analisis wacana kritis kasus reklamasi pada majalah … · analisis wacana kritis kasus reklamasi...

153
ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Nurlaillah Sari Amallah NIM: 1111051100057 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439H/2018M  

Upload: others

Post on 12-Aug-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH

TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Nurlaillah Sari Amallah

NIM: 1111051100057

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439H/2018M

 

Page 2: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

 

Page 3: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

 

Page 4: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

 

Page 5: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

iv

ABSTRAK

Nurlaillah Sari Amallah

1111051100057

Analisis Wacana Kritis Kasus Reklamasi Pada Majalah Tempo Edisi April-Juni

2016

Sesuai dengan definisi reklamasi tujuan utamanya ialah menjadikan kawasan

berair yang rusak atau tak berguna menjadi lebih baik dan bermanfaat. Reklamasi

dilakukan untuk perbaikan atau pemulihan suatu lahan. Reklamasi Teluk Jakarta ini

tak terlepas dari pro dan kontra dalam bingkai media.

Yang menjadi masalah paling krusial dan kontroversi lain saat ini adalah

masalah relasi kuasa pemerintah dan belum adanya regulasi yang jelas dalam kasus

reklamasi ini. Sejak tahun 2014 di mana Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.

2238 Tahun 2014 yang memberi izin reklamasi pada anak usaha Agung Podomoro

PT. Muara Wisesa Samudra sudah dianggap banyak pihak sebagai pelanggaran

terhadap peraturan yang berlaku.

Ahok selalu berpledoi dengan memberi izin reklamasi Pulau G adalah

keputusan gubernur terdahulu yakni Fauzi Bowo. Pria yang akrab disapa Foke itu

mengeluarkan keputusan gubernur nomor 121 tahun 2012 serta empat surat

persetujuan prinsip reklamasi tahun 2012. Ahok juga memakai Keppres nomor 52

tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta. Dalam Keppres itu memang

disebutkan gubernur DKI punya wewenang utama dalam reklamasi di Teluk Jakarta.

Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Konstruksi Sosial Media

Massa. Surat kabar maupun majalah bahasa tak hanya berfungsi sebagai penjelas

suatu makna tetapi juga sebagai faktor penentu makna realitas yang akan muncul di

benak publik, hingga akhirnya mereka melegitimasi itu sebagai sebuah pembenaran.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang peneliti lakukan focus

terhadap analisis wacana yang mengacu pada model Teun A. Van Dijk. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen,

wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Berdasarkan tema yang diangkat peneliti tendensi ingin membongkar wacana

adanya praktik permainan kotor berupa suap menyuap “jual beli” politik dalam proses

pengesahan pelaksanaan reklamasi. Tempo mengemas berita dengan skema

menarasikan situasi bagaimana KPK membongkar jaringan suap di balik pembahasan

aturan reklamasi.

Kata kunci: Reklamasi, konstruksi sosial media massa, wacana, dan suap

 

Page 6: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

v

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji syukur peneliti haturkan hanya kepada Allah SWT yang telah

memberikan limpahan rahmat, kebarakahan, dan juga nikmat-Nya sehingga sesuai

dengan ketentuan-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, shalawat serta salam

juga senantiasa tercurag kepada uswah terhebat sepanjang masa, Nabi Muhammad

SAW dan seluruh keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya.Dalam kesempatan

ini peneliti ingin melisankan terima kasih yang kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. H. Arief

Subhan, MA,

2. Ketua Jurusan Konsentrasi Jurnalistik, Bapak Kholis Ridho M.Si dan

Seketaris Jurusan Konsentrasi Jurnalistik Ibu Dra. Hj. Musfirah Nurlaily,

MA.

3. Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Rachmat Baihaky, MA yang

senantiasa sabar, menasihati, teladan terbaik, dan berupaya menyediakan

waktunya ditengah rutinitasnya yang padat untuk membimbing peneliti

sehingga skripsi ini selesai dengan baik dan lancar.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas ilmu

yang telah diberikan kepada Peneliti.

 

Page 7: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

vi

5. Segenap staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

6. Redaktur Utama Majalah Tempo bidang Nasional dan Hukum, mas Anton

Aprianto yang bersediamenjadi narasumber dalam penelian ini dan

memberikan pemaparan terkait kebijakan redaksi Tempo dan perannya

sebagai majalah politik terbesar di Indonesia dalam mengcounter isu

reklamasi Teluk Jakarta.

7. Pengamat Tata Kota, bapak Yayat Supriatna dan Nirwono Joga atas

keluangan waktunya dan argument kritisnya dalam menyoroti kasus

reklamasi ini

8. Redaktur Media Online Teropong Senayan sekaligus teman diskusi

peneliti mas Faisal Fadly Bachtiar atas kesediaan waktunya, diskusi, dan

opini cerdasnya serta memudahkan penulis dalam memahami terkait

eksternalisasi dan internalisasi reklamasi Teluk Jakarta.

9. Kedua orangtua tercinta. Ummi Andriani Dhama Yanthi yang telah

menjadi sosok mulia penuh cinta, yang menjadi tumpuan utama dalam

mencetak generasi tangguh, cerdas, dan berakhlak mulia. Sebagai

madrasah yang tentunya akan banyak ilmu yang akan disampaikan dan

diajarkan, maka harus memiliki wawasan keilmuan yang luas. Lelaki yang

paling luar biasa dalam hidup peneliti; abi Darnoto yang tak kenal henti,

berbagi tak kenal rugi, dan bekerja tak kenal lelah. Pemimpin terbaik

 

Page 8: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

vii

dalam keluarga yang senantiasa berupaya sekuat tenaga dalam setiap kerja

yang dilakukannya. Sayang dan cintanya yang membalut dalam setiap

rangkaian do’a.

10. Rizqia Muharramah, adik peneliti yang berperan sejatinya sebagai seorang

adik yang senantiasa menyemangati selama proses penyusunan skripsi ini

berlangsung.

11. Semua politisi Masyumi dan khususnya aba Mohammad Natsir yang

peneliti takkan pernah cukup waktu untuk menarasikan beliau, sosok

artikulatif yang selalu memelihara kehalusan tutur katanya dalam

berpolitik. Aspek ruhiyah selalu menjadi potensi andalan bagi para

pemimpin da’wah yang telah menoreh tinta emas dalam sejarah da’wah

ini. Sekali lagi nama itu, aba Mohammad Natsir yang nama dan pesan

perjuangannya senatiasa mengiringi desah nafas ini. Warisan pemikiran

beliau sampai kapan pun tetap akan menjadi parade yang takkan pernah

usai.

12. Kakak, dosen, advokat, sekaligus teman diskusi, ngopi, dan teman nasihat

terbaik peneliti, Devica Rully, SH., MH

13. Jurnalis media Islam online Hidayatullah, mas Yahya Ghulam Nasrullah

atas curahan waktu dan kognisinya untuk peneliti selama penyusunan

skripsi ini

 

Page 9: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

viii

14. Guru peneliti saat menempuh pendidikan di bangku SMA, Yuyum Fahriah

Elviyati, S.Pd, M.Hum dan Abdah, S.Hum yang senantiasa menjadi spirit

peneliti untuk meneruskan pendidikan hingga ke UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

15. Sahabat Peneliti di SMAN 23 Kabupaten Tangerang Jessita Putri Dhiary

dan Mega Puspita Syamhadi. Kemudian Putri Dwi Kartika, Marini,

Imro’atus Syaripah, dan Lailatus Syifa yang selalu memberi motivasi

bantuannya, dan membersamai juga menikmati perjuangan suka duka

selama perkuliahan ini. Semoga persaudaraan kita akan terus terjalin dan

terikat hingga jannah-Nya.

16. Para kakak LDK Syahid terutama kak Deddy Sussantho, Eli Alawiyah,

Muhammad Anwar, Yuli Patilata, Istiana, Upik Sayyidah, teman-teman

seperjuangan Forum Angkatan Al-Qolam, dan adik Komisariat Dakwah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Siti Utami Prismamudti.

Qurrotul’ain Nurul Ulfah, Icha, Ira Nur Azizah, Evi Nurdiana, Dede Ela

Triana) atas dorongan semangatnya, limpahan do’a, dan bantuannya untuk

peneliti

17. Terima kasih juga peneliti ucapkan kepada kawan-kawan ideologis bidang

Humas dan Media: Bagja. Naufal, Eva, Ana dan Fathia yang memotivasi

penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan menikmati perjuangan

dakwah kampus yang sebenarnya.

 

Page 10: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

ix

18. Teman-teman KKN MentariFerdi, Bagja, Luhur, Oci, Rodiah, Aat, Novia,

Fathia, dan lain-lain

19. Semua ummahat dan teman-teman da’wah di DPP dan DPC Partai

Keadilan Sejahtera

20. Semua tutor di LBPP LIA Cikokol

 

Page 11: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 6

D. Metodologi Penelitian ......................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori Konstruksi Sosial Media Massa ................................................ 11

B. Analisis Wacana .................................................................................. 27

a. Definisi Analisis Wacana ............................................................... 27

b. Analisis Wacana Kritis ................................................................... 29

c. Analisis Wacana Teun Van Dijk .................................................... 32

C. Definisi Reklamasi .............................................................................. 49

 

Page 12: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

xi

a. Menurut KBBI ................................................................................ 49

b. Menurut Pakar Tata Kota Yayat .................................................... 49

c. Menurut Nirwono Joga ................................................................... 52

D. Majalah Tempo ................................................................................... 53

a. Media Cetak ................................................................................... 53

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Kriteria Kota yang Baik Menurut Pakar Tata Kota............................. 56

B. Majalah Tempo Sebagai Majalah Politik Terbesar di Indonesia

Termasuk dalam Urusan Tata Kota ................................................... 59

C. Headline di Media Nasional Terkait Isu Reklamasi ............................ 67

D. Sejarah Majalah Tempo ...................................................................... 78

E. Afiliasi Politik Majalah Tempo ........................................................... 87

BAB IV ANALISIS TEMUAN DAN PENELITIAN

A. Analisis Struktur Teks Majalah Tempo Edisi Bulan April 2016 ....... 89

a. Analisis Laporan Utama 1 Tiga Relasi Suap Reklamasi ................ 89

b. Analisis Laporan Utama 2 Petunjuk Baru Dari Jalan S. Parman ... 104

B. Analisis Kognisi Laporan Utama Majalah Tempo Tiga Relasi Suap

Reklamasi ............................................................................................ 117

C. Analisis Konteks Sosial Laporan Utama Majalah Tempo Tiga

Relasi Suap Reklamasi ....................................................................... 122

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 135

 

Page 13: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

xii

B. Saran .................................................................................................... 136

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 137

LAMPIRAN .............................................................................................................. 33

 

Page 14: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Elemen Analisis Wacana Van Dijk ............................................................ 35

Tabel 2.2 Contoh Kalimat Aktif dan Pasif ................................................................. 41

Tabel 2.3 Contoh Kalimat Kata Ganti ....................................................................... 42

Tabel 2.4 Contoh Kalimat Leksikon .......................................................................... 43

Tabel 2.5 Contoh Kalimat Praanggapan .................................................................... 44

Tabel 2.6 Contoh Kalimat Metafora .......................................................................... 45

Tabel 4.1 Contoh Kalimat Koherensi…………................... ..................................... 98

Tabel 4.2 Contoh Kalimat Leksikon .......................................................................... 100

Tabel 4.3 Kerangka Analisis Data Laporan Utama 1 “Tiga Relasi Suap

Reklamasi” ................................................................................................. 102

Tabel 4.4 Contoh Kalimat Koherensi ........................................................................ 113

Tabel 4.5 Contoh Kalimat Leksikon .......................................................................... 116

Tabel 4.6 Skema Kognisi Sosial Majalah Tempo ...................................................... 122

 

Page 15: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan definisi reklamasi tujuan utamanya ialah menjadikan kawasan

berair yang rusak atau tak berguna menjadi lebih baik dan bermanfaat. Reklamasi

dilakukan untuk perbaikan atau pemulihan suatu lahan. Di Indonesia, reklamasi saat

ini sering terkesan sebagai suatu masalah besar yang harus dihindari. Tidak bisa

dipungkiri bahwa terdapat beberapa dampak buruk reklamasi jika proses tersebut

dilakukan dengan cara yang kurang hati-hati. Reklamasi Pantai Utara ini tak terlepas

dari pro dan kontra dalam bingkai media. Kubu pro beranggapan bahwa Jakarta butuh

reklamasi karena berbagai alasan mendesak antara lain Jakarta harus membangun

tanggul raksasa (Giant Sea Wall) guna mencegah banjir, selian itu seperti yang kita

ketahui saat ini Ibukota Jakarta selalu digemparkan dengan bencana banjir di kala

hujan melanda Jakarta. Laut Jakarta sudah terlalu kotor dan pembangunan hunian-

hunian mewah harus tetap dilakukan untuk meningkatkan perekonomian kota.

Sedangkan dari kubu kontra memandang proyek reklamasi hanya

menguntungkan pengembang properti dan kaum borjuis saja, sementara para nelayan

semakin sengsara dan hanya diberi janji-janji manis, bias dilihat bahwa reklamasi

sendiri diadakan untuk membangun gedung-gedung yang tinggi untuk kegiatan bisnis

atau pemukiman yang sangat mewah. Yang menjadi masalah paling krusial dan

 

Page 16: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

2

kontroversi lain saat ini ialah masalah relasi kuasa pemerintah dan belum adanya

regulasi yang jelas dalam kasus reklamasi ini. Sejak tahun 2014 di mana Surat

Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 2238 Tahun 2014 yang memberi izin

Reklamasi kepada anak usaha Agung Podomoro PT. Muara Wisesa Samudra sudah

dianggap banyak pihak sebagai pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku. SK

Gubernur tersebut digugat ke PTUN oleh Jakarta Monitoring Network pada bulan

Maret 2015. Tanggal 12 April 2015 PTUN sudah memanggil Ahok untuk menghadiri

sidang Gugatan Izin Reklamasi terseut tetapi Ahok dan Kuasa Hukumnya malah

mangkir. Disinyalir diskresi menjadi tempat berlindung Gubernur DKI Jakarta,

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dalam menjawab tudingan adanya penyimpangan

di balik kebijakan menerima di muka kontribusi tambahan pengembang Teluk

Jakarta. Salah satu argumen yang memberatkannya ialah kebijakan itu dibuat ketika

payung hukum diskresi yakni Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang

Administrasi Pemerintahan belum disahkan. Dalam Undang-Undang tersebut

dikatakan bahwa diskresi sebagai keputusan atau tindakan yang ditetapkan atau

dilakukan pejabat pemerintahan untuk mengatasi persoalan konkret yang dihadapi

dalam penyelenggaraan pemerintah. Pejabat bisa mengambil diskresi dalam hal

pengaturan perundang-undangan yang memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak

lengkap, atau tidak jelas atau ada stagnasi pemerintah.

Namun, penggunaan diskresi mesti didasari tujuan yang jelas dan terbatas.

Pasal 22 ayat 2 menyatakan tujuan diskresi adalah melancarkan penyelenggaraan

 

Page 17: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

3

pemerintahan, mengisi kekosongan hukum, memberi kepastian hukum, serta

mengatasi stagnasi pemerintahan dalam keadaan tertentu guna kemanfaatan dan

kepetingan umum. Ahok pun menegaskan pengembang pulau Reklamasi Teluk

Jakarta harus memberikan kontribusi tambahan sebesar 15 persen dari keuntungan

yang mereka peroleh. Menurut dia besaran angka 15 persen adalah diksresi yang

dibuatnya. Bahkan Ahok membuktikan kesaktiannya ketika DPRD DKI Jakarta

sudah membentuk Pansus Reklamasi untuk menyelidiki ada apa di belakang Surat

Izin Reklamasi yang dikeluarkan Ahok tersebut. Faktanya kembali datang bala

bantuan yang mampu membungkam suara-suara para anggota Dewan untuk tak

meneruskan Pansus tersebut. Pansus itu hilang tak berbekas.

KKP mempertanyakan sikap Ahok begitu ngotot memberi izin soal reklamasi.

Padahal dalam undang-undang disebut dalam Kawasan Strategis Nasional (KSN).

Dengan segala keanehan yang ada, sang gubernur masih bergeming pada sikap

kukuhnya yang ingin melanjutkan proyek reklamasi. Sebuah proyek yang jelas

berharga super mahal dan hanya bisa dinikmati orang kaya ibu kota. Sedangkan

rakyat kecil harus terus menderita, digusur pemerintah kota dengan alasan perbaikan

lingkungan. Ironisnya air, ikan, dan segala biota laut pun kini ikut jadi korban

gusuran Pemprov DKI akibat reklamasi.

Yang selalu jadi pledoi Ahok memberi izin reklamasi Pulau G adalah

keputusan gubernur terdahulu yakni Fauzi Bowo. Pria yang akrab disapa Foke itu

 

Page 18: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

4

mengeluarkan keputusan gubernur nomor 121 tahun 2012 serta empat surat

persetujuan prinsip reklamasi tahun 2012. Ahok juga memakai Keppres nomor 52

tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta. Dalam Keppres itu memang

disebutkan gubernur DKI punya wewenang utama dalam reklamasi di Teluk Jakarta.

Keputusan yang dikeluarkan Foke tahun 2012 itu berisi penataan ruang kawasan

reklamasi Pantai Utara Jakarta. Dalam izin prinsipnya, Foke mengeluarkan empat

surat terkait lokasi reklamasi pulau F, G, I, dan K. PT Muara Wisesa Samudra disebut

dalam izin prinsip lokasi reklamasi Pulau G. Foke bisa leluasa mengeluarkan

keputusan ini dikarenakan dia masih memegang payung hukum Keppres 1995

tentang reklamasi di Pantai Utara Jakarta.

Itu berarti wewenang Gubernur Ahok tak lagi sama dengan wewenang yang

dimiliki Foke saat masih menjabat. Sebab dengan Perpres yang keluar pada

Desember 2012, wewenang bukan ada di DKI melainkan Menteri KKP yang hingga

detik ini kukuh menolak reklamasi Pulau G. Otomatis aturan Keppres tahun 1995

yang menyatakan Gubernur DKI punya wewenang utama tentang reklamasi Teluk

Jakarta otomatis tak berlaku. Sebab hal itu bertentangan dengan Perpres 122 yang

memuat wewenang menteri KKP. Surat Ahok itu menegaskan bahwa permohohan

izin pelaksanaan reklamasi terjadi 6 Oktober 2014 yang berarti setelah Perpres. Ini

berarti Perpres nomor 122 tahun 2012 wajib diberlakukan pemerintah DKI dalam

proses izin perencanaan reklamasi. Semasa menjadi Gubernur DKI, Jokowi

menyadari kewajiban menaati perpres ini. Sehingga dalam membuat Peraturan

 

Page 19: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

5

Gubernur nomor 146 tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Membangun dan Perizinan

Reklamasi, Jokowi mencantumkan Perpres nomor 122 tahun 2012. Eksistensi Perpres

nomor 122 tahun 2012 yang tak mengakui wewenang Ahok soal izin reklamasi juga

diperkuat dengan keluarnya Undang-Undang nomor 1 tahun 2014 tentang

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. UU ini kembali menegaskan

wewenang menteri KKP dalam memberi izin pengelolaan pesisir dan pulau di Teluk

Jakarta.1

Dalam hirarki peraturan hukum di Indonesia, UU lebih tinggi dari Perpres

atau Keppres. Walhasil jadi sesuatu yang amat aneh bagi seorang pejabat apabila

memakai landasan Keppres yang bertentangan dengan UU. Dalam kasus Reklamasi

Jakarta ini ada perilaku ganjil media khususunya Tempo yang tercermin dari

perubahan angle berita-beritanya yang diturunkannya seiring dengan perubahan sikap

politik media tersebut. Belakangan ini Tempo berubah 180 derajat. Tiba-tiba media

ini berbalik menyerang Ahok. Suasana semakin memanas dan perseteruan meledak

ketika Koran Tempo edisi Rabu 11 Mei dalam laporan utamanya menulis tajuk

“Kasus Raperda Reklamasi: Agung Podomoro Seret Ahok.” Judul itu dinilai

menyudutkan dunia usaha dan mempolitisasi reklamasi. Di dalam edisi tersebut

Tempo mulai menggulirkan istilah “barter” yakni satu istilah yang menjadi hulu

ledak politisasi reklamasi ala Tempo.

1 Majalah Tempo, Reklamasi Tujuh Keliling, (Jakarta: PT Tempo Inti Media, 2016). h. 1-7.

 

Page 20: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

6

Dari latar belakang permasalahan yang dipaparkan di atas, maka peneliti

tertarik meneliti dengan judul “Analisis Wacana Kritis Kasus Reklamasi Pada

Majalah Tempo Edisi April-Juni 2016” dengan alasan ingin membongkar wacana

yang ada di balik pemberitaan tersebut.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berita kasus reklamasi edisi April-Juni 2016 di majalah Tempo dengan judul,

“Reklamasi Tujuh Keliling, Amuk Reklamasi, dan Duit Reklamasi untuk Teman-

Teman Ahok.”

Sedangkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana majalah Tempo dalam membongkar wacana kasus reklamasi teluk

Jakarta?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah pertanyaan penelitian di atas, secara khusus

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja media massa dalam

membongkar dan menentukan analisis sebuah wacana berita.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Akademis

Penelitian diharapkan dapat menambah dan memberikan kontribusi teoritis

yang berkaitan dengan ilmu pada jurusan Jurnalistik.

 

Page 21: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

7

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi praktisi dan

berbagai pihak yang terlibat dalam pers agar lebih kritis menganalisis konten

wacana yang dikonstruk oleh media.

D. Metodologi Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh.2

Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,

suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya,

data yang pasti merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.3

kualitatif yang penulis lakukan berfokus terhadap analisis wacana yang

mengacu pada model Teun A. Van Dijk. Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini ialah instrumen, wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Analisis wacana berfokus pada penelitian Teun A. Van Dijk ini

tidak terbatas pada analisis teks semata melainkan juga struktur sosial,

hegemoni, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan

2 Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), h.

4 3 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 3.

 

Page 22: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

8

bagaimana kognisi atau pikiran serta kesadaran yang membentuk dan

berpengaruh terhadap teks tertentu.

b. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah majalah Tempo. Sedangkan obyek penelitian ini

adalah Kasus reklamasi Teluk Jakarta pada majalah Tempo edisi April-juni

2016.

c. Teknik Sampling Data

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan Nonprobability

sampling dan Purposive sampling.

d. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara-cara yang digunakan

periset untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dibedakan

menjadi dua, yakni riset kualitatif dan kuantitatif. Pada riset kualitatif yang

peneliti pakai pada riset ini adalah observasi, wawancara, dan juga

dokumentasi. Ide penelitian kualitatif adalah dengan sengaja memilih

informan atau dokumen atau bahan-bahan visual lain) yang dapat memberikan

jawaban terbaik pertanyaan penelitian.4

4 John W. Creswell, Desain penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta: KIK

Press, 2003), h. 143.

 

Page 23: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

9

1. Observasi

Merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering

digunakan untuk penelitian kualitatif.5 Pada metode observasi periset

biasanya menggunakan instrumen observasi antara lain: sistem

kategori, sistem skala, sistem tanda, diary keeping, analisis dokumen,

lembar pengamatan, dan panduan pengamatan. Pada riset ini peneliti

hanya menggunakan analisis dokumen sebagai sumber informasi dan

meginterpretasikannya ke dalam hasil penelitian. Dokumen yang

digunakan bisa berupa dokumen publik atau dokumentasi privat serta

sumber yang berkaitan dengan wacana dan objek penelitian.6 Dalam

penelitian ini peneliti mengamati objek penelitian yakni dengan cara

mengumpulkan artikel yang memberitakan khusus reklamasi edisi

April-Juni 2016 pada majalah Tempo.

2. Dokumentasi

Dengan cara penelahaan khusus reklamasi edisi April-Juni 2016 pada

majalah Tempo dan data-data yang diperlukan.

3. Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

5 M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta:

Gitanyali, 2004), h. 186. 6 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana 2007), Cet-2, h.

111-114.

 

Page 24: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

10

antara pewawancara dengan informan terkait.7 Cara paling penting

dan lazim untuk mendapatkan sebuah informasi yang valid adalah

wawancara dengan seseorang yang disebut sebagai narasumber.8

Pada penelitian ini peneliti mengadakan wawancara langsung ke

Redaktur Majalah Tempo.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti terlebih dahulu membaca dan

menelaah berbagai skripsi di Perpustakaan Fakultas Ilmu dan Ilmu Komunikasi juga

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya menemukan skripsi

Fauziah Mursid yang juga meneliti tentang “Analisis Wacana Teun A Van Dijk

dalam Pemberitaan Laporan Utama Majalah Gatra Tentang Seruan Boikot Israel dari

New York.” Jika dikomparasikan, letak perbedaan antara skripsi Fauziah dengan

skripsi peneliti ialah pada isu pemberitaan yang diangkat dan objek penelitiannya.

7 M. Nadzir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 193.

8 Tom E. Rolnicki, dkk, Pengantar Dasar Jurnalisme, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2008), h. 24.

 

Page 25: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

11

BAB II

LANDASAN TEORI

Di dalam bab dua ini akan dibahas beberapa teori yang menjadi landasan

dari analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Teori utama yang akan

digunakan adalah konstruksi sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmann

dengan ditambah teori Ideologi dari Althusser, Hegemoni dari Antonio Gramsci

sebagai teori penjelas. Selain itu penulis juga akan digunakan teori analisis

wacana kritis (Critical Discourse Analysis) menurut Teun Van Dijk.

A. Teori Konstruksi Sosial Media Massa

Istilah konstruksi atas realitas sosial (social construction of reality)

menjadi terkenal sejak diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann

melalui bukunya yang berjudul “The Social Construction of Reality,” proses

terciptanya suatu masyarakat ditandai dengan tindakan dan interaksi sesama

mereka secara berkesinambungan hingga lahirlah suatu realitas yang mereka

jalani bersama. Dalam media massa, surat kabar maupun majalah bahasa tak

hanya berfungsi sebagai penjelas suatu makna tetapi juga sebagai faktor penentu

makna realitas yang akan muncul di benak publik, hingga akhirnya mereka

melegitimasi itu sebagai sebuah pembenaran. Karena berpengaruh terhadap

makna atau citra yang akan muncul di benak khalayak, maka penggunaan bahasa

menjadi sebagai sesuatu hal yang amat vital terhadap konstruksi sosial.

Berger dan Luckmann memaparkan bahwa fakta sosial hanya bisa

difahami dengan memisahkan antara pemahaman kenyataan dan pengetahuan.

 

Page 26: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

12

Realitas atau fakta dapat diartikan sebagai kualitas yang terjadi pada suatu fakta

dan kelak itulah yang diakui sebagai suatu eksistensi masyarakat karena itu terjadi

bukan berdasarkan pada keinginan diri sendiri. Sedangkan pengetahuan diartikan

yang khas.

Pemakaian bahasa dan diksi yang tertentu akan berdampak pada fakta dan

citra yang dibangun di dalam suatu teks. Kemudian bagaimana diksi tersebut dan

seperti apa cara menyajikannya itulah yang menentukan bagaimana fakta-fakta

sosial tersebut diciptakan pada publik. Bahasa di sini tidak hanya merefleksikan

realitas seperti apa yang terjadi tetapi juga menciptakan realitas tersebut yang

terjadi di masyarakat. Karena esensinya kehidupan masyarakat itu dikonstruk

secara terus menerus. Menurut Berger dan Luckmann, terdapat dua obyek pokok

suatu realitas atau fakta yang berkaitan dengan suatu pengetahuan yang terjadi di

dalam masyarakat. Pengetahuan di sini didefinisikan bahwa realitas yang terjadi

merupakan sesuatu yang nyata dan benar-benar terjadi.

Pertama kenyataan subjektif, bahwa kenyataan yang berasal dari dalam

diri individu itu sendiri. Individu merupakan faktor cikal bakal terbentuknya suatu

masyarakat. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh individu tersebut itulah yang

menjadi tonggak utama individu tersebut melibatkan diri dalam proses

ekternalisasi atau interaksi dengan individu lainnya. Kemudian kenyataan objektif

yang berupa legitimasi. Bagaimana sebuah ideologi berupa tingkah laku yang

dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dan apa yang mereka hadapi itulah yang

 

Page 27: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

13

dinamakan sebagai kenyataan atau fakta.1 Berdasakan kenyataan sosial, unsur

terpenting dalam konstruksi sosial adalah masyarakat yang di dalamnya terdapat

aturan-aturan atau norma, baik itu norma adat, agama, moral, dan lain-lain. Semua

itu nantinya akan terbentuk dalam sebuah struktur sosial yang besar atau institusi.

Dengan demikian bahwa realitas sosial merupakan hasil dari sebuah

konstruksi sosial karena diciptakan oleh manusia itu sendiri. Masyarakat yang

hidup dalam konteks sosial tertentu melakukan proses interaksi secara simultan

dengan lingkungannya. Berger dan Luckmann menuturkan terjadi dialektika

antara indivdu menciptakan masyarakat dan masyarakat menciptakan individu.

Proses dialektika ini terjadi melalui eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi.

Proses dialektis tersebut mempunyai tiga tahapan; Berger menyebutnya sebagai

momen. Ada tiga tahap peristiwa:

1. Eksternalisasi

Merupakan usaha pencurahan atau ekspresi diri manusia ke dalam

dunia, baik dalam kegiatan mental maupun fisik. Ini sudah menjadi sifat

dasar manusia, ia akan selalu mencurahkan diri ke tempat di mana ia

berada. Manusia tidak dapat kita mengerti sebagai ketertutupan yang lepas

dari dunia luarnya. Manusia berusaha menangkap dirinya atau dengan kata

lain manusia menemukan dirinya sendiri dalam suatu dunia.. Termasuk

adaptasi diri dengan produk-produk sosial yang telah dikenalkan

kepadanya. Karena pada dasarnya sejak lahir individu akan mengenal dan

1 Berger dan Luckmann, The Social Construction of Reality, (United States: Anchor Books,

1966), h. 189.

 

Page 28: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

14

berinteraksi dengan produk-produk sosial. Sedangkan produk sosial itu

sendiri adalah segala sesuatu yang merupakan hasil sosialisasi dan

interaksi di dalam masyarakat.2 Manusia merupakan sosok makhluk hidup

yang senantiasa berdialog dengan lingkungan sosialnya secara simultan.

Eksternalisasi merupakan momen di mana seseorang melakukan

adaptasi diri terhadap lingkungan sosialnya. Dunia sosial merupakan hasil

dari aktivitas manusia, namun ia sebagai sesuatu yang bersifat eksternal

bagi manusia, sesuatu yang berada di luar diri manusia. Realitas sosial

merupakan pengalaman hidup yang bisa dijadikan sebagai dasar seseorang

untuk mengonstruksi sesuatu. Realitas sosial juga mengharuskan

seseorang untuk memberikan responnya. Respon seseorang terhadap bisa

berupa penerimaan, penyesuaian maupun penolakan. Bahasa dan tindakan

merupakan sarana bagi seseorang untuk mengonstruksi dunia sosialnya

melalui eksternalisasi ini.

Manusia merupakan instrumen yang menciptakan realitas sosial yang

„objektif‟ melalui proses eksternalisasi. Secara sederhana eksternalisasi

dapat difahami sebagai proses ungkapan pikiran dari batin ke tindakan.

Eksternalisasi merupakan output gagasan dari ide ke tindakan nyata.

Dalam tahap ini realitas sosial ditarik keluar individu. Realitas sosial

berupa proses adaptasi dengan teks-teks suci, kesepakatan ulama, hukum,

norma, nilai, dan sebagainya yang hal itu berada di luar diri manusia.

2 Berger dan Luckmann, The Social Construction of Reality, h. 192.

 

Page 29: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

15

Sehingga dalam proses konstruksi sosial melibatkan momen adaptasi diri

atau diadaptasikan antara teks tersebut dengan dunia sosial.

Adaptasi tersebut dapat melalui bahasa, tindakan, dan tradisi yang

disebut interpretasi atas teks atau dogma. Karena adaptasi merupakan

proses penyesuaian diri atas dasar penafsiran, maka sangat dimungkinkan

terjadinya variasi-variasi adaptasi dan hasil adaptasi atau tindakan pada

masing-masing individu.

2. Objektivasi

Merupakan hasil yang telah dicapai baik mental maupun fisik dari

kegiatan eksternalisasi manusia tersebut. Hasil itu menghasilkan realitas

objektif yang bisa jadi akan berhadapan dengan individu itu sendiri

sebagai suatu fakta yang berada di luar dan kontradiktif dengan manusia

yang menghasilkannya. Hasil dari eksternalisasi kebudayaan itu misalnya

manusia menciptakan suatu alat demi kemudahan hidupnya. Alat tadi

sebagai kegiatan ekternalisasi manusia ketika berhadapan dengan

lingkungannya itu adalah hasil dari kegiatan manusia. Setelah dihasilkan

alat tersebut sebagai produk eksternalisasi tersebut menjadi realitas yang

objektif. Bahkan ia dapat menghadapi manusia sebagai penghasil dari

produk kebudayaan. Kebudayaan yang telah berstatus sebagai realitas

objektif, ada di luar kesadaran manusia, ada “di sana” bagi setiap orang.

Realitas objektif itu berbeda dengan kenyataan subjektif tiap individu.

Pada momen ini juga ada perbedaan antara dua realitas sosial, yaitu

realitas individu dan realitas sosial lain yang berada di luarnya, sehingga

 

Page 30: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

16

realitas sosial itu menjadi sesuatu yang objektif. Dalam konstruksi sosial

ini disebut sebagai interaksi sosial melalui lembaga dan legitimasi. Berger

dan Luckmann menuturkan dalam bukunya bahwa legitimasi tidak hanya

menjelaskan mengapa ia melakukan tindakan itu tetapi tidak melakukan

tindakan yang lain.

3. Internalisasi

Merupakan proses dialog dari pembentukan realitas di mana sosialisasi

terjadi. Atau individu meresapi kembali dan mentransfernya dari struktur-

struktur dunia obyektif ke dalam dunia subyektif. Pada tahap ini individu

akan menyerap segala hal yang bersifat obyektif dan kemudian akan

direalisasikan secara subyektif. Internalisasi ini berlangsung seumur hidup

saat seorang individu melakukan sosialisasi. Pada proses internalisasi,

setiap indvidu berbeda-beda dalam dimensi penyerapan. Ada yang lebih

menyerap aspek ekstern, ada juga juga yang lebih menyerap bagian intern.

Selain itu, selain itu proses internalisasi dapat diperoleh individu melalui

proses sosialisasi primer dan sekunder.

Sosialisasi primer merupakan sosialisasi awal yang dialami individu di

masa kecil, di saat ia diperkenalkan dengan dunia sosial pada individu.

Sosialisasi sekunder dialami individu pada usia dewasa dan memasuki

dunia publik, dunia pekerjaan dalam lingkungan yang lebih luas. Dalam

proses sosialisasi, terdapat adanya significant others dan juga generalized

others. Significant others begitu significant perannya dalam

mentransformasi pengetahuan dan kenyataan obyektif pada individu.

 

Page 31: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

17

Orang-orang yang berpengaruh bagi individu merupakan agen utama

untuk memertahankan kenyataan subyektifnya.3 Orang-orang yang

berpengaruh itu menduduki tempat yang sentral dalam mempertahankan

kenyataaan. Selain itu proses internalisasi yang disampaikan Berger juga

menyatakan identifikasi. Internalisasi berlangsung dengan berlangsungnya

identifikasi. Si anak mengoper peranan dan sikap orang-orang yang

memengaruhinya. Artinya ia menginternalisasi dan menjadikannya

peranan atas sikapnya sendiri. Dalam akumulasi proses pengenalan

dunianya, si anak akan menemukan akumulasi respon orang lain terhadap

tindakannya. Di mana si anak mulai menggeneralisasi nilai dan norma atas

akumulasi respon dari orang lain. Abstraksi dari berbagai peranan dan

sikap orang-orang yang secara konkrit berpengaruh dinamakan orang lain

pada umumnya (generalized others).4

Adapun fase terakhir dari proses internalisasi ini adalah terbentuknya

identitas. Identitas dianggap sebagai unsur kunci dari kenyataan subyektif

yang juga berhubungan secara dialektis dengan masyarakat. Identitas

dibentuk oleh proses-proses sosial. Bagi Berger, realitas itu tidak dibentuk

secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan. Tetapi

sebaliknya ia dibentuk dan dikonstruksi. Setiap orang bisa mempunyai

konstruksi yang berbeda-beda terhadap suatu realitas. Setiap orang yang

mempunyai pengalaman, pendidikan, dan lingkungan pergaulan tertentu

akan menafsirkan realitas sosial itu dengan konstruksinya masing-masing.

3 Berger dan Luckmann, The Social Construction of Reality, h. 194-195.

4 Berger dan Luckmann, The Social Construction of Reality, h. 196.

 

Page 32: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

18

Sifat dan pekerjaan media massa khususnya dalam surat kabar ataupun

majalah ialah menginformasikan berbagai peristiwa dan prioritasnya ialah

mengonstruksikan berbagai realitas yang diberitakan. Surat kabar ataupun

majalah di sini menyusun realitas dari berbagai peristiwa yang terjadi

hingga menjadi suatu wacana yang bermakna. Bahasa merupakan unsur

paling utama dalam proses realitas. Teori dan pendekatan konstruksi sosial

atas realitas Peter L. Berger dan Luckmann telah direvisi dengan melihat

variabel atau fenomena media massa menjadi sangat substansi dalam

proses eksternalisasi, subyektivasi, dan internalisasi inilah yang kemudian

dikenal sebagai “konstruksi sosial media massa.” Substansi dari konstruksi

sosial media massa ini adalah pada sirkulasi informasi yang cepat dan luas

sehingga konstruksi sosial berlangsung dengan sangat cepat dan merata.

Realitas yang terkonstruksi itu juga membentuk opini massa yang

cenderung sinis.5

Ada beberapa tahapan dalam proses konstruksi sosial media massa di

antaranya sebagai berikut:

1. Tahap menyiapkan materi konstruksi media

a. Keberpihakan media massa kepada kapitalisme. Sebagaimana diketahui

saat ini hampir tidak ada lagi media massa yang tidak dimiliki oleh

kapitalis. Dalam arti media massa digunakan oleh kekuatan-kekuatan

kapital untuk menjadikan media massa sebagai mesin penciptaan uang dan

pelipatgandaan modal. Semua elemen media massa termasuk orang-orang

5 Berger dan Luckmann, The Social Construction of Reality, h. 197.

 

Page 33: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

19

media massa berpikir untuk melayani kepentingan kapitalisnya, ideologi

mereka adalah membuat media massa yang laku di masyarakat.

b. Keberpihakan semu kepada masyarakat. Bentuk dari keberpihakn ini

adalah dalam bentuk empati, simpati, dan bebrbagai simpati masyarakat.

Namun, ujung-ujungnya adalah untuk menjual berita dan menaikkan rating

untuk kepentingan kapitalis.

c. Keberpihakan kepada kepentingan umum. Bentuk keberpihakan ini dalam

arti sesungguhnya ialah visi setiap media massa. Namun, akhir-akhir ini

visi tersebut tak pernah menunjukkan jati dirinya, namun slogan-slogan

tentang visi ini tetap terdengar.

2. Tahap sebaran konstruksi

Pada tahap ini ialah dengan menitikberatkan strategi penyebaran media

massa. Tiap media tentu memiliki strategi penyebaran yang berbeda.

Media cetak memiliki konsep waktu nyata dalam menerbitkan beritanya

yang terdiri dari harian, mingguan atau bulanan. Meskipun media cetak

memiliki strategi waktu dalam menyebarkan beritanya kepada publik,

namun konsep aktual tetap menjadi prioritas utama sehingga pembaca

merasa selalu mendapatkan berita yang up to date. Lazimnya strategi

penyebaran konstruksi suatu media hanya menggunakan model satu arah

saja, di mana publik dihadapkan tidak ada pilihan lain selain mengonsumsi

berita dari media tersebut. Dalam prinsip ini lebih menekankan bagaimana

berita tersebut secepatnya harus sampai kepada khalayak dan mereka

 

Page 34: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

20

mengonsumsinya. Apa yang media anggap penting hal itu pula yang

dianggap penting oleh khalayak.6

3. Tahap pembentukan konstruksi realitas

a. Tahap pembentukan konstruksi realitas

Tahap berikutnya usai masyarakat mengonsumsi berita hasil

konstruksi media tersebut, hingga terjadilah pembentukan

konstruksi di masyarakat melalui tiga fase. Pertama dengan fase

konstruksi realitas pembenaran. Penulis sudah menjelaskan di

tahap penyebaran konstruksi media massa sebelumnya, bahwa apa

yang media anggap penting kemudian hal itulah yang juga

dianggap penting oleh publik. Publik meyakini berita atau teks

yang telah dikonstruk oleh media merupaka suatu fakta yang

benar-benar terjadi atau dengan nama lain common sense. Setelah

melewati fase realitas pembenaran tadi, fase selanjutnya ialah

bagaimana publik telah memutuskan untuk menjadi pembaca setia

media tersebut dan kognisi mereka sesuai dengan apa yang menjadi

konstruksi media. Hingga fase terakhir muncullah perilaku

konsumtif di mana khalayak memiliki ketergantungan yang tinggi

terhadap media tersebut. Mereka merasa tak mampu beraktivitas

jika belum membaca berita tiap harinya.

b. Pembentukan konstruksi citra media

6 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 209.

 

Page 35: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

21

Dalam sebuah media massa bagaimana citra tersebut dikonstruk

dengan dua pola, good news dan bad news. Good news merupakan

suatu pemberitaan yang cenderung dikonstruk sebagai pemberitaan

yang baik. Pada pola ini objek suatu berita dikonstruksi sebagai

sesuatu yang memiliki citra baik sehingga terkesan terlalu

berlebihan dari fakta yang ada. Sementara bad news merupakan

suatu berita yang dikonstruksi cenderung menjelekkan atau justru

tendensius lebih buruk dari fakta yang ada.

4. Tahap konfirmasi

Merupakan tahap ketika media massa maupun pembaca memberi

pandangan terhadap pilihannya dalam tahap pembentukan konstruksi. Bagi

media tahapan ini perlu sebagai bagian untuk menjelaskan mengapa ia

terlibat dan bersedia hadir dalam proses konstruksi. Sedangkan bagi

pemirsa dan pembaca, tahapan ini juga sebagai bagian untuk menjelaskan

mengapa ia terlibat dan bersedia hadir dalam proses konstruksi sosial.

Alasan-alasan yang sering digunakan dalam konfirmasi ini

umpamanya; (a) kehidupan modern menghendaki pribadi yang selalu dan

menjadi bagian dari produksi media massa. Pribadi yang jauh dari media

massa akan menjadi pribadi yang selalu kehilangan informasi. (b)

Kedekatan dengan media massa adalah life style orang modern, di mana

orang modern sangat menyukai popularitas terutama sebagai subjek media

 

Page 36: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

22

massa itu sendiri. (c) Media massa walaupun memiliki kemampuan

mengonstruksi realitas media berdasarkan subjektivitas media, namun

kehadiran media massa dalam kehidupan seseorang merupakan sumber

pengetahuan tanpa batas yang sewaktu-waktu dapat diakses.7

Media adalah agen konstruksi. Media bukan hanya sekadar saluran

yang netral, tetapi ia juga subjek yang mengonstruksi realitas termasuk

dalam hal perspektif dan keberpihakannya. Di sini media dianggap sebagai

agen konstruksi sosial yang menjabarkan realitas. Berita yang kita baca

atau informasi yang kita konsumsi selama ini bukan hanya menarasikan

realitas yang ada di lapangan juga bukan bagaimana pandangan sumber

beritanya, melainkan itu merupakan hasil konstruksi dari media itu sendiri.

Media pun yang menentukan sendiri mana realitas yang harus ambil dan

mana yang tidak. Media tidak hanya memilih peristiwa tetapi juga

menentukan sumber berita. Media pula yang menjabarkan pelaku dan jenis

peristiwanya. Lewat bahasa yang dipakai lagi-lagi khalayak sering

menyoroti hal-hal yang penting dari sebuah peristiwa. Dengan

pemberitaan media dapat membingkai suatu peristiwa dengan bingkai

tertentu yang pada akhirnya menentukan khalayak menyikapi pemberitaan

dengan perspektifnya masing-masing.

Banyak faktor yang menentukan bagaimana struktur dan penampilan

dari suatu media. Pada faktor eksternal sistem politik sangat memengaruhi

terhadap kinerja suatu media. Sistem politik yang diterapkan di sebuah

7 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, h. 210-211.

 

Page 37: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

23

negara juga ikut menentukan terhadap kinerja media massa di negara

tersebut. Misalnya negara yang menganut sistem pemerintahan otoriter,

selera penguasa menjadi acuan utama dalam mengonstruksi realitas suatu

berita. Seperti yang dipaparkan Louis Althusser dalam teori ideologinya,

“bahwa media hubungannya dengan kekuasaan berada dalam posisi yang

amat vital dan saling berkaitan satu sama lain terutama karena

pandangannya yang dijadikan sebagai sarana legitimasi. Media massa

merupakan bagian dari alat kekuasaan yang bekerja secara ideologis untuk

menciptakan khalayak yang patuh kepada para penguasa.

Ideologi bersifat memanggil individu untuk menjadi subjek nyata

dalam kesehariannya. Karena pengaruh ideologinya sehingga individu

memosisikan dirinya sebagai subjek nyata dengan mengikuti apa yang

diinginkan oleh ideologi. Althusser menyebutkan dua elemen utama

penguasa untuk menguasai dan memungkinkan sebuah warga negara patuh

dengan aturan-aturan yang berlaku, yakni represif yang sifatnya memaksa

seperti penjara, pengadilan, dan militer. Kemudian ideologis yang sistem

kerjanya halus seperti parpol, media, pendidikan, dan lain sebagainya.

Kedua perangkat ini erat dengan eksistensi negara sebagai alat menguasai.

Menurut Althusser ideologi tidak mencerminkan dunia nyata. Manusia

menyembunyikan ideologi sebagai elemen dan atmosfer yang sangat

diperlukan bagi nafas dan kehidupan sejarah mereka. Setiap orang

berperan dalam menyebarkan ideologi dan menjadikan masyarakat

ideologis. Ideologi-ideologi itu tercipta lewat banyak hal seperti, mitos,

 

Page 38: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

24

agama, interaksi sosial. Ideologi pun semacam perekat bagi bersatunya

anggota-anggota masyarakat. Di samping itu ideologi juga merupakan

reaksi terhadap suatu dominasi.9

Kata hegemoni berasal dari akar kata hegeisthai (Yunani) yang berarti

memimpin, kepemimpinan, kekuasaan yang melebihi kekuasan yang

lain. Teori ini dikembangkan oleh filsuf Marxis Italia Antonio Gramsci

pada tahun 1891-1937. Kelompok yang didominasi oleh kelompok lain

(penguasa) tidak merasa ditindas dan merasa itu sebagai hal yang

semestinya terjadi. Menurut Gramsci ada dua elemen yang digunakan

untuk menaklukkan orang yang berada di luar kekuasaan. Pertama melalui

dominasi dengan menggunakan alat-alat yang dikuasai oleh penguasa

misalnya penjara bahkan itu terjadi di zaman Orde Baru atau era yang

otoriter. Kemudian hukum dan Undang-Undang dijadikan sebagai alat

represi oleh para penguasa tersebut, sebab instrument hukum memang

sengaja disediakan untuk mereka guna mengontrol publik.

Jika dominasi digunakan dengan alat hukum tadi, maka hegemoni

adalah dengan penaklukkan secara lunak. Publik akan meyakini dan

menerima itu sebagai sebuah kebenaran. Kadang-kadang Gramsci

mengidentifikasi hegemoni dengan kekuatan politik yang dijalankan

dengan paksaan, tetapi pada umumnya ia menunjuk kepada kontrol

tentang kehidupan intelektual masyarakat melalui sarana-sarana

9 John B. Thompson, Analisis Ideologi, (Yogyakarta: IRCISOD, 2003), h. 160-172.

 

Page 39: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

25

kebudayaan.10

Gramsci juga menuturkan bahwa media sebagai tempat atau

wadah berbagai ideologi bisa disajikan kepada khalayak.11

Pada tahun

1950-1965 di mana setiap partai politik memiliki pers masing-masing.

Pers tersebut sebagai corong dan digunakan untuk merebut wacana publik

dengan bertarung yang menjadi lawan ideologisnya. Misalnya adalah surat

kabar Suluh Indonesia milik PNI, Harian Abadi milik Masyumi, Duta

Masjarakat milik NU, Harian Rakjat dan Warta Bhakti milik PKI. Dengan

demikian media massa bisa menjadi sarana penyebaran ideologi para

penguasa, alat legitimasi, dan kontrol wacana publik. Namun, di sisi lain

media juga bisa sebagai alat ketahanan terhadap rezim yang berkuasa.

Untuk kepentingan pencitraan itu, media massa sering terlibat dengan

pemberian label kepada para aktor dan atau kekuatan politik. Dalam

konteks ini, para komunikator massa dalam rutinitasnya serupa dengan

lembaga stempel yang memberi pembenaran dan penyangkalan terhadap

tindakan-tindakan politik.12

Sebagaimana telah disinggung, banyak faktor yang memengaruhi

sebuah media membuat gambaran seorang aktor atau sebuah kekuatan

politik; dan yang jelas setiap penyajian sebuah berita politik senantiasa

memengaruhi citra suatu objek berita. Di sini media massa bukan lagi

sebagai saluran politik yang netral melainkan sebagai pihak yang

menentukan format pesan politik untuk selanjutnya menentukan image

10

Mansour Fakih, Jalan Lain; Manifesto Intelektual Organik, (Yogyakarta: Insist, 2002), h.

24. 11

Antonio Gramsci. Negara dan Hegemoni. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009). h. 147. 12

Herman, Edward S, dan Noam Chomsky dalam artikelnya “Legitimizing versus

Meaningless Third World Election: El Salvador, Guatemala, dan Nicaragua,” untuk buku mereka

 

Page 40: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

26

para aktor atau berbagai issue politik dan berpotensi memengaruhi

perilaku politik para elite politik khususnya dan massa pada umumnya.13

Eksistensi media menjadi lebih kuat oleh menghegemoninya

kapitalisme monolitik melalui berbagai penguasaan struktur dan modal

dalam industri media yang berkembang sedemikian cepat, sehingga

seluruh ekspresi kebebasan media tidak lagi dapat dilihat sebagai oeristiwa

yang mengacu atau merepresentasikan realitas sosial, melainkan lebih

daripada itu.14

Media bisa menciptakan lingkungan dan ideologi yang menghegemoni

bagi kepentingan kelompok dominan sekaligus juga bisa menjadi alat

perjuangan bagi kaum yang tertindas. Seperti pemberitaan mengenai kaum

buruh justru citra yang digambarkan oleh media serba buruk dan ironis.

Hal lain yang berpengaruh bahkan mengancam konstruksi realitas secara

objektif dalam sistem libertarian adalah kongsi antara penguasa dan

pengusaha. Ini biasa terjadi dalam negara-negara demokrasi yang

berkategori gurem. Karena keterbatasan keuangan, pemerintah

mengizinkan swasta membuka usaha media dengan kesepakatan tertentu.

Di satu pihak pemerintah tidak akan mengganggu kehidupan media sambil

mengembangkan ideologi mereka melalui media, di pihak lain media

dilarang menyerang penguasa atau kelompok-kelompok tertentu melalui

13

Dan Nimmo, Komunikasi Politik; Khalayak dan Efek, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 187. 14

Iswandi Syahputra, Rezim Media; Pergulatan Demokrasi, Jurnalisme, dan Infotainment

dalam Industri Televisi, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013), h. 14.

 

Page 41: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

27

pemberitaannya.15

Atau bisa kita katakan mereka adalah pelaku

konglomerasi media.

B. Analisis Wacana

a. Definisi Analisis Wacana

Sebelum membahas metode Analisis Wacana Kritis (AWK), maka akan

dipaparkan terlebih dahulu kata wacana terlebih dahulu. Sering kali kita

mendengar kata wacana baik lewat lisan maupun tulisan. Penggunaan kata wacana

dipakai oleh berbagai disiplin ilmu mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi,

komunikasi, politik, dan lain sebagainya. Setiap disiplin ilmu tersebut memiliki

makna dan batasan tersendiri dalam mendefinisikan istilah wacana. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia “wacana diartikan sebagai percakapan; keseluruhan tutur

yang merupakan suatu kesatuan; satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan

dalam bentuk karangan atau laporan utuh seperti novel, buku, artikel, pidato, atau

khotbah; kemampuan atau prosedur berpikir secara sistematis. Namun, sering kali

penggunaan kata ini menjadi luas dan ambigu.”16

Sedangkan dalam ilmu

Sosiologi wacana merujuk pada hubungan antara konteks sosial dan pemakaian

bahasa. Analisis wacana selalu berkaitan dengan studi pemakaian bahasa. Ada

tiga pandangan mengenai bahasa dalam analisis wacana. Pertama diwakili oleh

kaum positivisme-empiris. Penganut aliran ini memisahkan antara paradigma dan

realitas. Orang tidak perlu dengan nilai yang menjadi dasar pertanyaannya.

15

Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa; Sebuah Studi Critical

Discourse Analysis Terhadap Berita-berita Politik, (Jakarta: Granit, 2004), h. 27. 16

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi

Keempat, h. 2235.

 

Page 42: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

28

Analisis wacana di sini dimaksudkan untuk menggambarkan tata aturan kalimat

dan bahasa. Wacana di sini diukur dengan pertimbangan benar atau tidak benar.

Ismail Marahimin mengartikan wacana sebagai kemampuan untuk maju

(dalam pembahasan) menurut urut-urutan yang teratur dan semestinya, dan

komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan yang resmi dan teratur.17

Sedangkan dalam lapagan sosiologi wacana menunjuk terutama pada hubungan

antara konteks sosial dari pemakaian bahasa. Dalam pengertian linguistic wacana

adalah unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Analisis wacana dalam studi

linguistic ini merupakan reaksi dari bentuk lingusitik formal yang lebih

memerhatikan pada unit kata, frase atau kalimat semata tanpa melihat keterkaitan

di antara unsur tersebut. Analisis wacana kebalikan dari linguistik formal justru

memusatkan perhatian pada level di atas kalimat seperti hubungan gramatikal

yang terbentuk pada level yang lebih besar dari kalimat.18

Dari semua keseluruhan

disiplin ilmu yang disebutkan di atas, analisis wacana selalu berhubungan dengan

studi pemakaian bahasa.

Ada tiga pandangan mengenai bahasa dalam analisis wacana. Pandangan

pertama diwakili oleh kaum positivisme-empiris. Oleh penganut aliran ini

memisahkan antara pemikiran dan realitas. Orang tidak perlu mengetahui makna

subjektif atau nilai yang mendasari pernyataannya. Analisis wacana di sini

dimaksudkan untuk menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian

17

Ismail Muhaimin, Menulis Secara Populer, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1994), h. 26. 18

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001),

h. 3.

 

Page 43: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

29

bersama. Jadi, wacana lantas diukur dengan pertimbangan kebenaran/ketidak

benaran.

Pandangan kedua, yakni kaum konstruktivisme. Aliran ini menolak

pandangan kaum empirisme/positivisme yang memisahkan subjek dan objek

bahasa. Dalam pandangan kaum ini, bahasa diatur dan dihidupkan oleh

pernyataan-pernyataan yang bertujuan. Setiap pernyataan pada dasarnya adalah

tindakan penciptaan makna, yakni tindakan pembentukan diri serta pengungkapan

jati diri dari sang pembicara.

Pandangan dari kaum kritis sebagai kelompok ketiga ingin mengoreksi

pandangan kaum konstruktivisme. Analisis wacana dalam paradigma ini

menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan

reproduksi makna. Individu tidak dianggap sebagai subjek yang netral yang bisa

menafsirkan secara bebas sesuai dengan pikirannya, karena sangat berhubungan

dan dipengaruhi oleh kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat.19

b. Analisis Wacana Kritis

Bahasa bukan hanya digunakan untuk menyebarkan ideologi tetapi juga

bagaimana memertahankan eksistensi ideologi atau justru menciptakan sebuah

ideologi baru. Dalam analisis wacana kritis bahasa tidak hanya menggambarkan

sebuah bahasa saja tetapi juga memiliki makna dan praktik tertentu termasuk

praktik kekuasaan di dalamnya. Teks bukan sebagai sesuatu yang datang atau

muncul tiba-tiba melainkan teks dibentuk melalui wacana yang dihasilkan. AWK

19

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 6.

 

Page 44: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

30

juga melihat wacana sebagai suatu interaksi antara penulis dan pembaca, hal ini

disebabkan pada kenyataan bahwa terdapat usaha untuk menyebarkan ideologi

tersebut secara samar kepada pembaca. Berikut ini karakteristik penting dalam

analisis wacana kritis:

1. Tindakan

Pada prinsip pertama ini wacana difahami sebagai suatu tindakan yang

memiliki maksu tertentu. Wacana dipandang sebagai sesuatu yang bertujuan

apakah untuk memengaruhi, berdebat, mengajak, merayu, menolak, menerima,

dan lain sebagainya. Setiap orang melakukan sesuatu pasti punya maksud dan

tujuannya. Dia menulis pasti dia punya maksud dan tujuannya baik besar maupun

kecil. Dia berbicara pasti dia punya maksud dari apa yang ia sampaikan.

Kemudian wacana difahami sebagai sesuatu yang diekspresikan di bawah alam

sadar, terkontrol, bukan sesuatu yang disampaikan tanpa kesadaran dan tidak

terkontrol.

2. Konteks

Bahasa di sini tidak hanya difahami dari sebagian sisi saja, entah dari

linguistiknya, atau objeknya saja tapi bagaimana bahasa di sini difahami dalam

konteks secara integral. Ada tiga hal vital yang dipaparkan oleh Guy Cook dalam

mendefinisikan wacana yaitu teks, konteks, dan wacana. Teks adalah semua

bentuk bahasa yang tidak hanya dimanifestasikan lewat tulisan semata tetapi

termasuk seluruh jenis ekspresi komunikasi manusia, ucapan, musik, gambar,

suara, dan sebagainya. Kemudian konteks ialah mengakumulasikan semua situasi

dan hal yang berbeda di luar unsur teks dan memengaruhi pemakaian bahasa,

 

Page 45: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

31

menitikberatkan bagaimana situasi dalam teks tersebut dibentuk. Dalam wacana,

teks dan konteks di sini berjalan secara beriringan dalam suatu proses komunikasi.

Selanjutnya ada beberapa konteks penting yang berpengaruh terhadap produksi

suatu wacana.

Pertama ialah partisipan wacana, latar siapa sosok yang memproduksi

wacana. Jenis kelamin, usia, pendidikan, etnis, agama, dan berbagai unsur yang

menciptakan wacana. Selanjutnya setting sosial tertentu seperti tempat, posisi,

siapa komunikatornya dan komunikannya yang berguna untuk memahami

bagaimana wacana itu dibentuk. Misalnya konteks pembicaraan seseorang pasti

akan berbeda-beda tidak sama konteks pembicaraan orang yang ada di pasar

dengan orang yang ada di tempat kuliah ataupun kantor. Termasuk juga situasi,

baik itu dalam situasi formal atau non formal. Dengan demikian wacana difahami

sesuai dengan lingkungan sosial yang membentuknya.20

3. Historis

Wacana difahami dalam konteks historis tertentu. Kita bisa memahami

suatu wacana sesuai dengan bagaimana situasi politik atau suasana yang terjadi

pada saat itu. Misalnya kita melakukan analisis wacana di awal tahun 1960 Rezim

Soekarno yang mulai mabuk kekuasaan dengan menjadikan alat penindas oposisi

bernama ideologi Nasakom yang menjadi palu godam kekuasaan dan

membubarkan Masjumi. Oleh karena itu penting melakukan analisis untuk

memahami mengapa wacana tersebut diproduksi dan dikembangkan seperti itu

dan mengapa bahasa yang digunakan seperti itu.

20

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 7-15.

 

Page 46: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

32

4. Kekuasaan

Analisis wacana kritis juga menitikberatkan unsur kekuasaan di dalamnya.

Di sini setiap wacana yang muncul entah dalam bentuk teks, dialog, atau apa pun

tercipta bukan semata-mata secara langsung dan netral tetapi justru sebagai tempat

pertarungan kekuasaan. Kekuasaan itu berkaitan dengan wacana guna sebagai

kontrol. Satu orang dengan yang lainnya saling mengontrol lewat wacana.

Kelompok dominan membuat kelompok lainnya menjadi sesuai apa yang

dikendakinya.

5. Ideologi

Ideologi dalam bentuk teks, dialog, dan lainnya merupakan manifestasi

dari praktik ideologi atau cerminan dari ideologi tersebut.21

c. Analisis Wacana Teun Van Dijk

Van Dijk melihat bagaimana struktur sosial, hegemoni, dan kelompok

yang berkuasa ada dalam masyarakat serta bagaimana pikiran juga kesadaran

yang membentuk sekaligus memengaruhi teks tertentu. Wacana digambarkan Van

Dijk memiliki tiga dimensi, teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Esensi dari

model ini ialah mengakumulasikan seluruh dimensi wacana tersebut ke dalam

suatu analisis yang utuh. Dalam analisis ini wacana tidak hanya cukup sebagai

analisis teks saja tetapi teks juga merupakan hasil dari suatu produksi yang harus

dianalisis. Menurut Van Dijk wacana tidak cukup hanya sebagai teks saja tetapi

juga harus diperhatikan bagaimana teks tersebut diproduksi. Makna atau konteks

merupakan elemen penting, karena dari konteks tersebut kita bisa melihat sesatu

21

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 9-13.

 

Page 47: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

33

yang terselubung di dalamnya. Hal itu pun sebagai edukasi bagi kita agar tahu

kenapa bisa teks yang dihasilkan demikian. Jika ada teks yang memarginalkan

nasib buruh, maka kita patut untuk mengetahui mengapa teks tersebut

memarginalkan kaum buruh.

Proses pendekatan ini yang melibatkan suatu fase yang dinamakan kognisi

sosial. Misalnya suatu teks yang tendensius memarginalkan kaum buruh karena

lahir dari pikiran wartawan yang memandang kaum buruh itu rendah. Sehingga

teks yang digambarkan hanyalah sebagian dari praktik pemarginalan kaum buruh.

Dengan begitu pembaca akan mengikuti pandangan yang dibentuk oleh kaum

mayoritas. Sebab kaum mayoritaslah yang memiliki kuasa dan kemudahan akses

untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan. Model dari analisis Van Dijk

dapat digambarkan sebagai berikut22

:

Gambar 2.1 Model Analisis Wacana Van Dijk

1. Teks

Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa unsur yang masing-

masing bagiannya saling mendukung. Ia menglasifikasikan ke dalam tiga

22

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 225.

Konteks

Kognisi Sosial

Teks

 

Page 48: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

34

tingkatan. Struktur pertama ialah makro, suatu teks dapat langsung dianalisis

dengan hanya menggeneralisasi atau melihat tema yang diusung dalam berita

tersebut. Kemudian suprastruktur, ini adalah susunan wacana yang berkaitan

dengan kerangka suatu teks yang mana teks-teks tersebut menjadi cikal bakal

tersusun sebuah berita yang utuh. Yang terakhir ialah struktur mikro, di sini suatu

makna dari wacana dapat dianalisis dengan melihat dari unsur kecil yang tersemat

dalam suatu teks seperti diksi, kalimat, anak kalimat, gambar, dan sebagainya.

Diksi tertentu, kalimat, retorika tertentu adalah bagian dari strategi

wartawan. Gaya, alur, kalimat, dan diksi tertentu yang dipakai bukanlah hanya

sebagai cara komunikasi saja melainkan punya misi lain untuk memengaruhi opini

khalayak, menciptakan dukungan, memperkuat legitimasi, dan menyingkirkan

lawan. Van Dijk menggambarkan struktur wacana sebagai berikut23

:

Struktur

Wacana

Hal yang Diamati Elemen

Struktur Makro Tematik (apa yang

dikatakan)

Topik

Superstruktur Skematik (bagaimana

opini disusun)

Skema

Struktur Mikro Semantik (makna

yang ingin

ditekankan dalam

berita)

Latar, detil, maksud,

pra anggapan

Struktur Mikro Sintaksis (bagaimana

kalimat dilipih)

Bentuk kalimat,

koherensi, kata

ganti

Struktur Mikro Stilistik (bagaima

diksi yang dipakai

dalam berita)

Leksikon

23

Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 74.

 

Page 49: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

35

Struktur Mikro Retoris (bagaimana

dan dengan cara apa

penekanan dilakukan)

Grafis, metafora,

ekspresi

Tabel 2.1 Elemen Analisis Wacana Van Dijk

1. Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Sering

disebut juga dengan gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks.

Dalam bukunya Van Dijk menyebut topik sebagai properti dari arti atau isi teks.

Topik sangat penting dalam pemahaman keseluruhan teks, misalnya dalam

pembentukan koherensi global dan mereka bertindak sebagai semantic, kontrol

top-down pada pemahaman lokal di tingkat mikro. Topik dalam teks memang

memainkan peran sentral. Tanpa mereka tidak mungkin untuk memahami apa teks

tentang global, kita hanya akan dapat memahami fragmen lokal teks tanpa

pemahaman tentang hubungan mereka secara keseluruhan, hierarki, dan

organisasi.24

2. Skematik

Teks lazimnya memiliki alur dari pendahuluan hingga akhir. Alur tersebut

menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks tersebut disusun hingga

membentuk kesatuan yang utuh. Meskipun berita memiliki bentuk dan skema

yang berbeda, namun lazimnya berita memiliki dua kategori skema besar.

Ringkasan yang umumnya terdiri dari dua elemen, judul dan lead berita. Dua

elemen pokok ini menunjukkan tema yang ingin diangkat oleh seorang wartawan

dalam berita. Lead secara umumnya sebagai prolog dari ringkasan apa yang ingin

24

Teun A Van Dijk, News as Discourse, (Amsterdam: University of Amsterdam, 1988),

h.31.

 

Page 50: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

36

dikemukakan sebelum diproduksi menjadi suatu berita yang lengkap dan utuh.

Kemudian cerita adalah isi berita seluruhnya. Isi berita secara umum terdiri dari

dua subkategori.25

Pertama ialah berupa jalannya suatu peristiwa yang akan disusun dalam

berita dan kedua komentar yang diperlihatkan dalam berita. Subkategori situasi

suatu peristiwa secara umum terdiri atas dua bagian. Yang pertama terkait

peristiwa tersebut dan kemudian latar untuk memperkuat peristiwa yang disajikan

kepada khalayak agar suatu peristiwa lebih rinci dijelaskan dalam suatu berita.

Menurut Van Dijk arti penting dari skematik ialah strategi wartawan untuk

memperkuat tema tertentu yang ingin disampaikan kepada khalayak dengan

menyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu.

3. Latar

Merupakan bagian berita yang dapat memengaruhi makna yang ingin

disajikan. Seorang wartawan ketika menulis berita biasanya memaparkan latar

belakang peristiwa yang ia tulis. Latar yang dipilih wartawan tersebut menentukan

ke arah mana pandangan khalayak dibentuk. Latar juga dapat menjadi alasan yang

membenarkan suatu gagasan atau ide dalam suatu teks. Dengan demikian, latar

dalam suatu teks berguna karena dapat membongkar apa maksud yang ingin

disampaikan oleh wartawan.

Terkadang maksud tersebut tidak disampaikan secara eksplisit, maksudnya

makna yang tersemat dalam berita tersebut tidak disampaikan secara blak-blakan.

Tetapi hanya dengan melihat latar apa yang hendak ditampilkan kemudian

25

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 232.

 

Page 51: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

37

bagaimana latar tersebut disajikan. Dari sana kita bisa menganalisis maksud

tersembunyi yang ingin dipaparkan wartawan sesungguhnya. Latar peristiwa

dijadikan dasar akan ke arah mana teks tersebut disajikan. Ini merupakan

cerminan ideologis, di mana seorang wartawan bisa menyajikan suatu latar

belakang bahkan bisa juga tidak tergantung pada kepentingan mereka.26

4. Detil

Elemen ini berkaitan dengan kontrol informasi yang hendak ditampilkan

oleh seseorang. Informasi yang dinilai menguntungkan atau yang memiliki citra

baik maka porsi yang akan ditampilkan banyak oleh komunikator. Justru

sebaliknya komunikator akan menampilkan informasi yang sedikit jika itu

merugikan kedudukannya. Informasi yang menguntungkan komunikator tidak

hanya disampaikan dalam porsi yang banyak oleh komunikator tetapi juga secara

detil, jika perlu juga akan dibubuhi data-data yang lengkap. Hal ini dilakukan

secara sengaja guna membentuk citra tertentu kepada khalayak. Detil yang

lengkap itu akan dihilangkan jika informasi itu berkaitan dengan kelemahan yang

dimiliki komunikator yang akan membahayakan posisi dirinya.

Elemen ini merupakan strategi bagaimana seorang wartawan

mengekspresikan sikapnya dengan cara implisit. Sikap dan kognitif wartawan

berupa wacana adakalanya tidak perlu disampaikan secara terbuka, tetapi itu bisa

dianalisis dari bagaimana detil tersebut dikembangkan. Mana berita yang

26

Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 74.

 

Page 52: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

38

dikembangkan dengan porsi detil yang banyak itulah yang akan menjadi cerminan

bagaimana wacana tersebut diciptakan oleh media.27

5. Maksud

Elemen ini hampir serupa dengan detil. Jika dalam detil informasi yang

akan menguntungkan komunikator akan ditampilkan dalam porsi yang banyak,

namun dalam maksud melihat informasi yang akan menguntungkan komunikator

akan dipaparkan secara eksplisit. Sebaliknya informasi yang merugikan

komunikator akan disampaikan secara implisit. Esensinya ialah publik hanya akan

disajikan informasi yang hanya menguntungkan pihak komunikator saja.

Informasi yang menguntungkan akan disampaikan secara gamblang dengan kata-

kata maupun kalimat yang tegas dan langsung merujuk pada fakta. Dalam konteks

suatu media, maksud menunjukkan bagaimana seorang wartawan secara diam-

diam atau implisit menggunakan bahasa tertentu untuk menguatkan kebenarannya

versi wartawan tersebut dengan menyingkirkan kebenaran yang lain.28

6. Koherensi

Merupakan gabungan antarkata dalam suatu teks. Dua buah kalimat yang

menjelaskan fakta yang berbeda dapat digabungkan sehingga menjadi sebuah

kalimat yang padu. Sehingga fakta yang tidak berkaitan sekalipun dapat menjadi

berkaitan jika seseorang menggabungkannya. Koherensi ialah elemen wacana

untuk melihat seseorang secara berhubungan menggunakan wacana untuk

menjelaskan suatu fakta atau peristiwa. Apakah suatu peristiwa itu dilihat saling

terpisah, berkaitan atau malah sebab akibat. Koherensi ini secara mudah dapat

27

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 235. 28

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 240.

 

Page 53: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

39

dianalisis dari konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan fakta. Apakah

kalimat tersebut dipandang sebagai hubungan sebab akibat, kondisi, waktu, dan

sebagainya.29

7. Koherensi kondisional

Koherensi ini di antaranya ditandai dengan pemakaian anak kalimat

sebagai penjelas dalam suatu berita. Di sini ada dua kalimat, kalimat kedua dalah

penjelas dari keterangan kalimat pertama yang dihubungkan dengan kata

konjungsi seperti “yang” atau “ di mana.” Sedangkan kalimat kedua fungsinya

dalam sebuah kalimat fungsinya hanya sebagai kalimat penjelas. Sehingga ada

atau tidaknya kandungan anak kalimat tersebut tidak mengurangi arti dari suatu

kalimat. Anak kalimat menjadi cerminan dari kepentingan komunikator karena ia

dapat memberikan keterangan baik atau buruknya suatu pernyataan dalam berita.

Koherensi ini seringkali menjelaskan kepada kita bagaimana sikap seorang

wartawan terhadap suatu peristiwa, kelompok atau bahkan seseorang yang ia tulis.

Bagaimana afektif tersebut hingga akhirnya dituangkan pada isi berita yang ia

tulis dan tanpa disadari mengarahkan pembaca pada pemahaman tertentu. Jika

dikatakan kita bisa membongkar makna apa yang disembunyikan oleh seorang

wartawan dalam pemberitannya, sebab kita harus melihat apa yang dipaparkan

wartawan dalam kalimat yang termaktub di berita tersebut.

8. Koherensi pembeda

Koherensi ini berkaitan dengan pertanyaan bagaimana dua peristiwa itu

akan diklasifikasikan. Dua peristiwa tersebut dapat disajikan seolah-olah saling

29

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 256.

 

Page 54: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

40

kontradiktif dengan menggunakan koherensi ini. Koherensi ini memiliki efek

yang beragam. Tetapi yang terlihat konkrit adalah bagaimana suatu citra dapat

diterima oleh khalayak yang berbeda. Sebab satu fakta dikomparasikan dengan

fakta yang lainnya. Di sini yang harus dikritisi ialah bagian mana yang akan

dikomparasikan dan dengan cara apa itu dilakukan.30

Apa efek dari perbadingan

tersebut, apa fakta tersebut akan semakin buruk atau malah sebaliknya membuat

sisi suatu fakta akan menjadi lebih baik.

9. Pengingkaran

Elemen ini ialah bentuk praktik wacana yang menggambarkan bagaiman

wartawan menyembunyikan apa yang ingin ia sampaikan dalam berita secara

implisit. Secara generalisasi pengingkaran menunjuk seorang wartawan untuk

menyetujui sesuatu padahal ia sendiri tidak setuju dengan memberikan

argumentasi yang menyangkal fakta atau realitas tersebut. Esensinya merupakan

salah satu bentuk strategi wacana di mana wartawan ketika menyampaikan

gagasannya kepada publik tidak secara tegas atau implisit.

Pengingkaran merupakan elemen di mana kita bisa membongkar sikap

seorang wartawan yang disampaikan secara implisit. Hal tersebut dilakukan

wartawan seolah ia setuju dan mengiyakan suatu opini, padahal di satu sisi yang ia

inginkan adalah kebalikannya. Dengan demikian ini patut untuk dianalisi apa

maksud sebenarnya dari seorang wartawan dan bagaiman upaya-upaya

pengingkaran tersebut dilakukan. Lazimnya upaya pengingkaran tersebut dalam

suatu wacana diletakkan di akhir, wartawan awalnya menampilkan pandangan

30

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 237.

 

Page 55: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

41

umum terlebih dahulu baru setelah itu pandangan pribadinya disajikan

sesudahnya.

10. Bentuk kalimat

Ini adalah prinsip sebab akibat. Bnetuk kalimat ini buakn hanya masalah

kebenaran tata bahasa tetapi menjadi penentu makna yang disusun oleh suatu

kalimat. Dalam kalimat aktif seseorang menjadi subjek atau pelaku dari

pernyatannya sedangkan sebaliknya dalam kalimat pasif seseotang menjadi objek

dari pernyatannya.

Aktif Basuki Tjahja Purnama memerintahkan Dinas Penataan Kota

DKI menghentikan segala kegiatan di Pulau D.

Pasif Dinas Penataan Kota DKI diperintahkan Basuki Tjahja

Purnama menghentikan segala kegiatan di Pulau D.

Tabel 2.2 Contoh Kalimat Aktif dan Pasif

Ahok diposisikan secara implisit. Makna yang muncul dari dari susunan

kalimat ini berbeda karena posisi utama dalam kalimat ini adalah Dinas Penataan

Kota DKI. Struktur kalimat bisa dibuat aktif maupun pasif tetapi lazimnya pokok

yang dilihat penting selalu diletakkan di awal kalimat.

11. Kata ganti

Merupakan untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu

kelompok imajinasi. Kata ganti ialah alat yang dipakai oleh komunikator untuk

mengarahkan di mana posisi seseorang dalam wacana tersebut. Penggunaan kata

ganti yang jamak seperti kita berimplikasi akan menumbuhkan kekerabatan dan

mengurangi kritik yang ditujukan kepada diri sendiri. Prinsipnya adalah meminta

 

Page 56: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

42

dukungan dan menghilangkan pertentangan yang ada. Atau sebaliknya kata kita

digunakan untuk membangun kedekatan antara wartawan dengan para

pembacanya. Apa yang menjadi pandangan wartawan seolah-olah juga menjadi

pandangan khalayak. Kata ganti “kami” digunakan untuk kelompok yang

sependapat dengan pandangan wartawan dan sebaliknya kata “mereka” digunakan

untuk kelompok yang bertentangan atau kontradiktif dengan pandangan

wartawan.31

Tabel 2.3 Contoh Kalimat Kata Ganti

12. Leksikon

Pada dasarnya elemen ini esensinya memaparkan bahwa seseorang

memilih diksi atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Oleh karena itu diksi

yang dipakai tidak semata-mata hanya kebetulan saja, tetapi menunjukkan

bagaimana pemahaman seseorang dalam menyikapi suatu fakta atau realitas yang

31

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 238.

Kata ganti

“saya”

Saya tidak ingin membuat pulau tapi membebani

anggaran daerah.

Kata ganti

“kita”

Kita tidak ingin membuat pulau tapi membebani

anggaran daerah.

Kata ganti

“kami”

Kami tidak ingin membuat pulau tapi membebani

anggaran daerah.

Kata ganti

“mereka”

Mereka tidak ingin membuat pulau tapi membebani

anggaran daerah.

 

Page 57: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

43

ada. Diksi yang dipakai menggambarkan sikap dari ideologi tertentu. Fakta yang

sama dapat dinarasikan dengan diksi yang beragam.

Basuki Tjahja Purnama terseret pusaran perkara dugaan suap

pengembang reklamasi

Basuki Tjahja Purnama tersangkut pusaran perkara dugaan suap

pengembang reklamasi

Basuki Tjahja Purnama terpaksa ikut pusaran perkara dugaan suap

pengembang reklamasi

Tabel 2.4 Contoh Kalimat Leksikon

13. Praanggapan

Merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna dari

suatu teks maupun berita. Praanggapan ada dengan pernyataan yang dipandangan

paling benar dan terpercaya sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenarannya.

Teks berita lazimnya banyak terkandung teks praanggapan di dalamnya.32

Padahal

fakta atau realitas ini belum terbukti kebenarannya tetapi sudah dijadikan dasar

untuk mendukung ide tertentu.

Tanpa

Praanggapan

Semula pentolan Badan Legislatif DPRD merancang

skema agar kontribusi 15 persen diatur dalam

peraturan Gubernur saja.

32

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 237..

 

Page 58: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

44

Praanggapan Semula pentolan Badan Legislatif DPRD merancang

skema agar kontribusi 15 persen diatur dalam

Peraturan Gubernur saja. Ternyata Basuki

menyambut baik pengalihan ketentuan kontribusi

tambahan ke Peraturan Gubernur. Ia malah

menganggap hal itu sebagai kesempatan untuk

menetapkan kontribusi 15 persen tanpa campur

tangan DPRD.

Tabel 2.5 Contoh Kalimat Praanggapan

14. Grafis

Merupakan bagian untuk mengevaluasi apa yang lebih ditonjolkan oleh

komunikator dari teks atau berita dari teks yang ditulisnya. Dalam suatu berita

grafis biasanya dilihat dari bagian yang dibuat lain dan menjadi ciri khas jika

dibandingkan dengan tulisan yang lain. Penggunaan huruf tebal, miring, garis

bawah atau dengan ukuran yang lebih besar temasuk di dalamnya ada caption,

gambar atau tabel guna memperkuat pesan penting yang ingin ditonjolkan dalam

sebuah teks maupun berita. Bagian-bagian yang ditampilkan ini justru

menekankan pentingnya bagian tersebut. Bagian yang dicetak secara berbeda

sengaja ingin ditampilkan oleh penulis ataupun wartawan agar menyita perhatian

dan memengaruhi khalayak pada bagian tersebut. Grafis ini juga berfungsi sebagai

pendukung dari bagian lain yang tidak ingkin ditonjolkan dalam suatu teks

ataupun berita yang diproduksi oleh wartawan. Dalam wacana dialog yang ingin

 

Page 59: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

45

disampaikan berupa intonasi yang tersemat dalam teks untuk memengaruhi

khalayak mana bagian yang dianggap penting untuk disimak dan mana yang tidak.

15. Metafora

Dalam suatu wacana seorang komunikator atau wartawan tidak hanya

menampilkan pesan utama saja tetapi juga disertai dengan kiasan, ungkapan,

analogi sebagai warna warni dalam pemberitannya. Wartawan memakai ungkapan

sehari-hari, pepatah, mitos, kata-kata kuno dan sebagainya yang semua dipakai

untuk memperkuat pesan pokok yang disampaikannya dalam berita.33

Tabel 2.6 Contoh Kalimat Metafora

2. Kognisi Sosial

Analisis wacana tidak hanya terpaku pada struktur suatu berita tetapi

bagaimana berita tersebut diproduksi. Kognisi sosial di sini menekankan

kesadaran pikiran wartawan yang menciptakan berita tersebut. Kognisi sosial ini

merupakan bagian yang tak terpisahkan untuk menganalisis teks berita. Untuk

membongkar makna apa yang disembunyikan oleh wartawan dalam berita, maka

diperlukan analisis terhadap kognisi dan konteks. Dalam kognisi dipaparkan

33

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 239-243.

Metafora

1. Gagal melunakkan Agus Bambang, Taufik mengontak

Prasetyo dan melaporkan misi telah gagal.

2. Reklamasi Teluk Jakarta juga menyeret raksasa properti

lain yaitu Agung Sedayu Group.

 

Page 60: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

46

bahwa sebenarnya teks berita tidak punya makna, tetapi makna itu dikonstruk di

bawah proses kesadaran pikiran dari si pemakai bahasa tersebut atau wartawan.

Bagaimana peristiwa tersebut dimengerti dengan suatu skema. Skema di

sini berarti wartawan menggunakan susunan pikirannya untuk memilih informasi

yang ada. Penilaian itu berdampak besar pada teks yang kita amati ketika

menjelaskan seperti apa model wartawan tersebut. Jika suatu pemberitaan

memiliki kecenderungan tertentu terhadap suatu realitas itu lantaran struktur

pikiran wartawan tersebut memiliki kecenderungan tertentu terhadap suatu

peristiwa atau realitas. Seorang wartawan hidup di antara suatu pandangan dan

keyakinan masyarakat tersebut yang mana itu menjadi penentu pada pengalaman,

memori, dan interpretasi wartawan tersebut.

Analisis kognisi sosial berpengaruh terhadap hasil berita yang diproduksi.

Di sini wartawan menggunakan bagaimana tahap-tahap memahami terhadap suatu

realitas. Tahap pertama ialah bagaimana realitas tersebut dilihat dan difahami.

Seorang wartawan akan menyeleksi sumber, realitas, informasi yang akan

diangkat ke dalam berita. Apakah ia mengambil cukup dari satu sumber yang

sama atau mengambil dari berbagai sumber yang berbeda termasuk juga memilih

strateginya. Wartawan yang berada di tengah kumpulan buruh tentu akan

memiliki perspektif yang berbeda dengan wartawan yang berada di lingkungan

para pengusaha. Tahap kedua adalah reproduksi, ini berkaitan dengan apakah

informasi dalam berita tersebut dikopi atau dihilangkan. Ketiga ialah konklusi, ini

 

Page 61: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

47

berkaitan dengan bagaimana realitas difahami dan ditampilkan dengan diringkas.

Yang terakhir ialah bagaimana realitas dalam berita tersebut akan ditampilkan.34

3. Analisis Sosial

Dimensi ini melihat bagaimana wacana terhadap suatu realitas diproduksi

dan dikonstruk dalam khalayak. Misalnya kita ingin mengangkat suatu wacana

tentang reklamasi. Bagaimana wacana tentang reklamasi tersebut diproduksi

dalam berita pada khalayak. Menurut Van Dijk ada dua faktor penting:

a. Praktik kekuasaan

Bahwa kekuasaan dimiliki oleh suatu kelompok yang dominan yang

digunakan untuk mengontrol kelompok yang lainnya. Kekuasaan ini sumbernya

berasal dari sesuatu yang bernilai seperti uang, kasta, dan sebagainya. Kontrol ini

tidak hanya berupa tindakan langsung saja tetapi juga berupa persuasif yakni

tindakan seseorang secara tidak langsung untuk memengaruhi mental dengan

bagaimana sikapnya.

b. Akses memengaruhi wacana

Ini lebih menitikberatkan pada kelompok mana yang memiliki akses lebih

besar. Pada kelompok dominan umumnya memiliki akses yang lebih mudah dan

besar jika dibandingkan dengan kelompok yang minoritas. Kelompok dominan

memiliki peluang akses lebih besar terhadap media guna untuk memengaruhi

kesadaran masyarakat. Akses yang lebih besar tidak hanya mampu mengontrol

34

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 259.

 

Page 62: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

48

kesadaran masyarakat tetapi juga menentukan tema wacana seperti apa yang akan

difahamkan kepada masyarakat.35

d. Berita dan Media Massa dalam Paradigma Kritis

Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,

menarik, dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala

seperti surat kabar, radio, televisi atau media online internet.36

News yang berarti

baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan

bagi khalayak pembaca atau pendengar.

Ada berbagai gaya dalam penulisan berita misalnya dengan gaya to the

point, langsung pada pokok persoalan yakni straight news, sedangkan berita yang

disampaikan tidak langsung arti dan dibumbui agar menarik untuk dinikmati

termasuk jenis feature news. Membumbui kata-kata bukan dengan menghilangkan

faktanya, tetapi fakta adalah landasan untuk berkisah. Wartawan memang harus

membuat tulisannya menarik, tetapi dengan tidak menjuruskan, mewarnai atau

memainkan kata-kata. Berita itu sendiri sebenarnya sudah mempunyai warna.37

Perkembangan selanjutnya, berita dalam konsep paradigm kritis dipahami

bahwa berita tidak hanya sampai pada pengertiannya saja. Namun, sebagai hasil

dari pertarungan wacana antara berbagai kekuatan dalam masyarakat yang selalu

melibatkan pandangan dan ideologi wartawan atau media. Berita di sini tidak

35

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 273. 36

AS. Haris Summandiria, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 65. 37

Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: Rajagrafindo, 2012), h. 136.

 

Page 63: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

49

berdiri sendiri sesuai realitas yang sebenarnya di lapangan. Tetapi terdapat

berbagai konteks sosial yang menyertainya.

C. Definisi Reklamasi

a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Secara etimologi istilah reklamasi menurut KBBI ialah usaha memperluas

tanah dengan memanfaatkan daerah yang semula tidak berguna; pengurukan

tanah.38

b. Menurut Pengamat Tata Kota (Yayat Supriatna)

Reklamasi berasal dari kata reclaime yang berarti membangun pulau,

menambah wilayah daratan yang kurang dengan konteks untuk tujuan tertentu.

Reklamasi sebetulnya tidak diharamkan karena di negara-negara lain pun ada

yang melakukan reklamasi. Seperti Hongkong yang membuat bandara baru karena

tidak punya lahan maka mereka mengadakan reklamasi dengan tujuan untuk

pembangunan. Reklamasi juga bisa berfungsi untuk pelabuhan namun yang paling

penting ialah tujuan pelaksaan reklamasi tersebut dan bagaimana cara reklamasi

itu dilaksanakan, pun di Qatar dan Abu Dhabi ada reklamasi dengan tujuan untuk

bisnis di bidang pariwisata. Yang menjadi perdebatan pada masalah reklamasi di

Teluk Jakarta ialah pihak penyelenggaranya dilakukan oleh swasta. Reklamasi

dilakukan untuk pembangunan, jika pihak swasta yang melakukan pembangunan

tujuannya sudah jelas untuk investasi keuntungan.

38

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi

Keempat. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008). h. 1158.

 

Page 64: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

50

Tetapi itu akan menjadi berbeda koteksnya jika pihak penyelenggara

reklamasi oleh Pemerintah, misalnya untuk pelayanan, pemerataan pembangunan.

Seperti pembangunan pelabuhan untuk kesejahteraan dengan menambah areal

dermaga dan bandara yang esensinya demi kepentingan publik. Pengalaman pada

kita menunjukkan bahwa reklamasi yang ada di berbagai negara itu pihak

penyelenggaranya dari negara itu sendiri. Negara melakukan reklamasi menurut

tata cara aturan yang telah diatur oleh negara. Jadi ketika reklamasi itu dilakukan

harus ada tujuan-tujuan, tata cara, dan aturan-aturannya. Kita ini ketika membuat

reklamasi aturannya belum ada, kewenangannya belum jelas, kepentingannya

untuk siapa.

Jadi waktu reklamasi yang terjadi di Teluk Jakarta ini pertanyaannya ialah

siapa yang menjadi pencetus idenya, siapa penggagasnya hingga itu menjadi

kebijakan publik yang diatur dalam tata ruang, berbagai kebijakan kewenangan

Presiden di dalamnya yang memberikan mandat kepada Gubernur. Ketika

reklamasi ditujukan untuk kepentingan pribadi itulah yang menjadi perdebatan.

Kalau reklamasi yang jelas terjadi saat ini lebih cenderung pada pengkavling-

kavlingan, zona pantai yang sebetulnya hak pengelolanya di atas areal negara

yang diberikan kepada pihak swasta. Kemudian cara pembangunannya pun

sampai sekarang belum ada pedoman-pedoman yang jelas, sehingga saat ada yang

menggugat pro dan kontra pun jelas dibatalkan izinnya karena ada prosedural

yang tidak dipenuhi. Jadi yang paling penting itu reclaime untuk menambah

wilayah daratan atau membangun pulau wujud kegiatan untuk membentuk suatu

benda baru tetapi tujuan membangun, mewujudkan, menciptakan harus jelas

 

Page 65: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

51

tujuannya untuk apa dan bagaimana cara membangun yang benar sehingga jangan

sampai semua orang seakan-akan boleh membangun dengan sesuka hati.

Karena yang menjadi pertimbangan sederhananya adalah profit, pihak

swasta mengambil keuntungannya berapa dan Pemerintah pun ikut andil melalui

kontribusinya mengambil keuntungannya apa, dan pihak yang tidak memiliki

bagian dalam reklamasi ini akhirnya “teriak-teriak.” Mereka dianggap tidak ada

dan diakui sehingga berpengaruh terkait kesejahteraan dan keberlangsungan nasib

mereka selanjutnya yaitu para nelayan. Mengacu pada konsep pembangunan,

semua boleh memberikan tafsirnya tetapi hakikat dari pembangunan itu ialah

bagaimana membangun sesuatu dengan tujuan yang lebih mengedepankan sisi

pembangunan manusia. Jadi reklamasi bisa dilakukan dengan berbagai

persyaratan, ketentuan yang harus dicermati dan diikuti. Reklamasi yang terjadi di

Teluk Jakarta ketika membangun kita belum punya aturannya sehingga

pembangunannya mengabaikan aspek-aspek lingkungan karena aturan tidak

diikuti.

Selama aturan tidak ada orang akan merasa bebas dan merdeka. Itu bisa

terjadi karena investasi tidak mengenal tentang external cost berupa biaya-biaya

lingkungan yang seakan-akan itu menjadi urusan dari investasi. Saat terjadi

kerusakan, pemarginalan masyarakat di luar itu bukan tanggung jawab dari para

pengembang. Harus ada kelengkapan prosedural secara aturan hukum dan

dibangun dengan panduan mengingat adanya kehidupan di sana termasuk biota

laut. Kesalahan terbesar dari reklamasi ialah ketika dibangun, dibuat, dan

direncanakan tidak diiringi dengan kaidah aturan yang harus dijadikan sebagai

 

Page 66: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

52

pedoman. Di Indonesia sebenarnya banyak pelabuhan yang direklamasi, tetapi

ketika itu dilakukan kepentingan terbesar adalah degradasi lingkungan jangan

terjadi dalam kondisi yang lebih parah lagi. Yang terjadi sekarang adalah “orang

membangun lingkungan ditinggalkan, orang membangun nelayan dilupakan.”

Reklamasi boleh dibangun jika keadilan ruang itu betul-betul ditegakkan. Yang

membangun mendapatkan manfaat dan masyarakat di dalamnya juga menerima

manfaatnya. Bukan yang satu untung dan lainnya buntung.39

c. Menurut Pengamat Tata Kota (Nirwono Yoga)

Reklamasi merupakan penambahan lahan baru (pengurukan) lautan untuk

menambah luasan daratan bagi kegiatan pembangunan atau pengembangan kota.

Reklamasi bukanlah suatu hal yang tabu dalam pengembangan kota-kota di dunia.

Tetapi untuk saat ini reklamasi Teluk Jakarta belum diperlukan mendesak, karena

masih banyak yang harus dilakukan Pemda seperti penanggulangan banjir,

ketersediaan air baku, mengurangi kemacetan, dan menekan polusi udara. Proses

penyelamatan lingkungan membutuhkan lebih banyak pekerjaan yang harus

dilakukan secara serius. Mulai dari pendalaman waduk-waduk di kawasan Pantai

Utara Jakarta dan sungai ataupun kali yang mengalir ke laut tersebut.

Dengan demikian reklamasi Teluk Jakarta harus dihentikan pembangunan

pulau-pulaunya dan membatalkan semua perizinan barunya. Juga perlu ada

payung hukum yang jelas untuk menangani kasus reklamasi baik di Jakarta

maupun kota-kota lain, seperti Amdal dan kajian lingkungan hidup strategis,

peraturan zonasi, peraturan pengambilan pasir untuk pengerukan atau pembuatan

39

Hasil wawancara peneliti dengan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna.

 

Page 67: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

53

pulau dan lain sebagainya. "Ini seperti bunuh diri ekologis ya karena Pemprov

DKI sudah mengabaikan upaya penyelamatan Teluk Jakarta yang kondisinya

kritis trus justru langsung loncat ke reklamasi seakan-akan tidak ingin pusing dan

pasrah," tuturnya. Sejauh ini belum ada urgensi mendesak terhadap pembangunan

reklamasi, semestinya Pemda lebih baik membenahi kota dengan yang lebih

berwawasan lingkungan, pengembang harus taat hukum sebagai contoh Pemda

dapat mengajak pengembang untuk mengembangkan Kepulauan Seribu tanpa

harus mengadakan reklamasi.40

D. Majalah Tempo

a. Media Cetak

Manusia sebagai makhluk sosial tak pernah luput dari proses komunikasi.

Banyak cara yang dilakukan oleh manusia dalam proses komunikasi. Mereka

menggunakan kata maupun lambang dan kemudian diinterpretasikan sesuai

makna yang disepakati bersama. Komunikasi telah lama ada bahkan saat

dimulainya peradaban manusia. Manusia purba menggunakan isyarat tubuh dan

gambar-gambar di dinding gua untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Fase

perkembangan komunikasi manusia mulai mencapai titik terang saat bangsa Cina

berhasil menemukan kertas sebagai media komunikasi pada tahun 105 M.

Perkembangan signifikan terjadi saat manusia menemukan media cetak

sebagai sarana berkomunikasi. Media cetak memiliki peran yang vital dalam

peradaban manusia. Berbagai peristiwa bersejarah tak lepas dari pengaruh media

40

Hasil wawancara penulis dengan Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga

 

Page 68: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

54

cetak. Perang Dunia II pada tahun 1939 banyak mengikutsertakan media cetak di

dalamnya. Media cetak digunakan sebagai sarana propaganda. Banyak negara

yang terlibat perang menggunakan media cetak berupa koran dan selembaran

untuk memengaruhi pihak kawan maupun lawan. Indonesia turut merasakan

pengaruh luar biasa dari adanya media cetak.

Zaman penjajahan yang keras dan ganas dapat dikalahkan dengan „peluru‟

kata-kata yang terdapat dalam media cetak. Para elite politik dan pemimpin

menyuarakan semangat mereka dan mengajak seluruh rakyat melawan penjajah

yang disebarkan melalui media cetak. Hasilnya Indonesia bangkit dan mampu

melawan para penjajah serta mengusir mereka dari negeri tercinta. Media cetak

juga turut menyumbangkan perannya dalam reformasi. Tahun 1931 seorang pastur

Katolik Ordo Jesuit, J.J Ten Berge menulis artikel berisi penghinaan Al-Qur‟an

dan tulisan tersebut dimuat di Jurnal Studien, dengan bahasa yang sangat

provokatif ia mengatakan bahwa Al-Qur‟an merupakan koleksi dongeng-dongeng,

cerita buatan, dan cerita-cerita yang disalahfahami. Mohammad Natsir dan aktivis

Komite Pembela Islam langsung tergerak melakukan pledoi dengan membuat

artikel yang berjudul Qur‟an an Evangelie yang dimuat di majalah Pembela Islam,

No. 33 Tahun 1931.

Selain itu kasus turunnya presiden Soeharto dari kursi kepemimpinannya

tak lepas dari pengaruh media cetak. Para wartawan gencar „menyerang‟

Pemerintah lewat koran pagi dan sore. Mahasiswa melontarkan kata-kata

perjuangan yang disuarakan lewat media cetak. Rakyat Indonesia membaca.

Semua sadar dan terhentak, dan ajakan lewat media cetak itu membawa Indonesia

 

Page 69: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

55

pada gerbang reformasi. Media cetak kian menunjukkan eksistensinya di dua

dekade terakhir. Tidak ada peristiwa penting yang terlewatkan oleh media cetak.

Media cetak menjadi saksi bisu atas peradaban manusia juga atas perkembangan

Indonesia.

Media cetak dapat membentuk karakter seseorang melalui pesan-pesan

yang disampaikan. Terlepas dari pengaruh baik dan buruknya, media cetak tak

ubahnya seperti sebilah pisau yang dapat digunakan sesuai niat si pemegangnya.

Salah satu produk media cetak yang masih eksis sampai saat ini ialah majalah.

Majalah merupakan kumpulan artikel yang diterbitkan teratur secara berkala.

Mereka menampilkan beragam informasi, opini, dan hiburan yang menjadi

konsumsi publik. Jika dibandingkan dengan media lain seperti Gatra yang dalam

memberitakan masalah reklamasi Teluk Jakarta, satu-satunya majalah yang

konsisten dan memiliki frekuensi yang banyak ialah majalah Tempo. Dengan

angle-angle beritanya yang secara kontradiktif menyerang Ahok. Dalam kurun

waktu 2016 majalah Tempo menerbitkan empat edisi khusus reklamasi yang

berjudul di antaranya, “Reklamasi Tujuh Keliling” pada edisi 11-17 April,

“Amuk Reklamasi” pada edisi 23-29 Mei, “Duit Reklamasi untuk Teman-

teman Ahok” pada edisi 20-26 Juni, dan “Kring-Kring Reklamasi” pada edisi

3-9 Oktober. Sedangkan majalah Gatra dalam kurun waktu 2016 hanya

memberitakan satu edisi khusus reklamasi yang berjudul “Skandal Suap

Reklamasi Teluk Jakarta Apa Peran Aguan” pada edisi 7-13 April 2016.

 

Page 70: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

56

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Kriteria Kota yang Baik Menurut Pakar Tata Kota

a. Nirwono Joga

Pemerintah harus membangun kemitraan dengan semua pihak terkait.

Hadirnya kepemimpinan daerah menjadi syarat agar kota dapat dikelola

dengan baik. Di antaranya perkembangan perkotaan dan wilayah; pelibatan

akademisi dan pengembangan sistem kelembagaan yang inklusif; privatisasi

pengembangan perkotaan karena peran swasta yangberlebihan. Swasta

memang diperlukan, tetapi seringkali peran swasta lebih mendominasi. Ada

beberapa hal yang dapat dilaksanakan. Pertama penguatan power pemerintah

pusat maupun daerah untuk mengarahkan serta mengendalikan

keberlangsungan kemitraan dalam pembangunan. Kemitraan belum tentu

dapat menyelesaikan permasalahan pembangunan bila sumber persoalan

terdapat pada tataran kebijakan.

Kedua, pengembangan skema kemitraan antara pemerintah dan dunia

usaha serta antarpemerintah dalam konteks pengembangan perkotaan dan

wilayah. Ketiga, pelestarian kearifan lokal untuk memperkuat kemitraan

dengan masyarakat lokal. Keempat, pelibatan akademisi atau perguruan tinggi

lokal untuk mendorong dan menjembatani kemitraan di tingkat daerah.

 

Page 71: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

57

Keberlanjutan takkan mungkin dapat dicapai jika perspektif pembangunan

hanya berorientasi fisik. Konteks pembangunan teknis harus memerhatikan

dimensi sosial. Perubahan tidak dapat terjadi dalam waktu singkat dan

membutuhkan internalisasi. Masalah pembanguna pelayanan publik, perlu

adanya edukasi publik. Kota yang berkelanjutan, nyaman, menyejahterakan di

masa depan. Kondisi ini kemudian ditransformasikan oleh kepemimpinan

yang baik dan partispasi aktif dari masyarakat.

Kemitraan berfokus pada bagaimana memosisikan masing-masing

pihak dalam pembangunan perkotaan. Tugasnya ialah mengawal perumusan

kebijakan yang baik. Karakteristik kota yang baik dan layak huni merupakan

kota yang terdiri atas banyak kawasan terpadu. Setiap kawasan itu memiliki

fasilitas yang lengkap mulai dari hunian seperti rumah tapak, rumah susun

(rusun), apartemen, sekolah, pasar rakyat maupun modern, dan perkantoran

serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mencakup taman, lapangan olahraga,

pemakaman, hutan kota, kebun yang memadai.

Warga cukup berjalan kaki maupun bersepeda di dalam kawasan

menuju tempat aktivitas sehari-hari. Di sana tidak ada pencemaran tetapi

hanya berupa udara segar. Jika kita ingin keluar kawasan tersebut, kita bisa

menggunakan alternatif transportasi publik.1 Kemudian salah satu pekerjaan

1 Nirwono Joga. Mewariskan Kota Layak Huni. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2017).

h. 175-178.

 

Page 72: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

58

rumah utama pemerintah ialah kemacetan, maka memersempit ruang

penggunaan kendaraan pribadi dapat menjadi solusi guna mengurangi

pencemaran udara dan mengurai volume kemacetan. Kemudian kota tersebut

bisa dikatakan kota yang baik jika kota yang menerapkan 8+2 atribut kota

layak huni yaitu berupa perencanaan dan perancangan kota berwawasan

lingkungan. Yang menyediakan RTH 30%; untuk mengolah sampah dan

limbah yang ramah lingkungan.

Selain itu mengelola air dengan lestari. Lalu mengembangkan

transportasi berkelanjutan, menerapkan prinsip-prinsip bangun hijau.

Selanjutnya memanfaatkan energi alternatif terbarukan, membudidayakan

komunitas, hingga membangun ekonomi hijau berkelanjutan, dan

pemerintahan yang pro lingkungan. Kota yang diharapkan di masa depan

adalah kota yang nyaman, tempat anak-anak, orangtua, dan penyandang

disabilitas dapat berjalan dengan aman dan nyaman. Kota yang

masyarakatnya memiliki kebersamaan di ruang-ruang publik, saling bercanda

dan berdiskusi dalam memecahkan masalah di lingkungan. Kota, tempat yang

masyarakatnya dapat menghabiskan waktu untuk keluarga, buka terjebak

dalam kemacetan. Tempat dengan RTH yang dapat memberikan nilai tambah

untuk kenyamanan kota. Tidak hanya melindungi warisan budaya tapi juga

RTH untuk menyeimbangkan kehidupan. Kota, tempat seluruh masyarakat

dapat menyelenggarakan aktivitas sehari-hari tanpa ancaman kriminalitas dan

 

Page 73: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

59

teror. Dengan kata lain, kota yang diharapkan adalah kota yang aman,

nyaman, produktif, dan berkelanjutan.2

B. Majalah Tempo Sebagai Majalah Politik Terbesar di Indonesia

Termasuk dalam Urusan Tata Kota

Tempo telah lama berkiprah dalam pentas politik Indonesia. Sejarah

mencatat, pada tahun 1982 dan 1994 Tempo sempat melewati dua fase

pembredelan karena dianggap terlalu tajam mengritik rezim pemerintahan Orde

Baru. Pada 12 Oktober 1998 Goenawan cs memutuskan Tempo untuk terbit kembali

hingga saat ini. Bahkan di beberapa media, Majalah Tempo dijadikan sebagai

acuan. Terkait kasus reklamasi yang terjadi di Teluk Jakarta, Majalah Tempo

mengangkat isu tersebut lantaran memang ada faktor peristiwa dan tokohnya.

Sebelum terjadi penangkapan di KPK, Majalah Tempo sebenarnya sudah

melihat ada kejanggalan pada kasus reklamasi ini. Dugaan ini semakin kuat

dipicu setelah KPK menangkap mantan Ketua Komisi D DPRD DKI,

Mohamad Sanusi. Tahap berikutnya ialah kami melakukan mitigasi kasus

dengan mencari bahan-bahan dan berbagai sumber seputar kejanggalan

reklamasi lalu kemudian mengadakan riset untuk melihat siapa tokoh-tokoh

yang terlibat dalam kasus ini.

Dalam kasus reklamasi tokoh-tokoh yang terlibat ialah tokoh-tokoh

besar dalam kacamata politik seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),

2 Nirwono Joga. Mewariskan Kota Layak Huni, h. 180-183.

 

Page 74: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

60

Sugianto Kusuma (Aguan). Figur-figur itu penting dalam perspektif politik

dan menarik untuk dijadikan sebagai sebuah isu berita. Akhirnya tendensi

Majalah Tempo pada tata kota dengan dalam Reklamasi ini besar karena ada

kombinasi antara tokoh-tokoh yang terlibat, peristiwa besar, dan fakta yang

memang harus diungkap.

Kemudian kami investigasi lebih dalam temuan birokrat di sana

ternyata banyak kejanggalan yang mengikuti dalam kasus reklamasi Teluk

Jakarta ini. Sehingga ini menarik untuk diangkat misalnya orang tidak faham

apa itu kontribusi tambahan, cara politik Ahok dalam reklamasi ini ia ingin

aman tapi dengan meminjam tangan orang lain dengan menempatkan

kontribusi tambahan ini. Adapun itu namanya kebijakan terlebih yang terkait

dengan utang, seperti dalam hal kontribusi tambahan ini yang dikatakan

sebagai utang pengembang maka itu harus dibuat aturannya. Ahok di sini

mencoba menyamarkan agar reklamasi dan kontribusi tambahan ini legal.

Dalam aturan Perda yang dibahas yang kemudian berujung penyuapan,

disebutkan pengembang itu memiliki kewajiban kontribusi tambahan 2,5%.

Perda belum disahkan sementara Ahok sudah menagih kontribusi

tambahan. Kami concern lebih kepada kebijakan publik bukan pada

kepentingan atau figurnya. Ini menurut kami ini sudah merugikan negara.

Ahok sebagai pejabat negara harus benar-benar lurus. Tugas kami hanya

mengritik, ini salah dan sudah dipungut dari awal. Termasuk juga terkait

diskresi yang dinilai sebagai pledoi Ahok. Di sini ada beberapa kebijakan

 

Page 75: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

61

Ahok terkait diskresi ini yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 30

Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Setiap gubernur ketika kita

ingin membuat kebijakan yang tidak tercantum dalam UU maka harus dibuat

aturan kebijakan yang selevel aturan gubernur. Untuk kasus misalnya

Bundaran Senayan, para pengusaha cina kelebihan apartemen maka

dikenakan koefisien lantai bangunan. Karena mereka kelebihan lantai

bangunan maka mereka dikenakan kewajiban membayar koefisien lantai

bangunan. Biaya yang dikenakan mereka jatuhnya miliaran, tetapi itu tidak

dibayar dalam bentuk uang melainkan diubah dalam infrastruktur seharga

dengan Bundaran Semanggi. Ini yang dinamakan diskresi dan Ahok

membuat Pergubnya.

Kemudian dalam kasus reklamasi sama sekali tidak ada Pergubnya.

Diskresi harus ada payung hukum atau regulasinya dalam bentuk Pergub.

Kontribusi tambahan juga tergolong ke dalam diskresi sebab belum ada

aturannya. Afiliasi Tempo Media Grup lebih berfokus pada bisnis jasa

informasi yaitu berupa penerbitan majalah, koran, portal berita, juga televisi.

Untuk kebutuhan internal Tempo, awalnya Tempo juga mengembangkan

percetakan, distribusi kertas, riset, pelatihan, kini sayap usaha itu berkembang

makin mandiri, termasuk penerbitan buku-buku, toko online serta jasa event

organizer.

Produk TEMPO Media Grup meliputi Majalah Berita Mingguan

TEMPO, TEMPO edisi Bahasa Inggris, Koran TEMPO, Portal

 

Page 76: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

62

Berita http://www.tempo.co , Majalah Travelounge, Majalah KOMUNIKA,

Majalah Anak-anak AHA, Tabloid mingguan Bintang Indonesia, majalah

Homeliving, Tabloid Bintang Home, Aura online, Teenonline dan

situs www.tabloidbintang.com serta penerbitan buku-buku cetak maupun

digital dan TEMPO Channel. Sektor jasa meliputi percetakan dan distributor

kertas TEMPRINT, penerbitan buku, riset marketing dan data, pelatihan

jurnalistik, Toko Online TEMPO Store http://store.tempo.co serta Event

Organizer TEMPO Impressario.3

Kebijakan wacana Majalah Tempo dalam kasus reklamasi Teluk

Jakarta ini ialah sangat menarik, Goenawan Mohamad seolah-seolah berposisi

membela Ahok. Sementara kebijakan redaksi kami tidak melihat orangnya,

kalau dia salah ya kita hajar. Kebetulan ini Ahok dan sayalah orang yang

selalu berada di depan. Saya dihubungi oleh Pimred selama kami benar dan

bisa memertanggung jawabkannya. Motifnya murni, kita punya bahan dan

menganggap bahan ini adalah bahan yang kuat dan memang yang bisa

menunjukkan bahwa Ahok salah. Waktu pertama saya sebenarnya orang yang

mengubah kultur itu.

Ahok ini agak berat, karena di mata sebagian masyarakat di media

sosial Ahok dikategorikan sebagai orang baik. Walaupun perkataannya begitu,

seakan dia jauh dari korupsi. Kemudian di dalam pun sendiri seperti itu,

karena semua orang sebenarnya berteman lama dengan Ahok bukan

3 http://store.tempo.co

 

Page 77: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

63

mendukung Ahok. Karena dia sering datang ke Tempo saat-saat menuju

pemilihan gubernur (Pilgub), sebelum bergabung dengan Jokowi. Ketika

Ahok mencalonkan dalam Pilgub dengan Jokowi, Ahok sering telpon ke

kantor kami selama seminggu atau sebulan sekali juga bertemu, jadi bisa

dikatakan dekat. Sehingga otomatis orang di sini memandang dengan citra

yang di luar seperti itu makin kuat bahwa Ahok dari perkataan, tindakannya

yang selama ini berbenturan dengan DPR, dia sebetulnya orang yang bersih

dan jauh dari korupsi.

Kemudian saya mendapat kata dan informasi bahwa Ahok telah

melakukan hal yang curang. Saya menghadapi orang-orang di sini (red:

redaksi) bahwa tidak semuanya punya frame Ahok itu benar. Artinya saya

harus menjelaskan ke mereka dengan lebih sabar dan teliti bahwa Ahok keliru

dalam reklamasi ini. Akhirnya semua mulai sadar, maksud saya berarti

mengubah mindset orang bahwa Ahok itu lebih sulit. Saya pernah berada di

posisi Tempo. Saya pernah menulis soal Audit Sumber Waras, dan di sini

Ahok tidak bersalah. Tapi orang menilai Tempo memihak Ahok. Ketika ada

momentum seperti ini saya ingin tunjukkan bahwa kami tidak pernah melihat

orang.

Kami melihat berdasarkan fakta yang ada di lapangan seperti apa. Jika

dalam fakta Sumber Waras Ahok tidak bersalah ya memang tidak bersalah,

pun dalam fakta reklamasi Ahok bersalah ya beritakan jangan ditutupi. Kultur

di sini mulai berubah. Rapat redaksi yang biasanya satu jam jadi dua jam

 

Page 78: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

64

untuk menanyakan lebih lanjut bagaimana kami bisa membuktikan bahwa

Ahok itu memang bersalah. Di mana keterlibatannya dan apa motifnya. Empat

edisi Tempo terkait reklamasi terutama yang terakhir memuat semuanya

tulisan saya. Yang termasuk kasus Teman Ahok basis saya hanya fakta.

Kemudian dalam kasus penistaan agama, saya katakan polisi tidak boleh

menetapkan Ahok sebagai penista agama. Cara polisi itu salah karena

berdasarkan pada tekanan massa. Perspektif kita ya hukum, saya juga sudah

menanyakan saksinya langsung seperti saksi bahasa. Mayoritas mereka

mengatakan bahwa Ahok tidak mencemarkan nama baik (agama) berdasarkan

hukum. Sikap Tempo bahwa kasus itu tidak bisa dimasukkan ke ranah hukum.

Demikian terhadap sikap Buni Yani, ini politik dan kita hanya menyampaikan

kritik. Polisi juga sama, memosisikan Ahok dan Buni Yani setara, tidak boleh

seperti ini. Orang-orang seperti mereka tidak layak dipidana. Termasuk pula

kasus pornografi yang menyeret nama Habib Rizieq, polisi tidak boleh

bertindak demikian karena ini menyangkut privasi orang. Terserah dia mau

ngapain aja. Polisi memainkan hukum di ranah pribadi.

Semua orang bisa diperlakukan demikian, chat dan handphonenya

disadap, kemudian dijadikan perkara hukum. Pada kasus Ahok dan

keterlibatannya dalam reklamasi, kami hanya membela nilainya. Kami sangat

dekat dengan Ahok. Termasuk juga dengan Anies, kami sudah siap dan harus

mau ketika bermusuhan dengan Anies. Kami juga sangat dekat dengan Anies,

tetapi kalau dia memang bersalah ya kita sikat. Kami ga punya pemilik yang

 

Page 79: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

65

mayoritas di sini, selayaknya perusahaan pada umumnya ada di karyawan,

penentuan jumlah seterbuka mungkin, dan sampai di tingkat Pimred pun harus

memertanggung jawabkan usulan apa lalu alasannya apa. Semuanya diuji di

dalam rapat, ada rapat Rabu, rapat Jum,at, dan opini.

Tema yang paling sering Tempo angkat dalam beritanya dari empat

edisi khusus majalahnya ialah terkait kontribusi tambahan, lebih pada

sistemnya. Kita lebih mengacu pada politik dan korupsinya, itu menarik.

Standar penyajian berita ala Tempo basisnya mengacu pada fakta. Kami cek

di lapangan, misalnya dalam kasus reklamasi Teluk Jakarta Perdanya belum

turun tetapi sudah banyak yang menjual. Sementara dari aspek legalitas belum

ada. Kami lebih banyak menonjolkan dari sepak terjang Ahok dan Aguan

serta praktik korupsinya. Mereka adalah tokoh tunggalnya, kami ingin

menunjukkan ke publik Ahok sudah melanggar prosedur.

Terkait dengan Teman Ahok kami meyakini bahwa temuan-temuan itu

memang terbukti. Teman-teman harus meyakini, membaca, kami menulis

Teman Ahok itu dengan fenomena dan rasa greget. Teman-teman ini

mengumpulkan KTP melalui Teman Ahok, jadi dia buat skenario mereka

akan ditinggalkan bahwa sebenarnya Ahok akan ke partai. Kami sudah baca

itu dari semenjak temuan dokumen-dokumen itu. Teman-teman pun kami

tidak mengenal Ahok, dia pernah dicalonkan lewat independen. Kemudian

direkrut oleh Jokowi dan Prabowo. Dalam Teman Ahok lewat tangan Sunu,

ini settingannya dengan menjadikan momentum bahwa Ahok ingin jadi

 

Page 80: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

66

gubernur lagi tetapi belum ada partai yang mendekatinya. Ahok punya nilai

jual, sehingga dibentuklah Teman Ahok itu sendiri.

Ketika kami wawancara, Ahok pun membenarkan sendiri bahwa dia

dekat dengan pengembang. Lalu kami analisis, konfirmasi, dan kroscek

intinya Ahok memang ingin menjadikan Teman Ahok hanya sebagai

kendaraan politik saja agar nanti dia dilirik oleh partai. Kebenaran itu selalu

datang terlambat. Tempo sering dicap sebagai temannya Ahok atau sohibnya

Ahok. Mau dikasih dokumen yang menyudutkan Ahok pun ke Tempo bakal

percuma, pasti tidak akan didukung. Inilah persepsi yang keliru. Kalau bisa

saya pertanggung jawabkan, ini sebagai ajang pembuktian, faktanya ada, kuat,

shahih, dan Ahok terbukti bersalah saya tidak akan tutupi. Saya usulkan ini

pada Pimred dalam redaksi dan diterima.

Kami tidak dapat proyek apa pun dari Ahok. Yang jelas kalau siapa

pun mau proyekkan Ahok kami ga akan menembak Ahok. Saya sebagai

Muslim bisa memertanggung jawabkan itu semuanya. Karena di kantor ini

yang sangat faham dengan kasus Ahok dan reklamasi ini hanya saya.

Sebagaimana saya mendapatkan data, hanya saya dan orang-orang terbatas

yang bisa mengakses itu. Saya ga menulis itu justru saya salah. Tetapi

kewajiban di atas itu saat rapat menjaring saya untuk memastikan bahwa saya

netral, semua itu dapat dilihat dari verifikasi, datanya dari mana, dan

bagaimana saya menjelaskan struktur dan duduk perkaranya.

 

Page 81: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

67

Jadi semenjak saat itu orang-orangnya Ahok membulirkan isu dengan

menggerogoti kami bangkrut. Dari situlah kami menilai bahwa Ahok itu

hancur karena adanya Teman Ahok. Mereka itu dangkal pemahamannya

terhadap media. Merujuk pada kasus reklamasi, yang terjadi selama ini orang

seperti Ahok punya kelemahannya mau gampang aja, birokrasi ditantangin,

tabrak sana sini, kemudain banyak orang yang ga senang dengan Ahok

dipersoalkan seperti ini. Menurut saya karena proses reklamasi ini tidak benar

dan saya mendukung kalau proyek reklamasi itu ditutup. Ditinjau dari proses

AMDAL, banyak korban yang mengalir, tidak jelas pemetaan nelayan,

izinnya belum ada tapi sudah dijual, termasuk pasirnya juga dibeli dari hasil

korupsi dan dari Serang juga bermasalah. Proses yang dibangun dengan cara

yang tidak benar hasilnya juga tidak benar.4

C. Headline di Media Nasional Terkait Isu Reklamasi

a. Majalah Tempo

1. ―Reklamasi Tujuh Keliling,‖ edisi 11-17 April 2016.

2. ―Amuk Reklamasi,‖ edisi 23-29 Mei 2016.

3. ―Duit Reklamasi untuk Teman-Teman Ahok,‖ edisi 20-26 Juni.

b. Koran Tempo Edisi Reklamasi

1. ―Bos Podomoro Tersangka Suap Reklamasi Jakarta,‖ edisi Sabtu 2

April 2016.

4 Wawancara dengan Redaktur bidang Nasional dan Hukum Majalah Tempo, Anton Aprianto.

 

Page 82: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

68

2. ―Skandal Reklamasi Pantai KPK Bidik Bos Properti,‖ edisi Senin 4

April 2016.

3. ―Aguan Terseret Kasus Suap Reklamasi,‖ edisi Selasa 5 April 2016.

4. ―Suap Reklamasi Diduga Terkait Pilkada,‖ edisi Senin 11 April 2016.

5. ―Suap Raperda Reklamasi; KPK Telisik Aliran Dana ke Petinggi

DPRD,‖ edisi Selasa 12 April 2016.

6. ―Aguan Diduga Rancang Suap Reklamasi,‖ edisi Kamis 14 April

2016.

7. ―Suap Reklamasi Membelah DPRD,‖ edisi 15 April 2016.

8. ―Saling Lempar Stop Reklamasi,‖ edisi Senin 18 April 2016.

9. ―Reklamasi Jakarta Melanggar Aturan,‖ edisi Rabu 4 Mei 2016.

10. ―Kasus Raperda Reklamasi Agung Podomoro Seret Ahok,‖ edisi Rabu

11 Mei 2016.

11. ―KPK Dalami Imbalan Pengembang Reklamasi,‖ edisi Kamis 19 Mei

2016.

12. ―Reklamasi Terlarang,‖ edisi Rabu 1 Juni 2016.

13. ―Gugatan Reklamasi Berlanjut,‖ edisi Kamis 2 Juni 2016.

14. ―KPK Usut Rp 30 Miliar ke Teman Ahok,‖ edisi Kamis 16 Juni 2016.

15. ―Sumber Dana Teman Ahok Ditelusuri,‖ edisi Jumat 17 Juni 2016.

16. ―Ahok: Periksa Aliran Duit Pengembang,‖ edisi Senin 20 Juni 2016.5

c. Tempo Online

5 https://koran.tempo.co

 

Page 83: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

69

1. Diduga Terkait Suap Reklamasi, Sunny Hadiri Pemeriksaan KPK,

Rabu 13 April 2016.

2. TERKUAK: Aguan Diduga Dalang Suap Reklamasi Ini Buktinya,

Kamis, 14 April 2016.

3. Menteri Susi Hentikan Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, Jumat 15

April 2016.

4. Pengamat: Aneh, Kok Ahok Takut Sama Pengembang Reklamasi,

Sabtu 16 April 2016.

5. Kementerian Lingkungan Hidup Tinjau Izin Reklamasi Teluk Jakarta,

Minggu 17 April 2016.

6. Menteri Lingkungan: Amdal Pulau Reklamasi Belum Cukup, Senin 18

April 2016.

7. Moratorium Reklamasi Jakarta Abaikan Efek Buruk L.ingkungan,

Selasa 19 April 2016.

8. Relawan Jokowi Dukung Reklamasi Teluk Jakarta, Asal…, Rabu 20

April 2016.

9. Reklamasi Jakarta, Deddy Mizwar Siap Dirisak Teman Ahok, Kamis

21 April 2016.

10. Jokowi Putuskan Lanjutkan Reklamasi Jakarta, tapi…, Rabu 27 April

2016.

11. Reklamasi Teluk Jakarta, DPR Minta Pemerintah Tegas, Minggu 24

April 2016.

 

Page 84: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

70

12. Ahok: Kata Jokowi, Reklamasi Kacau Karena Dikendalikan Swasta,

Rabu 27 April 2016.

13. Izin Reklamasi Tiga Pulau Ternyata Diteken Foke, Jumat 29 April

2016.

14. Nur Hidayati PimpinWalhi, Fokus Garap Isu Reklamasi, Sabtu 30

April 2016.

15. Menteri Siti: Reklamasi Hancurkan Ekosistem Muara Angke, Rabu 4

Mei 2016.

16. Hasil Survei Reklamasi: Jakarta Bisa Rugi Rp 1,3 Triliun, Kamis 5

Mei 2016.

17. Menteri Siti: Pengerjaan Reklamasi Pulau C dan D Acak-acakan,

Selasa 10 Mei 2016.

18. Podomoro Klaim Biaya Penggusuran Kalijodo Barter Reklamasi,

Rabu 11 Mei 2016.

19. Ahok Akui Teknik Reklamasi Menyimpang dari Amdal, Kamis 12

Mei 2016.

20. Begini Kemarahan Ahok Soal BAP Suap Reklamasi yang Bocor,

Jumat 13 Mei 2016.

21. Kalau Amdal Beres, Ahok: Reklamasi Boleh Lanjut, Sabtu 14 Mei

2016.

22. KPK Kembali Periksa Aguan Hari Ini, Selasa 17 Mei 2016.

 

Page 85: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

71

23. Dalami Suap Reklamasi, KPK Korek Peranan Sanusi, Rabu 18 Mei

2016.

24. Amdal Pembangunan Tanggul Raksasa Dinilai Cacat Hukum, Jumat

20 Mei 2016.

25. Dampak Reklamasi Rampas Kehidupan Perempuan Pesisir, Minggu

22 Mei 2016.

26. Pemerintah Tagih Progres Sanksi Pengembang Reklamasi, Kamis 26

Mei 2016.

27. Menteri Tjahjo Soal Diskresi Ahok: The dan Kopi, Senin 30 Mei

2016.

28. TERUNGKAP: Memo Ahok ke Bos Podomoro Soal Barter

Reklamasi, Selasa 24 Mei 2016.

29. Ditanya Soal Barter Reklamasi, Sanusi: Saya Enggak Tahu, Senin 30

Mei 2016.

30. Sidang Putusan Gugatan Reklamasi Pulau G Diwarnai Unjuk Rasa,

Selasa 31 Mei 2016.

31. Kalah di PTUN, Ahok Ngotot Lanjutkan Reklamasi Pulau G, Rabu 1

Juni 2016.

32. Soal Pemeriksaan Sunny di Kasus Reklamasi, Ini Tanggapan KPK,

Kamis 2 Juni 2016.

33. Dicecar Najwa Soal Barter Reklamasi, Ahok: Anda Mesti Buka…,

Minggu 5 Juni 2016.

 

Page 86: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

72

34. Kasus Suap Reklamasi, KPK Periksa Empat Anggota DPRD DKI,

Rabu 15 Juni 2016.

35. Sunny Tanuwidjaja Disebut Perantara Rp 30 M ke Teman Ahok,

Kamis 16 Juni 2016.

36. Skandal Rp 30 Miliar, Bisakah Teman Ahok Dijerat Penjara, Jumat 17

Juni 2016.

37. Kasus Suap Reklamasi, Anak Aguan Kembali Diperiksa KPK, Selasa

21 Juni 2016.

38. Sidang Suap Reklamasi, Ariesman Widjaja Tak Ajukan Eksespsi,

Kamis 23 Juni 2016.

39. KPK Periksa 6 Saksi Kasus Suap Reklamasi Teluk Jakarta, Jumat 24

Juni 2016.

40. Diperiksa KPK 2 Jam, Begini Tanggapan Aguan, Senin 27 Juni 2016.

41. Telusuri Aliran Suap, KPK Periksa Anggota DPRD DKI, Selasa 28

Juni 2016.

42. Proyek Pulau G Distop, Agung Podomoro: Rugi Ratusan Miliar,

Kamis 30 Juni 2016.

d. Majalah Gatra Edisi Reklamasi.

1. Skandal Suap Reklamasi Teluk Jakarta Apa Peran Aguan,‖ edisi 7-13

April 2016.6

e. Republika Online

6 http://arsip.gatra.com/majalah/arsip.php

 

Page 87: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

73

1. Reklamasi Rentan Korupsi, Senin 4 April 2016.

2. Istana: Reklamasi Kewenangan Pusat, Selasa 5 April 2016.

3. Walhi Minta Izin Reklamasi Jakarta Dicabut, Kamis 7 April 2016.

4. Reklamasi Di Tangan Ahok, Senin 11 April 2016.

5. Pemerintah Segel Pulau Reklamasi, Kamis 12 Mei 2016.

6. Reklamasi Perparah Kondisi Teluk Jakarta, Jumat 15 April 2016.

7. Menteri Susi Setop Reklamasi, Sabtu 16 April 2016.

8. Rehabilitasi laut, Bukan Reklamasi, Senin 18 April 2016.

9. Reklamasi Dihentikan, Selasa 19 April 2016.

10. Reklamasi Dihentikan, KPK: Kasus Suap Reklamasi Tetap Berjalan,

Rabu 20 April 2016.

11. KPK Mulai Rekonstruksi Kasus Reklamasi, Jumat 22 April 2016.

12. Walhi Sebut Reklamasi Masih Berlangsung, Sabtu 23 April 2016.

13. Reklamasi Harus Pikirkan Nasib Nelayan, Senin 25 April 2016.

14. Tiga Menteri Tinjau Pulau Reklamasi Jakarta, Rabu 4 Mei 2016.

15. Reklamasi Pantai Utara Menjadi 'Buah Simalakama' Pemerintah,

Sabtu 7 Mei 2016.

16. Indonesia Tak Perlu Reklamasi, Senin 16 Mei 2016.

17. Kota, Makin Banyak Reklamasi, Rabu 18 Mei 2016.

18. Putusan Hakim Soal Izin Cermin Keberlanjutan Reklamasi, Minggu

22 Mei 2016.

19. PTUN Didesak Batalkan Izin Reklamasi Pulau G, Senin 23 Mei 2016.

 

Page 88: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

74

20. Proyek Reklamasi Ancam Aliran Listrik Ibu Kota, Sabtu 28 Mei 2016.

21. LBH: Ahok Tidak Bisa Lanjutkan Reklamasi, Rabu 1 Juni 2016.

22. Ahok Minta Walhi Gugat Kepres dan Pergub Tentang Reklamasi,

Kamis 2 Juni 2016.

23. Reklamasi Perparah Banjir Rob, Jumat 11 Juni 2016.

24. Rizal Ramli: Reklamasi Dihentikan, Risiko Pengembang, Kamis 30

Juni 2016.7

f. Koran Republika

1. ―KPK Incar Tersangka Baru,‖ edisi Minggu 3 April 2016.

2. ―KPK Cegah Taipan Aguan,‖ edisi Senin 4 April 2016.

3. ―Kementerian Pertanyakan Reklamasi,‖ edisi Kamis 7 April 2016.

4. ―KLHK Bisa Setop Reklamasi,‖ edisi Jumat 8 April 2016.

5. ―Ahok Lapor Presiden Soal Reklamasi,‖ edisi Sabtu 9 April 2016.

6. ―Nelayan Segel Pulau G,‖ edisi Senin 18 April 2016.

7. ―Reklamasi Dihentikan,‖ edisi Selasa 19 April 2016.

8. ―Pusat Kendalikan Reklamasi,‖ edisi Kamis 28 April 2016.

9. ―Ahok Teruskan Reklamasi Pulau Podomoro,‖ edisi Rabu 1 Juni 2016.

g. Kompas

1. ―Ahok: Pulau Reklamasi Jangan Cuma Diisi Orang Kaya,‖ 2 April

2016

7 https://m.republika.co.id

 

Page 89: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

75

2. ―Wapres: Harus Terbuka Moratorium Reklamasi Diharapkan Beri

Kepastian,‖ edisi Rabu 20 April 2016.

h. Media Indonesia

1. ―KPK Bidik Kolega Sanusi,‖ edisi Minggu 3 April 2016.

2. ―DPRD DKI Hambat Kewajiban Pengembang,‖ edisi Rabu 13 April

2016.

3. ―Penghentian Izin Reklamasi tidak Bisa Semena-mena,‖ edisi Jumat

15 April 2016.

4. ―Jokowi Dukung Proyek Reklamasi,‖ edisi Sabtu 16 April 2016.

5. ―Ahok Minta Pusat Resmi Setop Reklamasi,‖ edisi Senin 18 April

2016.

6. ―Penghentian Reklamasi hanya Sementara,‖ edisi Selasa 19 April

2016.

i. Rakyat Merdeka

1. Presdirnya Serahkan Diri Karena Menyuap; Agung Podomoro Mau

Diserimpung,‖ edisi Minggu 3 April 2016.

2. ―Sudah Keluarkan Izin Sebelum Ada Perda; Awas, Ahok Jangan

Ngeles,‖ edisi Senin 4 April 2016.

3. ―Kasih Izin Reklamasi Ke Konglomerat; Ahok Sama Sekali Tidak

Merasa Salah,‖ edisi Selasa 5 April 2016.

4. ―Pelototi Ahok, Jangan Sampai; Yang Atas Diangkat Yang Bawah

Diinjek,‖ edisi Rabu 6 April 2016.

 

Page 90: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

76

5. ―Kasus Suap Reklamasi; Tersangkakan Aguan, Memang KPK

Berani?‖, edisi Kamis 7 April 2016.

6. ―Cekal Anak Aguan & Status Gubernur DKI; Tinggal Ahok yang

Belum Disentuh KPK,‖ edisi Jum’at 8 April 2016.

7. ―Gaduh Reklamasi; Saatnya Jokowi Turun Tangan,‖ edisi Sabtu 9

April 2016.

8. ―Ahok Diserang Kasus Reklamasi; Paloh Pasang Badan,‖ edisi

Minggu 10 April 2016.

9. ―Sunny Nyanyi di Balaikota; Ahok & Aguan Sebulan Sekali Makan-

Makan,‖ edisi Selasa 12 April 2016.

10. ―Reklamasi Pantai Jakarta DPR Tolak Ahok; Lanjut…,‖ edisi Jum’at

15 April 2016.

11. ―Masih Soal Reklamasi Pantai Jakarta; Pemerintah Amburadul,‖ edisi

Sabtu 16 April 2016.

12. ―JK: Stop Reklamasi, Jokowi Kenapa Masih Membisu?‖ edisi Senin

18 April 2016.

13. ―Dilunakkan RR, Hentikan Reklamasi; Gitu Dong Hok,‖ edisi Selasa

19 April 2016.

14. ―Diperiksa KPK 5 Jam; Aguan Sulit Ditaklukkan,‖ edisi Rabu 20

April 2016.

15. ―Ahok Jawab Isu Barter Kalijodo; Bajingannya Luar Biasa,‖ edisi

Sabtu 14 Mei 2016.

 

Page 91: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

77

j. Jawa Pos

1. ―Reklamasi Teluk Jakarta Distop,‖ edisi 19 April 2016.

2. ―Moratorium Bisa Permanen,‖ edisi Rabu 20 April 2016.

k. The Jakarta Post

1. ―Government Puts Brakes on Reclamation Projects,‖ Friday April 15th

2016.

l. Warta Kota

1. ―Konsumen Pulau Reklamasi Cemas,‖ edisi Sabtu 16 April 2016.

2. ―Ahok; Nelayannya Mana?‖ edisi Senin 18 April 2016.

3. ―Sanusi Memang Terima Suap,‖ edisi Minggu 3 April 2016.

4. ―Bos Agung Sedayu Kaget,‖ edisi Senin 4 April 2016.

5. ―Ahok Terjebak Macet,‖ edisi Rabu 6 April 2016.

6. ―Ahok Jamin Stafnya Tak Kabur,‖ edisi Jumat 8 April 2016.

7. ―Nelayan Marsan Nangis,‖ edisi Minggu 10 April 2016.

m. Sindo

1. ―Status Ahok Sering Disebut Para Tersangka,‖ edisi Sabtu 9 April

2016.

2. ―Bos Agung Sedayu Grup Dicekal,‖ edisi Senin 4 April 2016.

3. ―Reklamasi Teluk Jakarta Dihentikan,‖ edisi Selasa 19 April 2016.

4. ―KPK Cegah Stafsus Gubernur Ahok,‖ edisi Jumat 8 April 2016.8

8 Arsip surat kabar diperoleh dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

 

Page 92: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

78

D. Sejarah Majalah Tempo

Suatu hari di tahun 1969, sekumpulan anak muda berangan-angan

membuat sebuah majalah berita mingguan. Alhasil, terbitlah majalah berita

mingguan bernama Ekspres. Di antara para pendiri dan pengelola awal,

terdapat nama seperti Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Christianto Wibisono,

dan Usamah. Namun, akibat perbedaan prinsip antara jajaran redaksi dan

pihak pemilik modal utama, terjadilah perpecahan. Goenawan cs keluar dari

Ekspres pada 1970. Di sudut Jakarta yang lain, seorang Harjoko Trisnadi

sedang mengalami masalah. Majalah Djaja milik Pemerintah Daerah Khusus

Ibu Kota (DKI Jakarta) yang dikelolanya sejak 1962 macet terbit.

Menghadapi kondisi tersebut karyawan Djaja menulis surat kepada

Gubernur DKI saat itu, Ali Sadikin, minta agar Djaja diswastakan dan

dikelola Yayasan Jaya Raya-sebuah yayasan yang berada di bawah

Pemerintah DKI. Lalu terjadi rembugan tripartite antara Yayasan Jaya Raya-

yang dipimpin Ir. Ciputra-orang-orang bekas majalah Ekspres, dan orang-

orang bekas majalah Djaja. Disepakatilah berdirinya majalah Tempo di bawah

PT. Grafiti Pers sebagai penerbitnya. Kenapa nama Tempo? Menurut

Goenawan Pemimpin Redaksi saat itu- karena kata ini mudah diucapkan,

terutama oleh para pengecer. Cocok pula dengan sifatsebuah media berkala

yang jarak terbitnya longgar, yakni mingguan. Mungkin juga karena dekat

dengan nama majalah berita terbitan Amerika Serikat, Time-sekaligus sambil

 

Page 93: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

79

berolok-olok-yang sudah terkenal. Edisi perdana majalah Tempo terbit pada 6

Maret 1971.

Dengan rata-rata umur pengelola yang masih 20-an, Tempo tampil

beda dan diterima masyarakat. Dengan mengedepakan peliputan berita yang

jujur dan berimbang, serta tulisan yang disajikan dalam prosa yang menarik

dan jenaka, Tempo diterima masyarakat. Pada tahun 1982, untuk pertama

kalinya Tempo dibredel. Tempo dianggap terlalu tajam mengkritik rezim

Orde Baru dan kendaraan politiknya, Golkar. Saat itu tengah dilangsungkan

kampanye dan prosesi Pemilihan Umum. Tapi akhirnya Tempo diperbolehkan

terbit kembali setelah menandatangani semacam "janji" di atas kertas segel

dengan Ali Moertopo, Menteri Penerangan saat itu (zaman Soeharto ada

Departemen Penerangan yang fungsinya, antara lain mengontrol pers).

Makin sempurna mekanisme internal keredaksian Tempo, makin

mengental semangat jurnalisme investigasinya. Maka makin tajam pula daya

kritik Tempo terhadap pemerintahan Soeharto yang sudah sedemikian

melumut. Puncaknya, pada 21 Juni 1994. Untuk kedua kalinya Tempo

dibredel oleh pemerintah, melalui Menteri Penerangan Harmoko. Tempo

dinilai terlalu keras mengkritik Habibie dan Soeharto ihwal pembelian kapal

kapal bekas dari Jerman Timur. Selepas Soeharto lengser pada Mei 1998,

mereka yang pernah bekerja di Tempo dan tercerai berai akibat bredel-

 

Page 94: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

80

berembuk ulang. Mereka bicara ihwal perlu-tidaknya majalah Tempo terbit

kembali.

Hasilnya Tempo harus terbit kembali. Maka, sejak 12 Oktober 1998,

majalah Tempo hadir kembali. Untuk meningkatkan skala dan kemampuan

penetrasi ke bisnis dunia media, maka pada tahun 2001, PT. Arsa Raya

Perdana go public dan mengubah namanya menjadi PT Tempo Inti Media

Tbk. (Perseroan) sebagai penerbit majalah Tempo yang baru. Dana dari hasil

go public dipakai untuk menerbitkan Koran Tempo yang berkompetisi di

media harian. Saat ini, produk-produk Tempo terus muncul dan memperkaya

industri informasi korporat dari berbagai bidang, yaitu penerbitan (majalah

Tempo, Koran Tempo, Koran Tempo Makassar, Tempo English,

Travelounge, Komunika, dan Aha! Aku Tahu), Digital (Tempo.co, Data dan

Riset (Pusat Data dan Analisa Tempo), Percetakan (Temprint), Penyiaran

(Tempo TV dan Tempo Channel), Industri Kreatif (Matair Rumah Kreatif),

Event Organizer (Impressario dan Tempo Komunitas), Perdagangan

(Temprint Inti Niaga), dan Building Management (Temprint Graha Delapan).9

a. Visi dan Misi Majalah Tempo

Visi

9 https://korporat.tempo.co

 

Page 95: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

81

Menjadi acuan dalam usaha meningkatkan kebebasan publik untuk berpikir

dan berpendapat serta membangun peradaban yang menghargai kecerdasan dan

perbedaan.

Misi

1. Menghasilkan produk multimedia yang independen dan bebas dari segala

tekanan dengan menampung dan menyalurkan secara adil suara yang berbeda-

beda.

2. Menghasilkan produk multimedia bermutu tinggi dan berpegang pada kode

etik.

3. Menjadi tempat kerja yang sehat dan menyejahterakan serta mencerminkan

keragaman Indonesia.

4. Memiliki proses kerja yang menghargai dan memberi nilai tambah kepada

semua pemangku kepentingan.

5. Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah artistik, intelektual, dan

dunia bisnis melalui pengingkatan ide-ide baru, bahasa, dan tampilan visual

yang baik.

6. Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis multimedia dan pendukungnya.10

b. Tujuan Majalah Tempo

1. Meningkatkan kualitas produk melalui peningkatan kualitas berita, tulisan,

foto, desain, dan hasil cetak Majalah Tempo.

10

https://korporat.tempo.co/tentang/visi

 

Page 96: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

82

2. Meningkatkan kesejahteraan karyawan salah satunya adalah mampu

membayar gaji karyawan 18–20 kali setahun.

3. Pada tahun 2018 mencapai laba setelah pajak Rp. 100 Miliar.

4. Mengembangkan Majalah Tempo dalam versi digital untuk mengantisipasi

perkembangan penggunaan internet dan smartphone.

5. Mengembangkan konvergensi media yang menggabungkan peliputan Majalah

Tempo, Koran Tempo dan Tempo.co dalam satu organisasi besar yakni

Tempo News Room.

6. Terus meningkatkan kemampuan karyawan melalui pelatihan internal maupun

eksternal.

c. Perkembangan Majalah Tempo

Menapaki tahun 2015, PT. Tempo Inti Media Tbk, memasuki usia yang ke

empat belas. Itu jika dihitung ketika pada tahun 2001, perseroan masuk ke bursa

saham, menjadi perusahaan publik. Saat go public itu, sebanyak 725 juta lembar

saham ditawarkan ke masyarakat. Dari aksi korporat tersebut, komposisi kepemilikan

saham perusahaan yang sebelumnya bernama PT. Arsa Raya Perdana lalu menjadi

PT. Tempo Inti Media Tbk., sebagai berikut: PT.Grafiti Pers memiliki 21,02%, PT.

Jaya Raya Utama (16,28%), Yayasan Jaya Raya (8,54%), Yayasan Tempo 21 Juni

1994 (25,01%), Yayasan Karyawan Tempo (12,09%) dan masyarakat

17,24%. Namun, sejatinya sejarah perusahan ini sudah dimulai sejak 1971, ketika

 

Page 97: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

83

majalah berita mingguan Tempo dengan PT. Grafiti Pers sebagai penerbitnya, terbit

perdana pada 6 Maret 1971. Di tahun 1994-1998, penerbitan majalah ini sempat

terhenti selama 4 tahun karena dibredel.

Guna menjamin kelancaran penerbitan majalah Tempo, pada 1978 hadir

percetakan PT. Temprint. Kini, dengan mesin hibrida asal Amerika Serikat (web dan

web commercial) mampu menggabungkan pencetakan format koran dan majalah

secara bersamaan, PT. Temprint masuk katagori B (besar). Ia meraih rating bintang

empat (rating tertinggi) dalam klasifikasi versi Persatuan Pengusaha Grafika

Indonesia. Percetakan ini, juga siap mencetak produk dari luar. Bersamaan dengan

lahirnya PT. Tempo Inti Media Tbk., pada tahun yang sama (2001), lahirlah Koran

Tempo yang diterbitkan perseroan untuk berkompetisi di ―lapak ― media harian.

Koran Tempo yang menjadi pionir sebagai koran dalam format compact di Indonesia

ini unggul dalam liputan pemberantasan korupsi, politik dan ekonomi.

Sebaran informasi di bawah bendera PT Tempo Inti Media Tbk. yang

berdomisili di Jl. Palmerah Barat no. 8, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, itu terus berbiak dengan munculnya produk-

produk baru. Kini majalah Tempo English, majalah Travelounge dan media digital

tempo.co serta Tempo News Room (TNR), kantor berita yang berfungsi sebagai

pusat berita memperkuat Tempo Media Group. Tempo juga memasuki bisnis televisi

dengan mendirikan Tempo TV, bekerja sama dengan kantor berita radio KBR 68H.

Selain itu ada Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT), yang hadir dengan sediaan

 

Page 98: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

84

data teks, foto, infografis dan video guna mendukung produk-produk grup, maupun

kebutuhan pihak luar.

Di awal 2013, lahir pula PT. Tempo Inti Media Impresario (PT. TIMI),

sebuah perusahaan yang mengelola kegiatan-kegiatan (event) yang diselenggarakan

atas kerjasama antara Tempo dengan pihak luar. Meskipun sebetulnya event semacam

itu sudah sering diselenggarakan Tempo Media Group dalam bendera penyelenggara

yang berbeda.

Bersama nahkoda Bambang Harymurti sebagai Direktur Utama dan empat

anggota dewan direksi yang lain, Herry Hernawan, Toriq Hadad, Gabriel Sugrahetty

Dian K dan Sri Malela Mahargasarie, Tempo Media Group siap mengarungi birunya

usaha penyedia jasa informasi. Pada tahun 2014, yang diwarnai oleh menghangatnya

suhu politik dengan adanya pemilihan Presiden RI, menjadi tahun yang kurang

menggembirakan bagi perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah sempat merosot

tajam disertai penurunan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia. Namun, di

tengah kondisi ekonomi yang kurang mendukung dunia usaha, Tempo Media Group

berhasil membukukan laba bersih Rp 15 miliar. Dengan bekal kinerja positif tersebut,

pembangunan Gedung Tempo, yang terletak di Jalan Palmerah Barat Nomor 8,

Jakarta Selatan, tetap berlanjut. Kehadiran gedung baru sangat penting bagi

Perseroan, yang selama ini kegiatan kerjanya terpisah di banyak lokasi.

 

Page 99: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

85

Kegiatan redaksi dipusatkan di kantor Koran Tempo di Kebayoran Centre.

Sedangkan kegiatan usaha—marketing, sirkulasi, keuangan, serta sumber daya

manusia dan umum--beroperasi di dua gedung di sekitar Palmerah Utara dan

percetakan Temprint berada di kawasan Palmerah Barat. Kondisi seperti itu kadang

membuat koordinasi di antara strategic business unit kurang efisien. Pada 2014,

pembangunan Gedung Tempo mendekati tahap akhir, sehingga sejumlah unit bisnis

sudah mulai dipindahkan ke gedung baru. Keberadaan semua unit bisnis di bawah

satu atap penting untuk meningkatkan kinerja Perseroan. Apalagi berdirinya Gedung

Tempo juga membuka peluang bisnis baru bagi Perseroan, yakni penyewaan ruang

kantor. Selain membangun Gedung Tempo, Perseroan melakukan sejumlah investasi

strategis di sektor produk digital, di antaranya dengan penambahan jumlah berita

yang ditayangkan setiap hari, penambahan server, dan peningkatan frekuensi update

berita. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas terjadinya peningkatan

kepercayaan publik terhadap portal berita Tempo.co, yang jumlah pengunjungnya

pada 2014 naik 62,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2014,

Perseroan juga mengembangkan kualitas dan kuantitas penyiaran TV Tempo serta

bersiap menyambut siaran free to air.

d. Struktur Organisasi Majalah Tempo

Struktur organisasi di bidang redaksional majalah Tempo meliputi, Pemimpin

Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Utama, Redaktur, Kepala Pemberitaan

Korporat, Wakil Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, Koordinator Pusat

 

Page 100: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

86

Data dan Analisis Tempo, Produksi, Staf Redaksi, Fotografer, Reporter, Redaktur

Bahasa, Redaktur Foto, dan Periset Foto.11

e. Segmentasi Pemasaran Majalah Tempo

Majalah Tempo selalu menerbitkan majalahnya di hari Senin, fresh di pagi

hari ketika populasi masyarakat sedang haus akan berita dan informasi. Majalah

Tempo menjamin proses pengiriman majalah tepat waktu ke konsumen pada hari Senin

dengan menggunakan perantara (Agen), pelayanan customer service yang profesional,

konsumen mendapatkan harga khusus apabila berlangganan minimal satu tahun. Segmentasi

para pembaca majalah Tempo merupakan orang-orang yang berumur 20 – 50 tahun

dengan status sosial ekonomi A, B, dan C. Yaitu dengan kelas menengah ke atas dan

sedikit mengambil segmentasi kelas menengah bawah. Dengan oplah cetak 200.000

eksemplar Majalah TEMPO kini menguasai 61% pasar majalah berita mingguan.

Majalah Tempo memiliki cakupan wilayah distribusi yang tersebar di wilayah yang

terdiri dari:

Jabodetabek 67,7%

Jawa Barat + Banten 6,1%

Jawa Tengah + Yogyakarta 4,8%

Jawa Timur 5,5%

Bali 0,9%

Kalimantan 3,2%

Sulawesi 1,6%

11

https://korporat.tempo.co/tentang/struktur_organisasi

 

Page 101: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

87

Sumatera 8,8%

Luar Negeri 0,1%

E. Afiliasi Politik Majalah Tempo

a. Tempo TV

TempoTV merupakan sebuah content provider berbasis jurnalisme bermutu

dan independen yang didirikan oleh Tempo Inti Media dengan Kantor Berita Radio

68H (KBR68H). Keduanya membentuk PT. Media Inti Televisi Nusantara pada 2008

sebagai payung TempoTV.

TempoTV hadir sebagai upaya untuk meningkatkan mutu siaran televisi di

Indonesia, dengan membuat program-program alternatif yang sarat informasi.

TempoTV didukung oleh tokoh jurnalis senior sebagai penggeraknya, seperti

Goenawan Mohamad, Bambang Harimurti, Santoso, dan Toriq Hadad.

Bersiaran di 52 TV lokal dan TV Satelit AORA TV Filosofi logo TempoTV

merupakan sebuah tempat atau wadah kreasi dan imajinasi yang mengangkat isu-isu

sosial, budaya, politik dan lingkungan dengan tetap mengedepankan sisi jurnalistik.

b. Tempo Institute

Tempo Institute adalah sayap baru dari Grup Tempo Inti Media, non-profit,

berada di bawah payung Yayasan Tempo 21 Juni 1994, yang berdedikasi pada

pengembangan jurnalisme secara luas. Aktif sejak 2009, Tempo Institute juga

 

Page 102: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

88

menyelenggarakan berbagai program yang relevan untuk penyebaran nilai-nilai

yang diyakini Tempo seperti demokrasi, transparansi, dan pluralisme.

Kami lahir sebagai sebuah institusi yang menjembatani kegagapan

komunikasi di antara berbagai lapisan masyarakat. Sebuah lembaga yang

berorientasi membangun sikap positif, beraliansi, berbagi, demi masa depan yang

lebih baik. Bukan hanya dalam skala nasional, tapi juga dalam skala regional Asia

Tenggara.

Sebagai bagian dari Tempo Group, Tempo Institute memegang peranan yang

cukup strategis. Tempo Institute memberikan nilai tambah bagi brand Grup

Tempo sebagai lembaga yang independen dan berperan aktif dalam pembangunan

sumber daya manusia Indonesia. Tempo Institute dalam konteks Tempo Group

adalah kanal baru yang akan bersentuhan langsung dengan sumber daya manusia

Indonesia. Melalui berbagai kegiatan antara lain serial pelatihan jurnalistik, riset,

diskusi, dan penerbitan. Tempo Institute hadir sebagai lembaga berbasis

kompetensi jurnalistik yang diharapkan mampu menjawab permasalahan

jurnalisme dan demokrasi di Indonesia.12

12

https://korporat.tempo.co/tentang/afiliasi

 

Page 103: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

89

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan temuan data dan analisis

pemberitaan laporan utama majalah Tempo “Tiga Relasi Suap Reklamasi.” Penulis

menggunakan pendekatan kualitatif analisis wacana kritis model Teun A Van Dijk.

Model analisis wacana ini menganalisis tiga elemen berupa analisis dari segi teks,

kognisi sosial, dan konteks sosial.

A. Analisis Struktur Teks Majalah Tempo Edisi Bulan April 2016

a. Analisis Laporan Utama 1 “Tiga Relasi Suap Reklamasi”

1. Tematik

Tema merupakan inti yang diangkat dari sebuah teks. Tema juga

merupakan komponen utama yang terkandung dalam suatu teks. Biasanya

tema ini menggambarkan apa yang akan terkandung dalam sebuah berita.

Tema yang tersemat dalam laporan utama ini dipaparkan dalam, “komisi

antikorupsi membongkar jaringan suap di balik pembahasan aturan

reklamasi. Orang dekat Basuki Tjahaja Purnama dan Sugianto Kusuma alias

Aguan ikut terlibat dalam pusaran ini.”

Tema yang diangkat penulis dalam pemberitaan ini didasarkan pada

pencekalan anggota staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang

berkaitan dengan kasus dugaan suap di balik pembahasan rancangan peraturan

 

Page 104: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

90

daerah (Raperda) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta. Dua

rancangan yang dibahas Dewan bersama Pemerintah DKI adalah Raperda

Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta dan Raperda

Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Jakarta.

2. Skematik

Tingkatan kedua dalam analisis Van Dijk ialah struktur atau skema.

Skema merupakan sub-sub dalam tingkatan berita. Tiap berita maupun

wacana memiliki struktur mulai dari awal hingga akhir. Skema tersebut

mendeskripsikan bagaimana tiap bagian alur dalam wacana maupun berita

disusun dan diurutkan sehingga menjadi satu kesatuan berita yang integral.

Tiap skema memiliki susunan alur yang beragam. Namun, itu terdiri dari dua

bagian pokok. Pertama summary terbagi menjadi dua elemen, judul dan lead.

Kemudian story yang memaparkan isi berita atau wacana secara

komprehensif.1

Skema berita dalam majalah Tempo ini dimulai dengan judul berita, “Tiga

Relasi Suap Reklamasi” lalu dilanjutkan dengan pengantar berita yang

dipaparkan, “komisi antikorupsi membongkar jaringan suap di balik

pembahasan aturan reklamasi. Orang dekat Basuki Tjahaja Purnama dan

Sugianto Kusuma alias Aguan ikut terseret. Keterlibatan pimpinan DPRD

terus diusut.”

1 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001), h.

232.

 

Page 105: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

91

Dilanjutkan masuk pada pembahasan di paragraf pertama yang disebut

sebagai lead berita: “Sunny Tanuwidjaja tak bisa menyembunyikan

kegelisahannya. Rabu sore pekan lalu, anggota staf Gubernur DKI Jakarta,

Basuki Tjahaja Purnama itu mendapat informasi bahwa ia dicegah bepergian

ke luar negeri oleh Kantor Imigrasi atas permintaan Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK). Sunny mengetahui kabar itu setelah membaca pesan pendek

yang baru masuk ke telepon selulernya.”

Skema kedua adalah story yang menguraikan situasi atas proses jalannya

peristiwa tersebut. Story ini muncul setelah lead berita. Dalam story ini berita

diuraikan dengan menarasikan situasi bagaimana KPK membongkar jaringan

suap di balik pembahasan aturan reklamasi. Sepekan sebelum KPK mencekal

anggota staf Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Sunny

Tanuwidjaja bepergian ke luar negeri melalui Kantor Imigrasi, mereka juga

meringkus anggota Badan Legislatif DPRD Jakarta, Mohamad Sanusi.

Kemudian pada bagian tengah berita atau isi menceritakan bahwa bagaimana

penyidik KPK menangkap Sanusi dan menyita uang Rp 140 juta dan US$

8.000 yang dibawa oleh Sanusi. Ia menerima duit dari Trinanda sebesar 1

miliar. Duit tersebut digelontorkan atas perintah Presiden Direktur PT Agung

Podomoro Land, Ariesman Widjaja.

Dipaparkan, “dalam penangkapan itu, penyidik juga menyita uang Rp 140

juta dan US$ 8.000 yang dibawa Sanusi. Duit Rp 140 juta sisa pemberian

sebelumnya, pada 2 Maret. Ia menerima duit dari Trinanda sebesar 1 miliar.

 

Page 106: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

92

Adapun uang US$ 8.000 milik pribadi Sanusi. Dari hasil pemeriksaan Sanusi

dan Trinanda, penyidik mendapat informasi duit digelontorkan atas perintah

Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja. Keesokan

harinya, KPK mengumumkan Ariesman, Sanusi, dan Trinanda sebagai

tersangka. Beberapa jam kemudian Ariesman menyerahkan diri ke KPK.

Adapun Gery dan Berlian akhirnya dilepas karena hanya perantara. Tapi

keduanya masih dicegah ke luar negeri.”

Selanjutnya isi pemberitaan ini diceritakan bagaimana dalam pembahasan

Raperda Tata Ruang dan Raperda Zonasi tentang pasal kontribusi tambahan

yang wajib dibayar pengembang reklamasi. Begitu menjadi Gubernur DKI,

Basuki menambahkan kontribusi menjadi 15 persen dan diatur dalam perda.

Dipaparkan, “pembahasan Raperda Tata Ruang dan Raperda Zonasi jadi

pantauan KPK sejak awal Februari lalu. Ketika itu pembahasan memasuki

pasal tentang kontribusi tambahan yang wajib dibayar pengembang

reklamasi. Kontribusi tambahan usul eksekutif sebesar 15 persen dari nilai

jual obyek pajak (NJOP) atas lahan hasil reklamasi. Sebelumnya, dalam

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Reklamasi

dan Rencana Tata Ruang Kawasan Pantai Utara Jakarta, hanya diatur

kewajiban fasilitas sosial dan umum serta kontribusi pengembang seluas 5

persen lahan. Begitu menjadi Gubernur DKI, Basuki menambahkan

kontribusi 15 persen. Dengan kontribusi tambahan itu, pemerintah DKI

 

Page 107: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

93

menghitung akan memeroleh duit Rp 48,8 triliun. Itu untuk membangun

infrastuktur, kata Basuki.”

Sedangkan bagian penutup dari laporan utama ini bantahan dari Wakil

Ketua DPRD dari Fraksi Gerindra, Mohamad Taufik membantah pernah

menerima “suplemen” untuk meloloskan pasal kontribusi 5 persen.

Dipaparkan, “Taufik mengatakan siap bila dia dipanggil KPK. Wakil Ketua

DPRD lainnya, Triwisaksana, juga menyangkal tudingan bagi-bagi uang di

balik pembahasan Raperda reklamasi. Saya tak menerima apa pun. Saya

serahkan semuanya ke KPK, ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

ini.”

Skema ini disusun sedemikian rupa sesuai dengan gaya Tempo berupa

feature reporting. Skema yang digunakan diurutkan sesuai dengan peristiwa

antara lain apa yang dilakukan lalu isi.

3. Latar

Latar merupakan bagian yang dapat memengaruhi arti dari sebuah berita

yang ingin ditampilkan kepada khalayak. Latar ini disajikan dalam bentuk

latar belakang suatu peristiwa tersebut. Latar belakang inilah kemudian yang

akan menentukan ke mana arah pikiran khalayak atau publik sesuai dengan

berita yang ditulis oleh seorang wartawan. Latar belakang dalam pemberitaan

“Tiga Relasi Suap Reklamasi” ini muncul dalam paragraf pertama.

Latar dalam pemberitaan ini “Tiga Suap Reklamasi” ini muncul dalam

paragraf pertama berupa lead yang menceritakan salah seorang anggota staf

 

Page 108: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

94

Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja, dicekal pergi ke luar negeri.

“Sunny Tanuwidjaja tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Rabu sore

pekan lalu, anggota staf Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama itu

mendapat informasi bahwa ia dicegah bepergian ke luar negeri oleh Kantor

Imigrasi atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sunny

mengetahui kabar itu setelah membaca pesan pendek yang baru masuk ke

telepon selulernya.”

Latar yang ingin ditampilkan wartawan dalam pemberitaan ini ialah untuk

mengajak pembaca terlebih dahulu dengan mengenal anggota staf Basuki

Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja, yang dicegah bepergian ke luar negeri

oleh Kantor Imigrasi atas permintaan KPK.

4. Detil

Detil menjelaskan terlihat bagaimana seseorang berpengaruh dalam

memegang peranan dalam mengendalikan informasi terhadap pembaca

maupun khalayak. Dalam detil ini wartawan mengekspresikan sikapnya

melalui berita yang disajikan kepada khalayak secara tersirat. Detil yang

disampaikan oleh penulis dalam pemberitaan “Tiga Relasi Suap Reklamasi”

ini terlihat ketika penulis memaparkan bagaimana Basuki Tjahaja Purnama

sempat menyetujui soal kontribusi 5 persen agar dimasukan ke dalam

peraturan gubernur. “Basuki, sementara itu mengatakan tak tahu bahwa

 

Page 109: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

95

Sunny pernah menelpon Aguan mengenai kontribusi tambahan. Memang

Basuki sempat menyetujui kontribusi tambahan masuk ke peraturan gubernur.

Tapi itu langkah taktis saja. Soalnya, DPRD sempat mengancam tak akan

membahas raperda lagi jika usul mereka ditolak. Adapun soal nilai kontribusi

tambahan, sepanjang pembahasan, pemerintah DKI berkukuh tak boleh

kurang dari 15 persen.”

Pada bagian tersebut terlihat jelas bagaimana seorang wartawan

menguraikan pernyataan secara lengkap. Tidak diketahui jelas makna apa

yang terkandung dalam suatu berita tersebut dan hendak disampaikan kepada

para pembaca jika tidak membacanya secara komprehensif. Tetapi jika dibaca

secara utuh, dapat diketahui untuk memengaruhi pembaca bahwa adanya

kontribusi tambahan yang menjadi kewajiban para pengembang sebesar 15

persen dalam Raperda Tata Ruang disetujui oleh Basuki.

5. Maksud

Elemen ini hampir memiliki persamaan dengan elemen detil. Letak

perbedaannya di antara kedua elemen ini ialah, dalam elemen detil informasi

yang sifatnya menguntungkan wartawan akan dipaparkan dengan detil yang

lengkap dan rinci. Sedangkan pada elemen maksud, informasi yang sifatnya

menguntungkan wartawan akan diberitakan secara gamblang atau bersifat

deskriptif dan jelas. Sebaliknya informasi yang sifatnya merugikan wartawan

 

Page 110: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

96

justru akan disembunyikan dari pemberitaan atau disampaikan dengan makna

yang kabur.2

Elemen maksud ini dipaparkan dalam, sebelumnya dalam Peraturan

Daerah Nomor Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Reklamasi dan

Rencana Tata Ruang Kawasan Pantai Utara Jakarta, hanya diatur kewajiban

fasilitas sosial dan umum serta kontribusi pengembang seluas 5 persen lahan.

Begitu menjadi Gubernur DKI, Basuki menambahkan kontribusi 15 persen.

Dengan kontribusi tambahan itu, pemerintah DKI menghitung akan

memeroleh duit Rp 48,8 triliun. Itu untuk membangun infrastruktur, kata

Basuki.”

Dalam teks tersebut wartawan ingin menggambarkan secara jelas jika

mengacu pada Perda, pengembang memiliki kewajiban membayar kontribusi

tambahan seluas 5 persen lahan. Tapi saat Basuki menjadi Gubernur DKI

menambahkan kontribusi tambahan yang harus dibayar oleh oara pengembang

sebesar 15 persen.

6. Praanggapan

Elemen ini dalam wacana digunakan untuk mendukung makna yang

terkandung dalam suatu berita. Dalam praanggapan ini terlihat bagaimana

disisipkan pendapat wartawan atau penulis dengan memberikan premis yang

2 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 238-245.

 

Page 111: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

97

membenarkan pendapatnya untuk disajikan kepada khalayak.3 Elemen

praanggapan ini dipaparkan dalam, “sejauh ini ada tujuh perusahaan

pengembang yang akan membangun dan mengelola 13 pulau reklamasi.

Karena Raperda Tata Ruang dan Raperda Zonasi belum disahkan, semua

pengembang belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).”

Bagian praanggapan diciptakan oleh wartawan dalam berita ini guna

mendukung pendapat wartawan sehingga tidak perlu lagi diragukan

kevalidannya. Artinya bahwa ada tujuh perusahaan dari para pengembang

tersebut yang akan membangun dan mengelola 13 pulau reklamasi.

Pernyataan tersebut memang belum terbukti kevalidannya, tetapi dapat

dipercayai oleh pembaca atau khalayak yang membacanya.

7. Koherensi

Elemen koherensi merupakan elemen yang menjelaskan bagaimana dua

peristiwa atau fakta yang berbeda lalu dihubungkan oleh wartawan agar

terlihat padu. Dalam elemen ini meskipun ada dua peristiwa yang berbeda tapi

wartawan bisa membingkai itu menjadi saling berkesinambungan satu sama

lainnya. Elemen koherensi ini dipaparkan dalam:

3 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 252.

 

Page 112: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

98

Kata hubung

“agar”

Dicecar 17 pertanyaan, Ketua Fraksi Gerindra DPRD

Jakarta itu mengaku beberapa kali berkomunikasi

dengan Sunny membahas nasib Raperda Tata Ruang

Pantura Jakarta. Termasuk yang mereka bahas adalah

permintaan Aguan agar kontribusi tambahan bisa

diturunkan menjadi 5 persen.

Kata hubung

“dan”

Semua skenario yang dititipkan ke sejumlah anggota

DPRD dan orang dekat Basuki buyar setelah Sanusi

dicokok penyidik KPK.

Tabel 4.1 Contoh Kalimat Koherensi

8. Leksikon

Elemen leksikon merupakan bagaimana cara wartawan atau penulis

menentukan diksi dalam berita yang disajikannya. Diksi tersebut tidak hanya

semata-mata kebetulan saja atau hanya sesuai keinginan si penulis atau

wartawan tersebut. Tetapi terkandung unsur lain seperti ideologis yang

memengaruhi perspektif wartawan tersebut terhadap pemaknaan berita yang

ditulisnya.4 Elemen leksikon ini dipaparkan pada:

4 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 255-259.

 

Page 113: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

99

Kata pencekalan dalam

kalimat

Berlaku enam bulan, pencekalan Sunny

berkaitan dengan kasus dugaan suap di balik

pembahasan raperda di DPRD DKI Jakarta.

Kata pencekalan memiliki kata lain yakni

cara atau proses mencekal.

Kata meringkus dalam

kalimat:

Penyidik KPK meringkus anggota Badan

Legislasi DPRD Jakarta, Mohamad Sanusi.

Kata meringkus memiliki kata lain yakni

mengikat kaki dan tangan.

Kata dicokok dalam

kalimat:

Politikus Partai Gerindra ini dicokok

bersama anggota stafnya, Gery di Mal FX

Sudirman, Jakarta, setelah menerima Rp 1

miliar dari Trinanda Prihantoro, Personal

Assistant PT Agung Podomoro Land. Kata

dicokok memiliki kata lain yakni ditangkap.

Kata disergap dalam

kalimat:

Namun, tim KPK yang tengah memantau

penyerahan uang malah disergap

sekelompok polisi di gerai Indomaret,

kawasan Harco Mangga Dua, Jakarta Utara.

Kata disergap memiliki kata lain yakni

diserbu.

 

Page 114: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

100

Kata mengempaskan dalam

kalimat:

Kata lemes dalam kalimat:

Mantan peneliti Centre for Strategic and

International Studies (CSIS) itu

mengempaskan tubuhnya ke kursi di

Restoran Sate Senayan, Cideng, Jakarta

Pusat. Kata mengempaskan memiliki kata

lain yakni membantingkan kuat-kuat.

Gue lemes nih kalau kalau dicekal. Enggak

bisa tidur. Kata lemes memiliki kata lain

yakni tidak dapat bernafas.

Kata digelontorkan dalam

kalimat:

Dari hasil pemeriksaan Sanusi dan

Trinanda, penyidik mendapatkan informasi

duit digelontorkan atas perintah Presiden

Direktur PT Agung Podomoro Land,

Ariesman Widjaja. Kata digelontorkan

memiliki kata lain yakni dikeluarkan.

Tabel 4.2 Contoh Kalimat Leksikon

9. Grafis

Elemen grafis ini memaparkan bagian-bagian apa yang ingin ditonjolkan

oleh seseorang yang bisa ditelaah atau dianalisis dari berita ataupun teks

 

Page 115: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

101

tersebut. Grafis ini muncul dalam format yang sengaja dibuat lain oleh penulis

atau wartawan. Fungsi dari grafis ini sifatnya sebagai supporting details atau

kalimat pendukung untuk menjelaskan makna yang ingin ditampilkan dalam

teks atau berita tersebut.

Unsur grafis yang muncul dalam laporan utama pemberitaan Majalah

Tempo “Tiga Relasi Suap Reklamasi” ini berupa tulisan judul yang dibuat

sangat besar dan diberi format warna yang berbeda. Kemudian di samping

judul disertakan foto reklamasi Teluk Jakarta di kawasan Muara Angke

,Jakarta yang berukuran besar. Kemudian di halaman isi terlihat foto

Ariesman Widjaja dan Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta.

Selain itu di bagian ini teks laporan utama pernyataan Sunny Tauwidjaja

bahwa mengaku tak setuju kontribusi bertambah menjadi 15 persen ditulis

dalam bentuk kutipan. Di halaman penutup turut juga terpampang foto

Ariesman Widjaja dan Mohamad Sanusi dengan memakai rompi oranye

Tahanan KPK turun dari mobil lalu masuk menuju gedung KPK.

10. Metafora

Metafora adalah penyampaian pesan yang terkandung dalam suatu berita

atau teks dengan makna yang kiasan.5 Elemen metafora yang dipaparkan

dalam berita ini ialah, “Tiga penyidik KPK yang mengintai dari balik mobil

5 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 259-264.

 

Page 116: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

102

Kijang Innova digelandang ke kantor Kepolisian Resor Jakarta Utara.

Berdalih salah faham, polisi akhirnya melepaskan mereka.”

Tabel 4.3 Kerangka Analisis Data Laporan Utama 1 “Tiga Relasi Suap

Reklamasi”

Struktur

Wacana

Elemen Keterangan

Makro Topik/Tema Lead berita

Super

struktur

Skema:

Summary

Story

- Diawali dengan judul berita

- Lead berita

- Story:

1. KPK mencekal anggota

staf Gubernur DKI Jakarta,

Basuki Tjahaja Purnama,

Sunny Tanuwidjaja

bepergian ke luar negeri

2. Gubernur DKI, Basuki

menambahkan kontribusi

menjadi 15 persen dan

diatur dalam perda.

3. Wakil Ketua DPRD dari

Fraksi Gerindra, Mohamad

Taufik membantah pernah

menerima “suplemen”

untuk meloloskan pasal

kontribusi 5 persen.

4. Sikap pemerintah terkait

dengan belum adanya

regulasi yang jelas terkait

reklamasi.

Struktur Latar Paragraf 1

 

Page 117: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

103

Mikro

Detil Paragraf 10

Maksud Paragraf 15

Pra anggapan Paragraf 10

Koherensi Lead berita: Sunny Tanuwidjaja

tak bisa menyembunyikan

kegelisahannya…

Semua skenario yang dititipkan ke

sejumlah anggota DPRD dan

orang dekat Basuki buyar setelah

Sanusi dicokok penyidik KPK.

Leksikon - Kata pencekalan dalam

paragraf 1

- Kata meringkus dalam

Lead berita

- Kata dicokok dalam

paragraf 3

- Kata menghempaskan

dalam paragraf 2

Grafis - Unsur grafis yang muncul

dalam laporan utama

pemberitaan Majalah

Tempo “Tiga Relasi Suap

Reklamasi” ini berupa

tulisan judul yang dibuat

sangat besar dan diberi

format warna yang

berbeda.

- Kemudian di samping judul

disertakan foto reklamasi

Teluk Jakarta di kawasan

Muara Angke ,Jakarta yang

berukuran besar.

- Di bagian ini teks laporan

utama pernyataan Sunny

Tauwidjaja bahwa

 

Page 118: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

104

mengaku tak setuju

kontribusi bertambah

menjadi 15 persen ditulis

dalam bentuk kutipan.

Metafora Kata “digelandang”

pada paragraf 13

b. Analisis Laporan Utama 2 “Petunjuk Baru Dari Jalan S. Parman”

1. Tematik

Tema yang tersemat dalam laporan utama ini dipaparkan dalam, “Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) menelisik dugaan dalam penyimpangan

penerimaan di muka pembayaran kontribusi tambahan dari pengembang

proyek reklamasi. Peran Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama,

ditelusuri.”

Tema yang diangkat penulis dalam pemberitaan ini didasarkan pada

adanya satu lembar rangkuman catatan keuangan 13 proyek PT Muara Wisesa

Samudra yang diperlihatkan oleh penyidik KPK kepada Presiden Direktur PT

Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja. PT Muara Wisesa merupakan

anak usaha dari Agung Podomoro itu juga pemegang izin reklamasi Pulau G

seluas 161 hektare atau yang akrab dikenal sebagai Pluit City. Saat diperiksa

oleh penyidik KPK, Ariesman membenarkan 13 proyek yang dikerjakan pada

 

Page 119: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

105

2013-2016 itu kewajiban tambahan proyek reklamasi yang diminta Gubernur

DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Yang nantinya itu akan diperhitungkan

ke kontribusi tambahan. Ketentuan ini baru diusulkan dalam dalam Raperda

tentang Tata Ruang Pantai Utara Jakarta. Pembahasan aturan ini alot karena

DPRD DKI Jakarta meminta kontribusi tambahan yang diusulkan Basuki

sebesar 15 persen dihapus atau paling tidak turun menjadi 5 persen.

2. Skematik

Skema berita dalam majalah Tempo ini dimulai dengan judul berita,

“Petunjuk Baru Dari Jalan S. Parman” lalu dilanjutkan dengan “Pengantar

Berita yang dipaparkan, “Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelisik

dugaan dalam penyimpangan penerimaan di muka pembayaran kontribusi

tambahan dari pengembang proyek reklamasi. Peran Gubernur DKI Jakarta,

Basuki Tjahaja Purnama, ditelusuri.”

Dilanjutkan masuk pada pembahasan di paragraf pertama yang disebut

sebagai lead berita: “Satu lembar rangkuman catatan keuangan 13 proyek PT

Muara Wisesa Samudra diperlihatkan penyidik Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) kepada Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land,

Ariesman Widjaja, pada 2 Mei lalu. Dalam catatan itu, biaya pekerjaan

 

Page 120: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

106

dikelompokkan ke pos kontribusi tambahan proyek reklamasi pantai utara

Jakarta. Anak usaha Agung Podomoro itu merupakan pemegang izin

reklamasi Pulau G seluas 161 hektare atau dikenal sebagai Pluit City.”6

Skema kedua adalah story yang menguraikan situasi atas proses jalannya

peristiwa tersebut. Story ini muncul setelah lead berita. Dalam story ini berita

diuraikan dengan menarasikan situasi bagaimana KPK memeriksa Presiden

Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja kemudian

memerlihatkan satu rangkuman catatan keuangan 13 proyek PT Muara Wisesa

Samudra tersebut kepadanya. Kemudian kontribusi tambahan dalam

pembahasan Raperda tentang Tata Ruang Pantai Utara Jakarta ini alot lantaran

DPRD DKI Jakarta meminta kontribusi yang diusulkan Basuki sebesar 15

persen dihapus atau turun menjadi 5 persen. Pembahasan ini ditunda setelah

KPK menangkap salah satu anggota dari Badan Legislasi Fraksi Gerindra,

Mohamad Sanusi. Dipaparkan, “ia diperiksa lantaran tersangka dugaan suap

dalam pembahasan Raperda reklamasi di DPRD DKI Jakarta. Laporan itu

memuat kontrak 13 pekerjaan Muara Wisesa senilai Rp 392,6 miliar. Total

biaya yang sudah dikeluarkan Rp 218,7 miliar. Jenis pekerjaan yang digarap

antara lain pembangunan dan pengadaan mebel rumah susun sederhana

sewa (rusunawa) di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, pengadaan rumah

pompa dan fasilitasnya, serta penertiban kawasan prostitusi Kalijodo. Dalam

6 Majalah Tempo edisi Amuk Reklamasi, (Jakarta: PT Tempo Inti Media, 2016). h. 4-10.

 

Page 121: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

107

Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Tata Ruang Pantai

Utara Jakarta. Pembahasan aturan ini alot karena DPRD DKI Jakarta

meminta kontribusi tambahan yang diusulkan oleh Basuki sebesar 15 persen

dihapus atau turun menjadi 5 persen. Belakangan Dewan menunda

pembahasan hingga 2019 setelah KPK menangkap salah satu anggotanya,

Mohamad Sanusi. Anggota Badan Legislasi dari Fraksi Gerindra ini dibekuk

setelah menerima suap 2 miliar dari Ariesman lewat anak buahnya Trinanda,

di mal FX Sudirman, Jakarta, akhir Maret lalu.”

Selanjutnya isi pemberitaan ini diceritakan bagaimana KPK menemukan

adanya pembayaran di muka oleh PT Muara Wisesa Samudra kepada

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam bentuk 13 pekerjaan

proyek. Transaksi ini dinilai janggal karena tidak memiliki dasar hukum.

Rancangan Perda yang disiapkan sebagai dasar hukum pungutan itu batal

disahkan setelah terungkap ada suap dalam pembahasannya. Dipaparkan,

“KPK menemukan adanya pembayaran di muka oleh PT Muara Wisesa

Samudra kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam bentuk

13 pekerjaan proyek. Transaksi ini dinilai janggal karena tidak memiliki

dasar hukum. Rancangan Perda yang disiapkan sebagai dasar hukum

pungutan itu batal disahkan setelah terungkap ada suap dalam

pembahasannya. Dana pembangunan merupakan kompensasi Podomoro

yang meminta penambahan jumlah lantai bangunan di pulau Reklamasi.

 

Page 122: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

108

Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 175 Tahun 2015.

KPK menduga proyek kontribusi tambahan itu sebagai barter penerbitan izin

reklamasi Pulau G yang diterbitkan oleh Basuki pada 23 Desember 2014.

Dugaan ini didukung juga dengan temuan dokumen berita acara rapat Basuki

dengan pihak pengembang pada Maret 2014 dan dokumen izin reklamasi.”

Sedangkan bagian penutup dari laporan utama ini bahwa Ariesman

menuturkan Basuki mengirimkan memo kepadanya agar menggarap sejumlah

proyek kontibusi tambahan tersebut. Dipaparkan, “saat pemeriksaan pada

awal Mei lalu, Ariesman juga menyinggung rapat 18 Maret itu. Menurut

salinan dokumen pemeriksaan, saat pemeriksaan ada bagian penyidik

mencecar Ariesman tentang bagaimana Basuki meminta PT Muara Wisesa

mengeluarkan biaya kontribusi tambahan di muka. Atas pernyataan itu,

Ariesman menjawab bahwa Basuki mengirim memo kepadanya agar

menggarap sejumlah proyek. Untuk mengeksekusi memo itu, Ariesman

berkoordinasi dengan kepala dinas terkait. Setelah selesai, proyek itu akan

diserahterimakan dengan Pemerintah DKI Jakarta.”

3. Latar

Latar belakang dalam pemberitaan “Petunjuk Baru Dari Jalan S. Parman”

ini muncul dalam paragraf pertama. Latar dalam pemberitaan ini “Petunjuk

Baru Dari Jalan S. Parman” ini muncul dalam paragraf pertama berupa lead

 

Page 123: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

109

yang menceritakan latar belakang kawasan pantai utara Jakarta yang

direklamasi. Dipaparkan, “Satu lembar rangkuman catatan keuangan 13

proyek PT Muara Wisesa Samudra diperlihatkan penyidik Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Presiden Direktur PT Agung

Podomoro Land, Ariesman Widjaja, pada 2 Mei lalu. Dalam catatan itu,

biaya pekerjaan dikelompokkan ke pos kontribusi tambahan proyek reklamasi

pantai utara Jakarta. Anak usaha Agung Podomoro itu merupakan pemegang

izin reklamasi Pulau G seluas 161 hektare atau dikenal sebagai Pluit City.”

4. Detil

Detil yang disampaikan oleh penulis dalam pemberitaan “Petunjuk Baru

Dari Jalan S. Parman” ini terlihat ketika penulis memaparkan bagaimana

Basuki Tjahaja Purnama sempat mengancam tak bakal menerbitkan izin

empat pengembang itu sebelum mereka mengerjakan kewajiban kontibusi

tambahan. Dalam detil ini wartawan mengekspresikan sikapnya melalui berita

yang disajikan kepada khalayak secara tersirat.

Dipaparkan, “Basuki mengaku dalam rapat, tak cuma menagih di muka,

tapi mengikat komitmen pengembang dengan surat perjanjian. Tujuannya

agar pengembang tak mengelak dari kewajiban. Ia mengaku sempat

mengancam tak bakal menerbitkan izin empat pengembang itu sebelum

 

Page 124: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

110

mereka mengerjakan kewajiban kontribusi tambahan. “Yang mau bikin

duluan saya kasih izin,” ujarnya. Yang tak mau bikin, saya batalkan izinnya.”

Pada bagian tersebut terlihat jelas bagaimana seorang wartawan

menguraikan pernyataan secara lengkap. Tidak diketahui jelas makna apa

yang terkandung dalam suatu berita tersebut dan hendak disampaikan kepada

para pembaca jika tidak membacanya secara komprehensif. Tetapi jika dibaca

secara utuh, dapat diketahui untuk memengaruhi pembaca bahwa Basuki

mengancam tak bakal menerbitkan izin ke empat pengembang itu sebelum

mereka membayar kontribusi tambahan.

5. Maksud

Elemen maksud ini dipaparkan dalam, “menurut dia, KPK menduga

proyek kontribusi tambahan itu sebagai barter penerbitan izin pelaksanaan

reklamasi Pulau G yang diterbitkan Basuki pada 23 Desember 2014. Dugaan

ini didukung juga dengan temuan dokumen berita acara rapat Basuki dengan

pihak pengembang pada Maret 2014 dan dokumen izin reklamasi. “Tim

sedang mencari bukti ada atau tidaknya niat jahat untuk menentukan ada

atau tidaknya unsur pidana,” ujar penegak hukum itu.”

 

Page 125: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

111

Dalam teks tersebut wartawan ingin menggambarkan secara jelas jika

mengacu pada ditemukannya dokumen beirta acara rapat Basuki dengan pihak

pengembang pada Maret 2014 dan dokumen izin reklamasi.

6. Praanggapan

Elemen ini dalam wacana digunakan untuk mendukung makna yang

terkandung dalam suatu berita. Dalam praanggapan ini terlihat bagaimana

disisipkan pendapat wartawan atau penulis dengan memberikan premis yang

membenarkan pendapatnya untuk disajikan kepada khalayak. Elemen

praanggapan ini dipaparkan dalam, “Dalam dokumen berita acara rapat,

tertulis proyek kontribusi tambahan ini untuk membantu mengendalikan

banjir di kawasan utara Jakarta. Jenis pekerjaannya antara lain pengadaan

pompa dan rumah pompa, pembangunan rumah susun dan jalan inspeksi,

pengerukan dan peninggian tanggul kali, serta pembangunan rumah susun

beserta kelengkapannya. Basuki dan para pengembang sepakat pekerjaan

proyek bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kebutuhan lapangan.

Kewajiban ini belakangan juga dicantumkan dalam keputusan gubernur

tentang izin pelaksanaan reklamasi empat pengembang yang diteken Basuki.”

Bagian praanggapan diciptakan oleh wartawan dalam berita ini guna

mendukung pendapat wartawan sehingga tidak perlu lagi diragukan

kevalidannya. Bagaimana dalam dokumen berita acara rapat tersebut tertulis

 

Page 126: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

112

proyek kontribusi tambahan untuk mengendalikan banjir di kawasan Utara

Jakarta dengan beragam jenis pekerjaannya. Artinya Pernyataan tersebut

memang belum terbukti kevalidannya, tetapi dapat dipercayai oleh pembaca

atau khalayak yang membacanya.

7. Koherensi

Elemen koherensi ini dipaparkan dalam:

Kata hubung

“agar”

Saat pemeriksaan pada awal Mei lalu, Ariesman

juga menyinggung rapat 18 Maret itu. Menurut

salinan dokumen pemeriksaan, saat pemeriksaan,

ada bagian menyidik mencecar Ariesman tentang

bagaimana Basuki meminta PT Muara Wisesa

mengeluarkan biaya kontribusi tambahan di

muka. Atas pertanyaan itu, Ariesman menjawab

bahwa Basuki mengirim memo kepadanya agar

menggarap sejumlah proyek. Untuk

mengeksekusi memo itu, Ariesman

berkoordinasi dengan kepala dinas terkait.

Setelah selesai proyek itu akan diserahterimakan

dengan pemerintah DKI Jakarta.

 

Page 127: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

113

Kata hubung “dan” Hasil pemeriksaan Ariesman pada awal Mei lalu

membuka lembaran baru kasus suap reklamasi.

Setelah Ariesman diperiksa menurut sumber di

KPK, ada dua kali gelar perkara pimpinan dan

penyidik di lantai 3 gedung KPK, Kuningan,

Jakarta, membahas ini. Gelar terakhir pada Rabu

tiga pekan lalu menyepakati temuan itu menjadi

bahan untuk membuka penyelidikan baru.

Pimpinan KPK meminta penyidik baru

memperkuat bukti unsur menguntungkan pihak

lain dan benar-benar mengkaji apakah temuan

itu ada unsure kerugian negaranya. “Sejauh ini,

unsur menjanjikan, barter, dan tidak ada dasar

hukumnya cukup kuat,’ kata sumber itu.

Tabel 4.4 Contoh Kalimat Koherensi

8. Leksikon

 

Page 128: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

114

Elemen leksikon ini dipaparkan pada:

Kata penggeledahan dalam

kalimat

Dari penggeledahan itu, termasuk

terhadap ruang kerja Ariesman di lantai

46, disita sejumlah dokumen yang

dibawa dalam dua kontainer plastic yang

berukuran sedang. Kata penggeledahan

memiliki makna lain yakni pemeriksaan.

Kata alot dalam kalimat Pembahasan aturan tersebut alot karena

DPRD DKI Jakarta meminta kontribusi

tambahan yang diusulkan Basuki sebesar

15 persen dihapus atau paling tidak turun

menjadi 5 persen. Kata alot memiliki

makna lain yakni tidak mudah putus.

Kata kompensasi dalam

kalimat

Dana pembangunan merupakan

kompensasi Podomoro yang meminta

penambahan jumlah lantai bangunan di

pulau reklamasi. Kata kompensasi

memiliki makna lain yakni ganti rugi.

 

Page 129: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

115

Kata klausul dalam kalimat Tapi, menurut dia klausul ini ditolak

pengembang. Kata klausul memiliki

makna lain yakni ketentuan tersendiri

dari suatu perjanjian.

Kata diskresi dalam kalimat Dasar pengenaan kontribusi tambahan,

kata Basuki, diskresi gubernur atau

keputusan pejabat daerah karena situasi

mendesak dan belum ada aturan

hukumnya. Kata diskresi memiliki

makna lain yakni kebebasan mengambil

keputusan sendiri dalam setiap situasi

yang dihadapi.

Kata dibekuk dalam kalimat Anggota Badan Legislasi dari Fraksi

Gerindra ini dibekuk setelah menerima

suap senilai Rp 2 miliar dari Ariesman

lewat anak buahnya, Trinanda

Prihantoro, di Mal FX Sudirman,

Jakarta, akhir Maret lalu. Kata diskresi

memiliki makna lain yakni ditangkap.

 

Page 130: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

116

Kata diteken dalam kalimat Kewajiban ini belakangan juga

dicantumkan dalam keputusan gubernur

tentang izin pelaksanaan reklamasi

empat pengembang yang diteken

Basuki. Kata diteken memiliki makna

lain yakni membubuhkan tanda tangan.

Kata berkukuh dalam kalimat Basuki berkukuh pada angka 15 persen,

sedangkan pimpinan DPRD meminta

nilai itu dihapus atau menjadi 5 persen.

Kata berkukuh memiliki makna lain

yakni tetap pada pendirian.

Tabel 4.5 Contoh Kalimat Leksikon

9. Grafis

Unsur grafis yang muncul dalam laporan utama pemberitaan Majalah

Tempo judul “Petunjuk Baru Dari Jalan S. Parman,” ditulis dalam format

huruf kapital dengan gambar foto udara kawasan pantai utara Jakarta yang

direklamasi. Kemudian tulisan sebagai pengantar berita diletakkan di samping

foto judul utama. Di halaman berikutnya ada tiga foto yang dicantumkan.

Foto pertama bangunan di proyek reklamasi Pulau C dan D di Pantai Utara

Jakarta. Foto kedua penertiban kawasan Kalijodo, Jakarta, dan yang terakhir

 

Page 131: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

117

foto Rusunawa di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Di halaman

berikut disertakan hasil penggeledahan berupa bukti pengeluaran dana untuk

sejumlah proyek sebagai pengurang perhitungan kontribusi tambahan yang

ditemukan saat kantor Presiden Direktur Agung Podomoro Land, Ariesman

Widjaja, di lantai 43 Podomoro City, Jalan S. Parman Kaveling 28, Jakarta

Barat, yang digeledah pada 1 April lalu.

Selain itu juga dibubuhkan notulen rapat, naskah, peserta rapat, dan nama

para pengembang yang harus membayar kontribusi tambahan. Lalu disertakan

juga lampiran berita acara rapat pembahasan kewajiban tambahan dan

beragam kewajiban para pengembang yang termasuk reklamasi dan di luar

reklamasi.

10. Metafora

Elemen metafora yang dipaparkan dalam berita ini ialah, “Penyidik

menurut penegak hukum ini, terus menyisir proyek lain Podomoro yang

masuk biaya kontribusi tambahan.”

B. Analisis Kognisi Laporan Utama Majalah Tempo “Tiga Relasi Suap

Reklamasi”

Selain menganalisa teks, dalam analisis wacana juga penting untuk

mengamati kognisi sosial teks yakni bagaimana suatu teks itu diproduksi. Pada

 

Page 132: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

118

umumnya teks diasumsikan tidak mempunyai makna namun anggapan tersebut

salah karena teks tersebut diberikan makna oleh si pemakai bahasa (penulis).

Makna inilah yang dikonstruksi oleh penulis yang juga mengandung pendapat

dan ideologinya.

Dalam pandangan Van Dijk mengenai analisis kognisi, titik kunci dalam

proses produksi berita adalah dengan meneliti proses terbentuknya teks. Proses

ini tidak hanya bermakna bagaimana suatu teks itu dibentuk, proses ini juga

memasukkan informasi bagaimana peristiwa itu ditafsirkan, disimpulkan, dan

dimaknai oleh wartawan.7

Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, dibutuhkan

penelitian kognitif dan strategi si penulis dalam memproduksi suatu berita.

Karena setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan,

prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa (ibid, h.260). Begitu

juga dengan teks pemberitaan “Tiga Relasi Suap Reklamasi,” teks ini tidak

terlepas dari proses produksi berita yang tentu melibatkan kesadaran mental dari

tim penulis Majalah Tempo.

Kasus reklamasi yang diangkat majalah Tempo sebenarnya menjadi topik

hangat yang menjadi sorotan masyarakat dan media, karena merupakan peristiwa

yang menarik dan terbilang kontroversi. Pasalnya banyak yang mempertanyakan

peruntukkan pulau-pulau buatan tersebut. Apalagi ditambah kerugian yang

dialami para nelayan yang notabene adalah rakyat kecil, berbanding terbalik

7 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 260-263.

 

Page 133: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

119

dengan dugaan peruntukkan reklamasi yang dianggap hanya untuk orang kaya

saja atau segmen menengah ke atas.

Selain peristiwa, faktor tokoh juga menjadi pemicu sorotan terhadap kasus

reklamasi ini. Dimana Gubernur DKI Jakarta waktu itu Basuki Tjahaja Purnama

alias Ahok dipandang negatif oleh berbagai kalangan dan begitu dibela oleh

sebagian lainnya.

Dikutip dari wawancara peneliti dengan salah satu tim penulis Laporan

Utama, Anton Aprianto yang sekaligus adalah redaktur majalah Tempo yang

menangani laporan utama “Tiga Relasi Suap Reklamasi”, majalah Tempo dalam

proses mengangkat sebuah berita memiliki kriteria dan pertimbangan tersendiri.

Anton menuturkan bahwasannya redaksi majalah Tempo mengangkat

tema reklamasi lantaran memang ada faktor peristiwa dan tokohnya. Dimana

sebelum terjadi penangkapan di KPK, majalah Tempo sebenarnya sudah melihat

ada kejanggalan pada kasus reklamasi ini. Dugaan tersebut semakin kuat dipicu

setelah KPK menangkap mantan Ketua Komisi D DPRD DKI, Mohamad Sanusi.

Anton menambahkan, tahap berikutnya ialah redaksi melakukan mitigasi kasus

dengan mencari bahan-bahan dan berbagai sumber seputar kejanggalan

reklamasi, kemudian mengadakan riset untuk melihat siapa tokoh-tokoh yang

terlibat dalam kasus tersebut.

Dalam kasus reklamasi tokoh-tokoh yang terlibat ialah tokoh-tokoh besar

dalam kacamata politik seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Sugianto

Kusuma (Aguan). Figur-figur itu penting dalam perspektif politik dan menarik

untuk dijadikan sebagai sebuah isu berita. Akhirnya karena ada kombinasi antara

tokoh-tokoh yang terlibat, peristiwa besar, dan fakta yang memang harus

 

Page 134: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

120

diungkap. Tapi kami concern lebih kepada kebijakan publik bukan pada

kepentingan atau figurnya. Menurut kami ini sudah merugikan Negara.8

Berita mengenai Reklamasi Teluk Jakarta ini tentu tidak terlepas dari

kecenderungannya terhadap suatu pihak. Karena kognisi wartawan dalam

penulisan berita mempunyai pandangan dan perspektif berbeda terhadap suatu

peristiwa. Anton mengungkapkan, kebijakan wacana majalah Tempo dalam

kasus reklamasi Teluk Jakarta sangat menarik. Hal itu karena Pimred Tempo

Goenawan Mohamad seolah berposisi membela Ahok secara personal. Belum

lagi Ahok selama ini juga dicitrakan sebagai orang yang bersih dan jauh dari

korupsi. Hubungan Tempo dan Ahok terbilang cukup dekat. Sementara kebijakan

redaksi tidak melihat siapa orangnya, kalau salah maka harus ditempatkan salah.

Selama apa yang ditulis benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Anton

mencontohkan, bagaimana dalam kasus Sumber Waras dan ujaran terkait surat

Al-Maidah ayat 51 bahwa Tempo menilai Ahok tidak bersalah.

Namun, Anton mengatakan dirinya menghadapi orang-orang di redaksi

yang mempunyai frame bahwa Ahok adalah sosok yang bersih dan tidak

mungkin melakukan korupsi.

Artinya saya harus menjelaskan ke mereka dengan lebih sabar dan teliti

bahwa Ahok keliru dalam reklamasi ini. Akhirnya semua mulai sadar. Maksud

saya, berarti mengubah mindset orang tentang Ahok itu sulit. Saya pernah

menulis soal audit Sumber Waras, dan disini Ahok tidak bersalah. Tapi orang

menilai Tempo memihak Ahok. Ketika ada momentum seperti ini saya ingin

tunjukkan bahwa kami tidak pernah melihat orang.9

8 Wawancara dengan Anton Aprianto.

9 Wawancara dengan Anton Aprianto.

 

Page 135: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

121

Dari skema yang disebutkan Anton tersebut, seperti yang disebutkan van

Dijk, ada beberapa kesimpulan mengenai skema atau model kognisi sosial.

Skema Person (Person Schemas)

Tempo memandang persoalan reklamasi mempunyai dampak yang

luas, yakni polemik peruntukkan lahan tersebut, para nelayan yang

merasa dirugikan, lingkungan yang ikut rusak, hingga faktor politik

dan kasus korupsi yang melibatkan anggota DPRD, Gubernur DKI

Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Teman Ahok, serta

pengembang.

Skema Peran (Role Schemas)

Redaksi Tempo melihat persoalan reklamasi merupakan polemik yang

mesti diurai dan masyarakat dapat menemui titik terang dari persoalan

tersebut. Apalagi kasus itu juga memiliki dampak luas, khususnya bagi

warga ibukota Jakarta dan menyita perhatian nasional. Tempo sebagai

salah satu media yang dikenal memiliki keahlian investigasi yang baik

tentu berkewenangan untuk mengangkat persoalan ini.

Skema Peristiwa (Event Schemas)

Kejanggalan proyek reklamasi Teluk Jakarta yang menjadi sorotan

publik kian menghebohkan usai ditangkapnya Ketua Komisi V DPRD

DKI Jakarta Muhammad Sanusi yang disuap oleh utusan salah satu

pengembang proyek reklamasi Agung Podomoro Land. Praktik haram

 

Page 136: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

122

tersebut terkait dengan penyusunan rancangan Perda Reklamasi yang

sedang disusun DPRD DKI Jakarta. Dengan segala kejanggalan dan

kontroversinya kasus Reklamasi Teluk Jakarta juga semakin menyeret

banyak pihak diantaranya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja

Purnama dan kelompok pendukungnya bernama “Teman Ahok” yang

diduga mendapat aliran dana reklamasi juga sosok Sunny Tanuwidjaja

sebagai perantaranya. Polemik terkait izin dan landasan hokum

reklamasi juga terus bergulir, apakah reklamasi Teluk Jakarta berlanjut

atau terhenti.

Tabel 4.6 Skema Kognisi Sosial Majalah Tempo

C. Analisis Konteks Sosial Laporan Utama Majalah Tempo “Tiga Relasi Suap

Reklamasi”

Dimensi ketiga dari analisis van Dijk adalah analisis sosial. Analisis ini meneliti

wacana yang sedang berkembang pada konteks terbentuknya sebuah wacana,

bagaimana wacana itu terproduksi dan terkonstruksi.

Analisis sosial (konteks sosial) berkaitan dengan hal-hal yang mempengaruhi

pemakaian bahasa dan terbentuknya sebuah wacana. Seperti latar, situasi, peristiwa,

dan kondisi sosial yang terjadi pada saat itu. Pada konteks sosial tertentu, sebuah

wacana dapat diteliti, dianalisis, dan dimengerti.

 

Page 137: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

123

Dalam laporan majalah Tempo ini, untuk mengetahui bagaimana wacana

pemberitaan media tentang Reklamasi Teluk Jakarta ini adalah dengan menganalisis

bagaimana negara dan masyarakat melakukan produksi dan reproduksi mengenai

Reklamasi Teluk Jakarta lewat pernyataan terbuka di media maupun perundang-

undangan. Teluk Jakarta, atau dikenal juga dengan sebutan Pantai Utara Jakarta,

berada di sebelah utara Jakarta. Salah satu kawasan perairan di Jakarta ini

secara geografis di sebelah barat berbatasan dengan Tanjung Pasir, sebelah timur

berbatasan dengan Tanjung Karawang, dan di sebelah utara berbatasan dengan

bagian luar Kepulauan Seribu.10

Tempat ini menjadi muara bagi sungai besar yaitu

Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane serta 13 sungai yang berhulu di Bogor.

Teluk Jakarta adalah sebuah kawasan perairan yang kaya dengan hasil lautnya

berupa hewan laut seperti ikan, kerang, kepiting, dan udang. Perairan Teluk Jakarta

menjadi salah satu pemasok ikan dan hewan lainnya di Jakarta. Wilayah Teluk

Jakarta juga menjadi tempat yang penting bagi masyarakat di pesisir Utara Jakarta

yang mata pencahariannya adalah nelayan. Perkampungan nelayan sudah berdiri lama

dan kehidupan mereka bergantung pada laut di Teluk Jakarta. Teluk Jakarta juga

menjadi habitat bagi burung laut Cikalang Christmas. Bahkan, Teluk Jakarta pernah

diusulkan untuk menjadi cagar alam karena menjadi habitat bagi burung laut

Cikalang Christmas. Pada tahun 1995, pemerintah pusat memaksakan proyek

Reklamasi Teluk Jakarta dengan dikeluarkannya Keppres No. 52 Tahun 1995 tentang

Reklamasi Pantai Utara Jakarta yang ditetapkan oleh Presiden Soeharto pada 13 Juli

10

http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1172/Jakarta-Teluk

 

Page 138: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

124

1995. Keppres tersebut menetapkan Reklamasi Pantura sebagai satu-satunya jalan

upaya penataan dan pengembangan ruang daratan dan pantai untuk mewujudkan

Kawasan Pantai Utara sebagai Kawasan Andalan.11

Kawasan andalan diartikan

sebagai kawasan yang mempunyai nilai strategis dipandang dari sudut ekonomi dan

perkembangan kota.

Pada tahun 2003, Menteri Lingkungan Hidup mengeluarkan Surat Keputusan

No. 14 Tahun 2003 tentang Ketidaklayakan Rencana Kegiatan Reklamasi dan

Revitalisasi Pantai Utara Jakarta pada 19 Februari 2003. Dalam keputusan tersebut

dinyatakan bahwa hasil studi AMDAL menunjukkan kegiatan reklamasi akan

menimbulkan berbagai dampak lingkungan.12

Namun, Surat Keputusan tersebut

kemudian digugat oleh 6 perusahaan pengembang yang telah melakukan kerjasama

dengan Badan Pengelola Pantai Utara untuk melakukan reklamasi Pantura Jakarta.

Perusahaan tersebut antara lain PT. Bakti Bangun Era Mulia, PT. Taman Harapan

Indah, PT. Manggala Krida Yudha, PT. Pelabuhan Indonesia II, PT. Pembangunan

Jaya Ancol dan PT. Jakarta Propertindo. Gugatan tersebut mempermasalahkan dua

hal pokok terhadap SK Menteri LH No. 14 Tahun 2003 yaitu Kewenangan Menteri

LH menerbitkan keputusan ketidaklayakan lingkungan rencana reklamasi pantura

jakarta dan kewenangan Menteri LH untuk mewajibkan instansi yang berwenang

untuk tidak menerbitkan izin pelaksanaan Reklamasi Pantura. Dalam persidangan di

11

Konsideran huruf a dan b KEPPRES No. 52 Tahun 1995 12

Mahkamah Agung. Keputusan Peninjauan Kembali Nomor 12 PK/TUN/2011. 24 Maret 2011

 

Page 139: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

125

PTUN tingkat pertama dan kedua, Majelis Hakim mengabulkan gugatan para

pengusaha (Penggugat).13

Dalam tingkat kasasi, Majelis Hakim berhasil memenangkan Menteri LH dan

Penggugat Intervensi lainnya. Namun di tingkat penijauan kembali, Mahkamah

Agung kembali memenangkan para pengusaha dan mencabut putusan kasasi. Putusan

PK menyatakan dicabutnya status hukum keberlakuan SK Menteri LH No. 14 Tahun

2003 sehingga proyek reklamasi tetap dilanjutkan.

Pada tahun 2008 muncul Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2008 tentang

Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak,

Cianjur. Perpres No. 54 Tahun 2008 ini mencabut Kepres No. 52 Tahun 1995 dan

Keppres No. 73 Tahun 1995 namun sepanjang yang terkait dengan penataan ruang.

Kemudian pada tahun 2012, DPRD Jakarta mengesahkan Perda DKI Jakarta No. 1

Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 (Perda No. 1 Tahun 2012)

yang menggantikan Perda No. 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang habis masa berlakunya tahun 2010.14

Dalam

Perda ini, ditetapkan jika Kawasan Tengah Pantura akan dijadikan lokasi program

pengembangan baru di DKI Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, Kawasan Tengah

Pantura dijadikan sebagai kawasan Pusat Kegiatan Primer yang berfungsi melayani

kegiatan berskala internasional, nasional atau beberapa provinsi. Kawasan Tengah

13

Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta No. 75/G.TUN/2003/PTUN-JKT

jo. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta No. 202/B/2004/PT.TUN.JKT.

Pengadilan

14 Pasal 97 ayat (1) Perda No. 6 Tahun 1999 tentang RTRW Jakarta

 

Page 140: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

126

Pantura akan menjadi pusat niaga baru di bidang perdagangan, jasa, MICE (Meeting,

Incentives, Convention, Exhibition), dan lembaga keuangan.15

Pada tahun 2015, pembangunan di Teluk Jakarta mulai bergerak dengan

dikeluarkannya izin reklamasi Pulau G, Pulau F, Pulau I, dan Pulau K. Masih ada

sekitar 13 Pulau yang belum mendapat izin pelaksanaan reklamasi dari Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta.

Problematika Reklamasi Teluk Jakarta sendiri menuai banyak tafsir yang

cenderung bersifat politis dan tidak subtansial pada masalah yang menyebabkan

terjadinya polarisasi antara pihak yang menyatakan boleh dan harus dilaksanakan

dengan pihak yang menolak pembangunan pulau-pulau buatan tersebut. Menteri

Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan seperti dimuat media

Tempo online tanggal 14 September 2016 menyebut bahwa pemerintah akan

meneruskan proyek reklamasi di pantai utara Jakarta. Ia mengklaim keputusan itu

didasari kajian ilmiah. Diantaranya akan terjadi penurunan muka tanah sebanyak 7,5

sentimeter, lalu perlunya membangun Giant Sea Wall untuk menghasilkan air, serta

menghindari banjir rob di Utara Jakarta.16

Dalih senada juga disampaikan Gubernur

DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Mereka bersikukuh proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta memiliki payung hukum

15

Lampiran II Perda DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

2030 16

https://nasional.tempo.co/read/804081/ini-3-alasan-luhut-lanjutkan-reklamasi-teluk-jakarta

 

Page 141: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

127

yaitu Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara

Jakarta. Pramono menegaskan, berkaitan reklamasi menjadi wewenang Pusat.17

Namun, sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti justru

bertolak belakang dengan sikap Menteri Luhut, Ahok, dan Pramono Anung. Susi

bersama Komisi IV DPR RI sepakat untuk menghentikan proyek reklamasi Teluk

Jakarta. Ia sekaligus membantah argument yang dijadikan pembenaran pelaksanakaan

reklamasi Teluk Jakarta karena setidaknya ada tujuh dugaan pelanggaran hukum oleh

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Seperti dilansir Kompas.com tanggal 14 April 2016, Susi memaparkan tujuh

alasan tersebut. Pertama, penerbitan izin reklamasi tanpa adanya Perda Rencana

Zonasi bertentangan dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang

Perubahan Atas Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau0Pulau Kecil pada Pasal 30 ayat 3. Pasal itu menyatakan

perubaha peruntukan dan fungsi zona inti yang bernilai strategis ditetapkan menteri

dengan persetujuan DPR dan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2012 Tentang

Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Kedua, tidak ada konsultasi secara kontinyu Pemprov DKI dan kemeterian

terkait sehingga bertentangan dengan pasal 51 ayat 1 UU Pengelolaan Wilayah

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang menyetakan menteri berwenang menerbitkan dan

mencabut izin pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya yang

menimbulkan dampak penting dan cakupan luas serta bernilai strategis terhadap

17

https://beritagar.id/artikel/berita/alasan-ahok-ngotot-reklamasi-jalan-terus

 

Page 142: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

128

perubahan lingkungan, serta menetapkan perubahan status zona inti pada kawasan

konservasi nasional. Ketiga, izin reklamasi tidak dapat dikeluarkan berdasarkan

Rencana Tata Ruang dan Wilayah, melainkan berdasarkan Rencana Zonasi Wilayah

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K).

Keempat, Provinsi DKI Jakarta tidak mempunyai landasan peneribitan izin

reklamasi Teluk Jakarta. Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 tentang

Reklamasi Pantai Utara Jakarta telah dicabut melalui Peraturan Pemerintah Nomor 54

Tahun 2008 mengenai izin reklamasi. Kelima, langkah Pemprov DKI menerbitkan

izin reklamasi berpotensi merusak lingkungan hidup karena tidak didasarkan pada

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Pasal 15 ayat 2 UU Nomor 32 Tahun

2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, KLHS wajib

dilibatkan dalam penyusunan, evaluasi kebijakan, rencana dan program yang

berpotensi merusak lingkungan hidup.

Keenam, penerbitan izin reklamasi diluar kewenangan Pemprov DKI Jakarta.

Hal itu bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional mengatur dan menetapkan kawasan

Perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak dan Cianjur

(Jabodetabek-Punjur) termasuk kepulauan seribu (Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan

Jawa Barat). Sementara itu, Jakarta merupakan Kawasan Strategis Nasional yang

kewenangan pengeloaan dan pemanfaatannya berada di pemerintah pusat. Ketujuh,

Pemprov DKI Jakarta menerbitkan izin reklamasi tanpa mengindahkan Surat

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2003.

 

Page 143: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

129

Selain itu, Pakar Hukum Tata Negara Prof. Mahfud MD pada kolom Opini

Koran SIndo tanggal 9 April 2016 juga menegaskan hal serupa. Bahwa persoalan

reklamasi Teluk Jakarta adalah problem hukum.18

Tidak hanya dari sisi hukum,

berbagai lembaga swadaya masyarakat juga turut menentang reklamasi Teluk Jakarta

karena dianggap selain melanggar banyak aturan juga berdampak buruk bagi

kehidupan masyakarat utamanya nelayan dan biota laut serta lingkungan. Misalnya

Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jakarta yang menolak keras reklamasi Teluk

Jakarta dan memaparkan berbagai alasan.

Melanggar Hak Rakyat yang Dijamin Konstitusi UUD 1945

Menurut Walhi, reklamasi telah melepaskan hak penguasaan negara atas bumi

Indonesia untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat kepada pengusaha

properti. Hal tersebut tentu melanggar Pasal 33 ayat (3) UUD 1945.

Reklamasi juga mengurangi wilayah kelola nelayan tradisional dan

memperparah pencemaran. Dengan itu, nelayan tradisional kehilangan sumber

kehidupannya. Hal ini melanggar Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 yang menjamin

Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak bagi Kemanusiaan dan bagi

semua warga negara. Jika dilanjutkan, proyek ini akan menggusur

permukiman nelayan atas nama penertiban. Padahal proyek ini ditujukan

untuk pembangunan bagi segelintir kelas ekonomi atas.19

Dalam pemaparan yang ditulis melalui media Kumparan.com tanggal 1

Januari 2017 Walhi menyebut dampak reklamasi justru membuat Jakarta Akan

Tenggelam. Dengan pembangunan reklamasi, banjir di Jakarta akan semakin

menggila. Reklamasi menghilangkan fungsi daerah tampungan yang memperbesar

aliran permukaan. Aliran sungai akan melambat sehingga terjadi kenaikan air di

18

http://koran-sindo.com/page/news/2016-04-09/0/2 19

Wawancara dengan Kepala Departemen Hubungan Internasional dan Perubahan Iklim

WALHI, Teguh Surya

 

Page 144: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

130

permukaan. Akibatnya, sedimentasi bertambah dan terjadi pendangkalan muara yang

berefek pembendungan yang signifikan.

Menurut Walhi, frekuensi banjir pun meningkat karena kapasitas tampung

sungai yang terlampaui oleh debit sungai. Belum lagi Teluk Jakarta menjadi tempat

bermuara sekitar 13 sungai. Tidak hanya itu, berdasarkan penelitian Nicco Plamonia

dan Profesor Arwin Sabar, Jakarta Utara menghadapi penurunan muka tanah sejak

1985-2010 yang mencapai -2,65 meter di Cilincing hingga -4,866 meter di

Penjaringan. Beban pembangunan telah melampaui daya dukung dan daya tampung

(carrying capacity) Jakarta yang memperparah bencana ekologis berupa banjir rob di

sepanjang teluk Jakarta. Pada saat ini saja, di setiap musim hujan Jakarta selalu

terendam banjir. Banjir dalam skala luas bisa terjadi akibat reklamasi pantai utara

Jakarta.

Kemudian, reklamasi Teluk Jakarta juga dianggap sebagai proyek warisan

Orde Baru yang berpihak kepada pemodal. Proyek ini pertama kali ditetapkan oleh

Keppres Nomor 52 Tahun 1995 tanpa adanya kajian dan pertimbangan lingkungan

hidup (sebelum adanya UU PPLH dan Tata Ruang) serta penuh dengan kolusi dan

korupsi. Reklamasi adalah proyek orde baru tanpa partisipasi dan konsultasi

masyarakat serta prinsip perlindungan warga nelayan tradisional dan lingkungan

hidup. Kini, Keppres 52 Tahun 1995 telah dicabut oleh Perpres Nomor 54 Tahun

2008.

Walhi juga menegaskan bahwa reklamasi jelas-jelas merusak lingkungan

hidup. Reklamasi telah dinyatakan tidak layak dan merusak lingkungan melalui

 

Page 145: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

131

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2003 tentang

Ketidaklayakan Rencana Reklamasi dan Revitalisasi Teluk Jakarta. Putusan

pengadilan memang membatalkan, tetapi tidak menghilangkan penilaian

ketidaklayakan lingkungan hidup dari Reklamasi Pantura Jakarta.

Kemudian, menghancurkan ekosistem sumber pasir urugan. Dimana setiap

hektar pulau reklamasi akan membutuhkan pasir sebanyak 632.911 meter kubik. Jika

dikalikan luas pulau reklamasi yang direncanakan 5.153 hektar, maka akan

membutuhkan sekitar 3,3 juta ton meter kubik pasir. Pengambilan bahan urugan

(pasir laut) dari daerah lain akan merusak ekosistem laut tempat pengambilan bahan

tersebut. Hal ini juga dikhawatirkan memicu konflik berdarah dengan nelayan lokal

seperti di Lontar, Serang-Banten.

Reklamasi juga disebut mengancam Jakarta sebagai Kawasan Strategis

Nasional. Jakarta ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang

berfungsi penting bagi kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara,

ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah

ditetapkan sebagai warisan dunia. Jika reklamasi diteruskan dengan berbagai dampak

lingkungan hidup di atas, maka akan menghancurkan Jakarta sebagai ibu kota negara,

situs sejarah nasional, dan kawasan ekonomi nasional yang penting. Kemudian Walhi

menjelaskan;

Reklamasi adalah Proyek Rekayasa Lingkungan. Bentang alam Jakarta

terbentuk secara alamiah melalui proses akresi yang berlangsung dalam waktu lama.

Proses tersebut terjadi dengan terbentuknya 13 sungai yang mendorong sedimentasi

dan kemudian mencapai hilir di Teluk Jakarta. Hasil sedimentasi ini lalu mengeras

 

Page 146: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

132

dalam waktu ratusan hingga ribuan tahun. Karena terjadi secara alamiah, maka proses

ini tidak merusak lingkungan. Jadi, tidak pernah terjadi reklamasi alamiah di Jakarta,

karena reklamasi merupakan rekayasa lingkungan yang mengabaikan kondisi Teluk

Jakarta. Menghancurkan Ekosistem di Kepulauan Seribu , dimana pertumbuhan

karang di Kepulauan Seribu akan terganggu akibat tekanan bahan pencemar dan

sedimen. Gangguan pertumbuhan akan semakin parah dengan adanya perubahan arus

yang semakin meningkat dan menghantam pulau-pulau kecil di Kepulauan Seribu.

Perubahan arus akan menggerus gugusan pulau kecil dari Kepulauan Seribu yang

terdekat Teluk Jakarta. Akibatnya pulau-pulau ini akan rusak dan bahkan lenyap.

Salah satu pulau kecil yang bersejarah dan bisa terdampak adalah Pulau Onrust

sebagai situs sejarah perkembangan VOC di Indonesia. Reklamasi juga merusak tata

air di wilayah pesisir, jika reklamasi dilakukan seluas 5.100 hektar, maka sistem tata

air di wilayah pesisir lama akan rusak. Kerusakan sistem tata air terjadi setidaknya

pada radius 8-10 meter. Pasalnya, reklamasi akan menambah beban sungai Jakarta di

saat musim hujan. Jika air sungai terhambat keluar, maka akan menyebabkan

penumpukan debit air di selatan. Reklamasi menghancurkan mangrove Muara Angke

dan habitat satwa yang dilindungi. Hutan bakau sebagai tempat bertelur dan habitat

ikan-ikan kecil (nursery) dan hutan mangrove penangkal abrasi akan digantikan oleh

tumpukan pasir dan semen. Pada tahun 1992, Jakarta memiliki 1.140,13 hektar yang

dikonversi seluas 831,63 hektar menjadi permukiman elit, lapangan golf,

kondominium dan sentra bisnis di kawasan pemukiman Pantai Indah Kapuk (PIK).20

Penolakan keras reklamasi Teluk Jakarta juga dating dari para nelayan yang

mengaku merasa dirugikan. Komunitas Nelayan Tradisional (KNT) sempat

menggelar beberapa kali jumpa pers di Kantor LBH Jakarta. Ketua KNT Iwan

Carmidi dikutip dari Kompas.com tanggal 7 Mei 2017 menyebutkan reklamasi secara

tidak langsung akan mengusir nelayan.21

Adapun Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna berpendapat, yang menjadi

perdebatan pada masalah reklamasi di Teluk Jakarta ialah pihak penyelenggaranya

dilakukan oleh swasta. Reklamasi dilakukan untuk pembangunan, jika dilakukan

20

Wawancara dengan Teguh Surya 21

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/05/07/19205601/.reklamasi.itu.secara.enggak.lan

gsung.mengusir.nelayan.

 

Page 147: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

133

pihak swasta tujuannya sudah jelas untuk investasi keuntungan. Tetapi itu akan

menjadi berbeda konteksnya jika pihak penyelenggara reklamasi oleh Pemerintah,

misalnya untuk pelayanan, pemerataan pembangunan. Seperti pembangunan

pelabuhan untuk kesejahteraan dengan menambah areal dermaga dan bandara yang

esensinya demi kepentingan publik.

Yayat mengatakan pengalaman menunjukkan bahwa reklamasi yang ada di

berbagai negara itu pihak penyelenggaranya adalah dari negara itu sendiri. Negara

melakukan reklamasi menurut tata cara aturan yang telah diatur oleh negara. Jadi

ketika reklamasi itu dilakukan harus ada tujuan-tujuan, tata cara, dan aturan-

aturannya.

Kita ini ketika membuat reklamasi aturannya belum ada,

kewenangannya belum jelas, kepentingannya untuk siapa. Kalau reklamasi

yang jelas terjadi saat ini lebih cenderung pada pengkavling-kavlingan, zona

pantai yang sebetulnya hak pengelolanya di atas areal negara yang diberikan

kepada pihak swasta. Kemudian cara pembangunannya pun sampai sekarang

belum ada pedoman-pedoman yang jelas, sehingga saat ada yang menggugat

pro dan kontra pun jelas dibatalkan izinnya karena ada prosedural yang tidak

dipenuhi.22

Sedangkan Pengamat Tata Kota lainnya Nirwono yoga menyampaikan,

reklamasi Teluk Jakarta belum diperlukan mendesak, karena masih banyak yang

harus dilakukan Pemda seperti penanggulangan banjir, ketersediaan air baku,

mengurangi kemacetan, dan menekan polusi udara. Proses penyelamatan lingkungan

membutuhkan lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan secara serius. Mulai dari

22

Wawancara dengan Yayat Supriatna

 

Page 148: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

134

pendalaman waduk-waduk di kawasan Pantai Utara Jakarta dan sungai ataupun kali

yang mengalir ke laut tersebut.

Ini seperti bunuh diri ekologis ya karena Pemprov DKI sudah

mengabaikan upaya penyelamatan Teluk Jakarta yang kondisinya kritis trus

justru langsung loncat ke reklamasi seakan-akan tidak ingin pusing dan

pasrah.23

Melihat tanggapan dari Negara atau pemerintah, pakar, dan masyarakat

memperlihatkan adanya penolakan terhadap proyek reklamasi Teluk Jakarta karena

dinilai bertentangan dengan banyak hal. Sehingga kebijakan terkait reklamasi

merupakan suara mayoritas rakyat. Penolakan itu terus berlangsung hingga kini,

bahkan terus melahirkan kecaman terkait proyek tersebut.

23

Wawancara dengan Nirwono Joga

 

Page 149: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

135

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial

sebagaimana metode yang dipakai yakni teori wacana Teun A van Dijk pada

pemberitaan laporan utama majalah Tempo tentang reklamasi. Teluk Jakarta edisi

April 2016 berjudul “Tiga Relasi Suap Reklamasi” dapat disimpulkan bahwa

terdapat adanya keberpihakan terhadap penolakan reklamasi Teluk Jakarta dengan

memaparkan kejanggalan dan kontroversi yang terjadi. Wacana yang ditampilkan

penulis Tempo mengungkapkan kontroversi dari reklamasi Teluk Jakarta. Dari

struktur makro, tema yang diangkat lebih menekankan adanya permainan kotor

berupasuap-menyuap dan “jual-beli” politik dalam proses pengesahan

pelaksanaan reklamasi. Tempo mengemas berita dengan skema menarasikan

situasi bagaimana KPK membongkar jaringan suap di balik pembahasan aturan

reklamasi. Lalu dari struktur mikro, berdasarkan latar, detil, maksud, dan

praanggapan juga menguak kontroversi reklamasi berupasuap. Seperti pada

kalimat “Sunny Tanuwidjaja tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Rabu

sore pekan lalu, anggota staf Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama itu

mendapat informasi bahwa ia dicegah bepergian keluar negeri oleh Kantor

Imigrasi atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sunny

mengetahui kabar itu setelah membaca pesan pendek yang baru masuk ke telepon

selulernya.” Dan juga kalimat “Sepekan sebelum mencekal Sunny, penyidik KPK

meringkus anggota Badan Legislasi DPRD Jakarta, Mohamad Sanusi. Politikus

 

Page 150: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

136

Partai Gerindra ini dicokok bersama anggota stafnya, Gery, di Mal FX Sudirman,

Jakarta, setelah menerima Rp1miliar dari Trinanda Prihantoro, Personal

Assistant PT AgungPodomoro Land”. Dari keseluruhan teks tersebut, Tempo

dikatakan mendukung penolakan reklamasi Teluk Jakarta karena menggambarkan

dengan cukup detil dan terkesan dramatis terkait tindakan suap pengesahan

reklamasi. Penggunaan kata yang digunakan cenderung mencitrakan bahwa

proses perundangan-undangan proyek reklamasi penuh dengan cara-cara kotor

seperti suap.

B. Saran

Peraturan Derah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantura

Jakarta dan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil belum

disahkan. “Peraturan gubernur itu seakan melegalkan pengembang membangun

kota. Padahal aturan zonasinya saja belum ada. Pemerintah DKI tak bisa

menerbitkan peraturan Panduan Rancang Kota Pulau Reklamasi karena

Pemerintah Pusat belum mencabut moratorium reklamasi. Tempo dalam

menyoroti wacana ini dengan membongkar skandal suap begitu transparan dan

saran saya semoga Tempo ke depannya lebih kritis lagi dan konsisten dalam

mengangkat perkembangan isu reklamasi ke depannya tanpa afiliasi dengan pihak

manapun.

 

Page 151: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

137

DAFTAR PUSTAKA

Referensi buku:

Arsip surat kabar diperoleh dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Berger dan Luckmann. The Social Construction of Reality. United States: Anchor

Books. 1966

Birowo, M Antonius. Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Gitanyali. 2004

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana. 2011

Creswell, W John. Desain penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta:

KIK Press. 2003

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2008

Eriyanto. Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS. 2001

Fakih, Mansour. Jalan Lain; Manifesto Intelektual Organik. Yogyakarta: Insist. 2002

Gramsci, Antonio. Negara dan Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009

Hamad, Ibnu. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa; Sebuah Studi Critical

Discourse Analysis Terhadap Berita-berita Politik. Jakarta: Granit. 2004

Joga, Nirwono. Mewariskan Kota Layak Huni. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

2017

Kriyantono. Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2007

Majalah Tempo. Reklamasi Tujuh Keliling. Jakarta: PT Tempo Inti Media. 2016

Majalah Tempo. Amuk Reklamasi. Jakarta: PT Tempo Inti Media. 2016

 

Page 152: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

138

Maleong, J Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

2000

Muhaimin, Ismail. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya. 1994

Nadzir, M. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2003

Nimmo, Dan. Komunikasi Politik; Khalayak dan Efek. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2010

Rolnicki, E Tom, dkk. Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group. 2008

S, Edwars, Herman, dkk. Legitimizing versus Meaningless Third World Election: El

Salvador, Guatemala, dan Nicaragua untuk buku mereka Manufacturing

Consent, The Political Economy of the Mass Media. NY: Pantheon Books. 1988

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2012.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2010

Summandiria, AS Haris. Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2005

Syahputra, Iswandi. Rezim Media; Pergulatan Demokrasi, Jurnalisme, dan

Infotainment dalam Industri Televisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2013

Tamburaka, Apriadi. Agenda Setting Media Massa. Jakarta: Rajagrafindo, 2012

Thompson, B John. Analisis Ideologi. Yogyakarta: IRCISOD. 2003

Wawancara dengan Redaktur bidang Nasional dan Hukum Majalah Tempo, Anton

Aprianto

Wawancara dengan Pakar Tata Perkotaan, Yayat Supriatna

Wawancara dengan Kepala Departemen Hubungan Internasional dan Perubahan

Iklim WALHI, Teguh Surya

Websites:

https://koran.tempo.co

http://arsip.gatra.com/majalah/arsip.php

 

Page 153: ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH … · ANALISIS WACANA KRITIS KASUS REKLAMASI PADA MAJALAH TEMPO EDISI APRIL-JUNI 2016 . Skripsi . Diajukan kepada Fakultas Ilmu

139

https://m.republika.co.id

https://korporat.tempo.com

http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1172/Jakarta-Teluk

http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4e40eb03edfa5/teluk-jakarta-layak-jadi-

cagar-alam

Konsideran huruf a dan b KEPPRES No. 52 Tahun 1995

Mahkamah Agung. Keputusan Peninjauan Kembali Nomor 12 PK/TUN/2011. 24

Maret 2011

Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta No. 75/G.TUN/2003/PTUN-JKT jo.

Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta No.

202/B/2004/PT.TUN.JKT. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Putusan

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta No. 75/G.TUN/2003/PTUN-JKT.11

Pebruari 2004. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta. Putusan

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta No. 202/B/2004/PT.TUN.JKT. 3

Februari 2005

Pasal 72 Perpres No. 54 Tahun 2008

Pasal 97 ayat (1) Perda No. 6 Tahun 1999 tentang RTRW Jakarta

Lampiran II Perda DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah 2030

http://koran-sindo.com/page/news/2016-04-09/0/2