antimikroba

43
Antimikroba Oktaningtyas Anggraeni, S.Farm., M.Si., Apt

Upload: wendz-bouvier

Post on 09-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kuliah farmasi FK UNISMA

TRANSCRIPT

Slide 1

AntimikrobaOktaningtyas Anggraeni, S.Farm., M.Si., AptDefinisiAntimikroba: obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia

Antibiotik: zat yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan mikroorganisme jenis lain.

Antibiotika = AntimikrobaToksisitas selektifKonsep dasar (persyaratan) suatu kerja antimikroba:

Menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme penginfeksi tanpa mengganggu sel inang (host)Aktivitas Bakteriostatik: menghambat pertumbuhan mikroorganisme

Bakterisid: membunuh mikroorganismeMekanisme KerjaMengganggu metabolisme sel mikrobaMenghambat sintesis dinding sel mikrobaMengganggu permeabilitas membran sel mikrobaMenghambat sintesis protein sel mikrobaMenghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikrobaAntimikroba yang menghambat metabolisme sel mikroba Sulfonamid, trimetoprim, p-aminosalisilat, sulfon.Sulfonamid dan sulfon: bersaing dengan PABA dalam pembentukan asam folat asam folat nonfungsional bakterisidTrimetoprim: menghambat enzim dihidrofolat reduktase. Asam dihidrofolat tidak dapat direduksi menjadi asam tetrahidrofolat yang fungsional.P-aminosalisilat: analog PABA, menghambat sintesis asam folat pada M.tuberculosisAntimikroba yang menghambat sintesis dinding sel mikrobaPenisilin, sefalosporin,basitrasin, vankomisin, sikloserin.Sikloserin menghambat reaksi yang paling dini dalam proses sintesis dinding sel; diikuti berturut-turut oleh basitrasin, vankomisin, dan diakhiri oleh penisilin dan sefalosporin yang menghambat reaksi terakhir dalam rangkaian reaksi tersebut.Tekanan osmotik dalam sel kuman lebih tinggi daripada di luar sel maka kerusakan dinding sel kuman akan menyebabkan terjadinya lisis bakterisidal Antimikroba yang mengganggu keutuhan membran sel mikrobaPolimiksin, gol polien, antimikroba kemoterapeutikPolimiksin merusak membran sel setelah bereaksi dengan fosfat pada fosfolipid membran sel mikroba.Antibiotik polien bereaksi dengan struktur sterol yang terdapat pada membran sel fungus sehingga mempengaruhi permeabilitas selektif membran tersebut.Antiseptik mengubah tegangan permukaan merusak permeabilitas selektif dari membran sel mikrobaAntimikroba yang menghambat sintesis protein sel mikrobaAminoglikosid, makrolid, linkomisin, tetrasiklin, kloramfenikol.Streptomisin, gentamisin, kanamisin, neomisin berikatan ribosom 30S kode mRNA salah dibaca oleh tRNA protein abnormal nonfungsionalEritromisin berikatan ribosom 50S & menghambat translokasi kompleks tRNA-peptida dari lokasi asam amino ke lokasi peptida rantai polipeptida tidak dapat diperpanjang

Linkomisin berikatan dengan ribosom 50S & menghambat sintesis protein.Tetrasiklin berikatan ribosom 30S & menghalangi masuknya kompleks tRNA-asam amino Kloramfenikol berikatan ribosom 50S & menghambat pengikatan asam amino baru pada rantai polipeptida oleh enzim peptidil transferase.Antimikroba yang menghambat sintesis asam nukleat sel mikrobaRifampisin, gol kuinolon.Rifampisin berikatan enzim polimerase-RNA menghambat sintesis RNA dan DNAKuinolon menghambat enzim DNA giraseKonsep Penggunaan Antibiotika:

Terapi spesifik: bila organisme penginfeksi dan antimikrobanya yang tepat telah diketahuiTerapi emperik: bila organisme penginfeksi dan antimikrobanya yang tepat belum diketahui, tetapi dapat diprediksi berdasarkan studi sebelumnyaPencegahan (profilaksis): bila tujuannya mencegah infeksi spesifik pada beberapa individu atau infeksi pasca operasi

Resistensi Pola:Belum pernah terjadi resistensi bermakna yang menimbulkan kesulitan di klinikPergeseran dari sifat peka menjadi kurang peka tetapi tidak sampai terjadi resisten sepenuhnya.Sifat resistensi pada taraf yang cukup tinggi sehingga menimbulkan masalah di klinikEfek sampingReaksi alergiReaksi idiosinkrasiReaksi toksikPerubahan biologik dan metabolikReaksi alergiDapat ditimbulkan oleh semua antibiotikTidak bergantung pada besarnya dosis obatManifestasi gejala dan derajat beratnya reaksi dapat bervariasiReaksi alergi berat:AnafilaksisDermatitis eksfoliativaAngioudema Reaksi idiosinkrasiReaksi abnormal terhadap antimikroba tertentu genetikContoh:10% pria berkulit hitam akan mengalami anemia hemolitik berat bila mendapat primakuin. Penyebab: defisiensi enzim G6PDReaksi toksikToksik-selektif, relatifContoh:Gol. aminoglikosida toksik terhadap nervus octavusGol. tetrasiklin:Mengganggu pertumbuhan tulang dan gigiDosis besar hepatotoksik terutama pada pielonefritis dan wanita hamilPerubahan biologik dan metabolikAntimikroba spektrum lebar mengganggu keseimbangan ekologik mikroflora populasi mikroba patogen.Saluran cernaSaluran napasKelaminKulit

Superinfeksi Suatu infeksi baru yang terjadi akibat terapi infeksi primer dengan suatu antimikrobaFaktor:Adanya penyakit yang mengurangi daya tahan pasienPenggunaan antimikroba terlalu lamaLuasnya spektrum aktivitas antimikroba (tunggal/kombinasi) Mengatasi superinfeksiSebab kegagalan terapiDosis yang kurangMasa terapi yang kurangAdanya faktor mekanikKesalahan dalam menetapkan etiologiFaktor farmakokinetikPilihan antimikroba yang kurang tepatFaktor pasienIndikasiPenggunaan terapeutik antimikroba di klinik bertujuan membasmi mikroba penyebab infeksi.

Perlu-tidaknya pemberian antimikroba pada suatu infeksi, perlu diperhatikan:Gejala klinikJenis mikrobaPatogenisitas mikrobaKesanggupan mekanisme daya tahan tubuh Gejala klinik ringan tidak perlu segera mendapatkan antimikroba.Penundaan memberikan kesempatan terangsangnya mekanisme kekebalan tubuh.

Gejala klinik berat walaupun belum membahayakan dan telah berlangsung lama, memerlukan terapi antimikrobaDemam Pemberian antimikroba berdasarkan adanya demam tidak bijaksana, karena:Pemberian antimikroba yang tidak pada tempatnya dapat merugikan pasienDemam dapat disebabkan oleh virus tidak dapat dipercepat penyembuhannya dengan pemberian antimikroba yang lazimDemam dapat juga terjadi pada penyakit noninfeksi bukan indikasi pemberian antimikroba

Pilihan antimikrobaPertimbangan:Sensitivitas mikroba terhadap antimikrobaKeadaan tubuh pasienBiaya pengobatanPilihan antimikroba: saluran nafasJenis infeksiPenyebab terseringPilihan antimikrobaFaringitis Virus Str. pyrogenesPenisilin V, eritromisin, penisilin GC. diphteriaePenisilin G, eritromisinOtitis media dan sinusitisStr. pneumoniae, H.influenzaeAmoksisilin/ampisilin, eritromisin, kotrimoksazolS.aureus, kuman anaerobAmoksisilin-asam klavulanatBronkitis akutVirusStr.pneumoniae, H.influenzaeAmoksisilin/ampisilin, eritromisinM.pneumoniaEritromisinEksaserbasi akut bronkitis kronisStr.pneumoniae, H.influenzae, M.pneumoniaeAmoksisilin/ampisilin, eritromisin, kotrimoksazol, doksisiklinJenis infeksiPenyebab terseringPilihan antimikrobaInfluenza Virus influenza Pneumonia bakterialStr.pneumoniaePenisilin G prokain, penisilin V, eritromisin, sefalosporin generasi IH.influenzaeAmoksisilin/ampisilin, kotrimoksazol, ampisilin-sulbaktam, kloramfenikol, fluorokuinolonM.pneumoniaeEritromisin, doksisiklinS.aureusKloksasilin, sefalosporin generasi IKuman enterik gram negatifSefalosporin generasi III dengan/tanpa amino glikosidaTuberkulosis paruM.tuberculosisIsoniazid + rifampisin + pirazinamid/etambutolPilihan antimikroba: infeksi saluran kemihJenis infeksiPenyebab terseringPilihan antimikrobaSistitis akutE.coli, S.saprophyticus, kuman gram negatif lainnyaNitrofurantoin, ampisilin, trimetoprimPielonefritis akutE.coli, kuman gram negatif lainnya, SteptococcusPasien rawat: gentamisin (atau aminoglikosid lainnya), kotrimoksazol parenteral, sefalosporin generasi III, aztreonam.Pasien berobat jalan: kotrimoksazol oral, fluorokuinolon, amoksisilin-asam klavulanatProstatitis akutE.coli, kuman gram negatif lainnya, E.faecalisKotrimoksazol/fluorokuinolon/aminoglikosid+ampisilin parenteralJenis infeksiPenyebab terseringPilihan antimikrobaProstatitis kronisE.coli, kuman gram negatif lainnya, E.faecalisKotrimoksazol, fluorokuinolon, trimetoprimPilihan terapi: infeksi yang ditularkan melalui hubungan kelaminJenis infeksiPenyebab terseringPilihan antimikrobaUretririsN.gonorrhoeae (bukan penghasil penisilinase)Ampisilin/amoksisilin/penisilin G + probenesid, seftriakson, tetrasiklinN.gonorrhoeae (penghasil penisilinase)Seftriakson, fluorokuinolonC.trachomatisDoksisiklin/tetrasiklin, eritromisinUreaplasma urealyticumDoksisiklin/tetrasiklinHerpes genitalVirus herpes simpleksasiklovirSifilis T.pallidumPenisilin G prokain, seftriakson, tetrasiklinUlkus moleH.ducreyiKotrimoksazol, eritromisin, seftriakson, tetrasiklinPilihan terapi: saluran cernaJenis infeksiPenyebab terseringPilihan antimikrobaGinggivitis dan abses gigiInfeksi campuran kuman aerob + anaerobPenisilin G prokain/ penisilin VKandidiasis oralC.albicansNistatinEnteritis infeksiosaVirusShigellakotrimoksazol, fluorokuinolon, ampisilinV.choleraeTetrasiklin, kotrimoksazolE.hystoliticaMetronidazolC.jejuniEritromisin, fluorokuinolon, tetrasiklinBerbagai kuman enterik gram negatif lainnyaUmumnya tidak memerlukan antimikrobaJenis infeksiPenyebab terseringPilihan antimikrobaKolesistitis akutE.coli, berbagai kuman enterik gram negatif, B.fragilisAmpisilin+gentamisin, ampisilin-sulbaktam, safazolin.Peritonitis karena perforasi ususE.coli, berbagai kuman enterik gram negatif, kuman anaerobAmpisilin+gentamisin+metronidazol/klindamisin, gentamisin+metronidazol/klindamisin, sefoksitinPilihan terapi: kardiovaskularJenis infeksiPenyebab terseringPilihan antimikrobaEndokarditis Streptokokus Penisilin G + gentamisinStafilokokus Kloksasilin + gentamisinStafilokokus yang toleran terhadap metisilin (MRSA)vankomisinKuman gram negatifSefotaksim + gentamisinPilihan terapi: kulit, otot, tulang Jenis infeksiPenyebab terseringPilihan antimikrobaImpetigo, furunkel, selulitisStr.pyrogenes, S.aureusKloksasilin/eritromisin, sefalosporin generasi IGas gangrenCl.perfringensPenisilin GOsteomyelitis akutS.aureusOksasilinPilihan terapi: susunan saraf pusatJenis infeksiPenyebab terseringPilihan antimikrobaMeningitis bakterial anak/dewasaStr.pneumoniae, stafilokokus, H.influenzaeAmpisilin+kloramfenikol (terapi awal)Meningokokus Penisilin G, kloramfenikolMeningitis pada neonatusBerbagai kuman enterik gram negatifSefalosporin generasi IIIAbses otakStreptokokus, S.aureus, enterobactericeae, berbagai kuman anaerobPenisilin G + kloramfenikol/metronidazol + sefalosporin generasi III Pilihan terapi: sepsisJenis infeksiPenyebab terseringPilihan antimikrobaNeonatus Str.agalactiae, streptokokus lain, kuman enterik gram negatifAmpisilin + aminoglikosidAnak < 5thStr.pneumoniae, H.influenzae,. N.meningitidis, S.aureusKloksasilin/ampisilin +kloramfenikol atau ampisilin + kloramfenikolAnak > 5th dan dewasaKuman enterik gram negatif, S,aureus, streptokokusKloksasilin/sefalosporin generasi I + amino-glikosida atau sefalosporin generasi III/ampisilin-sulbaktam dengan/tanpa aminoglikosidaPosologi antimikrobaSebaiknya antimikroba diberikan oral karena mudahInfeksi berat parenteralCara pemberian topikal seringkali tidak memberikan efek terapi yang memuaskan, dapat menimbulkan sensitisasi dan masalah resistensi.Kombinasi antimikroba4 indikasi penggunaan kombinasi tidak tetap, yaitu:Pengobatan infeksi campuranPengobatan awal pada infeksi berat yang etiologinya belum jelasMendapatkan efek sinergiMemperlambat timbulnya resistensi

Kombinasi tetap antimikroba hanya dibenarkan bila komponen-komponen yang membentuk kombinasi itu selalu dibutuhkan bersama.Profilaksis antimikrobaProfilaksis antimikroba untuk kasus bukan bedah diberikan untuk 3 tujuan:Melindungi seseorang yang terpajan kuman tertentuMencegah infeksi bakterial sekunder pada seseorang yang sedang menderita penyakit lainMencegah endokarditis pada pasien kelainan katup atau struktur jantung lain yang akan menempuh prosedur yang sering menimbulkan bakteremiaProfilaksis kasus bedah berlaku prinsip sebagai berikut:Penggunaan antimikroba untuk profilaksis selalu harus dibedakan dari penggunaan untuk terapi pada kasus-kasus bedahPemberian profilaksis antimikroba hanya diindikasikan untuk tindakan bedah tertentu yang sering disertai infeksi pascabedah, atau yang membawa akibat berat bila terjadi infeksi pasca bedahAntimikroba yang dipakai harus sesuai dengan jenis kuman yang potensial menimbulkan infeksi pasca bedahCara pemberian biasanya IV atau IMPemberian dilakukan pada saat induksi anestesi, tidak dibenarkan pemberian yang lebih dini dan biasanya hanya diberikan 1-2 dosis. Pemberian > 24 jam tidak dibenarkan.