pemupukan, sebagian besar petani belum melakukan pemupukan secara intensif atau

semi intensif (Rukmini, 2006).

Salah satu cara untuk meningkatkan hasil tanaman kedelai adalah dengan

penggunaan biochar, bioaktivator, dan biokompos yang ramah lingkungan. Biochar

sendiri merupakan arang hitam yang dihasilkan dari proses pirolisis termokimia dari

material biomassa. Biochar dapat menampung karbon dalam waktu yang lama

sehingga bisa mengurangi efek rumah kaca. Penelitian tentang biochar dimulai saat

peneliti meneliti tanah Amazon yang banyak mengandung biochar yang efektif

meningkatkan kualitas tanah dan peningkatakan kualitas produksi tanaman di lahan

(Center for Sustaining Agriculture and Natural Resources, 2009).

Biochar lebih efektif menahan unsur hara untuk ketersediaannya bagi tanaman

dibanding bahan organik lain seperti sampah dedaunan, kompos atau pupuk kandang.

Biochar juga menahan P yang tidak bisa diretensi oleh bahan organik tanah biasa.

Lehmann dan Rondon (2006) serta Rondon et al. (2007) melaporkan bahwa biochar

juga menyediakan media tumbuh yang baik bagi berbagai mikroba tanah.

Hasil berbagai penelitian yang telah dilakukan, biochar dapat meningkatkan

pertumbuhan tanaman karena meningkatkan fisik tanah , kimia , dan biologinya ,

termasuk struktur tanah , ketersediaan hara , air, dan retensi hara ( Glaser et al 2002;

Lehmann et al 2003; Lehmann dan Rondon 2005; Sombroek et al . 1993) . Penelitian

lebih lanjut mengamati serapan hara ditingkatkan dengan tanaman setelah aplikasi

biochar ( Lehmann et al . 2003) . Ketika digunakan dalam kombinasi pupuk , biochar

meningkatkan rezim hara tanah di dalamnya yang meningkatkan biota tanah dan

serapan nitrogen ( N ) dan fosfor ( P ) ( DeLuca et al , 2009) .

Selain itu, aplikasi biochar dapat meningkatkan kapasitas retensi hara dan N

menggunakan efisiensi (mis Knowles et al 2011.; Eldridge et al. 2010), meningkatkan

karakteristik retensi air dan toleransi kekeringan (mis Laird et al 2010.; Kammann et

al. 2011) dan kesuburan biologis (mis Thies dan Rillig 2009; Lehmann et al. 2011),

dan mengurangi emisi gas rumah kaca (mis Yanai et al. 2007; van Zwieten et al. 2010;

Singh et al. 2010; Taghizadeh-Toosi et al. 2011, 2012a). Biochars biasanya memiliki

kapasitas yang kuat untuk menyerap kedua senyawa anorganik dan organik karena

Page 4: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

4

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

area permukaan besar mereka dan kehadiran berbagai kelompok fungsional yang

berbeda pada permukaan mereka (Mis Thies dan Rillig 2009; Joseph et al 2010.).

Biokompos sendiri merupakan kompos yang dibuat dengan bantuan dari

mikroba lignoselulolitik yang tetap bertahan dan berperan sebagai agen pengendali

penyakit tanaman dan agen pengurai bahan organik (Mastur,2013). Pengomposan

sendiri merupakan salah satu bentuk manipulasi mutu masukan organik dengan

kondisi terkendali sehingga menghasilkan bahan organik yang bermutu tertentu

(Senesi, 1989).

Sumber pupuk organik sendiri, menurut Sutanto (2002), berasal dari kotoran

hewan, bahan tanaman dan limbah, pupuk kandang (ternak besar atau kecil), hijauan

tanaman, rerumputan, semak, perdu dan pohon, limbah pertanaman jerami padi,

batang jagung, sekam padi dan limbah agroindustri. Pupuk kandang sendiri merupakan

pupuk pembenah terbaik dibandingkan dengan bahan pembenah lainnya.

Sudantha (2009) melaporkan bahwa penggunaan biokompos (hasil fermentasi

jamur saprofit T. harzianum isolat SAPRO-07 dan jamur endofit T. koningii isolat

ENDO-02) disertai pemberian mikoriza pada tanaman kedelai di lahan kering dapat

meningkatkan ketahanan terinduksi terhadap penyakit tular tanah dan toleransi

terhadap cekaman kekeringan serta meningkatkan hasil kedelai. Sedangkan menurut

Sudantha dan Suwardji (2016), perlakuan biokompos suplemen dedak dan biokompos

suplemen cangkang rajungan dapat meningkatkan tinggi tanaman dan berat

berangkasan basah di lahan kering serta dapat meningkatkan komponen hasil tanaman

dari 1,86 ton/ha menjadi 2,82 – 3,34 ton/ha di lahan kering.

Sedangkan penggunaan bioaktivator sendiri mulai dikenal sejak

diperkenalkannya teknologi EM (Efective microorganisme) di Indonesia. Yang

dimaksud dengan bioaktivator tanaman adalah bahan yang mengandung senyawa

hidup, umumnya mikroorganisme yang menguntungkan, yang bila diaplikasikan

dalam budidaya tanaman dapat berpengaruh pada perbaikan dari tanaman tersebut.

Pada dasarnya pengaruh dari inokulasi mikroorganisme pada tanaman tergantung dari

sumber mikroorganisme tersebut, metoda aplikasinya dan kondisi lingkungan tempat

aplikasi ( Sullivan, 2001). Mikroorganisme akan efektif hanya bila diaplikasikan pada

kondisi lingkungan yang optimum untuk perkembangannya.

Page 5: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

5

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Di pasaran, umumnya bioaktivator berbentuk larutan, dengan berbagai nama

dan promosi hasiatnya. Cara applikasinya bervariasi, tidak hanya untuk dekomposisi

bahan organik untuk pembuatan kompos (Bokasi), tapi juga dianjurkan untuk

disemprotkan pada tanah atau juga pada seluruh bagian tanaman, yang diyakini dapat

berpengaruh meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tersebut . Bioaktivator

yang umumnya diperdagangkan mengandung berbagai jenis mikroorganisme tanah,

seperti mikrobia simbiotik seperti Rhizobium dan Mycorrhiza, maupun mikrobia

bebas, dan berbagai senyawa enzym, hormon dan nutrisi. Mikrobia tanah akan

berkembang hanya bila berada pada kondisi lingkungan yang sesuai, seperti

kelembaban, oksigen, temperatur, pH, makanan dan naungan/cahaya (Higa and Parr,

1994).

Bila kebutuhannya tidak terpenuhi, mikroba akan berhenti berkembang dan

akan mati. Bila kondisi tanah kurang baik, organisme yang diinokulasi akan

melakukan reproduksi secara lambat seperti organisme lain yang sudah ada di

lingkungan tersebut. Menurut penelitian yang dilakukan Onggo (2004), bahwa aplikasi

bioaktivator pada tanaman dan pada permukaan tanah yang dilakukan pada tanaman

kubis, tomat dan lettuce tidak meningkatkan pertumbuhan dan hasil. Sedangkan

aplikasi bioaktivator pada permukaan tanah pada tanaman kacang merah (Legum),

meningkatkan hasil tanaman, diduga bakteri Rhizobium yang terkandung dalam

bioaktivator tersebut dapat membantu menambah jumlah bakteri simbiosis tersebut

dalam tanah. Sedangkan Sudantha (2009) melaporkan bahwa penggunaan bioaktivator

yang mengandung T. harzianum isolat SAPRO-07 dan jamur endofit T. koningii isolat

ENDO-02 dapat memacu pertumbuhan dan pembungaan tanaman kedelai di dalam

rumah kaca. Selain itu, Ernawati dan Sudantha (2009) melaporkan bahwa bioaktivator

dapat meningkatkan ketahanan terinduksi terhadap penyakit layu Fusarium dan dapat

memacu pertumbuhan vegetatif dan pembungaan pada tanaman vanili.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan kajian tentang

“Aplikasi Biochar, Bioaktivator, dan Biokompos Terhadap Pertumbuhan dan

Peningkatan Produksi Tanaman Kedelai (Glycyne max (L) Merr.) di Lahan Kering”.

Page 6: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

6

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

yaitu bagaimana pengaruh aplikasi biochar, bioaktivator, dan biokompos terhadap

pertumbuhan dan peningkatan produksi tanaman kedelai.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi biochar,

bioaktivator, dan biokompos terhadap pertumbuhan dan peningkatan produksi

tanaman kedelai di lahan kering.

Page 7: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

7

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biochar

Biochar atau Pyrogenic karbon adalah arang berpori dari hasil karbonisasi

parsial bahan lignin – selulosa yang berasal dari tanaman dan limbah biomassa melalui

pirolisis (pembakaran) (Hamilton, et.al, 2015). Pirolisis adalah salah satu dari banyak

teknologi yang menghasilkan energi dari biomassa dan limbah. Produksi biochar,

karbon-kaya, padat, oleh-produk membedakan pirolisis dari teknologi lainnya. Produk

pirolisis utama adalah pyrolytic minyak (bio-oil), gas sintesis dengan berbeda nilai

energi (syngas), dan biochar. Berbagai kondisi proses, seperti komposisi bahan baku,

temperatur dan laju pemanasan dapat dioptimalkan untuk memberikan jumlah yang

berbeda dan sifat dari produk. produk yang mudah menguap dapat ditangkap untuk

menyediakan energi, atau upgrade ke produk kimia tertentu (misalnya kayu pengawet,

daging kecoklatan, penyedap makanan, perekat, dll.

Ada realisasi yang meningkat bahwa biomassa dan limbah organik sebagai

bahan baku berharga bagi proses generasi biorefining yang memberikan pengurangan

bahan kimia untuk menggantikan bahan bakar sumber daya, dan untuk proses pirolisis

yang menghasilkan syngas, bio-oil, dan biochar dari biomassa, limbah organik, dan

residual biorefining masa depan. Hasil penelitian pada sifat fisik dan komposisi dari

biochars yang dihasilkan dari miscanthus (Miskantus giganteus), willow (Salix spp)

dan pinus (Pinus sylvestris) di 500 C dan pada 400, 500, dan 600 C dalam kasus ini

dari miscanthus. Meskipun morfologi sel struktur dipertahankan di pirolisis,

permukaan daerah biochar miscanthus sangat meningkat dengan pemanasan pada

600oC selama 60 menit. Di rumah kaca, percobaan pertumbuhan jagung (Zea mays L),

bibit ditemukan terhambat oleh amandemen tanah dengan biochar dari miscanthus

yang terbentuk pada 400oC selama 10 menit, tapi dirangsang oleh arang miscanthus

terbentuk pada 600oC selama 60 menit (Kwapisnki, et.al, 2010).

Biochar dari limbah pabrik kertas terbukti memberikan manfaat pada tanah

ferrosol di 10 t ha-1 yang memberikan peningkatan kualitas tanah dan kinerja tanaman.

Manfaat utama dari biochars papermill adalah nilai pengapuran, menjadi yang paling

mungkin untuk bermanfaat sebagai amandemen di tanah asam di mana Al batas

Page 8: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

8

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

toksisitas pertumbuhan tanaman. CEC di ferrosol yang lebih dari dua kali lipat dengan

biochar, memberikan manfaat bagi kesuburan tanah. Ini terlihat dari peningkatan

produksi biomassa ketika pupuk tambahan diberikan, dan secara signifikan

meningkatkan penggunaan efisiensi N dalam gandum. Demikian juga, biochar

amandemen secara signifikan meningkatkan biomassa kedelai dan lobak di tanah

ferrosol yang dipupuk (Zwietien, et.al, 2009).

Sedangkan biochar yang dihasilkan dari bahan limbah pertanian bisa berfungsi

sebagai sebuah adsorben karbon untuk menghilangkan kontaminan organik dari media

air. Biochars berasal dari pirolisis brangkasan kedelai pada suhu 300 ° C dan 700 ° C

(S-300 dan S-700, masing-masing), dan kulit kacang pada 300 ° C dan 700 ° C (P-300

dan P-700, masing-masing) dimanfaatkan sebagai adsorben karbon untuk

mempelajari kinetika TCE remediasi Dengan waktu kesetimbangan 8-10 jam, sampai

dengan 69% TCE telah dihapus dari air. Biochars diproduksi pada 700 ° C lebih efektif

daripada yang dihasilkan pada suhu 300 ° C. The P 700 dan S-700 memiliki H molar

rendah / C dan O / C vs P-300 dan S-300 mengakibatkan aromatisitas tinggi dan

polaritas rendah yang menyertai dengan luas permukaan yang tinggi dan adsorpsi

tinggi kapasitas (Ahmad, et.al, 2013).

Produksi biochars dari organik limbah dan pemanfaatannya sebagai amandemen

tanah mampu untuk melumpuhkan ion logam. Biochar yang dihasilkan dari pabrik

kertas sludge (PM-BC), penyulingan sludge (DSBC), dan cabang dipangkas dari

pohon pinggir jalan (PBBC) menunjukkan sifat yang berbeda yang diperlukan untuk

logam imobilisasi (pH, luas permukaan) dan pertumbuhan tanaman kinerja. PM-BC

menunjukkan secara signifikan efisiensi imobilisasi yang lebih tinggi dalam

imobilisasi 100% untuk Cd dan 94% untuk Pb. Penerapan biochars limbah yang

berasal organik untuk logam imobilisasi dan pertumbuhan tanaman peningkatan

ditentukan tergantung pada jenis sampah organik sebagai pakan bahan untuk

memproduksi BC, dan sangat penting bahwa ini diperiksa sebelum menggunakan BC

sebagai amandemen untuk tanah pertanian (Kim, et.al, 2015).

Bahan kayu limbah mengandung tembaga tinggi yang dapat menyebabkan

berbagai tingkat kandungan bioavailabilitas dan phytotoxicity logam tanah tergantung

pada perlakuan (Pirolisis atau pembakaran) dan jenis tanah. Pada beban Cu yang sama,

biochar kurang phytotoxic dari abu dan lebih efisien untuk retensi Pb dan Zn. Cu-

Page 9: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

9

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

terkontaminasi biochar dan terutama abu kayu meningkatkan bioavailabilitas metal,

pencucian air tanah dan kontaminasi rantai makanan. Biochar dan abu yang berasal

dari kayu diperlakukan dengan pengawet berbasis Cu dapat menyebabkan konsentrasi

Cu yang sangat tinggi di tanah dan negatif mempengaruhi pertumbuhan tanaman

(Lucchini, 2013).

Biochar sampah unggas secara signifikan meningkatkan baik tanah dan daun

δ15N dibandingkan dengan biochar limbah hijau. Biochar sampah unggas juga secara

signifikan meningkatkan konsentrasi tanah dan P daun dibandingkan dengan biochar

limbah hijaudan kontrol plot. Bioavailabilitas N dan P isi biochar unggas dapat

menjelaskan bahwa unggas sampah biochar bertindak sebagai pupuk slow release

karena mengandung kadar abu yang tinggi dan molar tinggi rasio H / dibandingkan

dengan biochar limbah hijau (Bai, et.al, 2014).

Penggabungan biochar jerami tanaman dapat meningkatkan atau menurunkan

pH tanah tergantung pada kontribusi relatif alkalinitas dari jerami, mineralisasi N

organik dan nitrifikasi NH4+. Penggabungan biochars yang dihasilkan dari jerami

tanaman meningkatkan pH tanah, dan efek ameliorating meningkat dengan aplikasi

biochars. Biochars dari jerami legume diinduksi lebih mampu meningkatkan pH tanah

dari biochars non-legum. Selain dari biochar kedua jerami tanaman tersebut,

menurunkan keasaman tukar tanah dan penukaran Al3+, dan meningkatkan kation

tanah basa tertukar dan kejenuhan basa. Biochars (terutama kacang-kacangan) memicu

penurunan lebih besar dalam keasaman tanah tertukar dan lebih besar peningkatan

kation tanah tertukar dibandingkan dengan bahan baku mereka karena kandungannya

lebih tinggi. CEC dari biochars yang 10-20 kali dari tanah CEC dan dengan demikian

biochar penggabungan meningkatkan KTK tanah secara signifikan, serta retensi Ca2+,

Mg2+, K+, dan NH4+ pada tanah asam (Yuan, et. al, 2011).

2.2 Biokompos

Biokompos adalah kompos yang diproduksi dengan bantuan mikroba

lignoselulolitik yang tetap bertahan di dalam kompos dan berperan sebagai agensia

hayati pengendali penyakit tanaman dan agensia pengurai bahan organik (Sudantha &

Suwardji, 2013). Sudantha (2009) melaporkan bahwa penggunaan biokompos hasil

Page 10: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

10

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

fermentasi Trichoderma sp. pada bibit vanili dapat meningkatkan ketahanan terinduksi

terhadap penyakit layu Fusarium dan dapat memacu pertumbuhan vegetatif bibit

vanili. Peran tersebut disebabkan karena jamur Trichoderma sp. menghasilkan hormon

IAA berupa auxin dan giberelin (Dani, 2008).

Kompos hasil fermentasi jamur Trichoderma spp. dapat berfungsi untuk: (1)

sumber unsur hara bagi tanaman dan sumber energi bagi organisme tanah, (2)

memperbaiki sifat-sifat tanah, memperbesar daya ikat tanah berpasir, memperbaiki

struktur tanah berlempung sehingga lebih ringan, mempertinggi kemampuan tanah

mengikat air, memperbaiki drainase dan tata udara pada tanah berat sehingga suhu

tanah lebih stabil, (3) membantu tanaman tumbuh dan berkembang lebih baik, (4)

substrat untuk meningkatkan aktivitas mikrobia antagonis, (5) untuk mencegah

patogen tular tanah.

Sudantha (2007) menyatakan bahwa biokompos merupakan pupuk kompos

yang diproduksi dengan adanya bantuan mikroorganisme atau mikroba lignoselulolitik

sehingga bisa tetap bertahan di dalam kompos dan berperan sebagai pengendali

penyakit atau agensia hayati tanaman serta merupakan agensia pengurai bahan

organic. Pada percobaan penggunaan biokompos (hasil fermentasi dari jamur saprofit

Trichoderma harzianum isolate SAPRO-07 serta jamur endofit Trichoderma koningii

isolate ENDO-02) dimana disertai dengan pemberian mikoriza pada tanaman kedelai

di lahan kering Desa Akar-Akar Kabupaten Lombok Utara menunjukkan bahwa

peningkatan toleransi terhadap kekeringan dan juga meningkatkan ketahanan

terinduksi terhadap pathogen tular tanah yang akan berpengaruh terhadap peningkatan

hasil tanaman (Sudantha, 2009). Penggunaan pupuk organik yang difermentasi dengan

mikrobia juga telah digunakan pada tanaman Jagung di lahan kering Desa Sandik

Kabupaten Lombok Barat, yang memberikan peningkatan hasil panen jagung dan

berangkasan segar (Aryany, 2011).

Pupuk biokompos adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari

bahan organik dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa atau

dekomposer oleh mikrobia, yang berbentuk cair atau padat yang dapat mensuplai

bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Hal ini merujuk

pada kandungan C-organik atau bahan organik dibandingkan kandungan haranya

(Mujab, 2011).

Page 11: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

11

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Pembuatan biokompos dapat memanfaatkan teknologi mikroba dekomposer

yaitu Trichoderma sp. (Sudantha, 2010). Contoh biodekomposer untuk mempercepat

proses pengomposan adalah SuperDec, OrgaDec, EM4, EM Lestari, Starbio, Degra

Simba, dan Stardae (Sudantha, 2010). Biokompos hasil fermentasi jamur

Trichoderma sp dapat berfungsi untuk 1) sumber unsur hara bagi tanaman dan sumber

energi bagi organisme tanah, 2) memperbaiki sifat-sifat tanah, memperbesar daya ikat

tanah berpasir, memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga lebih ringan,

mempertinggi kemampuan tanah mengikat air, memperbaiki drainase dan tata udara

pada tanah berat sehingga suhu tanah lebih stabil, 3) membantu tanaman tumbuh dan

berkembang lebih baik, 4) substrat untuk meningkatkan aktivitas mikrobia antagonis,

dan 5) untuk mencegah patogen tular tanah (Sudantha, 2010).

Jamur Trichoderma sp. memiliki banyak manfaat diantaranya adalah sebagai

dekomposer dalam pembuatan pupuk organik. Pengomposan secara alami terjadi

dalam waktu 2-3 bulan namun jika menggunakan jamur sebagai dekomposer terjadi

dalam waktu 14-21 hari. Selain itu jamur Trichoderma sp. sebagai agensia hayati,

sebagai aktifator bagi mikroorganisme lain di dalam tanah, stimulator pertumbuhan

tanaman. Mekanisme kerja jamur Trichoderma sp. sebagai agen pengendalian hayati

adalah antagonis terhadap jamur lain. Penekanan patogen berlangsung dengan proses

antibiosis parasitisme, kompetisi O2 dan ruang yang dapat mematikan patogen

tersebut (Mariannah, 2013).

Menurut Crawford (2003), kompos adalah hasil dekomposisi parsial/ tidak

lengkap, yang dipercepat secara artifisial dari campuran bahan-bahan organik oleh

populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab dan

aerobik. Sedangkan pengomposan merupakan proses perombakan (dekomposisi) dan

stabilisasi bahan organik oleh mikroorganisme dalam keadaan lingkungan yang

terkendali (terkontrol) dengan hasil akhir berupa humus dan kompos (Simamora dan

Salundik, 2006). Sedangkan menurut Rosmarkam dan Yuwono (2002) pada dasarnya

pengomposan merupakan upaya mengaktifkan kegiatan mikroba agar mampu

mempercepat proses dekomposisi bahan organik dan mikroba tersebut diantaranya

bakteri, fungi, dan jasad renik lainnya.

Page 12: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

12

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Prinsip pengomposan adalah menurunkan nilai nisbah C/N bahan organik

menjadi sama dengan nisbah C/N tanah. Nisbah C/N adalah hasil perbandingan antara

karbohidrat dan nitrogen yang terkandung di dalam suatu bahan. Nilai nisbah C/N

tanah adalah 10-12. Bahan organik yang memiliki nisbah C/N sama dengan tanah

memungkinkan bahan tersebut dapat diserap oleh tanaman (Djuarnani dkk, 2005).

Selain itu, pembuatan biokompos bisa memanfaatkan dekomposer yang

berbahan aktif beberapa bakteri saprofit yang terdiri atas mikrobia dekomposer utama

yaitu Lactobacillus sp., Actinomycetes, Streptomycetes sp., Rhizobium sp.,

Acetobacter sp., Ectomycoriza, Mould dan Yeast. Biokompos ini dapat berfungsi

sebagai 1) dekomposer yang dapat mempercepat proses pengomposan antara 3-5 hari,

2) menguraikan bahan orgik mejadi senyawa dasar yang dapat diserao tanaman, 3)

menetralisir pH tanah, 4) sebagai mikroba antagonis bakteri patogen penyakit, 5)

mengaktifkan dan meningkatkan akitivitas biota tanah yang menguntungkan, 6) media

pengurai kadar racun tanah akibat penggunaan pupuk kimia, dan 7) sebagai media

starter dalam prose fermentasi bahan organi (Deptan, 2010).

Pertumbuhan dan aktivitas mikoriza berbeda sesuai spesies dan lingkungan

mikoriza (Hetrick, 1984). Sejalan dengan itu Abbott dan Robson (1984) menyatakan

setiap spesies mikoriza mempunyai innate effectiveness atau kemampuan spesifik dari

setiap spesies mikoriza untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman pada kondisi tanah

yang kurang menguntungkan. Faktor kemampuan spesifik dimaksud adalah

kemampuan membentuk hifa yang ekstensif di dalam tanah, membentuk infeksi hifa

yang ekstensif pada seluruh sistem perakaran yang berkembang dari suatu tanaman,

menyerap fosfor dari larutan tanah oleh hifa dan lamanya mekanisme transpor

sepanjang hifa ke dalam akar tanaman.

Penggunaan biokompos dengan menggunakan jerami padi dan seresah daun tanaman

hasil fermentasi dari jamur Trichoderma koningii isolat ENDO-02 dan Trichoderma

harzianum isolate SAPRO-07 ternyata dapat meningkatkan jumlah polong isi serta

memacu waktu pembungaan yang lebih cepat pada tanaman kedelai. Hal tersebut

diduga adanya subtansi kimia atau hormon pada jamur saprofit Trichoderma spp

dimana subtansi tersebut didifusikan ke dalam jaringan tanaman kedelai yang dapat

Page 13: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

13

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

memacu pembungaan (Sudantha, 2011). Bertham (2002) melaporkan bahwa

penggunaan kompos jerami padi hasil dekomposisi Gliocladium sp dan pemberian P

secara bersamaan dapat meningkatkan bobobt kering akar, bobot kering bagian atas

tanaman, jumlah polong total, bobot biji tanaman dan serapan P biji. Penambahan

kompos sebagai masukan organic tanah sama halnya dengan penambahan fraksi fosfor

organic yang juga merupakan salah satu fraksi fosfor yang akan diserap oleh tanaman.

Peningkatan kandungan asam humat dan asam fulvat akan dapat meningkatkan jumlah

muatan pada proses pertukaran sehingga memungkinkan pertukaran hara akan lebih

baik, dan akan berpengaruh langsung meningkatan perkembangan akar dan bahan

kering tanaman (Moris, 1984).

2.3. Bioaktivator

Bioaktivator merupakan inokulan pemacu pertumbuhan dan pembungaan pada

tanaman. Bioaktivator yang merupakan inokulan unggulan lokal NTB (jamur saprofit

T. harzianum isolat SAPRO-07 dan jamur endofit T. polysporum isolat ENDO-04)

dapat memacu proses pertumbuhan dan pembungaan tanaman (Sudantha dan

Suwardji, 2016).

Menurut Hermawan (2011), bioaktivator merupakan larutan yang mengandung

mikroorganisme lokal yang dapat dibuat dari sampah rumah tangga. Bioaktivator

sendiri memiliki beberapa kelebihan, diantaranya mempercepat proses pengomposan,

menghilangkan bau dari sampah, menyuburkan tanah, starter untuk membuat pupuk

cair. Bioaktivator berperan dalam mengawali proses perubahan baik secara fisik atau

kimia suatu bahan organik menjadi produk yang berbeda sifatnya. Proses perubahan

fisik-kimiawi ini menjadi molekul-molekul berukuran kecil bahkan menjadi

komponen serta unsurnya disebut dengan dekomposisi (Sukanto, 2017).

Bioaktivator adalah sumber inokulum mikroba sederhana yang kemudian

mengalami mineralisasi sehingga menjadi tersedia dalam bentuk mineral yang bisa

diserap oleh tanaman atau organisme lain. Komposisi utama dari bioaktivator ini

adalah medium untuk pertumbuhan mikroorganisme dan sel-sel mikroba hidup

(Tarigan, 2012 dalam Anonim, 2017a).

Page 14: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

14

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Bioaktivator bukanlah pupuk, melainkan bahan yang mengandung

mikroorganisme efektif yang secara aktif dapat membantu ; 1) mendekomposisi dan

memfermentasi sampah organic dan limbah ternak, 2) Menghambat pertumbuhan

hama dan penyakit tanaman dalam tanah, 3) Membantu meningkatkan kapasitas

fotosintesis dalam tanaman, 4) Menyediakan nutrisi bagi tanaman serta membantu

proses penyerapan dan penyaluran hara dari akar ke daun, 5) Meningkatkan kualitas

bahan organic sebagai pupuk, 6) memperbaiki kualitas tanah, 7) Meningkatkan

kualitas pertumbuhan vegetative dan generative tanaman, 8) Menghasilkan energy,

terutama pembuatan biogas (Wahyuno (2010) dalam Anonim, 2017b).

Produk bioaktivator yang beredar di pasaran kebanyakan berupa Effective

Microorganism (EM) asli yang tidak dapat langsung diaplikasikan pada media. Hal ini

disebabkan kandungan mikroorganisme dalam EM asli masih dalam keadaan tidur

(dorman) sehingga tidak akan memberikan pengaruh nyata. Untuk itu EM asli perlu

dilarutkan menjadi EM aktif apabila ingin digunakan. Dari segi daya simpan, EM asli

lebih tahan lama daripada EM aktif yakni mampu bertahan hingga lima tahun. Namun,

sebulan sesudah pembuatan EM aktif, aktivitasnya menurun drastis. Rekomendasi

penggunaan EM aktif hanya satu bulan dan aktivitas mikroorganisme paling tinggi

pada hari ke sepuluh sampah hari ke tujuh belas setelah dilarutkan. (Suryati, 2014

dalam Welang, dkk, 2017).

Dari hasil penelitian pendahuluan di rumah kaca yang dilakukan Sudantha

(2010) menunjukkan bahwa bioaktivator yang mengandung jamur saprofit

T.harzianum SAPRO-07 dan endofit T. polysporum isolate ENDO-04 dapat

meningkatkan ketahan induksi terhadap penyakit layu Fusarium pada tanaman kedelai.

Kedua jamur ini memiliki peranan yang berbeda pada tanaman kedelai, dimana jamur

saprofit T.harzianum SAPRO-07 dapat memacu pembungaan lebih awal dan jamur

endofit T. polysporum isolate ENDO-04 cenderung memacu pertumbuhan tinggi

tanaman kedelai.

Sedangkan pada percobaan pada tanaman vanili, bahwa aplikasi bioaktivator

dengan jamur Trichoderma sp. ENDO-02 (T. koningii) atau ENDO-04 (T.

polysporum) dan SAPRO-07 (T.harzianum) atau SAPRO-09 (T. hamatum) secara

Page 15: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

15

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

efektif mengendalikan penyakit busuk batang Fusarium dan meningkatkan ketahanan

induksi bibit vanili terhadap penyakit busuk batang (Sudantha dan Abadi, 20111).

Selain itu, isolate jamur ini dapat merangsang pembentukan bunga vanili lebih awal

saat memasuki fase vegetative (Sudantha, 2007). Juga aplikasi bioaktivator di rumah

kaca dapat memacu pembentukan tunas bunga lebih awal serta meningkatkan jumlah

isi polong pada tanaman kedelai (Sudantha, 2010b).

2.4. Sifat dan Karakteristik Lahan Kering di NTB

Sebagian besar lahan di propinsi NTB berupa lahan kering 1.807.463 ha atau

84% dari luas wilayah NTB. Pengertian lahan kering adalah hamparan lahan yang

tidak pernah tergenang atau digenangi air selama periode sebagian besar waktu dalam

setahun. Topografi wilayah lahan kering di Propinsi NTB cukup beragam, mulai dari

datar, bergelombang hingga berbukit dan bergunung dengan kemiringan antara 0%

sampai lebih dari 40%. Luas lahan kering dengan kemiringan 0-2% mencapai 16,57%;

kemiringan 3-15% seluas 26,55%; kemiringan 16-40% seluas 35,06%; dan kemiringan

lebih dari 40% seluas 21,83%. Jadi sebagian besar lahan kering di propinsi NTB

memiliki kemiringan di atas 15%. Jenis tanah yang terdapat di lahan kering didominasi

oleh tiga ordo yaitu entisol, iseptisol dan vertisol. Lahan kering propinsi NTB

ditemukan 17 jenis sub ordo tanah. Kesuburan tanah sangat rendah yang dicirikan oleh

rendahnya kandungan bahan organik, agregat tanah yang kurang mantap, peka

terhadap erosi, dan kandungan hara utama (N, P, K) yang relatif rendah. Sebagian

besar kondisi lahan kering di NTB dicirikan dengan iklim semi-arid-tropik yang

dipengaruhi oleh musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung dari

bulan Desember–Maret atau 4 bulan sedang musim kemarau berlangsung dari bulan

April–Nopember atau 8 bulan. Menurut klasifikasi iklim Oldeman, et al., 1980 daerah-

daerah yang memiliki bulan basah kurang dari 3 bulan dan antara 3-4 bulan dengan

bulan kering 4–6 bulan dan di atas 6 bulan digolongkan ke dalam iklim D3, D4, E3

dan E4 atau daerah dengan tipe iklim kering (Balitkabi, 2012).

Dari luas lahan kering tersebut di atas yang riil dapat dikembangkan dengan

mempertimbangkan status lahan adalah sekitar 626.034,60 hektar atau sekitar 31%

luas wilayah NTB. Sebagian besar penggunaan lahan kering di Propinsi NTB untuk

Page 16: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

16

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

hutan negara (931.737 ha) atau 51,5%; hutan rakyat (241.253 ha) atau 13,3%; tegalan

(173.774 ha) atau 9,6%; ladang (49 330 ha) atau 2,70%; padang rumput (38.132 ha)

atau 2,1%; kebun (36.663 ha) atau 2,00%; pekarangan (32.667 ha) atau 1,8%; dan

penggunaan lainnya seluas (303.898 ha) atau 16,9%. Lahan kering yang banyak

digunakan untuk kegiatan budidaya pertanian di wilayah lahan kering Propinsi NTB

meliputi: sawah tadah hujan, tegalan, ladang, perkebunan dan kebun campuran

(Anonim, 2015).

Wilayah lahan kering Propinsi NTB merupakan wilayah beriklim semi-arid

tropik yang dipengaruhi oleh musim penghujan dan musim kemarau . Curah hujan

tahunan biasanya relatif tinggi dari 1000 – 2500 mm/tahun , namun hujannya

berlangsung pada beberapa bulan saja yaitu bulan Desember – Maret (4 bulan), sedang

musim kemarau dari bulan April – Nopember (8 bulan) . Curah hujan tahunan biasanya

relatif tinggi dari 1000 – 2500 mm/tahun , sehingga upaya konservasi air untuk

menjamin keberhasilan pertanian di lahan kering merupakan suatu keharusan.

Namun di balik potensi tersebut, terdapat permasalahan yang masih belum

terpecahkan. Yaitu di antaranya walaupun potensi lahan kering NTB yang cukup

besar, lahan kering yang ada memiliki ekosistem yang rapuh (fragile) dan mudah

terdegradasi apabila pengelolaannya tidak dilakukan dengan cara-cara yang tepat,

topografi umumnya berbukit dan bergunung, ketersediaan air tanah yang terbatas,

lapisan olah tanah dangkal, mudah tererosi, teknologi diadopsi dari teknologi lahan

basah yang tidak sesuai untuk lahan kering, infrastruktur tidak memadai, sumberdaya

manusia rendah, kelembagaan sosial ekonomi lemah, perhatian pemerintah

sangat kurang dan partisipasi berbagai pihak dalam pengembangan lahan kering

terutama pihak swasta sangat kurang (Suwardji dan Tejowulan,2003).

2.5. Lingkungan Tumbuh Tanaman Kedelai

Struktur akar tanaman kedelai terdiri atas akar lembaga, akar tunggang dan

akar cabang berupa akar rambut. Perakaran kedelai dapat menembus tanah pada

kedalaman ± 150 cm, terutama pada tanah yang subur. Perakaran tanaman kedelai

mempunyai kemampuan membentuk bintil (nodula-nodula) akar yang merupakan

koloni dari bakteri Rhizobium japonicum. Bakteri Rhizobium bersimbiosis dengan

Page 17: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

17

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

akar tanaman kedelai untuk menambat Nitrogen bebas dari udara. Unsur nitrogen

tersebut dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman kedelai, sedangkan bakteri

Rhizobium memerlukan makanan yang berasal dari tanaman kedelai, sehingga proses

ini merupakan hubungan hidup yang saling menguntungkan (Rukmana, 1996).

Tanaman kedelai termasuk berbatang semak yang dapat mencapai ketinggian

antara 30-100 cm, batang beruas-ruas dan memiliki percabangan antara 3-6 cabang.

Daun kedelai mempunyai ciri-ciri antara lain helai daun oval, bagian ujung daun

meruncing dan tata letaknya pada tangkai daun bersifat majemuk berdaun tiga

(Cahyono, 2007). Umur keluarnya bunga tergantung pada varietas kedelai, pengaruh

suhu, dan penyinaran matahari. Tanaman kedelai menghendaki penyinaran pendek,

±12 jam per hari. Tanaman kedelai di Indonesia pada umumnya mulai berbunga pada

umur 30 – 50 hari setelah tanam. Buah kedelai disebut buah polong seperti buah

kacang-kacangan lainnya. yang tersusun dalam rangkaian buah. Polong kedelai yang

sudah tua ada yang berwarna coklat, coklat tua, coklat muda, coklat kekuning-

kuningan, coklat keputih-putihan dan kehitaman. Tiap polong kedelai berisi antara 1

– 5 biji, jumlah polong pertanaman tergantung pada varietas kedelai, kesuburan tanah,

dan jarak tanam yang digunakan. Kedelai yang ditanam pada tanah subur pada

umumnya dapat menghasilkan antara 100 – 200 polong/pohon (Suhaeni, 2007).

Tanaman kedelai memerlukan kondisi yang seimbang antara suhu udara

dengan kelembapan yang dipengaruhi oleh curah hujan. Secara umum tanaman kedelai

memerlukan suhu udara yang tinggi dan curah hujan (kelembapan) yang rendah.

Apabila suhu udara rendah dan curah hujan (kelembapan) berlebihan, menyebabkan

penurunan kualitas kedelai yang dihasilkan (Suprapti, 2005).

Pada umumnya, kondisi iklim yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman

kedelai adalah daerah – daerah yang mempunyai suhu antara 250 - 280 C, kelembaban

udara rata-rata 60%, penyinaran matahari 12 jam/hari atau minimal 10 jam/hari, dan

curah hujan paling optimum antara 100 - 400 mm/bulan atau berkisar antara 300 - 400

mm/3 bulan (Cahyono, 2007). Sewaktu masih mudah, kedelai memerlukan iklim

basah, menjelang tua memerlukan iklim kering. Untuk memperoleh produksi yang

baik, tanaman kedelai memerlukan hawa panas. Jika iklim terlalu basah, kedelai

tumbuh subur tetapi produksi bijinya kurang (Suhaeni, 2007).

Page 18: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

18

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Menurut Firmanto (2011), Tanaman kedelai mempunyai daya adaptasi yang

luas terhadap berbagai jenis tanah. Kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah

asal drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik. Dalam praktek di

lapangan, sering digunakan pedoman yaitu apabila tanaman jagung dapat tumbuh

dengan baik pada suatu jenis tanah, tanaman kedelaipun dapat tumbuh baik pada jenis

tanah tersebut. Selain itu, tanaman kedelai akan tumbuh dengan baik dan berproduksi

tinggi pada tanah yang subur dan gembur, kaya akan humus atau bahan organik dan

memiliki pH (derajat keasaman) antara 5,8 – 7,0 dan ketinggian kurang dari 600 m

dpl.

2.6. Permasalahan Pengembangan Kedelai di Lahan Kering

Adisarwanto, (2008) menjelaskan saat ini, produktivitas kedelai di lahan petani

masih cukup beragam, dari 0,50 ton/ha sampai 2,50 ton/ha. Pada tahun 2004 - 2006

terjadi penurunan jumlah petani akibat menurunnya areal tanam kedelai, sedang

kebutuhan kedelai ternyata terus meningkat setiap tahunnya yakni seiring dengan

semakin meningkatnya jumlah dan tingkat pendapatan penduduk. Ketidakseimbangan

antara kemampuan untuk memproduksi kedelai dalam negeri dengan kenaikan

permintaan menyebabkan jumlah impor kedelai tiap tahun meningkat. Hal ini program

swasembada kedelai memang harus selalu dipacu agar pemenuhan kebutuhan kedelai

di dalam negeri tidak selalu mengandalkan impor.

Dalam meningkatkan ketersediaan pangan khususnya kedelai, diperlukan

upaya-upaya untuk meningkatkan produksi dan tentunya harus diprogramkan secara

teliti, terencana, berjangka panjang dan tepat sasaran. Potensi produktivitas kedelai

dapat tercapai bila didukung komponen-komponen teknologi seperti cara tanam,

penyiapan lahan, pemupukan, atau pengendalian hama. Hingga saat ini, tingkat adopsi

atau penerapan paket teknologi produksi kedelai oleh petani dinilai masih rendah dan

jika ada, petani petani tidak menerapkannya secara terpadu semua komponen

teknologi yang dianjurkan tetapi hanya satu atau dua komponen yang dianggap paling

penting saja (Adisarwanto, 2008).

Page 19: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

19

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

BAB III. METODELOGI KAJIAN

Metode yang digunakan dalam topik ini adalah metode deskriptif, dimana

teknik pengambilan data (literatur) didapatkan melalui buku, artikel, ataupun jurnal

ilmiah dari penelitian-penelitian sebelumnya. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan mengidentifikasi wacana, artikel, makalah, internet dan buku-buku, atau

informasi lainnya yang sekiranya berhubungan dengan tujuan topik ini. Cara

pengambilan kesimpulan didapatkan melalui metode induksi dan deduksi. Metode

deduksi dilakukan dengan penarikan pernyataan yang bersifat umum yang kemudian

dibuktikan dengan bukti/fakta yang bersifat khusus. Sedangkan metode induksi

dilakukan dengan pengkajian hasil yang bersifat khusus yang kemudian dipadukan

sehingga didapatkan pernyataan (Hasan, 2002 dalam Solihah, 2016).

Page 20: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

20

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Aplikasi Penggunaan Biokompos dan Biochar Pada Tanaman Kedelai

Penggunaan bioaktivator dan biochar pada tanaman kedelai, menurut penelitian

Sudantha dan Suwardji (2016) berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah polong

berisi, jumlah polong hampa, jumlah polong terbentuk, berat 100 biji, dan berat biji

perpetak.

Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman kedelai sebagai akibat pengaruh biokompos pada

umur 4 minggu setelah tanam (Sudantha dan Suwardji, 2016).

Perlakuan Tinggi Tanaman

Tanpa Biokompos 35,47 a*

Dengan Biokompos 38,44 b

BNJ 5% 1,72

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa terjadi perbedaan tinggi tanaman

kedelai antara tanaman yang menggunakan biokompos dan tanpa biokompos. Rata-

rata tinggi tanaman kedelai yang menggunakan aplikasi biokompos adalah 38,44 cm,

sedangkan yang tanpa biokompos adalah 35,47 cm.

Tabel 2. Rata-rata Jumlah Polong Berisi Tanaman Kedelai Pengaruh Biochar Hasil

Fermentasi Jamur Trichoderma spp (Sudantha dan Suwardji, 2016).

No Perlakuan Polong Berisi

1 Tanpa Biochar (0 ton/ha) 63,63 a*

2 Dengan Biochar dosis 5 ton/ha 75,58 ab

3 Dengan Biochaar dosis 10 ton/ha 92, 13 b

4 Dengan Biochar dosis 15 ton/ha 106, 79 b

BNJ 5% 25,74

Page 21: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

21

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan biochar hasil fermentasi

jamur Trichoderma spp memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah polong

berisi tanaman kedelai. Hal ini terlihat dari jumlah polong berisi pada tanaman kedelai

yang diberikan biochar dan tanpa biochar. Jumlah polong berisi tertinggi didapatkan

pada aplikasi biochar dosis 15 ton/ha, diikuti biochar dosis 10 ton/ha, dosis 5 ton/ha,

dan yang paling rendah tanpa aplikasi biochar (0 ton/ha).

Tabel 3. Rata-rata Jumlah Polong Terbentuk Akibat Pengaruh Biochar Hasil

Fermentasi Jamur Trichoderma spp (Sudantha dan Suwardji, 2016).

No Perlakuan Polong Berisi

1 Tanpa Biochar (0 ton/ha) 73,71 a*

2 Dengan Biochar dosis 5 ton/ha 83,50 ab

3 Dengan Biochar dosis 10 ton/ha 104,71 b

4 Dengan Biochar dosis 15 ton/ha 116,13 b

BNJ 5% 26,95

Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan jika biochar berpengaruh terhadap jumlah

polong terbentuk pada tanaman kedelai. Nilai jumlah polong tertinggi terdapat pada

perlakuan biochar dengan dosis 15 ton/ha sebanyak 116,13 polong, diikuti aplikasi

biochar dengan dosis 10 ton/ha sebanyak 104,71 polong, dosis 5 ton/ha sebanyak 83,50

polong, dan yang paling rendah tanpa aplikasi biochar (0 ton/ha) sebanyak 73,71

polong.

Tabel 4. Rata-rata berat 100 biji kedelai akibat pengaruh biochar hasil fermentasi

jamur Trichoderma spp (Sudantha dan Suwardji, 2016).

No Perlakuan Polong Berisi

1 Tanpa Biochar (0 ton/ha) 16,58 a*

2 Dengan Biochar dosis 5 ton/ha 16,97 ab

3 Dengan Biochar dosis 10 ton/ha 17,08 ab

4 Dengan Biochar dosis 15 ton/ha 17,38 b

BNJ 5% 0,69

Page 22: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

22

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa perlakuan dosis hasil fermentasi

jamur Trichoderma spp dapat meningkatkan berat 100 biji kedelai. Rata-rata berat 100

biji kedelai tertinggi diperoleh pada perlakuan biochar dosis 15 ton/ha dengan 17,38

gram, diikuti biochar dosis 10 ton/ha dengan 17,08 gram, biochar dosis 5 ton/ha

dengan 16,97 gram, dan yang paling rendah pada aplikasi tanpa biochar (0 ton/ha)

dengan 16,58 gram.

Tabel 5. Rata-rata berat bij/petak akibat pengaruh biochar hasil fermentasi jamur

Trichoderma spp (g/petak dan ton/ha) (Sudantha dan Suwardji, 2016).

Perlakuan Berat biji (g/petak) Berat biji (ton/petak)

Tanpa biochar (0 ton/ha) 763,2 a* 1,53

Biochar dosis 5 ton/ha 923,8 ab 1,85

Biochar dosis 10 ton/ha 1137,6 bc 2,28

Biochar dosis 15 ton/ha 1335,3 c 2,67

BNJ 5% 327,09

Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa pemberian biochar dapat

meningkatkan produksi tanaman kedelai. Terlihat bahwa pemberian biochar dengan

dosis yang tinggi dapat meningkatkan berat biji kedelai pada dosis 15 ton/ha sebesar

2,67 ton/petak, sedangkan tanpa aplikasi biochar hanya menghasilkan 1,53 ton/petak.

Sedangkan pada berat biji (g/petak) tertinggi didapatkan pada aplikasi biochar dengan

dosis 15 ton/ha sebesar 1335.3 g/petak, diikuti biochar dosis 10 ton/ha dengan 1137,6

g/petak, dosis 5 ton/ha sebesar 923,8 g/petak, dan paling rendah pada aplikasi tanpa

biochar sebesar 763,2 g/petak.

4.2. Aplikasi Penggunaan Bioaktivator dan Biochar Pada Tanaman Kedelai

Aplikasi bioaktivator dan biochar pada tanaman kedelai berpengaruh nyata

terhadap tinggi tanaman kedelai pada umur 3 dan 4 MST, berat berangkasan kering,

jumlah polong berisi, jumlah polong terbentuk, dan berat 100 biji (Sudantha dan

Suwardji, 2016).

Page 23: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

23

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Tabel 6. Rata-rata tinggi tanaman kedelai akibat aplikasi bioaktivator pada umur 3 dan

4 MST (Sudantha dan Suwardji, 2016).

Perlakuan Tinggi tanaman umur 3

MST

Tinggi tanaman umur 4

MST

Tanpa bioaktivator 16,21 a* 36,40 a*

Dengan bioaktivator 18,78 b 38,44 b

BNJ 5%

Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa aplikasi bioaktivator berpengaruh

terhadap tinggi tanaman kedelai pada umur 3 dan 4 minggu setelah tanam. Tinggi

tanaman yang tidak diberikan bioaktivator lebih rendah dibandingkan dengan tinggi

tanaman yang diberikan bioaktivator. Rata-rata tinggi tanaman yang diberikan

bioaktivator mencapai 18,78 cm pada umur 3 MST dan 38,44 cm pada umur 4 MST.

Sedangkan pada tanaman yang tidak diberikan bioaktivator tinggi tanaman hanya

16,21 cm ada umur 3 MST dan 36,40 cm pada umur 4 MST.

Tabel 7. Rata-rata berat berangkasan kering tanaman kedelai akibat pengaruh metode

aplikasi biochar hasil fermentasi jamur Trichoderma spp (Sudantha dan

Suwardji, 2016).

No Perlakuan Berat Berangkasan Kering

1 Tanpa biochar (0 ton/ha) 0,16 a*

2 Biochar dengan aplikasi mixing 0,21 b

3 Biochar dengan aplikasi larikan 0,25 b

4 Biochar dengan aplikasi pop up 0,24 b

BNJ 5%

Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa aplikasi biochar berpengaruh

terhadap berat berangkasan kering tanaman kedelai. Hal ini terlihat dari berat

berangkasan kering kedelai tertinggi diperoleh pada perlakuan biochar dengan aplikasi

larikan sebesar 0,25 gram, kemudian diikuti biochar dengan aplikasi pop up sebesar

0,24 gram, aplikasi mixing sebesar 0,21 gram, dan yang paling rendah pada aplikasi

tanpa biochar dengan berat 0,16 gram.

Page 24: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

24

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Tabel 8. Rata-rata jumlah polong berisi tanaman kedelai akibat pengaruh metode

aplikasi biochar hasil fermentasi jamur Trichoderma spp (Sudantha dan

Suwardji, 2016).

No Perlakuan Jumlah polong berisi

1 Tanpa biochar (0 ton/ha) 62,51 a*

2 Biochar dengan aplikasi mixing 74,01 ab

3 Biochar dengan aplikasi larikan 90,84 b

4 Biochar dengan aplikasi pop up 95,55 b

BNJ 5%

Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa metode aplikasi biochar

berpengaruh nyata terhadap jumlah polong berisi tanaman kedelai. Hal ini terlihat dari

rata-rata jumlah polong yang diberikan aplikasi biochar nilainya lebih tinggi

dibandingkan dengan tanpa biochar. Jumlah polong tertinggi didapatkan pada aplikasi

biochar dengan aplikasi pop up dengan 95,55 polong, kemudian diikuti biochar dengan

aplikasi larikan dan mixing sebesar 90,84 polong dan 74,01 polong. Sedangkan nilai

jumlah polong terendah didapatkan pada aplikasi tanpa biochar sebesar 62,51 polong.

Tabel 9. Rata-rata jumlah polong terbentuk tanaman kedelai akibat pengaruh metode

aplikasi biochar hasil fermentasi jamur Trichoderma spp (Sudantha dan

Suwardji, 2016).

No Perlakuan Jumlah polong terbentuk

1 Tanpa biochar (0 ton/ha) 71,22 a*

2 Biochar dengan aplikasi mixing 80,64 ab

3 Biochar dengan aplikasi larikan 105,22 b

4 Biochar dengan aplikasi pop up 110,52 b

BNJ 5%

Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa metode aplikasi biochar berpengaruh

nyata terhadap jumlah polong terbentuk pada tanaman kedelai. Hal ini terlihat dari

rata-rata jumlah polong terbentuk pada tanaman yang diberikan aplikasi biochar

nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa biochar. Jumlah polong terbentuk

Page 25: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

25

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

tertinggi didapatkan pada aplikasi biochar dengan aplikasi pop up dengan 110,52

polong, kemudian diikuti biochar dengan aplikasi larikan dan mixing sebesar 105,22

polong dan 80,64 polong. Sedangkan nilai jumlah polong terbentuk terendah

didapatkan pada aplikasi tanpa biochar sebesar 71,22 polong.

Tabel 10. Rata-rata berat 100 biji kedelai akibat pengaruh metode aplikasi biochar

hasil fermentasi jamur Trichoderma spp (Sudantha dan Suwardji, 2016).

No Perlakuan Berat 100 biji

1 Tanpa biochar (0 ton/ha) 15,44 a*

2 Biochar dengan aplikasi mixing 16,48 ab

3 Biochar dengan aplikasi larikan 16,70 b

4 Biochar dengan aplikasi pop up 17,81 b

BNJ 5%

Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa metode aplikasi biochar

berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji kedelai. Hal ini terlihat dari rata-rata berat

100 biji kedelai pada tanaman yang diberikan aplikasi biochar nilainya lebih tinggi

dibandingkan dengan tanpa biochar. Rata-rata berat 100 biji kedelai tertinggi

didapatkan pada aplikasi biochar dengan aplikasi pop up dengan 17,81 gram,

kemudian diikuti biochar dengan aplikasi larikan dan mixing sebesar 16,70 gram dan

16,48 gram. Sedangkan berat 100 biji kedelai terendah didapatkan pada aplikasi tanpa

biochar sebesar 15,44 gram.

Aplikasi biokompos (hasil fermentasi dari jamur Trichoderma koningii isolat ENDO-

02 dan Trichoderma harzianum isolate SAPRO-07) berpengaruh terhadap masa

inkubasi penyakit layu Fusarium dan intensitas penyakit layu Fusarium pada tanaman

kedelai. Aplikasi biokompos tersebut mampu meningkatkan ketahanan terinduksi

terhadap penyakit layu Fusarium (Sudantha, 2011).

Aplikasi biokompos dari bahan jerami padi dan seresah daun tanaman yang

difermentasi dengan jamur Trichoderma koningii isolate ENDO-02 dan Trichoderma

harzianum isolate SAPRO-07 ternyata dapat mencegah tanaman kedelai terinfeksi

oleh jamur Fusarium, dengan kata lain mampu meningkatkan ketahanan terinduksi

Page 26: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

26

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

terhadap penyaki layu Fusarium. Menurut Abadi (2003) mengatakan ketahanan

terinduksi dapat terjadi karena tanaman telah terinfeksi mikroorganisme lain

sebelumnya, baik dari jenis yang sama ataupun jenis yang berbeda. Sudantha (2007)

melaporkan bahwa uji invitro di laboratorium dengan menggunakan jamur

Trichoderma koningii isolate ENDO-02 dan Trichoderma harzianum isolate SAPRO-

07 dengan cara metode oposisi langsung dan uji uap biakan, menunjukkan hasil bahwa

kedua isolate jamur tersebut menghambat pertumbuhan Fusarium oxysporum. Hal

tersebut dikarenakan adanya kompetisi dalam hal ruang dan bersifat mikoparasit selain

itu adanya senyawa antibiosis yang didifusikan ke cawan petri.

Jamur saprofit T. harzianum isolat SAPRO-07 dan jamur T. koningii isolat

SAPRO-02 diformulasi dalam bentuk bioaktivator (Sudantha, 2010) dan telah

didaftarkan ke Kantor Paten Ditjen HKI Kemenkumham RI pada tahun 2013 dengan

No. Pendaftaran P00201100717 dan telah diumumkan di Kantor Paten. Demikian pula

telah dikembangkan penggunaan kedua jamur antagonis ini sebagai pengurai dalam

pembuatan biokompos (Sudantha, 2010). Sudantha dan Abadi (2006) melaporkan

bahwa Jamur Endofit Trichoderma spp. Isolat lokal NTB yang diinokulasikan kedalam

biokompos efektif menekan jamur Fusarium oxysporum f. sp. vanillae penyebab

penyakit busuk batang pada bibit vanili. Lebih lanjut Multazam dan Sudantha (2010)

mengatakan bahwa kompos yang diaplikasikan pada tanaman jagung di lahan kering

dengan pengairan sistem irigasi sprinkel big gun dapat meningkatkan pertumbuhan

dan hasil jagung. Sudantha dan Abadi (1991) mengatakan bahwa penggunaan kompos

dan jamur antagonis dapat menekan serangan jamur Fusarium oxysporum f. sp.

lycopersici penyebab penyakit layu dan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil

tomat. Lebih lanjut Sudantha, Kusnarta dan Sudana (2011) mengatakan bahwa jamur

Trichoderma spp. saprofit yang digunakan dalam pembuatan kompos dan

diaplikasikan pada tanaman pisang dapat menghambat terjadinya penyakit layu yang

disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f. sp. Cubense. Sudantha dan Abadi

(2006) juga melaporkan bahwa jamur endoffit Trichoderma spp. isolat lokal NTB

efektif mengendalikan jamur Fusarium oxysporum f. sp. vanillae pada tanaman vanili.

Jayadi dan Sudantha (2011) mengatakan bahwa kompos hasil fermentasi

jamur endofit dan saprofit Trichoderma spp. dapat meningkatkan ketahanan

terinduksi beberapa varietas pisang terhadap penyakit layu Fusarium. Multazam dan

Page 27: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

27

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Sudantha (2010) mengatakan bahwa kompos yang diaplikasikan pada tanaman jagung

di lahan kering dengan pengairan sistem irigasi sprinkel big gun dapat meningkatkan

pertumbuhan dan hasil jagung. Sudantha dan Abadi (1991) mengatakan bahwa

penggunaan kompos dan jamur antagonis dapat menekan serangan jamur Fusarium

oxysporum f. sp. lycopersici penyebab penyakit layu dan dapat meningkatkan

pertumbuhan dan hasil tomat. Sudantha (2010a) jamur saprofit dan endofit

Trichoderma spp. berpotensi digunakan dikembangkan dalam pertanian organik.

Sudantha (2010) mengatakan bahwa selain digunakan sebagai decomposer

jamur Trichoderma spp. dapat digunakan sebagai bahan aktif biofungisida. Lebih

lanjut Sudantha (2012} mengatakan bahwa jamur Trichoderma spp. selain untuk

pembuatan biokompos dapat juga digunakan untuk pembuatan bioaktivator dengan

teknologi fermentasi. Sudantha (2014) mengatakann bahwa biokompos, biofungisida

dan bioaktivator selain untuk menekan penyakit pathogen tular tanah dapat juga untuk

memacu pertumbuhan dan meningkatkan hasil tanaman. Sudirman dan Sudantha

(2013) mengatakan bahwa jamur Trichoderma harzianum dapat digunakan untuk

fermentasi MOL gula aren dan daun legundi untuk pengendalian jamur Sclerotium

rolfsii dan ulat Spodoptera pada tanaman kedelai.

Sudanthan dan Suwardji (2015) mengatakan bahwa penggunaan biokompos

yang disertai bioaktivator formulasi granula yang difermatasi dengan jamur

Trichoderma spp. dapat memacu pertumbuhan dan meningkatkan hasil kedelai di

Lahan Kering. Sudantha dan Suwardji (2016) menjelaskan bahwa penggunaan

biokompos dan bioaktivator yang difermatasi dengan jamur jamur Trichoderma spp.

juga dapat memacu pertumbuhan dan meningkatkan hasil bawang merah. Sudantha

dan Suwardji (20170 mengatakan bahwa penerapan pupuk organik berupa biokompos

hasil fermentasi jamur Trichoderma spp. bersama petani di Desa Montong Are

Kecamatan Kediri

4.3. Pembahasan

Terjadinya peningkatan tinggi tanaman kedelai ini disebabkan karena

biokompos yang digunakan mengandung jamur Trichoderma spp yang memiliki

kandungan nutrisi dan unsur hara di dalamnya. Menurut Cook dan Baker (1989),

Trichoderma spp dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman karena mampu

Page 28: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

28

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

merangsang hormon pertumbuhan pada tanaman. Selain itu, di dalam biokompos

terkandung kandungan N, P, dan K serta PMPF yang mampu memacu pertumbuhan

dan perkembangan tanaman karena berperan dalam meningkatkan ketersediaan hara P

(Yani, 2004).

Kandungan bahan organik yang terkandung dalam biokompos sendiri, menurut

Gaur (1980) berperan dalam sifat fisik tanah seperti merangsang granulasi,

memperbaiki aerasi tanah, dan meningkatkan kemampuan menahan air, sedangkan

pada sifat biologis tanah dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang berperan

dalam fiksasi nitrogen dan transfer hara tertentu, dan pada sifat kimia tanah dapat

meningkatkan kapasitas tukar kation. Selain itu, menurut Widawati dkk. (2003), sifat

kompos yang dapat menyerap air dan mencegah kerusakan pada struktur tanah,

merupakan salah satu keunggulan pupuk kompos, jika dibandingkan dengan pupuk

kimia. Hal ini akan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia sebagai bahan

penyubur di lahan pertanian maupun perkebunan. Menurut penelitian Sudantha

(2013), pemberian biokompos hasil fermentasi jamur endofit dan saprofit

Trichoderma spp mampu memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena

mengandung hormon pertumbuhan.

Bahan organik tanah merupakan salah satu bahan pembentuk agregat tanah

yang mempunyai peran sebagai bahan perekat antar partikel tanah untuk bersatu

menjadi agregat tanah, sehingga bahan organik penting dalam pembentukan tanah..

Pengaruh pemberian bahan organik terhadap struktur tanah sangat berkaitan dengan

tekstur tanah yang diperlakukan. Komponen organik seperti asam humat dan asa fulvat

dalam hal ini berperan sebagai sementasi partikel lempung dengan membentuk

komplek lempung-logam-humas (Stevenson, 1982).

Penambahan bahan organik akan meningkatkan kemampuan menahanair

sehingga kemampuan menyediakan air tanah untuk pertumbuhan tanaman meningkat.

Kadar air yang optimal bagi tanaman dan kehidupan mikroorganisme adalah sekitar

kapasitas lapang (Scholes, et al, 1994). Peran bahan organik yang lain terutama pada

lahan kering belerang, adalah dampaknya terhadap penurunan laju erosi tanah.

Disamping itu, dengan meningkatnya kapasitas infiltrasi air akan

Page 29: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

29

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

berdampak pada aliran permukaan dapat diperkecil, sehingga erosi dapat berkurang

(Stevenson, 1982).

Sedangkan perbedaan hasil yang ditunjukkan antara tanaman yang diberikan

biochar dan tanpa biochar yang berpengaruh terhadap jumlah polong berisi, jumlah

polong hampa, jumlah polong terbentuk, berat 100 biji, dan berat biji perpetak

menunjukkan jika biochar mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Hal ini

karena biochar lebih efektif menahan unsur hara untuk ketersediaannya bagi tanaman

dibanding bahan organik lain seperti sampah dedaunan, kompos atau pupuk kandang.

Biochar juga menahan P yang tidak bisa diretensi oleh bahan organik tanah biasa.

Lehmann dan Rondon (2006) serta Rondon et al. (2007) melaporkan bahwa biochar

juga menyediakan media tumbuh yang baik bagi berbagai mikroba tanah.

Aplikasi biochar yang diberikan pada tanaman kedelai juga dipengaruhi oleh

jamur Trichoderma spp yang mengandung hormon pemacu pertumbuhan. Jamur

endofit dan saprofit Trichoderma spp yang ada pada biochar dapat melakukan

kolonisasi pada jaringan tanaman dan pada rhizosfer dapat mengeluarkan substansi

kmia atu hormon yang didifusikan ke dalam jaringan tumbuhan (Sudantha, 2010).

Peningkatan kualitas biji kedelai yang diberikan aplikasi biochar hasil fermetasi

Trichoderma spp. disebabkan karena biochar dapat membantu trpenuhnya unsur hara

yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan. Lingga (1994)

mengataan jika unsur hara yang dibutuhkan tanaman cukup maka hasil metabolisme

akan meningkat. Sehingga pembelahan sel, pemanjangan dan pendewasaan jaringan

menjadi lebih sempurna dan cepat dan menyebabkan pertambahan volume dan bobot

kian cepat.

Biochar juga biasanya memiliki kapasitas yang kuat untuk menyerap kedua

senyawa anorganik dan organik karena area permukaan besar mereka dan kehadiran

berbagai kelompok fungsional yang berbeda pada permukaan mereka (Mis Thies dan

Rillig 2009; Joseph et al 2010.). Kelompok fungsional ini tidak hanya mempengaruhi

pH biochar, tetapi juga menyediakan reaksi kimia adsorpsi-desorpsi. Sehingga dengan

penambahan biochar yang ditambahkan mikroba dapat merangsang perkembangan

mikroorgan isme lainnya yang menguntungkan bagi kesuburan tanah dan bermanfaat

Page 30: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

30

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

bagi tanaman, misalnya bakteri pengikat nitrogen, pelarut fosfat dan mikro - organisme

yang bersifat antagonis terhadap penyakit tanaman.

Sedangkan penggunaan bioaktivator sendiri pada tanaman kedelai terbukti

mampu memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Bioaktivator memiliki

kelebihan, diantaranya mempercepat proses pengomposan, menghilangkan bau dari

sampah, menyuburkan tanah, starter untuk membuat pupuk cair. Peningkatan

pertumbuhan akibat pengaplikasian bioaktivator pada tanaman kedelai ini karena

bioaktivator mengandung jamur Trichoderma spp yang mengandung nutrisi dan unsur

hara yang diperlukan tanaman. Sudantha (2013) melaporkan bahwa bioaktivator hasil

fermentasi jamur endofit dan saprofit Trichoderma spp mampu memacu pertumbuhan

dan perkembangan tanaman karena mengandung senyawa pemacu pertumbuhan.

Aplikasi bioaktivator sendiri mampu meningkatkan kesuburan tanah,

memperbaiki struktur tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah,

meningkatkan asitas penyerapan air oleh tanah., meninkatkan aktitivitas mikroba

tanah, meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai, gizi, dan jumlah panen),

menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman, menekan pertumbuhan atau serangan

penyakit tanaman, meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dialam tanah (Sudaryan,

2012). Apalagi dengan bioaktivator yang mengandung jamur Trichoderma spp dapat

memacu pertumbuhan vegetatif tanaman kedelai. Hal ini disebabkan jamur

Trichoderma spp memiliki kemampuan merangsang tanaman dengan meningkatkan

hormon tanaman kedelai.

Peningkatan tinggi tanaman kedelai disebabkan adanya perbaikan pada sifat

fisik dan kimia tanah oleh kerja bioaktivator, seperti efisiensi pupuk kimia, perbaikan

aerasi tanah dan peningkatan kapasitas tukar kation (KTK) tanah. Pada proses

dekomposisi tumpukan akan menyusut yang disebabkan oleh penguapan air dan gas.

Karbon (C), nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) merupakan nutrisi utama yang

dibutuhkan oleh mikroorganisme yang berperan dalam proses pengomposan. Oleh

karena itu senyawa-senyawa tersebut di atas dapat menghasilkan senyawa organik

seperti asam humik, asam fulvik, asam sitrat, asam oksalat, dan lainlain yang

merangsang pertumbuhan tanaman dan meningkatkan ketersediaan fosfat (Singh dan

Amberger, 1997; Santi et al., 2000).

Page 31: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

31

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Bioaktivator yang merupakan inokulan unggul lokal NTB (jamur saprofit T.

harzainum isolat SAPRO-07 dan jamur endofit T. polysporum isolat ENDO-04) sebagai

pemacu pertumbuhan dan pembungaan berbagai tanaman (Sudantha, 2010a). Sudantha

(2010b) melaporkan bahwa percobaan di rumah kaca aplikasi jamur T. koningii isolat ENDO-

02 dan T. polysporum isolat ENDO-04 lebih memacu pertumbuhan tinggi tanaman kedelai,

sedang jamur T. harzianum isolat SAPRO-07 dan T. hamtum isolat SAPRO-09 lebih memacu

keluarnya bunga lebih awal, menambah polong isi dan bobot biji kering kedelai per tanaman.

Lebih lanjut penggunaan bioaktivator yang mengandung jamur saprofit T. harzianum isolat

SAPRO-07 dan jamur endofit T. koningii isolat ENDO-02 telah terbukti efektif

mengendalikan penyakit layu Fusarium pada tanaman vanili (Sudantha, 2010), penyakit layu

Fusarium pada tanaman kedelai (Sudantha 2011), penyakit layu Fusarium pada tanaman

pisang (Sudantha 2009), penyakit layu Fusarium pada tanaman jagung (Sudantha dan

Suwardji, 2013), penyakit layu Fusarium pada tanaman kedelai (Sudantha dan Suwardji, 2014)

dan penyakit layu Fusarium pada tanaman bawang merah (Sudantha, 2015). Sudantha,

Suwardji dan Suwardji (2016) melaporkan bahwa pada percobaan di rumah kaca penggunaan

bioaktivator yang mengandung jamur T. harzianum isolat Sapro-07 dan T. koningii isolat

Endo-02 sebanyak 15 g/pot efektif mengendalikan jamur F. oxysporum f.sp. cepae pada

tanaman bawang merah mencapai 42,26%. Sedangkan penggunaan bioaktivator sebanyak 10

g/pot mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil tanaman bawang merah.

Jamur saprofit T. harzainum isolat SAPRO-07 dan jamur endofit T. polysporum isolat

ENDO-04 yang digunakan untuk fermentasi bioaktivator dapat berkolonisasi dengan baik

dalam bioaktivator formulasi granula yang kemudian diberikan ke dalam tanah. Pada

penelitian ini ditemukan populasi jamur Trichoderma spp. dalam bioaktivator adalah 20,0 x

106 propagul/g bahan dan di daerah perakaaran tanaman kedelai 15,0 x 106 propagul/g tanah.

Hal ini berarti bioaktivator dengan bahan dasar daun kopi dengan tanah liat/clay merupkan

host yang baik untuk jamur Trichoderma spp. Substrat daun kopi dan tanah liat yang

digunakan mengandung bahan organik yang berperan sebagai stater untuk pembiakan massal

kedua jamur ini di dalam tanah. Menurut Sudantha (2010b) bahwa peran jamur endofit T.

polysporum isolat ENDO-04 di dalam jaringan tanaman kedelai menstimulir etilen dapat

memacu pemanjangan sel sehingga bertambahnya tinggi tanaman, sedangkan jamur saprofit

T. harzainum isolat SAPRO-07 di rhizosfer atau daerah perakaran tanaman kedelai

mengeluarkan etilen yang didifusikan ke tubuh tanaman melalui silem yang berperan memacu

pertumbuhan generatif.

Peran jamur endofit dan saprofit Trichoderma spp. dalam memacu pertumbuhan

vegetatif dan generatif tanaman pernah dilaporkan oleh beberapa peneliti terdahulu. Windham

Page 32: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

32

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

et al. (1986) melaporkan bahwa jamur T. harzianum dapat meningkatkan perkecambahan

benih dan pertumbuhan tanaman. Tronsmo dan Dennis (1977 dalam Cook dan Baker, 1983)

melaporkan bahwa penyemprotan konidia jamur T. viride dan T. koningii untuk melindungi

tanaman strawberi dari penyakit busuk ternyata dapat memacu pembungaan lebih awal.

Salisbury dan Ross (1995) mengatakan bahwa dari empat macam auxin yaitu geberelin,

sitokinin, asam absisat dan etilen, diduga etilen merupakan hormon yang dihasilkan oleh jamur

Trichoderma spp. yang dapat memacu pembungaan pada tanaman. Lebih lanjut Salisbury

dan Ross (1995) mengungkapkan bahwa beberapa jenis jamur yang hidup di tanah dapat

menghasilkan etilen. Diduga etilen yang dilepaskan oleh jamur tersebut membantu mendorong

perkecambahan biji, mengendalikan pertumbuhan kecambah, memperlambat serangan

organisme patogen tular tanah, dan memacu pembentukan bunga. Pada tumbuhan berbiji

semua bagian tumbuhan menghasilkan etilen, baik pada akar, batang, daun dan bunga. Etilen

merupakan hormon yang mudah menguap sehingga mudah berpindah dari satu organ tanaman

ke organ lainnya. Pengaruh etilen dalam jaringan dapat meningkatkan sintesis enzim, jenis

enzimnya bergantung pada jaringan sasaran. Saat etilen memacu gugur daun, sellulase dan

enzim pengurai dinding sel lainnya muncul di lapisan absisi. Jika sel terluka, fenilalanin

amonialiase muncul, enzim ini penting dalam pembentukan senyawa fenol yang berperan

dalam pemulihan luka. Jika jamur patogenik tertentu menyerang sel, etilen menginduksi

tanaman untuk membentuk dua macam enzim yang menguraikan dinding sel jamur tersebut,

yaitu β-(1,3) glucanase dan chitinase (Boller, 1988 dalam Salisbury dan Ross, 1995).

Sudantha dan Abadi (1991) mengatakan bahwa penggunaan kompos dan jamur

antagonis sebagai biofungisida dan bioaktivator dapat menekan serangan jamur Fusarium

oxysporum f. sp. lycopersici penyebab penyakit layu dan dapat meningkatkan pertumbuhan

dan hasil tomat. Sudantha (1994) mengatakan bahwa jamur Trichoderma spp. dapat

digunakan sebagai bahan biofungisida untuk pengendalian penyakit layu Sclerotium dan dapat

meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai. Sudantha (1996) mengatakan bahwa jamur

Trichoderma harzianum sebagai fungisida mikroba dan bioaktivator berperan dalam

pengendalian patogen tular tanah pada tanaman kedelai pada kondisi lapang. Sudantha (1997)

mengatakan bahwa jamur Trichoderma harzianum sebagai biofungisida dapat mengendalikan

patogen tular tanah pada tanaman tomat. Sudantha, (1998) mengatakan bahwa uji multilokasi

penggunaan biofungisida “BIOTRIC” (bahan aktif jamur Trichoderma harzianum) untuk

pengendalian Jamur Tular Tanah Pada Tanaman Kedelai di lahan Sawah dan Lahan Kering

Nusa Tenggara Barat. Sudantha (1999) mengungkapkan bahwa jamur Trichoderma

harzianum Sebagai Biofungisida Untuk Pengendalian Patogen Tular Tanah Pada Tanaman

Kedelai dan Tanaman Semusim Lainnya di NTB.

Page 33: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

33

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Sudantha dan Abadi (2011) mengungkapkan bahwa beberapa jenis jamur endofit

Trichoderma spp. isolat lokal NTB sebagai biofingisida dan bioaktivator efektif

mengendalikan jamur Fusarium oxysporum f. sp. vanillae penyebab penyakit busuk batang

pada bibit vanili dan memacu pemanjangan sulur. Sudantha dan Abadi (2006) mengatakan

bahwa beberapa jenis jamur endofit Trichoderma spp. isolat lokal NTB terhadap Jamur

Fusarium oxysporum f. sp. vanillae penyebab penyakit busuk batang pada bibit vanili.

Sudantha (2007) menerangkan bahwa jamur endofit dan saprofit antagonistik Trichoderma

spp. sebagai agens pengendali hayati jamur Fusarium oxysporum f. sp. vanillae pada

tanaman vanili di Pulau Lombok NTB. Sudantha, Hadiastono, Abadi dan Djuhari (2007)

menambahkan bahwa jamur Trichoderma spp. dapat saling bersinergis dalam mengendalikan

jamur F. oxysporum f. sp. vanillae dan meningkatkan ketahanan terinduksi terhadap penyakit

layu. Lebih lanjut Sudantha (2009a) mengatakan bahwa jamur endofit dan saprofit antagonis

Trichoderma spp. dapat sebagai agens pengendali hayati patogen tular tanah untuk

meningkatkan kesehatan dan hasil tanaman.

Sudantha dan Suwardji (2015a) mengatakan bahwa penggunaan biokompos dan

bioaktivator formulasi granula yang mengandung bahan aktif jamur Trichoderma spp. dapat

meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai di lahan kering. Lebih lanjut Sudantha dan

Suwardji (2015b) mengungkapkan bahwa pemberian beberapa formulasi bioaktivator dari

bahan dasar jamur antagonis Trichoderma Harzianum isolat Sapro-07 dan Trichoderma

Polysporom isolat Endo-04 dapat memacu pertumbuhan dan hasil beberapa varietas kedelai.

Sudantha dan Suwardji. (2016) mengatakan bahwa penggunaan biokompos dan bioaktivator

yang difermentasi dengan jamur Trichoderma spp. dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil

bawang merah. Selanjutnya Sudantha dan Suwardji (2017) bahwa aplikasi pupuk organik

pada tanaman jagung dapat meningkatkan hasil di lahan kering.

Page 34: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

34

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

1. Biochar yang mengandung jamur Trichoderma spp dapat memacu hormon

pemacu pertumbuhan tanaman, dapat memiliki kapasitas yang kuat untuk

menyerap kedua senyawa anorganik dan organik serta dapat merangsang

perkembangan mikroorganisme lainnya yang menguntungkan bagi kesuburan

tanah dan bermanfaat bagi tanaman.

2. Biokompos dapat merangsang granulasi, memperbaiki aerasi tanah, dan

meningkatkan kemampuan menahan air, meningkatkan aktivitas

mikroorganisme yang berperan dalam fiksasi nitrogen dan transfer hara

tertentu, dan dapat meningkatkan kapasitas tukar kation.

3. Bioaktivator yang mengandung Trichoderma spp. mampu meningkatkan

kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, memperbaiki struktur dan

karakteristik tanah, meningkatkan asitas penyerapan air oleh tanah.,

meninkatkan aktitivitas mikroba tanah, meningkatkan kualitas hasil panen,

menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman, menekan pertumbuhan atau

serangan penyakit tanaman, meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam

tanah.

4. Aplikasi biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman

kedelai, dimana tanaman yang tidak menggunakan aplikasi tinggi tanamannya

rendah. Aplikasi biochar berpengaruh terhadap tinggi tanaman kedelai pada

umur 3 dan 4 MST, berat berangkasan kering, jumlah polong berisi, jumlah

polong terbentuk, berat 100 biji , dan berat biji perpetak. Aplikasi bioaktivator

sendiri berpengaruh terhadap tinggi tanaman kedelai pada umur 3 dan 4 MST.

Hal ini disebabkan pengaruh jamur Trichoderma spp yang mengandung unsur

hara dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tanaman.

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh bioaktivator,

biochar, dan biokompos terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kedelai.

Page 35: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

35

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

DAFTAR PUSTAKA

Abbot, L.K. dan Robson, A.D., 1984. The Effect of Mycorrhizae on Plant Growth.

CRC Press, Inc. Boca Raton. Florida. Adhi, Ramadhani K. 2012. Biochar sang Pembenah Tanah.

http://baworbajukung.blogspot.co.id/2012/10/biochar-sang-pembenah-

tanah.html. Diunduh tanggal 21 Mei 2017.

Adisarwanto, T. 2005. Budidaya dengan pemupukan yang efektif dan pengoptimalan

peran bintil akar kedelai. Penebar swadaya. Bogor.

Anonim. 2012. Pemanfaatan Limbah Pertanian. http://lius-

basilius24.blogspot.co.id/2012/04/pemanfaatan-limbah-pertanian-untuk.html.

Diunduh tanggal 21 Mei 2017.

Anonim. 2015. Potensi Lahan Kering Nusa Tenggara Barat untuk Produksi

Benih Kedelai https://permonokukuh.wordpress.com/2015/06/16/potensi-lahan-

kering-nusa-tenggara-barat-untuk-produksi-benih-kedelai/. Diunduh tanggal 15

Juni 2016.

Anonim. 2016.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25149/4/Chapter%20II.pdf.

Diunduh tanggal 15 Juni 2016.

Anonim. 2017a. http://scholar.unand.ac.id/13164/4/BAB%201.pdf. Diunduh tanggal

27 April 2017.

Anonim. 2017b. BAB II.

http://repository.ump.ac.id/659/3/AMINAH%20SARWA%20BAB%20II.pdf. Diunduh tanggal 27 April 2017.

Anonim. 2017c. Pemanfaatan Teknologi Biochar untuk membenahi persoalan

kesuburan tanah di lahan kering berpasir

.https://prasetya.ub.ac.id/berita/Pemanfaatan-Teknologi-Biochar-untuk-

membenahi-persoalan-kesuburan-tanah-di-lahan-kering-berpasir-9434-id.html.

Diunduh tanggal 21 Mei 2017.

Apzani, W.; I. M. Sudantha; M. T. Fauzi. 2014. Aplikasi Biokompos Stimulator

Trichoderma spp. dan Biochar Tempurung Kelapa Untuk Pertumbuhan dan

Hasil Jagung (Zea mays L.) di Lahan Kering. Jurnal Agroteknologi, 2015 -

jurnal.unej.ac.id

Page 36: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

36

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Badan Pusat Statistik. 2014. Publikasi. https://www.bps.go.id. https://www.bps.go.id.

Balitkabi. 2012. Lahan Kering NTB Potensial Untuk Produksi Kedelai. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/kilas-litbang/1007-lahan-kering-ntb-

potensial-untuk-produksi-benih-kedelai.html. Diunduh tanggal 15 Juni 2016.

Bai, Shahla Hosseini, Cheng-Yuan Xu, Zhihong Xu, Timothy J. BlumfielD, Haitao

Zhao, Helen Wallace, Frédérique Reverchon & Lukas Van Zwieten. 2014. Soil

And Foliar Nutrient And Nitrogen Isotope Composition (Δ15n) At 5 Years After

Poultry Litter And Green Waste Biochar Amendment In A Macadamia Orchard.

Springer-Verlag Berlin Heidelberg 2014.

Gallori, E & Bazzicalupo, M 1985, ‘Effect of nitrogen compounds on nitrogenase

activity in Azospirillum brasilense’, FEMS Microbiol, Lett., vol. 28, pp. 35-

8.Hassan Sabra, A, Zeng, P, Lonsdorf, H & Deckwer, WD 2000, ‘Effect of

oxygen on formation and structure of Azotobacter vinelandii alginate and its role

in producing nitrogenase’, Appl. Environ. Microbiol., vol. 66, pp. 4037-44.

Hetrick BAD. 1984. Ecology of VA Mycorrhizal Fungi. CRC Press. Inc. Boca Raton.

Florida. Hlm: 35-56.

Higa, T and J. Parr. 1994. Beneficial and effective microorganisms for a sustainable

agriculture and environment. http://www.agriton.n1/higa.htm1

Jayadi, I. dan I. M. Sudantha (2011). Potensi Trichoderma spp. Sebagai Bahan Aktif

Pembuatan Biofungisida Untuk Pengendalian Jamur F. oxysporum f. sp.

cubense Pada Tanaman Pisang. Topik Khusus Program Magister Pengelolaan

Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram. Mataram. 26 hal.

Kim, Hyuck Soo, Kwon Rae Kim, Yong Sik Ok, Yeon Kyu Lee, Björn Kluge, Gerd

Wessolek, Won Il Kim & Kye-Hoon Kim. 2015. Examination Of Three

Different Organic Waste Biochars As Soil Amendment For Metal-Contaminated

Agricultural Soils. Water Air Soil Pollut (2015) 226: 282, Springer International

Publishing Switzerland 2015.

Kwapinski, W., C. M. P. Byrne , E. Kryachko, P. Wolfram , C. Adley, J. J. Leahy, E.

H. Novotny , dan M. H. B. Hayes.. 2010. Biochar From Biomass And Waste.

Springer Science+Business Media B.V. 2010.

Lucchini, P., R.S. Quilliam, T.H. DeLuca , T. Vamerali & D.L. Jones. 2013. Increased

Bioavailability Of Metals In Two Contrasting Agricultural Soils Treated With

Waste Wood-Derived Biochar And Ash. Springer-Verlag Berlin Heidelberg

2013.

Mariannah, 2013, Analisa Pemberian Trichoderma sp. Terhadap Pertumbuhan kedelai,

Balai Pertanian Jambi.

Page 37: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

37

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Mastur. 2013. Pemanfaatan biokatvator dan biokompos untuk pertumbuhan dan hasil

tanaman jagung (zea mays L) di lahan kering dengan sistem irirgasi embung.

Universitas Mataram. Mataram.

Nursiman. 2014. Pengaruh Dosis Aplikasi Bikompos Dan Fma Terhadap Pertumbuhan

Dan Hasil Tanamaan Kedelai (Glycine max (L.) Merr). Universitas Mataram.

Mataram. Puslitklaten. 2012. Pembenah Tanah Biochar.

https://puslitklaten.wordpress.com/2012/12/11/pembenah-tanah-biochar/.

Diunduh tanggal 21 Mei 2017.

Putraji, Sosiawan. 2014. Uji Dosis Biokompos Sampah Organik Rumah Tangga Hasil

Fermentasi Dua Jenis Dekomposer Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan

Hasil Bawang Merah Di Lahan Kering. Universitas Mataram. Mataram.

Sanuriza, I I.; I.M. Sudantha; Fauzi, M.T. 2016. Aplikasi Biokompos dengan

Beberapa Suplemen dan Biochar Hasil Fermentasi Jamur Trichoderma spp.

Untuk Memacu Pertumbuhan Kedelai di Lahan Kering. Biowallacea Jurnal

Ilmiah Ilmu Biologi, 2 (1). PP. 6-12. ISSN: 2442-2622

(http://eprints.unram.ac.id/4533/)

Shadily. 2016. Ensiklopedi Indonesia Volume 1. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve.

Solihah, Z.; I M. Sudantha; Fauzi, M.T. (2016). Utilization of Biomol and Tea

Compost Solution Fermented by The Fungus Trichoderma spp. on The Growth

of Soybean (Glycine max (L.) Merr.) in Dry Land. Jurnal simbiosis, IV (2). Pp.

46-49. ISSN 2337-7224 (http://eprints.unram.ac.id/4531/)

Solihah, Zurriyatun. 2016. Pemanfaatan larutan biomol dan larutan teh kompos hasil

fermentasi jamur trichoderma spp. terhadap peningkatan hasil tanaman kedelai

(Glycine max (L) Merr.) di lahan kering. Universitas Mataram. Mataram.

Sudantha, I. M. dan A. L. Abadi. 1991. Penggunaan Kompos dan Jamur Antagonis

untuk Menekan Fusarium oxysporum f. sp. lycopersici (Sacc) Snya Hans

penyebab penyakit layu pada tomat. Tesis S2 UGM.

Sudantha, I. M. 1994. Potensi beberapa jamur antagonistik sebagai biofungisida untuk

pengendalian penyakit layu Sclerotium pada tanaman kedelai. Laporan

Penelitian Didanai Proyek ARMP Deptan. Fakultas Pertanian UNRAM,

Mataram, 35 hal.

Sudantha, I. M. 1996. Pemanfaatan jamur Trichoderma harzianum sebagai fungisida

mikroba untuk pengendalian patogen tular tanah pada tanaman kedelai di Nusa

Tenggara Barat. Laporan Penelitian Hibah Bersaing.

Page 38: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

38

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Sudantha, I. M. 1997. Pemanfaatan Jamur Trichoderma harzianum Sebagai

Biofungisida Untuk Pengendalian Patogen Tular Tanah Pada Tanaman

Kedelai dan Tanaman Semusim Lainnya di NTB. Laporan Penelitian Hibah

Bersaing. Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Direktorat Pembinaan

Penelitian dan pengabdian Pada Masyarakat Dirjen Dikti.

Sudantha, I. M. 1998. Uji Multilokasi Penggunaan Biofungisida “BIOTRIC” (bahan

aktif jamur Trichoderma harzianum) Untuk Pengendalian Jamur Tular Tanah

Pada Tanaman Kedelai di lahan Sawah dan Lahan Kering Nusa Tenggara

Barat. Jurnal Penelitian Universitas Mataram Edisi A (IPA) Vol. I (17): 70 -

80.

Sudantha, I. M. 1999. Pemanfaatan Jamur Trichoderma harzianum Sebagai

Biofungisida Untuk Pengendalian Patogen Tular Tanah Pada Tanaman

Kedelai dan Tanaman Semusim Lainnya di NTB. Laporan Penelitian Hibah

Bersaing. Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

Sudantha, I. M. dan A. L. Abadi. 2006. Biodiversitas Jamur endofit Pada Vanili

(Vanilla planifolia Andrews) dan Potensinya Untuk Meningkatkan Ketahanan

Vanili Terhadap Penyakit Busuk Batang. Laporan Kemajuan Penelitian

Fundamenatal DP3M DIKTI. Fakultas Pertanian Universitas Mataram,

Mataram 107 hal.

Sudantha, I. M. 2007. Karakterisasi dan Potensi Jamur Endofit dan Saprofit

Antagonistik Sebagai Agens Pengendali Hayati Jamur Fusarium oxysporum

f. sp. vanillae Pada Tanaman Vanili di Pulau Lombok NTB. Disertasi Program

Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. 259 hal.

Sudantha, I. M. dan A. L. Abadi. 2007. Identifikasi Jamur Endofit dan Mekanisme

Antagonismenya terhadap Jamur Fusarium oxysporum f. sp. vanillae pada

Tanaman Vanili. Agroteksos, 17 (1). PP. 23-38.

(http://eprints.unram.ac.id/4637/)

Sudantha, I. M.; T. Hadiastono; A. L. Abadi: S. Djuhari. 2007. Uji Sinergisme Jamur

Endofit dan Saprofit Antagonistik dalam Meningkatkan Ketahanan Induksi

Bibit Vanili terhadap Penyakit Busuk Batang. Jurnal Agrivita Fakultas

Pertanian UB. Malang. Vol 29 No. 2. 106-115.

Sudantha, I. M. 2009. Aplikasi Jamur Trichoderma spp. (Isolat ENDO-02 dan 04 serta

SAPRO-07 dan 09) sebagai Biofungisida, Dekomposer dan Bioaktivator

Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Vanili dan Pengembangannya pada

Tanaman Hortikultura dan Pangan lainnya di NTB. Laporan Penelitian Hibah

Kompetensi DP2M Dikti, Mataram.

Page 39: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

39

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Sudantha, I. M. 2009. Uji aplikasi beberapa jenis biokompos (hasil fermentasi jamur

T. koningii isolate ENDO-02 dan T. harzianum isolate SAPRO-7) pada dua

varietas kedelai terhadap penyakit layu Fusarium dan hasil kedelai. Agroteksos

Vol. 21 No. I. April 2011. Hlm 39-46

Sudantha, 2010. Pengujian beberapa jenis jamur endofit dan saprofit Trichoderma spp.

Terhadap penyakit layu fusarium pada tanaman kedelai.

http://fp.unram.ac.id/data/2012/04/20-2-2 02-sudantha_rev-wangiyanap.pdf .

Diunduh pada tanggal 17 juni 2016.

Sudantha, 2010. Buku Teknologi Tepat Guna : Penerapan Biofungisida dan

Biokompos Pada pertanian Organik. Fakultas Pertanian Universitas Mataram,

Mataram.

Sudantha, I. M. 2010. Makalah Seminar Regional Potensi Pengembangan Pertanian

Organik sebagai salah Satu Model Pertanian Berkelanjutan. Program Magister

Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering. Program Pascasarjana Universitas

Mataram. Mataram.

Sudantha. I. M. 2010. Buku Teknologi Tepat Guna: Penerapan Biofungisida dan

Biokompos pada Pertanian Organik. Fakultas Pertanian Universitas Mataram,

Mataram.

Sudantha, I. M. (2010). Pengujian Beberpa Jenis Jamur Endofit dan Saprofit

Trichoderma spp. terhadap Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Kedelai.

Agroteksos, 20 (2-3). Pp. 90-102. Issn 0852-8286

(http://eprints.unram.ac.id/4639/)

Sudantha, I.M. 2011. Makalah Seminar Regional Potensi Pengembangan Pertanian

Organik Sebagai Salah Satu Model Pertanian Terpadu Berkelanjutan.

Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram.

Sudantha, I. M. 2012. Pemanfaatan Jamur Endofit Dan Saprofit Antagonis Untuk

Biofungisida, Bioaktivator Dan Biodekomposer Dengan Teknologi

Fermentasi. Working Paper. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian

Unram, Mataram. 21 hal.

Sudantha, I. M. 2014. Buku Patogen Tumbuhan Tular Tanah dan Pengendaliannya.

Percetakan Arga Puji Press. Mataram. ISBN: 978-979-1025-56-0. 250 hal.

Sudantha, I. M. 2015. Kiat Mendapatkan Vanili Bebas Penyakit Busuk Batang

Menggunakan Jamur Endofit Antagonis. Percetakan Arga Puji Press. Mataram.

ISBN: 978-979-1025-55-3. 128 hal.

Sudantha, I. M. and Suwardji. 2015. The Use of Biocompost and Bioactivator in A

Granule Formulation Containing THE USE OF Trichoderma spp. to Enhance

Growth and Yield of Soybean in Tropopsamnet of North Lombok. In:

Page 40: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

40

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

International Seminar on the Tropical Natural Resources 2015, 10-13 June

2015, Mataram.

Sudantha, I. M. dan Suwardji. 2015. Pengaruh Pemberian Beberapa Formulasi

Bioaktivator Dari Bahan Dasar Jamur Antagonis Trichoderma Harzianum

Isolat Sapro-07 Dan Trichoderma Polysporom Isolat Endo-04 Terhadap

Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Kedelai. In: Seminar Nasional

Biologi Wallacea FMIPA UNRAM, 19 Agustus 2015, Mataram. 13 hal.

Sudantha, I. M. and Suwardji. 2016. Growth and Yield of Onion (Allium Cepa Var.

Ascalonicum) as CA Result of Addition of Biocompost and Boactivity

Fermented with Trichoderma spp. In: The 1st International Conference on

Science and Technology (ICST) 2016, 1-2 Desember 2016, Universitas

Mataram.

Sudantha, I. M.; M. T. Fauzi; Suwardji. 2016. Uji aplikasi fungi mikoriza arbuskular

(fma) dan dosis bioaktivator (mengandung jamur Trichoderma spp.) Dalam

mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman bawang merah (Allium

ascalonicum L.). In: Pengembangan Pertanian Berkelanjutan yang Adaptif

terhadap Perubahan Iklim Menuju Ketahanan Pangan dan Energi, 12

November 2016, Universitas Mataram. 700 – 707.

Sudantha, I. M. dan Suwardji. 2016. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai

terhadap pemberian biochar dan berbagai dosis bioaktivator yang

difermentasi dengan jamur trichoderma spp. di lahan kering. Seminar

Nasional Pengelolaan dan Peningkatan Kualitas Lahan Sub-Optimal Untuk

Mendukung Terwujudnya Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Nasional

Universitas Panca Bhakti Pontianak, 2–3 Mei 2015. 8 hal.

Sudantha, I Made dan Suwardji. 2016. Pemanfaatan Bioaktivator dan Biokompos

(Mengandung Jamur Trichoderma Spp dan Mikoriza) Untuk Meningkatkan

Kesehatan, Pertumbuhan, dan Hasil Tanaman Kedelai di Lahan Kering.

Universitas Mataram. Mataram.

Sudirman, dan I. M. Sudantha. 2013. Pemanfaatan MOL gula aren dan ekstrak daun

legundi yang mengandung jamur trichoderma harzianum untuk

mengendalikan jamur sclerotium rolfsii dan ulat spodoptera pada tanaman

kedelai.. Working Paper. Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan

Kering, Mataram. 23 hal.

Sukartono and I. M. Sudantha. 2016. Agronomic Response of Soybeans and Soil

Fertility Status under Application of Biocompost and Biochar on Entisols

Lombok, Eastern Indonesia. IOSR Journal of Environmental Science,

Toxicology and Food Technology (IOSR-JESTFT), 10 (11). pp. 6-11. ISSN e-

ISSN: 2319-2402,p- ISSN: 2319-2399 (http://eprints.unram.ac.id/4496/).

Page 41: APLIKASI BIOCHAR, BIOAKTIVATOR, DAN BIOKOMPOS TERHADAP ...UL EFRIYANTI PRAYOBA DAN I MADE... · biokompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kedelai, dimana ... dalam

41

*) Topik Kusus Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Program Pascasarjana Unram Periode 10 Januari 2017

Sukanto. 2017. Pembuatan Agen Bioaktivator Untuk Pengolahan Kotoran Ternak

Menjadi Pupuk Organik Majemuk Secara Fermentasi. Universitas Soedirman.

Semarang.

Sumiati, E. dan O.S. Gunawan. 2006. Aplikasi Pupuk Hayati Mikoriza untuk

Meningkatkan Efisiensi Serapan Unsur Hara NPK serta Pengaruhnya

terhadap Hasil dan Kualitas Umbi Bawang Merah. J.Hort. 17(1):34-42,

2006.

Suprapto. 2011. Bertanam kedelai. Penebar swadaya. Jakarta.

Sutanto, R. Penerapan pertanian organik, pemasyarakatan dan penegmbangannya.

Penerbit kanisius. Ogyakarta.

Suwarji. 2012. Menjadikan Pertanian Lahan Kering Sabagai Program Unggulan

Nasional UNRAM: Realitas atau Mitos. http://www.prof-

suwardji.com/2012/05/unram-kembangkan.html. Diunduh tanggal 15 April

2017.

Umrah , Firji Della Sugeha, Miswan. 2015. Pengaruh Pemberian Biokompos (Bahan

Aktif Trichoderma Sp., Formula Sediaan Tablet) Terhadap Pertumbuhan Bibit

Kakao (Theobroma cacao L.) . Biocelebes. 2015. hlm. 01-08.

Wellang, Rahma Musafir. Irwan Ridwan Rahim, Mukhsan Putra Hatta. Studi

Kelayakan Kompos Menggunakan Variasi Bioaktivator (EM4 dan ragi).

Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Makassar.

Yani, Hakmal. 2004. Pemanfaatan Mikroba, Biokompos dan Zn Untuk Menurunkan

Cd Pada Berad di Sawah Tercemar Limbah Pabrik. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Yuan, Jin-Hua, Ren-Kou Xu, Wei Qian & Ru-Hai Wang. 2011. Comparison Of The

Ameliorating Effects On An Acidic Ultisol Between Four Crop Straws And Their

Biochars. Springer-Verlag 2011.

Yusrinawati, I. M. Sudantha, W. Astiko. 2017. The Effort of Increasing Growth And

Harvest of Local Variety Red Onion With Applications of Some Dose of

Indigenous Mycorrhizal And Bioactivator Trichoderma Spp. in Dry Land.

IOSR Journal of Agriculture and Veterinary Science (IOSR-JAVS). 10 (9). pp.

42-49. ISSN e-ISSN: 2319-2380, p-ISSN: 2319-2372.

Zwieten, L. Van, S. Kimber & S. Morris, K. Y. Chan & A. Downie, J. Rust , S. Joseph

& A. Cowie. 2009. Effects Of Biochar From Slow Pyrolysis Of Papermill Waste

On Agronomic Performance And Soil Fertility. Springer Science + Business

Media B.V. 2009.