analisis tokoh masyarakat berdasarkan popope

3
STUDI TOKOH – Muhammad Yamin – Frederikus Niko Sutandi / 16913002 (50) Latar Belakang Tokoh Mr. Prof. Muhammad Yamin, SH dilahirkan di Sawahlunto, Sumatera Barat, pada tanggal 23 Agustus 1903. Ia menikah dengan Raden Ajeng Sundari Mertoatmadjo. Salah seorang anaknya yang dikenal, yaitu Rahadijan Yamin. Muh. Yamin meninggal dunia pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta. Di zaman penjajahan, Muh. Yamin termasuk segelintir orang yang beruntung karena dapat menikmati pendidikan menengah dan tinggi. Lewat pendidikan itulah, ia sempat menyerap kesusastraan asing, khususnya kesusastraan Belanda. Muhammad Yamin adalah salah satu dari banyaknya pahlawan revolusi. Beliau mengambil peran penting dalam tercapainya kemerdekaan Indonesia. Salah satunya adalah ketika beliau menjadi mahasiswa di Jakarta. Saat itu Indonesia sedang dalam era penjajahan Belanda dan Muh. Yamin sudah memulai karier politiknya. Ia mengikuti organisasi Jong Sumatranen Bond dan menyusun ikrah Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II. Muh. Yamin juga yang memperjuangkan dan menetapkan bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia. Hal ini diharapkan sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai alat untuk memicu kemerdekaan rakyat Indonesia. Setelah lulus dan mendapat gelar sarjana hukum, Muh. Yamin masih berperan banyak dalam kemerdekaan. Ia mengikuti organisasi PUTERA yang didirikan Jepang. Selain itu, beliau juga berperan banyak dalam BPUPKI dengan mengusulkan daerah malay dan timor portugis untuk menjadi daerah Indonesia. Analisis Tokoh Dari sisi potensi, pada dasarnya mahasiswa 3 potensi penting, yaitu hardskill, softskill dan juga idealisme. Dari 3 hal tersebutlah muncul potensi - potensi mahasiswa seperti kritis, solutif dan lain - lain. Muhammad Yamin berhasil juga mencurahkan segala potensi yang dimilikinya pada saat itu. Muh. Yamin yang ketika itu masih seorang mahasiswa, namun ia sadar akan potensi diri sendiri dalam bidang politik, sehingga ia pun ikut terjun dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Muh. Yamin bahkan mau ikut terlibat dalam organisasi Jong Sumatranen Bond, karena sadar bahwa ia memiliki potensi untuk mendukung pembebasan negara ini dari penjajah. Selain itu ia bersama para mahasiswa lainnya juga berusaha dalam menyusun ikrah Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II demi masyarakat dan negara kita. Potensi yang Muh. Yamin miliki telah ia

Upload: lala

Post on 01-Oct-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

agama

TRANSCRIPT

STUDI TOKOH Muhammad Yamin Frederikus Niko Sutandi / 16913002 (50)

Latar Belakang TokohMr. Prof. Muhammad Yamin, SH dilahirkan di Sawahlunto, Sumatera Barat, pada tanggal 23 Agustus 1903. Ia menikah dengan Raden Ajeng Sundari Mertoatmadjo. Salah seorang anaknya yang dikenal, yaitu Rahadijan Yamin. Muh. Yamin meninggal dunia pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta. Di zaman penjajahan, Muh. Yamin termasuk segelintir orang yang beruntung karena dapat menikmati pendidikan menengah dan tinggi. Lewat pendidikan itulah, ia sempat menyerap kesusastraan asing, khususnya kesusastraan Belanda.Muhammad Yamin adalah salah satu dari banyaknya pahlawan revolusi. Beliau mengambil peran penting dalam tercapainya kemerdekaan Indonesia. Salah satunya adalah ketika beliau menjadi mahasiswa di Jakarta. Saat itu Indonesia sedang dalam era penjajahan Belanda dan Muh. Yamin sudah memulai karier politiknya. Ia mengikuti organisasi Jong Sumatranen Bond dan menyusun ikrah Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II. Muh. Yamin juga yang memperjuangkan dan menetapkan bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia. Hal ini diharapkan sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai alat untuk memicu kemerdekaan rakyat Indonesia. Setelah lulus dan mendapat gelar sarjana hukum, Muh. Yamin masih berperan banyak dalam kemerdekaan. Ia mengikuti organisasi PUTERA yang didirikan Jepang. Selain itu, beliau juga berperan banyak dalam BPUPKI dengan mengusulkan daerah malay dan timor portugis untuk menjadi daerah Indonesia.

Analisis TokohDari sisi potensi, pada dasarnya mahasiswa 3 potensi penting, yaitu hardskill, softskill dan juga idealisme. Dari 3 hal tersebutlah muncul potensi - potensi mahasiswa seperti kritis, solutif dan lain - lain. Muhammad Yamin berhasil juga mencurahkan segala potensi yang dimilikinya pada saat itu. Muh. Yamin yang ketika itu masih seorang mahasiswa, namun ia sadar akan potensi diri sendiri dalam bidang politik, sehingga ia pun ikut terjun dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Muh. Yamin bahkan mau ikut terlibat dalam organisasi Jong Sumatranen Bond, karena sadar bahwa ia memiliki potensi untuk mendukung pembebasan negara ini dari penjajah. Selain itu ia bersama para mahasiswa lainnya juga berusaha dalam menyusun ikrah Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II demi masyarakat dan negara kita. Potensi yang Muh. Yamin miliki telah ia tunjukkan dalam keaktifan beliau dalam organisasi organisasi yang sudah ia ikuti dan peran peran penting yang telah ia lakukan. Dari sisi posisi, pada saat itu mahasiswa merupakan anggota masyarakat intelektual yang idealis dan Muhammad Yamin telah melakukan posisinya dengan tepat. Sebagai golongan akademiah zaman kemerdekaan, Muh. Yamin sadar bahwa Indonesia sedang dijajah maka beliau menyadari perlunya peran mahasiswa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu Muh. Yamin mau ikut serta dalam organisasi Jong Sumatranen Bond yang anggotanya dipenuhi oleh para mahasiswa pula. Selain itu, sebagai mahasiswa atau para pemuda, Muh. Yamin mampu mengajak para pemuda lainnya untuk mau bersama sama menyusun ikrah Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda yang menunjukan bahwa generasi muda Indonesia pada zaman itu ikut mendukung kemerdekaan Indonesia, dan Muh. Yamin telah memanfaatkan posisinya pada zaman itu dengan baik.Dari sisi peran, ada 2 peran utama seorang mahasiswa yaitu harus mampu mendidik generasi muda untuk menjadi generasi penerus bangsa dan mau terjun langsung ke masyarakat sekitar untuk menyelesaikan masalah yang ada sesuai dengan potensi dan posisinya. Muh. Yamin telah melakukan perannya dengan sempurna. Pada saat itu mahasiswa idealnya memiliki peran sebagai agent of change yaitu agen perubahan. Dan hal ini telah terbukti dalam peran besarnya dalam penyusunan Sumpah Pemuda yang memberikan dampak yang besar dalam tercapainya kemerdekaan Indonesia. Juga keterlibatannya ketika mahasiswa dalam organisasi Jong Sumatrenan Bond yang telah menarik perhatian para pemuda dan masyarakat Indonesia untuk ikut memperjuangkan kemerdekaan di Indonesia. Hal itu terlihat dari setelah munculnya Jong Sumatrenan Bond ini, banyak bermunculan juga organisasi organisasi Jong lainnya di berbagai daerah di Indonesia.

Opini dan SaranMenurut saya, Muh. Yamin telah menunjukkan semangat kemahasiswaan dengan kemauan untuk ikut terlibat dalam kemerdekaan negara sejak mahasiswa. Ia tidak ragu untuk ikut dalam organisasi politik, mengajak dan ikut berjuang menyusun Sumpah Pemuda. Setelah lulus pun, Muh. Yamin masih melibatkan diri dalam berbagai organisasi untuk bisa membebaskan negara ini dari penjajahan. Profil beliau sangat sesuai dengan gambaran mahasiswa yang ideal dimana beliau berhasil memaksimalkan potensi dan menyadari posisi serta peran mahasiswa dan tak pernah gentar untuk berjuang. Saran saya adalah kita harus bisa mencontoh rasa peduli dan keinginan Muh. Yamin untuk membantu orang banyak sejak dini. Kebanyakan pemuda pemudi zaman sekarang selalu hanya mementingkan kebutuhan diri sendiri atau pihak pihak tertentu. Padahal kita sebagai mahasiswa memiliki peran dan pengaruh besar bagi kesejahteraan masyarakat luas. Apabila rasa peduli dan keinginan untuk menyejahterakan masyarakat telah timbul dalam diri kita masing masing sejak dini, seperti pada Muh. Yamin, maka saya yakin tidak lama lagi negara kita pasti akan maju.