askep angina pektoris
DESCRIPTION
asuhan keperawatanTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGANGANGGUAN KARDIOVASKULER
SEHUBUNGAN DENGAN ADANYA ANGINA PEKTORIS
-
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH II
DI SUSUN OLEH DIAN RAMDHAN ERY YUSUF KURNIAWAN SRI DAYU NYAI AISYAH RINI AGUSTINA MARTI SUMARTI
TAHUN AKADEMIK2002 / 2003
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT serta sallawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjunan Nabi besar Muhamad SAW serta keluarganya karena berkat Rahmat dan
1
inayahnya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini kami berharap agar dapat menerapkan ilmu kesehatan ini umumnya untuk semua yang terlibat dibidang kesehatan.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pengajar / dosen mata kuliah keperawatan medikal bedah II yang telah membimbing kami. Serta kami tunggu untuk saran dan kritik yang membangun agar pembuatan makalah selanjutnya agar lebih baik dari sebelumnya.
Sukabumi, 26 september 2002
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………
1
DAFTAR ISI …………………………………………………………
2
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Pembatasan masalah1.3 Tujuan1.4 Ruang lingkup
……………………………………………………………………………………………………………………
3344
2
……………………………………………………………………………………………………………………
BAB II ISI2.1 Pengertian2.2 Etiologi & resiko2.3 klasifikasi2.4 Patofisiologi2.5 Tanda dan gejala2.6 Prosedur diagnostik2.7 Manajemen medik 2.8 Komplikasi
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………………..
567811121213
BAB III Rencana Askep ………………………………………………………..
BAB IV PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran
……………………………………………………………………………………………………………………
1414
Daftar Pustaka …………………………………………………………
15
3
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalahAngina pektoris adalah suatu gejala yang timbul sebagai akibatketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokardial, dan paling sering disebabkan oleh ketidakmampuan arteri koronaria yang ateroskerotik untuk melakukan perfusi jantung di bawah peningkatan konsumsi aksigen miokardial.
Angina pektoris terjadi juga pada pasien dengan arteri koronaria yang tampaknya normal yang mengalami peningkatan kerja miokardial akut / kronik seperti stenosis aorta, hipertensi, atau kardiomiopati hipertropik dsan penurunan suplai seperti anemia.
1.2 Pembatasan masalahDalam pembuatan makalah ini kami membatasi masalah yang akan kami bahas angina pektoris yang meliputi pengertian, etiologi dan resiko, klasifikasi, patofisiologi dampak terhadap sistem lain, tandan dan gejala spesifik, prosedur diagnostik, manajemen medis, komplikasi, dan konsep asuhan keperawatan.
1.3 TujuanMakalah ini kami buat berdasarkan tujuan yang ingin kami capai :
4
- Tujuan umum : Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami penyakit atau kelainan jantung yang diakibatkan oleh angina pektoris serta dapat membekali diri dengan ilmu yang berhubungan dengan penyakit angina pektoris.
- Tujuan Khusus : Agar mahasiswa dapat menyebutkan batasan penyakit Angina pektoris meliputi : pengertian, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, dampak terhadap sistem yang lain, tanda dan gejala, prosedur diagnostik, manajemen medis serta membuat rencana asuhan keperawatan serta menentukan asuhan keperawatan, pengkajian sampai dengan perencanaan.
1.4 Ruang lingkupRuang lingkup pembuatan makalah ini meliputi- kata pengantar - Daftar IsiBab I PendahuluanBab II isiBab III Asuhan keperawatanBab IV Kesimpulan dan Saran- Daftar Pustaka
BAB IIANGINA PEKTORIS
2.1 Pengertian Angina pektoris timbul sebagai akibat ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen miokardial dan paling
5
sering disebabkan oleh ketidakmampuan arteri koronaria yang aterosklerotik untuk melakukan perkusi jantung dibawah peningkatan konsumsi oksigen yang miokardial ( kebutuhan ) “ Buku saku kardiologi edisi 3 “
Angina pektoris adalah serangan sakit berat pada jantung ‘ Angina pektoris ini sendiri bukan penyakit, melainkan sebuah gejala penyakit. Rasa sakit hebat di dada bisa merupakan akibat berbagai hal kecuali kurangnya arus darah ke otot jantung “ kamus kesehatan “.
Angina pektoris adalah nyeri dada paroxymal, sering menyebar kelengan terutama lengan kiri, biasanya akibat gangguan suplai oksigen ke otot jantung, yang dipercepat oleh usaha. “ Kamus saku Kedokteran Dorland “
Angina pektoris adalah nyeri dada yang biasanya di bawah tulang dada dan timbul setelah olah raga, kekecewaan emosional, atau makan terlalu banyak pada orang yang mempunyai gangguan jantung “ Buku pintar kesehatan “.
2.2 Etiologi dan ResikoEtiologi angina pektoris adalah yaitu darah yang menuju otot jantung tidak mencukupi, hal itu disebabkan oleh :- Penyakit Arteri Koroner yang disertai sumbatan sebagian
atau penyempitan arteri yang memperdarahi jantung.- Anemia- Kelenjar tiroid yang bekerja terlalu aktif- Penyakit katup jantung, Resiko Angina Pektoris bertambah parah apabila :
> merokok> Tekanan Darah Tinggi
6
> Kadar Kolesterol darah Tinggi> Kegemukan Obesitas> Perubahan Gaya hidup> Diabetes Melitus> Keturunan> Keletihan Bekerja Stress
Pemaparan Suhu dingin Berangin
2.3 KlasifikasiAngina Pektoris diklasifikasikan menjadi :a. Angina Khas ( Stable Angina )
Yaitu perasaan tidak nyaman, tekanan berat atau perasaan di peras dan bukan suatu nyeri serign digambarkan sebagai perasaan terbakar atau tajam. Angina Khas ini sering terjadi pada daerah subtermal, prekordium atau epigastrium, dan menyebar ke tangan kiri rahang dan leher. Keadaan ini juga menyerang beberapa menit dan jarang terjadi lebih dari 30 menit.
b. Angina tidak stabil ( unstable Angina )Yaitu sebagai akibat saling mempengaruhi anatara penyakit arteri koronaria yang bervariasi dan faktor-faktor dinamis yang hampir tersumbatnya koronaria secara intermitten. Penyebaran nyeri dada pada angina tak stabil ini dapat mirip dengan angina khas, walaupun sering kali
7
lebih kuat daripada angina Khas. Angina tak stabil berlangsung lebih lama dari angina khas bahkan sampai beberapa jam dan terjadi pada malam hari.
c. Angina VarianAngina Varian sering disebut Angina Printmental dan angina inversal. Angina Varian sering terjadi pada saat istirahat, serangan cenderung pada pagi hari. Angina Varian merupakan hasil dari spasme arteri koronaria atau dapat berhubungan dengan elevasi segmen SI EKG.
d. Nocturnal AnginaAngina ini terjadi pada malam hari dan mungkin berhubungan dengan tidur REM yang bersamaan dengan mimpi.
e. Angina dekubitusKeadaan ini sering terjadi pada saat berbaring, duduk, atau berdiri
f. Intracable AnginaMerupakan Angina Khronis yang tidak berespon terhadap Intervensi.
g. Postinfanction AnginaPostinfanction Angina terjadi sesudah miokard infark, jika sisa iskemi dapat menyebabkan episode Angina.
2.4 PatofisiologiDalam keadaan normal arteri koronaria mensuplai miokardium dengan darah, untuk memenuhi kebutuhan metabolisme selama jantung bekerja. Kerja jantung bekerja efisien bila melakukan perkusi miokard dalam keadaan
8
diastole. Jika jantung memerlukan banyak darah maka arteri akan berdilatasi. Jika pembuluh darah mengeras dan tersumbat itu diakibatkan plaque aterosklerosis, pembuluh akan kehilangan kemampuan untuk berdilatasi dalam rangka memenuhi kebutuhan jantung dengan darah tambahan. Karenanya darah tidak dapat di suplai miokardium untuk beban kerja yang normal. Plaque arterosklerosis mengandung trombosit, fibrin, dan debris sel. Agregasi trombosit melepaskan prostaglandin yang dapat menyebabkan spasme pembuluh darah. Hal ini terjadi terus menerus akibat trombosit yang menyentuh permukaan kasar pembuluh darah.
Iskemia miokardium berkembang apabila suplai darah melalui arteri koronaria atau oksigen darah tidak adekuat untuk memenuhi permintaan metabolisme gangguan pada arteri koronaria, sirkulasi darah dapat menurunkan suplai.
Aterosklerosis menyebabkan penyempitan arteri koronaria, akan meningkatkan tahanan terhadap aliran, dan spasme arteri dapat meningkatkan resistensi.
Gangguan sirkulasi meliputi hypotensi, stenosis atau insufisiensi aorta. Hypotensi dapat diakibatkan oleh anestesi spinal, obat anti hypertensi, kehilangan darah / faktor lain yang menyebabkan penurunan arus balik ke jantung. Stenos atau insufisinesi aorta berhubungan dengan anomali kongenital atau proses infeksi yang menyebabkan keturunan tekanan pengisian pada arteri koronaria. Gangguan darah meliputi Anemia, Hypoksemia, dan Polyrhtmia. Aliran oksigen ke miokardium menurun pada anemia dan htpoksemia.
9
Polyctmia menyebabkan viskositas darah menyebabkan perlambatan aliran darah arteri koronaria. Kebalikan dari suplai adalah peningkatan permintaan dapat terjadi pada jantug. Kondisi yang menyebabkan peningkatan pada miokardium termasuk kondisi yang menimbulkan peningkatan curah jantung dan kondisi yang menyebabkan peningkatan kebutuhan miokardium terhadap oksigen. Kondisi yang membutuhkan peningkatan curh jantung di antaranya latihan , emosi , pemasukan sejumlah makanan, anemia dan hypertiroid.
Kondisi yang menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen miokardium meliputi kerusan miokardium, hipertensi miokardium, stenosis dan insufisiensi aortam hypertensi diastolik, thyrotoxicosis, emosi yang kuat dan kerja berat. Kerusakan miokardium tidak mampu menggunakan oksigen sebagaimana mestinya. Sedangkan hypertropy miokardium memerlukan peningkatan suplai darah dan penambahan oksigen stenosis dan insufisiensi aorta serta hypertensi diastolik menyebabkan jantung bekerja lebih keras. Thyroxicosis meningkatkan konsumsi oksigen. Akhirnya emosi yang kuat dan kerja keras meningkatkan kebutuhan oksigen jantung dan tubu.
Miokard infark terjadi apabila ada perubahan baik suplai maupun permintaan. Dalam keadaan istirahat supali oksigen adequat, tapi jika beraktifitas muncul peningkatan kebutuhan oksigen adequat. Jika arteri koronaria mengalamai sumbatan dalam 10 detik, sel miokard menjadi iskemik. Setelah beberapa menit iskemia fungis pompa jantung menurun.
10
Penurunan pompa ini terjadi karena sel miokard yang sistemik memerlukan banyak oksigen dan Glukosa. Sel mengubah metabolisme menjadi anaerob yang akan menghasilkan asam laktat sebagi produk sampah dari permbentukan energi. Penumpukan asam laktat menyebabkan timbulnya rasa sakit Angina pektoris yang bersifat sementara , berlangsung antara 3 – 5 menit. Jika aliran ini mengalami perbaikan maka tidak akan terjadi kerusakan miokardium yang menetap.
2.5 Tanda dan gejalaAngina pektoris timbul dengan tanda dan gejala sebagai berikut :- Rasa sakit seperti diikat, diperas, ditekan, atau sakit ringan
di dada- Tiba-tiba sulit bernafas- Nyeri dada yang sering timbul dan disertai gangguan pada
saluran pencernaan- Rasa tercekik di tenggorokan- Nyeri dada yang menyebar kerahang sisi bawah telinga- Terasa berat dan kesemutan padaa ekstrimitas- Nyeri diantara tulang belikat
2.6 Prosedur diagnostik- mengamati sendiri gejala yang sering timbul- pencatatan perjalanan penyakit dan pemeriksaan fisik- pemeriksaan labolatorium dengan menggunakan bahan
dari darah dan tes stres
11
- EKG- Rontgen jantung- Pengobatan dengan nitrogliserin- EKG dilakukan saat serangan akan menunjukan area yang
mengalami iskemia - Exercise EKG ( stres tes ) terjadi perubahan pada tanda
vital atau hasil rekaman EKG- Radio Isotop Imaging akan terlihat daerah yang mengalami
penurunan perpusi atau iskemia. Aktivitas selnya menurun / sam a sekali tidak nampak
- Angiopatik koroner memberikan informasi yang akurat tentang kepatenan arteri koronaria dan adanya sumbatan baik sebagian maupun tetap.
2.7 Manajemen medik1. Farmakologi- Vasodilator ( nitrogliserin )- Beta Bloker agen ( propanolol )- Kalsium channel baker ( nipedipine )2. Diet- Lemak < 30 %- KH 55 %- Protein 15 %- Dilarang merokok- Rrendah garam- Olah raga secara teratur
Koreksi dari obesitas dengan pengurangan berat badan ke berat badan ideal, kerja jantung akan berkurang. Diet rendah kolesterol dan jenuh sedangkan lemak tak jenuh
12
boleh di tambahkan, bila hiperlipidemia tak dapat diperbaiki dengan diet tapi dapat digunakan obat-obatan seperti kholestiramin.
2.8 KomplikasiAngina pektoris apabila tidak cepat di tangani akan mengakibatkan komplikasi di antaranya :- Gagal jantung kongestif- Kehilangan penglihatan- Amiloid dosis- Penyakit katup jantung- Penyakit saluran cerna- Penyakit paru-paru- Imobilisasi permanen
13
ASKEP PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KARDIOVASKULAR AKIBAT ANGINA PEKTORIS
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERNCANAAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri sehubungan dengan memburuknya kondisi angina Pektoris ditandai denganDS : adanya keluhan rasa NyeriDO : Adanya perubahan Tekanan darah dan nadi
- Frekuensi pernafasan
Setelah menjalani perawatan rasa nyeri teratasi dengan kriteria :
- rasa nyeri hilang Melaporkan
episode Angina mennurun dalam frekuensi, durasi dan beratnya
Kaji dan catat respon pasien / efek obat
Kaji TTV tiap 5 menit selama serangan angina
Identifikasi adanya pencetus apabila ada
- Frekuensi, durasi, intensitas, dan lokasinya
Observasi gejala yang berhubungan
Memberikan informasi tentang kemajuan penyakit dan dapat menunjukan kebutuhan program pengobatan
Tekanan darah dapat meningkat secara dini sehubungan dengan rangsang simpatis kemudian menurun bila curah jantung dipengaruhi
Membantu membedakan nyeri dada dini dan alat evaluasi kemungkinan kemajuan angina menjadi tidak stabil
Penurunan curah jantung merangsang sistem saraf simpatis merangsang sistem
14
Tinggikan
kepala tempat tidur bila pasien napas pendek
Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi
Berikan anti angina sesuai dengan indikasi
- Nitrogliserin- Nitrodur
Penyekat beta
Analgetik
kaji TTV
saraf simpatis atau para simpatis menyebabkan berbagai rasa sakit
Memudahkan pertukaran gas untuk menurunkan hipoksia dan nafas pendek berulang
Menaikan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard mencegah iskemia
Untuk mencegah nyeri angina dan mencegah serangan angina
Menurunkan frekuensi dan beratnya serangan dengan menghasilkan vasodilatasi
Menurunkan angina dengan menurunkan fungsi jantung
Analgetik mampu menghilangkan sakit
15
2
Curah jantung menurun sehubungan dengan perubahan penurunan atropik di tandai dengan DS : Nyeri dada kontinyu
DO : Diyspnea, Menurunnya nadi perifer, kulit dingin dan pucat
- Intoleransi Aktivitas
setelah dilakukan perawatan, nyeri dada, dyspnea, hipoksa dapat teratasi dengan kriteria :- adanya penurunan
angina, dsypnea, hipoksia
menunjukan peningkatan toleransi aktivitas
catat warna kulit dan kualitas nadi
Auskulatasi bunyi napas dan bunyijantung murmur
Bantu dalam melakukan aktivitas perawatan diri dari sisi dengan indikasi dan berikan periode istirahat adekuat
Berikan oksigen tambahan sesuai kebutuhan
kepala yang disebabkan oleh dilatasi pembuluh serebral
Takikardi dapat terjadi karena nyeri, cemas, hipoksemia, dan menurunya curah jantung perubahan juga terjadi pada tekanan darah karena respon jantung
Sirkulasi perifer menurun bila curah jantung turun, membuat kulit pucat warna abu-abu dan menurunnya nadi perifer
S3 dan s4 terjadi dengan dekompensasi jantung terjadinya mur-mur dapat menunjukan katup karena nyeri dada
Penghematan energi menurunkan kerja jantung
16
Menaikan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard untuk memperbaiki kontraktilitas menurunkan iskemia dan kadar asam laktat
Berikan obat sesuai indikasi
- penyekat sal kalsium
- penyekat beta
penyekat saluran kalsium berperan penting dalam mencegah dan menghilangkan iskemia pencetus spasme arteri arteri koroner dengan menurunkan tahanan vaskular sehingga menurunkan tekanan darah dan jantung
obat ini menurunkan kerja jantung dengan menurunkan frekuensi
17
3 Kurang pengatahuan mengenai keadaan, kebutuhan pengobatan sehubungan dengan jauhnya peayanan kesehatan di tandai dengan :- adanya pertanyaan dan permintaan informasi mengenai masalah yang dihadapi
memberikan informasi tentang masalah keadaan penyakit dengan kriteria :
- Adanya pemahaman tentang kondisi penyakit dan pengobatan
- Berpartisipasi dalam proses belajar dan program pengobatan
kaji ulang patofisiologi kondisi, tekankan perlunya serangan angina
dorong untuk menghindari faktor situasi sebagai pencetus apisode angina
bantu pasien orang terdekat untuk mengidentifikasi sumber fisik dan stres emosi diskusi cara
jantung dan tekanan darah sistolik
pasien dengan angina membutuhkan belajar mengapa hal itu terjadi dan apakah dapat dikontrol ini adalah fokus manajemen terapeutik supaya menurunkan IM
dapat menurunkan insiden atau beratnya episode iskemi
Langkah penting untuk pembatasan mencegah serangan angina
Angina adalah kondisi rumit yang sering memerlukan penggunaan banyak obat untuk
18
yang dapat mereka hindari
kaji ulang obat yang diresepkan untuk mengontrol, mencegah serangan angina.
menurunkan kerja jantung, memperbaiki sirkulasi koroner dan mengontrol terjadinya serangan.
19
BAB IVPENUTUP
3.1 KesimpulanAngina pektoris adalah gejala atau serangan akibat ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen miokardial dengan ciri khas nyeri dada paroxymal ( dibawah tulang dada ) kurang lebih terjadi beberapa menit tidak lebih dari 20 menit.
Etiologi gejala diakibatkan oleh banyak sebab seperti :- penyakit artei koroner- anemia- pernyakit katup jantung- hipertensi- keturunan dan lain-lain
3.2 SaranSemoga Bapak / Ibu dosen bersedia untuk memperbaiki,
meluruskan hal-hal yang dirasa rancu dalam pembuatan makalah ini. Diharapkan agar makalah ini dapat dijadikan salah satu sumber pengetahuan dan agar mahasiswa dapat membandingkannya dengan berbagai sumber lain agar dapat saling melengkapi masing-masing kekurangannya.
Daftar Pustaka Buku saku kardiologi edisi 3 Kamus kesehatan Kamus saku kedokteran dorland
20
Buku pintar kesehatan Rencana asuhan keperawatan doenges
21