anatomi fisiologi darah

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. 1.2. Perumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud darah manusia? 2. Apa saja komposisi darah manusia? 3. Apa saja fungsi darah manusia? 4. Apa saja bagian-bagian darah? 5. Apa saja kelainan-kelainan pada darah manusia?\ 1.3. Tujuan 1. Mengetahui komposisi darah manusia 2. Mengetahui fungsi darah manusia 3. Mengetahui bagian-bagian darah manusia 4. Mengetahui kelainan-kelainan pada darah manusia

Upload: muhamad-miftahudin

Post on 16-Apr-2015

78 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

penjelasan anatomi fisiologi darah

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi fisiologi Darah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali

tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau

hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

1.2. Perumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud darah manusia?

2. Apa saja komposisi darah manusia?

3. Apa saja fungsi darah manusia?

4. Apa saja bagian-bagian darah?

5. Apa saja kelainan-kelainan pada darah manusia?\

1.3. Tujuan

1. Mengetahui komposisi darah manusia

2. Mengetahui fungsi darah manusia

3. Mengetahui bagian-bagian darah manusia

4. Mengetahui kelainan-kelainan pada darah manusia

Page 2: Anatomi fisiologi Darah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Darah Manusia

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah

mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga

menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme,

dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan

mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem

endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah terdiri dari dua komponen,yaitu

plasma darah dan sel-sel darah. Banyaknya volume darah yang beredar di dalam

tubuh manusia 8% dari berat badan atau sekitar 5600cc pada orang yang bobot

tubuhnya 70kg. Dari 5600cc darah tersebut sekitar 55% adalah plasma darah dan

sekitar 45% adalah sel-sel darah. Darah adalah suatu jaringan tubuh yang

terdapat di dalam pembuluh darah yang warnannya merah. Warna merah itu

keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya kadar oksigen dan

karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon diogsida

warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara

bernapas, dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/

metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/ kekentalan darah lebih kental dari pada

air yang mempunyai BJ1,041-1,065, temperatur380C, dan PH 7,37-7,45.

Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau

pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap

encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku.

Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah

tersebut sedikit obat anti- pembekuan/ sitrus natrikus. Dan keadaan ini akan

sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah. Pada

tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari

berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang

tidak sama, bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh

darah.

Page 3: Anatomi fisiologi Darah

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya

oksigen sampai merah tua apabila kekurangan yang mengandung besi dalam

bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan

kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

2.2. Kandungan Darah

Kandungan dalam darah:

1. Air : 91%

2. Protein : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)\

3. Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat,

magnesium, kalsium, dan zat besi).

4. Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin, kolesterol, dan

asam amino).

2.3. Fungsi Darah

1. Sebagai alat pengangkut yaitu:

1) Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan

keseluruh jaringan tubuh.

2) Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui

paru-paru.

3) Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan

dibagikan ke seluruh jaringan/ alat tubuh.

4) Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk

dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.

5) mengedarkan hormon;hormon untuk membantu proses fisiologis

2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam

tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun.

3. Menyebarkan panas keseluruh tubuh.

4. menjaga keseetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindario

kerusakan.

Page 4: Anatomi fisiologi Darah

2.4. Bagian- Bagian Darah

1. Sel-Sel Darah

1) Sel darah merah (Eritrosit)

Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf

dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007

mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3

(41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya

mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan

bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen. Eritrosit

terbungkus dalam membran sel dengan permeabilitas tinggi. Membran ini

elastis dan flexible, sehingga memungkinkan eritrosit menembus kapilar

(pembuluh darah terkecil). Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta

molekul hemoglobin, sejenis pernafasan yang mengikat oksigen. Volume

hemoglobin mencapai sepertiga volume sel. Hemoglobin adalah protein

pigmen yang memberi warna merah pada darah. Setiap hemoglobin

terdiri dari protein yang disebut globin dan pigmen non-protein yang

disebut heme. Setiap heme berikatan dengan rantai polipeptida yang

mengandung besi (Fe2+). Funsi utama hemoglobin adalah mengangkut

oksigen dari paru-paru membentuk oksihemoglobin.

Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru

untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida

dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan

oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah

bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen

4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai

oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan:

Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa

dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb +

karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut

akan dikeluarkan di paru-paru

Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang

merah, limpa dan hati. Pembentukan eritrosit disebut juga eritropoiesis.

Page 5: Anatomi fisiologi Darah

Eritropoiesis terjadi di sumsum tulang. Pembentukannya diatur oleh suatu

hormon glikoprotein yang disebut dengan eritropoietin. Sel pertama yang

diketahui sebagai rangkaian pembentukan eritrosit disebut Proeritroblas.

Dengan rangsangan yang sesuai maka dari sel-sel tunas (stem cell) ini

dapat dibentuk banyak sekali sel. Proeritoblas kemudian akan membelah

beberapa kali. Sel-sel baru dari generasi pertama ini disebut sebagai

basofil eritroblas sebab dapat di cat dengan zat warna basa. Sel-sel ini

mengandung sedikit sekali hemoglobin. Pada tahap berikutnya akan

terbentuk cukup hemoglobin yang disebut Polikromatofil eritroblas.

Sesudah terjadi pembelahan berikutnya maka akan terbentuk lebih

banyak lagi hemoglobin. Sel-sel ini disebut Ortokromatik eritroblas

dimana warnanya menjadi merah. Akhirnya bila sitplasma dari sel-sel ini

sudah dipenuhi oleh hemoglobin hingga mencapai konsentrasi kurang

lebih 34%, nukleus akan memadat sampai ukurannya menjadi kecil dan

terdorong dari sel. Sel-sel ini di sebut retikulosit. Retikulosit berkembang

menjadi eritrosit dalam satu sampai dua hari setelah di lepaskan dari

sumsum tulang dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah, yang kemudian

akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah

itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan

terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung zat besi (Fe)

yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu

zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen

dan karbon dioksida. Eritrosit yang telah tua akan dimakan oleh sel-sel

fagosit yang ada di dalam hati dan limpa. Di dalam hati hemoglobin akan

di ubah menjadi pigmen empedu (Bilirubin) yang berwarna kehijauan

Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram

dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg

%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari

asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit

seimbang zat besi

Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang,

demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila

Page 6: Anatomi fisiologi Darah

kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya

disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit,

dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.

2) Sel darah putih (Leukosit)

Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila

kita lihat di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat

berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu

(pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat

dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna),

banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira 6000-9000. Leukosit memiliki

sebuah nukleus, tidak berwarna dan menunukkan gerakan amuboid.

Leukosit keluar dari pembuluh kapiler apabila ditemukan antigen. Proses

keluarnya leukosit disebut dengan Diapedesis. Rentang kehidupan

Leukosit, setelah diproduksi di sumsum tulang, leukosit bertahan kurang

lebih satu hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetap

dalam jaringan selama beberapa hari, beberapa minggu, atau beberapa

bulan, tergantung jenis leukositnya.

Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan

memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES

(sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan

kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat

lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah.

Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga

terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit

disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang

ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan

sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang

beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit

tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut

leukositosis/leukimia dan kurang dari 6000 disebut leukopenia.

Sedangkan Leukosita ini menyebabkan mudah alergi.

Page 7: Anatomi fisiologi Darah

Macam- macam leukosit meliputi:

a. Agranulosit

Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri

dari:

a) Limfosit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan

kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam

sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan intinya besar,

banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan

memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh. Rentang

hidupnya dapat mencapai beberapa tahun. Struktur : limfosit

mengandung nukleus bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi

lapisan tipis sitoplasma. Ukurannya bervariasi ; ukuran kecil 5µm

sampai 8 µm. Ukuran terbesar 15 µm. Asal dan fungsi : limfosit

berasal dari sel-sel batang sumsum tulang merah, tetapi

melanjutkan diferensiasi dan poliferasinya dalam organ lain. Sel

ini berfungsi dalam reaksi imunologis

b) Monosit, Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari

limfosit, mencapai 3-8% jumlah total Struktur: merupakan sel

darah terbesar. Di bawah mikroskop terlihat bahwa

protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-

bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya

lembayung muda. Fungsi : sangat fagositik dan sangat aktif. Sel

ini siap bermigrasi melalui pembuluh darah. Jika monosit telah

meninggalkan aliran darah, maka sel ini menjadi histiosit jaringan

(makrofag tetap)

b. Granulosit

Disebut juga leukosit granular terdiri dari:

a) Neutrofil, Atau disebut juga (polimorfonuklear leukosit)

banyaknya mencapai 60%-50%. Struktur : neutrofil memiliki

granula kecil berwarna merah muda dalam sitoplasmanya dan

banyak bintik-bintik halus / glandula. Nukleusnya memiliki tiga

Page 8: Anatomi fisiologi Darah

sampai lima lobus yang terhubungkan dengan benang kromatin

tipis. Diametrnya mencapain9 µm -12 µm

b) Eusinofil, mencapai 1-3% jumlah sel darah putih. Struktur :

memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar, dengan

pewarnaan oranye kemerahan. Sel ini memiliki nukleus berlobus

dua, dan berdiameter 12µm-15µm. Fungsi : merupakan fagositik

lemah, jumlahnya akan menigkat saat terjadi alergi atau penyakit

parasit , tetapi akan berkurang selama sters berkepanjangan. Sel

ini berfungsi dalam detoksifikasi hestamin yang diproduksi sel

mast dan jaringan yang cedera saat inflamasi berlangsung.

c) Basofil , mencapai kurang dari 1% jumlah leukosit Struktur :

memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya

tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sampai hitam serta

memperlihatkan nukleus berbentuk S. diameternya 12µm-15µm.

Fungsi : basofil menyerupai sel mast. Sel ini mengandung

histamin mungkin untuk menigkatkan aliran darah ke jaringan

yang cedera dan juga antiglukagon heparin mungkin untuk

membantu mencegah penggumpalan darah intravaskuler, fungsi

sebenarnya belum diketahui.

c. Sel Pembeku (Trombosit)/ Keping Darah

Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang

bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan

lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa 200.000-

300.000/mm3.bagian ini merupakan fragmen sel tanpa nukleus yang

berasal dari sumsum tulang. Ukuran trombosit mencapai setengah

ukuran sel darah merah. Sitoplasmanya terbungkus suatu membran

plasma dan mengandung berbagai jenis granula yang berhubungan

dengan proses koagulasi darah. Fungsinya memegang peranan

penting dalam pembekuan darah (hemostasis). Jika banyaknya

kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku

sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus. Trombosit lebih

dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari

Page 9: Anatomi fisiologi Darah

200.000 disebut trombositopenia. Trombosit memiliki masa hidup

dalam darah antara 5-9 hari. Trombosit yang tua atau mati diambil

dari sistem peredaran darah, terutama oleh makrofag jaringan. Lebih

dari separuh trombosit diambil oleh makrofag dalam limpa, pada

waktu darah melewati organ tersebut. Di dalam plasma darah

terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa

pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai

bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka maka darah

akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan

trombokinase. Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin

dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan

bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk

jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah,

dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam

hati dan untuk membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian

vitamin K penting untuk pembekuan darah.

3) Plasma Darah

Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan,

merupakan media sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel

darah merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah juga sebagai media

transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu jaringan atau organ.

Plasma darah adalah bagian darah yang cair. Plasma darah tersusun dari

91,5% air dan 8,5% zat-zat terlarut. Dalam plasma darah terlarut molekul-

molekul dan berbagai ion, yang meliputi glukosa sebagai sumber utama

energi untuk sel-sel tubuh dan asam-asam amino. Ion-ion yang banyak

terdapat dalam plasma darah adalah natrium (Na+) dan klor (Cl-). Ion-ion

dan molekul tersebut akan diedarkan ke seluruh tubuh atau berfungsi

untuk membentuk peredaran zat-zat lainnya. Kira-kira 7% plasma darah

terdiri dari molekul-molekul protein, yaitu serum albumin 4%; serum

globulin 2,7%; dan fibrinogen 0,3%. Serum adalah cairan darah yang

tidak mengandung fibrinogen (komponen untuk proses pembekuan

Page 10: Anatomi fisiologi Darah

darah ). Albumin adalah protein plasma yang terbanyak ,tetapi ukurannya

paling kecil. Albumin disintesis di hati dan bertanggung jawab untuk

tekanan osmotik koloid darah. Globulin membentuk sekitar 30% protein

plasma. Ada dua globulin yaitu : alfa dan beta globulin dan gamma

globulin. Fibrinogen disintesis di hati dan merupakan komponen asensial

dalam mekanisme pembekuan darah.

Protein plasma juga berperan sebagai antibodi. Antibodi

merupakan protein yang dapat mengenali dan mengikat antigen tertentu.

Sedangkan antigen merupakan molekul (protein) asing yang memacu

pembentukan antibodi. Antibodi terebntuk jika ada antigen yang masuk

ke dalam tubuh. Antibodi ini berasal dari globulin dalam sel-sel plasma.

Antibodi bekerja melalui dua cara yang berbeda untuk mempertahankan

tubuh terhadap penyebab penyakit, yaitu dengan menyerang langsung

penyebab penyakit tersebut, atau dengan mengaktifkan sistem

komplemen yang kemudian akan merusak penyebab penyakit tersebut.

Antibodi dapat melemahkan penyebab penyakit dengan cara sebagai

berikut:

1.  Aglutinasi: terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri dari struktur

besar berupa antigen pada permukaannya, misalnya bekteri atau sel

darah merah.

2.   Presipitasi : terbentuknya molekul yang besar antara antigen yang

larut, misalnya racun tetanus dengan sehingga berubah menjadi tidak

larut dan akan mengendap

3.   Netralisasi: Antibodi yang bersifat antigenik akan menutupi tempat-

tempat yang toksik dari agen penyebab penyakit

4.  Lisis : beberapa antibodi yang bersifat antigenik yang sangat kuat

kadamg-kadang mampu langsung menyerang membran sel agen

penyebab penyakit sehingga menyebabkan sel-sel tersebut rusak.

Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran

albumin yang besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma

darah terdiri dari air, di samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut

di dalamnya.

Page 11: Anatomi fisiologi Darah

2.5. Jenis/Macam Kelainan & Penyakit Sistem Transportasi Darah Pada Tubuh

Manusia

Sistem transportasi pada manusia sangat penting untuk berbagai

kebutuhan penunjang hidup. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang terjadi

bila terjadi kelainan atau gangguan pada sistem transportasi tubuh kita disertai

arti definisi / pengertian masing-masing penyakit.

1. Anemia / Penyakit Kurang Darah

Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kita kekurangan darah akibat kurangnya

kandungan hemoglobin dalam darah. Akibatnya tubuh akan kekurangan oksigen dan

berasa lemas karena hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk disebarkan ke

seluruh badan.

2. Hemofili / Hemofilia / Penyakit Darah Sulit Beku

Hemofilia adalah suatu penyakit atau kelainan pada darah yang sukar membeku jika

terjadi luka, sehingga perdarahan sulit dihentikan. Hemofili merupakan penyakit

turunan.

3. Hipertensi / Penyakit Darah Tinggi

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh adanya penyempitan

pembuluh darah dengan sistolis sekitar 140-200 mmHg serta tekanan diastolisis

kurang lebih antara 90-110 mmHg.

4. Hipotensi / Penyakit Darah Rendah

Hipotensi adalah tekanan darah rendah dengan tekanan sistolis di bawah 100 mmHg

(milimeter Hydrargyrum / mili meter air raksa)(Hydrargyrum = air raksa).

5. Varises / Penyakit Otot Nimbul

Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang membuat pembuluh dasar

membesar dan terlihat secara kasat mata yang umumnya terdapat pada bagian

lipatan betis.

6. Penyakit KuningBayi

Penyakit kuning pada anak bayi adalah kelainan akibat adanya gangguan kerusakan

sel-sel darah oleh aglutinin sang ibu.

7. Sklerosis

Page 12: Anatomi fisiologi Darah

Sklerosis adalah penyakit kelainan pada pembuluh nadi sistem transportasi yang

menjadi keras.

8. Miokarditis

Miokarditis adalah suatu kelainan akibat terjadinya radang pada otot jantung.

9. Trombus /Embolus

Trombus adalah kelainan yang terdapat pada jantung yang disebabkan oleh adanya

gumpalan di dalam nadi tajuk.

10. Leukimia / Penyakit Kanker Darah

Leukimia adalah penyakit yang mengakibatkan produksi sel darah putih tidak

terkontrol pada sistem transportasi.

Page 13: Anatomi fisiologi Darah

DAFTAR PUSTAKA

Anjasari (2012). Anatomi fisiologi Manusia. Tersedia di

http://fianaanjasari.blogspot.com/2012/03/anatomi-fisiologi-darah.html

Evelyn Pearce.2001. Anaotmi Fisiolog. Jakarta : EGC