angina askep

12
ANALISA DATA NO DATA ETIOLOGI MASALAH DIAGNOSA KEPERAWATAN 1 Ds : - Klien mengatakan nyeri pada dada Skala nyeri 7-8 seperti ditekan. - Klien mengatakan sesak nafas sejak ± 4 bulan lalu - Klien mengatakan dadanya terasa tertekan atau nyeri substernal. Do : - Klien tampak meringis - Klien tampak memegang bagian yang nyeri skemia miokard !yeri !yeri akut b"d iskemia miokard #akultas Kepera$atan %nika De &a Salle 'anado

Upload: vinny-vinny-twittiebittie-winnie-the-pooh

Post on 05-Oct-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Asuhan Keperawatan Angina

TRANSCRIPT

ANALISA DATA

-----------------------------

-

ANALISA DATANODATAETIOLOGIMASALAHDIAGNOSA KEPERAWATAN

1Ds :

Klien mengatakan nyeri pada dadaSkala nyeri 7-8 seperti ditekan. Klien mengatakan sesak nafas sejak

4 bulan lalu Klien mengatakan dadanya terasa tertekan atau nyeri substernal.Do :

Klien tampak meringis Klien tampak memegang bagian yang nyeri Klien tampak gelisah Klien tampak sesak

Klien berkeringat dingin

Keadaan ekstremitas dingin Adanya spasme arteri coroner, jari tampak putih. Adanya hipoksia, ditandai sianosis, kulit tampak kebiruan. Dibagian ekstremitas atas dan bibir.

TTV : TD 160/100 mmHg, nadi 110 /menit, respirasi 30x /menit, suhu 37o C Keadaan umum: kesadaran composmentis, terpasang cvp.

Klien menggunakan O2 = 3lpm Capilary Refilling >5 detik

Iskemia miokard

Nyeri

Nyeri akut b/d iskemia miokard

2Ds :

Klien mengatakan takut terhadap penyakitnya yang akan mengakibatkan kematian.

Klien mengatakan cemas dengan penyakitnya yang menyebabkan ia tidak dapat mencari nafkah

Do :

Klien tampak murung

Klien tampak cemas

Takikardia Nadi 110 x/menit Respirasi : 30x/menit

Tekanan darah : 160/100 Reaksi dari penyakit

Ansietas

Ansietas b/d reaksi dari penyakit.

3Ds :

Klien mengatakan tidak mengetahui informasi mengenai penyakit yang dideritanya.

Klien bertanya-tanya seputar penyakit yang ia derita.

Do :

Klien tampak bingung dengan penanganan perawatan Klien tidak mengetahui informasi apapun tentang penyakitnya saat ditanya oleh perawat.Kurangnya informasi tentang penyakit

Kurang pengetahuanKurang pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang penyakit.

DIAGNOSA

KEPERAWATANTUJUAN & KRITERIA

EVALUASIINTERVENSIRASIONAL

Resiko penurunan curah jantung b/d hipertiroidtidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung.Ds :

Klien mengatakan nyeri pada dada

Skala nyeri 7-8 seperti ditekan. Klien mengatakan sesak nafas sejak

4 bulan lalu

Klien mengatakan dadanya terasa tertekan atau nyeri substernal.Do :

Klien tampak meringis

Klien tampak memegang bagian yang nyeri

Klien tampak gelisah

Klien tampak sesak

Klien berkeringat dingin

Keadaan ekstremitas dingin Adanya spasme arteri coroner, jari tampak putih. Adanya hipoksia, ditandai sianosis, kulit tampak kebiruan. Dibagian ekstremitas atas dan bibir.

TTV : TD 160/100 mmHg, nadi 110 /menit, respirasi 30x /menit, suhu 37o C Keadaan umum: kesadaran composmentis, terpasang cvp.

Klien menggunakan O2 = 3lpm Capilary Refilling >5 detik

Tujuan :

Setelah diberikan tindakan keperawatan, diharapkan nyeri pasien berkurang/ teratasi.

Kriteria hasil: Klien menyatakan/menunjukan nyeri berkurang sampai hilang. Skala nyeri 0-3.Klien melaporkan episode angina menurun dalam frekuensi durasi dan beratnya.

Mandiri

1. Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat dengan cepat bila terjadi nyeri tak tertahankan.Nyeri dan penurunan curah jantung dapat merangsang sistem saraf simpatis untuk mengeluarkan sejumlah besar norepineprin, yang meningkatkan agregasi trombosit dan mengeluarkan trombokxane A2. Ini vasokonstriktor poten yang menyebabkan spasme arteri koroner yang dapat mencetus, mengkomplikasi dan /memperlama serangan angina memanjang. Nyeri tidak bisa ditahan menyebabkan respon vasovagal, menurunkan TD dan frekuensi jantung.

2. Pantau skala nyeri. Skala nyeri 0-10Membantu dalam menentukan managemen nyeri

3. Ajarkan teknik relaksasiMembantu mengurangi rasa nyeri.

4. Identifikasi terjadinya faktor pencetus, bila ada: frekuensi, durasi, intensitas dan lokasi nyeri.Membantu membedakan nyeri dada dini dan alat evaluasi kemungkinan kemajuan menjadi angina tidak stabil (angina stabil biasanya berakhir 3 sampai 5 menit sementara angina tidak stabil lebih lama dan dapat berakhir lebih dari 45 menit.

5. Evaluasi laporan nyeri pada rahang, leher, bahu, tangan atau lengan (khusunya pada sisi kiri).

Nyeri jantung dapat menyebar contoh nyeri sering lebih ke permukaan dipersarafi oleh tingkat saraf spinal yang sama.

6. Letakkan pasien pada istirahat total selama episode angina.

Menurunkan kebutuhan oksigen miokard untuk meminimalkan resiko cidera jaringan atau nekrosis.

7. Tinggikan kepala tempat tidur bila pasien napas pendek

Memudahkan pertukaran gas untuk menurunkan hipoksia dan napas pendek berulang.

8. Pantau kecepatan atau irama jantung

Pasien angina tidak stabil mengalami peningkatan disritmia yang mengancam hidup secara akut, yang terjadi pada respon terhadap iskemia dan atau stress

9. Pantau tanda vital tiap 5 menit selama serangan angina

TD dapat meningkat secara dini sehubungan dengan rangsangan simpatis, kemudian turun bila curah jantung dipengaruhi. Takikardi juga terjadi pada respon terhadap rangsangan simpatis dan dapat berlanjut sebagai kompensasi bila curah jantung turun.

10. Pertahankan tenang , lingkungan nyaman, batasi pengunjung bila perluStres mental atau emosi meningkatkan kerja miokard

11. Berikan makanan lembut. Biarkan pasien istirahat selama 1 jam setelah makan

Menurunkan kerja miokard sehubungan dengan kerja pencernaan, manurunkan risiko serangan angina

Kolaborasi :

12. Berikan antiangina sesuai indikasi : Nitrogliserin: sublingual

Nitrigliserin mempunyai standar untuk pengobatan dan mencegah nyeri angina selam lebih dari 100 tahun

13. Lanjutkan tablet, kaplet, salep transmukosa, tablet kunyah ( kerja panjang).Menurunkan frekuensi dan beratnya serangan dengan menghasilkan vasodilatasi panjang.

14. Penyekat betaMenurunkan angina dan menurunkan kerja jantung.

15. Morfin sulfatAnalgesic narkotik poten yang telah banyak memberi efek menguntungkan.

16. Pantau perubahan seri EKGIskemia selama serangan angina dapat menyebabkan depresi segmen ST atau peninggian dan inverse gelombang T.

1. Ansietas b/d reaksi dari penyakit.Ds :

Klien mengatakan takut terhadap penyakitnya yang akan mengakibatkan kematian.

Klien mengatakan cemas dengan penyakitnya yang menyebabkan ia tidak dapat mencari nafkah

Do :

Klien tampak murung

Klien tampak cemas

Takikardia Nadi 110 x/menit Respirasi : 30x/menit TD: 160/100Tujuan :

Setelah diberikan tindakan keperawatan, diharapkan ansietas pasien turun sampai tingkat yang dapat diatasi.

Kriteria hasil :

Pasien menyatakan kesadaran perasaan ansietas dan cara sehat sesuai

Pasien menunjukkan strategi koping efektif/keterampilan pemecahan masalah, pasien

melaporkan ansietas menurun sampai tingkat yang dapat diatasi.

Mandiri

1. Jelaskan tujuan tes dan prosedur, contoh tes stress.Menurunkan cemas dan takut terhadap diagnosa dan prognosis.

2. Tingkatkan ekspresi perasaan dan takut,contoh menolak, depresi, dan marah.3. Berikan pasien istirahat episode angina

Perasaan tidak ekspresikan dapat menimbulkan kekacauan internal dan efek gambaran diri.

4. Dorong keluarga dan teman untuk menganggap pasien sebelumnyaMeyakinkan pasien bahwa peran dalam keluarga dan kerja tidak berubah.

Kolaborasi :

5. Berikan sedatif, tranquilizer sesuai indikasi.Mungkin diperlukan untuk membantu pasien rileks sampai secara fisik mampu untuk membuat strategi koping adekuat

2. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang penyakit.

Ds :

Klien mengatakan tidak mengetahui informasi mengenai penyakit yang dideritanya.

Klien bertanya-tanya seputar penyakit yang ia derita.

Do :

Klien tampak bingung dengan penanganan perawatanTujuan:

Setelah diberikan tindakan keperawatan, diharapkan pengetahuan pasien bertambah.

Kriteria hasil:

Pasien menyatakan pemahaman kondisi/proses penyakit dan pengobatan.

Klien berpartisipasi dalam program pengobatan serta

melakukan perubahan pola hidup

1. Kaji ulang patofisiologi kondisi. Tekankan perlunya mencegah serangan angina.

Pasien dengan angina membutuhkan belajar mengapa hal itu terjadi dan apakah dapat dikontrol. Ini adalah focus manajemen terapeutik supaya menurunkan infark miokard.

2. Berikan penkes dan informasi kepada klien mengenai penyakitnya.Meningkatkan pengetahuan klien.

3. Dorong untuk menghindari faktor/situasi yang sebagai pencetus episode angina, contoh: stress emosional, kerja fisik, makan terlalu banyak/berat, terpajan pada suhu lingkungan yang ekstrem.

Dapat menurunkan insiden /beratnya episode iskemik.

4. Kaji pentingnya control berat badan, menghentikan merokok, perubahan diet dan olahraga.

Pengetahuan faktor resiko penting memberikan pasien kesempatan untuk membuat perubahan kebutuhan.

5. Tunjukan/ dorong pasien untuk memantau nadi sendiri selama aktivitas, jadwal/ aktivitas sederhana, hindari regangan.

Membiarkan pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang dapat dimodifikasi untuk menghindari stress jantung dan tetap dibawah ambang angina.

6. Diskusikan langkah yang diambil bila terjadi serangan angina, contoh menghentikan aktivitas, pemberian obat bila perlu, penggunaan teknik relaksasi.

Menyiapkan pasien pada kejadian untuk menghilangkan takut yang mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan bila terjadi serangan.

7. Kaji ulang obat yang diresepkan untuk mengontrol/mencegah serangan angina.

Angina adalah kondisi rumit yang sering memerlukan penggunaan banyak obat untuk menurunkan kerja jantung, memperbaiki sirkulasi koroner, dan mengontrol terjadinya serangan.

8. Tekankan pentingnya mengecek dengan dokter kapan menggunakan obat-obat yang dijual bebas.

Obat yang dijual bebas mempunyai potensi penyimpangan.

RENCANA KEPERAWATAN/Nama Klien : Tuan A

PELAKSANAAN & EVALUASI

Hari/

TglDxJamIMPLEMENTASIEVALUASI

Selasa, 16/april-20131

08.00 09.00

10.00

10.30

11.45 Memantau tanda-tanda vital.Hasil = TD160/100, nadi 110x /menit, Rr 30x /menit, suhu 37o C. Memantau skala nyeri.

Hasil : Skala nyeri 4-6

Menganjurkan pasien untuk memberitahu perawat dengan cepat bila terjadi nyeri tak tertahankan.

Mengajarkan teknik relaksasi

Hasil: Klien dapat mengikuti dengan baik dan mempraktekan sendiri teknik relaksasi. Meninggikan kepala tempat tidur (mengatur posisi yang nyaman) posisi semi fowler. Memantau perubahan seri EKG

Hasil : sinus takikardia Memberikan makanan lembut. Membiarkan pasien istirahat selama 1 jam setelah makan

Memberikan obat antiangina : Nitroglycerin Mempertahankan tenang, lingkungan nyaman, batasi pengunjung bila perlu.

S :

Klien mengatakan bahwa nyeri berkurang setelah meninggikan kepala tempat tidur dan melakukan teknik relaksasi. Klien mengatakan nyeri berkurang setelah diberikan obat antiangina : Nitroglycerin Skala nyeri 4-6O:

Klien terlihat sedang tidur. Klien tampak mengikuti dengan baik dan mempraktekkan sendiri teknik relaksasi.

Klien tampak masih memegang area nyeri. TD160/100, nadi 110x /menit, Rr 30x /menit, suhu 37o C . Hasil EKG : sinus takikardiaA:

Masalah belum teratasi.P:

Lanjutkan intervensi 2, 7, 9, 10, 12, 16

212.45 Menjelaskan tujuan tes dan prosedur, contoh tes stress. Hasil : Klien mengatakan mengerti dengan tes dan prosedur yang dijelaskan. Anjurkan pasien menghindari stres Mendorong keluarga dan teman untuk menganggap pasien sebelumnya.Hasil : Keluarga dan teman-teman klien turut mensupport proses perawatan diri klien.S :

Klien mengatakan merasa legah setelah mengekspresikan perasaannya.

Klien mengatakan merasa senang jika ada keluarga dan temannya yang datang. Klien mengatakan mengerti dengan tes dan prosedur yang dijelaskan.O :

Klien tampak senang melihat keluarga dan teman-temannya. Keluarga dan teman-teman klien turut mensupport proses perawatan diri klien.A :

Masalah teratasiP :

Intervensi dihentikan

314.0014.30 Memberikan penkes dan informasi kepada klien mengenai penyakitnya. Yaitu tentang penyakit angina, pengertian, tanda dan gejala, cara mencegah/menghindari terjadinya serangan angina dan tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi serangan angina contoh melakukan teknik relaksasi, memantau nadi sendiri selama aktivitas, mengontrol berat badan dan diet.

Respon : Klien mengatakan mengerti dengan jelas penkes yang diberikan oleh perawat. Klien sudah tidak bertanya-tanya tentang penyakitnya. Mengevaluasi apakah klien sudah mengerti tentang cara memantau nadi selama aktifitas, mengontrol diet dan berat badan.

Hasil : Klien mengatakan mengerti tentang cara memantau nadi selama aktifitas, mengontrol diet dan berat badan. Klien tampak mempraktekkan cara mengontrol nadi.

Mengevaluasi apakah klien sudah bisa mempraktekkan cara mencegah/menghindari terjadinya serangan angina dan tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi serangan angina.Hasil : Klien sudah bisa mempraktekan cara mencegah/menghindari terjadinya serangan angina dan tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi serangan angina yaitu dengan teknik relaksasi dan menghentikan aktivitas.

S :

Klien mengatakan mengerti dengan jelas penkes yang diberikan. Klien mengatakan mengerti tentang cara memantau nadi selama aktifitas, mengontrol diet dan berat badan. Klien mengatakan mengerti tentang cara mencegah/menghindari terjadinya serangan angina dan tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi serangan anginaO :

Klien tampak mengerti dan tidak bertanya-tanya tentang penyakitnya. Klien tampak mempraktekkan cara mengontrol nadi. Klien sudah tidak bertanya-tanya tentang penyakitnya. Klien sudah bisa mempraktekkan cara mencegah/menghindari terjadinya serangan angina dan tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi serangan angina yaitu dengan teknik relaksasi dan menghentikan aktivitas.A :

Masalah teratasi

P :

Intervensi dihentikan

Rabu, 13/April-2013108.00

09.00

10.00

11.30

14.00 Memantau TTV

Hasil : TD 120/80 mmHg, respirasi 20x /menit, suhu 37oC, nadi 100x /menit.

Memantau skala nyeri. Skala nyeri 5-6. Meninggikan/ kepala tempat tidur. Posisi semi fowler.

Memantau perubahan seri EKG.

Hasil : Sinus takikardia

Memberikan makanan lembut. Membiarkan pasien istirahat selama 1 jam setelah makan

Memberikan obat antiangina : Nitroglycerin Mempertahankan tenang, lingkungan nyaman, batasi pengunjung bila perlu.S :

Klien Mengatakan nyeri semakin berkurang. Skala nyeri 5-6.O :

Klien tampak tidur rileks dan wajah tampak legah/tidak meringis.

Hasil EKG : Sinus Takikardia

TTV :

TD 120/80 mmHg, respirasi 20x /menit, suhu 37oC, nadi 100x /menit.

A :

Masalah belum teratasi

P :

Lanjutkan intervensi 2, 7, 9, 10, 12, 16

Nama Mahasiswa i : Kelompok IIINIM : 12061116-12061128

Fakultas Keperawatan Unika De La Salle Manado