anggota tata surya

13
TATA SURYA A. Anggota Tata Surya Kita hidup dalam suatu sistem yang disebut tata surya. Tata surya merupakan kumpulan dari Matahari, planet, asteroid, komet, meteoroid, dan satelit. Di sini Matahari merupakan pusat tata surya karena anggota tata surya yang lain senantiasa mengitarinya siang dan malam. Anggota tata surya tersebut tidak meninggalkan Matahari karena ada gaya tarik yang dihasilkan oleh Matahari. Gaya tarik oleh Matahari terhadap anggota tata surya yang lain persis seperti gaya tarik oleh Bumi terhadap batu yang telah kita pelajari pada Bab 4. Dalam bab ini kita akan membahas lebih jauh mengenai anggota tata surya, selain Matahari, Bumi, dan Bulan. Pembahasan lebih lanjut mengenai ketiga anggota tata surya ini akan diberikan dalam Bab 10. 1. Planet Sampai sekarang orang mengetahui ada 9 planet dalam tata surya. Kesembilan planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Planet yang dapat dilihat tanpa meng- jurrakan terosonj adalah Merkurius Venus Mars Jusiter dan Saturnus. Sementara itu, untuk melihat planet lainnya digunakan teropong, Berdasarkan letak asteroid, planet dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam meliputi Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Upload: bahmidpulungan

Post on 31-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anggota Tata Surya

TATA SURYA

A. Anggota Tata Surya

Kita hidup dalam suatu sistem yang disebut tata surya. Tata surya

merupakan kumpulan dari Matahari, planet, asteroid, komet, meteoroid, dan satelit.

Di sini Matahari merupakan pusat tata surya karena anggota tata surya yang lain

senantiasa mengitarinya siang dan malam. Anggota tata surya tersebut tidak

meninggalkan Matahari karena ada gaya tarik yang dihasilkan oleh Matahari. Gaya

tarik oleh Matahari terhadap anggota tata surya yang lain persis seperti gaya

tarik oleh Bumi terhadap batu yang telah kita pelajari pada Bab 4.

Dalam bab ini kita akan membahas lebih jauh mengenai anggota tata

surya, selain Matahari, Bumi, dan Bulan. Pembahasan lebih lanjut mengenai ketiga

anggota tata surya ini akan diberikan dalam Bab 10.

1. Planet

Sampai sekarang orang mengetahui ada 9 planet dalam tata surya. Kesembilan

planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,

Neptunus, dan Pluto. Planet yang dapat dilihat tanpa meng- jurrakan terosonj adalah

Merkurius Venus Mars Jusiter dan Saturnus. Sementara itu, untuk melihat planet

lainnya digunakan teropong,

Berdasarkan letak asteroid, planet dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu

planet dalam dan planet luar. Planet dalam meliputi Merkurius, Venus, Bumi, dan

Mars. Planet luar meliputi Jupiter, Saturnus, Uranus,Neptunus dan Pluto.

(a) Planet dalam dan (b) Planet luar

Massa masing-masing planet juga berbeda-beda. Ada planet yang memiliki

massa lebih kecil daripada massa Bumi, tapi ada pula yang lebih besar. Planet

Page 2: Anggota Tata Surya

yang massanya paling kecil adalah._Merkurius ; hanya 1/20 kali massa Bumi. Planet

yang massanya paling besar adalah ; Jupiter, yaitu 318 kali massa Bumi. Selain itu,

jarak setiap planet dari Matahari berbeda-beda.

Planet yang paling dekat dari Matahari adalah Merkurius, sedangkan planet

yang jauh adalah Pluto. Perhatikan data-data planet pada tabel.

Semua planet beredar mengelilingi matahari dengan orbit yang berbentuk

elips. Karena berbentuk elips, maka ada saat di mana planet berada paling dekat

paling jauh dari Matahari. Posisi terjauh planet dari Matahari disebut uphelium,

sedangkan posisi terdekatnya disebut perihelium. Arah peredaran planet berlawanan

dengan arah putaran jarum jam. Peredaran planet mengelilingi Matahari, disebut

revolusi. Waktu yang diperlukan planet untuk satu kali revolusi disebut kala

revolusi. Untuk planet Bumi kala revolusinya adalah satu tahun.

Selain beredar mengelilingi Matahari, planet juga berputar pada poros atau

sumbunya. Arah putaran ini lama dengan arah putaran jarum jam, kecuali planet

Venus clan Uranus, berputar ke arah yang berlawanan. Perhatikan Gambar.

Perputaran planet mengelilingi sumbunya disebut rotasi. Waktu yang

diperlukan planet vntuk sekali rotasi disebut kala rotasi. Kala rotasi planet berbeda-

beda. Kala rotasi Bumi kurang lebih 24. jam. Planet yang memiliki_kala rotasi paling

lama adalah Venus (249 hari) dan yang paling cepat adalah Jupiter (9,9 jam).

Perputaran planet pada sumbunya mengakibatkan teriadinya siang dan malam.

Bagian planet yang mendapat cahaya Matahari berarti mengalami siang.

Sebaliknya, bagian planet yang tidak mendapat cahaya Matahari berarti

mengalami malam.

Page 3: Anggota Tata Surya

Pada siang hari suhu di Merkurius dan Venus sangat tinggi karena keduanya

dekat sekali ke Matahari. Demikian tingginya sehingga Merkurius hampir tidak

mempunyai atmosfer. Permukaannya dipenuhi oleh lubang kawah. Sementara itu,

planet Venus diselubungi oleh atmosfer yang tebal sehingga tampak mengkilap:

Venus dapat dilihat dengan jelas di sebelah timur pada saat_Matahari terbit dan di

sebelah barat ketika Matahari tenggelam.. Itulah sebabnya Venus sering disebut

bintang.

Mars merupakan planet yang mendapat julukan planet merah karena memang

permukaannya terlihat merah. Planet ini senantiasa menjadi sasaran penelitian karena

sebagian ilmuan menduga di sana terdapat kehidupan. Berbagai satelit, robot, dan

pesawat antariksa telah dikirim ke sana, dimulai pada tahun 1976. Ketika itu,

Amerika Serikat mengirimkan pesawat tanpa awak bernama Viking ke permukaan

Mars. Misi ini bertujuan untuk mengambil contoh tanah dan batuan dari planet

Mars. Misi terbaru ke Mars berlangsung tahun 2003 ketika sebuah robot bernama

Spirit dikirim untuk mempelajari keadaan di sana.

Di sebelah luar orbit planet Mars terdapat planet berukuran raksasa, yaitu

Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Jupiter merupakan planet terbesar (Gambar

9.4). Planet ini tampak cemerlang dilihat dengan mata telanjang karena ukurannva

besar dan awannya memantulkan sinar Matahari dengan kuat. Saturnus merupakan

planet terbesar kedua dalam tata surya (Gambar 9.5). Atmosfer di planet ini

mengandung gas hidrogen dengan sabuk awan yang memantulkan sinar Matahari

dengan baik. Uranus dan_Neptunus. merupakan planet kembar. Dalam banyak hal

kedua planet ini mempunyai kesamaan. Diameter dua planet ini kira-kira 4 kali

diameter Bumi. Planet Uranus dan Neptunus diselubungi oleh kabut tebal yang

sebagian besar mengadung gas, metan.

Planet terjauh dan terkecil dalam tata surya adalah Pluto. Garis edar planet ini

sedikit aneh karena memotong lintasan planet Neptunus. Akibatnya, Pluto kadang-

kadang mengorbit di sebelah dalam lintasan orbit Neptunus.

2. SatelitSatelit merupakan benda angkasayang berputar mengelilingi planet. Satelit

juga mengelilingi Matahari bersama-sama dengan Bumi. Karena selalu menemani

plan et_,maka satelit disebut pengawal planet, Arah peredaran satelit sama dengan

arah peredaran planet. Sebenarnya, ada 2 jenis_ satelit_yaitu satelit alamiah dan

satelit buatan. Satelit alamiah bukan ciptaan manusia, sedangkan satelit buatan

khusus dibuat oleh manusia untuk berbagai keperluan. Dalam bagian ini kita

hanya membahas satelit alamiah, sedangkan satelit buatan akan dibahas pada Bab

10.

Page 4: Anggota Tata Surya

Di dalam tata surya terdapat 63 satelit alamiah.Bumi mempunyai satu satelit,

yaitu Bulan (Gambar Bulan 9.6). Saturnus mempunyai satelit paling banyak, yaitu

Matahari18 buah. Jupiter memiliki 16 satelit, Uranus 17 satelit,Mars mempunyai 2

satelit, Neptunus mempunyai 8,Bumi satelit, dan Pluto mempunyai 4 satelit. Belum

diketahui apakah planet lain mempunyai, satelit lagi atau tidak.Dari keseluruhan

satelit hanya enam satelit yang '' Lintasan Bulan berukuran sama atau lebih besar

daripada Bulan, sisanya lebih kecil daripada bulan. Titan (milik Lintasan Bumi

Saturnus) merupakan satelit terbesar, sedangkan Ganymeda merupakan satelit

Jupiter yang paling besar.

Bulan adalah satelit dari Bumi. Kedua satelit ini diketahui mempunyai

angkasa atau atmosfer.

3. Komet

Komet merupakan benda langit yang mengelilingi Matahari. Orbitnya

berbentuk sangat lonjong. Benda ini terdiri dari debu, es, dan gas yang membeku.

Komet terlihat menyala dan memiliki semacam ekor yang tampak bercahaya ketika

melintas di.dekat. Matahari. Ekor komet selalu mengarah menjauhi Matahari. Bila

komet mendekati Matahari, maka ekornya berada di belakang kepalanya. Namun,

ketika menjauhi Matahari, ekor komet berada di depan kepalanva. Berarti, ekor

komet selalu meniauhi Matahari. Hal itu disebabkan ad naa tckanan dari

cahaya Matahari. Karena memiliki semacam ekor, maka komet sering disebut

bintang berekor.

Komet melintas di dekat Matahari dalam selang waktu tertentu. Meskipun

demikian, sebagian besar waktu komet digunakan untuk mengorbit di antara

lintasan planet yang jauh. Sebagian besar komet sewaktu-waktu muncul kembali.

Ada komet yang tampak dari Bumi setian 3 atau 4 tahun. Keluarga komet Jupiter

muncul setiap 5 sampai 10 tahun. Komet yang muncul setiap puluhan tahun

mempunyai lintasan yang seluruhnya terletak dalam tata surya. Contoh yang

terkenal adalah komet HalleyYang muncul setiap 76 tahun sekali. Komet ini

terakhir kali muncul pada tahun 1986 dan akan muncul kembali pada tahun 2062.

Namun, komet yang muncul setiap ratusan tahun mengembara sampai di luar

Pluto. Komet semacam ini sangat jarang terlihat, misalnya komet Kohoutek yang

mengembara hingga jarak 120 juta kilometer dari Bumi. Bahkan ada komet yang

hanya muncul sekali, kemudian hancur dan hilang dalam tata surya. Ketika Bumi

melewati komet yang hancur tadi, maka akan terlihat banyak meteor yang

berjatuhan.

Page 5: Anggota Tata Surya

4. Meteor dan Meteorit

Meteor terbentuk dari pecahan-pecahan komet yang hancur. Ketika sebuah

komet hancur, maka jutaan pecahannya terus beredar di angkasa membentuk

kelompok meteor. Kelompok meteor ini beredar mengikuti orbit komet yang

hancur. Pada umumnya meteor berukuran sangat kecil. Massa partikel meteor

umumnya kurang dari 1 g. Namun, ada pula meteor yang beratnya beberapa ton.

Gesekan meteor dengan atmosfer menghasilkan panas yang membakar habis benda

itu sebelum mencapai permukaan Bumi. Peristiwa ini menghasilkan jalur bercahaya

di langit malam. Itulah yang kita sebut meteor, bintang beralih, atau bintang jatuh

Biasanya meteor hancur karena suhu panas sewaktu memasuki atmosfer Bumi.

Namun, demikian, ada pula meteor berukuran besar yang mencapai permukaan

Bumi, meskipun hal ini jarang terjadi. Meteor yang sampai ke Bumi disebut

meteorit. Contohnya : sebuah meteorit yang jatuh di Afrika. Meteorit ini memiliki

massa 60-70 ton dan sampai ini masih belum diangkat dari tempat jatuhnya. Tempat

di mana meteorit jatuh dapat berupa kawah berukuran besar, misalnya kawah

meteorit di Arizona, Amerika Serikat

5. Asteroid

Asteroid merupakan batuan ruang angkasa dan disebut juga planet kecil.

Jumlahnya kira-kira mencapai 100 000 buah. Kebanyakan asteroid memiliki diameter

sekitar 2 km, jauh lebih kecil dibandingkan diameter sebuah planet. Asteroid

terbesar adalah Ceres yang memiliki diameter kurang lebih 750 km, Asteroid besar

yang lain adalah Pallas dan Vesta.

Kebanyakan asteroid beredar mengelilingi Matahari dengan lintasan

berbentuk lingkaran. Namun demikian, beberapa asteroid mempunyai orbit yang

berbentuk lonjong. Asteroid yang memiliki orbit berbentuk lonjong dan pernah

mendekati Bumi sampai jarak puluhan ribu kilometer ialah Icarus. Sebagian besar

asteroid berkerumun di antara orbit Mars dan Jupiter. Kumpulan asteroid ini disebut

sabuk asteroid.

C. Bulan

Bulan merupakan anggota tata surya yang paling dekat dengan Bumi.

Jaraknya kurang lebih 384.550 km dari Bumi. Dibandingkan jarak Bumi

Page 6: Anggota Tata Surya

dengan bintang, jarak Bumi ke Bulan sebenarnya sangat kecil. Massa Bulan kira-

kita 1/18 kali massa Bumi dan diameternya hanya ¼ kali diameter Bumi. Bulan

mengitari Bumi setiap 27,3 hari.

Bulan merupakan satelit Bumi karena beredar mengelilingi Bumi. Selain

itu, Bulan juga berputar pada sumbunya (rotasi). Kala rotasi Bulan sama dengan

masa edarnya mengelilingi Bumi. Itulah sebabnya hanya satu bagian Bulan yang

tampak dari Bumi, sedangkan bagian belakangnya tidak dapat dilihat dari Bumi.

Namun, manusia pernah melihat wajah bagian belakang Bulan ketika awak Apollo 8

mengirimkan gambar sambil mengitari Bulan.

1. Keadaan Di Permukaan Bulan

Sampai saat ini telah dilakukan beberapa penyelidikan mengenai Bulan.

Hasil penyelidikan tersebut antara lain di Bulan tidak ada air dan udara, serta

permukaannya penuh dengan kawah. Sebagian besar kawah dibuat oleh meteorit

yang jatuh ke permukaan Bulan. Meteorit bisa jatuh ke permukaan Bulan karena

Bulan tidak memiliki atmosfer (lapisan udara). Atmosfer berguna untuk

menghalangi meteorit yang menuju ke permukaan Bulan.

Selain itu, atmosfer berguna untuk memantulkan sebagian cahaya

Matahari yang menuju ke Bulan. Karena atmosfer tidak ada, maka semua cahaya

akan jatuh ke permukaan Bulan. Itulah sebabnya suhu di permukaan Bulan

sangat panas (mencapai 100 °C).

Namun, pada malam hari suhu bisa turun mencapai -150 °C. Atmosfer

menimbulkan angin dan hujan. Tanpa atmosfer maka tidak mungkin terjadi angin

karena angin sebenarnya udara yang bergerak. Karena tidak ada udara, maka di

Bulan tidak terdengar suara apa pun. Para astronaut dapat berkomunikasi

sesamanya dengan alat khusus yang menggunakan gelombang radio.

2. Bentuk Bulan dilihat dari Bumi

Bulan mengitari Bumi dalam jangka waktu yang kita sebut satu Bulan.

Selama gerak tersebut, sudut antara Matahari, Bulan, dan Bumi selalu berubah.

Perubahan itu menyebabkan bentuk Bulan yang tampak dari Bumi selalu berubah.

Perubahan bentuk yang berubah-ubah ini disebut fase Bulan. Fase Bulan berubah

dari bentuk Bulan sabit, hampir utuh sampai bulat, kemudian kembali lagi ke bentuk

semula.

Ketika Bulan berada paling dekat dengan Matahari, sisi Bulan yang menghadap ke

Bumi tampak gelap. Pada saat itu Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Fase ini

Page 7: Anggota Tata Surya

disebut Bulan baru atau Bulan muda. Setelah itu, Bulan berubah sedikit demi

sedikit menjadi berbentuk seperti sabit (disebut Bulan sabit).

Bulan kemudian menuju kuartir pertama di mana Bulan tampak seperti

setengah cakram. Bentuk Bulan seperti ini terjadi karena setengah bagian Bulan yang

menghadap ke Bumi mendapat cahaya Matahari, sedangkan setengahnya lagi

tidak. Bentuk setengah cakram sebenarnya merupakan 1/4 dari seluruh bola Bulan.

Dari kuartir pertama, Bulan menuju ke kuartir kedua (Bulan purnama). Bulan

tampak sebagai piring bundar yang cemerlang karena seluruh bagian Bulan yang

menghadap ke Bumi mendapat cahaya Matahari. Pada saat itu Bumi berada di antara

Bulan dan Matahari. Sebenarnya yang kita lihat adalah setengah dari bola Bulan.

Setelah Bulan purnama, Bulan menuju kuartir ketiga. Bentuk Bulan sama seperti pada

kuartir pertama, tetapi yang tampak hanya setengah cakram, sedangkan bagian Bulan

yang sebelahnya menghadap ke Bumi.

Dan kuartir ketiga, Bulan kembali ke Bulan baru. Mula-mula Bulan mengecil

(mati) sehingga disebut Bulan mati. Bulan muncul kembali sebagai Bulan baru dan

urutan fase Bulan kembali berulang. Waktu yang diperlukan dari Bulan mati sampai

Bulan baru ialah 29 hari. Bulan mengitari Bumi dan berputar pada sumbunya dalam

waktu yang sama, yaitu 27,3 hari. Setiap hari, Bulan menjalani 360/27,3 derajat =

13,2° dari garis edarnya. Karena arahnya sama dengan arah revolusi dan rotasi Bumi,

Bulan setiap hari ketinggalan 13,2° atau 13,2 x 4 menit = 52,8 menit (rotasi Bumi

setiap 1° ditempuh dalam waktu 4 menit). Akibatnya, setiap hari kita selalu melihat

Bulan terbit terlambat 52,8 menit dari hari sebelumnya

3. Bulan sinodis dan Bulan sideris

Ada dua jenis Bulan yang diakui oleh para ahli perbintangan, yaitu Bulan sinodis dan

Bulan sideris. Pada Bulan sinodis selang waktu dari satu Bulan baru ke Bulan baru

berikutnya adalah 29,5 hari. Namun, selang waktu ini bukan lamanya Bulan

menyelesaikan satu putaran mengelilingi Bumi. Waktu yang diperlukan Bulan untuk

mengelilingi Bumi disebut Bulan sideris yang lamanya 27 1 /3 hari. Berarti, periode

Bulan sideris hampir dua hari lebih pendek daripada periode Bulan Sinodis.

4. Gerhana Bulan dan gerhana Matahari

Gerhana Bulan terjadi ketika Matahari - Bumi - Bulan terletak pada satu garis

lurus. Gerhana Bulan terjadi pada saat Bulan purnama. Pada saat itu Bulan tidak

mendapat cahaya Matahari karena terhalang oleh Bumi. Sementara itu, gerhana

Matahari terjadi ketika Matahari - Bulan - Bumi terletak pada satu garis lurus.

Page 8: Anggota Tata Surya

Selama gerhana Matahari berlangsung, Bulan menutup cahaya Matahari yang

menuju Bumi.

Gerhana Matahari

Ketika Bumi atau Bulan menutup cahaya Matahari, maka terbentuk bayang-

bayang berbentuk kerucut yang dikenal sebagai umbra. Umbra merupakan daerah

gelap yang tidak terkena cahaya Matahari sedikit pun. Kemudian, di sekeliling

umbra terdapat daerah bayang-bayang yang sedikit terang, disebut penumbra.

Penumbra merupakan daerah agak kabur karena masih terkena sedikit cahaya

Matahari.

Gerhana Matahari lebih sering dibandingkan gerhana Bulan. Gerhana

Matahari bisa terjadi 2 - 5 kali setahun, sedangkan gerhana Bulan tidak selalu

terjadi setiap tahun. Ada tahun-tahun di mana gerhana Bulan tidak terjadi sama

sekali. Hal ini disebabkan Bulan sering melewati daerah di sebelah utara atau

selatan bayang-bayang Bumi. Bulan kadang-kadang hanya sebagian yang masuk ke

dalam bayang-bayang Bumi sehingga gerhana Bulan hanya sebagian.