angkasa cendekia - tni-au.mil.id filepeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik...

130

Upload: ngoanh

Post on 02-Mar-2019

253 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?
Page 2: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

1Edisi Juli 2008

Misi Angkatan Udara (AU) adalah terbang dan bertempur. Untukme laksanakan m is i t e rsebu t InsanUdara (Airman) harus mengetahui danmemahami log is t ik . Perang d imasamendatang merupakan perang modernberintensitas tinggi, berlangsung cepatdan mematikan. Untuk memenangkanperang, kita harus mengkonsentrasikankekuatan tempur berdasarkan waktudan ruang. Di lingkungan global yang

berkembang pesat saat ini, keputusan strategis yang diambilsehubungan dengan logist ik pada masa damai terbuktimemiliki dampak yang jauh lebih besar terhadap apa yangmungkin terjadi selama berlangsungnya krisis atau padawaktu perang dibandingkan dengan waktu lain sepanjangsejarah. Peningkatan logis t ik dalam hal s t rategi dantak t ik d iper t imbangkan secara seksama berdasarkanper tanyaan ten tang kapan dan d imana perang akandilaksanakan? Karena perubahan geostrategi, ekonomi dantekno log i maka log i s t i k men jad i pe r t imbangan yangmendominas i pe rumusan dan pe laksanaan s t r a teg idan takt ik yang memerlukan konsentrasi untuk meme-nangkan perang. Ada 4 fak tor kunc i yang harus d i -pertimbangkan bila kita ingin mencapai keberhasilan dalamkonsentrasi. Hal ini bukanlah tugas yang mudah. Meskipunda lam jumlah sangat sed ik i t , dampak, d inamika daninterdependensinya sulit diraih. Hal ini merupakan masalah

Logistik dan PenerbangAngkatan Udara

Oleh: Marsma TNI Kabul Haryono(Waaslog Kasau)

Page 3: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

2 Edisi Juli 2008

yang berhubungan erat dengan perspektif dan substansi.Dengan kata lain hal ini berhubungan dengan bagaimanacara kita berpikir dan memandang suatu hal. Faktor tersebutbukan lah fungs i , obyek a tau bahkan p roses , namunmerupakan kondisi yang mewakili sifat yang berhubungandengan pencarian konsentrasi.

Logis t ik se la lu d ihadapkan pada dua faktor ya i tuketerbatasan sumber daya pada satu sisi dan tuntutankemampuan penyediaan materiil, fasilitas dan jasa pada sisilainnya. Operasi adalah kegiatan militer yang dilakukandalam masa perang atau dalam masa damai ketika orangyang terlibat akan terancam bahaya karena keadaan politikdan sos ia l d idaerah operas i . Logis t ik adalah prosespergerakan kekuatan militer yang harus tetap dipertahankanuntuk mensuply kekuatan tersebut. Namun logistik tidakdapat berdiri sendiri. Keberadaannya hanya satu setengahdari suatu partnership yang diperlukan untuk mencapaikonsentrasi. Mengapa memahami logistik sangat penting?Karena logist ik mengatur tempo dan kekuatan operasimiliter, baik bagi kita maupun musuh. Kita harus memikirkanpartnership logistik dan operasi karena hal itu merupakansuatu target, baik bagi kita maupun musuh. Seperti targetlainnya, kita harus benar-benar memahami kepentingannya,ke lemahannya dan unsu r -unsu r pen t i ngnya gunamemastikan bahwa kita telah mengetahui apa yang dapatdipertahankan dan apa yang dapat diserang. Seluruhpanglima dan komandan militer pada tingkat apapun akanmengandalkan keberhasilan partnership operasi dan logistik.Sejauh mana khususnya panglima dan komandan AngkatanUdara dapat memahami partnership logistik dan operasidengan baik akan sangat berpengaruh sehubungan dengansejauh mana keberhasi lannya bagi mereka dan sejauhmana mereka berupaya untuk mencapai keberhasi lantersebut untuk memenangkan perang.

Logistik sejak Perang Dunia II (PD II) hingga PerangTeluk dipenuhi dengan contoh-contoh yang mengabaikanseluruh rincian tingkat manajemen yang tertutup secaracermat yang terlibat dalam logistik perang. Pada PD II,

Page 4: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

3Edisi Juli 2008

se lama Opera t i on Ove r l o rd , me le tusnya pe rang d iNormandia tertunda disebabkan oleh ketidakmampuan untukmenggerakkan sumber daya melalui jalur logistik perangtersebut . Perang Korea dan V ie tnam menjad i contohkemampuan logistik yang dapat menggerakkan perbekalanke pangkalan udara (Aerial Port of Debarcation = APOD)dan pelabuhan laut ke medan perang, namun kemudianmengalami ketidakmampuan untuk menggerakkan kereta apidan mengambil barang yang tepat dari tempat yang tepatpada waktu yang tepat untuk mendukung perang. Keretaapi muncul kembali selama Perang Teluk (Operasi BadaiGurun) sehingga konsep Joint Movement Center (JMC =Pusat Pergerakan Gabungan) diterapkan guna menyesuaikanmasalah logistik. Operasi Badai Gurun berhasil sehinggadampak upaya JMC yang tidak memadai untuk mengarahkanlogistik diabaikan, sehingga muncul analisa pasca PerangTeluk terhadap kemampuan militer Amerika Serikat (AS)untuk melaksanakan Logistik Perang Gabungan. Analisatersebut menunjukkan suatu sistem logist ik merupakankemampuan kekua tan t empur yang d ipe r l ukan bag ioperasi militer atau perang pada masa mendatang yangbersifat ramping, mematikan dan memiliki mobilitas.

Mi l i te r AS sedang menga lami t rans fo rmas i , dantransformasi untuk memperoleh sumber daya tactical mileterakhir tersebut masih belum terpecahkan. Kepentinganpada tingkat tinggi dengan perhatian tertumpu pada LogistikPerang Gabungan terjadi ket ika Sekretaris PertahananRumsfeld merancang the United States Transportat ionCommand (USTRANSCOM = Komando Transpo r tas iAmerika Serikat) sebagai pemilik proses distribusi yangmemil ik i tugas dan tanggung jawab untuk memast ikanpengiriman perbekalan dari tempat asal ke tempat pemakaian- pembuatan kemudian ke medan perang.

Dalam rangka mengemban tanggung jawab tersebut,Pang l ima USTRANSCOM menga jukan konsep t heDeployment and Distribution Operation Center (DDOC =Pusat Operasi Penggelaran dan Distribusi) dan denganpersetujuan United States Central Command (USCENTCOM

Page 5: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

4 Edisi Juli 2008

= Komando Pusat Amerika) menggelar USCENTCOM DDOC(CDDOC) ke Kuwait sebagai pi lot program pada bulanJanuari 2004.

CDDOC diciptakan guna menghubungkan penggelarans t ra teg is dan proses d is t r ibus i dengan fungs i - fungs ioperasional dalam mendukung kemampuan militer, dengantujuan akhir meningkatkan logistik dari tempat asal ke tempatpemakaian. CDDOC juga diawaki oleh personel yangdipersenjatai dengan teknologi informasi dan kemampuanuntuk meraih kembali sehingga mampu menghubungkanpenggelaran strategis dan proses distribusi tersebut denganlogistik perang dalam mendukung kemampuan militer. Selaini tu , CDDOC bergabung dengan JMC CENTCOM gunamenciptakan suatu team yang efektif dalam mendukunglogistik perang. Berbagai inisiatif CDDOC sangat berhasil.

XDDOC sebagai sebuah konsep Logis t ik PerangGabungan bukanlah obat mujarab, namun memang benar-benar sangat menjanj ikan dalam meningkatkan logist ikperang. Meskipun CDDOC berhasil, masih muncul masalahyang disebabkan oleh kurangnya jumlah Intransit Visibility(ITV) dan tidak adanya struktur Komando dan Kendali (K2)yang membuat kurang harmonisnya partnership logist ikdengan operasi. Menciptakan suatu Logistik Perang Gabu-ngan diluar konsep XDDOC, dengan doktrin untuk meng-arahkan penggunaannya, personel yang terlatih dan diper-lengkapi sebagaimana mestinya, dan kepemimpinan untukmengarahkan dan mendidik melalui perkembangan teknologimerupakan awal yang sangat baik sehubungan dengankemampuan Logistik Perang Gabungan. Langkah selan-jutnya dalam visi jangka panjang kemungkinan besar untukmemperha t i kan Jo in t Fo rce Log i s t i c s Componen tCommander ( JFLCC = Pang l ima Komponen Log is t i kKekuatan Gabungan). JFLCC dengan kewenangan untukmenggagalkan dan mengambil keputusan pada t ingkatkomponen tersebut dapat memast ikan bahwa Logist ikPe rang Gabungan XDDOC d igunakan sebaga imanamestinya dan menjadi penentu peperangan. Logistik PerangGabungan XDDOC tersebut beserta teknologi ITV masa kini

Page 6: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

5Edisi Juli 2008

dan sistem K2 yang di-upgrade akan memperbaiki batasandiantara logistik strategis dan operasional serta membantumemberikan cara yang lebih maju bagi Logistik PerangGabungan.

Kita semua setuju dengan adanya hubungan antarafungsi logistik dengan penerbang AU. Logistik menyiapkan,mensuplai dan memelihara kekuatan-kekuatan militer secaraesensial, dan merupakan basis bagi kemampuan kekuatan-kekuatan di darat, laut dan khususnya kekuatan udara untukmelaksanakan operasi udara yang logist iknya memangbenar-benar harus ada. Operasi udara merupakan kegiatanmiliter dengan mendayagunakan kekuatan dan kemampuansistem senjata udara sebagai komponen utamanya yangmemiliki ruang gerak yang luas dan mampu menjangkausetiap titik di atas permukaan. Apakah hubungan logistik,operasi udara dan penerbang AU sudah didefinisikan denganbenar? Pada awal tahun 1960-an terdapat hubungan yangtelah ditetapkan antara logistik dan sistem senjata udarakhususnya pesawat terbang (pesawat tempur, pesawatangkut dan helikopter) yakni logistik “mendukung” pesawatterbang. Pada saat itu, masalah logistik merupakan halyang relatif baru, dan dengan beberapa penelitian yang se-dang berlangsung, hal ini sangat lambat dalam menciptakanpemahaman yang lebih baik. Oleh karena itu, selama masaitu, definisi hubungan ini tampak sesuai. Namun t idakdemikian hingga akhir tahun 1970-an, beberapa penganjurlogistik militer mulai menyadari bahwa dukungan logistikpada pesawat terbang sebenarnya akan menciptakan danmempertahankan kemampuan tempur. Kemampuan tempurini diadakan bagi kekuatan-kekuatan tempur dalam bentukpenyediaan operasional pesawat terbang yang berkelanjutan.Kesadaran ini menciptakan definisi lain dari hubungante rsebu t ; yakn i bahwa l og i s t i k menc ip takan danmempertahankan kemampuan tempur . Sementara i tubanyak orang telah mendengar tentang hal ini namun hanyasedikit yang menyadari implikasinya.

Tingkat kemampuan tempur yang disediakan olehlogistik untuk kekuatan udara menentukan panjangnya waktu

Page 7: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

6 Edisi Juli 2008

pelaksanaan perang. Pada saatnya hal ini membatasi danmembentuk cara perang dilaksanakan. Kemampuan tempurdikembangkan dan diterapkan pada design seluruh pesawatterbang. Kemajuan teknologi pesawat terbang meningkatkankecepatan, daya jangkau, kemampuan manuver, plafon dankekuatan tembakan yang seluruhnya menjadikan rudal,stealth serta kemampuan tempur ofensif dan defensif lainnyalebih mematikan dan akurat. Seluruhnya akan diterapkanpada pesawa t t e rbang modern d i masa menda tang .Pesawat terbang tersebut akan berisi kemampuan tempuryang dimiliki kekuatan-kekuatan militer. Kekuatan yangdimiliki kekuatan militer tidak lagi diukur dari jumlah personelbersenjata. Saat ini, kekuatan militer diukur berdasarkanjumlah dan kemampuan tempur dari pesawat terbang yangdimiliki. Departemen Pertahanan Amerika mendefinisikandan memanage jumlah lingkungan disekitar logistik militeryaitu aktivitas dan sumber daya yang diperlukan untukmenciptakan dan mempertahankan kemampuan tempur.Sementara i tu dapat d ikatakan bahwa pasukan masihberjalan merayap/lambat (belum mengalami kemajuan) danb iasanya ha l - ha l yang t i dak t e rungkapkan ada lahkemampuan berbasis kompetensi logistik yang mereka miliki.

Masalah logistik yang dialami selama perang adalahtersedianya dukungan logist ik secara tepat jenis, tepatj um lah dan t epa t guna . Log i s t i k masa k i n i ha rusmenghadapi tantangan dalam mendukung transformasikekuatan tempur menjadi kekuatan untuk menyerang danbertahan secara cepat, akurat, unggul dalam teknologi,sistim tangguh, tanggap, fleksibel, terintegrasi penuh denganoperasi yang dilaksanakan dan mobile.

Perkembangan kemajuan i lmu pengetahuan danteknologi telah meningkatkan kemampuan pesawat tempur,pesawat angkut dan helikopter modern menjadi lebih dapatd ianda l kan , l eb ih mampu be r tahan dan mampumelaksanakan bermacam operasi dan peran. Namundemikian kemampuan tempur mempersyaratkan tersedianyalogistik guna mendukung operasi udara dan penerbang AU.Penerbang AU menuntut logist ik sepert i bahan bakar,

Page 8: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

7Edisi Juli 2008

amunisi , suku cadang dan perlengkapan dalam jumlahsangat besar untuk melaksanakan operasi udara untukperang. Seluruh komoditas tersebut harus diproduksi, dibeli,dikirim dan didistribusi bagi penerbang AU dan tentu sajasarana untuk melaksanakannya harus dipertahankan. Kitamengetahui bahwa logist ik menciptakan dan memper-tahankan kemampuan tempur. K i tapun beranggapanpenerbang AU berjuang di medan perang. Oleh karena itu,sangatlah masuk akal bila dikatakan bahwa dalam rangkaseseorang menjadi penerbang AU, maka penerbang tersebutha rus memi l i k i kemampuan me laksanakan pe rang .Pesawat terbang dirancang dan dic iptakan sejak awalsebagai alat perang, tidak demikian halnya dengan manusia.Oleh karenanya, untuk menjadi penerbang AU maka parapenerbang harus dilengkapi dengan sejumlah kemampuantempur. Dengan melengkapi para penerbang AU tersebutdengan pesawat terbang yang membuat mereka mampumelaksanakan operasi udara yang memiliki kemampuantempur, berarti logistik menciptakan kemampuan tempur.Dapat diartikan disini bahwa logistik bukanlah mendukungpene rbang AU te tap i menc ip takan penerbang AU .Transformasi ini bermula ketika seorang penerbang AU yangakan melaksanakan misi mulai melakukan start engineterhadap pesawat terbangnya. Pada saat itulah, penerbangAU tersebut mengendal ikan pesawat terbang beser takemampuan tempur yang dimilikinya dan menjadi satu paketpemukul mematikan yang tak terpisahkan. Dalam hal inidapat dikatakan bahwa sang penerbang telah menjadipenerbang AU seutuhnya. Tanpa kemampuan tempur yangdisediakan oleh pesawat terbang maka seorang penerbangAU hanyalah seorang penerbang yang menerbangkanpesawat tanpa kemampuan tempur.

Logistik merupakan elemen kunci dalam peperangan,terutama pada abad ke-21 bila dibandingkan dengan waktu-wak tu sebe lumnya . Rea l i t anya l og i s t i k me rupakanpertimbangan utama untuk melaksanakan perang dimasamendatang . Keberhas i lan d i medan perang modernditentukan oleh sejauh mana panglima dan komandan AU

Page 9: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

8 Edisi Juli 2008

mampu memanage dengan baik partnership logistik danoperas i . Log is t i k menc ip takan dan memper tahankanpenerbang AU mampu melaksanakan operasi udara danmemenangkan perang.

Daftar Pustaka

Fred Cluck, Colonel, USAF, Retired, Militray Logisticsand War f igh ter, Logis t ics D imens ion 2006, A i r ForceLogistics Mangement Agency, July 2006.

Greory S. Otey, Lieutenant Colonel, USAF, Mending aSeam: Joint Theater Logistics, Logistics Dimension 2006,Air Force Logistics Mangement Agency, July 2006.

Mabes TNI , Naskah Sementa ra Pe tun juk DasarLogistik TNI, Jakarta, 1 Desember 2006.

Mabes TNI AU, Doktrin TNI AU Swa Bhuwana Paksa,Jakarta, 9 April 2007.

Mabes TNI AU, Buku Petunjuk Induk TNI AU TentangOperasi Udara, Jakarta, September 2004.

RAAF, Fundamental of Australian Aerospace PowerAustralia, Aerospace Center, August 2002.

*****

Page 10: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

9Edisi Juli 2008

Corak masyarakat dunia termasuk Indonesia terus berubah sejalan

dengan perkembangan teknologi, yaitudari masyarakat pertanian ke masyarakatindustri dan berlanjut ke masyarakatpasca industri dan masyarakat informasiyang padat teknologi. Pencapaian dalambidang politik, ekonomi, sosial budayadan pertahanan keamanan cenderungakan semakin ditentukan oleh penguasaaniptek dan informasi. Selanjutnya denganpe rkembangan t ekno log i se rbuan

informasi akan semakin gencar dan sulit dibendung sehinggakehidupan mengarah kepada terwujudnya masyarakat duniayang semakin transparan sehingga banyak negara-negaradi dunia menghabiskan/menggunakan uangnya milyarandollar untuk mendirikan atau meningkatkan kemampuanteknologi informasi untuk mendapatkan data informasi yangberkaitan dengan potensi ancaman yang dapat mengganggupertahanan dan kemananya. Tanpa mendapatkan informasiyang pan tas / sesua i dengan p red i ks i yang t e r j ad imenyebabkan kegagalan dalam konteks pertahanan hal inisesuai dengan pernyataan Clausewitz dalam teori centersof gravity mengatakan bahwa setiap orang yang menitikberatkan kepada informasi atau penguasaan informasiiadalah pemenang dalam setiap pertarungan atau pertempuran.

Pemanfaatan Perusahaan JasaTelekomunikasi Swasta

Dalam Bidang Informasi danKomunikasi (Kemitraan)

Oleh : Mayor Lek. Ir. S. Panjaitan, S.Sos, MDM(Kasi Alkom Subdis Duknis Disinfolahtaau)

Page 11: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

10 Edisi Juli 2008

Dalam era globalisasi seperti saat ini yang ditandaidengan cepatnya arus informasi dan pesat perkembanganiptek, sangat sukar untuk menentukan kemandirian dalamarti sesungguhnya. Bagi TNI dirasakan perlunya bantuand a r i p i h a k l u a r i n s t i t u s i u n t u k m e m e n u h i b e b e r a p akebutuhan seperti informasi iptek, maka diperlukan jaringaninformasi , te lekomunikasi dan penginderaan dini yangintegrati f serta komprehensif yang menjangkau seluruhwilayah negara kesatuan RI. Jaringan komunikasi yangberkembang saat ini adalah jaringan telepon seluler yangsudah dioperasikan oleh beberapa perusahaan teleponseluler yang saat ini hampir menjangkau semua wilayahIndonesia dengan memasang transponder pada beberapati t ik. Dengan kehadiran jaringan telekomunikasi berart imembentuk jar ingan informasi yang sangat diper lukandalam rangka pembinaan dan pengembangan kemampuanintelijen yang melekat padanya sangat diperlukan terutamadalam ha l dukungan manajemen. Untuk menc ip takanjaringan komunikasi yang dimaksud, maka perlu ditata agardapat ber fungsi opt imal terutama d ihadapkan kepadakemampuan TNI. Kebutuhan teknologi in formasi dankomunikasi ini akan tampak pada kemampuan TNI dalammemperoleh informasi intelijen sejak dini, bagaimana gerakger ik negara la in da lam memasuk i w i layah ter i to r ia l ,bagaimana antisipasi intervensi negara-negara asing didaerah konflik.

Tujuan dari penulisan adalah memberikan gambaransecara komprehensif dalam konteks pemanfaatan perusa-haan jasa telekomunikasi swasta dan dapat digunakandalam rangka meningkatkan kemampuan teknologi infor-masi TNI yang merupakan bagian dari kemampuan teknologinasional. Oleh karenanya dalam upaya memelihara danmeningkatkan kemampuan tersebut perlu adanya kerjasamaantara TNI dengan mitra-mitranya dengan memanfaatkansecara bersama-sama tenaga/skill, fasilitas, informasi dansaling tukar pengalaman.

Gangguan terhadap keamanan wilayah Indonesia baikmelalui udara maupun laut disamping dapat merugikan

Page 12: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

11Edisi Juli 2008

secara ekonomi, politik dan keamanan nasional juga memilikidimensi terhadap hubungan internasional dengan Indonesia.Guna mendeteksi secara dini berbagai ancaman tersebut,keterbatasan sarana dan prasarana yang diperlukan harussegera diatasi melalui penyiapan peralatan penginderaanyang mampu me lakukan peng in ta i an , pengama tan ,pengawasan terhadap berbagai ancaman yang akan/telahmasuk melalui wahana udara dan laut keseluruh wilayahkedaulatan NKRI. Oleh karena i tu cukup relevan bagiIndonesia apabila dilihat dari kondisi geografisnya denganmemanfaatkan peralatan komunikasi yang dimil ik i olehperusahaan jasa telekomunikasi, namun hal tersebut belumadanya partisipasi (regulasi).

Kemampuan Nasional dalam pembiayaan Alut TNIRichard Pe t ingger da lam buku I n t roduc t i on to

Management mengatakan keuangan adalah sumber hidupdari seluruh akt i f i tas yang di lakukan oleh organisasi 1 .Selama kemampuan keuangannya stabil, setiap negara atauorganisasi dapat mengembangkan semua sektor sepertimanusia, pertahanan dan infrastruktur. Dimana dalammerencanakan membangun pe r tahanan d ianggappemborosan uang oleh sebagian anggota masyarakat, untukitu perlu dipertimbangan penggunaan uang tersebut secaraeffisien mengingat anggaran yang tersedia sangat terbatasdan selama ini penggunaan anggaran untuk pertahanandianggap tidak logis. Dengan kondisi Indonesia saat ini,maka un tuk men ingka t kan kemampuan membangunkekuatan persenjataan TNI khususnya dalam teknologiinformasi adalah sangat kecil. Seperti diketahui untuk alokasianggaran pertahanan berkisar 1.1 % pendapatan domestikBrutto atau 4.7% dari APBN (l ihat tabel 1.1 ). Hal inidisebabkan banyaknya masalah yang harus ditangani mulaidari pengentasan kemiskinan, perbaikan daerah tertinggal,hingga pemerataan pembangunan yang langsung dapatd i rasakan o leh masyarakat da lam upaya peningkatankesejahteraan masyarakat secara sistematik yang dapatmembebaskan masyarakat Indonesia keluar dar i gar is

Page 13: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

12 Edisi Juli 2008

kemiskinan. Maka orientasi pembangunan nasional lebihfokus kepada sektor ekonomi, sementara untuk sektorpertahanan hanya dialokasi sedikit atau hanya memenuhibatas kekuatan minimum. Dengan kondisi jumlah, kualitasdan kesiapan operasional dari peralatan persenjataan yangdimiliki TNI saat ini sebagai penjaga wilayah kedaulatannegara saat ini menjadi sulit dan tidak dapat berjalan secaraoptimal terutama disektor peralatan komunikasi, hal inidisebabkan untuk membangun sistem peralatan komunikasimemerlukan anggaran yang besar, pemeliharaan peralatantersebut disamping itu kemampuan SDM yang ada dibidangtersebut dapat dihitung dengan jari. Dengan menggandengperusahaan telekomunikasi swasta minimal k i ta dapatmemanfaa tkan semaks ima l mungk in dan t i dak pe r lumeng in sta l as i se l u ruh j a r i ngan komun i kas i , ha l i n idisebabkan perusahaan telekomunikasi sudah menyediakan/memasang sendi r i t ransponder tersebut pada hampi rseluruh wilayah Indonesia, dari segi teknologi peralatan yangada diperusahaan selalu mengikuti perkembangan teknologiinformasi hal ini disebabkan karena perusahaan swasta itumemil iki j iwa kompetensi dalam memberikan pelayananterbaik kepada konsumennya.

Anggaran Departemen dan Pertahanan/TNI(Billion Rupiah)

Budgetting 2000 2001 2002 2003 2004

Expenditure Routine 11.728,00 12.042,32 13.620,00 18.048,00 25.747,14

Expenditure Development 3.504,72 3.531,78 4.173,03 6.690,99 10.589,32

APBN 15.232,72 15.574,10 17.793,03 24.738,99 36.336,46

Tabel 1.1: Anggaran Dephan/TNI (Sumber: Direktorat Jenderal Perencanaan danPertahanan Dephan, 2004)

1Richard Petingger, “Introduction to Management”, third edition 2002,

page 218

Page 14: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

13Edisi Juli 2008

Gambar 1.1: Pemenuhan Kebutuhan Militer Indonesia (Sumber: Direktorat JenderallRanahan Dephan, 2004)

Keterangan: Awal 2000, Pemerintah hanya dapatmemenuhi 51.5 % dari Pembangunan Pertahanan

2003, menunjukan peningkatan yang tajampembangunan pertahanan melampaui kegiatan proyek

yang ada hingga mendekati 103.96%.

Teknologi Komunikasi, Informasi dan StrategiKomunikasi menurut “oxford dictionary” adalah proses

penyampaian atau pertukaran informasi, ide dan lain-lain.2

Masalah komunikasi merupakan suatu hal yang vital bagikerberhasilan organisasi dalam memainkan peran/fungsinya.Kebanyakan organisasi biasanya membangun mekanisme,proses garis vertikal dan lateral atau menyediakan salurankomunikasi sebagai sarana untuk menyampaikan ide,perasaan, pilihan, emosi dan dapat juga digunakan untuk

2Komando Pendidikan TNI AU, “Diktat Teori Berkomunikasi”, hal 1

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%2000 2001 2002 2003 2004

Fulfill Indonesian Military Needs (2000-2004)

Fe Mill Bedge Tigh DevelopTotal Indonesian Defense Nedds

Fe Mill Credit Export

Page 15: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

14 Edisi Juli 2008

pertukaran masalah yang terintegrasi antara group, komisi,per temuan-per temuan la in dan cara konsul tas i da lamrangka memperba i k i dan mengembangkan sesua tuhal sehingga informasi tersebut menjadi berarti.

Komunikasi dan informasi mempunyai peran yang baikdalam meciptakan hubungan re lasi bagi seluruh umatmanus ia dan organisas i , se la in i tu juga menekankanpada pola hubungan serasi dalam mengembangkan kualitaskehidupan beker ja secara umum, mot ivator dan mori l .Seba l i knya komun ikas i yang bu ruk a tau t i dak j e l asmenyebabkan terjadinya rasa frustasi, rasa tidak percayadiri dan terasing. Selain itu tidak dapat disangkal bahwap e r k e m b a n g a n t e k n o l o g i i n f o r m a s i b a i k k o m p u t e rm a u p u n t e l e k o m u n i k a s i t e l a h b e r k e m b a n g d e n g a ns e d e m i k i a n c e p a t n y a . K o m p u t e r d e n g a n t e k n o l o g imikrochipnya yang mampu mengolah data dalam jumlahy a n g s a n g a t b e s a r d a l a m w a k t u y a n g s e d e m i k i a nc e p a t n y a d i b a n t u d e n g a n t e k n o l o g i t e l e k o m u n i k a s imaka peman faa tan kompu te r sanga t pen t i ng da lammeningkatkan k iner ja organisasi , baik i tu d ikalanganbisnis maupun pemer intahan dan b idang per tahanankeamanan.

Dibidang telekomunikasi hampir dapat diperkirakandengan jelas bahwa telekomunikasi antarnegara makinter jangkau sampai ke pelosok sehingga jarak menjadisanga t pendek dan ba tas an ta rdae rah a tau an ta rnegara menjadi kabur. Sarana telekomunikasi akan selalube rkembang ba i k pada s i s t em t r ansm i te r, r ece i ve rmaupun transmisinya baik melalui benda padat (kabel),benda cair dan gas/udara. Materi yang dikomunikasikanakan mencakup suara, gambar, data dan lain-lainnya baiksecara pr ibadi /perseorangan, go longan/ inst i tus i , a taukomb inas i . Dengan adanya pen ingka tan kebu tuhantelekomunikasi, maka beberapa faktor akan menjadi sangatpenting seperti kecepatan, size, ketelitian dan kerahasiaan.Untuk itu faktor kerahasian dalam pengembangan hardwaredan software akan menjadi sangat menentukan.

Page 16: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

15Edisi Juli 2008

Strategi”Dalam era modern, strategi sebagai suatu proses

untuk menciptakan dan membuat keputusan yang sul i tyang menghubungkan antara tu juan, metode denganf a s i l i t a s u n t u k m e n c a p a i t u j u a n ” 3 . Dikaitkan dengankonteks strategi di Indonesia dimana strategi bertujuanguna menjabarkan program pembangunan nasional yangmenyangkut b idang per tahanan ke dalam pentahapanpencapaian sasaran kemampuan dan kekuatan tiap tahunanggaran selama jangka pendek, menengah dan panjang.Ki ta menyadari bahwa hingga saat in i ketergantunganbangsa Indonesia terhadap teknologi pertahanan keamanandari luar masih sangat tinggi dan sedang terus diupayakanun tuk mengurang inya tahap demi tahap denganmengefek t i f kan ja r ingan s t ra teg is in i ada lah denganmemperbaiki dan meningkatkan jaringan komunikasi daninformasi yang merupakan kata kunci dalam membentukjaringan selain mutu sumber daya manusia.

Menanggap i perkembangan l ingkungan s t ra teg iku t a m a n y a y a n g b e r k a i t a n d e n g a n p e r k e m b a n g a ntekno log i per tahanan pada abad ke-21 menun jukkanpercepatan yang amat t inggi . Hal in i dapat d iketahuidengan per lombaan persenjataan rudal dan ant i rudalyang dikembangkan, dimana teknologi elektronika menjadisanga t dominan , ba ik un tuk s i s tem kenda l i maupunkomunikasi. Selain i tu perkembangan teknologi infomasibukan lagi merupakan evolusi tetapi sudah merupakanl o m p a t a n s a n g a t c e p a t ( l e a p ) y a n g m e n g a g u m k a n .Da ta t ahun 90 -an menun jukkan bahwa pen ingka tankemampuan kompu te r men jad i dua ka l i l i pa t se t i apde lapan be las bu lan dan jumlah pemaka ian in te rne tmeningkat dua ka l i l ipat set iap tahunnya terutama d iI n d o n e s i a y a n g m e n e m p a t k a n I n d o n e s i a s e b a g a ikonsumen pemakaian internet terbanyak di Asia.

3 Dennis M. Drew & Donald M. Snow, “ Making Strategy an Introductionto National Security Processes and Problem, Air University Press,2002.

Page 17: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

16 Edisi Juli 2008

Posisi geografis Indonesia sebagai salah satu negarakepulauan terluas di dunia (17.508, luas laut ± 4 juta km²dan panjang pantai ± 81.000 km²), terletak pada 95 derajatbu ju r t imur dan 141 dera ja t bu ju r bara t a tau se jauh2,846 NM, 6 derajat l intang selatan dan 11 derajat l intangu ta ra a tau se jauh 1 ,020 NM, d ihubungkan o leh lau tte r r i to r ia l dan se jumlah se la t -se la t s t ra teg is d imanadidalamnya terkandung sumber daya yang ber l impah.Me l i ha t kenya taan beg i t u l uasnya w i l ayah R I makamerupakan suatu keharusan yang mut lak bagi negaraberdau la t un tuk men jaga w i layah dar i ancaman dangangguan stabil i tas di bidang aspek ekonomi dan poli t ikdalam rangka ketahanan nasional yang meliput i aspekekonomi dan politik. Kedua aspek sedikit banyak ditopangoleh bangunan struktur pengembangan teknologi yangkita ketahui aspek ini negara kita masih lemah dalampenguasaannya d i t ambah dengan m in imnya sa ranadan prasarana yang mendukung dalam tugas tersebut.Untuk melaksanakan peran tersebut, diperlukan upayapemanfaatan, pengembangan dan penguasaan teknologipertahanan kemananan di samping dapat memberikann i l a i t a m b a h s e c a r a l a n g s u n g p a d a p e n i n g k a t a nkeamanan nasional , dapat juga d idayagunakan untukmeningkatkan kesejahteraan bangsa secara utuh danterintegrasi dengan melakukan RMA (Revolusion Mil i taryAf fa i rs ) dan RBA (Revolusion Bussines Af fa i r ) secararadikal. Hal ini disebabkan harus adanya keinginan semuapihak baik dari pemerintah maupun perusahaan jaringanswasta melalui kor idor-kor idor yang di tetapkan. Tanpaadanya keinginan tersebut , maka akan sul i t bagi k i tadan semakin ketertinggalan informasi yang menyebabkanakan semakin jauh dan terbelakang dalam pecaturan duniainternasional.

Page 18: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

17Edisi Juli 2008

Gambar : Business and Battle Space4

Lingkungan dan Kemampuan Organisasi”Setiap organisasi dibuat dalam lingkungan khusus

sebagai suatu mata rantai yang tidak memungkinkan untukterlepas. Lingkungan ini memberikan pengaruh terhadaporganisasi dan aktifitasnya, bagaimana menghasilkan danbagaimana mengoperasikannya (Nabli dan Nugent, 1989).Indonesia sebagai negara berkembang masih dihadapkanoleh beberapa masalah kebutuhan termasuk dalam sektorteknologi modern. Maka langkah pertama yang dilakukanadalah menggunakan konsep yang berbasis teknologi dalammerespon set iap kemungk inan yang te r jad i te ru tamaterhadap perkembangan iptek dan menyerap teknologitersebut dengan cepat dan tepat. Konsep basis teknologiadalah fokus terhadap hal-hal tertentu untuk menciptakansesuatu secara langsung sesuai kondisi yang ada danmengembangkan teknologi tersebut secara terus menerus,konsisten dan optimal dalam mendukung pertahanan negara.Dalam konsep basis teknologi terjalin kerjasama yang baikantara potensi-potensi dari ilmu pengetahuan dan teknologiyang dapat dikembangkan menjadi kemampuan/kekuatan

cost EFFECTIVENESS

VFM

Smart Management

•Economy- Smart Acquisition

- Competition

•Efficiency

- Financial planning

- Control & Management

Battle-winning capability

-Weapons system

-Doctrine

-Morale

Business and Battle Space

DEFENCE

21st CenturyRMARBA

Page 19: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

18 Edisi Juli 2008

nasional. Kemampuan/kekuatan nasional adalah kemampuansuatu negara dalam memanfaatkan sumber-sumber dayayang dimiliki (sumber daya manusia, sumber daya alamdan sumber daya buatan), dan bagaimana proses dari sistemtersebut sehingga dapat mendukung suatu organisasi /negara.

Dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah udarayang menjad i yur id iks i nas iona l dan untuk mencapaikeunggulan udara, maka persaingan kecanggihan udara dinegara-negara Eropa dan terutama di negara kawasanAs ia sangat mungk in te r jad i . D imana kemajuan i lmupengetahuan dan teknologi alat utama sistem senjata yangberkembang secara pesat menuntut personel-personel yangterlibat didalamnya harus selalu waspada dan memantausetiap perkembangan yang ada. “Dampak dari keadaante rsebu t akan sanga t d i rasakan o leh negara-negaraberkembang seperti Indonesia yang pada umumnya masihberstatus sebagai konsumen dari produksi dari negara-negara maju”5 . Akibat lebih lanjut dari ketimpangan kondisitersebut adalah terjadinya kesenjangan teknologi yangmakin lebar, sehingga terciptanya kondisi ketergantungannegara-negara berkembang pada negara maju.

Kemampuan Penguasaan Teknologi pada PerusahaanKemajuan teknologi komunikasi dan informasi akan

m e n i m b u l k a n k o n f l i k n i l a i d a n s e m a k i n t e r s i s i h n y amasyarakat yang te rbe lakang. Po la indust r i , s is temmoneter dan perdanganggan dunia menjadikan kehidupanseluruh bangsa sebagai satu masyarakat dunia yangterbuka tanpa mengenal batas negara, cenderung menekanmasya raka t nega ra -negara be rkembang . Pe rbedaankepentingn antara negara-negara maju untuk beraliansisecara regional dan bersikap proteksioniustis sehinggadapat menghambat kemajuan ekonomi negara-negarasedang berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa konflikkepentingan ekonomi akan semakin menonjol.

5 Exhibition Indo Defense 2006, “ To Develop Industry National Defense”

Page 20: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

19Edisi Juli 2008

Dalam upaya peningkatan penguasaan iptek, salah satucara yang terbaik yang dapat ditempuh adalah melalui pelibatansecara terpadu semua unsur masyarakat yang terkait khususnyapara akademis, industriawan baik BUMNIS maupun swasta danTNI. Bertitik tolak dari nilai-nilai luhur budaya nasional, pertim-bangan ekonomis dan kinerja pelaksanaan kegiatan, maka ben-tuk kerjasama yang terbaik antara ketiga unsur tersebut adalahwujud kemitraan yang mengandung nilai-nilai kebersamaan.

Kerjasama melalui kemitraan memberikan keuntunganganda yaitu, pertama, akan terjadi percepatan dalam penguasaanteknologi yang kita butuhkan, khususnya Hankam tanpamengabaikan kepentingan komersial. Kedua, sejalan dengantingkat penguasaan teknologi yang berhasil dicapai, maka secarabertahap pula dapat diwujudkan kemandirian. Ketiga, amanatkonst i tusi dan arahan GBHN dapat d iwujudkan dalampengikutsertaan secara penuh dan mempunyai keyakinan yangkuat bahwa dimasa mendatang industri BUMNIS ataupun sadarsemua warganegara dalam upaya pembelaan negara. Melaluikemitraan ini, swasta didukung oleh akademis dan TNI secaramandiri dan lebih intensif secara bersama mewujudkan rencanastrategis transformasi industri, pengembangan iptek, sekaligusmemenuhi kebutuhan pertahanan keamanan.

INFRASTRUKTURINFORMASI/TELEKOMUNIKASI

KERJASAMABILATERAL OPERATORPERUSAHAAN TELEPONSWASTA DAN TNI

INDUSTRIAKADEMIKTNI

PERFORM

PENELITIAN DANPENGEMBANGANTERHADAP SISTEMKHUSUS

PEMANFAATANFASILITAS-FASILITASPERALATAN SISTEMKOMUNIKASI

TIME

COST

Page 21: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

20 Edisi Juli 2008

FIRM INFRASTRUCTURE(e.g.,Finance, Planning)

HUMAN RESOURCE MANAGEMENT

TECHNOLOGY DEVELOPMENT

PROCUREMENT

INBOUNDLOGISTICS

OPERATIONS(Manufacturing)

OUTBONDLOGISTICS

MARKETINGAND SALES

AFTER-SALESERVICE

PRIMARY ACTIVITIES

SUPORTACTIVITIES

MARG

IN

COMPETENCE

The Value Chain (Source, Michaele Porter, Competitive Advantage of Nations

Kemampuan industri/perusahaan dalam mendukungpertahanan ke depan

Kebutuhan TNI akan alat-peralatan dan perlengkapanutamanya pada dewasa ini hampir seluruhnya tergantungdari hasil pengadaan luar negeri. Hal ini disebabkan karenapo tens i , kemampuan i ndus t r i dan t ekno log i be lumsepenuhnya mendukung kebutuhan TNI, serta adanyabeberapa kendala yang belum dapat diatasi sedangkanpeluang yang ada belum dimanfaatkan secara optimal.

Hal ini sesuai dengan amanat Presiden Susilo BambangYudhoyono d i depan pese r ta rapa t P imp inan TN Imengatakan bahwa program pengembangan kekuatan danmodernisasi TNI ke depan t idak akan dilakukan secarabesar-besaran karena militer Indonesia bukan militer yangagresif selain itu beliau menekankan bahwa kita janganternina bobokan, pahami betul metode perang modern,perkembangan militer, doktrin, strategi dan kebijakan dalampertahanan dunia ini, kembangkan kita punya sendiri dan taklupa sejauh mungkin menggunakan industri nasional”6 . Darihal tersebut di atas, tujuan pembangunan/peningkatankekuatan militer untuk melindungi kedaulatan negara, maka

6 Koran Suara Karya, September, 21, 2006, page 3.

Page 22: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

21Edisi Juli 2008

membangun kekuatan pertahanan yang kuat bagi Indonesiabukanlah suatu yang berlebihan, melainkan kebutuhan ataubahkan keharusan. Dihubungkan dengan ketergantungantersebut, diperlukan keterlibatan semua lapisan (industri,akademia, dan parlemen) untuk berf ikir /mengantisipasimasalah tersebut dengan menggunakan seluruh potensi yangada untuk mengurangi ketergantungan tersebut secarabertahap. Konsep pembangunan kekuatan pertahanan secaraumum dijelaskan dalam lines of development seperti gambardi bawah ini:

Interoperability

MilitaryCapability

Interoperability

Dari konsep ”lines of development”7 terdapat unsur-unsursepert i log is t ic , personel , in f rast ructure, equipment ,organization, concept & doctrine dan information. Dalammembangun komponen ini memerlukan dukungan yang cukupintensif. Mengingat belum adanya standar di dunia tentangpengunaaan teknologi informasi, untuk itu pemahaman tentangdefence line of development memerlukan dukungan dariteknologi dalam negeri dar i pabrikan atau perusahaantelekomunikasi swasta yang cukup intensif untuk mendorongkematangan dan format yang tepat dalam memastikanpencapaian kekuatan di masa depan.

7 Commodore Peter Tatham Royal Navy (Ret). “Defence Acquisition andProject Management”. Lecture in ITB 2006.

Page 23: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

22 Edisi Juli 2008

KesimpulanDari hal tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai

berikut :

Bahwa informasi memegang peranan yang sangatpenting sebagai langkah awal dalam menentu bentuk/polasistem pertahanan dan dengan informasi juga kita dapatmemetakan kekuatan pertahanan untuk daerah-daerah yangperlu mendapat perhatian/rawan.

Kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi sangatperlu, hal ini dilakukan karena keterbatasan kemampuanyang dimiliki TNI selain itu perusahaan tersebut memilikidukungan finansial, sumber daya manusia yang memadai,jaringan infrastruktur, kompetensi sehingga mereka berusahamemberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.

Kerahasiaan mungkin yang menjadi kendala, namunkita harus realit is bahwa selama kita masih bergantungkepada teknologi/peralatan dari luar maka selama itu pulakerahasian tidak terjamin karena semua peralatan sudahdiproteksi oleh produsen. Untuk melepaskan hal tersebutperlu mengaktifkan peran kemampuan industri/perusahaandalam negeri, para akademis, dan lembaga penelitian danpengembangan untuk berperan aktif, dan yang tidak kalahpentingnya yaitu output dari hasil karya tersebut harusbenar-benar digunakan, dan perlu juga memberikan insentifkepada perusahaan/Litbang sebagai rangsangan untukpartisipasinya dalam bidang pertahanan.

*****

.

Page 24: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

23Edisi Juli 2008

Abstrak

K esiapan t empur sua tu sa tuan operasi sangat bergantung kepada

personel , pera la tan , pemel iharaan,pelat ihan dan keselamatan. Dalamkonteks pemeliharaan, kecepatan danketepatan pemel iharaan a la t u tamasistem persenjataan udara (alutsistaud)menjadi a la t ukur kes iapan operas isua tu sa tuan . Un tuk kasus -kasuspemeliharaan yang telah dicantumkan

di dalam petunjuk pemeliharaan, proses pemeliharaan dapatsegera dilakukan. Namun, bagi kasus-kasus pemeliharaanyang tidak tercantum di dalam petunjuk pemeliharaan akandiperlukan selang waktu yang signifikan untuk memperolehsolusinya. Hal ini memberikan permasalahan kesiapanoperasi alutsistaud terutama pada satuan-satuan yangdigelar di wilayah-wilayah strategis jauh dari pangkalaninduk.

Menunggu bantuan dar i pusat menjad ikan kes iapoperasian alutsistaud lebih lama. Waktu tunggu kesiapoperasian aluts istaud dapat menjadikan kerawanan diwilayah operasi di dalam pengawasannya. Untuk mengatasipermasalahan tersebut , d i da lam naskah in i d ia jukan

Konsep Desain dan ImplementasiSistem Pemeliharaan

Alat Utama Sistem PersenjataanUdara Berbasis Kecerdasan

Oleh: Mayor Lek Arwin D.W. Sumari, ST, MT (Pamen DP Gubernur AAU) & Dr. Ir. Aciek Ida Wuryandari, MT

(Staf Pengajar STEI - ITB)

.

Page 25: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

24 Edisi Juli 2008

konsep desain dan implementasi satu Sistem PemeliharaanAlutsistaud berbasis Metoda Kecerdasan (SPAK) yangditujukan untuk memberikan bantuan teknis pemeliharaansecara cerdas guna memberikan saran solusi pemeliharaanterbaik.

SPAK diapl ikasikan menggunakan metoda-metodakecerdasan berbasiskan Jaringan Syaraf Tiruan, SistemPakar dan Sistem Fuzzy. Apl ikasi metoda kecerdasanditujukan agar SPAK mampu memberikan solusi pemeli-haraan te rba ik dengan cepat dan tepat berdasarkanpenalarannya ( reasoning) sebagaimana cara manusiaberpikir. Dengan karakteristik kecerdasan yang melekatpada setiap metoda, aplikasi SPAK diharapkan akan mampumeminimalkan waktu tunggu kesiap operasian alutsistaudkarena adanya tindak pemeliharaan khususnya yang tidaktercantum dalam petunjuk pemeliharaan.

Kata kunci – pemeliharaan, waktu tunggu, alutsistaud,kecerdasan.

Kesiapan tempur (combat readiness) suatu satuanoperas i sanga t be rgan tung kepada aspek Persone l ,Peralatan, Pemeliharaan, Pelatihan, Keselamatan (P4K).Kel ima aspek tersebut sal ing berketergantungan satudengan yang lainnya. Pembelian operasi alat utama sistempersenjataan udara (alutsistaud) akan sia-sia tanpa adasumber daya manusia yang dapat mengawakinya dan usiaoperasi peralatan akan menjadi lebih singkat daripada yangte lah d i spes i f i kas i kan b i l a t i dak ada pe rson el yangmemeliharanya. Di sisi lain, tanpa dibekali ketrampilan yangmemada i , pe ra la tan -pe ra la tan t e r sebu t t i dak akandimanfaatkan dengan opt imal dan dapat membawa keinsiden atau kecelakaan.

Pemeliharaan memainkan peranan penting di dalamkesiapan operasi alutsistaud. Alutsistaud didefinisikansebagai sistem persenjataan yang terkait langsung dengan

Page 26: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

25Edisi Juli 2008

penggelaran suatu operas i udara d iantaranya adalahpesawat-pesawat terbang (tempur, angkut dan helikopter)beserta kelengkapan avionik di dalamnya, radar-radar yangdigelar, peralatan Peperangan Elektronika (Pernika), pelurukendali (rudal) anti serangan udara dan lain sebagainya.Pemeliharaan yang teratur, tepat dan cepat memberikanjaminan kesiap operasian alutsistaud kapanpun dibutuhkandan dimanapun digelar.

Tidak sedikit kendala dihadapi untuk mempertahankankesiapan operasi alutsistaud khususnya ketika alutsistaudtersebut digelar di wi layah-wi layah strategis jauh dar ipangkalan induk semisal dalam kegiatan patroli di daerah-daerah tertentu. Permasalahan akan dihadapi ketika tindakpemeliharaan terhadapa kerusakan yang terjadi alutsis-taud tidak tercantum dalam petunjuk pemeliharaan sehinggadiperlukan selang waktu yang signifikan untuk memperolehsolusinya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dalamnaskah ini disampaikan konsep desain dan implementasiSistem Pemeliharaan Alutsistaud berbasis Kecerdasan ataudisingkat SPAK. Sistem ini ditujukan untuk memberikansaran so lus i pemel iharaan terba ik berdasarkan has i lkomputasi berbasis metoda kecerdasan yang dilakukannya.Fitur pent ing lain SPAK adalah si fatnya yang scalablesehingga dapat mengakomodasi perkembangan prosedurpemeliharaan hasil inovasi di lapangan.

Naskah ini akan dibagi menjadi lima bagian. Bagian Imenyampaikan l ima faktor kesiapan tempur yang harusd i j aga o l eh se t i ap sa tuan ope ras i , Bag ian I I be r i s ipermasalahan yang dihadapi dit injau dari aspek peme-liharaan dengan fokus pada satuan operasi yang digelar diwilayah-wilayah strategis jauh dari pangkalan induk. PadaBagian III akan disampaikan mengenai Sistem PemeliharaanAlutsistaud berbasis Kecerdasan (SPAK) yang dilanjutkandengan konsep desain dan implementasinya pada BagianIV. Bagian V memberikan kesimpulan dari konsep yang telahdisampaikan dan ditutup dengan Bagian VI yang berisimengenai pengembangan SPAK di masa mendatang.

Page 27: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

26 Edisi Juli 2008

P4K

Gambar 1. Diagram kesiapan tempur TNI AU.

Personel adalah setiap manusia yang bekerja di dalamorganisas i satuan tersebut mula i dar i pos is i ter t inggisemisal komandan satuan, hingga posisi terendah semisaltenaga honorer lokal. Semuanya mempunyai tugas dantanggung jawab yakni membawa organisasi melaksanakantugas pokoknya. Peralatan yang dimaksud di sini adalahdalam konteks organisasi yang terdiri dari alutsistaud yangmenjadi tanggung jawabnya, peralatan untuk kegiatanpemeliharaan, dukungan administrasi, logist ik dan lainsebagainya yang berada di dalam satuan tersebut. Setiappe ra la tan mempunya i f ungs i yang be rbeda namunmempunyai satu tujuan yang sama di dalam organisasitersebut.

Keterampilan hanya dapat diperoleh dari kegiatanpelatihan di samping latar belakang dari setiap personelyang bekerja di bidang profesinya masing-masing. Semakinsering keterampilan dilatih, maka semakin tinggi tingkatkepercayaan personel di dalam melaksanakan tugasnya.Pelatihan dapat dilakukan secara formal maupun informal.Dalam konteks informal, pelatihan sangat bergantung kepadakemauan, in is ia t i f dan dorongan dar i mas ing-mas ingindividu. Keselamatan di dalam kegiatan penerbangan dan

Page 28: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

27Edisi Juli 2008

pelaksanaan pekerjaan berlaku bagi setiap individu di dalamorganisasi tersebut. Keselamatan dir inya adalah setaradengan keselamatan rekan-rekan kerjanya sehingga setiapindividu harus menjaga individu-individu lain di sekitarnya.Faktor keselamatan juga menjadi ukuran kesuksesanorganisasi di dalam melaksanakan tugas pokoknya.

Aspek pemeliharaan selain personel sebagai subyekdan peralatan sebagai obyek, juga mencakup prosedur-prosedur pemeliharaan tertulis dan tidak tertulis. Prosedur-prosedur tertulis dicantumkan di dalam bentuk buku petunjukpemeliharaan (manual book), check l ist atau maintenanceupdate yang diterbitkan oleh perusahaan pembuat peralatan,sedangkan prosedur-prosedur tidak tertulis adalah tindakan-tindakan pemeliharaan yang dilakukan di luar buku petunjukpemel iharaan yang dikeluarkan oleh yang berwenang.Elemen pemeliharaan lainnya adalah perangkat pemeliharaanyang umumnya telah menjadi satu paket dengan peralatanyang dibeli beserta petunjuk pemakaiannya.

Permasalahan PemeliharaanDi dalam penggelaran operasi militer – contoh operasi

udara, faktor pemeliharaan menjadi tumpuan kesiapanoperasi alutsistaud untuk mencapai keberhasilan operasi.Kecepatan dan ketepatan t indak pemeliharaan menjadijaminan kesiapan operasi alutsistaud khususnya di satuan-satuan operasi yang digelar di wilayah-wilayah strategis jauhdari pusat. Untuk kasus-kasus pemeliharaan yang telahdicantumkan d i dalam petunjuk pemel iharaan, prosespemeliharaan dapat segera dilakukan. Namun, bagi kasus-kasus pemeliharaan yang tidak tercantum di dalam petunjukpemeliharaan akan diperlukan selang waktu yang signifikanuntuk memperoleh solusinya.

Menunggu bantuan dari pusat menjadikan kesiapanoperasi alutsistaud lebih lama. Di sisi lain menelusuri satuper satu buku-buku petunjuk pemeliharaan akan memakanwaktu yang signifikan sehingga berdampak pada kerawananwilayah operasi dalam pengawasan alutsistaud tersebut.Sambil menunggu bantuan, pada umumnya beberapa teknisi

Page 29: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

28 Edisi Juli 2008

sen ior yang te lah berpenga laman melakukan inovas ipemeliharaan dengan bekal pengetahuan yang dimilikinyabila prosedur pemeliharaan yang terdapat dalam petunjukpemeliharaan resmi tidak mampu mengatasinya. Namunsayangnya sangat banyak t indakan pemeliharaan hasi linovasi ini tidak didokumentasikan dengan rapi sehinggapengetahuan ini banyak tak terekam bersamaan denganselesainya masa dinas mereka di satuan.

Dari permasalahan pemeliharaan di atas, diperlukansatu sistem pemeliharaan yang memiliki kemampuan,

• memberikan solusi terbaik dengan menggunakan datayang sudah ada,

• mengakomodas i p rosedur pemel iharaan baru has i linovasi di lapangan,

• mempersingkat waktu pemeliharaan atau meminimalkanwaktu tunggu operasi.

Definisi PemeliharaanPemel iharaan aluts istaud adalah suatu seni yang

membutuhkan keahlian, kesabaran, pengalaman dan inovasiyang berkesinambungan dari waktu ke waktu. Pemeliharaanjuga suatu kegiatan yang mendorong inspirasi-inspirasi baruke arah penemuan cara-cara atau solusi-solusi baru yangsering tidak ada di dalam petunjuk pemeliharaan resmi.Pemeliharaan dalam lingkup yang luas mencakup personel,pe ra la tan , p rosedu r peme l i ha ran dan ma te r i a l . USDepar tmen t o f De fense Jo in t Pub l i ca t i on 1 -02mendefinisikan pemeliharaan sebagai :

maintenance (materiel) — 1. all action taken toretain materiel in a serviceable condition or torestore it to serviceability. It includes inspection,t es t i ng , se r v i c i ng , c l ass i f i ca t i on as t oserviceability, repair, rebuilding, and reclamation,2. all supply and repair action taken to keep aforce in condition to carry out its mission, 3. therout ine recurr ing work requ i red to keep a

Page 30: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

29Edisi Juli 2008

facility (plant, building, structure, ground facility,ut i l i ty system, or other real property) in suchcondition that it may be continuously used at itsoriginal or designed capacity and efficiency forits intended purpose.

Dari definisi di atas terdapat empat hal utama di dalam‘Pemeliharaan” sebagai berikut:

* Retain . Suatu t indakan untuk te tap menjagaperalatan agar se la lu dalam kondis i s iap operas i(serviceable).* Restore . Suatu tindakan untuk mengembalikanstatus peralatan ke kondisi siap operasi.* Supply and Repai r Act ion . Sua tu t i ndakandukungan dan perbaikan agar peralatan siap untukdioperasikan.* Routine Reccuring Work . Suatu t indakan rutinberkesinambungan untuk mempertahankan kondisi siapoperasi peralatan.

Agar keempat hal utama di atas dapat dilaksanakandengan tepat, diperlukan personel yang profesional danberkualitas, peralatan pemeliharaan yang tepat dan dapatmengikuti perkembangan teknologi alutsistaud, prosedurpemel iharaan yang e f is ien dan e fek t i f ser ta mater ia lpemeliharaan yang sesuai dengan kebutuhan. Hal lain yangmen jad i pe rha t i an ada lah peme l iha raan yang dapa tdilaksanakan dengan cepat dapat mengurangi siklus waktutunggu operasi alutsistaud khususnya pada satuan-satuanoperasi yang digelar di wilayah-wiliayah strategis jauh daripusat.

Konsep Sistem Pemeliharaan Berbasis KecerdasanBanyak pendekatan untuk membangun suatu sistem

pemeliharaan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan.Namun t idak banyak yang membangun sistem denganmengapl ikasikan metoda-metoda kecerdasan. Apl ikasi

Page 31: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

30 Edisi Juli 2008

metoda-metoda kecerdasan ditujukan agar sistem-sistemtersebut mampu berpikir seperti manusia atau memiliki suatukecerdasan tiruan (artificial intelligence). Di antara banyakmetoda kecerdasan, konsep SPAK akan ditinjau dari tigamacam metoda yakni Jaringan Syaraf Tiruan (JST), SistemPakar dan Sistem Fuzzy.

Dengan mengaplikasikan metoda-metoda kecerdasandan memperhatikan permasalahan pemeliharaan, secaraumum SPAK mempunyai keunggulan terhadap sistem-s is tem pemel iharaan yang t idak berbasis kecerdasansebagai berikut :

• memiliki kemampuan pembelajaran dan menyimpanhasil pembelajaran di dalam memorinya,

• memi l i k i kemampuan me lakukan d i agnosapemeliharaan dan memberikan alternatif-alternatifso l us i seca ra ce rdas be rdasa rkan pena la ran( reason ing ) dar i has i l pembela jaran yang te lahdilakukannya atau berdasarkan pengetahuan yangdimiliki oleh para pakar,

• mampu mengatasi permasalahan pemeliharaan yangbersifat samar,

• memiliki basis data yang bersifat scalable sehinggamampu mengakomodasi prosedur pemeliharaan yangsudah ada dan hasil inovasi di lapangan.

Gambar 2. Konsep SPAK.

Secu

re a

nd R

eliab

le

Commun

icatio

n Med

ium

Remote OperationUnits

Sistem PemeliharaanLutsistaud berbasis

kecerdasan

Secure and ReliableCommunication Medium

MaintenanceDepots

MaintenanceDatabase Server

Vendors/Manufactures Help

Desk Service

Page 32: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

31Edisi Juli 2008

Basis data adalah media untuk menyimpan prosedur-p rosedur peme l iha raan resmi maupun has i l i novas i .Sumber prosedur-prosedur pemeliharaan resmi berasal daripabrik pembuat peralatan sedangkan prosedur-prosedurtidak resmi berasal dari inovasi para teknisi. Para teknisiyang rajin umumnya mencatat solusi atau cara pemeliharaanbaru ini ke dalam buku pribadinya dan (mungkin) menurun-kan i lmu t e r sebu t ke gene ras i pene rusnya d i l a i nkesempatan. Inovasi-inovasi ini menambah khazanah teknikpemel iharaan a luts is taud melengkapi prosedur peme-l iharaan resmi. Pengalaman di lapangan menunjukkanbahwa tidak sedikit permasalahan pemeliharaan alutsistauddapat diselesaikan dengan inovasi teknis dilandasi latarbelakang kompetensi teknisi yang kuat.

Untuk mendukung aplikasi metoda kecerdasan yangmenjadi inti sistem, SPAK juga dilengkapi dengan fasilitasakses data nyata-waktu (real-time data access) dan saranakomunikasi ke jaringan informasi global. Dengan akses datanya ta -wak tu , se lang wak tu an ta ra pemasukan pe r -masalahan pemeliharaan dan solusi terbaik yang diberikansistem akan sangat minimal . Fasi l i tas komunikasi kejaringan global memberikan sarana kepada sistem untukmengakses basis data dari server Depo Pemeliharaan atauhelp desk yang disediakan oleh pabrik-pabrik pembuatanperalatan alutsistaud. Dengan sarana ini sistem memilikicukup banyak al ternat i f solusi terhadap permasalahanpemeliharaan yang ditanyakan oleh teknisi di lapangan.

Fasil i tas penting lain yang juga harus dimil iki olehSPAK adalah onl ine. Dalam def in is inya onl ine dapatbermakna aktif dan siap untuk dioperasikan, telah terhubungke suatu jaringan komputer atau terhubung ke jaringan globalInternet.

Konsep Implementasi SPAKSPAK dibagi ke dalam tiga bagian yakni pengolahan

awal, pencarian solusi dan pengolahan akhir serta sebuahbasis data. Arsitektur SPAK diperlihatkan pada Gambar 3.

Page 33: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

32 Edisi Juli 2008

· Blok Pengolahan Awal. Komputer hanya dapat memahamimasukan yang dimengerti olehnya yakni bahasa mesin.Pengolahan awal bertugas melakukan pengubahan darimasukan-masukan bahasa manusia ke bahasa yang dapatditerima oleh komputer. Ada persyaratan yang harusdipenuhi agar proses dapat berjalan dengan cepat yaknimasukan yang dimasukkan harus seefisien mungkin namuntelah mempunyai makna yang tepat. Sebagai contoh :memory, suatu media penyimpan data di dalam komputeralutsistaud. Sistem akan memberikan beberapa jawabanyakni RAM (random access memory), ROM (read-onlymemory) dan Hard Disk. Memory adalah fitur utama atauatribut dari ketiga media penyimpan data tersebut yangdiperoleh dari proses ekstraksi fitur. Fitur-fitur ini dapatdirepresentasikan ke dalam berbagai bentuk seperti vektordan matriks. Tabel 1 memperlihatkan contoh representasifitur ke dalam bentuk vektor kode biner.

Gambar 3. Arsitektur SPAK.

Tabel 1. Contoh representasi fitur ke dalam vektor biner.

No. Fitur Vektor Biner 8 bit1. Processor 000010002. Memory 000010013. I/O Port 00001010

Page 34: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

33Edisi Juli 2008

• Blok Pencarian Solusi. Fitur yang telah dikonversikanke bentuk vektor biner di blok pengolahan awal adalahmasukan untuk melakukan akses bas is data untukpencarian solusi terbaik. Kecepatan akses tidak hanyaditentukan oleh aturan penempatan data di dalam basisda ta namun j uga kepada mekan isme akses da ta .Penca r i an so lus i t e rba i k menggunakan me todakecerdasan ditujukan untuk mengatasi permasalahanakses da ta sekuens ia l yang merupakan c i r i khaskomputer. Dapat dibayangkan berapa waktu yang dipakaiuntuk mengambil data yang disimpan pada alamat ke-10.000 bila untuk akses ke satu alamat memerlukan waktu0 ,00001 de t i k a tau 10 .000 x 0 ,00001 = 0 ,1 de t i k .Bandingkan bila akses data ke alamat tersebut dapatdilakukan secara langsung yakni 0,00001 detik. Dengandemik ian te rdapa t pen ingka tan wak tu akses ( t imespeedup) sebesar 0,1 / 0,00001 = 10.000 kali lipat.

Gambar 4. Mekanisme akses data tanpa pembelajaran(sekuensial).

Mekanisme akses data dengan pembelajaran dapatmeminimalkan waktu akses basis data dengan sangatsignifikan untuk dapat mencapai persyaratan nyata-waktu.B lok penca r i an so lus i dapa t d i imp lemen tas i kanmenggunakan salah satu dari ketiga metoda kecerdasanatau kombinasi dari metoda-metoda kecerdasan JST,Sistem Pakar dan Sistem Fuzzy.

Page 35: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

34 Edisi Juli 2008

• Blok Pengolahan Akhir. Agar hasil pengolahan sistemdapat dipahami oleh manusia, pengolahan akhir bertugasmengubah bahasa komputer ke bahasa manusia danmenampi l kannya ke layar tamp i lan . Format yangditampilkan tergantung kepada bagaimana spesifikasisistem di awal perancangannya. Format tampilan hasilproses yang umum digunakan adalah data yang dicarid iu ru tkan berdasarkan re levans inya te rhadap per -masalahan yang diberikan. Relevansi ini menunjukkanurutan alternatif solusi pemeliharaan terbaik hingga yangdiperkirakan dapat memberikan solusi permasalahan yangd iber i kan [5 ]. P robab i l i t as re levans i i n i dapa t jugaditambahi dengan keterangan prosentase ketepatan datayang sesuai dengan permasalahan yang diberikan.

• Basis Data. Sumber-sumber prosedur pemeliharaanyang ada dibuat menggunakan format yang beragamsepert i buku, leaflet, check l ist atau jurnal sehinggadiperlukan sedikit usaha untuk mengubahnya ke formatyang d i ing inkan sesua i dengan kebutuhan s is tem.Format yang paling sederhana adalah teks dan tidak sulituntuk mengubah format-format tersebut ke bentuk teks.Sangat banyak perangkat komputer yang dapat melakukantugas-tugas ini melalui media scanner. Tentunya basis da-ta harus diatur sedemikian rupa untuk memudahkan aksesdata yang ada di dalamnya. Pengaturan data di dalam ba-sis data tergantung kepada bagaimana pola akses sistemke dalam basis data. Basis data bersifat terskala (scal-able) sehingga dapat mengikuti perkembangan teknologidan menerima data baru.

Tinjauan Metoda-Metoda Berbasis Kecerdasan

1. Sistem PakarSistem Pakar (expert system) adalah sistem perangkat

lunak yang dipergunakan untuk memindahkan pengetahuandan keahlian seorang pakar ke dalam komputer. SistemPakar mempunya i dua komponen u tama yakn i Bas is

Page 36: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

35Edisi Juli 2008

Pengetahuan (knowledge base) dan Penyimpulan (inference)dengan arsitektur sebagaimana diperlihatkan pada Gambar4 sedangkan proses akuisisi pengetahuan dari seorangpakar diperlihatkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Arsitektur Sistem Pakar.

• Bas is pengetahuan mengandung pengetahuanpenyelesaian masalah (problem-solving) khusus do-main.

• Fakta-fakta merepresentasikan apa yang kita ketahuipada set iap saat mengenai permasalahan yangsedang kita selesaikan.

• Aturan-aturan merepresentasikan kaitan di antarafakta-fakta.

• Mesin penyimpulan adalah suatu program umumyang mengaktifkan pengetahuan di dalam basispengetahuan.

• Antarmuka ( interface) memberi sarana bagi peng-guna untuk berkomunikasi dengan Sistem Pakar.

D i da lam rekayasa penge tahuan (know ledgeeng inee r i ng ) t e rdapa t dua keg ia tan yakn i akus i s i

Page 37: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

36 Edisi Juli 2008

pengetahuan dan pengolahan pengetahuan. Pakar adalahseseorang mempunyai keahlian atau kepakaran pada suatubidang ter tentu dar i hasi l pengalaman bertahun-tahunmendalami bidang tersebut. Strategi adalah tindakan yangdilakukan untuk memperoleh solusi yang paling tepat daripermasalahan yang diberikan. Sumber-sumber pengetahuandapat pula berasal dari kasus-kasus, dokumen, gambar-gambar, laporan dan data lain yang berkaitan.

Gambar 6. Proses akuisisi pengetahuan dalam Sistem Pakar.

Aturan dalam Sistem PakarDi dalam penyelesaian permasalahan, Sistem Pakar

memer lukan a tu ran -a tu ran ( r u l es ) t e r t en tu yangdiprogramkan kepadanya. Sistem Pakar akan memberikanpenyimpulan berdasarkan pada penyimpulan-penyimpulansementara yang telah dilakukan pada proses-proses awal.Secara umum aturan-aturan pada Sistem Pakar terdiri dariprakondisi (antecedent) dan aksi (consequence) denganformat adalah sebagai berikut.

Page 38: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

37Edisi Juli 2008

IF kondisi 1AND kondisi 2AND kondisi n

THEN kondisi mkondisi m + 1

pilihan 1pilihan 2…pilihan k

Akuisisi PengetahuanAkus i s i penge tahuan ada lah p roses menye rap

penge tahuan da r i sumber -sumber penge tahuan dantransformasinya kedalam bentuk representasi internalberdasarkan kerangka representasi pengetahuan. Solusipemeliharaan yang diberikan oleh Sistem Pakar akan sangatdetil bila basis pengetahuan yang dimilikinya sangat lengkapdan komprehensi f . Oleh karena pada proses akuis is ipengetahuan semua teknisi yang mempunyai kompetensiluar biasa pada bidangnya masing-masing diharuskan untukmentransfer pengetahuan yang dimilikinya kepada SPAK.

Gambar 7. Proses akuisisi pengetahuan oleh manusia.

Page 39: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

38 Edisi Juli 2008

Proses akuisisi pengetahuan adalah proses yang sulitsehingga harus diwaspadai beberapa hal mendasar berikut:

• keahlian pakar mengalami proses “internalisasi”,• keahlian pakar berbentuk “rule of thumb” dan intuisi,• pakar terlatih untuk menyelesaikan masalah bukan

menjelaskan bagaimana konklusi dibuat,• “ i l l-structured problem”.

2. Jaringan Syaraf TiruanJar ingan Syaraf Ti ruan (JST) adalah suatu model

komputasi yang di inspirasi dar i model jar ingan syarafbiologis. JST didefinisikan sebagai suatu mesin komputeryang dirancang untuk memodelkan cara bagaimana otakmelaksanakan tugas yang diimplementasikan dengan divaiselektronik atau perangkat lunak dengan fokus pada prosespembelajarannya ( learning).

Gambar 8. Sel syaraf biologis.

JST adalah suatu prosesor paralel terdistribusi yangmas i f yang te rd i r i dar i in te rkoneks i un i t pengo lahansederhana (s imp le p rocess ing un i t s ) yang be r tugasmeny impan pengetahuan dan menyed iakannya untukdigunakan. Ia juga adalah suatu mesin pembelajaran ( learn-ing machine ) bersi fat connect ionism yang memperolehpenge tahuan da r i l i ngkungannya me la l u i p roses

Page 40: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

39Edisi Juli 2008

pembela jaran dan memodi f ikas i bobot s inaps is untukmencapai objektif perancangannya.

Seperti telah diketahui bahwa otak manusia melakukankomputasi dengan cara yang berbeda dengan komputer(mesin von Neumann). Otak manusia memiliki arsitekturkompleks, nonlinier dan melakukan komputasi secara paralelsehingga dapat melakukan pengolahan informasi jauh lebihcepat daripada komputer digital khususnya untuk aktifitaspengena lan po la (pat te rn recogn i t ion ) , perseps i danpengenda l i an mo to r. I a j uga memi l i k i s t r uk tu r dankemampuan untuk menyimpan pengetahuannya sendir iberdasarkan pengalaman yang telah dipelajarinya. Sistemsyaraf manusia diperlihatkan pada gambar 6 dan secaraumum mempunyai karakteristik sebagai berikut :

Gambar 9. Relasi stimulus dan respons pada jaringan syaraf manusia.

• memiliki 1011 neuron pada cortex-nya,• memiliki 60 x 1012 koneksi sinapsis,• dengan 104 sinapsis per neuron,• kecepatan pengolahan 10-3 detik siklus waktu (komputer

memiliki kecepatan pengolahan 10-9 detik)• ef is iensi energi adalah 10-16 joule operasi per det ik

(komputer adalah 10-6 joule)

Model Jaringan Syaraf TiruanUntuk mengimplementasikan proses yang terjadi pada

sistem syaraf manusia di dalam menyelesaikan suatupermasalahan, McCulloch-Pitts pada tahun 1943 memperkenalkanmodel yang disebut dengan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) bersamadengan persamaan matematika yang berkaitan. Model JSTMcCulloch-Pitts diperlihatkan pada gambar 10.

ResponseStimulus Receptors Neural Nets Effectors

Page 41: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

40 Edisi Juli 2008

Pada model JST, neuron adalah sebuah unit pengolahanin formasi dar i se jumlah masukan, bersamaan dengansejumlah sinapsis atau jalur penghubung (synaptic weights)yang dikarekterisasi oleh bobot-bobot atau penguatan,wkm. Unitpenjumlah (summing junction),Σ,akan menjumlahkan sinyal-sinyal masukan yang diperkuat oleh sinapsis menggunakansuatu pengombinasi linier (linier combiner). Fungsi aktivasi(activation function), ö(.), membatasi keluaran pada nilai-nilaiyang terbatas. Secara umum persamaan matematika prosespengolahan informasi di dalam neuron diperlihatkan padaPersamaan 1 dan Persamaan 2.

Gambar 10. Salah satu model jaringan syaraf tiruan.

· Unit penjumlah

(1)

· Fungsi aktivasi

(2)

Page 42: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

41Edisi Juli 2008

Jenis-Jenis Jaringan Syaraf TiruanTerdapat dua karakter JST yakni perlu bimbingan (su-

pervised) dan tanpa bimbingan (unsupervised). JST super-v i sed memer l ukan con toh -con toh da lam p rosespembelajarannya. Semakin banyak contoh yang diberikanse lama proses pembe la ja ran , maka semak in banyakpengetahuan yang disimpannya. Proses pembelajaranselesai bila selisih kesalahan (error) antara contoh yangdipelajar i dengan pengetahuan mengenai contoh yangdisimpan di dalam memory JST telah memenuhi persyaratanminimal yang telah ditetapkan. Selama proses pembelajaranakan terjadi perubahan nilai bobot-bobot jalur pengubungJST. Bobot-bobot ini menyimpan pengetahuan dari contoh-contoh yang dipelajari JST. Salah satu JST supervisedyang banyak digunakan adalah Back Propagation NeuralNe twork (BPNN) . Ap l i kas i sederhana BPNN ada lahmelakukan klasifikasi pola (pattern classification) masukanapakah sesuai dengan kategori yang diberikan atau tidak.

JST unsupervised t idak memerlukan contoh-contohdalam proses pembelajarannya. JST tipe ini melakukanpengelompokkan masukan-masukan yang d i ter imanyaberdasarkan pada algoritma pembelajaran yang diterapkankepadanya. Ia akan mengelompokkan masukan-masukanyang sejenis pada cluster yang sama. Selama prosespembela jaran jumlah c lus ter akan ber tambah se i r ingdengan semak in banyaknya masukan-masukan yangberbeda dan penge tahuan in i d i s impan JST denganmemodif ikasi bobot-bobotnya. JST sepert i in i d isebutdengan Self-Organizing Neural Network (SONN). BeberapaJST tipe ini yang sering digunakan dalam berbagai aplikasiadalah model Adapt ive Resonance Theory (ART) danKohonen. Salah satu aplikasi JST model ART adalah untukakses basis data prosedur pemeliharaan pada Sistem TemuKembali Informasi Cerdas berbasis JST-ART1. ART1 adalahJST-ART dengan jenis masukan data biner.

3. Sistem FuzzyKonsep fuzzy diturunkan dari fenomena fuzzy yang

Page 43: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

42 Edisi Juli 2008

umum terjadi di dunia alami. Konsep-konsep yang dibentukdi dalam otak manusia untuk memahami, mengenali danmengategorikan fenomena alam adalah konsep-konsepfuzzy. Konsep-konsep tersebut memiliki batas-batas yangsamar seperti “lambat” dan “cepat”. Fenomena “rendah”dapat diklasifikasikan sebagai “agak lambat” atau “lambatsekali”, demikian pula halnya dengan “tinggi”. Fuzzy tidakmendiskriminasikan suatu fenomena sebagai salah (false)dan benar (truth) atau tegas (crisp), namun memberikan satuderajat pengukuran dari fenomena yang mutlak salah (abso-lutely false) hingga yang mutlak benar (absolutely truth).

Dalam operasi sistem fuzzy, harus dipahami konsepfungs i keanggo taan (membersh ip func t ion ) . Fungs ikeanggotaan menempatkan setiap masukan berdasarkanderajat ketidakpastian (uncertainty) pada grafik fuzzy didalam suatu himpunan fuzzy (fuzzy set) yang dinyatakanoleh Persamaan 3.

(3)

dengan X merepresentasikan semesta pembicaraan dan....... mengasumsikan nilai-nilai pada rentang [0, 1]. Fungsikeanggotaan dapat d i representasikan ke dalam graf ikfungsi kontinu untuk menunjukkan keanggotaan elemen-elemennya. Model-model grafik yang umum digunakanadalah segit iga ( t r iangular) , t rapezoidal dan gaussian .Perbedaan antara konsep crisp dan fuzzy dipresentasikanpada Gambar 11.

(a) (b)

Gambar 11. (a) Representasi kecepatan dalam himpunan crispdan (b) representasi kecepepatan dalam himpunan fuzzy.

Crisp Set

10 20 30 40 50 60 70 80

Lambat Sedang Cepat

Kecepatan

μ (x) : 1 μ (x) : 1

Fuzzy Set

Lambat Sedang Cepat

10 20 30 40 50 60 70 80Kecepatan

Page 44: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

43Edisi Juli 2008

Konsep yang berlaku di sistem komputer adalah nilailogika digital yang terdiri dari ‘0’ (false) dan ‘1’ (truth) yangmewakili pernyataan “ya” dan “tidak”. Nilai tegas ‘0’ dan ‘1’ini disebut dengan nilai crisp. Di dalam konsep fuzzy, nilaisuatu masukan akan berada pada suatu rentang antara0 dan 1 untuk merepresentasikan suatu fenomena yangsamar. Secara umum, sistem fuzzy diperl ihatkan padagambar 12.

Sistem fuzzy adalah suatu pemetaan tidak linier statisantara masukan-masukan dan ke luaran-ke luarannya.Diasumsikan bahwa sistem ini memiliki masukan-masukanui ∈ ∈ ∈ ∈ ∈ Ui dimana = i = 1,2,…,n dan keluaran-keluaran yi ∈ ∈ ∈ ∈ ∈ Yidimana = i = 1,2,…,m. Masukan-masukan adn keluaran-keluaran sistem bersifat crisp, bilangan nyata yang bukanfuzzy. Agar dapat mengakomodasi fenomena fuzzy, blokfuzzification mengubah masukan-masukan crisp menjadihimpunan fuzzy. Blok mekanisme penyimpulan ( inferencemechanism) mengaplikasikan aturan-aturan fuzzy dari rule-base untuk menghasilkan kesimpulan-kesimpulan fuzzy. Diakhir proses , blok defuzzification mengubah kesimpulan-kesimpulan fuzzy tersebut ke bentuk keluaran-keluaran crisp.

Gambar 12. Diagram blok sistem fuzzy.

Page 45: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

44 Edisi Juli 2008

Konsep Implementasi Akses Basis DataPencarian solusi pemeliharaan terbaik dari dalam ba-

sis data dapat dilakukan dengan mengaplikasikan konsepfungsi keanggotaan pada sistem fuzzy. Informasi-informasipemeliharaan sejenis dimunculkan berdasarkan derajatr e l evans inya dengan pe rmasa lahan peme l i ha raanyang ditanyakan kepada sistem. Sebagai contoh asumsikanterdapat 100 solusi pemeliharaan yang berkaitan denganmemory sistem komputer pesawat terbang. Namun dari100 informasi tersebut terdapat solusi yang sangat relevan,agak relevan, kurang relevan dan tidak relevan yang diaturberdasarkan fungsi keanggotaan sistem fuzzy.

Misa lkan terdapat 30 in formasi t idak re levan, 20informasi kurang relevan, 40 informasi agak relevan dan 10informasi sangat relevan. Dari keempat variabel kerelevananin formas i te rsebut , akan te rdapat perpotongan antarkelompok yang akan memberikan informasi baru mengenaike re lavanan in fo rmas i te rhadap permasa lahan yangdiberikan. Hubungan kerelavanan antar kelompok informasiini diperlihatkan pada gambar 13.

Gambar 13. Representasi himpunan fuzzy temu kembaliinformasi memory dari dalam basis data.

Page 46: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

45Edisi Juli 2008

KesimpulanPemeliharaan yang cepat dan tepat sangat penting untuk

meminimalkan waktu tunggu kesiap operasian alutsistaudterutama pada satuan-satuan operasi yang digelar di wilayah-wilayah strategis jauh dari pangkalan induk. Untuk itu diajukan satuSistem Pemeliharaan Alutsistaud berbasis Kecerdasan(SPAK) yang mampu melakukan diagnosa secara penalaran (rea-soning) sebagaimana manusia berpikir sehingga dapatmemberikan alternatif-alternatif solusi dengan cepat dan tepat.

Agar tujuan perancangan sistem dapat dicapai, diajukantiga metoda kecerdasan untuk akses data di dalam basis datayakni Sistem Pakar, Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dan SistemFuzzy. SPAK dapat diimplementasikan menggunakan salah satumetoda tersebut atau kombinasi dari metoda-metoda tersebutmenggunakan keunggulan-keunggulan masing-masing metoda.

SPAK bers i fa t sca lab le yang d i lengkap i fas i l i taspembaharuan basis data pemeliharaan sehingga inovasibaru dapat dengan segera dimasukkan ke dalam basis datauntuk memperkaya solusi permasalahan yang ditemui dilapangan. Ia juga dilengkapi dengan fasilitas terhubungjaringan global yang aman dan andal guna mendukungkegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan. Dengan SPAKpara teknisi yang melekat pada alutsistaud yang digelar diwilayah-wilayah strategis jauh dari pangkalan induk cukupdibekali laptop dan keeping-keping compact disk (CD) berisibasis data prosedur-prosedur pemeliharaan alutsistaud.

Pengembangan ke DepanSPAK dapat dilengkapi dengan software analisa suku

cadang yang d ibutuhkan b i la t ingkat permasa lahanpemeliharaan alutsistaud cukup berat. Dengan fasilitas online,hasil analisa dapat dengan segera dit indak lanjuti olehpangkalan induk dan depo pemeliharaan dengan mengirimkansuku cadang yang d ibutuhkan bersama dengan t impemeliharaan yang diberangkatkan ke lokasi alutsistaud.Untuk keperluan ini perlu dirancang satu basis data sukucadang yang diatur berdasarkan persyaratan yang diberikanoleh SPAK.

Page 47: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

46 Edisi Juli 2008

Daftar Pustaka

___________ (1993), Microsoft Press Computer Dictionary,Third Edition.

___________ (2001), Department of Defense Dictionary ofMilitary and Associated Terms, Joint Publication 1-02, USDoD, 12 April.

Ibrahim, Ahmad M., Ph.D (2004), Fuzzy Logic forEmbedded Systems Applications, Newness.

Passino, Kevin, and Yurkovich, Stephen (1998), FuzzyControl, Addison-Wesley.

Rijsbergen, C.J. van, BSc, Ph.D., M.B.C.S. (1979),Information Retrieval, University of Glasgow, Butterworths.

Russel, Stuart J., and Norvig, Peter (2002), ArtificialIntelligence: A Modern Approach 2nd Edition, Prentice-Hall.

Sumari, Arwin D.W.S., S.T., Kapten Lek (2003), UpayaMeningkatkan Kemampuan Tempur TNI AU Melalui AplikasiTekno log i F l i gh t S imu la t i on Pada Masa L ima TahunMendatang, Karangan Militer, Sekolah Komando KesatuanTNI Angkatan Udara (Sekkau) LXXIII, April, Jakarta.

Sumari, Arwin D.W.S., S.T., Kapten Lek (2003), SistemTemu Kembali Informasi “Cerdas” Untuk TroubleshootingPesawat Tempur , Jurnal TNI Angkatan Udara “AngkasaCendekia”, Edisi 9, 9 April, hal. 129-159.

*****

Page 48: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

47Edisi Juli 2008

Komitmen merupakan faktor yang sangat penting bagi kinerja suatuorganisasi. Rendahnya komitmen akanmeningkatkan turnover, absensi danloyalitas menurun. Dengan demikianmempertahankan komitmen anggotakepada organisasi merupakan hal yangsangat penting, apalagi pada organisasimi l i te r. Perkembangan i lmu penge-tahuan dan teknologi memang telahbanyak pengurangi peran sumber dayamanusia (personel) pada kelas pekerja,

misalnya dalam proses produksi. Contoh klasik adalahteknologi robotik telah menggantikan banyak pekerja diJepang. Namun demikian tetap saja kelangsungan hiduporganisasi ditentukan oleh personelnya. Bahkan dalamperkembangannya saat ini kedudukan personel yang memilikikompetensi tinggi justru menjadi semakin kuat posisinyadengan adanya konsep human capital (sumber daya manusiasebagai modal dasar).

Semua o rgan i sas i apapun ben tuk dan t u j uandidirikannya organisasi tersebut memerlukan komitmen paraanggotanya untuk tetap eksis, meskipun dengan kadar yangberbeda. Pada organisasi militer tuntutan komitmen anggotapada organisasi jauh lebih besar, sebab mi l i ter tanpakomitmen anggota akan menjadi “gerombolan bersenjata”,yang sangat berbahaya. Komitmen anggota militer padaorganisasinya biasa terc ipta saat pendid ikan pertama

Menjaga Komitmen PersonelPada Organisasi

Oleh: Mayor Adm Dayatmoko, S.IP., MM(Pabandya TOP/DSP Binteman Spersau)

Page 49: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

48 Edisi Juli 2008

menjadi prajurit, budaya organisasi yang kuat dan prosesketerlibatan anggota yang tinggi dalam kegiatan organisasi.Namun dengan perubahan di dalam organisasi komitmenanggota mil i ter pada organisasi dapat juga mengalamipenurunan.

Secara umum penurunan komitmen anggota padaorganisasi disebabkan oleh beberapa hal, misalnya:

a. Kesu l i tan mengembangkan kar ie r, yang akanmengecewakan para personel yang berpotensi,

b. Kebijakan baru yang dirasakan tidak menguntungkanbagi dirinya,

c. Adanya penawaran yang lebih baik dari perusahaan/organisasi yang lain.

Adanya beberapa fak tor yang dapat menurunkankomitmen personel pada organisasinya, maka menjadisangat penting untuk menjawab pertanyaan: BagaimanaMeningkatkan Komitmen Personel pada Organisasi?

Definisi Komitmen OrganisasiBanyak pakar manajemen yang memberikan definisi

tentang komitmen organisasi misalnya, Greenberg (2004)mende f i n i s i kan Komi tmen o rgan i sas i sebaga i sua tutingkatan dimana individu mengidentifikasikan dirinya danme l i ba t kan d i r i da lam o rgan i sas i dan t i dak sukameninggalkannya. Robbins (1989) mendefiniskan komitmenterhadap organisasi merupakan salah satu sikap kerjakarena mere f leks ikan perasaan seseorang te rhadaporganisasi tersebut. Sedangkan Kretner & Kinicki (2005)mengartikan komitmen sebagai refleksi yang tinggi yangmana individu melibatkan diri tentang apa yang dilakukan.Dar i beberapa pendapa t para pakar mana jemen in i ,komitmen dapat disimpulkan sebagai identifikasi diri anggotaterhadap organisasinya. Definisi ini berarti semakin tinggikomitmennya semakin kuat identif ikasi dir inya terhadap

Page 50: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

49Edisi Juli 2008

organisasi, sebaliknya semakin rendah tingkat komitmennyaberart i semakin t idak jelas identif ikasi dir inya terhadaporganisasi. Definisi ini akan memberikan batasan yang jelasterhadap personel tingkat komitmennya kepada organisasi.Namun belum terperinci karena komitmen memiliki beberapadimensi yang berbeda.

Komponen Komitmen OrganisasiKomi tmen organ isas i bukan merupakan konseps i

tunggal tetapi beberapa dimensi yang merupakan komponendari komitmen organisasi . Minner (1998) menyatakankomitmen memiliki dua dimensi yaitu:

a. Attitudinal commitment: derajat keterikatan relatifdari individu pada organisasinya dan derajat keterlibatandalam organisasi.

b. Behavioral commitment: suatu investasi aktivitas-aktivitas dan kegiatan pada masa lalu sehingga tetaptinggal sebagai anggota organisasi.

Pendapat Minner di atas agak sulit dipahami, lebih jelaskomponen komitmen organisasi yang disampaikan oleh Alan& Meyer (1997), yaitu:

a. Af fec t i ve commi tment (AC) : kesed iaan un tukbeke r j a pada o rgan i sas i ka rena se tu j u denganorganisasi dan tetap ingin bergabung.

b. Normat ive commitment (NC): Kesediaan untukbekerja/tetap bergabung pada organisasi karena adadorongan dari pekerja yang lain untuk tetap tinggal.

c . Continuance commitment (CC): Kesediaan untukbekerja pada organisasi sebab t idak mampu untukmeninggalkan/tidak ada alternatif pekerjaan.

Ketiga komponen tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri

Page 51: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

50 Edisi Juli 2008

Continuance Commitment

Affective Commitment

Normative commitment

Komitmen Organisasi

namun saling terkait dan saling mempengaruhi, Alan &Meyer menggambarkan sebagai berikut:

Sumber: Greenberg, et.al, ”Behavior in Organizations: 8th Edition(Printice Hall, 2003).

Dari tiga komponen inilah banyak peneliti yang mampumengukur t ingkat komitmen personel pada anggotanya.Pada umumnya penelitian tentang komitmen dihubungkandengan job satisfaction (kepuasan kerja), karier dan budayaorganisasi. Berdasarkan hasil penelitian inilah dihasilkanrekomendasi tentang cara meningkatkan komitmen personelpada organisasinya.

Selain memiliki tiga komponen menurut Robbins (1989),tumbuhnya komitmen personel pada organisasinya melaluitiga fase, yaitu:

a. Fase kerelaan dan kepatuhan: orang yang bersediamenerima pengaruh dari orang lain dan patuh terhadapsetiap tugas atau perintah yang diberikan kepadanya.

b. Fase identifikasi: individu menerima pengaruh untukmempertahankan suatu kepuasan dan berhubungandengan ident i f ikas i d i r i seh ingga merasa banggamemiliki organisasi.

Page 52: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

51Edisi Juli 2008

c. Fase in terna l isas i : ind iv idu merasa n i la i -n i la iorganisasi secara intrinsik sesuai atau sama dengannilai-ni lai pribadinya. Fase ini merupakan tahapankomi tmen pada o rgan i sas i yang sudah t e ru j ikehandalannya.

Pada fase internalisasi artinya komitmen yang telahhasil dari pemikiran dan rasion anggota. Personelsebagai bagian dar i organisasi sudah merasakanmanfaatnya sebagai bagian dari organisasi, nilai-nilaidan budaya organisasi telah tertanam sehingga padafase ini komitmen sudah sangat mantap.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi KomitmenTinggi rendahnya komitmen anggota menurut Steers

(1982, Cherington, 1989 and Robert, 1991) dipengaruhi olehempat faktor (antecedents of organizational commitment),yaitu:

a. Personal factors: komitmen sangat dipengaruhioleh faktor-faktor personal yang melekat pada anggota.Misalnya secara umum personel yang leb ih lamabekerja lebih tinggi komitmennya dibandingkan personelyang belum lama bekerja. Komitmen pekerja wanitalebih tinggi dibandingkan pekerja pria, sehingga saat iniuntuk peker jaan yang membutuhkan rut in i tas danketekunan lebih banyak wanita daripada pria, seperti dipabrik sepatu, konveksi dan pelayanan toko. Komitmenpekerja yang berpendidikan rendah lebih tinggi daripadayang berpendidikan tinggi, karena tingginya pendidikanumumnya memiliki tuntutan yang lebih besar.

b. Role - re la ted charac te r is t i cs : Komi tmenorganisasi pada organisasi yang menjamin karier dantingkat konflik yang rendah lebih tinggi dibandingkandengan organisasi yang kurang menjamin karier dansering terjadi konflik. Kondisi kurang adanya jaminankarier banyak terjadi pada eksekutif bank swasta, pada

Page 53: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

52 Edisi Juli 2008

umumnya se te l ah j aba tan mana je r su l i t un tukberkembang lebih tinggi lagi, sehingga banyak yangturnover mencari pekerjaan lain. Sedangkan contohtingginya konflik menurunkan komitmen dapat kita lihatdar i partai pol i t ik di Indonesia, set iap partai yangsepanjang tahun terjadi konflik pada pemilu berikutnyapasti akan menurun jumlah pemilihnya.

c. Structural Characteristics: Komitmen personelpada anggota dengan tingkat otonom tinggi dan lebihkooperatif akan lebih tinggi dibandingkan pada anggotadengan tingkat otonom rendah dan tidak kooperatif.Organisas i dengan t ingkat o tonom t inggi , pende-legas ian wewenang leb ih besar seh ingga t ingkatpemberdayaan tinggi sehingga personel merasa lebihdihargai.

d. Work Experience: Pengalaman anggota sebagaibagian dalam organisasi sangat besar pengaruhnyate rhadap kom i tmen anggo ta . Anggo ta denganpengalaman yang baik seperti ada kepedulian teman,organ isas i dapat memenuhi harapannya, merasadibutuhkan organisasi dan pengalaman lingkungan kerjayang l eb ih ba i k akan l eb ih t i ngg i kom i tmennyad iband ingkan dengan pe rsone l yang memi l i k ipengalaman sebaliknya.

Keuntungan Organisasi dengan Komitmen Anggota yangTinggi

Organisasi dengan t ingkat komitmen anggota yangtinggi jelas lebih baik kinerjanya dibandingkan denganorganisasi dengan tingkat komitmen yang rendah. Anggotaakan bekerja sepenuh hati agar tetap menjadi bagian dariorganisasi dan menginginkan kemajuan bagi organisasinya.Secara umum ada beberapa keuntungan sebuah organisasidengan tingkat komitmen yang tinggi yaitu:

a. Peker ja /anggota akan merasa betah. Peker ja /

Page 54: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

53Edisi Juli 2008

anggota yang betah pada peker jaanya t idak adakeinginan untuk pindah pekerjaan atau keluar daripekerjaan karena dia akan mengalami kehilangan yangbesar pada teman, lingkungan kerja dan kebanggaanpada organisasi.

b. Tingkat kehadiran meningkat . Peker ja/anggotadengan tingkat komitmen yang tinggi akan selalu hadirse lama jam ke r ja dan t i dak akan men ingga lkanpekerjaanya.

c. Men ingka t kan k rea t i v i t as peke r j a /anggo ta .Komitmen yang tinggi akan mendorong pekerja/anggotauntuk memajukan organisasinya dengan berbagaikreativitas dan usaha sebagai bentuk kebanggaan padaorganisasi.

d. Meningkatkan keterlibatan kerja. Pekerja/anggotayang memi l ik i t ingkat komi tmen yang t inggi akanmemiliki Organizational Citizenship Behavior (OCB).Pada tahap OCB ini anggota akan selalu melibatkan dirisetiap kegiatan organisasi, membantu teman sekerjayang sedang tidak masuk kerja atau sedang overloadpekerjaannya dan memiliki kepedulian yang tinggi padakemajuan organisasi.

Meningkatkan Komitmen Pada OrganisasiBebe rapa l angkah yang dapa t d i l akukan un tuk

mempertahankan atau meningkatkan komitmen anggota/personel pada organisasi, misalnya:

a. Menempatkan personel yang memungkinkan merekamempunya i kesempa tan un tuk mencapa i t u j uanpersonel, artinya bagaimana upaya organisasi untukmempertemukan antara kepentingan organisasi sejalandengan kepentingan personel. Apabila organisasi belummampu memberikan karier yang baik bagi personelnya,harus ada kompensasi lain yang dapat diterima oleh

Page 55: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

54 Edisi Juli 2008

personel sehingga tidak menimbulkan kekecewaan.Bentuk kompensas i m isa lnya dengan mena ikantunjangan kepada personel yang memiliki kompetensiyang tinggi dan penting bagi organisasi.

b. Personel/anggota merasa mendapatkan perhatiandari atasan dan rekan kerjaan, artinya tidak ada personelyang ter-aliennasi (terasing).

c . Pada kondisi tertentu organisasi harus memberikantanggungjawab dan otonomi yang lebih luas kepadapersonel/anggota untuk menunjukkan kinerja yang lebihmaksimal.

d. Organisasi harus selalu mensosialisasikan tujuandan sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi.Pemahaman ini akan membantu menyelaraskan tujuanorganisasi dengan tujuan pribadi, serta menjelaskankontribusi yang dapat diberikan oleh personel/anggota.Misal apa maksud dan tujuan dari Slogan ”No ChangeNo Future” , serta kontribusi apa yang dapat diberikanoleh setiap personel sehingga sukses.

e. Selalu melakukan monitoring setiap gejolak yangterjadi pada organisasi, apa adanya gejolak menujukeba ik a tau mengarah pada suasana yang t idakkonduksif bagi organisasi.

Model Meningkatkan Komitmen Anggota Pada OrganisasiBeberapa ura ian d i a tas agar dapat leb ih mudah

dipahami dapat di buat model sebagai berikut:

Page 56: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

55Edisi Juli 2008

KesimpulanPerkembangan lingkungan bisnis yang sangat radikal

telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk melakukanperubahan. Manajemen perubahan saat ini menjadi sangatpenting bagi organisasi. Perusahaan dalam perubahanyang radikal ini dihadapkan pada dua tantangan besaryaitu bagaimana tetap eksis dalam bisnisnya dan bagai-mana memper tahankan peke r jaan yang be rkua l i t as .Pe rusahaan /o rgan i sas i d i t un tu t un tuk mampu mem -per tahankan komi tmen para peker jaanya . Komi tmenanggota pada organisasi yang tinggi akan meningkatkankinerja organisasi secara keseluruhan, apapun orga-nisasinya. Cara-cara meningkatkan komitmen misalnyadengan penempatan personel yang tepat, memberikanperhatian yang lebih, memberikan otonomi yang lebih luas,selalu melakukan sosialisasi yang baik setiap kebijakan darip impinan organisasi dan sela lu melakukan moni tor ingsetiap adanya gejolak.

Penempatan

Perhatian

Otonomi

Sosialisasi

Monitoring

KOMITMENT

ANGGOTA

MENINGKAT

BETAH

KEHADIRAN TINGGI

KREATIVITAS TINGGI

OCB TINGGI

K I N E R J A

T I N G G I

Page 57: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

56 Edisi Juli 2008

Daftar Pustaka

Allen, N.S. & Meyer, J.P, ”Testing the side-bet theory oforganizational commitment some methodological considera-tions: Journal Of Applied Psychology (1994).

Chang, E, ”Career Commitment as acomplex modera-tor of Organizational Commitment and Turnover intention,(Human Relation, 1999).

Cherrington, D.J, ”Organizational Behavior: The Man-agement of Individual ang Organizational Performance”(Allya and Bacon, 1989).

Dayatmoko, Pengaruh Pengunduran Usia Pensiun,Pengunduran Kenaikan Pangkat dan Perubahan status PNSTerhadap Komitmen Anggota TNI AU Pada Organisasi (MMUGM: Tesis, 2006).

Gade, P.A. ”Organizational Commitment in The Military:An Overview” (Military Psychologi, 2003).

Greenberg, J and Baron, R.A., ”Behavior in Organiza-tion: 8th Edition (Printice Hall, 2003).

Robbin, S.P, ”Organizational Behavior: Concepts, Con-troversies, application: 12th edition (New Jersey: PearsonPretice Hall, 2005).

Robert, K.H, Hunt, David M, ”Organizational Behavior”(Thomson Information Publishing Group, 1991).

*****

Page 58: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

57Edisi Juli 2008

Abstrak

Untuk mengidentifikasi suatu obyek di udara, radar akan memancarkansinyal Ident i f icat ion Fr iend, Foe, orNeutral (IFFN). Obyek yang ditangkapradar akan dicocokkan dengan datapenerbangan yang ada secara manual.Bila obyek udara yang ditangkap olehradar tidak terdaftar maka obyek udaratersebut akan diidentifikasikan sebagaipenerbangan gelap (black flight). Agar

proses identifikasi obyek udara dapat dilaksanakan dengancepat dan akurat, diajukan dan dirancang satu sistemIdent i f icat ion Fr iend, Foe, or Neutra l ( IFFN) berbasisJaringan Syaraf Tiruan model Adaptive Resonance Theory1 (JST-ART1) dan fusi informasi. Sistem menggunakandata radar cross section (RCS) dan kecepatan obyek udarasebaga i da ta peng iden t i f i kas i . JST-ART1 be r tugasmencocokkan data RCS dan kecepatan obyek udara yangdideteksi dengan data yang telah dipelajarinya. Prosesidentifikasi akhir dilakukan dengan memfusikan informasihasil pencocokan JST-ART1 menggunakan metoda votingdan Boolean AND untuk memperoleh identitas obyek udara

Sistem Identification Friend, Foe, or Neutral Radar Menggunakan Radar Cross Section dan Kecepatan Pesawat Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Adaptive Resonance Theory 1 dan Fusi Informasi

Oleh: Lettu Lek Nopriansyah 1), Dr. Ir. Aciek Ida Wuryandari,MT2), Mayor Lek Arwin D.W. Sumari, ST, MT 3), Kolonel Lek Ir. Andaruna S4)

(Departemen Elektronika, Akademi Angkatan Udara)

Page 59: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

58 Edisi Juli 2008

dalam pengamatan. Sistem IFFN ini diharapkan dapatmemberikan satu kontribusi berharga dalam rangka menjagakedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diudara.

Kata Kunci : Radar, identifikasi, radar cross section, kecepatan, JST-ART1, fusi informasi.

Di dalam suatu sistem pertahanan udara, radar adalahkomponen utama dengan salah satu tugas melakukanperingatan dini (early warning) terhadap adanya kedatanganobyek-obyek di suatu wilayah udara. Untuk mengenal obyektersebut, radar akan memancarkan sinyal Identification Friend,Foe, or Neutral (IFFN). Bila obyek tersebut kawan atau netralmaka ia akan memberi jawaban berupa urutan kode tertentuyang menunjukkan identitasnya. Sebaliknya bila musuh, iat idak akan member i jawaban a tau memat ikan a la tpenjawabnya. Identitas setiap obyek yang akan melintas diatas suatu wilayah udara dalam pemantauan suatu radar telahdidaftarkan secara resmi kepada otoritas yang berwenang.Oleh karena itu bila ada suatu obyek dideteksi oleh radar, makainformasi identitas obyek tersebut dapat dengan mudahdimunculkan pada layar monitor.

Untuk memastikan identitas sebenarnya dari obyektersebut, otoritas berwenang akan memerintahkan pesawat-pesawat tempur untuk melakukan pengamatan secara visual.Ancaman dalam pengamatan visual adalah kemungkinanobyek tak dikenal tersebut membawa persenjataan lebihcanggih dan menyerang pesawat-pesawat tempur pengamatsehingga dapat berakibat fatal.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dan agarkeputusan yang diambil oleh otoritas yang berwenang dapatdilakukan dengan cepat dan tepat, diajukan satu sistem IFFNberbasis Jaringan Syaraf Tiruan model Adaptive ResonanceTheory 1 (JST-ART1) dengan menggunakan data radar crosssection (RCS) dan kecepatan obyek udara. Obyek udara yangdimaksud dalam makalah ini adalah pesawat terbang.

Page 60: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

59Edisi Juli 2008

Radar adalah singkatan dari radio detection and ranging.Radar dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untukpencarian, pengawasan dan penangkapan pesawat udara yangterbang da lam kawasan wi layah jangkauan rambatangelombang elektromagnetik yang dipancarkan.

Gambar 1. Cara kerja radar.

Pada p r i ns i pnya rada r memanca rkan pu l sae lek t romagne t i k ke uda ra dan mener ima echo yangdipantulkan oleh benda-benda sasaran. Selang waktu antarapengiriman dan penerimaan kembali pulsa elektromagnetikmenunjukkan jarak antara pemancar dengan obyek yangdideteksi tersebut.

A. Radar Cross SectionRadar cross section (RCS) adalah perbandingan antara

kerapatan daya yang dipantulkan ke arah sumber pemancardengan kerapatan daya yang dipantulkan oleh sasaran.

Untuk obyek udara berupa pesawat terbang, RCS dapatdiperoleh dengan menggunakan persamaan 1.

(4ð)3 PrR4 (1)

σ =PtG

2ë2

dimana adalah RCS, Pr adalah daya yang diterima di antenapenerima, Pt adalah daya yang dipancarkan antena pemancar,G adalah antenna gain, R adalah jarak antara radar dengansasaran dan adalah panjang gelombang elektromagnetik ra-dar.

σ

λ

Page 61: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

60 Edisi Juli 2008

Gambar 2. Macam RCS sesuai dengan geometri sasaran

Gambar 3 memperlihatkan contoh bentuk RCS pesawatterbang yang ditangkap oleh radar. Setiap pesawat terbang/obyek udara memiliki RCS yang sangat berbeda sesuaidengan konfigurasi elemen-elemen pembentuk RCS itusendiri.

Gambar 3. RCS pesawat terbang pada umumnya.

Page 62: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

61Edisi Juli 2008

B. Kecepatan (velocity) Pesawat pada Radar

Gambar 4. Azas Doppler.

Kecepatan pesawat terbang yang ditampilkan padalayar radar dapat diketahui dengan menggunakan azasDoppler yang diperlihatkan pada persamaan 2.

dengan fd adalah Doppler shift, v adalah kecepatan pesawatterbang, adalah panjang gelombang dan adalah sudutantara arah propagasi sinyal datang dengan arah pergerakanantena.

Adaptive Resonance Theory 1 (ART1)JST-ART dirancang untuk memudahkan pengontrolan

derajat kemiripan pola yang ditempatkan pada cluster yangsama. ART dirancang untuk mengatasi masalah stability-p las t ic i ty yang d ihadapi o leh JST la innya. JST-ART1dirancang untuk mengelompokkan (clustering) vektor-vektormasukan biner. JST-ART1 mempunyai dua lapisan, yaitulap isan F 1 yang d ibag i men jad i F 1(a) sebaga i bag ianmasukan dan F1(b) sebagai bagian antarmuka, dan lapisanF2 (cluster) bersama dengan unit reset yang digunakan untukmengontrol derajat kemiripan pola-pola yang diletakkan pada

(2)

λ θ

Page 63: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

62 Edisi Juli 2008

unit cluster yang sama. Lapisan F1 dan F2 dihubungkanoleh dua kelompok jalur-jalur bobot, bobot bottom-up danbobot top-down. Untuk mengontrol proses belajar, beberapaunit pelengkap juga dilibatkan pada JST ini.

Gambar 5. Arsitektur JST-ART1.

Arsitektur JST-ART1 terdiri dari dua bagian. ArsitekturJST-ART1 diperlihatkan pada gambar 5.

• Unit -uni t Komputasional . Terdi r i dar i lapisan F 1(bagian masukan dan antarmuka), lapisan F2, danunit reset.

• Unit-unit Pelengkap. Unit ini menyediakan suatumekanisme sehingga komputasi yang dilakukan oleha lgo r i tma ART1 dapa t d i l aksanakan denganmenggunakan prinsip-prinsip JST. Unit-unit tersebutdisebut juga dengan unit-unit gain control.

Fusi InformasiFus i da ta a tau i n fo rmas i ada lah sua tu t ekn i k

pengombinasian data atau informasi untuk memperkirakan(estimate) atau memprediksi berbagai keadaan entitas.Entitas-entitas tersebut dapat berbentuk fisik atau non fisik.Masukan-masukan ke suatu sistem fusi informasi dapatberupa,

 

Y1 Yj Ym

X1 Xi Xn

S1 Si Sn

G2

G1

Input Vektor

+

bij

tji

+

+

+ +

+

-

Lapisan F1(a)

Lapisan F1(b) Gain Control

Gain Control

Lapisan F2 (cluster)

Sinyal Reset

O r i e n t i n g

S u b s y s t e m

Input Vektor

Lapisan Perbandingan

Lapisan Pengenalan atau Attention Subsystem

A

+

-

+

Page 64: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

63Edisi Juli 2008

1. data hasil observasi sensor-sensor,2. masukan-masukan perintah dan data dari operator

atau pengguna,3. data a priori dari suatu basis data yang telah ada

A. Arsitektur-Arsitektur Fusi InformasiDalam aplikasi fusi informasi terdapat tiga alternatif

arsitektur yang digunakan untuk memfusikan informasi darimultisensor.

• Arsitektur terpusat dengan masukan data kasar atauvektor fitur.

• Arsi tektur mandir i dengan masukan vektor f i turdengan keluaran deklarasi identitas atau estimasidar i vektor keadaan. Teknik- teknik yang umumd igunakan ada lah sua ra t e rbanyak (vo t i ng ) ,penyimpulan klasik, teorema Bayes, metoda DS danmetoda Dezert-Smarandache Theory (DSmT).

• Arsitektur hibr ida yang mengombinasikan keduaarsitektur di atas.

B. Kelas-Kelas Tataran Fusi InformasiKelas-kelas tataran fusi informasi sensor majemuk

(multisensor) pada umumnya digunakan untuk aplikasi-aplikasi pengenalan sasaran otomatis (automatic targetrecognition, ATR).

a. Fusi Tataran Piksel . Tataran in i d iapl ikasikankepada data piksel teregistrasi dari sekumpulan citrauntuk kepentingan fungsi deteksi dan diskriminan. Datacitra diperoleh dari sensor-sensor citra seperti radiodetection and ranging (RADAR) dan forward lookinginfra red (FLIR).

b. Fusi Tataran Fitur. Tataran ini mengombinasikanfitur-fitur obyek yang dideteksi dan dipisahkan di dalammasing-masing wilayah sensor. Fitur-fitur setiap obyekdiekstraksi secara independen di dalam setiap wilayahdan membentuk sa tu ruang f i t u r be rsama un tukklasifikasi obyek.

Page 65: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

64 Edisi Juli 2008

c. Fus i Ta ta ran Kepu tusan . Fus i pada t a ta rankeputusan mengombinasikan keputusan-keputusan darija lu r - ja lu r k las i f i kas i a tau deteks i sensor -sensorindependen menggunakan metoda-metoda operatorBoolean (AND, OR) atau dengan nilai heuristik sepertiM-of-N, suara terbanyak maksimum (maximum vote)atau jumlah terbobot (weighted sum) untuk keputusantegas (hard decis ion ) dan metoda Bayes, DS danvariabel fuzzy untuk keputusan halus (soft decision).

Desain dan Konsep Implementasi Sistem IFFNSistem IFFN dibagi ke dalam tiga bagian besar yakni

pengolahan awal, identifikasi obyek dan pengolahan akhirdengan dua macam moda yakni moda pembelajaran JST-ART1 dan moda pakai. Arsitektur sistem IFFN diperlihatkanpada gambar 6.

A. Pengolahan AwalPada pengolahan awal dilakukan proses ekstraksi fitur

RCS dan kecepatan pesawat dar i basis data pesawatterbang. Proses berikutnya adalah melakukan melakukanpembangki tan pola RCS dan pola kecepatan pesawatterbang dengan cara mengkonversikannya ke bentuk kode-kode biner. Kode-kode biner ini adalah pola-pola yang akandiajarkan kepada JST-ART1 pada moda pembelajaran.

B. Identifikasi ObyekPada moda ap l i kas i JST-ART1 akan l angsung

melakukan pencocokan po la masukan RCS dan po lakecepatan pesawat terbang dengan pengetahuan yangdisimpan dalam memorinya. Proses temu kembali dataidentitas pesawat terbang dari dalam basis data dengan polahasil fusi informasi pola RCS dan pola kecepatan pesawatterbang menggunakan metoda dari penelitian. Pola-pola fiturRCS dan kecepatan yang dipelajari dan diujikan pada sistemIFFN diperlihatkan pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Page 66: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

65Edisi Juli 2008

Gambar 6. Arsitektur sistem IFFN.

Tabel 1Data dan Pola RCS Pesawat Terbang

No. JenisPesawat Terbang RCS Pola

1. Bell 47G 3 00002. F-16 Fighting Falcon 5 00013. Hawk 200 8 00104. Su-30 Sukhoi 15 00115. Cobra AH-1S 18 01006. Casa C-212 27 01017. CN-235 PT DI 30 01108. A-310 Airbus 100 01119. Unidentified unlisted 100010. Unidentified unlisted 100111. Unidentified unlisted 101012. Unidentified unlisted 101113. Unidentified unlisted 110014. Unidentified unlisted 110115. Unidentified unlisted 111016. Unidentified unlisted 1111

Page 67: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

66 Edisi Juli 2008

Pada b lok i den t i f i kas i obyek d i l akukan p rosespencocokan pola masukan data RCS dan data kecepatanpesawat terbang dengan pola yang disimpan di dalammemor i JST-ART1. Informasi ke luaran dar i JST-ART1kemudian difusikan untuk memperoleh satu estimasi polaidentitas pesawat terbang dalam pengamatan. Fusi informasid i l akukan seca ra i t e ra t i f pada obyek yang samamenggunakan metoda voting pada tahap I. Estimasi poladiperoleh dari hasil fusi informasi tahap II menggunakanmetoda Boolean AND. Daftar est imasi pola hasi l fusiinformasi sistem IFFN diperlihatkan pada tabel 3.

Tabel 2Data dan Pola Kecepatan Pesawat Terbang

No Jenis Pesawat Kecepatan rata-rata (km/h) Pola Terbang

1. Bell 47G 168,532 00002. F-16 Fighting Falcon 1.470 00013. Hawk 200 1000,08 00104. Su-30 Sukhoi 2.878,75 00115. Cobra AH-1S 227,796 01006. Casa C-212 364,844 01017. CN-235 PT DI 459,296 01108. A-310 Airbus 980 01119. Unidentified unlisted 100010. Unidentified unlisted 100111. Unidentified unlisted 101012. Unidentified unlisted 101113. Unidentified unlisted 110014. Unidentified unlisted 110115. Unidentified unlisted 111016. Unidentified unlisted 1111

Fusi informasi digunakan untuk menghasilkan satuestimasi pola pesawat terbang bila informasi masukan RCSdan kecepatan hasil olahan JST-ART1 tidak memenuhi kriteria.

Page 68: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

67Edisi Juli 2008

Fusi informasi akan menghasilkan keluaran prediksi identitaspesawat terbang dalam pengamatan. Sebagai contoh hasilpencocokan dari JST-ART1 adalah pola 0001 atau pola RCSpesawat F-16 Fighting Falcon, dan pola 0011 atau polakecepatan pesawat Su-30 Sukhoi. Keluaran ini memberikanambiguitas mengenai identitas obyek yang dideteksi.

Tabel 3

Estimasi Pola Hasil Fusi Informasi RCS danKecepatan Pesawat Terbang

No. Jenis Pesawat Terbang Estimasi Pola Hasil Fusi Informasi

1. Bell 47G 00002. F-16 Fighting Falcon 00013. Hawk 200 00104. Su-30 Sukhoi 00115. Cobra AH-1S 01006. Casa C-212 01017. CN-235 PT DI 01108. A-310 Airbus 01119. Unidentified 100010. Unidentified 100111. Unidentified 101012. Unidentified 101113. Unidentified 110014. Unidentified 110115. Unidentified 111016. Unidentified 1111

Dalam proses identifikasi ini dilakukan beberapa kalipembacaan data agar keluaran fusi informasi memberikankeyakinan identitas dari pesawat terbang yang dideteksi.Dengan mengomb inas i kan me toda f us i vo t i ng danAND, sistem IFFN dapat dengan cepat mengidentifikasikanobyek pada contoh di atas sebagai pesawat F-16 Fighting

Page 69: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

68 Edisi Juli 2008

Falcon. Proses fusi informasi diperlihatkan pada tabel 4dan tabel 5.

Tabel 4Proses Pencocokan dan Fusi Informasi Tahap 1

Iterasi RCS Voting v Voting 1 0001 0011 2 0001 0001 0001 0001 3 0011 0001

Tabel 5

Proses Fusi Informasi Tahap II dan Estimasi Pola Obyek

Voting RCS Voting v AND EstimasiF-16

0001 0001 0001 FightingFalcon

Pengolahan AkhirPada blok pengolahan akhir buffer menyimpan pola

hasil fusi informasi pola RCS dan pola kecepatan pesawat.Informasi pada buffer ini digunakan sebagai masukan untukpemanggilan kembali data identitas pesawat terbang yangdisimpan dalam basis data pesawat terbang. Informasiidentitas pesawat terbang atau obyek udara ini kemudianditampilkan di layar tampilan untuk dijadikan sebagai dasarpengambilan keputusan oleh otoritas yang berwenang.

KesimpulanIdentifikasi visual terhadap obyek udara tak dikenal

(black flight) memberikan resiko tinggi bila obyek tersebutdipersenjatai dengan peralatan tempur yang lebih baik. Disisi lain otoritas berwenang belum memiliki kemampuanuntuk melakukan identifikasi obyek yang tak terdaftar dengancepat dan akurat.

Page 70: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

69Edisi Juli 2008

Solusi diberikan dengan mengaplikasikan Sistem IFFNberbasis JST-ART1 dengan menggunakan data RCS dankecepatan pesawat terbang sebagai sarana identif ikasi.Proses identifikasi dilakukan dengan cara mencocokkan polafitur RCS dan kecepatan pesawat terbang dengan pola-po la yang t e l ah d i pe la j a r i o l eh JST-ART1 . Un tukmendapatkan satu estimasi pola identitas bila data RCSdan kecepatan pesawat terbang tidak sesuai dengan kriteriayang ada, dilakukan proses fusi informasi pola RCS danpola kecepatan pesawat terbang keluaran dari JST-ART1.Fusi informasi menggunakan kombinasi metoda voting danBoolean AND.

Hasil akhir fusi informasi adalah estimasi identitas daripesawat terbang atau obyek udara yang dideteksi olehRadar. Informasi identitas ini dapat dijadikan dasar dalampengambilan keputusan otoritas yang berwenang untukmengi r imkan pesawat tempur yang pal ing tepat gunamengatasi pesawat terbang atau obyek udara khususnyayang diidentifikasikan sebagai penerbangan gelap (blackflight).

Daftar Pustaka

Antonius Arso, Ir., Teknik Radar, Diktat Kuliah KarbolAkademi Angkatan Udara, 2003.

Arwin D.W. Sumari, Sistem Temu Kembali Informasi“Ce rdas ” Be rbas i s Ja r i ngan Sya ra f T i ruan Adap t i veResonance Theory 1, Laporan Tugas Akhir (S-1), JurusanTeknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, 1996.

Arwin D.W. Sumari, Adang Suwandi Ahmad dan AciekIda Wuryandari, Fusi Informasi : Konsep dan Aplikasi dalamB idang Tekno log i I n fo rmas i dan Komun ikas i , akanditerbitkan dalam Proceedings e-Indonesia Initiative 2008.

Page 71: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

70 Edisi Juli 2008

David L. Hall, Mathematical Techniques in MultisensorData Fusion, Artech House, 1992.

David L. Hall and James Llinas, Handbook of MultisensorData Fusion, CRC Press LLC, 2001.

David M. Skapura, Artif icial Neural Networks: Algo-rithms, Applications, and Programming, Addison-Wesley,1991.

Merril l I. Skolnik, Introduction to Radar Systems 3rd

Edition, McGraw-Hill, 2001.

http://www.airtoaircombat.com.

*****

Page 72: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

71Edisi Juli 2008

Intisari

Pesawat tempur baik produksi Amerika, Eropa maupun produksi Rusia memiliki

kecenderungan yang berbeda sesuaidengan mis inya. Kecenderungan in iharus menjadi tolok ukur pemilihan ataupengadaan pesawat tempur agar optimaldalam pengoperasian dan pemel iha-raannya. Rancangan pesawat tempur jugamengalami perubahan sesuai perkem-bangan teknologi dan urgensi kebutuhan

operatornya. Perang Pernika, persyaratan spesi f ikasipangka lan udara untuk pendaratan dan pengamananserangan udara mengharuskan pemahaman lebih dalamtentang bagaimana bentuk dan pengadaan pesawat tempurd i I ndones ia mencapa i t a rap op t imum da lam peng -operas ian dan peme l iha raannya . Ha l i n i d iha rapkanmengant is ipasi pengadaan pesawat tempur agar t idak“over estimate” maupun “under estimate” sehingga profityang didapatkan sangat rendah. Profit yang rendah sertabiaya pemeliharaan pesawat tempur yang melambung akanmengakibatkan nilai guna dan efektif i tas pengoperasianmenjadi sangat t idak optimal. Misi penerbangan harusd a p a t d i t e r j e m a h k a n l a n g s u n g d a l a m b e n t u k a t a u“performance” pesawat tempur yang diinginkan mengingat

Pencarian StandarisasiPengadaan Pesawat TempurGuna Mendukung Efektifitasdan Efisiensi Pengoperasian

Oleh : Rita Zuana Qomariyah, S.Si., M.T./PNS III-D(Kasi Siskomp Subdis Iptek Dislitbangau)

Page 73: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

72 Edisi Juli 2008

duplikasi atau pengurangan awak pesawat sangat t idakdimungkinkan. Otomatisasi bagi beberapa tipe pesawattempur sangat sulit dilaksanakan mengingat kecanggihanteknologi kadang tidak seiring dengan prediksi atau teknikbertempur yang diperkirakan seorang penerbang atau pilotpesawat tempur. Seiring dengan sulitnya adanya duplikasikeah l ian p i lo t dengan o tomat isas i a la t -a la t s imula torpesawat harus ditunjang dengan “agility” dan “maneuverability”pesawat tempur yang tentunya dii lhami oleh kokoh dankenyalnya struktur pesawat udara. Untuk kepentingan inimaka perlu dilakukan analisis secara mendalam tentangakuisisi pesawat tempur yang optimal dalam pengoperasiandan pemeliharaannya.

Berkembangnya teknologi sistem senjata perang udaraakan men jad i ba rome te r kena i kan pe rm in taan akanpesawa t -pesawa t t empur mu takh i r yang memenuh iperformance yang diinginkan. Pesawat-pesawat tersebutmengarah kepada disain yang “statically unstable” dengansistem “fly by wire” ataupun “fly by light”, mampu membawa“ pay l oad ” yang re l a t i f l eb i h besa r, memi l i k i senso rdan sistem avionik yang canggih, berbentuk ramping, “drag”kecil, sulit terdeteksi radar serta memenuhi konsep HOTAS(hand on throttle and stick).

Dewasa ini ada beberapa pesawat tempur milik TNIAngkatan Udara yang sudah beroperasi seperti F-16, F-5,A-4 , HS-Hawk, MK-53 dan Sukho i yang mas ih per lupeningkatan pengoperasian maupun kesiapannya secaraop t ima l . Kehad i ran pesawa t yang memi l i k i MTOW(maximum take off weight) dan TOFL (take off field length)pendek seperti konsepsi adanya pesawat N-2130, nanti akanmenggeser pengoperasian beberapa pesawat peringatandini maupun pesawat komando yang memiliki disain “stealth”dan “advance tactical fighter”.

Persyaratan pangkalan udara sebagai aset tak bergerakbelum menjadi perhatian penting bagi TNI Angkatan Udara,bahkan cenderung membeli pesawat yang dapat beroperasi

Page 74: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

73Edisi Juli 2008

di luar pangkalan (off airfield aircraft). Masalahnya bahkanmungkin diatasi dengan melengkapi pangkalan dengansistem ”hardened aircraft shelter”. Dengan demikian harusdiusahakan dapat di integrasikan antara perkembanganteknologi engine dan airframe sehingga saat take off makat rus th ber fungs i sebagai l i f t . Kondis i in i mengi lhamimunculnya teknologi cara meningkatkan pressure ratio dansuhu yang masuk turbin dan teknologi ini diharapkan dapatmengurangi lintasan kebocoran gas. Dengan tidak adanyakebocoran gas, maka efisiensi komponen dapat ditingkatkansehingga usia engine dapat lebih diperpanjang.

Penu l i san i n i d i ba tas i da lam bebe rapa t i ngka tpermasalahan, yang meliputi permasalahan awal yang berisipertanyaan tentang bagaimana menemukan barometerpenentuan pesawat tempur yang sesuai dengan kebutuhanTNI Angkatan Udara. Permasalahan kedua akan mengupasten tang i ns t i t us i mana yang be rkompe ten da lamkontr ibusinya dalam pengadaan pesawat tempur. Danpermasa lahan ke t iga ada lah upaya penemuan kunc ij awaban da r i pe rmasa lahan yang menguak p rosespenemuan barometer proses pengadaan pesawat tempuryang sesuai dengan kebutuhan TNI Angkatan Udara.

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalahmetode deskr ip t i f ana l i t i s ya i tu penggambaran suatumasalah lewat analisis dokumen, studi kasus, penafsiranserta pengamatan obyektif. Sedangkan pendekatan yangdigunakan adalah analisis dari gambaran masalah yangterintegrasi yang akhirnya melahirkan sebuah model, polaatau konsep baru pemecahan masalah.

Latar BelakangPenggunaan se lu ruh komponen kekua tan dan

kemampuan pesawat tempur d i TNI Angka tan Udaramenghadirkan suatu fenomena baru dalam matra udara.Hal in i d ipengaruhi o leh beberapa faktor, antara la inpesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Perubahan lingkungan strategik serta keterbatasan sumberdaya yang d igunakan un tuk mendukung pemb inaan

Page 75: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

74 Edisi Juli 2008

kemampuan dan kekuatan TNI Angkatan Udara. Bila penge-lolaan faktor-faktor tersebut di atas tidak dilaksanakan secaraberkelanjutan dan sinergis, maka akan mengakibatkanpenurunan kemampuan, t idak dapat memenuhi tuntutankebutuhan baru karena perubahan “operational requirement”dan teknologi pesawat tempur yang kadaluwarsa, bila tetapberorientasi pada masa sekarang. Fenomena tersebut jugaterkait dengan kebutuhan-kebutuhan untuk proyeksi jenispesawa t t empur masa menda tang d i ka i t kan denganapresiasi strategis TNI Angkatan Udara terhadap lingkungantugas yang dihadapi, yaitu mempertahankan kedaulatanudara nasional Republik Indonesia.

Ciri misi penerbangan pesawat tempur harus dimulaidari tempat yang tidak diketahui dengan membawa ”missile”yang dapat ”cruise” dengan kecepatan memadai. Dengandemikian jarak terbang jelajah akan mencapai maksimum.Tiap mis i penerbangan membutuhkan bentuk pesawatyang tertentu dan harus dimulai dari tempat yang tidakdiketahui. Missile yang dibawa hendaknya tetap membuatpesawat tempur dapat cruise dengan kecepatan memadaiagar waktu tempuh ke sasaran pendek, kebal terhadapcounter measure serta cepat bereaksi. Dengan berbagaispesif ikasi dan persyaratan tersebut di atas, maka TNIAngkatan Udara dengan beberapa pesawat tempurnya(pesawat F-16, F-5, HS Hawk, MK-53 dan Sukhoi) harusdapat meningkatkan uti l i tasnya dengan mengoptimalkanpersyaratan pesawat tempur moderen ke dalam pesawatyang ada. Dengan cara memahami estimasi parameteratau dimensi-dimensi fisis tiap-tiap pesawat, maka dapatdianalisis performa pesawat tempur dari riwayat operasiserta riwayat maintenance yang dialami selama operasinya.

Pembe l ian pesawat Sukho i yang be rk ib la t padateknologi Rusia sebagai jawaban dari adanya embargo yangberkepanjangan ternyata mengundang persepsi pro dankon t ra . A l i h t ekno log i yang d i rasa sanga t l amban ,penyesuaian bahasa pemrograman yang agak rumit danteknologi Sukhoi yang ternyata merupakan teknologi tahun80-an, akan memberikan pertanyaan apa sebenarnya alasan

Page 76: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

75Edisi Juli 2008

pengadaan pesawat ini sebagai pesaing pesawat F-5 atau0F-16 yang berkiblat Amerika Serikat. Pertanyaan lain yangjuga muncul adalah mengapa Sukhoi bisa dianggap sebagaijawaban embargo yang terjadi dan apa kelebihan teknologiRusia sehingga dianggap bisa menggantikan teknologi baratyang selama ini digunakan TNI Angkatan Udara.

Fenomena yang menggambarkan kebutuhan akanpengadaan pesawat tempur optimal di TNI Angkatan Udara,tidak akan terpenuhi hanya dengan tindakan manajerial,khususnya karena keterbatasan sumber daya dan sumberdana. Untuk menjawab kebutuhan tersebut diperlukansuatu mekanisme kerja dengan pendekatan i lmiah yangdiawali dengan kegiatan peneli t ian dan pengembangan(L i t bang ) t en tang ana l i s i s aku i s i s i pesaw a t t empu rmoderen. Kegiatan ini di t i t ikberatkan pada kebutuhanoperasional yang langsung menunjang kemampuan setiapunsur kekuatan TNI Angkatan Udara. Penelitian tentangjenis pesawat tempur yang opt imal sesuai kebutuhano p e r a s i d i s e s u a i k a n d e n g a n t a t a r a n d a n l i n g k u pkewenangan masing-masing. Jadi tolok ukur keberhasilankegiatan analisis akuisisi pesawat tempur di TNI AngkatanUdara harus merupakan suatu pencerminan kemampuandalam mentransformasikan iptek yang semakin maju.

Dikaitkan dengan permasalahan sumber daya, makasasaran kegiatan analisis penentuan jenis pesawat tempuryang dibutuhkan TNI Angkatan Udara harus diprogramkansecara realist is dengan l ingkup yang jelas dan terukur.Hasil penelit ian ini diharapkan dapat dikembangkan danditerapkan, sehingga jangkauan manfaatnya tidak hanyauntuk TNI Angkatan Udara sendiri melainkan harus berdayaguna d i semua t i ngka t pemb inaan dan penggunaankekuatan TNI . Untuk i tu d iper lukan suatu mekanismeperumusan kebutuhan pesawat tempur yang tepat dengansuatu mekanisme koordinasi dalam pengumpulan informasiawal yang menyeluruh, terarah dan termanfaatkan denganbaik dan benar.

Prinsip utama dari konsep yang mengutamakan adanyaanalisis pentingnya pencarian barometer akuisisi pesawat

Page 77: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

76 Edisi Juli 2008

temput yang sesuai dengan kebutuhan operasi memilikilandasan sebagai berikut :

a. Undang-Undang RI No. 3 tahun 2002 tentangPertahanan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2002Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4169)tentang Pertahanan dan Keamanan Negara, dimana TNIAngkatan Udara sebagai komponen negara dalam aspekdirgantara, setiap saat harus membenahi, memeliharadan mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

b. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor PER/19/M/XII/2006 tanggal 19 Desember 2006 tentang Pokok-PokokPenyelenggaraan Kela ikan Komodi t i Mi l i ter untukmendukung pertahanan negara. Hal ini dimaksudkanagar terdapat kesatuan pola pikir dan tindakan bagisemua pihak yang terkai t dalam pelaksanaan danpenerapan kelaikan komoditi militer untuk mendukungpertahanan negara.

c. Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara NomorKEP/3/IV/2007 tanggal 9 April 2007 tentang Doktrin TNIAngkatan Udara Swa Bhuwana Paksa. Dengan Doktrinini diharapkan akan terwujud kesatuan pola pikir, polas ikap dan po la t indak da lam rangka pembinaankemampuan dan penggunaan kekuatan untuk menjaminkeberhasilan tugas TNI Angkatan Udara.

d. Kebijaksanaan Pemerintah. Hal ini sejalan dengantugas pokok TNI Angkatan Udara sehingga segalakebi jaksanaan yang d iambi l pemer in tah d i da lampenyelenggaraan negara harus didukung oleh segenapaparaturnya termasuk TNI Angkatan Udara. Dengandemikian keputusan pemerintah untuk mengadakanpembelian suatu jenis pesawat tempur tertentu harusdipersiapkan dan diawaki dengan penuh pertimbanganoleh operator penggunanya dalam hal ini oleh TNI AngkatanUdara.

Page 78: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

77Edisi Juli 2008

KegunaanAnal isis pent ingnya prosedur pencarian barometer

akuisisi pesawat tempur yang sesuai dengan kebutuhanoperasi adalah untuk:

a. Mengetahui dengan pasti kewenangan institusi yanglegal dalam melakukan analisis akuisisi pesawat tempurdalam rangka pengadaan pesawat tempur baru.

b. Memahami alur atau proses pengadaan pesawattempur agar lebih terarah dan terkoordinasi.

c . Memahami pemilihan jenis pesawat tempur yangsesuai dengan kebutuhan operasi agar lebih optimalatau tidak over estimate atau under estimate.

d. Mengert i performance pesawat lebih maksimalsehingga handling oleh penerbang akan lebih mudah.

Proses pencarian barometer akuisisi pesawat tempuryang sesuai dengan kebutuhan operasi sangat pentingmengingat ada beberapa hal yang dibahas akan dapatmenjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :

a. Belum adanya standar resmi pengadaan pesawattempur kecuali pengkajian instansi litbang dan barubersifat konseptual.

b. Tiap instansi mempunyai lisensi yang jelas tentangkewenangannya dalam pengajuan usul pengadaanpesawat tempur.

c. Sangat diperlukan pemahaman lebih mendalamtentang kecenderungan pesawat tempur dari masing-mas ing nega ra pemasok seh ingga mudah a taumengetahui cara pelaksanaan modi f ikasi pesawattempur di kemudian hari dan mengetahui pengaruhnyaterhadap misi pesawat tempur.

Page 79: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

78 Edisi Juli 2008

Kemampuan yang AdaKemampuan pesawa t t empu r yang d im i l i k i TN I

Angkatan Udara saat ini perlu diketahui sebagai acuan dalampengkajian tentang pesawat tempur jenis apa yang palingsesuai dengan mis i operasi yang te lah d i rencanakan.Pengkajian tentang apa yang harus dilakukan dalam upayapenyiapan pengadaan pesawat tempur baru di TNI AngkatanUdara, berkaitan dengan aspek-aspek berikut :

a. Aspek Operasional. Kemampuan pesawat udara yangdimiliki TNI Angkatan Udara saat ini dapat dilihat pada tabel1 (Ref. 2) berikut :

Tabel 1 Kemampuan Pesawat Udara TNI Angkatan Udara

o. Jenis Pesawat Misi Operasi

Thrust

Loading(T/W)lb/lb

Wing

Loading(W/S)

lb/sqft

.

.

.

.

.

.

.

.

.

0.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

F-5E/F Tiger II

F-16 A/B FightingFalcon

A-4E Skyhawk

OV-10 F Bronco

Boeing 737

C-130 HS Hercules

F-27 Troopship

Cassa-212

SA-330 J/L Puma

CN-235 100 M

Hawk-109/209

S-58T Twinpac

Hawk MK-53Sukhoi-30 MK

Sukhoi-27 SK

Sukhoi-30 KI

Buru Sergap/Taktis

Buru Sergap/Taktis

Taktis

Recce/Taktis

Patroli Maritim

Angkut Berat

Angkut Sedang

Angkut RinganHelikopter Angkut

Serbaguna

Angkut SedangBuru Sergap/Taktis

Helikopter Angkut SedangBantuan Tembakan di

UdaraBuru Sergap/Taktis

Buru Sergap/TaktisBuru Sergap/Taktis

0,983

0,71

0,34

39,7

0,14

15,99

230,21

30,73

53,09

30,09

0,92

79,36

0,310,36

0,41

1,068

19,63

80,4

24,71

5,96

12,58

10,37

6,21

4,47

4,59

12,48

17,78

5,02

554,48113,829

45,58

77,23

Page 80: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

79Edisi Juli 2008

Kemampuan pesawat udara yang dimiliki TNI AU saatini, dari aspek operasional adalah tersedianya skadron udarayang terdiri atas:

1) Skadron Udara 3, 14 dan 15 bertempat di LanudIswahjudi menangani pesawat F-16, F-5 dan MK-53buatan USA.

2) Skadron Udara 11 dan 5 ber tempat d i LanudHasannudin menangani pesawat Sukhoi buatan Rusiadan pesawat Boeing-737-200 buatan USA.

3) Skadron Udara 12 bertempat di Lanud Pekanbarumenangani pesawat Hawk 100/200 buatan BAE (UK),Inggris.

4) Skadron Udara 2, 17 dan 31 bertempat di LanudHalim Perdanakusuma menangani pesawat CN-235buatan PT. DI, pesawat F-27, F-28 buatan Belanda,Superpuma buatan PT. DI dan pesawat Hercules C-130Hbuatan USA.

5) Skadron Udara 4, 21 dan 32 bertempat di LanudAbdulrahman Saleh menangani pesawat C-212 Cassabuatan Spanyol, pesawat OV-10 buatan USA dan pesawatC-130B buatan USA.

6) Skadron Udara 1 bertempat di Pontianak menanganipesawat Hawk 100/200 buatan Inggris.

7) Skadron Udara 6, 8 bertempat di Lanud AtangSendjaja menangani pesawat S-58T Twinpac buatan USA,pesawat NAS-332 buatan PT. DI dan pesawat SA-330Puma buatan Perancis.

8) Skadron Udara 7 bertempat di Lanud Suryadarmamenangani pesawat Bell Soloy 47G buatan USA danpesawat Collibri buatan Perancis.

Page 81: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

80 Edisi Juli 2008

b. Aspek Pemeliharaan. Aspek pemeliharaan merupakanfaktor yang sangat penting menentukan kesiapan operasi yangmeliputi hal-hal berikut :

1) Sistem Pemeliharaan. Berdasarkan jenis pesawatyang d imi l i k i o leh TNI AU sesua i dengan s is tempemeliharaan yang berlaku pada setiap jenis dan tipepesawat maka TNI Angkatan Udara menganut beberapajenis pemeliharaan yaitu berupa periodik sistem (PO-1,PO-2, PO-3 dan overhaul), phase inspection dan calendarsystem.

2) Fasilitas Pemeliharaan. Untuk mendukung kegiatanpemeliharaan TNI Angkatan Udara memiliki fasilitas antaralain : skadron udara untuk pemeliharaan ringan, skadronteknik (Halim Perdanakusuma, Abdurrahman Saleh,Iswahjudi, Atang Sendjaja) untuk pemeliharaan sedangdan Depo Pemeliharaan 10 (Husein Sastranegara)maupun Depo Pemeliharaan 30 (Abdurrahman Saleh)untuk pemeliharaan berat. Depohar 40 (Sulaiman) danDepohar 20 (Adi Soemarmo) untuk pemel iharaanelektronik dan Avionik, Depohar 70 (Sulaiman) untukpemel iharaan sarana bantuan ser ta Depohar 60(Iswahjudi) untuk pemeliharaan senjata dan amunisi.

3) Personel Pemeliharaan. Kondisi personel peme-liharaan pesawat tempur di TNI Angkatan Udara saat iniapabila dibandingkan dengan beban pekerjaan masihbelum memadai baik kualitas maupun kuantitas. Kondisii n i memer lukan per t imbangan da lam menga tu rkebutuhan personel pada setiap tingkat pemeliharaanyang didasarkan kepada kebutuhan. Namun demikian TNIAngkatan Udara berusaha untuk selalu meningkatkankualitas dan kuantitas disesuaikan kepada penyediaandana yang tersedia. Sejauh ini kebutuhan personel disetiap tingkat pemeliharaan dapat dipenuhi baik dari segikuantitas maupun kualifikasi personel yang dibutuhkanuntuk pelaksanaan pemeliharaan.

Page 82: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

81Edisi Juli 2008

d. Aspek Pembekalan. Aspek pembekalan berhubunganlangsung dengan hal-hal yang diperlukan untuk kegiatanpemel iharaan. Berhasi l dan t idaknya dukungan aspekpembekalan, sangat banyak ditentukan oleh tersedianya sukucadang tepat waktu, jenis dan jumlahnya. Selama ini TNIAngkatan Udara telah menganut sistem pembekalan yangmenggunakan sarana ALMS (automatic logistic managementsystem ) khusus untuk pesawat F-5, F-16 dan C-130.Sejauh in i penerapan s istem in i masih mendatangkanproblema adanya aircraf waiting part dan beyond economicalrepair yang kurang menguntungkan di TNI Angkatan Udara.

Analisis kemampuan pesawat tempur yang memanfaatkanserangkaian kegiatan Litbang, membutuhkan ahli dari berbagaidisiplin ilmu serta membutuhkan waktu maupun dana yang tidaksedikit. Dalam pengadaan pesawat tempur yang selama inisedang berjalan masih dijumpai beberapa kendala :

a. Be lum e fek t i f nya koo rd inas i an ta r komun i t asLitbang, sehingga masih dijumpai adanya satu macamkegiatan yang dilaksanakan oleh lebih dari satu macamkegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh lebih darisatu pihak dan masing-masing pihak tidak ada kaitannyasama sekali.

b. Perbedaan orientasi dalam mensikapi program-program l i tbang pertahanan khususnya dalam halpendanaan. Ada kecenderungan bahwa kegiatan yangsifatnya bombastis atau yang membutuhkan dukungandana yang besar saja yang akan diperhatikan, sehinggaide-ide brilliant yang tidak membutuhkan dana cukupbesar akan kurang mendapat perhatian.

c. Dar i s is i mi l i ter yang d ipakai adalah “miss ionoriented” sehingga untuk mendukung kesiapan bidangpe r tahanan nega ra d i bu tuhkan pe ra la tan yangdikembangkan dar i hasi l beberapa r iset d i b idangpenelitian dan pengembangan. Dalam pelaksanaannya,kegiatan yang sifatnya sangat mendukung kegiatan

Page 83: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

82 Edisi Juli 2008

pertahanan udara tersebut memerlukan dukungan danayang besar dan tentunya subsidi dari pemerintah sangatdiharapkan.

d. Dari sisi perusahaan, yang berorientasi kepadaprofit oriented hanya akan dilaksanakan kalau menjaminadanya profit yang diterima perusahaan.

e. Good Wi l l da r i pemer in tah un tuk mendukungkegiatan Li tbang anal is is akuisis i pesawat tempursampai saat in i masih d i rasakan belum memadaikarena dampak yang terjadi sangat urgent adalah masihberorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pokok.Faktanya hanya untuk kebutuhan bahan pokok saja,pemerintah tidak bisa bersaing dengan negara lain.

Dengan mencermat i kond is i saa t in i dan meng-inventarisasi kemampuan dan kendala yang dihadapi dalampemenuhan pesawat tempur, maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan jenis pesawattempur yang sesuai dengan kebutuhan misi dan kebijakanpemerintah RI.

Faktor-faktor yang MempengaruhiDisadar i bahwa se lama in i semenjak tahun1965

sebagian besar alut sista yang dimiliki TNI Angkatan Udara,mayoritas merupakan produksi dari USA dan Inggrís. Untukmengantisipasi proses pengadaan pesawat tempur barum a k a L i t b a n g T N I a t a u L i t b a n g A n g k a t a n a ta u p u nDepartemen Pertahanan ber tanggung jawab langsungterhadap segala masalah pengkajian dan penelit ian danpengembangan di l ingkungan TNI. Hal ini dilakukan untukmendapatkan gambaran tentang perencanaan Mabes TNItentang penambahan armada baru di l ingkungan TNI.

Performance pesawat tempur mutahir yang sekarangdimiliki TNI Angkatan Udara seperti F-16, memiliki sayapyang serong ke depan sehingga l i ft diharapkan maksimumlebih besar dar ipada sayap yang serong ke belakang.Konfigurasi tersebut disamping dapat mengurangi drag

Page 84: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

83Edisi Juli 2008

juga memiliki stalling speed yang lebih rendah serta mamputerbang pada ke t ingg ian d i a tas 60.000 fee t dengankecepatan di atas 2 Mach. Beberapa pesawat tempurdiharapkan mempunyai reclining seat sehingga saat climbmaupun akselerasi , pi lot mampu menahan “9 G force”dengan kecepatan tetap keadaan stabil saat high dan lowaltitude.

Weapon delivery system di pesawat F-16 yang dipadukandengan sistem navigasi yang dilengkapi “head up or downdisplay” dapat meyakinkan ketepatan penembakan sasaranatau target. Airframe di-design “as simple as posible” dandirancang untuk ”8.000 hour service l i fe”. Keseluruhanperforma pesawat F-16 dengan beberapa sistem otomatisasiperlu kemampuan seorang penerbang yang handal dalam suatupertempuran udara, apalagi dalam menghadapi sasaran yangbergerak. Teknik penyamaran atau menghindar dari deteksimusuh dengan pelapisan radar, lebih mudah dicapai untukterbang rendah karena pada high level bentuk alur asap yangkeluar dari pesawat sulit disembunyikan.

Engine harus d ibuat lebih pendek ukurannya danbagaimana teknik pemasangan satu engine atau lebih padasuatu pesawat tempur sedemikian rupa agar tidak mengganggupada semua posisi atau sikap terbang. Dengan beberapaperforma yang ada pada pesawat F-16, maka diharapkanpengadaan pesawat tempur baru seperti pengadaan pesawatSukhoi diharapkan memiliki performa yang lebih tinggi daripesawat tempur yang sudah ada. Untuk itu perlu disadari dandipahami tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terhadappemilihan pesawat tempur baru sebagai berikut :

a. Misi Pesawat Tempur . Teknologi pesawat udaraditentukan oleh misi yang diemban oleh pesawat udaratersebut. Khususnya untuk pesawat tempur, misi yangdiemban membedakannya menjadi beberapa kelas, yaitu :

1) Close air support berfungsi sebagai dukunganserangan udara jarak dekat.

Page 85: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

84 Edisi Juli 2008

2) Strike berfungsi sebagai “ground attack”/serangsasaran darat.

3) Interdiction/Defense Suppression berfungsi sebagaipenyerang sasaran gar is belakang atau pelumpuhprasarana pertahanan lawan.

4) Anti tank berfungsi sebagai penghancur tank lawan.

5) Interceptor berfungsi sebagai pemburu sergap.

6) Air superiority berfungsi sebagai patroli udara, burusergap dan tempur udara.

7) Long range bomber berfungsi sebagai pembom jarakjauh.

b. Model Pesawat Udara Tempur. Perkembanganteknologi tumbuh berkembang dari model fixed wing, rotarywing dan selanjutnya ke moda gabungan fixed/rotary wing.Tugas close air support, strike dan anti tank di masa datang,dapat diambil oleh pesawat-pesawat tempur helikopter ataumixed fixed/rotary wing. Sedangkan tugas interceptor, airsupperiority dan long range bomber tetap pada model fixedwing dengan teknologi VTOL atau STOL dan TVC.

c. Good Wi l l dar i Pemer in tah . Un tuk mendukungkegiatan Li tbang tentang pent ingnya proses pencarianbarometer akuisisisi pesawat tempur yang sesuai dengananggaran negara dan kebutuhan operasi maka dukungandari pemerintah sangat dibutuhkan. Hal ini dapat dilakukandengan cara pemberian wewenang yang jelas bagaimanaprosedur pengadaan pesawat harus dilakukan pengkajianseca ra mende ta i l an ta r i ns tans i a tau l embaga yangkompeten.

d. Kompetensi Industri Dalam Negeri. Kemampuan danpemberdayaan industri dan lembaga dalam negeri harusmendukung dalam proses pengadaan pesawat udara baik darisegi ketersediaan sarana prasarana maupun personelpemelihara dan personel operasi.

Page 86: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

85Edisi Juli 2008

e. Tolok Ukur & Kemampuan Kinerja Pesawat Tempur.Parameter ini terletak pada parameter-parameter mekanikaterbang yang berkaitan dengan maneuverabil i ty, agil i ty,survivabi l i ty, lethal i ty dan affordabi l i ty . Dalam sejarahpengembangannya, parameter-parameter ini terus-menerusdiperbaiki melalui pengembangan teknologi pesawat udarayang dilaksanakan sejak dipakainya pesawat udara sebagaimesin perang pada tahun 1911 sampai saat ini . Untukmemahami beberapa parameter mekanika terbang tersebutharus dipahami beberapa hal berikut :

1) Maneuverabil i ty atau ketangkasan yang menilaiten tang kemampuan pesawat udara da lam me-manfaatkan kelebihan daya jenisnya (specific excesspower ) untuk terbang menanjak, terbang denganpercepatan horisontal, terbang pull-up dan terbangmembelok.

2) Agi l i t y a tau ke l incahan yang men i la i ten tangkemampuan pesawat udara dalam merubah s ikap(attitude) dan lintas terbang (flight path) dengan cepat,tepat dan mudah yang meliputi axial agility, torsionalagility dan nose pointing agility.

3) Survivability atau kebertahanan-hidup yang menilaitentang kemampuan pesawat udara dalam menghindaridan/atau bertahan hidup dalam lingkungan permusuhanyang berbahaya.

4) Lethality atau kemampuan mematikan yang menilaitentang kemampuan pesawat udara dengan sistempersenjataannya, untuk mematikan lawannya. Untuk itudiperlukan sistem penginderaan dan identifikasi lawan,sistem pelacakan lawan, sistem senjata dan daya ledakhulunya serta sistem manajemen senjatanya.

5) Affordabi l i ty atau keter jangkauan yang meni la itentang tingkat teknologi suatu pesawat tempur untukdapat dibeli, dioperasikan dan dirawat dalam jangkauan

Page 87: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

86 Edisi Juli 2008

kemampuan ekonomis operasional suatu angkatanudara. Keterjangkauan ini dipengaruhi oleh kebijakanpemerintah dan kebijakan TNI Angkatan Udara sebagaipengguna.

Kekuatan Udara Negara Sahabat. Kecenderungan jenispesawat tempur negara tetangga akan menjadi salah satu tolokukur pemilihan jenis pesawat tempur yang akan dioperasikan.Kecenderungan ini dapat dipilah menjadi 3 kategori antara lain:

1) Maneuverability pesawat tempur USA memilikipeta (T/W) vs (W/S) pesawat tempur USA 1945-2000memiliki 4 generasi yang terlukis pada gambar 1 (Ref.4), dimana:

Generasi 1 : tahun 1945-1956 rancangan pesawattempur cenderung menaikan T/W dan W/S secarabersamaan untuk jenis interceptor/fighter dengan senjataberupa meriam kaliber 20 mm.

Generasi 2 : tahun 1956-1966 rancangan pesawattempur cenderung T/W konstan, W/S konstan pada hargayang lebih besar untuk jenis interceptor dan munculteknologi rudal AA/SA. Cabang ke arah air superiorityawal mulai tampak dengan munculnya pesawat tempurjenis F-102, F-106 dimana T/W naik dan W/S turun.

Generasi 3 : tahun 1966-1976 rancangan pesawattempur mulai dikembangkan jenis pesawat tempurinterceptor, ground atack, closed air support, fighter/bomber. Teknologi rudal AA semakin otonomus dan terjadikerawanan terhadap pelacakan SA dan radar.

Generasi 4 : tahun 1976-1986 rancangan pesawat tempurT/W cenderung naik, W/S cenderung turun untuk airsuperiority, T/W turun, W/S naik untuk ground attack,defens suppression, T/W dan W/S naik seimbang untukinterceptor sedangkan T/W dan W/S kecil untuk closed airsupport.

Page 88: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

87Edisi Juli 2008

Gambar 1. Pemetaan Kecenderungan JenisPesawat Tempur USA

2) Maneuverability pesawat tempur Uni Soviet/Rusiamemiliki peta (T/W) vs (W/S) juga dibedakan 4 generasiyang terlukis pada gambar 2 (Ref. 4) antara lain:

Generasi 1 : tahun 1945-1956 rancangan pesawattempur cenderung menaikkan T/W dan W/S secarabersamaan dengan dilengkapi senjata : meriam.

Generasi 2 : tahun 1956-1966 rancangan bercabang3 dimana (T/W) naik (W/S) turun untuk f ighter, (T/W),(W/S) seimbang untuk interceptor dan (T/W) turun,(W/S) naik untuk fighter bomber juga muncul teknologirudal AA/SA.

Generasi 3 : tahun 1966-1976 rancangan pesawattempur menitik beratkan kepada f ighter (W/S turun,T/W naik) dan f ighter bomber, ground attack ( W/Snaik, T/W turun).

Page 89: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

88 Edisi Juli 2008

Generasi 4 : tahun 1976-1986 rancangan pesawattempur memiliki kecenderungan sama dengan USA. Darigenerasi 1 sampai dengan generasi 4 untuk maneu-verability pesawat tempur Uni Soviet/Rusia dapat dilihatdalam gambar 2 (Ref. 4) berikut :

Gambar 2 Pemetaan Kecenderungan JenisPesawat Tempur Rusia/Uni Soviet

3) Maneuverability pesawat tempur Europa memilikipeta (T/W) vs (W/S) juga dibedakan 4 generasi yangterlukis pada gambar 3 (Ref. 4) antara lain :

Generasi 1 : tahun 1956-1966 rancangan pesawattempur cenderung pada light weight fighter : (T/W) naikdan (W/S) kecil.

Generasi 2 : tahun 1966-1976 rancangan pesawattempur cenderung W/S, T/W seimbang untuk jenisinterceptor dan W/S naik, T/W konstan untuk jenis shortrange bomber.

Page 90: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

89Edisi Juli 2008

Generasi 3 : tahun 1976-1986 rancangan pesawattempur cenderung split dimana untuk jenis air superiority(T/W) naik, (W/S) turun atau (T/W) moderat, (W/S) naikuntuk jenis bomber fighter dan (T/W), (W/S) kecil untukjenis ground attack.

Generasi 4 : tahun 1986-1996 rancangan pesawattempur cenderung sama dengan USA dan Rusia.

Gambar 3. Pemetaan Kecenderungan JenisPesawat Tempur Eropa

Peluang dan KendalaLingkungan strategis Indonesia yang terletak di garis

ekuator dan berbentuk negara kepulauan akan menjadipersinggahan yang sangat mudah beberapa pesawat tempurdengan berbagai kepentingan. Perkembangan teknologi

Page 91: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

90 Edisi Juli 2008

mutahir dengan adanya rencana pasar bebas menjadiakses yang mudah di tembus perkembangan teknologiinformasi dan teknologi pesawat tempur. Dengan demikianakan diperoleh beberapa peluang yang antara lain,

Pertama. Pencabutan embargo dari negara pemasok.Kemudahan ak ibat te lah d i t iadakannya embargo danpembukaan pasar bebas akan menjadi pertimbangan untukmenentukan jenis pesawat tempur dan pemenuhan sukucadang yang sesuai dengan kebutuhan operasi dan sesuaidengan kebijakan pemerintah RI.

Kedua . Industr i kedirgantaraan yang accountable.Pemanfaatan industri kedirgantaraan seperti PT. DirgantaraIndonesia secara optimal, baik sebagai pemasok suku cadangtertentu maupun penggunakan fasilitas pemeliharaan yangdimi l ik i , akan menjadi sumbangan yang berar t i dalampemenuhan teknologi pesawat tempur yang dimiliki TNI AUmaupun maupun pesawat tempur di Indonesia.

Upaya Pemberdayaan I ndus t r i Nas iona l da lampemenuhan kebutuhan alutsista TNI yang selama ini masihmengalami beberapa kendala antara lain,

Pertama . Beberapa Industr i strategis di Indonesiasudah cukup lama berkecimpung di bidang pengembanganalutsista TNI tetapi belum banyak menghasi lkan suatuproduk rekayasa eng ineer ing yang dapa t memenuh ikebutuhan pengembangan alutsista TNI.

Kedua. TNI masih belum melakukan sharing bersamasecara terbuka dengan industri strategis nasional dalam polapengadaan dan pengembangan peralatan militer. Dalamproses pengadaan dan pelatihan sistem alut sista yang dibeliTNI dari luar negeri, sejak awal tidak melibatkan tenagaengineering industri dalam negeri, akibatnya tidak dapatterkuasainya teknologi militer yang dibutuhkan TNI.

Dengan mempelajari dan mencermati lingkup strategis,kekuatan udara negara sahabat serta peluang dan kendalayang dihadapi dalam pengadaan pesawat tempur, maka padaura ian ber i ku t akan d ipe ro lah p rospek kond is i yangdiharapkan.

Page 92: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

91Edisi Juli 2008

Kondisi yang DiharapkanMengantisipasi pemanfaatan pesawat tempur di TNI

Angkatan Udara dengan gejolak kondisi negara yang kurangmenggembirakan, maka perlu dilakukan analisis kemung-kinan yang akan terjadi dari berbagai aspek seperti:

a. Aspek Operasional tergantung kepada pelaksanaanoperasi secara terencana, berdaya guna dan berhasil guna.Dengan datangnya pesawat tempur dengan peralatan barumaka pe r lu d i s iapkan unsur -unsur yang mendukungpelaksanaan operasi sepert i home base . Tidak semuapangkalan udara TNI Angkatan Udara memiliki fasilitas yangmemadai, maka hanya ada beberapa pangkalan saja yangmungkin dapat digunakan sebagai home base . Sepert idalam pengadaan pesawat tempur baru seperti Sukhoi harusdilakukan pengkajian bahwa Lanud Iswahjudi lebih sesuaidibandingkan Lanud yang lain karena pertimbangan lokasi,l oad penerbangan, pan jang landasan pacu , fas i l i t aspeme l i ha raan dan pe rsone l pengope ras ian danpemeliharaan yang memadai. Kebutuhan personel operasidilakukan untuk mengantisipati pengadaan pesawat tempurbaru maka peny iapan penerbangnya harus d i lakukanpendidikan lanjutan untuk memenuhi kualitas instruktur,supervisi dan tenaga ahli.

b. Aspek Pemeiliharaan. Unsur dan sistem pemeliharaant iap pesawat tempur harus disesuaikan dengan pabrikpembuatnya, sehingga fasi l i tas pemel iharaan pesawattempur perlu disiapkan hal-hal sebagai berikut :

1) Hanggar. Besar dan t i ngg inya ruangan per ludisiapkan disesuaikan jenis pesawat tempur ataupununtuk pesawat tempur sejenis atau sekelasnya.

2) Shelter. Perlu dibuatkan shelter baru yang sesuaidengan jumlah, dan kekuatan yang sesuai dengankebutuhan.

3) Fasi l i tas Pemel iharaan. Diper lukan penyiapan

Page 93: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

92 Edisi Juli 2008

fasil itas pemeliharaan yang akan mendukung setiaptingkat pemeliharaan seperti tools, test banche dansarana bantuan lainnya.

4) Personel. Personel pemeliharaan di semua tingkatpemeliharaan yang disesuaikan dengan kebutuhan,membutuhkan pendidikan khusus yang dilaksanakandi negara pembuat.

5) S inerg i dengan ins tans i te rka i t . Ha l in i ber -hubungan dengan p roses pengawakan pe rsone loperasi, personel pemelihara dan penyediaan sukucadang untuk mendukung kelangsungan operasionalpesawat yang efektif dan efisien.

Tahap Persiapan Perubahan. Pada tahap ini yang perludilaksanakan adalah membangun sinergi antarkomunitasLi tbang dan beberapa industr i strategis dalam neger i .Pemberdayaan antarlembaga dan Industri dalam negeriharus d iakomodas ikan dan d ipahami an tarkomodi tasLitbang. Pemberdayaan tersebut meliputi antara instansiatau lembaga dalam negeri dengan “user”. Instansi yangt e r l i b a t d a l a m p e n g a d a a n p e s a w a t t e m p u r d a p a tdilaksanakan dengan pemberdayaan lembaga dan industristrategis, seperti :

a. Pemberdayaan Litbang Angkatan dan DepartemenPertahanan RI. Dengan koordinasi antarkomunitasLitbang, maka diperoleh “ job descript ion” lembagamana yang kompeten dan berhak memberi lisensi akanpengadaan pesawat terbang.

b. Pemanfaatan PT. Dirgantara Indonesia. Denganpengopt imalan PT. D i rgantara Indones ia sebagaipemasok suku cadang ter tentu dan menggunakanfasi l i tas pemeliharaan yang dimil ik i PT. DirgantaraIndonesia.

c. Negosiasi dengan negara-negata tetangga. Hal ini

Page 94: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

93Edisi Juli 2008

d imaksudkan un tuk me laksanakan pemel iharaankomponen tertentu yang tidak bisa dilaksanakan di TNIAngkatan Udara. Negosiasi ini juga dimaksudkan untukmembina kerjasama di bidang pemeliharaan. Hal ini untukmengantisipasi komponen yang harus dioverhaul danmelibatkan negara pemasok, bahkan pemeliharaankomponen dapat dilaksanakan dalam bentuk bantuan dankerja sama.

Standarisasi Pengadaan Pesawat tempurTahap Implementasi . Pada tahap in i yang harus

dilakukan adalah penyetaraan atau mencari persamaanan ta ra po la p i k i r, a l u r p i k i r dan po la t i ndak . Un tukmemudahkan memahami baga imana po la ker ja yangdiharapkan dapat dipenuhi dengan kondisi yang ada saat ini,maka diperlukan persamaan persepsi yang dapat diuraikanmelalui pola pikir berikut :

Gambar 4. Pola Pikir Proses Pencarian BarometerAkuisisi Pesawat Tempur

Kondisi sekarang

Pesawat Tempur yang dimiliki

profitnya rendah

Alih teknologi belum maksimal

Koordinasi antar komunitas litbang

agak kurang

Goodwill dari pemerintah belum

memadai

Kondisi yang

diinginkan

Pesawat Tempur yang dimiliki

profitnya tinggi

Alih teknologi optimal

Koordinasi antar komunitas litbang

tercapai

Goodwill dari pemerintah sudah

jelas kewenangannya

Subyek • Dephan

atau

• TNI

atau

• TNI

Angkatan Udara

Obyek

• Jenis Pesawat Tempur

dan

• Persenjataan

yang menyertainya

Metode • Koordinasi dan sinergi dgn instansi terkait • Combat Performance Analysis • Pembuatan format isian berdasar skala prioritas

Faktor Internal Potensi komunitas litbang

menonjol dan

Forkom Litbang optimal

Faktor Eksternal Tidak ada embargo

dan Industri Kedirgantaraan

akuntable

Page 95: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

94 Edisi Juli 2008

Langkah-Langkah Pemahaman Konsep . Untukmemahami konsep evaluasi pencarian barometer akuisisipesawat tempur yang sesuai dengan kebutuhan operasiperlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengumpu lkan da ta -da ta ten tang spes i f i kas ipesawat tempur yang akan dibeli dari pabrik pembuatataupun dari vendor dan spesifikasi pesawat tempuryang telah dimiliki TNI Angkatan Udara.

b. Menentukan DR & O ”Design Requirement and Ob-ject ive” l tentang jenis pesawat tempur yang akandianalisis.

c . Menentukan jenis pesawat tempur sesuai denganmisi operasi , baik sebagai pesawat tempur takt is,pesawat tempur strategis maupun pesawat tempurpertahanan udara.

d. Menentukan prioritas I, II dan III properti yang harusdilengkapi dan harus ada pada pesawat tempur yangsedang dianalisis.

e. Membuat tabel format isian jenis pesawat tempurdan peralatan yang harus ada yang disesuaikan skalaprioritas.

f. Menetukan institusi yang berhak meng-approve atauinstitusi yang berwenang dalam mengajukan usul jenispesawat tempur yang akan dibel i atau yang akandioperasikan.

g. Melegalisasi konsep aktualisasi atau akuisisi jenispesawat tempur yang paling sesuai dengan prosespengadaan yang sedang dilaksanakan.

h. Membua t d ra f t baku un tuk ana l i s i s sebe lumdisampaikan kepada pimpinan yang berwenang dalampengadaan pesawat tempur.

Sedangkan pola pikir tersebut di atas dapat diuraikanlagi lebih rinci sesuai alur pikir sebagai berikut :

Page 96: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

95Edisi Juli 2008

Tahap Pengelolaan Hasil Perubahan. Pada tahap ini yangperlu dilakukan adalah penyelarasan kerangka kerja. Untukmemperoleh kerangka kerja yang sepadan tentang bagaimanaseharusnya proses pengadaan pesawat tempur yang sesuaidengan kebutuhan operasi dan anggaran yang tersedia makaperlu dipahami pola pikir yang sama tentang prosedur dalampengadaan pesawat tempur yang diuraikan pada gambar 6berikut:

Pesawat tempur Over atau Under

Estimate

Embargo & Perbedaan tendensi &

misi tiap negara pemasok

Ketergantungan dengan negara

pemasok

Kemampuan pesawat tidak sesuai dengan misi operasi

Kesiapan pesawat

rendah karena down time

Pesawat tempur Optimal dalam operasi dan

pemeliharaan

Profit pesawat tempur rendah

Maneuver-ability

pesawat tempur sesuai

kebutuhan operasi

Grounded Pesawat tempur

Modifikasi pesawat tidak sesuai dengan

Storage Management

System

Kesiapan pesawat tempur tinggi

Modifikasi sulit untuk tingkatkan

profit

Tugas &tanggung

Jawabsemua

komunitasLitbang

Gambar 5. Alur Pikir Proses Pencarian Barometer Akuisisi PesawatTempur

Page 97: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

96 Edisi Juli 2008

Gambar 6. Diagram Alur Proses Akuisisi Pesawat Tempur

Dengan mencermati bagan di atas maka perlu dipahamiduhulu bagaimana kekuatan pesawat tempur yang sudah ada(dalam hal ini mencakup semua pesawat tempur milik TNIAngkatan Udara) bi la dibandingkan dengan mencermatikecenderungan tipe pesawat tempur negara tetangga dapatdilihat pada gambar 7 berikut:

Tentukan Design Requirement And Objective sesuai kebutuhan operasi

Sinergi & Koordinasi dengan instansi terkait

Apakah lebih unggul dari perpur yang ada ?

Keterjangkauan dengan dana Handling oleh pilot/penerbang

Usulan ke Pimpinan di Mabesau

Ada Sinergi dgn industri & Lembaga Dalam Negeri

Kesiapan TNI atau User

Negosiasi atau MOU dgn Negara Pemasok

Disetujui Rapat Komisi di DPR RI Keputusan Presiden

Usulan ke Panglima TNI

Sesuai Kebijakan Pem. RI

Performance

Mulai diketahui masukan Spesifikasi Pesawat tempur

yang ditawarkan dari Negara Pembuat atau

dari Vendor

Akuisisi Pesawat Tempur

Page 98: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

97Edisi Juli 2008

Gambar 7. Pemetaan Kecenderungan Pesawat Tempur TNI AU

Dengan mencermati kekuatan pesawat tempur yangsudah ada terhadap kekuatan udara negara sahabat, makadibuat perbandingan antara pemetaan kecenderungan pesawattempur TNI AU dengan diagram perbandingan maneuverabilitydengan parameter statik yang terlukis pada gambar 8 sebagaiberikut :

Gambar 8. Diagram Perbandingan Maneuverabilitydengan parameter statik

Page 99: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

98 Edisi Juli 2008

Dengan membandingkan antara gambar 7 dengangambar 8 di atas, maka dapat dianalisis bahwa :

a. Kecenderungan pemilihan jenis pesawat tempur diTNI Angkatan Udara lebih dominan jenis pesawat tempurstr ike / interdict ion dan jenis close air support yangdicirikan dengan pemilihan Trush Loading (T/W) yangmoderat dan Wing Loading (W/S) yang agak besar.

b. Kehadiran pesawat Sukhoi baik tipe SU-30 MK, SU-30 KI maupun SU-27 SK secara teknis masih dapat di-”cover” oleh keberadaan kekuatan pesawat tempur MK-53 dan pesawat tempur F-16 dimana Trush Loading (T/W) dan Wing Load ing (W/S) Sukho i yang mas ihmendekati performansi pesawat tempur jenis MK-53dan pesawat tempur jenis F-16.

Setiap pesawat tempur memiliki misi tertentu untukdioperasikan. Dengan memahami misi operasi dari setiappesawat tempur, maka dapat dicari prioritas pemenuhankelangkapan yang harus dimiliki pesawat tempur tersebut.Misi operasi akan memberikan pertimbangan significant warload apa yang pantas dilengkapi untuk menunjang operasiaga r op t ima l pengope ras iannya . Un tuk i t u penu l i smenawarkan sebuah format tentang bagaimana memilahjen is pesawat tempur berdasarkan mis i operas i dankelengkapan yang harus dipenuhi sebagai berikut:

Page 100: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

99Edisi Juli 2008

Tabel 2. Prioritas Pemenuhan Kelengkapanbagi Pesawat Tempur Taktis

Tabel 3. Kriteria Pemenuhan Sarana Pendukungbagi Pesawat Tempur Taktis

Tabel 4. Prioritas Pemenuhan Kelengkapanbagi Pesawat Tempur Hanud

Page 101: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

100 Edisi Juli 2008

Tabel 5. Kriteria Pemenuhan Sarana Pendukungbagi Pesawat Tempur Hanud

Tabel 6. Prioritas Pemenuhan Kelengkapanbagi Pesawat Tempur Strategis

Page 102: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

101Edisi Juli 2008

Tabel 7. Kriteria Pemenuhan Sarana Pendukungbagi Pesawat Tempur Strategis

Dari tabel 2 sampai dengan tabel 7 dapat diperolehgambaran secara detai l tentang bagaimana suatu jenispesawat tempur bisa dinyatakan lebih unggul dibandingkanjenis pesawat tempur baru (yang mau dibeli) atau pesawattempur sejenis.

Tabel pemenuhan kelengkapan dan tabel pemenuhansarana pendukung bagi t iap jenis pesawat tempur akanmenempatkan pesawat tempur pada tingkatan prioritas operasiyang sesuai kebutuhan. Tabel 2, tabel 4 dan tabel 6 akanmenempatkan prioritas performa pesawat tempur sesuaibanyaknya tanda (+) yang mendukung operasi tiap-tiap jenispesawat. Sedangkan tabel 3, tabel 5 dan tabel 7 melukiskanpr ior i tas pemenuhan sarana pendukung yang harusdipersiapkan oleh ”user” atau oleh TNI Angkatan Udara. Ketigatabel tersebut dapat diaplikasikan untuk kriteria pemenuhanpesawat tempur baru atau yang akan dibeli oleh ”user”.

S e d a n g k a n u n t u k m e m b a n d i n g k a n k e m a m p u a noperasi dar i masing-masing pesawat tempur yang ada(yang telah dimil iki TNI Angkatan Udara), maka tabel 3,tabel 5 dan tabel 7 bisa di lengkapi dengan kolom tentang”h is torycal l record” dan tentang ”s t ructura l analys is” .Kolom historycal l record akan member ikan informasipesawat tempur tersebut te lah berapa kal i mengalamihard land ing , to ta l l os t , re t ro f i t ” , atau penghapusansebagai armada udara. Sedangkan kolom ”structura l

Page 103: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

102 Edisi Juli 2008

analysis” akan memberi gambaran tentang berapa prosenus ia s t ruk tur pesawat terhadap ”des ign l i fe ” , apakahs t ruk tu r te lah d i laksanakan ag ing a i rc ra f t , rep lace ,r ivet t ing, correct ion threatment atau berbagai anal is isfat igue pada struktur pesawat.

D e n g a n m e m a h a m i t e n t a n g b a g a i m a n a m a t r i k spr ior i tas pemenuhan pesawat tempur dan bagaimanasarana prasarana pendukungnya te lah d ipenuhi padaenam tabel di atas, maka pemilihan jenis dan misi pesawattempur menjadi lebih optimal baik dari segi pengoperasianmaupun pemeliharaannya.

KesimpulanDengan mengetahui peta posisi kecenderungan pesawat

tempur yang sudah dimiliki, beberapa kegunaan, urgensianalisis ini, maka dapat dibuat serangkaian matriks tabelprioritas pemenuhan pesawat tempur yang memunculkankesimpulan sebagai berikut:

a. Kemajuan Teknologi pesawat udara dirancang untukmemperoleh keuntungan operasional terutama efisiensi energi.

b. Perkembangan teknologi pesawat udara, terus memperbaikisaluran informasi antara penerbang, pesawat dan lingkungan.

c. Teknologi informasi, elektronik, optronik dan teknologiminiaturisasi produk telah mempermudah interface antarapenerbang, pesawat dan lingkungan sehingga informasisemakin cepat, tepat dan mudah.

d. Perberdayaan instansi-instansi terkait serta denganmengikutsertakan seluruh komunitas Litbang angkatan maupunDephan akan diperoleh format baku tentang segala prosesakuisisisi pengadaan pesawat tempur serta l isensi yangmenyertainya.

e. Mempelajar i kecenderungan jenis dan kemampuanmaneuverability pesawat dari Eropa, Rusia dan Amerika akan

Page 104: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

103Edisi Juli 2008

dapat di tentukan pesawat tempur opt imal yang sesuaikebutuhan operasi di TNI maupun TNI Angkatan Udara.

f. Jenis pesawat tempur strike/interdiction dan jenis pesawattempur close air support lebih dominan dipil ih oleh TNIAngkatan Udara yang dicirikan dengan pemilihan Trush Loading(T/W) yang moderat dan Wing Loading (W/S) yang agak besar.

g. Kehadiran pesawat Sukhoi baik tipe SU-30 MK, SU-30 KImaupun SU-27 SK secara teknis masih dapat di-”cover” olehkeberadaan kekuatan pesawat tempur MK-53 dan pesawattempur F-16 dimana Trush Loading (T/W) dan Wing Loading(W/S) Sukhoi yang masih mendekati per formans i pesawattempur jenis MK-53 dan pesawat tempur jenis F-16.h. Mempersatukan persepsi seluruh instansi terkait dalampengadaan pesawat tempur akan diperoleh job descriptionyang jelas tentang kewenangan dan alur pikir yang terarahdalam penentuan akuisisi pesawat tempur yang optimal.

Pengertian

AA : Air to Air atau rudal atapun senjata yangdigunakan untuk menyerang musuh dariudara ke udara.

Advance tactical fighter: Pesawat tempur moderen atau pe-sawat tempur yang canggih teknologinya.

Anti Tank : pesawat tempur yang berfungsi seba-gai penghancur tank lawan.

Air Superiority : pesawat tempur yang berfungsi seba gai patroli udara, buru sergap dan tempur udara.

Close Air Support : pesawat tempur yang berfungsi sebagai dukungan serangan udara jarak dekat.

Defense Suppression: sama pengertiannya dengan interdic-tion.

Fly by wire : sistem pengendalian dicockpit pesawatyang masih menggunakan kabel dalamsistem transmisinya sedangkan fly by

Page 105: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

104 Edisi Juli 2008

light sudah tidak menggunakan kabel melainkan sistem sensor cahaya seba- gai transmisinya.

Hand on Throttle and Stick : sistem pengendalian di cockpitpesawat oleh memudahkan pilot untukmenggerakkannya dengan sistem ba-tang kendali maupun throttle.

Interceptor : pesawat tempur yang berfungsi seba-gai pemburu sergap.

Interdiction : pesawat tempur yang berfungsi sebagaipenyerang sasaran garis belakang ataupelumpuh prasarana pertahanan lawan.

Long Range Bomber : pesawat tempur yang berfungsi sebagaipembom jarak jauh.

Maximum Take Off Weight : berat maksimum suatu pesawatudara pada waktu tinggal landas sertamuatannya yang diijinkan seperti yangditentukan dalam manualnya yang sah.

No Change No Future: tanpa ada perubahan maka tidak akanada masa depan yang lebih baik.

Statically Unstable : tidak stabil statis atau pesawat udaratersebut tidak kaku dalam pergerakannyasehingga lebih lincah di udara.

Stealth : pesawat udara yang sulit dideteksikeberadaannya atau tersembunyi loka-sinya karena tidak terdeteksi oleh lawan.

Strike : pesawat tempur yang berfungsi sebagai “Ground Attack” atau serang sasarandarat.

Thrust Loading :perbandingan antara daya dorong pesa-wat terhadap berat pesawat.

SA : Surface to Air atau rudal atau senjatayang digunakan untuk menyerang musuh dari darat ke udara.

STOL :Short Take Off Landing atau jarak lan-dasan terpendek yang dibutuhkan untuktake off pesawat udara.

Take Off Field Length: panjang landasan yang dibutuhkanuntuk take off pesawat udara.

Page 106: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

105Edisi Juli 2008

Wing Loading : perbandingan antara berat pesawatterhadap luas sayap pesawat tersebut.

VTOL : Vertical Take Off Landing atau Jarakvertical yang dibutuhkan pesawat untuklanding.

Daftar Pustaka

Anderson, John D. Jr., Aircraft Performance and Design,McGraw Hill International Ltd., 1998.

Anon, Data Spesifikasi Pesawat Terbang Milik TNI AngkatanUdara, 2005.

Benjamin Blanchard, Logistic Engineering and Management,Prentice Hall International Series in Industrial and System Engineer-ing, Fourth Edition, 1991.

Catherine D. Scoot (Editor), Aeronautics and Space FlightCollections.

Dislitbangau, Penyelenggaraan Pembinaan KeselamatanPenerbangan Pesawat Udara Militer sebagai realisasi UU Nomor85 tahun 1958, Maret 1991.

Dislitbangau, Kajian tentang Kesiapan TNI Angkatan Udaradalam Menyongsong Kedatangan Pesawat Tempur Sukhoi SU-30KI,Maret 1998.

Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Doktrin TNIAngkatan Udara Swa Bhuwana Paksa, Nomor KEP/3/IV/2007, 9 April2007.

Mabesau, Naskah Sementara Buku Petunjuk Teknis TNI AUtentang Operasi Tempur, Desember 2003.

Peraturan Menteri Pertahanan RI, Pokok-PokokPenyelenggaraan Kelaikan Komoditi Militer Untuk MendukungPertahanan Negara, Nomor PER/19/M/XII/2006, 19 Desember 2006.

Page 107: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

106 Edisi Juli 2008

Said D. Jenie, Prof., Sc.D, Prestasi Terbang Pesawat Udara- Antara Teori dan Operasi, Teknik Penerbangan, ITB, 2000.

Said D. Jenie, Prof., Sc.D, Teknologi Pesawat Udara TempurDitinjau Dari Segi Maneuverability, Teknik Penerbangan, ITB.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003tentang Pertahanan Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004tentang Tentara Nasional Indonesia.

*****

Page 108: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

107Edisi Juli 2008

Organisasi adalah salah satu sistem yang t e rd i r i da r i subs i s t em-subs i s tem yang be r i n te raks i danberhubungan ser ta secara d inamisbergerak ke arah pencapaian tujuanyang telah ditetapkan bersama-samaoleh manajemen organisas i . Faktormanusia yang bekerja di dalam suatuorgan isas i ada lah juga merupakansubsistem, sehingga adalah tugas darip ihak manajemen untuk mengkoor-dinasikan individu-individu dalam sistem

sedemikian rupa sehingga kegiatan yang mereka lakukanmengarah pada pencapaian tujuan dari sistem organisasi.Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) merupakan salahsatu kunci penting dalam keberhasilan suatu organisasi.SDM yang akan menentukan performance organisasi .Sehingga manajemen organisas i tersebut yang harusmengontrol kinerja karyawan agar tercipta goal congruenceantara karyawan dan organisasi. Oleh karena itu pencapaiankepuasan kerja karyawan merupakan hal yang bersifatpenting bagi organisasi. Tingkat absensi yang tinggi, kinerjayang menurun, atau bahkan pemogokan kerja merupakanakibat yang ditanggung oleh organisasi yang mengabaikankepuasan ker ja karyawan yang beker ja d i da lamnya.Sebaliknya, organisasi yang memperhatikan kebutuhan

Pentingnya Kepuasan Kerja(Job Satisfaction)Dalam Organisasi

Oleh : Mayor Adm Wagimo, S.IP, MM(Pabandyarenbut Paban II / Binteman Spersau)

Page 109: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

108 Edisi Juli 2008

karyawannya besar kemungkinan untuk memperoleh humanoutput yang diharapkan yaitu produktifitas yang tinggi, tingkatabsensi yang rendah, tingkat perputaran karyawan (turno-ver) yang rendah serta tingkat kepuasan karyawan yangtinggi (As’ad, 1986).

Tingkat hasil yang dicapai atau output yang dihasilkandalam jangka waktu tertentu oleh suatu organisasi dapatdiperoleh dengan menerapkan beberapa cara yang merekaanggap tepat, antara lain dengan memaksa para karyawanuntuk dapat menghasilkan output yang lebih banyak, tatapiternyata hal ini t idak membawa hasil yang memuaskan.Pekerjaan yang dipaksakan akan membawa hasil yang tidakbaik dan dapat berakibat karyawan merasa tidak puas dalambekerja.

Tidak ada artinya bagi seorang pimpinan organisasiyang mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan(customer)nya, sementara gagal memberikan kepuasankepada karyawannya. Kepuasan karyawan menjadi petunjukdan pendorong motivasi untuk menciptakan langkah kreatifdan inovatif yang dapat membentuk keadaan masa depanorganisasi yang sukses. Kenyataan ini menunjukkan bahwakepuasan karyawan merupakan faktor yang penting bagikelangsungan hidup organisasi untuk ber tahan dalammenghadapi era globalisasi dan era perubahan saat ini.Tulisan ini akan membahas dan menguraikan beberapa halterkait dengan pentingnya kepuasan kerja dan faktor-faktoryang mempengaruhinya.

Pengertian Kepuasan Kerja (Job Satisfaction)Apa sebenarnya kepuasan ker ja ( job sat isfact ion)

karyawan i tu? Untuk mendef in is ikan kepuasan ker jakaryawan sebenarnya tidaklah mudah, karena karyawanmemiliki berbagai macam karakteristik, baik pengetahuan,ke las sos ia l , pengalaman ker ja , pendapatan maupunharapan yang berbeda. Kepuasan kerja merupakan hal yangbersifat individual, sehingga setiap individu mempunyaitingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistemnilai yang dimiliki atau berlaku pada dirinya. Kepuasan kerja

Page 110: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

109Edisi Juli 2008

bersifat sangat relatif, berbeda pada setiap individu karenadipengaruhi oleh banyak aspek. Semakin banyak aspekdalam pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan seseorang,maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakanoleh seseorang tersebut. Sebal iknya bi la aspek-aspekpekerjaan tidak sesuai atau memiliki perbedaan yang cukupbesar, maka akan berakibat munculnya ketidakpuasan yangdirasakan oleh seseorang.

Wexley dan Yukl (1977) dalam As’ad 2001 memberikandefinisi kepuasan kerja karyawan sebagai “is the way anemployee feels about his her job”, definisi ini sejalan dengandefinisi yang disampaikan oleh Greenberg, 2003, bahwakepuasan ker ja adalah s ikap posi t ip dan negat ip dar iindividu terhadap pekerjaannya. Hal ini berarti kepuasankerja merupakan perasaan seorang karyawan terhadappeker jaannya. Sedangkan Stephen P. Robb ins , 1996menambahkan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikapumum terhadap peker jaan seseorang atau merupakanselisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorangpeke r j a dan banyaknya yang mereka yak in i yangseharusnya mereka terima. Perasaan puas dan tidak puasmenuntut adanya interaksi dalam pekerjaan, baik interaksidengan rekan sekerja, atasan l ingkungan kerja, aturandan kebijaksanaan organisasi, kondisi kerja serta hal-hallain yang terkait.

Dari beberapa pengertian tersebut menunjukkan bahwakepuasan ke r j a mence rm inkan pe rasaan seseo rangterhadap pekerjaannya, hal ini nampak dari sikap positipa tau nega t i p yang d i t un jukkan ka ryawan t e rhadappeke r j aannya dan sega la sesua tu yang d ihadap i d il ingkungan ker janya. Kepuasan ker ja merupakan hasi linteraksi manusia dengan lingkungan kerjanya. Sehinggadapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah suatupe rasaan menyenangkan a tau t i dak menyenangkanseorang karyawan terhadap pekerjaannya. Jika harapankaryawan sesuai dengan apa yang dialami dan dirasakan-nya, bahkan mungkin apa yang dialami dan dirasakanmelebihi harapannya sudah dapat dipastikan karyawan

Page 111: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

110 Edisi Juli 2008

tersebut akan merasa puas. Tetapi bila yang dialami dandirasakannya tidak sesuai dengan harapannya, sudah dapatdipastikan karyawan tidak merasa puas. Kepuasan ke r j akaryawan dapat diketahui setelah karyawan melaksanakanpekerjaannya. Dengan kata lain kepuasan kerja karyawanmerupakan evaluasi purna kerja atau hasil evaluasi setelahmembandingkan apa yang dicapai dalam pekerjaan denganharapannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasankerja karyawan adalah hasil (outcome) yang dirasakan atashasi l pekerjaannya, sama atau melebihi harapan yangdiinginkan.

Organ isas i per lu memper t imbangkan penerapankonsep yang mampu menciptakan kepuasan kerja karyawandengan memperhatikan setiap kebutuhan yang spesif ik.Sedangkan mela lu i hubungan atasan bawahan, makapimpinan organisasi harus berusaha mengembangkanhubungan yang erat dengan karyawan, dengan kata lainharus selalu menjaga komunikasi dengan karyawan. Upayaatau t indakan yang harus di lakukan untuk mewujudkankepuasan karyawan, akan efektif apabila pimpinan memilikif i l o so f i , kom i tmen dan ke tu l usan kehendak un tukmemberikan kepuasan kepada karyawan. Standar kepuasankaryawan harus didukung oleh pengukuran kinerja karyawandan karyawan diberi kompensasi berdasar standar tersebut.Oleh karena itu kesenjangan antara standar kepuasankaryawan dengan t indakan nyata yang diberikan dalammewujudkan kepuasan karyawan harus dihilangkan.

Kepuasan Kerja Mempengaruhi KinerjaSe t i ap o rgan i sas i i ng i n ka ryawannya memi l i k i

kemampuan dan kinerja yang t inggi dalam bekerja. Inimerupakan keinginan yang ideal dan wajar bagi organisasi,baik yang berorientasi pada profit maupun non profit sebabbagaimana mungk in organ isas i menja lankan v is i danmis inya untuk mencapai tu juan organisasi , apabi la d idalamnya diisi oleh orang-orang yang tidak berkinerja baik.Akan tetapi , terkadang organisasi t idak mampu mem-bedakan mana karyawan yang produktif dan mana yang tidak

Page 112: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

111Edisi Juli 2008

produktif. Hal ini disebabkan organisasi kurang memilikisense of response yang menganggap karyawan sebagaii nves tas i yang hanya akan member i kan p rov i t abe l .Akibatnya, organisasi menjadikan karyawan tak ubahnyasepe r t i mes in . I r on i snya l ag i mes in t e r sebu t t i dakdipelihara (maintenance) dengan baik. Organisasi lupakalau SDM adalah investasi organisasi yang paling berhargadan bahkan tidak bisa ternilaikan dengan materi yang perludipel ihara agar tetap dapat berkinerja dan bermanfaatdengan baik bagi organisasi.

Pada dasarnya hubungan antara organisasi dengankaryawan adalah hubungan yang saling menguntungkan.Di satu sisi organisasi ingin mendapatkan keuntungan yangoptimal, di sisi lain karyawan menginginkan harapan dankebu tuhan te r ten tu yang harus d ipenuh i o rgan isas i .Simbiosis mutualisme ini yang mendorong keduanya, baikorgan isas i maupun karyawan un tuk memper temukankepentingan, harapan dan aspirasinya secara seimbang.

Untuk menjaga kinerja karyawan agar tetap stabil dankonsisten ada dua faktor yang perlu diperhatikan. Pertama,faktor personal at t r ibutes . Faktor in i seyogianya telahterkontrol pada saat organisasi melakukan rekrutmen.Ket ika melakukan rekrutmen idealnya organisasi te lahmenetapkan minimal requirements yang harus dipenuhioleh calon karyawan sehingga ke depannya organisasi hanyatinggal melakukan training & development.

Masalah-masalah seperti skill, knowledge, ability, mo-tivation, dan lain-lain termasuk bagian dari personal at-tributes. Menurut Maier (1965) dalam buku Psychology inIndus t ry , (da lam As ,ad , 2001) k iner ja (per fo rmance )karyawan merupakan perkalian antara kemampuan (ability)dan motivasi (motivation) atau dirumuskan performance =ability X motivation, sehingga dapat dikatakan karyawanyang personal attributes-nya jelek akan memiliki perform-ance yang jelek pula. Itulah mengapa proses rekrutmenmenjadi hal penting yang perlu dilaksanakan secara fairdan objektif dengan mengedepankan aspek kualitas calonbukan kualitas dukungan.

Page 113: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

112 Edisi Juli 2008

Faktor kedua, aspek-aspek yang dapat memunculkanrasa puas atau tidak puas karyawan terhadap pekerjaannyaatau yang sering disebut dengan kepuasan kerja ( job satis-faction). Yang dimaksud dengan kepuasan kerja adalahbagaimana perasaan karyawan terhadap pekerjaannya(Wexley & Yukl, Organizational Behavior and PersonnelPsychology, 1984 dalam As’ad 2001). Perasaan ini bisabersifat favorable namun bisa juga unfavorable, tergantungbagaimana karyawan menilai aspek-aspek kepuasan kerjaitu sendiri.

Faktor-Faktor Kepuasan KerjaKepuasan kerja merupakan salah satu tolok ukur yang

mendukung tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan.Tanpa adanya kepuasan kerja, karyawan akan bekerja tidaksebagaimana yang diharapkan, yang akhirnya visi danmisinya untuk mencapai tujuan organisasi tidak tercapai.Beberapa aspek dari kehidupan peri laku organisasionaldapat menjadi penyebab timbulnya ketidakpuasan kerjapada dir i karyawan. Stephen P. Robbins, 1996 menge-mukakan empat faktor penting yang mendorong kepuasankerja karyawan, yaitu :

1. Pekerjaan yang secara mental menantang.2. Ganjaran yang pantas.3. Kondisi kerja yang mendukung.4. Rekan sekerja yang mendukung.

Per tama, ada lah peker jaan yang secara menta lmenantang (mentally challenging work), art inya apakahp e k e r j a a n y a n g d i l a k u k a n k a r y a w a n s a a t i n i a d atantangannya atau t idak sama sekal i . Peker jaan yangdirasa t idak menantang akan menimbulkan rasa bosand a l a m d i r i k a r y a w a n , s e b a l i k n y a p e k e r j a a n y a n gtantangannya terlalu berat justru akan menimbulkan rasafrustrasi dan perasaan gagal. Oleh karena itu, pekerjaanyang d iber ikan kepada karyawan hendaknya memi l ik itantangan yang proporsional.

Kedua , adalah ganjaran yang pantas atau imbalan

Page 114: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

113Edisi Juli 2008

yang sesuai (equitable rewards), yang dimaksud rewardmisa lnya ga j i , komis i , bonus, penghargaan dan jugakebijakan promosi. Umumnya karyawan menginginkan gajidan sistem promosi yang adil dan fair. Yang dimaksud adildan fa i r misalnya ada kesesuaian antara gaj i dengantuntutan pekerjaan, skill atau keterampilan, latar belakangpendid ikan, dan sebagainya. Demikian juga masalahpromosi, jangan sampai terjadi karyawan yang tidak out-standing malah mendapat promosi. Jika karyawan menilais i s t em ga j i dan p romos i sudah ad i l dan f a i r, makakemungkinan besar karyawan akan mengalami kepuasandengan peke r j aannya . Umumnya pe rmasa lahanke t i dakpuasan banyak d ip i cu o leh s i s tem ga j i yangdipandang tidak memenuhi rasa keadilan ( inequity) (Wexley& Yukl, 1984 dalam As’ad, 2001).

Ketiga, adalah kondisi kerja yang mendukung (support-ive working condition), yang termasuk ke dalam kondisi kerjamisalnya temperatur, cahaya atau penerangan, meja, kursi,tingkat kebisingan, dan lain-lain. Banyak penelitian yangmengungkapkan bahwa karyawan lebih menyukai kondisipekerjaan yang tidak berbahaya atau merepotkan. Misalnyapenerangan yang terlalu gelap, suhu udara yang panas,tempat duduk yang kurang nyaman. Umumnya karyawanakan senang bekerja dengan fasilitas yang bersih, nyaman,dan dengan alat-alat yang memadai. Hal-hal demikian akanmember i kont r ibus i yang berar t i da lam meningkatkankepuasan karyawan.

Keempat, adalah rekan sekerja yang mendukung (sup-portive colleagues), tidak semua orang yang bekerja hanyauntuk mencari uang, tetapi ada juga orang bekerja dengantujuan memenuhi kebutuhan interaksi sosial (need of affili-ation). Tidak heran, kalau mempunyai rekan kerja yangramah dan kooperatif dapat meningkatkan kepuasan kerja.Bahkan, ada karyawan yang gaj inya keci l namun tetapbertahan pada pekerjaannya karena ia sangat senang denganrekan-rekan kerjanya. Hal demikian berlaku juga denganatasan. Karyawan yang memi l i k i a tasan yang penuhperhatian dan sportif dapat meningkatkan kepuasan kerja

Page 115: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

114 Edisi Juli 2008

karyawan (Wexley & Yukl, 1984 dalam As’ad, 2001).Berbeda dengan pendekatan tersebut, As’ad, 2001,

berpendapat bahwa terdapat banyak faktor yang mem-pengaruhi kepuasan kerja karyawan yang dapat dikelompok-kan menjadi empat kategori, yaitu : faktor psikologis, faktorsosial, faktor fisik dan faktor finansial. Faktor psikologismerupakan faktor yang berhubungan dengan kej iwaankaryawan yang meliputi : minat, ketentraman dalam bekerja,sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan. Faktor sosialmerupakan faktor yang berhubungan dengan interaksisosial, baik antar sesama karyawan, dengan atasannyamaupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya. Faktorfisik merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisifisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi :jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat,perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan,per tukaran udara da lam ruangan, kond is i kesehatankaryawan dan umur. Sedangkan faktor finansial merupakanfaktor- faktor yang berhubungan dengan jaminan sertakesejahteraan karyawan, yang meliputi : sistem dan besar-nya gaji (reward system), jaminan sosial, macam-macamtunjangan, fasilitas yang diberikan dan sistem promosi.

Pentingnya Kepuasan KerjaKepuasan ker ja menjadi hal pent ing karena dapat

memengaruh i k iner ja karyawan (As ’ad , 2001) sebabkaryawan yang memi l i k i kepuasan yang t i ngg i akanmemandang pekerjaannya sebagai hal yang menyenangkan,berbeda dengan karyawan yang memiliki kepuasan kerjarendah, ia akan melihat pekerjaannya sebagai hal yangmen jemukan dan membosankan seh ingga ka ryawantersebut bekerja dalam keadaan terpaksa.

Karyawan yang bekerja dalam keadaan terpaksa akanmemiliki kinerja (performance) yang buruk dibanding dengankaryawan yang beker ja dengan semangat yang t inggi .Apabila organisasi memiliki karyawan yang mayoritas ke-puasannya rendah, dapat dibayangkan tingkat produktivitasorganisasi secara keseluruhan, dan ini akan merugikan

Page 116: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

115Edisi Juli 2008

organisasi. I tulah sebabnya organisasi perlu memper-ha t i kan dera ja t kepuasan karyawannya dengan caramengkaji ulang aspek-aspek yang dapat mempengaruhikepuasan kerja.

Organisasi hendaknya tidak memiliki pemikiran bahwabiaya untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan akanlebih t inggi d ibanding dengan keuntungan yang akandiperoleh. Pemikiran yang demikian merupakan pemikiranyang keliru dan sama sekali tidak benar. Jika hal ini terjadisama artinya organisasi meletakkan bom waktu yang takterduga meledaknya sebab ketidakpuasan karyawan akanmemunculkan reaksi-reaksi negatif yang akan merugikanorganisasi itu sendiri.

Reaksi negatif yang muncul misalnya karyawan seringmangk i r, me lakukan sabotase , men jad i agres i f yangdestruktif, kinerja yang menurun, angka turnover yang tinggi,dan lain-lain. Organisasi yang memiliki angka turnoveryang tinggi mengindikasikan bahwa karyawan tidak betahbekerja di organisasi tersebut. Jika dilihat dari segi eko-nomi tentu organisasi akan mengeluarkan biaya yangcukup besar karena organisasi sering melakukan rekrut-men yang biayanya sangat tinggi. Kepuasan kerja memilikihubungan l angsung dengan pos i t i ve behav io r padapekerjaan. Karyawan yang memiliki kepuasan kerja yangtinggi akan memiliki high performance dari pada karyawanyang tidak puas.

Setelah mel ihat betapa pent ingnya kepuasan ker jabagi organisasi, yang berwenang sebagai decision makerda lam membua t keb i j akan ada lah p ihak mana jemenorganisasi. Jika pihak manajemen merasa ada yang t idakberes dengan kiner ja karyawannya, segera l ihat apakahpenyebabnya masalah kepuasan ker ja atau t idak. Bi lad e m i k i a n s e g e r a l a h b e r t i n d a k , j a n g a n m e n u n g g ukaryawan menjadi t idak produktif sama sekali. Keputusanapa yang akan d iamb i l hendaknya mengacu kepadak e s e i m b a n g a n a n t a r a k e p e n t i n g a n o r g a n i s a s i d a nkepent ingan karyawan. J ika ha l in i d iaba ikan, dapatdipast ikan akan ter jadi inef is iensi pada organisasi .

Page 117: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

116 Edisi Juli 2008

MSDM sebagai faktor kunci dalam keberhasi lanorganisasi harus bisa mengelola organisasinya agar terciptakeseimbangan kepent ingan organisas i dan karyawan.Keseimbangan kepent ingan diper lukan agar karyawanmendapatkan kepuasan kerja yang akan sangat berpengaruhterhadap kinerja (performance)nya dalam organisasi.

Pengertian kepuasan kerja bersifat sangat relatif danind iv idua l , karena set iap ind iv idu mempunyai t ingkatkepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilaiyang dimiliki atau berlaku pada dirinya, sehingga berbedapada setiap individu karena dipengaruhi oleh banyak aspek.

Kepuasan ke r j a ka ryawan sanga t pen t i ng bag iorganisasi karena dapat mempengaruhi kinerja karyawan.Karyawan yang memi l i k i kepuasan yang t ingg i akanmemandang pekerjaannya sebagai hal yang menyenangkan,demikian pula sebaliknya. Oleh karenanya organisasi harusmengelola dan memelihara (maintenance) kepuasan kerjakaryawannya agar kinerjanya baik sehingga visi dan misiorganisasi dapat berjalan untuk mencapai tujuan organisasi.

Daftar Pustaka

As’ad, Moh., Kepemimpinan Efektif dalam Perusahaansuatu Pendekatan Psikologik, Penerbit Liberty, Yogyakarta,1986.

As’ad, Moh., Psikologi Industri : Seri Ilmu Sumber DayaManusia, Liberty, Yogyakarta, 2001.

Dessler, Gary, Human Behavior, Improving Perform-ance at Work, Reston Publishing Co, Inc, Virginia, 1997.

Greenberg, Jerald and Baron, Robert A, Behavior in Or-ganizations, International Edition, Pearson Education, Inc. ,2003.

Page 118: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

117Edisi Juli 2008

Hasibuan, Malayu S.P., Organisasi dan Motivasi: DasarPeningkatan Produktivitas, Bumi Aksara, Jakarta, 1999.

Robbins, Stephen P., Perilaku Organisasi : Konsep.Kontroversi, Aplikasi, PT. Prenhallindo, Jakarta, 1996.

*****

Page 119: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

118 Edisi Juli 2008

Abstrak

S erat ke lapa, rami , dan serbuk kelapa merupakan bahan-bahan alamyang melimpah di Indonesia. Namun,hingga saat ini pemanfaatan dari bahan-bahan tersebut belum cukup optimal.Padahal dengan sifatnya yang dapatd iperbaharu i , bahan sera t a lam in imemi l i k i keunggu lan d iband ingkandengan serat sintetis lainnya, sepertiserat gelas yang t idak dapat d iper-

baharui lagi. Dengan dasar tersebut, maka mulailah dipikirkanuntuk membuat komposit dalam bentuk struktur sandwichdengan bahan dasar serat alam sebagai bahan alternatif yangramah lingkungan. Namun, sandwich yang berbahan dasarserat alam tersebut masih memiliki cukup banyak masalah,mulai dari proses produksi hingga material properti daristruktur sandwich tersebut belum diketahui secara spesifik.Salah satu masalah pada struktur sandwich pada umumnyaadalah saat mener ima pembebanan tekan yang dapatmengakibatkan terjadinya overall buckling.

Kata Kunci : Serat, Serat Kelapa, Rami, Serbuk Kelapa,Struktur Sandwich, Overall Buckling

Uji Eksperimental Beban Tekuk KritisKolom Sandwich Komposit Serat Alam

(Penelitian Awal Pemanfaatan Serat AlamSebagai Bahan Dasar Komposit)

Oleh: Lettu Tek. Henry Prasetyo, ST.(Dosen Golongan VII AAU)

Page 120: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

119Edisi Juli 2008

Material komposit alami mempunyai potensi komersial yangcukup baik untuk dimanfaatkan sebagai material penggantikomposit serat kaca (glass fiber). Dimana hal ini cukupberalasan karena jumlahnya yang melimpah di Indonesia baikyang tumbuh secara l iar di hutan maupun yang sudahdibudidayakan. Sela in i tu , s i fa t bahan in i yang dapatdiperbaharui sehingga memberikan keunggulan lain biladibandingkan dengan serat sintesis. Beberapa bahan alamiyang dapat digunakan sebagai material komposit adalahserabut kelapa, serbuk kelapa, dan rami. Untuk serabutkelapa dan serbuk kelapa merupakan limbah padat daripohon kelapa yang sampai saat ini belum dimanfaatkansecara baik dan optimal di Indonesia sehingga menimbulkanmasalah baru yai tu menjadi sampah yang mencemar ilingkungan. Sedangkan serat rami merupakan serat yangdapat d ipero leh dar i tanaman bud idaya yang banyakdihasilkan di negara ini. Dengan penggunaan bahan bakulimbah padat ataupun tanaman budidaya tersebut sebagaimaterial komposit, maka dapat meningkatkan nilai jualnyadi pasaran. Dengan demikian dapat meningkatkan tarafhidup (perekonomian) para petani. Salah satu aplikasiyang dapat d igunakan dar i mater ia l komposi t serabutkelapa dan rami adalah digunakan sebagai face padastruktur sandwich. Selain serabutnya, serbuk kelapa jugadapat dimanfaatkan menjadi komposit. Serbuk kelapa dapatdibuat menjadi core struktur sandwich dengan cara dicampurdengan material tertentu sebagai matrik. Namun denganadanya keterbatasan kekuatan dan kekakuan yang dimilikioleh core sehingga dapat menyebabkan terjadinya fenomenaketidakstabi lan struktur sandwich . Fenomena tersebutdapat terjadi dalam berberapa modus dimana salah satunyaadalah modus overall buckling. Salah satu material propertiyang perlu diketahui berhubungan dengan modus ini adalahbesarnya beban tekuk kri t is (Pcr) . Dengan mengetahuiha l t e rsebu t , maka dapa t d i ke tahu i sebe rapa besa rkekuatan struktur sandwich yang dibuat apabila memperolehbeban tekan normal terhadap bidang sandwich. Oleh karenaitu, untuk mengetahui ketahanan suatu batang sandwich

Page 121: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

120 Edisi Juli 2008

terhadap fenomena overall buckling, perlu dilakukan suatuanalisis mengenai proses overall buckling pada struktur iniuntuk dapat mengetahui beban tekuk kritisnya.

A. Mekanika Struktur KompositSecara harafiah, kata komposit memiliki pengertian

bahan yang terdiri dari dua atau lebih bahan yang berbedayang d igabung a tau d i campur seca ra mak roskop i s .Perbedaan dengan bahan paduan adalah penggabungannyayang dilakukan secara makroskopis sehingga sifat-sifatbahan pembentuknya masih terlihat yang mana pada jenispaduan (alloy) yang digabung secara mikroskopis, sifat-sifatpembentuknya sudah tidak terlihat lagi. Secara umum, bahankomposit dibangun oleh dua unsur yaitu serat (fiber) danmatriks. Kedua bahan ini memiliki tugas masing-masing yangpada akhirnya berperan dalam menentukan sifat dari bahankomposit yang terbentuk, namun unsur yang paling dominandalam menentukan karakteristik dari bahan komposit adalahserat. Serat inilah yang menahan sebagian besar gaya-gayayang bekerja pada bahan komposit . Sedangkan matr ikmemilki fungsi untuk melindungi dan mengikat serat agardapat beker ja dengan baik. Sesuai dengan fungsinyatersebut, maka serat dipilih dari bahan-bahan yang bersifatkuat dan getas, sedangkan matr iks dipi l ih dari bahan-bahan yang l iat . Namun, fungsi- fungsi tersebut akanmen jad i op t imum apab i la d igabungkan men jad i sa tukesatuan sebagai struktur komposit.

B . Konsep Kestabilan dan KetidakstabilanDalam membangun suatu struktur, salah satu hal yang

penting dan perlu mendapatkan perhatian khusus adalahpada saat struktur mendapatkan pembebanan tekan. Hal iniperlu dikarenakan fenomena yang terjadi lebih rumit danmena r i k b i l a d i band ingkan dengan apab i l a s t r uk tu rmendapa tkan pembebanan ta r i k . Sa lah sa tu con tohsederhana adalah struktur kolom diberi pembebanan tekanseperti terlihat pada gambar 1.

Page 122: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

121Edisi Juli 2008

Gambar 1. Kondisi Keseimbangan Kolom PadaPembebanan Tekan

Dalam kestabilan struktur yang dicari adalah Pcritical (bebantekuk kritis) yang terjadi pada titik stabil netral. Wo merupakanimperfection awal (gangguan awal) akibat proses manufakturseperti geometri yang tidak homogen, komposisi material yangtidak seragam. Adanya imperfection awal (gangguan awal)menyebabkan ketika kolom menerima beban tekan makaÓ.momen yang terjadi tidak sama dengan nol. Akibatnya ketikaÓ.momen yang bekerja tidak sama dengan nol selain beban aksialyang bekerja juga terdapat bending momen yang bekerja padakolom tersebut. Hal ini terlihat pada diagram fasa kestabilandi bawah ini.

Gambar 2. Diagram Batas Fasa Kestabilan dan Ketidakstabilan

Page 123: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

122 Edisi Juli 2008

Definisi dari kelakuan tekuk (buckling) itu sendiri adalahmodus ketidakstabilan dari suatu kesetimbangan yang terjadipada struktur yang berdeformasi karena pembebanan tekan.Struktur belum mengalami ketidakstabilan sampai suatu titikpembebanan tertentu yang disebut beban kritis. Saat bebanmencapai beban kr i t is , adanya sediki t gangguan akanmenyebabkan struktur menjadi tidak stabil.

A. Pembuatan Spesimen PengujianBanyak metode yang dapat digunakan untuk membuat

batang sandwich mulai dari metode yang paling sederhana yaitusecara manual hingga dengan menggunakan mesin produksiyang sudah dilakukan otomatisasi. Beberapa macam carauntuk membuat batang sandwich antara lain:

1. Wet lay up : Menggunakan alat bantu berupa kuas untukmelay-up lapisan adhesive agar merata ke seluruh bagianyang kemudian dikeringkan secara alami.

2. Closed mold : Cetakan dibuat sesuai dengan bentuk akhiryang diinginkan. Lapisan face dan core yang telah diberilapisan adhesive di letakkan ke dalam cetakan. Lalucetakan ditekan dengan benda lain yang lebih berat.

3. Lamination press : Lapisan face, adhesive, dan core yangtelah disusun ditekan dengan pelat dari atas maupun daribawah sambil diberi suhu tinggi. Hal ini dilakukan untukmempercepat proses penyatuan dan pembekuan lapisanadhesive.

4. Autoclave : Lapisan face, adhesive, dan core yang telahdisusun dimasukkan ke dalam cetakan tertutup yangdiinginkan. Setelah itu cetakan tersebut dibuat dalamkeadaan vaccum agar tekanan yang diberikan dapatmerata ke segala arah.

Cara yang akan digunakan untuk membuat spesimenuji ini adalah cara closed mold untuk core dan hand lay-upuntuk pembuatan face. Lapisan muka (face) dan lapisan inti(core) dilekatkan dengan adhesive kemudian ditekan denganbenda lain yang lebih berat. Pengujian dilakukan degan

Page 124: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

123Edisi Juli 2008

menggunakan alat uji tekan dengan kapasitas 800 kN danpenambahan beban di lakukan dengan interval 0.1 kN.Dimensi spesimen yang diuji sesuai dengan gambar 3.5. dibawah in i dan dengan bahan yang di tentukan setelahpengujian masing-masing komponen dari struktur sandwichdilakukan.

Gambar 3. Spesimen Uji Tekan Buckling(a) Tampak Samping; (b) Tampak Depan

B. Uji Tekan Beban Tekuk KritisPengujian tekan bertujuan untuk mengetahui harga

beban kritis suatu material. Material yang diberi beban tekanaksial pada kedua ujungnya pada umumnya akan melendutyang dinamakan buckl ing dan beban tekan pada saatmaterial mulai meledut inilah yang disebut dengan bebantekuk kritis (Pcr). Pada umumnya, buckling terjadi sebelumtegangan t ekan mencapa i t egangan l u l uh ma te r i a l .Pengujian tekan berhubungan erat dengan penggunaantumpuan atau kondisi batas yang digunakan. Ada beberapajen is tumpuan yang dapa t d igunakan , namun da lampengujian kolom sandwich ini digunakan tumpuan berupasimply supported . Metode yang dapat digunakan untukmenentukan beban tekuk kritis pada kolom adalah :

1. Menentukan titik patahan pada kurva beban vs defleksitekan.

2. Menentukan titik patahan pada kurva beban vs defleksitransversal.

Page 125: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

124 Edisi Juli 2008

Pada pengu j ian in i yang akan d i l akukan ada lahpengukuran defleksi transversal sehingga penentuan bebantekuk kritis akan dilakukan sesuai dengan metoda 2.

Gambar 4. Beban Tekan Vs Defleksi Transversal pada Kolom

Gambar 4. menunjukkan hubungan antara bebandengan defleksi transversal yang terjadi pada kolom. Padakurva tersebut terlihat bahwa tit ik patahan tidak terlihatsecara jelas. Oleh karena itu, maka dilakukan ekstrapolasikurva sebelum dan sesudah terjadinya buckling. Bebanyang menunjukkan titik perpotongan hasil ekstrapolasi iniyang dinyatakan sebagai beban tekuk kritis. Metode lain yangd igunakan untuk menentukan beban tekuk kr i t i s dar ipengujian adalah metode southwell yang dapat digunakanuntuk mencari beban krit is pada analisis buckling padastruktur kolom dengan t idak mengabaikan imperfeksi .Beban tekuk kritis diperoleh dari inverse slope dari garisl u rus yang d ipe ro leh da r i da ta ekspe r imen denganpersamaan :

PCR

Beb

an T

ekan

DEFLEKSI TRANSVERSAL

ocr Pslope

P +⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=

1

Page 126: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

125Edisi Juli 2008

Dengan: Pcr = beban tekuk kritisSlope = gradien kemiringan kurva regresi linierPo = beban referensi awal

Untuk memperoleh harga beban tekuk kritis dari kurvabeban vs defleksi, maka diperlukan penentuan range yangtepat terutama di daerah l inier yang dekat dengan t i t ikpatahan pada kurva. Setelah menentukan range tersebut,maka harga beban pada range yang berni la i minimumdijadikan sebagai beban referensi awal yang dinamakan p1.Dimana defleksi yang berhubungan dengan beban referensiawal tersebut dinamakan y1. Selanjutnya harga beban dandefleksi yang terdapat pada range yang telah ditentukantersebut selanjutnya dinamakan p dan y. Sehingga dapatdiambil hubungan antara y-y1 dan y-y1/p-p1. Selanjutnyaregresi l in ier dapat di lakukan untuk memperoleh gar islurus dengan cara memplot defleksi (y-y1) sebagai sumbux dan defleksi / beban (y-y1/p-p1) sebagai sumbu y. Grafikkurva southwell dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 5. Grafik Kurva Southwell

Berdasa rkan pada asums i bahwa , ku rva y vs Pberbentuk seperti hiperbola, dengan garis horizontal P = Pcrsebagai asimtot dimana dengan menggunakan metode yang

P

y

P

y

y-y1/p-p1

y-y1

Slope

Page 127: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

126 Edisi Juli 2008

dikenalkan oleh Southwell, maka dapat dibuat kurva (y-y1)vs (y-y1/p-p1) dimana p-p1 mengukur selisih beban, dan y-y1 mengukur selisih defleksi lateral. Bila asimtot horisontaldapat ditentukan, maka harga beban tekuk kri t is dapatdiketahui atau kemiringan dari kurva y-y1/p-p1 terhadapy-y1 ekivalen terhadap inverse beban kritis (1/Pcr). Regresilinier dapat dilakukan untuk memperoleh hasil yang baik.

C. Data Hasil Pengujian Tekan Kolom SandwichDari hasi l penguj ian tekan yang di lakukan, maka

diperoleh data beban tekuk kritis dan beban rusak untukmodel overall buckling. Tabel 1. di bawah ini menunjukkandata-data hasil pengujian untuk model overall buckling.

Tabel 1. Data Hasil Pengujian Model Overall Buckling

Dalam melakukan pengujian ini, dilakukan penambahanbeban secara bertahap hingga spesimen rusak dan alat ujisudah t i dak dapa t member i kan t ekanan l ag i yangdikarenakan spesimen sudah tidak mampu menahan bebantekan yang diberikan oleh alat uji.

1 45 44.563 55.044

2 27.31 31.645 44.39

3 25.05 28.883 33.737

Rata-rata 32.45 35.03 44.39

Model Overall Buckling (h = 30 mm)

Spesimen Ekstrapolasi(N/mm)

SouthwellMethod (N/

mm)

Beban Rusak(N/mm)

Page 128: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

127Edisi Juli 2008

KesimpulanSetelah melakukan pembuatan spesimen, pegujian,

pengambi lan data , dan ana l is is , maka dapat d iambi lbeberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Salah satu modus buckling yang dapat terjadi padakomposit struktur sandwich adalah modus overall buckling.

b. Penentuan nilai beban tekuk kritis dapat didekati denganmetode southwel l dan ekst rapo las i d imana keduanyamenun jukkan n i l a i besa ran yang mendeka t i an ta rakeduanya.

c . Pengaruh delaminasi awal yang dikarenakan oleh ikatanyang kurang ba ik antara face dan core ser ta prosespembuatan yang kurang sempurna berkontr ibusi besarterhadap penurunan besaran beban tekuk kr i t is kolomsandwich.

Guna peningkatan kekuatan dari struktur sandwich,maka d iper lukan pembahasan leb ih lan ju t mengena ipeningkatan ikatan antara serat dan matrik khususnya untukbahan serat kelapa/epoxy yang di lakukan secara f is ikmaupun kimiawi sehingga mampu dihasilkan suatu strukturyang kuat dan ringan dimana hal ini merupakan syaratpenting suatu material pesawat terbang.

Daftar Pustaka

Aseno, Ad i . , “Anal is is Beban Tekuk Kr i t i s Ko lomSandwich Kompos i t -Or tho t rop ik ” , Depar temen Tekn ikPenerbangan ITB, Bandung, 1998.

Jarnoko, Setyo, “Analisis Beban Tekuk Kritis KolomSandwich Komposit dengan Delaminasi Antara Face dan

Page 129: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?

ANGKASA CENDEKIA

128 Edisi Juli 2008

Core”, Departemen Teknik Penerbangan ITB, Bandung,2004.

Kurnia, Asep, “Analisis Tegangan Pada SambunganModel Piano Pada Sayap Pesawat Struktur Komposit ” ,Departemen Teknik Penerbangan ITB, Bandung, 2007.

Abdullah, Dawam, A.H., “Pemilihan Serat Alam danAnalisis Pengaruh Perlakuan Silane Terhadap KekuatanGeser Komposit Serat Alam / Poliester”, Program Studi Ilmudan Teknik Material, Fakultas Teknologi Industri, ITB, 2006.

F.S . , D ian , “ Ana l i s i s Beban Tekuk K r i t i s Ko lomSandwich Komposit Serat Alam Menggunakan PendekatanElemen Hingga Dua Dimensi (2D) ”, Departemen TeknikPenerbangan ITB, Bandung, 2007.

Chajes, Alexander., “Principles of Structural StabilityTheory”, Prentice-Hall Inc., New Jersey, 1974.

Had i , B .K . , “Buck l ing and Wr ink l ing Ana lys is o fDebonded Sandwich Structure”, Sandwich Construction 5Vol. 1, Zurich, 2000.

Hadi, B.K., “Diktat Kuliah PN-336 Mekanika StrukturKomposit”, Penerbit ITB, Bandung, 2000.

S inger, J . , A rbocz , J . and We l le r, T. , “Buck l i ngExperiments : Experimental Methods in Buckling of Thin-Walled Structutes”, John Wiley & Sons Ltd., England, 1998.

Ridha, Muhammad and Dirgantara, Tatacipta, “BoxCompression Testing of KSCCB’s C-48 Boxes”, LightweightStructure Research Group ITB, Bandung, 2007.

P. , Co rn i sh , “High Dens i t y Po l yu re thane FoamTechnical Information”, Cape Modern JV, Australia, 1996.

*****

Page 130: ANGKASA CENDEKIA - tni-au.mil.id filePeningkatan logistik dalam hal strategi dan taktik dipertimbangkan secara seksama berdasarkan pertanyaan tentang kapan dan dimana perang akan dilaksanakan?