ap-02 aplikasi metode jigsaw guna meningkatkan motivasi pembelajaran pendidikan agama islam di smpn...
TRANSCRIPT
ABSTRAK
-----------, Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Batu. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Prof. Dr. HM
Djunaidi Ghony.
Kata kunci: Metode Jigsaw, Motivasi, Pendidikan Agama Islam.
Salah satu cara agar tercapainya tujuan pembelajaran adalah penggunaan
metode yang tepat, sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap proses
kegiatan belajar mengajar.
Selama ini banyak para pendidik yang masih menerapkan metode yang
sifatnya monoton seperti ceramah, dan hal tersebut kurang efektif dalam
mengaktifkan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal yang lebih
penting lagi adalah siswa kurang bergairah dan merasa tertekan terhadap
pembelajaran guru yang selalu menerapkan metode tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah penerapan metode
jigsaw dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dapat melibatkan siswa secara
aktif dan dapat meningkatkan kerja siswa sehingga dengan penerapan metode jigsaw
dapat meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran pendidikan agama Islam
dikelas III D SMPN 4 Batu.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, subyek penelitian ini
adalah siswa kelas III D SMPN 4 Batu yang berjumlah 40 orang siswa. Tehnik
i
pengumpulan data pada penelitian ini penulis menggunakan metode observasi,
interview, dokumentasi, data tentang kegiatan pembelajan jigsaw yang diambil
dengan menggunakan lembar pengamatan serta data hasil belajar yang diambil
dengan memberikan pre tes dan hasil setelah pembelajaran kemudian dianalisis
dengan menggunakan rumus:
P = Postrate – Base Rate x 100 %
Base Rate
Sedangkan untuk tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah (1) reduksi data, (2) paparan data, dan (3) penarikan kesimpulan.
Hasil Penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran
kooperatif tehnik jigsaw memberikan banyak kontribusi diantaranya mudahnya siswa
memahami materi melalui diskusi, siswa semakin aktif dalam kegiatan pembelajaran,
siswa terlatih bekerjasama dalam kelompok serta dapat meningkatkan motivasi siswa
terhadap pembelajaran materi pendidikan agama Islam. Hal ini dapat dibuktikan dari
proses belajar siswa kelas IIID, maka dapat diperoleh hasil pre tes peningkatan
motivasi yang pada awalnya rata-rata 1,6 dan pada siklus I sebesar 2,1 atau terjadi
peningkatan 31,25 %. Pada siklus II hasil observasi menunjukkan peningkan sebesar
2,6 atau 23,8 %. Pada siklus III hasil observasi menunjukkan peningkatkan sebesar
3,2 atau 23,1%.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Metode mengajar merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru
dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya
pengajaran. Oleh karena itu metode mengajar memiliki andil yang sangat besar
dalam kegiatan belajar mengajar.1
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu
berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama, sebagaimana yang telah peneliti
alami ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMPN 4 Batu, ternyata
sebagian besar peserta didik membuat kegaduhan ditengah-tengah
berlangsungnya proses belajar mengajar, begitu juga wajah mereka menunjukkan
kelesuan dan yang lebih penting lagi, motivasi peserta didik terhadap
pembelajaran materi pendidikan Agama Islam sangat kurang, sehingga peserta
didik tidak menguasai materi yang telah guru sampaikan, ketika itulah guru
mempertanyakan faktor penyebabnya dan berusaha mencari jawabannya secara
tepat.
Melihat kondisi tersebut peneliti sangat prihatin, sehingga peneliti
berusaha mencari solusi agar tujuan pengajaran yang diinginkan dapat tercapai.
Dalam hal ini guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menciptakan
lingkungan belajar yang kreatif dan menyenangkan bagi kegiatan belajar peserta
didik dikelas, agar mereka memiliki dorongan (motivasi) dalam belajar materi
pendidikan agama Islam.
1Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 43
iii
Salah satu kegiatan atau cara yang harus peneliti lakukan adalah
melakukan pemilihan dan penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih
untuk mencapai tujuan pengajaran. Boleh jadi dari sekian keadaan salah satu
penyebabnya adalah faktor metode. Karena penggunaan metode yang tidak sesuai
dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang
telah dirumuskan.2
Sebagaimana pendapat dari Roestiyah (1989:1) yaitu guru harus memiliki
strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada
tujuan yang diharapkan.
Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah seorang guru harus
menguasai tehnik-tehnik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dari
sini dapat dipahami bahwa metode yang tepat dapat dijadikan sebagai alat
motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.
Adapun motivasi ekstrinsik menurut Sardiman adalah motif-motif yang
aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode
berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar
seseorang.3
Berdasarkan uraian diatas, peneliti mencoba menerapkan metode
mengajar yang sesuai dengan kaberagaman karakteristik yang dimiliki peserta
didik, sehingga diharapkan penerapan metode ini mampu menjawab
22Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 87
33Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), hlm. 90
iv
permasalahan yang terjadi di kelas, sehingga proes belajar mengajar dapat
berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
Penelitian ini diharapkan mampu mengatasi problem yang sedang terjadi
dikelas serta mampu memberikan metode baru tentang penggunaan metode
jigsaw dalam pengajaran materi pendidikan Islam. Dalam hal ini peneliti juga
memperhatikan bagaimana pelajaran itu hendak disampaikan atau metode apakah
yang paling tepat untuk suatu pembelajaran. Oleh karena itu penelitian ini
berjudul; “Aplikasi Metode Jigsaw Guna Meningkatkan Motivasi
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMPN 4 Batu”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam?
2. Bagaimana aplikasi Metode Jigsaw dalam meningkatkan motivasi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Batu?
3. Apa kendala aplikasi metode Jigsaw dalam meningkatkan motivasi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Batu?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan metode Jigsaw dalam meningkatkan motivasi siswa dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
v
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Metode Jigsaw
Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari
Universitas Texas dan kemudian di adaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya.
Melalui metode jigsaw kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya
terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik
disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan tiap siswa bertanggung jawab
untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut.
Para anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki tanggung jawab
untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul
untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut. Kumpulan siswa
semacam itu disebut "kelompok pakar" (expert group). Selanjutnya para siswa
yang berada dalam kelompok pakar kembali kembali ke kelompok semula (home
teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam
kelompok pakar. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam "home teams",
para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.1
1. Pengertian Metode Pengajaran Jigsaw
Dalam hal ini peneliti menggunakan metode jigsaw. Istilah metode
berasal dari bahasa Yunani "Metodos". Kata ini terdiri dari dua suku kata 11Nurhadi, dkk. Pembelajaran kontekstual (CTL) dan penerapan dalam KBK (Malang: UM
PRESS, 2004), hlm. 65
vi
yaitu "Metha" yang berarti melalui atau melewati dan "hodos" jalan atau cara.
Jadi metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan.2
Pengertian jigsaw learning adalah sebuah teknik yang dipakai secara
luas yang memiliki kesamaan dengan teknis "pertukaran dari kelompok ke
kolompok lain." (group to group exchange) dengan suatu perbedaan penting:
setiap peserta didik mengajarkan sesuatu.3
Sedangkan menurut Arends (1997) model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar
dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan
bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas
ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan
materi tersebut kepada kelompok yang lain.4
2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Jigsaw
1. Pilihlah materi pelajaran/ kuliah yang dapat dibagi menjadi beberapa
segmen (bagian).
2. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen
yang ada. Jika jumlah siswa ada 50 sementara jumlah segmen yang ada
adalah 5, maka masing-masing kelopmok terdiri dari 10 orang. Jika
jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap
22M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hlm. 61
33Hidayat Komaruddin, Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: YAPENDIS, 1996 ). hlm. 195
44(http://telaga.cs.ui.ac.id/Metodologi Penelitian/laporan4/kelompok5.doc.)
vii
kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses selesai gabungkan
kedua kelompok pecahan tersebut.
3. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi kuliah
yang berbeda-beda.
4. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok.
5. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya
ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.
6. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek
pemahaman mereka terhadap materi.5
3. Variasi
1. Berikan tugas baru misalnya menjawab sejumlah pertanyaan-pertanyaan
yang didasarkan pada pengetahuan akumulatif dari semua anggota
kelompok belajar jigsaw.
2. Beri siswa tanggung jawab untuk mempelajari ketrampilan, sebagai
alternatif dari pemberian informasi kognitif. Perintahkan siswa untuk
saling mengajarkan katrampilan yang telah mereka pelajari.6
4. Faktor Penghambat Metode Jigsaw
55Hisyam Zaini DKK, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: CTSD, 2004), 58
66Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Raisul Muttaqien “Terj” (Bandung: Nuamedia dengan Penerbit Nuansa, 2004), hlm. 195
viii
Tidak selamanya proses belajar dengan metode jigsaw berjalan
dengan lancar. Ada beberapa hambatan yang dapat muncul, yang paling
sering terjadi adalah kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan
metode ini. Peserta didik dan pengajar masih terbawa kebiasaan metode
konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah. Faktor
penghambat lain adalah kurangnya waktu, proses metode ini membutuhkan
waktu yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaan metode ini harus
disesuaikan dengan beban kurikulum.7
B. Motivasi
BAGI YANG MENGINGIKAN SKRIPSI INI SECARA LENGKAP
DENGAN FORMAD WORD SILAKAN HUBUNGI
SMS: 08970465065
Mekanisme mendapatkan dengan krim judul yang anda inginkan dan
alamat email anda, KE 08970465065
77(http://telaga.cs.ui.ac.id/WebKuliah/MetodologiPenelitian/laporan4/kelompok5.doc)
ix
Cukup bantu biaya oprasional kami bisa melalui tranfer ke rekening
akan kami SMS-kan
Untuk melihat lebih banyak judul yang lain
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya: Surya Cipta Aksara, 1993)
Anselm Strauss dan Juliet Corbin. 1997. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif
Prosedur, Tehnik, dan Teori. Surabaya: Bina Ilmu Ofset.
Arifin, M. 1993. Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Yogyakarta: Rineka Cipta.
Bahri, Syaiful Djamarah dan Zain Aswan. 1997. Strategi Belajar Mengajar Jakarta:
Rineka Cipta.
Daradjat, Zakiah dkk. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
x
Daud, Ma’mur.1993. Terjemah Shohih Muslim. Jakarta: Widjaya.
Hidayat, Komaruddin,. 1996. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif
Yogyakarta: YAPENDIS.
Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
http://telaga.cs.ui.ac.id/Metodologi Penelitian/laporan4/kelompok5.doc.
http://telaga.cs.ui.ac.id/WebKuliah/MetodologiPenelitian/laporan4/kelompok5.doc
Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Majid Abdul dan Andayani Dian. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetens.i Bandung: Remaja Rosda Karya.
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Murni, Wahid. 2005. Penelitian Pembelajaran Apa dan Bagaimana. Makalah
Disampaikan Dalam Rapat Persiapan Pembekalan Mahasiswa PKLI Fakultas
Tarbiyah UIN Malang. Malang.
Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatifi, Tjejep
Rohendi Rohidi “Terj”. Jakarta: Universitas Indonesia.
xi
Margono. ,2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran kontekstual (CTL) dan Penerapan Dalam KBK.
Malang: UM PRESS.
Purwanto, Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rohani Ahmad dan Abu Ahmadi. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Ramayulis. 1998 Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta Pusat: Kalam Mulia.
Rusyan, Tabrani dkk. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar Bandung:
Remaja Karya.
Tafsir. 1993. Metodologi Pengajaran Pendidikan Islam. Bandung: Rosdakarya.
Subroto, Suryo. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sardiman A. M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Silberman, Melvin L. 2004. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Raisul
Muttaqien “Terj” Bandung: Nusamedia dengan Penerbit Nuansa.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendekatan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
xii
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soedarso, F. X. 2001. Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas. Departemen Pendidikan
Nasional.
Surakhmad,Winarno. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metoda Tehnik
Bandung: Tarsito.
Tri, Iin Rahayu dan Ardi Tristiadi Ardani. 2004. Observasi Dan Wawancara
Malang: Banyumedia.
Uhbiyati, Nur. 1998. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Zaini, Hisyam dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.
Zuhairini dan Abdul Ghofir. 2004. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam. Malang: UM Press.
xiii
BAGI YANG MENGINGIKAN SKRIPSI INI SECARA LENGKAP
DENGAN FORMAD WORD SILAKAN HUBUNGI
Hp: 08970465065
kode : AP-02
Gratis konsultasi skripsi krim pertanyaan lewan sms dan alamat email,
jawaban akan kamikirim lewat email anda.
Mekanisme mendapatkan dengan krim judul dan kode yang anda
inginkan serta alamat email anda, ganti uang ngenet /pulsa Rp. 20.000
xiv