anggaran penjualan

35
ANGGARAN PENJUALAN A. DEFINISI ANGGARAN PENJUALAN Anggaran penjualan menyajikan informasi tentang perkiraan jumlah barang jadi yang akan dijual oleh perusahaan dan harga jual yang diharapkan diperoleh untuk periode anggaran mendatang. B. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN ANGGARAN PENJUALAN Dalam penyusunan anggaran penjualan yang ada pada makalah ini, kami menggunakan ilustrasi secara langsung dengan menggunakan PT SINAR TERANG ELEKTRONIK sebagai nama perusahaan yang akan kami buatkan anggaran penjualannya. ILUSTRASI: PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE) yang berdiri pada ahun 2011 adalah sebuah perusahaan yang memproduksi lampu jenis LED yang hemat energi. Semua produknya merupakan produk unggulan karena merupakan lampu hemat energi dengan harga yang murah tapi berkualitas baik. Lampu LED Bohlam dan lampu LED Tube merupakan dua produk yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. PT STE juga memprediksi harga yang akan dikenakan untuk setiap produk yang akan dijual ditahun 2013. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan jumlah penjualan produk dalam unit dan harga jual per-unitnya selama tahun 2012. Keterangan LED Bohlam LED Tube Anggaran Penjualan & Produksi | 1

Upload: imam-munandar

Post on 09-Feb-2016

554 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

SELAMAT BELAJAR

TRANSCRIPT

Page 1: ANGGARAN PENJUALAN

ANGGARAN PENJUALAN

A. DEFINISI ANGGARAN PENJUALAN

Anggaran penjualan menyajikan informasi tentang perkiraan jumlah barang jadi yang

akan dijual oleh perusahaan dan harga jual yang diharapkan diperoleh untuk periode

anggaran mendatang.

B. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN ANGGARAN PENJUALAN

Dalam penyusunan anggaran penjualan yang ada pada makalah ini, kami

menggunakan ilustrasi secara langsung dengan menggunakan PT SINAR TERANG

ELEKTRONIK sebagai nama perusahaan yang akan kami buatkan anggaran

penjualannya.

ILUSTRASI:

PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE) yang berdiri pada ahun 2011 adalah

sebuah perusahaan yang memproduksi lampu jenis LED yang hemat energi. Semua

produknya merupakan produk unggulan karena merupakan lampu hemat energi dengan

harga yang murah tapi berkualitas baik. Lampu LED Bohlam dan lampu LED Tube

merupakan dua produk yang paling banyak digunakan oleh masyarakat.

PT STE juga memprediksi harga yang akan dikenakan untuk setiap produk yang akan

dijual ditahun 2013. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan jumlah penjualan produk

dalam unit dan harga jual per-unitnya selama tahun 2012.

Keterangan LED Bohlam LED Tube

Penjualan (dalam unit) 1.000.000 800.000

Harga jual per unit Rp 10.000 Rp 20.000

Untuk bulan januari tahun 2013 manajemen menargetkan kenaikan penjualan (dalam

unit) untuk LED Bohlam dan LED Tube masing-masing 20% dan 25%, namun tidak ada

perubahan harga jual.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun anggaran

penjualan PT STE untuk bulan januari tahun 2013.

Anggaran Penjualan & Produksi | 1

Page 2: ANGGARAN PENJUALAN

Langkah 1

Menghitung penjualan dalam unit untuk produksi lampu LED Bohlam dan LED Tube

untuk bulan Januari 2013. Penjualan dalam unit untuk bulan januari 2013 diperoleh

dengan menggunakan data-data penjualan di bulan desember tahun 2012 ditambah

dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang diharapkan di bulan januari 2013.

Penjualan bulan Januari = Penjualan Desember x (1 + Pertumbuhan penjualan Januari)LED Bohlam 1.000.000 x (1 + 20%) = 1.200.000LED Tube 800.000 x (1 + 25%) = 1.000.000

Langkah 2

Menghitung penjualan untuk seluruh produk dengan mengalikan penjualan dalam unit

dengan harga jualnya.

Penjualan (Rp) = Penjualan (unit) x Harga jual per unitPenjualan (Rp) LED Bohlam 1.200.000 x Rp 10.000 = Rp 12.000.000.000Penjualan (Rp) LED Tube 1.000.000 x RP 20.000 = Rp 20.000.000.000

Langkah 3

Menyusun anggaran penjualan januari 2013 dengan memasukkan angka-angka yang

diperoleh dari langkah 2.

PT STEAnggaran penjualan untuk Bulan yang Berakhir pada Januari 2013

LED Bohlam LED Tube TotalPenjualan barang jadi dalam unit 1.200.000 1.000.000

Dikalikan harga jual Rp 10.000 Rp 20.000

Penjualan barang jadi Rp 12.000.000.000 Rp 20.000.000.000 Rp 32.000.000.000

ANGGARAN PENJUALAN LEBIH DARI SATU BULAN

Anggaran penjualan sering kali disusun untuk periode waktu satu tahun, enam bulan,

atau kuartalan (tiga bulan).

Anggaran Penjualan & Produksi | 2

Page 3: ANGGARAN PENJUALAN

ILUSTRASI:

Dari data berikut kami akan membuat anggaran penjualan per-kuartal untuk kuartal

pertama tahun 2013.

1. Data penjualan aktual tahun 2012

PenjualanTahun 2012

LED Bohlam LED TubePenjualan (dalam unit) 10.000.000 8.000.000Harga jual per unit Rp 10.000 Rp 20.000

2. Perusahaan menargetkan kenaikan penjualan untuk setiap produk sebesar 10%

ditahun 2013. Harga jual untuk setiap produk juga akan naik sebesar 10%.

3. Penjualan bulan Januari, Februari, dan Maret untuk kedua produk adalah 20%, 15%

dan 25% dari penjualan tahun 2012.

Langkah 1

Membuat format anggaran untuk tiga bulan pertama di tahun 2013.

PT STE

Anggaran penjualan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 maret 2013

LED Bohlam LED Tube TotalJanuariPenjualan barang jadi (unit)dikalikan: Harga jual

Penjualan barang jadiFebruariPenjualan barang jadi (unit)dikalikan: Harga jual

Penjualan barang jadiMaretPenjualan barang jadi (unit)dikalikan: Harga jualPenjualan barang jadi

Total Penjualan Tiga Bulan

Anggaran Penjualan & Produksi | 3

Page 4: ANGGARAN PENJUALAN

Langkah 2

Menghitung jumlah unit yang direncanakan untuk dijual dan harga jual setiap produk

untuk bulan Januari, Februari, dan Maret 2013.

LED Bohlam

Penjualan (unit) tahun 2012 10.000.000 x 110% = 11.000.000

Penjualan (unit) Januari 11.000.000 x 20% = 2.200.000

Penjualan (unit) Februari 11.000.000 x 15% = 1.650.000

Penjualan (unit) Maret 11.000.000 x 25% = 2.750.000

Harga jual tahun 2012 Rp 10.000 x 10% = Rp 11.000

LED Tube

Penjualan (unit) tahun 2012 8.000.000 x 110% = 8.800.000

Penjualan (unit) Januari 8.800.000 x 20% = 1.760.000

Penjualan (unit) Februari 8.800.000 x 15% = 1.320.000

Penjualan (unit) Maret 8.800.000 x 25% = 2.200.000

Harga jual tahun 2012 Rp 20.000 x 10% = Rp 22.000

Langkah 2

Menghitung penjualan setiap produk untuk bulan Januari, Februari dan Maret 2013

penjualan setiap bulan per produk diperoleh dengan mengalikan unit yang dijual dengan

harga jualnya.

LED Bohlam

Penjualan Januari 2.200.000 x Rp11.000 = Rp 24.200.000.000

Penjualan Februari 1.650.000 x Rp11.000 = Rp 18.150.000.000

Penjualan Maret 2.750.000 x Rp11.000 = Rp 30.250.000.000

Anggaran Penjualan & Produksi | 4

Page 5: ANGGARAN PENJUALAN

LED Tube

Penjualan Januari 1.760.000 x Rp22.000 = Rp 38.000.000.000

Penjualan Februari 1.320.000 x Rp22.000 = Rp 29.040.000.000

Penjualan Maret 2.200.000 x Rp22.000 = Rp 48.400.000.000

Langkah 4

Menyelesaikan penyusunan anggaran dengan memasukaan data langkah 2 dan 3.

PT STEAnggaran penjualan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 maret 2013

LED Bohlam LED Tube TotalJanuariPenjualan barang jadi (unit)  2.220.000 1.760.000dikalikan: Harga jual 11.000 22.000Penjualan barang jadi 24.200.000.000 38.000.000.000  62.200.000.000FebruariPenjualan barang jadi (unit)  1.650.000 1.320.000dikalikan: Harga jual 11.000  22.000Penjualan barang jadi 18.150.000.000 29.040.000.000  47.190.000.000MaretPenjualan barang jadi (unit)  2.750.000  2.200.000dikalikan: Harga jual 11.000  22.000Penjualan barang jadi 30.250.000.000 48.400.000.000  78.650.000.000

Total Penjualan Tiga Bulan  188.040.000.000

C. Memperkirakan Penjualan

Penyusunan anggaran penjualan mengharuskan perusahaan memperkirakan jumlah

unit yang akan dijual dan harga jualnya untuk satu periode anggaran. Terdapat beberapa

metode yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperkirakan penjualan dalam

satu periode anggaran. Metode-metode tersebut dibagi menjadi dua kelompok besar,

yaitu metode kualitatif dan metode kuantitaif.

Pada makalah ini kami akan membahas pengguanaan metode kuantitatif dengan

menggunakan analisis statistika dalam memperkirakan penjualan. Setelah itu, akan

dibahas pada penggunaan analisis industri dalam menentuka jumlah penjualan

perusahaan.

Anggaran Penjualan & Produksi | 5

Page 6: ANGGARAN PENJUALAN

1. Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average)

Menggunakan sejumlah data dari masa lalu untuk memperoleh perkiraan hasil

dimasa mendatang. Metode ini akan sangat bermanfaat apabila kita dapat memastikan

bahwa permintaan pasar (pelanggan) akan tumbuh secara stabil untuk beberapa

periode mendatang.

Proyeksi dengan Metode Rata-Rata Bergerak

ILUSTRASI:

Manajemen PT STE selalu membuat perkiraan penjualan lampu LED untuk

bulan berikutnya setiap tanggal 25 bulan sebelumnya. Perkiraan penjualan bulan

Januari 2013 dibuat pada tanggal 25 Desember 2012. Perkiraan penjualan untuk jauari

diperoleh dengan menggunakan data penjualan tiga bulan sebelumnya yaitu oktober,

november dan desember.

Langkah 1

Jumlah penjualan 3 bulan sebelumnya. Tabelnya adalah sebagai berikut:

BulanPenjualan (kuantitas)

LED Bohlam LED Tube Oktober  2.000.000  1.800.000 November  2.100.000  1.650.000 Desember  2.300.000  1.830.000

 Total  6.400.000  5.280.000

Langkah 2

Cari rata-rata penjualan 3 bulan dengan membagi total penjualan Oktober, November

dan Desember 2012.

Bulan Penjualan KuantitasLED Bohlam LED Tube

Total Penjualan 3 bulan Sebelumnya 6.400.000 5.280.000Dibagi 3 : 3 : 3

Rata-rata penjualan 3 bulan 2.200.000 1.760.000

Langkah 3

Penjualan bulan Januari 2013 adalah rata-rata penjualan 3 bulan sebelumnya

(Oktober, November, dan Desember 2012), yaitu LED Bohlam 2.200.000 unit dan

LED Tube 1.760.000 (Lihat tabel langkah 2).

2. Metode Analisis Industri

Anggaran Penjualan & Produksi | 6

Page 7: ANGGARAN PENJUALAN

Perusahaan-perusahaan yang memiliki bidang usaha sejenis dapat

dikelompokkan kedalam satu industri. Penjualan perusahaan sering kali dipengaruhi

oleh pertumbuhan penjualan industri tempat perusahaan berada. Oleh karena itu,

penjualan perusahaan dalam suatu periode juga dapat diperkirakan dengan

memperkirakan penjualan industrinya.

ILUSTRASI:

Pada tahun 2012, PT STE mampu menjual produknya sebesar 18.000.000 unit.

Pada tahun yang sama, total penjualan industri mencapai 30.000.000 unit. Jika

penjualan industri tahun 2013 diperkirakan naik 10% dan manajemen PT STE

memperkirakan pangsa pasar perusahaan untuk tahun 2013 sama dengan pencapaian

tahun 2012, maka penentuan penjualan industri dan PT STE untuk tahun 2013,

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Langkah 1

Menghitung pangsa pasar (market share) PT STE untuk tahun 2012. Pangsa pasar

perusahaan diperoleh dengan membagi penjualan industri pada satu periode yang

sama. Jadi pangsa pasar PT STE untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Pangsa pasar PT STE tahun 2012 = Penjualan PT STE tahun 2012

Penjualan Industri tahun 2012

Pangsa pasar PT STE tahun 2012 = 18.000.000

30.000.000

Pangsa pasar PT STE tahun 2012 = 60%

Langkah 2

Menentukan perkiraan penjualan untuk tahun 2013.

Penjualan indusri tahun 2013 = 30.000.000 x (1 + 10%)

= 33.000.000

Langkah 3

Anggaran Penjualan & Produksi | 7

Page 8: ANGGARAN PENJUALAN

Menentukan pangsa pasar PT STE untuk tahun 2013. Manajemen PT STE

memperkirakan pangsa pasar untuk tahun 2013 sama dengan pencapaian tahun 2012,

yaitu 60%.

Langkah 4

Penjualan PT STE ditahun 2013 diperoleh dengan mengalikan pangsa pasar PT STE

ditahun 2013 dengan perkiraan penjualan industri pada tahun yang sama.

Penjualan PT STE th. 2013 = Penjualan industri 2013 x Pangsa pasar PT STE 2013

= 33.000.000 unit x 60%

= 19.800.000 unit.

ANGGARAN PENJUALANAnggaran Penjualan & Produksi | 8

Page 9: ANGGARAN PENJUALAN

Anggaran penjualan ialah rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam kurun waktu satu

tahun atau lebih. Anggaran merupakan titik sentral semua pembuatan anggaran biaya dan investasi.

Oleh karena itu anggaran penjualan merupakan salah satu bagian anggaran perusahaan yang sangat

penting.

a. Kegunaan Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan sangat penting bagi manajemen untuk membuat anggaran biaya,

anggaran laba dna anggaran investasi. Anggaran penjualan juga berguna bagi pedoman kerja,

koordinasi kerja, evaluasi kerja bagi divisi pemasaran, dan sebagai pedoman untuk membuata

anggaran biaya pemasaran. Keguanaa yang lainnya anggaran penjualan adalah sebagai acuan

untuk membuat anggaran biaya seluruh perusahaan, anggaran laba yang meliputi laba kotor,

laba operasi, laba bersi (earning after tax) dan anggaran investasi.

Anggaran Penjualan Biaya

Keterangan Rp %

Penjualan 10.000 100

Harga pokok penjualan 6.000 60

Laba kotor 4.000 40

Biaya usaha 2.000 20

Laba operasi 2.000 20

Biaya lain-lain dan pajak 1.000 10

Laba bersih 1.000 10

Dividen 40% dari laba bersih 400 4

Laba ditahan 600 6

Ilustrasi table diatas menjelaskan bahwa setelah manajemen menentukan besarnya

laba atas penjualan, maka manajer divisi yang lainnya membuat anggaran biaya. Manajer

pabrik membuat anggaran harga pokok penjualan, manajer komersial dan manajer kantor

pusat membuat anggaran biaya usaha yang terdiri dari biaya pemasaran dan biaya umum dan

administrasi, manajer keuangan membuat anggaran biaya lain-lain seperti bunga dan pajak

berdasarkan anggaran laba yang ingin dicapai. Berdasarkan pola pemikiran yang demikian,

anggaran penjualan dapat digunakan sebagai alat koordinasi.

b. Target penjualan

Manajer penjualan harus menetapkan target penjualan yang ingin dicapai. Target

penjualan itu harus rasional dan realistic; rasional artinya target harus menjelaskan sebab-

Anggaran Penjualan & Produksi | 9

Page 10: ANGGARAN PENJUALAN

sebab mengapa harus mencapai target tersebut; realistic artinya target harus bisa dicapai oleh

tenaga penjual dengan dukungan sumber daya.

Disamping itu target penjualan harus memepertimbangkan berbagai factor antara lain:

1. Kondisi volume produk

2. Kondisi kualitas produk

3. Kondisi harga jual produk

4. Kondisi kebutuhan konsumen

5. Kondisi pasar local, regional, nasional, dan internasional

6. Kondisi persaingan

7. Kondisi tenaga penjual

8. Kondisi kondisi imbalan kepada tenaga penjual

9. Kondisi promosi

10. Kondisi distribusi

11. Kondisi modal kerja perusahaan

c. Ramalan penjualan

Ramalan penjualan adalah proyeksi jumlah komoditi yang diminta oleh konsumen

dan proyeksi harga yang mampu dijangaku oleh konsumen. Dalam membuat ramalan

penjualan, manajer pada umumnya menggunakan metode judgement, statistika, dan metode

khusus.

Sales Forecasting

Model Time Serie Moment

Tahun Sales (Y) Tahun (X) XY

1 1.200 0 0 0

2 1.600 1 1.600 1

3 2.400 2 4.800 4

4 2.800 3 2.400 9

5 2.500 4 10.000 16

Jumlah 10.500 24.800 30

6 5*

∑Y = a.n + b. ∑ X 10.500 = 5a + 10b(x2) = 21.000 =10a + 20b∑XY = a.∑ X + b. ∑ X 24.800 = 10a + 30b(x1) = 24.800 =10a + 30b

Anggaran Penjualan & Produksi | 10

X2

Page 11: ANGGARAN PENJUALAN

-3.800 =10bb =380

10.500 = 5a + 10b 10.500 = 5a + 10(380) a =1.340

Y₆ = a + bX Y = 1.340 + 380(5*) = 3.240 unit.

Y₇ = a + bX Y = 1.340 + 380(6*) = 3.620 unit.

Y₈ = a + bX Y = 1.340 + 380(7*) = 4.000 unit.

Ramalan penjualan

Model Time Serie Least Squares

Tahun Sales (Y) Tahun (X) XY

1 1.200 -2 -2.400 4

2 1.600 -1 -1.600 1

3 2.400 0 0 0

4 2.800 1 2.800 1

5 2.500 2 5.000 4

Jumlah 10.500 3.800 10

6 3*

a = ∑Y/n = 10.500/5 = 2.100 b = ∑XY/∑ X2

Y = a + bX

Y₆ = 2.100 + 380(3*) Y = 3.240

Y₇ = 2.100 + 380(5*) Y = 3.620

Y₈ = 2.100 + 380(6*) Y = 4.000

Metode Trend Semi Average

Metode ini digunakan jika data jumlahnya genap. Data tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian atau

kelompok kemudian tiap-tiap bagian tersebut dicari rata-ratanya. Contoh model semi average adalah

sebagai berikut :

Metode Trend Semi AverageTahu Sales (Y) Total Rata-rata X

Anggaran Penjualan & Produksi | 11

X2

Page 12: ANGGARAN PENJUALAN

n1 1.200 -32 1.600 -13 2.400 14 2.800 8.000 2.000 3

5 2.800 56 2.500 77 2.640 9

8 3.060 11.000 2.750 11

9 13

10 15

a = 2.000, yaitu rata-rata pada kelompok satu dan b adalah rata-rata kelompok dua dikurangi rata-rata

kelompok satu dibagi tahun dalam kelompok, b = (2.750 – 2.000)/4 = 187,5. Ramalan tahun ke

Sembilan adalah : Y9 = a + bX ; Y9 = 2.000 + 187,5(13) = 4.437,5 unit. Sedangkan ramalan untuk

tahun ke sepuluh adalah Y10 = a + bX; Y10 = 2.000 + 187,5 (15) = 4.812,5 unit.

Kelemahan model peramalan semi average ialah bahwa keakuratannya semakin rendah jika

waktu peramalannya semakin jauh kedepan.

Metode Rata-rata PenjualanTahun Unit Jakarta Bandung Surabaya

6 2.500

750

750 1000

7 2.640

1.056

1.056 528

8 3.960

612

1.224 1224

Tahun Unit Jakarta Bandung Surabaya

6 2.500 0,30 0,3 0,4

7 2.640 0,4 0,4 0,2

8 3.960 0,2 0,4 0,4

Rata-rata 0,30 0,37 0,33

Penjualan per daerah tahun 9:

Jakarta : 0,30 x 4.437,5 = 1.331,25

Anggaran Penjualan & Produksi | 12

Page 13: ANGGARAN PENJUALAN

Bandung : 0,37 x 4.437,5 = 1.641,875

Surabaya : 0,33 x 4.437,5 = 1.464,375

Jika persediaan pada akhir tahun ke 8 sebesar 200 unit dan persediaan tahun ditaksir 10% dari

volume penjualan tahun 10. Maka dapat disusun volume produksi tahun 9 sebagai berikut :

Volume Produksi Tahun 9Keterangan Unit

Penjualan4.437,5

0Persediaan akhir 10% x 4.812,5 unit (+) 481,5

Total4.918,5

0Persediaan awal (-) 200

Produksi4.718,5

0

Metode Korelasi dan Regresi

Tahun X Y XY X2 Y2

1 10 150 1.500 100 22.500

2 11 160 1.760 121 25.600

3 10 155 1.550 100 24.025

4 12 165 1.980 144 27.225

5 13 170 2.210 169 28.900

56 800 9.000 634 128.250

Keterangan :

X = biaya promosi; Y = penjualan dalam rupiah

b = a =

b = = = = 5,88

a = = = 94,14

Misal biaya promosi (x) tahun ke 6 sebesar Rp 15, maka nilai penjualan tahun ke 6 sebesar :

Y = a + bx = 94,14 + 5,88(15) = 182,34 atau Rp 182, 34.

Anggaran Penjualan & Produksi | 13

n .∑ XY −∑ X .∑Yn .∑ X 2−(∑ X ) 2

∑Y−b .∑Yn

n . XY −X .Y5 (634 )− (56 ) ⁿ

45.000−44.8003.170−3.136

20034

800−5,88 (56)5

470,725

Page 14: ANGGARAN PENJUALAN

Penafsiran koefisien korelasi antara variable bebas (x) dengan variable terikat (y) disajikan dalam

notasi (rxy) adalah:

1) Jika (rxy) lebih kecil dari 1, artinya variable bebas memiliki hubungan positif secara linier

dengan variable terikat; jika variable bebas bertambah maka variable terikat bertambah

2) Jika (rxy) negative (-1) artinya variable bebas memiliki hubungan negative secara linear

dengan variable terikat; jika variable bebas bertambah maka variable bebas akan berkurang

dan sebaliknya.

3) Jika (rxy) mendekati angka 1 maka variable bebas memiliki hubungan erat dengan variable

terikat, dan sebaliknya.

4) Jika (rxy) sama dengan 0, maka variable bebas tidak mempunyai hubungan dengan variable

terikat,

Contoh perhitungan menunjukkan koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,97 artinya antara variable

bebas biaya promosi mempunyai hubungan sangat erat dengan variable terikat nilai

penjualan.

d. Metode peramalan khusus

Analisis Industri

Analisis ini menghubungkan antara peramalan penjualan suatu perusahaan dengan

peramalan penjualan industri sejenis (industri pesaing). Perusahaan harus membuat

peramalan penjualan ondustri sejenis kemudian membuat peramalan penjualan yang

bersangkutan dan dihitung rasionya.

Analisis Product Line

Metode ini digunakan pada perusahaan yang memiliki banyak produk. Tiap-tiap jenis

produk harus dibuat ramalan-ramalan penjualan agar dapat diketahui laba setiap

produknya.

Analisis Pengguanaan Akhir

Perusahaan yang menghasilkan produk setengah jadi, produknya bisa dijual langsung

dipasar sebagai bahan baku perusahaan lain, dan bisa diproses lebih lanjut untuk

barang konsumsi akhir, perusahaan harus membuat ramalan penjualan barang

konsumsi akhir.

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan

Faktor Internal :

1) Kebijakan perusahaan

2) Kapasitas produksi

3) Modal kerja

Anggaran Penjualan & Produksi | 14

Page 15: ANGGARAN PENJUALAN

4) Kemampuan tenaga penjual

5) Data masa lampau penjualan

Faktor Eksternal :

1) Posisi perusahaan dalam persaingan

2) Daya beli, kebutuhan, dan selera konsumen

3) Kebijakan pemerintah

4) Kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya dan bisnis

5) Tingkat pertumbuhan penduduk

f. Hubungan anggaran penjualan dengan permintaan

Pandangan fungsi permintaan adalah untuk barang-barang ekonomis yang

memerlukan pengorbanan sumber-sumber daya yang langka. Permintaan merupakan jumlah

barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen. Permintaan langsung ialah jumlah barang yang

diminta olej konsumen untuk konsumsi, sedangkan permintaan turunan ialah untuk produksi.

Barang atau jasa yang diminta langsung oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan yang

berorientasi kepuasan disebut consumer goods, sedangkan jumlah barang atau jasa yang

diminta industry yang berorientasi laba disebut producer goods.

Logika permintaan adalah bahwa : (1) barang atau jasa mempunyai manfaat untuk

memenuhi kebutuhan, (2) masyarakat mempunyai pendapatan sebagai daya beli. Karena daya

beli masyarakat pada umumnya terbatas, maka permintaan sering berubah berdasar daya beli

tersebut.

Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan ditentukan oleh berbagai factor antara lain dapat digambarkan

dalam persamaan dibawah ini:

Q = a₁P + a₂Y + a₃Pop + a₄i + a₅A

Dimana :

Q = jumlah barang yang diminta

P = price

Y = pendapatan masyarakat yang dibelanjakan

P = populasi (jumlah penduduk)

I = tingkat suku bunga rata-rata

A = advertensi

Anggaran Penjualan & Produksi | 15

Page 16: ANGGARAN PENJUALAN

a₁, a₂, a₃, a₄, a₅ = parameter fungsi permintaan

misalnyasuatu perusahaan memproduksi produk A, mempunyai permintaan atas produknya

seperti persamaan dibawah ini :

artinya :

Permintaan barang A akan turun 2.500 unit, jika harga naik Rp. 1

Meningkat 1.000 unit, jika pendapatan masyarakat naik Rp. 1

Meningkat 0,05 unit, jika penduduk bertambah 1 orang

Turun Rp. 1.000 unit, jika bank naik 1%

Meningkat 0,05 unit, jika biaya promosi naik Rp. 1

Estimasi Permintaan Barang A

Variabel Independen Parameter Ramalan atas Variabel Total permintaan

P -2500 Rp12 -30000Y 1000 Rp23,50 23500

Pop 0,05 230000 11500I 1000 10% 10000A 0,05 Rp300.000 15000

Total Permintaan 10000

QA = -2.500(12) + 1.000(23,50) +0,05(230.000) – 1.000(10) + 0,05(300.000) = 10.000

QA = -2.500P + 1.000(23,50) +0,05(230.000) – 1.000(10) + 0,05(300.000) = 40.000 – 2.500P

2.500P = 40.000 - QA

P = (40.000/2.500) – (QA/2.500)

P = Rp 16

Keterangan :

Jika P atau harga naik Rp 1, maka turun 2.500 unit dan sebaliknya

Jika P = Rp 16, maka Q = 0, harga maksimum, jadi harga harus dibawah Rp 16

Jika Q = 40.000, maka P = 0

Kurva permintaan menunjukkan bahwa harga tertinggi Rp 16 dan Q tertinggi 40.000 unit.

Anggaran Penjualan & Produksi | 16

Page 17: ANGGARAN PENJUALAN

Kurva fungsi Permintaan

P Q = 40.000Q – 2.500P dan P = Rp 16 – Rp 0,0004Q

Rp16

40.000Q Q

Anggaran Penjualan & Produksi | 17

Page 18: ANGGARAN PENJUALAN

ANGGARAN PRODUKSI

A. DEFINISI ANGGARAN PRODUKSI

Anggaran produksi adalah anggaran yang disusun perusahaan untuk menentukan

jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh perusahaan. Anggaran ini dibuat setelah

anggaran penjualan disusun karena perusahaan harus menentukan jumlah barang jadi

yang harus diproduksi dalam rangka mendukung target penjualan yang ada dianggaran

penjualan.

Untuk dapat menyusun anggaran produksi, dibutuhkan berbagai data dan informasi

sebagai berikut.

1. Estimasi jumlah unit barang jadi yang akan dijual pada periode mendatang

Jumlah unit barang jadi yang akan terjual dapat diperoleh dari anggaran penjualan

yang telah dibuat sebelumnya.

2. Estimasi jumlah persediaan barang jadi pada akhir periode anggaran

Pada umumnya, perusahaan memproduksi barang jadi lebih banyak dari yang

diperkirakan dapat dijual. Hal ini dilakukan karena perusahaan ingin menghindari

terjadinya kondisi stock out, yaitu kondisi dimana perusahaan tidak memiliki

persediaan barang ketika perusahaan memperoleh order pembelian dari pelanggan.

Terdapat dua kerugian dari kondisi stock out, yaitu:

a. Perusahaan mengalami opportunity lost.

b. Pelanggan beralih ke pesaing.

3. Estimasi jumlah persediaan barang jadi diawal periode anggaran

Estimasi ini merupakan persediaan yang tersisa dari periode sebelumnya. Setelah

estimasi jumlah penjualan dalam unit dan persediaan akhir barang jadi telah diperoleh

datanya, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah barang jadi yang rencananya

aka diproduksi. Jumlah yang akan diproduksi diperoleh dengan mengurangkan jumlah

penjualan dalam unit dan persediaan akhir barang jadi dengan persediaan awal barang

jadi.

B. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN ANGGARAN PRODUKSI

ILUSTRASI:

Anggaran Penjualan & Produksi | 18

Page 19: ANGGARAN PENJUALAN

PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE) adalah perusahaan yang menghasilkan

lampu hemat energi LED Bohlam dan LED tube. Perusahaan ini sedang menyusun

anggaran produksi untuk produk lampu LED Bohlam untuk bulan Januari 2013. PT STE

memperkirakan dapat menjual 2.200.000 unit lampu LED Bohlam bulan Januari 2013.

Selain itu, PT STE juga memperkirakan jumlah unit persediaan akhir dan awal LED

Bohlam untuk bulan Januari 2013.

No. Keterangan Jumlah1. Penjualan 2.200.0002. Persediaan Akhir 300.0003. Persediaan Awal 500.000

Langkah 1

Menyusun format anggaran produksi dan memasukkan data-data penjualan, persediaan

akhir brang jadi, dan persediaan awal barang jadi.

Anggaran ProduksiPT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)

Untuk Periode Januari 2013Nama Produk: Lampu LED Bohlam

Penjualan (Unit) 2.200.000Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 300.000Jumlah barang jadi yang dibutuhkanDikurangi: Persediaan awal barang jadi 500.000Jumlah barang jadi yang akan diproduksi

Langkah 2

Menjumlahkan barang jadi yang dibutuhkan dan menyelesaikan anggaran produksi

dengan menghitung jumlah barang jadi yang akan diproduksi.

Anggaran ProduksiPT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)

Untuk Periode Januari 2013Nama Produk: Lampu LED Bohlam

Penjualan (Unit) 2.200.000Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 300.000Jumlah barang jadi yang dibutuhkan  2.500.000Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 500.000Jumlah barang jadi yang akan diproduksi  2.000.000

Anggaran Penjualan & Produksi | 19

Page 20: ANGGARAN PENJUALAN

Berdasarkan aggaran produksi yang telah disusun, PT STE harus memproduksi LED

Bohlam sebanyak 2.000.000 uni untuk bulan Januari 2013.

Anggaran Produksi Untuk Periode Lebih Dari Satu Bulan

Jika perusahaan ingin menyusun anggaran produksi lebih dari satu bulan, maka

terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan.

1. Persediaan akhir barang jadi disuatu bulan akan menjadi persediaan awal barang

jadi dibulan berikutnya.

2. Persediaan akhir barang jadi di bulan terakhir dalam satu periode akan menjadi

persediaan akhir barang jadi untuk anggaran produksi periode tersebut.

ILUSTRASI:

PT STE ingin menyusun anggaran produksi kuartal pertama ditahun 2013 (Januari-

Maret) untuk lampu LED Bohlam. Berikut ini adalah rencana penjualan unit LED

Bohlam untuk 3 bulan.

Bulan Penjualan KuantitasLED Bohlam

Januari 2.200.000Februari 1.650.000Maret 2.750.000

Selama tahun 2013, PT STE indah ingin agar tingkat persediaan awal barang jadi

setiap bulannya adalah 400.000 unit. Jadi, jumlah persediaan akhir dan persediaan awal

barang jadi adalah tetap 400.000 unit.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun anggaran

produksi lampu LED untuk kuartal pertama tahun 2013.

Langkah 1

Menyusun format anggaran produksi dan memasukkan data-data penjualan selama bulan

Januari, Februari dan Maret 2013.

Anggaran ProduksiPT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013

Nama Produk: Lampu LED BohlamJanuari Februari Maret

Penjualan (Unit) 2.200.000 1.650.000 2.750.000

Anggaran Penjualan & Produksi | 20

Page 21: ANGGARAN PENJUALAN

Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 400.000 400.000Jumlah barang jadi yang dibutuhkanDikurangi: Persediaan awal barang jadi 400.000 400.000 400.000Jumlah barang jadi yang akan diproduksi

Langkah 2

Menghitung barang jadi yang dibutuhkan untuk setiap bulan selama kuartal pertama

tahun 2013 dengan menjumlahkan penjualan setiap bulannya dengan persediaan akhir

barang jadi yang relevan. Menghitung total barag jadi yang akan diproduksi selama

kuartal pertama tahun 2013.

Anggaran ProduksiPT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013

Nama Produk: Lampu LED BohlamJanuari Februari Maret

Penjualan (Unit) 2.200.000 1.650.000 2.750.000Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 400.000 400.000Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 2.600.000 2.050.000 3.150.000Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 400.000 400.000 400.000Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 2.200.000 1.650.000 2.750.000

A.

B.

C. KEBIJAKAN TINGKAT PRODUKSI

Ada dua kebijakan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menentukan jumlah

barang yang akan diproduksi, yaitu kebijakan stabilisasi tingkat produksi dan kebijakan

stabilisasi tingkat persediaan.

Kebijakan Stabilisasi Produksi

Dalam menyusun anggaran produksi untuk periode lebih dari satu bulan, perusahaan

seringkali ingin memiliki jumlah produksi yang sama untuk setiap bulannya.

Pertimbangannya adalah :

1. Perusahaan ingin memperoleh biaya produksi yang sama setiap bulannya;

2. Jumlah pegawai pabrik cenderung tetap setiap bulannya, maka jumlah produksi

tiap bulan yang stabil akan lebih tepat digunakan.

Anggaran Penjualan & Produksi | 21

Page 22: ANGGARAN PENJUALAN

3. Mesin akan berproduksi lebih efisien jika tingkat produksi barang stabil setiap

bulannya.

ILUSTRASI

PT STE menerapkan kebijakan stabilisasi produksi untuk menyusun anggaran produksi

produk Lampu LED Bohlam selama periode triwulan pertama 2013. Berikut ini adalah

data penjualan, persediaan awal dan akhir barang jadi selama bulan januari-maret 2013.

Bulan Penjualan UnitJanuari 2.200.000Februari 1.650.000Maret 2.750.000

Nama Produk Persediaan Akhir (Maret) Persediaan Awal (Januari)LED Bohlam 400.000 400.0000

Langkah 1

Menyusun format anggaran dan memasukkan data penjualan (unit).

PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013

Nama Produk: Lampu LED BohlamJanuari Februari Maret Total

Penjualan (Unit) 2.200.0001.650.00

0 2.750.000 6.600.000Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 400.000Jumlah barang jadi yg dibutuhkanDikurangi: Persediaan awal barang jadi 400.000 400.000Jumlah barang jadi yg akan diproduksi

Langkah 2

Melengkapi kolom total dan membagi jumlah total produksi keseluruhan dengan jumlah

bulan dalam anggaran.

PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013

Nama Produk: Lampu LED Bohlam

Anggaran Penjualan & Produksi | 22

Page 23: ANGGARAN PENJUALAN

Januari Februari Maret TotalPenjualan (Unit) 2.200.000 1.650.000 2.750.000 6.600.000Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 400.000Jumlah barang jadi yg dibutuhkan 7.000.000Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 400.000 400.000

Jumlah barang jadi yg akan diproduksi  2.200.000 2.200.000 2.200.000 6.600.000

Langkah 3

Menotal barang jadi yang dibutuhkan dan melengkapinya.

PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013

Nama Produk: Lampu LED BohlamJanuari Februari Maret Total

Penjualan (Unit) 2.200.0001.650.00

0 2.750.000 6.600.000Ditambah: Persediaan akhir barang jadi  400.000 950.000 400.000 400.000

Jumlah barang jadi yg dibutuhkan  2.600.0002.600.00

0 3.150.000 7.000.000Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 400.000 400.000 950.000 400.000

Jumlah barang jadi yg akan diproduksi  2.200.0002.200.000 2.200.000

 6.600.000

D. KEBIJAKAN STABILISASI TINGKAT PERSEDIAAN

Kebijakan stabilisasi persediaan dapat diterapkan untuk perusahaan yang tidak

menginginkan tingkat persediaan berfluktuasi secara berlebihan setiap periode yang

tercakup dalam anggaran.

ILUSTRASI:

PT STE menerapkan kebijakan stabilisasi tingkat persediaan untuk menentukan jumlah

produksi produknya untuk triwulan pertama 2013. Berikut adalah data penjualan

selengkapnya:

Bulan Penjualan UnitJanuari 2.200.000Februari 1.650.000Maret 2.750.000

Anggaran Penjualan & Produksi | 23

Page 24: ANGGARAN PENJUALAN

Persediaan Akhir Persediaan Awal500.000 350.000

Langkah 1

Menyusun format anggaran, memasukkan data penjualan dan menghitung jumlah tingkat

persediaan barang jadi setiap bulannya.

PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013

Nama Produk: Lampu LED BohlamJanuari Februari Maret Total

Penjualan (Unit) 2.200.0001.650.00

0 2.750.000 6.600.000Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 500.000Jumlah barang jadi yg dibutuhkanDikurangi: Persediaan awal barang jadi 350.000 400.000 450.000Jumlah barang jadi yg akan diproduksi

Langkah 2

Memasukkan persediaan akhir dengan ketentuan persediaan akhir suatu bulan akan

menjadi persediaan awal bulan berikutnya.

PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013

Nama Produk: Lampu LED BohlamJanuari Februari Maret Total

Penjualan (Unit) 2.200.0001.650.00

0 2.750.000 6.600.000Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 400.000 450.000 500.000Jumlah barang jadi yg dibutuhkanDikurangi: Persediaan awal barang jadi 350.000 400.000 450.000Jumlah barang jadi yg akan diproduksi

Langkah 3

Anggaran Penjualan & Produksi | 24

Page 25: ANGGARAN PENJUALAN

Menyelesaikan anggaran produksi dengan menghitung total barang jadi yang diperlukan

dan jumlah barang jadi yang aka diproduksi untuk bulan Januari-Maret 2013 dan secara

total selama 3 bulan.

PT SINAR TERANG ELEKTRONIK (STE)Untuk Kuartal yang berakhir 31 Maret 2013

Nama Produk: Lampu LED BohlamJanuari Februari Maret Total

Penjualan (Unit) 2.200.0001.650.00

0 2.750.000 6.600.000Ditambah: Persediaan akhir barang jadi  400.000 450.000 500.000 1.350.000

Jumlah barang jadi yg dibutuhkan 2.600.0002.100.00

0 3.250.000 7.950.000Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 350.000 400.000 450.000 1.200.000

Jumlah barang jadi yg akan diproduksi 2.250.0001.700.000 2.800.000 6.750.000

Anggaran Penjualan & Produksi | 25