ancaman mea 2015, momentum bangkitnya gerakan buruh asean .pdf

7
Persatuan Perjuangan Indonesia GO CARI CARI 6 Oktober 2014 Ancaman MEA 2015, Momentum Bangkitnya Gerakan Buruh ASEAN 1 Komentar Oleh: Rachmi Hertanti [1] Selama ini Pemerintah Indonesia memaksakan masyarakat untuk menerima MEA tanpa memberi kesempatan untuk mempertanyakan secara kritis tentang ‘apa itu MEA’. Indonesia akan segera menyongsong kehadiran Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada Desember 2015. Namun, hingga saat ini belum banyak masyarakat yang mengetahui apa itu MEA, termasuk dampak bila MEA dilaksanakan. Selama ini Pemerintah Indonesia memaksakan masyarakat untuk menerima MEA tanpa diberikan kesempatan untuk mempertanyakan secara kritis tentang MEA. Pembentukan MEA Inisiatif pembentukan integrasi ASEAN sebenarnya telah muncul pada 1997. Saat itu, ASEAN meluncurkan inisiatif pembentukan integrasi kawasan ASEAN atau komunitas masyarakat ASEAN melalui ASEAN Vision 2020 saat berlangsungnya ASEAN Second Informal Summit di Kuala Lumpur, Malaysia. Inisiatif ini kemudian diwujudkan dalam bentuk roadmap jangka panjang yang bernama Hanoi Plan of Action yang disepakati pada 1998. Kemudian melalui deklarasi Bali Concord II pada 2003 di Bali, Komunitas ASEAN 2020 diimplementasikan melalui 3 pilar, yakni ASEAN Security Community, ASEAN Economic Community, dan ASEAN Socio-Cultural Community. Namun, pada saat ASEAN Summit ke-12 pada 2007, dalam Cebu Declaration, ASEAN memutuskan untuk mempercepat pembentukan integrasi kawasan ASEAN menjadi 2015. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) hadir untuk menggantikan ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang telah ada sejak tahun 2003. AFTA disahkan pada saat ASEAN Summit ke IV di Singapura pada Januari 1992 bersama penandatanganan Deklarasi Singapura dan Perjanjian untuk Meningkatkan Kerjasama Ekonomi ASEAN (Singapore Declaration and Agreement for Enhancing ASEAN Economic Cooperation). Kehadiran AFTA juga telah menjadi pembuka pintu liberalisasi dengan Negara-negara di luar anggota ASEAN melalui pembentukan ASEAN Bilateral FTA dengan beberapa Negara mitra seperti China, Jepang, Korea Selatan, Australia, New Zealand, dan India. BURUH BERKUASA, RAKYAT BURUH BERKUASA, RAKYAT SEJAHTERA SEJAHTERA LAGU INTERNATIONALE LAGU INTERNATIONALE TOP POSTS TOP POSTS Salahkah Buruh Menuntut Hak Pekerjaan dan Salahkah Buruh Menuntut Hak Pekerjaan dan penghidupan yang layak? penghidupan yang layak? Ancaman MEA 2015, Momentum Bangkitnya Ancaman MEA 2015, Momentum Bangkitnya Gerakan Buruh ASEAN Gerakan Buruh ASEAN Beranda Warta Kita Sikap Politik Analisa Analisa Galery Propaganda Ancaman MEA 2015, Momentum Bangkitnya Gerakan Buruh ASEAN | Persatuan Perjuangan Indonesia 08/07/2015 https://ppijkt.wordpress.com/2014/10/06/ancaman-mea-2015-momentum-bangkitnya-gerakan-buruh-asean/ 1 / 7

Upload: ioz-sgsp

Post on 16-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Persatuan PerjuanganIndonesia

    GOCARICARI

    6 Oktober 2014

    Ancaman MEA 2015, MomentumBangkitnya GerakanBuruh ASEAN

    1 Komentar

    Oleh: Rachmi Hertanti[1]

    Selama ini Pemerintah Indonesia memaksakan masyarakat untuk menerima MEA tanpamemberi kesempatan untuk mempertanyakan secara kritis tentang apa itu MEA.

    Indonesia akan segera menyongsong kehadiran Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) padaDesember 2015. Namun, hingga saat ini belum banyak masyarakat yang mengetahui apa itu MEA,termasuk dampak bila MEA dilaksanakan. Selama ini Pemerintah Indonesia memaksakanmasyarakat untuk menerima MEA tanpa diberikan kesempatan untuk mempertanyakan secarakritis tentang MEA.

    Pembentukan MEA

    Inisiatif pembentukan integrasi ASEAN sebenarnya telah muncul pada 1997. Saat itu, ASEANmeluncurkan inisiatif pembentukan integrasi kawasan ASEAN atau komunitas masyarakat ASEANmelalui ASEAN Vision 2020 saat berlangsungnya ASEAN Second Informal Summit di Kuala Lumpur,Malaysia. Inisiatif ini kemudian diwujudkan dalam bentuk roadmap jangka panjang yang bernamaHanoi Plan of Action yang disepakati pada 1998.

    Kemudian melalui deklarasi Bali Concord II pada 2003 di Bali, Komunitas ASEAN 2020diimplementasikan melalui 3 pilar, yakni ASEAN Security Community, ASEAN EconomicCommunity, dan ASEAN Socio-Cultural Community. Namun, pada saat ASEAN Summit ke-12 pada2007, dalam Cebu Declaration, ASEAN memutuskan untuk mempercepat pembentukan integrasikawasan ASEAN menjadi 2015.

    Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) hadir untuk menggantikan ASEAN Free Trade Area (AFTA)yang telah ada sejak tahun 2003. AFTA disahkan pada saat ASEAN Summit ke IV di Singapurapada Januari 1992 bersama penandatanganan Deklarasi Singapura dan Perjanjian untukMeningkatkan Kerjasama Ekonomi ASEAN (Singapore Declaration and Agreement for EnhancingASEAN Economic Cooperation). Kehadiran AFTA juga telah menjadi pembuka pintu liberalisasidengan Negara-negara di luar anggota ASEAN melalui pembentukan ASEAN Bilateral FTA denganbeberapa Negara mitra seperti China, Jepang, Korea Selatan, Australia, New Zealand, dan India.

    BURUH BERKUASA, RAKYATBURUH BERKUASA, RAKYATSEJAHTERASEJAHTERA

    LAGU INTERNATIONALELAGU INTERNATIONALE

    TOP POSTSTOP POSTS

    Salahkah Buruh Menuntut Hak Pekerjaan danSalahkah Buruh Menuntut Hak Pekerjaan danpenghidupan yang layak?penghidupan yang layak?

    Ancaman MEA 2015, Momentum BangkitnyaAncaman MEA 2015, Momentum BangkitnyaGerakan Buruh ASEANGerakan Buruh ASEAN

    Beranda Warta Kita Sikap Politik AnalisaAnalisa Galery Propaganda

    Ancaman MEA 2015, Momentum Bangkitnya Gerakan Buruh ASEAN | Persatuan Perjuangan Indonesia 08/07/2015

    https://ppijkt.wordpress.com/2014/10/06/ancaman-mea-2015-momentum-bangkitnya-gerakan-buruh-asean/ 1 / 7

  • Dengan berlakunya ASEAN Bilateral FTA, maka secara otomatis telah mengikat komitmen Negara-negara anggota ASEAN untuk juga bermitra secara bilateral. Indonesia telah mengadopsi FTA kedalam hukum nasional yang dilanjutkan dengan menandatangani perjanjian perdagangan secarabilateral antara Indonesia dengan keenam Negara mitra ekonomi ASEAN, yakni China, Jepang,Korea Selatan, Australia, New Zealand, dan India.

    Agenda Liberalisasi Dalam MEA

    MEA hadir dengan tema Pasar Tunggal dan Basis Produksi ASEAN, yang hendak menjadikanIndonesia sebagai basis pasar dan basis produksi dengan menggantungkan pada melimpahnyajumlah populasi, tenaga kerja produktif dan murah, serta sumber-sumber kekayaan alam.Pembentukan MEA mendorong pembukaan pasar bebas yang menghilangkan batas-batas antarNegara melalui penghapusan tariff bea masuk dan menghapus pembatasan investasi asing hingga100% di seluruh sektor ekonomi.

    Alasan yang paling mendasar dalam pembentukan MEA 2015 adalah karena ASEAN merupakankawasan pasar potensial di dunia. Faktor inilah yang dipercaya akan mendorong pertumbuhanekonomi ditengah melandanya krisis ekonomi global. Jumlah populasi ASEAN mencapai kuranglebih hingga 616 juta orang atau 8,6% dari total penduduk dunia. Angka ini melebihi populasi diUni Eropa yang hanya sebesar 506 juta orang dan dua kali lipat penduduk di Amerika Serikat[2].

    Tingginya jumlah populasi ASEAN juga didukung dengan pertumbuhan penduduk berusiaproduktif yang mencapai hingga 50,8%[3]. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlahpopulasi tertinggi diantara Negara-negara ASEAN lainnya. Pada 2020 diprediksi terjadi peningkatanjumlah usia produktif (15-24 tahun) sebanyak 50-60% dari penduduk Indonesia. Namunsebaliknya, terjadi penurunan jumlah usia produktif di negara maju khususnya Eropa, AmerikaUtara, Asia Timur dan Australia[4].

    Keunggulan demografi inilah yang akhirnya menjadi nilai tambah bagi terbentuknya basis produksidi ASEAN, khususnya Indonesia. Ketersediaan tenaga kerja produktif yang juga berpotensi sebagaipasar menjadi magnet bagi masuknya arus investasi di Indonesia. Bersatunya antara pasar denganketersediaan tenaga kerja produktif mampu menciptakan efesiensi produksi, ditambah bonuskekayaan alam di kawasan ASEAN yang menjadi sumber bahan baku. Jaring produksi industri darihulu hingga hilir akan semakin mudah dan berbiaya rendah. Itulah mengapa Pasar Tunggal & BasisProduksi menjadi tema utama dalam MEA 2015.

    Untuk itu, kunci pelaksanaan MEA terletak pada elemen utamanya, yakni liberalisasi. Beberapa halyang diliberalisasi yaitu, (1) liberalisasi perdagangan barang, (2) liberalisasi jasa, (3) liberalisasiinvestasi dan (4) liberalisasi tenaga kerja. Liberalisasi sector barang, jasa, dan investasi akansemakin mempermudah pergerakan/perpindahan barang dan modal, serta mengefisiensikanproses dan biaya produksi.

    Liberalisasi sektor barang akan menghapus tarif bea masuk untuk seluruh jenis barang sehinggamemudahkan masuknya barang impor baik berupa impor bahan baku maupun impor konsumsi.Liberalisasi jasa akan mendorong pendominasian industri jasa asing, seperti sektor keuangan,kesehatan, konstruksi, teknologi informasi, dll. Sektor-sektor jasa tersebut merupakan kegiatanpenunjang proses produksi. Liberalisasi investasi dilakukan untuk memudahkan pergerakan modalasing yang dimungkinkan kepemilikannya hingga 100%. Liberalisasi tenaga kerja akan mendorongterjadinya pergerakan tenaga kerja asing yang memiliki keahlian khusus.

    Liberalisasi Tenaga Kerja ASEAN

    Pembentukan basis produksi ASEAN akan mendorong kebutuhan pasar tenaga kerja yang sangatbesar. Industrialisasi akan menjadi strategi utama yang semakin memperkuat peran korporasimultinasional. Berbagai kebijakan tenaga kerja Indonesia akan didorong untuk dapat memenuhikepentingan industri seperti penciptaan tenaga kerja yang berdaya saing tinggi dan mampumeningkatkan produktifitas industri.

    Dalam perjanjian perdagangan jasa ASEAN disebutkan bahwa liberalisasi tenaga kerja akandilakukan terhadap tenaga kerja yang berskill tinggi. Liberalisasi tenaga kerja ASEAN akan dilakukanmelalui standarisasi keahlian yang dibuktikan dengan sertifikasi sebagai syarat utama untuk dapatmasuk dalam pasar tenaga kerja ASEAN.

    Untuk menuju pasar tenaga kerja yang berskill tinggi, maka ASEAN menerapkan standarisasipendidikan di beberapa sektor. Standarisasi tersebut dituangkan ke dalam Mutual RecognitionAgreement (MRA) atau Perjanjian Pengakuan Bersama atas standar-standar yang harus dipenuhisuatu keahlian yang harus dimiliki oleh tenaga kerja. Hingga saat ini ASEAN telah menandatanganiMRA di beberapa profesi seperti konstruksi, dokter gigi, suster dan tenaga kesehatan, engineering

    Dua Wajah DN AiditDua Wajah DN Aidit

    JOKOWI-JK ADALAH REZIM NEOLIBERALISMEJOKOWI-JK ADALAH REZIM NEOLIBERALISME

    Pernyataan Sikap Serikat Pekerja Kereta ApiPernyataan Sikap Serikat Pekerja Kereta ApiJabodetabekJabodetabek

    GALLERYGALLERY

    BANK DATABANK DATA

    Pilih Bulan

    KATA KUNCIKATA KUNCI

    AgrariaAgraria AKSIAKSI Aksi BuruhAksi Buruh BBMBBM borjuasiborjuasi

    BuruhBuruh Federasi PerjuanganFederasi PerjuanganBuruh IndonesiaBuruh Indonesia FPBIFPBI FPNFPN FrontFrontINDONESIAINDONESIA KAPITALISMEKAPITALISME KonflikKonflikKrisisKrisis KronologisKronologis LAWANLAWAN MahasiswaMahasiswaMaydayMayday NasionalNasional Pasar BebasPasar BebasPembebasanPembebasan PerjuanganPerjuanganPERNYATAAN SIKAPPERNYATAAN SIKAPPersatuanPersatuan POLITIKPOLITIK Politik Upah MurahPolitik Upah MurahRakyatRakyat SerikatSerikat SMISMI Tolak kenaikan BBMTolak kenaikan BBM

    JUMLAH PENGUNJUNGJUMLAH PENGUNJUNG

    96,534 Orang96,534 Orang

    FOLLOW BLOG VIA EMAILFOLLOW BLOG VIA EMAIL

    Enter your email address to follow this blogEnter your email address to follow this blogand receive notifications of new posts byand receive notifications of new posts byemail.email.

    Bergabunglah dengan 19 pengikut lainnya.Bergabunglah dengan 19 pengikut lainnya.Masukkan alamat email Anda

    FollowFollow

    Ancaman MEA 2015, Momentum Bangkitnya Gerakan Buruh ASEAN | Persatuan Perjuangan Indonesia 08/07/2015

    https://ppijkt.wordpress.com/2014/10/06/ancaman-mea-2015-momentum-bangkitnya-gerakan-buruh-asean/ 2 / 7

  • (perteknikan), konsultan keuangan (akuntansi), teknologi informasi, perbankan dan asuransi. Kedepan MRA akan bertambah sesuai dengan kebutuhan industri di ASEAN.

    Standarisasi dan sertifikasi tenaga kerja ASEAN telah mendorong sistem pendidikan di Indonesiadikembangkan ke arah sekolah kejuruan yang diharapkan siswa mendapatkan keahlian khusus dandapat berkompetisi di dunia kerja yang dibutuhkan industri. Sistem pendidikan inilah yangmenggambarkan bahwa sekolah merupakan penciptaan robot pekerja untuk memenuhikebutuhan industri. Sehingga pendidikan hingga SMK dianggap sudah cukup tanpa harusmelanjutkan ke jenjang perguruan tinggi terlebih dengan mahalnya biaya kuliah.

    Artinya, kedepan Indonesia hanya akan menciptakan tenaga kerja siap pakai (Pekerja fisik)dibandingkan dengan menciptakan sumber daya manusia yang mampu menelurkan inovasi barudalam ilmu pengetahuan (pekerja otak). Hal ini bisa dilihat dari data BPS tentang angka partisipasipada pendidikan tinggi hanya sebesar 17,92% dimana angka ini berbanding jauh dengan angkapartisipasi pendidikan SMA/SMK yang menyentuh hingga 53,74% (Lihat Tabel 1). Selain itu,tenaga kerja bersertifikasi kedepannya akan menggeser keberadaan tenaga kerja manufakturIndonesia yang mayoritas berpendidikan rendah. Sehingga kedepan MEA berpotensi mendorongterjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran untuk mengganti tenaga kerja yangdianggap memiliki skill tinggi.

    Tabel 1 Angka Partisipasi Pendidikan 2009-2013

    Sumber: BPS, Indikator Pendidikan (diolah).

    Tabel 2 Angkatan Kerja Berdasarkan Pendidikan

    tabel 2

    Sumber: BPS, 2013 (diolah).

    Dari hasil survey yang dilakukan oleh International Labour Organization (ILO) pada 2013memperlihatkan bahwa sebesar 57% industri di kawasan ASEAN lebih memilih tenaga kerja yangberlatarbelakang pendidikan SMA/K dan universitas. Jika dilihat dari rata-rata upah terendah,Indonesia berada pada level yang paling terendah yakni hanya sebesar US$ 74 (atau setaraRp.851.000[5]). nilai rata-rata upah terendah ini kalah jauh dibandingkan dengan Kamboja, Laos,dan Filipina yang sudah berada pada nilai berturut-turut: US$ 100, US$ 74, dan US$ 120 (LihatGrafik 1 & 2). Artinya kualitas buruh Indonesia berada pada level terendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

    Grafik 1 Survey Industri Terhadap Permintaan Pasar Tenaga Kerja BerdasarkanPendidikan

    Publication1

    Sumber: Laporan ILO, 2014 (diolah).

    Grafik 2 Upah Di Beberapa Negara ASEAN 2014

    Publication2

    Sumber: Laporan ILO, 2014.

    Persoalan pendidikan di Indonesia akan sangat berpengaruh terhadap daya saing tenaga kerjaIndonesia ketika liberalisasi tenaga kerja ASEAN berjalan pada 2015. Mahalnya biaya pendidikanmemberikan pengaruh cukup besar terhadap akses masyarakat atas pendidikan di Indonesia.Sehingga, ketika hilang akses masyarakat terhadap pendidikan maka penciptaan tenaga kerjaberskill tinggi akan semakin berkurang. Sehingga berpotensi meningkatkan angka penganggurandan kemiskinan di Indonesia akibat rendahnya daya saing tenaga kerja Indonesia.

    Pemerintah saat ini juga sedang menggalakkan Balai Latihan Kerja (BLK). Namun persoalan di BLKtak jauh lebih besar dari persoalan pendidikan. BLK justru menambah persoalan tenaga kerja diIndonesia. Kualitas BLK hingga saat ini masih dipertanyakan. Bahkan BLK kemudian beralih fungsimenjadi perusahaan penyalur tenaga kerja (outsorce). Belum lagi persyaratan biaya untuk dapatmenikmati proses pendidikan di BLK juga menjadi hambatan bagi buruh yang ingin mendapatkanpendidikan keahlian di BLK.

    FollowFollow

    PPI BEKASI: PERSATUANPPI BEKASI: PERSATUANPERJUANGAN INDONESIA KOTAPERJUANGAN INDONESIA KOTABEKASIBEKASI

    Polit ik Kelas Buruh Bagian IIPolit ik Kelas Buruh Bagian II

    Polit ik Kelas Buruh Bagian II (Seputar DeklarasiPolit ik Kelas Buruh Bagian II (Seputar DeklarasiGerakan Buruh Indonesia) * I Disadari atau t idak,Gerakan Buruh Indonesia) * I Disadari atau t idak,wacana partai kaum buruh telah menjadiwacana partai kaum buruh telah menjadiperbincangan, t idak hanya dilingkaran pimpinananperbincangan, t idak hanya dilingkaran pimpinanannamun juga di t ingkatan anggota serikat buruh.namun juga di t ingkatan anggota serikat buruh.Menjelang May Day 2015, Gerakan BuruhMenjelang May Day 2015, Gerakan BuruhIndonesia (GBI) mulai membicarakan danIndonesia (GBI) mulai membicarakan danmendeklarasikan bahwa buruh membutuhkanmendeklarasikan bahwa buruh membutuhkansebuah perkakas polit ik yaitu partai buruh. Walausebuah perkakas polit ik yaitu partai buruh. Walau[][]

    Polit ik Kelas Buruh (Bagian I)Polit ik Kelas Buruh (Bagian I)

    Polit ik Kelas Buruh (Bagian I) * Azmir ZaharaPolit ik Kelas Buruh (Bagian I) * Azmir ZaharaBanyak orang yang berpendapat bahwa kelasBanyak orang yang berpendapat bahwa kelasburuh t idak akan pernah sanggup membebaskanburuh t idak akan pernah sanggup membebaskandirinya sendiri, tak mungkin buruh mampudirinya sendiri, tak mungkin buruh mampumembangun partai sebagai alat perjuanganmembangun partai sebagai alat perjuanganpolit iknya. Mereka menganggap buruh butapolit iknya. Mereka menganggap buruh butapolit ik, buruh tak cukup banyak waktu belajarpolit ik, buruh tak cukup banyak waktu belajarpolit ik. Maka orang-orang sepert i itu, inginpolit ik. Maka orang-orang sepert i itu, inginmenyatakan bahwa buruh tak perlu berpolit ik.menyatakan bahwa buruh tak perlu berpolit ik.[][]

    Ancaman MEA 2015, Momentum Bangkitnya Gerakan Buruh ASEAN | Persatuan Perjuangan Indonesia 08/07/2015

    https://ppijkt.wordpress.com/2014/10/06/ancaman-mea-2015-momentum-bangkitnya-gerakan-buruh-asean/ 3 / 7

  • Persoalan lain yang juga akan muncul atas dampak dari pelaksanaan MEA 2015 adalah terkaitdengan politik upah murah. Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dalam skemakonektivitas ASEAN tidak lebih mensyaratkan kebijakan iklim investasi yang kondusif. Hal iniberujung pada penciptaan kepastian hukum terkait dengan peraturan ketenagakerjaan diIndonesia, khususnya tentang upah, kebebasan berorganisasi, dan sistem outsourching.Sebagaimana hukum kapitalisme, maka penanaman modal akan bergantung pada kebijakan upahmurah yang diterapkan oleh Pemerintah. Rencana revisi UU ketenagakerjaan juga tidak lepas darikepentingan MEA. Misalnya saja ada beberapa materi revisi yakni terkait isu sistem kerja kontrakdan outsource serta mekanisme dan besaran pesangon.

    Agenda Gerakan Buruh Kedepan

    Ditengah pasang-surut peran gerakan buruh hari ini dan gerakan rakyat lainnya, kesolidan dalammemperjuangkan isu masih dipertanyakan. kita melihat pada kenyataannya gerakan rakyat masihmengalami polarisasi.

    Terpecahnya gerakan rakyat termasuk buruh pada diaspora politik hari ini semakin mempersulitperjuangan buruh dalam menghadapi skema liberalisasi yang semakin massif. Belum lagi fokusperjuangan ekonomi yang menghabiskan energi internal organisasi semakin melemahkan kekuatangerakan buruh. Sudah seharusnya strategi perjuangan buruh mulai diformulasikan kembali,khususnya dalam gerak modal hari ini yang lintas negara.

    Gerak modal yang semakin tidak mengenal batas negara satu sisi akan semakin meliberalisasikehidupan massa rakyat. Artinya persoalan-persoalan kesejahteraan rakyat tentu akan semakinjauh dari harapan karenanya tidak akan ada kedaulatan ekonomi politik rakyat dalam systemkapitalisme yang meliberalkan semua sector melainkan menjadi kedaulatan ekonomi politikditanggan segilintir individu-individu yang hanya berkepentingan melakukan proses akumulasimodal sebesar-besarnya.

    Disisi yang lain kenyataan obyektif yang harus kita akui secara jujur bahwa sebagian besar massarakyat masih saja menginduk atau tunduk bahkan berharap perbaikan hidup atau kesejahteraankepada para elit-elit politik borjuasi yang notabenenya sampai sekarang sama sekali tidakmenunjukkan posisi keberpihak terhadap massa rakyat kecuali hanya menebar-nebar janji untukmeredam dan menyembuyikan praktik-praktik penghisapan.

    Pada pra pemilu (pileg dan pilpres) sedikitpun tidak ada political will rezim berkuasa dan para elit-elitpolitik yang bersarang di berbagai partai-partai borjuasi melakukan penghadangan atas program-program liberalisasi yang nyata-nyata mengambil alih kedaulatan ekonomi politik massa rakyat. Kitatentu masih ingat bagaimana rezim berkuasa terus melakukan konsolidasi untuk melakukanperluasan modal termasuk recovery ekonomi akibat krisis sehingga memunculkan berbagaiprogram liberal seperti; pencabutan subsidi disektor public (MIgas dan non migas), lahirnyaprogram master plan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) hingga memastikanberjalannya perdagangan bebas tingkat regional (MEA) yang pada akhirnya nanti menjadiperdagangan bebas dunia yang memang sudah sejak lama diagendakan.

    Bahwa political will rezim borjuasi justru bekerja keras untuk memuluskan jalan segala programberdasarkan titah para tuan modal. Sehingga segala macam ancaman atau hambatan prosesakumulasi modal (versi borjuasi) harus diselesaikan oleh Negara dengan segala perangkatnya, mulaidari regulasi hingga paket kebijakan pengamanan yang mengarah pada tindakan represifitassebagai solusi penyelesaian.

    Dan pasca pemilu borjuasi (pileg&pilpres) maka sesungguhnya sudah bisa dipastikan arahkebijakan rezim mau kemana. Agenda-agenda liberalisasi di bawah kekuasaan rezim borjuasi yangkatanya populis Jokowi-JK sudah tentu tidak akan mungkin akan menghadang agenda-agendatersebut karenanya kekuasaan politik adalah kekuasaannya para pemodal alias borjuasi.

    Kenyataan tersebut, bagi massa rakyat adalah sebuah kenyataan sulit yang terus mendorongmassa rakyat ke dalam jurang penderitaan yang semakin mendalam, dan Negara secara terusmenerus tetap berposisi menjadi pelayan setia si tuan modal.

    Berangkat dari kenyataan bahwa Negara sudah tidak lagi menjadi alat untuk kesejahteraan rakyatdan pasar bebas sudah di depan mata, gerakan rakyat membutuhkan Pembangunan danpembesaran persatuan perjuangan massa rakyat baik tingkat nasional maupun perjuangan lintasnegara. Kesamaan nasib diantara kaum buruh harus mampu mendorong perjuangan kelas,sehingga tidak terbatas dengan menyuarakan penolakan terhadap pelaksanaan MEA 2015. Tetapipenolakan terhadap agenda liberalisasi yang berdampak ke semua sektor politik, ekonomi, sosial,dan budaya.

    Ancaman MEA 2015, Momentum Bangkitnya Gerakan Buruh ASEAN | Persatuan Perjuangan Indonesia 08/07/2015

    https://ppijkt.wordpress.com/2014/10/06/ancaman-mea-2015-momentum-bangkitnya-gerakan-buruh-asean/ 4 / 7

  • Rate This

    Slide seri aksi pabrik UPAH LAYAK NASIONAL JALAN KELUARSISTEM PENGUPAHAN DI INDONESIA

    Penolakan terhadap MEA 2015 dapat dijadikan titik awal konsolidasi gerakan buruh bersama massarakyat tertindas dalam menyusun kekuatan perjuangan kelas buruh di kawasan ASEAN.Momentum ini harus digunakan sebelum pada akhirnya menuju pada gerakan perjuangan kelasburuh internasionale**.

    Keterangan.

    [1] Penulis adalah Anggota PPI Jakarta, Juga bekerja di Indonesia for Global Justice

    [2] ILO Report 2014, AEC 2015: Managing Integration for Better Jobs and Shared Prosperity.

    [3] ASEAN Statistical Yearbook 2013.

    [4] Pusat Data Indonesia for Global Justice (IGJ) 2014, diolah dari Kementerian Perindustrian.

    [5] Kurs US$1 = Rp.11.500,-

    Beri peringkat:

    Posted by Persatuan Perjuangan Indonesia Wilayah Jakarta in Analisa

    Tagged: Ekonomi, Liberalisasi, Masyarakat Ekonomi ASEAN, MEA

    One thought on One thought on Ancaman MEA 2015, MomentumAncaman MEA 2015, MomentumBangkitnya Gerakan Buruh ASEANBangkitnya Gerakan Buruh ASEAN

    Ping-balik: Ping-balik: Sejarah Singkat Pembentukan MEA 2015 | lusiagustina5Sejarah Singkat Pembentukan MEA 2015 | lusiagustina5

    Terkait

    BURUH PEREMPUAN MENOLAK PASAR BEBAS

    "KAPITALISME TELAH GAGAL DALAM MENSEJAHTERAN RAKYAT, MEA ADALAHPROGRAM PEMERINTAH UNTUK MERAMPAS HAK & MENYENGSARAKAN RAKYAT"

    Lawan Politik Elit Borjuasi ! Cabut Paket UU Anti Demokrasi Rakyat (UU Pilkada, UUMD3S, dll) Bangun Alat Politik Alternatif Sejati !

    Ancaman MEA 2015, Momentum Bangkitnya Gerakan Buruh ASEAN | Persatuan Perjuangan Indonesia 08/07/2015

    https://ppijkt.wordpress.com/2014/10/06/ancaman-mea-2015-momentum-bangkitnya-gerakan-buruh-asean/ 5 / 7

  • Blog di WordPress.comBlog di WordPress.com. . | | The Splendio ThemeThe Splendio Theme ..

    Berikan BalasanBerikan Balasan

    Tulis komentar di sini...Tulis komentar di sini...

    Ancaman MEA 2015, Momentum Bangkitnya Gerakan Buruh ASEAN | Persatuan Perjuangan Indonesia 08/07/2015

    https://ppijkt.wordpress.com/2014/10/06/ancaman-mea-2015-momentum-bangkitnya-gerakan-buruh-asean/ 6 / 7

  • Ikuti

    Ancaman MEA 2015, Momentum Bangkitnya Gerakan Buruh ASEAN | Persatuan Perjuangan Indonesia 08/07/2015

    https://ppijkt.wordpress.com/2014/10/06/ancaman-mea-2015-momentum-bangkitnya-gerakan-buruh-asean/ 7 / 7

    Persatuan Perjuangan IndonesiaMenu utamaBURUH BERKUASA, RAKYAT SEJAHTERAAncaman MEA 2015, Momentum Bangkitnya Gerakan BuruhASEANLAGU INTERNATIONALETOP POSTSGALLERYBANK DATAKATA KUNCIJUMLAH PENGUNJUNGFOLLOW BLOG VIA EMAILPPI BEKASI: PERSATUAN PERJUANGAN INDONESIA KOTA BEKASIPolitik Kelas Buruh Bagian IIPolitik Kelas Buruh (Bagian I)Beri peringkat:Terkait

    Navigasi posOne thought on Ancaman MEA 2015, Momentum Bangkitnya Gerakan BuruhASEANBerikan Balasan