andi alfina ulandari dpkb

6
Nama : Andi Alfina Ulandari Nim : 121 444 1 015 Kelas : Biologi ICP A 2012 1. Review materi kuliah pertemuan kuliah “Desain Kurikulum” Desain kurikulum merupakan sebuah pola atau model kurikulum.Desain Kurikulum ini mendeskripsikan secara terperinci tentang komponen yang harus ada pada setiap kurikulum serta yang dapat digunankan untuk proses pembelajaran. Dalam desain kurikulum terdapat beberapa komponen, diantaranya adalah tujuan kurikulum, bahan ajar atau materi atau isi dari kurikulum tersebut, strategi mengajar atau metode mengajar, media mengajar dan evaluasi pengajaran serta penyempurnaan pengajaran. Setiap komponen saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan juga setiap komopenen memiliki isi yang sangat penting bagi kelangsungan kurikulum.Dalam menyusun rancangan kurikulum harus sesuai dengan visi dan misi sekolah. Visi dari setiap sekolah itu pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan alumni yang handal dan terampil dalam iptek yang berlandaskan imtaq sekaligus visi ini dijadikan sebagai pedoman atau acuan sebuah sekolah yang dijabarkan dalan bentuk misi. Dimana, misi itu dirancang berdasarkan visi yang ingin dicapai dan dituangkan dalam bentuk rancangan atau desain kurikulum. Sehingga kurikulum harus sesuai dengan visi dan misi sekolah. Adapun macam desain kurikulum menurut pendapat beberapa ahli. Menurut Eisner dan Vallance terdapat 5 macam desain kurikulum, diantaranya: model pengembangan proses kognitif dimana anak dirancang untuk lebih banyak tahu atau pengembangan intelektualnya mulai meningkat, kurikulum sebagai teknologi dimana teknologi memberikan kemudahan atau efisiensi dalam proses belajar mengajar, kurikulum aktualisasi sederhana dimana anak terlahir dengan segala potensinya sehingga anak tidak menggali segenap potensinya, tidak mengaktualisasi/mengekspolarisasi potensi yang dimililikinya, kurikulum rekonstuksi sosial dalam hal ini banyak terjadi kerusakan sosial seperti dinegara maju, sehingga kurikulum ini dibuat agar bisa mengatasi masalah tersebut yaitu menciptakan output yang dijadikan sebagai makhluk yang memiliki sisi kepedulian sosial. Dan yang terakhir adalah kurikulum nasional akademik, dalam hal ini kurikulum lebih mengutamakan aspek akademik siswa yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Upload: alfina-wulandari

Post on 08-Jul-2015

699 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vnbvnm

TRANSCRIPT

Page 1: Andi alfina ulandari dpkb

Nama : Andi Alfina Ulandari

Nim : 121 444 1 015

Kelas : Biologi ICP A 2012

1. Review materi kuliah pertemuan kuliah “Desain Kurikulum”

Desain kurikulum merupakan sebuah pola atau model kurikulum.Desain

Kurikulum ini mendeskripsikan secara terperinci tentang komponen yang harus ada pada

setiap kurikulum serta yang dapat digunankan untuk proses pembelajaran. Dalam desain

kurikulum terdapat beberapa komponen, diantaranya adalah tujuan kurikulum, bahan

ajar atau materi atau isi dari kurikulum tersebut, strategi mengajar atau metode

mengajar, media mengajar dan evaluasi pengajaran serta penyempurnaan pengajaran.

Setiap komponen saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan juga setiap

komopenen memiliki isi yang sangat penting bagi kelangsungan kurikulum.Dalam

menyusun rancangan kurikulum harus sesuai dengan visi dan misi sekolah. Visi dari setiap

sekolah itu pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan alumni yang

handal dan terampil dalam iptek yang berlandaskan imtaq sekaligus visi ini dijadikan

sebagai pedoman atau acuan sebuah sekolah yang dijabarkan dalan bentuk misi. Dimana,

misi itu dirancang berdasarkan visi yang ingin dicapai dan dituangkan dalam bentuk

rancangan atau desain kurikulum. Sehingga kurikulum harus sesuai dengan visi dan misi

sekolah.

Adapun macam desain kurikulum menurut pendapat beberapa ahli. Menurut

Eisner dan Vallance terdapat 5 macam desain kurikulum, diantaranya: model

pengembangan proses kognitif dimana anak dirancang untuk lebih banyak tahu atau

pengembangan intelektualnya mulai meningkat, kurikulum sebagai teknologi dimana

teknologi memberikan kemudahan atau efisiensi dalam proses belajar mengajar,

kurikulum aktualisasi sederhana dimana anak terlahir dengan segala potensinya sehingga

anak tidak menggali segenap potensinya, tidak mengaktualisasi/mengekspolarisasi

potensi yang dimililikinya, kurikulum rekonstuksi sosial dalam hal ini banyak terjadi

kerusakan sosial seperti dinegara maju, sehingga kurikulum ini dibuat agar bisa

mengatasi masalah tersebut yaitu menciptakan output yang dijadikan sebagai makhluk

yang memiliki sisi kepedulian sosial. Dan yang terakhir adalah kurikulum nasional

akademik, dalam hal ini kurikulum lebih mengutamakan aspek akademik siswa yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Page 2: Andi alfina ulandari dpkb

Pendapat lain menurut MC.Neil (1997) membagi kurikulum menjadi 4 macam

yaitu, model kurikulum humanistis dimana kurikulum ini bertujuan untuk memanusiakan

manusia, mengembangkan anak sesuai dengan kodratnya, kurikulum rekonstruksi sosial,

kurikulum teknologi, dan kurikulum rasional akademis. Menurut Saylor, Alexander, dan

Lewis (1981) diantaranya yaitu, kurikulum subject matter dimana kurikulum ini bertujuan

untuk meningkatkan pengembangan materi, kurikulum sebagai fungsi sosial bertujuan

untuk membagun tatananan sosial, kurikulum sebagai teknologi, kurikulum sebagai

proses, dan kurikulum berdasarkan minat individu, kurikulum ini bertujuan untuk

memberikan kebebasan kepada anak untuk menentukan minat apa yang dia suka yang

sesuai dengan potensi dirinya. Dan terakhir desain kurikulum menurut Sanjaya (2008)

diantaranya yaitu, kurikulum disiplin ilmu, kurikulum berorientasi pada masyarakat,

kurikulum berorientasi pada siswa, dan kurikulum berorientasi pada teknologis.

Kurikulum yang berorientasi disiplin ilmu ini berpusat pada rancangan

pengetahuan berdasarkan disiplin ilmu untuk mengembangkan intelektual siswa.

Kurikulum ini berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa (aspek

kognitif) melalui latihan, gagasan, dan melakukan proses penelitian ilmiah. Dalam

implementasi kurikulum disiplin ilmu digunakan strategi ekspositori dimana guru

memberikan gagasan atau secara langsung siswa dituntut untuk mencari landasan

logikanya dalam memahami gagasan tersebut dan dukungan fakta-fakta yang dianggap

relevan. Sebagai contoh dari kurikulum ini ialah MACOS (Man a Course of Study) yang

dirancang untuk memperbaiki proses pengajaran ilmus sosial dan humanitas. Tujuannya,

membangkitkan intelektual dan pengembangan akan kemampuan sendiri melalui analisis

dengan cara sederhana misalnya anak-anak dihadapkan pada sebuah permasalahan

melalui film, poster, dll.

Adapun 3 organisasi dalam kurikulum disiplin ilmu yaitu, Subject centered

curriculum mencakup bahan ajar atau isi kurikulum berdasarkan materi pelajaran yang

terpisah-pisah dan peran seorang guru disini hanya bertanggung jawab pada mata

pelajaran yang dibawakannya saja, Correlated curriculum yaitu mata pelajaran tidak

disajikan secara terpisah, tetapi mata pelajaran memiliki kedekatan sehingga menjadi

suatu bidang studi (broadfield). Correlated curriculum memiliki 3 pendekatan antara lain,

Pendekatan struktural misalnya kajian atau pokok bahasan ditinjau dari beberapa mata

pelajaran sejenis, contohnya: kajian suatu topik mengenai geografi, tidak semata-mata

Page 3: Andi alfina ulandari dpkb

ditinjau dari sudut pandang geografi saja, tetapi juga dari sudut pandang ekonomi,

sejarah bahkan budaya. Pendekatan fungsional, topik tidak diambil dari mata pelejaran

tertentu, contohnya masalah kemiskinan yang ditinjau dari sudut pandang ekonomi,

geografi, dan juga sejarah. Pendekatan daerah, mata pelajaran ditinjau berdasarkan

lokasi dan tempat. Organisasi terakhir yaitu Integrated curriculum, maksudnya tidak lagi

menampakkan nama-nama bidang studi tetapi disajikan secara terpadu dan terkorelasi

dan juga belajar berdasarkan unit. Seperti kurikulum 2013 yang bersifat tematik dan

integrated. Sebagai contoh kurikulum 2013 yang bersifat tematik ialah energi terdiri dari

SDA, tata surya, usaha dan daya, dll. Dimana dalam setiap energi tersebut memiliki

pembahasan yang berbeda-beda. Dan kurikulum 2013 yang bersifat intergated sebagai

contoh mata pelajaran Bahasa indonesia yang dintegrasikan dengan mata pelajaran IPA.

Misalnya subjek mata pelajaran Bahasa Indonesia itu membaca, dimana teks bacaannya

mencakup materi IPA.

Selain itu, terdapat juga desain kurikulum yang berorientasi pada masayarakat.

Kurikulum ini berasusmsi berdasarkan bentuk kurikulum, dengan tujuan untuk melayani

masyarakat. Dalam kurikulum ini terdapat 3 perspektif desain, yaitu Perspektif Status

Quo (The Status Quo Perspektive), Perspektif Reformis (The Reformist Perspektive), dan

Perspektif Masa Depan (The Futulist Perspektive). Perspektif Status Quo bertujuan untuk

melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat. Perspektif ini juga menjelaskan bahwa

kurikulum merupakan perencanaan untuk membereikan pengetahuan dan keterampilan

kepada anak didik sebagai persiapan menjadi orang dewasa yang dibutuhkan dalam

kehidupan masyarakat. Hal ini terkait pada 4 konsep ini yang ada pada Perspektif Status

Quo, antara lain,...,..., knowledge, and skill. Perspektif Reformis bertujuan untuk

mengubah tatanan sosial kehidupan masyarakat, dikembangkan untuk meningkatkan

kualitas masyarakat. Tokoh yang mempeloporinya adalah Paulo Freire dan Ivan Illich.

Ketiga, desain kurikulum yang berorientasi pada siswa. Dalam hal ini, guru harus

memperhatikan tingkat perkembangan psikologis siswa. Keempat, desain kurikulum dan

teknologi, lebih memberikan perhatian pada teknologi transport of knowledge.

Membahas tentang “Apa pengaruh teknologi terhadap kurikulum”, yaitu penerapan

hasil-hasil teknologi (penggunaan media alat-alat selama proses pembelajaran) dan

penerapan teknologi sebagai sistem (menyusun program pembelajaran dengan

menggunakan sistem).

Page 4: Andi alfina ulandari dpkb

Pada intinya, Guru dalam mengajar harus menggunakan pendekatan scientific

yaitu mengamati, mencoba, menular, mengasosiasi, dan mengkoneksikan. Dengan

demikian, pendekatan ini dapat mengkombinasikan keempat desain tersebut dalam

menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan desain pembelajaran.

2. Kajian Kurikulum 2013 dari aspek model desain kurikulum menurut Sanjaya,2013

Kurikulum 2013 untuk SD

Kurikulum 2013 SD/MI ialah kurikulum yang menggunakan pendekatan

pembelajaran secara tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif merupakan

pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai

mata pelajaran ke dalam berbagai tema.

Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,

keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai

konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga

peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian

pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin

pada berbagai tema yang tersedia.

Kurikulum 2013 berpandangan bahwa mata pelajaran adalah unit organisasi

Kompetensi Dasar yang terkecil. Organisasi kompetensi dasar juga dilakukan berdasarkan

pendekatan terintegrasi. Dengan pendekatan ini maka Struktur Kurikulum SD/MI menjadi

lebih sederhana karena disajikan secara terintegrasi .

Adapun tujuan dari kurikulum ini ialah a) beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; b) berilmu, cakap,

kritis, kreatif, dan inovatif; c) sehat, mandiri, dan percaya diri; dan d) toleran, peka sosial,

demokratis, dan bertanggung jawab. Terdaptat struktur kurikulum dan Beban belajar

pada Kurikulum 2013 SD. Struktur kurikulum adalah gambaran mengenai penerapan

prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan

pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum

menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu

apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam

struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

menentukan berbagai pilihan. Dan dengan adanya beban belajar yang ditetapkan dalam

kurikulum ini akan lebih memudahkan seorang Guru dalam proses belajar mengajar

Page 5: Andi alfina ulandari dpkb

karena guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran

yang berorientasi siswa aktif

Berdasarkan gambar tentang kurikulum diatas hal ini sesuai dengan keempat

desain kurikulum menurut Sanjaya:

1. Desain kurikulum berdasarkan disiplin ilmu karena organisasi kompetensi dasar dan

pembelajaran untuk kurikulum diatas disajikan berdasarkan pendekatan integrasi

tematik. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang

mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam

berbagai tema. Dan juga struktur kurikulum ini menggambarkan ide kurikulum

mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus

menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah

kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai

pilihan. Maksud dari struktur kurikulumx terikat dengan strategi ekspositori yaitu

siswa dituntut untuk mencari landasan logika dalam suatu gagasan dan berfungsi

untuk mnegmbangkan kemampuan berpikir siswa.

2. Desain kurikulum berdasarkan orientasi pada masyarakat sesuai dengan Kurikulum SD

2013 karena memiliki tujuan untuk melayani masyarakat sebagaimana yang

tercantum dalam hal toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

3. Desain kurikulum berorientasi pada siswa karena guru dalam pengajarannya

memperhatikan tingkat perkembangan psikologis siswa. Hal ini sesuai dengan beban

belajar Kurikulum 2013 yang menyatakan bahwa Guru dalam proses belajar mengajar

karena guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran

yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki

kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu

dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan

sekolah dan masyarakat sekitarnya.

4. Desain kurikulum berorientasi teknologi. Teknologi dalam hal ini memberi kemudahan

dalam hal proses belajar mengajar karena efektivitas program. Dengan adanya

teknologi akan membantu kemampuan berpikir anak lebih maju. Hal ini juga terdapat

dalam tujuan Kurikulum SD 2013 yaitu berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif. Hal

ini tidak hanya terkait pada kurikulum berorientasi disiplin ilmu tetapi teknologi juga

Page 6: Andi alfina ulandari dpkb

mempunyai peran yang penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir yang

cakap, kritis, kreatif, dan inovatif.