anggaran rumah tangga hillsi

8
ANGGARAN RUMAH TANGGA HILLSI PENDAHULUAN Anggaran Rumah Tangga HILLSI Sebagai penjabaran dan memuat hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar HILLSI. BAB I L A M B A N G P a s a l 1 Lambang Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia ( HILLSI) Adalah seperti berikut dibawah ini : Biru Muda BAB II L A G U P a s a l 2 HILLSI memiliki lagu yang dinamakan MARS dan HYMNE HILLSI. BAB III KEANGGOTAAN HILLSI P a s a l 3 TATA CARA MENJADI ANGGOTA 1. Mengajukan permohonan tertulis kepada Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HILLSI, disertai keterangan dan data singkat mengenai Lembaga Pelatihan yang diselengarakan. 1

Upload: rahmad-hidayat

Post on 09-Nov-2015

311 views

Category:

Documents


70 download

DESCRIPTION

ATTH

TRANSCRIPT

ANGGARAN RUMAH TANGGA HILLSI

ANGGARAN RUMAH TANGGA HILLSI

PENDAHULUAN

Anggaran Rumah Tangga HILLSI Sebagai penjabaran dan memuat hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar HILLSI.

BAB I

L A M B A N G

P a s a l 1

Lambang Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia ( HILLSI) Adalah seperti berikut dibawah ini :

Biru Muda

BAB II

L A G U

P a s a l 2

HILLSI memiliki lagu yang dinamakan MARS dan HYMNE HILLSI.

BAB III

KEANGGOTAAN HILLSI

P a s a l 3

TATA CARA MENJADI ANGGOTA

1. Mengajukan permohonan tertulis kepada Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HILLSI, disertai keterangan dan data singkat mengenai Lembaga Pelatihan yang diselengarakan.

2. Apabila belum ada HILLSI setempat, maka permohonan diajukan langsung ke pengurus HILLSI setingkat lebih tinggi.

3. Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan.

4. Menyatakan secara tertulis, setuju dan tunduk kepada segala ketentuan dan peraturan HILLSI.

5. Membayar Uang pangkal dan iuran.

P a s a l 4

SYARAT KEANGGOTAAN

1. Anggota Biasa:

A. Lembaga Pelatihan Kerja yang dikelola Warga Negara Indonesia.

B. Menyatakan kesediaan untuk mentaati dan menjalankan AD dan ART serta program kerja HILLSI serta semua ketentuan organisasi .

C. Membayar iuran organisasi secara teratur.

2. Anggota Kehormatan :

A. Warga Negara Indonesia.

B. Mempunyai minat dan partisipasi yang besar kepada HILLSI.

C. Pejabat Pemerintahan yang ada kaitannya dengan kegiatan pelatihan kerja atau pengembangan dan kemajuan HILLSI.

P a s a l 5

STATUS ANGGOTA

1. Anggota Biasa , yaitu semua Lembaga Pelatihan Kerja yang mentaati AD, ART program kerja dan berdomisili di Indonesia.

2. Anggota Kehormatan, yaitu perorangan pejabat Instansi Pemerintah yang banyak berperan untuk kemajuan dan berjasa kepada HILLSI.

P a s a l 6

KEWENANGAN PENERIMAAN ANGGOTA

1. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) menerima permohonan dari calon anggota, memeriksa dan merekomendasi ke DPD untuk memperoleh penetapan keanggotaan.

2. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) berwenang mengeluarkan Surat Keputusan dan Tanda Anggota.

3. Tata cara pelaksanaan teknis, diatur dengan keputusan Dewan Pimpinan Pusat.

P a s a l 7

PEMBERHENTIAN ANGGOTA

1. Berhenti atas permintaan sendiri.

2. Berhenti atas dasar diberhentikan oleh organisasi, karena :

A. Syarat- Syarat sebagai anggota tidak bisa dipenuhi lagi.

B. Berkali-kali melanggar AD dan ART serta peraturan-peraturan/ketentuan ketentuan organisasi lainnya.

3. Anggota Kehormatan dapat kehilangan keanggotaannya karena melakukan hal-hal yang bertentangan dengan AD dan ART dan merugikan nama baik HILLSI.

4. Tata cara pemberhentian anggota ditetapkan oleh DPP.

BAB IV

HAK SUARA

P a s a l 8

HAK SUARA DALAM MUNAS HILLSI

Yang mempunyai Hak Suara dalam MUNAS adalah :

1. DPP HILLSI memiliki 1 (satu) Suara.

2. DPD HILLSI masing masing memiliki 1 (satu) Suara.

P a s a l 9

HAK SUARA DALAM MUSDA HILLSI

Yang mempunyai Hak Suara dalam MUSDA adalah :

1. DPD HILLSI memiliki 1 (satu) Suara.

2. DPC HILLSI memiliki 1 (satu) Suara.

P a s a l 10

HAK SUARA DALAM MUSCAB HILLSI

Yang mempunyai Hak Suara dalam MUSCAB adalah :

1. DPC HILLSI memiliki 1 (satu) Suara.

2. Lembaga Pelatihan Kerja Anggota HILLSI memiliki 1 (satu) Suara.

P a s a l 11

HAK SUARA DALAM MUSPIM HILLSI

Setiap peserta MUSPIM HILLSI mempunyai hak suara.

BAB V

SAHNYA KEPUTUSAN MUSYAWARAH

P a s a l 12

SAHNYA MUSYAWARAH

MUNAS, MUSDA, MUSCAB, DAN MUSPIM dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari ( setengah) jumlah peserta yang berhak hadir.

P a s a l 13

QUORUM SIDANG

1. Sidang-sidang dalam MUNAS, MUSDA, MUSCAB, dan MUSPIM adalah sah apabila dihadiri lebih dari (setengah) dari jumlah peserta yang berhak hadir.

2. Apabila terjadi suatu keadaan dimana suatu MUNAS, MUSDA, MUSCAB, dan MUSPIM tidak dihadiri lebih dari (setengah) dari jumlah peserta yang berhak hadir, maka musyawarah tersebut ditunda hingga batas waktu yang akan ditentukan, untuk memberi kesempatan kepada panitia melakukan koordinasi dan persiapan- persiapan yang diperlukan.

3. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan tidak berhasil melaksanakan musyawarah dimaksud, maka pengurus di tingkat organisasi yang lebih tinggi, dengan persetujuaan pihak-pihak yang berkompeten dapat membentuk care taker, yang bertugas menyelenggarakan musyawarah hingga terbentuk kepengurusan yang definitif.

P a s a l 14

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Keputusan harus diambil atas musyawarah untuk mufakat.

2. Apabila terpaksa, sebagai jalan terakhir diadakan pemungutan suara dan keputusan dianggap sah bila mendapat suara minimal (setengah) dari yang hadir + 1.

BAB VI

PEMILIHAN PIMPINAN HILLSI

P a s a l 15

D P P H I L L S I

1. DPP HILLSI dipilih oleh MUNAS HILLSI.

2. Pemilihan dilaksanakan oleh peserta MUNAS secara demokratis.

3. Persyaratan Pengurus DPP HILLSI diatur oleh MUNAS.

P a s a l 16

D P D H I L L S I

1. DPD HILLSI dipilih oleh MUSDA HILLSI.

2. Pemilihan dilaksanakan oleh peserta MUSDA secara demokratis.

3. Persyaratan Pengurus DPD HILLSI diatur oleh MUSDA.

P a s a l 17

D P C H I L L S I

1. DPC HILLSI dipilih oleh MUSCAB HILLSI.

2. Pemilihan dilaksanakan oleh peserta MUSCAB secara demokratis.

3. Persyaratan Pengurus DPC HILLSI diatur oleh MUSCAB.

P a s a l 18

MASA JABATAN PENGURUS

1. Pengurus HILLSI pada setiap tingkat kepengurusan, menjalankan tugas kepengurusannya dengan masa jabatan :

A. DPP 4 (empat) tahun.

B. DPD 4 (empat) tahun.

C. DPC 4 (empat) tahun.

2. Pengurus yang tidak aktif dapat diganti atas dasar persetujuan rapat Pengurus lengkap untuk mengangkat pejabat sementara, menunggu pelaksanaan Musyawarah.

3. Penggantian, penambahan dan penyempurnaan Pengurus, dipertanggung jawabkan Dewan Pimpinan pada Musyawarah Pimpinan.

P a s a l 19

TATAKERJA PENGURUSAN HILLSI

Pembagian tugas diantara anggota pengurus dan tatakerja yang lebih rinci diatur dalam suatu Pedoman Tatakerja Pengurus yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat HILLSI.

P a s a l 20

SEKRETARIAT PIMPINAN HILLSI

1. Untuk kelancaran kerja Pimpinan dan peningkatan pelayanan organisasi disetiap tingkat pimpinan, dibentuk Sekretariat Organisasi yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Eksekutif.

2. Pengelolaan dan pengaturan tugas-tugas Sekretariat Organisasi diatur dan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan HILLSI di masing-masing tingkat.

3. Anggaran Biaya Sekretariat diatur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) masing-masing Dewan Pimpinan.

BAB VII

K E U A N G A N

P a s a l 21

UANG PANGKAL DAN UANG IURAN

1. Besarnya uang pangkal, uang iuran, sertifikat dan sebagainya diatur dalam suatu surat keputusan Dewan Pimpinan Pusat, sebagai penjabaran dari hasil keputusan MUNAS.

2. Pemungutan uang pangkal, uang iuran anggota, sertifikat dan sebagainya dilaksanakan oleh DPC, dan pengaturan pelaksanaan hasilnya sebagai berikut :

A. 50 persen untuk kas DPC.

B. 30 persen untuk kas DPD.

C. 20 persen untuk kas DPP.

P a s a l 22

PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN RAPB

Pengelolaan, pelaksanaan dan pelaporan RAPB menjadi tanggung jawab Dewan Pimpinan disetiap tingkat, yang pengaturannya ditetapkan oleh DPP dalam suatu Pedoman Umum Pengelolaan Keuangan Organisasi.

BAB VIII

ATURAN PERALIHAN

P a s a l 23

KETENTUAN LAIN-LAIN

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dengan keputusan Musyawarah dan Keputusan Dewan Pimpinan Pusat dan tidak boleh menyalahi Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga.

P a s a l 24

P E N U T U P

Anggaran Rumah Tangga ini merupakan Penyempurnaan dari Anggaran Rumah Tangga tahun 1982, MUNAS I 1986 dan MUNASLUB tahun 1987, Kemudian MUNAS II HILLSI tahun 1992 dan MUNAS III HILLSI tahun 1997.

Ditetapkan di

: Jakarta

Pada tanggal

: 13 Desember 2007

4