file · web viewsalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan...

42
KELOMPOK II / PSIKOLINGUISTIK A. PENDAHULUAN Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara bahasa dan pikiran. Selayaknya ahli psikolinguistik bisa mencari jawaban untuk tiga pertanyaan dasar berikut: 1. Bagaiaman keberadaan bahasa dalam pikiran? 2. Proses mental seperti apa yang terjadi dalam penciptaan dan pemahaman wacana? 3. Bagaimana seseorang memperoleh bahasa? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sulit untuk dijawab, khususnya karena pengetahuan kita yang terbatas tentang otak sebagai tempat penyimpanan pengetahuan bahasa kita. Namun, jika kita ingin menyatakan tentang realitas psikologi teori linguistik kita (misalnya, pernyataan bahwa beberapa kaidah linguistik tertentu seperti mengepak memiliki beberapa perwujudan/manifestasi fisik di dalam otak), maka kita mesti mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Upload: hanhu

Post on 30-Jan-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

KELOMPOK II / PSIKOLINGUISTIK

A. PENDAHULUAN

Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara bahasa

dan pikiran. Selayaknya ahli psikolinguistik bisa mencari jawaban untuk tiga

pertanyaan dasar berikut:

1. Bagaiaman keberadaan bahasa dalam pikiran?

2. Proses mental seperti apa yang terjadi dalam penciptaan dan pemahaman

wacana?

3. Bagaimana seseorang memperoleh bahasa?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut sulit untuk dijawab, khususnya karena

pengetahuan kita yang terbatas tentang otak sebagai tempat penyimpanan

pengetahuan bahasa kita. Namun, jika kita ingin menyatakan tentang realitas

psikologi teori linguistik kita (misalnya, pernyataan bahwa beberapa kaidah

linguistik tertentu seperti mengepak memiliki beberapa perwujudan/manifestasi

fisik di dalam otak), maka kita mesti mencari jawaban untuk pertanyaan-

pertanyaan tersebut.

Salah satu area dimana ahli psikologistik untuk mencari jawabannya berada dalam

studi penerimaan/akuisisi bahasa pada anak-anak. Sejak 1887, etonolog Horatio

Hale menklaim bahwa bahasa bersifat naluriah. Apabila pernyataan tersebut

benar, maka bahasa akan sesederhana fungsi biologis lainnya seperti bernafas.

Sementara itu tidak ada ahli bahasa yang ingin menerima pernyataan tersebut, kita

harus menerima beberapa taraf pembawaan, karena kenyataanya bahwa anak-anak

memperoleh bahasa pada lingkungan yang tidak sempurna. Keseluruhan

Page 2: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

pembawaan akan menyatakan satu dari dua konsekwensi. (1) Semua anak-anak

memperoleh bahasa yang sama, atau (2) anak-anak dari bangsa yang berbeda-

beda, katakanlah anak-anak Cina dan Amerika, memiliki perbedaan dalam

mencatat kenyataan dimana mereka berbicara dengan bahasa yang berbeda. Kita

mengetahui bahwa pernyataan (1) adalah salah karena anak-anak mempelajari

bahasa yang berbeda-beda. Kita juga mengetahui bahwa pernyataan (2) juga salah

karena anak-anak dari orang tua bangsa Amerika yang tumbuh di Amerika Serikat

berbicara bahasa Inggris asli dengan sempurna. Oleh karena itu, mereka memiliki

biologi Meksiko tetapi bahasa Inggris. Bukan warisan biologis yang menentukan

bahasa yang akan mereka peroleh. Namun, kita juga mengetahui bahwa bahasa

tidak dapat diperoleh hanya mengacu pada pengalaman karena lingkungan

linguistik berifat tidak sempurna. Bahasa yang anak-anak perdengarkan setiap hari

mengandung kalimat dengan bentuk yang cacat, dengan jedah dan terbata-batam,

sekalipun anak-anak memperoleh gramatika yang benar. Stimulus bahasa yang

diterima anak-anak bersifat terbatas, sekalipun dia mampu membentuk gramatika

yang dapat menghasilkan sejumlah kalimat gramatika novel yang tidak terhitung.

“Kemiskinan stimulus” tersebut membantah pembawaan gramatika. Oleh karena

itu, kita harus melihat bahasa muncul akibat dari adanya interaksi antara

pembawaan dan pengalaman.

Sejumlah teori telah diusulkan sehubungan dengan peran pengalaman dalam

mengakuisisi bahasa. Salah satu dari sekian banyak teori yang terkemuka adalah

teori penguatan (reinforcement theory) yang menyatakan bahwa anak-anak

mempelajari bahasa melalui pengucapan pilihan yang dikuatkan oleh orang tua

Page 3: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

mereka. Ketika pertama kita memperhatikan hubungan orang tua dan anak, maka

teori ini tampak benar. Misalkan seorang bapak pulang kerja dan mendengar

celoteh bayinya pada tempat tidurnya. Sejumlah suara bayi terdengar, dia

mendengar ‘d-a-d-a’, pada saat itu mungkin dia akan mengatakan: “that’s right,

Dada. Dada’s home.” Kemudian bapaknya akan segera memberitahu istrinya

bahwa bayinya mengucapkan kata pertama kali, sebelum melihat kembali bayinya

dan melatih kecakapannya. Akan tetapi, teori penguatan terdapat beberapa cacat

serius. Pertama, teori tersebut tidak mempertimbangkan pengucapan awal pada

anak-anak. Anak-anak harus mengatakan seseuatu sebelum dilakukan penguatan.

Kedua, orang dewasa tidak cukup melakukan penguatan dengan hanya mengacu

pada basis gramatika. Beberapa pengucapan yang tidak sempurna akan dikuatkan.

Anak-anak : Mama isn’t boy, he a girl

Orang tua : That’s right.

Salah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena

tidak benar:

Anak-anak : there is the farmhouse.

Orang tua : No that’s a lighthouse

Salah satu teori terkemuka lainnya adalah teori imitative (peniruan) yang

menyatakan bahwa anak-anak mempelajari bahasa dengan cara meniru. Pada saat

mereka meniru, salah satu penelitian menemukan bahwa pengucapan yang

berkisar antara 6% hingga 27% dari keseluruhan pengucapan pada anak, mereka

juga menghasilkan pengucapan baru dan unik:

Orang tua : Did you like the doctor?

Page 4: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

Anak-anak : No, he took a needle and shotted my arm.

Tidak ada anak-anak yang pernah mendengar perkataan orang dewasa kata

‘shotted’; oleh karena itu, anak-anak harus kreatif, mampu secara bahasa, yang

memungkinkan mereka untuk menciptakan kata seperti kata ‘shotted’ dan

tiruannya dapat dilakukan.

Walaupun ahli psikolinguistik tidak mendukung salah satu dari teori penguatan

ataupun teori imitatif, mereka menyadari pentingnya mempelajari anak-anak dan

pengucapan yang mereka lakukan. Dengan mempelajari cara anak memperoleh

bahasa, ahli psikolinguistik mencoba untuk menentukan sifat-sifat kaidah

gramatika pada saat perkembangan anak-anak mempelajari fonologi, morfologi,

sintaks, dan sematiks. Dengan cara ini, ahli bahasa dapat menemukan tidak hanya

jawaban untuk pertanyaan nomor 3 pertanyaan di atas, tetapi juga untuk

pertanyaan 1. Bidang lain psikolinguistik termasuk studi penciptaan dan

pemahaman bahasa pada orang dewasa, dan untuk neorulinguistik yang

mempelajari tentang hubungan antara bahasa dan struktur fisik otak. Di sini kita

dapat menemukan jawaban untuk nomor 1 dan 2, yang mengungkap hubungan

antara struktur lingkustik, komposisi otak secara fisik, dan pemahaman dan

penciptaan pola. Sementara itu sebagian besar bab/file ini berhubungan dengan

akuisisi bahasa dalam semua bentuk bentuk tersebut.

Page 5: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

B. BAHASA DAN OTAK

1. Ciri-ciri Fisik Otak

Sebuah rangkuman tentang beberapa anatomi otak akan membantu anda

mengikuti pembahasan bab ini. Salah satu ciri fisik yang nyata dari otak adalah

kenyataan bahwa otak itu sendiri terdiri dari dua bagian. Dua bagian tersebut

hemisphere kiri dan hemisphere kanan. Kedua hemisphere tersebut dihubungkan

oleh sebuah ikatan serat syaraf yang disebut corpus callosum. Ikatan serat tersebut

(ditambah dengan beberapa penghubung antarhemisphere lain)

memungkinkannya dua hemisphere tersebut berkomunikasi satu sama lain.

Hemisphere terdiri dari membran ¼ inci yang disebut cortex. Sebagaimana

perhatikan gambar pada halaman berikutnya, permukaan hemisphere berbentuk

tidak datar; melainkan berbentuk tonjolan dan lekukan. Tonjolan hemisphere

disebut gyri dan lekukannya disebut fissure. Lekukan secara khusus merupakan

pembatas fisik untuk mengenali bagian otak.

Salah satu ciri lain dari sistem syaraf yang dibahas pada file ini adalah kenyataan

adanya hubungan antara orak dan tubuh bersifat kontralateral. Artinya adalah

bahwa bagian kanan dari tubuh dikontrol oleh hemisphere bagian kiri, sementara

bagian kiri dari tubuh dikontrol oleh hemisphere kanan. Penting juga untuk

mengetahui bahwa hubungan contralateral juga berarti bahwa informasi sensory

dari bagian kanan tubuh akan diterima oleh hemisphere bagian kanan, sementara

informasi sensory dari bagian kiri tubuh diterima oleh hemisphere bagian kanan.

Page 6: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

2. Lateralisasi

Tidak mengherankan bahwa tidak ada hemisphere pada orang dewasa yang

menduplikat fungsi yang dilakukan oleh hemisphere lain; melainkan, masing-

masing sisi dari otak melakukan fungsi tersendiri. Lateralisasi mengacu pada

spesialisasi/pengkhususan fungsi masing-masing hemisphere otak untuk fungsi

kognitif yang berbeda. Paul Broca, pada tahun 1860-an, merupakan salah satu

fisikawan pertama telah melihat bahwa kerusakan bagian kiri otak mengakibatkan

melemahnya kemampuan bahasa, sedangkan kerusakan bagian kanan otak tidak

mempengaruhi kemampuan bahasa. Sejak saat itu banyak peneliti telah

menemukan bahwa sekitar 70% manusi dengan kerusakan hemisphere bagian kiri

mengalami aphasia atau ketidakmampuan menerima, memproses atau

menciptakan bahasa karena kerusakan fisik pada otak. Hemispherectomik atau

operasi dimana satu hemisphere atau bagiannya diangkat dari otak, juga

memberikan bukti adanya literalisasi. Pengoperasian yang dilakukan pada orang

mengalami kerusakan parah, operasi ini berdampak pada kebiasaan dan

kemampuan pasien untuk berpikir. Telah ditemukan bahwa operasi

hemispheroktomi yang dilakukan pada hemisphere kiri menyebabkan aphasia

yang lebih sering terjadi dari yang dilakukan pada hemisphere kanan. Hal ini

mengindikasikan bahwa banyak orang menggunakan bagian kiri otak untuk

memproses bahasa sedangkan bagian kanan jarang digunakan untuk memproses

bahasa.

Page 7: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

Bukti lateralisasi selanjutnya berasal dari pasien dengan keretakan otak (split-

brain patients). Secara normal, dua hemisphere dihubungkan oleh corpus

callosum. Pada beberapa jenis epilepsi parah, corpus callosum terpotong,

menghambat dua hemisphere melakukan transmisi informasi satu sama lain. Juga,

jika hubungan dari otak ke bagian tubuh bersifat kolateral, berbagai eksperimen

dapat dilakukan pada pasien dengan keretakan otak yang dapat membantu

mengenali karakteristik kognitif kedua hemisphere tersebut. Sebagai contoh,

dalam suatu eksperimen seorang pasien juling dan sebuah benda ditempatkan

pada tangan kanannya. Pasien tersebut dapat menyebutkan nama benda tersebut.

Jika ditempatkan pada bagian kiri dia tidak dapat mengenali benda tersebut secara

verbal. Hasil dari jenis eksperimen ini mengindikasikan bahwa bahasa bersifat

lateral; bahwa hemisphere kiri merupakan lokasi kemampuan tersebut yang

digunakan untuk menciptakan bahasa, sementara hemisphere kanan pada dasarnya

meniadakan kemampuan kognitif tersebut. Jika benda berada pada tangan kanan

maka hemisphere kiri mengalami pemberatan aktivitas sensory. Apabila benda

ditempatkan pada tangan kiri maka hanya hemisphere kanan yang mengalami

umpan balik sensory. Karena pasien dalam situasi ini tidak mampu menyatakan

nama benda, kita menduga bahwa kemampuan kognitif dan penyimpanan memori

yang dibutuhkan untuk memberi nama benda/objek tidak berada pada hemisphere

kanan.

Page 8: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

GambarAREA UTAMA BAHASA pada otak manusia dianggap berlokasi di hemisphere kiri. Area Broca, yang berbatasan dengan area motor korteks yang mengontrol pergerakan otot bibir, rahang, lidah, langit-langit mulut dan vocal cord (pita suara), merupakan program untuk koordinasi otot-otot berbicara tersebeut. Kerusakan area Broca menyebabkan melambat dan sulitnya berbicara, tetapi pembahaman bahasa tetap utuh. Area Wernicke berada di antara gyrus Heschl, yang merupakan penerima utama stimuli suara, dan gyrus kaku bertindak sebagai station antara pendengaran dan daerah visual. Jika area ini rusak, maka cara berbicara lancar tetapi dengan isi yang sedikit dan pemahaman biasanya hilang. Wernicke dan Broca dihubungan oleh ikatan saraf yang disebut arcuate fasciculus. Apabila ini rusak, cara bebricara lancar tetapi tidak normal, dan pasien dapat memahami kata tetapi tidak dapat mengulangnya.

Eksperimen pengdengaran dikotik (dichotic listening) juga menyajikan bukti

tentang kemampuan kognitif dua hemisphere otak. Pada eksperimen ini, dua suara

diperdengarkan pada saat yang sama pada orang normal. Suara tersebut berupa

dua kata yang berbeda atau satu kata dan satu suara dari alam (misalnya, suara

anjing menggonggong). Respon dari stimuli telinga kanan lebih akurat jika

stimulinya adalah bahasa, respon untuk stimuli telingan kiri jika stimulinya

bersifat non-verbal. Telinga kiri ini yang berguna untuk stimulus bahasa

Page 9: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

mengindikasikan bahwa hemisphere kiri digunakan untuk pemrosesan bahasa.

Untuk mengirim sinyal bahasa ke telinga kiri agar mencapai hemisphere kiri maka

pertama-tama harus menuju ke hemisphere kanan dan kemudian melewati corpus

callosum menuju hemisphere kiri. Dengan kata lain, sinyal bahasa akan menuju

telingan kanan memiliki hubungan yang langsung dengan hemisphere kiri. Maka,

eksperimen dichotic listening mendukung gagasan bahwa dominasi hemisphere

kiri dalam pemrosesan bahasa karena telinga kiri dengan hubungan langsungnya

dengan hemisphere kiri menunjukkan adanya kelebihan dalam stimuli pemrosesan

bahasa.

3. Aphasia

Bukti adanya lateralisasi bahasa berasal dari berbagai sumber. Salah satu sumber

yang dijelaskan secara singkat di atas deserves pantas mendapat perhatian yang

lebih detail.

Aphasia adalah melemahnya kemampuan bahasa karena kerusakan fisik pada

otak. Salah satu jenis aphasia dinamakan aphasia Broca. Penderita aphasia Broca

menderita ketidakmampuan untuk merencanakan urutan motor yang digunakan

dalam bahasa. Ketika mereka mencoba untuk berbicara, mereka akan berhenti

berbicara dan sulit mengeluarkan kata-kata. Ada juga kecenderungan untuk

pembicaraan telegraf (misalnya, mereka meninggalkan kata-kata dan infleksi

fungsi kecil) walaupun susunan kata yang digunakan benar.

CONTOH 1 : Aphasia Broca

Penguji : Ceritakan saya, apa yang anda lakukan sebelum anda istirahat?

Penderita : Uh, uh, uh, pub, par, partender, no

Page 10: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

Penguji : Carpenter?

Penderitas : (menggeleng-gelengkan kepalanya) Carpenter, tuh, tuh, tenty year

Aphasia broca tampaknya menyebabkan ketidakmampuan ekspresif utama.

Pemahaman bahasa tampaknya tidak menjadi masalah untuk penderita aphasia

Broca. Kerusakan pada area Broca pada gambar 1 akan menyebabkan aphasia

Broca.

C. Sejarah Penggerak dan Perkembangan Bahasa

Umur Perkembangan Penggerak (Motor)

Vokalisasi dan Bahasa

12 minggu Menyokong kepala ketika

pada posisi tiarap; berat

pada siku; tangan

kebanyakan terbuka; tidak

ada refleks genggaman

Kurang menangis daripada pada umur 8 minggu;

ketika berbicara dan mengangguk, senyum, diikuti

dengan suara memekik, dengan karakter/huruf

seperti huruf hidup dan modulasi pitch; tetap

memekik selama 15 hingga 20 detik.

16 minggu Memainkan rattle (mainan

yang jika digoyangkan akan

berbunyi kertak kertuk)

(dengan cara mengocok dan

menatapnya); refleks

terhadap tonik leher.

Respon terhadap suara orang lain dengan lebih

baik; menggelengkan kepala; matanya tampak

seperti mencari penuturnya; kadangkala tertawa

kecil.

20 minggu Duduk bersandar Suara pekikan vowel mulai diselingi dengan suara

yang lebih konsonan

6 bulan Duduk: melipat ke depan Pekikan berubah menjadi menjadi celoteh dengan

ucapan satu silabel yang diulang; suara ucapan

Page 11: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

dan menggunakan

tangannya untuk

menyokong; dapat menahan

beratnya ketika mencoba

posisi berdiri, tetapi tidak

dapat berdiri tanpa

dipegang. Meraih: unilateral.

Menggenggang

yang banyak terdengar adalah seperti ma, mu, da,

atau di.

8 bulan Berdiri ditahan;

menggenggam dengan jari;

mengangkat kapsul dengan

ibu jari dan ujung jari.

Reduplikasi (atau repetisi secara terus menerus)

menjadi lebih sering; pola intonasi menjadi jelas;

ucapan dapat menandakan penekanan dan emosi.

10 bulan Merangkak secara efisien;

dengan langkah

menyamping, tertahan;

terdorong pada posisi tegak

Vokalisasi bercampur dengan memainkan suara

seperti mendeguk atau seperti meniup gelembung;

tampak seperti ingin meniru suara, tetapi peniruan

tidak pernah berhasil dilakukan; mulai

membedakan suara yang didengar

12 bulan Berjalan disokong oleh satu

tangan; berjalan

menggunakan kaki dan

tangan – lutut di atas;

Urutan suara yang sama diulang dengan frekwensi

pengucapan yang relatif lebih tinggi, dan kata

(mamma atau dadda) mulai diucapkan; ada tanda-

tanda memahami beberapa kata dan perintah

sederhana (misalnya, mana matanya).

18 bulan Menggenggam, menangkap,

dan memperlihatkan

perkembangan; berjalan

Memiliki perbendaharaan kata yang jelas lebih

dari tiga, tetapi kurang dari lima puluh, tetapi

berceloteh tetapi dengan beberapa suku kata,

dengan pola intonasi yang ruwet; tidak mencoba

Page 12: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

kaku, propulsif (berjalan

seperti mendorong dan

tergesa-gesa; duduk di kursi

dengan sedikit terpusat;

turun dari kursi dengan cara

membelakang; sulit

membuat susunan tiga kubus

untuk menyampaikan informasi dan tidak frustrasi

jika tidak memahami; kata-kata seperti thank you

atau come here, tetapi sedikit kemampuan untuk

mengikuti beberapa item leksikal menjadi frasa

dua item secara spontan; perkembangan

pemahaman terjadi secara cepat.

24 bulan Berlari, tetapi tiba-tiba

gagal; dapat berubah dengan

cepat antara dudun dan

berdiri

Kosakata lebih dari 50 item (beberapa anak

mampu mengenali nama setiap hal di

lingkungannya); secara spontan mulai mengikuti

item kosakata dalam frasa dua kata; semua frasa

tampak muncul sebagai hasil kreasinya;

perkembangan kebiasaan komunikasi tampak dan

tertarik terhadap bahasa.

30 bulan Melompat ke udara

menggunakan kedua

kakinya; berdiri

menggunakan satu kaki

sekitar dua detik;

melangkah dengan

berjingkat; melompat dari

kursi; kordinsasi tangan dan

jari sudah baik; dapat

menggerakkan jari secara

bebas; manipulasi objek

Peningkatan kosakata paling cepat, dengan

beberapa tambahan baru tiap harinya; tidak ada

celoteh secara keseluruhan; frustrasi jika tidak

dipahami oleh orang dewasa; ucapan terdiri dari

setidaknya dua kata – kebanyakan dengan tiga

bahkan lima kata; kalimat dan frasa memiliki

karakteristik gramatika untuk anak-anak – oleh

karena itu jarang terjadi pengulangan kata demi

kata ucapan orang dewasa; inteligebilitas belum

terlalu baik, namun dengan berbagai variasi;

tampak memahami segala sesuatu yang didengar

Page 13: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

lebih meningkat; mampu

menyusun enam kubus

dan mengarah kepadanya.

3 tahun Berjingkrak tiga yard;

berlari dengan percepatan

dan perlambatan; jalan cepat

menikung dengan tajam dan

cepat tanpa kesulitan; naik

turun tangga dengan cara

kaki bergantian; melompat

sekitar 12 inci

Kosakata sekitar seribu kata, sekitar 80% ucapan

jelas bahkan dengan orang asing; kompleksitas

gramatika pengucapan lebih kasar

4 tahun Melompat di atas tali;

meloncat dengan kaki

kanan; menagkap bola

dengan tangan; berjalan di

garis.

Bahasa terbentuk dengan baik; perselisihan

dengan orang dewasa cenderung lebih sering

dalam masalah gramatika

Fonem dan Proses Fonoligis

Satu kali mempelajari kosakata, perubahan lain akan terjadi. Karena adanya

kesulitan untuk mengkomunikasikan dengan baik pengucapan variabel semua

kata, anak-anak mengadopsi strategi yang digunakan oleh orang dewasa dalam hal

sistem fonologi: mereka memperlihatkan kata-kata dalam bentuk fonem, dengan

pengucapan yang sistematis dan diprediksikan. Bagaimana anak-anak

menyelesaikan masalah tersebut yang tidak mereka pahami. Tetapi itu merupakan

Page 14: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

sebuah prestasi besar, dan menandakan permulaan tahap akhir perkembangan

fonologis sebelum menguasai pengucapan secara dewasa.

Walaupun penggunaan strategi orang dewasa dalam mengucapkan kata, bahasa

anak-anak pada tahap ini tetap berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak harus

tetap mempelajari fonem secara sempurna, bahkan serangkaian proses fonologis

diperoleh dari bahasa orang dewasa yang ada di sekitarnya. Kegiatan tersebut

saling bergantung satu sama lain.

Ketika anak-anak mempelajari fonem bahasa asli mereka, mereka pertama-tama

harus menguasai bunyi yang berbeda secara maksimal satu sama lain. Oleh karena

itu tidak jadi masalah jika kata pertama yang dipelajari dalam banyak bahasa

seringkali [ma] atau [pa]. Jika bibir berhenti atau lidah mengucap, aliran udara

dalam mulut secara sempurna tertahan; tetapi trek vocal tetap terbuka dengan

lebar dengan vowel belakang rendah [a]. Lebih jauh, bilabial terjadi di depan

mulut, sementara [a] terbentuk di belakangnya. Konsonan seperti l dan r, yang

memiliki banyak ciri vowel, terakhir dikuasai. Anak-anak seumuran tiga atau

empat tahun seringkali mengucapkan kata seperti train dengan [t wen] dan drown

dengan [d wae n].

Cara berbicara anak-anak pada tahap tersebut juga dibedakan dari cara berbicara

orang dewasa karena perbedaan cara penggunaan proses fonologis. Dalam suatu

hal, cara berbicara anak-anak umur dua tahun memperlihatkan proses yang lebih

panjang daripada orang dewasa. Sebagaimana kita perhatikan, cara berbicara

orang dewasa penuh perpaduan, penghilangan, metatesis, dan sebagainya. Pada

Page 15: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

contoh cara berbicara berikut, setidaknya satu silable dihapus dari setiap kata –

yang tentunya akan tampak berlebihan untuk orang dewasa:

Kedua, cara berbicara anak-anak memperlihatkan banyak sekali proses daripada

cara berbicara orang dewasa di lingkungan rumah mereka. Sebagai contoh, sistem

fonologi bahasa Jerman dan Rusia, tidak bahasa Inggris, dengan proses

pengucapan konsonan pada akhir kata tidak berbunyi. Sedangkan anak-anak yang

mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa asli mereka bahkan menghilangkan

bunyi konsonan akhir dalam kata, seperti contoh berikut:

Walaupun cara berbicara anak-anak memperlihatkan proses yang lebih panjang

daripada cara berbicara orang dewasa di sekitarnya, proses ‘esktra’ tersebut terjadi

pada sistem fonologi bahasa orang dewasa lain. Secara umum, cara berbicara

anak-anak memperlihatkan proses fonologi seperti berikut,

1. Substitusi

A. Ke depan

B. menggelincir (gliding)

C. Berhenti

2. Asimilasi

A. Asimilasi suara

B. Harmoni konsonan

3. Proses struktur silabel

A. Pengurangan klaster konsonan

Page 16: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

B. Penghilangan konsonan akhir

C. Penghilangan silabel tidak bertekanan

D. Reduplikasi

Proses fonologi tersebut yang membuat cara berbicara anak–anak dua tahun

terdengar sangat berbeda dari orang dewasa.

Karena proses berbicara pada anak-anak sangat bisa diprediksi, generalisasi

berikut dapat dilakukan:

1. Proses bersifat universal. Secara kasar proses yang sama ditemukan pada cara

berbicara pada semua anak-anak, terkecuali cara berbicara orang dewasa

dipelajari oleh anak-anak. Hal ini berarti bahwa walaupun perkembangan

fonologis dengan cepat dijelaskan, anak-anak kadang-kdang kadangkala tidak

belajar beberapa proses. Sebagai contoh, anak-anak Amerika yang

mengucapkan semua konsonan yang berada di antara vowel harus segera

menyadari bahwa bahasa Inggris tidak konsisten dalam penggunaan proses ini.

2. Anak-anak mulai dengan sejumlah besar proses, menguranginya ketika

mencapai dewasa. Proses yang dijelaskan di atas, proses asimilasilah yang

paling banyak dilakukan dalam cara berbicara anak-anak daripada pada orang

dewasa. Ketika anak-anak tumbuh dewasa, jumlah proses tersebut secara

bertahap berkurang. Tetapi substitusi dieliminisi secara keseluruhan.

3. Tanpaknya konterintusi bahwa anak-anak memulai fase utama yang terakhir

dari perkembangan fonologis memiliki proses yang lebih daripada yang

terjadi pada orang dewasa, tetapi perlu diingat proses akhir: mereka mengucap

dengan mudah. Maka, cara berbicara anak-anak memperlihatkan banyak

Page 17: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

asimilasi karena mereka terjadi efek kekurangan jumlah gesture/gerak isyarat

artikulasi untuk menghasilkan kata. Proses struktur silabel seperti

pengurangan klaster dan reduplikasi juga menyebabkan urutan bunyi lebih

mudah diucapkan daripada pada orang dewasa.

D. Akuisisi Morfologi dan Sintaks

1. Tahap Satu Kata

Kata pertama yang diucapkan oleh anak umur satu tahun biasanya adalah nama

orang, nama benda, hewan peliharaan, dan hal familiar lainnya dan bagian penting

dalam lingkungan meraka. Kosakata pada anak kemudian memasukkan kata kerja

dan kata-kata lainnya bahkan kata benda. Seringkali frasa yang digunakan oleh

orang dewasa akan menjadi satu kata tunggal menurut cara berbicara anak-anak,

seperti kata allgone dan whasat? Kata tunggal yang dihasilkan pada tahap ini

digunakan lebih dari nama oebjek atau kejadian; mereka bisa memberi nama,

berkomentar, meminta, mencari tahu, dan sebagainya. Pada kenyataannya level

perkembangan ini disebut tahap holophrastic yaitu tahap dimana holophrase

menjadi kalimat satu kata. Anak-anak pada fase ini terbatas pada satu kata satu

kali mereka menghasilkan bahasa, tetapi mereka memahami dan kemungkinan

mereka bermaksud untuk memaknai lebih dari satu kata tunggal. Pastinya anak-

anak dapat memahami ucapan orang lain bahkan ketika ucapan tersebut terdiri

dari lebih dari satu kata. Intonasi ucapan anak-anak untuk satu kata bisa seperti

pertanyaan, aneh atau pernyataan berempati, atau seperti memerintah. Jika anak-

anak tidak konsisten menggunakan pola intonasi seperti orang dewasa (dan

Page 18: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

peneliti tidak setuju dengan apa yang mereka lakukan), maka kemungkinan besar

istilah “holoprastic” merupakan sebutan yang cocok untuk fase ini.

2. Tahap Dua Kata

Umur sekitar 18 sampai 24 bulan, anak-anak mulai menggunakan dua kata.

Pertama mereka cukup menggunakan dua kalimat satu kata yang menghasilkan

satu lagi setelahnya. Ada jedanya di antaranya, dan setiap kata bisa melahirkan

kontur intonasi yang terpisah. Namun sebelum dua kata akan dihasilkan tanpa

jeda dan dengan pola intonasi tunggal.

Anak-anak pada fase ini tidak hanya menghasilkan dua kata dalam susunan

tertentu; melainkan meraka mengadopsi susunan kata yang sesuai yang

menghadirkan bagian penting dari makna ucapan mereka. Pada tahap

perkembangan ini, struktur ucapan ditentukan oleh hubungan semantik, daripada

oleh hubungan sintaksis. Susunan kata digunakan untuk menunjukkan adanya

hubungan semantik tersebut; kemudian perangkat sintaksis dimasukkan ke dalam

kaidah dasar susunan kata. Sebagian besar ucapan yang dihasilkan anak-anak pada

fase ini akan memperlihat hubungan semantik seperti berikut:

pelaku + kegiatan baby sleep

kegiatan + objek kick ball

kegiatan + tempat sit chair

entitas + tempat teddy bed

pemilik + yang dimiliki Moomy book

entitas + tanda block red

penunjuk + entitas this shoe

Page 19: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

Kata seperti kata more dan ‘nother bisa saja digunakan sebagai peubah kata benda

(more juice, ‘nother cup) untuk mengindikasikan dan meminta pengulangan. Kata

here dan there bisa saja digunakan sebagai penunjuk atau tempat. Beberapa anak

pada fase ini juga menggunakan kata ganti. Namun sebagian besar cara berbicara

mereka kekurangan fungsi morfem dan kata. Fungsi morfem tersebut termasuk

preposisi, kata kerja bantu, artikel, dan imbuhan infkleksional. Semuanya (bahkan

kata ganti , more ‘nother, here dan there) berada dekat dengan morfem atau kata –

penutur jarang menhasilkan kata ganti baru atau preposisi, tetapi kata benda baru,

kata kerja, dan kata sifat secara teratur.

Fungsi kecil morfem tersebut diabaikan selama fase ini dan bahkan setelah anak

mulai menghasilkan lebih dari dua kata pada satu kesempatan. Karena

penghilangan ini, cara berbicara pada anak-anak seringkali disebut telegraphic.

Ketika anda mengirim telegram atau advertensi, setiap kata memiliki biaya. Oleh

karena itu, anda cukup menggunakan kata yang sangat anda butuhkan, dan bukan

berisi informasi baru. Anak-anak mengikuti prinsip tersebut. Kata-kata yang

mereka gunakan dan susunan yang mereka gunakan membawa informasi yang

yang relevan; morfem fungsi akan menjadi redundan. Tentu saja, kata ganti

seperti more, ‘nother, dan kata-kata lainnya yang disebutkan lebih awal membawa

makna bebas dan dapat mengisi satu posisi pada hubungan semantik yang disebut

di sebelumnya. Selanjutnya, tentu saja, anak-anak mempelajari bidang morfem

fungsi secara lengkap dalam bahasa mereka – “perangkat sintaksis” yang disebut

di atas bahwa tambahan ekspresi hubungan semantik melalui kaidah susunan kata.

Page 20: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

E. Bagaimana orang dewasa berbicara dengan anak-anak

1. Bagaimana orang dewasa bersama anak-anak

Penutur tergantung dari pendengarnya dan ketika mereka berbicara. Tetapi ketika

pendegarnya adalah anak-anak, penutur dewasa biasanya berbicara lebih keras.

Mereka menggunakan attention-getter untuk bercerita kepada anak-anak dengan

pengucapan yang ditujukan ke mereka, dan sebab itu pengucapan yang mereka

dengar juga. Dan mereka menggunakan attention-holder ketika mereka memiliki

lebih dari satu hal yang ingin mereka katakan – sebagai contoh, jika membawakan

cerita.

Attention-getter dan attention-holder terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok

pertama mengandung nama dan eksklamasi (kata seru). Sebagai contoh, orang

dewasa seringkali menggunakan nama anak-anak pada awal pengucapan, seperti:

Ned, there’s a car, dan bahkan anak berumur 4 tahun mengetahui bahwa cara ini

merupakan cara yang efektif agar anak berumur dua tahun agar paham. Atau,

malahan menggunakan kata seru seperti lihat! Atau Hey! Sebagai pengantar

untuk setiap ucapan. Kelompok kedua attention-getter termasuk modulasi yang

digunakan oleh orang dewasa untuk membedakan ucapan yang ditujukan kepada

anak-anak dengan ucapan yang ditujukan kepada pendengar lain atau pendengar

dewasa. Salah satu yang paling menonjol adalah suara orang dewasa dengan pitc

tinggi digunakan untuk berbicara dengan anak-anak, ketika ahli bahasa O. Garnica

membandingkan rekaman pembicaraan orang dewasa kepada anak umur dua, lima

Page 21: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

tahun, dan kepada orang dewasa dengan seting yang sama, dia menemukan bahwa

pitch/nada suara untuk orang dewasa lebih tinggi tinggi daripada anak-anak yang

paling muda (umur 2 tahun), kemudian tertinggi kedua kepada anak-anak yang

lebih tua, dan ketiga paling rendah kepada orang dewasa.

Penggunaan modulasi orang dewasa lainnya adalah bisikan. Jika anak-anak duduk

pada pangkuan atau berdiri disebelah kanan orang dewasa, orang dewasa akan

berbicara langsung melalui telinga mereka agar jelas. Garnica mengamati bahwa

semua ibu dalam studinya jarang membisiki anak berumur dua tahun, sedikit

membisiki anak berumur lima tahun, tetapi tidak membisiki orang dewasa. Tidak

semua attention-getter maupun attention-holder merupakan linguistik. Penutur

bahkan seringkali mengandalkan sikap badan/gesture, dan bisa saja dengan

menyentuh pundak atau leher anak-anak, sebagai contoh, pada saat mereka mulai

berbicara. Mereka juga menggunakan gesture untuk mendapat perhatian anak-

anak dan seringkali melihat dan menunjuk kepada objek yang dimaksud.

2. Apa yang dikatakan oleh orang dewasa kepada anak-anak

Orang dewasa mengamati maupun menentukan prinsip-prinsip kooperatif ketika

mereka berbicara dengan anak-anak yang lebih muda. Mereka berbicara relevan,

membicarakan tentang dunia anak-anak “disini dan sekarang”. Mereka

mempersilakan anak-anak mengambil giliran mereka dan memastikan kontribusi

anak-anak terhadap percakapan. Dan mereka memastikan bahwa anak-anak

berkontribusi sesungguhnya dengan mengkoreksi mereka.

“Di sini dan Sekarang”

Page 22: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

Orang dewasa bercerita kepada anak-anak utamanya tentang “di sini dan

sekarang”. Mereka melakukan komentar tentang apa yang dilakukan anak-anak –

misalnya, Buatkan saya menara sekarang, dikatakan hanya pada saat anak-anak

mengangkat kotak – atau hanya menjelaskan apa yang terjadi – Benar, angkat

kotak-kotaknya, dikatakan hanya setelah seorang anak melakukannya. Orang

dewasa bebricara tentang objek yang menjadi perhatian anak: mereka memberi

nama objek tersebut, menjelaskan ciri-cirinya, dan menceritakan tentang

hubungan antar objek.

3. Cara-cara orang dewasa berbicara dengan anak-anak

Sebagai orang dewasa apa yang mereka katakan kepada anak-anak dalam dengan

membatasi pembicaraan tentang “di sini dan sekarang”, jadi mereka mengubah

cara mereka berbicara. Mereka melakukannya dengan tiga cara: mereka

memperlambat ucapan, singkat dan kalimat sederhana, dan mereka sering

mengulangnya. Masing-masing modifikasi dicocokkan agar anak-anak

memahami apa yang dikatakan orang dewasa.

Pembicaraan yang ditujukan kepada anak-anak berumur dua tahun kecepatannya

hanya setengah dari pembicaraan kepada orang dewasa. Ketika orang dewasa

kepada anak-anak berumur empat tahun, mereka sedikit lebih cepat tetapi masih

lebih lambat daripada berbicara dengan orang dewasa.

Orang dewasa juga menggunakan kalimat yang sangat pendek ketika berbicara

dengan anak-anak. Terjadi sejumlah pengulangan ketika orang dewasa berbicara

dengan anak-anak. Pengulangan memberikan informasi tentang jenis kerangka

unit yang diulang agar dapat digunakan. Pengulangan juga memungkinkan anak

Page 23: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

memiliki banyak waktu untuk mengiterpretasi ucapan orang dewasa karena

mereka tidak memiliki waktu untuk mengingat keseluruhan kalimat.

F. Proses Bahasa Orang Dewasa

1. Pengenalan kata

Kebanyakan orang dapat mengenali dan mengiterpretasi sepuluh ribu kata pada

awal masa dewasa, yang membutuhkan informasi tentang bagaimanapun semua

kata yang tersimpan dalam otaknya. Dua ide yang sangat umum tentang proses

pencarian/mengingat telah memunculkan banyak penelitian pada bidang ini. Salah

hasil yang muncul adalah bahwa secara internal kerja otak dalam beberapa hal

memiliki cara kerja yang sama dengan komputer dalam mencari beberapa item

dalam memori.

Psikolinguis Kenneth Foster telah mengajukan sebuah model proses mengingat

dimana kata pada masing sub bagian memori kata tersusun berdasarkan seberapa

sering kata tersebut digunakan. Kata yang lebih banyak digunakan/umum lebih

mudah dikenali dengan cepat daripada kata yang kurang umum.

Hasil pengamatan umum tentang pengenalan kata adalah bawah secara umum

lebih mudah untuk mengenal kata jika kata tersebut diikuti dengan satu kata yang

berhubungan atau lebih. Proses tersebut disebut efek konteks.

2. Proses Sintaksis

Pada setiap bahasa terdapat berbagai macam kemungkinan kalimat yang tidak

terbatas. Kalimat tersebut dapat diperkirakan bahwa bahkan jika kita hanya

mengenal kalimat dalam bahasa Inggris yang terbentuk dari 20 kata panjangnya.

Page 24: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

Bahkan orang mampu menggunakan sistem sintaksis yang terbelit-belit, apakah

itu merupakan atau bukan merupakan kalimat yang tidak dapat dipahami secara

cepat dan dengan tanpa upaya kebanyakan tidak pernah disadari prosesnya.

Boleh jadi karena analisis sintaksis begitu cepat dan tanpa upaya, maka terbukti

sangat sulit untuk dipelajari.

Masalah dalam teori proses sintaksis boleh jadi menjadi perhatian dalam beberapa

tahun terakhir sehubungan dengan proses sintaksis dan proses semantik dan

interpretatif. Secara singkat, pertanyaannya adalah apakah proses sintaksis

dipengaruhi oleh proses semantik dan interpretatif atau apakah terjadi dalam

sistem yang berbeda. Pertanyaan ini penting karena berhubungan dengan masalah-

masalah yang sangat umum dalam studi tentang pikiran. Filsuf Jerry Fodor akhir-

akhir ini membuktikan bahwa pikiran memasukkan berbagai ‘sistem input’ yang

memberikan inteligensi sadar kita dengan cepat, analisis awal otomatis

pengalaman indera kita. Sebagai contoh, dalam melihat ada sistem yang

memberikan analisis tentang jenis objek yang kita lihat dalam suatu suasana; kita

mengenal kucing, pohon, orang, dsb. dalam suatu kesempatan dan mengingat

kembali informasi dasarnya. Ketika kita membidik seekor beruang dalam hutan,

sistem input visual mengenali jenis hewan tersebut maupun mengingat informasi

bahaya dari binatang tersebut. Ketika orang berjalan melewati rumah angker

pertama-tama akan ‘mengenali’ yang melompat dalam kegelapan seperti serigala

dan tentunya menakutkan, bahkan mereka mengetahui dengan baik segala sesuatu

dalam rumah angker adalah palsu dan tidak berbahaya. Bagaimanapun juga sistem

Page 25: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

input yangan pertama kali terbersit tentang serigala tidak bisa menggunakan

pengetahuan ini.

3. Proses interpretatif

Hasil interpretasi yang tepat untuk masing-masing kalimat yang kita dengar

merupakan sistem asas dan pengetahuan yang luar biasa kompleks. Nampaknya

bahwa seuatu yang kita ketahui atau percayai dapat mempengaruhi cara kita

menginterpretasi kalimat dalam beberapa konteks. Namun bidang pengetahuan

yang sangat luas sangat mudah diangkat dimana kita seringkali menggunakan

proses pemahaman terhadap sepuluh atau lim belas kalimat per menit dalam

percakapan biasa setidaknya tanpa tertekan dan kesulitan.

Salah satu indikasi awal dari kekuatan dan arti dari proses tersebut berasal dari

sebuah studi yang dilakukan oleh psikolog John Bransford, J.R. Barclay dan

Jeffrey Franks. Mereka menyajikan setiap subjek dengan daftar kalimat. Subjek

diceritakan dan kemudian disuruh menjawab pertanyaan tentang kalimat-kalimat

tersebut.

Nampaknya tidak semua orang mampu menginterpretasi kalimat, mereka

mengujinya secara lebih umum apa yang mungkin dikatakan kalimat tersebut.

Hasil dari analisis ini disimpan dalam memori. Orang menginterpretasi kalimat

dan mengintegrasikan informasi dari berbagai kalimat ke dalam pemahaman

percakapan yang masuk akal. Sepanjang proses pendengar harus melakukan

Page 26: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse

interpretasi untuk kata yang ambigu, dan mengenali kata yang mendahuluinya,

dan memahami informasi baru dari latar belakang pengetahuan mereka terdahulu.

G. Mempelajari Bahasa Asing

Metode Penerjemahan Gramatika

Penerjemahan gramatika atau metode “tradisional” telah diketahui oleh siswa

bahasa dalam beberapa abad. Belajar melalui metode tradisional mencoba untuk

memasukkan penguasaan bahasa kesusastraan, dan berangkat dari asumsi bahwa

tujuan ini akan tercapai dengan baik dengan cara menggunakan bahasa asing

dalam dunia pendidikan. Siswa dalam hal ini harus mengingat daftar kata-kata

yang panjang. Dan mereka mencoba melatih menerjemahkan ke dan dari bahasa

asli mereka, karena pokok bahasannya sangat kompleks seperti masalah sintaks.

Para ahli bahasa dan psikoolog menggolongkan masalah dalam metode

penerjemahan gramatika sebagai berikut:

1. Metode penerjemahan gramatika lebih ditekankan pada proses penulisan

daripada proses berbicara.

2. Tujuan strategi pembelajaran penerjemahan gramatika adalah memorisasi

(meningat).

3. Masalah dalam pembelajaran penerjemahan gramatika dalam masalah

ketidakpamaham.

Page 27: file · Web viewSalah satu ucapan lain, walaupun secara gramatika benar, tidak dikuatkan karena tidak benar: Anak-anak: there is the farmhouse. Orang tua: No that’s a lighthouse