apendisitis

15
APENDISITIS Pengertian Apendisitis adalah kondisi di mana infeksi terjadi di umbai cacing. Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan laparotomi dengan penyingkiran umbai cacing yang terinfeksi. Klasifikasi Klasifikasi apendisitis terbagi atas 2 yakni : Apendisitis akut, dibagi atas: Apendisitis akut fokalis atau segmentalis, yaitu setelah sembuh akan timbul striktur lokal. Appendisitis purulenta difusi, yaitu sudah bertumpuk nanah. Apendisitis kronis, dibagi atas: Apendisitis kronis fokalis atau parsial, setelah sembuh akan timbul striktur lokal. Apendisitis kronis obliteritiva yaitu appendiks miring, biasanya ditemukan pada usia tua. Anatomi dan Fisiologi Appendiks merupakan organ yang kecil dan vestigial (organ yang tidak berfungsi) yang melekat sepertiga jari. Letak apendiks. Appendiks terletak di ujung sakrum kira-kira 2 cm di bawah anterior ileo saekum, bermuara di bagian posterior dan medial dari saekum. Pada pertemuan ketiga taenia yaitu: taenia anterior, medial dan posterior. Secara klinik appendiks terletak pada daerah Mc. Burney yaitu daerah 1/3 tengah garis yang menghubungkan sias kanan dengan pusat. Ukuran dan isi apendiks. Panjang apendiks rata-rata 6 – 9 cm. Lebar 0,3 – 0,7 cm. Isi 0,1 cc, cairan bersifat basa mengandung amilase dan musin.

Upload: akbarbone

Post on 16-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

health

TRANSCRIPT

APENDISITIS

Pengertian Apendisitis adalah kondisi di mana infeksi terjadi di umbai cacing. Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan laparotomi dengan penyingkiran umbai cacing yang terinfeksi. Klasifikasi Klasifikasi apendisitis terbagi atas 2 yakni :Apendisitis akut, dibagi atas: Apendisitis akut fokalis atau segmentalis, yaitu setelah sembuh akan timbul striktur lokal. Appendisitis purulenta difusi, yaitu sudah bertumpuk nanah.Apendisitis kronis, dibagi atas: Apendisitis kronis fokalis atau parsial, setelah sembuh akan timbul striktur lokal. Apendisitis kronis obliteritiva yaitu appendiks miring, biasanya ditemukan pada usia tua. Anatomi dan Fisiologi Appendiks merupakan organ yang kecil dan vestigial (organ yang tidak berfungsi) yang melekat sepertiga jari.Letak apendiks.Appendiks terletak di ujung sakrum kira-kira 2 cm di bawah anterior ileo saekum, bermuara di bagian posterior dan medial dari saekum. Pada pertemuan ketiga taenia yaitu: taenia anterior, medial dan posterior. Secara klinik appendiks terletak pada daerah Mc. Burney yaitu daerah 1/3 tengah garis yang menghubungkan sias kanan dengan pusat. Ukuran dan isi apendiks.Panjang apendiks rata-rata 6 9 cm. Lebar 0,3 0,7 cm. Isi 0,1 cc, cairan bersifat basa mengandung amilase dan musin. Posisi apendiks.Laterosekal: di lateral kolon asendens. Di daerah inguinal: membelok ke arah di dinding abdomen. Pelvis minor.Etiologi Terjadinya apendisitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun terdapat banyak sekali faktor pencetus terjadinya penyakit ini. Diantaranya obstruksi yang terjadi pada lumen apendiks. Obstruksi pada lumen apendiks ini biasanya disebabkan karena adanya timbunan tinja yang keras ( fekalit), hipeplasia jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur. Namun yang paling sering menyebabkan obstruksi lumen apendiks adalah fekalit dan hiperplasia jaringan limfoid. (Irga, 2007) Patofisiologi Apendiks terinflamasi dan mengalami edema sebagai akibat terlipat atau tersumbat kemungkinan oleh fekolit (massa keras dari faeces) atau benda asing. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intraluminal, menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara progresif, dalam beberapa jam terlokalisasi dalam kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya apendiks yang terinflamasi berisi pus. Manifestasi Klinik Apendisitis memiliki gejala kombinasi yang khas, yang terdiri dari : Mual, muntah dan nyeri yang hebat di perut kanan bagian bawah. Nyeri bisa secara mendadak dimulai di perut sebelah atas atau di sekitar pusar, lalu timbul mual dan muntah. Setelah beberapa jam, rasa mual hilang dan nyeri berpindah ke perut kanan bagian bawah. Jika dokter menekan daerah ini, penderita merasakan nyeri tumpul dan jika penekanan ini dilepaskan, nyeri bisa bertambah tajam. Demam bisa mencapai 37,8-38,8 Celsius.Pada bayi dan anak-anak, nyerinya bersifat menyeluruh, di semua bagian perut. Pada orang tua dan wanita hamil, nyerinya tidak terlalu berat dan di daerah ini nyeri tumpulnya tidak terlalu terasa. Bila usus buntu pecah, nyeri dan demam bisa menjadi berat. Infeksi yang bertambah buruk bisa menyebabkan syok. (Anonim, Apendisitis, 2007) Pemeriksaan diagnostik Untuk menegakkan diagnosa pada apendisitis didasarkan atas anamnese ditambah dengan pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.Gejala apendisitis ditegakkan dengan anamnese, ada 4 hal yang penting adalah: Nyeri mula-mula di epigastrium (nyeri viseral) yang beberapa waktu kemudian menjalar ke perut kanan bawah. Muntah oleh karena nyeri viseral. Panas (karena kuman yang menetap di dinding usus).Gejala lain adalah badan lemah dan kurang nafsu makan, penderita nampak sakit, menghindarkan pergerakan, di perut terasa nyeri. Pemeriksaan yang lain Lokalisasi.Jika sudah terjadi perforasi, nyeri akan terjadi pada seluruh perut, tetapi paling terasa nyeri pada daerah titik Mc. Burney. Jika sudah infiltrat, lokal infeksi juga terjadi jika orang dapat menahan sakit, dan kita akan merasakan seperti ada tumor di titik Mc. Burney. Test rektal.Pada pemeriksaan rektal toucher akan teraba benjolan dan penderita merasa nyeri pada daerah prolitotomi.Pemeriksaan laboratorium Leukosit meningkat sebagai respon fisiologis untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme yang menyerang.Pada apendisitis akut dan perforasi akan terjadi lekositosis yang lebih tinggi lagi. Hb (hemoglobin) nampak normal. Laju endap darah (LED) meningkat pada keadaan apendisitis infiltrat. Urine rutin penting untuk melihat apa ada infeksi pada ginjal. Pemeriksaan radiologi Pada foto tidak dapat menolong untuk menegakkan diagnosa apendisitis akut, kecuali bila terjadi peritonitis, tapi kadang kala dapat ditemukan gambaran sebagai berikut: Adanya sedikit fluid level disebabkan karena adanya udara dan cairan. Kadang ada fecolit (sumbatan). Pada keadaan perforasi ditemukan adanya udara bebas dalam diafragma. Penatalaksanaan Pembedahan diindikasikan bila diagnosa apendisitis telah ditegakkan. Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedahan dilakukan. analgesik dapat diberikan setelah diagnosa ditegakkan. Apendektomi (pembedahan untuk mengangkat apendiks) dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi.Apendektomi dapat dilakukan dibawah anastesi umum atau spinal dengan insisi abdomen bawah atau dengan laparoskopi, yang merupakan metode terbaru yang sangat efektif. Konsep Asuhan Keperawatan Sebelum operasi dilakukan klien perlu dipersiapkan secara fisik maupun psikis, disamping itu juga klien perlu diberikan pengetahuan tentang peristiwa yang akan dialami setelah dioperasi dan diberikan latihan-latihan fisik (pernafasan dalam, gerakan kaki dan duduk) untuk digunakan dalam periode post operatif. Hal ini penting oleh karena banyak klien merasa cemas atau khawatir bila akan dioperasi dan juga terhadap penerimaan anastesi.

Appendicitis

Definition

Appendicitis is a condition in which the infection occurs in the appendix. In mild cases may recover without treatment, but many cases require laparotomy with removal of the infected appendix.

Classification

Classification of appendicitis is divided into 2 namely: Acute appendicitis, were divided into: Acute appendicitis fokalis or segmentalis, which will occur after the recovery of local stricture. Purulenta Appendisitis diffusion, which is already stacked pus. Chronic appendicitis, divided up: Appendicitis chronic fokalis or partial, recovery will occur after the local stricture. Chronic appendicitis appendix obliteritiva the side, usually found in old age. Anatomy and Physiology of the Appendix is a small organ and vestigial (an organ that does not work) which is attached a third finger.

Location of the appendix.

Appendix at the end of the sacrum is located approximately 2 cm below the anterior ileo saekum, tributaries of the posterior and medial part of saekum. At the third meeting of the taenia: taenia anterior, medial and posterior. In appendix clinic located in Mc region. Burney is the 1 / 3 the line connecting the center-right Messiah.

The size and contents of the appendix.

Long appendix average 6 to 9 cm. Width from 0.3 to 0.7 cm. Fill 0.1 cc, the alkaline fluid containing amylase and musin. The position of the appendix. Laterosekal: ascending colon laterally. In the inguinal region: turned in the direction of the abdominal wall. Pelvis minor.

Aetiology

The occurrence of acute appendicitis is generally caused by bacterial infection. But there are many factors trigger the occurrence of this disease. Including obstruction that occurs in the lumen of the appendix. Obstruction in the lumen of the appendix is usually caused by a heap of hard stools (fekalit), hipeplasia lymphoid tissue, worm diseases, parasites, foreign bodies in the body, the primary cancer and stricture. But the most common cause is obstruction of the appendix lumen fekalit and lymphoid tissue hyperplasia. (Irga, 2007)

Pathophysiology

Appendix terinflamasi and experienced edema as a result of the possibility of folding or blocked by fekolit (hard mass of faeces) or a foreign object. The process of inflammation increased intraluminal pressure, causing upper abdominal pain or a great spread progressively, in a few hours localized in the lower right quadrant of the abdomen. Finally, the appendix which contained pus terinflamasi. Clinical Manifestation Appendicitis has a unique combination of symptoms, which consists of: Nausea, vomiting and great pain in the lower right abdomen. Pain may be sudden starts in the upper abdomen or around the navel, and nausea and vomiting. After several hours, the nausea disappeared and the pain moved to the lower right abdomen. If doctors hit this area, the patient felt dull pain and if this pressure is released, the pain may increase sharply. Fever may reach 37,8-38,8 Celsius. In infants and children, the pain is a thorough, in all parts of the stomach. In the parents and pregnant women, the pain is not too heavy and in this area is not too tumpulnya pain felt. If the appendix ruptured, pain and fever can be severe. Worse infection can cause shock. (Anon, Appendicitis, 2007)

Diagnostic tests

To establish the diagnosis of appendicitis based on anamnese coupled with laboratory tests and other investigations. Symptoms of appendicitis is established with anamnese, there are 4 important things: first pain in epigastrium (visceral pain) that some time later spread to the lower right abdomen. Vomiting due to visceral pain. Heat (because germs that live in the intestinal wall). Other symptoms are a weak body and loss of appetite, the patient appeared ill, preventing movement, pain in the stomach.

Localization another examination. If perforation has occurred, the pain will occur in the stomach, but most felt pain in the area Mc point. Burney. If it infiltrates, local infections also occur if the person can withstand pain, and we will feel like a tumor at the point of Mc. Burney.

Test rectal.

In the toucher rectal examination will be palpable lump and the patient felt pain in prolitotomi area. Leukocytes increased laboratory examination as a physiological response to protect the body against microorganisms that attack. In acute appendicitis and perforation will occur lekositosis higher. Hb (hemoglobin) appeared normal. Creep rate of blood (LED) to increase the state of appendicitis infiltrates. Routine urine is important to see what there is infection in the kidney. On radiological examination can not help the image for diagnosis of acute appendicitis, except in case of peritonitis, but sometimes can be found in the following picture: There is a fluid level due to air and liquids. Sometimes there fecolit (obstruction). Perforation was found on the state of free air in the diaphragm.

Management

Surgery is indicated when the diagnosis of appendicitis has been established. Antibiotics and IV fluids given to surgery. analgesics can be given after the diagnosis is established. Apendektomi (surgery to remove the appendix) as soon as possible to reduce the risk of perforation. Apendektomi can be done under general or spinal anesthesia with a lower abdominal incision or by laparoscopy, which is the latest method is very effective. Concept Farm Nursing Before the surgery the client needs to be prepared physically and psychologically, besides that the client also needs to be given the knowledge of the events that will be experienced after surgery and given physical exercises (deep breathing, leg movement and sitting) for use in post operative period. This is important because many clients feel anxious or worried when will the surgery and anesthesia as well against acceptance.

Demam berdarah

Virus demam berdarah

Klasifikasi ilmiah

Regnum:Virus

(belum diperingkatkan)virus (+)ssRNA

Famili:Flaviviridae

Genus:Flavivirus

Spesies:Virus Dengue

Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.

TANDA DAN GEJALA

Virus DenguePenyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan - pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini: Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun. Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit. Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb. Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.Penyebab demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.DiagnosisDiagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif.Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis.Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut.PencegahanTidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah.Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut:1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup;2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi;5. Jika terlihat tanda-tanda syok, segera bawa penderita ke rumah sakit.PengobatanBagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis.Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena. Meskipun demikian kombinasi antara manajemen yang dilakukan secara medik dan alternatif harus tetap dipertimbangkan.

EpidemiologiWabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian utama di antaranya yang terjadi pada anak-anak di daerah tersebut.

Dengue fever

Dengue fever (DB) or dengue hemorrhagic fever (DHF) are acute febril disease found in tropical areas, with geographic distribution similar to malaria. The disease is caused by one of the four serotypes of the virus from the genus Flavivirus, family Flaviviridae. Each serotype is different enough so that no cross-protection and epidemics caused by several serotypes (hiperendemisitas) can occur. Dengue fever is spread to humans by the mosquito Aedes aegypti.

SIGNS AND SYMPTOMS

Dengue Virus

The disease is indicated by the appearance of fever suddenly, accompanied by severe headaches, pain in joints and muscles (myalgia and arthralgia) and rashes; rash of dengue fever have a characteristic bright red, petekial and usually appear first on the lower body - the some patients, it spread to cover almost the entire body. In addition, stomach ulcers could also arise with the combination of abdominal pain, nausea, vomiting or diarrhea, mild colds with coughing. This alert condition needs to be addressed with a broad knowledge of the patient or family to consult a doctor immediately if the patient / patient experienced a high fever 3 days in a row. Many patients or patient families experiencing a fatal condition because he considered mild symptoms. Dengue fever is generally the length of about six or seven days with a fever that peaks occur at the smaller end of fever. Clinically, the platelet count will fall until the patient is considered afebril.

After the shoot / incubation for 3 - 15 days the infected person can experience / suffer from this disease in one of the following 4 forms:

Establish abortif, a patient does not feel any symptoms. classic dengue, the patient had high fever for 4 to 7 days, pain, bone pain, followed by the appearance of spots or patches of bleeding under the skin. Dengue Haemorrhagic Fever (Dengue Fever dengue / DHF) symptoms similar to classic dengue plus bleeding from the nose (epistaksis / nosebleeds), mouth, anus, etc.. Dengue Shock Syndrome, symptoms similar to dengue shock plus / presyok. These forms often lead to death.

Because of frequent bleeding and shock, then the disease mortality rate is high, therefore any patient suspected of having dengue fever disease in any level must be taken to a doctor or hospital, given the subject to the shock / death. The cause of dengue fever shows higher fever, bleeding, thrombocytopenia and hemokonsentrasi. A number of small cases can lead to dengue shock syndrome which has a high mortality rate.

Diagnosis

The diagnosis of dengue fever usually done clinically. Usually what happens is fever without a source of infection, rash petekial with thrombocytopenia and relative leukopenia. Serology and polymerase chain reaction is available to confirm the diagnosis of dengue if clinically indicated. Diagnose dengue fever at an early stage can reduce the risk of death rather than waiting for acute.

Prevention

There is no vaccine commercially available for dengue fever. Primary prevention of dengue fever is on eliminating or reducing the mosquito vector of dengue fever. Initiatives to eliminate pools of water that is not useful (eg in flowerpots) have proven useful for controlling diseases caused by mosquitoes, drain the tub once every week, and throwing things - things that can cause dengue fever mosquito nest Aedes aegypti.

Things to do to stay healthy in order to avoid dengue fever, as follows:

1. Doing good habits, such as eating nutritious foods, regular exercise and adequate rest; 2. Entered a period of transition, note the cleanliness of the neighborhood and did 3M, which drained the tub, closed container that can hold water, and bury the things that can be used nests developments mosquito larva, even though buried in the former goods not good, because it can pollute the soil. It would be better if the former things are recycled; 3. Fogging or fumigation will only kill adult mosquitoes, while abate powder will kill larvae in the water. Both must be done to break the chains mosquito breeding; 4. Immediately give febrifuge for fever if the patient has a fever or high heat; 5. If signs of shock, immediately take the patient to the hospital.

Medical

The most important part of treatment is supportive therapy. The patients are advised to keep the absorption of food, especially in liquid form. If it can not be done, adding with intravenous fluids may be needed to prevent dehydration and excessive hemokonsentrasi. Platelet transfusions performed if the platelet count dropped dramatically. Alternative medicine is commonly known by drinking guava juice bangkok, but Khasiatnya never medically proven, but the fact guava can restore fluids intravenously. Yet the combination of management conducted in medical and alternative must be considered.

Epidemiology The first outbreak occurred in the 1780s simultaneously in Asia, Africa, and North America. The disease is then recognized and named in 1779. Global large outbreak began in Southeast Asia in the 1950s and until 1975 dengue has become a major cause of death that occurs among children in the area.