tentang insider trading

24
Tentang Insider Trading : Tugas Humbis Yang Menyebalkan Jun 2, '08 2:10 AM for everyone I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu lembaga pembiayaan atau wadah untuk mencari dana bagi perusahaan dan alternatif sarana investasi bagi masyarakat (investor) dimana di dalamnya terdapat transaksi penawaran umum dan perdagangan efek dari perusahaan publik kepada masyarakat investor. Kegiatan tersebut dilindungi oleh payung hukum yang sangat menjunjung tinggi prinsip keterbukaan. Prinsip keterbukaan adalah persoalan inti dalam pasar modal dan sekaligus merupakan jiwa pasar modal itu sendiri sebab prinsip tersebut menjadi landasan pertimbangan bagi para pelaku di pasar modal untuk melakukan aktivitas perpasarmodalan secara rasional. Namun demikian, masih terdapat banyak pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan di dalam praktek pasar modal di seluruh dunia. Salah satu bentuk pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan di pasar modal adalah praktek Insider trading. Dalam pasar modal di Indonesia, praktek insider trading tergolong salah satu pelanggaran yang paling sering dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait di dalam sejumlah skandal, apakah itu yang melibatkan emiten

Upload: deasitas

Post on 29-Jun-2015

710 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tentang Insider Trading

Tentang Insider Trading : Tugas Humbis Yang MenyebalkanJun 2, '08 2:10 AMfor everyone

       I.      PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pasar modal adalah salah satu lembaga pembiayaan atau wadah untuk mencari dana

bagi perusahaan dan alternatif sarana investasi bagi masyarakat (investor) dimana di

dalamnya terdapat transaksi penawaran umum dan perdagangan efek dari

perusahaan publik kepada masyarakat investor. Kegiatan tersebut dilindungi oleh

payung hukum yang sangat menjunjung tinggi prinsip keterbukaan. Prinsip

keterbukaan adalah persoalan inti dalam pasar modal dan sekaligus merupakan jiwa

pasar modal itu sendiri sebab prinsip tersebut menjadi landasan pertimbangan bagi

para pelaku di pasar modal untuk melakukan aktivitas perpasarmodalan secara

rasional. Namun demikian, masih terdapat banyak pelanggaran terhadap prinsip

keterbukaan di dalam praktek pasar modal di seluruh dunia.

Salah satu bentuk pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan di pasar modal adalah

praktek Insider trading.  Dalam pasar modal di Indonesia, praktek insider trading

tergolong  salah satu pelanggaran yang paling sering dilakukan oleh pihak-pihak

yang terkait di dalam sejumlah skandal, apakah itu yang melibatkan emiten swasta

ataupun BUMN.  Hal tersebut terjadi bukan hanya karena sulitnya pembuktian

terjadinya praktek tersebut, tetapi juga karena sanksi yang diberikan selama ini

bersifat kurang tegas. Sanksi yang diberikan terhadap praktek Insider trading

selama ini hanya berupa sanksi administratif  yaitu denda. Padahal, di dalam

peraturan perundangan  tentang pasar modal (UUPM) disebutkan bahwa praktek

Insider trading termasuk dalam tindak kejahatan pidana. Tindak kejahatan pidana

seharusnya tidak hanya mendapatkan sanksi administrstif, tetapi juga mendapat

sanksi kurungan agar memberikan efek jera kepada pelakunya.

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka menarik untuk dikaji permasalahan tentang

praktek Insider trading di Indonesia dalam sebuah makalah yang berjudul

“PENEGAKAN HUKUM PRAKTEK INSIDER TRADING DI INDONESIA”.

Page 2: Tentang Insider Trading

    II.      PEMBAHASAN

A.     Pasar Modal dan Prinsip Keterbukaan

Pada dasarnya, pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen

keuangan jangka panjang yang biasa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang

ataupun modal sendiri. Baik pasar modal maupun pasar uang adalah merupakan

bagian dari pasar keuangan (financial market).

Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 memberikan pengertian pasar

modal yang lebih spesifik, yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar

modal memiliki peran besar bagi perekonomian dari suatu negara karena pasar

modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

keuangan.

Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar

menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu

pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana

(issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana

dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan

(return), sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan

dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana

dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena

pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan

(return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.1

Manfaat keberadaan pasar modal diantara lain2:

1)      Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus

memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal;

Page 3: Tentang Insider Trading

2)      Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya

diversifikasi;

3)      Menyediakan leading indicator bagi tren ekonomi negara;

4)      Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah;

5)      Penyebaran kepemilikan, keterbukaan, dan profesionalisme, menciptakan iklim

berusaha yang sehat;

6)      Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik;

7)      Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai

prospek.

8)      Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang

bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi

9)      investasi;

10)  Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosial;

11)  Pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan, mendorong pemanfaatan

manajemen profesional;

12)  Sumber pembiayaan dana jangka panjang bagi emiten.

Prinsip keterbukaan menjadi persoalan inti dalam pasar modal dan sekaligus

merupakan jiwa pasar modal itu sendiri. Keterbukaan tentang fakta materiel sebagai

jiwa pasar modal didasarkan pada keberadaan prinsip keterbukaan yang

memungkinkan tersedianya bahan pertimbangan bagi investor, sehingga ia secara

rasional dapat mengambil keputusan untuk melakukan pembelian atau penjualan

saham.

Page 4: Tentang Insider Trading

Setidak-tidaknya ada tiga fungsi prinsip keterbukaan dalam pasar modal menurut

Bismar Nasution yang dituangkan dalam bukunya Keterbukaan Dalam Pasar Modal:

a)      Prinsip keterbukaan berfungsi untuk memelihara kepercayaan publik terhadap

pasar. Tidak adanya keterbukaan dalam pasar modal membuat investor tidak

percaya terhadap mekanisme pasar. Sebab prinsip keterbukaan memiliki peranan

penting bagi investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi

karena melalui keterbukaan bisa terbentuk suatu penilaian (judgment) terhadap

investasi, sehingga investor secara optimal dapat menentukan pilihan terhadap

portofolio mereka. Makin jelas informasi perusahaan maka keinginan investor

untuk melakukan investasi makin tinggi. Sebaliknya ketiadaan atau kekurangan

serta ketertutupan informasi dapat menimbulkan ketidakpastian bagi investor, dan

konsekuensinya menimbulkan ketidakpercayaan investor dalam melakukan

investasi melalui pasar modal.

b)      Prinsip keterbukaan berfungsi untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien.

Filosofi ini didasarkan pada kontruksi pemberian informasi secara penuh sehingga

menciptakan pasar modal yang efisien, yaitu harga saham sepenuhnya merupakan

refleksi dari seluruh informasi yang tersedia. Dengan demikian prinsip

keterbukaan dapat berperan dalam meningkatkan ketersediaan  informasi yang

benar, agar dapat ditetapkan harga pasar yang akurat. Hal ini menjadi penting

karena berkaitan dengan pasar modal sebagai lembaga keuangan yang beroperasi

berdasarkan informasi. Tanpa informasi peserta pasar tidak dapat mengevaluasi

produk-produk lembaga keuangan tersebut.

c)      Prinsip keterbukaan penting untuk mencegah penipuan (fraud). Barry Rider

menyatakan bahwa semakin banyak informasi yang diungkapakan akan

meminimalisasi tindakan salah dan penyalahgunaan. Selanjutnya dia menyatakan

bahwa dalam pasar keuangan pendapat tersebut tidak perlu lagi dibuktikan, tetapi

lebih banyak tergantung informasi apa yang harus diungkapkan dan kepada siap

informasi itu disampaikan. Fungsi prinsip keterbukaan untuk mencegah terjadinya

penipuan tersebut adalah pendapat yang paling tua.

Page 5: Tentang Insider Trading

B.     Insider Trading

Insider trading secara harafiah berarti perdagangan orang dalam. Dalam

istilah hukum pasar modal, Insider trading adalah perdagangan efek yang

dilakukan oleh mereka yang tergolong “orang dalam” perusahaan (dalam arti

luas), dimana perdagangan efek tersebut didasarkan karena adanya suatu

“informasi orang dalam” (inside information) yang penting dan mengandung

fakta material, dimana pelaku Insider Trading ( Inside Trader) mengharapkan

keuntungan ekonomi, secara langsung atau tidak langsung.

Praktek insider trading merupakan salah satu praktek yang melanggar

prinsip keterbukaan dalam pasar modal. Selain itu, praktek tersebut juga

merupakan praktek perdagangan saham yang tidak adil (unfair trading) karena

posisi inside trader yang lebih baik ( dalam kepemilikan informational

advantages) dibandingkan dengan investor lain.

                  Pelaku Insider Trading

Pengaturan insider trading  terdapat di dalam Undang Undang Nomor 8

Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM )  pasal 95 sampai 98 Undang-

Undang tersebut. Di dalam Pasal 95 UUPM diatur bahwa:

“ Orang dalam dari Emiten atau Perusahaan Publik yang

mempunyai informasi orang dalam dilarang melakukan

pembelian atau penjualan atas efek:

a. Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud; atau

b. Perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan Emiten

atau Perusahaan Publik yang bersangkutan.”

Page 6: Tentang Insider Trading

Yang termasuk orang dalam pasal tersebut adalah Corporate Insiders.

Secara teknis Corporate Insiders dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Traditional Insiders  

Traditional Insiders merupakan pihak yang berada dalam fiduciary

position (pihak yang wajib menjalankan fiduciary obligation di dalam

perusahaan) di dalam Emiten atau Perusahaan Publik. Yang termasuk dalam

traditional insiders adalah Komisaris, Direktur, Pegawai, Pemegang Saham

Utama Emiten atau Perusahaan Publik.

Temporary Insiders  

Temporary Insiders atau quasi insiders adalah pihak luar perusahaan

mempunyai hubungan trust dan confidence dengan perusahaan atau

mempunyai hubungan jangka pendek yang mengakibatkan fiduciary

obligations mereka kepada perusahaan. Oleh karena hubungan tersebut

memungkinkan pihak luar tersebut memperoleh inside information. Yang

termasuk dalam temporary insisders adalah konsultan hukum, notaris, akuntan

atau penasehat keuangan dan investasi, serta pemasok atau kontraktor yang

bekerja sama dengan  emiten/perusahaan publik tersebut.

    

 Informasi orang dalam (Inside Information) dalam Insider trading

      Yang dimaksud dengan informasi dalam insider trading adalah informasi

material yang penting dan belum dibuka untuk umum (undisclosed

information), misalnya:

     Merger, konsolidasi dan akuisisi;

     Pemecahan saham dan pembagian dividen saham;

Page 7: Tentang Insider Trading

     Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau direktur

dan   komisaris perusahaan;

     Pendapatan dan deviden yang luar biasa;

     Perolehan atau kehilangan kontrak penting;

     Produk atau penemuan baru yang berarti;

     Perubahan tahun fiskal perusahaan;

     Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam

manajemen;

     Perolehan atau kehilangan kontrak penting

     Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau direktur

dan komisaris perusahaan;

     Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang bersifat

utang

     Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang

material jumlahnya.

Informasi tersebut diatas mengandung fakta material yang dapat

mempengaruhi harga saham dan apabila seseorang memiliki informasi

tersebut akan menempatkan dirinya pada posisi yang diuntungkan

(informational advantage). Namun, ada beberapa hal yang patut diperhatikan

mengenai informasi perusahaan yaitu  bahwa tidak semua informasi meskipun

material dan dapat mempengaruhi harga saham harus diberitahukan kepada

publik, informasi tersebut antara lain yaitu:

Page 8: Tentang Insider Trading

     Informasi yang belum matang untuk diberitahukan kepada publik.

Misalnya sebuah perusahaan pertambangan menemukan sumber

minyak baru yang belum begitu pasti;

     Informasi, yang apabila diberitahukan kepada publik akan

dimanfaatkan oleh pesaing-pesaingnya sehingga merugikan

perusahaan tersebut;

     Informasi yang memang sifatnya rahasia. Ini yang sering disebut

rahasia perusahaan. Misalnya jika ada kontrak dengan pihak ketiga,

tetapi dalam kontraktersebut ada klausula yang menyatakan bahwa apa

yang ada dalam kontrak tersebut adalah bersifat rahasia di antara para

pihak tersebut.

      Pembuktian Insider Trading

 Praktek Insider trading mungkin dapat dideteksi dengan cukup mudah.  

Hal tersebut dapat dideteksi dari beberapa fakta-fakta yang ada ketika praktek

tersebut terjadi, diantaranya ada atau tidaknya orang dalam yang melakukan

transaksi atas efek perusahaan dimana yang bersangkutan menjadi orang

dalam. Selain itu, dapat pula dideteksi dari adanya peningkatan harga dan

volume perdagangan efek sebelum diumumkannya informasi material kepada

publik dan terjadinya peningkatan atau penurunan harga dan volume

perdagangan yang tidak wajar.

Namun, seperti halnya bentuk kejahatan kerah putih (white collar crime)

lainnya, insider trading amat sulit untuk dibuktikkan karena pembuktian

tindak kejahatan ini memerlukan standard pembuktian yang tinggi. Seperti

yang diungkapkan oleh Mulya Lubis dan Alexander Lay (2008) “Standar

pembuktian praktek Insider trading tidak mudah karena praktek ini termasuk

tindak pidana dalam pasar modal yang memerlukan standar pembuktian

beyond reasonable doubt. Standar pembuktian tersebut memungkinkan pelaku

Page 9: Tentang Insider Trading

Insider trading dibebaskan oleh pengadilan karena pengadilan tidak mampu

membuktikan bahwa pelaku bersalah”.

Dalam sistem hukum Indonesia terdapat lima alat pembuktian yang

dianggap sah, yaitu surat-surat, kesaksian, persangkaan, pengakuan dan

sumpah. Jika ditelaah, alat bukti yang dimaksud dalam pasal tersebut maka

insider trading tidak dapat dibuktikan karena bukti transaksi yang dilakukan

di bursa merupakan hasil elektronik yaitu berupa print out dan bukan

termasuk kategori surat sebagaimana disebutkan dalam undang-undang.

Namun pembuktian praktek Insider trading masih dapat dilakukan dengan

investigasi para pihak yang dideteksi telah melakukan praktek tersebut dan

juga dari pemeriksaan dokumen-dokumen tertulis, termasuk di dalamnya

lembaran transaksi elektronik.

                  Sanksi Praktek Insider Trading

                Dalam UUPM Pasal 104 disebutkan bahwa praktek Insider Trading merupakan tindak kejahatan pidana. Oleh karena itu, dalam pasal tersebut disebutkan bahwa                 sanksi hukum atas tindakan tersebut adalah berupa ancaman pidana penjara                         paling lama sepuluh tahun dan denda paling banyak lima belas milliar rupiah.           

         

C.     PRAKTEK INSIDER TRADING  DALAM PASAR MODAL INDONESIA

 

Sudah hampir lebih dari 31 tahun Pasar Modal Indonesia beroperasi dan

berbagai upaya telah dilakukan untuk memajukan pasar modal sehingga pasar

modal Indonesia dapat berkembang menjadi pendorong berkembangnya dunia

usaha di negara kira.  Pasar modal Indonesia telah mengalami serangkaian

reformasi semenjak pertama kali beroperasi hingga sekarang. Bursa efek yang

dulu terbagi menjadi  2, yaitu BEJ dan BES, sekarang telah terintegrasi

menjadi BEI (Bursa Efek Indonesia). Lembaga pengawasan pasar modal yang

dulu belum terintegrasi pun, sekarang  sudah terintegrasi menjadi BAPEPAM-

LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) sejak Desember

Page 10: Tentang Insider Trading

2005.  Berikut ini bagan yang menggambarkan struktur organisasi pasar

modal yang sekarang.

Namun, sangat disayangkan masih banyak terjadi praktek-praktek

pelanggaran prinsip keterbukaan di dalamnya. Pelanggaran tersebut tidak

hanya dilakukan oleh emiten-emiten swasta tetapi juga banyak dilakukan oleh

emiten BUMN. Mulai dari pelanggaran kecil, seperti keterlambatan

penyampaiaan informasi material perusahaan emiten, sampai dengan

pelanggaran berat yang termasuk tindak pidana pasar modal, seperti

manipulasi pasar dan Insider trading.

Kasus-kasus ataupun dugaan praktek Insider trading dalam pasar modal

kita cukup banyak. Namun, tak satupun dari kasus tersebut yang pernah

dibawa dalam proses litigasi (peradilan di pengadilan). Berikut penulis sajikan

secara ringkas beberapa contoh dari kasus insider trading yang pernah terjadi

dalam pasar modal kita:

Kasus Insider Trading PGN

Kasus itu bermula dari anjloknya harga saham PGN sebesar 23,32% dari

Rp9.650 menjadi Rp7.400 per saham pada 12 Januari. Setelah melalui

penyelidikan oleh Bapepam, diketahui bahwa anjloknya harga saham PGN

Page 11: Tentang Insider Trading

dikarenakan oleh insider trading. Informasi material yang dikuasai ‘orang

dalam’, yaitu keterlambatan penyelesaian proyek SSWJ (South Sumatera

West Java) dan informasi tentang pengurangan volume gas yang dapat

dialirkan melalui proyek tersebut, diduga digunakan sebagai dasar dalam

pelepasan saham PGAS pada bulan Januari. Walaupun demikian kasus ini

tidak dilanjutkan ke proses litigasi. Pihak PGN hanya dikenai sanksi

administratif sebesar Rp35.000.000 dan Direksi serta karyawan PGN yang

diduga melakukan transaksi penjualan saham sebelum anjloknya harga saham

hanya dikenai sanksi sebesar lima miliar rupiah.

Dugaan Insider Trading Indosat

Kasus ini mencuat tatkala dilakukan divestasi sejumlah saham PT Indosat

Satellite Corporation Tbk (ISAT) pada bulan Mei 2002. Dalam penjualan

yang melibatkan sejumlah pihak itu, harga saham ISAT malah jatuh sehingga

mengakibatkan perolehan dana dari divestasi tersebut berkurang 400 miliar

dari yang ditargetkan pemerintah. Praktek tersebut diduga ikut melibatkan

perusahaan reksadana raksasa, Merrill Lynch. Dalam penyelesaiannya,

Bapepam memutuskan tidak terjadi praktek insider trading. Hanya beberapa

pihak, yang diduga melanggar peraturan pasar modal sehingga mengakibatkan

harga saham fluktuatif,  dikenai sanksi administratif serta pencabutan izin

usaha, tidak termasuk Merrill Lynch.

Kasus Insider Trading Semen Gresik                        

Kasus ini merupakan kasus yang  masih banyak menyisakan pertanyaan 

publik. Kasus ini baru mencuat ketika I Putu Gede Ary Sutha, ketua Bapepam

waktu itu yang masa jabatannya hampir berakhir, mengumumkan bahwa

terjadi indikasi Insider trading dalam perdagangan saham semen gresik. Dia

mengungapkan bahwa kasus ini melibatkan mantan menteri keuangan dan

sejumlah perusahaan sekuritas, termasuk perusahaan sekuritas milik negara.

Setelah melalui penyelidikan, ditemukan fakta bahwa terdapat 15 pialang

Page 12: Tentang Insider Trading

yang secara agresif melakukan aksi beli. Diantara 15 pialang tersebut terdapat

3 perusahaan sekuritas yang terkait dengan Semen Gresik (yaitu Danareksa

Sekuritas dan Bahana Securities, Jardine Fleming Nusantara) yang menurut

Undang-Unang tergolong sebagai orang dalam. Inside Information yang

diduga menjadi basis dalam aksi beli itu adalah rencana divestasi saham

Semen Gresik oleh pemerintah kepada pihak asing ( salah satunya Cement

Mexico). Dalam proses penyelesaian kasus ini, Bapepam mengumumkan

bahwa tidak ada bukti yang mengacu kepada Insider trading tetapi apabila

’dikemudian hari’ ditemukan unsur-unsur yang dapat dijadikan bukti tindak

pidana pasar modal maka, Bapepam akan melakukan proses penyidikan untuk

kasus tersebut.

Kasus Sari Husada

Kasus ini terjadi baru mencuat ke permukaan umum pada tahun 2005.

Diduga tellah terjadi indikasi praktek insider trading yang dilakukan oleh

direksi Sari Husada. Akar dari kasus ini adalah ketika manajemen Sari Husada

mengeluarkan kebijakan ESOP (Empoyee Stock Option Program, yaitu

kebijakan penjualan saham perusahaan kepada karyawan dengan harga yang

lebih murah) sebesar 5% (94 juta lembar) dari keseluruhan sahamnya. Saham

dari ESOP yang seharusnya dibeli oleh  karyawan, malah mayoritas dibeli

pihak komisaris, direksi, dan manajer senior (dengan rincian 3 komisaris

(44,8%), 5 direksi (42,5%), dan para manajer (12,7%)).  Namun, selang

berapa waktu kemudian manajemen sari Husada mengeluakan kebijakan

Share Buy Back (pembelian kembali) sebesar 10%  dari saham yang

diterbitkan. Dari dua kebijakan yang saling bertolak belakang tersebut timbul

celah yang menguntungkan bagi pembeli saham ESOP kerena harga

pembelian kembali lebih  tinggi daripada harga penjualan (selisih tersebut

sebesar Rp365,6 per lembar saham). Dari kasus ini, Bapepam hanya

memberikan sanksi administratif sebesar 2.885 miliar kepada 9 pihak orang

dalam yang memperoleh keuntungan dari praktek tersebut.

Page 13: Tentang Insider Trading

----------------------------------------------------------------------------      

Dari contoh beberapa contoh kasus di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa Bapepam-LK sebagai otoritas dan regulator pasar modal kita  kurang

tegas dalam menindaklanjuti berbagai kasus insider trading. Kebanyakan

kasus di atas hanya diselesaikan dengan pengenaam sanksi  adaministratif

yang kurang bisa menimbulkan efek jera bagi para pelaku tindak pidana pasar

modal tesebut. Akibatnya para pelaku yang pernah melakukan praktek curang

tidak akan terdisinsentif untuk tidakn mengulangi perbuatannya. Seperti yang

diungkapkan oleh Yanuar Rizqi, praktisi hukim pasar modal,  ”Dampak dari

hilangnya penegakan sanksi pidana adalah efek jera. Sehingga, ruang gerak

pelaku di kemudian hari tidak bisa dipersempit. Saat ini, jika ada yang

menelusuri daftar hitam Bapepam-LK atau meriset publikasi media soal

kecurangan pasar modal di Indonesia, hasilnya pasti mayoritas pelaku-pelaku

yang melakukan tindak kecurangan adalah pihak-pihak yang sama” ( Majalah

Trust. dalam artikel yang berjudul 30 Tahun Pasar Modal Kita).

 Bapepam sepertinya enggan dalam menyelesaikan kasus- kasus tersebut 

ke proses litigasi walaupun sebenarnya kasus tersebut tindak pidana pasar

modal. Dalam makalahnya, Elfira Taufani menyebutkan bahwa keengganan

Bapepam dalam membawa kasus tersebut ke dalam proses litigasi

dikarenakan proses litigasi Insider trading dan tindak pidana pasar modal

lainnya cenderung memakan waktu dan biaya lama serta pembuktian dari

kasus-kasus tersebut juga sulit.

Jika keengganan yang menyebabkan tidak terlaksana proses pelakasanaan

hukum pidana tersebut terus berlangsung maka dapat dipastikan lama

kelamaan pasar modal kita akan ambruk  karena  investor, baik domestik dan

asing, sudah tidak lagi memiliki kepercayaan terhadap pasar modal.

Pertumbuhan ekonomi akan melambat karena investor akan lebih memilih

berinvestasi di pasar modal negara lain yang lebih sehat dan dapat dipercaya.

Indra Safitri mengungkapkan bahwa pasar modal tidak akan  menjadi

Page 14: Tentang Insider Trading

instrumen penggerak investasi ekonomi apabila rapuhnya penegakan hukum

masih belum dapat diselesaikan.

 

 III.      PENUTUP

Solusi  

Dari pembahasan diatas, penulis mencoba menemukan beberapa solusi melalui

studi literatur dalam menangani praktek insider trading dan penegakan hukum

tindak insider trading.

    BAPEPAM-LK harus lebih bertindak proaktif dalam mengawasi jalannya pasar modal sehingga para pelaku yang berniat melakukan tindak pelanggaran akan lebih terdisinsntif.

    BAPEPAM-LK melakukan koordinsi yang integratif dengan lembaga penegakan hukum (seperti kepolisian dan kejaksaan) dan lembaga pemerintah yang lain seperti PPATK (Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) atau Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam tindakan preventif maupun penyelesaian kasus insider trading.

    Perlu di adakan revisi UU Pasar Modal agar  kasus dugaan insider trading dapat lebih mudah dibuktikan. Revisi ini perlu dilakukan karena selama ini hukum tertulis Indonesia hanya menganut asas pembuktian yang terbatas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penerapan civil penalty (yang sudah diterapkan di AS) yaitu mekanisme campuran antara hukum pidana dan perdata, dimana sanksi hukuman menganut hukum pidana (yang lebih berat hukumannya) tetapi mengugunakan standar pembuktian untuk kasus perdata biasa yang dikenal engan istilah balance of probabilities.

    Pengimplementasian our of court settlement, yaitu penyelesaian kasus tindak pidana pasar modal diluar pengadilan tanpa menghilangkan rekam pidana dalam database tindak pidana pasar modal.

Dari pembahasan tersebut

Kesimpulan

Page 15: Tentang Insider Trading

Penegakan hukum terhadap kasus insider trading di pasar modal Indonesia

kurang tegas karena proses peradilan tindak pidana pasar modal memakan waktu

dan biaya yang besar dan juga pembuktian yang rumit. Untuk itu perlu diadakan

pengawasan yang lebih ketat, sanksi yang tegas, serta alternatif-alternatif lain dalam

penegakan hukum tersebut seperti civil penalty dan out of court settlement demi

Pasar Modal Indonesia yang sehat dan dapat membawa arus positif dalam

perekonomian nasional Indonesia.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Kaligis, O.C. 2003. Insider Trading Dan Manipulasi Pasar Di Dalam Praktek    Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta

 

Nasution, Bismar. 2001. Keterbukaan Dalam Pasar Modal. Jakarta: Program   Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

  

Darmadji, Tjiptono dan Hendi M. Fakhruddin.2001. Pasar Modal Di    Indonesia (Pendekatan Tanya Jawab) Jakarta: Salemba Empat.

 

Taufani, Elvira. 2004. ”Penegakan Hukum di Pasar Modal”. Dalam Tim            Penyusun Simbur Cahaya. 2005. Simbur Cahaya No. 27 Tahun X.

 

Tumangor, M.S. 2005.  ”Kajian Hukum Atas Insider Trading Di Pasar Modal   Suatu Antisipasi Terhadap Pengembangan Ekonomi Indonesia”.     Dalam  Warta Bapepam, edisi 8 Agustus 2005. Jakarta

 

Rizqi, Yanuar. 2007. ”30 Tahun Pasar Modal Kita”. Dalam Majalah Trust, 7   Mei 2007. Jakarta.

Page 16: Tentang Insider Trading

 

Mulya T, Lubis dan Alexander Lay. 2008. Penegakan Hukum Pasar Modal      dan Civil Penalty. Dalam Bisnis Indonesia., 26 Februari 2008.Jakarta.

 

 

Sumber Lain:

Dalam pencarian literatur kasus-kasus insider trading penulis melakukan pencarian berita di berbagai situs diantaranya:

www.kompas.com

www.sinarharapan.com

www.tempointeraktif.com

www.hukumonline.com

www.detiknet.com

www.kapanlagi.com

www.korantempo.com

 

Prev: Manajemen WaktuNext: attach hp7 english version