anggota tata surya
TRANSCRIPT
TATA SURYA
A. Anggota Tata Surya
Kita hidup dalam suatu sistem yang disebut tata surya. Tata surya
merupakan kumpulan dari Matahari, planet, asteroid, komet, meteoroid, dan satelit.
Di sini Matahari merupakan pusat tata surya karena anggota tata surya yang lain
senantiasa mengitarinya siang dan malam. Anggota tata surya tersebut tidak
meninggalkan Matahari karena ada gaya tarik yang dihasilkan oleh Matahari. Gaya
tarik oleh Matahari terhadap anggota tata surya yang lain persis seperti gaya
tarik oleh Bumi terhadap batu yang telah kita pelajari pada Bab 4.
Dalam bab ini kita akan membahas lebih jauh mengenai anggota tata
surya, selain Matahari, Bumi, dan Bulan. Pembahasan lebih lanjut mengenai ketiga
anggota tata surya ini akan diberikan dalam Bab 10.
1. Planet
Sampai sekarang orang mengetahui ada 9 planet dalam tata surya. Kesembilan
planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto. Planet yang dapat dilihat tanpa meng- jurrakan terosonj adalah
Merkurius Venus Mars Jusiter dan Saturnus. Sementara itu, untuk melihat planet
lainnya digunakan teropong,
Berdasarkan letak asteroid, planet dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
planet dalam dan planet luar. Planet dalam meliputi Merkurius, Venus, Bumi, dan
Mars. Planet luar meliputi Jupiter, Saturnus, Uranus,Neptunus dan Pluto.
(a) Planet dalam dan (b) Planet luar
Massa masing-masing planet juga berbeda-beda. Ada planet yang memiliki
massa lebih kecil daripada massa Bumi, tapi ada pula yang lebih besar. Planet
yang massanya paling kecil adalah._Merkurius ; hanya 1/20 kali massa Bumi. Planet
yang massanya paling besar adalah ; Jupiter, yaitu 318 kali massa Bumi. Selain itu,
jarak setiap planet dari Matahari berbeda-beda.
Planet yang paling dekat dari Matahari adalah Merkurius, sedangkan planet
yang jauh adalah Pluto. Perhatikan data-data planet pada tabel.
Semua planet beredar mengelilingi matahari dengan orbit yang berbentuk
elips. Karena berbentuk elips, maka ada saat di mana planet berada paling dekat
paling jauh dari Matahari. Posisi terjauh planet dari Matahari disebut uphelium,
sedangkan posisi terdekatnya disebut perihelium. Arah peredaran planet berlawanan
dengan arah putaran jarum jam. Peredaran planet mengelilingi Matahari, disebut
revolusi. Waktu yang diperlukan planet untuk satu kali revolusi disebut kala
revolusi. Untuk planet Bumi kala revolusinya adalah satu tahun.
Selain beredar mengelilingi Matahari, planet juga berputar pada poros atau
sumbunya. Arah putaran ini lama dengan arah putaran jarum jam, kecuali planet
Venus clan Uranus, berputar ke arah yang berlawanan. Perhatikan Gambar.
Perputaran planet mengelilingi sumbunya disebut rotasi. Waktu yang
diperlukan planet vntuk sekali rotasi disebut kala rotasi. Kala rotasi planet berbeda-
beda. Kala rotasi Bumi kurang lebih 24. jam. Planet yang memiliki_kala rotasi paling
lama adalah Venus (249 hari) dan yang paling cepat adalah Jupiter (9,9 jam).
Perputaran planet pada sumbunya mengakibatkan teriadinya siang dan malam.
Bagian planet yang mendapat cahaya Matahari berarti mengalami siang.
Sebaliknya, bagian planet yang tidak mendapat cahaya Matahari berarti
mengalami malam.
Pada siang hari suhu di Merkurius dan Venus sangat tinggi karena keduanya
dekat sekali ke Matahari. Demikian tingginya sehingga Merkurius hampir tidak
mempunyai atmosfer. Permukaannya dipenuhi oleh lubang kawah. Sementara itu,
planet Venus diselubungi oleh atmosfer yang tebal sehingga tampak mengkilap:
Venus dapat dilihat dengan jelas di sebelah timur pada saat_Matahari terbit dan di
sebelah barat ketika Matahari tenggelam.. Itulah sebabnya Venus sering disebut
bintang.
Mars merupakan planet yang mendapat julukan planet merah karena memang
permukaannya terlihat merah. Planet ini senantiasa menjadi sasaran penelitian karena
sebagian ilmuan menduga di sana terdapat kehidupan. Berbagai satelit, robot, dan
pesawat antariksa telah dikirim ke sana, dimulai pada tahun 1976. Ketika itu,
Amerika Serikat mengirimkan pesawat tanpa awak bernama Viking ke permukaan
Mars. Misi ini bertujuan untuk mengambil contoh tanah dan batuan dari planet
Mars. Misi terbaru ke Mars berlangsung tahun 2003 ketika sebuah robot bernama
Spirit dikirim untuk mempelajari keadaan di sana.
Di sebelah luar orbit planet Mars terdapat planet berukuran raksasa, yaitu
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Jupiter merupakan planet terbesar (Gambar
9.4). Planet ini tampak cemerlang dilihat dengan mata telanjang karena ukurannva
besar dan awannya memantulkan sinar Matahari dengan kuat. Saturnus merupakan
planet terbesar kedua dalam tata surya (Gambar 9.5). Atmosfer di planet ini
mengandung gas hidrogen dengan sabuk awan yang memantulkan sinar Matahari
dengan baik. Uranus dan_Neptunus. merupakan planet kembar. Dalam banyak hal
kedua planet ini mempunyai kesamaan. Diameter dua planet ini kira-kira 4 kali
diameter Bumi. Planet Uranus dan Neptunus diselubungi oleh kabut tebal yang
sebagian besar mengadung gas, metan.
Planet terjauh dan terkecil dalam tata surya adalah Pluto. Garis edar planet ini
sedikit aneh karena memotong lintasan planet Neptunus. Akibatnya, Pluto kadang-
kadang mengorbit di sebelah dalam lintasan orbit Neptunus.
2. SatelitSatelit merupakan benda angkasayang berputar mengelilingi planet. Satelit
juga mengelilingi Matahari bersama-sama dengan Bumi. Karena selalu menemani
plan et_,maka satelit disebut pengawal planet, Arah peredaran satelit sama dengan
arah peredaran planet. Sebenarnya, ada 2 jenis_ satelit_yaitu satelit alamiah dan
satelit buatan. Satelit alamiah bukan ciptaan manusia, sedangkan satelit buatan
khusus dibuat oleh manusia untuk berbagai keperluan. Dalam bagian ini kita
hanya membahas satelit alamiah, sedangkan satelit buatan akan dibahas pada Bab
10.
Di dalam tata surya terdapat 63 satelit alamiah.Bumi mempunyai satu satelit,
yaitu Bulan (Gambar Bulan 9.6). Saturnus mempunyai satelit paling banyak, yaitu
Matahari18 buah. Jupiter memiliki 16 satelit, Uranus 17 satelit,Mars mempunyai 2
satelit, Neptunus mempunyai 8,Bumi satelit, dan Pluto mempunyai 4 satelit. Belum
diketahui apakah planet lain mempunyai, satelit lagi atau tidak.Dari keseluruhan
satelit hanya enam satelit yang '' Lintasan Bulan berukuran sama atau lebih besar
daripada Bulan, sisanya lebih kecil daripada bulan. Titan (milik Lintasan Bumi
Saturnus) merupakan satelit terbesar, sedangkan Ganymeda merupakan satelit
Jupiter yang paling besar.
Bulan adalah satelit dari Bumi. Kedua satelit ini diketahui mempunyai
angkasa atau atmosfer.
3. Komet
Komet merupakan benda langit yang mengelilingi Matahari. Orbitnya
berbentuk sangat lonjong. Benda ini terdiri dari debu, es, dan gas yang membeku.
Komet terlihat menyala dan memiliki semacam ekor yang tampak bercahaya ketika
melintas di.dekat. Matahari. Ekor komet selalu mengarah menjauhi Matahari. Bila
komet mendekati Matahari, maka ekornya berada di belakang kepalanya. Namun,
ketika menjauhi Matahari, ekor komet berada di depan kepalanva. Berarti, ekor
komet selalu meniauhi Matahari. Hal itu disebabkan ad naa tckanan dari
cahaya Matahari. Karena memiliki semacam ekor, maka komet sering disebut
bintang berekor.
Komet melintas di dekat Matahari dalam selang waktu tertentu. Meskipun
demikian, sebagian besar waktu komet digunakan untuk mengorbit di antara
lintasan planet yang jauh. Sebagian besar komet sewaktu-waktu muncul kembali.
Ada komet yang tampak dari Bumi setian 3 atau 4 tahun. Keluarga komet Jupiter
muncul setiap 5 sampai 10 tahun. Komet yang muncul setiap puluhan tahun
mempunyai lintasan yang seluruhnya terletak dalam tata surya. Contoh yang
terkenal adalah komet HalleyYang muncul setiap 76 tahun sekali. Komet ini
terakhir kali muncul pada tahun 1986 dan akan muncul kembali pada tahun 2062.
Namun, komet yang muncul setiap ratusan tahun mengembara sampai di luar
Pluto. Komet semacam ini sangat jarang terlihat, misalnya komet Kohoutek yang
mengembara hingga jarak 120 juta kilometer dari Bumi. Bahkan ada komet yang
hanya muncul sekali, kemudian hancur dan hilang dalam tata surya. Ketika Bumi
melewati komet yang hancur tadi, maka akan terlihat banyak meteor yang
berjatuhan.
4. Meteor dan Meteorit
Meteor terbentuk dari pecahan-pecahan komet yang hancur. Ketika sebuah
komet hancur, maka jutaan pecahannya terus beredar di angkasa membentuk
kelompok meteor. Kelompok meteor ini beredar mengikuti orbit komet yang
hancur. Pada umumnya meteor berukuran sangat kecil. Massa partikel meteor
umumnya kurang dari 1 g. Namun, ada pula meteor yang beratnya beberapa ton.
Gesekan meteor dengan atmosfer menghasilkan panas yang membakar habis benda
itu sebelum mencapai permukaan Bumi. Peristiwa ini menghasilkan jalur bercahaya
di langit malam. Itulah yang kita sebut meteor, bintang beralih, atau bintang jatuh
Biasanya meteor hancur karena suhu panas sewaktu memasuki atmosfer Bumi.
Namun, demikian, ada pula meteor berukuran besar yang mencapai permukaan
Bumi, meskipun hal ini jarang terjadi. Meteor yang sampai ke Bumi disebut
meteorit. Contohnya : sebuah meteorit yang jatuh di Afrika. Meteorit ini memiliki
massa 60-70 ton dan sampai ini masih belum diangkat dari tempat jatuhnya. Tempat
di mana meteorit jatuh dapat berupa kawah berukuran besar, misalnya kawah
meteorit di Arizona, Amerika Serikat
5. Asteroid
Asteroid merupakan batuan ruang angkasa dan disebut juga planet kecil.
Jumlahnya kira-kira mencapai 100 000 buah. Kebanyakan asteroid memiliki diameter
sekitar 2 km, jauh lebih kecil dibandingkan diameter sebuah planet. Asteroid
terbesar adalah Ceres yang memiliki diameter kurang lebih 750 km, Asteroid besar
yang lain adalah Pallas dan Vesta.
Kebanyakan asteroid beredar mengelilingi Matahari dengan lintasan
berbentuk lingkaran. Namun demikian, beberapa asteroid mempunyai orbit yang
berbentuk lonjong. Asteroid yang memiliki orbit berbentuk lonjong dan pernah
mendekati Bumi sampai jarak puluhan ribu kilometer ialah Icarus. Sebagian besar
asteroid berkerumun di antara orbit Mars dan Jupiter. Kumpulan asteroid ini disebut
sabuk asteroid.
C. Bulan
Bulan merupakan anggota tata surya yang paling dekat dengan Bumi.
Jaraknya kurang lebih 384.550 km dari Bumi. Dibandingkan jarak Bumi
dengan bintang, jarak Bumi ke Bulan sebenarnya sangat kecil. Massa Bulan kira-
kita 1/18 kali massa Bumi dan diameternya hanya ¼ kali diameter Bumi. Bulan
mengitari Bumi setiap 27,3 hari.
Bulan merupakan satelit Bumi karena beredar mengelilingi Bumi. Selain
itu, Bulan juga berputar pada sumbunya (rotasi). Kala rotasi Bulan sama dengan
masa edarnya mengelilingi Bumi. Itulah sebabnya hanya satu bagian Bulan yang
tampak dari Bumi, sedangkan bagian belakangnya tidak dapat dilihat dari Bumi.
Namun, manusia pernah melihat wajah bagian belakang Bulan ketika awak Apollo 8
mengirimkan gambar sambil mengitari Bulan.
1. Keadaan Di Permukaan Bulan
Sampai saat ini telah dilakukan beberapa penyelidikan mengenai Bulan.
Hasil penyelidikan tersebut antara lain di Bulan tidak ada air dan udara, serta
permukaannya penuh dengan kawah. Sebagian besar kawah dibuat oleh meteorit
yang jatuh ke permukaan Bulan. Meteorit bisa jatuh ke permukaan Bulan karena
Bulan tidak memiliki atmosfer (lapisan udara). Atmosfer berguna untuk
menghalangi meteorit yang menuju ke permukaan Bulan.
Selain itu, atmosfer berguna untuk memantulkan sebagian cahaya
Matahari yang menuju ke Bulan. Karena atmosfer tidak ada, maka semua cahaya
akan jatuh ke permukaan Bulan. Itulah sebabnya suhu di permukaan Bulan
sangat panas (mencapai 100 °C).
Namun, pada malam hari suhu bisa turun mencapai -150 °C. Atmosfer
menimbulkan angin dan hujan. Tanpa atmosfer maka tidak mungkin terjadi angin
karena angin sebenarnya udara yang bergerak. Karena tidak ada udara, maka di
Bulan tidak terdengar suara apa pun. Para astronaut dapat berkomunikasi
sesamanya dengan alat khusus yang menggunakan gelombang radio.
2. Bentuk Bulan dilihat dari Bumi
Bulan mengitari Bumi dalam jangka waktu yang kita sebut satu Bulan.
Selama gerak tersebut, sudut antara Matahari, Bulan, dan Bumi selalu berubah.
Perubahan itu menyebabkan bentuk Bulan yang tampak dari Bumi selalu berubah.
Perubahan bentuk yang berubah-ubah ini disebut fase Bulan. Fase Bulan berubah
dari bentuk Bulan sabit, hampir utuh sampai bulat, kemudian kembali lagi ke bentuk
semula.
Ketika Bulan berada paling dekat dengan Matahari, sisi Bulan yang menghadap ke
Bumi tampak gelap. Pada saat itu Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Fase ini
disebut Bulan baru atau Bulan muda. Setelah itu, Bulan berubah sedikit demi
sedikit menjadi berbentuk seperti sabit (disebut Bulan sabit).
Bulan kemudian menuju kuartir pertama di mana Bulan tampak seperti
setengah cakram. Bentuk Bulan seperti ini terjadi karena setengah bagian Bulan yang
menghadap ke Bumi mendapat cahaya Matahari, sedangkan setengahnya lagi
tidak. Bentuk setengah cakram sebenarnya merupakan 1/4 dari seluruh bola Bulan.
Dari kuartir pertama, Bulan menuju ke kuartir kedua (Bulan purnama). Bulan
tampak sebagai piring bundar yang cemerlang karena seluruh bagian Bulan yang
menghadap ke Bumi mendapat cahaya Matahari. Pada saat itu Bumi berada di antara
Bulan dan Matahari. Sebenarnya yang kita lihat adalah setengah dari bola Bulan.
Setelah Bulan purnama, Bulan menuju kuartir ketiga. Bentuk Bulan sama seperti pada
kuartir pertama, tetapi yang tampak hanya setengah cakram, sedangkan bagian Bulan
yang sebelahnya menghadap ke Bumi.
Dan kuartir ketiga, Bulan kembali ke Bulan baru. Mula-mula Bulan mengecil
(mati) sehingga disebut Bulan mati. Bulan muncul kembali sebagai Bulan baru dan
urutan fase Bulan kembali berulang. Waktu yang diperlukan dari Bulan mati sampai
Bulan baru ialah 29 hari. Bulan mengitari Bumi dan berputar pada sumbunya dalam
waktu yang sama, yaitu 27,3 hari. Setiap hari, Bulan menjalani 360/27,3 derajat =
13,2° dari garis edarnya. Karena arahnya sama dengan arah revolusi dan rotasi Bumi,
Bulan setiap hari ketinggalan 13,2° atau 13,2 x 4 menit = 52,8 menit (rotasi Bumi
setiap 1° ditempuh dalam waktu 4 menit). Akibatnya, setiap hari kita selalu melihat
Bulan terbit terlambat 52,8 menit dari hari sebelumnya
3. Bulan sinodis dan Bulan sideris
Ada dua jenis Bulan yang diakui oleh para ahli perbintangan, yaitu Bulan sinodis dan
Bulan sideris. Pada Bulan sinodis selang waktu dari satu Bulan baru ke Bulan baru
berikutnya adalah 29,5 hari. Namun, selang waktu ini bukan lamanya Bulan
menyelesaikan satu putaran mengelilingi Bumi. Waktu yang diperlukan Bulan untuk
mengelilingi Bumi disebut Bulan sideris yang lamanya 27 1 /3 hari. Berarti, periode
Bulan sideris hampir dua hari lebih pendek daripada periode Bulan Sinodis.
4. Gerhana Bulan dan gerhana Matahari
Gerhana Bulan terjadi ketika Matahari - Bumi - Bulan terletak pada satu garis
lurus. Gerhana Bulan terjadi pada saat Bulan purnama. Pada saat itu Bulan tidak
mendapat cahaya Matahari karena terhalang oleh Bumi. Sementara itu, gerhana
Matahari terjadi ketika Matahari - Bulan - Bumi terletak pada satu garis lurus.
Selama gerhana Matahari berlangsung, Bulan menutup cahaya Matahari yang
menuju Bumi.
Gerhana Matahari
Ketika Bumi atau Bulan menutup cahaya Matahari, maka terbentuk bayang-
bayang berbentuk kerucut yang dikenal sebagai umbra. Umbra merupakan daerah
gelap yang tidak terkena cahaya Matahari sedikit pun. Kemudian, di sekeliling
umbra terdapat daerah bayang-bayang yang sedikit terang, disebut penumbra.
Penumbra merupakan daerah agak kabur karena masih terkena sedikit cahaya
Matahari.
Gerhana Matahari lebih sering dibandingkan gerhana Bulan. Gerhana
Matahari bisa terjadi 2 - 5 kali setahun, sedangkan gerhana Bulan tidak selalu
terjadi setiap tahun. Ada tahun-tahun di mana gerhana Bulan tidak terjadi sama
sekali. Hal ini disebabkan Bulan sering melewati daerah di sebelah utara atau
selatan bayang-bayang Bumi. Bulan kadang-kadang hanya sebagian yang masuk ke
dalam bayang-bayang Bumi sehingga gerhana Bulan hanya sebagian.