anatomi sistem syaraf

12
ANATOMI SISTEM SYARAF Sistem saraf merupakan bundel silinder serat yang keluar dari otak dan central cord, dan cabang berulang-ulang untuk menginervasi setiap bagian tubuh. Sistem saraf memiliki 2 jenis sel: neuron (sel saraf) dan sel glia . 1. Sel Saraf (Neuron) Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf. Sel saraf didefinisikan oleh keberadaan sebuah jenis sel khusus. Neuron kadang-kadang disebut "neurone" atau "sel saraf". Neuron dapat dibedakan dari sel lain dalam sejumlah cara, tapi sifat yang paling mendasar adalah bahwa mereka dapat berkomunikasi dengan sel lain melalui sinaps, yaitu pertautan membran ke membran yang mengandung mesin molekular dan mengizinkan transmisi sinyal cepat, baik elektrik maupun kimiawi. Gambar 1 Sel Saraf (Neuron) Page 1 of 12

Upload: shera-rachmadani

Post on 08-Feb-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi Sistem Syaraf

ANATOMI SISTEM SYARAF

Sistem saraf merupakan bundel silinder serat yang keluar dari otak dan central cord, dan

cabang berulang-ulang untuk menginervasi setiap bagian tubuh.

Sistem saraf memiliki 2 jenis sel: neuron (sel saraf) dan sel glia.

1. Sel Saraf (Neuron)

Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi

menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang).

Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf.

Sel saraf didefinisikan oleh keberadaan sebuah jenis sel khusus. Neuron kadang-

kadang disebut "neurone" atau "sel saraf". Neuron dapat dibedakan dari sel lain dalam

sejumlah cara, tapi sifat yang paling mendasar adalah bahwa mereka dapat

berkomunikasi dengan sel lain melalui sinaps, yaitu pertautan membran ke membran

yang mengandung mesin molekular dan mengizinkan transmisi sinyal cepat, baik

elektrik maupun kimiawi.

Gambar 1

Sel Saraf (Neuron)

Setiap Sel Saraf (Neuron) terdiri dari:

1. Badan Sel (Cell body) : merupakan bagian terbesar dari suatu sel saraf,

yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan

inti sel (nucleus).

Page 1 of 9

Page 2: Anatomi Sistem Syaraf

2. Dendrit : serabut sel saraf yang bercabang pendek yang

keluar dari badan sel (cell body).

Berfungsi mengirimkan impuls (rangsang) ke

badan sel

3. Akson (Neurit) : serabut sel saraf yang panjang

Berfungsi mengirimkan impuls (rangsang)

daribadan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan

yang lain.

Pada ujung akhir dari Akson terdapat Sinapsis yang

merupakan celah antara ujung saraf di mana

neurotransmitter dilepaskan untuk menghantar

impuls (rangsang) ke saraf selanjutnya atau organ

yang dituju.

4. Selubung Mielin : Lapisan lemak luar (myelin) yang membungkus

Akson yang dibentuk oleh Sel Schwann yang

menempel pada Akson.

5. Sel Schwann : Sel yang menempel pada Akson yang merupakan

Sel Glia utama.

Berfungsi membentuk selubung myelin.

6. Nodus Ranvier : Bagian dari Akson yang tidak terbungkus mielin

yang dapat mempercepat penghantaran impuls

(rangsang). Mielin berfungsi melindungi Akson dan

memberikan nutrisi.

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat s itoplasma  dan inti

sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson. Dendrit

berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi

mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain. Akson

biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.

Page 2 of 9

Page 3: Anatomi Sistem Syaraf

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut

saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak

disebut mielin yang dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson. Sel

Schwann merupakan sel glia  utama pada sistem saraf perifer  yang berfungsi

membentuk selubung mielin. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi

nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang

dapat mempercepat penghantaran impuls.

2. Sel Glia

Sel glia berasal dari bahasa Yunani yang berarti "lem". Sel Glia adalah sel non-neuron

yang menyediakan dukungan dan nutrisi, mempertahankan homeostasis,

membentuk mielin dan berpartisipasi dalam transmisi sinyal dalam sistem saraf.

Dalam otak manusia, diperkirakan bahwa jumlah total glia kasarnya hampir setara

dengan jumlah neuron, walaupun perbandingannya bervariasi dalam daerah otak yang

berbeda.

Di antara fungsi paling penting dari sel glia adalah:

untuk mendukung neuron dan menahan mereka di tempatnya; untuk menyediakan

nutrisi ke neuron; untuk insulasi neuron secara elektrik; untuk

menghancurkan patogen dan menghilangkan neuron mati; dan untuk menyediakan

petunjuk pengarahan akson dari neuron ke sasarannya. Sebuah jenis sel glia penting

(oligodendrosit dalam susunan saraf pusat, dan sel schwann dalam sistem saraf tepi)

menggenerasikan lapisan sebuah substansi lemak yang disebut mielin yang

membungkus akson dan menyediakan insulasi elektrik yang mengijinkan mereka

untuk mentransmisikan potensial aksi lebih cepat dan lebih efisien.

Sistem Syaraf Vertebrata terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Sistem Syaraf Pusat (Central Nervous System)

2. Sistem Syaraf Tepi ( Peripheral Nervous System)

Page 3 of 9

Page 4: Anatomi Sistem Syaraf

1. Sistem Saraf Pusat (Central Nervous System)

Yaitu bagian system saraf terbesar yang berlokasi di dalam tengkorak dan tulang

belakang

Terdiri dari otak (brain) dan sumsum tulang belakang (Spinal Cord).

Gambar 2

Otak dan Sumsum Tulang Belakang

a. Otak

Bagian – bagian dari otak yaitu:

1. Otak Besar (Cerebrum)

Merupakan pusat dari saraf utama yang bertugas mengkoordinasikan semua

kegiatan yang disadari.

2. Otak Tengah (Mesenchefalon)

Berfungsi sebagai pusat refleksi pupil pada mata dan sebagai pengatur

keseimbangan tubuh.

3. Otak Kecil (Cerebellum)

merupakan pusat dari suatu keseimbangan, koordinasi gerak, dengan

penghalusan gerak.

4. Sumsum lanjutan (Medula Oblongata)

Berfungsi menghubungkan otak kecil dengan sumsum tulang belakang.

Page 4 of 9

Page 5: Anatomi Sistem Syaraf

Selaput yang melapisi otak di antaranya:

1. Dura Matter

Berupa selaput yang kuat dan menempel pada tengkorak.

2. Arakhnoid

Bentuknya mirip sarang laba-laba dan terdapat cairan serebrospinalis.

Berfungsi melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik seperti benturan.

3. Pia Matter

Lapisan yang paling dekat dengan permukaan dari otak dan mengandung

banyak pembuluh.

b. Sumsum Tulang Belakang (Spinal Cord / Medula Spinalis)

Merupakan bagian dari Sistem Saraf Pusat (SSP) yang dapat ditemukan pada

rongga tulang belakang

Sumsum tulang belakang berkomunikasi dengan panca indera yang letaknya

dari leher ke bawah.

Struktur tulang belakang beruas-ruas, dimana pada tiap sisi ruas terdapat saraf

motorik dan saraf sensorik

Fungsi Sumsum Tulang Belakang (Medula spinalis) adalah:

1. Dapat menghubungkan system saraf tepi ke otak atau sebagai penghantar

impuls saraf dari otak menuju otak.

2. Sebagai pusat gerak reflek.

Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga tulang belakang (dari ruas

tulang leher sampai tulang ekor), terdiri atas lapisan luar yang berwarna putih.

2. Sistem Saraf Tepi (( Peripheral Nervous System)

Sistem Saraf Tepi adalah istilah untuk struktur system saraf yang tidak berada di

Sistem Saraf Pusat.

Sistem Saraf Tepi merupakan system saraf yang dapat menghubungkan semua

bagian tubuh dengan pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang).

Page 5 of 9

Page 6: Anatomi Sistem Syaraf

Sistem Syaraf Tepi, terbagi menjadi 2:

1. Sistem Saraf Sadar / Somatik (Somatic Nervous System)

2. Sistem Saraf Tak Sadar / Otonom (Otonomic Nervous System)

1. Sistem Saraf Sadar / Somatik (Somatic Nervous System)

Terdiri dari Neuron (Sel Saraf) yang meneruskan pesan dari panca indera

menuju ke Sistem Saraf Pusat (SSP) dan Neuron yang meneruskan pesan dari

Sistem Saraf Pusat (SSP) ke otot.

Sistem Saraf Sadar (Somatik) mengontrol kegiatan seluruh tubuh yang cara

kerjanya diatur oleh otak.

2. Sistem Saraf Tak Sadar / Otonom (Otonomic Nervous System)

Terdiri dari neuron-neuron yang menerima dan mengirimkan informasi dari

dan ke jantung, usus dan organ-organ lainnya

Berfungsi mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya tidak dapat diatur

otak, tetapi yang mengendalikan adalah jantung, usus dan organ –organ

lainnya.

Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom) terdiri lagi dari 2 bagian:

a. Sistem Saraf Simpatetik (Sympathetic Nervous System)

Adalah Sebuah Jaringan saraf yang mempersiapkan organ tubuh bagian

dalam untuk aktivitas berat, seperti detak jantung meningkat, kelenjar

keringat meningkat, kontraksi pembuluh darah, dll.

Sistem Saraf Simpatetik bekerja sebagai satu unit, sehingga dikatakan

bahwa saraf saling bersimpati, walaupun bagian-bagian tertentu dapat lebih

aktif daripada bagian lain.

Saraf ini akan merangsang organ dan mengaktivasi organ untuk

memberikan reaksi melawan atau melarikan diri.

Page 6 of 9

Page 7: Anatomi Sistem Syaraf

b. Sistem Saraf Parasimpatetik (Parasympathetic Nervous System)

Mempersiapkan organ untuk member respon yang tidak mendesak.

Sistem kerjanya adalah kebalikan dari saraf simpatetik, seperti

memperlambat detak jantung, menurunkan aktivitas pencernaan, dll.

Saraf Simpatik menstimulasi, mengorganisasi dan memobilisasi sumber-sumber

energy dalam situasi-situasi yang mengancam, sementara saraf-saraf parasimapatik

bertindak untuk menghemat energy

Perubahan simpatik merupakan indikasi adanya rangsangan psikologis, sementara

saraf-saraf parasimpatik merupakan indikasi relaksasi psikologis.

Page 7 of 9

Page 8: Anatomi Sistem Syaraf

Gambar 3

Saraf Simpatik dan Parasimpatik

Page 8 of 9

Page 9: Anatomi Sistem Syaraf

DAFTAR PUSTAKA

Kalat, J.W. Biopsikologi 2007. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika

id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf

Page 9 of 9