analisis remote display protocol pc-over-ip...

13
1 1. Pendahuluan Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama dalam sebuah lingkungan yang membentuk jaringan komputer. Dalam sebuah jaringan komputer, tiap komputer yang terhubung bisa saling berbagi resource yang dimiliki. Dengan adanya jaringan komputer, pengawasan dan pengelolaan tiap komputer dalam jaringan dilakukan oleh administrator. Dalam melakukan tugasnya sebagai administrator ada beberapa masalah yang dihadapi antara lain, keamanan jaringan, biaya pengadaan dan perawatan jaringan, patch dan update sistem operasi atau software, serta manajemen komputer yang ada di lokasi yang jauh[1]. Perilaku user dalam menggunakan komputer desktop bervariasi. User yang hanya menggunakan desktop untuk pekerjaan kantor ringan, seperti mengetik dokumen, browsing, dan mengirim email akan membutuhkan desktop dengan kemampuan komputasi yang sedang saja. Berbeda dengan user yang menggunakan desktop untuk melakukan pekerjaan yang lebih, seperti pembuatan desain, memutar video, dan programming akan membutuhkan desktop dengan kemampuan komputasi yang lebih. Kebutuhan user untuk mengakses komputer desktop-nya terkadang terbatas oleh jarak. Penempatan komputer desktop di tempat yang jauh menghambat user untuk bisa mengakses komputer desktop-nya tersebut karena terkadang user butuh untuk menggunakan komputer tersebut untuk menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai atau mengakses file atau data yang ada di komputer desktop tersebut. Penerapan teknologi Virtual Desktop Infrastructure (VDI) merupakan sebuah langkah lanjutan dari perkembangan teknologi virtualisasi. VDI merupakan sebuah solusi dimana client yang merupakan komputer desktop divirtualisasikan dan ditempatkan pada server dengan mapping one on one, yaitu satu user dengan satu image client. Dengan adanya VDI, user akan memiliki komputer desktop-nya masing-masing. Hal tersebut merupakan kelebihan VDI karena saat sebuah client desktop mengalami perubahan konfigurasi atau terjadi kerusakan maka tidak berpengaruh terhadap komputer desktop lainnya. Lingkungan VDI terwujud dalam sebuah jaringan komputer yang bersifat server based. Komputer server bertindak sebagai penyedia layanan VDI dimana semua virtual desktop dibuat dan dikelola secara terpusat oleh administrator. Dalam pembuatan VDI harus ditentukan rancangan VDI yang akan diimplementasikan. Menyangkut hal tersebut, administrator harus menentukan dengan baik dan benar seperti apa dan bagaimana VDI yang akan dibuat. VDI dari sisi administrator memiliki kelebihan dalam pengelolaannya. Virtual desktop secara keseluruhan berada dalam sebuah komputer server atau datacenter membuat manajemen desktop menjadi terpusat. Administrator tidak perlu lagi mendatangi lokasi komputer desktop secara langsung untuk troubleshooting. Pengelolaan komputer dalam jumlah yang banyak menjadi pekerjaan yang semakin mudah karena hanya cukup mengelola kumpulan desktop yang terpusat. Dari sisi user, VDI juga memberi manfaat fleksibilitas karena user dapat mengakses atau bekerja menggunakan desktop-nya dimana saja selama dapat terhubung ke server dimana desktop VDI user diletakkan. Selain hal

Upload: ngodung

Post on 02-May-2018

219 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Remote Display Protocol PC-Over-IP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8666/3/T1...Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama

1

1. Pendahuluan

Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat

berjalan bersama dalam sebuah lingkungan yang membentuk jaringan komputer.

Dalam sebuah jaringan komputer, tiap komputer yang terhubung bisa saling

berbagi resource yang dimiliki. Dengan adanya jaringan komputer, pengawasan

dan pengelolaan tiap komputer dalam jaringan dilakukan oleh administrator.

Dalam melakukan tugasnya sebagai administrator ada beberapa masalah yang

dihadapi antara lain, keamanan jaringan, biaya pengadaan dan perawatan jaringan,

patch dan update sistem operasi atau software, serta manajemen komputer yang

ada di lokasi yang jauh[1].

Perilaku user dalam menggunakan komputer desktop bervariasi. User yang

hanya menggunakan desktop untuk pekerjaan kantor ringan, seperti mengetik

dokumen, browsing, dan mengirim email akan membutuhkan desktop dengan

kemampuan komputasi yang sedang saja. Berbeda dengan user yang

menggunakan desktop untuk melakukan pekerjaan yang lebih, seperti pembuatan

desain, memutar video, dan programming akan membutuhkan desktop dengan

kemampuan komputasi yang lebih. Kebutuhan user untuk mengakses komputer

desktop-nya terkadang terbatas oleh jarak. Penempatan komputer desktop di

tempat yang jauh menghambat user untuk bisa mengakses komputer desktop-nya

tersebut karena terkadang user butuh untuk menggunakan komputer tersebut

untuk menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai atau mengakses file atau

data yang ada di komputer desktop tersebut.

Penerapan teknologi Virtual Desktop Infrastructure (VDI) merupakan sebuah

langkah lanjutan dari perkembangan teknologi virtualisasi. VDI merupakan

sebuah solusi dimana client yang merupakan komputer desktop divirtualisasikan

dan ditempatkan pada server dengan mapping one on one, yaitu satu user dengan

satu image client. Dengan adanya VDI, user akan memiliki komputer desktop-nya

masing-masing. Hal tersebut merupakan kelebihan VDI karena saat sebuah client

desktop mengalami perubahan konfigurasi atau terjadi kerusakan maka tidak

berpengaruh terhadap komputer desktop lainnya. Lingkungan VDI terwujud

dalam sebuah jaringan komputer yang bersifat server based. Komputer server

bertindak sebagai penyedia layanan VDI dimana semua virtual desktop dibuat dan

dikelola secara terpusat oleh administrator. Dalam pembuatan VDI harus

ditentukan rancangan VDI yang akan diimplementasikan. Menyangkut hal

tersebut, administrator harus menentukan dengan baik dan benar seperti apa dan

bagaimana VDI yang akan dibuat.

VDI dari sisi administrator memiliki kelebihan dalam pengelolaannya.

Virtual desktop secara keseluruhan berada dalam sebuah komputer server atau

datacenter membuat manajemen desktop menjadi terpusat. Administrator tidak

perlu lagi mendatangi lokasi komputer desktop secara langsung untuk

troubleshooting. Pengelolaan komputer dalam jumlah yang banyak menjadi

pekerjaan yang semakin mudah karena hanya cukup mengelola kumpulan desktop

yang terpusat. Dari sisi user, VDI juga memberi manfaat fleksibilitas karena user

dapat mengakses atau bekerja menggunakan desktop-nya dimana saja selama

dapat terhubung ke server dimana desktop VDI user diletakkan. Selain hal

Page 2: Analisis Remote Display Protocol PC-Over-IP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8666/3/T1...Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama

2

tersebut VDI juga memiliki keuntungan dalam hal peningkatan keamanan sistem

dan data, serta pengurangan biaya pengadaan dan perawatan.

Salah satu bagian penting dalam berjalannya sistem VDI adalah protokol

yang digunakan. Protokol yang digunakan untuk menyampaikan tampilan virtual

desktop ke tampilan layar user adalah remote display protocol. Bermacam remote

display protocol digunakan oleh pengembang VDI untuk mendukung sistemnya.

PC-over-IP (PCoIP) dan Remote Desktop Protocol (RDP) adalah dua dari

beberapa remote display protocol yang banyak digunakan di VDI. PCoIP dan

RDP memiliki karakter masing-masing dalam perannya untuk menyampaikan

tampilan desktop. Remote display protocol memiliki peran untuk mengelola

bagaimana sistem mengolah tampilan desktop dari desktop VDI, bagaimana

tampilan desktop tersebut disampaikan, hingga bagaimana tampilan desktop

tersebut bisa ditampilkan di layar client device dengan baik. Dalam penyampaian

tampilan desktop tersebut dipengaruhi oleh kondisi jaringan dan macam aplikasi

yang disampaikan. Pemilihan dan penggunaan remote display protocol yang tepat

menjadikan VDI berjalan efisien di lingkungannya. Dalam penelitian ini

dilakukan analisis terhadap remote display protocol PCoIP dan RDP. Kajian

ilmiah ini memberi gambaran perbedaan remote display protocol tersebut guna

pemilihan remote display protocol yang efisien. Dengan penggunaan remote

display protocol yang tepat maka akan membawa kenyamanan user dalam

penggunaan komputer desktop-nya serta membuat administrator dapat

menentukan remote display protocol yang tepat untuk sistem VDI yang dibuat

dan dikelolanya.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian sebelumnya dengan judul “Analisa dan Perancangan Sistem

Berbasis Virtual Desktop Infrastructure (VDI) pada Direktorat Jenderal Migas”

membahas tentang pembuatan sistem VDI untuk membantu administrator dalam

mengelola sekumpulan komputer desktop. Kesimpulan dari penelitian tersebut

adalah bahwa VDI dapat membantu dalam pengelolaan sebuah jaringan komputer,

hingga sisi ekonomi dapat memberikan budget cost reduction karena terjadi

penghematan biaya. Selain hal tersebut, dengan adanya sistem VDI desktop kerja

yang ada di kantor dapat di akses pegawai dimana saja dengan menggunakan

device-nya sendiri[2].

Virtualisasi adalah pengabstraksian perangkat keras dari suatu komputer

secara fisik, seperti CPU, memori, dan disk, ke beberapa environment eksekusi

sehingga menciptakan ilusi bahwa masing-masing environment menjalankan

komputer sendiri. Dalam pengabstraksian perangkat keras tersebut dibutuhkan

satu buah lapisan yang disebut Virtual Machine Monitor (VMM) atau

hypervisor[3]. Dengan adanya lapisan tersebut maka virtualisasi dapat berjalan

layaknya menjalankan sebuah komputer secara fisik.

VMware ESXi adalah hypervisor yang bertipe bare metal. Jenis bare metal

hypervisor adalah hypervisor yang berjalan langsung di atas perangkat keras tanpa

adanya sistem operasi di bawahnya. Berjalannya hypervisor ini berhubungan

secara langsung dengan perangkat keras untuk hal penggunaan sumber daya

perangkat keras[4].

Page 3: Analisis Remote Display Protocol PC-Over-IP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8666/3/T1...Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama

3

Gambar 1 Desain Bare Metal Hypervisor[4]

Konsep Virtual Desktop Infrastructure (VDI) adalah dengan melakukan

virtualisasi semua proses komputer desktop ke dalam server[3]. Karena sistem

VDI bertipe client-server maka, client device memiliki fungsi untuk menerima

tampilan dari desktop VDI serta memberi input keyboard dan mouse ke server,

dan semua prosesnya ditangani oleh server. Server mengelola dan menangani

sistem komputasi semua virtual desktop. Dalam arsitektur sistem VDI dibutuhkan

sebuah connection broker yang berperan sebagai penjembatan atau penghubung

virtual desktop VDI dan client device yang mengaksesnya. Connection broker

memiliki peran dalam mengatur koneksi yang terjadi antara virtual desktop dan

client device[5].

Gambar 2 Ilustrasi Virtual Desktop Infrastructure[6]

Ada beberapa tingkatan VDI sessions, sehingga pengguna VDI yang

potensial harus memilih kapabilitas yang cocok dengan kebutuhan remote desktop

pengguna. Tingkatan VDI session dasar adalah sebuah remote logon sederhana ke

virtual machine dari perangkat keras atau device client. Pada tingkatan lanjut, VDI

session bisa membagi local resources seperti USB, disk, atau antivirus inputs[7].

Dalam pengaksesan komputer VDI digunakan sebuah protokol untuk

mengirimkan tampilan virtual desktop yang dinamakan remote display protocol.

Remote display protocol adalah sekumpulan aturan transfer data khusus yang

memungkinkan sebuah desktop di suatu tempat untuk bisa tampil pada layar user

device di lokasi lain[8]. Remote Desktop Protocol (RDP) dan PC-over-IP (PCoIP)

Page 4: Analisis Remote Display Protocol PC-Over-IP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8666/3/T1...Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama

4

adalah dua dari remote display protocol yang banyak digunakan untuk VDI. RDP

adalah remote display protocol yang dikembangkan oleh Microsoft dan PCoIP

adalah remote display protocol yang digunakan VMware Inc. untuk penyampaian

virtual desktop ke client device.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Network Development Life

Cycle (NDLC). NDLC merupakan salah satu metode perancangan infrastruktur

jaringan komputer. Tahapan dalam metode NDLC digambarkan pada Gambar 3.

Gambar 3 Tahap-tahap Network Development Life Cycle (NDLC)

Penelitian dimulai dari tahap analysis dengan melakukan analisis

perencanaan kerja berdasar latar belakang dan tujuan yang akan dicapai. Pada

tahap ini juga dilakukan persiapan perihal teknologi yang akan digunakan dalam

penelitian, meliputi perangkat keras dan lunak. Virtual Desktop Infrastructure

(VDI) dibangun dengan menggunakan platform VMware ESXi dan menggunakan

sebuah storage terpisah menggunakan platform FreeNAS. Daftar kebutuhan

perangkat keras secara lengkap ada pada Tabel 1.

Page 5: Analisis Remote Display Protocol PC-Over-IP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8666/3/T1...Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama

5

Tabel 1 Spesifikasi Hardware

Hardware Spesifikasi

ESXi Server 1

- Intel Core i3-3220 Ivy Bridge 3,3 GHz

- RAM 32 GB

- Hard disk SATA 500 GB

- Gigabit Ethernet Card

ESXi Server 2

- Intel Core i3-3220 Ivy Bridge 3,3 GHz

- RAM 32 GB

- Hard disk SATA 500 GB

- Gigabit Ethernet Card

Storage Server

- AMD Athlon X2 2,8 GHz

- RAM 2 GB

- Hard disk SATA 1 TB

- Gigabit Ethernet Card

- FreeNAS Bootable Flashdrive 8 GB

Perangkat Tambahan

- 8 port Switch Gigabit Ethernet

Masuk ke tahap design dilakukan perencanaan desain Virtual Desktop

Infrastructure (VDI) yang akan dibangun. Desain infrastruktur yang dibuat

mencakup desain dari server fisik dan server virtual. Desain infrastruktur server

fisik ditunjukkan melalui Gambar 4.

Gambar 4 Topologi Jaringan Fisik Virtual Desktop Infrastructure (VDI)

Sistem yang dibuat menggunakan tiga buah server yang saling terhubung

dalam satu jaringan membentuk sebuah datacenter. Dua buah server digunakan

untuk memasang hypervisor yang berperan sebagai tempat virtual machine

berjalan. Dua buah server tersebut digabungkan dengan cluster guna

Page 6: Analisis Remote Display Protocol PC-Over-IP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8666/3/T1...Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama

6

meningkatkan kemampuan komputasi sistem dan kemudahan pengelolaan virtual

machine. ESXi adalah platform yang bersifat bare-metal sehingga dalam

pengoperasiannya tidak tergantung kepada host operating system, karena berjalan

dan berhubungan langsung dengan perangkat keras physical server. Satu buah

server lainnya digunakan untuk menjadi media penyimpanan terpusat

menggunakan platform FreeNAS.

Di dalam hypervisor tersebut dipasang empat buah virtual machine utama

yang menjalankan dan mengelola sistem VDI. Pertama adalah virtual server

VM_AD_Server yang memiliki peranan menjadi server Active Directory.

Selanjutnya adalah virtual server VM_vCenter_Server yang berfungsi sebagai

server pemusatan dan pengelolaan seluruh virtual machine yang ada dalam dua

ESXi Server. Untuk mengelola lingkungan VDI yang dibangun dalam hypervisor

ini digunakan virtual server VM_View_Server. Virtual machine yang terakhir

adalah VM_VDI, merupakan virtual desktop yang akan menjadi desktop-desktop

virtual dalam sistem VDI.

Pembuatan VDI digambarkan dalam alur kerja perancangan desain sistem

pada Gambar 5. Berawal dari pembuatan Active Directory server, vCenter server,

View server, dan VM Desktop VDI. Pembuatan pool VDI memungkinkan

desktop VDI terorganisir secara berkelompok. Untuk penelitian ini ditentukan dua

macam default remote display protocol yang dianalisis yaitu PC-over-IP (PCoIP)

dan Remote Desktop Protocol (RDP). Provisioning atau penempatan desktop VDI

dikelola secara sistematis oleh vCenter server dan View server. Entitlements user

berperan untuk melakukan assignment atau pengaturan user yang memiliki hak

akses ke VDI.

Gambar 5 Alur Kerja Proses Pembuatan VDI

Pada tahap simulation prototyping pemodelan jaringan dibuat

menggunakan bantuan perangkat lunak Cisco Packet Tracer. Dalam simulasi ini

digambarkan virtual server yang terbentuk menjadi sebuah kesatuan jaringan

VDI. Beberapa client device ditambahkan pada jaringan eksternal datacenter.

Page 7: Analisis Remote Display Protocol PC-Over-IP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8666/3/T1...Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama

7

Gambar 6 Simulation Prototyping dengan Cisco Packet Tracer

Penerapan dari tahap perancangan desain sistem virtualisasi dan VDI yaitu

masuk ke tahap implementation. Hypervisor ESXi 5.1 dipasang pada dua mesin

server fisik dan sistem operasi FreeNAS dipasang pada satu mesin, membentuk

sebuah datacenter. Dalam lingkungan virtualisasinya terpasang virtual-virtual

server dengan sistem operasi Windows Server 2008 R2. Untuk virtual desktop

yang akan digunakan dalam VDI dipasang sistem operasi Windows 7. Desktop

tersebut dibuat beberapa dengan alokasi yang seimbang antara desktop yang akan

diakses menggunakan remote display protocol PCoIP dan RDP. Daftar alamat IP

dan hostname dari tiap server dijelaskan pada Tabel 2.

Tabel 2 Daftar Alamat IP dan Hostname

Server Alamat IP Hostname

Mesin ESXi 1 192.168.12.7 -

Mesin ESXi 2 192.168.12.8 -

SAN Server 192.168.12.5 -

VM_AD_Server 192.168.12.9 pdc.ftiskripsi.net

VM_vCenter_Server 192.168.12.10 vcenter.ftiskripsi.net

VM_View_Server 192.168.12.13 view.ftiskripsi.net

VM_VDI 1 192.168.12.101 -

VM_VDI 2 192.168.12.102 -

VM_VDI 3 192.168.12.103 -

VM_VDI 4 192.168.12.104 -

Tahap monitoring dilakukan guna menguji sistem yang sudah dibangun

untuk memastikan sistem sudah berjalan dengan baik secara menyeluruh. Pada

proses ini dilakukan pengaksesan pada VDI yang dibuat. VDI dijalankan

bersamaan antara desktop yang menggunakan protokol PCoIP dan RDP, serta

dipantau proses berjalannya VDI untuk mengetahui bagaimana mekanisme dua

protokol tersebut. Selain itu dilihat juga pemakaian sumber daya yang digunakan

antara lain penggunaan CPU, memory, dan storage di kedua host server.

Pada tahap management dilakukan pengkajian ulang dengan tujuan

pencapaian kinerja sistem yang optimal. Kendala yang ada dalam VDI yang

Page 8: Analisis Remote Display Protocol PC-Over-IP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8666/3/T1...Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama

8

dibangun ini adalah keterbatasan perangkat keras yang digunakan sehingga

analisis hanya bisa dilakukan untuk beberapa VDI desktop. Meski kondisi yang

kurang mendukung, sistem VDI tetap bisa berjalan secara normal tanpa adanya

gangguan yang berarti.

4. Hasil dan Pembahasan

Setelah sistem VDI terbangun dengan baik maka dilakukan analisis terhadap

kinerja remote desktop dalam berjalannya sistem. Fokus dari penelitian ini adalah

analisis terhadap remote display protocol yang digunakan. Ada dua remote

display protocol yang digunakan VMware View dalam sistem VDI ini, Remote

Desktop Protocol (RDP) dan PC-over-IP (PCoIP). Gambar 7 menunjukkan

gambar tampilan jendela log in untuk pengaksesan desktop VDI. Dalam jendela

log in tersebut user bisa melakukan pemilihan terhadap remote display protocol

yang akan digunakan.

Gambar 7 Jendela Pemilihan Desktop Pool dan Remote Display Protocol

Analisis remote display protocol dilakukan dengan pengamatan melalui

client device dengan menggunakan perangkat lunak Wireshark guna mengamati

paket dan laju data yang mengalir saat VM_VDI diakses. Client device yang

digunakan adalah sebuah komputer desktop fisik yang terhubung dengan jaringan

kabel ke data center. Dua buah komputer fisik digunakan secara bersamaan untuk

mengakses dua VM_VDI dengan menggunakan dua remote display protocol yang

berbeda. Komputer pertama menggunakan remote display protocol RDP untuk

mengakses VM_VDI 1 dan komputer kedua menggunakan remote display

protocol PCoIP untuk mengakses VM_VDI 2. Gambaran pengujian sistem

dijelaskan pada Gambar 8 yang menunjukkan bahwa satu desktop VDI diakses

menggunakan remote display protocol RDP dan satu desktop VDI lainnya diakses

menggunakan remote display protocol PCoIP.

Page 9: Analisis Remote Display Protocol PC-Over-IP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8666/3/T1...Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama

9

Gambar 8 Pengujian Sistem VDI

Gambar 9 menunjukkan Remote Session yang diamati dari server VDI.

Dalam tampilan tersebut ditunjukkan bahwa VM_VDI 1 yang ada di

pool_VM_VDI diakses oleh user skripsivdirdp1 dengan remote display protocol

RDP. VM_VDI 2 yang juga ada di pool_VM_VDI diakses oleh user

skripsivdipcoip1 dengan remote display protocol PCoIP.

Gambar 9 Tampilan Remote Session dari Server

Perlakuan pada VM_VDI 1 dan VM_VDI 2 dibuat sama, yaitu dengan

melakukan pemutaran video animasi dengan menggunakan Windows Media

Player. Hal tersebut dilakukan agar aktivitas tampilan layar di desktop VDI tetap

terjaga sehingga pengukuran bisa dilakukan. Setelah kedua client device

mengakses VM_VDI dengan remote display protocol masing-masing maka

dilakukan pengukuran yang dilakukan dalam 30 sesi, dimana masing-masing sesi

ditetapkan waktu 30 detik sehingga menghasilkan pengukuran sebagai berikut.

Page 10: Analisis Remote Display Protocol PC-Over-IP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8666/3/T1...Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama

10

Gambar 10 Grafik Pengukuran RDP dan PCoIP

Gambar 10 menunjukkan grafik pengukuran throughput remote display

protocol RDP dan PCoIP selama 30 sesi. Dalam grafik tersebut digambarkan

bahwa protokol RDP menghasilkan throughput yang lebih kecil dan lebih stabil.

Protokol RDP menghasilkan throughput minimum sebesar 232,01 kBps pada sesi

pengukuran 19 dan throughput maksimum sebesar 584,91 kBps pada sesi

pengukuran 4. Berbeda dengan RDP, PCoIP menghasilkan throughput yang lebih

besar tetapi dalam berjalannya lebih tidak stabil dilihat dari naik turunnya nilai

dalam grafik pengukuran PCoIP. Protokol PCoIP menghasilkan throughput

minimum sebesar 361,14 kBps pada sesi pengukuran 29 dan throughput

maksimum sebesar 3630,50 kBps pada sesi pengukuran 17. Dari hasil pengukuran

throughput minimum dan maksimum tersebut dapat disimpulkan bahwa

throughput minimum yang dihasilkan protokol PCoIP nilainya lebih tinggi dari

throughput minimum yang dihasilkan protokol RDP, sehingga hasil throughput

protokol PCoIP lebih baik.

Dalam proses pengukuran ini didapat hasil grafik pengukuran yang sangat

berbeda antara protokol RDP dan PCoIP. Protokol RDP menghasilkan bentuk

grafik yang lebih stabil namun dengan hasil yang kecil, sedangkan protokol

PCoIP menghasilkan bentuk grafik yang tidak stabil atau sangat fluktuatif namun

dengan mayoritas hasil yang yang besar. Berdasarkan data pengamatan yang

didapat melalui Wireshark, hal tersebut disebabkan oleh penggunaan transport

protocol yang berbeda. Dalam data pengamatan didapatkan bahwa protokol RDP

menggunakan TCP sebagai transport protocol yang digunakan, sedangkan PCoIP

menggunakan UDP. Dengan menggunakan TCP sebagai transport protocol maka

protokol RDP menghasilkan bentuk grafik yang stabil karena sifat dari TCP yaitu

connection oriented. Sedangkan dengan menggunakan UDP sebagai transport

protocol maka protokol PCoIP menghasilkan bentuk grafik yang fluktuatif karena

sifat dari UDP yang connectionless. Berdasar analisis yang dilakukan, selisih

besar dan kecilnya throughput yang dihasilkan oleh protokol RDP dan PCoIP

adalah karena perbedaan tipe data yang ditransfer. Ketika menggunakan protokol

RDP, tipe data yang ditransfer dari server ke client adalah berupa application

Page 11: Analisis Remote Display Protocol PC-Over-IP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8666/3/T1...Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama

11

data. Sedangkan saat menggunakan protokol PCoIP, tipe data yang ditransfer

adalah berupa pixel-pixel dari tampilan VM_VDI di server. Hal tersebut yang

menyebabkan throughput yang dihasilkan protokol RDP kecil dan protokol PCoIP

besar.

Proses awal dalam menggunakan protokol RDP adalah ditandai dengan

adanya ack antara server dan client device yang digunakan untuk pengaksesan.

Proses ini terjadi beberapa kali sehingga cukup memakan waktu lebih dalam

terjadinya proses laju data pengaksesan virtual desktop. Setelah proses ack terjadi

maka selanjutnya terjadi proses pengiriman data antara server dab client device

dengan menggunakan protokol TLSV1. Server mengirim paket-paket application

data untuk selanjutnya diproses dan ditampilkan pada layar tampilan client

device. Berbeda dengan RDP, pada penggunaan protokol PCoIP tidak terdapat

proses ack. Laju data antara server dan client device menggunakan protokol UDP

dengan port 50002 yang digunakan oleh protokol PCoIP tersebut. Server

mengirim paket-paket berupa pixel-pixel dari tampilan virtual desktop di server.

Dengan tidak adanya proses ack, maka proses laju data antara server dan client

device terjadi lebih singkat daripada penggunaan protokol RDP.

Tabel 3 Hasil Pengukuran Rata-Rata 30 Sesi

RDP PCoIP

Packet Received 28776 61569

Bytes Received 11906,78 kB 70335,72 kB

Packet Loss 0 0

Throughput 400,89 kBps 2355,86 kBps

Hasil pengukuran rata-rata dengan Wireshark digambarkan pada Tabel 3.

Tabel tersebut menunjukkan perbedaan hasil yang jauh berbeda antara

penggunaan remote display protocol RDP dan PCoIP. Penggunaan PCoIP

menghasilkan angka yang lebih besar daripada penggunaan RDP. Dari paket data

yang diterima, saat memakai RDP client device menerima 28776 paket, kurang

dari setengah yang diterima client device saat menggunakan PCoIP yaitu 61569

paket. Ukuran data yang diterima juga menunjukkan bahwa penggunaan RDP

hasilnya lebih sedikit dari penggunaan PCoIP. Dalam permasalahan packet loss,

kedua remote display protocol ini tidak menunjukkan adanya perbedaan. Tidak

ada packet loss terdapat pada pengukuran dua protokol ini. Hal ini terjadi karena

pengukuran dilakukan dalam jaringan lokal yang terhubung langsung ke data

center menggunakan kabel. Pada pengukuran throughput didapatkan hasil yang

sangat jauh berbeda. Untuk penggunaan RDP didapatkan hasil penghitungan rata-

rata throughput sebesar 400,89 KBps, sedangkan penggunaan PCoIP didapatkan

hasil rata-rata sebesar 2355,86 KBps.

5. Simpulan

Dengan adanya sistem VDI dimana komputer desktop terorganisir dan

terpusat dalam server membuat kerja administrator semakin mudah. Selain itu

user mendapatkan manfaat fleksibilitas dalam mengakses komputer desktop-nya.

Page 12: Analisis Remote Display Protocol PC-Over-IP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8666/3/T1...Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama

12

User tidak harus berada di depan komputer desktop secara langsung untuk

menggunakan komputernya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa remote

display protocol RDP dan PCoIP memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-

masing. Protokol RDP bisa dikatakan lebih stabil dalam jalannya proses remote

desktop sehingga menghasilkan tampilan desktop yang stabil. Untuk protokol

PCoIP hasilnya menunjukkan bahwa kurang stabil dibandingkan dengan protokol

RDP. Diluar kekurangannya masalah ketidakstabilan, PCoIP dapat menghasilkan

tampilan desktop yang lebih bagus daripada RDP. Stabil atau tidaknya throughput

tersebut dipengaruhi oleh penggunaan protokol yang berbeda di tiap remote

display protocol. TCP digunakan oleh remote display protocol RDP sedangkan

UDP digunakan oleh PCoIP. Kecepatan transfer data yang unggul dimiliki oleh

remote display protocol PCoIP karena tidak diperlukan adanya negosiasi atau

handshake antara sumber dan tujuan data. Untuk remote display protocol RDP

memiliki keunggulan dalam koneksinya yang reliable karena adanya negosiasi

antara sumber dan tujuan data.

Untuk kondisi jaringan dengan bandwidth yang besar lebih cocok

menggunakan protokol PCoIP mengingat hasil throughput besar yang dihasilkan.

Jika berada pada kondisi jaringan yang tidak diketahui berapa besar bandwidth

yang ada maka lebih baik menggunakan protokol RDP. Untuk skala jaringan

besar seperti WAN penggunaan protokol RDP kurang disarankan karena pada

protokol ini terdapat proses ACK yang memakan waktu lebih banyak untuk

penyampaian tampilan desktop.

Penggunaan protokol RDP lebih cocok untuk kegiatan transfer data yang

membutuhkan keutuhan data di tujuan. Protokol PCoIP lebih cocok digunakan

untuk kegiatan streaming video karena sifatnya connectionless (UDP) sehingga

keutuhan data di tujuan tidak terlalu berpengaruh. Protokol PCoIP dapat

digunakan oleh beragam client device seperti thin client, zero client, hingga smart

device.

Sebagai saran pengembangan penelitian, VDI baik untuk diterapkan di

lingkungan jaringan komputer yang masih bersifat konvensional. Pemakaian

remote display protocol yang sesuai akan membawa hasil yang maksimal dalam

berjalannya sistem VDI. Tidak menutup kemungkinan bahwa akan hadir remote

display protocol yang lebih baik untuk diteliti kedepannya.

Page 13: Analisis Remote Display Protocol PC-Over-IP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8666/3/T1...Sebuah komputer dapat terhubung satu dengan yang lain sehingga dapat berjalan bersama

13

Daftar Pustaka

[1] Spiceworks Research Team, 2012, “Trends around Desktop Virtualization for

Small and Mid-sized Organizations”, Spiceworks.

[2] Rizal Saiful,Rizkyawan Reza,Aulia Zamri Deno, 2013, "Analisa dan

Perancangan Sistem Berbasis Virtual Desktop Infrastructure (VDI) pada

Direktorat Jenderal Migas", Binus University.

[3] Bayu Aji Priyono,Albertus, 2013, "Perancangan dan Implementasi Sistem

Virtualisasi Desktop pada Integrated Laboratory Universitas Gunadarma :

User Access Interface", Universitas Gunadarma.

[4] Tulloch, Mitch, 2010, “Understanding Microsoft Virtualization Solutions,

Second Edition”, Washington : Microsoft Press.

[5] Strom,David, 2010, “Getting Started With VDI”, TechKnow : BaselineMag

[6] Anonim, 2012, Le VDI, une approche salvatrice pour le BYOD,

http://jypronier.wordpress.com/2012/05/07/le-vdi-une-approche-salvatrice-

pour-le-byod/ (Diakses tanggal 25 Juni 2014)

[7] Henderson,Tom dan Allen,Brendan, 2009, “VMware View, Citrix XenDesktop

win VDI software shootout”, Clear Choice Test : Network World.

[8] Rouse,Margaret, 2012, “Remote Display Protocol”, TechTarget.