analisis sektor industri manufaktur terhadap … · 2018-04-03 · penelitian ini bertujuan untuk...

111
i ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (STUDI KASUS : KABUPATEN DAN KOTA DIPROVINSI JAWA BARAT 2011-2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Oleh: JIHAD ADHIAS T P NIM: 1113084000021 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Upload: others

Post on 21-May-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

i

ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP

PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (STUDI KASUS :

KABUPATEN DAN KOTA DIPROVINSI JAWA BARAT 2011-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi (SE)

Oleh:

JIHAD ADHIAS T P

NIM: 1113084000021

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

ii

Page 3: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

iii

Page 4: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

iv

Page 5: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

v

Page 6: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

i. Identitas pribadi

1.Nama : Jihad Adhias T P

2.Tempat Tanggal Lahir : 02 Desember 1994

3.Alamat : Jl.Mesjid 1 no.5 Rt.005/001 Kp.Pabuaran

Kel.JatiMurni Kec.Pondok Melati Kota

Bekasi ,17431

4.Nomor Handphone : 0895353475663

5.Email : [email protected]

ii. Latar Belakang Keluarga

1.Nama Ayah : Muhayat

2.Tempat Tanggal Lahir : Brebes, 03 Januari 1964

3.Nama Ibu : Tumini

4.Tempat Tanggal Lahir :Brebes, 17 April 1969

iii. Riwayat Sekolah:

1.MI. Al-Ishlah Kota Bekasi Tahun 2001-2007

2. SMP Negeri 24 Jakarta Timur Tahun 2007-2010

3.SMA Negeri 113 Jakarta Timur Tahun 2010-2013

Page 7: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

vii

iv. Seminar dan Workshop

1. Dialog Jurusan & Seminar Konsentrasi “Mengenal Lebih Dekat dengan

Jurusan Sendiri” HMJ IESP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

2. Kuliah Umum “ Fungsi Pengawasan Keuangan Negara sebagai Katalisator

Tercapainya Tujuan Memajukan Kesejahteraan Umum” BPK RI dan HMJ

IESP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015

3. Pelatihan Literasi Informasi “ Let’s literate! Be Ethic!” Perpustakaan FEB

UIN Syarif hidayatullah Jakarta ,2017

4. Seminar Anti korupsi FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015

Page 8: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

viii

Abstract

This research aim to know the effect of manufacturing industrial sector to

increase local government own revenue in the districts and cities in Jawa Barat

province. The variable of this research are investment, employment and the

number of industries in manufacturing industrial sector from 2011 to2015. This

study uses panel data regression with using EViews 9 program. Partially the

result show that investment and employment in manufacturing industrial sector

have significant effect on local government own revenue in Jawa Barat province.

Meanwhile the number of industries does not have significant effect on local

government own revenue.

Keyword: Investment, employment, the number of industries, local government

own revenue.

Page 9: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

ix

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur

terhadap peningkatan pendapatan asli daerah kabupaten dan kota provinsi jawa

Barat. variabel yang digunakan adalah investasi , tenaga kerja dan jumlah unit

usaha industri sektor manufaktur tahun 2011-2015 . metode analisis yang

digunakan adalah analisis regresi berganda metode data panel dengan

menggunakan program EViews 9. Secara Parsial, Hasil penelitian menunjukan

bahwa investasi dan jumlah tenaga kerja sektor industri manufaktur mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah Provinsi Jawa Barat.

Sedangkan jumlah unit usaha sektor industri manufaktur tidak berpengaruh

signifikan terhadap pendapatan asli daerah provinsi jawa barat.

Kata Kunci : Investasi, jumlah tenaga kerja, jumlah unit usaha dan pendapatan asli

daerah kabupaten dan kota Jawa Barat

Page 10: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas

limpahan rahmatNya dan karuniaNya yang telah diberikan kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis

Sektor Industri Manufaktur Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (Studi Kasus : Kabupaten Dan Kota Diprovinsi Jawa Barat 2011-

2015) ”. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada nabi Muhammad

SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman terang

benderang.Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi syarat-syarat

memperoleh gelar sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan, pengarahan, bimbingan serta memberikan dukungan berupa

semangat dan do’a baik secara langsung dan tidak langsung dalam

penyusunan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

sebaik-baiknya. Adapun pihak-pihak terserbut adalah:

1. Kedua orang tua yaitu ayah dan ibu saya tercinta yang selalu

mendoakan, menyemangati dan memfasilitasi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Karena dengan restu merekalah

penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan baik.

Page 11: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

x

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas

kesempatan berharga yang diberikan kepada penulis untuk

duduk di bangku perkuliahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan

mengenyam pendidikan di FEB.

3. Bapak Arief Fitrijanto, M.Si dan Ibu Najwa Khairina, SE, MA

selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas perannya

untuk selalu memberikan bimbingan kepada penulis baik dalam

bentuk akademik maupun non-akademik.

4. Bapak Aizirman Djusan, Ph.D, M.Sc., Econ. Selaku dosen

pembimbing yang telah meluangkan waktu, memberikan

motivasi dan arahan, membantu mencari data kepada penulis

dalam penyelesaian penulisan skripsi ini hingga skripsi ini

selesai. Semoga bapak selalu diberikan kesehatan dan

keberkahan oleh Allah SWT

5. Para sahabat “Wacana-ers”; Hery, Subhan, Luthfan, Mahatir,

Rival, Zekha, Ibas, Alvi, Yoga, Gupron, Irfan, terima kasih

telah menemani dan membimbing kehidupan perkuliahan

selama 4 tahun dan seterusnya. semoga sukses kawan..!

6. Para sahabat “Kosan Berkah (KOBER)” yaitu Derma, Risky

(Joko), Eko, Akhadi, Zanuar, Dimas, Rafiqi, Fauzan, weka,

terima kasih telah menemani kehidupan perkuliahan sehingga

Page 12: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

xi

tidak membosankan selama 4 tahun di UIN .semoga sukses

brother..!

7. Para rekan-rekan Jurusan Ekonomi Pembangunan angkatan

2013 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tanpa

mengurangi rasa hormat penulis, terima kasih karena telah

menjadi bagian kehidupan perkuliahan penulis.

8. Para rekan-rekan KKN PEMANAH yang memberikan

pengalaman mengabdi di masyarakat dan juga menjadi wadah

untuk penulis menjadi pribadi yang lebih baik.

9. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih

memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu

segala bentuk saran, masukan dan kritik dari pembaca akan diterima oleh

penulis guna memperbaiki dan mengembangkan penelitian ini. Akhir kata,

semoga penelitian ini dapat berguna serta bermanfaat bagi para pembaca

yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bekasi,20 desember 2017

Jihad Adhias T P

Page 13: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI…………….…………………iii.

LEMBAR PENGESEHAN UJIAN KOMPREHENSIF…………………………iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH……………………v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

Abstract ................................................................................................................ viii

Abstrak ................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1

2. RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 11

3. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................... 13

4. MANFAAT PENELITIAN ........................................................................... 13

BAB II ................................................................................................................... 14

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 14

A. LANDASAN TEORI ................................................................................... 14

1. Teori Pendukung ....................................................................................... 14

2.Pendapatan Asli Daerah (PAD) .................................................................. 19

3. Industri Pengolahan/ Manufacturing ......................................................... 22

4.Investasi ...................................................................................................... 29

5.Tenaga Kerja ............................................................................................... 30

6.Konsep Jumlah Unit Usaha......................................................................... 32

B. PENELITIAN TERDAHULU ...................................................................... 33

C.KERANGKA PEMIKIRAN .......................................................................... 38

D. HIPOTESIS PENELITIAN .......................................................................... 40

BAB III ................................................................................................................. 41

Page 14: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

xiii

METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 41

A. Ruang lingkup penelitian .............................................................................. 41

B. Metode pengumpulan data ............................................................................ 41

C.Metode Analisis Data .................................................................................... 42

1.Metode Data Panel ...................................................................................... 42

2.Model Estimasi Regresi Data Panel............................................................ 42

3. Pemilihan Metode Data Panel.................................................................... 44

4.Deteksi penyimpangan asumsi klasik ......................................................... 46

5.Pengujian Statistik ...................................................................................... 49

D. Operasional Variabel Penelitian ................................................................... 52

BAB IV ................................................................................................................. 54

PEMBAHASAN ................................................................................................... 54

A.Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................... 54

B. Analisa dan Pembahasan .............................................................................. 58

C.Hasil Uji Statistik ........................................................................................... 63

1.Estimasi model Data Panel ......................................................................... 63

D.Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 67

1.Uji Normalitas............................................................................................. 67

2.Uji Multikoliniearitas .................................................................................. 68

3.Uji Autokorelasi .......................................................................................... 69

4.Uji Heterokesdasitas ................................................................................... 70

E.Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 71

1.Uji parsial statistik (uji statistik –t) ............................................................. 73

2. Hasil Uji Statistik F.................................................................................... 78

3.Uji Koefisien determinan ............................................................................ 78

BAB V ................................................................................................................... 79

PENUTUP ............................................................................................................. 79

A.KESIMPULAN ............................................................................................. 79

B.SARAN .......................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 83

Page 15: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

1

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 PDRB Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha

(Juta Rupiah dan Persen), 2015 .......................................................................................... 4

Tabel 1.3 Jumlah Unit Industri Kecil Menengah dan Besar di Jawa Barat 2015 ................. 8

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 36

Tabel 4.3 Presentase PDRB menurut lapangan Usaha Provinsi Jawa Barat ..................... 57

Tabel 4.7 hasil Uji Chow ................................................................................................... 63

Tabel 4.8 hasil Uji Hausman .............................................................................................. 64

Tabel 4.9 nilai individual effect FEM ................................................................................. 64

Tabel 4.11 Hasil Uji multikolinieritas ................................................................................ 68

Tabel 4.12 uji Autokorelasi DW......................................................................................... 69

Tabel 4.13 hasil Uji Heterokedasitas ................................................................................. 70

Tabel 4.14 hasil regresi linier Fixed Effect Model.............................................................. 71

Page 16: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

1

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.2 Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2011-2015 ......... 6

(Ribu Rupiah) .......................................................................................................... 6

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 39

Gambar 4.1 Peta Wilayah Jawa Barat ................................................................... 54

Gambar 4.2 Grafik Jumlah Penduduk Jawa Barat 2016 ....................................... 56

Gambar 4.4 Grafik Pendapatan asli Daerah Jawa Barat 2011-2015 .................... 58

Gambar 4.5 Jumlah Unit Perusahaan Industri manufaktur Jawa Barat ............... 60

Gambar 4.6 Jumlah Tenaga kerja Sektor Industri manufaktur Jawa Barat ........... 61

Gambar 4.6 Investasi Sektor industri manufaktur Jawa Barat .............................. 62

Gambar 4.9 Uji normalitas .................................................................................... 67

Page 17: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya, pembangunan ekonomi ditandai dengan pertambahan

penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur

ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu

negara. Pembangunan ekonomi disebabkan oleh perubahan terutama

dalam lapangan industri dan perdagangan.

Pertambahan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita dari masa

ke masa dapat digunakan untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi

dan juga perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat.Dalam

pengertian pembangunan ekonomi yang dijadikan pedoman adalah sebagai

suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu

masyarakat meningkat dalam jangka panjang dan lebih mementingkan

peran para pengusaha dalam pembangunan ekonomi(Schumpeter dalam

Sadono Sukirno,2006).

Pada era otonomi daerah saat ini daerah diberikan kewenangan untuk

membangun daerahnya sendiri. otonomi daerah diatur dalam undang-

undang nomor 32 tahun 2004 lalu diamandemen menjadi undang-undang

tahun 23 tahun 2014 tentang pemetintahan daerah yang dimana

keberadaan pemerintahan daerah mempunyai hak penuh untuk

Page 18: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

2

kewewenangan dan kewajiban untuk mengatur daerahnya sendiri secara

mandiri. keuangan daerahnya sendiri diatur oleh undang-undang no 33

tahun 2004 mengenai dana perimbangan antara pemerintah pusat dan

pemerintah daerah. Kewenangan otonomi yang luas mewajibkan

pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan

masyarakat secara demokratis, adil, merata, dan berkesinambungan

(Halim, 2007:229).

Pelaksanaan otonomi daerah merupakan jembatan dalam rangka

memperbaiki kesejahteraan rakyat. Konsekuensi dengan adanya

pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah dituntut untuk lebih

mandiri dalam pengelolaan keuangan dan mencari sumber-sumber

pendapatan sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Setiap daerah

mempunyai potensi pendapatan yang berbeda-beda, karena perbedaan

kondisi ekonomi, sumber daya alam, besaran wilayah dan besaran

penduduk, sehingga memungkinkan masing-masing daerah memberi

penekanan yang berbeda-beda pada sektor pemasukan daerah.

Berkaitan dengan pelaksanaan otonomi daerah ini tidak lepas dari

kesiapan masing-masing daerah yang menyangkut permasalahan

pendanaan, sumberdaya alam, dan sumberdaya manusianya. Dengan

adanya otonomi daerah dimana daerahdidorong untuk meningkatkan

pendapatan asli daerah, banyak daerah yangmemikirkan bagaimana

meningkatkan tarif pajak dan retribusi daerah serta memikirkan untuk

menciptakan objek-objek pajak dan retribusi yang baru.Pemerintah

Page 19: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

3

didorong untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengumpulkan

pendapatan asli daerah (PAD) dengan maksud agar subsidi daripemerintah

pusat dapat dikurangi dan meningkatkan tingkat kemandirian dalam

keuangan daerahnya sendiri.

Pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi.

Dimana pembangunan industri merupakan suatu kegiatan yang

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu untuk mencapai kualitas

kehidupan yang lebih baik. Sehingga pembangunan industri tidak hanya

mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi mempunyai tujuan pokok untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Keberadaan

industri juga sering dikaitkan dengan peranan industri sebagai sektor

pemimpin (leading sector), yaitu pembangunan industri dapat memacu

dan meningkatkan pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sektor

perdagangan, pertanian, ataupun sektor jasa (Arsyad, 1999:242).

Provinsi Jawa Barat adalah salah satu provinsi dipulau Jawa

dengan jumlah PDRB yang meningkat dari tahun ke tahunnya.Sektor

industri dan perdagangan merupakan penyumbang terbesar PDRB menjadi

penggerak kegiatan ekonomi diprovinsi Jawa Barat. Industri pengolahan

(manufacture) adalah usaha dibidang perusahaan secara kimia atau fisik

dari bahan, unsur atau komponen menjadi produk baru. Bahan baku

industri pengolahan dari produk pertanian, kehutanan, perikanan,

pertambangan, atau penggalian seperti produk dari kegiatan industri

pengolahan lainnya. (ISIC, 2015)

Page 20: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

4

Tabel 1.1 PDRB Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut

Lapangan Usaha (Juta Rupiah dan Persen), 2015

Kategori

Uraian

2015

2015

A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

132,497,853.52

8.69

B Pertambangan dan Penggalian

26,025,115.03

1.71

C Industri Pengolahan

656,140,108.33

43.03

D Pengadaan Listrik dan Gas

11,437,568.85

0.75

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

1,160,269.63

0.08

F Konstruksi

125,923,144.03

8.26

G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor

232,322,870.97

15.24

H Transportasi dan Pergudangan

83,856,721.14

5.50

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

38,098,816.06

2.50

J Informasi dan Komunikasi

39,711,997.08

2.60

K Jasa Keuangan dan Asuransi

39,872,157.12

2.61

L Real Estate

15,578,023.58

1.02

M,N Jasa Perusahaan

6,076,874.35

0.40

O Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

36,673,940.87

2.41

P Jasa Pendidikan

40,563,279.30

2.66

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

10,614,557.10

0.70

R,S,T,U Jasa Lainnya

28,278,904.59

1.85

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

1,524,832,201.52

100.0

Sumber : BPS Jawa Barat (diolah)

Berdasarkan tabel diatas bisa dilihat bahwa pada tahun 2015 PDRB

Jawa Barat tahun 2015 sebesar 1.524 trilliun Rupiah. Dari 14 lapangan

usaha penyumbang PDRB tersebut, sektor industri pengolahan

menyumbang terbesar terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat. Sektor

industri pengolahan tersebut menyumbang sebesar 656 triliun Rupiah atau

Page 21: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

5

43,03 % dari keseluruhan penyumbang PDRB. Hal itu menunjukkan

bahwa sektor industri pengolahan merupakan sektor yang paling

berpengaruh terhadap PDRB Jawa Barat.Struktur perekonomian provinsi

Jawa Barat tahun 2015 merupakan struktur yang didominasi oleh sektor

industri pengolahan sebesar 43.03% kemudian perdagangan besar dan

eceran ,reparasi mobil dan sepeda motor 15,24% dan sektor

pertanian,kehutanan dan perikanan sebesar 8,69%.

Fenomena tersebut terjadi karena adanya pergeseran struktural,

dimana sektor pertanian berubah menjadi sektor industri. Pertumbuhan

sektor industri pengolahan yang terus meningkat menyebabkan terjadinya

perubahan struktural yang dapat dijelaskan dengan teori pertumbuhan

Kuznets. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan struktural

dalam perekonomian suatu wilayah antara lain adalah kelancaran transisi

dari pola perekonomian agraris ke perekonomian industri, kesinambungan

akumulasi modal fisik dan manusia, perubahan jenis permintaan

konsumen, perkembangan daerah perkotaan berkat migrasi para pencari

kerja dan daerah pertanian di pedesaan dan kota kecil.

Sektor industri manufaktur telah mampu mendorong peningkatan

laju pertumbuhan ekonomi serta menjadi penggerak berkembangan

pembangunan daerah, yang juga membuka peluang perluasan kesempatan

kerja bagi masyarakat. Pesatnya pertumbuhan industri ini tercapai berkat

peran serta masyarakat terutama dunia usaha.

Page 22: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

6

Peranan Sektor Industri dalam Pembangunan Ekonomi Nasional

dapat ditelusuri dari kontribusi masing-masing subsektor terhadap Laju

Pertumbuhan EkonomiNasional atau terhadap Pendapatan Nasional.

Selain itu untuk wilayah tertentu, baik kabupaten, atau provinsi dapat juga

dilakukan dengan melihat besaran investasi yang dikeluarkan ke sektor

tersebut dan melihat pengaruhnya terhadap Pendapatan Asli

Daerah.(Mokhamad anwar, Yunizar dan H. Sulaeman Nizar,2007:2)

Gambar 1.2 Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2011-

2015(Ribu Rupiah)

Sumber : APBD Jawa Barat (diolah)

Peningkatan nilai PDRB di jawa barat juga memberikan dampak

kepada meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD). Seperti yang bisa

dilihat dari grafik diatas , menunjukan bahwa kenaikan PAD dari tahun ke

tahun mengalami tren positif kenaikan yang bertahap. Kenaikan PAD yang

Rp5,868,899,649

Rp7,909,533,925

Rp10,200,597,602

Rp11,396,251,116

Rp15,672,958,347

Rp0

Rp2,000,000,000

Rp4,000,000,000

Rp6,000,000,000

Rp8,000,000,000

Rp10,000,000,000

Rp12,000,000,000

Rp14,000,000,000

Rp16,000,000,000

Rp18,000,000,000

2011 2012 2013 2014 2015

PAD Jawa Barat

Page 23: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

7

signifikan terjadi pada tahun 2014 k3 2015. Pada tahun 2014pendapatan

asli daerah provinsi Jawa Barat sebesar Rp11.396.251.116 naik signifikan

menjadi Rp 15.672.958.347.

Dan realisasi pendapatan asli daerah provinsi Jawa Barat dari tahun

ke tahun selalu melebihi target yang direncanakan. hal ini menyebabkan

PAD Jawa Barat merupakan daerah yang dapat menyumbang sebesar 30%

terhadap jumlah pendapatan APBD.

Page 24: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

8

Tabel 1.3 Jumlah Unit Industri Kecil Menengah dan Besar di Jawa Barat

2015

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat(diolah)

Jawa Barat juga mempunyai sektor industri yang cukup

berkembang mulai dari industri rumahan sampai dengan industri yang

besar. Tabel diatas menunjukan keadaan sektor industri

pengolahan/manufaktur di 26 kabupaten dan kota Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa daerah dengan kontribusi

jumlah unit usaha terbesar berada di kabupaten Sukabumi sebanyak

no kab./kota jumlah unit usaha jumlah tenaga kerja jumlah investasi (juta/rupiah)

1 kab. Bogor 15242 365230 16.406.853Rp

2 kab. Sukabumi 15801 223125 3.030.324Rp

3 kab. Cianjur 1257 159744 464.388Rp

4 kab. Bandung 13999 232540 4.477.503Rp

5 kab. Garut 9846 170250 5.284.912Rp

6 kab. Tasikmalaya 1483 171916 3.350.956Rp

7 kab. Ciamis 1423 190128 5.315Rp

8 kab. Kuningan 2461 193289 723.365Rp

9 kab. Cirebon 10853 99024 5.295.215Rp

10 kab. Majalengka 7428 143882 3.461.068Rp

11 kab. Sumedang 5151 159865 5.340.790Rp

12 kab. Indramayu 2392 123573 70.257Rp

13 kab. Subang 3433 142883 5.511.138Rp

14 kab. Purwakarta 10962 146406 105.789.015Rp

15 kab. Karawang 10113 407227 27.156.680Rp

16 kab. Bekasi 11153 233124 25.498.503Rp

17 kab. Bandung Barat 214 11554 7.780.009Rp

18 Kota Bogor 8494 274770 23.902.978Rp

19 Kota Sukabumi 9462 132011 592.352Rp

20 Kota Bandung 10901 123209 25.689.016Rp

21 Kota Cirebon 9421 158333 5.598Rp

22 Kota Bekasi 10002 114843 8.439.796Rp

23 Kota Depok 10436 170418 5.547.390Rp

24 Kota Cimahi 6155 193263 3.530.274Rp

25 Kota Tasikmalaya 9801 119610 1.052.280Rp

26 Kota Banjar 9712 158117 1.229.553Rp

total 207595 4618334 289.635.528Rp

Page 25: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

9

15.801 pada tahun 2015. Untuk penyerapan tenaga kerja industri daerah

yang paling besar kontribusinya adalah Kabupaten Karawang dengan

jumlah 407.227 orang. Investasi pada sektor industri terbesar pada

kabupaten purwakarta.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, Jabar merupakan

provinsi dengan jumlah industri terbanyak. Menurut Ketua Kamar Dagang

Industri (Kadin) Jabar, Agung Suryamal Sutisno mengatakan bahwa Jabar

bisa dibilang jantung industri nasional dengan mengendalikan lebih dari

50 persen kontribusi sektor industri terhadap perekonomian nasional

Dari 74 kawasan industri yang tersebar di Indonesia, 40 di

antaranya berlokasi di Jabar. Dari sisi luasan wilayah, dari 31.000 ha luas

industri di Tanah Air, 23.000 ha di antaranya berada di Jabar.Berkat sektor

industri inilah, Jabar menjadi penyumbang produk domestik bruto (PDB)

ketiga terbesar atau mencapai 14,07 persen setelah DKI Jakarta (16,40

persen) dan Jawa Timur (14,88 persen).

Sektor Industri dalam Pembangunan Ekonomi Nasional dapat

dilihat kontribusinya pada masing-masing subsektor terhadap Laju

Pertumbuhan EkonomiNasional atau terhadap Pendapatan Nasional.

Selain itu untuk wilayah tertentu, baikkabupaten, atau provinsi dapat

ditelusuri bahwa sektor tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh

Mokhamad anwar, Yunizar dan H. Sulaeman Nizar (2007) dalam

Page 26: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

10

penelitiannya yang berjudul indentifikasi sektor industri dan peranannya

dalam peningkatan pendapatan asli daerah kabupaten garut menunjukan

bahwa investasi pada sektor industri menunjukan pengaruh yang

signifikan terhadap pendapatan asli daerah. Hal ini menunjukan bahwa

semakin tinggi investasi pada sektor industri dikabupaten garut dapat

secara positif meningkatkan pendapatan asli daerah dan sebaliknya .

Selanjutnya, Indrajati Hertanto dan Jaka Sriyana (2011) dalam

penelitiannya yang berjudul sumber pendapatan asli daerah kabupaten dan

kota menunjukan bahwa jumlah industri, jumlah penduduk serta PDRB

berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli daerah di Jawa Barat.

Dari beberapa uraian singkat diatas dapat dikatakan bahwa sektor

industri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi. Sehingga penelitian ini bermaksud menganalisis mengenai

sektor industri manufaktur yang dilihat dari segi jumlah investasi , jumlah

tenaga kerja yang terserap dan jumlah perusahaan industri yang terlibat.

Hal tersebut dianalisis untuk melihat seberapa besar kontribusinya

terhadap pendapatan asli daerah. Penulis meneliti fenomena tersebut

dengan judul “ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR

TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

2011-2015”

Page 27: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

11

2. RUMUSAN MASALAH

Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu indikator keberhasilan

dari adanya pelaksanaan otonomi daerah. Jika suatu daerah dapat

menghasilkan pendapatan asli daerah lebih tinggi jumlahnya dari dana

perimbangan pemerintah pusat maka daerah tersebut bisa dikatakan

mandiri dalam pembiayaan daerah mereka. Tentu saja dalam

pelaksanaannya tidak semudah yang diperkirakan. Salah satu sector

penyumbang PAD di Jawa Barat adalah sector industri pengolahan.

Industri pengolahaan merupakan salah satu paling besar kontribusi

terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Barat. Investasi , tenaga

kerja dan jumlah unit usaha merupakan faktor-faktor yang diduga dapat

mempengaruhi peningkatan PAD di Jawa Barat. Berdasarkan kepada

uraian sebelumnya mengenai perkembangan sektor industri manufaktur,

maka penulis rumuskan beberapa masalah yang akan dibahas. Adapun

ruang lingkup pembahasannya berkisar pada:

1. Seberapa besar pengaruh investasi, jumlah tenaga kerja dan jumlah

unit perusahaan secara simultan terhadap pendapatan asli daerah

secara bersama-sama di Kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat?

2. Seberapa besarkah pengaruh investasi sektor industri terhadap

pendapatan asli daerah di Kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat?

3. Seberapa besarkah pengaruh jumlah tenaga kerja sektor industri

terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten dan kota di Provinsi

Jawa Barat?

Page 28: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

12

4. Seberapa besarkah pengaruh jumlah perusahaan sektor industri

terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten dan kota di Provinsi

Jawa Barat?

Page 29: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

13

3. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh investasi, jumlah tenaga

kerja, jumlah unit usaha sektor industri terhadap pendapatan asli

Kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat

2. Untuk mengetahui Seberapa besarkah pengaruh investasi sektor

industri terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten dan kota di

Provinsi Jawa Barat

3. Seberapa besarkah pengaruh jumlah tenaga kerja sektor industri

terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten dan kota di Provinsi

Jawa Barat

4. MANFAAT PENELITIAN

1. penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah Provinsi Jawa Barat

dalam meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor industri ini

2. bagi akademisi penelitian ini dapat menjadi acuan untuk penelitian yang

lebih lanjut guna menambah wawasan mengenai sektor industri di daerah

kabupaten dan kota.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan wacana untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan tentang sektor industri.

Page 30: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Teori Pendukung

a. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

Pertumbuhan ekonomi didasarkan pada beberapa faktor yang

menjadi faktor penentu di dalamnya yaitu akumulasi pertumbuhan

penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi dan tingkat

output.(Tarigan, 2005) . selanjutnya dikatakan bahwa dapat terjadi

subtistusi antara tenaga kerja(L) dan modal/kapital (K). Teori neoklasik

mempunyai pandangan dari sudut berbeda dari teori klasik yaitu dari

segi penawaran . pertumbuhan ekonomi ini bergantung pada fungsi

produksi yaitu :

Dimana Y adalah output, K adalah modal, L adalah angkatan kerja

yang bekerja dan T adalah teknologi . karena tingkat kemajuan teknologi

ditentukan secara eksogen maka model neoklasik solos juga disebut

model pertumbuhan eksogen.

b. Teori Schumpeter

Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha

di dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu

ditunjukkan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan

Page 31: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

15

terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan

ekonomi. Inovasi tersebut meliputi: memperkenalkan barang-barang

baru, mempertinggi efisiensi dalam memproduksikan suatu barang,

memperluas pasar suatu barang ke pasaran-pasaran yang baru,

mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan

perubahan-perubahan dalam organisasi perusahaan dengan tujuan

mempertinggi keefisienan kegiatan perusahaan. Berbagai kegiatan

inovasi ini akan memerlukan investasi baru.(Todaro,2006)

Di dalam mengemukakan teori pertumbuhannya Schumpeter

memulai analisanya dengan memisahkan bahwa perekonomian sedang

dalam keadaan tidak berkembang. Tetapi keadaan ini tidak akan

berlangsung lama. Pada waktu keadaan tersebut berlaku, segolongan

pengusaha menyadari tentang berbagai kemungkinan untuk

mengadakan inovasi yang menguntungkan.

Didorong oleh keinginan memperoleh keuntungan dari

mengadakan pembaharuan tersebut, akan melakukan peminjaman

modal.

Investasi yang baru ini akan meninggikan tingkat kegiatan

ekonomi negara. Maka pendapatan masyarakat akan bertambah dan

tingkat konsumsi menjadi bertambah tinggi. Kenaikan tersebut akan

mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk menghasilkan lebih

banyak barang dan melakukan penanaman modal baru.

Page 32: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

16

c. Teori Harrod-Domar

Teori pertumbuhan Harrod-Domar ini dikembangkan oleh dua

ekonom sesudah Keynes yaitu Evsey Domar dan Sir Roy F. Harrod.

Teori Harrod-Domar ini mempunyai asumsi yaitu:

1. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full

employment) dan barangbarang modal yang terdiri dalam

masyarakat digunakan secara penuh.

2. Perekonomian terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah tangga

dan sektor perusahaan.

3. Besarnya tabungan proporsional dengan besarnya pendapatan

nasional.

4. Kecenderungan untuk menabung (Marginal Propensity to Save =

MPS) besarnya tetap, demikian juga ratio antara modal-output

(Capital-Output Ratio atau COR) dan rasio pertambahan modal-

output (Incremental Capital-Output Rratio atau ICOR)

Menurut Harrod-Domar, setiap perekonomian dapat menyisihkan

suatu proporsi tertentu dari pendapatan nasionalnya jika hanya untuk

mengganti barang-barang modal yang rusak.

Namun demikian untuk menumbuhkan perekonomian tersebut,

diperlukan investasi-investasi baru sebagai tambahan stok modal.

Hubungan tersebut telah kita kenal dengan istilah rasio modal-output

(COR). Dalam teori ini disebutkan bahwa, jika ingin tumbuh,

Page 33: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

17

perekonomian harus menabung dan menginvestasikan suatu proporsi

tertentu dari output totalnya. Semakin banyak tabungan dan kemudian di

investasikan, maka semakin cepat perekonomian itu akan

tumbuh.(Sadono Sukirno,2006)

d. Teori Pertumbuhan Kuznets

Dalam teori pembangunan ekonomi, Kuznets memberikan definisi

pertumbuhan ekonomi secara lebih rinci, yakni kenaikan kapasitas

dalam jangka panjang dari suatu negara untuk menyediakan berbagai

barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri

ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-

penyesuaian teknologi, institusional (kelembagaan), dan ideologis

terhadap berbagai tuntutan yang ada (Todaro, 2006).

Salah satu karakteristik dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat

transformasi struktural ekonomi yang tinggi, dimana salah satu

komponen utama dari perubahan tersebut adalah pergeseran secara

bertahap dari aktivitas sektor pertanian ke sektor non pertanian seperti

industri dan jasa. Selain itu, terjadi pula pergeseran lokasi dan status

pekerjaan mayoritas angkatan kerja dari sektor pertanian dan aktivitas

non pertanian di daerah pedesaan ke sektor manufaktur dan jasa di

daerah perkotaan.

e. Teori Pusat Pertumbuhan

Teori ini di populerkan oleh Perroux dan menjadi dasar dari

strategi kebijakan pembangunan industri daerah yang banyak di

Page 34: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

18

terapkan di berbagai negara dewasa ini. Perroux mengatakan,

pertumbuhan tidak muncul di bebagai daerah dalam waktu yang sama.

Pertumbuhan hanya terjadi di beberapatempat yang disebut sebagai

pusat pertumbuhan dengan intensitas yang berbeda.Dalam proses

pembangunan akan timbul industri unggulan yang merupakan industri

penggerak utama dalam pembangunan suatu daerah. Kerena keterkaitan

industri satu samalain sangat erat, maka pembangunan industri unggulan

akan mempegaruhi perkembangan industri lain yang berhubungan erat

dengan industri unggulan tersebut.

Pemusatan industri pada suatu daerah akan mempercepat

pertumbuhan perekonomian, karena pemusatan industri akan

menciptakan pola konsumsi yang berbeda antar daerah sehingga

pembangunan industri disuatu daerah akan mempengaruhi

perkembangan industri di daerah yang lainya.Ditinjau dari aspek

lokasinya pembangunan ekonomi di daerah tidak merata dan cenderung

terjadi proses.aglomerasi(pemusatan) pada pusat-pusat pertumbuhan.

Pada nantinya pusat-pusat pertumbuhan tersebut akan mempengaruhi

dearah yang lambat perkembanganya, terjadinya aglomerasi tersebut

memiliki manfat-manfat tertentu yaitu keungulan secara

ekonomis(usaha dalam jumlah besar) dan keuntungan penghematan

biaya.(lincolin, 1999)

Page 35: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

19

2.Pendapatan Asli Daerah (PAD)

a. Pengertian Pendapatan Asli Daerah

Salah satu faktor utama untuk membiayai pembangunan adalah

penerimaan pemerintah daerah. Penerimaan pemerintah daerah

bersumber dari pendapatan asli daerah berupa pajak daerah dan bantuan

pemerintah pusat.

Pengertian Pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang diperoleh

daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut

berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Pendapatan Asli Daerah merupakan tulang

punggung pembiayaan daerah, oleh karenanya kemampuan

melaksanakan ekonomi diukur dari besarnya kontribusi yang diberikan

oleh Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD, semakin besar kontribusi

yang dapat diberikan oleh Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD

berarti semakin kecil ketergantungan pemerintah daerah terhadap

bantuan pemerintah pusat. (Darise, 2009:48)

Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu komponen sumber

penerimaan keuangan Negara disamping penerimaan lainnya berupa

dana perimbangan, pinjaman daerah dan lain-lain penerimaan yang sah

juga sisa anggaran tahun sebelumnya yang dapat ditambahkan sebagai

sumber pendanaan penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

Keseluruhan bagian penerimaan tersebut stiap tahun tercermin dalam

APBD, meskipun PAD tidak seluruhnya dapat membiayai APBD.

Page 36: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

20

Menurut Mardiasmo (2002) “Pendapatan asli daerah adalah

penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah

hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah. Undang-undang Nomor

33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat

dan pemerintah daerah disebutkan bahwa sumber-sumber pendapatan

daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Bagi Hasil Pajak dan Bukan

Pajak.

b. Klasifikasi Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah terdiri dari :

1. Pajak Daerah

Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi

atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang,

yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintah daerah dan pembangunan daerah.

Sedangkan menurut Rochmat Sumitro (Darise,2009) pajak

merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-

undang (yang dipaksakan) dengan tidak dapat mendapat jasa timbal

balik secara langsung (kontra prestasi) yang langsung dapat

ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Page 37: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

21

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki

unsur-unsur sebagai berikut:

Iuran dari rakyat untuk negara

Yang berhak memungut pajak hanyalah negara, iuran tersebut

hanya berupa uang bukan barang

Berdasarkan undang-undang

Pajak dipungut berdasarkan atau dengan ketentuan undang-undang

serta aturan pelaksanaannya

Tanpa jasa timbal balik secara langsung atau kontraprestasi negara

yang secara langsung dapat ditunjuk dalam pembayaran pajak tidak

dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individual dari pemerintah

Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara , yakni

pengeluaran bermanfaat bagi masyarakat luas.

2. Retribusi Daerah

Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa

atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau

diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi

atau badan.

3. Hasil Pengolahan Daerah Yang Sah

Selain pajak daerah dan retribusi daerah, bagian laba perusahaan

milik daerah (BUMD) merupakan salah satu sumber yang cukup

potensial untuk dikembangkan.

Page 38: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

22

4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

Penerimaan lain-lain yang sah yang merupakan Pendapatan Asli

Daerah antara lain hasil penjualan aset tetap daerah dan jasa giro

3. Industri Pengolahan/ Manufacturing

a. Definisi Industri

Industri menurut Undang – undang Nomor 3 tahun 2014 tentang

Perindustrian yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,

bahan baku, bahan setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang

dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan

rancang bangun dan perekayasaan industri;

Industri pengolahan menurut Badan Pusat Statistik (2011:34) industri

mempunyai dua pengertian:

1. Pengertian secara luas, industri mencakup semua usaha dan kegiatan di

bidang ekonomi bersifat produktif.

2. Dalam pengertian secara sempit, industri hanyalah mencakup industri

pengolahan yaitu suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

mengubah suatu barang dasar mekanis, kimia, atau dengan tangan barang

yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih nilainya dan sifatnya

lebih kepada pemakaian akhir.

Menurut KLBI tahun 2015, industri manufaktur atau industri pengolahan

merupakan kegiatan ekonomi/lapangan usaha meliputi di bidang

perubahan secara kimia atau fisik dari bahan, unsur atau komponen

Page 39: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

23

menjadi produk baru. Bahan baku industri pengolahan berasal dari produk

pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan atau penggalian seperti

produk dari kegiatan industri pengolahan lainnya. Perubahan,

pembaharuan atau rekonstruksi yang pokok dari barang secara umum

diperlakukan sebagai industri pengolahan. .

Secara mikro, industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang

menghasilkan barang-barang yang homogeny, atau barang-barang yang

memounyai sifat saling mengganti yang erat. Secara makro, industri

adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah yakni semua

produk, baik barang maupun jasa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian industri secara luas adalah

suatu unit usaha yang melakukan kegiatan ekonomi yang mempunyai

tujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang terletak pada suatu

bangunan atau lokasi tertentu serta mempunyai catatan administrasi

tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seseorang atau

lebih yang bertanggungjawab atas resiko usaha tersebut (Hasibuan, 1993).

Unit industri pengolahan digambarkan sebagai pabrik, mesin atau

peralatan yang khusus digerakkan dengan mesin dan tangan. Termasuk

kategori industri pengolahan di sini adalah unit yang mengubah bahan

menjadi produk baru dengan menggunakan tangan, kegiatan maklon atau

kegiatan penjualan produk yang dibuat di tempat yang sama di mana

produk tersebut dijual dan unit yang melakukan pengolahan bahan-bahan

dari pihak lain atas dasar kontrak.

Page 40: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

24

Menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 142 tahun 2015

tentang kawasan industri, yang dimaksud dengan :

1. Kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri

yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana penunjang yang

dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang

telah memiliki izin usaha kawasan industri.

2. Perusahaan Kawasan Industri adalah perusahaan yang mengusahakan

pengembangan dan/atau pengelolaan kawasan industri;

3. Kawasan Peruntukan Industri adalah bentangan lahan yang

diperuntukkan bagi kegiatan industri berdasarkan Rencana Tata Ruang

Wilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

b. Klasifikasi Industri

1. Berdasarkan Kelompok

Kementrian Perindustrian menjelaskan bahwa industri nasional Indonesia

dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar yaitu:

a. Industri Dasar yang meliputi kelompok Industri Mesin dan Logam

Dasar (IMLD) dan kelompok Kimia Dasar (IKD). Termasuk dalam

IMLD antara lain: industri mesin pertanian, elektronika, kereta api, dan

sebagainya. Sedangkan yang termasuk IKD antara lain: industri

pengolahan kayu dan karet alam, industri pestisida, industri pupuk,

industri semen, industri batu bara, industri silikat dan sebagainya.

Page 41: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

25

b. Industri Kecil yang meliputi antara lain industri pangan (makanan,

minuman, tembakau) industri sandang dan kulit (tekstil, pakaian jadi,

serta barang dari kulit), industri kimia dan bahan bangunan (industri

kertas, percetakan, penerbitan, barang-barang karet, plastik dan lain-

lain), industri galian bukan logam, dan industri logam (mesin-mesin

listrik, alat-alat ilmu pengetahuan, barang logam dan sebagainya). Misi

kelompok ini adalah melaksanakan pemerataan. Teknologi yang

digunakan adalah teknologi menengah atau sederhana dan padat karya.

Pengembangan Industri Kecil diharapkan dapat menambah

kesempatan kerja dan meningkatkan nilai tambah dengan

memanfaatkan pasar dalam negeri dan pasar luar negeri (ekspor).

c. Industri Hilir yaitu kelompok Aneka Industri (AI) yang meliputi antara

lain: industri yang mengolah sumber daya hutan, industri yang

mengolah hasil pertambangan, industri yang mengolah sumber daya

pertanian secara luas, dan lain-lain. Misinya untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dan atau pemerataan, memperluas kesempatan

kerja, tidak padat modal dan teknologi yang digunakan adalah

teknologi menengah atau teknologi maju.

2. Berdasarkan Besar Modal

berdasarkan besar kecilnya modal unit usaha yang bersangkutan, yaitu: :

a. Industri kecil adalah industri yang memiliki nilai investasi sampai

dengan Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) diluar tanah dan

bangunan usaha;

Page 42: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

26

b. Industri menengah adalah industri yang memiliki nilai investasi lebih

besar dari Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp

5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) diluar tanah dan bangunan usaha;

c. Industri besar adalah industri yang memiliki nilai investasi lebih besar

dari Rp 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) diluar tanah dan

bangunan usaha.

3. Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja

Menurut Badan Pusat Statistik (2002), pengelompokan industri dengan

cara ini dibedakan menjadi 4 yaitu:

a. Perusahaan/Industri Besar jika mempekerjakan 100 orang atau lebih;

b. Perusahaan/Industri Sedang jika mempekerjakan 20 sampai 99 orang;

c. Perusahaan/Industri Kecil jika mempekerjakan 5 sampai 11 orang;

d. Industri Kerajinan Rumah Tangga jika mempekerjakan 3 orang

(termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar).

4. Berdasarkan Orientasinya

Menurut Mohs dalam Bale (1980), industri dibedakan menjadi 4, yaitu:

a. Industri primer (raw material): Material diperoleh langsung dari dalam

bumi atau laut, tidak mengalami proses lewat pabrik. Misal jenis raw

material: batu bara (coal), kayu (trees), perikanan (fishing), dan lain-

lain;

Page 43: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

27

b. Industri sekunder (manufacture): Biasanya ditandai oleh berbagai

variasi dan lokasinya, bergantung pada pembeli, letak dan raw

material yag tersedia. Industri sekunder berorientasi pada hasil

produksi pabrik;

c. Industri tersier (service): Berorientasi kepada pemberian servis serta

cenderung ke arah mana servis itu dibutuhkan dengan memperhatikan

pasar yang ada;

d. Industri kwarter (expertise): Berorientasi kepada keahlian yang

dimiliki serta diidentifikasikan sebagai suatu aktivitas grup misal:

universitas,think & thanks dan research. Biasanya berorientasi pasar

tetapi lokasinya dapat dimana saja karena media elektronika. Dalam

perkembangannya, lokasi industri ini sangat dipengaruhi oleh

kedekatannya dengan jalan bebas hambatan untuk memudahkan

pengangkutan barang.

5.Industri Kecil

Kementrian Perindustrian membedakan kategori-kategori industri kecil

sebagai berikut:

a. Industri Kecil Modern

o Menggunakan teknologi proses madya (intermediate process

tecnologies);

Page 44: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

28

o Mempunyai skala produksi yang terbatas;

o Tergantung pada dukungan Litbang dan usaha-usaha kerekayasaan

(industri besar);

o Dilibatkan dalam sistem produksi besar dan menengah dan

menggunakan sistem pemasaran domestik dan ekspor;

o Menggunakan mesin khusus dan alat perlengkapan modal lainnya.

Dengan kata lain, Industri kecil modern mempunyai akses untuk

menjangkau sistem pemasaran yang relatif berkembang baik di pasar

domestik atau di pasar ekspor.

b. Industri Kecil Tradisional

Berlainan dengan industri kecil modern, industri kecil tradisional pada

umumnya mempunyai ciri-ciri:

o Teknologi proses yang digunakan secara sederhana;

o Teknologi pada bantuan Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang

disediakan oleh Departemen Perindustrian sebagai bagian dari

program bantuan teknisnya kepada SI;

o Mesin yang digunakan dan alat perlengkapan modal lainnya relatif

sederhana;

o Lokasi di daerah pedesaan;

o Akses untuk menjangkau pasar di luar lingkungan langsung yang

berdekatan terbatas.

c. Industri Kerajinan Kecil

Page 45: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

29

Industri kerajinan meliputi berbagai Industri kecil yang sangat

beragam mulai dari yang menggunakan teknologi sederhana sampai

yang menggunakan teknologi proses madya atau malahan teknologi

proses yang maju.

4.Investasi

Secara konsep, Investasi adalah kegiatan mengalokasikan atau

menanamkan sumberdaya (sekarang) dengan harapan mendapatkan manfaat

dikemudian hari (masa datang). Sumberdaya ini biasanya dikonversikan

kedalam satuan moneter atau uang.dengan demikian , secara konsep investasi

dapat didefinisikan sebagai menanamkan uang sekarang guna mendapatkan

manfaat (balas jasa atau keuntungan) dikemudian hari.(Henry faizal noor:2009)

Investasi merupakan faktor pendorong yang sangat kuat bagi pencapaian

pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Investasi juga

merupakan langkah awal untuk kegiatan produksi serta pembangunan

ekonomi. Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing

mampu menciptakan lapangan pekerjaan, sumber perkembangan teknologi,

dan diversifikasi produk sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekspor.

Investasi berdasarkan pemilik modal terdiri dari investasi pemerintah dan

investasi swasta.

Harrod – domar berkeyakinan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi sangat

bergantung pada kepada tingkat investasi semakin tinggi tingkat investasi,

semakin tinggi pula tingkat pertumbuhan yang akan dicapai. Investasi

pemerintah pada umumnya dalam bentuk infrastruktur seperti jalan, pelabuhan

Page 46: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

30

dan listrik yang dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk dunia usaha untuk

melakukan kegiatan produksi, sedangkan investasi swasta pada umumnya

terdiri dalam bentuk faktor-faktor produksi seperti mesin, bahan baku, dan

bahan penolong untuk meningkatkan produksi barang dan jasa(Sadono ,2006).

Investasi dibedakan menjadi investasi finansial dan investasi non finansial.

Investasi finansial adalah investasi dalam bentuk pemilikan instrument

finansial seperti uang tunai, tabungan, deposito, modal dan penyertaan, surat

berharga, obligasi dan sejenisnya. Sedangkan investasi non finansial

merupakan investasi dalam bentuk investasi fisik (investasi riil) yang berwujud

capital atau barang modal, termasuk didalamnya inventori (persediaan).

Meski demikian, investasi finansial dapat juga direalisasikan menjadi

investasi fisik. Investasi sangat dibutuhkan oleh negara berkembang seperti

negara Indonesia, yang digunakan untuk memutuskan lingkaran setan

kemiskinan. Hal ini dikarenakan investasi dapat meningkatkan pendapatan

nasional di suatu negara. Setiap kenaikan jumlah dari pendapatan sebagai

akibat dari pertambahan investasi akan meningkatkan pendapatan dengan

jumlah yang berlipat.

5.Tenaga Kerja

Setiap usaha dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja. Tenaga

kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13

tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap

orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa

baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara

Page 47: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

31

garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu

tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.

Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki

usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun

– 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut

sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga

kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan

di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-

anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.

skala usaha akan mempengaruhi besar kecilnya tenaga kerja yang

dibutuhkan dan membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian.biasanya

perusahaan kecil akan membutuhkan tenaga kerja yang sedikit dan sebaliknya

perusahaan skala besar akan membutuhkan tenaga kerja lebih banyak dan

mempunyai keahlian.penyerapan dimaksudkan sebagai menghimpun orang

atau tenaga kerja di suatu lapangan usaha , untuk dapat berbuat sesuai dengan

kebutuhan usaha itu sendiri

Penggunaan tenaga kerja sebagai variabel dalam proses produksi lebih

ditentukan oleh pasar tenaga kerja , dalam hal ini dipengaruhi oleh upah tenaga

kerja serta harga outputnya . pengusaha cenderung menambah tenaga kerja

selama produk marginal (nilai tambah output yang diakibatkan oleh

bertambahnya 1 unit tenaga kerja) lebih tinggi daripada cost yang dikeluarkan

untuk upah tenaga kerja . Proses dari usaha-usaha penyerapan tenaga kerja

Page 48: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

32

dapat terwujud apabila pembinaan dan pengembangan industri dapat berjalan

baik.

6.Konsep Jumlah Unit Usaha

Menurut Matz dalam Widyantoro (2013), dengan adanya peningkatan

investasi pada suatu industri, juga akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

Hal ini dikarenakan oleh dengan adanya peningkatan investasi maka akan

meningkatkan jumlah perusahaan yang ada pada industri tersebut. Peningkatan

jumlah perusahaan maka akan meningkatkan jumlah output yang akan

dihasilkan sehingga lapangan pekerjaan meningkat dan akan mengurangi

pengangguran atau dengan kata lain akan meningkatkan penyerapan tenaga

kerja.

Page 49: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

33

B. PENELITIAN TERDAHULU

1. Mokhamad anwar, Yunizar dan H. Sulaeman Nizar (2007) dalam

penelitiannya yang berjudul “Indentifikasi Sektor Industri Dan Peranannya

Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Garut” menunjukan

bahwa investasi pada sektor industri menunjukan pengaruh yang signifikan

terhadap pendapatan asli daerah. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi

investasi pada sektor industri dikabupaten garut dapat secara positif

meningkatkan pendapatan asli daerah dan sebaliknya .

2.Indrajati Hertanto dan Jaka Sriyana (2011) dalam penelitiannya yang

berjudul “sumber pendapatan asli daerah kabupaten dan kota”menunjukan

bahwa jumlah industri, jumlah penduduk serta PDRB berpengaruh signifikan

terhadap Pendapatan Asli daerah di Jawa Barat.

3.Yesika Resianna Barimbing dan Ni Luh Karmini(2015) dalam

penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pad, Tenaga Kerja, Dan Investasi

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Bali”menunjukan bahwa

variabel Pendapatan Asli Daerah, tenaga kerja, dan Investasi secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota

diProvinsi Bali.

Page 50: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

34

4.Muchtholifah (2010) meneliti tentang : Pengaruh PDRB, Inflasi, Investasi

Industri, dan Jumlah Tenaga Kerja terhadap PAD di kota Mojokerto. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa : secara simultan PDRB, inflasi, investasi

industri dan jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap PAD. Secara

parsial PDRB dan jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan dan

berhubungan positif terhadap PAD. Investasi industry secara parsial

berpengaruh signifikan dan berhubungan negatif terhadap PAD. Sedangkan

inflasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan dan berhubungan negatif

terhadap PAD. Pengaruh inflasi sangat kecil terhadap PAD. Variabel yang

dominan mempengaruhi PAD adalah variabel PDRB.

5.Renggar Oktafiani (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Kontribusi

Sektor Industri Informal Terhadap Pembentukan Pendapatan Asli Daerah

(Pad) Kabupaten Madiun Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya”

dengan menggunakan data panel menunjukan bahwa Hasil dari penelitian

menunjukan bahwa secara simultan variabel jumlah unit, tenaga kerja, invetasi

dan nilai produksi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan

asli daerah kabupaten Madiun.

6.Andi Abdul wahab, Rusdiah Iskandar, Irwansyah (2015)Penelitian ini

dilakukan untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung variabel

investasi pemerintah dan swasta serta tenaga kerja terhadap PDRB dan PAD

kota Samarinda. Hasil penelitian menyatakan bahwa investasi pemerintah tidak

Page 51: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

35

berpengaruh signifikan terhadap PDRB sedangkan investasi swasta dan tenaga

kerja berpengaruh signifikan terhdap PDRB.Investasi Pemerintah dan swasta

serta Tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap PAD secara

langsung,tapi berpengaruh secara tidak langsung.

Page 52: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

36

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Penulis tahun Judul variabel Hasil

Mokhamad

Anwar,

Yunizar,

dan

H.Sulaeman

Rachman

Nidar

2007 IDENTIFIKASI SEKTOR INDUSTRI

DAN PERANANNYA DALAM

PENINGKATAN PENDAPATAN

ASLI DAERAH KABUPATEN

GARUT

Investasi sektor

industri

Pendapatan asli

daerah (PAD)

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel

investasi berpengaruh signifikan terhadap

PAD.

Indrajati

Hertanto

Jaka Sriyana

2011 SUMBER PENDAPATAN ASLI

DAERAH

KABUPATEN DAN KOTA

Jumlah industri

Jumlah penduduk

PDRB

PAD

Hasil regresi data panel menunjukkan bahwa

jumlah industri, penduduk, dan PDRB

berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pendapatan

asli daerah (PAD) kabupaten/kota di

Jawa Barat

Yesika

Resianna

Barimbing

Ni Luh

Karmini

2015 PENGARUH PAD, TENAGA KERJA,

DAN INVESTASI

TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI DI PROVINSI BALI

PAD

Tenaga kerja

Investasi

Pertumbuhan

ekonomi

Pendapatan Asli Daerah, tenaga kerja, dan

Investasi secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi Kabupaten/Kota di

Provinsi Bali.

Mutholifah 2011 PENGARUH

PDRB, INFLASI,

INVESTASI

INDUSTRI,DAN

JUMLAH

TENAGA KERJA

TERHADAP PAD

Pdrb ,

inflasi ,

investasi industri

jumlah tenaga kerja

pendapatan asli

daerah

Nilai Pdrb , tingkat inflasi , nilai investasi

sektor industri dan jumlah tenaga kerja secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan asli daerah di kota mojokoerto.

Secara parsial investasi industri dan inflasi

tidak berpengaruh signifikan terhadap PAD di

kota Mojokerto

Page 53: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

37

DI KOTA

MOJOKERTO

Renggar

Oktaviani

2017 KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI

INFORMAL TERHADAP

PEMBENTUKAN PENDAPATAN

ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN

MADIUN DAN FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHINYA

Jumlah unit, tenaga

kerja, nilai produksi,

investasi,

pendapatan asli

daerah

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa

secara simultan variabel jumlah unit, tenaga

kerja, invetasi dan nilai produksi mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap

pendapatan asli daerah kabupaten Madiun

Andi Abdul

wahab,

Rusdiah

Iskandar,

Irwansyah

2015 INFLUENCE OF GOVERMENT

INVESMENT AND PRIVATE

INVESMENT AND LABOR

AGAINST DOMESTIC PRODUC

GROSS REGIONAL AND OWN

LOCAL REVENUE SAMARINDA

Investasi

pemerintah,

investasi swasta,

tenaga kerj, produk

domestik regional

bruto , pendapatan

asli daerah

Penelitian inidilakukan untuk melihat

pengaruh langsung dan tidak langsung

variabel investasi pemerintah dan swasta serta

tenaga kerja terhadap PDRB dan PAD kota

Samarinda. Hasil penelitian menyatakan

bahwa investasi pemerintah tidak

berpengaruh signifikan terhadap PDRB

sedangkan investasi swasta dan tenaga kerja

berpengaruh signifikan terhdap

PDRB.Investasi Pemerintah dan swasta serta

Tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan

terhadap PAD secara langsung,tapi

berpengaruh secara tidak langsung

Page 54: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

38

Dari beberapa uraian diatas mengenai penelitian terdahulu diatas dapat

dijelaskan perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini

variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel jumlah investai

industri ,jumlah tenaga kerja yang terserap , dan jumlah unit perusahaan yang

dijadikan variabel independen dengan variabel dependen tingkat pendapatan asli

daerah (PAD) di provinsi Jawa Barat.

C.KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran adalah Hubungan dan kaitan antara variable yang

satunya degan variable yang lainnya secara teori.Dalam penelitian ini akan

dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan asli

daerah(PAD) (Y) yaitu faktor jumlah investai industri yang ditanamkan (x1)

,jumlah tenaga kerja yang terserap (x2), dan jumlah unit perusahaan

(x3).faktor-faktor tersebut akan diteliti secara simultan maupun parsial yang

diukur dengan alat analisis regresi untuk mendapatkan tingkat signifikannya.

Page 55: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

39

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Judul: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP PENINGKATAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2011-2015

PAD merupakan salah satu indikator keberhasilan dari pelaksanaan otonomi

daerah. Salah satu sektor yang berkontribusi terhadap PAD adalah sektor Industri

manufaktur. Investasi, tenaga kerja dan jumlah unit usaha merupakan faktor-

faktor yang mempengaruhi PAD Jawa Barat.

Jumlah tenaga

kerja (x2)

Pendapatan Asli

Daerah (Y)

Investasi

(x1)

Jumlah unit usaha

(x3)

Uji asumsi Klasik

Metode Regresi Data Panel

Uji chow

Uji hausman

Uji statistic

Uji secara parsial (uji t)

Uji secara simultan(uji F)

koefisien determinan

Kesimpulan dan Saran

Page 56: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

40

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Dari uraian mengenai hubungan antar variabel maka dapat dituliskan hipotesis

dalam penelitian ini adalah :

1. H0: investasi sektor industri manufaktur secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

H1: investasi sektor industri manufaktur secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

2. H0: jumlah tenaga kerja sektor industri manufaktur secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

H1: jumlah tenaga kerja sektor industri manufaktur secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

3. H0: jumlah unit usaha sektor industri manufaktur secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

H1: jumlah unit usaha sektor industri manufaktur secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah

4. H0: Investasi industri , jumlah tenaga kerja , dan jumlah unit perusahaan

diduga secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

asli daerah dikabupaten dan kota provinsi Jawa Barat

H1: Investasi industri , jumlah tenaga kerja , dan jumlah unit perusahaan

diduga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli

daerah dikabupaten dan kota provinsi Jawa Barat

Page 57: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang lingkup penelitian

Batasan atau ruang lingkup penelitian terdapat pada variabel dependen dan

variabel indipenden .variabel dependen atau variabel yang terkait dalam

penelitian ini adalah tingkat pendapatan asli daerah atau PAD Provinsi Jawa

Barat dan variabel indipenden dalam penelitian ini adalah nilai investasi

industri ,jumlah tenaga kerja yang terserap dan jumlah unit perusahaan dalam

sektor Industri manufaktur Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian

populasi karena data yang digunakan adalah seluruh data dari provinsi Jawa

Barat.

B. Metode pengumpulan data

Dalam penelitian ini Jenis data yang digunakan penulis pada penelitian

ini adalah data sekunder yakni data yang diperoleh dari hasil pihak kedua .

adapun data yang digunakan adalah data tahunan. data diperoleh dengan cara

dokumentasi yaitu pengumpulan data dilakukan dengan kategori klasifikasi

data-data tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian dari berbagai

sumber antara lain buku-buku,jurnal serta website publikasi yang ada.

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari neraca APBD

Provinsi Jawa Barat, statistik Provinsi Jawa Barat serta data yang berasal dari

website resmi Kementrian Perindustrian Dan Perdagangan.

Page 58: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

42

C.Metode Analisis Data

1.Metode Data Panel

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode data

panel. Analisis data panel merupakan kombinasi dari deret waktu ( time

series ) dengan kerat lintang ( cross section ) .menurut baltagi ( 2005:125)

keunggulan data panel penggunaan data panel adalah

a. Data panel membuat data lebih informatif, lebih bervariasi dan

mengurangi kolinieritas antar variabel sehingga lebih efisien .

b. Studi data panel lebih memuaskan untuk menentukan perubahan

dinamis dibandingkan studi berulang dari cross section.

c. Data panel membantu studi untuk menganalisis perilaku yang lebih

kompleks

d. Estimasi data panel dapat menunjukan adanya heterogenitas dalam

setiap individu

2.Model Estimasi Regresi Data Panel

a.Pendekatan kuadrat terkecil ( pooled least square )

Merupakan teknik pendekatan yang paling sederhana dengan

mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada menunjukan kondisi

yang sesungguhnya yaitu menggabungkan pooled seluruh data time

series dan cross section dan kemudian mengestimasi model dengan

Page 59: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

43

menggunakan metode ordinary least square . hasil analisis regresi

dianggap berlaku pada semua objek dan waktu .

Kelemahan asumsi ini adalah ketdidaksesuaian model dengan keadaan

yang sesungguhnya . kondisi tiap objek saling berbeda ,bahkan satu

objek pada suatu waktu akan sangat berbeda pada kondisi objek tersebut

pada waktu yang lain (wing wahyu winarno, 2007:9.14)

b.Pendekatan efek tetap ( Fixed effet model )

Model ini dapat menunjukan perbedaan konstan antar objek

meskipun dengan koefisien regressor yang sama . model ini juga

memperhitungkan kemungkinan bahwa peneliti menghadapi masalah

omitted variables yang mungkin membawa perubahan pada intercept

time series atau cross section . model FEM dengan efek tetap

maksudnya bahwa satu objek , memiliki nilai konstan yang tetap besar

untuk berbagai periode waktu .demikian pula dengan koefisien

regresinya yang besarnya tetap dari waktu ke waktu (time variant)

c.Pendekatan efek acak (random effect model )

Pendekatan random effect digunakan untuk mengatasi kelemahan

metode efek tetap yang menggunakan variabel semu sehingga model

mengalami ketidakpastianTanpa menggunakan variabel semu metode

efek random menggunakan residual yang diduga memliki hubungan antar

waktu dan antar objek Namun terdapat satu syarat untuk menganalisi

Page 60: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

44

dengan menggunakan efek random yaitu objek data silang harus lebih

besar dari banyaknya koefisien.

3. Pemilihan Metode Data Panel

Dalam pengolahan data panel , mekanisme uji untuk menentukan metode

pemilihan data panel yang tepat yaitu dengan cara mmbandingkan metode

pendekatan PLS dan FEM dahulu. Jika hasil yang diperoleh mnunjukan

model pendekatan PLS yang diterima maka model pendekatan PLS yang

akan di analisa . jika model FEM yang diterima maka melakukan

perbandingan lagi dengan model REM .untuk pngujiannya dilakukan

dengan cara yaitu :

a.Uji chow test ( PLS vs FEM )

Yaitu uji yang digunakan untuk mengetahui apakah model PLS

atau FEM yang akan dipilih untuk estimasi data.uji dapat dilakukan

dengan uji F-restricted atau uji Chow test . dalam pengujian ini

dilakukan dngan hipotesa sebagai berikut :

Ho : Model PLS (restricted)

Hi : Model Fixed Effect(unrestricted)

Dengan penolakan pada hipotesa nol tersebut adalah menggunakan

F-statistic seperti yang dirumuskan chow sebagai berikut

CHOW = ( RRSS-URSS) / (N-1)

URSS / (NT-N-K)

Page 61: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

45

Dimana :

o RRSS= restricted residual sum square ( mrupakan sum of square

residual yang diperoleh dari estimasi data panel dengan metode

pooled least / common intercept)

o URSS= unrestricted residual sum square ( merupakan sum of

square rsidual yang diperoleh dari estimasi data panel dengan

metode fixed effect).

o N = jumlah data cross section

o T = jumlah data time series

o K = jumlah variabel penjelas

b.Uji hausman test (FEM vs REM)

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan apakah model FEM atau

REM yang dipilih .pengujian ini dilakukan dengan hipotesa sebagai

berikut :

Ho : Model Random Effect

Hi : Model Fixed effect.

Dasar penolakan Ho adalah dengan menggunakan pertimbangan

statistik chi square . jika chi square statistik > chi square tabel maka Ho

ditolak , model yang digunakan adalah fixed effect .

Page 62: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

46

4.Deteksi penyimpangan asumsi klasik

Untuk mengupayakan hasil model yang efisien, maka diperlukan

pendeteksian terhadap pelanggaran asumsi model yaitu gangguan antar

waktu dan gangguan antar individu . untuk menghasilkan nilai parameter

model penduga yang lebih tepat , maka diperlukan pendeteksian apakah

model tersebut menyimpang dari asumsi klasik atau tidak , uji tersebut

terdiri dari :

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah nilai

residual terdistribusi normal atau tidak pada variabel terikat dan

variabel bebas. model regresi yang baik adalah nilai yang memiliki

residual terdistribusi normal. Menggunakan Jarque-Bera test atau

J-B test, membandingkan JB hitung dengan X2 tabel. Jika JB

hitung < nilai X2 tabel maka data berdistribusi normal atau nilai

Probability > derajat kepercayaan yang ditentukan

b. Uji heterokesdasitas

Uji heterokesdasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain . jika varians residual satu pengamatan ke

pengamatan lain teteap maka disebut homokesdasitas. Dan jika

berbeda disebut heterokesdasitas. Uji yang digunakan adalah uji

Page 63: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

47

Park.Uji ini dikembangkan oleh Park pada tahun 1966, pengujian

dilakukan dengan meregresikan nilai log residual kuadrat sebagai

variabel dependen dengan variabel independennya

c. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (

independent variabel). Uji multikolinearitas terjadi hanya pada

regresi ganda . model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi tinggi diantara beberapa atau semua variabel bebas. Jika

terjadi hubungan linear yang sempurna diantara variabel bebas

maka terdapat multikolinearitas. Hal ini menyebabkan adanya

kesulitan untuk melihat pengaruh variabel penjelas dengan variabel

yang dijelaskan.

Ada atau tidaknya multikolinearitas dapat diketahui ataudilihat dari

koefisien korelasi masing-masing variabel bebas. Jika koefisien

korelasi di antara masing-masing variabel bebas lebih besardari 0,8

maka terjadi multikolinearitas dan sebaliknya

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara anggota serangkaian observasi

Page 64: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

48

runtut waktu atau ruang .salah satu cara mendeteksinya dengan

dengan uji durbin watson (D-W test)

Autokorelasi

positif

Tidak ada

autokorelasi

Autokorelasi

negatif

0 1,66 1,744 2,36 2,44

Uji durbin-watson

Hipotesanya adalah :

Ho : tidak ada autokorelasi positif

Hi : tidak ada autokorelasi negatif

Kriteria pengujiannya :

1. Bila nilai D-W statistik terletak antara 0< d< dl , Ho yang

menyatakan tidak ada autokorelasi positif, ditolak

2. Bila nilai D-W statistik terletak antara 4dl< d< 4 , Hi yang

menyatakan tidak ada autokorelasi negatif, ditolak.

3. Bila nilai D-W statistik terletak antara du< d< 4du , Ho

yang menyatakan tidak ada autokorelasi positif, maupun Hi

yang menyatakan tidak ada autokorelasi negatif,diterima.

4. Ragu-ragu tidak ada autokorelasi positif bila dl < d < du

5. Ragu ragu tidak ada autokorelasi negatif bila du < d < 4-dl

Page 65: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

49

5.Pengujian Statistik

a. Uji secara parsial ( uji statistik t)

Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas

secara individual terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel

bebas lainnya adalah konstan. Uji t menggunakan hipotesis sebagai

berikut (gujarati,2003) :

Ho : bi = b

Hi : bi ≠ b

Dimana bi adalah koefisien variabel indipenden ke-1 sebagai nilai

parameter hipotesis . nilai b biasanya dianggap nol artinya tidak ada

pengaruh variabel Xi terhadap variabel Y penolakan Ho terjadi apabila t

hitung < t tabel atau jika nilai t hitung > t tabel hal ini berarti bahwa

variabel bebas yang diuji berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

terikat .

Nilai t hitung dirumuskan sebagai berikut :

T hitung = (bi-b)

Sb

Page 66: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

50

Dimana :

Bi = koefisien bebas ke-i

B = nilai hipotesis nol

Sb =simpangan baku dari variabel bebas ke-i

b. Uji secara simultan ( uji statistik F)

Uji F diperuntukan untuk melakukan uji hipotesi koefisien (slope) regresi

secara bersamaan . dengan demikian , secara umum hipotesisnya sebagai

berikut:

Ho : β1, β2, β3,.................................= βk= 0

Hi : tidak demikian (setidaknya ada satu slope yang tidak sama dengan 0)

Dimana k adalah banyak variabel bebas

Jika : Fhitung > Ftabel maka tolak Ho dengan kata lain bahwa paling

tidak ada satu slope regresi yang signifikan secara statistik (nachrowi d

2006:17)

c. Koefisien determinasi (R²)

Nilai koefisien determinasi (R²) ini mencerminkan seberapa besar

variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X .

bila nilai koefisien determinasi sama dengan nol (R²=0) artinya variasi

dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali . sementara jika (R²=1)

Page 67: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

51

artinya variasi y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X.dengan

kata lain bila (R²=1) maka semua titik pengamatan berada pada tepat

pada garis regresi , dengan demikian baik atau buruknya suatau

persamaan regresi ditentukan oleh (R²) yang mempunyai nilai antara nol

dan satu.

Page 68: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

52

D. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya adalah sebagai

berikut :

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi

variabel lain. Dapat pula dikatakan bahwa variabel bebas adalah variabel

yang pengaruhnya terhadap variabel lain ingin diketahui. Dalam Penelitian

ini yang menjadi variabel bebas antara lain

a. Investasi sektor industri manufaktur di provinsi Jawa Barat (X1)

Investasi adalah pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang-

barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk

mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam

perekonomian yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa

di masa depan. (Sadono Sukirno, 2007:366). Satuan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah triliun Rupiah (Rp).

b.Jumlah Tenaga Kerja sektor industri manufaktur di provinsi Jawa Barat

(X2)

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja 15-64

tahun. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan

Page 69: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

53

bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan

guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan

sendiri maupun untuk masyarakat. Satuan yang digunakan untuk

penelitian ini adalah satuan jiwa / orang.

c.Jumlah unit usaha sektor industri manufaktur di Provinsi Jawa Barat (X3)

Peningkatan jumlah perusahaan maka akan meningkatkan jumlah output

yang akan dihasilkan sehingga lapangan pekerjaan meningkat dan akan

mengurangi pengangguran atau dengan kata lain akan meningkatkan

penyerapan tenaga kerja. Satuan yang digunakan adalah satuan unit

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah variabel penelitian yang diukur untuk

mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel yang lain. Besarnya efek

tersebut diamati dari ada tidaknya, timbul-hilangnya, membesar-

menegecilnya, atau berubahnya variasi yang tampak sebagai akibat

perubahan pada variabel lain.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah

diprovinsi jawa barat dalam satuan triliun Rupiah (Rp).

Page 70: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

54

BAB IV

PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum Objek Penelitian

1.Letak Geografis Provinsi Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa.

Jawa Barat berbatasan dengan provinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa

Tengah.Provinsi Jawa Barat merupakan daratan yang dibedakan atas

wilayahpegunungan curam di selatan denganketinggian lebih dari 1.500 m

dpl,wilayah lereng bukit yang landai ditengah dengan ketinggian 100-1.500

mdpl, wilayah dataran luas di utaradengan ketinggian 0-10 m dpl, danwilayah

aliran sungai. Jawa Baratterletak pada posisi antara 5°50'-7°50'Lintang

Selatan dan 104°48'-108°48'Bujur Timur. Secara administratif, Provinsi Jawa

Barat terbagi menjadi 17 kabupaten dan 9 kota.

Gambar 4.1 Peta Wilayah Jawa Barat

Sumber : Jawa Barat dalam Angka (2016)

Page 71: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

55

Kabupaten di Jawa Barat terdiri dari 17 kabupaten yaitu Kabupaten

Bogor, Kabupaten Sukabum, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung,

Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten

Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten

Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten

Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten

Bandung Barat.

Dan juga terdiri dari 9 kota yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota

Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota

Tasikmalaya dan Kota Banjar.Wilayah Provinsi Jawa Barat bagianutara

berbatasan dengan Laut Jawa,bagian selatan berbatasan denganSamudera

Hindia, bagian baratberbatasan dengan Provinsi Banten danProvinsi DKI

Jakarta, dan bagian timur berbatasan dengan Provinsi JawaTengah.

2.Kependudukan

Pada tahun 2016, penduduk JawaBarat diperkirakan sebanyak 47,38

jutajiwa, menjadikan Jawa Barat sebagaiprovinsi terbesar di Indonesia dalam

haljumlah penduduk. Terdiri atas laki-lakisebanyak 24,01 juta jiwa

danperempuan sebanyak 23,37 juta,sehingga angka sex ratio di Jawa

Baratsebesar 102,75 yang artinya terdapat102 penduduk laki-laki dalam

setiap 100 penduduk perempuan. Jika dilihatmenurut Kabupaten/Kota,

KabupatenCianjur dan Indramayu memiliki sexratio tertinggi, yaitu 106,16;

sedangkanyang terrendah Kabupaten Ciamis danKota Banjar yaitu 97,74.

Page 72: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

56

Sebagian besarKabupaten/Kota memiliki angka sexratio lebih dari 100, yang

artinya jumlahpenduduk laki-laki masih lebihmendominasi, kecuali di

enamkabupaten yang memiliki sex ratiokurang dari 100, yaitu Kabupaten

Ciamis, Pangandaran, Tasikmalaya,Majalengka, Sumedang, dan Kota Banjar.

Gambar 4.2 Grafik Jumlah Penduduk Jawa Barat 2016

Sumber:Jawa Barat dalam Angka 2016(diolah)

laki-laki wanita

penduduk 24.01 23.37

23

23.2

23.4

23.6

23.8

24

24.2

Axi

s Ti

tle

Penduduk Jawa Barat (juta)

Page 73: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

57

3.Kondisi Perekonomian

Tabel 4.3 Presentase PDRB menurut lapangan Usaha Provinsi Jawa Barat

Sumber: BPS Jawa Barat (diolah)

Perekonomian di Jawa barat masih didominasi oleh sektor inustri

pengolahan dari tahun ke tahunnya. Berdasarkan tabel diatas bisa dilihat bahwa

pada tahun 2015 PDRB Jawa Barat tahun 2015 sebesar 1.524 trilliun Rupiah.

Dari 14 lapangan usaha penyumbang PDRB tersebut , sektor industri

pengolahan menyumbang terbesar terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat. Sektor

industri pengolahan tersebut menyumbang sebesar 656 triliun Rupiah atau

43,03 % dari keseluruhan penyumbang PDRB.

Hal itu menunjukan bahwa sektor industri pengolahan merupakan

sektor yang paling berpengaruh terhadap PDRB Jawa Barat. Struktur

Kategori Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]

A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 9,83 9,34 8,93 9,06 8,72 8,69

B Pertambangan dan Penggalian 3,32 3,80 3,27 2,77 2,43 1,71

C Industri Pengolahan 44,51 43,90 43,23 43,22 43,64 43,03

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,59 0,63 0,69 0,70 0,79 0,75

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,08 0,08 0,07 0,08 0,07 0,08

F Konstruksi 6,96 7,23 7,80 7,87 8,09 8,26

G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 15,41 15,46 15,91 15,86 15,26 15,24

H Transportasi dan Pergudangan 4,12 4,15 4,20 4,50 4,79 5,50

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,39 2,32 2,35 2,39 2,43 2,50

J Informasi dan Komunikasi 2,29 2,47 2,47 2,40 2,46 2,60

K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,23 2,23 2,42 2,57 2,56 2,61

L Real Estate 1,09 1,11 1,10 1,09 1,04 1,02

M,N Jasa Perusahaan 0,35 0,38 0,39 0,39 0,39 0,40

O Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2,60 2,48 2,55 2,40 2,32 2,41

P Jasa Pendidikan 1,98 2,08 2,27 2,35 2,55 2,66

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,59 0,58 0,59 0,57 0,63 0,70

R,S,T,U Jasa Lainnya 1,66 1,76 1,76 1,77 1,82 1,85

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Page 74: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

58

perekonomian provinsi Jawa Barat tahun 2015 merupakan struktur yang

didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 43.03% kemudian

perdagangan besar dan eceran ,reparasi mobil dan sepeda motor 15,24% dan

sektor pertanian,kehutanan dan perikanan sebesar 8,69%.

B. Analisa dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat.

Gambar 4.4 grafik Pendapatan asli Daerah Jawa Barat 2011-2015

Sumber: Jawa Barat dalam angka 2017 (diolah)

Dalam periode 2010 sampai 2015, realisasi pendapatan asli daerah

jawa Barat cenderung meningkat. Dari keseluruhan kabupaten dan kota

yang ada di kabupaten jawa barat realisasi penerimaan PAD terbesar yaitu

Kabupaten Bogor hal itu dikarenakan kabupaten Bogor merupakan daerah

alternatif untuk warga ibukota berlibur mencari hiburan. Selain itu sekarang

Rp-

Rp2,000,000,000

Rp4,000,000,000

Rp6,000,000,000

Rp8,000,000,000

Rp10,000,000,000

Rp12,000,000,000

Rp14,000,000,000

Rp16,000,000,000

Rp18,000,000,000

2011 2012 2013 2014 2015

PAD JawaBarat

PAD JawaBarat

Page 75: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

59

terdapat banyak industri-industri mulai tumbuh dan banyaknya tempat

wisata-wisata baru. Dan kota Banjar jadi penyumbang kontribusi PAD

terkecil diantara kabupaten dan kota lainnya Jawa Barat.

Hal itu disebabkan keadaan kota Banjar yang kota tersebut masih

minimnya transaksi perekonomiannya dan jugajumlah penduduk yang

sedikit, sehingga menyebabkanpemasukan kota Banjar jadi lebihsedikit.

Dengan penigkatan PAD yang positif dari tahun ke tahunnya, provinsi Jawa

Barat diharapkan dapat memberikan dampak yang baik terhadap pemerintah

dalam memberikan pelayanannya kepada masyarakat .

2.Analisis deskriptif Jumlah Industri di Provinsi Jawa Barat

Jumlah perusahaan yang terdaftar dalam perindustrian Jawa barat

mengalami kenaikan dari tahun ke tahunnya. Dengan bertambahnya unit

perusahaan dalam industri memberikan efek yang positif terhadap roda

perekonomian. Bertambahnya tenga kerja yang terserap, perputaran uang

yang semakin bertambah.

Page 76: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

60

Gambar 4.5 Jumlah Unit Perusahaan Industri manufaktur Jawa Barat

Sumber: Jawa Barat dalam angka 2017 (diolah)

Berdasarkan tabel berikut, jumlah unit perusahaan yang terbanyak

dimiliki oleh daerah sukabumi dengan total jumlah industri besar dan

kecilnya sebanyak 15.801 perusahaan. Dapat dilihat juga di Tabel terdapat

beberapa daerah yang tidak mengalami kenaikan jumlah perusahaan, namun

mulai tahun 2013 mulai terlihat kenaikan jumlah perusahaan disemua daerah.

203312 203419

205061

206502

207595

201000

202000

203000

204000

205000

206000

207000

208000

2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah Unit Perusahaan Industri

jumlah unit perusahaan

Page 77: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

61

3.Analisis dekriptif jumlah tenaga kerja pada sektor industri manufaktur

Jawa Barat.

Gambar 4.6 Jumlah Tenaga kerja Sektor Industri manufaktur Jawa Barat

Sumber : Jawa Barat dalam angka 2017(diolah)

Tenaga kerja yang terserap disektor industri pengolahan Jawa Barat

selalu meningkat dari tahun ke tahun. Ini merupakan pengaruh postif dari

kenaikan jumlah unit usaha industri diJawaBarat. Berdasarkan tabel diatas

jumlah tenaga kerja yang terserap pada sektor industri pengolahan di Jawa

Barat pada tahun 2015 sebesar 4.618.334 orang, meningkat dari tahun 2014

sebesar 4.586.920. kenaikan signifikan terjadi pada tahun 2012 ke tahun 2013

Naik sebesar 200ribu tenaga kerja yang terserap. Daerah dengan jumlah

tenaga kerja terbanyak ada di Kabupaten Karawang sebanyak 407ribu orang

pada tahun 2015. Dan jumlah tenaga kerja paling rendah ada pada kabupaten

Bandung Barat sebanyak 11ribu orang. Hal itu disebabkan kabupaten

Bandung Barat merupakan daerah pemekaran dan belum lama berdiri.

4221285 4221393

4430058

4586920 4618334

4000000

4100000

4200000

4300000

4400000

4500000

4600000

4700000

2011 2012 2013 2014 2015

Tenaga Kerja Sektor Industri Manufaktur

tenaga kerja

Page 78: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

62

4.Analisis deskriptif nilai investasi pada sektor Industri pengolahan Jawa

Barat

Gambar 4.6 Investasi Sektor industri manufaktur Jawa Barat

Sumber : Jawa Barat dalam angka 2017(diolah)

Nilai investasi pada sektor industri pengolahan ditengarai dapat

mempengaruhi pembangunan daerah Jawa Barat. Berdasarkan tabel diatas, nilai

investasi sektor industri manufaktur di Jawa Barat cenderung stagnan pada tahun

2011 sampai tahun 2013 dan dari tahun 2014 sampai 2015. Mengalami kenaikan

yang cukup signifikan pada tahun 2013 sebesar 214 T rupiah naik menjadi 281

Triliun rupiah pada tahun 2014.

Menurut pengamat ekonomi dari universitas pasundan mengatakan bahwa

nilai invetasi yang cenderung stagnan ini terjadi karena penyebaran invetasinya

masih timpang. Penanaman investasi lebih banyak terpusat di bagian barat dan

Bandung raya sehingga daerah lain mengalami pertumbuhan ekonomi yang

lambat

2011 2012 2013 2014 2015

Investasi Rp212,529,6 Rp213,136,3 Rp214,202,1 Rp281,130,2 Rp289,635,5

Rp-

Rp50,000,000

Rp100,000,000

Rp150,000,000

Rp200,000,000

Rp250,000,000

Rp300,000,000

Rp350,000,000

Investasi Sektor Industri (juta/rupiah)

Page 79: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

63

C.Hasil Uji Statistik

1.Estimasi model Data Panel

a. Uji Chow

Metode ini membandingkan apakah model bersifat fix effect atau common

effect dengan cara membandingkan F-Statistik dan F-Tabel .sebelum

dibandingkan dibuat dahulu hipotesisnya, hipotesisnya yaitu:

H0: Model PLS

H1: Model Fixed Effect

Dari hasil regresi berdasarkan metode Fixed Effect Model diperoleh F-

Statistik sebagai berikut:

Tabel 4.7 hasil Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 23.307091 (25,101) 0.0000

Cross-section Chi-square 248.607512 25 0.0000 Ber

sumber: data sekunder yang diolah Eviews

Berdasarkan hasil pengujian diatas dapat dilihat bahwa nilai F-satistik

adalah23,307091 , dengan nilai F-tabel α=5% adalah 2,68 sehingga nilai

F-statistik > dari F-tabel, maka H0 ditolak, sehingga model yang

digunakan fixed effect model.

Page 80: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

64

b.Uji Hausman

Metode ini digunakan untuk menentukan model panel yang digunakan,

maka digunaka uji F-chis-quare dengan membandingkan chis-square

statistik dan chi-square tabel. Sebelum membandingkan hal tersebut maka

terlebih dahulu dibuat hipotesisnya, yaitu:

H0: Model Random Effect

H1: Model Fixed Effect

Tabel 4.8 hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 9.971458 3 0.0188

sumber: data sekunder yang diolah Eviews

Berdasarkan hasil pengujian diatas dapat dilihat bahwa nilai chi-square

satistik adalah 9,971458 , dengan nilai chi-square tabel pada d.f (3) α=5%

adalah 7,81 sehingga nilai Chi-Sq statistik > dari Chi-Square tabel, maka

H0 ditolak, sehingga model yang digunakan fixed effect model.

Tabel 4.9 nilai individual effect FEM

Cross Section Individual Effect

Kota Bandung 9.949862

Kota Bekasi 9.74712

Kota Cirebon 9.453599

Page 81: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

65

Kabupaten Cirebon 9.328613

Kota Sukabumi 9.269824

Kabupaten Bekasi 9.020054

Kabupaten Bandung 8.863332

Kabupaten Bogor 8.824537

Kota Depok 8.738803

Kabupaten Sukabumi 8.573681

Kabupaten Indramayu 8.389754

Kabupaten Bandung Barat 8.38083

Kota Tasikmalaya 8.302979

Kabupaten Garut 7.963016

Kabupaten Karawang 7.867886

Kabupaten Majalengka 7.497669

Kabupaten Purwakarta 7.49006

Kabupaten Cianjur 7.431864

Kabupaten Sumedang 7.287551

Kota Bogor 7.281898

Kota Cimahi 7.203089

Kota Banjar 7.123288

Kabupaten Ciamis 7.049334

Kabupaten Subang 7.010439

Kabupaten Kuningan 6.568789

Kabupaten Tasikmalaya 5.349081 Sumber : data sekunder yang diolah EViews

Perhitungan intersept ini dari hasil nilai C sebesar 8,07562 ditambah dengan

nilai Cross-Section Fixed Effect (lampiran 14) maka akan didapatkan

nilaiindividual effect.Berdasarkan table diatas, dapat dilihat bahwa kota Bandung

mempunyai nilai interseptnya paling tinggi selanjutnya ada kota Bekasi, kota

Cirebon, kabupaten Cirebon, kota Sukabumi dan kabupaten Bekasi.Keenam

kabupaten dan kota tersebut apabila masing-masing variable Inveatasi, jumlah

tenaga kerja, dan jumlah unit usaha mengalami perubahan sebesar 1% maka

mempunyai pengaruh individu terhadap peningkatan PAD diatas sebesar 9% .

sedangkan untuk nilai individu terkecil terdapat pada kota Banjar, kabupaten

Ciamis, kabupaten Subang, kabupten Kuningan dan Tasikmalaya.Apabila masing-

Page 82: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

66

masing variable Investasi, jumlah tenaga kerja, dan jumlah unit usaha mengalami

perubahan sebesar 1% maka kota Banjar, kabupaten Ciamis dan Subang

mempunyai pengaruh individu terhadap peningkatan PAD sebesar 7%. Sedangkan

untuk kabupaten Kuningan pengaruh individu terhadap peningkatan PAD sebesar

6,5 %. Dan yang terakhir kabupaten Tasikmalaya mempunyai pengaruh individu

terhadap peningkatan PAD hanya sebesar 5,3%.

Page 83: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

67

D.Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

terhadap variabel independen dan variabel dependen. Uji asumsi klasik

bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model regresi dalam

penelitian ini. Uji asumsi klasik pada penelitian ini terdiri atas uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji

heteroskedastisitas.

Adapun dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah

investasi, jumlah unit perusahaan, dan jumlah tenaga kerja pada sektor

Industri pengolahan. Sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah

Pendapatan Asli Daerah provinsi Jawa Barat. Berikut adalah empat uji

asumsi klasik yang telah dilakukan beserta hasil yang diperoleh:

1.Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah variabel independen dan

variabel dependen berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahuinya,

kita dapat menggunakan Jaque-Bera test atau J-B test

Gambar 4.10 Uji normalitas

0

4

8

12

16

20

-0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2015

Observations 130

Mean 1.71e-18

Median 0.018741

Maximum 0.812122

Minimum -0.578903

Std. Dev. 0.286838

Skewness 0.217855

Kurtosis 2.681924

Jarque-Bera 1.576333

Probability 0.454678

Page 84: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

68

sumber: data sekunder yang diolah Eviews

Berdasarkan hasil uji normalitas pada gambar 4.1 diatas dapat

dilihat bahwa nilai probability sebesar 0.454678 dimana 0.454678> 0.05.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal, sehingga asumsi normalitas terpenuhi.

2.Uji Multikoliniearitas

Uji multikoliniaritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah

terdapat interkorelasi yang sempurna di antara beberapa variabel bebas

yang digunakan dalam persamaan regresi.

Tabel 4.11 Hasil Uji multikolinieritas

INV_LN JTK_LN JUU_LN INV_LN 1.000000 -0.016311 0.225904

JTK_LN -0.016311 1.000000 0.718850

JUU_LN 0.225904 0.718850 1.000000

sumber: data sekunder yang diolah Eviews

Dari hasil pengujian diatas dapat dilihat bahwa tidak ada masalah

multikoliniearitas. Hal ini dikarenakan nilai matriks korelasi (correlation

Matrix) dari semua variabel kurang dari 0,8. Multikolinearitas biasanya

terjadi pada estimasi data runtut waktu (time series).

Dengan kombinasi data time series dan cross section maka secara

teknis masalah multikolinearitas dapat dikurangi. Dapatdisimpulkan

bahwa semua variabel independen dalam persamaan regresi tidak terdapat

problem multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

Page 85: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

69

3.Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi

antara residual pada satu pengamatan dengan residual pengamatan lainnya.

Salah satu cara mengetahui gejala autokorelasi dengan menggunakan uji

Durbin-Watson (D-W test).

Tabel 4.12 uji Autokorelasi DW

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892271 Mean dependent var 19.38220

Adjusted R-squared 0.862406 S.D. dependent var 0.873918

S.E. of regression 0.324168 Akaike info criterion 0.778630

Sum squared resid 10.61358 Schwarz criterion 1.418311

Log likelihood -21.61098 Hannan-Quinn criter. 1.038554

F-statistic 29.87647 Durbin-Watson stat 1.277470

Prob(F-statistic) 0.000000

sumber: data sekunder yang diolah Eviews

Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil pengujian autokorelasi

dengan melihat nilai durbin-watson stat yaitu sebesar 1,277. Maka dapat

dikatakan bahwa nilai 1,277 merupakan nilai autokorelasi positif.

Nachrowi (2006) menjelaskan bahwa model regresi data panel tidak

mensyaratkan persamaan yang bebas autokorelasi. Hal ini sangatlah

masuk akal, karena sifat autokorelasi disebabkan adanya korelasi serial

antar residual karena data yang terurut secara time series.walaupun ada

autokorelasi positif hal itu tidak berpengaruh terhadap penelitian.

Page 86: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

70

4.Uji Heterokesdasitas

Uji heterokesdasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain . jika varians residual satu pengamatan ke pengamatan

lain teteap maka disebut homokesdasitas

Tabel 4.13 hasil Uji Heterokedasitas

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 10/30/17 Time: 13:09

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 26

Total panel (balanced) observations: 130 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.386762 1.230003 1.127446 0.2622

INV_LN 0.021440 0.023326 0.919141 0.3602

JTK_LN -0.085101 0.261063 -0.325981 0.7451

JUU_LN -0.051973 0.333202 -0.155982 0.8764 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.136150 Mean dependent var 0.231253

Adjusted R-squared -0.103334 S.D. dependent var 0.168473

S.E. of regression 0.176964 Akaike info criterion -0.432003

Sum squared resid 3.162937 Schwarz criterion 0.207678

Log likelihood 57.08017 Hannan-Quinn criter. -0.172079

F-statistic 0.568514 Durbin-Watson stat 2.251050

Prob(F-statistic) 0.955732

Berdasarkan hasil penghitungan dengan eviews diatas dapat dilihat bahwa

nilai prob t-statistik tersebut banyak yang tidak signifikan diatas 0,05

(prob t-statistic > 0,05). Hal itu menunjukan variabel-variabel ini lolos dari

uji heterokesdasitas.

Page 87: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

71

E.Pengujian Hipotesis

HASIL REGRESI FIXED EFFECT MODEL

Tabel 4.14 hasil regresi linier Fixed Effect Model

Dependent Variable: PAD_LN

Method: Panel Least Squares

Date: 10/30/17 Time: 13:11

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 26

Total panel (balanced) observations: 130 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 8.075652 2.253159 3.584147 0.0005

INV_LN 0.241307 0.042729 5.647404 0.0000

JTK_LN 1.292010 0.478223 2.701691 0.0081

JUU_LN -0.865233 0.610370 -1.417554 0.1594 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892271 Mean dependent var 19.38220

Adjusted R-squared 0.862406 S.D. dependent var 0.873918

S.E. of regression 0.324168 Akaike info criterion 0.778630

Sum squared resid 10.61358 Schwarz criterion 1.418311

Log likelihood -21.61098 Hannan-Quinn criter. 1.038554

F-statistic 29.87647 Durbin-Watson stat 1.277470

Prob(F-statistic) 0.000000

Model regresi data panel dengan menggunakan Fixed effect model dapat

dijelaskan melalui persamaan sebagai berikut:

PAD = 8.075652 + 0.241307(INV) +1.292010(JTK) – 0.865233(JUU) + e

Dimana:

Y : PAD (Pendapatan Asli Daerah)

X1 : INV (Investasi)

X2 : JTK (Jumlah Tenaga Kerja)

Page 88: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

72

X3 : JUU (Jumlah Unit Usaha)

e : error term

Persamaan regresi berganda diatas dapat dibaca sebagai berikut:

1.Nilai Konstanta sebesar 8.075652, artinya apabila nilai variabel – variabel

independen sebesar 0, maka Nilai Pendapatan Asli Daerah Kabupaten dan kota

sebesar 8.075652

2. Nilai Investasi sektor industri manufaktur sebesar 0.241307, setiap

peningkatan investasi subsektor Industri industri manufaktur 1 persen akan

menaikkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten dan kota sebesar

0.241307persen dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.

3. Nilai Jumlah Tenaga Kerja sebesar1.292010, artinya setiap peningkatan

jumlah tenaga kerja sektor industri manufaktur sebanyak 1 persen akan

menaikkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten dan kota Jawa Barat

sebesar1.292010 persen dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.

4. Nilai jumlah unit Usaha sektor industri manufaktur sebesar– 0.865233,

artinya setiap peningkatan jumlah unit usaha industri manufaktur di Jawa

Barat sebanyak 1 persen akan mengurangi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

dan kota Jawa Barat sebesar 0.865233persendengan asumsi variabel

independen lainnya tetap.

Page 89: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

73

1.Uji parsial statistik (uji statistik –t)

Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas

secara individual terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel bebas

lainnya adalah konstan. Uji t menggunakan hipotesis sebagai berikut

(gujarati,2003) :

1.H0: variabel investasi sektor industri manufaktur (X1) secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan Asli Daerah (Y)

H1: variabel investasi sektor industri manufaktur (X1) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan Asli Daerah (Y)

2.H0: variabel jumlah tenaga kerja sektor industri manufaktur (X2) secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan Asli

Daerah (Y)

H1: variabel jumlah tenaga kerja sektor industri manufaktur (X2) secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan Asli Daerah (Y)

3.H0:variabel jumlah unit usaha sektor industri manufaktur (X3) secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan Asli

Daerah (Y)

H1: variabel jumlah unit usaha sektor industri manufaktur (X3) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan Asli Daerah (Y)

Page 90: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

74

Hasil uji hipotesis 1: Pengaruh Investasi terhadap Pendapatan Asli

Daerah Jawa Barat.

Tabel 4.13 menunjukkan hasil bahwa variabel investasi memiliki nilai

probabilitas t-statistic sebesar 0.0000 < 0.05 yang berarti H1 diterima.

Sehingga dapat dikatakan bahwa investasi mempunyai pengaruh signifikan

terhadap Pendapatan Asli Daerah Jawa Baratpada tahun 2011-2015.

Hal ini sesuai dengan penelitian mokhammad anwar (2007) bahwa

variabel investasi berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah. Variabel

Investasi pada sektor Industri berpengaruh signifikan terhadap variabel

Pendapatan Asli Daerah di Jawa Barat selama periode penelitian. Artinya

Investasi yang tertanam ke sektor Industri ternyata berpengaruh positif dan

signifikan terhadap perolehan Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Jawa Barat.

Hal ini juga mengindikasikan bahwa semakin tinggi investasi dapat secara

positif membua tPendapatan Asli Daerah juga meningkat, dan sebaliknya.

Pengeluaran investasi tersebut terutama meliputi mendirikan bangunan

industri, membeli mesin-mesin dan peralatan produksi lain dan pengeluaran

untuk menyediakan bahan mentah. Tujuan para pengusaha untuk mewujudkan

alat-alat produksi tersebut adalah untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan

memproduksi yang akan dilakukannya di masa depan. Seperti yang

dikemukakn oleh teori harrod-domar bahwa untuk meningkat pertumbuhan

ekonomi diperlukan adanya investasi-investasi untuk memacu kegiatan

perekonomian. Dalam kegiatan industri yang tinggi akan mempengaruhi

kenaikan retribusi daerah.Besarnya persentase penerimaan dari Retribusi

Page 91: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

75

Daerah dan Pajak Daerah juga mengindikasikan pola penerimaan yang

diperoleh sudah tepat dimana penerimaandari retribusi daerah yang besar

menunjukkan tingkat aktivitas perekonomian termasuk industri yang cukup

tinggi, dikarenakan juga retribusi dikenakan atas setiap jasa yang ditawarkan

pemerintah kepada masyarakat. Umumnya semakin tinggi frekuensi retribusi

menunjukkan aktivitas perekonomian masyarakat termasuk sector industri

berjalan cukup tinggi.

Hasil uji hipotesis 2: Pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap

Pendapatan Asli Daerah Jawa Barat

Tabel 4.13 menunjukkan hasil bahwa variabel jumlah tenaga kerja

memiliki nilai probabilitas t-statistic sebesar 0.0081< 0.05 yang berarti H1

diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah tenaga kerja mempunyai

pengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2011-

2015.

Hasil Penilitian ini mendukung hasil penelitian muhtholifah (2011) yang

menunjukkan bahwa variabel jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan

terhadap pendapatan asli daerah Jawa barat. Artinya tenaga kerja yang

terserap di sektor industri manukfaktur ini berpengaruh positif dan

signifikan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah di provinsi Jawa

Barat . Muhtholifah menjelaskan bahwa meningkatnya jumlah tenaga kerja

akan mempengaruhi output yang dihasilkan sehingga bertambah pada

meningkatnya barang dan jasa.Kegiatan industry yang tinggi maka sejalan

Page 92: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

76

juga dengan mobilitas perokonomian di daerah tersebut. Sehingga retribusi

daerah yang didapat juga semakin tinggi.Seperti yang dijelaskan oleh teori

neoklasik dimana pertumbuhan ekonomi ini bergantung pada fungsi

produksi yaitu :

Dimana Y adalah output, K adalah modal, L adalah angkatan kerja yang

bekerja dan T adalah teknologi. Dapat dikatakan bahwa faktor tenaga kerja

merupakan faktor penting dalam pembangunan ekonomi.Jumlah tenaga

kerja yang besar bagi Indonesia dipandang sebagai aset modal dasar

pembangunan. Sebagai aset apabila dapat meningkatkan kualitas maupun

keahlian atau keterampilannya sehingga akan meningkatkan produksi

nasional. Temuan ini mengindikasikan bahwa pertambahan jumlah

pendudukakan menjadi faktor positif bagi pembangunan daerah sehingga

berpotensi meningkatkanPAD.

Hasil uji hipotesis 3: Pengaruh Jumlah Unit Usaha terhadap

Pendapatan Asli Daerah Jawa Barat.

Tabel 4.13 menunjukkan hasil bahwa variabel jumlah unit usaha

memiliki nilai probabilitas t-statistic sebesar 0.1594> 0.05 yang berarti H1

ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah unit usaha tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli daerah Jawa

Barat pada tahun 2011-2015.

Page 93: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

77

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian

Indrajati Hendarto (2010) yang menunjukkan bahwa jumlah unit

perusahaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap Pendapatan Asli

Daerah.jika jumlah industri meningkat, maka PAD kabupaten/kota di Jawa

Barat juga akan meningkat. Industri merupakan salah satu kegiatan

ekonomi masyarakat yang sangat penting. Melalui kegiatan industri akan

dihasilkan berbagai kebutuhan masyarakat mulai dari peralatan sederhana

sampai peralatan modern.

Berkembangnya industri akan menghasilkan retribusi barang dan

jasa.Hasil penelitian menunjukan jumlah unit usaha mempunyai pengaruh

negative terhadap kenaikan pendapatan asli daerah dikarenakan ketika ada

perusahaan yang bertambah disisi lain ada beberapa perusahaan yang

sudah berhenti beroperasi atau sudah gulung tikar karena industrinya tidak

berkembang. Selain itu perusahaan-perusahaan yang sudah gulung tikar

tersebut masih terdaftar dan belum dikonfirmasi mengenai penutupannya.

Selain itu unit-unit usaha yang baru berdiri tidak akan langsung

berkontribusi terhadap pendapatan daerah pada tahun pertama mereka

berdiri melainkan akan berkontribusi pada tahun berikutnya mereka

beroperasi. dengan bertambahnya jumlah perusahaan maka dapat

menciptakan lapangan kerja baru sehingga dapat menyerap lebih banyak

tenaga kerja.

Page 94: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

78

2. Hasil Uji Statistik F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependennya. Untuk melakukan uji F dengan cara Quick Look, yaitu :

melihat nilai Probability dan derajat kepercayaan yang ditentukan dalam

penelitian atau melihat nilai t tabel dengan F hitungnya. Jika nilai

Probability < derajat kepercayaan yang ditentukan dan jika nilai F hitung

lebih tinggi dari F tabel maka suatu variabel independen secara bersama-

sama mempengaruhi variabel dependennya.

Berdasarkan tabel 4.13diatas, hasil uji F menunjukkan bahwa nilai

probability sebesar 0.000000 yang dimana 0.000000 < 0.05 yang berarti

bahwa investasi, jumlah tenaga kerja, dan jumlah unit usaha secara

simultan berpengaruh tehadap pendapatan asli daerah di Jawa Barat.

3.Uji Koefisien determinan

Nilai koefisien determinasi (R²) ini mencerminkan seberapa besar

variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X.

Berdasarkan tabel 4.13 didapatkan nilai R-square sebesar 0.892271

atau 89,22%. Dengan ini terlihat bahwa 89,22% Penpadatan Asli Daerah

Provinsi Jawa Barat dapat dijelaskan oleh investasi, Jumlah tenaga kerja,

dan jumlah unit usaha sektor industri pengolahan . Sedangkan sisanya

(100% - 89,22% = 10,78%) Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 95: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

79

BAB V

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah

dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. secara simultan semua variabel investasi, jumlah tenaga kerja dan jumlah

unit usaha pada sektor industri manufaktur mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap peningkatan pendapatan asli daerah kabupaten dan kota

di provinsi Jawa Barat.

2. Investasi pada sektor industri manufaktur secara parsial mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah kabupaten dan

kota di provinsi Jawa Barat.

3. Jumlah tenaga kerja sektor industri manufaktur mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap pendapatan asli daerah kabupaten dan kota di provinsi

Jawa Barat.

4. Jumlah unit usaha Sektor industri manufaktur mempunyai pengaruh yang

negatif dan tidak terlalu signifikan terhadap pendapatan asli daerah

kabupaten dan kota di provinsi Jawa Barat.

B.SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan maka saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut :

Page 96: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

80

Bagi Pemerintah:

1.Sektor industri pengolahan masih menjadi sektor unggulan dalam

perekonomian provinsi Jawa Barat dan sektor ini pun mempunyai pengaruh

yang besar terhadap pendapatan asli daerah Jawa Barat. sehingga dengan

adanya peningkatan pendapatan asli daerah dari sektor ini, dapat

meningkatkan kinerja dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat

khususnya dikabupaten dan kota Jawa Barat. Selain juga pemerintah dapat

mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada disektor ini seperti perbaikan

infrastruktur.

2.investasi disektor industri manufaktur di Jawa Barat sudah tinggi dan perlu

ditingkatkan lagi agar dapat membantu percepatan penerimaan Pendapatan

Asli Daerah di Jawa Barat. Selain ditingkat lagi, investasi harus lebih merata

lagi ke daerah-daerah yang investasi industrinya masih kecil.

Bagi peneliti selanjutnya

1.sebagai acuan atau referensi penelitian berikutnya dengan menambahkan

variabel-variabel yang terkait dan untuk memperkaya wawasan sektor

industri manufaktur.

2.objek penelitian ini fokus pada provinsi Jawa Barat , untuk penelitian

selanjutnya mungkin bisa tambahkan lagi objek penelitian agar bisa

dibandingkan dengan penelitian selanjutnya, .

Page 97: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

81

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2007. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi keuangan daerah, Edisi

Revisi, Jakarta, Salemba Empat

Anwar, Mokhamad, Yunizar, dan H. Sulaeman Nizar.2007. “Identifikasi Sektor

Industri dan Perannya Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Garut.” Penelitian Peneliti Muda UNPAD.

.

Arsyad, Lincolin.1999. Ekonomi Pembangunan, Edisi keempat. Yogyakarta: STIE

YKPN.

Badan Pusat Statistik.2015. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2015.

BPS pusat

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. 2015. Provinsi Jawa Barat Dalam

Angka 2015. BPS Provinsi Jawa Barat

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. 2016. Provinsi Jawa Barat Dalam

Angka 2016. BPS Provinsi Jawa Barat .

Barimbing, yesika resiana, karmini, niluh. 2015. “Pengaruh PAD, Tenaga Kerja,

dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi DiProvinsi Bali.” E-jurnal

EP UNUD,

Darise, Nurlan. 2009.Pengelolaan Keuangan Daerah Pedoman untuk Eksekutif

dan Legislatif. Jakarta: Indeks

Hamid, Abdul. 2012. “Paduan Penulisan Skripsi”. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan

Bisnis

Hertanto, Indrajati, dan Jaka Sriyana. 2011.“Sumber Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten dan Kota.” Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan volume

12,

Gujarati, Damodar N. Porter, Dawn C. 2013. Dasar-dasar Ekonometrika Edisi 5

Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta.

ANDI

Page 98: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

82

Muchtholifah. 2010. “Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),

Inflasi, Investasi dan Jumlah Tenaga Kerja terhadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kota Mojokerto.” Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.1,

No.1, 2010

Nachrowi, N. Djalal dan Hardius Usman 2006. Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Jakarta: LPFE

Universitas Indonesia.

Noor, Henry faizal. 2009. Investasi:Pengelolaan Keuangan Bisnis Dan

Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Jakarta: Indeks.

Oktaviani, Renggar. 2017. “Kontribusi Sektor Industri Informal Terhadap

Pembentukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Madiun dan

Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.” Fakultas Ekonomi dan

Bisnis,Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sukirno, Sadono. 2006. EKONOMI PEMBANGUNAN ,Edisi Kedua. Indonesia:

Kencana Prenada Media Group.

Tarigan, Robinson.2005.Ekonomi Regional : Teori Dan Aplikasi Edisi Revisi.

Jakarta: PT.Bumi Aksara

Todaro,Michael .2006. Ekonomi Pembangunan Jilid Satu. Jakarta :Erlanga

Wahab, Andi Abdul, Rudiyah Iskandar, dan Irwansyah. 2016. “INFLUENCE OF

GOVERNMENT INVESTMENT AND PRIVATE INVESTMENT AND

LABOR AGAINST DOMESTIC PRODUCT GROSS REGIONAL AND

OWN LOCAL REVENUE SAMARINDA.” INOVASI : Jurnal Ekonomi

Keuangan, dan Manajemen, Volume 12, (2)

Widyantoro, Andre. 2013. Pengaruh PDB, Investasi, Dan Jumlah Unit Usaha

Terhadap Penyebaran Tenaga Kerja Usaha Kecil Dan Menengah Di

Indonesia Periode 2000-2011. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN Jakarta.

Winarno , Wing,Wahyu 2007.”Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan Eviews.”

STIM YKPN , Yogyakarta.

Page 99: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

83

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 100: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

84

Lampiran 1. Invetasi sektor industri

kabupaten / kota 2011 2012 2013 2014 2015

Kabupaten Bogor Rp 8.321.619 Rp 8.321.619 Rp 8.473.437 Rp 16.096.583 Rp 16.406.853

Kabupaten Sukabumi Rp 419.557 Rp 419.557 Rp 421.108 Rp 2.596.785 Rp 3.030.324

Kabupaten Cianjur Rp 13.211 Rp 13.211 Rp 13.211 Rp 380.711 Rp 464.388

Kabupaten Bandung Rp 1.121.566 Rp 1.121.566 Rp 1.762.456 Rp 3.613.708 Rp 4.477.503

Kabupaten Garut Rp 3.331.023 Rp 3.331.023 Rp 3.332.951 Rp 5.284.912 Rp 5.284.912

Kabupaten Tasikmalaya Rp 3.350.046 Rp 3.350.046 Rp 3.350.046 Rp 3.350.136 Rp 3.350.956

Kabupaten Ciamis Rp 3.465 Rp 3.540 Rp 4.718 Rp 5.222 Rp 5.315

Kabupaten Kuningan Rp 32.275 Rp 638.782 Rp 639.182 Rp 722.990 Rp 723.365

Kabupaten Cirebon Rp 843.639 Rp 843.639 Rp 889.817 Rp 1.304.416 Rp 5.295.215

Kabupaten Majalengka Rp 3.458.385 Rp 3.458.385 Rp 3.460.875 Rp 3.460.875 Rp 3.461.068

Kabupaten Sumedang Rp 4.960.587 Rp 4.960.587 Rp 4.960.787 Rp 5.332.044 Rp 5.340.790

Kabupaten Indramayu Rp 5.414 Rp 5.414 Rp 5.414 Rp 70.257 Rp 70.257

Kabupaten Subang Rp 1.319.528 Rp 1.319.528 Rp 1.334.478 Rp 5.466.801 Rp 5.511.138

Kabupaten Purwakarta Rp 105.230.937 Rp 105.230.937 Rp 105.230.937 Rp 105.555.407 Rp 105.789.015

Kabupaten Karawang Rp 16.555.446 Rp 16.555.446 Rp 16.555.446 Rp 26.928.219 Rp 27.156.680

Kabupaten Bekasi Rp 7.995.277 Rp 7.995.277 Rp 7.995.276 Rp 25.110.319 Rp 25.498.503

Kabupaten Bandung Barat Rp 5.764.878 Rp 5.764.878 Rp 5.764.878 Rp 7.657.036 Rp 7.780.009

Kota Bogor Rp 23.266.319 Rp 23.266.319 Rp 23.272.175 Rp 23.274.573 Rp 23.902.978

Kota Sukabumi Rp 8.296 Rp 8.296 Rp 8.296 Rp 15.215 Rp 592.352

Kota Bandung Rp 8.560.783 Rp 8.560.903 Rp 8.560.903 Rp 25.550.481 Rp 25.689.016

Kota Cirebon Rp 5.098 Rp 5.098 Rp 5.098 Rp 5.598 Rp 5.598

Kota Bekasi Rp 7.681.059 Rp 7.681.059 Rp 7.815.177 Rp 8.335.928 Rp 8.439.796

Page 101: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

85

Kota Depok Rp 5.189.835 Rp 5.189.835 Rp 5.223.944 Rp 5.340.120 Rp 5.547.390

Kota Cimahi Rp 3.068.699 Rp 3.068.699 Rp 3.068.701 Rp 3.407.715 Rp 3.530.274

Kota Tasikmalaya Rp 921.916 Rp 921.916 Rp 925.117 Rp 1.046.033 Rp 1.052.280

Kota Banjar Rp 1.100.779 Rp 1.100.779 Rp 1.127.706 Rp 1.218.179 Rp 1.229.553

Jumlah Rp 212.529.637 Rp 213.136.339 Rp 214.202.134 Rp 281.130.263 Rp 289.635.528

Page 102: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

86

Lampiran 2.Jumlah tenaga kerja

kabupaten / kota 2011 2012 2013 2014 2015

Kabupaten Bogor 14.975 14.975 15.047 15.141 15.242

Kabupaten Sukabumi 15.471 15.471 15.472 15.782 15.801

Kabupaten Cianjur 1.244 1.244 1.244 1.250 1.257

Kabupaten Bandung 13.483 13.483 13.833 13.941 13.999

Kabupaten Garut 9.813 9.813 9.824 9.846 9.846

Kabupaten Tasikmalaya 1.480 1.480 1.480 1.481 1.483

Kabupaten Ciamis 1.382 1.408 1.415 1.420 1.423

Kabupaten Kuningan 2.350 2.430 2.434 2.457 2.461

Kabupaten Cirebon 10.699 10.699 10.739 10.795 10.853

Kabupaten Majalengka 7.396 7.396 7.401 7.401 7.428

Kabupaten Sumedang 5.130 5.130 5.146 5.149 5.151

Kabupaten Indramayu 2.377 2.377 2.377 2.391 2.392

Kabupaten Subang 3.410 3.410 3.420 3.426 3.433

Kabupaten Purwakarta 10.850 10.850 10.850 10.920 10.962

Kabupaten Karawang 9.341 9.341 9.902 10.009 10.113

Kabupaten Bekasi 10.704 10.704 10.704 10.966 11.153

Kabupaten Bandung Barat 52 52 52 137 214

Kota Bogor 8.227 8.227 8.251 8.319 8.494

Kota Sukabumi 9.436 9.436 9.436 9.449 9.462

Kota Bandung 10.820 10.821 10.821 10.890 10.901

Kota Cirebon 9.379 9.379 9.379 9.380 9.421

Kota Bekasi 9.891 9.891 9.967 9.985 10.002

Kota Depok 10.308 10.308 10.349 10.367 10.436

Kota Cimahi 6.112 6.112 6.114 6.138 6.155

Kota Tasikmalaya 9.734 9.734 9.749 9.782 9.801

Kota Banjar 9.248 9.248 9.655 9.680 9.712

Page 103: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

87

Lampiran 3. Jumlah unit usaha

kabupaten / kota 2011 2012 2013 2014 2015

Kabupaten Bogor 338687 338687 338725 361551 365230

Kabupaten Sukabumi 214278 214278 214278 222966 223125

Kabupaten Cianjur 159294 159294 159294 159744 159744

Kabupaten Bandung 189850 189850 212468 228156 232540

Kabupaten Garut 168188 168188 169805 170250 170250

Kabupaten Tasikmalaya 171899 171899 171899 171904 171916

Kabupaten Ciamis 189917 189917 189980 190099 190128

Kabupaten Kuningan 191760 191868 191868 193272 193289

Kabupaten Cirebon 88972 88972 91439 95176 99024

Kabupaten Majalengka 143681 143681 143760 143760 143882

Kabupaten Sumedang 159477 159477 159477 159863 159865

Kabupaten Indramayu 123391 123391 123391 123573 123573

Kabupaten Subang 140693 140693 141193 142688 142883

Kabupaten Purwakarta 117395 117395 117395 145696 146406

Kabupaten Karawang 215580 215580 389819 405246 407227

Kabupaten Bekasi 194221 194221 194221 230321 233124

Kabupaten Bandung Barat 2251 2251 2251 6663 11554

Kota Bogor 268543 268543 268785 273823 274770

Kota Sukabumi 130131 130131 130131 131053 132011

Kota Bandung 121120 121120 121120 123169 123209

Kota Cirebon 158320 158320 158320 158321 158333

Kota Bekasi 107582 107582 111906 114686 114843

Kota Depok 165573 165573 165638 166434 170418

Kota Cimahi 187215 187215 187215 191505 193263

Kota Tasikmalaya 118064 118064 118358 119384 119610

Kota Banjar 155203 155203 157322 157617 158117

Page 104: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

88

Lampiran 4.pendapatan asli daerah Kabupaten dan kota Provinsi Jawa Barat.

Kabupaten/Kota 2011 2012 2013 2014 2015

01.Bogor Rp 685.121.399 Rp 1.068.548.454 Rp 1.261.034.564 Rp 1.363.996.369 Rp 1.904.144.073

02.Sukabumi Rp 151.825.718 Rp 185.190.546 Rp 273.452.383 Rp 355.346.307 Rp 509.484.993

03.Cianjur Rp 154.209.665 Rp 215.802.560 Rp 266.100.617 Rp 279.096.823 Rp 454.627.908

04.Bandung Rp 291.079.862 Rp 366.316.690 Rp 507.243.684 Rp 512.622.962 Rp 784.216.215

05.Garut Rp 122.418.644 Rp 184.269.765 Rp 240.631.630 Rp 255.101.696 Rp 419.201.758

06.Tasikmalaya Rp 55.771.205 Rp 60.970.811 Rp 70.474.192 Rp 87.499.844 Rp 186.487.258

07.Ciamis Rp 58.467.315 Rp 87.711.885 Rp 117.475.935 Rp 138.809.504 Rp 180.304.950

08.Kuningan Rp 82.917.043 Rp 97.605.696 Rp 112.517.243 Rp 142.809.857 Rp 229.170.388

09.Cirebon Rp 193.843.222 Rp 229.992.688 Rp 250.848.893 Rp 368.111.750 Rp 478.690.101

10.Majalengka Rp 86.579.536 Rp 103.740.972 Rp 142.505.677 Rp 154.484.314 Rp 283.735.793

11.Sumedang Rp 139.823.278 Rp 161.995.577 Rp 189.612.072 Rp 212.894.543 Rp 327.369.262

12.Indramayu Rp 144.553.804 Rp 164.671.615 Rp 174.713.400 Rp 241.321.575 Rp 346.871.269

13.Subang Rp 94.181.847 Rp 120.972.035 Rp 144.513.483 Rp 150.997.506 Rp 316.141.452

14.Purwakarta Rp 111.271.086 Rp 151.567.978 Rp 173.764.160 Rp 307.987.714 Rp 331.073.426

15.Karawang Rp 378.630.051 Rp 658.597.371 Rp 660.841.120 Rp 796.772.404 Rp 1.056.535.774

16.Bekasi Rp 599.070.130 Rp 801.852.906 Rp 1.154.525.309 Rp 1.124.165.441 Rp 1.843.836.910

17.BandungBarat Rp 94.606.169 Rp 136.291.257 Rp 187.170.467 Rp 251.472.414 Rp 314.621.268

18.Bogor Rp 230.449.644 Rp 252.280.722 Rp 463.368.420 Rp 413.249.213 Rp 627.597.050

19.Sukabumi Rp 115.351.808 Rp 148.387.666 Rp 174.959.121 Rp 201.242.474 Rp 276.845.601

20.Bandung Rp 834.505.864 Rp 1.005.583.425 Rp 1.442.775.239 Rp 1.762.952.227 Rp 1.859.694.643

21.Cirebon Rp 120.130.531 Rp 149.489.858 Rp 206.019.070 Rp 224.468.022 Rp 319.893.842

22.Bekasi Rp 568.344.299 Rp 730.735.134 Rp 969.741.298 Rp 1.042.728.151 Rp 1.497.596.390

Page 105: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

89

23.Depok Rp 282.747.544 Rp 474.705.361 Rp 581.207.571 Rp 588.606.351 Rp 618.204.601

23.Cimahi Rp 116.677.729 Rp 144.540.602 Rp 191.599.457 Rp 182.394.096 Rp 268.816.074

25.Tasikmalaya Rp 110.369.865 Rp 153.027.660 Rp 172.877.461 Rp 173.254.830 Rp 117.968.218

26.Banjar Rp 45.952.391 Rp 54.684.691 Rp 70.625.136 Rp 63.864.729 Rp 119.829.130

Jumlah Rp 5.868.899.649 Rp 7.909.533.925 Rp 10.200.597.602 Rp 11.396.251.116 Rp 15.672.958.347

Page 106: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

90

Lampiran 5 hasil uji chow

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 23.307091 (25,101) 0.0000

Cross-section Chi-square 248.607512 25 0.0000 Ber

Lampiran 6 hasil uji Hausman

hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 9.971458 3 0.0188

sumber: data sekunder yang diolah Eviews

Page 107: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

91

lampiran 7. Hasil uji normalitas

Uji normalitas

0

4

8

12

16

20

-0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2015

Observations 130

Mean 1.71e-18

Median 0.018741

Maximum 0.812122

Minimum -0.578903

Std. Dev. 0.286838

Skewness 0.217855

Kurtosis 2.681924

Jarque-Bera 1.576333

Probability 0.454678

sumber: Data Sekunder yang diolah Eviews

lampiran 10

uji multikolinearitas

Hasil Uji multikolinieritas

INV_LN JTK_LN JUU_LN INV_LN 1.000000 -0.016311 0.225904

JTK_LN -0.016311 1.000000 0.718850

JUU_LN 0.225904 0.718850 1.000000

sumber: Data Sekunder yang diolah Eviews

Page 108: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

92

lampiran 11

uji autokolerasi

uji Autokorelasi DW

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892271 Mean dependent var 19.38220

Adjusted R-squared 0.862406 S.D. dependent var 0.873918

S.E. of regression 0.324168 Akaike info criterion 0.778630

Sum squared resid 10.61358 Schwarz criterion 1.418311

Log likelihood -21.61098 Hannan-Quinn criter. 1.038554

F-statistic 29.87647 Durbin-Watson stat 1.277470

Prob(F-statistic) 0.000000

sumber: Data Sekunder yang diolah Eviews

lampiran 12. Uji heterokesdasitas

hasil Uji Heterokedasitas

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 10/30/17 Time: 13:09

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 26

Total panel (balanced) observations: 130 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.386762 1.230003 1.127446 0.2622

INV_LN 0.021440 0.023326 0.919141 0.3602

JTK_LN -0.085101 0.261063 -0.325981 0.7451

JUU_LN -0.051973 0.333202 -0.155982 0.8764 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.136150 Mean dependent var 0.231253

Adjusted R-squared -0.103334 S.D. dependent var 0.168473

S.E. of regression 0.176964 Akaike info criterion -0.432003

Sum squared resid 3.162937 Schwarz criterion 0.207678

Log likelihood 57.08017 Hannan-Quinn criter. -0.172079

F-statistic 0.568514 Durbin-Watson stat 2.251050

Prob(F-statistic) 0.955732

Page 109: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

93

Lampiran 13.

Hasil regresi linier Fixed Effect Model

Dependent Variable: PAD_LN

Method: Panel Least Squares

Date: 10/30/17 Time: 13:11

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 26

Total panel (balanced) observations: 130 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 8.075652 2.253159 3.584147 0.0005

INV_LN 0.241307 0.042729 5.647404 0.0000

JTK_LN 1.292010 0.478223 2.701691 0.0081

JUU_LN -0.865233 0.610370 -1.417554 0.1594 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892271 Mean dependent var 19.38220

Adjusted R-squared 0.862406 S.D. dependent var 0.873918

S.E. of regression 0.324168 Akaike info criterion 0.778630

Sum squared resid 10.61358 Schwarz criterion 1.418311

Log likelihood -21.61098 Hannan-Quinn criter. 1.038554

F-statistic 29.87647 Durbin-Watson stat 1.277470

Prob(F-statistic) 0.000000

sumber: Data sekunder yang diolah EViews

Page 110: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

94

lampiran 14.

Tabel cross-section fixed effects

ENTITAS Effect

1 Kabupaten Bogor 0.748885

2 Kabupaten Sukabumi 0.498029

3 Kabupaten Cianjur -0.643788

4 Kabupaten Bandung 0.787680

5 Kabupaten Garut -0.112636

6 Kabupaten Tasikmalaya -2.726571

7 Kabupaten Ciamis -1.026318

8 Kabupaten Kuningan -1.506863

9 Kabupaten Cirebon 1.252961

10 Kabupaten Majalengka -0.577983

11 Kabupaten Sumedang -0.788101

12 Kabupaten Indramayu 0.314102

13 Kabupaten Subang -1.065213

14 Kabupaten Purwakarta -0.585592

15 Kabupaten Karawang -0.207766

16 Kabupaten Bekasi 0.944402

17 Kabupaten Bandung Barat 0.305178

18 Kota Bogor -0.793754

19 Kota Sukabumi 1.194172

20 Kota Bandung 1.874210

21 Kota Cirebon 1.377947

22 Kota Bekasi 1.671468

23 Kota Depok 0.663151

24 Kota Cimahi -0.872563

25 Kota Tasikmalaya 0.227327

26 Kota Banjar -0.952364

sumber: Data sekunder yang diolah Eviews

Page 111: ANALISIS SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR TERHADAP … · 2018-04-03 · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sektor industri manukfaktur terhadap peningkatan pendapatan asli

95

lampiran 15

nilai individual effect FEM

Cross Section Individual Effect

Kota Bandung 9.949862

Kota Bekasi 9.74712

Kota Cirebon 9.453599

Kabupaten Cirebon 9.328613

Kota Sukabumi 9.269824

Kabupaten Bekasi 9.020054

Kabupaten Bandung 8.863332

Kabupaten Bogor 8.824537

Kota Depok 8.738803

Kabupaten Sukabumi 8.573681

Kabupaten Indramayu 8.389754

Kabupaten Bandung Barat 8.38083

Kota Tasikmalaya 8.302979

Kabupaten Garut 7.963016

Kabupaten Karawang 7.867886

Kabupaten Majalengka 7.497669

Kabupaten Purwakarta 7.49006

Kabupaten Cianjur 7.431864

Kabupaten Sumedang 7.287551

Kota Bogor 7.281898

Kota Cimahi 7.203089

Kota Banjar 7.123288

Kabupaten Ciamis 7.049334

Kabupaten Subang 7.010439

Kabupaten Kuningan 6.568789

Kabupaten Tasikmalaya 5.349081 Sumber : data sekunder yang diolah EViews