“professional learning untuk indonesia...

20
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL “Professional Learning untuk Indonesia Emas” Editor: Sita Ratnaningsih Takiddin Fauzan Asep Ediana Latip FITK PRESS PRENADA

Upload: others

Post on 01-Nov-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

PROCEEDING

SEMINAR NASIONAL

“Professional Learning untuk Indonesia Emas”

Editor:Sita Ratnaningsih

TakiddinFauzan

Asep Ediana Latip

FITK PRESS PRENADA

Page 2: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

ii

Professional Learning untuk Indonesia Emas

PROCEEDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

Professional Learning untuk Indonesia Emas

All Right Reserved

Hak Cipta dilndungi oleh Undang-undang

Editor :Sita Ratnaningsih, Takiddin, Fauzan, Asep Ediana Latip

Layout & Desain Sampul:Fatkhul Arifin

ISBN : 978-602-70156-7-8

Cetak Pertama, 2015

Diterbitkan oleh:FITK PRESSJl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat, Tangerang SelatanTelepon/Faks. (021) 7443328Email : [email protected]

Page 3: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

iii

KATA PENGANTARKetua Prodi PGMI FITK UIN Jakarta

Assalamu’alaikum Wr.WbSyukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, atas

Rahmat dan Karunia-NYA Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK) – Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dapat menyelenggarakan Seminar Nasional dengan Tema “Professional Learning Untuk Indonesia Emas”, dan Munas Asosiasi Dosen PGMI seluruh Indonesia. Hal itu dapat terlaksana atas kerjasama berbagai pihak.

Seminar ini bertujuan untuk membangun persepsi yang sama tentang Professional Learning yang dapat dilihat dari beberapa karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran yang berkualitas yaitu melalui the learning process. Dalam konteks Indonesia emas implementasi profesional learning diharapkan dapat mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Tujuan Indonesia Emas 2045 adalah kejayaan secara moral dan spiritual, bukan hanya kejayaan secara ekonomi, yang pencapaian tujuan tersebut dapat didukung melalui gerakan implementasi professional learning.

Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat : Bapak Rektor UIN Sayrif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta Wakil Dekan I, Wakil Dekan II dan Wakil Dekan III, jajaran panitia, para penyaji dan peserta seminar, atas partisipasi, bantuan, serta dukungan yang tak terhingga sehingga Seminar Nasional ini dapat terlaksana.

Akhir kata semoga Seminar ini dapat mencapai tujuannya,

Page 4: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

iv

Professional Learning untuk Indonesia Emas

memberikan ruang serta jalan penyelesaian bagi masalah pendidikan serta memberikan sumbangan keilmuan yang bermakna dan bermartabat bagi pendidikan di Tanah Air kita tercinta Indonesia. Amin Wassalam,

Ketua Prodi PGMI

Page 5: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

v

KATA PENGANTARDekan FITK UIN Jakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur ke Hadlirat Illahi karena perkenan-NYA kita dapat melaksanakan Seminar Nasional ini, yang tentunya dapat membawa pencerahan dan kebaikan bagi kita semua, khususnya bagi dunia pendidikan di Indonesia. Selamat dan terima kasih kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, para narasumber dan peserta seminar serta Asosiasi Dosen PGMI se-Indonesia dari dalam dan luar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mensukseskan seminar Nasional ini.

Seminar ini sangat penting untuk dilaksanakan, mengingat pendidikan yang berkualitas dan bertaraf dunia harus didukung dengan adanya pembelajaran yang profesional. Apalagi dalam menyongsong generasi Emas pada tahun 2045 mendatang, maka berbagai hal harus dipersiapkan. Sehingga generasi bangsa Indonesia yang akan datang adalah merupakan generasi yang berakhlak mulia, cerdas, mandiri, kreatif, inovatif, demokratis sehingga mampu bersaing di era global, secara nasional maupun internasional.

Saya berharap Seminar Nasional yang diadakan Prodi PGMI ini dapat mencapai tujuannya dan dapat memberikan informasi yang terkini tentang upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan cita-cita untuk merealisasikan pendidikan unggul dan generasi Emas bertaraf dunia. Semoga dengan seminar ini akan menghasilkan ide-ide dan gagasan yang cemerlang, dan komitmen tinggi untuk semua peserta untuk mengubah wajah dunia pendidikan kita ke arah yang lebih baik dan bermakna. Disamping itu juga diharapkan dapat terbangunnya jejaring akademik di dalam dan di luar kampus UIN

Page 6: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

vi

Professional Learning untuk Indonesia Emas

Syarif Hidayatullah Jakarta yang berfokus pada pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam rangka membangun komunitas akademik yang profesional dan bermartabat bagi seluruh bangsa.

Sekian. Terima kasih. Wassalam,

Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR KETUA PRODI ___________________ iiiKATA PENGANTAR DEKAN ___________________________ vDAFTAR ISI _________________________________________ vii

ARAH PEMBELAJARAN PROFESSIONAL UNTUK INDONESIA EMAS PADA ABAD 21 ____________ 1

Implementasi Professional Learning untuk Anak Usia Emas pada Jenjang MI/SD __________________________ 3Asep Ediana Latip

Faktor Kesulitan Belajar Kimia pada Mata Pelajaran Kimia SMA ___________________________________ 16Nanda Saridewi, Abdurohim

TANTANGAN IMPLEMENTASI PROFESSIONAL LEARNING __________________________________ 31

Fobia Sekolah pada Anak Sekolah Dasar dan Upaya Guru untuk Mengatasinya ___________________________________ 33Sri WuryastutiTantangan dan Revitalisasi Pendidikan Islam pada Madrasah Di Masa Modern Abad 21 _________________ 46Syamsul Aripin

Urgensi Gizi dan Kesehatan Peserta Didik Tingkat SD/MI sebagai Prasyarat Terwujudnya Generasi Emas ________________________________________ 59Dina Rahma Fadlilah

Perbedaan Pemikiran Barat dan Islam Memandang Manusia dan Implikasinya terhadap Pendidikan ___________ 68Lu`luil Maknun

Page 8: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

viii

Professional Learning untuk Indonesia Emas

Hubungan Antara Kecerdasan Adversity dan Support System (Dukungan Dosen dan Teman Sebaya) dengan Tingkat Kecemasan Calon Guru dalam Menghadapi Praktek Profesi Keguruan Terpadu _______________________ 82Sujiyo Miranto

Mengatasi Kesulitan Membaca pada Anak Sekolah Dasar Kelas Rendah _________________________________________ 93Ryan Dwi Puspita

Adaptasi Kurikulum Pendidikan Inklusif Siswa dengan Hambatan Sosial Emosional di Sekolah Dasar ______ 107Suharsiwi

Mengenal School Refusal Mengapa Anak Menolak Bersekolah? __________________________________ 118Fatkhul Arifin

PEMBELAJARAN INTEGRATIF BERBASIS SOFT SKILL DAN HARD SKILL _____________________ 125

Pembelajaran Gotong Royong Inovatif Berbasis Soft Skill dan Hard Skill untuk Mewujudkan Indonesia Emas ________ 127Zaenul SlamLesson Study sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas dalam Pembelajaran Tematik Integratif (Penelitian Tindakan di MIN 2 Kota Metro Lampung) _____ 140Siti Annisah

Integrasi Pendidikan Multikutural di Sekolah _____________ 152Rohmat Nugraha Sasmita

PERKEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DARI MASA KE MASA ______________________ 164

Model Pembelajaran yang Dibutuhkan untuk Menuju Indosia Emas Tahun 2045 ______________________________ 167Abuddin Nata

Pemanfaatan Sastra sebagai Basis Pembelajaran Bahasa Indonesia _____________________________________ 180Dindin Ridwanudin

Page 9: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

ix

Professional Learning untuk Indonesia Emas

Strategi dalam Memperoleh, Menganalisis, Menyajikan, dan Memanfaatkan Informasi dalam IPS di MI/SD ________ 199TakiddinPengaruh Alat Peraga Menara Hanoi untuk Meningkatkan Penalaran Matematis Siswa Mengenai Konsep Pola Bilangan ________________________ 209Fery Muhamad FirdausPerbedaan Hasil Belajar IPS Terpadu dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Make A-Match dan Metode Team Quiz di SMP Swasta Se-Kecamatan Pamulang ___________________________________________ 223Nurochim

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 MI Fathan Mubina Kabupaten Bogor pada Konsep Cuaca ________________________________________ 241Zulfiani, NuraeniPengajaran Bahasa Inggris di SD/MI: Why Not? ___________ 253AlekPeningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris dengan Penerapan Pembelajaran Akselerasi ______________ 261Neneng Sunengsih

Pengaruh Pendekatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Gerak dan Gaya di Kelas IV SDN 14 Pondok Labu Jakarta __ 274Iwan Permana Suwarna, Siti Riana

Pengaruh Penggunaan Model Komik dalam Pembelajaran Matematika di Kelas III Sekolah Dasar Kartika I-10 Padang ______________________ 283Dedek Kustiawati

Pengaruh Modul Berbasis Mind Map terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Dinamika Rotasi _________ 295Kinkin Suartini, Fathiah Alatas, Amayani Astuti

Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Gaya dan Gerak ___________________________________________ 305Ali Aziz, Meiry Fadilah Noor

Page 10: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

x

Professional Learning untuk Indonesia Emas

Model Pembelajaran Group Investigation terhadap Peningkatan Kemampuan Mahasiswa ___________ 321Tri Harjawati, Chamdun MahmudiProfil Penggunaan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Komputer untuk Meningkatkan Pengetahuan Siswa SMA __________________________________________ 334Diah Mulhayatiah

Konstruksi Konsep Sains Kimia dengan Bahan Terbatas ____ 344Murdoyoko

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle _____________ 350Dedi Irwandi, Edah Jubaedah, Fauzan

Upaya Penanganan Gangguan Disgrapia pada Anak Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Teknik Scaffolding _____________________________________ 365Nandang Kosim

Pembelajaran Integratif Melalui Membatik di Kota Cimahi __ 380Ramdhan WitarsaPenggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Listrik Dinamis _______________________________________ 395Suhartini

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Morfologi Tubuh Hewan dan Tumbuhan Serta Fungsinya dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ___________________________________________ 406Nana Suhana, Meiry Fadilah Noor

Model Pembelajaran Inkuiri untuk Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa pada Konsep Gaya ____________________ 422Fathiah Alatas, Fauzan, Nur Aliyah Maharani

PROFESSIONAL LEARNING BASED ON CHARACTER UNTUK INDONESIA ___________ 441

Pendidikan Menghidupkan Nilai (Living Values Education) melalui Active Learning __________ 443Bahrissalim

Page 11: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

xi

Professional Learning untuk Indonesia Emas

Pendidikan Karakter Menyongsong Indonesia Emas 2045 __ 455Azkia Muharom Albantani, Ach Wildan Al Faizi

Hubungan Pendidikan Karakter dengan Perilaku Siswa Kelas IV SDN 4 Klapanunggal Kabupaten Bogor __________ 467Kusmajid Abdullah

Membangun SDM Berkarakter Melalui Pendekatan Pendidikan Nilai di Sekolah Dasar ______________________ 476Nurlaelah

Urgensi Pendidikan Karakter ___________________________ 489Rika Sa’diyah

STANDAR KEUNGGULAN KOMPETENSI GURU UNTUK INDONESIA EMAS __________________ 499

Profesionalisme Guru Melalui Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan _____________________________ 501Fauzan

Peningkatan Kualitas Madrasah Ibtidaiyah Melalui Profesionalisme Guru dan Pendidikan Karakter Siswa _______________________________________ 512Sita Ratnaningsih

Professional English Teacher: Inspiring EFL Classroom ____ 524 Fahriany

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Guru dalam Rangka Menciptakan Professional Learning __________ 534Zahruddin

Analisis Kemampuan Literasi Sains Guru Madrasah Ibtidaiyah Program Dual Mode System dan Sarjana Ke-2 ____ 546Burhanudin Milama

A Comparative Analysis on Sanguine and Phlegmatic Students Concerning Their English Speaking Skill _________ 558Ratna Sari Dewi, Muchamad Yusuf

Page 12: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

xii

Professional Learning untuk Indonesia Emas

Peningkatan Kemampuan Guru Bahasa Inggris Memanfaatkan Permainan Komunikatif Melalui Supervisi Klinis di SMPN 2 Batipuh ____________________ 572Lastrawati

Mengubah Pola Pikir Guru _____________________________ 582Ahmad Royani

Kompetensi Bahasa Arab untuk Calon Guru MI ___________ 596Raswan

Guru Profesional Menuju Indonesia Emas ________________ 610Didi Suprijadi

Peningkatan Mutu Pendidikan dengan Membangun Komunitas Belajar Melalui Strategi Scafolding _____________ 625Neli Rahmaniah

Mengembangkan Sikap Asertif Kepala Sekolah sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Guru _____________________ 638Nurdelima Waruwu

Page 13: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

253

PENGAJARAN BAHASA INGGRIS DI SD/MI: WHY NOT?

AlekUniversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Email: [email protected]

Abstrak: Bahasa Inggris sebagai bahasa ilmu pengetahuan juga sebagai alat berkomunikasi antarnegara (linguafranca). Banyak di antara pakar pendidikan bahasa berpendapat bahwa pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing dimulai pada usia dini sebelum anak mencapai masa usia 12—13 tahun, akan memberikan hasil yang lebih baik, meskipun sampai sekarang belum ada bukti empiris yang memperkuat pendapat tersebut (Nunan, 1999). Tingkat kemahiran berbahasa seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor usia tapi juga faktor-faktor lainnya, seperti tipe program dan kurikulum, lamanya pembelajaran, teknik, dan aktivitas yang digunakan (Rixon, 2000). Bahasa Inggris merupakan satu di antara bahasa asing yang memiliki peran sentral di dunia internasional terutama di era global dan teknologi dewasa ini. Dengan memiliki kompetensi dan keterampilan menggunakan bahasa Inggris, sesorang akan lebih memiliki peluang untuk mengakses dunia informasi dan teknologi. Melalui pengenalan dan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar dan sederajat, maka siswa akan mengenal dan mengetahui bahasa Inggris lebih awal walaupun dalam konteks yang serba terbatas, tentunya sesuai dengan tingkat dan level serta kematangan dirinya. Di samping itu, siswa juga akan memiliki pengetahuan awal (schemata) sebagai bekal untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dalam konteks pengajaran bahasa Inggris, seorang pengajar atau guru memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang baik dan benar mengenai metode dan pendekatan yang sesuai dengan kondisi siswa atau pembelajar muda agar tujuan dan pengajaran bahasa Inggris tercapai. Manfaat lain melalui pengenalan dan pengajaran bahasa Inggrsi bagi pembelajar pemula adalah siswa lebih memiliki kesiapan diri secara sikologis yang lebih baik daripada siswa yang belum belajar bahasa Inggris di tingkat SD-nya. Hal yang sangat baik diperoleh melalui pemahaman bahasa Inggris bagi siswa SD/MI adalah mereka diajar untuk belajar terbuka, realistis, dan objektif, maksudnya siswa diperkenalkan

Page 14: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

254

Professional Learning untuk Indonesia Emas

tentang kondisi kekinian yang sungguh berbeda dengan era-era sebelumnya, yang mana di era global dan teknologi saat ini orang berlomba-lomba mengejar ilmu dan pengetahuan, bahasa Inggris di antaranya sebagai modal menghadapi kondisi riil dan kemajuan ilmu pengetahuan dewasa ini.

Kata Kunci : Pengajaran, Bahasa Inggris

PendahuluanBanyak pro dan kontra mengenai pengajaran bahasa Inggris

di sekolah, terutama sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). masing-masing pihak memiliki alasan dan argumentasi tersendiri dalam mendukung sikap dan pendapatnya. Mencermati kegiatan penelitian ilmiah berkaitan dengan topik ini tidaklah sedikit bermunculan. Ada sebagian pihak melakukan penelitian tentang impelemntasi kebijakan dan dasar pemikiran tentang pengajaran bahasa Inggris kepada tingkat sekolah dasar, ada juga pihak meneliti dan mengkaji dari aspek teori, sementara pihak yang lainnya meneliti dari aspek kenyataan di lapangan, di lain pihak ada yang meneliti dan meninjau dari aspek kualitas guru yang mengajarnya, dan yang terakhir ada yang meneliti tentang penggunaan metode/strategi serta perangkat yang digunakan dalam mengajarkannya.

Sebagai puncak dari polemik tentang penghapusan pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah tingkat dasar disepakati hanya sebagai kegiatan ekskul atau sebagian yang lain menyebutnya sebagai program muatan lokal. Alasan penghapusan bahasa Inggris dari kurikulum SD didasari kekhawatiran akan membebani siswa dan memprioritaskan daripada penguasaan bahasa Indonesia atau bahkan dapat mengancam penguasaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, termasuk dapat menghilangkan rasa nasionalisme calon generasi penerus bangsa atau putra-putri tunas negeri tercinta ini.

Pembahasan

Sebelum pro dan kontra begitu mengemuka tentang bisa tidaknya pengajaran bahasa Inggrisi di SD/MI, matapelajaran bahasa Inggris di SD/MI sebenarnya telah diajarkan selama kurang lebih satu dasawarsa. Pada awal mula rujukan tentang pelaksanaan pengajaran bahasa Inggris di SD/MI adalah Kepmen Depdikbud RI No. 0487/4/1992, Bab VIII, menyatakan bahwa sekolah dasar dapat menambah matapelajaran dalam kurikulumnya, asalkan pelajaran itu tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional. Di samping

Page 15: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

255

itu, kebijakan tersebut di atas, diperkuat oleh dikeluarkannya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris di sebagai mata pelajaran muatan lokal SD, dan dapat dimulai pada kelas 4 SD (Kasihani, dalam pidato pengukuhan profesor di UM). Membaca dan mencermati kedua keputusan sebagai landasan operasional kebijakan diajarkannya bahasa Inggris di SD/MI direspon positif oleh masyarakat luas di Indonesia, yaitu oleh sekolah-sekolah dasar baik negeri maupun swasta yang merasa penting dan perlu untuk diajarkan bahasa Inggris. Dalam praktik dan perkembangnannya seiring kemajuan dan tuntutan zaman hingga di era teknologi dan terlebih lagi dalam menyongsopng era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dewasa ini. Pengajaran bahasa Inggris telah menjadi sebuah ikon dan menu khusus bagi sekolah-sekolah yang berkategori maju dan karena telah menjadi sesuatu yang sangat umum, maka tidak heran lembaga-lembaga kursus bahkan dalam bentuk pengajaran secara pribadi (private course) menjamur di mana-mana. Khusus di lembaga pendidikan baik di tingkat sekolah dasar bahkan di tingkat taman bermain (pre-school/play group) atau dalam bahasa Inggris sendiri menyebutnya pengajaran bahasa Inggris untuk “Pembelajar Bahasa Inggris Pemula (English for Young Learners).

Di satu sisi animo dan hasrat masyarakat untuk mengajarkan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional di SD/MI sejatinya tidak melanggar-melanggar amat baik ketentuan dan undang-undang yang berlaku di negara Reepublik tercinta ini atau bahkan ditinjau dari aspek religius tidak bertentangan dengan kondrat kemanusiaan, sebab konsep belajar dalam agama, terutama dalam agama Islam dianjurkan sejak di dalam kandungan sang Ibu, lalu buaian dan bahkan berlanjut hingga akhir hayat (lifelong learning/education).

Hal selanjutnya mengenai pengajaran bahasa inggris di tingkat sekolah dasar adalah ditinjau dari kesiapan materi ajar. Kesiapan bahan atau materi ajar yang sesuai dan cocok dengan tingkat dan kematangan pembelajar atau murid seringkali menjadi satu domain yang masih memerlukan pengkajian dan peninjauan kembali secara lebih kritis, mendalam, komprehensif, dan berkelanjutan. Sebagai sebuah misal, buku pelajaran bahasa Inggris yang digunakan untuk mengajar bahasa Inggris di MP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kelas 4, kebtulan anak saya sedang belajar di kelas tersebut, khususnya materi bacaan dalam buku bahasa Inggrisnya sangat panjang (kurang lebih tiga halaman). Jika dikaitkan dengan tingkat dan level tersebut sangat todak sesuai dan cocok. Di samping itu, masih banyak lagi

Perkembangan Model Pembelajaran dari Masa ke Masa

Page 16: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

256

Professional Learning untuk Indonesia Emas

aspek-aspek lain yang menjadi problematika dalam pengajaran bahasa Inggris di sekolah tingkat dasar (SD/MI), keterbacaan, tingkat kesulitan kosakata, struktur bahasa, dan tingkat kekritisan serta kreativitasnya.

Mencermati lebih dalam, seksama, dan kritis mengenai kurikulum bahasa Inggris sebagai muatan lokal yang teranyar masih menyisakan banyak unsur kelemahannya, di antaranya: terdapat ketidaksesuaian materi ajar dengan perkembangan usia murid, pemilihan topik, pemilihan metode dan pendekatan, dan penyusunan tujuan pembelajaran yang terlalu utopis dan mengawang.

Secara teoretis, pengajaran dan pembelajaran bahasa asing (baca: bahasa Inggris) di SD sebenarnya bertujuan memperkenalkan kepada murid/siswa secara lebih dini bahwa terdapat bahasa lain selain bahasa ibu (mother tongue) dan bahasa Indonesia (national language) yang perlu dipelajari untuk mengembangkan wawasan dan keilmuan di masa mendatang (future time). Kemudian, apa yang perlu dan seharusnya dilakukan berkaitan dengan bolehnya pengajaran bahasa Inggris di tingkat SD/MI? menjawab pertanyaan ini perlu memahami dan mendalami berbagai konsep yang dikemukakan oleh banyak pakar pendidikan dan lebih khusus pakar pendidikan bahasa agar kita tidak salah arah dan langkah dalam mengajarkan bahasa atau tujuan pengajaran bahasa benar-benar sesuai dengan tujuan pengajaran dan pembelajarannya.

Kondisi pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia, masih ditemui banyak kekekliruan, yang seharusnya siswa diajarkan kosakata dan kalimat yang sangat sederhana sesuai dunia, konteks, dan kebutuhannya melalui pola mengajar dan belajar yang menyenangkan, sambil bermain, menggambar, menyanyi, dan berceritera atau ekspresi diri. Akan tetapi, yang terjadi di banyak sekolah masih sangat banyak dijumpai pengajaran bahasa Inggris di SD/MI diberi tugas yang banyak dan tidak sesuai, seperti meminta untuk menerjemahkan kalimat-kalimat yang sulit, menulis pola dan tata bahasa yang rumit dan kompleks yang justeru membuat semangat dan animo belajar siswa menurun dan menjadi kuang bahkan menghilang.

Ada lagi hal yang sungguh menghambat pelaksanaan dan ketercapaian tujuan pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris di tingkat SD/MI adalah penunjukkan guru/pengajar bahasa Inggris oleh kepala sekolah padahal yang bersangkutan tidak memiliki latar belakang pendidikan bahasa Inggris (tidak memenuhi syarat). Hal ini terjadi karena sekolah terpaksa harus mengajarkan bahasa Inggris pada siswanya karena permintaan masyarakat atau perintah atasan.

Page 17: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

257

Walaupun sebenarnya sekolah yang bersangkutan tidak/belum mampu melaksanakan karena tidak ada tenaga pengajar yang tersedia dan termasuk ketersediaan kurikulum yang terencana secara sistematis dan dievaluasi secara berkelanjutan.

Para pengajar sekaligus pendidik memiliki peran yang sangat besar dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia muda/SD/MI. Di samping memahami metode dan pendekatan, guru perlu memiliki pemahaman yang mendasar tentang perkembangan diri anak, terutama dalam hubungannya dengan proses pembelajaran bahasa Inggris agar tujuan pembelajarannya tercapai sesuai yang diprogramkan. Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan, meliputi: karakteristik anak, tujuan pembelajaran bahasa, lingkungan belajar, ruang lingkup pembelajaran, psikolgis anak, sosiologis, dan psiko-motor.

Sementara aspek ruang lingkup pembelajaran bahasa Inggris untuk anak usia keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis serta komponen kosa kata, pelafalan dan struktur bahasa. Semuanya ini harus senanatiasa disesuaikan dengan kemampuan anak yang diajar. Sementara berkenaan dengan konsep-konsep yang perlu dikuasai anak-anak dalam berbahasa menurut Ashworth dan Wakefield, 2005 adalah: (1) identifikasi (mengenal orang/benda yang ada di sekitar anak-anak); (2) klasifikasi (pengelompokan, misalnya warna, bentuk, ukuran, jumlah, fungsi, jenis, dsb.); (3) spasial (ruang atau posisi orang/benda); (4) temporal (waktu); (5) emosional (perasaan); (6) familial (keluarga); (7) ordering (menyusun): (8) ekuivalensi (perbandingan. Selanjtnya mengenai prosedur pembelajaran bahasa asin (Inggris) untuk pembelajar muda, adalah sebagai berikut: (1) secara alami, sama dengan cara mereka belajar bahasa ibu; (2) dimotivasi; (3) dengan mendengar dan mengulang-ulang; (4) dengan menirukan guru: (5) dengan berinteraksi dengan orang lain; (6) dengan menerjemahkan (Moon, 2000). Senada dengan Ashworth dan Wakefield di atas, (Moeslichatoen, 1999) berkenaan dengan metode-metode pembelajaran bahasa Inggris untuk pembelajar muda, di antaranya adalah: (1) Bermain (dan bernyanyi); (2) bercakap-cakap; (3) bercerita; (4) demonstrasi; (5) karya wisata; (7) projek; dan (7) pemberian tugas.

Selanjutnya (Shin, 2006) beberapa hal yang diperhatikan diperhatikan dalam melakukan kegiatan pembelajaran bahasa Inggris untuk pembelajar pemula (SD/MI) agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai harapan, di antarana adalah:

1. Melengkapi aktivitas pembelajaran dengan media visual, realia dan gerakan-gerakan serta kombinasi bahasa lisan dengan

Perkembangan Model Pembelajaran dari Masa ke Masa

Page 18: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

258

Professional Learning untuk Indonesia Emas

‘bahasa tubuh’ atau ‘demonstrasi’.2. Melibatkan siswa di dalam pembuatan media visual atau realia.3. Berpindah dari aktivitas yang satu ke aktivitas lainnya dengan

cepat4. Membangun rutinitas di dalam kelas dengan menggunakan

bahasa Inggris5. Gunakan bahasa ibu/pertama jika diperlukan6. Mengajar berdasarkan tema dan menstimulasi imajinasi dan

kreativitas siswa.7. Menggunakan cerita dan konteks yang sudah dikenal oleh siswa8. Mengundang masyarakat sekitar (orangtua, mahasiswa, dsb.)

yang bisa berbahasa Inggris untuk berceita di dalam kelas9. Berkolaborasi dengan guru lainnya di sekolah Anda10. Berkomunikasi dengan guru atau pengajar di luar sekolah/

lembaga Anda.

PenutupDari uraian singkat di atas, bisa kita simpulkan bahwa: (1) Semakin

dini anak belajar bahasa asing, semakin mudah anak menguasai bahasa itu. McLaughlin dan Genesee menyatakan bahwa anak-anak lebih cepat memperoleh bahasa tanpa banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa; (2) sebelum masa pubertas, daya pikir (otak) anak lebih lentur. sehingga, ia lebih mudah belajar bahasa. Sedangkan sesudahnya akan makin berkurang dan pencapaiannya pun tidak maksimal; (3) Pangajaran Bahasa Inggris di SD merupakan masa emas atau paling ideal untuk belajar bahasa selain bahasa ibu (bahasa pertama). Alasannya, otak anak masih elastis dan lentur, sehingga proses penyerapan bahasa lebih mulus serta daya penyerapan bahasa pada anak berfungsi secara otomatis; (4) Pembelajaran bahasa Inggris pada usia SD/MI bersifat dinamis dan senantisa mengalami kemajuan yang lebih cepat. Namun demikian, perlu didukung oleh pengajar/pendidik yang memahami kebutuhan anak (kompeten) melalui perencanaan, pembimbingan, dan penyediaan sarana penunjang yang memadai; dan terakhir (5) Keberhasilan seseorang dalam belajar bahasa asing, tidak tergantung pada kemampuan intelektual atau kecakapan bawaan berbahasa, tetapi sangat ditentukan oleh motif atau kebutuhan dan tujuan yang didukung oleh lingkungannya.

Page 19: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

259

Daftar Pustaka

Behroozi, Mohammad and Azadeh Amoozegar. (2014). Challenges to English language teachers of secondary schools in Iran. Procedia-Social and Behavioral Sciences 136 (2014) 84—88. Retrieved from www.sciencedirect.com.

Behroozi, Mohammad and Azadeh Amoozegar. (2014). Challenges to English language teachers of secondary schools in Iran. Procedia-Social and Behavioral Sciences 136 (2014).84—88. Retrieved from www.sciencedirect.com.

Brumfit, Christopher; Jayne Moon, & Ray Tongue (eds). 1991). Teaching English to Children: From Practice to Principle. London: Harper Collins Publishers.

Cameron, Lynne. (2001). Teaching Language to Young Learners. Cambridge: Cambridge University Press.

E., Suyanto, Kasihani. Pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar: kebijakan, implementasi, dan kenyataan.retrieved from www.scribd.com/doc/56032770/Pidato-Guru-Besar-Prof-Kasihani-E-Suyanto-M-a-Ph#scribd.

Ghane, Azam. (2013) Are Young Learner’s Better Learners Of Foreign Language Learning Or Adults? Procedia-Social and Behavioral Sciences 136 ( 2014 ) 84 – 88. Retrieved from www.sciencedirect.com.

Moon, Jayne. (2000). Children Learning English. Oxford: Macmillan Publishers Limited

Hashemi, Masoud. (2008.) Techniques in Teaching English to Children, Oral presentation, Islamic Azad University. Toyserkan Branch, Iran Kang.

Larsen, Diane and Freeman. 2000. Technique and Principles in Language Teaching Second Edition. New York: Oxford University Press.

Moon, Jayne. (2000). Children Learning English. Oxford: Macmillan Publishers Limited. Nissani, Helen. 1993. Early Childhood Programs for Language Minority Students.

Richards, J.C. ( 2001). Curriculum Development in Language Teaching. London: Cambridge University Press.Rixon, Shelagh (ed.). (1999). Young Learners of English: Some Research

Perspectives. Harlow: Pearson Education Ltd.

Perkembangan Model Pembelajaran dari Masa ke Masa

Page 20: “Professional Learning untuk Indonesia Emas”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46921/1/14 Merge...karakteristik yang bisa menggambarkan proses belajar dan pembelajaran

260

Professional Learning untuk Indonesia Emas

Saricoban, Arif and Albina Kuç. (2010). Teaching problematic consonants in English to young learners. Procedia Social and Behavioral Sciences 2 (2010) 943–947. Retrieved from www.sciencedirect.com.

Scoot, Wendi A. and Lisbeth H. Ytreberg, (1992). Teaching English to Children. New York: Longman.

Shin, Joan Kang. (2006). Ten Helpful Ideas for Teaching English to Young Learners. English Teaching Forum, Volume 44, Number 2: 2—7.

Superfine, Wendy and Viv Lambert. (2007). Mighty Movers Pupil’s Book: An Activity-based Course for Young Learners (Delta Young Learners English). USA: Cambridge University Press.

Superfine, Wendy and Judy West. (2006). Super Starters Activity Book: An Activity-based Course for Young Learners (Delta Young Learners English). USA: Cambridge University Press.

Taghi, Seyyed Yaghoub. (2013). Motivational Patterns in Iranian EFL learners: The Orientation and Age Difference. Procedia - Social and Behavioral Sciences, Volume 83, 4 July 2013, Pages 678-682. Retrieved from www.sciencedirect.com.