api waham
TRANSCRIPT
![Page 1: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/1.jpg)
FORMATANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien : Tn. ADNama Mahasiswa : Qomaruddin Asy’aryStatus interaksi perawat – kien : Fase I (Perkenalan)Tanggal : Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klienJam : Deskripsi Klien : Klien tampak bingung dan tidak rapiBangsal : KasuariTujuan (Berorientasi pada klien) : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahannya
KOMUNIKASI VERBAL
KAMUNIKASI NON VERBAL
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
RASIONAL
P: Selamat pagi mas, boleh duduk sebentar di sini?
K: Pagi, iya.
P: Tersenyum memandang klienK: menunduk
K: ekspresi senyum dan memandang PP: tersenyum
P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa diterima oleh K.
P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulus
K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya
K ragu terhadap orang baru
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya.
P: Wah, suasana diruangan ini lumayan menyenangkan ya mas?
K: Iyah, masih sambil tersenyum. Tetapi
P: Memandang K dan ruangan sekitar.K: ikut memandang ruangan sekitar
K: Mengikuti P dengan
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut
![Page 2: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/2.jpg)
menunduk kembali memandang ruangan sekitarP:menatap K
P: Oh iya, perkenalkan saya Ary mahasiswa UMM yang akan praktek disini selama 3 minggu. Nama mas siapa?
K: Senyum. AD.
P: Memandang K sambil menjulurkan tangan.
K: Menerima uluran tangan dari para P. sambil tersenyum
P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan P
K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
P: Biasanya mas senang dipanggil dengan nama apa?
K: Ya A.
P: Memandang K
K: Memandang P dan menunduk kembali
P ingin menjalin kedekatan dengan pasien
P senang walaupun jawaban singkat
K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan adanya pengakuan atas namanya
P: Wah, kalau begitu kami panggil mas A aja ya.
K: Iya.
P : Memandang K sambil tersenyumK : Menunduk
K : Menoleh ke PP : Memperhatikan K
P mencoba mengakrabkan suasana
P merasa pertanyaan mendapatkan respon
K mulai merasa bahwa P datang untuk membantu K
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien
P: Mas asalnya dari mana?
K: Ponorogo
P : Memandang KK : berpikir
K : Menoleh ke P dan tersenyum lalu menunduk
P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
P senang karena K memberi respon
K berpikir dan mengingat-ingat
K senang karena ingat
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien
![Page 3: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/3.jpg)
lagiP : Memperhatikan K
daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
P: Ooh Ponorogo, lumayan jauh ya mas. Mas sudah berapa lama disini?
K:
P : Memandang K sambil tersenyumK : Bicara sambil menatap P tetapi kontak mata kurang fokusP : Memandang K
P mulai mengkaji data umum pasien
P khawatir kalau pertanyaan membuat K tersinggung
K berpikir dan berusaha mengingat
K membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninya
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut
P : Sekarang mas umurnya berapa?
K : Emm 27 tahun
P : Mendekatkan diri ke K sambil tersenyumK : Menoleh P sebentar lalu menunduk lagi (kontak mata kurang)
P mengkaji daya ingat K
P merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab jelas oleh K
K berusaha mengingat-ingat
K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya
Umur mempengaruhi daya ingat klien
P : Mas ingat nggak, kenapa mas dirawat disini?
K :
P : Menunjukkan keseriusanK : Menunduk
P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasienP lega karena K tidak tersinggung
K mengingat-ingat
K menjawab agak ragu-ragu
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa
P : Mas pernah ngamuk?
K : gak pernah. Tapi ada tetangga saya yang ingin menyantet saya.
P : Bertanya pelahanK : Menunduk
K : Menoleh ke P kemudian menjawabP : Memperhatikan respon
P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawat
K mengingat-ingat mencoba untuk menjawab
![Page 4: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/4.jpg)
pasienP : -
K : tetangga saya itu punya ilmu magis mas n dia itu sirik sama ayah saya jadi dia mau nyantet saya. Tapi sebenarnya saya juga punya ilmu magis, saya dapat ilmu itu dari mbah saya.
P : Memandangi P
K : Melihat kesana kemari diruangan sambil nyerocos
P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk KP menemukan adanya pikir curiga
K mencoba menceritakan semuanya
Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya
P : -
K: tetangga saya itu emang sirik mas gak suka sama saya am ayah soalnya ayah saya itu pernah bertengkar sama pak lurah mungkin pak lurah itu yang menyuruh menyantet saya.
P : Mendekatkan diriK : Memandang kosong ke sekitar ruanganK : Menunduk sambil nyerocosP : Memperhatikan
P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi
P menemukan adanya kemungkinan waham kebesaran pada pasien
K menikmati waham yang dirasakannya
Waham kemungkinan terjadi karena halusinasi
P : Mas, kegiatan sehari-hari biasanya ngapain saja?
K : Mandi, makan, bantu bersih-bersih ruangan ehm…ya itu nyapu atau ngepel.
P : Menepuk bahu KK : Menoleh P
K : Menggaruk-garuk kepalanyaP : Memperhatikan respon K
P mencoba mengalihkan pembicaraan terkait waham
P merasa senang karena pasien bisa beralih
K teralih karena pertanyaan baru
Pengalihan agar klien tidak larut dalam waham
P : Mas betah gak tinggal disini?
K : Tidak, sya mau pulang.
K : menunduk
P : memperhatikan
P mengalihkan perhatian K dari waham
P senang karena dapat mengalihkan perhatian
K masih terbawa oleh waham
K berusaha menjawab
Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham pada fase interaksi ini
![Page 5: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/5.jpg)
pasien sekenanyaP : Keluarga mas sering menjenguk ?
K : Dulu menjenguk, trus habis menjenguk sy dipindahkan ke sini.
P : Memandang K sambil tersenyumK : Menoleh P
K : Menunduk lagiP : Memperhatikan respon K
P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K
P senang mendapatkan jawaban K
K berusaha mengingat keluarganya
K ingat terhadap keluarganya
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya
P : Dulu mas dari ruangan mana ? kenapa kog dipindah kesini
K : Dari perkutut. Ya trus sy dipindah kesini, sy tidak tahu kenapa?
P : Memandang K
K : Bercerita dengan senyum
P mengalihkan perhatian K dari waham
P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien
K masih terbawa oleh waham
K berusaha menjawab sekenanya
Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham pada fase interaksi ini
P : Kalau di rumah, mas ngapain aja?
K : Sy suka bersih-bersih rumah sama suka ambil rumput untuk makanan sapi
P : Memandang K sambil tersenyumK : Menoleh P
K : Memandang P
P berusaha mengkaji aktivitas K di rumah
K mengingat aktivitasnya di rumah
K menikmati waham yang dialaminya
Aktivitas di rumah merupakan data pantas tidaknya pasien dilibatkan dalam keluarga
P : Bagaimana perasaan mas sekarang?
K : Biasa aja.
P : Memandang K sambil tersenyumK : Menoleh P
K : Memandang P sambil tersenyum
P mengalihkan topik bahasan
P bingung harus ngobrol tentang apa lagi
K bingung dengan pertanyaan yang diberikan
K menjawab tentang keadaannya
Pengalihan agar K tidak larut dengan wahamnya
![Page 6: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/6.jpg)
P : Mas, kita tadi kan sudah berkenalan, masih inget nggak nama sya siapa?
K : Mas Ary
P : Memandang KK : Menoleh
K : Memandang P dan tersenyumP : Memperhatikan
P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
P senang karena K ingat nama P
K memperhatikan P
K mengingat-ingat nama P
Evaluasi fase I berhasil jika K dapat mengingat nama P sehingga nantinya terjalin trust
P : saya senang sekali bisa ngobrol dengan mas A Bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi? Sebentar saja kok, yach cukup 20 menit saja.
K : Boleh
P : Menepuk bahu KK : Menoleh dan tersenyum
K : TersenyumP : Tersenyum
P memberikan reinforcement pada K
P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya
K senang diberikan reinforcement
K ikut menentukan kontrak
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien ingat terhadap kontrak
P : Terimakasih atas kesediaan Mas A untuk ngobrol dengan sya, Assalamualaikum
K : Wa’alaikumsalam
P : Menepuk bahu K dan mengulurkan jabat tangan K : Menoleh, menjabat tangan P
K : Tersenyum lalu menundukP : Tersenyum
P menutup fase I
P senang karena K mau berinteraksi dengan P
K menunjukkan rasa percaya pada P
K menyambut salam P
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya pada
![Page 7: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/7.jpg)
Kesan Perawat :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan wahamnya. Data
yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah, halusinasi dengar, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga kurang
efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum
proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
![Page 8: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/8.jpg)
FORMATANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien : Tn. ADNama Mahasiswa : Qomaruddin Asy’aryStatus interaksi perawat – kien : Fase II (Kerja)Tanggal : Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klienJam : Deskripsi Klien : Klien sedang duduk, klien tampak sedikit rapi.Bangsal : KasuariTujuan (Berorientasi pada klien) : 1. Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien.
2. Klien dapat mengidentifikasi stressor / pencetus wahamnya.
KOMUNIKASI VERBAL
KAMUNIKASI NON VERBAL
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
RASIONAL
P : Selamat pagi Mas, masih ingat dengan sya gak ?
K : Masih. Mas Ary kan
P: Memandang K dan tersenyumK: Ekpresi tersenyum
K: Ekpresi tersenyumP: Memandang K
P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap K ingat pada P
P merasa senang karena K ingat pada P
K mencoba mengingat-ingat P
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya. Mencoba mengingatkan pasien pada perawat merupakan upaya untuk mengetahui daya ingat pasien.
P : Bagus mas, Ingatannya masih kuat.
K: Iya.
P: Menepuk bahu K, touching hand.K: Ekpresi tersenyum
K: Ekpresi tersenyumP: Memandang K
P merasa senang karena K ingat pada P
K mengingat nama P
Touching hand berguna menjalin rasa aman klien
P : Mas, seperti janji sya P : Memandang K P mengingatkan kontrak K mencoba mengingat Setiap interaksi harus
![Page 9: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/9.jpg)
kemarin, sekarang kita ngobrol tentang mas. Mas bersedia ngobrol dengan sya?
K : Ya, bersedia.
K : melihat P
K : Melihat ke arah P dan menjawab singkat P : Memandang K
dengan K
P senang walaupun jawaban singkat dan respon K belum menunjukkan ketertarikan
kontrak yang sudah disepakati
K tertarik untuk ngobrol dengan P
berdasarkan kontrak yang telah dibuat dan klien selalu harus diingatkan pada kontak yang telah disepakati untuk memudahkan serta mengarahkan proses interaksi
P : bagaimana keadaan mas sekarang ?
K : baik.
P : Memandang K sambil tersenyumK : tersenyum
K : Menoleh ke P P : Memperhatikan K
P mencoba memberikan perhatian pada keadaan K
P bertanya-tanya tentang apa yang dirasakan oleh K
K mulai merasa bahwa P datang untuk membantu K
K mencoba menggambarkan pada P tentang keadaannya sekarang
Perhatian pada keadaan klien dapat meningkatkan rasa percaya klien kepada perawat
P : Baik ya mas, berarti mas senang donk sekarang? Coba ceritakan pada sya pengalaman apa yang bwt mas tidak senang?
K : Yah, kalau tidak punya uang.
P : Memandang K sambil tersenyumK : Menghisap rokok
K : Bicara menoleh PP : Memandang K
P mulai mengkaji kebiasaan klien dalam menghadapi masalah
P berpikir apa kira-kira yang bisa dilakukan klien selain diam
K berpikir dan berusaha mengingat
Ekplorasi ditujukan untuk menggali aspek positif klien
P : Oohh, kalau tdk punya uang berarti bpk tdk senang ya?
K : Iya. Kan kalau punya uang bisa melakukan apa
P : Mendengarkan K
K : Nyerocos
P mengkaji aspek positif pemecahan masalah klien
P mendapat data koping
K berusaha mengingat-ingat kebiasaannya
K menjawab sesuai dengan
Kegiatan yang jarang dilakukan biasanya lama diingat oleh klien
![Page 10: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/10.jpg)
saja. Semua bisa sy beli dengan uang
pada K daya ingat yang dimilikinya
P : Apa saja yg bisa dibeli dg uang mas?
K : Ya semuanya. Bisa beli gitar, XBOX, CBR, semuanya lah mas.
P : Mendengarkan K
K : Nyerocos bercerita
P mencoba mendapatkan data
K berusaha mengingat-ingat
P memberikan kesan jika P menghargai cerita K
P : -
K : Dulu saya pernah bekerja di koperasi ayah saya tap cuma 4 bulan.
P : Mendengarkan K
K : Memandang P, kontak mata mulai focus
P mencoba mendapatkan data
K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya
P memberikan kesan jika P menghargai cerita K
P : Ada gak pak kebutuhan yang belum terpenuhi?
K : ehhhmmm ada. Ya yg sya sebutkan tdi mas pokoknya kebutuhan hiburan di rumah
P : Mendengarkan K
K : Memandang P, semakin bersemangat dan kooperatif
P memfokuskan pembicaraan
K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya
Perhatian pada keadaan klien dapat meningkatkan rasa percaya klien kepada perawat
P : Ohh bgtu..
K : iya soalnya sya pengen punya barang2 itu kn keren
P : Mendengarkan K
K : Memandang P, semakin bersemangat dan kooperatif
P mencoba memikirkan pertanyaan
K belum bisa memfokuskan pembicaraannya
Meningkatkan kerjasama yang baik antara P dengan K
P : Nah, kalau bgtu di keluarga mas yg paling dekat siapa?
K : ibu sama sepupu saya tapi kadang omongan sya tidak didengarkan.
P : Mendengarkan K
K : Memandang P, semakin bersemangat dan kooperatif
P mencoba mendapatkan data
P menemukan adanya inkoherensi pembicaraan
K belum bisa memfokuskan pembicaraannya
Menggali kemampuan K untuk mengingat
![Page 11: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/11.jpg)
P : Tidak ada yang mau mendengarkan cerita mas ?
K : Ya mau, tapi tetapi kdang tidak percaya dg saya.
P : Mendengarkan K
K : Memandang P dan kooperatif
P mencoba mendapatkan data
K berusaha mengingat
Mengulang pertanyaan untuk mandapatkan data yang lebih akurat
P : Mas takut gak kalau cerita mas tidak didengarkan?
K : Tidak, biasa saja.
P : Mendengarkan K
K : Memandang P dan kooperatif
P masih mencoba mendapatkan data
K menjawab dg ekspresi datar
Memberikan kesan seolah – olah P menghargai K
P : Begitu ya mas….
K : Diam sambil tersenyum
P : Memandang K sambil tersenyum
K : tersenyum
P mencoba memfokuskan kembali pembicaraan
K menunduk diam sambil tersenyum
P : Mas masih mendengar suara-suara yg ingin menyantet mas?
K : Sudah tidak ada.
P : Mendengarkan K
K : Memandang P dan kooperatif
P mencoba memfokuskan kembali pembicaraan
K berusaha menjawab
Pertanyaan menggali untuk menemukan data dari klien
P : Sudah hilang, mas?
K : Iya. Hilang sendiri.
P : Mendengarkan K
K : Memandang P dan kooperatif
P kembali dalam pertanyaan
K berusaha menjawabMenunjukkan rasa percaya P kepada K
P : Tapi mas kelihatan sering menyendiri, apa tdk mendengar suara-suara itu?
K : Tidak.
P : Mendengarkan K
K : Memandang P dan kooperatif
P kembali dalam pertanyaan
K berusaha menjawabBertanya kembali merupakan cara untuk mengevaluasi secara langsung apa yang dialami K
P : Mas kok tdk pernah P : Memandang K P kembali dalam K menjawab pertanyaan P Pertanyaan untuk
![Page 12: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/12.jpg)
bercerita dg teman-temannya?
K : gak tau mas
K : Tersenyum malu-malupertanyaan
meningkatkan kemauan K mengenal orang lain
P : Mas dekat sama siapa di ruangan ini?
K : sama pak trisno dia itu kalau ngmong bojaksana sya senang ngobrol dengan dia.
P : Masih memandang K
K : Tersenyum sambil memandang P
P mencoba memfokuskan pertanyaan
K geleng-geleng kepala saat menjawab pertanyaan
Menggali alasan K terkait perasaannya.
P : Bagus kalau bgtu. Harus sering-sering bercerita dg teman-temannya jangan sendirian terus ya…
K : iya tpi kdang mreka sbuk dengan urusannya sendiri ..
P : Tersenyum
K : Membalas tersenyum lalu menunduk
P memberikan pujian kepada K
P senang karena K merespon
K senang dengan pujian yang diberikan P
K tersenyum sambil menatap P
Memberikan dorongan diperlukan bagi klien untuk meningkatkan rasa percaya pada dirinya sendiri
P : Kalau begitu, kegiatan mas apa disini?
K : Ya, nyapu sama ngepel ruangan.
P : Memandang K
K : Memandang P
P kembali dalam pertanyaan
K menjawab sambil tersenyum dan melihat sekitar ruangan
Bertanya untuk menilai kemapuan positif yang dimiliki K
P : Nah, sekarang sudah waktunya makan bubur kacang ijo kan? mas tdk siap-siap..
K : Iyaa.
P : Memandang K dan tersenyumK : MenundukK : Memandang PP : Tersenyum
P mencoba mengingatkan K waktu kegiatan
K senang sudah diingatkan Tawaran kegiatan harus dilakukan agar klien merasa bertanggungjawab dalam melaksanakan kegiatan bila ia setuju
P : Kalau begitu terima P : Menepuk pundak K P mengakhiri interaksi K senang karena P Salam penutup merupakan
![Page 13: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/13.jpg)
kasih ya mas. Besok kita ngobrol-ngobrol lagi ya .. mau kan?
K : Iya..
dan mengulurkan tanganK : MenolehK : Tersenyum dan menjabat tangan PP : Tersenyum
P senang karena K sudah percaya pada P
mengucapkan salam kepadanya
K menjabat tangan P sebagai tanda mengakhiri interaksi sementara
akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah rasa tidak percaya pada klien
Kesan Perawat :
Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus
diarahkan secara terfokus terlebih dahulu.
![Page 14: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/14.jpg)
FORMATANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien : Tn. ADNama Mahasiswa : Qomaruddin Asy’aryStatus interaksi perawat – kien : Fase III (Kerja)Tanggal : Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klienJam : Deskripsi Klien : klien tampak beraktifitas, kooperatif, lesu Bangsal : KasuariTujuan (Berorientasi pada klien) : 1. Klien dapat mengidentifikasi wahamnya
2. Klien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnya
KOMUNIKASI VERBAL
KAMUNIKASI NON VERBAL
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
RASIONAL
P : Selamat pagi mas?
gimana kabarnya hari ini?
K : Baik.
P : Tersenyum sambil mengulurkan tangan kepada K
K : Tersenyum sambil menerima uluran tangan P
P membuka percakapan dengan harap K ingat dengan P
K tersenyum melihat P dan langsung mengambil posisi duduk didepan P
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya. Mencoba mengingatkan pasien pada perawat merupakan upaya untuk mengetahui daya ingat pasien.
P : Hari ini kita ngobrol-ngobrol lagi ya..
K : Iya.
P : Menatap K
K : Tersenyum
P mencoba mengajak K untuk bercerita lebih lanjut
K mencoba mengingat kontrak yang di sepakati
K tertarik untuk ngobrol dengan P
Setiap interaksi harus berdasarkan kontrak yang telah dibuat dan klien selalu harus diingatkan pada kontak yang telah disepakati untuk memudahkan serta
![Page 15: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/15.jpg)
mengarahkan proses interaksi
P : Gimana mas, apa yang mas rasakan hari ini?
K : Biasa saja. Sy mengantuk.
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menatap dengan ekspresi tersenyum malu-malu
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum bertanya lebih lanjut
K menjawab dengan tersenyum Perhatian pada keadaan
klien dapat meningkatkan rasa percaya klien kepada perawat
P: Ohh.. Bgtu. Knp kog ngantuk.
K : Gag tau mungkin karena efek obat yg sya minum
P : Memandang Klien
K : Tersenyum malu-malu
P ingin tahu penjelasan dari K
K Menjawab dengan tersenyum
Menawarkan suatu alternatif kegiatan yang positif pada K
P : Katanya mas kemaren mas ada tetangga yg punya ilmu magis ya, coba ceritakan gimana kejadiannya?
K : iya tetangga sya itu sirik sama ayah saya jdi dia menyantet ayah sya lewat sya.
P : Masih memandang K
K : Memandang P
P memulai pertanyaan dan mulai mengakrabkan suasana
P senang dengan respon K
K mencoba mengingat-ingat dan menjawab
Menggali informasi lebih lanjut dari K mengenai waham yang di derita K
P : -
K : dia berbicara denga sya dari hari ke hati.
P : Diam menatap K
K : Nyerocos cerita
P diam memikirkan pertanyaan selanjutnya
K bercerita sambil mengingat-ingat
Menggali informasi lebih lanjut dari K mengenai waham yang di derita K
P : Memangnya kapan di aberbicara begitu
K : Ya dulu wktu sya di
P : Memandang K
K : Masih nyerocos
P kembali dalam pertanyaan
K menjawab dan mengingat-ingat
Menggali informasi lebih lanjut dari K mengenai waham yang di derita K
![Page 16: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/16.jpg)
rumahbercerita P senang K tetap ingin
berceritaP : Ohh..begitu.
K : diam
P : Memandang K
K : Diam
P mulai masuk dalam dunia cerita K
K diam sambil menunduk sejenak
Memberikan kesan yang positif kepada K
P : dari dulu sampai sekarang orang itu msih bicara dengan mas melalui hati gak?
K : ya kadang-kadang mas..
P : Memandang K
K : Menunduk kemudian menatap P
P berharap dapat memperoleh data dari K
P senang K masih mau bercerita tentang masalahnya
K menjawab dengan penuh semangat
Menggali informasi lebih lanjut dari K mengenai waham yang di derita K
P : Okeh. Sekarang saya tanya, selama ini mas dekatnya sama siapa?
K : Dekat sama ibu ama sepupu sya. Tapi kadang-kadang mereka tidak percaya dengan omongan sya
P : Masih memandang klien dan menepuk pundak K
K : Menunduk kemudian menatap P
P mengalihkan pertanyaan agar K tidak terpaku pada wahamnya saja
K menjawab dengan kooperatif
Mengulangi pertanyaan untuk mendapatkan data yang akurat.
P : Ada masalah ya mas, kok sampai tidak dipercaya oleh keluargnya?
K : Saya juga tidak tau. Mereka tidak percaya saja sama semua omongan saya.
P : Memandang K
K : Menatap P sambil tersenyum
P senang K masih mampu menjawab pertanyaan dengan baik walaupun masih ngelantur
K menjawab pertanyaan dengan tersenyum
Mengulangi pertanyaan untuk mendapatkan data yang akurat.
P : Selama diruangan aktivitas mas terhambat
P : Memandang K P masih berusaha menggali data lebih dalam
K menjelaskan tangannya yang sakit sambil
Menggali informasi yang dapat menghambat
![Page 17: API Waham](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/55cf99e6550346d0339fb012/html5/thumbnails/17.jpg)
gag?
K : Tidak. Tapi tangan kiri sy saki agk gringgingan.
K : Memandangi tangannya sambil mencoba menggerak-gerakkan tangannya.
P senang mendapat jawaban dari K
menggerak-gerakkan tangannya
kemampuan K
P : Ohhh. Kenapa tangannya bisa gringgingan?
K : gak tau mas tiba-tiba gini aja
P : Melihat tangan K
K : Menatap P kemudian menatap tangannya
P masih bertanya K masih menggerak-gerakkan tangannya Menggali informasi yang
dapat menghambat kemampuan K
P : Waah, mas A kelihatan ngantuk. Mau tidur ya mas?
K : Iya. Sy mengantuk
P : Menatap K
K : Menatap Balik
P ingin mengakhiri fase III karena K terlihat ngantuk
K memperhatikan PMenggali informasi yang dapat menghambat kemampuan K
P: Iyah, kalau bgtu bapak istirahat saja. Ngobrol-ngobrolnya nanti kita lanjutkan lagi ya?Bagaimana kalau besok?
K : Iya, saya mau.
P : Memandang K
K : Memandang P
P memberikan reinforcement pada K
P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya
K senang diberikan reinforcement
K ikut menentukan kontrak
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien ingat terhadap kontrak
Kesan Perawat :Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang bisa dilakukannya walaupun harus
diarahkan secara terfokus terlebih dahulu. Klien mau memberikan informasi kepada perawat.