analisis tinggi tanggul ekonomis sebagai...

12
ANALISIS TINGGI TANGGUL EKONOMIS SEBAGAI BANGUNAN PENGENDALI BANJIR SUNGAI CIRAJA KECAMATAN KARANGPUCUNG KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH Try Maretha Lasmana 1 , Pitojo Tri Juwono 2 , Dian Chandrasasih 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2 Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan Kenanga Indah No 30 Malang 65145 Indonesia [email protected] ABSTRAK Permasalahan yang ditimbulkan oleh banjir dari waktu ke waktu semakin meningkat dan memerlukan perhatian serta usaha dalam pengendaliannya. Pembangunan tanggul sebagai bangunan pengendali banjir menjadi salah satu cara mengatasi permasalahan banjir. Salah satu aspek dalam perencanaan tanggul sebagai bangunan pengendali banjir yaitu biaya pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan beberapa analisis yang komprehensif untuk mengetahui tanggul yang terekonomis. Dalam kajian ini, perhitungan debit banjir rancangan menggunakan Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu dengan debit sebesar 322.088m 3 /detik dan Hidrograf Satuan Sintetis Snyder dengan debit sebesar 305.987m 3 /detik. Penentuan tinggi tanggul didapat dari penentuan tinggi muka air banjir menggunakan aplikasi HEC- RAS, direncanakan 2 alternatif perencanaan yaitu alternatif I pada keadaan sungai asli (tinggi tanggul 2m) dan alternatif II pada kondisi setelah sungai dinormalisasi dengan pengerukan (tinggi tanggul 1.7m). Kedua alternatif tersebut dihitung keamanannya menggunakan rumus Fellenius dengan factor aman 1.792 dan 1.507, dan Bishop dengan factor aman 1.606 dan 1.441. Biaya total dari pembangunan tanggul alternatif I sebesar Rp25,127,256,362.840 dan alternatif II sebesar Rp.19,659,485,398.600. Analisa ekonomi dilakukan hanya pada alternatif II karena memiliki biaya terendah. Net Present Value (NPV) sebesar Rp.24,875,062,601.00, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1.70, dan Internal Rate Of Return (IRR) sebesar 18.91%. Kata kunci: Tanggul, Debit Banjir Rancangan, , Aplikasi HEC-RAS, Analisa Ekonomi. ABSTRACT The problems caused by the flooding from time to time is increasing and requires attention and effort to control it. Construction of embankments as flood controling structure to be one way to overcome the problem of flood. One of the aspect to design the structure of embankments as flood controling is the cost of embankment. Therefore, it takes some comprehensive analysis to determine the economic embankment. In this study, the calculation of design flood discharge using hydrograph of Unit Synthetic Nakayasu with a debit of 322.088m 3 /sec and hydrograph of Unit Synthetic Snyder with debit of 305.987m 3 /sec, the determination of high embankment obtained from determining the water level of the flood using application of HEC-RAS, planned two alternative, there are alternative I in river situation original (high of embankment 2m) and alternative II after river conditions normalized with dredging (high of embankment 1.7m). Both of these alternatives are calculated safety factor by Fellenius method with Fs 1.792 and 1.507 and by Bishop method with Fs 1.606 and 1.441. The total costs of the embankment construction are Rp25,127,256,362.840 for alternative I and Rp.19,659,485,398.600 for alternative II. Economic analysis is only calculated for alternative II because it has the lowest cost. Net

Upload: lamliem

Post on 11-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ANALISIS TINGGI TANGGUL EKONOMIS SEBAGAI BANGUNAN

PENGENDALI BANJIR SUNGAI CIRAJA KECAMATAN

KARANGPUCUNG KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA

TENGAH

Try Maretha Lasmana1, Pitojo Tri Juwono2, Dian Chandrasasih2

1Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia

Jalan Kenanga Indah No 30 Malang 65145 Indonesia

[email protected]

ABSTRAK

Permasalahan yang ditimbulkan oleh banjir dari waktu ke waktu semakin meningkat dan

memerlukan perhatian serta usaha dalam pengendaliannya. Pembangunan tanggul sebagai

bangunan pengendali banjir menjadi salah satu cara mengatasi permasalahan banjir. Salah

satu aspek dalam perencanaan tanggul sebagai bangunan pengendali banjir yaitu biaya

pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan beberapa analisis yang komprehensif untuk

mengetahui tanggul yang terekonomis. Dalam kajian ini, perhitungan debit banjir rancangan

menggunakan Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu dengan debit sebesar 322.088m3/detik

dan Hidrograf Satuan Sintetis Snyder dengan debit sebesar 305.987m3/detik. Penentuan

tinggi tanggul didapat dari penentuan tinggi muka air banjir menggunakan aplikasi HEC-

RAS, direncanakan 2 alternatif perencanaan yaitu alternatif I pada keadaan sungai asli (tinggi

tanggul 2m) dan alternatif II pada kondisi setelah sungai dinormalisasi dengan pengerukan

(tinggi tanggul 1.7m). Kedua alternatif tersebut dihitung keamanannya menggunakan rumus

Fellenius dengan factor aman 1.792 dan 1.507, dan Bishop dengan factor aman 1.606 dan

1.441. Biaya total dari pembangunan tanggul alternatif I sebesar Rp25,127,256,362.840 dan

alternatif II sebesar Rp.19,659,485,398.600. Analisa ekonomi dilakukan hanya pada

alternatif II karena memiliki biaya terendah. Net Present Value (NPV) sebesar

Rp.24,875,062,601.00, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1.70, dan Internal Rate Of Return

(IRR) sebesar 18.91%.

Kata kunci: Tanggul, Debit Banjir Rancangan, , Aplikasi HEC-RAS, Analisa Ekonomi.

ABSTRACT

The problems caused by the flooding from time to time is increasing and requires attention

and effort to control it. Construction of embankments as flood controling structure to be one

way to overcome the problem of flood. One of the aspect to design the structure of

embankments as flood controling is the cost of embankment. Therefore, it takes some

comprehensive analysis to determine the economic embankment. In this study, the

calculation of design flood discharge using hydrograph of Unit Synthetic Nakayasu with a

debit of 322.088m3/sec and hydrograph of Unit Synthetic Snyder with debit of

305.987m3/sec, the determination of high embankment obtained from determining the water

level of the flood using application of HEC-RAS, planned two alternative, there are

alternative I in river situation original (high of embankment 2m) and alternative II after river

conditions normalized with dredging (high of embankment 1.7m). Both of these alternatives

are calculated safety factor by Fellenius method with Fs 1.792 and 1.507 and by Bishop

method with Fs 1.606 and 1.441. The total costs of the embankment construction are

Rp25,127,256,362.840 for alternative I and Rp.19,659,485,398.600 for alternative II.

Economic analysis is only calculated for alternative II because it has the lowest cost. Net

Present Value (NPV) of Rp.24,875,062,601.00, Benefit Cost Ratio (BCR) at 1.70, and an

Internal Rate Of Return (IRR) of 18.91%.

Keywords: Embankment, design flood discharge, HEC-RAS applications, Economic

Analysis

1. PENDAHULUAN

Persoalan yang ditimbulkan oleh

banjir dari waktu ke waktu semakin

meningkat dan memerlukan perhatian serta

usaha untuk pengendaliannya.

Sungai Ciraja yang mempunyai

panjang 15,53km, secara administratif

masuk wilayah Kecamatan Karangpucung

Kabupaten Cilacap, sungai ini bermuara ke

Sungai Cikawung. Pada setiap musim

penghujan selalu terjadi luapan Sungai

Ciraja sehingga menggenangi persawahan

dan permukiman di Desa Pangaweran dan

sekitarnya pada wilayah Kecamatan

Karangpucung dikarenakan Catchment

Area yang merupakan persawahan

mempunyai kemiringan relatif datar, bagian

hulu dari Sungai Ciraja berpindah – pindah

(meandering), dan adanya beberapa titik

longsoran di daerah Sungai Ciraja.

Salah satu kejadian banjir yang

mengakibatkan kerugian yang cukup besar

terjadi pada bulan Februari 2009 dengan

tinggi genangan ±60cm yang

mengakibatkan 1 rumah roboh, 204 rumah

mengalami rusak berat, 116ha sawah dan 67

kolam ikan rusak. Tidak hanya itu, banjir

juga mengakibatkan jalan aspal sepanjang

5,40km rusak berat.

Ditinjau dari hal tersebut, perlu

direncanakan bangunan pengendali banjir

yang dalam hal ini yaitu perencanaan

tanggul dengan beberapa alternatif

perencanaan. Pembangunan bangunan

pengendali banjir ini membutuhkan biaya

yang tidak sedikit, maka dari itu diperlukan

analisis ekonomi sehingga dapat

direkomendasikan bangunan pengendali

banjir yang ekonomis berdasarkan alternatif

perencanaan.

Manfaat dari studi ini adalah

memberikan sumbangan pemikiran pada

pihak terkait untuk penetapan tinggi tanggul

yang ekonomis pada proyek pembangunan

bangunan pengendali banjir sungai Ciraja.

Adapun tujuan dari studi ini adalah

menentukan besar debit rancangan kala

ulang 25 tahun (Q25), menentukan tinggi

tanggul yang paling ekonomis untuk

dibangun berdasarkan alternatif

perencanaan dan menentukan kelayakan

ekonomi dari tanggul yang akan dibangun

berdasarkan alternatif perencanaan.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hujan Rerata Daerah

Curah hujan yang diperlukan untuk

penyusunan suatu rancangan pemanfaatan

air dan rancangan pengendalian banjir

adalah curah hujan rata-rata diseluruh

daerah yang bersangkutan, bukan curah

hujan pada suatu titik tertentu. Curah hujan

ini disebut curah hujan daerah yang

dinyatakan dalam milimeter (Sosrodarsono,

1987:27)

Terdapat tiga cara yang digunakan

untuk menghitung curah hujan daerah (Sri

Harto, 1987:13), yaitu :

1. Cara rata-rata hitung

2. Cara poligon Thiessen

3. Cara garis-garis Isohyet

2.2 Hujan Rancangan dengan

Menggunakan Metode Gumbel dan

Log Pearson Type III

1. Metode Gumbel

Tahapan untuk menghitung hujan

rancangan maksimum dengan metode

Gumbel adalah sebagai berikut :

1. Mengurutkan data tinggi hujan dari

yang terbesar hingga yang terkecil

2. Mencari rerata dari semua data yang ada

3. Menghitung R-R rerata kemudian

dikuadratkan

4. Menghitung rerata dari hasil no. 3

5. Menghitung standar deviasi dengan cara

akar dari hasil no. 4

6. Mencari Yn dan Sn dari tabel gumbel

7. Dari kala ulang yang diketahui, mencari

Yt pada tabel Gumbel

8. Menghitung nilai faktor frekuensi (K),

Sn

YnYtK

9. Menghitung hujan rancangan dengan

rumus 𝑅 𝑟𝑎𝑛𝑐𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑅 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 + 𝑆𝐷. 𝐾

2. Metode Log Person Type III

Tahapan untuk menghitung hujan

rancangan maksimum dengan metode Log

Pearson Type III adalah sebagai berikut :

1. Hujan harian maksimum diubah dalam

bentuk logaritma.

2. Menghitung harga logaritma rata-rata

dengan rumus : n

LogxiLogx

3. Menghitung harga simpangan baku

dengan rumus :

1

)(2

n

LogxLogxiSi

4. Menghitung harga koefisien

kemiringan dengan rumus :

Sinn

LogxLogxinCs

321

5. Menghitung logaritma hujan rancangan

dengan kala ulang tertentu dengan

rumus :

SiGLogxLogRt .

6. Menghitung antilog Rt untuk

mendapatkan curah hujan rancangan

dengan kala ulang tertentu atau dengan

membaca grafik pengeplotan Rt lawan

peluang di kertas logaritma.

2.3 Uji Kesesuaian Distribusi

1. Uji Chi Square

Dari hasil pembacaan grafik

pengeplotan data curah hujan pada kertas

probabilitas logaritma, didapat perbedaan

antara distribusi teoritis dan empirisnya

pada sumbu vertikal yang merupakan data

curah hujan rancangan. Langkah-

langkahnya adalah :

a. Menghitung selisih data curah hujan

hasil perhitungan (Xt) dengan nilai data

curah hujan hasil pengamatan (Xe).

b. Selisih tersebut dikuadratkan lalu dibagi

nilai tiap tahunnya kemudian

dijumlahkan untuk beberapa tahun.

Nilai ini disebut X2 hit.

c. Harga X2hit dibandingkan dengan harga

X2Cr dari tabel Chi Kuadrat dengan

dan jumlah data (n) tertentu. Apabila

X2hit < X2Cr maka hipotesa distribusi

dapat diterima.

2. Uji Smirnov-Kolmogorov

Dari hasil pembacaan grafik

pengeplotan data curah hujan pada kertas

probabilitas logaritma, didapat perbedaan

antara distribusi teoritis dan empirisnya

pada sumbu horisontal yang merupakan

data probabilitas. Selisih ini dicari yang

maksimum yang disebut maks. Uji

Smirnov-Kolmogorov ini akan

membandingkan hargamaks dengan suatu

harga kritis yang ditentukan berdasarkan

jumlah data dan batas nilai simpangan data.

Bila maks < kritis, hipotesa tersebut

dapat diterima.

2.4 Intensitas Hujan dan Waktu

Konsentrasi

Intensitas hujan didefinisikan sebagai

tinggi curah hujan persatuan waktu. Untuk

mendapatkan intensitas hujan selama waktu

konsentrasi digunakan rumus Mononobe

(Imam Subarkah, 1980:20), sebagai berikut: 3/2

24

24

24

Tc

RI

dengan :

I= intensitas hujan selama waktu

konsentrasi (mm/jam)

R24= curah hujan maksimum harian alam 24

jam (mm)

Tc= waktu konsentrasi

Waktu konsentrasi dihitung dengan

teoritis, tetapi karena daerah pertanian yang

diukur secara langsung tidak terlalu besar,

maka besarnya waktu konsentrasi dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

77,0

0195,0

s

LsTc menit

Dengan :

L = panjang saluran (m)

S = kemiringan rerata saluran

2.5 Kala Ulang Banjir Rancangan Tabel 1 Kala Ulang Banjir Rancangan Untuk Bangunan Di

Sungai

Jenis Bangunan

Kala Ulang

Banjir

Rancangan

Bendungan urugan tanah/batu

(eart/rockfill dam) 1000

Bendungan beton/batu kali (concrete

dam/masonry) 500 - 1000

Bendung (weir) 50 - 100

Saluran pengelak banjir (flood diversion

conal) 25 - 50

Tanggul sungai 10 - 25

Drainasi saluran di sawah/pemukiman 5 - 10

Sumber: Ir. Suwanto, M. MS. Diktat Morfologi Sungai

2.6 Hidrograf Satuan Sintetik

Nakayasu dan Hidrograf Satuan

Sintetik Snyder

1. Hidrograf satuan sintetis Nakayasu

Penggunaan metode ini memerlukan

beberapa karakteristik parameter daerah

alirannya, seperti :

a) Tenggang waktu dari permukaan hujan

sampai puncak hidrograf (time of peak)

b) Tenggang waktu dari titik berat hujan

sampai titik berat hidrograf (time lag)

c) Tenggang waktu hidrograf (time base

of hydrograph)

d) Luas daerah aliran sungai

e) Panjang alur sungai utama terpanjang

(length of the longest channel)

Rumus dari hidrograf satuan

Nakayasu adalah: )3,0(6,3

.

3,0TTp

RoCAQp

dengan :

Qp = debit puncak banjir (m3/dt)

Ro = hujan satuan (mm)

Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan

sampai puncak banjir (jam)

T0,3 = waktu yang diperlukan oleh

penurunan debit, dari puncak sampai 30%

dari debit puncak (jam)

CA = luas daerah pengaliran sampai outlet

(km2)

Untuk menentukan Tp dan T0,3

digunakan pendekatan rumus sebagai

berikut:

Tp = tg + 0,8 tr

T0,3 = α tg

Tr = 0,5 tg sampai tg

tg adalah time lag yaitu waktu antara hujan

sampai debit puncak banjir (jam). Tg

dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:

sungai dengan panjang alur L > 15

km : tg =0,4 + 0,058 L

sungai dengan panjang alur L < 15

km : tg = 0,21 L0,7

Perhitungan T0,3 menggunakan ketentuan:

α = 2 pada daerah pengaliran biasa

α = 1,5 pada bagian naik hidrograf lambat,

dan turun cepat

α = 3 pada bagian naik hidrograf cepat,

dan turun lambat

Pada waku naik : 0 < t < Tp

Qa = (t/Tp)2,4

dimana Qa adalah limpasan sebelum

mencapai debit puncak (m3/dt)

Pada kurva turun (decreasing limb)

a. selang nilai : 0 ≤ t ≤ (Tp +

T0,3)

Qd1 =

3,03,0.T

Tpt

Qp

b. selang nilai : (Tp + T0,3) ≤ t

≤ (Tp + T0,3 + 1,5 T0,3)

Qd2 =

3,0

3,0

5,1

5,0

3,0.T

TTpt

Qp

c. selang nilai : t > (Tp + T0,3

+ 1,5 T0,3)

Qd3 =

3,0

3,0

2

5,1

3,0.T

TTpt

Qp

2. Hidrograf satuan sintetis Snyder

Ditentukan secara cukup baik dengan

tinggi d = 1 cm, dan dengan ketiga unsur

yang lain, yaitu Qp (m3/detik), Tb serta tr

(jam).

Tb tp

I tr

t Qp

t

Unsur hidrograf tersebut

dihubungkan dengan:

A = luas daerah pengaliran (km2)

L = panjang aliran utama (km)

Lc = jarak antara titik berat daerah

pengaliran dengan pelepasan (outlet)

yang diukur sepanjang aliran utama.

Dengan unsur-unsur tersebut di atas,

Snyder membuat rumus-rumus sebagai

berikut:

tp = Ct (L Lc)0,3

tr = tp/5.5

Qp = 2,78.Cp.A/tp

tb = 72 +3tp/24

Koefisien-koefisien Ct dan Cp harus

ditentukan secara empiris, karena besarnya

berubah-ubah antara daerah yang satu

dengan daerah yang lain. Besarnya Ct=

0,75–3,00, sedangkan besarnya Cp= 0,9-1,4

.

HSS Snyder ini telah digunakan pada

perbaikan sungai Citandui di Jawa Barat.

Rumus Snyder di Indonesia mengalami

perubahan :

1. Pada rumus tp pangkat diganti ”n”

2. tr diganti te, tr =1 jam

te = 5,5

tp

3. Hubungan te, tp, tr dan Tp

te > tr maka tp’= tp (te - tr)

Tp = tp’ + 0,5

te < tr maka Tp = tp + 0,5

4. qp = 0,278 Cp/Tp maka Qp = q.p.A

Rumus Snyder diatas hanya

mendapatkan Tp,Tb dan Qp. Untuk

mendapatkan hidrograf digunakan

lengkung Alexejev

1. Q = f (t)

2. y = Q / Qp dan x = t/Tp

3. y =

x

xa

21

10

a = 1,32 λ2 + 0,15 λ + 0,045

λ = h = 1 mm

2.7 HEC RAS Dalam Analisa Potensi

Banjir

Dalam permasalahan banjir hal utama

yang harus diketahui adalah sampai setinggi

mana profil muka air yang dihasilkan oleh

debit banjir sehingga dapat menggenangi

daerah di sekitar sungai tersebut. Maka dari

itu dengan menggunakan program HEC-

RAS dapat diprediksi sampai setinggi mana

profil muka air banjir yang terjadi. Hasil

daripada prediksi tersebut dapat

ditampilkan menurut periode ulang banjir

tahunan baik itu Q25 sampai Q100 yang

terjadi sepanjang daerah aliran sungai baik

itu di badan sungai, bantaran sungai bagian

kiri dan kanan, sampai daerah dataran tinggi

yaitu daerah pemukiman dan fasilitas-

fasilitas infrastruktur yang ada disekitar

sungai.

2.8 Tanggul

Tanggul di sepanjang sungai adalah

salah satu bangunan yang paling utama dan

paling penting dalam usaha melindungi

kehidupan dan harta benda masyarakat

terhadap genangan – genangan yang

disebabkan oleh banjir. Tanggul dibangun

terutama dengan kontruksi urugan tanah,

karena tanggul merupakan bangunan

menerus yang sangat panjang serta

membutuhkan bahan urugan yang

volumenya sangat besar

(Sosrodarsono,1985:83).

Pada setiap perencanaan tanggul,

kriteria-kriteria sebagai berikut harus

terpenuhi:

1. Tubuh tanggul harus kuat menerima

tekanan air

2. Tubuh tanggul harus cukup stabil

3. Tubuh tanggul harus cukup tingginya

Tabel 2 Hubungan antara Debit Banjir

Rencana dengan Tinggi Jagaan

No Debit Banjir Rencana

(m3/detik)

Jagaan

(m)

1 Kurang dari 200 0.6

2 200 – 500 0.8

3 500 – 2000 1

4 2000 – 5000 1.2

5 5000 – 1000 1.5

No Debit Banjir Rencana

(m3/detik)

Jagaan

(m)

6 1000 atau lebih 2

Sumber : Sosrodarsono (1995:88)

Tabel 3 Lebar Standar Mercu Tanggul

No Debit Banjir Rencana

(m3/detik)

Lebar Atas

(m)

1 Kurang dari 200 2

2 200 – 500 3

3 500 – 2000 4

4 2000 – 5000 5

5 5000 – 1000 6

6 1000 atau lebih 7

Sumber : Sosrodarsono (1995:88)

2.9 Stabilitas Lereng Metode Fellenius

dan Metode Bishop

1. Metode Feleenius

M

M

d

rFs

Nilai faktor aman yaitu :

F < 1,07 ( lereng labil, sering terjadi

longsor)

1,07 < F < 1,25 ( lereng kritis, longsor

pernah terjadi )

F > 1,25( lereng stabil, longsor jarang

terjadi)

2. Metode Bishop

n

pn

n

n

pn

n n

nn

W

mWcb

Fs

sin

1)tan(

1

1 )(

2.10 Biaya dan Manfaat Biaya

1. Biaya

Menurut Kuiper (1971) dalam Robert

J. Kodoatie biaya dikelompokkan menjadi

dua, yaitu biaya modal (capital cost) dan

biaya tahunan (annual cost).

2. Manfaat (Benefit)

Manfaat suatu proyek terdiri dari

keuntungan langsung (direct benefit) dan

keuntungan tidak langsung (indirect

benefit), disamping itu, dikenal pula

keuntungan yang tidak dapat diukur dengan

uang (intangible benefit) dan keuntungan

yang dapat diukur dengan uang (tangible

benefit). Manfaat dari proyek terdiri dari

(Suyanto, 2001:65 ).

2.11 Analisa Ekonomi

1. Net Present Value (NPV) NPV adalah selisih antara manfaat

dengan biaya yang telah di present value kan.

Kriteria ini mengatakan bahwa proyek akan

dipilih jika NPV > 0. Dengan demikian, jika

suatu proyek mempunyai nilai NPV < 0,

maka tidak akan dipilih atau tidak layak untuk

dijalankan. Nilai NPV dapat dicari dengan

menggunakan persamaan.

Selisih Biaya dan Manfaat = Nilai Sekarang

dari Manfaat – Nilai Sekarang dari Biaya.

2. Benefit Cost Ratio (BCR) Metode BCR memberikan penekanan

terhadap nilai perbandingan antara aspek

manfaat (benefit) yang akan diperoleh dengan

aspek biaya dan kerugian yang akan

ditanggung (cost) dengan adanya investasi

tersebut (Giatman, 2007).

Perbandingan manfaat dan biaya

merupakan parameter untuk analisis

ekonomi, guna mengetahui apakah proyek itu

menguntungkan atau tidak. Secara umum

rumus perbandingan antara manfaat dengan

biaya adalah (Giatman, 2007):

𝑩𝑪𝑹 =𝑷𝑽 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕

𝑷𝑽 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒃𝒊𝒂𝒚𝒂

Apabila harga B/C lebih dari 1, maka

proyek layak dikerjakan. Sebaliknya proyek

tidak layak apabila B/C kurang dari 1.

3. Internal Rate Of Return (IRR) Tingkat Pengembalian Bunga (internal

rate of return) merupakan tingkat suku bunga

yang membuat manfaat dan biaya mempunyai

nilai yang sama B-C= 0 atau tingkat suku

bunga yang membuat B/C= 1.

Apabila biaya dan manfaat tahunan konstan

perhitungan IRR dapat dilakukan dengan

dasar tahunan, tapi apabila tidak konstan

dapat dilakukan dengan dasar nilai coba-coba

(trial and error). Perhitungan IRR ini

dilakukan dengan mencari nilai discount rate

sehingga nilai present value manfaat sama

dengan nilai present value biaya, atau nilai

NPV = 0. Apabila discount rate yang berlaku

lebih besar dari nilai IRR, maka proyek

tersebut menguntungkan, namun apabila

discount rate sama dengan nilai IRR maka

proyek tersebut dikatakan impas.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Tahapan pengerjaan studi ini dapat

dilihat pada diagram alir berikut:

Gambar 1 Diagram Alir Penyelesaian

Skripsi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Curah Hujan Rerata Daerah

Metode Rata – Rata Hitung

(Aritmatic Mean)

Tabel 4 Curah Hujan Rerata Daerah

No

Kejadian

Stasiun Hujan Hujan

Harian

Rata-

rata

Hujan

Maksimum

Harian

Rata-rata Cimanggu Lumbir

Tahun Tanggal Bulan (mm) (mm) (mm) (mm)

1 2004

7 Nopember 122 97 109.500 109.500

6 Nopember 9 150 79.500

2 2005

22 Januari 118 0 59.000 74.000

31 Oktober 0 148 74.000

3 2006 28 Desember 93 50 71.500

132.000 7 Juni 4 260 132.000

4 2007

21 Oktober 89 70 79.500 94.500

25 Desember 57 132 94.500

5 2008

21 Januari 79 0 39.500

88.500 10 Maret 1 176 88.500

6 2009

31 Januari 200 46 123.000

123.000

8 Januari 1 150 75.500

7 2010

30 Oktober 255 0 127.500

127.500

18 Januari 23 175 99.000

No

Kejadian

Stasiun Hujan Hujan

Harian

Rata-

rata

Hujan

Maksimum

Harian

Rata-rata Cimanggu Lumbir

Tahun Tanggal Bulan (mm) (mm) (mm) (mm)

8 2011

26 April 141 11 76.000

78.500

4 Februari 17 140 78.500

9 2012

11 April 198 24 111.000

111.000

20 Oktober 18 146 82.000

10 2013

4 Juli 127 109 118.000

118.000

24 Januari 11 109 60.000

Sumber: Hasil Perhitungan

4.2 Curah Hujan Rancangan Metode

Gumbel dan Log Person Type III

Tabel 5 Perbandingan Hujan Rancangan

Metode Gumbel dan Log Person Type III

Tr

X rancangan

Gumbel Log Person Type

III

2 103.638 105.708

5 128.247 123.678

10 144.541 132.907

25 165.128 142.462

50 180.401 148.433

100 195.561 153.640

200 210.665 158.235

1000 245.654 167.281

Sumber: Hasil Perhitungan

4.3 Uji Kesesuaian Distribusi

Frekuensi Metode Smirnov

Kolmogorov dan Chi-Square

1. Gumbel

Tabel 6 Hasil Uji Smirnov Kolmogorof

Terhadap Distribusi Gumbel

No a

D

critis

D

maks Keterangan

(%)

1 0.01 0.486 0.277 D maks < D cr' diterima

2 0.05 0.409 0.277 D maks < D cr' diterima

Sumber: Hasil Perhitungan

Untuk = 5% diperoleh nilai x2tabel :

3,841 sedangkan nilai x2hitung : 1.0

Sehingga x2hitung < x2

tabel maka

Hipotesa Gumbel Diterima.

Untuk = 1% diperoleh nilai x2tabel :

6,635 Sedangkan nilai x2hitung : 1.0

Sehingga x2hitung < x2

tabel maka

Hipotesa Gumbel Diterima.

Gambar 2 Long Section Sungai Ciraja

2. Log Person Type III

Tabel 7 Hasil Uji Smirnov Kolmogorof

Terhadap Distribusi Log Pearson III

No a

D

critis D maks Keterangan

(%)

1 0.01 0.486 0.224 D maks < D cr' Diterima

2 0.05 0.409 0.224 D maks < D cr' diterima

Sumber: Hasil Perhitungan

Untuk = 5% diperoleh nilai x2tabel :

- sedangkan nilai x2hitung : 2.500

Sehingga x2hitung > x2

tabel maka

Hipotesa Log Pearson Tidak

Diterima.

Untuk = 1% diperoleh nilai x2tabel :

- Sedangkan nilai x2hitung :2.500.

Sehingga x2hitung > x2

tabel maka

Hipotesa Log Pearson Tidak

Diterima.

4.4 Curah Hujan Netto jam – jaman

Metode Mononobe

Tabel 8 Perhitungan Distribusi Hujan Jam-

Jaman Dengan Metode Mononobe

No Jam

Ke Nisbah

Hujan Jam-

Jaman

% 25th

1 1.0 55.032 48.127

2 2.0 14.304 12.509

3 3.0 10.034 8.775

4 4.0 7.988 6.986

5 5.0 6.746 5.899

6 6.0 5.896 5.157

Curah Hujan

Rancangan 165.128

No Jam

Ke Nisbah

Hujan Jam-

Jaman

% 25th

Koefisien pengaliran 0.530

Hujan Efektif 87.452

Sumber: Hasil Perhitungan

4.5 Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu

dan Hidrograf Satuan Sintetis

Snyder Tabel 9 Perbandingan Perhitungan Debit Banjir

Rancangan Metode Nakayasu dan Snyder

Tr Debit Puncak (m3/detik)

(Kala Ulang) Nakayasu Snyder

25 th 322.088 305.987

Sumber: Hasil Perhitungan

Dari tabel diatas, yang digunakan

sebagai debit banjir rancangan untuk

perhitungan selanjutnya yaitu debit dari

etode Nakayasu karena memiliki nilai debit

banjir rancangan terbesar.

4.6 Analisa Program HEC-RAS

Dari hasil running HEC-RAS dengan

debit 25 tahun pada penampang sungai asli

dan yang di normalisai/pengerukan,

diketahui ketinggian muka air dan tinggi

limpasan muka air sungai Ciraja.

Patok yang mengalami

luapan/overflow yaitu P10, P13, P14, P16,

P41, P42, P49-P52, P62, P75, P76, P78-

P80, P83-P85, P87-P89, sepanjang

7,617.280 m seperti terlihat pada gambar

MUKA AIR BANJIR

ELEVASI DASAR SUNGAI

ELEVASI TEBING KANAN

ELEVASI TEBING KIRI

JARAK PROFIL (m)

NOMOR PROFIL CKW.1

32.7

936

.79

37.4

20.

00

P.1P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 P.7 P.8P.9 P.10 P.11 P.12 P.13 P.14 P.15 P.16 P.17 P.18 P.19P.20 P.21 P.22P.23P.24 P.25 P.26 P.27 P.28 P.29 P.30 P.31 P.32 P.33 P.34 P.35 P.36 P.37 P.38 P.39 P.40 P.41 P.42 P.43 P.44 P.45 P.46 P.47 P.48 P.49 P.50 P.51 P52 P.53 P.54 P.55 P.56 P.57 P.58 P.59 P.60 P.61 P.62 P.63 P.64 P.65 P.66 P.67 P.68 P.69 P.70 P.71 P.72 P.73 P.74 P.75 P.76 P.77 P.78 P.79 P.80 P.81 P.82 P.83 P.84 P.85 P.86 P.87 P.88 P.89 P.90 P.91 P.92 P.93 P.94 P.95 P.96 P.97 P.98 P.99 P.100 P.101

30

40

50

60

70

80

90

100

35.2

1

33.3

440

.32

38.8

414

9.83

36.2

133

.25

40.6

536

.95

45.8

936

.40

33.0

136

.97

36.9

864

.46

36.8

3

33.6

337

.30

37.3

322

4.39

37.1

2

33.2

137

.74

37.3

910

4.18

37.2

9

34.0

637

.56

37.6

619

6.48

37.3

9

34.1

737

.85

37.9

419

9.56

37.5

7

34.4

238

.21

38.2

558

.28

37.9

334

.64

40.5

038

.19

41.8

637

.50

34.4

638

.23

37.7

615

4.62

39.3

6

34.7

440

.74

39.5

320

3.53

38.7

8

34.7

242

.73

40.0

512

4.46

38.9

1

35.2

238

.69

38.6

663

.75

39.0

635

.15

38.9

638

.72

214.

9139

.24

35.3

339

.90

45.3

392

.29

39.2

5

35.5

139

.04

38.8

911

4.02

39.5

5

35.7

739

.70

38.8

916

0.91

39.5

6

35.5

840

.10

40.0

010

1.28

39.6

4

36.1

140

.33

40.1

740

.55

39.7

935

.85

40.1

341

.08

106.

6739

.93

36.2

640

.50

40.4

514

7.53

40.1

8

36.5

040

.45

40.5

017

1.70

40.2

636

.47

40.6

442

.49

36.4

340

.31

36.5

140

.55

40.5

958

.93

40.3

536

.92

40.6

140

.80

101.

4840

.43

37.1

640

.88

40.8

997

.70

40.6

0

37.4

040

.98

41.6

914

5.50

40.8

6

37.2

941

.10

42.1

714

2.32

40.8

8

37.6

141

.29

42.7

449

.97

40.9

437

.69

42.6

441

.97

145.

5141

.12

38.2

942

.63

42.3

411

4.80

41.6

4

38.4

142

.95

43.4

512

8.74

41.7

6

38.5

942

.91

42.1

314

1.93

41.9

5

38.6

342

.33

43.5

096

.96

42.0

338

.95

42.6

246

.32

100.

0542

.27

39.3

143

.57

42.8

314

1.53

42.3

6

39.4

643

.21

43.1

115

3.74

42.8

8

39.5

543

.56

43.6

019

8.28

43.2

9

40.1

643

.69

43.6

914

1.84

43.3

8

40.2

746

.11

43.8

916

0.50

43.4

5

40.5

443

.41

42.6

515

2.02

43.7

1

40.9

943

.51

43.2

115

4.42

43.8

1

41.1

144

.30

44.2

714

2.56

43.8

3

41.7

144

,21

44.5

944

.84

44.0

0

41.7

044

.61

44.8

620

4.93

44.5

8

41.7

845

.61

47.6

920

5.83

44.9

1

42.6

545

.70

49.7

020

4.97

45.2

7

42.9

446

.81

45.9

915

7.82

45.7

2

43.4

344

.62

44.6

520

8.18

46.0

6

43.9

945

.34

45.2

719

2.38

46.1

2

44.4

245

.93

46.2

021

4.82

46.6

9

44.7

146

.25

45.4

019

3.07

47.2

3

45.1

548

.30

48.5

120

6.21

47.4

345

.46

48.3

348

.60

52.7

247

.97

45.4

648

.26

48.1

012

2.70

47.9

6

46.1

449

.24

48.9

314

8.60

48.7

0

46.6

849

.75

49.7

919

5.78

48.9

0

46.6

250

.47

52.4

021

1.74

48.9

3

47.3

155

.46

50.1

619

7.39

49.8

2

47.9

351

.32

50.6

414

0.90

50.2

8

47.5

958

.30

51.3

514

7.77

50.8

9

48.9

150

.57

49.9

219

4.19

52.0

3

49.9

852

.89

52.9

514

7.58

52.1

8

50.4

453

.35

53.3

083

.71

52.4

9

50.8

953

.55

53.5

732

6.02

53.3

7

51.9

554

.82

54.9

321

2.63

53.8

0

51.9

354

.80

60.9

984

.88

54.3

7

53.0

855

.20

55.2

011

9.82

55.0

1

53.6

055

.90

55.8

523

5.42

55.6

8

54.4

658

.81

57.0

320

1.79

55.7

0

54.7

057

.03

57.3

014

8.67

56.6

4

55.0

057

.70

57.7

214

6.14

57.6

1

55.8

458

.45

58.0

119

8.42

57.9

0

55.8

959

.41

59.4

020

7.09

58.3

9

58.5

459

.04

59.0

142

.88

59.7

6

58.6

559

.30

59.5

120

6.79

60.4

058

.92

61.3

861

.40

95.4

560

.48

59.4

160

.33

60.0

911

6.97

61.0

3

60.9

061

.79

61.5

519

5.66

61.9

4

62.1

362

.78

62.8

221

7.08

63.1

4

63.0

065

.12

65.1

621

4.56

64.6

9

64.5

766

.10

66.1

016

6.59

65.5

5

65.5

066

.25

66.7

821

3.90

67.0

4

66.8

367

.46

67.3

816

3.12

68.2

6

69.2

069

.60

69.2

023

8.40

70.2

6

69.7

672

.34

72.1

922

0.88

71.4

1

71.1

571

.85

71.8

317

2.93

72.4

0

72.3

573

.33

73.2

315

2.23

73.8

3

73.9

674

.60

74.6

325

1.87

75.3

6

75.8

477

.73

78.2

319

2.77

77.4

5

77.2

279

.46

80.9

522

0.80

78.6

2

78.6

881

.41

80.8

521

8.08

80.6

3

80.2

684

.59

82.6

017

6.57

82.2

3

81.5

384

.62

86.0

316

4.31

83.7

4

81.9

285

.73

91.3

574

.93

85.2

084

.05

88.9

488

.02

126.

0686

.93

86.2

689

.34

90.3

819

8.75

88.3

8

89.0

993

.38

91.5

926

4.25

91.1

0

91.1

693

.97

93.5

516

8.26

92.9

9

92.7

096

.31

96.2

819

9.82

95.8

6

93.1

198

.30

97.5

011

0.52

97.0

6

Elev

asi (

m)

Tebing Kiri

LOKASI:

SUNGAI CIRAJA

KECAMATAN KARANGPUCUNGKABUPATEN CILACAP

JUDUL GAMBAR SKALA

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN

PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

DIRENCANAKAN

Tri Maretha Lasmana

115060401111018

DIPERIKSADOSEN PEMBIMBING I

Dr. Ir. Pitojo Tri Juwono, MT. NIP. 19700721 200012 1 001

Dian Chandrasasi, ST.,MT. NIK. 2011 067 807 022 001

LEGENDA

H 1 : 400

V 1 : 2

Long Section

Sungai Ciraja

Pada Keadaan Asli

(Alternatif I)

DIPERIKSADOSEN PEMBIMBING II

GAMBAR KE

4.3

Tebing Kanan

Dasar Sungai

Muka Air Banjir Q25thn

P.10 P.13 P.14 P.16 P.41 P.42

P.49 P.50 P.51 P52

P.62

P.75 P.76 P.78 P.79 P.80

P.83 P.84 P.85

P.87 P.88 P.89

ELEVASI TANGGUL

40.1

6

39.8

640

.04

40.3

5

44.5

1

44.6

1

46.8

6

46.9

2

47.4

9

48.0

3

52.8

3

60.5

6

61.2

0

61.8

3

62.7

4

63.9

4

67.8

4

69.0

6

71.0

6

73.2

0

74.6

3

76.1

6

71

Gambar 3 Perencanaan Alternatif I (Tanggul pada kondisi sungai asli)

Gambar 4 Perencanaan Alternatif II (Tanggul pada kondisi sudah dilakukan pengerukan/normalisasi)

4.7 Perencanaaan Alternatif I

(Perencanaan Tanggul dengan

Kondisi Sungai Asli)dan Alternatif

II (PerencanaanTanggul +

Normalisasi/Pengerukan Sungai)

Perencanaan tanggul alternatif I pada

P10.

Dasar perencanaan tanggul adalah

sebagai berikut :

1. Debit rencana : 322.088 m3/dt

ELEVASI TANAH ASLI

JARAK (m)

(m)

11.99

37.9

1

14.00

38.1

7

13.00

38.2

2

6.99

38.3

1

3.99

38.2

3

2.53

35.0

0

4.93

34.4

6

7.96

34.9

5

12.27

35.1

6

7.31

37.7

6

17.00

38.1

6

14.00

38.1

2

39.2

4

P.10

CL

10.0010.00

2.00

3.00

2.00

3.00

21

21

ELEVASI TANAH ASLI

JARAK (m)

(m)

11.99

37.9

1

14.00

38.1

7

13.00

38.2

2

6.99

38.3

1

3.99

38.2

3

2.53

35.0

0

4.93

34.4

6

7.96

34.9

5

12.27

35.1

6

7.31

37.7

6

17.00

38.1

6

14.00

38.1

2

10.00

38.1

0

39.2

4

P.10

CL

10.00

38.1

0

TIMBUNAN

GALIAN

LOKASI:

SUNGAI CIRAJA KECAMATANKARANGPUCUNG KABUPATEN CILACAP

JUDUL GAMBAR SKALA

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN

PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

DIRENCANAKAN

Tri Maretha Lasmana 115060401111018

DIPERIKSA DOSEN PEMBIMBING I

Dr. Ir. Pitojo Tri Juwono, MT. NIP. 19700721 200012 1 001

Dian Chandrasasi, ST.,MT. NIK. 2011 067 807 022 001

LEGENDA

1 : 400

KONDISI SUNGAI ASLI P10,

dan

PERENCANAAN ALTERNATIF I

(TANGGULPADA KONDISI SUNGAI

ASLI) P10

DIPERIKSA DOSEN PEMBIMBING II

GAMBAR KE

4.5

39.36

39.36

74

ELEVASI TANAH ASLI

JARAK (m)

(m)

11.99

37.9

1

14.00

38.1

7

13.00

38.2

2

6.99

38.3

1

3.99

38.2

3

2.53

35.0

0

4.93

34.4

6

7.96

34.9

5

12.27

35.1

6

7.31

37.7

6

17.00

38.1

6

14.00

38.1

2

10.00

38.1

0

39.2

4

P.10

CL

ELEVASI TANAH ASLI

JARAK (m)

(m)

11.99

37.9

1

14.00

38.1

7

13.00

38.2

2

6.99

38.3

1

3.99

38.2

3

2.53

35.0

0

4.93

34.4

6

7.96

34.9

5

12.27

35.1

6

7.31

37.7

6

17.00

38.1

6

14.00

38.1

2

39.2

4

P.10

3.00 3.00

10.00 10.00

+34.46

30.00

CL

1.70 1.70

10.00

38.1

0

TIMBUNAN

GALIAN

LOKASI:

SUNGAI CIRAJA KECAMATAN

KARANGPUCUNG KABUPATEN CILACAP

JUDUL GAMBAR SKALA

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN

PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

DIRENCANAKAN

Tri Maretha Lasmana

115060401111018

DIPERIKSA

DOSEN PEMBIMBING I

Dr. Ir. Pitojo Tri Juwono, MT. NIP. 19700721 200012 1 001

Dian Chandrasasi, ST.,MT. NIK. 2011 067 807 022 001

LEGENDA

1 : 400

KONDISI SUNGAI ASLI P10,

dan

PERENCANAAN ALTERNATIF II

(TANGGUL + NORMALISASI) P10

DIPERIKSA

DOSEN PEMBIMBING II

GAMBAR KE

4.6

39.06

39.36

76

2. Bahan : Urugan tanah

3. Tinggi tanggul: 2 m

4. Tinggi jagaan: 0,8 m (tinggi jagaan

standar tanggul dengan debit banjir

rencana 200 – 500 m3/dt adalah 0,8 m)

(Sosrodarsono Suyono, 1985:90)

5. Lebar atas: 3 m (Lebar standar atas

tanggul dengan debit banjir rencana <

500 m3/dt adalah 3 m) (Sosrodarsono

Suyono, 1985:90)

6. Kemiringan lereng : 1 : 2 (Kemiringan

lereng tanggul direncanakan 1:2 agar

tanggul aman karena bahan dari tanggul

adalah urugan tanah)

Perencanaan tanggul alternatif II pada

P10.

Dasar perencanaan tanggul setelah

pengerukan adalah sebagai berikut :

1. Debit rencana: 322.088 m3/dt (Q 25

tahun)

2. Bahan : Urugan tanah

3. Tinggi tanggul: 1,7 m

4. Tinggi jagaan: 0,8 m (tinggi jagaan

standar tanggul dengan debit banjir

rencana 200 – 500 m3/dt adalah 0,8 m)

(Sosrodarsono Suyono, 1985:90)

5. Lebar atas: 3 m (Lebar standar atas

tanggul dengan debit banjir rencana <

500 m3/dt adalah 3 m) (Sosrodarsono

Suyono, 1985:90)

6. Kemiringan lereng : 1 : 2 (Kemiringan

lereng tanggul direncanakan 1:2 agar

tanggul aman karena bahan dari tanggul

adalah urugan tanah)

4.8 Stabilitas Tanggul Alternatif I dan

Alternatif II Metode Fellenius dan

Metode Bishop

Tabel 10 Faktor Aman Metode Fellenius

dan Metode Bishop

Alternatif Felenius Bishop

I 1.792 1.606

II 1.507 1.441

Sumber: Hasil Perhitungan

4.9 Dimensil Tanggul

Tabel 11 Dimensi Tanggul

Alternatif I II

Tinggi Tanggul 2 m 1,7 m

Luas 14 m2 10.88 m2

Panjang 7,617.280 m 7,617.280 m

Volume Galian - 9,825.250 m3

Volume Tanggul 106,641.92 m3 82,876.01 m3

Sumber: Hasil Perhitungan

4.10 Kerugian Akibat Banjir

Tabel 12 Kerugian Akibat Banjir

Daerah Banjir

Luas

Kerusakan

(Km2)

Harga Total

Pemukiman 246.84 Rp 3,538,969.380 Rp 873,559,201.760

Sawah dengan

padi 454.32 Rp 5,799,173.620 Rp 2,634,680,559.040

Sawah dengan

palawija 151.44 Rp 670,957.020 Rp 101,609,731.110

Perkebunan 559,12 Rp 5,409,180.710 Rp 3,024,381,118.580

Total Rp 6,634,230,610.480

Sumber: Data BBWS Citanduy Tahun 2013

4.11 Harga Tanggul

Alternatif I

Biaya Tanggul

= Volume Tanggul x Harga Satuan

Pekerjaan

= 106,641.92 m3 x Rp 209,482.140

= Rp 22,339,578,018.420

Biaya Tahunan

= Bunga bank (10 %,25) × Biaya

Tanggul

= 0,1102 x Rp 28,722,314,595.110

= Rp 2,461,821,497.630

Total Biaya

= Biaya Tanggul + Biaya Tahunan

=Rp22,339,578,018.420 +

Rp2,461,821,497.630

= Rp 24,801,399,516.040

Alternatif II

Biaya Tanggul

= (Volume Tanggul x Harga satuan

Pekerjaan) + ((Volume Galian x

Harga Satuan Pekerjaan) +

(Volume Tanah Yang Dipindah x

Harga Satuan Pekerjaan)

=(82,876.01 m3 x Rp209,482.140)

+ (9,825.250 m3 x Rp106,504.07) +

(9.825,250 m3 x Rp106,504.07)

= Rp 19,453,901,723.210

Biaya Tahunan

= Bunga bank (10 %,25) × Biaya

Tanggul

= 0,1102 x Rp 19,453,901,723.210

= Rp 2,143,819,969.900

Total Biaya

= Biaya Tanggul + Biaya Tahunan

=Rp 19,453,901,723.210 + Rp

2,143,819,969.900

= Rp 21,597,721,693.100 Tabel 13 Rekapitulasi Biaya Total Pembangunan

Tanggul Alternatif I dan II

Alternatif I II

Tinggi Tanggul 2 m 1.7 m

Biaya Tanggul Rp22,339,578,018.42 Rp 19,453,901,723.21

Biaya Tahunan Rp2,461,821,497.63 Rp 2,143,819,969.90

Total Rp25,127,256,362.84 Rp 21,597,721,693.10

Sumber: Hasil Perhitungan

Jadi, dari perhitungan diatas dapat

disimpulkan bahwa tanggul yang

direncanakan dengan alternati II adalah

tanggul yang paling ekonomis.

4.12 Analisa Ekonomi

1. Benefit Cost Ratio (BCR)

Berikut ini hasil perhitungan metode

rasio manfaat dan biaya (Benefit Cost Ratio)

alternatif II dengan tingkat bunga 10%

sebagai berikut :

- Biaya Konstruksi

= Rp. 19,453,901,723.210

- Manfaat

= Rp. 6,634,230,610.480

- Biaya O&P

= Biaya Konstruksi x 10%

= Rp. 19,453,901,723.210 x 0.1

= Rp. 1,945,390,172.321

- Nilai sekarang total manfaat (benefit)

= Rp. 6,634,230,610.480

x(P/A,10%,25)

= Rp. 6,634,230,610.480 x 9.0770

= Rp. 60,218,911,251.340

- Nilai sekarang total biaya (cost)

= {Rp. Biaya Konstruksi

x(P/F,10%,1)} + (BiayaO&P x

(P/A,10%,25))

={Rp. 19,453,901,723.210 x0.909}

+{Rp. 1,945,390,172.321 x 9.0770}

= Rp 35,343,848,650.720

Sehingga : 𝐵

𝐶=

Rp. 60,218,911,251.340

Rp 35,343,848,650.720= 1.70

(𝑃𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘 𝐿𝑎𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 1)

NO. SAT. VOLUME HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH HARGA

I

a. M3 9.825,25 106.504,07 1.046.429.117,305

b. M3 9.825,25 106.504,07 1.046.429.117,305

2.092.858.234,61Rp

II

a. Timbunan Tanah Dengan Tanah Dari Luar Termasuk Pemadatan M3 82.876,01 209.482,14 17.361.043.488,597

17.361.043.488,60Rp

JUMLAH HARGA 19.453.901.723,21Rp

PAJAK 15 % 2.918.085.258,48Rp

TOTAL 22.371.986.981,69Rp

DIBULATKAN 22.371.900.000,00Rp

Tabel 4.37 Rencana Anggaran Biaya Alternatif II

Galian Tanah

Sumber: Hasil Perhitungan

JUMLAH II

JUMLAH III

Dua Puluh Milyar Dua Puluh Enam Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah

TERBILANG :

PEKERJAAN TANGGUL

PEKERJAAN NORMALISASI

Pemindahan Tanah Hasil Galian

URAIAN PEKERJAAN

2. Net Present Value (NPV)

Perhitungan untuk suku bunga 10%

NPV

= Nilai Benefit – Nilai Cost

= Rp. 60,218,911,251.340 -

Rp.35,343,848,650.720

= Rp. 24,875,062,601 Tabel 15 Net Present Value proyek pada berbagai

tingkat suku bunga alternatif II

Suku

bunga AV Benefit AV Cost B-C

% Rp Rp Rp

10 60,218,911,251.34 35,343,848,650.72 24,875,062,601

11 56,125,922,676.20 33,986,063,579.95 22,139,859,096

12 52,032,934,101.07 32,628,278,509.18 19,404,655,592

17 31,567,991,225.39 25,839,353,155.32 5,728,638,070

18 27,475,002,650.25 24,481,568,084.55 2,993,434,566

19 23,382,014,075.11 23,123,783,013.78 258,231,061

Sumber : Hasil Perhitungan

3. Internal Rate of Return (IRR)

𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 + 𝑁𝑃𝑉1

𝑁𝑃𝑉1 + 𝑁𝑃𝑉2

(𝑖2 + 𝑖1)

𝐼𝑅𝑅 = 13% + −258.231.061

−258.231.061−(−24.875.062.601

(10% + 19%)

𝐼𝑅𝑅 = 18,91%

Berdasarkan hasil perhitungan

Internal of Rate (IRR) diatas, dapat

disimpulkan bahwa proyek pengendalian

banjir ini layak secara ekonomi.

Dikarenakan hasil perhitungan IRR lebih

besar dari suku bunga yang dipakai dalam

studi ini yaitu sebesar 10% (BI Rate bulan

maret 2016) sehingga proyek ini dianggap

menguntungkan

5. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil pada

studi ini adalah sebagai berikut:

1. Debit banjir rancangan kala ulang

25 tahun dengan metode HSS

Nakayasu sebesar 322.088 m3/detik

dan metode HSS Snyder sebesar

305.987 m3/detik. Metode HSS

Nakayasu digunakan dalam kajian

ini karena memiliki nilai debit

terbesar.

2. Dari analisa ekonomi (biaya tanggul

dan biaya tahunan), alternatif yang

dipilih dan disarankan untuk

dibangun adalah alternatif II

(Perencanaan Tanggul +

Normalisasi/Pengerukan) dengan

tinggi tanggul = 1.7m.

3. Berdasarkan analisa ekonomi

dengan tingkat bunga 10%,

alternatif II dikatakan layak bangun

karena memiliki nilai BCR >1 yaitu

sebesar 1.70, NPV positif (+)

sebesar Rp.24,875,062,601.00, dan

IRR >10% yaitu sebesar 18.91%.

DAFTAR PUSTAKA

Giatman, M. 1973. Ekonomi Teknik.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi.

Jakarta: Erlangga

Kuiper, Edward. 1973. Water Resources

Project Economic. Canada.

Limantara, Lily Montarcih. 2010. Hidrologi

Praktis. Bandung: Lubuk Agung.

Marsudi, Suwanto. Diktat Morfologi

Sungai

Rispiningati, 2008. Ekonomi Teknik.

Malang: Tirta Media

Soemarto, CD. 1986. Hidrologi Teknik.

Surabaya: Usaha Nasional.

Sosrodarsono, Suyono dan Takeda,

Kensaku. 1993. Hidrologi

Perencanaan Bangunan Air. Jakarta:

Pradya Paramitha.

Subarkah, Imam. 1980. Hidrologi Untuk

Perencanaan Bangunan Air.

Bandung: Idea Dharma

Trihatmodjo, B. 2008. Hidrologi Terapan.

Yogyakarta: Beta Offset.