analisis simultan insider ownership, hutang, dan …/analisis...analisis simultan insider ownership,...

88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi pada perusahaan non perbankan dan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : FAIZAL PRATAMA F 0204067 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: trinhhanh

Post on 08-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG,

DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI

KEAGENAN (AGENCY THEORY)

(Studi pada perusahaan non perbankan dan keuangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan Guna Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi

Syarat – Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh :

FAIZAL PRATAMA

F 0204067

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Motto

Bismillahirrohmanirrohim

Demi masa

Sungguh, manusia berada dalam kerugian

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta

saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati dalam

kesabaran

(QS Al-‘Ashr : 1-3)

Kejarlah kesuksesan akhirat…

Insya Allah kesuksesan dunia akan mengikuti…

(Almarhum Bapak Tercinta)

Page 5: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Halaman Persembahan

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, karya ini kupersembahkan kepada

:

· Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan dukungan

terutama do’a.

· Mbak Nina dan Rifki Sarastomo beserta keluarga yang selalu

memberikan semangat.

· Krisna Dwipayana dan Farid Jati Nugroho terima kasih atas

kebersamaanya terutama saat mengerjakan skripsi.

· Temen-temen di FE UNS 2004 terima kasih atas ilmu dan persahabatan

diluar bangku kuliah yang sudah diajarkan.

· Temen-temen kos Selamat Datang (Pras, Nanang, Badrun, dll) terima

kasih atas kebersamaanya dan semoga kita masih diberikan semangat

untuk selalu berlomba-lomba dalam kebaikan.

· Semua rekan yang terlibat dalam pembuatan skripsi ini yang tidak bias

disebutkan satu demi satu

Page 6: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penulisan skripsi

dengan judul “Analisis Simultan Insider Ownership, Hutang, Dan Dividen :

Dalam Sudut Pandang Teori Keagenan (Agency Theory)”.

Dalam proses penyusunan laporan ini penulis memperoleh banyak sekali

petunjuk, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, dengan

segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

2. Ibu Hunik Sri Runing S., Dr, MSI selaku Ketua Jurusan Manajemen FE

UNS.

3. Bapak Reza Rahardian, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

FE UNS.

4. Bapak Prof. Dr. Hartono, MS, selaku dosen pembimbing skripsi dan

pembimbang akademik yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

membimbing, memberi saran dan masukan kepada penulis hingga selesainya

skripsi ini.

Page 7: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Seluruh Dosen FE UNS atas segala ilmu yang telah diberikan semoga

bermanfaat, dan karyawan FE UNS atas segala bantuannya selama penulis

menimba ilmu di FE UNS

6. Kedua orang tua, yaitu Bapak Supriyanto, S.Pd dan Ibu Sri Sumarni atas

segala usaha dan do’anya.

7. Rekan-rekan mahasiswa FE UNS angkatan 2004, atas segala bantuan

dalam proses pembuatan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih

atas bantuannya.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya,

penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, 26 April 2012

Penulis

Page 8: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

ABSTRACT..................................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v

MOTTO........................................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ............................................................................ 10

B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis .................... 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel. .................................................................. 33

B. Jenis, Sumber dan Metode pengumpulan data ............................ 34

C. Pengukuran Variabel ................................................................... 34

D. Teknik Analisa Data ................................................................... 38

E. Pengujian Hipotesis .................................................................... 42

BAB IV ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data ............................................................................ 45

Page 9: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

B. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 47

C. Uji Hipotesis ................................................................................ 50

D. Pembahasan ................................................................................. 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 71

B. Saran ............................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

IV.1 Hasil Perhitungan Mean dan Standard Deviasi…………….. 46

IV.2 Uji Multikolinieritas………………………………………… 48

IV.3 Hasil Regresi Faktor Yang Mempengaruhi Insider Ownership 51

IV.4 Hasil Uji Anova……………………………………………… 54

IV.5 Koefisien Determinasi……………………………………….. 54

IV.6 Hasil Regresi Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Hutang… 56

IV.7 Hasil Uji F…………………………………………………… 59

IV.8 Koefisien Determinasi……………………………………….. 60

IV.9 Hasil Regresi Faktor Yang Mempengaruhi Dividen………… 62

IV.10 Hasil Uji F…………………………………………………… 65

IV.11 Koefisien Determinasi……………………………………….. 65

Page 11: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

I.1 Kerangka Penelitian………………………………………… 7

IV.1 Scatterplot………………………………………………….. 49

Page 12: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Uji Autokorelasi……………………………………………………. 77

Uji Multikolinieritas……………………………………………….. 79

Uji Regresi Debt………………………………………………….... 82

Uji Regresi Insider Ownership…………………………………….. 87

Uji Regresi Dividen………………………………………………… 95

Uji Heterokedastisitas……………………………………………… 101

Data Variabel Insider Ownership, Debt, dan Dividen……………... 104

Data Variabel Institusional Ownership, Bussines Risk, dan Size…… 105

Data Variabel Profit, Fix Asset, dan Growth………………………. 106

Page 13: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Page 14: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN

(AGENCY THEORY) (Studi pada perusahaan non perbankan dan keuangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia)

FAIZAL PRATAMA NIM. F0204067

Abstrak

Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hutang, dividen, variabel

kontrol kepemilikan institusional, business risk dan size firm terhadap insider ownership, mengetahui pengaruh insider ownership, dividen, variabel kontrol kepemilikan institusional, business risk, profitability dan fixed asset terhadap hutang, mengetahui pengaruh insider ownership, hutang, variabel kontrol kepemilikan institusional, profitability, business risk dan growth terhadap dividen.

Penelitian ini mengambil sampel perusahaan Non perbankan dan keuangan dan terdaftar di BEI. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling agar ukuran sampel yang diambil dapat mewakili seluruh populasi. Selanjutnya dilakukan uji normalitas untuk memastikan bahwa data layak untuk pengujian hipotesis. Untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan dilakukan pengujian paired sampel T-test.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di Bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Hutang, dividen, dan variabel kontrol kepemilikan institusional, business risk, firm size secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap insider ownership. Secara parsial hanya variabel dividen yang berpengaruh secara signifikan terhadap insider ownership dengan tingkat probabilitas 0.045, sedang variabel yang lain pengaruhnya tidak signifikan karena memiliki probabilitas >0,5. Secara bersama-sama insider ownership, dividen dan variabel kontrol kepemilikan institusional, business risk, profitability, fixed asset berpengaruh secara signifikan terhadap hutang. Secara parsial hanya variabel fixed asset yang berpengaruh terhadap hutang secara signifikan dengan tingkat probabilitas 0.015, sedang variabel lain pengaruhnya tidak signifikan karena memiliki tingkat probabilitas >05. Secara bersama-sama insider ownership, hutang, dan variabel kontrol kepemilikan institusional, profitability,business risk, growth berpengaruh secara signifikan terhadap dividen. Secara parsial hanya variabel insider ownership yang berpengaruh secara signifikan dengan tingkat probabilitas 0.045, sedang variabel lain pengaruhnya tidak signifikan karena memiliki tingkat probabilitas >05. Kata Kunci : business risk, size firm, insider ownership, profitability, fixed asset,

dan growth.

Page 15: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALYSIS SIMULTANEOUSLY OF INSIDER OWNERSHIP, DEBT, AND DIVIDENDS : IN PERSPECTIVE AGENCY THEORY

(AGENCY THEORY) (Studies in the non banking and financial companies listed on the

Indonesia Stock Exchange)

FAIZAL PRATAMA NIM. F0204067

Abstract

This study aims to determine the effect of debt, dividends, institutional

ownership control variables, firm size and business risk of insider ownership, determine the effect of insider ownership, dividends, the control variables of institutional ownership, business risk, profitability and fixed assets of the debt, determine the effect of insider ownership payable, the control variables of institutional ownership, profitability, business risk and growth of dividends.

This study took a sample of banking and non-financial companies and listed on the Stock Exchange. Sampling was purposive sampling technique to measure the samples taken to represent the entire population. Normality test is then performed to ensure that data is worth to test the hypothesis. To answer the problem that is formulated to do testing paired samples T-test.

Based on the analysis and discussion that has been described in the previous chapter, it can be concluded as follows: Debt, dividends, and the control variables of institutional ownership, business risk, firm size together significantly influence insider ownership. Only partial dividend variables significantly influence the probability level of insider ownership by 0045, while the other variables the effect is not significant because it has a probability of> 0.5. Together insider ownership, dividends and institutional ownership control variables, business risk, profitability, fixed assets significantly influence debt. Only partially fixed asset variables that affect debt significantly by 0015 the level of probability, while the other variables the effect is not significant because it has a probability level of> 05. Together insider ownership, debt, and the control variables of institutional ownership, profitability, business risk, growth significantly influence the dividend. Only partially insider ownership variables that significantly affect the probability level of 0045, while the other variables the effect is not significant because it has a probability level of> 05. Keywords : business risk, firm size, insider ownership, profitability, fixed assets,

and growth.

Page 16: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di beberapa perusahaan terdapat pemisahan antara fungsi pengelolaan dan

kepemilikan. Hal ini dapat kita lihat di perusahaan yang telah go public. Ketika

sebuah perusahaan semakin bertambah besar maka pemiliknya tidak mampu lagi

membiayai operasional dan perkembangan perusahaan, sehingga pemilik

perusahaan harus mengambil dana dari pihak ketiga, menurut Riyanto Bambang

(1995) pada dasarnya pihak – pihak pemberi dana atau modal dapat digolongkan

dalam 3 golongan yaitu : 1) suplier, 2) bank, 3) pasar modal.

Suplier memberi dana kepada perusahan berupa penjualan barang secara

kredit, baik dalam jangka panjang atau pendek, bagi perusahaan yang

membutuhkan modal berupa uang, penawaran modal dari suplier kurang menarik.

Dana dari perbankan jumlahnya relatif kecil dan biaya modalnya relatif tinggi,

sedangkan dana dari pasar modal jumlahnya relatif besar dan biaya modalnya

relatif rendah, maka banyak perusahaan yang memutuskan menjual sahamnya ke

pasar modal. Investor yang menyetorkan modalnya ke perusahaan melalui

pembelian saham (pemegang saham) tidak ikut langsung dalam pengelolaan

perusahaan, pemegang saham mendelegasikan kewenangan untuk pengelolaan

kepada professional manager. Investor yang menyetorkan modalnya

keperusahaan melalui pembelian saham (pemegang saham) berarti

mendelegasikan kewenangan pengelolaan kepada profesional manager, dengan

Page 17: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

demikian kewenangan menggunakan resource perusahaan sepenuhnya di tangan

para eksekutif / manajer.

Didalam teori keagenan (agency theory) hubungan antara manajer dengan

pemegang saham digambarkan sebagai agent dan principal (Schroeder et al,

2001). Manager sebagai agent dan pemegang saham sebagai principal, Hubungan

ini disebut sebagai agency relationship (hubungan keagenan), hubungan keagenan

adalah sebuah kontrak dimana satu atau lebih orang (principal) memerintah orang

lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama principal serta memberi

wewenang kepada agen untuk membuat keputusan tentunya yang terbaik untuk

principalnya (Jensen and Meckling, 1976).

Para agen dalam menjalankan operasional perusahaan, seringkali

tindakannya tidak memaksimalkan kemakmuran principalnya, justru tergoda

untuk meningkatkan kesejahteraannya sendiri. Konflik kepentingan yang dipicu

adanya pemisahan fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan ini sering disebut

dengan agency problems (masalah keagenan), selain itu masalah ini juga dapat

dipicu karena adanya kelebihan aliran kas atau exces cash flow (Jensen, 1986).

Kelebihan aliran kas cenderung digunakan oleh manager untuk investasi yang

berlebihan.

Pengeluaran untuk mengatasi masalah keagenan disebut dengan agency cost

(biaya keagenan). Secara umum tidak mungkin bagi principal, pada tingkat biaya

keagenan sebesar 0 (nol), dapat menjamin bahwa agen akan membuat keputusan

yang optimal dari sisi principal.

Page 18: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Ada beberapa alternatif untuk mengurangi masalah keagenan dan biaya

keagenan, pertama dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh

management (Jensen and Meckling, 1976; Curtchley and Hansen, 1989), dengan

kepemilikan saham perusahaan ini akan mensejajarkan kepentingan antara

management dengan pemegang saham. Dengan demikian manager dalam

mengelola perusahaan akan sejalan dengan kepentingan pemegang saham, karena

selain sebagai seorang manager juga sebagai pemegang saham.

Alternatif kedua dengan meningkatkan rasio dividen yang dibagi (dividend

payout ratio), dengan meningkatnya dividen yang dibayarkan maka jumlah laba

yang ditahan kecil, dengan kata lain tidak tersedia cukup banyak free cash flow

untuk tujuan investasi, sehingga memperkecil jumlah kelebihan aliran kas yang

dapat dihamburkan oleh manager, dan dengan meningkatnya tingkat pembayaran

dividen maka memicu perusahaan mengambil biaya dari eksternal. Konsekwensi

dari pembiayaan eksternal adalah meningkatnya pengawasan dari pihak eksternal

(Curtchley and Hansen, 1989).

Alternatif ketiga adalah menigkatkan pendanaan dengan hutang, dengan

meningkatnya jumlah hutang berarti makin banyak dana kas yang harus

digunakan untuk membayar angsuran dan bunga hutang, sehingga jumlah kas

yang disimpan berkurang(Jensen, 1986).

Dari ketiga alternatif tersebut saling mempengaruhi antara yang satu dengan

yang lainnya. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap insider ownership telah

diungkapkan oleh beberapa penelitian terdahulu, termasuk di dalamnya adalah

hutang dan dividen. Pengaruh hutang dan dividen terhadap insider ownership

Page 19: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dikontrol oleh beberapa variabel yaitu kepemilikan institusional, business risk,

firm size.

Jensen and Meckling (1976) berpendapat bahwa penggunaan hutang akan

mengurangi kebutuhan penerbitan saham baru, sehingga meningkatkan rasio

insider ownership. Chen and Steiner (1999) berpendapat bahwa dividen dapat

mengurangi agency problems, penelitian mereka juga menunjukkan bahwa insider

ownership dapat mengontrol agency problems, jadi diantara dividen dan insider

ownership terdapat hubungan subtitusi dalam upaya mengontrol agency problems.

Bathala, Moon, and Rao (1994) menjelaskan bahwa institusional ownership

melakukan peran pengawasan secara aktif karena kepemilikan saham perusahaan

yang signifikan, hal ini membuat terjadinya hubungan negatif dengan insider

ownership. Jensen, Solberg, and Zorn (1992) berpendapat bahwa perusahaan yang

memiliki risiko bisnis yang tinggi akan memiliki tingkat insider ownership yang

rendah, hal ini sejalan dengan motif untuk melindungi investasi para manajemen.

Alasan sederhana dapat menjelaskan hubungan antara insider dengan firm size,

semakin besar firm size, insider tidak mampu menampung jumlah saham yang

banyak dari perusahaan yang besar karena terbatasnya dana yang dimiliki, hal ini

menunjukkan adanya hubungan negatif antara firm size dengan insider ownership

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hutang antara lain dividen dan

insider ownership, pengaruh dividen dan insider ownership terhadap hutang

dikontrol oleh kepemilikan institusional, business risk, profitability, fixed asset.

Friend and Lang (1988) meneliti pengaruh kepentingan manager terhadap

kebijakan hutang, mereka menyimpulkan insider ownership memiliki hubungan

Page 20: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

terbalik dengan hutang. Alasan dibalik kesimpulan itu adalah insider yang

mempunyai saham dalam jumlah yang besar dalam perusahaan yang tingkat

penyebaranya sahamnya rendah, cenderung menekan jumlah hutang serendah

mungkin, karena tingkat hutang yang tinggi akan meningkatkan risiko

kebangkrutan.

Selain insider ownership yang mempengaruhi kebijakan hutang adalah

dividen. Jensen (1986) berpendapat bahwa dividen dan hutang dapat bekerja

mengendalikan agency cost yang ditimbulkan oleh free cash flow, jadi disini ada

peran saling menggantikan, jadi bisa dikatakan terdapat hubungan negatif antara

hutang dan dividen.

Bathala, Moon, and Rao (1994) juga berpendapat bahwa dengan adanya

institusional ownwership dapat mengurangi kebutuhan hutang dalam upaya untuk

mengurangi biaya keagenan, sehingga terdapat hubungan terbalik antara

institusional ownwership dengan debt. Perusahaan dengan risiko bisnis yang besar

cenderung mengurangi porsi hutangnya, hal ini dilakukan untuk mengurangi

risiko total (Jensen, Solberg, and Zorn, 1992). Chen and Steiner (1992)

mendalilkan perusahaan yang tingkat provitability-nya tinggi lebih sedikit

menggunakan hutang, hal ini dikarenakan perusahaan mempunyai cukup dana

untuk mencukupi kebutuhan finansialnya. Scott (1976) perusahaan yang memiliki

rasio fixed asset yang tinggi cenderung menggunakan hutang lebih banyak, karena

fixed asset jaminan bahwa aman untuk melakukan hutang.

Page 21: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap dividen antara lain hutang dan

insider ownership, pengaruh hutang dan insider ownership terhadap dividen

dikontrol oleh kepemilikan institusional, profitability, business risk, growth.

Razeeff (1982) berpendapat bahwa perusahaan dengan tingkat insider

ownership yang tinggi cenderung rendah tingkat pembayaran dividennya. Hal

serupa juga dimuat dalam penelitian Chen dan Steiner (1999), penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan terbalik antara insider ownership dengan

hutang. Selain insider hutang juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Bila

tingkat hutang tinggi maka free cash flow terkonsentrasi untuk membayar bunga

dan cicilan utama, sehingga tidak tersisa cukup dana untuk dividen, sebagai

akibatnya terdapat hubungan negatif antara hutang dan dividen

Dari sudut pandang agency theory, institusional ownership meningkatkan

pengawasan sebagai usaha alternatif untuk mengurangi agency costs (Agrawal

and Knoeber, 1996). Semenjak dividen juga berperan untuk mensejajarkan

kepentingan pemegang sahan dengan pihak manajemen, kemudian melalui efek

subtitusi sebuah kenaikan institusional ownership akan mengurangi dividend

payout ratio. Crutchley dan Hansen (1989) mendalilkan bahwa RISK mempunyai

hubungan negatif terhadap dividend payout ratio, perusahan dengan tingkat risiko

yang tinggi tidak ingin membayar dividen dalam jumlah yang besar. Ketika

perusahan sedang tumbuh dengan pesat perusahaan cenderung memperkecil

jumlah dividend payout ratio, karena free cash flow lebih banyak digunakan untuk

membiayai pertumbuhan. Jensen, Solberg, and Zorn (1992) menyatakan ketika

laba perusahaan tinggi, maka seharusnya dividend payout ratio mengikuti, begitu

Page 22: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

juga sebaliknya ketika laba sedikit. Dengan demikian dapat dilihat bahwa ada

hubungan positif antara provitability dengan dividend payout ratio.

Insider Ownership

Dividen Debt

Gambar I.1 Gambaran tentang hubungan antara tiga kebijakan pengurang

agency cost

Dari penjelasan diatas peneliti tertarik untuk melihat hubungan antara

kepemilikan orang dalam atau managerial ownership, kebijakan dividen, dan

penggunaan hutang. Selanjutnya penulis mengambil judul : ”ANALISIS

SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG DAN DIVIDEN : DALAM

SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY)”

Page 23: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka pokok masalah dari

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah hutang, dividen, variabel kontrol kepemilikan institusional, business

risk dan firm size berpengaruh terhadap insider ownership?

2. Apakah insider ownership, dividen, variabel kontrol kepemilikan

institusional, business risk, profitability dan fixed asset berpengaruh terhadap

hutang?

3. Apakah insider ownership, hutang, variabel kontrol kepemilikan institusional,

profitability, business risk dan growth berpengaruh terhadap dividen?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah :

1. Mengetahui pengaruh hutang, dividen, variabel kontrol kepemilikan

institusional, business risk dan size firm terhadap insider ownership.

2. Mengetahui pengaruh insider ownership, dividen, variabel kontrol

kepemilikan institusional, business risk, profitability dan fixed asset terhadap

hutang.

3. Mengetahui pengaruh insider ownership, hutang, variabel kontrol

kepemilikan institusional, profitability, business risk dan growth terhadap

dividen.

Page 24: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat penelitian ini bagi pemegang saham, manajemen, kreditur untuk

menentukan tingkat hutang, kebijakan dividen, dan kepemilikan orang

dalam yang tepat dalam rangka mengurangi konflik keagenan.

2. Bagi penulis, penelitian ini menambah pengetahuan tentang manajemen

keuangan terutama tentang agency theory.

Page 25: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Teori keagenan muncul ketika satu atau beberapa orang (principal)

mempekerjakan orang lain (agent) untuk melakukan pekerjaan dan

mendelegasikan wewenang untuk pengambilan keputusan kepada agent tersebut.

Agency theory (teori keagenan) menjelaskan bagaimana mengelola hubungan

yang baik antara pemilik perusahaan (principal) dan pelaksana (agent)

(Eisenhardt, 1985). Dalam karyanya Jensen dan Meckling yang disebut dengan

principal adalah pemegang saham dan yang dimaksud agent adalah manager yang

mengelola perusahaan.

Dengan adanya agen yang ditunjuk oleh principal guna mengelola

perusahaan itu maka terjadilah pemisahaan fungsi antara pengambilan keputusan

(fungsi pengelolaan) dengan penanggung risiko (fungsi kepemilikan), hal ini akan

memicu munculnya konflik kepentingan, konflik kepentingan inilah yang menjadi

pokok masalah dalam teori keagenan sehingga memicu munculnya masalah

keagenan (agency problem).

Dengan adanya pemisahan fungsi pengelolan dan kepemilikan, para

pengambil keputusan tidak perlu menanggung risiko atas kebijakan – kebijakan

bisnis yang diambil, semuanya menjadi tanggung jawab pemilik (pemegang

saham). Kebijakan bisnis yang dimaksud disini adalah kebijakan yang berkaitan

dengan aktivitas pencarian dana dan bagaimana dana itu diinvestasikan. Dalam

Page 26: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

hal ini pemegang saham dalam posisi yang tidak menguntungkan karena tidak

adanya kepastian bahwa manajer pengelola bekerja secara optimal dan sesuai

dengan tujuan atau keinginan pemegang saham, inilah gambaran tentang masalah

keagenan.

Untuk menjamin agar para manajer melakukan yang terbaik bagi pemegang

saham secara maksimal, perusahaan harus menanggung biaya keagenan (Agency

cost), yang dapat berupa pengeluaran untuk memonitor tindakan manajemen,

pengeluaran untuk menata struktur organisasi sehingga memungkinkan timbulnya

kemungkinan perilaku manajemen yang tidak diinginkan semakin kecil, biaya

kesempatan karena hilangnya kesempatan memperoleh laba sebagai akibat

dibatasinya kewenangan manajemen sehingga tidak dapat mengambil keputusan

tepat waktu (Bringham, Gapenski, dan Daves, 1999). Secara umum tidak mungkin

bagi principal, pada tingkat biaya keagenan sebesar 0 (nol) dapat menjamin

bahwa agen akan membuat keputusan yang optimal dari sisi principal.

Ada beberapa alternatif untuk mengurangi masalah keagenan dan biaya

keagenan, pertama dengan meningkatkan kepemilikam saham perusahaan oleh

manajemen (Jensen and Meckling, 1976; Curtchley and Hansen, 1989), dengan

kepemilikan saham perusahaan ini akan mensejajarkan kepentingan antara

managemen dengan pemegang saham. Dengan demikian manajer dalam

mengelola perusahaan akan sejalan dengan kepentingan pemegang saham, karena

selain sebagai seorang manager juga sebagai pemegang saham.

Alternatif kedua dengan meningkatkan rasio dividen yang dibagi (dividend

payout ratio), dengan meningkatnya dividen yang dibayarkan maka jumlah laba

Page 27: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

yang ditahan kecil, dengan kata lain tidak tersedia cukup banyak free cash flow

untuk tujuan investasi, sehingga memperkecil jumlah kelebihan aliran kas yang

dapat dihamburkan oleh manager, dan dengan meningkatnya tingkat pembayaran

dividen maka memicu perusahaan mengambil biaya dari eksternal. Konsekwensi

dari pembiayaan eksternal adalah meningkatnya pengawasan dari pihak eksternal

(Curtchley and Hansen, 1989).

Alternatif ketiga adalah menigkatkan pendanaan dengan hutang, dengan

meningkatnya jumlah hutang berarti makin banyak dana kas yang harus

digunakan untuk membayar angsuran dan bunga hutang, sehingga jumlah kas

yang disimpan berkurang(Jensen, 1986).

1. Insider Ownership (Kepemilikan Orang Dalam)

Insider ownership adalah situasi dimana manajer memiliki saham

perusahaan dengan kata lain selain menjadi seorang manajer juga sebagai pemilik

perusahaan (pemegang saham). Karena pentingnya informasi tentang besarnya

insider ownership bagi pengguna laporan keuangan, maka dalam laporan

keuangan biasanya dicantumkan besarnya insider ownership.

Bila jumlah saham yang dimiliki pihak insider meningkat, maka mereka

akan bertindak lebih hati – hati karena mereka juga akan menanggung akibat dari

perbuatan yang mereka lakukan, sehingga akan menurunkan masalah keagenan

(Jensen dan meckling, 1976). Karena sebagai seorang manajer merangkap sebagai

pemilik maka biaya keagenan yang digunakan untuk biaya monitoring semakin

kecil. Selain itu, karena informasi yang dimiliki oleh pihak manajerial sangat

Page 28: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

lengkap terutama informasi tentang rencana perusahaan dimasa yang akan datang,

maka hal ini akan berpengaruh terhadap kebijakan dividen yang akan diambilnya.

2. Institutions Ownership

Institution ownership adalah situasi dimana saham perusahaan dimiliki oleh

investor institusional seperti LSM, BUMN, maupun perusahaan swasta.

Kepemilikan jenis ini biasanya memiliki prosentase kepemilikan saham yang

cukup besar, sehingga investor intitusional melakukan pengawasan secara aktif,

hal ini dapat mengurangi agency conflict (Agrawal and Knoeber, 1996).

Bathala, Moon, and Rao (1994) juga berpendapat bahwa dengan adanya

institutional ownership dapat mengurangi kebutuhan hutang dalam upaya untuk

mengurangi biaya keagenan, sehingga terdapat hubungan terbalik antara

institutional ownership dengan debt. Bathala, Moon, and Rao (1994) juga

berpendapat bahwa institutional ownership memiliki hubungan yang negatif

dengan insider ownership.

3. Dividen

Dividen adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada pemegang

saham ( Napa J. Awan, 1999 ). Biasanya saham dibagikan secara teratur dalam

jangka waktu yang tetap, tapi kadang kala ada pembagian dividen tambahan atau

ekstra dividend. Dividen yang dibagikan oleh perusahaaan kepada pemegang

saham dapat berupa Dividen Kas (Cash Dividend), Dividen harta (Property

Dividend), (Scrip Dividend), Dividen likuidasi ( liquidating Dividend), Dividen

saham (Stock Dividend).

Page 29: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3.1. Teori Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen menyangkut tentang masalah penggunaan laba

bersih yang menjadi hak para pemegang saham. Pada dasarnya laba tersebut

dapat dibagikan sebagai dividen atau dapat ditahan untuk di investasikan

kembali, persentase dari pendapatan yang akan dibagikan kepada pemegang

saham sebagai cash dividend disebut dividend payout ratio (Riyanto

Bambang, 1995).

Menurut Bringham dan Gapenski (1993), bahwa perubahan

perubahan besarnya dividen yang dibagikan terdapat dua akibat yang saling

berlawanan. Apabila seluruh laba dibagikan kepada pemegang saham

sebagai dividen maka kepentingan cadangan terabaikan, dan sebaliknya bila

laba ditahan semua maka kepentingan pemegang saham terabaikan.

Penentuan besar kecilnya dividend payout ratio akan berpengaruh

terhadap besar kecilnya laba yang ditahan, semakin besar dividen yang

dibayarkan kepada pemegang saham semakin kecil laba yang ditahan

(Riyanto Bambang, 1995), dan setiap penambahan laba yang ditahan berarti

ada penambahan modal sendiri dalam perusahaan yang diperoleh dengan

biaya yang murah.

Terdapat tiga teori kebijakan dividen, yaitu teori ketidak relevanan

dividen, teori Bird – in – the – hand, dan teori preverensi pajak.

a. Teori Ketidak relevanan Dividen

Beberapa kalangan berargumen bahwa kebijakan dividen tidak

mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan maupun

Page 30: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

terhadap biaya modal. Jika kebijakan dividen tidak berpengaruh maka

hal tersebut tidak relevan, pendukung utama teori ketidakrelevanan

dividen (Dividend Irrelevance theory) ini adalah Miller dan Modigliani

(MM) (1961). Berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya

ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba dan

risiko bisnisnya. Dengan kata lain bahwa nilai suatu perusahaan

tergantung semata – mata pada pendapatan yang dihasilkan oleh

aktivanya, bukan pada bagaimana pendapatan tersebut dibagi diantara

dividen dan laba ditahan.

Untuk memahami argumen MM bahwa kebijakan dividen adalah

tidak relevan, perlu diketahui bahwa setiap pemegang saham dapat

menyusun kebijakan dividennya sendiri. Sebagai contoh, bila suatu

perusahaan tidak membagi dividen, seorang pemegang saham yang

menginginkan dividen sebesat 10 % dapat mewujudkan hal itu dengan

menjual sahamnya sebesar 10 %. Begitu pula dengan sebaliknya bila

perusahaan membagikan dividen melebihi yang diinginkan pemegang

saham, maka pemegang saham tersebut dapat menggunakan dividen

yang tidak diinginkan tersebut untuk membeli saham perusahaan

tersebut dengan jumlah yang lebih banyak. Bila para investor dapat

membeli dan menjual saham, sehingga dapat menentukan kebijakan

sahamnya sendiri - sendiri tanpa mengeluarkan biaya, maka kebijakan

dividen perusahaan menjadi tidak relevan. Investor yang menghendaki

tambahan dividen harus mengeluarkan biaya pialang untuk penjualan

Page 31: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

saham, dan investor yang tidak menginginkan dividen harus membayar

pajak atas dividen yang diterima dan biaya pialang untuk membeli

saham. Karena adanya biaya pialang dan pajak maka kebijakan dividen

lebih relevan.

Dalam mengembangkan teori dividen MM membuat beberapa

asumsi, kususnya tentang tidakadanya biaya pialang dan pajak. Pada

kenyataannya kedua biaya tersebut ada, jadi teori ketidakrelevanan

dividen dari MM ini diragukan kebenaranya.

b. Teori Bird-in-the-hand

Teori ketidak relevanan dividen MM adalah kebijakan dividen

tidak mempengaruhi tingkat pengembalian yang disyaratkan atas

ekuitas. Hal ini telah diperdebatkan dikalangan akademik. Khususnya

Lintner dan Gordon yang berpendapat bahwa ekuitas atau nilai

perusahaan akan turun apabila dividend payout ratio dinaikkan, sebab

para investor tidak yakin akan penerimaan pendapatan modal (Capita

lgain) yang akan dihasilkan oleh laba ditahan bila dibandingkan dengan

dividen.

Dengan menerima dividen (a bird in the hand) lebih baik

daripada saldo laba (a bird in the bush) karena pada akhirnya saldo laba

mungkin dimasa yang akan datang tidak akan terwujud menjadi dividen

(it can flay away). MM tidak setuju, mereka berpendapat bahwa ekuitas

atau nilai perusahaan tidak tergantung dengan kebijakan dividen, hal ini

berarti bahwa investor tidak peduli antara dividen dengan keuntungan

Page 32: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

modal. MM menamakan pendapat Lintner-Gordon sebagai kekeliruan

bird-in-the-hand, yakni beranggapan bahwa satu burung ditangan lebih

berharga daripada seribu burung di udara.

c. Teori Preferensi Pajak

Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk membangun

anggapan bahwa investor lebih menyukai dividen yang rendah daripada

yang tinggi, yaitu :

1) Keuntungan modal dikenakan pajak lebih rendah daripada

pendapatan dividen. Untuk investor yang memiliki sebagian besar

saham perusahaan mungkin akan lebih suka perusahaan menahan

laba dan menanamkan kembali laba kedalam perusahaan.

Pertumbuhan laba dianggap dapat mengakibatkan kenaikan harga

saham, dan keuntungan modal yang pajaknya rendah akan

menggantikan penghasilan dividen uang pajaknya lebih tinggi.

2) Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham terjual

sehingga ada efek nilai waktu.

3) Jika saham dimiliki seseorang sampai ia meninggal, sama sekali

tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang.

Dengan adanya keuntungan – keuntungan pakai ini membuat

para investor mungkin lebih suka perusahaan menahan sebagian besar

laba perusahaan. Jika demikian maka para investor akan mau membayar

lebih tinggi untuk perusahaan yang pembagian dividennya rendah

Page 33: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

daripada perusahaan sejenis dengan pembagian dividennya yang lebih

tinggi .

3.2. Jenis-jenis Kebijakan Dividen

Menurut Riyanto Bambang (1995), ada beberapa kebijakan dividen

yang dilakukan oleh perusahaan antaralain sebagai berikut:

a. Kebijakan dividen yang stabil

Kebijakan dividen stabil adalah kebijakan dividen yang jumlah

per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunya relatif tetap selama

jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per

tahunnya berfluktuasi. Dividen yang setabil ini dipertahankan untuk

beberapa tahun, dan kemudian apabila pendapatan perusahaan

meningkat dan peringkatan tersebut dinilai relatif permanen dan

mantap, barulah kemudian dilakukan penyesuaian terhadap besarnya

dividen, dan dividen yang baru ini akan dipertahankan untuk jangka

waktu yang relatif panjang.

b. Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus

jumlah ekstra tertentu

Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per

lembar saham tiap tahunnya. Pembayaran tetap ini menguntungkan bagi

perusahaan dan pemegang saham dalam pengertian dapat memberikan

kepastian yang bersifat relatif. Bagi pemegang saham terdapat kepastian

akan menerima sejumlah dividen minimal setiap tahunnya meskipun

keadaan keuangan sedikit memburuk. Tetapi apabila keadaan keuangan

Page 34: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

perusahaan membaik, pemegang saham akan menerima dividen

minimal ditambah dengan dividen ekstra. Bagi pihak perusahaan

apabila laba dan arus kas sangat fluktuatif, kebijakan ini akan menjadi

pilihan yang paling tepat.

c. Kebijakan dividen dengan penetapan dividend payout ratio yang

konstan

Perusahaan yang menggunakan kebijakan ini menetapkan

dividend payout yang konstan, berarti jumlah dividen perlembar saham

yang dibayarkan tiap tahunnya berfluktuasi sesuai dengan perubahan

keuntungan neto yang dihasilkan oleh perusahaan pada setiap tahunnya.

d. Kebijakan dividen yang fleksibel

Kebijakan dividen ini, besarnya setiap tahunnya fleksibel,

disesuaikan dengan posisi financial dan kebijakan financial dari

perusahaan yang bersangkutan.

3.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen

Menurut Bambang Riyanto (2001), faktor-faktor yang

mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan dapat disebutkan

antaralain sebagai berikut :

a. Posisi likuiditas perusahan

Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor

penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan

untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada

pemegang saham. Oleh karena pembayaran dividen merupakan cash

Page 35: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

outflow, maka semakin kuat posisi likuiditas perusahaan berarti

semakin besar kemampuan untuk membayar dividen. Dari uraian diatas

dapat disipulkan bahwa semakin kuat posisi likuiditas suatu perusahaan

terhadap prospek kebutuhan dimasa yang akan datang, maka akan

semakin besar dividend payout ratio-nya.

b. Kebutuhan dana untuk membayar hutang

Apabila suatu perusahaan akan mencari hutang baru atau menjual

obligasi baru untuk membiayai perluasan perusahaan, sebelumnya harus

direncanakan bagaimana cara untuk membayar kembali hutang tersebut.

Utang dapat dilunasi padajatuh tempo dengan menggunakan hutang

baru (refunding of debt). Atau dengan menyediakan dana sendiri yang

berasal dari keuntungan untuk melunasi hutang tersebut.

Apabila perusahaan menetapkan pelunasan utangnya akan

menggunakan dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan

sebagian besar pendapatanya untuk keperluan membayar hutang

tersebut, hal ini berarti bahwa hanya sebagian kecil dari pendapatan

atau earning yang dapat dibagikan sebagai dividen. Dengan kata lain

perusahaan harus menetapkan dividend payout ratio yang rendah.

c. Tingkat pertumbuhan perusahaan

Bila semakin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, maka

semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai pertumbuhan

perusahaan tersebut. Semakin besar kebutuhan dimasa yang akan datng

untuk membiayai pertumbuhan perusahaannya, perusahaan tersebut

Page 36: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

biasanya lebih nenilih untuk menahan earning-nya darpada dibayarkan

dalambentuk dividen kepada pemegang saham. Dengan demikian dapat

disimpul kan bahwa semakin cepat tingkat pertumbuhan suatu

perusahaan semakin besar dana yang dibutuhkan, semakin besar

kesempatan untuk memperoleh keuntungan, semakin besar pendapatan

yangditahan dalam perusahaan, maka semakin kecil atau rendah

dividend payout ratio-nya.

4. Hutang / Modal Asing

Menurut Riyanto Bambang (1995), modal asing adalah modal yang berasal

dari luar perusahaan yang bersifat sementara bekerja di dalam perusahaan, dan

bagi perusahaan itu modal tersebut merupakan hutang, yang pada suatu saat harus

dibayar kembali. Ada beberapa orang yang menggolongkan hutang menjadi dua

golongan, yaitu hutang jangka pendek (yaitu kurang dari satu tahun) dan hutang

jangka panjang (lebih dari satu tahun). Akan tetapi banyak penulis dalam bidang

pembelanjaan yang membagi modal asing atau hutang dalam tiga golongan, yaitu:

4.1. Hutang Jangka Pendek (Short-term Debt)

Hutang jangka pendek adalah hutang yang jangka waktunya paling

lama satu tahun. Sebagian besar hutang jangka pendek terdiri dari kredit

perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan

usahanya.

Page 37: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Adapun jenis-jenis daripada hutang jangka pendek yang utama adalah

sebagai berikut:

a. Rekening Koran

Rekening Koran adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada

perusahaan dengan batas plafond tertentu dimana perusahaan tidak

mengambilnya secara keseluruhan sekaligus, melainkan sebagian demi

sebagian sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan, dan bunga hanya

dikenakan pada dana yang telah digunakan saja.

b. Kredit dari penjual

Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit) dan

kredit ini hanya akan terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan

cara kredit. Bila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa

penjual baru akan menerima pembayaran harga dari penjualan beberapa

waktu setelah barang diserahkan. Selama selang waktu ini dapat

dikatakan pembeli mendapat kredit penjualan dari penjual.

c. Kredit dari pembeli

Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan

sebagai pembeli kepada pemasok. Disini pembeli membayar harga

barang terlebih dahulu, dan setelah beberapa waktu barulah pembeli

menerima barang yang dibelinya. Selama waktu itu dapat dikatakan

bahwa pembeli memberikan kredit pembeli kepada penjual.

Page 38: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

d. Kredit Wesel

Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan

“surat pengakuan hutang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar

sejumlah hutang tertentu kepada pihak tertentu dan pada waktu tertentu

(surat Promes atau Notes Payables), dan setelah ditandatangani surat

tersebut dapat dijual atau diuangkan di bank. Dengan demikian berarti

bahwa pihak yang mengeluarkan surat hutang tersebut menerima kredit

mulai dari diuangkannya surat hutang tersebut sampai saat hutang

tersebut harus dibayar. Bagi pihak bank atau pihak yang membeli promes

tersebut (pembeli kredit), surat hutang tersebut merupakan wesel tagih

(Notes Receivables).

4.2. Hutang Jangka Menengah (intermediate-Term Debt)

Hutang jangka menengah adalah hutang yang jangka waktunya lebih

dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Kebutuhan membelanjai

usaha dengan jenis kredit ini dirasakan karena adanya kebutuhan yang tidak

dapat dipenuhi dengan hutang jangka pendek dan juga sukar terpenuhi

dengan hutang jangka panjang. Untuk kebutuhan dana yang tidak begitu

besar jumlahnya dan juga tidak ekonomis untuk dipenuhi dengan modal dari

pasar modal. Lagi pula pengurusan pembelanjaannya akan lebih mudah

dengan mengadakan kontak langsung dengan pihak kreditur, dan cara ini

adalah ciri khas dari hutang jangka menengah.

Page 39: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Bentuk-bentuk utama dari hutang jangka menegah adalah sebagai

berikut:

a. Tearm Loan

Tearm loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan

kurang dari sepuluh tahun. Pada umumnya tearm loan dibayar kembali

dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu (amortization

payments), misalkan pembayaran dilakukan setiap bulan, setiap kuartal, atau

setiap tahun.

b. Leasing

Bentuk lain dari hutang jangka menengah adalah leasing. Apabila kita

tidak menginginkan memiliki suatu aktiva, tapi hanya menginginkan serves

dari aktiva tersebut, maka kita dapat memperoleh hak penggunaaan atas

suatu aktiva itu tanpa disertai dengan hak milik, dengan cara kita

mengadakan kontral leasing untuk aktiva tersebut. Dengan demikian leasing

adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan sevices dari suatu aktiva

tanpa disertai dengan hak milik. Lebih kususnya lease adalah persetujuan

atasdasar kontrak di mana pemilik aktiva (lessor) menginginkan pihak lain

(lessee) untuk menggunakan serves dari aktiva tersebut dalam jangka waktu

tertentu. Pihak lessee mempunyai beban tetap kepada lessor yang harus

dibayarkan.

Page 40: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

4.3. Hutang jangka panjang (long-term Debt)

Hutang jangka panjang adalah hutang yang jangka waktunya

panjang, pada umumnya lebih dari sepuluh tahun. Hutang jangka panjang ini

pada umumnya dipergunakan untuk membiayai perluasan perusahaan

(ekspansi) atau moderenisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal

untuk keperlun tersebut meliputi jumlah yang besar

Adapun jenis - jenis atau bentuk - bentuk utama dari hutang jangka

panjang antara lain:

a. Pinjaman Obligasi

Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang

panjang, yang mana si debitur mengeluarkan surat pengakuan hutang yang

mempunyai nominal tertentu. Jangka waktu pinjaman obligasi hendaknya

didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1) Jangka waktu kredit hendaknya disesuaikan dengan

jangka waktu penggunaannya di dalam perusahaan.

2) Jumlah angsuran harus disesuaikan dengan jumlah penyusutan dari

aktiva tetap yang akan dibelanjai dengan kredit obligasi tersebut.

Pembayaraan kembali pinjaman obligasi dapat dijalankan secara

sekaligus pada hari jatuh tempo atau secara berangsur pada tiap tahunnya.

Apabila system pelunasan sekaligus yang digunakan, maka system ini yang

disebut dengan Sinking Funds Stistem sadangkan bila secara berangsur-

angsur pembayarannya kembali maka disebut dengan Amortization Syistem.

Page 41: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pelunasan atau pembayaran kembali obligasi dapat diambil dari

penyusutan aktiva tetap yang dibeanjai dengan pinjaman obligasi

tersebut, dan keuntungan.

b. Pinjaman Hipotik

Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi

kredit diberihak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar bila

pihak dibitur tidak memenuhi kewajibanya, barang tergebut dapat dijual dan

dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutupi tagihannya.

5. Risiko

Risiko adalah kemungkinan pendapatan yang diharapkan, jika

penyimpangan antara pendapatan yang diterima dan yang pendapatan diharapkan

besar maka dapat dikatakan risikonya besar. Jensen, Solberg, and Zorn (1992)

berpendapat bahwa perusahaan yang memiliki risiko bisnis yang tinggi akan

memiliki tingkat insider ownership yang rendah, hal ini sejalan dengan motif

untuk melindungi investasi para manajemen, dan Perusahaan dengan risiko bisnis

yang besar cenderung mengurangi porsi hutangnya, hal ini dilakukan untuk

mengurangi risiko total.

6. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan kapasitas pasar

saham perusahaan yang dihitung dari perkalian antara jumlah saham yang beredar

dengan harga saham akhir tahun (Jensen, Solberg, and Zorn, 1992). Suatu

perusahaan besar dimana sahamnya tersebar akan lebih berani mengeluarkan

Page 42: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

saham baru untuk memenuhi kebutuhan dana untuk membiayai pertumbuhan

perusahaan ( Riyanto Bambang, 1995 ).

7. Profitabitity

Profitabititas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba,

semakin besar laba yang dihasilkan akan mengurangi kebutuhan akan hutang, dan

tersedianya free cash flow untuk investasi dan pembayaran dividen.

8. Growth

Setiap perusahaan diharapkam tumbuh semakin besar, saat perusahan

mengalami pertumbuhan yang tinggi, maka perusahaan cenderung membagikan

dividen yang kecil, karena free cash flow digunakan untuk membiayai

pertumbuhan.

9. Fixed Assets

Fixed assets merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relative

permanent, aktiva ini dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak

dimaksutkan untuk dijual sebagai bagian dari operasional normal, aktiva tetap

perusahaan dapat dijadikan agunan untuk pinjaman jangka panjang. Sehingga

semakin besar asset tetap yang dimiliki perusahaan, semakin mudah mendapatkan

pinjaman.

Page 43: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dan Pengembangan Hipotesis

1. Insider Ownership

Faktor-faktor yang mempengaruhi insider ownership telah dikemukakan

oleh banyak penelitian terdahulu, di dalamnya termasuk hutang dan dividen.

Crutchley dan Hansen (1989) terdapat hubungan negatif antara hutang dengan

insider ownership, demikian halnya dengan kebijakan dividen perusahaan

dihipotesiskan dapat dijadikan salahsatu cara untuk menurunkan agency conflict

sehingga diduga hutang dan dividen suatu perusahaan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap insider ownership, akan tetapi kontars dengan hasil temuan

Fitri dan Mahduh (2003) dalam Putri dan Nasir (2004) bahwa hutang berpengaruh

positif terhadap insider ownership, pernyataan ini didasarkan pada asumsi bahwa

penggunaan hutang akan mengurangi kebutuhan penerbitan saham baru sehimgga

meningkatkan rasio insider ownership.

Sartono, Agus (2001), dalam penelitiannya menyatakan bahwa hutang dan

dividen berpengaruh secara serempak terhadap insider ownership. Ada variabel-

variabel lain yang juga mempengaruhi insider ownership selain hutang, dan

dividen yaitu institutional ownership, business risk, dan firm size. varabel ini

muncul dalam persamaan sebagai variabel control.

Bathala, Moon, and Rao (1994) menjelaskan bahwa institusional

ownership melakukan peran pengawasan secara aktif karena kepemilikan saham

perusahaan yang signifikan, hal ini membuat terjadinya hubungan negatif dengan

insider ownership. Jensen, Solberg, and Zorn (1992) berpendapat bahwa

perusahaan yang memiliki risiko bisnis yang tinggi akan memiliki tingkat insider

Page 44: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

ownership yang rendah, hal ini sejalan dengan motif untuk melindungi investasi

para manajemen. Alasan sederhana dapat menjelaskan hubungan antara insider

dengan firm size, semakin besar firm size, insider tidak mampu menampung

jumlah saham yang banyak dari perusahaan yang besar karena terbatasnya dana

yang dimiliki, hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif antara firm size

dengan insider ownership.

Dari penelitian terdahulu yang terurai diatas mengarahkan pada hipotesis

yang pertama ini

H1: Hutang, dividen, variabel kontrol kepemilikan institusional, business risk

dan firm size berpengaruh terhadap insider ownership

2. Hutang

Friend and Lang (1988) meneliti pengaruh kepentingan manager terhadap

kebijakan hutang, mereka menyimpulkan insider ownership memiliki hubungan

terbalik dengan hutang. Alasan dibalik kesimpulan itu adalah insider yang

mempunyai saham dalam jumlah yang besar dalam perusahaan yang tingkat

penyebaranya sahamnya rendah, cenderung menekan jumlah hutang serendah

mungkin, karena tingkat hutang yang tinggi akan meningkatkan risiko

kebangkrutan.

Selain insider ownership yang mempengaruhi kebijakan hutang adalah

dividen. Jensen (1986) berpendapat bahwa dividen dan hutang dapat bekerja

mengendalikan agency cost yang ditimbulkan oleh free cash flow, jadi disini ada

Page 45: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

peran saling menggantikan, jadi bisa dikatakan terdapat hubungan negatif antara

hutang dan dividen.

Agus Sartono (2001) melakukan penelitian dengan menempatkan hutang

sebagai dependent variable, dan sebagai independent variable-nya insider

ownership, dividen, institution ownership, business risk, profitability, dan fixed

asset. Dari uji F yang dilakukan menggambarkan bahwa kombinasi seluruh

independent variable memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dependent

variable.

Selain insider ownership dan dividen, ada variabel lain yang berpengaruh

pada kebijakan hutang yaitu : institution ownership, business risk, profitability,

dan fixed asset. Dalam penelitian ini Hutang, insider ownership dan dividen

sebagai variabel utama, sedangkan institution ownership, business risk,

profitability, dan fixed asset sebagai control variable.

Bathala, Moon, and Rao (1994) juga berpendapat bahwa dengan adanya

institusional ownwership dapat mengurangi kebutuhan hutang dalam upaya untuk

mengurangi biaya keagenan, sehingga terdapat hubungan terbalik antara

institusional ownwership dengan debt. Perusahaan dengan risiko bisnis yang besar

cenderung mengurangi porsi hutangnya, hal ini dilakukan untuk mengurangi

risiko total (Jensen, Solberg, and Zorn, 1992). Chen and Steiner (1992)

mendalilkan perusahaan yang tingkat provitability-nya tinggi lebih sedikit

menggunakan hutang, hal ini dikarenakan perusahaan mempunyai cukup dana

untuk mencukupi kebutuhan finansialnya. Scott (1976) perusahaan yang memiliki

Page 46: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

rasio fixed asset yang tinggi cenderung menggunakan hutang lebih banyak, karena

fixed asset jaminan bahwa aman untuk melakukan hutang.

Dari penelitian terdahulu yang dikemukakan diatas mengarahkan pada

hipotesis kedua ini

H2 :insider ownership, dividen, variabel kontrol kepemilikan institusional,

business risk, profitability dan fixed asset berpengaruh terhadap hutang

3. Dividen

Michael S. Rozeff, (1982), dalam Kim et al., (1988) berpendapat bahwa

perusahaan dengan tingkat insider ownership yang tinggi cenderung rendah

tingkat pembayaran dividennya. Hal serupa juga dimuat dalam penelitian Chen

dan Steiner (1999), penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan terbalik

antara insider ownership dengan dividen. Selain insider hutang juga berpengaruh

terhadap kebijakan dividen. Bila tingkat hutang tinggi maka free cash flow

terkonsentrasi untuk membayar bunga dan cicilan utama, sehingga tidak tersisa

cukup dana untuk dividen, sebagai akibatnya terdapat hubungan negatif antara

hutang dan dividen.

Agus Sartono (2001) memberikan bukti bahwa insider ownership dan

hutang berpengaruh terhadap dividen Disamping variabel utama insider

ownership dan hutang, dalam hipotesis ketiga ini ada variabel kontrol, variabel

kontrol tersebut adalah institusion ownership, business risk, profitability, dan

growth.

Page 47: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Dari sudut pandang agency theory, institusional ownership meningkatkan

pengawasan sebagai usaha alternatif untuk mengurangi agency costs (Agrawal

and Knoeber, 1996). Semenjak dividen juga berperan untuk mensejajarkan ada

kepentingan pemegang saham dengan pihak manajemen, kemudian melalui efek

subtitusi sebuah kenaikan institusional ownership akan mengurangi dividend

payout ratio. Crutchley dan Hansen (1989) mendalilkan bahwa RISK mempunyai

hubungan negatif terhadap dividend payout ratio, perusahan dengan tingkat risiko

yang tinggi tidak ingin membayar dividen dalam jumlah yang besar. Ketika

perusahan sedang tumbuh dengan pesat perusahaan cenderung memperkecil

jumlah dividend payout ratio, karena free cash flow lebih banyak digunakan untuk

membiayai pertumbuhan. Jensen et al., (1992) menyatakan ketika laba perusahaan

tinggi, maka seharusnya dividend payout ratio mengikuti, begitu juga sebaliknya

ketika laba rendah. Dengan demikian dapat dilihat bahwa ada hubungan positif

antara provitability dengan dividend payou ratio. Berdasarkan penelitian-

penelitian tersebut diatas muncul hipotesis

H3 : insider ownership, hutang, variabel kontrol kepemilikan institusional,

profitability, business risk dan growth berpengaruh terhadap dividen

Page 48: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sanpel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas karakter tertentu dan dikumpulkan dari satu-satuan

individu yang membentuk satu data statistik yang oleh peneliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 1999). Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah saham-saham perusahaan Non perbankan dan keuangan dan

terdaftar di BEI.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakter yang dimiliki oleh populasi.

semakin besar jumlah sampel mendekati jumlah populasi, maka peluang

kesalahan generalisasi semakin kecil. Teknik penarikan sampel dalam penelitian

ini adalah dengan purposive sampling, yaitu: suatu metode pengambilan sampel

yang disesuaikan dengan syarat-syarat tertentu (Coper dan Schindler, 2001).

Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari kesalahan dalam

penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap hasil

penelitian. Adapun kriteria yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan Non perbankan dan

keuanganyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 sampai

2010.

2. perusahaan harus membayar dividen selama periode penelitian.

3. dalam struktur kepemilikan harus terdapat kepemilikan orang dalam (insider

owenership)

Page 49: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4. selama penelitian perusahaan harus selalu menghasilkan laba

5. perusaan memiliki kelengkapan data yang diperlukan dalam penelitian.

B. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan perusahaan sampel, dan data

lain yang relevan dengan penelitian ini. Adapun sumber data berasal dari:

1. Bursa Efek Indonesia (buku ICMG)

2. Jurnal atau publikasi lain yang memuat informasi yang relevan dengan

penelitian ini.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dokumentasi, yaitu mendapatkan data dari dokumen yang telah disediakan

oleh pihak lain.

C. Pengukuran Variabel

1. Dependent Variables

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel terikat (Dependent variables),

ketiaga variabel tersebut adalah insider ownership (INSIDER), hutang (DEBT),

dividend payout ratio (DIV). Ketiga variabel ini selain sebagai dependent

variable juga sebagai independent variable, ketiga variabel ini merupakan

variabel utama dalam penelitian ini.

INSIDER merupakan ukuran persentase saham yang dimiliki oleh direksi,

manager, komisaris, dan setiap pihak yang terlibat langsung dalam pembuatan

Page 50: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

keputusan perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976), data tentang insider

dikumpul selama periode penerlitian kemudian diambil rata-ratanya. Insider juga

dipergunakan sebagai variabel independent dalam persamaan dividend payout

ratio dan hutang.

Variabel dependen yang kedua adalah hutang (DEBT), menurut Jensen,

Solberg, dan Zorn (1992) variabel hutang diukur dengan rasio hutang jangka

panjang dengan nilai buku total asset. Varibel ini juga sebagai variabel bebas

dalam persamaan insider ownership dan dividend payout ratio.

Variabel dependen yang ketiga adalah dividend payout ratio (DIV), DIV

merupakan besarnya dividen yang dibayarkan perusahaan (Jensen, Solberg, dan

Zorn, 1992). Dividend payout ratio berfungsi sebagai variabel bebas dalam

persamaan hutang dan insider ownership.

2. Independent Variables

Variabel independen dipilih untuk mencerminkan biaya dan keuntungan

yang ditimbulkan dari ketiga keputusan financial. Variabel-variabel ini dipilih

berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah ada, variabel yang ada pada

penelitian sebelumnya dipilih yang berhubungan dan memungkinkan untuk

dimasukkan dalam persamaan.

Variabel pertama adalah business risk (RISK) dari perusahaan yang

dijadikan sampel, variabel ini digunakan dalam persaman insider ownership,

dividend payout ratio, dan debt. Jensen, Solberg, and Zorn (1992) berpendapat

bahwa perusahaan yang memiliki resiko bisnis yang tinggi akan memiliki tingkat

Page 51: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

insider ownership yang rendah, hal ini sejalan dengan motif untuk melindungi

investasi para manajemen. Perusahaan dengan resiko bisnis yang besar cenderung

mengurangi porsi hutangnya, hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko total

(Jensen, Solberg, and Zorn, 1992). Crutchley dan Hansen (1989) mendalilkan

bahwa RISK mempunyai hubungan negatif terhadap dividend payout ratio,

perusahan dengan tingkat resiko yang tinggi tidak ingin membayar dividen dalam

jumlah yang besar. Variabel ini merupakan standar deviasi dari return saham

(Jensen, Solberg, and Zorn, 1992).

Variabel kedua adalah ukuran perusahaan (ZISE), variabel ini merupakan

nilai yang menunjukkan kapasitas pasar saham perusahaan yang dihitung dari

perkalian antara jumlah saham yang beredar dengan harga saham akhir tahun

(Jensen, Solberg, and Zorn, 1992). Variabel ini digunakan dalam persamaan

insider ownership, insider tidak mampu menampung jumlah saham yang banyak

dari perusahaan yang besar karena terbatasnya dana yang dimiliki, hal ini

menunjukkan adanya hubungan negatif antara firm zise dengan insider ownership.

Variabel ketiga adalah fixed assets, variabel ini diproksikan dengan rasio

antara asset tetap terhadap asset total perusahaan(Jensen, Solberg, and Zorn,

1992). Variabel ini hanya digunakan dalam persamaan debt, Scott (1976)

perusahaan yang memiliki rasio fixed asset yang tinggi cenderung menggunakan

hutang lebih banyak, karena fixed asset jaminan bahwa aman untuk melakukan

hutang.

Variabel keempat adalah institutional ownership. Variabel ini merupakan

presentase saham yang dimiliki oleh investor institusional seperti LSM, BUMN,

Page 52: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

maupun perusahaan swasta, variabel ini digunakan dalam ketiga persamaan

(Bathala, Moon, and Rao, 1994). Bathala, Moon, and Rao (1994) menjelaskan

bahwa institutional ownership melakukan peran pengawasan secara aktif karena

kepemilikan saham perusahaan yang signifikan, hal ini membuat terjadinya

hubungan negatif dengan insider ownership. Bathala, Moon, and Rao (1994) juga

berpendapat bahwa dengan adanya institutional ownership dapat mengurangi

kebutuhan hutang dalam upaya untuk mengurangi biaya keagenan, sehingga

terdapat hubungan terbalik antara institutional ownwership dengan debt. Dari

sudut pandang agency theory, institutional ownership meningkatkan pengawasan

sebagai usaha alternative untuk mengurangi agency costs (Agrawal and Knoeber,

1996). Semenjak dividen juga berperan untuk mensejajarkan kepentinagan

pemegang sahan dengan pihak manajemen, kemudian melalui efek subtitusi

sebuah kenaikan institutional ownership akan mengurangi dividend payout ratio.

Variabel kelima adalah profitability, variabel ini digunakan dalam

persamaan debt, dan dividend. Nilai variabel ini ditentukan oleh rasio laba operasi

terhadap total asset (Jensen, Solberg, and Zorn, 1992). Chen and Steiner (1992)

mendalilkan perusahaan yang tingkat profitability-nya tinggi lebih sedikit

menggunakan hutang, hal ini dikarenakan perusahaan mempunyai cukup dana

untuk mencukupi kebutuhan finansialnya. Partington (1989), Jensen, Solberg, and

Zorn (1992) menyatakan ketika laba perusahaan tinggi, maka seharusnya dividend

payout ratio mengikuti, begitu juga sebaliknya ketika laba sedikit. Dengan

demikian dapat dilihat bahwa ada hubungan positif antara profitability dengan

dividend payou ratio.

Page 53: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Variabel keenam adalah pertumbuhan (growth) dirumuskan sebagai satu

ditambah rata-rata aritmatik pertumbuhan penjualan selama periode

pengujian(Jensen, Solberg, and Zorn, 1992). Variabel ini digunakan dalam

persamaan dividen. Ketika perusahan sedang tumbuh dengan pesat perusahaan

cenderung memperkecil jumlah dividend payout ratio, karena free cash flow lebih

banyak digunakan untuk membiayai pertumbuhan.

Variabel business risk (RISK), ukuran perusahaan, fixed assets,

institutional ownership, profitability, pertumbuhan (growth) ini dimungkinkan

berpengaruh kecil terhadap dependent variable, variabel-variabel ini merupakan

control variable

D. Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul,

sehingga melalui kegiatan analisis itu dapat ditarik suatu kesimpulan tentang suatu

permasalahan. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

regresi berganda, adapun langkah-langkah untuk melakukan regresi berganda

adalah sebagai berikut :

1. Membuat Model

Dalam analisis regresi berganda langkah awal yang ditempuh adalah

dengan membangun model yang akan digunakan sebagai alat penguji

pengaruh independent variable terhadap dependent variable.

Page 54: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Cara membuat model adalah dengan memasukkan variabel-variabel

kedalam sebuah persamaan dengan bentuk sebagai berikut :

Y = a0 + a1 X1 + a2 X2 + a3 X3 +anXn….. +e

Keterangan:

Y = Dependent variable X1,2,3,n = Independent variable a0 = konstanta a1,2,3,n = koefisien e = residu

Dalam penelitian ini terbentuk tiga persamaan yaitu :

Insider= a0 + a1 Debt + a2 Dividen + a3 Institusion + a4 Businness risk + a5 Size + e

Debt = b0 + b1 Insider + b2 Dividen+ b3 Institusion + b4 Businness risk + b5 Profitability + b6 fixed asset + e

Dividen = c0 + c1 Insider + c2 Debt + c3 Institusion + c4 Businness risk + c5

Profitability + c6 Growh + e

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi akan menunjukkan hubungan yang signifikan dan

representative atau dikatakan BLUE ( Best Linier Etimator ) bila dipenuhi

asumsi dasar regresi dan tidak terdapat gejala autokorelasi, multikolinieritas,

heteroskedastisitas diantara independent variable-nya, setelah dalam

keadaan BLUE baru dapat dilakukan uji F dan Uji T.

Page 55: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

a. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi liner ada korelasi yang signifikan antara residual periode

tertentu (et) dengan residual sebelumnya (e 1-t ). Model regresi linier

mengandung asumsi bahwa tidak terdapat korelasi serial diantara

disturbance terms (Sritua Arief, 1993).

Cov (ei,ej) = 0 i ≠ j

Untuk mengusi keberadaan autokorelasi digunakan metode Durbin-

Watson statistic (D.W), metode D.W dirumuskan sebagai berikut :

å

å

-

---

= N

tt

N

ttt

e

eeDW

1

2

1

21)(

Daerah keterangan (4-DWL) < DW < 4 Ada auto korelasi negatif (4-DWU) < DW < (4-DWL) Tidak ada kesimpulan 2 < DW < (4-DWU) Tidak ada autokorelasi negatif DWU < DW < 2 Tidak ada autokorelasi positif DWL < DW < DWU Tidak ada kesimpulan 0 < DW < DWL Ada autokorelasi positif

Keterangan DWL = DW minimal HWU = DW maksimal

b. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antara variabel

independen. Ada beberapa cara untuk mengetahui ada tidaknya

Page 56: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

multikolinieritas pada model regresi salah satunya adalah dengan

tolerance (TOL) serta Variance Inflation Factor (VIF), bila VIF tidak

lebih dari 10 dan TOL sekitar 1 maka dapat dikatakan tingkat

multikorelasi pada model tidak berbahaya.

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ini terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Apabila varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut

homosdastisitas, atau juga disebut kesamaan varians. Sehingga data

yang digunakan homogen. (Gujarati dan Zein, 1978).

Dasar analisis menggunakan scatterplot :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 57: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

E. Pengujian Hipotesis

1. Uji F dan R2

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel-

variabel bebas secara serempak terhadap variabel tergantung, untuk

melakukan uji F ini harus melelui beberapa prosedur, adapun prosedur-

prosedur tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis uji F

H0 : β1 = 0; β2 = 0; β3 = 0; β4 = 0; β5 = 0

Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel

bebas secara serempak terhadap variabel tergantung

H1 : β1 ≠ 0; β2 ≠ 0; β3 ≠ 0; β4 ≠ 0; β5 ≠ 0

Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel

bebas secara serempak terhadap variabel tergantung

b. Menentukan tingkat siknifikan

Dalam penelitian ini menggunakan confidence interval sebesar 95 %

atau a = 5%.

c. Menghitung nilai Fhitung

F-hitung diperoleh dengan membagi mean square regression dengan

mean square residual-nya, secara umum dirumuskan :

)()1(

)1(2

2

knR

kR

Fhitung

--

-=

R2 = koevisien determinasi K = jumlah variabel

N = jumlah pengamatan

Page 58: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

d. Membandingkan

Membandingkan probabilitas kesalahan F hitung dengan tingkat

siknifikan yang dapat ditoleransi a = 5 %

e. Membuat keputusan

Jika probabilitas kesalahan Fhitung > tingkat siknifikan => ho diterima h1

ditolak

Jika probabilitas kesalahan Fhitung ≤ tingkat siknifikan => ho ditolak h1

diterima

Uji nilai koefisien R2 dimaksudkan untuk mengetahui persentase

besarnya pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap variabel

tergantung, atau seberapa besar model model regresi mampu menjelaskan

variabel tergantung.

2. Uji t

Uji t ini dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel bebas

berpengaruh secara parsial terhadap variabel tergantung, untuk melakukan

uji t harus melalui beberapa prosedur yaitu :

a. Merumuskan hipotesis

H0 : β1 = 0; β2 = 0; β3 = 0; β4 = 0; β5 = 0

Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel

bebas secara parsial terhadap variabel tergantung

Page 59: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

H1 : β1 ≠ 0; β2 ≠ 0; β3 ≠ 0; β4 ≠ 0; β5 ≠ 0

Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel bebas

secara parsial terhadap variabel tergantung

b. Menentukan tingkat siknifikan

Dalam penelitian ini menggunakan confidence interval sebesar 95

% atau a = 5%.

c. Menghitung nilai t hitung

))(1(

12

y

yhitung

r

knrt

-

--=

R =koevisien regresi parsial

K = jumlah variabel bebeas

n = jumlah tahun pengamatan

th = thitung

d. Membandingkan

Membandingkan probabilitas kesalahan t hitung dengan tingkat siknifikan

yang dapat ditoleransi a = 5 %

e. Membuat keputusan

Jika probabilitas kesalahan t hitung > tingkat siknifikan => ho diterima h1

ditolak

Jika probabilitas kesalahan t hitung ≤ tingkat siknifikan => ho ditolak h1

diterima.

Page 60: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Diskripsi hasil penelitian ini didasarkan pada data yang telah terkumpul.

Data penelitian meliputi insider ownership, debt, dividen, institusi, risk,

profitabilitas, fixed asset, growth, profit dan size pada perusahaan sampel yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Hasil

analisis pada dasarnya merupakan pokok-pokok temuan penelitian yang memiliki

kecenderungan pada jawaban atas sejumlah pertanyaan yang telah ditetapkan

dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian. Oleh karenanya dalam bab ini

disajikan temuan penelitian sebagai jawaban atas permasalahan yang telah

ditetapkan pada Bab I.

Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah

dikemukakan, serta kepentingan pengujian hipotesis, maka teknik analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Akan tetapi sebelum

disajikan temuan penelitian dan pembahasannya, terlebih dahulu disajikan

diskripsi singkat sebagai penjelas tentang variabel-variabel penelitian dengan

menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS. Dalam hal ini

ditampilkan dalam bentuk nilai rata-rata/mean, simpangan baku, nilai

terendah/minimum dan nilai tertinggi/maksimun. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel IV.1 berikut:

Page 61: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel IV.1

Hasil perhitungan Mean dan Standar Deviasi dari variabel-variabel penelitian

N Minimum Maximum Mean Std

Deviation Insider Debt Deviden

48 48 48

0.0001 0.0127 0.0960

0.872 0.099 0,679

0,0295 0,0352 0.3184

0.0256 0,1685 0,1295

Sumber : Hasil olah data SPSS

Dari tabel IV.1 diatas dapat dijelaskan bahwa insider ownership, selama

periode penelitian memiliki nilai minimum sebesar 0,0001 artinya kepemilikan

saham terendah yang dimiliki oleh direksi, dan manajemen komisaris adalah

sebesar 0,01%. Nilai maksimum sebesar 0,872 artinya kepemilikan terbesar

saham-saham yang dimiliki oleh orang dalam adalah sebesar 87,2%. Nilai rata-

rata sebesar 0,02950 artinya dari 16 perusahaan non perbankan dan keuangan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian, rata-rata

sahamnya dimiliki oleh orang dalam sebesar 2,95%. Sedangkan standar deviasi

sebesar 0,0256 artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari

variabel insider ownership, adalah sebesar 0,0256 dari 48 kasus yang terjadi.

Pada variabel debt yaitu persentase tingkat utang terhadap total assetnya,

selama periode penelitian memiliki nilai minimum sebesar 0,0127 dari 16

perusahaan. Hal ini berarti nilai terendah tingkat utang yang dimiliki oleh

perusahaan tersebut hanya sebesar 1,27% dan sisanya dalam bentuk modal. Nilai

maksimum sebesar 0,099 artinya bahwa selama periode penelitian jumlah tingkat

utang terbesar adalah 9,9% dari total aktivanya. Nilai rata-rata sebesar 0,0352

artinya bahwa selama periode penelitian rata-rata tingkat utang perusahaan adalah

Page 62: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

sebesar 3,52% dari seluruh total asset yang dimiliki perusahaan. Sedangkan

standar deviasi sebesar 0,1685 artinya selama periode penelitian, ukuran

penyebaran dari variabel debt adalah sebesar 0,1685 dari 48 kasus yang terjadi.

Pada variabel dividend payout ratio, selama periode penelitian memiliki

nilai minimum sebesar 0,096 dari 16 perusahaan. Hal ini berarti nilai terendah

Deviden adalah 9,6%. Nilai maksimum sebesar 0,679 artinya bahwa selama

periode penelitian Deviden terbesar yang dibagikan adalah sebesar 67,9% dari

laba bersih perlembar sahamnya. Nilai rata-rata sebesar 0,3184 artinya bahwa

selama periode penelitian rata-rata dividen yang dibagikan adalah sebesar 31,84%

dari laba bersih perlembar sahamnya. Sedangkan standar deviasi sebesar 0,1295

artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari variabel Deviden

adalah sebesar 0,1295 dari 48 kasus yang terjadi.

B. Uji Asumsi Klasik

1. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi liner ada korelasi yang signifikan antara residual periode tertentu (et)

dengan residual sebelumnya (e 1-t ). Ada tidaknya autokorelasi dalam

penelitian ini dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Ukuran

yang digunakan untuk menyatakan ada tidaknya autokorelasi, yaitu apabila

nilai statistik Durbin-Watson mendekati angka 2, maka dapat dinyatakan

bahwa data pengamatan tersebut tidak memiliki autokorelasi, dalam hal

sebaliknya, maka dinyatakan terdapat autokorelasi (Rietveld dan

Page 63: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Sudarmanto). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan program

SPSS V. 16, diperoleh Durbin Watson Test sebesar 2,161 artinya tidak ada

autokorelasi.

2. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antara variabel independen.

Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas Variance Inflation Factor (VIF),

bila VIF tidak lebih dari 10 maka dapat dinyatakan terjadi gejala

multikorelasi pada model. Hasil uji multikolinieritas dapat ditunjukkan pada

Tabel berikut:

Tabel IV.2 Uji Multikolinieritas

Collinearity Statistics Tolerance VIF

DEBT .729 1.372 DIVIDEN .885 1.130 INSTITUSI .874 1.144 RISK .816 1.225 SIZE .721 1.388 PROFIT .688 1.454 ASSET .839 1.192 GROWT .748 1.337

Dependent Variabel : Insider Ownership Berdasarkan hasil model regresi menunjukkan bahwa seluruh VIF

hitung < 10 dan semua tolerance variabel bebas di atas 10%, maka dapat

disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinieritas.

Page 64: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ini terjadi ketidak samaan varians dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Jika residualnya memiliki varians yang tidak sama atau

berbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas. Untuk meguji

heteroskedastisitas ini digunakan uji diagram plot. Hasil uji

heteroskedastisitas dapat ditunjukkan pada gambar berikut :

Berdasarkan hasil plot menunjukkan bahwa data residual

menyebar diatas dan di bawah sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang

teratur, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas di atas tidak

terjadi heteroskedastisitas.

GAMBAR IV.1 SCATTERPLOT

Page 65: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

C. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier

berganda. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikatnya. Untuk mempermudah perhitungan regresi dari data

yang cukup banyak maka dalam penelitian ini diselesaikan dengan bantuan

perangkat lunak (soft were) komputer program SPSS 16.00. Analisis regresi ini

dilakukan dengan 3 tahap analisis yaitu analisis regresi faktor-faktor yang

mempengaruhi insider Ownership, Debt dan Dividen. Dengan menggunakan

bantuan SPSS.16 hasil ketiga regresi tersebut dapat dilihat pada lampiran. Untuk

membuktikan hipotesis penelitian digunakan uji F dan uji t. Uji F digunakan

untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap

variabel terikat sedangkan uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

Page 66: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Insider = 0,023 + 0,345 Debt + 0,053 Dividen– 0,022 Instituion -1.695E-

5 Businnes Risk – 2.009E-14 SIZE

1. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Insider Ownership

Hasil analisis regresi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi insider

ownership dapat ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel IV.3 Hasil Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Insider Ownership

Variabel

Koef. Regresi (b)

t hitung Probabilitas Keterangan

(Constant) 0.023 1.396 0.171 DEBT 0.345 1.595 0.119 Tidak Signifikan DIVIDEN 0.053 2.070 * 0.045 Signifikan INSTITUSI -0.022 -1.655 0.106 Tidak Signifikan BUSRISK -1.695E-5 -0.262 0.795 Tidak Signifikan SIZE -2.009E-14 -0.680 0.500 Tidak Signifikan N 48 R 0,651 Adjuste R2 0,423 F hitung 3.579 Probabilitas 0,003 Ket: * : Signifikan pada taraf 5%

Sumber : Data hasil regresi

Berdasarkan Tabel di atas dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai berikut :

Page 67: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Berdasarkan berbagai parameter dalam persamaan regresi mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi Insider, maka dapat diberikan interpretasi

sebagai berikut:

a. Konstanta (Koefisien a0)

Nilai konstanta sebesar 0,023 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel

bebas yang terdiri tingkat utang, Dividen, kepemilikan institusi, risiko bisnis dan

size, profit, asset dan growt maka besarnya insider ownership akan sebesar 2,3%.

b. Koefisien Debt (a1)

Tingkat utang (DEBT) mempunyai pengaruh yang positif terhadap insider

ownership, dengan koefisien regresi sebesar 0,345 yang artinya apabila Tingkat

utang meningkat sebesar 1% , maka insider ownership akan meningkat sebesar

0,345%, dengan asumsi bahwa Dividen, kepemilikan institusi, risiko bisnis, asset,

profit, growt dan size dalam kondisi konstan.

c. Koefisien Dividen(a2)

Dividen mempunyai pengaruh yang positif terhadap insider ownership

dengan koefisien regresi sebesar 0,053 yang artinya apabila Dividen meningkat

sebesar 1 %, maka insider ownership akan meningkat sebesar 0,053% dengan

asumsi bahwa variabel tingkat utang, kepemilikan institusi, risiko bisnis, asset,

profit, growt dan size dalam kondisi konstan.

d. Koefisien Kepemilikan Institusi (a3)

Kepemilikan institusi (INST) mempunyai pengaruh yang negatif terhadap

insider ownership, dengan koefisien regresi sebesar -0,022 yang artinya apabila

Page 68: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

kepemilikan institusi (INST) meningkat sebesar 1% , maka insider ownership

akan menurun sebesar 0,022%, dengan asumsi bahwa variabel tingkat utang,

Dividen, risiko bisnis, asset, profit, growt dan size dalam kondisi konstan.

f. Koefisien Risiko Bisnis (a4)

Risiko bisnis (RISK) mempunyai pengaruh yang negatif terhadap insider

ownership, dengan koefisien regresi sebesar -1.695E-5 yang artinya apabila risiko

bisnis (RISK) meningkat sebesar 1 satuan, maka insider ownership akan menurun

sebesar 1.695E-5%, dengan asumsi bahwa variabel debt, Dividen, kepemilikan

institusi, asset, profit, growt dan SIZE , dalam kondisi konstan.

g. Koefisien Ukuran Perusahaan (a5)

Ukuran perusahaan (SIZE) mempunyai pengaruh yang negatif terhadap

insider ownership, dengan koefisien regresi sebesar -2.009E-14 yang artinya

apabila ukuran perusahaan (SIZE) meningkat sebesar 1 juta rupiah, maka insider

ownership akan menurun sebesar 2.009E-14%, dengan asumsi bahwa variabel

debt, Dividen, kepemilikan institusi, asset, profit, risk dan growt, dalam kondisi

konstan.

Page 69: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

1) Uji F

Tabel di bawah ini merupakan hasil dari uji F yang menggunakan program

SPSS for Windows, yaitu :

Tabel IV.4 Hasil Uji Anova

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .013 8 .002 3.579 .003(a) Residual .018 39 .000 Total .031 47

Sumber : Data sekunder diolah, 2012

Berdasarkan tabel IV.4 di atas dari uji anova menghasilkan angka F hitung

sebesar 3,579 dengan tingkat signifikansi (angka probabilitas) sebesar 0,003.

Karena angka probabilitas 0,003<0,05, maka model regresi ini layak untuk

digunakan dalam memprediksi besarnya insider. Dengan kata lain variabel tingkat

hutang (debt), dividen, Institusi, risk, size bersama-sama mempengaruhi secara

signifikan terhadap insider ownership pada perusahaan non perbankan dan

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tabel IV.5 Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate 1 .651(a) .423 .305 .0213668

a. Predictors: (Constant), RISK, DIVIDEN, INSTITUSI, DEBT, SIZE b. Dependent Variable: INSIDER

Sumber : Data sekunder diolah, 2012

a. Predictors: (Constant), RISK, DIVIDEN, INSTITUSI, DEBT, SIZE b. Dependent Variable: INSIDER

Page 70: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Dari tabel IV.5 di atas dapat diketahui koefisien determinasi (Adjusted R2).

Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui besarnya prosentasi variabel

tergantung insider yang dapat diprediksi dengan menggunakan variabel bebas

debt, dividen, institusi, risk, size. Koefisien determinasi juga digunakan untuk

menghitung besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung

insider ownership. Koefisien determinasi sebesar 0,423 atau sama dengan 42,3%.

Artinya bahwa sebesar 42,3% insider ownership yang terjadi dapat dijelaskan

dengan menggunakan variabel debt, dividen, institusi, risk, size. Sedang sisanya

yaitu 47,7% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lain. Dengan lain

perkataan besarnya pengaruh variabel debt, dividen, institusi, risk, size terhadap

insider ownership adalah sebesar 42,7%.

Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan “Hutang,

dividen dan variabel kontrol kepemilikan institusional, business risk, firm size

berpengaruh terhadap insider ownership” dapat terbukti.

2) Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel bebas.

Hipotesis : H0= koefisien regresi tidak signifikan dan H1: koefisien regresi

signifikan. Keputusan yang dibuat : a. jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima

atau koefisien regresi tidak signifikan, b. jika thitung > t tabel maka H) ditolak.

Untuk mencari tabel digunakan a =0,05 , DF (48-2) = 46 . t tabel = 2,021.

Hasil uji t pada variabel tingkat utang (DEBT) seperti pada tabel 4.3

diatas diperoleh t hitung sebesar 1,595 dengan probabilitas sebesar 0,119 yang

nilainya diatas 0,05. Dengan demikian Ho diterima, artinya koefisien regresi

Page 71: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

untuk debt tidak signifikan secara parsial terhadap insider ownership(Y). Untuk

variabel Dividen diperoleh t hitung sebesar 2.070 dengan probabilitas sebesar

0,045 yang nilainya dibawah 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya koefisien regresi untuk dividen signifikan secara parsial terhadap insider

ownership(Y).

Berdasarkan hasil uji t diatas maka dapat diketahui bahwa variabel

tingkat Hutang tidak terbukti berpengaruh sedang dividen yang terbukti

berpengaruh secara signifikan terhadap insider ownership pada level 5%.

2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat utang

Tabel IV.6. berikut merupakan rangkuman hasil analisis regresi tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat utang:

Tabel IV.6 Hasil Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Hutang

Variabel

Koef. Regresi (b) t hitung Probabilitas Keterangan

(Constant) 0.029 2.586 * 0.014 INSID^ 0.177 1.595 0.119 Tidak Signifikan DIV^ 0.023 1.212 -0.233 Tidak Signifikan INST -0.007 -0.764 -0.450 Tidak Signifikan BUSRISK 2.007E-5 0.433 0.667 Tidak Signifikan PROFIT -0.157 -1.766 -0.085 Tidak Signifikan FIXASS 0.28 2.551 * 0.015 Signifikan N 48 R 0,562 Adjusted R2 0,316 F hitung 2.250 Probabilitas 0,044 Ket: * : Signifikan pada taraf 5% Sumber : Data hasil regresi 2012

Page 72: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Debt= 0,029 + 0,177 Insider + 0,023 Dividen - 0,007 Institusi + 2.007E-5

Businnes Risk - 0.157 Profitability + 0,28 Fixed Asset.

Berdasarkan Tabel IV.6 dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai

berikut :

Berdasarkan berbagai parameter dalam persamaan regresi mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat utang, maka dapat diberikan interpretasi

sebagai berikut:

a. Konstanta (Koefisien b0)

Nilai konstanta sebesar 0,029 yang berarti bahwa jika tidak ada variabel

bebas yang terdiri insider ownership, Dividen, kepemilikan Institusi, Busrisk,

profitability, dan fixed asset maka besarnya tingkat utang akan sebesar 2,9%

artinya besarnya tingkat utang jangka panjang perusahaan sebesar 2,9% dari

seluruh total tingkat utang yang ada.

b. Koefisien Insider Ownership (b1)

Insider ownership (INSID) mempunyai pengaruh yang positif terhadap

Tingkat utang, dengan koefisien regresi sebesar 0,177 yang artinya apabila insider

ownership meningkat sebesar 1 %, maka tingkat utang akan meningkat sebesar

0,177%, dengan asumsi bahwa Dividen, Kepemilikan institusi, Risiko bisnis,

profitability, dan fixed asset dalam kondisi konstan.

Page 73: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

c. Koefisien dividen (b2)

Dividend mempunyai pengaruh yang positif terhadap Tingkat utang,

dengan koefisien regresi sebesar 0,023 yang artinya apabila Dividen meningkat

sebesar 1 %, maka Tingkat utang akan meningkat sebesar 0,023%, dengan asumsi

bahwa variabel insider ownership, kepemilikan institusi, risiko bisnis,

profitability, dan fixed asset dalam kondisi konstan.

d. Koefisien Kepemilikan Institusi (b3)

Kepemilikan institusi (INST) mempunyai pengaruh yang negatif terhadap

Tingkat utang, dengan koefisien regresi sebesar -0,007 yang artinya apabila

kepemilikan institusi (INST) meningkat sebesar 1% , maka Tingkat utang akan

menurun sebesar -0,007%, dengan asumsi bahwa variabel insider ownership,

dividen, risiko bisnis, profitability, fixed asset dalam kondisi konstan.

e. Koefisien Risiko Binis (b4)

Risiko bisnis (RISK) mempunyai pengaruh yang negatif terhadap Tingkat

utang, dengan koefisien regresi sebesar + 2.007E-5 yang artinya apabila risiko

bisnis meningkat sebesar 1 satuan, maka Tingkat utang akan meningkat sebesar

2.007E-5%, dengan asumsi bahwa variabel insider ownership, Dividen,

kepemilikan institusi, profitability dan fixed asset dalam kondisi konstan.

f. Koefisien Profitability (b5)

Profitability mempunyai pengaruh yang negatif terhadap Tingkat utang,

dengan koefisien regresi sebesar -0.157 yang artinya apabila Profitability

meningkat sebesar 1 %, maka Tingkat utang akan menurun sebesar -0,157%,

Page 74: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

dengan asumsi bahwa variabel insider ownership, Dividen, kepemilikan institusi,

risiko bisnis, dan fixed asset dalam kondisi konstan.

g. Koefisien Fixed asset (b6)

Fixed asset mempunyai pengaruh yang positif terhadap Tingkat utang,

dengan koefisien regresi sebesar 0,28 yang artinya apabila Fixed asset meningkat

sebesar 1 %, maka Tingkat utang akan meningkat sebesar 0,287%, dengan asumsi

bahwa variabel insider ownership, Dividen, kepemilikan institusi, risiko bisnis,

Profitability dalam kondisi konstan.

1) Uji F

Tabel di bawah ini merupakan hasil dari uji F yang menggunakan program

SPSS for Windows v. 16, yaitu :

Tabel IV.7 Hasil Uji F

Model

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression

.004 8 .001 2.250 .044(a)

Residual .009 39 .0000 Total .013 47

a Predictors: (Constant), FIXASS, BUSRISK, INST, PROFIT, INSID^, DIV^ b Dependent Variable: DEBT

Sumber : Data sekunder diolah, 2012

Berdasarkan tabel IV.7 di atas di dapat F hitung sebesar 2.250 dengan

probabilitas sebesar 0,044 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima

dan menolak Ho (hipotesis ditolak). Ini menunjukkan bahwa insider ownership,

Dividen, Kepemilikan institusi, Risiko bisnis, profitability, dan fixed asset secara

simultan berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat utang pada perusahaan

Page 75: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

non perbankan dan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kemudian untuk menunjukkan berapa persen tingkat utang yang dapat

dijelaskan oleh kedelapan variabel bebasnya dapat dilihat dari tabel 4.8 dibawah

ini:

Tabel IV.8 Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate 1 .562(a) .316 .175 .01530574

a Predictors: (Constant)FIXASS, BUSRISK, INST, PROFIT, INSID^, DIV^

Sumber : Data sekunder diolah, 2012

Dari tabel IV.8 di atas dapat diketahui koefisien determinasi (Adjusted

R2) sebesar 0,316. Hasil ini berarti bahwa 31,6% tingkat utang dapat dijelaskan

oleh kedelapan variabel bebas yang terdiri dari insider ownership, Dividen,

kepemilikan institusi, risiko bisnis, profitability, dan fixed asset. Sedangkan

sisanya sebesar 68,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam model penelitian.

Berdasarkan hasil uji F diatas maka hipotesis kedua yang menyatakan

“insider ownership, dividen dan variabel kontrol kepemilikan institusional,

business risk, profitability, dan fixed asset berpengaruh terhadap hutang”

dapat dibuktikan.

Page 76: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

2) Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui variabel bebas yang berpengaruh

secara signifikan terhadap tingkat utang. Hasil uji t pada variabel insider

ownership seperti pada tabel IV.6 di atas diperoleh t hitung sebesar 1.595 dengan

probabilitas sebesar 0,119 yang nilainya di atas 0,05. Dengan demikian Ho

diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan insider

ownership secara parsial terhadap Tingkat utang (Y). Sedangkan untuk variabel

Dividen terbukti berpengaruh positif tidak signifikan terhadap hutang

(p=0,233>0,05). Fixed asset terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap

hutang (p=0,015<0,05) dan Institusi terbukti berpengaruh negatif secara tidak

signifikan terhadap utang (p=0,450>0,05). Sementara untuk Risiko bisnis terbukti

berpengaruh positif tapi secara tidak signifikan terhadap hutang (p=0,667 > 0,05),

dan profitability diperoleh t hitung dengan probabilitas 0.085, di atas 0,05 yang

artinya bahwa , profitability tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat

utang (Y).

Page 77: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

3. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend

Hasil analisis regresi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dividend

dapat ditunjukkan pada tabel IV.9 berikut :

Tabel IV.9 Hasil Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend

Variabel Koef. Regresi (b) t hitung Probabilit

as Keterangan

(Constant) 0.136 2.020 0.049 INSID^ 1.869 2.070 * 0.045 Signifikan DEBT^ -0.158 1.212 0.233 Tidak signifikan INST 0.069 0.856 0.397 Tidak Signifikan

BUSRISK -0.008 0.443 0.460 Tidak signifikan PROFIT 0.612 0.804 0.426 Tidak signifikan

GROWTH 0.044 0.560 0.579 Tidak signifikan N 48 R 0.450 Adjusted R2 0.203 F hitung 2.241 Probabilitas 0.030

Ket: * : Signifikan pada taraf 5% Sumber : Data hasil regresi 2012

Hasil persamaan regresi linear berganda pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Dividen = 0.136 + 1.869 Insider - 0.158 Debt + 0,069 Institusion - 0,008 Bus

Risk + 0,612 Profitability+ 0,044 Growth

Page 78: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Berdasarkan berbagai parameter dalam persamaan regresi mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi dividend, maka dapat diberikan interpretasi

sebagai berikut:

a. Konstanta (Koefisien a0)

Nilai konstanta sebesar 0,136 yang berarti bahwa jika tidak ada variabel

bebas yang terdiri insider ownership, debt, kepemilikan institusi, risiko bisnis,

profitability dan growt, maka besarnya dividend akan sebesar 0,136%.

b. Koefisien Insider Ownership (a1)

Insider ownership mempunyai pengaruh yang positif terhadap dividend,

dengan koefisien regresi sebesar 1.869 yang artinya apabila insider ownership

meningkat sebesar 1%, maka dividend akan meningkat sebesar 1,869%, dengan

asumsi bahwa debt, kepemilikan institusi, risiko bisnis, profitability, dan growt

dalam kondisi konstan.

c. Koefisien Tingkat utang (a2)

Tingkat utang (DEBT) mempunyai pengaruh yang negatif terhadap dividend

, dengan koefisien regresi sebesar -0,158 yang artinya apabila tingkat utang

meningkat sebesar 1 %, maka dividend akan menurun sebesar 0,158, dengan

asumsi bahwa variabel insider ownership, kepemilikan institusi, risiko bisnis,

profitabilit, dan growt dalam kondisi konstan.

d. Koefisien Kepemilikan Institusi (a3)

Kepemilikan Institusi (INST) mempunyai pengaruh yang positif terhadap

dividend, dengan koefisien regresi sebesar 0,069 yang artinya apabila kepemilikan

Page 79: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

institusi meningkat sebesar 1% maka dividend akan meningkat sebesar 0,069%,

dengan asumsi bahwa variabel insider ownership, tingkat utang, risiko bisnis,

profitability, dan growt dalam kondisi konstan.

e. Koefisien Risiko Bisnis (a4)

Risiko bisnis mempunyai pengaruh yang negatif terhadap dividend , dengan

koefisien regresi sebesar -0,008 yang artinya apabila risiko bisnis meningkat

sebesar 1 satuan, maka dividend akan menurun sebesar 0,008%, dengan asumsi

bahwa variabel insider ownership, debt , kepemilikan institusi, profitability, dan

growt dalam kondisi konstan.

f. Koefisien Profitabilitas (a5)

Profitabilitas (PROFIT) mempunyai pengaruh yang positif terhadap

dividend, dengan koefisien regresi sebesar 0,612 yang artinya apabila

profitabilitas meningkat sebesar 1 satuan, maka dividend akan meningkat sebesar

0,612%, dengan asumsi bahwa variabel insider ownership, debt, kepemilikan

institusi, risiko bisnis, dan growt dalam kondisi konstan.

g. Koefisien Growth (a6)

Growth mempunyai pengaruh yang positif terhadap dividend, dengan

koefisien regresi sebesar 0,044 yang artinya apabila growth meningkat sebesar

1%, maka dividend akan meningkat sebesar 0,044%, dengan asumsi bahwa

variabel insider ownership, debt, kepemilikan institusi, risiko bisnis, dan

Profitability dalam kondisi konstan

Page 80: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

1) Uji F Tabel di bawah ini merupakan hasil dari uji F yang menggunakan

program SPSS for Windows, yaitu :

Tabel IV.10 Hasil Uji F

Model

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression .160 8 .116 2.241 .030(a)

Residual .628 39 .015 Total .788 47

a Predictors: (Constant), INSID, DEBT, INST,BUSRISK, SIZE, PROFIT, FIXED ASSET,GROWTH b Dependent Variable: DIV Sumber : Data sekunder diolah, 2012

Berdasarkan tabel IV.10 di atas di dapat F hitung sebesar 2.241 dengan

probabilitas sebesar 0,030 yang nilainya lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima

dan menolak Ho (hipotesis ditolak). Ini menunjukkan bahwa insider ownership,

debt, kepemilikan institusi, risiko bisnis, profitability, dan growth secara simultan

berpengaruh secara signifikan terhadap dividend pada perusahaan non perbankan

dan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kemudian untuk

menunjukkan berapa persen dividend yang dapat dijelaskan oleh keenam variabel

bebasnya dapat dilihat dari tabel IV.11 dibawah ini:

Tabel IV.11 Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate 1 .450(a) .203 .039 .1269411

a Predictors: (Constant), INSID, DEBT, INST,BUSRISK, PROFIT,GROWTH Sumber : Data sekunder diolah, 2012

Page 81: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Dari tabel IV .11 di atas dapat diketahui koefisien determinasi (Adjusted

R2) sebesar 0,203. Hasil ini dapat diartikan bahwa 20,3% dividend dapat

dijelaskan oleh kedelapan variabel bebas yang terdiri dari insider ownership, debt,

kepemilikan institusi, risiko bisnis, profitability, dan growth. Sedangkan sisanya

sebesar 79,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model

penelitian.

Berdasarkan hasil uji F hipotesis ketiga yang menyatakan “insider

ownership, hutang, dan variabel kontrol kepemilikan institusional,

profitability, business risk, growth berpengaruh terhadap dividen” dapat

terbukti.

2) Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara parsial yang

berpengaruh signifikan terhadap dividend.

Hasil uji t pada variabel insider ownership (INS) seperti pada tabel IV.9

di atas diperoleh t hitung sebesar 2.020 dengan probabilitas sebesar 0,049 yang

nilainya jauh dibawah 0,05. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima ,

artinya ada pengaruh yang signifikan insider ownership secara parsial terhadap

dividend. Untuk variabel kontrol instituti, debt, risiko bisnis, profitability dan

pertumbuhan memiliki probabilitas lebih besar dari 0,05 artinya keempat variabel

ini tidak signifikan berpengaruh terhadap dividen

Page 82: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

D. Pembahasan

1. Pembahasan pada Persamaan Insider Ownership

Hasil pembuktian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel utang,

dividen, risiko bisnis serta skala perusahaan secara statistik terbukti memiliki

pengaruh serempak yang signifikan terhadap kepemilikan orang dalam atau

insider ownership. Dibuktikan dengan nilai probabilitas 0,045 lebih kecil dari

level 0,05.Sedangkan secara parsial kebijakan dividen berpengaruh positif

signifikan pada level 5% terhadap kepemilikan orang dalam, sementara variabel

lainnya (debt, Inst, busrisk dan firm size) pengaruhnya tidak signifikan.

Adanya temuan bahwa dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap

insider ownership. Hal ini disebabkan karena tingkat dividen yang tinggi akan

mendorong menejer meningkatkan kepemilikannya. Jensen et al., (1992)

menyatakan bahwa keterbatasan atas kemakmuran manajer berakibat makin besar

biaya bagi manajer untuk mengendalikan kepentingannya pada perusahaan besar.

2. Pembahasan pada Persamaan Tingkat Utang

Dari hasil pengolahan data ditemukan bahwa secara keseluruhan variabel

insider ownership, dividen, kepemilikan institusi, risiko bisnis, profitability dan

Fixed Asset berpengaruh secara signifikan terhadap tingka utang. Dibuktikan

dengan tingkat probability 0,044 < 0,05. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan Tendelilin (2001) dan Crutchley, Jensen dan Raymond

(1999) yang menemukan dividen, insider dan institutional berpengaruh secara

signifikan terhadap debt. Sedangkan secara parsial hanya variabel fixed asset,

Page 83: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

yang terbukti berpengaruh signifikan terhadap utang dengan tingkat probabilitas

o,015 < 0,05.

Variabel insider ownership mempunyai pengaruh positif tidak signifikan

terhadap tingkat utang pada level signifikan 5%. Hasil ini sesuai teori yang

menyatakan pada situasi konflik keagenan yang tinggi, manajer akan

meningkatkan kepemilikannya pada perusahaan tersebut untuk mengurangi risiko

yang ada. Dengan kepemilikan tersebut jumlah ekuitas perusahaan menjadi

meningkat, sehingga akan mengurangi jumlah utang mengingat sumber modal

sudah terpenuhi dari ekuitasnya. Adanya pengaruh positif mungkin disebabkan

karena perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh para manajer, akan cenderung

menentukan hutang yang lebih besar dibandingkan harus mengeluarkan saham

baru yang memiliki biaya yang lebih besar.

Dividen terbukti berpengaruh tidak signifikan positif terhadap utang. Hasil

ini menunjukkan bahwa besarnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang

saham akan mengurangi tingkat utang. Hal ini disebabkan karena penggunaan

dividen yang cukup besar dalam mengurang agency cost bisa dilakukan untuk

mengatasi masalah kelebihan aliran kas internal (free cash flow) pada perusahaan

yang menguntungkan dan pertumbuhan rendah. Dengan demikian perusahaan

masih mampu membayar dividen yang tinggi dan membiayai kesempatan

investasi yang ada tanpa harus mencari tambahan dana eksternal dari utang (debt

financing). Hasil penelitian ini seuai dengan pendapat Jensen (1986).

Variabel aktiva tetap memiliki hubungan positif signifikan terhadap utang.

Adanya arah positif menunjukkan bahwa aktiva tetap yang tinggi dapat dijadikan

Page 84: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

sebagai jaminan (collateral) dalam pengajuan utang, sehingga semakin besar pula

jumlah utang yang akan diberikan oleh debtholder. Hasil ini sesuai dengan

pendapat Scott (1976) yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki rasio

fixed asset yang tinggi cenderung menggunakan hutang lebih banyak, karena fixed

asset merupakan jaminan bahwa aman untuk melakukan hutang

3. Pembahasan Persamaan Kebijakan Dividen

Berdasarkan hasil olahan data penelitian ditemukan bahwa secara

keseluruhan variabel insider ownership, tingkat utang, kepemilikan institusi,

risiko bisnis, profitability dan pertumbuhan berpengaruh secara signifikan

terhadap kebijakan dividen. Sedangkan secara parsial hanya variabel insider

ownership yang terbukti berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.

Kepemilikan orang dalam atau insider ownership terbukti berpengaruh

signifikan positif terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kepemilikan manajerial terhadap dividen sesuai dengan teori keagenan.

Tampak sekali bahwa kenaikan kepemilikan orang dalam yang bertujuan untuk

mengurangi biaya keagenan akan membuat kepentingan pemegang saham sejajar

dengan insider ownership. Sehingga tidak ada alasan untuk memabar dividen

yang tinggi karena kepentingan pemilik saham menjadi sejajar dengan adanya

peningkatan kepemilikan saham oleh orang dalam (Insider Ownership).

Sementara pada variabel hutang memiliki hubungan negatif terhadap

kebijakan dividen tetapi tidak signifikan. Arah negatif menunjukkan bahwa

peningkatan penggunaan hutang akan mengurangi free cash flow untuk membayar

Page 85: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

cicilan pokok dan bunga, sehingga dana yang tersedia untuk membayar dividen

berkurang.

Variabel kepemilikan institusi memiliki hubungan positif dan tidak

signifikan terhadap kebijakan dividen. Arah koefisien regresi positif menunjukkan

bahwa kepemilikan institusional lebih mementingkan adanya stabilitas pendapatan

(return) melalui pembagian dividen.

Variabel risiko memiliki hubungan negatif terhadap kebijakan dividen

tetapi tidak signifikan. Arah negatif hubungan tersebut dapat dijelaskan bahwa

karena risiko tinggi maka kebijakan dividen rendah.

Hasil ini menemukan adanya hubungan positif variabel pertumbuhan

terhadap kebijakan dividen walaupun tidak signifikan. Pertumbuhan perusahaan

dapat mendorong pendapatan yang meningkat sehingga akan cenderung membagi

dividen yang besar.

Variabel profitabilitas memiliki hubungan positif terhadap kebijakan

dividen tetapi tidak signifikan. Arah positip mengandung arti bahwa semakin

tinggi profitabilitas, maka semakin besar perusahaan mampu menghasilkan laba

bersih, sehingga perusahaan akan mampu membayar dividen yang tinggi untuk

menjamin keamanan investasi pemegang saham.

Page 86: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di Bab

terdahulu, maka dapat ditarik jesimpulan sebagai berikut:

1. Hutang, dividen, dan variabel kontrol kepemilikan institusional, business risk,

firm size secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap insider

ownership. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis regresi berganda yang

menunjukkan persamaan regresinya: Insider = 0,023 + 0,345 Debt + 0,053

Dividen– 0,022 Instituion -1.695E-5 Businnes Risk – 2.009E-14 SIZE . Nilai

F = 3.579 dan probabilitas 0,003<0,005 atau signifikan dengan sumbangan

penjelasan R 2 sebesar 42,3%.

Secara parsial hanya variabel dividen yang berpengaruh secara signifikan

terhadap insider ownership dengan tingkat probabilitas 0.045, sedang variabel

yang lain pengaruhnya tidak signifikan karena memiliki probabilitas >0,5.

2. Secara bersama-sama insider ownership, dividen dan variabel kontrol

kepemilikan institusional, business risk, profitability, fixed asset berpengaruh

secara signifikan terhadap hutang. Ditunjukkan dengan garis regresi :

Debt= 0,029 + 0,177 Insider + 0,023 Dividen - 0,007 Institusi + 2.007E-5

Businnes Risk - 0.157 Profitability + 0,28 Fixed Asset.

Nilai F = 2.250 dan probabilitas 0,044<0,05 atau signifikan dengan

sumbangan penjelasan R 2 sebesar 31,6%.

Page 87: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Secara parsial hanya variabel fixed asset yang berpengaruh terhadap hutang

secara signifikan dengan tingkat probabilitas 0.015, sedang variabel lain

pengaruhnya tidak signifikan karena memiliki tingkat probabilitas >05.

3. Secara bersama-sama insider ownership, hutang, dan variabel kontrol

kepemilikan institusional, profitability,business risk, growth berpengaruh

secara signifikan terhadap dividen. Ditunjukkan dengan garis regresi :

Dividen = 0.136 + 1.869 Insider - 0.158 Debt + 0,069 Institusion - 0,008

Bus Risk + 0,612 Profitability+ 0,044 Growth.

Nilai F = 2.241 dan probabilitas 0,030<0,05 atau signifikan dengan

sumbangan penjelasan R 2 sebesar 20,3%.

Secara parsial hanya variabel insider ownership yang berpengaruh secara

signifikan dengan tingkat probabilitas 0.045, sedang variabel lain

pengaruhnya tidak signifikan karena memiliki tingkat probabilitas >05.

B. Saran-Saran

1. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan yang hendak mengambil keputusan tentang agency

problem dengan penetapan insider ownership, dividen, dan hutang harus

dipertimbangkan dengan baik, karena ketiga kebijakan ini saling mempengaruhi.

2. Bagi Inevestor

Bagi investor sebaiknya dalam menentukan investasi saham pada

perusahaan non perbankan dan keuangan agar diperoleh keuntungan yang

maksimal lewat pembagian dividen hendaknya diperhatikan persentase

Page 88: ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN …/Analisis...ANALISIS SIMULTAN INSIDER OWNERSHIP, HUTANG, DAN DIVIDEN : DALAM SUDUT PANDANG TEORI KEAGENAN (AGENCY THEORY) (Studi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

kepemilikan orang dalam pada perusahaan tersebut. Semakin besar insider

ownership dalam terhadap saham perusahan, perusahaan itu cenderung membayar

dividen lebih tinggi.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Nilai R 2 yang rendah atau kurang dari 50%, menunjukkan bahwa

ketepatan pemilihan variabel penelitian masih belum sempurna. Untuk itu bagi

penelitian selanjutnya hendaknya dapat meningkatkan nilai R square dengan

menambahkan variabel lain seperti Kesempatan Investasi, atau variabel eksogen

lain diluar variabel dalam penelitan ini.