analisis rasio likuiditas dan profitabilitas untuk …

17
JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991 92 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT ADHI KARYA (PERSERO) TBK JAKARTA Oleh : Pri Pantjaningsih Manajemen Keuangan, STIE Manajemen Bisnis Indonesia Jl. Komjen Opl. M. Jasin ( Akses UI No. 89 ) Kelapa Dua Cimanggis, Depok 16951 Telp : 021- 87716339 Fax. 021- 87721016 e-mail : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi rasio likuiditas danprofitabilitas untuk menilai kinerja keuangan. Dan memperoleh informasi seberapa besar rasio likuiditas dan profitabilitas digunakan untuk menilai kinerjakeuangan.Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptifkuantitatif dengan sumber data sekunder berupa neraca dan laporan laba rugi PT Adhi Karya (Persero) Tbk periode tahun 2013- 2017. Teknik pengumpulandata dengan cara riset kepustakaan dan studi dokumentasi.Berdasarkan hasil analisis kinerja keuangan dengan alat ukur rasio likuiditasdan rasio profitabilitas diketahui bahwa penilaian terhadap perusahaan masihbelum memenuhi standar rasio industri. Untuk rasio likuiditas diperoleh rata- ratacurrent ratio 1,4 kali, rata-rata quick ratio 1,2 kali, rata-rata cash ratio sebesar27%, rata-rata cash turn over sebesar 33%, dan rata-rata inventory to net workingcapital sebesar 47% tergolong kondisi baik. Untuk rasio profitabilitas diperolehrata-rata net profit margin sebesar 4%, rata-rata return on investment sebesar 3%,dan rata-rata return on equity sebesar 14%. Kata kunci : rasio likuiditas, rasio profitabilitas. ABSTRACT This thesis was written by Amelia Priscila, in August 2018 until October 2018, with the title: Analysis Of Liquidity And Profitability Ratio To Assess Financial Performance At PT Adhi Karya (Persero) Tbk Jakarta.This study aims to obtain information on liquidity ratios and profitability to assess financial performance. And obtaining information on how much liquidity and profitability ratios are used to assess financial performance.The research method used in this study is quantitative descriptive with secondary data sources in the form of balance sheet and income statement of PT Adhi Karya (Persero) Tbk for the 2013-2017 period. Data collection techniques by means of library research and documentation studies.Based on the results of financial performance analysis with a measure of liquidity ratios and profitability ratios, it is known that the valuation of the company still does not meet the industry ratio standards. For the liquidity ratio, the average current ratio is 1.4 times, the average quick ratio is 1.2 times, the average cash ratio is 27%, the average cash turn over is 33%, and the average inventory to net working capital is 47% classified as good. For the profitability ratio, the average net

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

92

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS

UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN

PADA PT ADHI KARYA (PERSERO) TBK JAKARTA

Oleh :

Pri Pantjaningsih

Manajemen Keuangan, STIE Manajemen Bisnis Indonesia

Jl. Komjen Opl. M. Jasin ( Akses UI No. 89 ) Kelapa Dua Cimanggis, Depok 16951

Telp : 021- 87716339 Fax. 021- 87721016

e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi rasio likuiditas danprofitabilitas

untuk menilai kinerja keuangan. Dan memperoleh informasi seberapa besar rasio likuiditas

dan profitabilitas digunakan untuk menilai kinerjakeuangan.Metode penelitian yang

digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptifkuantitatif dengan sumber data sekunder

berupa neraca dan laporan laba rugi PT Adhi Karya (Persero) Tbk periode tahun 2013-

2017. Teknik pengumpulandata dengan cara riset kepustakaan dan studi

dokumentasi.Berdasarkan hasil analisis kinerja keuangan dengan alat ukur rasio

likuiditasdan rasio profitabilitas diketahui bahwa penilaian terhadap perusahaan

masihbelum memenuhi standar rasio industri. Untuk rasio likuiditas diperoleh rata-

ratacurrent ratio 1,4 kali, rata-rata quick ratio 1,2 kali, rata-rata cash ratio sebesar27%,

rata-rata cash turn over sebesar 33%, dan rata-rata inventory to net workingcapital sebesar

47% tergolong kondisi baik. Untuk rasio profitabilitas diperolehrata-rata net profit margin

sebesar 4%, rata-rata return on investment sebesar 3%,dan rata-rata return on equity

sebesar 14%.

Kata kunci : rasio likuiditas, rasio profitabilitas.

ABSTRACT

This thesis was written by Amelia Priscila, in August 2018 until October 2018, with the title: Analysis Of Liquidity And Profitability Ratio To Assess Financial Performance At PT Adhi Karya (Persero) Tbk Jakarta.This study aims to obtain information on liquidity ratios and profitability to assess financial performance. And obtaining information on how much liquidity and profitability ratios are used to assess financial performance.The research method used in this study is quantitative descriptive with secondary data sources in the form of balance sheet and income statement of PT Adhi Karya (Persero) Tbk for the 2013-2017 period. Data collection techniques by means of library research

and documentation studies.Based on the results of financial performance analysis with a measure of liquidity ratios and profitability ratios, it is known that the valuation of the company still does not meet the industry ratio standards. For the liquidity ratio, the average current ratio is 1.4 times, the average quick ratio is 1.2 times, the average cash ratio is 27%, the average cash turn over is 33%, and the average inventory to net working capital is 47% classified as good. For the profitability ratio, the average net

Page 2: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

93

profit margin is 4%, the average return on investment is 3%, and the average return on equity is 14%.

Keywords: liquidity ratio, profitability ratio.

_________________________________________________________________________

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perusahaan yang baik tentunya

memiliki tujuan tertentu demi

kelangsunganhidup perusahaan maupun

bagi para sumber daya manusianya. Pada

umumnyatujuan perusahaan tersebut

yaitu meraup profit yang sebesar-

besarnya denganmenekan biaya sekecil-

kecilnya, bisa mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan hingga

jangka panjang. Terlebih lagi pada era

persaingan usaha yangsangat ketat saat

ini, sudah pasti perusahaan akan semakin

berpikir kreatif untukmengembangkan

bisnisnya..

Untuk memutuskan suatu perusahaan

memiliki kualitas yang baik maka ada

duapenilaian yang paling dominan yang

dapat dijadikan acuan untuk

melihatperusahaan tersebut telah

menjalankan suatu kaidah-kaidah

manajemen yang baik.Penilaian ini dapat

dilakukan dengan melihat sisi kinerja

keuangan (financialperformance) dan

kinerja non keuangan (non financial

performance).

Kinerja keuangan dilihat dari laporan

keuangan yang dimiliki olehperusahaan

yang bersangkutan dan tercermin dari

informasi yang diperoleh padaneraca

(balance sheet), laporan laba rugi

(income statement), dan laporan arus

kas(cash flow statement) serta hal-hal

lain yang turut mendukung sebagai

penguatpenilaian financial performance

tersebut. Sebagai sumber informasi,

laporankeuangan akan lebih bermanfaat

jika dilihat secara komprehensif misalnya

denganmembandingkan suatu periode

dengan periode yang lain, atau

denganmembandingkan laporan

keuangan perusahaan dengan perusahaan

lain yangsejenis.Pada dasarnya ada

beberapa rasio keuangan yang biasa

digunakan yaitu rasiolikuiditas, rasio

aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio

solvabilitas.

Penilaian kinerja setiap perusahaan

berbeda-beda karena itu tergantung

padaruang lingkup bisnis yang

dijalankannya. Jika perusahaan tersebut

bergerak disektor bisnis produksi barang

maka akan berbeda dengan perusahaan

yangbergerak di sektor bisnis jasa. Dalam

penelitian ini akan dibahas lebih

detailtentang analisis kinerja keuangan di

sektor bisnis jasa yaitu jasa

konstruksi.Berdasarkan

economy.okezone.com pada Agustus

2017 dikatakan perusahaankonstruksi

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia,

PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat

prestasi terbaik saat ditilik darilaporan

keuangan emiten konstruksi

dibandingkan dengan tiga

perusahaankonstruksi BUMN lainnya.

Dengan kenaikan laba sebesar 136,4% di

enam bulanpertama 2017.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk pada

tahun 2014 mengalami

penurunanpendapatan usaha 11,69% dan

mengalami penurunan juga pada laba

bersihsebesar 20,02% dari tahun

sebelumnnya. Di tahun 2015 mengalami

kenaikanpendapatan usaha 8,51% dan

peningkatan laba bersih 42,36% dari

tahunsebelumnya. Sedangkan untuk

tahun 2016 mengalami kenaikan

pendapatan usaha17,83% namun

mengalami penurunan laba bersih

32,24% dari tahun sebelumnya. Dan pada

tahun 2017 pendapatan usaha dan laba

bersih sama-sama mengalamikenaikan

Page 3: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

94

yaitu 36,99% dan 64,09% dari tahun

sebelumnya.Situasi dari kutipan laporan

keuangan tersebut tentunya akan

berpengaruhbesar terhadap efisiensi

kinerja perusahaan apalagi dalam hal

keuangannya.Sehingga diperlukan

perhatian khusus dalam menentukan

strategi-strategimanajemen untuk

menstabilkan keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut

penelitian ini ingin menilai bagaimana

kinerjakeuangan perusahaan PT Adhi

Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013

sampaidengan tahun 2017. Yang akan

dikaji lebih jauh lagi sehingga dipilihlah

judul“Analisis Rasio Likuiditas Dan

Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja

KeuanganPada PT Adhi Karya (Persero)

Tbk Jakarta”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan yang telah diuraikan,

maka dirumuskanmasalah sebagai

berikut:

1. Apakah rasio likuiditas dan

profitabilitas dapat digunakan untuk

menilaikinerja keuangan?

2. Seberapa besar rasio likuiditas dan

profitabilitas dapat digunakan

untukmenilai kinerja keuangan?

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan menurut

James C.van Horne (2010:5) adalah

segala aktivitas yang berhubungan

dengan perolehan, pendanaan, dan

pengelolaan aset dengan beberapa tujuan

menyeluruh. Ernie Tisnawati Sule dan

Kurniawan Saefullah (2010:15)

mengemukakan bahwa manajemen

keuangan adalah kegiatan manajemen

berdasarkan fungsinya yang pada intinya

berusaha untuk memastikan bahwa

kegiatan bisnis yang dilakukan mampu

mencapai tujuannya secara ekonomis

yaitu diukur berdasarkan profit.

Sedang kanmenurut Bringham

(2010:6) manajemen keuangan adalah

seni (art) dan ilmu (science), untuk

memanage uang, yang meliputi

proses,institusi/lembaga, pasar, dan

instrument yang terlibat dengan masalah

transfer ruang diantara individu, bisnis,

dan pemerintah.

Peran dan Fungsi Manajemen

Keuangan

Dalam suatu perusahaanmanajemen

keuangan berhubungandengan bidang

fungsional lainnya yaitubersifat saling

melengkapi. Artinyaperan manajemen

keuangan dalam suatuperusahaan sangat

berperan dalamsegala aktivitas yang

dilakukan olehperusahaan, yaitu: 1. Bertanggung jawab terhadap keputusan,

yaitu perolehan, pembiayaan,

pengelolaan aset.

2. Pengalokasian sumber-sumber ekonomi

agar meningkatkan pertumbuhan

ekonomi.

3. Dapat menghadapi perubahan

lingkungan dalam alokasi aset.

4. Sedangkan fungsi manajemen

keuanganmenurut James C.van Horne

(2010:6)dibagi ke dalam:

5. Keputusan sehubungan dengan

investasi, yaitu berkaitan dengan jumlah

aset yang dimiliki, kemudian

penempatan komposisi masing-masing

aset, misalnya berapa alokasi kas, aset

tetap atau aset lainnya.

6. Pendanaan, merupakan keputusanyang

berkaitan dengan jumlah dana yang

disediakan perusahaan,baik yang

bersifat utang ataumodal sendiri.

7. Manajemen aset, berkaitan dengan

pengelolaan aset secaraefisien,terutama

dalam hal aset lancar dan aset tetap.

Pengertian Laporan Keuangan

Pada mulanya laporan keuangan

bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai

alat penguji dari pekerjaan bagian

pembukuan, tetapi untuk selanjutnya

laporankeuangan tidak hanya sebagai alat

penguji saja tetapi juga sebagai dasar

untukdapat menentukan atau menilai

Page 4: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

95

posisi keuangan perusahaan tersebut, di

manadengan hasil analisa tersebut pihak-

pihak yang berkepentingan mengambil

suatukeputusan.

Jadi untuk mengetahui posisi

keuangan suatu perusahaan serta hasil-

hasil yang telah dicapai oleh perusahaan

tersebut perlu adanya laporan

keuangandari perusahaan yang

bersangkutan. Menurut Munawir

(2012:2) “Laporan keuangan pada

dasarnya adalah hasildari proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai

alat untuk berkomunikasiantara data

keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

dengan pihak-pihak yang berkepentingan

dengan data atau aktivitas perusahaan

tersebut”.

Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi

Keuangan dalam Sawir (2001:2) tujuan

laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan,

kinerja serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlahbesar

pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan disusun untuk

memenuhi kebutuhan bersama

olehsebagian besar pemakainya,

yang secara umum

menggambarkan

pengaruhkeuangan dari kejadian

masa lalu.

3. Laporan keuangan juga

menunjukkan apa yang dilakukan

menajemen atau pertanggung

jawaban manajemen atas sumber

daya yang dipercayakan

Kepadanya

Sifat Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2015:11)

pencatatan yang dilakukan dalam

menyusun laporan keuangan harus

dilakukan dengan kaidah-kaidah yang

berlaku.

Demikian pula dalam hal

penyusunan laporan keuangan didasarkan

kepada sifat laporan keuangan itu sendiri.

Dalam praktiknya sifat laporan keuangan

dibuat bersifat historis dan menyeluruh.

Bersifat historis artinya bahwa laporan

keuangan dibuat dan disusun dari

datamasa lalu atau masa yang sudah

lewat dari masa sekarang. Misalnya

laporankeuangan disusun berdasarkan

data satu atau dua atau beberapa tahun ke

belakang(tahun atau periode

sebelumnya).

Jenis-jenis Laporan Keuangan

Adapun jenis - jenis laporan

keuangan yang lengkap menurut

Sujarweni (2017:12) meliputi:

1. Neraca, Yaitu laporan yang

menggambarkan posisi keuangan

dari suatu perusahaanyang

meliputi aktiva, kewajiban dan

ekuitas pada suatu saat tertentu.

2. Laporan laba rugi, Yaitu laporan

mengenai pendapatan, beban, dan

laba atau rugi suatuperusahaan

dalam suatu periode tertentu.

3. Laporan perubahan ekuitas, Yaitu

laporan yang menyajikan

perubahan modal karena

penambahan dan

4. pengurangan dari laba/rugi dan

transaksi pemilik.

5. Laporan arus kas, Yaitu laporan

yang menggambarkan

penerimaan dan pengeluaran kas

selamasatu periode tertentu.

Laporan arus kas memberi

gambaran penggunaan kaspada

tiga bagian aktivitas dari sebuah

perusahaan yang berhubungan

denganpemasukan dan

pengeluaran kas. Tiga bagian

aktivitas dalam laporan arus

kasbagian yaitu kas dari aktivitas

operasi, kas dari aktivitas

investasi, kas dariaktivitas

pendanaan.

Page 5: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

96

6. Catatan atas laporan keuangan

adalah sebuah informasi maupun

catatan tambahan yang di

tambahkan untuk memberi

penjelasan kepada pembaca atas

laporan keuangan. Catatan atas

laporan keuangan memberikan

bantuan penjelasan perhitungan

item tertentu dalam laporan

keuangan.

Analisis Rasio Rasio keuangan merupakan salah

satu alat untuk menilai kinerja dan

kondisi keuangan perusahaan. Dalam

sebuah laporan keuangan, interpretasi

atau analisa terhadap data keuangan dari

suatu perusahaan atau organisasi

diantaranya adalahdengan menggunakan

rasio-rasio keuangan. Menurut Sunyoto

(2013:63) “Analisis rasio adalah suatu

teknik analisis untukmengetahui

hubungan dari pos-pos tertentu dalam

neraca atau laporan rugi labasecara

individu atau kombinasi dari kedua

laporan tersebut”.

Pengertian berikutnya menurut

Sugiono dan Untung (2016:53)

“Yangdimaksud dengan analisa rasio

adalah suatu angka yang menunjukan

hubunganantara unsur-unsur dalam

laporan keuangan. Hubungan tersebut

dinyatakan dalambentuk matematis yang

sederhana”.

Sehingga dapat diartikan lebih

lanjut bahwa analisis rasio keuangan

adalahteknik mengolah angka-angka

yang terdapat pada bentuk-bentuk

laporankeuangan (neraca dan laporan

laba rugi) untuk menunjukan suatu

hubungan darikondisi laporan keuangan

tersebut.Menurut Fraser dalam Sugiono

dan Untung (2016:56), rasio keuangan

dapatdigolongkan sebagai berikut.

1. Rasio likuiditas (solvensi jangka

pendek), yang mengukur

kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan uang tunai.

Terdiri dari rasio lancar (current

ratio), rasio cepat (quick ratio), rasio

aliran cash (cash flow liquidity

ratio).

2. Rasio aktivitas (efisiensi

pengelolaan aset), yang

mengukur likuiditas aktiva

tertentu dan efisiensi pengelolaan

asset, terdiri dari: Rata-rata

pengumpulan piutang (account

receivable in days), perputaran

piutang (account receivable turn

over), perputaran persediaan

(inventory turn over), perputaran

aktiva tetap (fixed asset turn

over), perputaran total aktiva

(assetturn over).

3. Rasio leverage (pembelanjaan

dengan hutang dan

pelunasannya), yangmengukur

sejauh mana pembelanjaan

dilakukan dengan hutang

yangdibandingkan dengan

modal, dan kemampuan untuk

membayar bunga danbeban tetap

lain. Terdiri dari: Debt to equity,

TIER, fixed charge coverage,

cash flow adequancy.

4. Rasio profitabilitas (efisiensi dan

kinerja keseluruhan), yaitu

mengukurkinerja secara

keseluruhan perusahaan dan

efisiensi dalam pengelolaan

aktiva, kewajiban dan kekayaan.

Terdiri dari: Gross profit margin,

operatingprofit margin, net profit

margin, cash flow margin, ROA,

ROE, dan cash return on assets.

Analisis Rasio Likuiditas

Menurut Fahmi (2014:59) “rasio

likuiditas (liquidity ratio) adalah

kemampuan suatu perusahaan memenuhi

kewajiban jangka pendeknya secara tepat

waktu”.Rasio likuiditas atau sering juga

disebut dengan nama rasio modal kerja

merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa likuidnya suatu

perusahaan. Caranya adalah dengan

membandingkan komponen yang ada

Page 6: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

97

dineraca, yaitu total aktiva lancar dengan

total passiva lancar (utang jangka

pendek).

Penilaian dapat dilakukan untuk

beberapa periode sehingga terlihat

perkembangan likuiditas perusahaan dari

waktu ke waktu Terdapat dua hasil

penilaian terhadap pengukuran rasio

likuiditas, yaitu apabila perusahaan

mampu memenuhi kewajibannya,

dikatakan perusahaan tersebut dalam

keadaan likuid. Sebaliknya, apabila

perusahaan tidak mampu memenuhi

kewajiban tersebut, dikatakan perusahaan

dalam keadaan ilikuid.

Analisis Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur efektivitas

manajemen secara keseluruhan yang

ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat

keuntungan yang diperoleh dalam

hubungannya dengan penjualan maupun

investasi. Semakin baik rasio

profitabilitas maka semakin baik

menggambarkan kemampuan tingginya

perolehan keuntungan perusahaan

(Fahmi, 2014:68).

Tujuan penggunaan rasio

profitabilitas bagi perusahaan salah

satunya adalah untuk mengukur atau

menghitung laba yang diperoleh

perusahaan dalam satu mperiode tertentu.

Berdasarkan tujuan tersebut, menurut

Kasmir (2015:199) terdapat beberapa

jenis rasio profitabilitas yang dapat

digunakan untuk menilai serta mengukur

posisi keuangan perusahaan dalam suatu

periode tertentu atau untuk beberapa

periode. Tolak Ukur Kinerja Keuangan

Menurut Warsidi dan Bambang

dalam Fahmi (2014:45) “Analisis rasio

keuangan merupakan instrument analisis

prestasi perusahaan yang

menjelaskanberbagai hubungan dan

indikator keuangan, yang ditujukan untuk

menunjukkanperubahan dalam kondisi

keuangan atau prestasi operasi di masa

lalu danmembantu menggambarkan trend

pola perubahan tersebut, untuk

kemudianmenunjukkan risiko dan

peluang yang melekat pada perusahaan

yangbersangkutan”.

Studi Empiris

Adapun studi empiris diambil

daripenelitian karya Tri Ashari tahun

2015, Universitas Pamulang, Tangerang

Selatan,dengan judul “Analisis Rasio

Likuiditas Dan Rasio Profitabilitas Untuk

MengukurKinerja Keuangan Pada PT

Unilever Indonesia Tbk”.

Dalam penelitian ini data yang

diperoleh adalah data time series dari

laporankeuangan PT Unilever Indonesia

Tbk yang terdiri dari laporan neraca dan

laporanrugi laba selama 5 periode dari

tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Dari hasil penelitian ini yang

menggunakan pengukuran dengan alat

ukurrasio likuiditas dan rasio

profitabilitas, hasilnya menunjukan

bahwa kinerjakeuangan PT Unilever

Indonesia Tbk dari segi likuiditas

dikatakan kurang sehatkarena berada

dibawah standar industri dan diperoleh

hasil dari rata-rata currentratio sebesar

71% dan dari hasil rata-rata quick ratio

diperoleh sebesar 43%.

Dengan hasil ini menunjukan

bahwa likuiditas perusahaan masih

dibawah standar industri.Dari segi

profitabilitas menunjukan bahwa hasil

dari net profit margin kurangsehat karena

dibawah standar industri dan diperoleh

hasil rata-rata sebesar 16%,dan dari hasil

return on investment perusahaan

dikatakan sangat sehat

karenamemperoleh hasil rata-rata sebesar

39%.Dengan kondisi kinerja keuangan

perusahaan yang kurang sehat pada

periode 2010 - 2014, perusahaan tidak

mampu membayar utang jangka

pendeknya tepatpada waktunya saat jatuh

tempo dan tidak mampu memperoleh

keuntungan yangcukup besar.pada

keberhasilan proyek konstruksi yang

sudah dijalankan.

Page 7: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

98

Keberhasilan usaha yang sudah diraih

ADHI bukan berarti tanpa dukungan

danperan serta masyarakat, untuk itu

ADHI berperan aktif dalam

mengembangkanprogram CSR serta

Program Kemitraan & Bina Lingkungan

Perseroan.

Latar Belakang Institusi

Sejarah Singkat

Architecten-Ingenicure-e

Annemersbedrijf Associatie Selle en de

Bruyn, Reyerse en de Vries N.V.

(Assosiate N.V.) merupakan perusahaan

milik Belanda yang menjadi cikal bakal

pendirian ADHI hingga akhirnya

dinasionalisasikan dan kemudian

ditetapkan sebagai PN Adhi Karya pada

tanggal 11 Maret 1960. Nasionalisasi ini

menjadi pemacu pembangunan

infrastruktur di Indonesia.

Berdasarkan pengesahan Menteri

Kehakiman Republik Indonesia, pada

tanggal 1 Juni 1974, ADHI berubah

status menjadi Perseroan Terbatas.

Hingga pada tahun 2004 ADHI telah

menjadi perusahaan konstruksi pertama

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Status Perseroan ADHI sebagai

Perseroan Terbatas mendorong ADHI

untuk terus memberikan yang terbaik

bagi setiap pemangku kepentingan pada

masa perkembangan ADHI maupun

industri konstruksi di Indonesia yang

semakin melaju. Adanya intensitas

persaingan dan perang harga anta

rindustri konstruksi menjadikan

Perseroan melakukan redefinisi visi dan

misi: Menjadi Perusahaan Konstruksi

terkemuka di Asia Tenggara. Visi

tersebut menggambarkan motivasi

Perseroan untuk bergerak ke bisnis lain

yang terkait dengan inti bisnis Perseroan

melalui sebuah tagline yang menjadi

penguat yaitu “Beyond Construction”.

Pertumbuhan yang bernilai dan

berkesinambungan dalam Perseroan

menjadi salah satu aspek penting yang

senantiasa dikelola ADHI untuk

memberikan yang terbaik kepada

masyarakat luas. ADHI telah mampu

menunjukkan kemampuannya sebagai

perusahaan konstruksi terkemuka di Asia

Tenggara melalui daya saing dan

pengalaman yang dibuktikan pada

keberhasilan proyek konstruksi yang

sudah dijalankan. Keberhasilan usaha

yang sudah diraih ADHI bukan berarti

tanpa dukungan dan peran serta

masyarakat, untuk itu ADHI berperan

aktif dalam mengembangkan program

CSR serta Program Kemitraan & Bina

Lingkungan Perseroan.

Kerangka Pemikiran

Perusahaan dalam menjalankan

usahanya membutuhkan suatu kondisi

yang berubah untuk perkembangan

usahanya. Menurut Warsidi dan

Bambang dalam Fahmi (2014:45)

“Analisis rasiokeuangan merupakan

instrument analisis prestasi perusahaan

yang menjelaskan berbagai hubungan

dan indikator keuangan, yang ditujukan

untuk menunjukkan perubahan dalam

kondisi keuangan atau prestasi operasi di

masa lalu dan membantu

menggambarkan trend pola perubahan

tersebut, untuk kemudian menunjukkan

risiko dan peluang yang melekat pada

perusahaan yang bersangkutan.

Oleh karena itu dalam penelitian

ini diambil dua rasio yaitu rasio

likwiditas dan rasio profitabilitas yang

akan berpengaruh terhadap kinerja

keuangan suatu perusahaan. Analisa

likwiditas sendiri berarti . Rasio

likuiditas (solvensi jangka pendek), yang

mengukur kemampuanperusahaan untuk

memenuhi kebutuhan uang tunai. Terdiri

dari rasio lancar(current ratio), rasio

cepat (quick ratio), rasio aliran cash

(cash flow liquidity ratio Rasio

profitabilitas (efisiensi dan kinerja

keseluruhan), yaitu mengukurkinerja

secara keseluruhan perusahaan dan

efisiensi dalam pengelolaan aktiva,

Page 8: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

99

kewajiban dan kekayaan. Terdiri dari:

Gross profit margin, operatingprofit

margin, net profit margin, cash flow

margin, ROA, ROE, dan cash

return on assets. Darikedua ratio itu akan

dapat melihat perubahan kinerja

keuangan perusahaan.

Model Penelitian

.

Hipotesis

Dalam penelitian ini dirumuskan

hipotesis rasio likuiditas dan profitabilitas

Untuk menilai kinerja keuangan Berdasarkan Model Penelitian Gambar

2.3, maka dilakukan pengujian hipotesis

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Ha: Diduga rasio likuiditas dapat

digunakan untuk menilai kinerja

keuangan.

b. Ho: Diduga rasio likuiditas tidak

dapat digunakan untuk menilai

kinerja keuangan.

c. H2: Diduga rasio profitabilitas

dapat digunakan untuk menilai

kinerja keuangan.

d. Ho:Diduga rasio profitabilitas tidak

dapat digunakan untuk menilai

kinerja

e. H3:Diduga rasio likuiditas dan

profitabilitas dapat digunakan untuk

menilai kinerja keuangan.

f. Ho:Diduga rasio likuiditas dan

profitabilitas tidak dapat digunakan

untuk menilai kinerja keuangan.

Metode Yang Digunakan

Darmawan(2013:127) mengungkap

kan bahwa metode penelitian adalah

cara yang digunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan data dan informasi

mengenai berbagai hal yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti. Dalam arti

luas, istilah metodologi menunjuk pada

proses, prinsip, serta prosedur yang

digunakan untuk mendekati masalah dan

mencari jawaban atas masalah tersebut.

Pada penulisan ilmiah ini, metode

yang digunakan deskriptif kuantitatif,

yaitu menguraikan tentang kinerja

keuangan perusahaan dengan mengolah

data-data variabel pendukungnya yang

bersumber dari data sekunder.

Struktur data penelitian kuantitatif

yaitu merupakan data yang berbentuk

bilangan angka-angka atau data yang

diukur dalam suatu skala numerik berupa

neraca dan laporan laba rugi PT Adhi

Karya (Persero) Tbk yang disajikan

dalam beberapa periode.

Sesuai dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Brigham dan Houston

(2010:86) yaitu “laporan tahunan

menyajikan empat laporan keuangan

dasar: neraca, laporan laba rugi, laporan

laba ditahan, dan laporan arus kas. Jika

disajikan bersama, semua laporan ini

memberikan gambaran akuntansi atas

operasi dan posisi keuangan perusahaan”.

Sumber pengumpulan variabel data

adalah secara sekunder. Dimana data

yang diperoleh sudah tersedia di media

internet. Untuk data-data laporan

keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk

diunduh dari situs resmi Bursa Efek

Indonesia. Sedangkan data-data lainnya

seperti sejarah singkat, struktur

organisasi dan bidang usaha didapat dari

situs resmi perusahaan.

Deskripsi Data

Analisis rasio likuiditas dan analisis

rasio profitabilitas menggunakan data-

data laporan keuangan dari PT Adhi

Karya (Persero) Tbk, yang terdiri dari

laporan neraca dan laba rugi yang

selanjutnya akan dikalkulasikan

berdasarkan metode rasio menurut rasio-

Page 9: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

100

rasio keuangan lalu dibuat kesimpulan

dari olahan data yang diperoleh. Laporan

keuangan yang dibandingkan adalah lima

tahun terakhir periode 2013 sampai

dengan periode 2017.

Penjabaran diskripsi data laporan

keuangan tersebut akan diuraikan lebih

detil dalam bentuk Tabel 4.1 dan Tabel

4.2 sebagai berikut. Tabel 4.1

Sumber Data Untuk Menghitung Rasio Likuiditas

Tabel 4.2

Sumber Data Untuk Menghitung Rasio Profitabilitas

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Olahan

Berdasarkan data-data yang sudah

diuraikan sebelumnya dalam pembahasan

diskripsi data Tabel 4.1 dan Tabel 4.2,

berikutnya data-data tersebut akan diolah

dengan menggunakan teknik perhitungan

rasio likuiditas dan rasio profitabilitas.

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas atau sering juga

disebut dengan nama rasio modal kerja

merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa likuidnya suatu

perusahaan. Caranya adalah dengan

membandingkan komponen yang ada di

neraca, yaitu total aktiva lancar dengan

total passiva lancar (utang jangka

pendek). Penilaian dapat dilakukan untuk

beberapa periode sehingga terlihat

perkembangan likuiditas perusahaan dari

waktu ke waktu (Kasmir, 2015:130).

Macam-macam teknik analisis

rasio likuiditas yang digunakan meliputi

current ratio, quick ratio, cash ratio,

cash turn over, inventory to net working

capital yang hasilnya akan diuraikan

sebagai berikut:

1.

1. Current Ratio Perhitungannya adalah dengan

membandingkan aktiva lancar dengan

utang lancar. Perhitungan current ratio

untuk tahun 2013:

2. Quick Ratio

Perhitungannya adalah aktiva lancer

setelah dikurangi

persediaandibandingkan dengan utang

lancar.

Page 10: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

101

Perhitungan quick ratio untuk tahun

2013:

Untuk perhitungan tahun selanjutnya

dimasukan dalam Tabel 4.4.

3. Cash Ratio

Perhitungannya adalah dengan

membandingkan kas dan setara kas

dengan utang lancar.

Perhitungan cash ratio untuk tahun

2013:

Untuk perhitungan tahun selanjutnya

dimasukan dalam Tabel 4.5.

4. Cash Turn Over

Perhitungannya adalah dengan

membandingkan penjualan bersih (laba

bruto) dengan modal kerja bersih yaitu

aktiva lancar dikurang utang lancar.

Perhitungan cash turn over untuk

tahun 2013:

Untuk perhitungan tahun selanjutnya

dimasukan dalam Tabel 4.6.

5. Inventory to Net Working Capital

Perhitungannya adalah dengan membandingkan persediaan dengan

aktiva lancar setelah dikurangi utang

lancar.

Page 11: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

102

Perhitungan cash turn over untuk

tahun 2013 :

Untuk perhitungan tahun selanjutnya

dimasukan dalam Tabel 4.7.

Berdasarkan hasil perhitungan

masing-masing rasio likuiditas, berikut

ditampilkan dalam tabel hasil analisis

rasio likuiditas secara keseluruhan.

Rasio Profitabilitas

Analisis rasio profitabilitas yang

digunakan meliputi net profit margin,

return on investment, return on equity

yang hasilnya akan diuraikan sebagai

berikut:

1. Net Profit Margin

Perhitungan net profit margin untuk

tahun 2013:

Untuk perhitungan tahun selanjutnya

dimasukan dalam Tabel 4.9.

2. Return On Investment

Perhitungan return on investment untuk

tahun 2013:

Untuk perhitungan tahun selanjutnya

dimasukan dalam Tabel 4.10.

Page 12: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

103

3. Return On Equity

Perhitungan return on equity untuk tahun

2013:

Untuk perhitungan tahun selanjutnya

dimasukan dalam Tabel 4.11

Berdasarkan hasil perhitungan

masing-masing rasio profitabilitas,

berikut ditampilkan dalam tabel hasil

analisis rasio profitabilitas secara

keseluruhan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil olahan data yang sudah

disajikan sebelumnya, bila digabungkan

akan menunjukkan hasil analisa kinerja

keuangan periode 2013-2017 dengan

standar rasio industri sebagai berikut ini :

Rasio Likuiditas

Current Ratio

Hasil current ratio PT Adhi Karya

(Persero) Tbk pada tahun 2013

didapatkan angka 1,4 kali. Pengertiannya

adalah setiap 1 rupiah utang lancar

dijamin oleh 1,4 rupiah aktiva lancar.

Pada tahun 2014 terjadi penurunan

menjadi 1,3 kali yang berarti setiap 1

rupiah utang lancar dijamin oleh 1,3

rupiah aktiva lancar. Sementara di tahun

2015 mengalami kenaikan menjadi 1,6

kali yaitu setiap 1 rupiah utang lancar

dijamin oleh 1,6 rupiah aktiva lancar. Di

tahun 2016 kembali mengalami

penurunan menjadi 1,3 kali yang artinya

setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh

1,3 rupiah aktiva lancar. Sedangkan pada

tahun 2017 rasio kembali naik menjadi

1,4 kali berarti setiap 1 rupiah utang

lancar dijamin oleh 1,4 rupiah aktiva

lancar.

Rasio tertinggi terjadi di tahun

2015 menunjukkan kinerja keuangan di

tahun ini lebih baik dari tahun-tahun

lainnya. Sedangkan rasio terendah ada

pada tahun 2014 dan 2016 menunjukkan

kinerja keuangan di kedua tahun ini lebih

buruk dari tahun-tahun lainnya. Namun

meskipun rasio tertinggi ada di tahun

2015 angka rasionya masih lebih kecil

dari standar rasio yaitu 2 kali, maka

Page 13: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

104

kondisi kinerja keuangan perusahaan

masih tergolong kurang baik.

Quick Ratio

Perhitungan quick ratio PT Adhi

Karya (Persero) Tbk untuk tahun 2013

dan tahun 2014 memperoleh hasil yang

sama yaitu 1,2 kali. . Interpretasinya

adalah setiap 1 rupiah utang lancar

dijamin dengan 1,2 rupiah aktiva lancar

setelah dikurangi persediaan, karena

persediaan dianggap memerlukan waktu

relatif lebih lama untuk diuangkan

dibandingkan dengan aktiva lancar

lainnya. Pada tahun 2015 mengalami

peningkatan menjadi 1,4 kali yang berarti

setiap 1 rupiah utang lancar dijamin

dengan 1,4 rupiah aktiva lancar setelah

dikurangi persediaan. Di tahun 2016

menurun menjadi 1,1 kali memiliki

pengertian yaitu setiap 1 rupiah utang

lancar dijamin dengan 1,1 rupiah aktiva

lancar setelah dikurangi persediaan. Pada

tahun 2017 kembali meningkat meski

tidak signifikan menjadi 1,2 kali sama

seperti kondisi di tahun 2013 dan 2014.

Maka diketahui setiap 1 rupiah utang

lancar dijamin dengan 1,2 rupiah aktiva

lancar setelah dikurangi persediaan.

Rasio tertinggi terjadi di tahun

2015 menunjukkan kinerja keuangan di

tahun ini lebih baik dari tahun-tahun

lainnya. Sedangkan rasio terendah terjadi

pada tahun 2016 menunjukkan kinerja

keuangan di tahun ini lebih buruk dari

tahun-tahun lainnya. Namun meskipun

rasio tertinggi ada di tahun 2015 angka

rasionya masih lebih kecil dari standar

rasio yaitu 1,5 kali, maka kondisi kinerja

keuangan perusahaan masih tergolong

kurang baik.

Cash Ratio

PT Adhi Karya (Persero) Tbk bila

ditinjau dari hasil perhitungan cash ratio

untuk tahun 2013 yaitu 30% di mana

setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh

30 rupiah kas dan setara kas.

Rasio tertinggi terjadi di tahun

2015 menunjukkan kinerja keuangan di

tahun ini lebih baik dari tahun-tahun

lainnya. Sedangkan rasio terendah terjadi

pada tahun 2014 menunjukkan kinerja

keuangan di tahun ini lebih buruk dari

tahun-tahun lainnya. Namun meskipun

rasio tertinggi ada di tahun 2015 angka

rasionya masih lebih kecil dari standar

rasio yaitu 50%, maka kondisi kinerja

keuangan perusahaan masih tergolong

kurang baik.

Cash Turn Over

Pada perhitungan cash turn over

semakin tinggi hasil rasionya

menandakan ketidakmampuan

perusahaan dalam membayar tagihan dan

biaya yang berkaitan dengan penjualan

dengan tingkat ketersediaan kas. PT Adhi

Karya (Persero) Tbk bila ditinjau dari

hasil perhitungan cash ratio untuk tahun

2013 yaitu 30% di mana setiap 1 rupiah

utang lancar dijamin oleh 30 rupiah kas

dan setara kas. Tahun 2014 rasionya

menurun menjadi 11% berarti setiap 1

rupiah utang lancar dijamin oleh 11

rupiah kas dan setara kas. Tahun 2015

terjadi kenaikan yang cukup signifikan

yaitu menjadi 46% pengertiannya adalah

setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh

46 rupiah kas dan setara kas. Pada tahun

2016 hasil rasionya kembali menurun

menjadi 26% yang artinya setiap 1 rupiah

utang lancar dijamin oleh 26 rupiah kas

dan setara kas. Selanjutnya di tahun 2017

semakin menurun menjadi 23% yaitu

setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh

23 rupiah kas dan setara kas.

Rasio tertinggi terjadi di tahun

2013 menunjukkan kinerja keuangan di

tahun ini lebih buruk dari tahun-tahun

lainnya. Sedangkan rasio terendah terjadi

pada tahun 2015 menunjukkan kinerja

keuangan di tahun ini lebih baik dari

tahun-tahun lainnya. Namun meskipun

rasio terendah ada di tahun 2015 angka

rasionya masih lebih besar dari standar

rasio yaitu 10%, maka kondisi kinerja

Page 14: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

105

keuangan perusahaan masih tergolong

kurang baik.

Inventory to Net Working Capital

Perhitungan inventory to net

working capital PT Adhi Karya (Persero)

Tbk di tahun 2013 menunjukkan angka

41% dan berhasil ditingkatkan pada

tahun 2014 menjadi 51%, maka ada

peningkatan sebesar 10%. Tahun 2015

terjadi penurunan menjadi 33% artinya

inventory to net working capital

berkurang sebanyak 18% dari tahun

sebelumnya.

Rasio tertinggi terjadi di tahun

2016 menunjukkan kinerja keuangan di

tahun ini lebih baik dari tahun-tahun

lainnya. Sedangkan rasio terendah terjadi

pada tahun 2015 menunjukkan kinerja

keuangan di tahun ini lebih buruk dari

tahun-tahun lainnya. Meskipun begitu,

dalam hal ini kinerja keuangan

perusahaan berhasil dipertahankan

sehingga tidak berada di bawah standar

rasio industri yaitu 12%. Maka dapat

dikatakan perusahaan baik dalam

mengelola inventory to net working

capital-nya.

Rasio Profitabilitas

Net Profit Margin

PT Adhi Karya (Persero) Tbk bila

ditinjau dari hasil perhitungan net profit

margin untuk tahun 2013 dan 2014

menunjukkan angka 4%. Dan pada tahun

2015 ada peningkatan menjadi 5% yang

berarti ada kenaikan 1% dari margin laba

bersihnya. Selanjutnya di tahun 2016

kembali menurun menjadi 3% artinya

margin laba bersih berkurang 2% dari

tahun sebelumnya. Dan tahun 2017 rasio

tetap menunjukkan angka 3% yang

artinya tidak ada kenaikan maupun

penurunan dari margin laba bersihnya.

Rasio tertinggi terjadi di tahun

2015 menunjukkan kinerja keuangan di

tahun ini lebih baik dari tahun-tahun

lainnya. Sedangkan rasio terendah terjadi

pada tahun 2016 dan 2017 menunjukkan

kinerja keuangan di kedua tahun ini lebih

buruk dari tahun-tahun lainnya. Namun

meskipun rasio tertinggi ada di tahun

2015 angka rasionya masih lebih kecil

dari standar rasio yaitu 20%, maka

kondisi kinerja keuangan perusahaan

masih tergolong kurang baik.

Return On Investment

Hasil perhitungan return on

investment PT Adhi Karya (Persero) Tbk

pada tahun 2013 menunjukkan bahwa

tingkat pengembalian investasi yang

diperolehnya sebesar 4%. Kemudian

pada tahun 2014 turun menjadi sebesar

3%. Artinya hasil pengembalian investasi

berkurang sebesar 1% dari tahun

sebelumnya. Di tahun 2015 tidak

mengalami kenaikan ataupun penurunan

karena masih tetap di angka 3%.

Sedangkan untuk tahun 2016 tingkat

pengembalian investasi semakin merosot

menjadi 2% yaitu terjadi pengurangan

sebesar 1% dari tahun sebelumnya. Pada

tahun 2017 masih dengan angka yang

sama yaitu 2% karena tidak ada kenaikan

maupun penurunan dari tahun

sebelumnya.

Maka tingkat pengembalian

investasi tertinggi terjadi di tahun 2014

menunjukkan kinerja keuangan di tahun

ini lebih baik dari tahun-tahun lainnya.

Sedangkan tingkat pengembalian

investasi terendah terjadi pada tahun

2016 dan 2017 menunjukkan kinerja

keuangan di kedua tahun ini lebih buruk

dari tahun-tahun lainnya. Namun

meskipun tingkat pengembalian investasi

tertinggi ada di tahun 2014 angka

rasionya masih lebih kecil dari standar

rasio yaitu 30%, maka kondisi kinerja

keuangan perusahaan masih tergolong

kurang baik.

Return On Equity

Tingkat pengembalian ekuitas PT

Adhi Karya (Persero) Tbk di tahun 2013

menunjukkan angka 26%. Dan untuk

Page 15: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

106

tahun 2014 menurun menjadi 19%

artinya terjadi penurunan tingkat

pengembalian ekuitas sebesar 7%. Di

tahun 2015 semakin menurun menjadi

9% yang artinya terjadi penurunan

sebesar 10% pada tingkat pengembalian

ekuitasnya. Selanjutnya tahun 2016 juga

mengalami penurunan menjadi 6% yaitu

ada penurunan sebesar 3% dari tahun

sebelumnya. Pada tahun 2017 tingkat

pengembalian ekuitas naik menjadi 9%

berarti ada kenaikan sebesar 3% dari

tahun sebelumnya.

Maka tingkat pengembalian ekuitas

tertinggi terjadi di tahun 2013

menunjukkan kinerja keuangan di tahun

ini lebih baik dari tahun-tahun lainnya.

Sedangkan tingkat pengembalian ekuitas

terendah terjadi pada tahun 2016

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil Uji Analisis X

Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas

dan rasio profitabilitas dari laporan

keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk

berupa neraca dan laporan laba rugi

periode tahun 2013-2017, maka diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 5.1

Hasil Analisis Kinerja Keuangan

Periode 2013-2017

Tah

un Rata-

rata Standar

Uraian

Rasio Kondisi

2013 2014 2015 2016 2017

5 Tahu

n

Industr

i

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rasio

Current

1,4

kali 1,3

kali 1,6

kali 1,4

kali 1,4

kali 1,4

kali 2 kali

Kurang Likuidi

tas

Ratio baik

Quick

Ratio 1,2

kali 1,2

kali 1,4

kali 1,1

kali 1,2

kali 1,2

kali 1,5 kali Kurang

baik

Cash

Ratio 30% 11% 46% 26% 23% 27% 50% Kurang

baik

Cash

Turn 47% 41% 18% 29% 29% 33% 10%

Kurang

Over baik

Inventory

to Net 41% 51% 33% 60% 51% 47% 12% Baik Worki

ng

Capital

Rasio

Net

Profit

4% 4% 5% 3% 3% 4% 20%

Kurang Profita

bilitas

Margi

n baik

Retur

n on 4% 3% 3% 2% 2% 3% 30%

Kurang Invest

ment baik

Retur

n on 26% 19% 9% 6% 9% 14% 40%

Kurang Equit

y baik

Hasil Uji Analisis Y

Tabel 5.2

Rata-rata Analisis Kinerja Keuangan

Periode 2013-2017

Page 16: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

107

Berdasarkan rasio likuiditas yang

didapatkan, pada current ratio rata-rata

pada tahun 2013-2016 diperoleh 1,43 kali

lebih besar dibandingkan dengan tahun

2017 yang hanya diperoleh 1,4 kali dari

standar rasio sebesar 2 kali. Untuk quick

ratio rata-rata pada tahun 2013-2016

diperoleh 1,23 kali lebih besar

dibandingkan dengan tahun 2017 yang

hanya diperoleh 1,2 kali dari standar

rasio sebesar 1,5 kali. Untuk cash ratio

rata-rata pada tahun 2013-2016 diperoleh

28,3% lebih besar dibandingkan dengan

tahun 2017 yang hanya diperoleh 23%

dari standar rasio sebesar 50%. Untuk

cash turn over rata-rata pada tahun 2013-

2016 diperoleh 33,8% lebih besar

dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu

29% dari standar rasio sebesar 10%. Dan

untuk inventory to net working capital

rata-rata pada tahun 2013-2016 diperoleh

Saran

Bagi Akademisi

Hasil kajian dan temuan penelitian

ini dapat dijadikan rujukan atau referensi

dalam melakukan penelitian tentang

penilaian kinerja keuangan ataupun

sebagai pembanding hasil riset yang

berkaitan dengan penilaian kinerja

keuangan, dengan cara mengacu pada

saran penelitian terdahulu dan

pembanding untuk penelitian selanjutnya

dengan perbedaan baik variabel yang

ada, unit analisis penelitian, masa

penelitian dan sebagainya.

Bagi praktisi

Hendaknya meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan di masa yang akan

datang dengan cara mengoptimalkan

penggunaan sumber-sumber keuangan

perusahaan termasuk liabilitas jangka

pendeknya untuk menghasilkan

penjualan dan pendapatan yang lebih

besar sehingga mampu meningkatkan

laba perusahaan. Hal ini tentunya juga

akan berpengaruh meningkatnya jumlah

aset yang berupa kas dan setara kas,

jumlah persediaan, dan aset-aset lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2017. Pengantar Bisnis.

Bandung: Alfabeta

Amirullah dan Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu Badrudin. 2014. Dasar-dasar

Manajemen. Bandung: Alfabeta

Brigham dan Houston. 2010.Dasar-

DasarManajemenKeuangan.

Jakarta:Salemba Empat

Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Fahmi, Irham. 2014. Analisis Kinerja

Keuangan. Bandung: Alfabeta

-------. 2015. Pengantar Manajemen

Keuangan. Bandung: Alfabeta

Halim, Abdul dan Sarwoko. 2016. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta

Ikatan Akuntan Indonesia. 2015.

Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan

Kasmir. 2015. Analisis Laporan

Keuangan. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada

Madura, Jeff. 2007. Pengantar Bisnis.

Jakarta: Salemba Empat

Munawir. 2012. Analisa Laporan

Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Yogyakarta

Page 17: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS UNTUK …

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

108

Sartono, Agus. 2001. Manajemen

Keuangan Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta:BPEF-Yogyakarta

Sawir, Agnes. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama