ap-02 aplikasi metode jigsaw guna meningkatkan motivasi pembelajaran pendidikan agama islam di smpn...

21
ABSTRAK -----------, Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Batu. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Prof. Dr. HM Djunaidi Ghony. Kata kunci: Metode Jigsaw, Motivasi, Pendidikan Agama Islam. Salah satu cara agar tercapainya tujuan pembelajaran adalah penggunaan metode yang tepat, sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap proses kegiatan belajar mengajar. Selama ini banyak para pendidik yang masih menerapkan metode yang sifatnya monoton seperti ceramah, dan hal tersebut kurang efektif dalam mengaktifkan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal yang lebih penting lagi adalah siswa kurang bergairah dan merasa i

Upload: my-9266

Post on 29-Jul-2015

102 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

ABSTRAK

-----------, Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Batu. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Prof. Dr. HM

Djunaidi Ghony.

Kata kunci: Metode Jigsaw, Motivasi, Pendidikan Agama Islam.

Salah satu cara agar tercapainya tujuan pembelajaran adalah penggunaan

metode yang tepat, sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap proses

kegiatan belajar mengajar.

Selama ini banyak para pendidik yang masih menerapkan metode yang

sifatnya monoton seperti ceramah, dan hal tersebut kurang efektif dalam

mengaktifkan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal yang lebih

penting lagi adalah siswa kurang bergairah dan merasa tertekan terhadap

pembelajaran guru yang selalu menerapkan metode tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah penerapan metode

jigsaw dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dapat melibatkan siswa secara

aktif dan dapat meningkatkan kerja siswa sehingga dengan penerapan metode jigsaw

dapat meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran pendidikan agama Islam

dikelas III D SMPN 4 Batu.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, subyek penelitian ini

adalah siswa kelas III D SMPN 4 Batu yang berjumlah 40 orang siswa. Tehnik

i

Page 2: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

pengumpulan data pada penelitian ini penulis menggunakan metode observasi,

interview, dokumentasi, data tentang kegiatan pembelajan jigsaw yang diambil

dengan menggunakan lembar pengamatan serta data hasil belajar yang diambil

dengan memberikan pre tes dan hasil setelah pembelajaran kemudian dianalisis

dengan menggunakan rumus:

P = Postrate – Base Rate x 100 %

Base Rate

Sedangkan untuk tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah (1) reduksi data, (2) paparan data, dan (3) penarikan kesimpulan.

Hasil Penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran

kooperatif tehnik jigsaw memberikan banyak kontribusi diantaranya mudahnya siswa

memahami materi melalui diskusi, siswa semakin aktif dalam kegiatan pembelajaran,

siswa terlatih bekerjasama dalam kelompok serta dapat meningkatkan motivasi siswa

terhadap pembelajaran materi pendidikan agama Islam. Hal ini dapat dibuktikan dari

proses belajar siswa kelas IIID, maka dapat diperoleh hasil pre tes peningkatan

motivasi yang pada awalnya rata-rata 1,6 dan pada siklus I sebesar 2,1 atau terjadi

peningkatan 31,25 %. Pada siklus II hasil observasi menunjukkan peningkan sebesar

2,6 atau 23,8 %. Pada siklus III hasil observasi menunjukkan peningkatkan sebesar

3,2 atau 23,1%.

ii

Page 3: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Metode mengajar merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru

dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya

pengajaran. Oleh karena itu metode mengajar memiliki andil yang sangat besar

dalam kegiatan belajar mengajar.1

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu

berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama, sebagaimana yang telah peneliti

alami ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMPN 4 Batu, ternyata

sebagian besar peserta didik membuat kegaduhan ditengah-tengah

berlangsungnya proses belajar mengajar, begitu juga wajah mereka menunjukkan

kelesuan dan yang lebih penting lagi, motivasi peserta didik terhadap

pembelajaran materi pendidikan Agama Islam sangat kurang, sehingga peserta

didik tidak menguasai materi yang telah guru sampaikan, ketika itulah guru

mempertanyakan faktor penyebabnya dan berusaha mencari jawabannya secara

tepat.

Melihat kondisi tersebut peneliti sangat prihatin, sehingga peneliti

berusaha mencari solusi agar tujuan pengajaran yang diinginkan dapat tercapai.

Dalam hal ini guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menciptakan

lingkungan belajar yang kreatif dan menyenangkan bagi kegiatan belajar peserta

didik dikelas, agar mereka memiliki dorongan (motivasi) dalam belajar materi

pendidikan agama Islam.

1Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 43

iii

Page 4: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

Salah satu kegiatan atau cara yang harus peneliti lakukan adalah

melakukan pemilihan dan penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih

untuk mencapai tujuan pengajaran. Boleh jadi dari sekian keadaan salah satu

penyebabnya adalah faktor metode. Karena penggunaan metode yang tidak sesuai

dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang

telah dirumuskan.2

Sebagaimana pendapat dari Roestiyah (1989:1) yaitu guru harus memiliki

strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada

tujuan yang diharapkan.

Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah seorang guru harus

menguasai tehnik-tehnik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dari

sini dapat dipahami bahwa metode yang tepat dapat dijadikan sebagai alat

motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.

Adapun motivasi ekstrinsik menurut Sardiman adalah motif-motif yang

aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode

berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar

seseorang.3

Berdasarkan uraian diatas, peneliti mencoba menerapkan metode

mengajar yang sesuai dengan kaberagaman karakteristik yang dimiliki peserta

didik, sehingga diharapkan penerapan metode ini mampu menjawab

22Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 87

33Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), hlm. 90

iv

Page 5: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

permasalahan yang terjadi di kelas, sehingga proes belajar mengajar dapat

berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.

Penelitian ini diharapkan mampu mengatasi problem yang sedang terjadi

dikelas serta mampu memberikan metode baru tentang penggunaan metode

jigsaw dalam pengajaran materi pendidikan Islam. Dalam hal ini peneliti juga

memperhatikan bagaimana pelajaran itu hendak disampaikan atau metode apakah

yang paling tepat untuk suatu pembelajaran. Oleh karena itu penelitian ini

berjudul; “Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMPN 4 Batu”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan motivasi siswa dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam?

2. Bagaimana aplikasi Metode Jigsaw dalam meningkatkan motivasi

pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Batu?

3. Apa kendala aplikasi metode Jigsaw dalam meningkatkan motivasi

pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Batu?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan metode Jigsaw dalam meningkatkan motivasi siswa dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

v

Page 6: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Metode Jigsaw

Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari

Universitas Texas dan kemudian di adaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya.

Melalui metode jigsaw kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya

terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik

disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan tiap siswa bertanggung jawab

untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut.

Para anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki tanggung jawab

untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul

untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut. Kumpulan siswa

semacam itu disebut "kelompok pakar" (expert group). Selanjutnya para siswa

yang berada dalam kelompok pakar kembali kembali ke kelompok semula (home

teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam

kelompok pakar. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam "home teams",

para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.1

1. Pengertian Metode Pengajaran Jigsaw

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode jigsaw. Istilah metode

berasal dari bahasa Yunani "Metodos". Kata ini terdiri dari dua suku kata 11Nurhadi, dkk. Pembelajaran kontekstual (CTL) dan penerapan dalam KBK (Malang: UM

PRESS, 2004), hlm. 65

vi

Page 7: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

yaitu "Metha" yang berarti melalui atau melewati dan "hodos" jalan atau cara.

Jadi metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan.2

Pengertian jigsaw learning adalah sebuah teknik yang dipakai secara

luas yang memiliki kesamaan dengan teknis "pertukaran dari kelompok ke

kolompok lain." (group to group exchange) dengan suatu perbedaan penting:

setiap peserta didik mengajarkan sesuatu.3

Sedangkan menurut Arends (1997) model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar

dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan

bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas

ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan

materi tersebut kepada kelompok yang lain.4

2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Jigsaw

1. Pilihlah materi pelajaran/ kuliah yang dapat dibagi menjadi beberapa

segmen (bagian).

2. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen

yang ada. Jika jumlah siswa ada 50 sementara jumlah segmen yang ada

adalah 5, maka masing-masing kelopmok terdiri dari 10 orang. Jika

jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap

22M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hlm. 61

33Hidayat Komaruddin, Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: YAPENDIS, 1996 ). hlm. 195

44(http://telaga.cs.ui.ac.id/Metodologi Penelitian/laporan4/kelompok5.doc.)

vii

Page 8: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses selesai gabungkan

kedua kelompok pecahan tersebut.

3. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi kuliah

yang berbeda-beda.

4. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk

menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok.

5. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya

ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.

6. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek

pemahaman mereka terhadap materi.5

3. Variasi

1. Berikan tugas baru misalnya menjawab sejumlah pertanyaan-pertanyaan

yang didasarkan pada pengetahuan akumulatif dari semua anggota

kelompok belajar jigsaw.

2. Beri siswa tanggung jawab untuk mempelajari ketrampilan, sebagai

alternatif dari pemberian informasi kognitif. Perintahkan siswa untuk

saling mengajarkan katrampilan yang telah mereka pelajari.6

4. Faktor Penghambat Metode Jigsaw

55Hisyam Zaini DKK, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: CTSD, 2004), 58

66Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Raisul Muttaqien “Terj” (Bandung: Nuamedia dengan Penerbit Nuansa, 2004), hlm. 195

viii

Page 9: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

Tidak selamanya proses belajar dengan metode jigsaw berjalan

dengan lancar. Ada beberapa hambatan yang dapat muncul, yang paling

sering terjadi adalah kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan

metode ini. Peserta didik dan pengajar masih terbawa kebiasaan metode

konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah. Faktor

penghambat lain adalah kurangnya waktu, proses metode ini membutuhkan

waktu yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaan metode ini harus

disesuaikan dengan beban kurikulum.7

B. Motivasi

BAGI YANG MENGINGIKAN SKRIPSI INI SECARA LENGKAP

DENGAN FORMAD WORD SILAKAN HUBUNGI

SMS: 08970465065

Mekanisme mendapatkan dengan krim judul yang anda inginkan dan

alamat email anda, KE 08970465065

77(http://telaga.cs.ui.ac.id/WebKuliah/MetodologiPenelitian/laporan4/kelompok5.doc)

ix

Page 10: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

Cukup bantu biaya oprasional kami bisa melalui tranfer ke rekening

akan kami SMS-kan

Untuk melihat lebih banyak judul yang lain

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya: Surya Cipta Aksara, 1993)

Anselm Strauss dan Juliet Corbin. 1997. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif

Prosedur, Tehnik, dan Teori. Surabaya: Bina Ilmu Ofset.

Arifin, M. 1993. Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis

Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Yogyakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Syaiful Djamarah dan Zain Aswan. 1997. Strategi Belajar Mengajar Jakarta:

Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiah dkk. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

x

Page 11: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

Daud, Ma’mur.1993. Terjemah Shohih Muslim. Jakarta: Widjaya.

Hidayat, Komaruddin,. 1996. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif

Yogyakarta: YAPENDIS.

Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

http://telaga.cs.ui.ac.id/Metodologi Penelitian/laporan4/kelompok5.doc.

http://telaga.cs.ui.ac.id/WebKuliah/MetodologiPenelitian/laporan4/kelompok5.doc

Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Majid Abdul dan Andayani Dian. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetens.i Bandung: Remaja Rosda Karya.

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Murni, Wahid. 2005. Penelitian Pembelajaran Apa dan Bagaimana. Makalah

Disampaikan Dalam Rapat Persiapan Pembekalan Mahasiswa PKLI Fakultas

Tarbiyah UIN Malang. Malang.

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatifi, Tjejep

Rohendi Rohidi “Terj”. Jakarta: Universitas Indonesia.

xi

Page 12: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

Margono. ,2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran kontekstual (CTL) dan Penerapan Dalam KBK.

Malang: UM PRESS.

Purwanto, Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Rohani Ahmad dan Abu Ahmadi. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka

Cipta.

Ramayulis. 1998 Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta Pusat: Kalam Mulia.

Rusyan, Tabrani dkk. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar Bandung:

Remaja Karya.

Tafsir. 1993. Metodologi Pengajaran Pendidikan Islam. Bandung: Rosdakarya.

Subroto, Suryo. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sardiman A. M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Silberman, Melvin L. 2004. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Raisul

Muttaqien “Terj” Bandung: Nusamedia dengan Penerbit Nuansa.

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendekatan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

xii

Page 13: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soedarso, F. X. 2001. Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan

Nasional.

Surakhmad,Winarno. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Tehnik

Bandung: Tarsito.

Tri, Iin Rahayu dan Ardi Tristiadi Ardani. 2004. Observasi Dan Wawancara

Malang: Banyumedia.

Uhbiyati, Nur. 1998. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Zaini, Hisyam dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.

Zuhairini dan Abdul Ghofir. 2004. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam. Malang: UM Press.

xiii

Page 14: AP-02 Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Smpn 4 Batu

BAGI YANG MENGINGIKAN SKRIPSI INI SECARA LENGKAP

DENGAN FORMAD WORD SILAKAN HUBUNGI

Hp: 08970465065

kode : AP-02

Gratis konsultasi skripsi krim pertanyaan lewan sms dan alamat email,

jawaban akan kamikirim lewat email anda.

Mekanisme mendapatkan dengan krim judul dan kode yang anda

inginkan serta alamat email anda, ganti uang ngenet /pulsa Rp. 20.000

xiv