ANATOMI DAN FISIOLOGI KONJUNGTIVA

PENDAHULUAN

Konjungtiva membran mukosa yang tipis & transparan

Membungkus permukaan anterior bola mata & permukaan posterior dari palpebra

Berperan dalam produksi mukus

EMBRIOLOGI

Gastrulation

Ectoderm Mesoderm Endoderm

Surface Ectoderm Neural Ectoderm

EMBRIOLOGI

EMBRIOLOGI

Surface Ectoderm : Epitel kornea Epitel konjungtiva Epidermis dan silia

palpebra Lensa Glandula lakrimal Epitel duktus

nasolakrimalis

ANATOMI

Konjungtiva : Konjungtiva Palpebralis Konjungtiva Forniks Konjungtiva Bulbi

ANATOMI

Plika Semilunaris dan Karunkula

Daerah Perlekatan Konjungtiva Bulbi

HISTOLOGI

Terdiri atas 2 lapisan, yaitu: Lapisan epitel bertingkat Lapisan stroma (Substansia Propria)

- Lapisan adenoid jaringan limfoid

- Lapisan fibrosa pembuluh darah dan serabut saraf

Stem Cells Konjungtiva

Sumber aktivitas miosis Terdiri atas 2 sistem :

- Sistem bulbar - Sistem palpebral

Sel Goblet

Ukuran ± 25 µm Daerah basal nukleus, retikulum

endoplasma, dan aparatus golgi Daerah apeks granula sekretoris Berperan dalam sekresi musin

Sel Goblet Konjungtiva

Distribusi Sel Goblet

Tabel 1Densitas rata-rata Sel Goblet per mm2

AREA NASAL CENTRAL TEMPORAL

Upper palpebralUpper fornicalUpper bulbarUpper limbalInterpalpebralHorizontal limbalLower limbalLower bulbarLower fornicalLower palpebral

648±173584±83

520±159-

241±820-

683±2081677±3261511±325

512±164510±86

451±1220--0

493±42830±303719±211

347±201365±99331±14

-165±100

0-

427±112672 ±227632 ±122

KELENJAR

Kelenjar Lakrimalis Asesorius

Kelenjar Krause 20-40 di forniks superior 6-8 di forniks inferior

Kelenjar Wolfring 2-5 di sepanjang tepisuperior lempeng tarsus

VASKULARISASI

Ophthalmic Artery Lacrimal artery Supraorbital artery Internal palpebral

artery Supratrochlear artery Dorsal nasal artery Post. ethmoidal artery Ant. ethmoidal artery

VASKULARISASI

Ophthalmic Artery Short posterior

ciliary arteries Long posterior

ciliary arteries Anterior ciliary

arteries Central retinal

arteri Muscular artery

Sistem Vena

SISTEM LIMFATIK

Terdiri atas: Pleksus Superfisial Pleksus Profunda

INERVASI

Trigeminal Nerve

Ophthalmic Nerve

Maxillary Nerve

Mandibular Nerve

Nasociliary Nerve

Lacrimal Nerve

Frontal Nerve

Infraorbital Nerve

Long Ciliary Nerve

Trigeminal Nerve

FLORA NORMAL KONJUNGTIVA

Konjungtiva terdapat populasi bakteri dan jamur

Keseimbangan Host-Parasit

Patogen Fakultatif

Bacterial Flora of Normal Human Eyes

  Frequency of Culture from Normal

Organism Conjunctiva (%)Staphylococcus albus 91*

Diphtheroids 55

Staphylococcus aureus 25*

Streptococcus viridans 8

Bacillus group 2

Mimeae 1

Pneumococci 1

Proteus 1

Pseudomonas and miscellaneous 2

Fungal Flora of Normal Human Eyes

  Frequency of Culture from Normal

Organism Conjunctiva (%)Aspergillus 26

Candida 16

Harmodendem 11

White yeasts 10

Paecilomyces 6

Penicillium 5

Mycelia sterila 5

FISIOLOGI

Fungsi sekresi Sistem pertahanan terhadap infeksi Penyembuhan luka konjungtiva

Fungsi Sekresi Konjungtiva

KONJUNGTIVA

SEL EPITEL SEL GOBLET

Na+, Cl-, air MUSIN

Musin

Lapisan terdalam Tear Film Diproduksi oleh Retikulum Endoplasma Fungsi :

- menjaga integritas permukaan okular

- mempertahankan imunitas lokal

- berperan dalam mekanisme pembersihan mata

- berperan saat terjadi respon inflamasi

Pertahanan terhadap Infeksi

Epitel yang intak Kandungan imunoglobulin ↑ Flora bakteri normal Musin Aktivitas enzimatik Conjunctiva-Associated Lymphoid

Tissue (CALT)

Penyembuhan Luka Konjungtiva

Terjadi dalam 4 tahap :

Fase bekuan Fase proliferasi Fase granulasi Fase kolagen

PENUTUP

Konjungtiva membran mukosa yang melapisi permukaan anterior bola mata dan permukaan posterior palpebra

Morfologi : konjungtiva palpebralis, konjungtiva forniks dan konjungtiva bulbi

Konjungtiva memiliki fungsi sekresi dan pertahanan terhadap patogen

TERIMA KASIH