apendektomi terbuka (anak) bedahunmuh's blog

4
APENDEKTOMI TERBUKA (anak) Introduksi a. De�nisi Suatu tindakan pembedahan dengan membuang apendik vermiformis b. Indikasi operasi - apendisitis akut - periapendikuler in�ltrat - apendisitis perforata c. Kontra indikasi (tidak ada) d. Diagnosis Banding - Batu ureter kanan - Kelainan ginekologi - Tumor cecum - Crohn’s disease - Kehamilan ektopik terganggu e. Pemeriksaan penunjang Laboratorium rutin dan Urine lengkap (untuk wanita ditambahkan PPT) USG abdomen (tidak rutin) Teknik Operasi Posisi terlentang, dalam general anestesi. Aseptik dan antiseptik seluruh abdomen dan dada bagian bawah, kemudian lapangan operasi dipersempit dengan kain steril. Insisi mid transversal umbilikal kanan → diperdalam dengan memotong lemak dan mencapai aponeurosis MOE (Muskulus Oblikus Eksternus) → MOE dibuka sedikit dengan skalpel searah dengan seratnya, kemudian diperlebar ke lateral dan ke medial dengan pertolongan pinset anatomi. Wound Haak tumpul dipasang di bawah MOE → tampak MOI (Muskulus Oblikus Internus) → buka secara tumpul dengan gunting atau klem arteri searah dengan seratnya sampai tampak lemak peritoneum, dengan haak LangenBack otot dipisahkan → Haak dipasang di bawah muskulus A bout these ads ( http://en.wordpress.com/about-these-ads/ )

Upload: andri-feisal-nasution

Post on 22-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

appendektomi

TRANSCRIPT

  • APENDEKTOMI TERBUKA (anak)Introduksia. DenisiSuatu tindakan pembedahan dengan membuang apendik vermiformisb. Indikasi operasi- apendisitis akut- periapendikuler inltrat- apendisitis perforatac. Kontra indikasi (tidak ada)d. Diagnosis Banding- Batu ureter kanan- Kelainan ginekologi- Tumor cecum- Crohns disease- Kehamilan ektopik terganggue. Pemeriksaan penunjang

    Laboratorium rutin dan Urine lengkap (untuk wanita ditambahkan PPT)USG abdomen (tidak rutin)Teknik Operasi

    Posisi terlentang, dalam general anestesi.Aseptik dan antiseptik seluruh abdomen dan dada bagian bawah, kemudianlapangan operasi dipersempit dengan kain steril.Insisi mid transversal umbilikal kanan diperdalam dengan memotonglemak dan mencapai aponeurosis MOE (Muskulus Oblikus Eksternus) MOE dibuka sedikit dengan skalpel searah dengan seratnya, kemudiandiperlebar ke lateral dan ke medial dengan pertolongan pinset anatomi.Wound Haak tumpul dipasang di bawah MOE tampak MOI (MuskulusOblikus Internus) buka secara tumpul dengan gunting atau klem arterisearah dengan seratnya sampai tampak lemak peritoneum, dengan haakLangenBack otot dipisahkan Haak dipasang di bawah muskulus

    About these ads (http://en.wordpress.com/about-these-ads/)

  • tranversus abdominis.Peritoneum yang berwaran putih dipegang dengan menggunakan 2 pinsetChirurgis dan dibuka dengan gunting perhatikan apa yang keluar: pus,udara atau cairan lain (darah, feses dll), periksa kultur dan tes kepekaankuman dari cairan yang keluar tsb.Kemudian Wound Haak diletakkan di bawah peritoneum sekum (yangberwarna lebih putih, memiliki tanea koli dan haustra) dicari dan diluksir.Apendiks yang basisnya terletak pada pertemuan tiga taenia mempunyaibermacam-macam posisi: antesekal, retrosekal, anteileal, retroileal, danpelvinal setelah ditemukan, sekum dipegang dengan darm pinset danditarik keluar, dengan kassa basah sekum dikeluarkan kearah mediokaudal sekum yang telah keluar dipegang oleh asisten dengan ibu jari berada diatas.Mesenterium dengan ujung apendiks di pegang dengan klem Kocher mesoapendiks dipotong dan diligasi sampai pada basis apendiks dengan silk3/0.Pangkal apendiks di crush dengan klem kocher bekas crush diikatdengan silk 3/0.Dibuat jahitan pursestring pada serosa sekitar pangkal appendiks dengansilk 3/0.Bagian distal dari ikatan pada pangkal apendiks diklem dengan Kocher dandiantara klem kocher dan ikatan tersebut apendiks dipotong dengan pisauyang telah diolesi iodium.Sisa apendiks ditanam di dalam dinding sekum dengan pertolongan pinsetanatomis didorong ke dalam dan jahitan pursestring dieratkan.Sekum dimasukkan ke dalam rongga perut.Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis sbb:Peritoneum jelujur dengan PGA 3/0.1. MOI dan M. Transversus Abdominis jelujur dengan PGA 3/0.2. MOE beserta aponeurosisnya jelujur dengan PGA 3/0.3. Lemak jelujur dengan chromic 2/04. Kulit subtikuler dengan nylon 3/05.

    f. Komplikasi OperasiDurante Operasi: perdarahan intra peritoneal, dinding perut, robekansekum atau usus lain.Pasca bedah dini: perdarahan, infeksi, hematom, paralitik ileus, peritonitis,stel usus, abses intraperitoneal.Pasca bedah lanjut : Streng ileus, hernia sikatrikalis.

    g. Mortalitas0,1 % jika appendiks tidak perforasi15% jika telah terjadi perforasiKematian tersering ok sepsis, emboli paru, atau aspirasi.

    h. Perawatan pasca bedah

  • Hari I operasi infus menurut kebutuhan sehari 2-3 liter RL dan D5%.Appendicitis tanpa perforasi : AB hanya 1 x 24 jam.Appendicitis dengan Perforasi : AB hingga gejala klinis infeksi reda danlaboratorium normal.Mobilisasi secepatnya setelah sadar menggerakkan kaki, miring kekiridan kanan bergantian dan duduk.Penderita boleh jalan pada hari I pasca bedah.Makanan peroral dimulai dengan minum sedikit-sedikit (50 cc) tiap jamapabila sudah ada aktivitas usus (atus dan bising usus (+)).Bila dengan minum penderita tidak kembung maka pemberian makananperoral dimulai.Jahitan diangkat hari 57 pasca bedah.i. Follow-UpKondisi luka, kondisi abdomen, serta kondisi klinis penderita secarakeseluruhan.

    (http://bedahunmuh.les.wordpress.com/2010/05/appendik1.jpg) AlgoritmaAppendicitis

    (http://bedahunmuh.les.wordpress.com/2010/05/appendik2.jpg)

  • 17 Mei 2010Kategori: Teknik Operasi . . Penulis: General SurgeonTinggalkan Sebuah KomentarBelum ada komentar.Komentar RSS (http://bedahunmuh.wordpress.com/2010/05/17/apendektomi-terbuka-anak/feed/) Lacak Balik URI Pengenal(http://bedahunmuh.wordpress.com/2010/05/17/apendektomi-terbuka-anak/trackback/)