anggaran pendapatan dan belanja negara berdasarkan uu 11/2011
DESCRIPTION
Capacity Building DPRD Kabupaten Siak di Harbour Bay Amir Hotel-Batam, 25 November 2011TRANSCRIPT
Nama : Dr Dadang Solihin SE MANama : Dr. Dadang Solihin, SE, MATempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961Pekerjaan : Direktur Evaluasi KinerjaPekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja
Pembangunan Daerah Bappenas
Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310
Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248HP : 0812 932 2202PIN BB : 277878F0PIN BB : 277878F0Email : [email protected] :Website :
http://dadang-solihin.blogspot.com
2dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 3
MateriMateriMateriMateriR K j P i t h• Rencana Kerja Pemerintah
• Tema dan Prioritas RKP 2011• Kebijakan Perekonomian Fiskal dan• Kebijakan Perekonomian, Fiskal dan
Perkiraan Resource Envelope 2011• UU 11/2011 tentang Perubahan atas UUUU 11/2011 tentang Perubahan atas UU
10/2010 tentang APBN 2011
4dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 5
RKP 2011RKP 2011RKP 2011RKP 2011• Merupakan tahun kedua pelaksanaan RPJMN 2010-2014
– Memperhitungkan rangkaian lanjutan dari Inpres no: 1/2010 p g g j ptentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 yang dilaksanakan tahun ini
• Telah memuat Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah sebagai implementasi dari reformasi perencanaan dan penganggaran.
M iliki ki j O t t d O t ti k i t– Memiliki prakiraan maju Output dan Outcome tiap kegiatan prioritas dan program beserta pendanaannya.
dadang-solihin.blogspot.com 6
Dok menDok men RKP 2011RKP 2011DokumenDokumen RKP 2011RKP 2011S b i j b RPJMN 2010 2014 k RKP 2011 t di i d i 3Sebagai penjabaran RPJMN 2010-2014, maka RKP 2011 terdiri dari 3 buku :
Buku I Tema Pembangunan tahun 2011 dan Prioritas Nasionalserta kegiatan prioritas nasional menuju terwujudnya Visi, Misi dari Presiden-Wakil Presiden
Buku I Misi dari Presiden-Wakil Presiden.
Rencana pembangunan di semua bidang-bidangb i t t d l RPJPN 2005 2025Buku sebagaimana yang tertuang dalam RPJPN 2005-2025
dalam rangka mewujudkan sasaran RKP 2011.Buku
II
Rencana pembangunan di semua bidang-bidangsebagaimana yang tertuang dalam RPJPN 2005-2025 dalam rangka mewujudkan sasaran RKP 2011
Buku III dalam rangka mewujudkan sasaran RKP 2011.III
dadang-solihin.blogspot.com 7
SasaranSasaran RPJMN 2010RPJMN 2010--20142014
VISI 2014 : “INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS DAN BERKEADILAN”
2010 2011 2012 2013 2014
PERTUMBUHAN (%) 5,5 - 5,6 6,0 - 6,3 6,4 - 6,9 6,7 - 7,4 7,0 - 7,7
PENGANGGURAN (%) 7 6 7 3 7 4 6 7 7 0 6 0 6 6 5 0 6 0PENGANGGURAN (%) 7,6 7,3 - 7,4 6,7 - 7,0 6,0 - 6,6 5,0 - 6,0
KEMISKINAN (%) 12 0 -13 5 11 5 - 12 5 10 5 - 11 5 9 5 - 10 5 8 0 - 10 0KEMISKINAN (%) 12,0 -13,5 11,5 - 12,5 10,5 - 11,5 9,5 - 10,5 8,0 - 10,0
Four Track Strategy: Pro-Growth - Pro-Jobs - Pro-Poor –Four Track Strategy: Pro-Growth - Pro-Jobs - Pro-Poor –Pro-Green
8
8dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 9
AcuanAcuan PenyusunanPenyusunanTemaTema ddan an PrioritasPrioritas RKP 2011RKP 2011
VISI 2014 : “INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS DAN BERKEADILAN”DAN BERKEADILAN
ARAHAN “RAKER CIPANAS” ; AKSELERASI ISU LAINNYA :
PRIORITAS RPJMN BESERTA
TARGETNYA
DEBOTTLENECKING DAN SINERGI PUSAT
DAERAH- PROGRAM 100 HARI
S SPERTUMBUHAN : (6,3% di 2011 dan
minimal 7% di 2014)
PemantapanKebijakan Pro Poor; Justice for All dan Pencapaian MDG’S
- INPRES 1/2010minimal 7% di 2014) Pencapaian MDG S
TEMA DAN PRIORITAS RKP 2011
10
10dadang-solihin.blogspot.com
TemaTema RKP 2011RKP 2011TemaTema RKP 2011RKP 2011
RKP 2010 RKP 2011PEMULIHAN PEREKONOMIAN
NASIONAL DAN PEMELIHARAANKESEJAHTERAAN RAKYAT
PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKEADILAN DIDUKUNG PEMANTAPAN TATA
KELOLA DAN SINERGI PUSAT DAERAH
TINGKAT PERTUMBUHANTINGKAT PERTUMBUHANP t b Ek (%) 6 0 6 3
Pertumb. Ek. (%) : 5,5 - 5,6
KUALITAS PERTUMBUHAN
Pertumb. Ek. (%) : 6,0 - 6,3
KUALITAS PERTUMBUHANKUALITAS PERTUMBUHANTk. Pengangguran (%) : 7,6 Tk Kemiskinan (%) : 12 0 13 5
BERKEADILAN menurunnyaTk. Pengangguran (%) : 7,3 - 7,4
Tk. Kemiskinan (%) : 12,0 -13,5 Tk. Kemiskinan (%) : 11,5 - 12,5
dadang-solihin.blogspot.com 11
Pemantapan Tata Kelola dan SinergiPemantapan Tata Kelola dan Sinergip gp gantara Pusat dan Daerahantara Pusat dan Daerah
• PEMANTAPAN TATA KELOLA, a.l. :– Seluruh KL sudah memulai reformasi birokrasi– Sosialisasi dan Piloting reformasi birokrasi di daerah– Harmonisasi regulasi (perda, tata ruang, pertanahan)
M i k ASEAN C it 2015 l d k t– Mempersiapkan ASEAN Community 2015 a.l. dengan memperkuatlembaga-lembaga penjaminan mutu produk dan layanan (seperti BadanPengawas Obat dan Makanan, Badan Standardisasi Nasional,memperkuat langkah persiapan lainnya di berbagai K/L).
• SINERGI ANTARA PUSAT DAN DAERAH a l :• SINERGI ANTARA PUSAT DAN DAERAH, a.l. :– Pelayanan dasar (a.l. pendidikan, kesehatan)– Penanggulangan kemiskinan (a.l. PNPM, PKH, KUR)gg g ( , , )– Percepatan pertumbuhan (a.l. penyediaan infrastruktur untuk domestic
conectivity, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus)
dadang-solihin.blogspot.com 12
PrioritasPrioritas NasionalNasional RKP 2011RKP 20111 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2 Pendidikan2 Pendidikan
3 Kesehatan
4 Penanggulangan Kemiskinan
5 Ketahanan Pangan
6 Infrastruktur
7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha
11 Prioritas NasionalKabinet Indonesia Bersatu II
2009-2014 7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8 Energi
9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
2009 2014
NEW INITIATIVES :10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik
11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
NEW INITIATIVES :1. AKSELERASI
OUTPUT2. OUTPUT BARU3 KEGIATAN BARU
12 Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
13 Bidang PerekonomianPrioritas Lainnya
3. KEGIATAN BARU
13 Bidang Perekonomian
14 Bidang Kesejahteraan Rakyat
Prioritas Lainnya
13dadang-solihin.blogspot.comPENCAPAIAN TARGET RPJMN 2010-2014 DILAKSANAKAN SECARA KONSISTEN DAN BERKESINAMBUNGAN MELALUI PENGGUNAAN14 PRIORITAS RPJMN 2010-2014 DALAM RKP 2010, 2011, 2012, 2013 DAN 2014. PERBEDAAN PRIORITAS ANTAR TAHUN (RKP)TERSEBUT TERLETAK PADA PENEKANANNYA.
Resource Resource EnvelopeEnvelope PaguPaguIndikatifIndikatif 20112011
KebijakanKebijakanRKP 2011RKP 2011IndikatifIndikatif 20112011
APBNAPBN Pagu Pagu KenaikanKenaikan/ / • Meneruskan
RKP 2011RKP 2011
NoNo U R A I A NU R A I A N APBN APBN 20102010 IndikatifIndikatif
2011 2011 PenurunanPenurunanThdThd 20102010
I BELANJA MENGIKAT : 148 631 4 154 798 6 6 167 2
Meneruskan kebijakan yang telah direncanakan pada RPJMN 2010I. BELANJA MENGIKAT : 148.631,4 154.798,6 6.167,2
1. Belanja Pegawai (Rp. Murni) 89.979,1 96.809,8 6.830,72. Belanja Barang (Rp. Murni) 35.840,4 35.766,5 -73,93. PNBP dan BLU 22.811,9 22.222,3 -589,6
pada RPJMN 2010-2014 (baseline)
• Kebijakan baru
II. BELANJA TIDAK MENGIKAT : 191.517,8 264.501,4 72.983,61. Rupiah Murni 166.271,1 233.743,1 67.472,02. Pinjaman Dalam Negeri (PDN) 1.000,0 1.000,0 0,0
2011 (new initiatives)
2. Pinjaman Dalam Negeri (PDN) 1.000,0 1.000,0 0,03. PHLN 24.246,7 29.758,3 5.511,6
a. Pinjaman LN 23.026,8 26.641,5 3.614,7b. Hibah LN 1.219,9 3.116,8 1.896,9
TOTAL BELANJA K/L 340.149,2 419.300,0 79.150,8
dadang-solihin.blogspot.com 14
ContohContoh BaselineBaseline RKP 2011RKP 2011 1/1/33KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIANKOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
KEGIATAN INDIKATOR (KELUARAN) PERANAN DAERAHKEGIATAN INDIKATOR (KELUARAN) PERANAN DAERAHPEMANTAPAN TATA KELOLAKoordinasi PengembanganPenataan Ruang dan
Persentase peraturan pelaksanan UU KEK yang terselesaikan (80%)
Menyusun Perda yang mendukungpelaksanaan KEKPenataan Ruang dan
Pengembangan WilayahKEK yang terselesaikan (80%) pelaksanaan KEK
SINERGI PUSAT – DAERAHPerluasan areal pertanian Luasan perluasan (519.570 ha) Menyusun perda-perda
implementasi UU 41/2001 tentangPerlindungan Lahan Pertanian
Pengembangan Pelabuhan P ik
Jumlah pelabuhan perikanan (973 l b h )
Pemilihan dan penetapan lokasiPerikanan pelabuhan) pelabuhanPelaksanaan Preservasi danPeningkatan Kapasitas Jalan danJembatan Nasional
Jumlah jalan yang ditingkatkankapasitasnya (3.977,61 km)
Peningkatan kualitas jalankonektor
Jembatan NasionalPerencanaan Tata Ruang Wilayah Nasional
Jumlah rencana tata ruang yang telah disinkronkan (33 RTRW)
Penyelesaian RTRW Provinsi danRTRW Kab/Kota
Penyelenggaraan Rehabilitasi Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi Mengoptimalkan rehabilitasiPenyelenggaraan Rehabilitasi Hutan
Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan, magrove, gambut ,rawa, lahan kritis dan hutan kota (642.000 ha)
- Mengoptimalkan rehabilitasikawasan hutan kritis dan DAS;
- Meningkatkan kesejahteraanmasyarakat sekitar hutany
15
15dadang-solihin.blogspot.com
ContohContoh BaselineBaseline RKP 2011RKP 2011 22//33
KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYATKOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYATKOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYATKOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYATKEGIATAN INDIKATOR (KELUARAN PERANAN DAERAH
SINERGI PUSAT – DAERAHSINERGI PUSAT DAERAHPenyediaan subsidi Pendidikandasar dan menengah (BOS)
Jumlah siswa (44,8 juta siswa) - Penyediaan data siswapenerima BOS;Pengawasan pelaksanaan- Pengawasan pelaksanaan.
Bantuan OperasionalKesehatan (BOK)
Jumlah puskesmas (8.608 puskesmas)
- Penyediaan data puskesmas penerima BOK;P l k- Pengawasan pelaksanaan
Pengembangan kebijakan dan pembinaan kesertaan ber-KB
Jumlah klinik KB Pemerintah dan swasta (28.200 klinik KB)
Memperkuat lembagapelayanan KB di kab/kota
PNPM Mandiri Cakupan penerapan PNPM & Penguatan PNPM (9.878 desa; 5.982 kec. dan 80 kab. tertinggal)
Sinkronisasi kegiatan daerahdengan PNPM
gg )
16
16dadang-solihin.blogspot.com
ContohContoh BaselineBaseline RKP 2011RKP 2011 33//33
KOORDINATOR BIDANG POLITIK DAN PERTAHAHAN KEAMANANKOORDINATOR BIDANG POLITIK DAN PERTAHAHAN KEAMANANKEGIATANKEGIATAN INDIKATOR (KELUARAN)INDIKATOR (KELUARAN) PERANAN DAERAHPERANAN DAERAH
PEMANTAPAN TATA KELOLAPEMANTAPAN TATA KELOLAPenyusunan dan pelaksanaan kebijakan
Persentasi K/L yang melaksanakan secara tuntas
Menyusun Grand Design reformasi
reformasi birokrasi (100% tahun 2014) birokrasi di daerahHarmonisasi regulasi Jumlah Perda yang dikaji
(9 000 Perda)Pengendalianpenyusunan Perda(9.000 Perda) penyusunan Perda
SINERGI PUSAT - DAERAHPengembangan Sistem Jumlah penduduk yang Penguatan g gAdministrasi Kependudukan (SAK)
p y gmenerima e-KTP (67,29 juta)
gkelembagaan kependudukan di kab/kota sampaikab/kota sampai kecamatan
17
17dadang-solihin.blogspot.com
KebijakanKebijakan PendanaanPendanaan RKP 2011RKP 2011
Peningkatan Quality of•Ekonomi•Kesra
Peningkatan Quality of Spending
Kesra•Polhukam Meningkatkan Sinergi Kebijakan Belanja
• Integrasi kebijakan subsidi• Sinergi dengan transfer daerahSinergi dengan transfer daerah
Memfokuskan prioritas belanja• Menghapuskan “never ending projects” dan
kegiatan “reguler” yang kurang prioritas.g g y g g pQuality Assurance
• Proses perencanaan, a.l. melalui Trilateral Meeting(Bappenas, Kemenkeu dan KL
•Penerimaan Pajak•Pembiayaan Defisit
g( ppterkait) guna mempertajam program dankegiatan.
• Proses implementasi, a.l. melalui audit teknisPembiayaan Defisit• Pinjaman DN (SBN,
SUN)• Pinjaman LN
output dari kegiatan/proyek.• Penguatan Monev.
18dadang-solihin.blogspot.com
Kerangka Pagu IndikatifKerangka Pagu IndikatifKerangka Pagu IndikatifKerangka Pagu IndikatifRESOURCE ENVELOPE 2011
NEW INITIATIVESRPJMN 2010 - 2014 NEW INITIATIVES(TERGANTUNG KETERSEDIAAN
ANGGARAN)
INDIKASI 2011(DEFISIT 1,9% dari PDB)
ALOKASI PAGU INDIKATIF
RKP 2011
• Ketersediaan anggaran untuk tahun 2011 diperkirakan sangat terbatas, gg p g• Pemenuhan New Initiatives dilakukan melalui penajaman program dan realokasi
dari pagu RPJMN
19dadang-solihin.blogspot.com
PendanaanPendanaan New InitiativesNew InitiativesPendanaan Pendanaan New InitiativesNew InitiativesDilaksanakan tahun 2011 sebagai New InitaitivesP i dik tif RPJMN 2010 sebagai New Initaitives
Dilanjutkan tahun 2012 s/d 2014
Pagu indikatif RPJMN 2010-2014 untuk tahun 2011
2012 s/d 2014
Kebutuhan New Initiatives
REALOKASI :REALOKASI :– Efisiensi non prioritas, output
prioritas RPJMN tetap– Sebagian output prioritasg p p
RPJMN digeser ke tahun-tahunberikutnya
Kegiatan yang sudahdirencanakan dalamRPJMN
20
RPJMNdadang-solihin.blogspot.com
Al k i d P i it RKPAl k i d P i it RKP 20112011Alokasi pada Prioritas RKP Alokasi pada Prioritas RKP 20112011• Upfront loading untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi Tahun
2011*).– Di awal pemulihan krisis, pemerintah merupakan stimulan
utama, sehingga diperlukan daya dorong belanja yang besar– Back log di infrastruktur jika tidak segera diatasi akan
menghambat akselerasi pertumbuhan• Pemenuhan Renstra K/L sesuai 14 prioritas nasional dalam RPJMN• Pemenuhan Renstra K/L sesuai 14 prioritas nasional dalam RPJMN
2010 – 2014– Cukup besar, tidak dapat menumpuk di belakangCukup besar, tidak dapat menumpuk di belakang
*) TEMA RKP 2011 : )“PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKEADILAN DIDUKUNGPEMANTAPAN TATA KELOLA DAN SINERGI PUSAT - DAERAH”
dadang-solihin.blogspot.com 21
(Triliun Rupiah)
RANCANGAN PAGU INDIKATIF RKP 2011RANCANGAN PAGU INDIKATIF RKP 2011((MengikatMengikat ddan an TidakTidak MengikatMengikat)) (Triliun Rupiah)(( gg gg ))
,450,0
BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA 2005-2011SUMBER DAYA MANUSIA- Kem. Pendidikan Nasional- Kem. Agama- Kem. Kesehatan
121,7
,400,0 PERTAHANAN DAN KEAMANAN- Kem. Pertahanan- Polri RI
MELANDAIAKSELERASI
103,8(30 5%)
121,7(29,0%)
,300,0
,350,0
INFRASTRUKTUR, PERTANIAN,
59 7 69,5
72,5(17,3%)
75,1(29,1%)
87,0(27,9%)
109,0(33,8%)
(30,5%)
200 0
,250,0
, ,KELAUTAN DAN KEHUTANAN- Kem. PU- Kem. Perhubungan- Kem. ESDM- Kem. Pertanian- Kem. Dalam Negeri
81,826 2%) 81,6
85,5(25 1%)
131,4(31,3%)
45,0(22 0%)
52,7(20,4%)
59,7(19,2%) 58,5
(18,1%)
(20,4%)
36 0
60,0(29,4%)
,150,0
,200,0 - Kem. Kelautan dan Perikanan- Kem. KehutananPEMERINTAHAN UMUM- Kem. Keuangan- Kem. Luar Negeri- Mahkamah Agung
55 2 55 2 67,113,5
(6,6%)
18,1(7,0%)
28,2(9,0%) 26,1
(8,1%)
26,1(7,7%)
26,7(6,4%)
30,0(23 5%)
43,8(21,4%)
59,5(23,1%)
26,2%) 81,6(25,3%)
(25,1%)
33,1(26,0%)
(22,0%)36,0(28,2%)
,50,0
,100,0
61 K/L LAINNYA
18,9(14,8%)
41,9(20,5%)
52,5(20,4%)
55,217,7%)
47,1(14,6%)
55,2(16,2%)
67,1(16,0%) 9,4
(7.4%)
( , )(23,5%)
-2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
22dadang-solihin.blogspot.com• Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi perlu akselerasi belanja pemerintah.• Bagian terbesar akselerasi tersebut untuk membiayai infrastruktur.
23dadang-solihin.blogspot.com
Komponen Dana Pen es aianKomponen Dana Pen es aianKomponen Dana PenyesuaianKomponen Dana PenyesuaianP l 1 28P l 1 28
UU 10/2010 UU 11/2011Pasal 1.28Pasal 1.28
Dana Insentif Daerah Dana Insentif DaerahDana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD)
Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD)Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD)
Tunjangan Profesi Guru dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Tunjangan Profesi Guru dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah
Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah
Kurang Bayar Dana Sarana & Prasarana Infrastruktur Provinsi Papua Barat
Kurang Bayar Dana Sarana & Prasarana Infrastruktur Provinsi Papua Baratp p
- Tidak ada - Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID)
24dadang-solihin.blogspot.com
Dana Percepatan Pembangunan Dana Percepatan Pembangunan p gp gInsfrastruktur Daerah (DPPID)Insfrastruktur Daerah (DPPID)
• DPPID adalah: dana yang dialokasikan kepada– dana yang dialokasikan kepada daerah
– dalam rangka peningkatandalam rangka peningkatan pelayanan publik
– melalui penyediaan infrastruktur dan prasarana daerah,
– yang ditujukan untuk mendorong t b d hpercepatan pembangunan daerah
Pasal 1 29aPasal 1.29a
25dadang-solihin.blogspot.com
Komponen Pembiayaan Dalam NegeriKomponen Pembiayaan Dalam Negerip y gp y g
UU 10/2010 UU 11/2011
Pasal 1.31Pasal 1.31
UU 10/2010 UU 11/2011Penerimaan: Penerimaan:
Penerimaan cicilan pengembalian Penerimaan cicilan pengembalianPenerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman
Penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman
Rekening Kas Umum Negara Rekening Kas Umum Negara untuk g guntuk pembiayaan kredit investasi Pemerintah
g gpembiayaan kredit investasi Pemerintah
S ld l bih S ld l bihSaldo anggaran lebih Saldo anggaran lebih-Tidak Ada- Rekening cadangan dana reboisasiPri atisasi Pri atisasiPrivatisasi PrivatisasiHasil pengelolaan aset Hasil pengelolaan asetPenerbitan bersih surat berharga Penerbitan bersih surat berhargaPenerbitan bersih surat berharga negara
Penerbitan bersih surat berharga negara
Pinjaman dalam negeri Pinjaman dalam negerij g j g
26dadang-solihin.blogspot.com
Komponen Pembiayaan Dalam NegeriKomponen Pembiayaan Dalam Negerip y gp y gPasal 1.31Pasal 1.31
UU 10/2010 UU 11/2011Pengeluaran: Pengeluaran:g g
-Tidak Ada- Rekening Pembangunan HutanDana Investasi Pemerintah Dana Investasi PemerintahPenyertaan Modal Negara Penyertaan Modal NegaraDana Bergulir Dana BergulirDana Pengembangan Pendidikan Nasional
Dana Pengembangan Pendidikan Nasional
Kewajiban yang Timbul Akibat Penjaminan Pemerintah
Kewajiban yang Timbul Akibat Penjaminan Pemerintah
27dadang-solihin.blogspot.com
Sumber Anggaran Pendapatan Negara Sumber Anggaran Pendapatan Negara gg p ggg p gdan Hibah Tahun Anggaran 2011dan Hibah Tahun Anggaran 2011
Pasal 2: Perubahan atas ketentuan Pasal 2 ayat (2) ayat (3) ayat (4) danPasal 2: Perubahan atas ketentuan Pasal 2 ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5)
UU 10/2010 UU 11/2011 Perubahan(2) Penerimaan Perpajakan:
Rp. 850.255.476.000.000(2) Penerimaan Perpajakan:
Rp. 878.685.216.762.000Rp. 28.429.740.762.000
(3) Penerimaan Negara BukanPajak:Rp. 250.906.988.236.000
(3) Penerimaan Negara BukanPajak:Rp. 286.567.317.002.000
Rp. 35.660.328.766.000
(4) Penerimaan Hibah:Rp. 3.739.500.000.000
(4) Penerimaan Hibah:Rp. 4.662.105.508.000
Rp. 922.605.508.000
(5) Jumlah Anggaran (5) Jumlah Anggaran Rp 65 012 675 036 000(5) Jumlah Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2011:Rp. 1.104.901.964.236.000
(5) Jumlah Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2011:Rp. 1.169.914.639.272.000
Rp. 65.012.675.036.000
Rp. 1.104.901.964.236.000 Rp. 1.169.914.639.272.000
28dadang-solihin.blogspot.com
Penerimaan PerpajakanPenerimaan Perpajakan 1/1/33p jp jPasal 3: ketentuan Pasal 3 ayat (2) dan ayat (3) diubah, ayat (2) huruf a angka 3 dihapus, dan ayat (2) huruf b diubah, ayat (4) tetap, dan penjelasan ayat (4)
UU 10/2010 UU 11/2011 Perubahan
diubah.
(2) Penerimaan pajak dalam negeri direncanakan Rp. 827.246.166.000.000
(2) Penerimaan pajak dalam negeri diperkirakan Rp. 831.745.348.636.000
Rp. 4.499.182.636.000
(2).a.3 Hibah dan pembiayaan internasional dari lembaga keuangan multilateral
- Dihapus -
multilateral Rp. 1.000.000.000.000
(2).b Pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan pajak
(2).b Pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan pajak
Rp. 13.668.584.273.000g j p j
penjualan atas barang mewah Rp. 312.109.978.000.000
g j p jpenjualan atas barang mewahRp. 298.441.393.727.000
(3) Penerimaan pajak perdagangan internasionalRp. 23.009.310.000.000
(3) Penerimaan pajak perdagangan internasionalRp. 46.939.868.126.000
Rp. 23.930.558.126.000
29dadang-solihin.blogspot.com
Penerimaan PerpajakanPenerimaan Perpajakan 22//33Penerimaan PerpajakanPenerimaan PerpajakanPasal 3: ketentuan Pasal 3 ayat (2) dan ayat (3) diubah, ayat (2) huruf a angka 3 dihapus, dan ayat (2) huruf b diubah, ayat (4) tetap, dan penjelasan ayat (4) diubah.
No Sumber Penerimaan Perkiraan Jumlah1 pajak dalam negeri: Rp 831.745.348.636.000
• pajak penghasilan (termasuk pajak penghasilan ditanggung Pemerintah (PPh DTP) atas:
Rp 431.977.019.922.000
• komoditas panas bumi Rp 1.000.000.000.000
• bunga, imbal hasil, dan penghasilan pihak ketiga atas jasa yang diberikan k d P i t h d l bit
Rp 2.500.000.000.000
kepada Pemerintah dalam penerbitan surat berharga negara di pasar internasional (tidak termasuk jasa konsultan hukum lokal))
• pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah
Rp 298.441.393.727.000
• pajak bumi dan bangunan Rp 29 057 780 000 000• pajak bumi dan bangunan Rp 29.057.780.000.000
• cukai Rp 68.075.339.103.000
• pajak lainnya Rp 4.193.815.884.000
30dadang-solihin.blogspot.com
Penerimaan PerpajakanPenerimaan Perpajakan 33//33p jp j
No Sumber Penerimaan Perkiraan Jumlah2 P i j k d R 46 939 868 126 0002 Penerimaan pajak perdagangan
internasional:Rp 46.939.868.126.000
• bea masuk, termasuk: Rp 21.500.792.207.000
• fasilitas bea masuk ditanggung Pemerintah (BM DTP)
Rp 500.000.000.000
b k l R 25 439 075 919 000• bea keluar Rp 25.439.075.919.000
31dadang-solihin.blogspot.com
Penerimaan Negara Bukan PajakPenerimaan Negara Bukan Pajak 1/1/33Pasal 4: Ketentuan Pasal 4 ayat (2), ayat (4), ayat (8), dan ayat (9) diubah, ayat (10) tetap, dan penjelasan ayat (10) diubah.
UU 10/2010 UU 11/2011 Perubahan(2) Penerimaan Sumber Daya (2) Penerimaan Sumber Daya Rp 28 856 796 856 000(2) Penerimaan Sumber Daya
Alam Rp. 163.119.225.862.000
(2) Penerimaan Sumber Daya Alam Rp. 191.976.022.718.000
Rp. 28.856.796.856.000
(4) Bagian Pemerintah atas (4) Bagian Pemerintah atas Rp 1 245 423 000 000(4) Bagian Pemerintah ataslaba BUMNRp. 27.590.400.000.000
(4) Bagian Pemerintah ataslaba BUMNRp. 28.835.823.000.000
Rp. 1.245.423.000.000
(8) P i b k (8) P i b k R 5 172 882 280 000(8) Penerimaan negara bukan pajakRp. 45.166.553.743.000
(8) Penerimaan negara bukan pajakRp. 50.339.436.023.000
Rp. 5.172.882.280.000
(9) Pendapatan BLURp. 15.030.808.631.000
(9) Pendapatan BLURp. 15.416.035.261.000
Rp. 385.226.630.000
32dadang-solihin.blogspot.com
P i N B k P j kP i N B k P j k22//33
Penerimaan Negara Bukan PajakPenerimaan Negara Bukan PajakPasal 4: Ketentuan Pasal 4 ayat (2), ayat (4), ayat (8), dan ayat (9) diubah, ayat
NoNo Sumber PenerimaanSumber Penerimaan Perkiraan JumlahPerkiraan Jumlah
y ( ) y ( ) y ( ) y ( ) y(10) tetap, dan penjelasan ayat (10) diubah.
NoNo Sumber PenerimaanSumber Penerimaan Perkiraan JumlahPerkiraan Jumlahpenerimaan sumber daya alam; Rp191.976.022.718.000
penerimaan sumber daya alam minyak Rp173.167.270.000.000p y ybumi dangas bumi (SDA migas)
p
penerimaan sumber daya alamnonminyak bumi dan gas bumi (SDA
Rp18.808.752.718.000
nonmigas)
bagian Pemerintah atas laba BUMN Rp28.835.823.000.000
penerimaan negara bukan pajak lainnya; Rp50 339 436 023 000penerimaan negara bukan pajak lainnya; Rp50.339.436.023.000
pendapatan BLU Rp15.416.035.261.000
33dadang-solihin.blogspot.com
P i N B k P j kP i N B k P j k33//33
Penerimaan Negara Bukan PajakPenerimaan Negara Bukan Pajak• Dana yang dicadangkan untuk kegiatan pemulihan lokasi perminyakan
yang ditinggalkan oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) harus ditempatkan pada perbankan nasional.p p p
• Dalam rangka mengoptimalkan penerimaan bagian Pemerintah atas laba BUMN di bidang usaha perbankan:
l i i t b l h d BUMN di bid h– penyelesaian piutang bermasalah pada BUMN di bidang usaha perbankan dilakukan sesuai dengan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara beserta peraturan pelaksanaannya.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelesaian piutang bermasalah pada BUMN di bidang usaha perbankan diatur dengan Peraturan MenteriBUMN di bidang usaha perbankan diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.
• Penerimaan bagian Pemerintah atas laba BUMN di atas termasukpenerimaan bagian Pemerintah atas laba PT PLN (Persero) pada tahun buku 2010 sebagai akibat dari pemberian margin usaha sebesar 8% kepada PT PLN (Persero).p ( )
34dadang-solihin.blogspot.com
K APBNK APBN A 2011A 2011Komponen APBN Komponen APBN Anggaran 2011Anggaran 2011
Pasal 5: Ketentuan Pasal 5 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diubah
No Komponen Perkiraan Jumlah1 Anggaran belanja Pemerintah
P tRp 908.243.422.687.800,00
Pusat2 Anggaran transfer ke daerah Rp 412.507.891.828.200,00
TOTAL Rp 1 320 751 314 516 000 00TOTAL Rp 1.320.751.314.516.000,00
35dadang-solihin.blogspot.com
K APBNK APBN A 2011A 2011Komponen APBN Komponen APBN Anggaran 2011Anggaran 2011
UU 10/2010 UU 11/2011 PerubahanPasal 5: Ketentuan Pasal 5 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diubah
UU 10/2010 UU 11/2011 Perubahan(2) Anggaran Belanja
Pemerintah PusatR 839 578 166 827 800
(2) Anggaran Belanja Pemerintah PusatR 908 243 422 687 800
Rp. 68.665.255.860.000
Rp. 839.578.166.827.800 Rp. 908.243.422.687.800(3) Anggaran Transfer ke
Daerah(3) Anggaran Transfer ke
DaerahRp. 19.527.593.350.000
Rp. 392.980.298.478.200 Rp. 412.507.891.828.200(4) Jumlah Anggaran Belanja
Negara TA 2011(4) Jumlah Anggaran Belanja
Negara TA 2011Rp. 91.192.849.210.000
Negara TA 2011Rp. 1.229.558.465.306.000
Negara TA 2011Rp. 1.320.751.314.516.000
36dadang-solihin.blogspot.com
Anggaran Belanja Pemerintah PusatAnggaran Belanja Pemerintah Pusatgg jgg j
UU 10/2010 UU 11/2011 Perubahan
Pasal 6: Ketentuan Pasal 6 ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diubah
UU 10/2010 UU 11/2011 Perubahan(2) Belanja Pemerintah Pusat
menurut organisasiRp. 836.578.166.827.800
(2) Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasiRp. 908.243.422.687.800
Rp. 71.665.255.860.000
p p
(3) Belanja Pemerintah Pusat menurut fungsiRp. 836.578.166.827.800
(3) Belanja Pemerintah Pusat menurut fungsiRp. 908.243.422.687.800
Rp. 71.665.255.860.000
(4) Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanjaRp. 836.578.166.827.800
(4) Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanjaRp. 908.243.422.687.800
Rp. 71.665.255.860.000
• Perubahan lebih lanjut belanja kementerian negara/lembaga (K/L) sebagai akibat adanya anggaran belanja tambahan (ABT) sebesar Rp 29.086.167.268.096,00 termasuk anggaran untuk:termasuk anggaran untuk:
1. penerapan reward sebesar Rp 295.525.363.000,00 2. Penerapan punishment sebesar Rp 1.641.170.000,00
yang dibahas bersama antara DPR dan Pemerintah.yang dibahas bersama antara DPR dan Pemerintah.• Perubahan anggaran belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2011 di atas dirinci
lebih lanjut dalam Surat Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (SP RKA-K/L).g g ( )
37dadang-solihin.blogspot.com
Subsidi Bahan BakarSubsidi Bahan BakarSubsidi Bahan BakarSubsidi Bahan BakarPasal 7: Ketentuan Pasal 7 ayat (1) dan ayat (4) diubah, di antara ayat (1) dan ayat (2)
UU 10/2010 UU 11/2011 Perubahan
Pasal 7: Ketentuan Pasal 7 ayat (1) dan ayat (4) diubah, di antara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (1a), ayat (2) tetap, dan penjelasan ayat (2) diubah:
(1) Subsidi BBM jenis tertentu dan LPG 3 kgRp. 95.914.180.000.000
(1) Subsidi BBM jenis tertentu dan LPG 3 kgRp. 129.723.580.000.000
Perkiraan Jumlah
p p(1a) Subsidi BBM jenis
tertentu dan LPG 3 kg sudah termasuk subsidisudah termasuk subsidi PPN
38dadang-solihin.blogspot.com
Subsidi ListrikSubsidi ListrikSubsidi ListrikSubsidi ListrikPasal 8: Ketentuan Pasal 8 ayat (1) diubah, di antara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 1
UU 10/2010 UU 11/2011 Perubahan
Pasal 8: Ketentuan Pasal 8 ayat (1) diubah, di antara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (1a), ayat (2) tetap, dan penjelasan ayat (2) diubah:
(1) Subsidi Listrik TA 2011 diperkirakanRp. 40.700.000.000.000
(1) Subsidi Listrik TA 2011 diperkirakanRp. 65.565.115.788.000
Rp. 24.865.115.788.000
p p(1a) Subsidi listrik sudah
termasuk pembayaran kekurangan subsidi listrikkekurangan subsidi listrik tahun 2009 (audited) sebesarRp. 4.580.473.788.000Rp. 4.580.473.788.000
39dadang-solihin.blogspot.com
Subsidi PupukSubsidi PupukppPasal 10: Ketentuan Pasal 10 ayat (1) diubah, di antara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 1 (satu) ayat yakni ayat (1a)
UU 10/2010 UU 11/2011 Perubahan(1) Subsidi Pupuk TA 2011 (1) Subsidi Pupuk TA 2011 Rp 3 535 995 091 000
(satu) ayat, yakni ayat (1a)
(1) Subsidi Pupuk TA 2011 diperkirakanRp.15.267.030.111.000
(1) Subsidi Pupuk TA 2011 diperkirakanRp. 18.803.025.202.000
Rp. 3.535.995.091.000
(1a) S bsidi P p k s dah(1a) Subsidi Pupuk sudah termasuk pembayaran kekurangan subsidi pupuk tahun 2009 (audited) sebesar2009 (audited) sebesarRp. 1.967.601.852.000 dan termasuk realokasi kekurangan bayar subsidi pupuk TA 2008bayar subsidi pupuk TA 2008 (audited) sebesarRp.458.423.350.000 dari bagian anggaran belanja lainnyaanggaran belanja lainnya (BA999.08) ke bagian anggaran belanja subsidi (BA 999.07)
40dadang-solihin.blogspot.com
Subsidi LainSubsidi LainSubsidi LainSubsidi LainP l S b idi
Perkiraan Jumlah (Rp.)Pasal Subsidi
( p )UU 10/2010 UU 11/2011 Perubahan
12 Subsidi dalam rangka ke ajiban pela anan
1.877.494.574.000 1.849.403.651.000 28.090.923.000kewajiban pelayanan umum/public service obligation (PSO) dalam Tahun Anggaran 2011 gg
13 Subsidi bunga kredit program dalam Tahun Anggaran 2011
2.618.239.000.000 1.866.248.000.000 7.5199.1000.000
14 Subsidi pajak ditanggung Pemerintah (DTP) dalam Tahun Anggaran 2011
14.750.000.000.000 4.000.000.000.000 10.750.000.000.000
41dadang-solihin.blogspot.com
Belanja S bsidiBelanja S bsidiBelanja SubsidiBelanja SubsidiPasal 15: Ketentuan Pasal 15 ayat (1) diubah, ayat (2), dan ayat (3) dihapus
UU 10/2010 UU 11/2011(1) Belanja subsidi dapat disesuaikan (1) Belanja Subsidi dapat disesuaikan
dengan kebutuhan realisasi pada tahun anggaran berjalan untuk mengantisipasi deviasi realisasi
dengan kebutuhan realisasi pada tahun anggaran berjalan untuk mengantisipasi deviasi realisasi g p
asumsi ekonomi makro, berdasarkan kemampuan negara
g pasumsi ekonomi makro dan perubahan parameter subsidi, berdasarkan kemampuan keuanganberdasarkan kemampuan keuangan negara.
(2) – dihapus –(3) – dihapus –
42dadang-solihin.blogspot.com
P l L Sid jP l L Sid jPenanggulangan Lumpur SidoarjoPenanggulangan Lumpur SidoarjoPasal 18: Ketentuan Pasal 18 ayat (1) diubahPasal 18: Ketentuan Pasal 18 ayat (1) diubah
UU 10/2010 UU 11/2011(1) Dana pada Badan Penanggulangan Lumpur (1) Dana pada Badan Penanggulangan Lumpur(1) Dana pada Badan Penanggulangan Lumpur
Sidoarjo (BPLS) Tahun Anggaran 2011, dapat digunakan untuk:
• Melunasi kekurangan pembayaranb li h
(1) Dana pada Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Tahun Anggaran 2011, dapat digunakan untuk:
• Melunasi kekurangan pembayaranb li hpembelian tanah
• Bantuan kontrak rumah• Tunjangan hidup dan biaya evakuasi di
luar peta terdampak pada tiga desa
pembelian tanah• Bantuan kontrak rumah• Tunjangan hidup dan biaya evakuasi di
luar peta terdampak pada tiga desaluar peta terdampak pada tiga desa (Desa Besuki, Desa Kedung Cangkring, dan Desa Pejarakan)
• Bantuan kontrak rumah, tunjangan hidupBi k i
luar peta terdampak pada tiga desa (Desa Besuki, Desa Kedung Cangkring, dan Desa Pejarakan)
• Bantuan kontrak rumah, tunjangan hidupBi k i• Biaya evakuasi
• Relokasi pada sembilan rukun tetangga di tiga desa (Desa Siring Barat, Desa Jatirejo, dan Desa Mindi)
• Biaya evakuasi• Relokasi• Pembayaran pembelian tanah dan
bangunan pada sembilan rukun j ) g ptetangga di tiga desa (Desa Siring Barat, Desa Jatirejo, dan Desa Mindi).
43dadang-solihin.blogspot.com
Optimalisasi AnggaranOptimalisasi Anggaran 1/1/33Optimalisasi AnggaranOptimalisasi AnggaranPasal 20: Ketentuan Pasal 20 ayat (1) diubah, di antara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 2 (dua) ayat, yakni ayat (1a) dan ayat (1b), dan ditambahkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (6)
UU 10/2010 UU 11/2011UU 10/2010 UU 11/2011(1) Dalam rangka efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan anggaran belanja tahun (1) Dalam rangka efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan anggaran belanja Tahun 2010, kementerian negara/lembaga (K/L) yang tidak sepenuhnya melaksanakn anggaran belanja tahun 2010 b i t l h dit t k
Anggaran 2010, kementerian negara/lembaga (K/L) yang melakukan optimalisasi anggaran belanja pada T h A 2010 d t2010 sebagaimana telah ditetapkan,
anggaran yang tidak terserap tersebut akan menjadi faktor pengurang dalam
t l k i d
Tahun Anggaran 2010 dapat menggunakan hasil optimalisasianggaran belanja tersebut pada Tahun A 2011 l j tpenetapan alokasi anggaran pada
Tahun Anggaran 2011Anggaran 2011 yang selanjutnya disebut dengan penghargaan atau reward.
44dadang-solihin.blogspot.com
Optimalisasi AnggaranOptimalisasi Anggaran22//33
Optimalisasi AnggaranOptimalisasi Anggaran
Pasal 20: Ketentuan Pasal 20 ayat (1) diubah, di antara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 2 (dua) ayat yakni ayat (1a) dan ayat (1b) dan ditambahkan 1 (satu) ayat yakni ayat (6)(dua) ayat, yakni ayat (1a) dan ayat (1b), dan ditambahkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (6)
UU 10/2010 UU 11/2011(1a) Tata cara penetapan hasil optimalisasi(1a) Tata cara penetapan hasil optimalisasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Pemerintah
(1b) KL tid k h l k k(1b) KL yang tidak sepenuhnya melaksanakan anggaran belanja TA 2010 sebagaimana telah ditetapkan, anggaran yang tidak terserap tersebut akan menjadi faktor pengurangtersebut akan menjadi faktor pengurang dalam penetapan alokasi anggaran pada TA 2011
45dadang-solihin.blogspot.com
Optimalisasi AnggaranOptimalisasi Anggaran33//33
Optimalisasi AnggaranOptimalisasi Anggaran
Pasal 20: Ketentuan Pasal 20 ayat (1) diubah, di antara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 2 (d ) t k i t (1 ) d t (1b) d dit b hk 1 ( t ) t k i t (6)(dua) ayat, yakni ayat (1a) dan ayat (1b), dan ditambahkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (6)
UU 10/2010 UU 11/2011(6) Dalam rangka penggunaan hasil(6) Dalam rangka penggunaan hasil
optimalisasi belanja K/L Tahun Anggaran 2010 pada Tahun Anggaran 2011 (reward) Pemerintah dapat2011 (reward) Pemerintah dapat menggunakan SAL atau penyesuaian belanja negara.
46dadang-solihin.blogspot.com
Transfer DaerahTransfer DaerahTransfer DaerahTransfer DaerahPasal 25: Ketentuan Pasal 25 ayat (2) dan ayat (3) diubah
No. Transfer DaerahPerkiraan Jumlah (Rp.)
UU 10/2010 UU 11/2011 Perubahan
Pasal 25: Ketentuan Pasal 25 ayat (2) dan ayat (3) diubah
UU 10/2010 UU 11/2011 Perubahan1. Dana Perimbangan 334.324.012.145.000 347.538.605.495.000 1.321.459.3350.000
2. Dana Otonomi Khusus dan 58.656.286.333.200 64.969.286.333.200 60313.000.000.0002. Dana Otonomi Khusus dan penyesuaian
58.656.286.333.200 64.969.286.333.200 60313.000.000.000
47dadang-solihin.blogspot.com
Dana PerimbanganDana Perimbangan 1/1/33ggPasal 26: Ketentuan Pasal 26 ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (6) diubah, ayat (5) dihapus penjelasan ayat (4) dan ayat (6) diubah ayat (13) tetap dan penjelasan ayat (13)
No. Dana Perkiraan Jumlah
dihapus, penjelasan ayat (4), dan ayat (6) diubah, ayat (13) tetap, dan penjelasan ayat (13) diubah
No. Dana Perkiraan Jumlah1 Dana Bagi Hasil
termasuk kurang bayar DBH PPh, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Bea Perolehan Hak atas Tanah
Rp 96.772.092.547.000,00
Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Cukai Hasil Tembakau, serta DBH SDA minyak bumi, gas bumi, pertambangan umum kehutanan perikanan danpertambangan umum, kehutanan, perikanan, dan pertambangan panas bumi
2 Dana Alokasi Umum :t k k k i itif DAU t 12 d h
Rp 225.533.712.048.000,00termasuk koreksi positif DAU atas 12 daerah Kab/Kota sebesar Rp887.223.000,00)
3 Dana Alokasi Khusus: Rp 25.232.800.900.000,00termasuk koreksi positif DAK untuk 8 Kab/Kota sebesar Rp900.000,00)
48dadang-solihin.blogspot.com
Dana PerimbanganDana Perimbangan22//33
Dana PerimbanganDana Perimbangan• Petunjuk teknis pelaksanaan DAK Pendidikan harus terlebih dahulu
dikonsultasikan/mendapatkan• Persetujuan Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan sebagaimana
diatur dalam Pasal 15 ayat (5) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. g g g
• Untuk menjamin efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitasnya, maka pelaksanaan DAK Pendidikan harus menggunakan metode pengadaan b d j k d k i i dbarang dan jasa yang mengacu kepada mekanisme sesuai dengan peraturan perundangan dan tidak dalam bentuk block grant/hibah ke penerima manfaat atau sekolah.
• Dalam hal pagu atas perkiraan alokasi DBH yang ditetapkan dalam Tahun Anggaran 2011 tidak mencukupi kebutuhan penyaluran atau realisasi melebihi pagu dalam Tahun Anggaran 2011 Pemerintah menyalurkanmelebihi pagu dalam Tahun Anggaran 2011, Pemerintah menyalurkan alokasi DBH berdasarkan realisasi penerimaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
49dadang-solihin.blogspot.com
Dana PerimbanganDana Perimbangan33//33
Dana PerimbanganDana Perimbangan• Dalam hal terdapat sisa realisasi penerimaan yang belum
dibagihasilkan sebagai dampak belum teridentifikasinya daerah penghasil, Menteri Keuangan menempatkan sisa penerimaan dimaksud sebagai dana cadangan dalam rekening Pemerintah.Dana cadangan dialokasikan berdasarkan selisih pagu dalam satu• Dana cadangan dialokasikan berdasarkan selisih pagu dalam satu tahun anggaran dengan penyaluran DBH triwulan I sampai dengan triwulan IV Tahun Anggaran 2011.gg
• Tata cara pengelolaan dana cadangan dalam rekening Pemerintah diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
• Perhitungan dan pembagian lebih lanjut mengenai dana perimbangan dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan KeuanganUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
50dadang-solihin.blogspot.com
Dana Otonomi Kh s sDana Otonomi Kh s s1/1/33
Dana Otonomi KhususDana Otonomi Khusus• Pasal 27: Ketentuan Pasal 27 ayat (1) huruf b ditambah 1 (satu) angka
yakni angka 7, dan ayat (3) diubah, setelah ayat (10) ditambah 2 (dua) ayat k i t 11 d t 12yakni ayat 11 dan ayat 12
• Dana otonomi khusus dan penyesuaian terdiri atas:1 Dana Otonomi Khusus1. Dana Otonomi Khusus2. Dana Penyesuaian, yang terdiri atas:
a. Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD);(PNSD);
b. Dana Insentif Daerah (DID);c. Tunjangan Profesi Guru (TPG);d B t O i l S k l h (BOS)d. Bantuan Operasional Sekolah (BOS);e. Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID);f. Kurang Bayar Dana Sarana dan Prasarana Infrastruktur Provinsi
P B t T h A 2008 dPapua Barat Tahun Anggaran 2008; dang. Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID).
51dadang-solihin.blogspot.com
Dana Otonomi KhususDana Otonomi Khusus 22//33Dana Otonomi KhususDana Otonomi KhususNo. Dana Perkiraan Jumlah
1 Dana Otonomi Khusus Rp 10.421.312.993.000,00 2 Dana Penyesuaian Rp 54.547.973.340.200,00
D T b h P h il G P i N i Si il R 3 696 177 700 000 00• Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD)
Rp 3.696.177.700.000,00
• Dana Insentif Daerah (DID) Rp 1.387.800.000.000,00
• Tunjangan Profesi Guru (TPG) Rp 18.537.689.880.200,00
• Bantuan Operasional Sekolah (dibayarkan melalui mekanisme transfer ke daerah)
Rp16.812.005.760.000,00
• Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) Rp 7.700.800.000.000,00
• kurang bayar dana sarana dan prasarana infrastruktur Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2008
Rp 100.500.000.000,00p gg
• Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID), terdiri dari:1. Infrastruktur Pendidikan sebesar Rp 613.000.000.000,00
Rp 6.313.000.000.000,00
2. Infrastruktur Kawasan Transmigrasi sebesar Rp500.000.000.000,00
3. Infrastruktur Lainnya sebesar Rp5.200.000.000.000,00
52dadang-solihin.blogspot.com
Dana Otonomi KhususDana Otonomi Khusus 33//33Dana Otonomi KhususDana Otonomi Khusus• Dana insentif daerah dalam rangka pelaksanaan fungsi pendidikan yang dialokasikan• Dana insentif daerah dalam rangka pelaksanaan fungsi pendidikan yang dialokasikan
kepada daerah dengan mempertimbangkan kriteria tertentu.• Pemerintah daerah penerima dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah
d t l k k d k i t d h l i t tdapat melaksanakan program dan kegiatannya mendahului penetapan peraturan daerah tentang Perubahan APBD, dengan cara:
1. menetapkan peraturan kepala daerah tentang perubahan penjabaran APBD dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada pimpinan DPRD
2. menyusun Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD))
3. mengesahkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) sebagai dasar pelaksanaannya, untuk selanjutnya ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBDditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD.
• Dalam hal pemerintah daerah telah menetapkan peraturan daerah tentang APBD maupun peraturan daerah tentang Perubahan APBD, atau karena tidak melakukan Perubahan APBD maka tetap dapat melaksanakan program/kegiatan denganPerubahan APBD, maka tetap dapat melaksanakan program/kegiatan dengan melakukan prosedur seperti tersebut di atas dan menyampaikan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
53dadang-solihin.blogspot.com
Anggaran PendidikanAnggaran PendidikanAnggaran PendidikanAnggaran Pendidikan• Pasal 28: Ketentuan Pasal 28 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diubah• Anggaran pendidikan sebesar Rp266.940.602.903.200,00gg p p ,• Persentase anggaran pendidikan adalah sebesar 20,2% yang
merupakan perbandingan alokasi anggaran pendidikan terhadap total anggaran belanja negara sebesar Rp1.320.751.314.516.000,00 D l l k i didik t k d b• Dalam alokasi anggaran pendidikan termasuk dana pengembangan pendidikan nasional sebesar Rp2.617.700.000.000,00 yang penggunaannya diatur sesuai dengan ketentuan peraturan p gg y g pperundang-undangan.
54dadang-solihin.blogspot.com
Defisit AnggaranDefisit Anggaran1/1/22
Defisit AnggaranDefisit Anggaran• Pasal 29: Ketentuan Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2) diubah, ayat (3)
tetap, dan penjelasan ayat (3) diubah• Jumlah anggaran pendapatan negara dan hibah Tahun Anggaran
2011 diperkirakan sebesar Rp1.169.914.639.272.000,00 • Jumlah tersebut lebih kecil daripada jumlah anggaran belanja
negara yang diperkirakan sebesar Rp1.320.751.314.516.000,00 D l T h A 2011 t d t d fi it• Dalam Tahun Anggaran 2011 terdapat defisit anggaran yang diperkirakan sebesar Rp150.836.675.244.000,00 yang akan dibiayai dari pembiayaan defisit anggaran.p y gg
55dadang-solihin.blogspot.com
Defisit AnggaranDefisit Anggaran22//11
Defisit AnggaranDefisit Anggaran• Pembiayaan defisit anggaran Tahun Anggaran 2011 diperoleh dari
sumber-sumber:1. Pembiayaan Dalam Negeri diperkirakan sebesar
Rp153.613.307.023.000,00 2. Pembiayaan Luar Negeri Neto diperkirakan sebesar negatif
Rp2.776.631.779.000,00
56dadang-solihin.blogspot.com
Pasal SisipanPasal SisipanPasal SisipanPasal Sisipan• Pasal 29A antara Pasal 29 dan Pasal 30• Pasal 36A antara Pasal 36 dan Pasal 37
Pasal 29APasal 29A Pasal 36APasal 36APasal 29APasal 29A• Menteri Keuangan diberikan
Pasal 36APasal 36A• Jika terjadi pembalikan (reversal) dana asing dari pasar
kewenangan untuk mengalokasikan anggaran kewajiban penjaminan Pemerintah.
• Kewenangan tersebut dilakukan
SBN domestik secara signifikan yang membahayakan pembiayaan APBN dan stabilitas pasar keuangan domestik, Pemerintah dengan persetujuan DPR diberikan kewenangan menggunakan SAL untuk• Kewenangan tersebut dilakukan
dengan persetujuan DPR.• Anggaran kewajiban penjaminan
Pemerintah sebagaimana
diberikan kewenangan menggunakan SAL untuk melakukan stabilisasi pasar SBN domestik setelah memperhitungkan kebutuhan anggaran sampai dengan akhir tahun anggaran berjalan dan awal tahun b ik t
gdiperhitungkan sebagai piutang/tagihan kepada entitas terjamin atau belanja K/L.
berikutnya.• Jumlah penggunaan SAL dilaporkan dalam Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2011.
57dadang-solihin.blogspot.com
Perubahan Pasal 30Perubahan Pasal 30UU 10/2010 UU11/2011
Penyertaan modal negara padaorganisasi/lembaga keuanganinternasional yang akan dilakukan
1. Penyertaan modal negara pada organisasi/lembaga keuangan internasional dan Penyertaan Modalinternasional yang akan dilakukan
dan/atau telah tercatat pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)
internasional dan Penyertaan Modal Negara (PMN) lainnya yang akan dilakukan dan/atau telah tercatat pada Laporan Keuangan Pemerintahg ( )
sebagai Investasi Permanen Penyertaan Modal Negara, ditetapkan untuk dijadikan
pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) sebagai Investasi Permanen Penyertaan Modal
ditetapkan untuk dijadikan penyertaan modal negara pada organisasi/lembaga keuangan
Negara, ditetapkan untuk dijadikan penyertaan modal negara pada organisasi/lembaga keuangan g g g
internasional tersebut. internasional dan Penyertaan Modal Negara (PMN) lainnya tersebut.
2 Pelaksanaan pada ayat 1 ditetapkan2. Pelaksanaan pada ayat 1 ditetapkandengan Peraturan Pemerintah.
58dadang-solihin.blogspot.com
59dadang-solihin.blogspot.com