apendisitis k

Upload: coassukoy

Post on 03-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Apendisitis Kronis

Apendiks VermiformisAnatomi

Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira kira 10 cm ( kisaran 3-15 cm), dan berpangkal di sekum. Lumennya sempit dibagian proksimal dan melebar di bagian distal. Namun demikian pada bayi apendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya dan menyempit kearah unungnya Fisiologi

Lendir itu normalnya dicurahkan pada ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum. Hambatan aliran lendir di muara apendiks tampaknya berperan pada patogenesis apendesitis. Imunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT yang teradapat disepanjang saluran cerna termasuk apendiks adalah igA. Imunoglobulin ini sangat efektif terhadap infeksi. Namun demikian, pengangkatan apendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh karena jumlah jaringan limf disini kecil sekali duibandingkan dengan jumlahnya di saluran cerna dan di seluruh tubuh. Patogenesis Setelah terjadi obstruksi lumen apendiks akan menyerupai suatu kantong tertutup yang disebut closed loop, di dalam lumen ini terjadi penumpukan sekret apendiks dan pada saat bersamaan terjadi perkembangbiakan kuman kuman dalam lumen apendiks, hal ini mengakibatkan terjadinya reaksi peradangan dan distensi apendiks. Distensi ini mengakibatakan bendungan aliran limfe, aliran vena dan arteri yang pada proses peradangan ini akan mengenai seluruh dinding apendiks. Pada tahap awal terjadinya reaksi peradangan apendiks sehingga pada saat ini keluhan nyeri semata hanya akibat distensi dari apendiks dalam usaha menghilangkan sumbatan lumen tadi. Secara patologi stadium ini disebut stadium kataral atau akut fokal jika reaksi peradangan telah sampai ke serosa disertai adany supuratif akibat ekspansi kuman ke dinding disebut apendesitis akut stadium gangrenosa yang jika tiak dilakukan pertolongan akan menjadi apendesitis perforasi. Perjalanan alamiah apendesitis akut seperti dijelaskan diatas merupakan perjalanan yang paling sering , namun tidak menutup kemungkinan dalam tahapan tahapan tersebut terjadi penyimpangan. Perjalanan penyakit apendesitis akut bisa berhenti di stadium fokal, namun mukosa yang telah mengalami iritasi akan menyisakan jaringan parut dalm proses penyembuhannya, sehingga hal ini akan mengakibatkan keluhan sekitar pusar berulang, secara patologi stadium ini disebut apendesitis kronis. Pada stadium supuratif gangrenosa atau mikroperforasi akibat adanya daya tahan tubuh yang baik yang salah satu tandanya adanya proses pendidingan dari apendiks yang meradang oleh omentum (walling off) maka akan terbentuk sutu infiltrasi di kanbawah yang disebut apendik sinfiltrat.Diagnosis Nyeri perut

Umumnya dimulai dengan nyeri pada epigastrium atau periumbilikal sebagai tanda awal serangan apendesitis akut. Hal ini terjadi karena terdapat obstruksi yang disertai distensi lumen yang mengakibatkan peregangan pada peritonium visceral, oleh karena proses yang terjadi secara lokal pada apendiks tersebut. Proses ini menimbulkan perangsanagan pada susunan saraf otonom yang bersifat viscerosensoris dan visceromotoris. Penghantaran impuls sensoris berasal dari napendiks melalui serabut saraf yang bersinapas di ganglion spinalis thorakalis X. Nyeri visceral ini bersifat diffus dan tidak dapat ditentukan lokasinya dengan tepat oleh penderita. Seringkali nyeri ini memencar kepermukaan tubuh sebagai reffered pain dan nyeri direfer ke daearah umbilikus pada dermatom TH X,XI.XII. Nyeri ini timbul lambat dan akhirnya menetap pada kuadran kanan bawah sesuai dengan lokasi nyeri dari daerah epigastrium atau periumbilikal ke perut kanan bawah ini sangat penting. Merupakan suatu tanda untuk diagnosa. Dengan meningkatnya rangsangan peritonium rangsangan peritonium, maka nyeri lokal akan bertambah kuat dan cenderung menekan nyeri umbilikal.Anoreksia, mual dan muntah

Pada umumnya anoreksia mual dan muntah timbulnya nyeri abdomen, ini disebakan oleh karena adanya spasme pylorus, sehingga penderita akan memuntahkan apa saja yang dimakan dan diminum. Bila gejala ini timbul sebelum nyeri perut maka kecurigaan apendesitis akut dapat disingkirkan.

Nyeri Tekan dan Nyeri Lepas

Dicari nyeri tekan perut kanan bawah sesuai dengan letak appendiks, tanda khas apada appendisitis akut adalah nyeri tekan pada titik Mc Burney. Tetapi nyeri juga dapat dirasakan di daerah lain akibat variasi letak appendiks.Selain itu juga dicari nyeri lepas.

Nyeri tekan kontra lateral

Rovsing menemukan bahwa penekanan pada fossa iliaka kiri dapat menimbulkan nyeri pada daerah apendiks yang meradang, disebabkan tertekannya appendiks yang meradang, disebabkan tertekannya appendiks oleh usus yang tergeser .

Pemeriksaan colok dubur

Pemeriksaan colok dubur menyebabkan nyeri bila daerah infeksi bisa dicapai dengan jari telunjuk , misalnya pada apendesitis pelvika

Pemeriksaan Psoas dan dan uji obturator

Merupakan pemeriksaan yang lebih ditujukan untuk mengetahui letak appendiks. Demam

Demam biasanya ringan dengan suhu 37,5-38,5C. Bila suhu lebih tinggi mungkin sudah terjadi perforasi.Alvarado ScoreDengan sistem score ini diberikan nilai kuantitatif dari sign dan symtom nyeri perut.

M : migratory of pain from peri umbilical to right iliaca fossa nilainya 1

A : Anoreksia nilainya 1

N : Nauseanya or vomitus nilainya 1

T : Tenderness : nainya 2

R : Rebound Tenderness nilainya 1E : Elevation of temperature nilanya 1

L : Leukositosis nilainya 2

Total score 9

7-9 : Apendesitis akut

5-6 : Obsevasi 24 jam , nilai ulanh setelah 24 jam