anatomi histologi ovarium
TRANSCRIPT
![Page 1: anatomi histologi ovarium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5572109a497959fc0b8d6e61/html5/thumbnails/1.jpg)
I. Pendahuluan
Kista Ovarium yaitu suatu kantong abnormal yang berisi cairan atau
setengah cair yang tumbuh dalam indung telur. Kista termasuk tumor
jinak yang terbungkus oleh selaput semacam jaringan. Bentuknya
kistik dan ada pula yang berbentuk seperti anggur. Kista dapat berisi
udara, cairan kental, maupun nanah. Kumpulan sel-sel tumor itu
terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat
menyebar ke bagian tubuh lainnya. Jumlah diagnosa kista ovarium
meningkat seiring dengan pemeriksaan fisik dan penggunaan
ultrasound (USG) secara luas. (8,15,16) Berdasarkan tingkat
keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam, yaitu kista non-
neoplastik dan kista neoplastik. Tentang neoplastik belum ada
klasifikasi yang dapat diterima oleh semua pihak. Hal ini terjadi
karena klasifikasi berdasarkan histopatologi dan embriologi belum
dapat diberikan secara tuntas berhubung masih kurangnya
pengetahuan mengenai asal-usul beberapa kista.
Tumor ovarium non neoplastik.(8,18) :
- Kista folikel
- Kista korpus lutein
- Kista teka lutein
- Kista inklusi germinal
- Kista endometrium
Tetapi kista yang paling sering / lazim ditemukan adalah kisat korpus
lutein dan folikel. (7)
II. Insidens dan Epidemiologi
Pada sebagian besar kanker
ovarium berbentuk tumor kistik
(kista ovarium) dan sebagian kecil
berbentuk tumor padat. Kanker
ovarium merupakan penyebab
![Page 2: anatomi histologi ovarium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5572109a497959fc0b8d6e61/html5/thumbnails/2.jpg)
kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian
yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini awalnya bersifat
asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi
metastasis, sehingga 60% - 70% pasien datang pada stadium lanjut,
sehingga penyakit ini disebut juga sebagai “silent killer” (6)
Pemeriksaan USG transvaginal ditemukan kista ovarium pada hampir
semua wanita premenopouse dan terjadi peningkatan 14,8% pada
wanita post menopouse. Kebanyakan dari kista tersebut bersifat jinak.
Kista ovarium fungsional terjadi pada semua umur, tetapi kebanyakan
pada wanita masa reproduksi. Dan kista ovarium jarang setelah masa
menopouse. (8)
III. Etiologi
Sampai sekarang ini penyebab dari Kista Ovarium belum sepenuhnya
dimengerti, tetapi beberapa teori menyebutkan adanya gangguan
dalam pembentukan estrogen dan dalam mekanisme umpan balik
ovarium-hipotalamus. Beberapa dari literatur menyebutkan bahwa
penyebab terbentuknya kista pada ovarium adalah gagalnya sel telur
(folikel) untuk berovulasi. Fungsi ovarium yang normal tergantung
kepada sejumlah hormon dan kegagalan pembentukan salah satu
hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium tidak
akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan
hormon hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang
abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel yang berbentuk
secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal
mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, karena itu
terbentuk kista di dalam ovarium. (12)
IV. Anatomi dan Histologi
Anatomi
Indung telur pada seorang wanita dewasa sebesar ibu jari tangan dan
terletak di kiri dan di kanan, dekat pada dinding pelvis di possa
ovarika. Ovarium berhubungan dengan uterus dengan ligamentum
![Page 3: anatomi histologi ovarium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5572109a497959fc0b8d6e61/html5/thumbnails/3.jpg)
ovarii proprium. Pembuluh darah kedua ovarium melalui ligamentum
suspensorium ovarii.
Ovarium terletak pada lapisan belakang ligamentum latum. Sebagian
besar ovarium berada intraperitoneal dan tidak dilapisi oleh
peritoneum. Bagian ovarian kecil berada dalam ligamentum latun
(hilus ovarii). Disitu masuk pembuluh-pembuluh darah dan saraf ke
ovarium. Lipatan yang menghubungkan lapisan belakang ligamentum
latum dan ovarium dinamakan mesovarium. (17)
Histologi
Bagian ovarium yang berada di dalam cavum peritonei dilapisi oleh
epitel kubik-silindrik, disebut epithelium germinativun. Dibawah
epitel ini terdapat tunika albuginea dan di bawahnya lagi baru
ditemukan lapisan tempat folikel – folikel primordial. Pada wanita
diperkirakan terdapat banyak polikel. Tiap bulan satu folikel, kadang-
kadang dua folikel, berkembang menjadi folikel de graaf. Folikel-
folikel ini merupakan bagian ovarium yang terpenting, dan dapat
ditemukan di korteks ovarii dalam letak yang beraneka ragam, dan
pula dalam tingkat – tingkat perkembangan dari satu sel telur yang
dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai folikel de graaf yang
matang. Folikel yang matang ini terisi dengan likuour folikuli yang
mengandung estrogen, dan siap untuk berovulasi. (17)
V. Patofisiologi.
Fungsi Ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone
dan kegagalan pembentukan salah satu hormone tersebut bisa
mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi secara
normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormone hipofisa dalam
jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang
menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak
sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami
pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak
sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam
![Page 4: anatomi histologi ovarium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5572109a497959fc0b8d6e61/html5/thumbnails/4.jpg)
ovarium dan menyebabkan kemandulan pada wanita. (2,4,7,8)
Kista ovarium dibagi beberapa tipe : (2,8,9,10,12,6)
1. Kista Fungsional
Tipe terbanyak dari kista ovarium adalah kista fungsional, biasa
disebut kista fisiologik berarti tidak patogenik. Kista ini terbentuk dari
jaringan yang berubah pada saat fungsi normal menstruasi. Kista
normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam
kurun waktu 2-3 siklus menstruasi. Terdapat 2 macam kista
fungsional : kista folikuler dam kista korpus luteum.
a. Kista Folikuler
Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada
saat ovulasi bilamana ada rangsangan LH (luteinizing Hormon).
Pengeluaran hormon diatur oleh kelenjar hipofisis di otak. Bilamana
semuanya berjalan lancar sel telur akan dilepaskan dan mulai
perjalanannya ke saluran telur untuk dibuahi. Kista folikuler
terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak
dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur dan
bahkan folikel tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista
folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan
sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus menstruasi.
b. Kista Korpus luteum
Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai
peristiwa lain dimulai. Folikel kemudian beraksi terhadap LH dengan
menghasilkan hormon Estrogen dan progesteron dalam jumlah besar
sebagai persiapan untuk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini
disebut sebagai korpus luteum. Tetapi kadang-kadang setelah sel
telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan
mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan
menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendirinya
dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4-9 inci
(10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan
![Page 5: anatomi histologi ovarium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5572109a497959fc0b8d6e61/html5/thumbnails/5.jpg)
sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul
atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista ini dapat pecah dan
menyebabkan perdarahan intestinal dan nyeri tajam yang tiba-tiba.
2. Kista Dermoid
Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku,
kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masa kecil, bahkan
mungkin sudah dibawa dalam kandunngan ibunya. Kista ini biasanya
sering tidak membawa gejala, tetapi dapat bertambah besar dan
menimbulkan nyeri.
3. Kista Endometriosis
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip
dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel
di ovarium dan berkembang menjadi kista.
Pada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik yang
difus, echo yang rendah sehingga memberikan kesan yang padat.
4. Kista Adenoma
Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan
ovarium, biasanya bersifat jinak. Kista adenoma dapat tumbuh
menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya.
5. Polikistik Ovarium
Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista
folikel yang menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan
penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan
hormonal. Terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini
membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar yang tebal
yang dapat menghalangi terjadinya ovulas, sehingga menimbulkan
masalah fertilitas.
VI. Diagnosis
![Page 6: anatomi histologi ovarium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5572109a497959fc0b8d6e61/html5/thumbnails/6.jpg)
Gambaran Klinik
Kista ovarium menimbulkan gejala nyeri jika terdorong ke struktur
di sekitarnya, ruptur, perdarahan. Gejala - gejala yang ditimbulkan
oleh kista ovarium adalah: (4,5,8,13,14,15,16,18)
- Haid yang tidak teratur
- Nyeri pinggul, bersifat tumpul yang menetap atau intermittent yang
menjalar ke belakang dan paha
- Nyeri jika bersenggama
- Nyeri pergerakan perut
- Mual, muntah, perut terasa penuh
- Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
Gambaran Radiologi
1. USG
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari
pada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak
bisa mendengarnya sama sekali . Suara yang dapat didengar manusia
mempunyai frekuensi antara 20-20.000 Cpd (cicles per detik = Hz). .
(11)
Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impedence acustic
tertentu. dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermacam-
macam echo, disebut anechoic atau echofree atau bebas echo. Suatu
rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya kista, asites,
pembuluh darah besar, perikardial, atau pleural efusion. . (11)
Pada USG kista ovarium akan terlihat sebagai struktur kistik yang
bulat (kadang-kadang oval) dan terlihat sangat echolucent dengan
dinding dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi belakang kista
nampak bayangan echo yang lebih putih dari dinding depannya. Kista
ini dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler
(bersepta-septa). Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang
halus-halus (internal echoes) di dalam kista yang berasal dari elemen-
elemen darah di dalam kista. (5,8,11,14)
![Page 7: anatomi histologi ovarium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5572109a497959fc0b8d6e61/html5/thumbnails/7.jpg)
- Transabdominal Sonogram
Transabdominal ultrasonography lebih baik dibandingkan endovaginal
ultrasonography untuk mengevaluasi besarnya massa serta struktur
intra abdominal lainnya, seperti ginjal, hati, dan asites. Syarat
pemeriksaan transabdominal sonogram dilakukan dalam keadaan
vesica urinaria terisi/penuh. (5)
- Endovaginal Sonogram
Pemeriksaan ini dapat menggambarkan/memperlihatkan secara detail
struktur pelvis. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara endovaginal.
Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan vesica urinaria kosong. (5)
- Kista Dermoid
Gambaran USG kista dermiod di bawah ini menunjukkan d di bawah
ini menunjukkan komponen yang padat yang dikelilingi dengan
kalsifikasi.
- Kista Endometriosis
Menunjukkan karakteristik yang difuse, low level echoes pada
endometrium, yang memberikan gambaran yang padat.
- Polikistik Ovarium
Menunjukkan jumlah folikel perifer dan hiperechoid stroma.
2. MRI
Gambaran MRI lebih jelas memperlihatkan jaringan halus
dibandingkan dengan CT-scan, serta ketelitian dalam mengidentifikasi
lemak dan produk darah. CT-Scan dapat pemberian petunjuk tentang
organ asal dari massa yang ada. MRI tidak terlalu dibutuhkan dalam
beberapa/banyak kasus. (5)
USG dan MRI jauh lebih baik dalam mengidentifikasi kista ovarium
![Page 8: anatomi histologi ovarium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5572109a497959fc0b8d6e61/html5/thumbnails/8.jpg)
dan massa/tumor pelvis dibandingkan dengan CT-Scan. (5)
VII. Diagnosis Banding
Diagnosis pasti tidak dapat dilihat dari gejala-gejala saja. Karena
banyak penyakit dengan gejala yang sama pada kista ovarium,
adalah ; (5,14,4)
- Inflamasi Pelvic (PID)
Pada pemeriksaan endovaginal sonogram, memperlihatkan secara
relative pembesaran ovarium kiri (pada pasien dengan keluhan nyeri).
(9)
- Endometriosis
Pada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik yang
difus, echo yang rendah sehingga memberikan kesan yang padat. (3)
- Kehamilan Ektopik
Pada pemeriksaan endovaginal sonogram memperlihatkan ring sign
pada tuba, dengan dinding yang tebal disertai cairan yang bebas
disekitarnya. Tidak ada pembuahan intrauterine. (2)
- Kanker ovarium
Pada pemeriksaan transvaginal ultrasound di dapatkan dinding tebal
dan ireguler (gambar Ca.Ovarium stage II). (1)
VIII. Penatalaksanaan
Kebanyakan pasien dengan kista ovarium simple berdasarkan hasil
pemeriksaan USG tidak dibutuhkan pengobatan. (8)
Penatalaksanaan yang dapat diberikan: (15)
- Pendekatan
Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi teratur
dan tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi cairan,
dokter tidak memberikan pengobatan apapun dan menyarankan untuk
![Page 9: anatomi histologi ovarium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5572109a497959fc0b8d6e61/html5/thumbnails/9.jpg)
pemeriksaan USG ulangan secara periodic untuk melihat apakah
ukuran kista membesar. Pendekatan ini juga menjadi pilihan bagi
wanita pascamenopouse jika kista berisi cairan dan diameternya
kurang dari 5 cm.
- Pil Kontrasepsi
Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan untuk
mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga
mengurangi peluang pertumbuhan kista
- Pembedahan
Jika kista tidak menghilang setelah beberapa episode menstruasi,
semakin besar, lakukan pemeriksaan ultrasound, nyeri, pada masa
postmenopouse, dokter harus segera mengangkatnya. Ada 2 tindakan
bedah yang utama, yaitu: Laparoskopi dan Laparatomy. (4)
IX. Prognosis
Prognosis untuk kista jinak baik. Walaupun penanganan dan
pengobatan kanker ovarium telah dilakukan dengan prosedur yang
benar namun hasil pengobatannya sampai sekarang ini belum sangat
menggembirakan termasuk pengobatan yang dilakukan di pusat
kanker terkemuka di dunia sekalipun. Angka kelangsungan hidup 5
tahun (“5 Years survival rate”) penderita kanker ovarium stadium
lanjut hanya kira-kira 20-30%, sedangkan sebagian besar penderita
60-70% ditemukan dalm keadaan stadium lanjut sehingga penyakit ini
disebut juga dengan “silent killer”. (5)
X. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada kista ovarium:
- Perdarahan ke dalam kista yang terjadi sedikit-sedikit, sehingga
berangsur-angsur menyebabkan pembesaran kista, dan hanya
menimbulkan gejala-gejala klinik yang minimal. Akan tetapi jika
perdarahan terjadi dalam jumlah yang banyak akan terjadi distensi
yang cepat dari kista yang menimbulkan nyeri perut yang mendadak.
(18)
![Page 10: anatomi histologi ovarium](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081803/5572109a497959fc0b8d6e61/html5/thumbnails/10.jpg)
- Torsio. Putaran tangkai dapat terjadi pada ksta yang berukuran
diameter 5 cm atau lebih. Putaran tangkai menyebabkan gangguan
sirkulasi meskipun gangguan ini jarang bersifat total. (5,18)
- Kista ovarium yang besar dapat menyebabkan rasa tidak nyaman
pada perut dan dapat menekan vesica urinaria sehingga terjadi
ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara
sempurna. (5,15,18)
- Massa kista ovarium berkembang setelah masa menopouse sehingga
besar kemungkinan untuk berubah menjadi kanker (maligna). Faktor
inilah yang menyebabkan pemeriksaan pelvic menjadi penting (15)
DAFTAR PUSTAKA
1. Armstrong, P., Pemale Genital tract in Diagno