analisis putusan pengadilan agama purbalingga...

134
ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA TENTANG WANPRESTASI AKAD MURABAHAH STUDI KASUS PUTUSAN PERKARA NOMOR 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Hukum Islam Oleh : ILYAS HANAFI NIM : 21412029 JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 10-Aug-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

ii

ANALISIS PUTUSAN

PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA

TENTANG WANPRESTASI AKAD MURABAHAH

STUDI KASUS PUTUSAN PERKARA NOMOR

0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Dalam Hukum Islam

Oleh :

ILYAS HANAFI

NIM : 214–12–029

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARI„AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

Page 2: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : ILYAS HANAFI

NIM : 214-12-029

Jurusan : S1-Hukum Ekonomi Syariah (HES)

Fakultas : Syariah

Menyetakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah asli hasil

karya atau penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi dari karya orang lain, kecuali

yang secara tertulis diacu dalam penelitian ini dan disebutkan dalam acuan daftar

pustaka.

Demikan pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 06 April 2017

Penulis

ILYAS HANAFI

NIM. 214-12-029

Page 3: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar Salatiga, 2 Februari2017

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada :

Yth. Dekan Fakultas Syariah

Di Salatiga

Assalamualaikum Wr.wb

Setelah di adakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan

perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara :

Nama : ILYAS HANAFI

NIM : 214-12-029

Judul : “Analisis Putusan Pengadilan Agama Purbalingga

Tentang Wanprestasi Akad Murabahah Studi Kasus

Putusan Perkara Nomor 0311/Pdt.G/ 2014/PA.Pbg"

Dapat diajukan dalam sidang munaqasyah.

Demikian untuk menjadikan periksa.

Wassalamualaikum Wr.wb

Pembimbing

Prof. Dr. H. Muh Zuhri, MA

NIP.19530326 197803 1 001

Page 4: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

iv

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS SYARIAH Jl. Nakula Sadewa VA No 9 Telp. (0298) 3419400 Fak 323433 Salatiga 50722

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PENGESAHAN SKRIPSI

“ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA

TENTANG WANPRESTASI AKAD MURABAHAH STUDI KASUS

PUTUSAN PERKARA NOMOR 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg"

DISUSUN OLEH

ILYAS HANAFI

241-12-29

Telah dipertahankan di depan Dewan Panitia Penguji Skripsi Fakultas

Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Senin tanggal 11

September 2017 dan dinyatakan LULUS, sehingga dapat diterima sebagai salah

satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Hukum Islam.

Salatiga, 13 September 2017

Page 5: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

v

MOTTO

“Kerjakanlah, Wujudkanlah, Raihlah Cita-Citamu

Dengan Memulainya Dari Bekerja

Bukan Hanya Menjadi Beban Didalam Impianmu”

Page 6: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

Ayahanda Anas Charis danIbunda Zubaedah

Yang tidakhenti-hentinya selalu mendo’akan, membimbing dan

mendukungku.

Adiku yang selalu menyemangati dan mendukung dalam setiap

langkah: Imam Ardiansyah

Untuk bapak ibu dosen fakultas syariah iain salatiga

Untuk My Love Retno Nugraheni Yang Tak kenal lelah

Mendukung, Mendampingi, dan Menyemangati Dalam Setiap

Langkahku

Terimakasih juga Untuk Wahyu Gumelar S.H yang Banyak

Membantuku dalam Megrjakan skripsi ini

Teman-Teman Remaja Masjid Baitussalam Karangrejo

Yang Selalu Mendukungkungku

Untuk Teman-teman dan keluargaku SMC (SENI MUSIC

CLUB) IAIN SALATIGA terimakasih kalian telah

memberikan aku pengetahuan tentang organisasi, musik dan paduan

suara.

Teman-teman Jurusan HukumEkonomi Syariah Angkatan 2012

Page 7: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

vii

ABSTRAK

Hanafi, Ilyas. 2017. Analisis Putusan Pengadilan Agama Purbalingga Tentang

Wanprestasi Akad Murabahah Studi Kasus Putusan Perkara Nomor

0311/Pdt.G/2014/Pa.Pbg. Skripsi. Progam Studi Hukum Ekonomi Syariah

Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Prof.

Dr H. Muh Zuhri. MA

Kata Kunci : Penyelesaian Sengketa Ekomomi Syariah Wanprestasi Murabahah.

Pada tanggal 18 Februari 2014 Pengadilan Agama Purbalingga menerima

gugatan tentang pemenuhan kewajiban akad pembiayaan murabahah dengan

nomor perkara 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg, yang diajukan oleh PT Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah Buana Mitra Perwira, yang berkedudukan hukum di

jalan MT Haryono No. 267 Purbalingga, dalam hal ini diwakili oleh H. Aman

Walyudin, SE., MSI. Dalam kedudukanya selaku direktur utma PT. BPRS Buana

Mitra Perwira , yang dalam hal ini memberi kuasa kepada H. Sugeng SH., MSI.,

advokat yang ber alamat di jalan DI. Panjaitan No. 111 Purbalingga. Disini

menggugat Kusworo, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, bertempat

kediaman di Jalan Onje RT.001 RW. 006 No. 6 Kelurahan Purbalingga Lor,

Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga selaku nasabah.

Berdasarkan permasalahan diatas, telah dilakukan penelitian di Pengadilan

Agama Purbalingga, terhadap Putusan Nomor 0311/Pb.G/2014/PA.Pbg., antara

lain apa yang menjadi pokok perkara nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg., apa yang

menjadi dasar pertimbangan hukum hakim Pengadilan Agama Purbalingga dalam

memutus perkara sengketa ekonomi syariah Nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg,

dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang Wanprestasi

akad murabahah,

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

pendekatan yuridis dengan metode analisis putusan yaitu dengan cara dokumetasi

terkait putusan nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg di Pengadilan Agama

Purbalingga.

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa putusan Hakim

atas perkara nomor 0311/Pdt.G/2014/PA/Pbg adalah menyatakan sah akad

Murabahah No : 57/765-1/10/11, Tergugat terbukti melakukan wanprestasi dan

membayar ganti rugi materiil Rp 138.456.486 dan membayar biaya perkara. Dasar

hukum yang digunakan Majelis Hakim addalah Undang-undang No 7 tahun 1989

sebagaimana di ubah dengan Undang-undang No 3 tahun 2006 dan perubahan ke

(2) dua Undang-undang N omor 50 tahun 2000 tentang peradilan Agama memuat

mengenai wewenang absolut Pengadilan Agama Undang-undang No 1 Tahun

Page 8: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

viii

1995 sebagaimana di ubah dengan Undang-undang No 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas (PT) memuat mengenai kedudukan direksi dalam bertanggung

jawab atas kepentingan perusahaan sebagai wakil di dalam maupun luar

Pengadilan. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah memuat mengenai Akad-akad

yang dibentuk secara sah berlaku Nash Syariah. Dan HIR (Herzien Inlandsch

Reglement) memuat mengenai putusan Verstek dan pembebanan biaya perkara.

Dalam pokok perkara pihak penggugat memohon dinyatakan sah sita jaminan atas

barang milik tergugat, menyatakan sah Akad Murabahah No 57/756-1/10/11

menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi dan menghukum tergugat

untuk membayar ganti rugi materiil dan biaya yang timbul dari perkara tersebut.

Page 9: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil`alamin, segala puji bagi Allah yang telah

memberikan segala nikmat kepada makhluk yang ada di alam semesta ini. Berkat

qudrat, iradat serta izin-Nyalah penulis bisa menyelesaikan laporan penelitian

yang berjudul “Analisis Putusan Pengadilan Agama Purbalingga Tentang

Wanprestasi Akad Murabahah Studi Kasus Putusan Perkara Nomor 0311/Pdt.G/

2014/PA.Pbg"

Sholawat serta salam mudah-mudahan dilimpahkan kepada khotamul

anbiya, Nabi Muhammad SAW, yang telah menyelamatkan ummat manusia dari

gelap kejahiliyaan kepada cahaya illahiyah yang terang benderang.

Banyak pihak yang telah banyak memberikan konstribusi dalam

penyelesaian karya ini. Kami menghaturkan terimakasih yang tulus kepada

mereka semua yang telah berjasa untuk ini semua:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah Institut Agama

Islam Negeri Salatiga.

3. Ibu Evi Ariyani, M.H selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES).

4. Bapak Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA selaku pembimbing yang selalu

memberikan saran danmasukan kepada penulis.

5. Bapak H. Hasanudin, S.H.,M.H., selaku Ketua Pengadilan Agama

Purbalingga.

6. Bapak Drs. H. Mahmud HD., M.H., selaku Wakil Ketua Pengadilan Agama

Purbalingga yang sekaligus memberikan data dan penjelasan mengenai skripsi

ini.

7. Bapak danIbu Hakim dan Panitera Pengadilan Agama Purbalingga.

8. Bapak dan Ibu Pegawai Struktural Pengadilan Agama Purbalingga.

9. Ayahanda Anas Charis, Ibunda Zubaedah tercinta dan Adikku Imam

Ardiansyah serta keluarga besar saya yang telah mengorbankan segalanya

dengan tulus dan ikhlas dan kebesaran jiwa

Page 10: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

x

10. Teman-teman Jurusan Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2012, Keluargaku

dan Teman-temanku SMC (Seni Music Club) IAIN Salatiga

11. Rekan-rekan Remaja Masjid Baitussalam Karangrejo

12. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun penelitian ini

yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.

Harapan bagi penulis semoga apa yang sudah disuguhkan dapat

bermanfaat bagi semua orang khususnya saya selaku penulis. Walaupun jauh dari

kesempurnaan tapi semoga mendekati kepada kebenaran. Semoga Allah SWT

ridha denganapa yang kita lakukan. Amin.

م الطريقوق أىل إ موفق ـواهلل ال

Salatiga, 6 April 2017

Penulis

ILYAS HANAFI

NIM. 214-12-029

Page 11: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

xi

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN .............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 6

D. Penegasan Istilah ..................................................................................... 7

E. Kajian Pustaka ........................................................................................ 8

F. Kerangka Teoritik ................................................................................... 9

G. Metode Penelitian ................................................................................... 11

H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 12

BAB II PEMBAHASAN TEORITIK

A. Hakim ..................................................................................................... 13

B. Putusan .................................................................................................... 17

C. Pengadilan Agama ................................................................................. 25

D. Akad Murabahah .................................................................................... 35

E. Wanprestasi ............................................................................................. 41

F. Ta‟widh (Ganti Rugi) ............................................................................. 46

G. Sita Jaminan (conservatoir beslag) ......................................................... 49

Page 12: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

xii

BAB III PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA

A. Sejarah ..................................................................................................... 55

B. Visi dan Misi ........................................................................................... 73

C. Tugas dan Fungsi .................................................................................... 75

D. Wilayah Hukum ...................................................................................... 80

E. Struktur Organisasi ................................................................................. 80

BAB IV ANALISIS PUTUSAN WANPRESTASI SENGKETA

EKONOMI SYARIAH NOMOR 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg DI

PENGDILAN AGAMA PURBALINGGA

A. Pokok Perkara Nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg Tentang Akad

Murabahah Pengadilan Agama Purbalingga ........................................... 81

B. Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Purbalingga dalam

memutus perkara nomor 0311/Pdt.G/2014/PA/Pbg ............................... 84

C. Keputusan Hakim Pengadilan Agama Purbalingga Nomor

0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg ........................................................................ 92

D. Analisis Terhadap Dasar Pertimbangan Putusan Hakim Nomor

0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg ....................................................................... 94

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 96

B. Saran-saran ............................................................................................. 98

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 100

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 102

Page 13: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Salinan Putusan Nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg

2. Surat Keterangan Observasi

3. Surat Permohonan Izin Penelitian

4. Lembar Konsultasi Skripsi

5. Daftar Nilai SKK

6. Curriculum Vitae

Page 14: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam, sebagai agama yang paripurna memiliki perhatian serius

terhadap dinamika sosial- ekonomi umat. Sebab aktifitas sosial-ekonomi

merupakan salah satu dari enam asas primer kehidupan (al mabadi‟ asittah),

yang menjadi cita-cita Islam (al maqoshid asy-syari‟ah), dimana islam hadir

untuk melindunginya.yaitu perlindungan agama ( hifdhu ad-din), perlindungan

jiwa (hifdhu an-nafs), perlindungan intelektual (hifdhu al-„aqli), perlindungan

garis geneologi ( hifdhu an-nasli), perlindungan properti (hifdhu al-mal), dan

perlindungan harga diri (hifdhu al-„irdli). (Pelangi. 2013: 1)

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)

hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. )Q.S. al-Ahzab [33] 21)

Peradilan Agama pada tahun 1989, telah diundangkan Undang-undang

nomor 7 tahun 1989 tentang peradilan agama. Undang-undang ini di

sempurnakan atau diubah pada tahun 2006 dengan Undang-undang nomor 3

tahun 2006, tentang perubahan atas Undang-undang nomor 7 tahun1989

tentang Peradilan Agama. Dalam Undang-undang no 7 tahun 1989, pengertian

Perdilan Agama disebutkan dalam pasal 1 angka 1 bahwa Peradilan Agama

Page 15: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

2

adalah Peradilan bagi orang-orang yang beragama Islam.pengertian undang-

undang yang diberikan oleh Undang-undang nomor 7 tahun 1989 tersebut

menggambarkan seolah-olah Peradilan Agama sebagai Peradilan Islam yang

bersifat Universal. Menurut konsep Islam secara Universal, Peradilan Agama

Islam meliputi segala jenis perkara menurut ajaran Islam secara Universal.

Peradilan Agama adalah Peradilan Islam karena jenis-jenis perkara

menjadi kompetensinya adalah jenis perkara menurut agama Islam, namun

Peradilan Agama adalah Peradilan-peradilan Islam yang bersifat Limitatif

sebagaimana ketentuan pasal 2 jo. Pasal 49 Undang-undang nomer 7 tahun

1989, sehingga kompetensi Peradilan Agama tidak mencakup kompetensi

menurut Peradilan Islam secara universal. Perdailan Agama merupakan

merupakan salah satu badan Peradilan pelaku kekuasaan kehakiman untuk

menyelenggarakan penegakan hukum dan keadilan bagi rakyat pencari

keadilan dalam perkara tertentu antara orang-orang yang beragama Islam

dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, sedekah, dan

ekonomi syariah.

Dengan penegasan kewenangan Peradilan Agama dalam

menyelesaikan perkara tertentu tersebut, termasuk pelanggaran atas Undang-

undang perkawinan dan peraturan atas pelaksanaanya dan memperkuat

landasan hukum Mahkamah Syariah dalam melaksanakan kewenangan

dibidang jinayah berdasarkan qanun.

Penyelesaian sengketa ekonomi syariah adalah termasuk kewenangan

Pengadilan Agama yang sudah di atur dalam undang-undang nomor 7 tahun

Page 16: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

3

1989. Ekonomi syariah atau di sebut juga dengan ekonomi islam, yaitu

ekonomi yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dan yang dimaksut dengan

ekonomi syariah adalah perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan

menurut prinsip syariah yang meliputi bank syariah, lembaga keuangan mikro

syariah, asuransi syariah, reasuransi syariah, reksadana syraiah, obligasi

syariah, dan surat berjangka menengah syariah, sekuritas syariah, pembiayaan

syariah, pergadaian syariah, dana pensiun lembaga keuangan syariah, dan

bisnis syariah.

Ekonomi syariah berbeda dari ekonomi konvensional, yang

berkembang di dunia ini yang hanya berdasarkan nilai-nilai sekuler yang

terlepas dari Agama. Berdsasarkan pasal 49 huruf (i) undang-undang nomor 3

tahun 2006 yang pasal dan isinya tidak diubah dalam Undang-undang no 50

tahun 2009 tentang perubahan kedua nomor 7 tahun 1989 tentang peradilan

agama, bahwa Perdilan Agama bertugas dan berwenang memriksan

mengadili, dan menyelesaikan perkara antara orang-orang yang bergama

Islam dalam bidang ekonomi syariah yang meliputi hal-hal yang telah

disebutkan diatas.

Sehubungan dengan Ekonomi Syariah yang disebut dalam pasal 49

Undang-undang nomor 3 tahun 2006 huruf (i) diatas, bahwa Ekonomi Syariah

dalam perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip

syariah. Kata antara lain yang menunjukan bahwa jenis yang disebutkan diatas

adalah bukan dalam arti liminatif, tetapi hanya sebagai contoh. Di samping itu

mungki saja ada bentuk-bentuk lain dari Ekonomi Syariah yang tidak dapat

Page 17: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

4

atau belum dapat disebutkan ketika merumuskan pengertian ekonomi syariah.

Subjek Hukum pelaku Ekonomi Syariah menurut penjelasan pasal tersebut

diatas antara lain disebutkan bahea yang dimaksud dengan orang-orang yang

beraga Islam adalah termasuk orang atau badan Hukum yang dengan

sendirinya menundukan diri dengan suka rela kepada Hukum Islam mengenai

hal-hal yang menjadi kewengangan Pengadilan Agama sesuai dengan

ketentuan pasal ini. Berdasarkan penjelasan pasal 49 undang-undang no 3

tahun 2006 tersebut, maka seluruh nasabah lembaga dan keuangan

pembiayaan syariah atau bank konvensional yang membuka sektor usaha

syariah maka dengan sendirinya terikat keuntungan ekonomi syariah. Baik

dalam hal pelaksanaan akadnya maupun dalam penyelesaian perselisihanya.

Pada tanggal 18 Februari 2014 Pengadilan Agama Purbalingga

menerima gugatan tentang pemenuhan kewajiban akad pembiayaan

murabahah dengan nomor perkara 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg, yang diajukan

oleh PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Buana Mitra Perwira, yang

berkedudukan hukum di jalan MT Haryono No. 267 Purbalingga, dalam hal

ini diwakili oleh H. Aman Walyudin, SE., MSI. Dalam kedudukanya selaku

direktur utma PT. BPRS Buana Mitra Perwira , yang dalam hal ini memberi

kuasa kepada H. Sugeng SH., MSI., advokat yang ber alamat di jalan DI.

Panjaitan No. 111 Purbalingga. Disini menggugat Kusworo, umur 39 tahun,

agama Islam, pekerjaan swasta, bertempat kediaman di Jalan Onje RT.001

RW. 006 No. 6 Kelurahan Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga,

Kabupaten Purbalingga selaku nasabah.

Page 18: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

5

Berkaitan dengan Akad Jual Beli Murabahah Nomor : 51/765-

1/10/11, Tergugat telah mendapat fasilitas piutang Murabahah sebesarRp.

142.400.000,- (seratus empat puluh dua juta empat ratus ribu rupiah), dengan

perhitungan Harga Pokok/Perolehan sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh

juta rupiah), Margin/Keuntungan Bank Rp. 62.400.000,- (enam puluh dua juta

empat ratus ribu rupiah) sehingga Harga Jual sebesar Rp. 142.400.000,-

(seratus empat puluh dua juta empat ratus ribu rupiah).

Akhirnya pihak Penggugat menganggap bahwa Tergugat telah

melakukan perbuatan cidera janji/ingkar janji/wanprestasi terhadap Akad

Murabahah Nomor : 51/765-1/10/11 tertanggal 21 Oktober 2011, yang sangat

merugikan Penggugat, yaitu berupa kerugian materiil sebesar Rp.

138.456.468,- (seratus tiga puluh delapan juta empat ratus lima puluh enam

ribu empat ratus enam puluh delapan rupiah).

Penggugat telah melakukan berbagai upaya penagihan, Peringatan

maupun pendekatan secara kekeluargaan kepada Tergugat akan tetapi

Tergugat tetap tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan kewajiban-

kewajibannya, oleh karenanya sangatlah beralasan Penggugat mengajukan

Gugatan Sengketa Ekonomi Syariah kepada Ketua Pengadilan Agama

Purbalingga hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 49 huruf (i) UU No.3 Tahun

2006 Tentang Amandemen Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama jo. Pasal 55 ayat (1) UU No. 21 Tahun 2008 Tentang

Perbankan Syariah.

Page 19: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

6

Dari latar belakang diatas maka kami penulis mencoba meneliti dari

permasalahan diatas yang kami simpulkan dengan judul ”Putusan Pengadilan

Agama Purbalingga Tentang Akad Murabahah Studi Kasus Putusan Perkara

Nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka skripsi ini akan mengacu pada

permasalahn pokok, sebagai berikut:

1. Apa yang menjadi pokok perkara nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg

pengadilan agama purbalingga tentang wanprestasi akad murabahah ?

2. Apa yang menjadi dasar pertimbangan hukum hakim Pengadilan Agama

Purbalingga dalam memutus perkara sengketa ekonomi syariah nomor

0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg?

3. Apa keputusan Hakim tentang Wanprestasi akad murabahah Nomor

0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg?

C. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Objektif

Untuk mengetahui dasar pertimbangan hukum hakim

Pengadilan Agama Purbalingga dalam memutus perkara sengketa

ekonomi syariah dengan nomor perkara 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg

tentang akad murabahah.

Page 20: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

7

b. Tujuan Subjektif

Untuk mengembangkan dan memperdalam pengetahuan

penulis dibidang hukum ekonomi syariah atau muamalat dan guna

memnuhi persyaratan akademis untuk memperolah gelar S1 dalam

bidang Hukum Ekonomi Syariah atau muamalat di Fakultas Syariah

Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

2. Kegunaan penelitian

a. Kegunaan teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pembangunan ilmu pengetahuan dibidang hukum ekonomi syariah

atau muamalat dan dapat memperkaya refensi dan literatur keputakaan

terkait dengan kajian mengenai hukum acara Peradilan Agama

khususnya mengenai putusan Peradilan Agama dalam perkara

ekonomi syariah dan sebagai acuan penelitian selanjutnya.

b. Kegunaan praktis

Guna mengembangkan penalaran ilimiah dan wacana keilmuan

penulisan serta untuk mengetahui kemampuan penuli dalam

menerapkan ilmu yang diperoleh melalui bangku perkuliahan.

D. Penegasan Istilah

Penegasan istilah judul ini bermaksut menghindari adanya interprestasi

lain yang dapat menibulkan kesalah pahaman dalam memahaminya. Adapun

pengertian istilah judul tersebut adalah sebagai berikut:

Page 21: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

8

1. Murabahah adalah tranksaksi jual beli menginformasikan harga pokok

ditambahkan sejumlah keuntungan tertentu yang disepakati ketika akad.

2. Akad atau Perjanjian adalah suatu perbuatan kesepakatan antara

seseorang atau beberapa orang lainya untuk melakukan sesuatu atau

perbuatan tertentu (Pasaribu dan Lubis, 1996:1).

E. Kajian pustaka

Sebenarnya permasalahan mengenai analisis putusan-putusan Hakim

mengenai sengketa ekonomi syariah sudah banyak yang meneliti antara lain

yaitu skripsi karya Nafila Rahmawati yang berjudul : „Tinjuan Yuridis

Pengelolaan Resiko Dan Penyelesaian Sengaketa Wanprestasi Dalam

Pembiyayaan Murabahah antara Bank Syariah X dan PT. Z Pada Badan

Arbitrase Syariah Nasional dan Pengadilan Agama (Analisis Putusan

Pengadilan Agama Nomor 729/pdt.G/2009/PA.JP)” skripsi ini membahas

mengenai komparasi kesesuaian Putusan Pengadilan Agama nomor

729/Pdt.G/2009/PA.JP. dengan peraturan terkait Perbankan Syariah dan

Hukum Islam. penelitian ini dilakuakan secara deskriptif dengan

menggunakan teknis analisi data melelui pendekatan kualitatif. Dalam

penelitian hasil penelitian bahwa terdapat penyimpangan atas hukum islam

serta Prodential Banking yang dilakukan Bank Syariah X dan terdapat pula

peyimpangan atas Hukum Islam dan asas keadilan dalam putusan Pengadilan

Agama Nomor 729/Pdt.G/2009/PA.JP. (suriyantinasutionumy.files.wordpres

dikases pada tanggal 9 november 2016).

Page 22: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

9

Kemudian tesis yang berjudul: Penyelesaian sengketa akad Al

Murabahah Bank Bukopin Syriah oleh Pengadilan Agama Bukittinggi kaya

M.yenis, tesis ini membahas mengenai dengan hasil Pengadilan Agama

Bukittinggi mendasarkan putusanya kepada; KUH Perdata fatwa MUI, dan Al

Qur‟an dan Al Hadits. Penyelesaian sengketa wanprestasi sebaiknya dengan

putusan pengadilan. Perlunya Undang-undang tentang Ekonomi Syariah

disamping Al Qur‟an dan al hadis sebagai pedoman bagi pelaku ekonomi

syariah. Bank sayariah harus melaksanakan Hukum Islam secara Kaffah

sebagai bagian dari ibadah. (repositry.unand.ac.id diakses pada tanggal 9

november 2016).

Skirpsi karya Dini Nuraini Wulyadi yang berjudul “ Analisi Putusan

Hakim Pengadilan Agama Bukittinggi nomor 284/Pdt.G/2006/PA.Bkt. tenteng

sengketa akad murabahah menurut Fiqih Muamalah, skripsi ini membahas

mengenaiperjanjian Akad Murabahah yang dilakuakan Nasabah dengan pihak

Bank Syariah Bukittinggi menyimpang dengan ketentuan yang berlaku. Dan

melalui pengadilan agama Bukittinggi, oleh Hakim Pengadilan memutuskan

bahwa perjanjian yang dilakukan batal demi Hukum dan berdasarkan tinjuan

Fiqih Mulamalah Putusan yang di putuskan oleh Pengadilan Agama telah

sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam Muamalah.

(http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/7205 diakses pada tanggal 9

november 2016).

Dari penelitian-penelitian sebelumnya yang juga membahas mengenai

analisis putusan tersebut terdapat perbedaan dengan penelitian yang di

Page 23: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

10

lakukanpenulis yaitu mengenai Analisis Putusan Hakim Nomor

0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg. mengenai akad murabahah di Pengadilan Agama

Purbalingga.

F. Kerangka Teoritik

Putusan adalah hasil atau kesimpulan dari suati perkara yang di

pertimbangkan dengan masak-masak yang dapat berbentuk putusan tertulis

maupun lisan (Hamzah, 1986: 485).

Ijtihad adalahHakim dalam memutusakan perkara selain dari dasar

peraturan perundangan-undangan juga melalui metode ijtihad, dimana hakim

mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara bersungguh-sungguh untuk

menetapkan suatu hukum sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan

suatu perkara.

Bai‟ Murabahah adalah tranksaksi jual-beli dengan prosedur penjual

menyatakan modal pembelian barang, kemudian menetukan margin profit

(ribh) yang disepakati dari modal. Laba dalam bai‟ murabahah boleh bukan

dari jenis modal contoh: “aku jual barang ini kepadamu dengan sistem

murabahah yakni modalku Rp 1.000.000 dengan margin keuntungan tiap dari

Rp 100.000-nya adalah Rp. 10.000 atau pakaian sekian”.

Versi mayoritas bai‟ murabahah hukumnya sah dan diperbolehkan

berdasarkan keumunan firman Allah swt. Dalam QS.Albaqarah :275 diatas,

Versi ibn Abbassah namun makruh, dan versi Ishaq bin Rawahih tidak boleh

dan tidak sah, karena tsaman dinilai majnul dan rawan ketidak jujuran para

Page 24: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

11

pihak penjual dalam menyatakan modal pembelian (Tim Laskar Pelangi,

2013: 15-16).

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analisis putusan dengan pendekatan

yuridis normatif. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian ialah

putusan perkara nomor 0311/Pdt.G/ 2014/PA.Pbg.Tentang akad

murabahah di Pengadilan Agama Purbalingga.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian skripsi ini mengacu pada penelitian primer

dan penelitian sekunder. Adapun penelitian primer yaitu; peneliti langsung

turun ke lapangan, berhubungan langsung dengan nara sumber Hakim

pengadilan agama purbalingga. Sedangkan penelitian sekunder mengacu

pada isi berkas putusan nomer 0311/Pdg.G/2014/PA.Pbg. dan literatur

lainya yang berkaitan dengan isi putusan tersebut.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode dokumentasi. Dengan metode ini diharapkan

peneliti mendapatkan informasi berupa berkas putusan dan foto yang

berkaitan dengan pokok penelitian.

Page 25: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

12

4. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul peneliti melakukan analisis isi putusan

hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg. menggunakan literatur yang

berkaitan dengan isi putusan yakni peraturan perundang-undangan.

H. Sistematika Penulisan

Sekilas gambaran umum tentang sistematika penulisan dalam skripsi

ini dengan menggunakan sistem sebagai berikut:

Bab I: pendahuluan yang membahas mengenai sub bab antara lain

latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penegasan

istilah, kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II: pembahasan teoritik yang membahas sub bab antara lain

gambaran umum hakim, putusan, pengadilan agama, akad murabahah,

wanprestasi, ta‟widh dan sita jaminan (conservatoir belag)

Bab III: gambaran umum, yang di dalamnya akad di bahas mengenai

gambaran umum Pengadilan Agama Purbalingga yang memuat sejarah, visi

misi. tugas dan fungsi. wilayah hukum dan struktur organisasi.

Bab IV: dalam bab ini akan memaparkan pokok perkara nomor

0311/Pdt.G/2014/Pbg, dasar pertimbangan hakim dalam memutus perkara

nomor 0311/Pdt.G/2014/Pbg, dan utusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/

2014/PA.Pbg,

Bab V: dalam bab ini akan di paparkan kesimpulan dan saran-saran.

Page 26: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

13

BAB II

KERANGKA TEORITIK

A. HAKIM

1. Pengertian Hakim

Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh

undang-undang untuk mengadili (Pasal 1 butir 8 KUHAP). Sedangkan

istilah hakim artinya orang yang mengadili perkara dalam pengadilan atau

Mahkamah; Hakim juga berarti pengadilan, jika orang berkata

“perkaranya telah diserahkan kepada Hakim”. Kekuasaan kehakiman

adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan

peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila,

demi terselengaranya negara hukum Republik Indonesia (Pasal 24 UUD

1945 dan Pasal 1 UUD No.48/2009).

Berdasarkan pengertian hakim diatas dapat disimpulkan bahwa

adalah seorang pejabat negara yang diberi wewenang untuk mengadili

perkara dalam pengadilan atau mahkamah diberi wewenang oleh undang-

undang guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan pancasila.

2. Kewajiban Hakim

a. Hakim tidak boleh menolak untuk memeriksa perkara (mengadili),

mengadili adalah serangkaian tindakan hakim untuk menerima,

memeriksa dan memutus perkara pidana berdasarkan asas bebas, jujur

Page 27: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

14

dan tidak memihak di sidang pengadilan dalam hal dan menurut cara

yang diatur dalam undang-undang ini (Pasal 1 Ayat (9) KUHAP).

b. Hakim dan hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian

yang tidak tercela, jujur, adil profesional, dan berpengalaman di bidang

hukum. Hakim dan hakim konstitusi wajib menaati Kode Etik dan

Pedoman Perilaku Hakim (Pasal 5 Undang-Undang No.48 Tahun

2009).

c. Seorang hakim atau panitera wajib mengundurkan diri dari

persidangan apabila ia mempunyai kepentingan langsung atau tidak

langsung dengan perkara yang sedang diperiksa, baik atas

kehendaknya sendiri maupun atas permintaan pihak yang berperkara.

(pasal 17 Ayat (3-5) Undang-Undang No.48 Tahun 2009).

d. Hakim ketua dalam memeriksa perkara di sidang pengadilan harus

menggunakan bahasa Indonesia yang dapat dimengerti oleh para

penggugat dan tergugat atau terdakwa dan saksi (Pasal 153 KUHP).

Berdasarkan kewajiban hakim diatas hakim dalam menjalankan

tugasnya berkewajiban antara lain tidak menolak untuk memeriksa

perkara, harus memiliki integritas dan kepribadian baik dan

berpengalaman dibidang hukum. Wajib mengundurkan diri di

persidangan apabila yang mempunyai kepentingan yang sedang di

periksa, dan dalam persidangan harus menggunakan bahasa indonesia.

Page 28: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

15

3. Tanggung jawab Hakim dalam Menjatuhkan Putusan

Ada lima hal menjadi tanggung jawab Hakim (dewantoro,

1987:149) yaitu:

a. Justisialis Hukum; yang dimaksud justisialis adalah meng-adilkan. Jadi

putusan Hakim yang dalam praktiknya memperhitungkan kemanfaatan

doel matigheid perlu di-adilkan.

b. Penjiwaan Hukum; dalam berhukum recht doen tidak boleh merosot

menjadi suatu adat yang hampa tanpa jiwa, melainkan senantiasa

diresapi oleh jiwa untuk berhukum.

c. Pengintegrasian Hukum; hukum perlu senantiasa sadar bahwa hukum

dalam kasus tertentu merupakan ungkapan daripada hukum pada

umumnya.

d. Totalitas Hukum; maksudnya menempatkan hukum keputusan Hakim

dalam keseluruhan kenyataan.

e. Personalisasi Hukum; personalisasi hukum ini mengkhususkan

keputusan pada personal (kepribadian) dari para pihak yang mencari

keadilan dalam proses.

Ketika hakim dihadapkan oleh suatu perkara, dalam dirinya

berlangsung suatu proses pemikiran untuk kemudian memberikan

keputusannya mengenai hal-hal sebagai berikut:

1) Keputsanya mengenai perististiwanya, yaitu apakah terdakwa

telah melakukan perbuatan yang telah dituduhkan kepadanya

Page 29: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

16

2) Keputusan mengenai hukumya, yaitu apakah perbuatan yang

dilakukan terdakwa itu merupakan suatu tindak pidana dan apakah

terdakwa bersalah serta dapat dipidana.

3) Keputusan mengenai pidananya, yaitu terdakwa memang dapat

dipidana.Sebelum menjatuhkan putusan, hakim akan menilai

dengan arif dan bijaksana serta penuh kecermatan kekuatan

pembuktian dari memeriksa dan kesaksian dalam sidang

pengadilan (Pasal 188 Ayat (3) KUHAP), sesudah itu hakim akan

mengadakan musyawarah terakhir untuk mengambil keputusan

yang didasarkan atas surat dakwaan dan didasarkan atas surat

dakwaan dan segala sesuatu yang telah terbukti dalam

pemeriksaan sidang.

Dari penjelasan diatas hakim dalam mejatuhkan putusanya harus

berjiwa keadilan; harus memperkuat hukum, harus dapat di integrasikan

dalam hukum positif; harus totalitas hukum dari segi moral dan religi dan

harus memunculkan tanggung jawab sebagai pengayom yang mana akan

menimbulkan proses pemikiran tang dituangkan melalui putusanya

mengenai peristiwanya, hukumnya dan pidananya.

Page 30: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

17

B. PUTUSAN

1. Pengertian Putusan

Putusan yaitu keputusan pengadilan atas perkara gugatan

berdasarkan adanya suatu sengketa atau perselisihan, dalam arti putusan

merupakan produk pengadilan dalam perkara-perkara contentiosa, yaitu

produk pengadilan yang sesungguhnya. Disebut jurisdictio contentiosa,

karena adanya 2 (dua) pihak yang berlawanan dalam perkara (penggugat

dan tergugat/ atau pemohon dan termohon. (mardani, 2009: 118)

Bisa disimpulkan dari pengertian putusan di atas putusan adalah

keputusan yang dikeluarkan hakim lewat pengadilan berdasarkan suatu

perselisihan atau sengketa

2. Macam-macam putusan

Macam putusan terbagi dari beberapa segi antara lain dari segi

fungsinya, dari segi hadir tidak para pihak, dari segi isinya, dari segi

sifatnya. (Mardani, 2009: 118-121). Penjelasanya sebagai berikut:

Dilihat dari fungsinya putusan hakim terdiri atas:

a. Putusan akhir (eind vonnis), yaitu putusan yang mengakhiri di

persidangan dam putusan putusan ini merupakan produkyang utama

dari suatu persidangan.

b. Putusan sela (tussen vonnis), yaitu putusan yang dijatuhkan masih

dalam proses persidangan sebelum putusan akhir dibacakan dengan

tujuan untuk memperjelas dan memperlancar persidangan.Putusan sela

dibedakan menjadi bebrapa macam yaitu:

Page 31: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

18

1) Putusan provisional ( provisioniele vonnis), yaitu putusan yang

dijatuhkan untuk memberikan jawaban tuntutan pihak yang

ber[erkara agar dilakukan tndakan pendahuluan guna kepentingan

pihak pemohon sebelum dijatuhkan putusan akhir, misalnya

putusan akhir tentang jaminan.

2) Putusan prepatoir (prepatoir vonnis), yaitu putusan persiapan

sebelum putusan akhir. Putusan prepatoir tidak menyinggung

pokok perkara. Putusan tersebut lebih tertuju pada jalanya acara

persidangan seperti putusan tentang penundaan siding, putusan

agar penggugat/pemohon prinsipil data sendiri ke muka sidang.

3) Putusan Insidentil (incidentiele Vonnis), yaitu putusan yang

berhubungan dengan peristiwa (insiden) yang untuk sementara

,mengehentikan pemeriksaan sidang tetapi tetapi belum

berhubungan dengan pokok perkara misalnya putusan tentang

gugat prodeo, eksepsi tidak berwenang, putusan tentang hakim,

dan lain-lain.

4) Putusan interlokotoir (interlocotoir Vonnis), yaitu putusan yang

isinya memrintahkan pembuktian, misalnya putusan pemeriksaan

setempat, putusan pemeriksaan saksi-saksi.

c. Putusan serta merta, yaitu putusan pengadilan agama yang putusan

tersebut oleh salah satu pihak atau para pihak yang berkara dilakukan

upaya hukum baik verzet, banding banding maupun kasasi dan

memakan waktu yang relative lama, lalu ada suatu gugatan dari salah

Page 32: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

19

satu puhak, agar putusan yang telah dijatuhkan oleh pengadilan agama

dilaksanakan terlebih dahulu, tidak lagi menunggu putusan

yang,mempunyai kekuatan hukum tetap.

Dilihat dari segi hadir tidaknya para pihak pada saat putusan

dijatuhkan, putusan dibagi menjadi 3 (tiga) macam yaitu

a. Putusan verstek, yaitu putusan yang dijatuhkan karena

tergugat/termohon tidak hadir dalam persidangan padahal sudah

dipanggil secara resmi, sedengkan penggugat/pemohon hadir.

b. Putusan gugur, yaitu putusan yang menyatakan bahwa

gugatan/pemohon gugur karena penggugat /pemohon tidak pernah

hadir meskipun sudah dipanggil secara resmi dan tergugat /termohon

hadir dalam sidang dan mohon putusan.

c. Putusan kontradiktoir, yaitu putusan akhir yang pada saat dijatuhkan

diucapkan dalam sidang tidak dihadiri slah satu pihak atau para pihak.

Dilihat dari segi isinya terhadap gugatan/perkara, putusan dibagi

kepada 4 (empat) macam yaitu:

a. Putusan tidak menerima gugatan penggugat, yaitu gugatan penggugat/

permohonan pemohon tidak diterima karena tidak terpenuhinya syarat

hukum baik formil maupunmateril (putusan negatif).

b. Putusan menolak gugatan penggugat. Yaitu putusan akhir yang

dijatuhkan setelah menenmpuh semua tahap pemeriksaan, tetapi

ternyata dalil-dalil gugat tidak terbukti (putusan negatif).

Page 33: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

20

c. Putusan mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian dan menolak

tidak menerima selebihnya, yaitu putusan akhir yang dalil gugat ada

yang terbukti dan ada pula yang tidak terbukti atau tidak memulai

syarat (putusan campuran positif dan negatif).

d. Putusan mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya, yaitu putusan

yang terpenuhinya syarat dan terbuktinya dalil-dalil gugat (putusan

positif).

Dilihat dari segi sifatnya terhadap akibat hukum yang ditimbulkan,

putusan terbagi terbagi menjadi 3 (tiga) macam yaitu

a. Diklatoir, yaitu putusan yang menyatakan suatu keadaan yang sah

menurut hukum, karena itu amar putusan diklatoir bebunyi

“menetapkan….”. Putusan diklatoir terjadi dalam putusan sebagai

berikut:

1) Permohonan talak.

2) Gugat cerai karena perjanjian ta‟lik talak.

3) Penetapan hak perawatan anak oleh ibunya.

4) Penetapan ahli waris yang sah.

5) Penetapan adanya harta bersama.

6) Perkara-perkara valunter dan seterusanya.

b. Putusan konstitutif, yaitu putusan yang menciptakan keadaan hukum

baru yang sah menurut hukum sebelunya memang belum terjadi

keadaan hukum tersebut. Amar putusan konstitutif berbunyi “

Page 34: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

21

Menyatakan….” Dan putusan konstitutif terdapat pada putusan-pitisan

sebagai berikut:

1) Putusan gugur, di tolak dan putusan tidak diterima.

2) Gugatan cerai bukan karena ta‟lik talak.

3) Putusan verstek.

4) Putusan pembatalan perkawinan dan seterusnya.

c. Putusan kondemnatoir, yaitu putusan yang bersifat meghukum kepada

salah satu pihak untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan

sesuatu, atau menyerahkan sesuatu kepada pihak lawan untuk

memnuhi prestasi. Amar putusan kondemnatoir berbunyi “

Menghukum ……” putusan ini mempunyai kekuatan eksekutorial,

yang bila terhukum tidak mau melaksanakan isi putusan secara

sukarela, maka atas permohonan penggugat, putusan dapat

dilaksanakan dengan paksa (executin force) oleh pengadilan agama

yang memutuskanya. Amar putusan kondemnatoir yang ditetapkan di

pengadilan agama antara lain:

1) Penyerahan pembagian harta bersama;

2) Penyerahan hak nafkah iddah, mut‟ah;

3) Penyerahan hak biaya alimentasi anak dan sebagainya.

Pada prinsipnya putusan kondemnatoir merupakan putusan

penghukuman untuk

1) Menyerahkan suatu barang;

2) Membayar sejumlah uang;

Page 35: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

22

3) Melakukan suatu perbuatan tertentu;

4) Mengentikan suatu perbuatan/keadaan;

5) Mengosongkan tanah/rumah lain-lain.

3. Bentuk dan isi putusan

Suatu putusan terdiri dari 5 (lima) yaitu sebagai berikut.

a. Kepala putusan

Pada bagian kepala putusan tertulis judul putusan dan nomor

putusan dibawahnya. Di bawahnya lagi tertulis

“BISMILLAHIRROHMAANIRROHIM” dengan huruf besar huruf

besar diikuti dengan “DEMI KEADILAN BERDASARKAN

KEADILAN YANG MAHA ESA” dengan huruf besar.

b. Nama pengadilan dan jenis perkara, misalnya:

Pengadilan Agama Jakarta Timur mengadili perkara perdata

pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan

putusan dalam perkara cerai gugat.

c. Identitas para pihak

Bagian ini berisi tentang identitas penggugat dan tergugat aatau

pemohon dan termohon dan kuasa hukumnya secra lengkap.

d. Tentang duduk perkara

Bagian ini menggambarkan dengan singkat, jelas dan

kronologis persidangan mulai dari usaha, perdamaian, dalil gugatan,

jawaban tergugat,replik, duplik, bukti, saksi, hasil pemeriksaan stempat

Page 36: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

23

lain bila ada, hasil pemeriksaan jaminan bila ada , dan kesimpulan para

pihak.

e. Kaki putusan

Kaki putusan berisi tentang hari dan tanngal putusan, nama

majelis hakim, panitera pengganti, jumlah biaya perkara, dan

penanggung biaya perkara (Mardani,2009:121-122).

4. Kekuatan hukum putusan

Putusan pengadilan mempunyai 3 (tiga) kekuatan

(Mardani,2009:122), yaitu sebagai berikut.

a. Kekuatan mengikat

Putusan hakim mengikat para pihak yang berperkara dan

kekuatan mengikat suatu putusan ada yang dalam arti positif dan

dalam arti negatif. Dalam arti positif, yaitu bahwa yang telah diputus

hakim harus dianggap benar (res judicato pro veriatate habetur).

Dalam arti negatif, yaitu bahwa hakim tidak boleh memutus lagi

perkara yang sama, pokok perkara yang sama, dan pihak yang sama

(nebis in idem)

b. Kekuatan pembuktian

Artinya putusan hakim telah memperoleh kepastian hukum,

bukti kebenaran hukum, dan mempunyai kekuatan hukum tetap serta

dapat dijadikan bukti dalam sengketa perdata yang sama.

c. Kekuatan eksekutorial

Page 37: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

24

Yaitu kekuatan untuk dilaksanakan putusan peradilan itu secara

paksa oleh aparat Negara (executorial e kracht, exetorial power).

5. Penetapan

Adapun yang dimaksut dengan penetapan adalah keputusan

pengadilan atas perkara permohonan (valunter), misalnya penetapan dalam

perkara dispensasi nikah, izin nikah \, wali, adhal, poligami, perwalian,

itsbat nikah, dan sebagainya. Penetapan merupakan jurisdiction valuntaria

(bukan peradilan yang sesungguhnya). Karena pada penetapan hanya ada

permohonan tidak ada namun cukup dengan menggunakan kata

“Menetapkan”.

a. Bentuk dan isi penetapan

Bentuk pentapan hamper sama dengan putusan, yang

membedakannya adalah sebagai berikut.

1) Hanya mengandung satu pihak yang berperkara

2) Tidak ada kata” Berlawanan dengan” seperti pada putusan

3) Tidak ada kata “ tentang duduk perkaranya “ seperti pada putusan,

melaikan langsung diuraikan apa permohonan pemohon.

4) Amarnya hanya terbentuk deklatoir atau konstitutif

5) Menggunakan kata “menetapkan”

6) Biaya perkara selalu dibebankan kepada pemohon

7) Tidak ada reconventive dan intervensi

8) Tidak mempunyai kekuatan pembuktian dan kekuatan eksepsi.

b. Kekuatan Hukum Penetapan

Page 38: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

25

Putusan volunteer hanya mempunyai kekuatan hukum sepihak,

pihak lain tidak dapat dipaksakan untuk mengikuti kebenaran hal-hal

yang dideklarasikan dalam putusan volunter, karena itu pula maka

putusan volunteer tidak mempunyai kekuatan hukum sebagai

pembuktian. (mardani,2009:123).

C. PENGADILAN AGAMA

1. Pengertian Pengadilan Agama

Menurut Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa (1990) bahwa pengadilan menurut bahasa adalah dewan atau

majelis yang mengadili perkara, mahkamah, proses mengadili keputusan

hakim ketika mengadili perkara (bangunan tempat mengadili perkara).

Sedangkan pengadilan agama merupakan terjemahan dari Godsdienstige

Rechtspraak yang berarti Pengadilan Agama. Pengadilan Agama adalah

daya upaya untuk mencari keadilan atau penyelesaian perselisisihan

hukum yang dilakukan menurut peraturan – peraturan dalam agama

(Ramulyo. 1999:12 ).

Pengadilan agama adalah sebutan (titelateur) resmi bagi salah satu

diantara empat lingkungan peradilan negara atau kekuasaan kehakiman

yang sah di Indonesia. Pengadilan Agama juga salah satu diantara tiga

peradilan khusus di Indonesia . dua peradilan khusus lainnya adalah

Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara. Dikatakan peradilan

khusus karena Pengadilan Agama mengadili perkara – perkara tertentu

Page 39: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

26

atau mengenai golongan rakyat tertentu (yang beragama Islam) (Rasyid.

2000:5).

Dalam Undang – Undang Nomor 3 tahun 2006 tentang Peradilan

Agama dalam Pasal 1 ayat (1) yang berbunyi : “ Peradilan Agama adalah

peradilan bagi orang – orang yang beragama Islam.

Dapat disimpulkan bahwa Pengadilan Agama adalah salah satu

dari peradilan negara Indonesia yang sah, yang bersifat peradilan khusus,

yang berwenang dalam jenis perkara perdata Islam tertentu, hanya untuk

orang – orang yang beragama Islam.Pengadilan Agama sebagai

pengadilan tingkat pertama ialah pengadilan yang bertindak menerima,

memeriksa, dan memutus setiap permohonan atau gugatan pada tahap

paling awal dan paling bawah. Pengadilan Agama bertindak sebagai

peradilan sehari hari menampung pada tahap awal dan memutus atau

mengadili pada tahap awal segala perkara yang diajukan masyarakat

mencari keadilan. Tidak boleh mengajukan suatu permohonan atau

gugatan langsung ke Pengadilan Tinggi Agama. Semua jenis perkara

terlebih dahulu mesti melalui Pengadilan Agama dalam kedudukan

hierarki sebagai pengadilan tingkat pertama. Terhadap semua permohonan

atau gugat perkara yang diajukan kepadanya dalam kedudukan sebagai

instansi pengadilan tingkat pertama, harus menerima, memeriksa, dan

memutusnya, dilarang menolak untuk menerima, memeriksa, dan

memutus perkara yang diajukan kepada nya dengan dalih apapun. Hal ini

ditegas kan dalam Pasal 56 yang bunyinya : “ Pengadilan tidak boleh

Page 40: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

27

menolak untuk memeriksa dan memutus suatu perkara yang diajukan

dengan dalih bahwa hukum tidak atau kurang jelas,melainkan wajib

memeriksa dan wajib memutus nya”.

Kekuasaan dan kewenangan mengadili Pengadilan Agama adalah

memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara

orang – orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, kewarisan,

wasiat, hibah, wakaf, dan sadaqah berdasarkan hukum islam.

2. Asas Hukum Umum

Menurut P.Scholten menjelaskan asas hukum bukanlah sebuah

aturan hukum (rechtsegel). Untuk dapat dikatakan sebagai aturan hukum,

sebuah asas hukum adalah terlalu umum, sehingga ia atau sama sekali

tidak atau terlalu banyak berbicara (of niets of veel zeide). Penerapan asas

hukum secara langsung melalui jalan subsumsi atau pengelompokan

sebagai aturan tidak mungkin , kaarena untuk itu terlebih dahulu perlu

dibentuk isi yang konkret (Attamimi. 1990:331).

Berikut asas – asas hukum (Rumokoy. 2014:144) , yaitu :

a. Juris praecepta sunt haec: honeste vivere, alterum non laedere, suum

cuique tribuere (peraturan – peraturan dasar dari hukum adalah hidup

dengan patut, tidak merugikan orang lain, memberikan kepada orang

lain apa yang menjadi bagiannya)

b. Eenieder wordt geacht de wet te kennen (tiap orang dianggap tau

undang - undang) . di Indonesia dalam undang – undangnya yang

tertera pada Lembaran Negara Republik Indonesia selalu menjelaskan

Page 41: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

28

“Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

undang – undang ini dengan penempatanya dalam Lembaran Negara

Republik Indonesia”. Dengan hal ini maka setiap orang dianggap yahu

tentang adanya undang – undang yang bersangkutan.

c. Icorpus iurus civis (undang – undang hanya mengikat kedepan dan

tidak berlaku surut). Asas ini juga tertera pada Pasal 2 Ketentuan

Umum Perundang – undangan untuk Indonesia yang menentukan

bahwa undang – undang hanya berlaku untuk waktu kemudian

dantidak berlaku surut. Asas dalam Pasal 2 ini berlaku untuk peraturan

perundang – undangan perdata, pidana, administrasi negara, dan

sebagainya.

d. Lex superior derogat legi inferiori (ketentuan yang lebih tinggi

mengesampingkan ketentuan yang lebih rendah) . Asas ini sesuai

dengan teori tangga perundang – undangan dari Hans Kelsen dimana

kekuatan mengikat suatu peraturan terletak pada peraturan yang lebih

tinggi, peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan

peraturan yang lebih tinggi yang menjadi dasar kekuatan mengikatnya.

e. Lex posteriore derogat legi priori (ketentuan yang kemudian

mengesampingkan ketentuan yang terlebih dahulu). Undang – undang

yang lebih baru mengesampingkan undang – undang yang lebih lama,

namun ini berlaku untuk perundang – undangan yang sederajat.

f. Lex spesialis derogat legi generali (ketentuan khusus

mengesampingkan ketentuan umum).

Page 42: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

29

g. Pacta sunt servanda (perjanjian adalah mengikat). Asas ini merupakan

dasar pikiran dari Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata yang menyatakan

bahwa tiap perjanjian yang telah dibuat secara sah berlaku sebagai

undang – undang bagi para pihak yang membuatnya.

h. Nemo plus juris ad alium transferre potest, quam ipse haberet (tidak

seorangpun dapat memberikan hak pada orang lain lebih daripada yang

dimilikinya).

i. Nullum crime, nulla poena sine praevia lege poenali (tiada kejahatan,

tiada pidana tanpa adanya undang – undang pidana terlebih dahulu).

j. Actus non facit reum nisi mens sit rea (perbuatan tidak membentuk

kejahatan kecuali jika jiwanya bersalah).

Sedangkan mengenai asas dalam perundang – undangan, Purnadi

dan Soerjono Soekanto menjelaskan mengenai asas perundang – undangan

,antara lain sebagai berikut (Purbacaraka. 1979: 15-19) :

a. Undang – undang tidak boleh berlaku surut;

b. Undang-Undang yang dibuat oleh penguasa yang lebih tinggi

mempunyai derajat lebih tinggi sehingga terhadap peraturan yang lebih

rendah dan mengatur objek yang sama maka hakim menetapkan

peraturan yang lebih tinggi;

c. Undang-Undang yang bersifat khusus mengenyampingkan Undang-

Undang yang bersifat umum. (Lex spesialis derogat legi generali);

d. Undang – undang yang berlaku belakangan membatalkan undang –

undang yang berlaku terdahulu (Lex posteriore derogat legi priori);

Page 43: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

30

e. Undang – undang tidak dapat diganggu gugat;

f. Undang – undang sebagai sarana untuk semaksimal mungkin dapat

mencapai kesejahteraan spiritual dan material bagi masyarakat maupun

individu, melalui pembaruan dan pelestarian (Asas welvaarstaat).

3. Kepastian Hukum

Kepastian hukum adalah kepastian mengenai hak dan kewajiban,

mengenai apa yang menurut hukum boleh dan tidak boleh (Algra. 1983:

44). Menurut Alpeldoon, kepastian hukum mempunyai dua segi, yaitu :

a. Dapat ditentukanya hukum dalam hal – hal konkret. Aspek penting

dari kepastian hukum adalah putusan hakim itu dapat diramalkan lebih

dahulu. Hukum dalam hal – hal yang konkret yakni pihak – pihak yang

mencari keadilan ingin mengetahui yang menjadi hukumnya dalam hal

yang khusus sebelum berperkara.

b. Kepastian hukum berarti keamanan hukum artinya perlindungan bagi

para pihak terhadap kesewenangan hakim.

Kepastian hukum merupakan suatu hal yang bersifat normatif

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bukan

sosiologis, tapi kepastian hukum secara normatif adalah ketika suatu

peraturan dibuat dan diundangkan secara pasti karena mengatur secara

jelas dan logis dalam artian tidak menimbulkan keragu-raguan (multi-

tafsir) dan logis dalam arti menjadi sistem norma dengan norma yang lain

sehingga tidak berbenturan atau menimbulkan konflik norma yang

ditimbulkan dari ketidakpastian. Kepastian hukum merupakan suatu

Page 44: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

31

keadaan dimana perilaku manusia baik individu, kelompok maupun

organisasi terikat dan berada dalam koridor yang sudah digariskan oleh

aturan hukum.

Kepastian hukum dapat kita lihat dari dua sudut, yaitu kepastian

dalam hukum itu sendiri dan kepastian karena hukum. Kepastian dalam

hukum dimaksudkan bahwa setiap norma hukum itu harus dapat

dirumuskan dengan kalimat-kalimat di dalamnya tidak mengandung

penafsiran yang berbeda-beda. Akibatnya akan membawa perilaku patuh

atau tidak patuh terhadap hukum.

Sedangkan kepastian karena hukum dimaksudkan bahwa karena

hukum itu sendirilah adanya kepastian, misalnya hukum menentukan

adanya lembaga daluarsa, dengan lewat waktu seseorang akan

mendapatkan hak atau kehilangan hak. Berarti hukum dapat menjamin

adanya kepastian bagi seseorang dengan lembaga daluarsa akan

mendapatkan sesuatu hak tertentu atau akan kehilangan sesuatu hak

tertentu.

Kepastian hukum merupakan nilai lebih dari peraturan tertulis

daripada yang tidak tertulis. Dengan perturan yang tertulis orang dapat

lebih mudah untuk menemukan, membaca, dan memastikan bagaimana

yang tertera pada hukum.

4. Kekuasaan Peradilan Agama

Kekuasaan lingkungan Peradilan Agama dalam kedudukanya

sebagai salah satu kekuasaan kehakiman diatur dalam ketentuan pasal -

Page 45: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

32

pasal yang terdapat pada Bab III . yang mana pada Bab III khusus

mengatur hal – hal yang berkenaan dengan kekuasaan Pengadilan yang

terdapat dalam lingkungan Peradilan Agama, berdasarkan pada bahasan

dari Bab III tersebut ada lima tugas dan kewenangan yang diamanatkan

meliputi, fungsi kewenangan mengadili, memberi keterangan,

pertimbangan , dan nasihattentang hukum Islam kepada instansi

pemerintah, kewenangan lain oleh undang – undang atau berdasar pada

undang – undang, kewenangan Pengadilan Tinggi Agama mengadili

dalam tingkat banding, dan mengadili sengketa kompetensi relatif serta

mengawasi jalanya peradilan (Ali. 1997: 332).

Kekuasaan atau biasa disebut kompetensi peradilan menyangkut

dua hal, yaitu tentang kekuasaan relatif dan kekuasaan absolut. Kekuasaan

absolut yang disebut juga atribusi kekuasaan adalah semua ketentuan

tentang perkara apa yang termasuk dalam kekuasaan suatu lembaga

peradilan. Kekuasaan ini biasanya diatur di dalam Undang-Undang yang

mengatur perkara dan kekuasaan lembaga peradilan yang bersangkutan.

Sedangkan kekuasaan relatif (relative competentie) adalah pembagian

kewenangan atau kekuasaan mengadili antar Pengadilan Agama. Berikut

ini penjelasan rincinya :

a. Kekuasaan Relatif

Kekuasaan relatif diartikan sebagai kekuasaan pengadilan

yang satu jenis dan satu tingkatan, dalam perbedaannya dengan

kekuasaan pengadilan yang sama jenis dan sama tingkatan lainnya .

Page 46: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

33

misalnya Pengadilan Agama Muara Enim dengan Pengadilan Agama

Baturaja, pengadilan ini satu tingkatan sama – sama tingkat pertama.

Kekuasaan relatif (Relative Competentie) adalah kekuasaan dan

wewenang yang diberikan antara pengadilan dalam lingkungan

peradilan yang sama atau wewenang yang berhubungan dengan

wilayah hukum antar pengadilan agama dalam lingkungan Peradilan

Agama (Soetantio. 1997:11).

Setiap pengadilan agama mempunyai wilayah hukum tertentu

atau dikatakan mempunyai yurisdiksi relatif tertentu dalam hal ini

meliputi satu kotamadya atau satu kabupaten. yurisdiksi relatif ini

mempunyai arti penting sehubungan dengan ke Pengadilan Agama

mana orang akan mengajukan perkaranya dan sehubungan dengan hak

eksepsi tergugat. Setiap permohonan atau gugatan berdasarkan Pasal

118 HIR diajukan ke pengadilan yang wilayah hukumnya meliputi :

1) Gugatan diajukan kepada Pengadilan yang wilayah hukumnya

meliputi wilayah kediaman tergugat. Apabila tidak diketahui

tempat kediamannya maka pengadilan dimana tergugat bertempat

tinggal.

2) Apabila tergugat lebih dari satu orang maka gugatan dapat

diajukan kepada Pengadilan yang wilayah hukumnya meliputi

wilayah salah satu kediaman tergugat.

3) Apabila tempat kediaman tergugat tidak diketahui atau tempat

tinggalnya tidak diketahui atau jika tergugat tidak dikenal (tidak

Page 47: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

34

diketahui) maka gugatan diajukan ke Pengadilan yang wilayah

hukumnya meliputi tempat tinggal penggugat.

4) Apabila objek perkara adalah benda tidak bergerak, gugatan dapat

diajukan ke Pengadilan yang wilayah hukumnya melipti letak

benda tidak bergerak.

5) Apabila dalam suatu akta tertulis ditentukan domisili pilihan,

gugatan diajukan kepada Pengadilan yang domisilinya dipilih.

b. Kekuasaan Absolut

Kekuasaan absolut adalah kekuasaan Pengadilan yang

berhubungan dengan jenis perkara atau jenis pengadilan atau tingkatan

pengadilan, dalam perbedaannya dengan jenis perkara atau jenis

pengadilan atau tingkatan pengadilan lainnya. Kompetensi absolut

(absolute competentie) atau kekuasaan mutlak adalah kewenangan

suatu badan pengadilan dalam memeriksa jenis perkara tertentu yang

secara mutlak tidak dapat diperiksa oleh badan Pengadilan lain

(Mahkamah Agung. 2011: 67).

Pengadilan Agama berkuasa atas perdata Islam tertentu khusus

bagi orang – orang Islam. Sedangkan untuk yang beragama lain adalah

di Pengadilan Umum. Pengadilan Agama berkuasa memeriksa dan

mengadili perkara dalam tingkat pertama, tidak boleh langsung

berperkara di Pengadilan Tinggi Agama atau di Mahkamah Agung.

Terhadap kekuasaan absolut ini, Pengadilan Agama diharuskan

meneliti perkara yang diajukan kepadanya apakah termasuk kekuasaan

Page 48: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

35

absolutnya atau bukan. Peradilan agama menurut Bab I pasal 2 jo Bab

III pasal 49 UU No. 7 tahun 1989 ditetapkan tugas kewenangannya

yaitu memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara

perdata bidang Perkawinan; Kewarisan, wasiat, dan hibah yang

dilakukan berdasarkan hukum Islam; Wakaf dan sedekah.

Dengan perkataan lain, bidang-bidang tertentu dari hukum

perdata yang menjadi kewenangan absolut peradilan agama adalah

bidang hukum keluarga dari orang-orang yang beragama islam. Oleh

karena itu, menurut Prof. Busthanul Arifin, perdilan agama dapat

dikatakan sebagai peradilan keluarga bagi orang-orang yang beragama

islam, seperti yang terdapat dibeberapa negara lain. Sebagai suatu

peradilan keluarga, yaitu peradilan yang menangani perkara-perkara

dibidang Hukum Keluarga, tentulah jangkauan tugasnya berbeda

dengan peradilan umum. Oleh karena itu, segala syarat yang harus

dipenuhi oleh para hakim, panitera dan sekretaris harus sesuai dengan

tugas-tugas yang diemban peradilan agama.

D. AKAD MURABAHAH

1. Pengertian murabahah

Murabahah adalah akad jual beli brang tertentu, dimana penjual

menyebutkan dengan barang yang diperjualbelikan, termasuk harga

pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atasnya

laba/keuntungan dalam jumlah tertentu.(Muhamad, 2013: 256).

Page 49: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

36

Dari uraian diatas dapat di jelaskan murabahah adalah akad jual

beli barang dimana penjual menyebutkan dengan barang beserta harga

yang di jual belikan dan menyebutkan pula keuntungan harga barang

tersebut.

2. Dasar hukum akad murabahah

Dasar hukum akad murabahah berdasarkan fatwa dsn MUI NO:

04/DSN-MUI/IV/2000Tentang akad murabahah adalah sebagai berikut:

a. Al-Quran

…..

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu....

(Q.S. an-Nisaa‟ [4]: 29)

… ….

… Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, … (Q.S. al-Baqarah

[2]: 275)

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu… (Q.S. al-

Maidah [5]: 1)

Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah

tangguh sampai Dia berkelapangan….(Q.S. al-Baqarah [2]: 280)

Page 50: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

37

b. Hadits

ــــــــــو صلى اهلل عليو عن أب سعيد الـخدري رضي اهلل عنو أن رسول اللر اه البيهقي ابن مـــــــــــــــــــ جو )إنـم الــبــيــع عـن تـراض : االو سل ل

( صححو ابن حب ن

Dari Abu Sa‟id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda:

sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka (H.R. al-

Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).

...مطل الغن ظل Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu

adalah suatu kezaliman….(H.R. Jama‟ah).

. ل الواجد لل عرضو عقوبـ و Menunda-nunda (pembayaran)yang dilakukan oleh orang mampu

menghalalkan harga diri dan pemberian sanksi kepadanya (H.R.

Nasa‟I, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad).

.أنو س ل رسول اهلل صلى اهلل عليو سل عن العرب ن البـيع حلو Rasulullah SAW ditanya tentang „urban (uang muka) dalam jual beli,

maka beliau menghalalkan. (HR. Abd al-Raziq dari Zaid bin Aslam).

c. Ijma' Mayoritas ulama tentang kebolehan jual beli Murabahah

d. Kaidah Ushul Fiqih

ب حة إل أن يدل دليل على تـحريـمه .الصل الـمع ملت ال

Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada

dalil yang mengharamkannya.

Page 51: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

38

3. Ketentuan Umum Murabahah dalam Bank Syari‟ah

Ketentuan umum murabahah dalam bank syariah seperti dijelaskan

dalamfatwa DSN MUI NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang akad

murabahah adalah sebagai berikut:

a. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebasriba.

b. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syari‟ahIslam.

c. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barangyang

telah disepakati kualifikasinya.

d. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama banksendiri,

dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

e. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan denganpembelian,

misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

f. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah(pemesan)

dengan harga jual senilai harga beli pluskeuntungannya. Dalam kaitan ini

Bank harus memberitahusecara jujur harga pokok barang kepada nasabah

berikut biayayang diperlukan.

g. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebutpada

jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

h. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan

akadtersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khususdengan

nasabah.

i. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membelibarang dari

pihak ketiga, akad jual beli murabahah harusdilakukan setelah barang,

secara prinsip, menjadi milik bank.

Page 52: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

39

4. Ketentuan Murabahah kepada Nasabah

Ketentuan murabahah kepada nasabah sebagaimana fatwa DSN MUI

NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang akad murabahah adalah sebagai

berikut:

a. Nasabah mengajukan permohonan dan janji pembelian suatu bar

b. ang atau aset kepada bank.

c. Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih

dahulu aset yang dipesannya secara sah denganpedagang.

d. Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dannasabah

harus menerima (membeli)-nya sesuai dengan janji yangtelah

disepakatinya, karena secara hukum janji tersebutmengikat; kemudian

kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli.

e. Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untukmembayar

uang muka saat menandatangani kesepakatan awalpemesanan.

f. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biayariil bank

harus dibayar dari uang muka tersebut.

g. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harusditanggung oleh

bank, bank dapat meminta kembali sisakerugiannya kepada nasabah.

h. Jika uang muka memakai kontrak „urbun sebagai alternatif dariuang

muka, maka

1) jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, iatinggal

membayar sisa harga.

2) jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik

bankmaksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bankakibat

Page 53: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

40

pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidakmencukupi, nasabah

wajib melunasi kekurangannya.

5. Utang dalam Murabahah

Utang dalam murabahah dalamfatwa DSN MUI NO: 04/DSN-

MUI/IV/2000 Tentang akad murabahah adalah sebagai berikut:

a. Secara prinsip, penyelesaian utang nasabah dalam transaksi murabahah

tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah

dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali

barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban

untuk menyelesaikan utangnya kepada bank.

b. Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir,

ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya.

c. Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah tetap

harus menyelesaikan utangnya sesuai kesepakatan awal. Ia tidak boleh

memperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu

diperhitungkan.

6. Penundaan Pembayaran dalam Murabahah

Penundaaan pembayaran dalam murabahah menurut penjelasanfatwa

DSN MUI NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang akad murabahah adalah

sebagai berikut:

a. Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan

menundapenyelesaian utangnya.

b. Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja, ataujika

salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya, makapenyelesaiannya

Page 54: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

41

dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari‟ahsetelah tidak tercapai

kesepakatan melalui musyawarah.

7. Bangkrut dalam Murabahah

Bangkrut dalam murabahah berdasarkan fatwa DSN MUI NO:

04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang akad murabahah adalah jika nasabah telah

dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikanutangnya, bank harus menunda

tagihan utang sampai ia menjadisanggup kembali, atau berdasarkan

kesepakatan.

E. WANPRESTASI

1. Pengertian Wanprestasi

Wanprestasi atau cidera janji adalah suatu kondisi dimana debitur

tidak melaksanakan kewajiban yang ditentukan didalam perikatan,

khususnya perjanjian (kewajiaban kontraktual). Wanprestasi dalam hukum

perjanjian mempunyai makna yaitu debitor tidak melaksanakan kewajiban

prestasinya atau tidak memperoleh apa yang dijanjikan oleh pihak lawan.

Wanprestasi berasal dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda

“wanprestatie”. Wan berarti buruk atau jelek dan prestatie berarti

kewajiban yang harus dipenuhi oleh debitur dalam setiap perikatan. Jadi

wanprestasi adalah prestasi yang buruk atau jelek. Secara umum artinya

tidak memenuhi kewajiban yang telah ditetapkan dalam perikatan, baik

perikatan yang timbul karena perjanjian maupun perikatan yang timbul

karena undang-undang (Khairandy, 2013: 278-279).

Page 55: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

42

2. Bentuk Wanprestasi

Bentuk-bentuk wanprestasi, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Debitur Sama Sekali Tidak Berprestasi

Dalam hal ini debitor sama sekali tidak memberikan

prestasinya. Hal itu bisa disebabkan karena debitor memang tidak mau

berprestasi atau bisa juga disebabkan karena memang kreditor objektif

tidak mungkin berprestasi lagi atau secara subjektif tidak ada gunanya

lagi untuk berprestasi. Pada peristiwa yang pertama memang kreditor

tidak bisa lagi berprestasi, sekalipun ia mau.

b. Debitur Keliru Berprestasi

Disini debitor memang dalam pemikirannya telah memberikan

prestasinya, tetapi dalam kenyataannya. yang diterima kreditor lain

daripada yang diperjanjikan. Kreditor membeli bawang putih, ternyata

yang dikirim bawang merah. Dalam hal demikian kita tetap

beranggapan bahwa debitor tidak berprestasi. Jadi dalam kelompok ini

(tidak berprestasi) termasuk “penyerahan yang tidak sebagaimana

mestinya” dalam arti tidak sesuai dengan yang diperjanjikan.

c. Debitur Terlambat Berprestasi

Di sini debitor berprestasi, objek prestasinya betul, tetapi tidak

sebagaimana diperjanjikan. Sebagimana sudah disebutkan diatas,

debitor digolongkan ke dalam kelompok “terlambat berprestasi” kalau

objek prestasinya masih berguna bagi kreditur. Orang yang terlambat

Page 56: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

43

berprestasi dikatakan dalam keadaan lalai atau mora (Khairandy, 2013:

280-281).

3. Wanprestasi dan Kaitannya Kesalahan Debitor

Timbulnya wanprestasi berasal dari kesalahan (schuld) debitor.

yakni tidak melaksanakan kewajibannya konraktual yang seharusnya

ditunaikan. Kesalahan tersebut adalah dalam arti luas, yakni berupa

kesengajaan (opzet) atau kealfaan (onachtzaamheid). Dalam arti sempit

kesalahan hanya bermakna kesengajaan.

Kesalahan dalam wanprestasi adalah kesalahan yang menimbulkan

kerugian bagi kreditur. Perbuatan berupa wanprestasi tersebut

menimbulkan kerugian terhadap kreditur, dan perbuatan itu harus dapat

dipersalahkan kepada debitur.

Kerugian tersebut harus dapat dipersalahkan kepada debitor. Jika

unsur kesengajaan atau kelalaian dalam peristiwa yang menimbulkan

kerugian pada diri kreditor dan dapat dipertanggungjawabkan pada

debitor. Kerugian yang diderta kreditor tersebut dapat berupa biaya-biaya

(ongkos-ongkos) yang telah dikeluarkan kreditor, kerugian yang menimpa

harta benda milik kreditor, atau hilangnya keuntungan yang diharapkan

(Khairandy, 2013: 281).

4. Hak Kreditor terhadap Debitor Yang Wanprestasi

Dalam Pasal 1267 KUHPerdata dapat disimpulkan apabila seorang

kreditor yang menderita kerugian karena debitor melakukan wanprestasi,

Page 57: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

44

kreditur memiliki alternatif untuk melakukan upaya hukum atau hak

sebagi berikut:

a. Meminta pelaksanaan perjanjian; atau

b. meminta ganti rugi; atau

c. meminta pelaksanaan perjanjian sekaligus meminta ganti rugi; atau

d. dalam perjanjian timbal balik, dapat diminta pembatalan perjanjian

sekaligus meminta ganti rugi (Khairandy, 2013: 282).

5. Pembatalan Perjanjian Karena Wanprestasi

Apabila kreditor yang dirugikan akibat tindakan debitor tersebut,

maka kreditor harus membuktikan kesalahan debitor (yakni kesalahan

tidak berprestasi) kerugian yang diderita, dan hubungan kausal antara

kerugian dan wanprestasi. Masalah pembatalan perjanjian karena kelalaian

atau wanprestasi telah diatur dalam Pasal 1266 KUHPerdata. Pasal 1266

ayat (1) menentukan bahwa syarat batal selalu dicantumkan dalam

perjanjian, jika salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya.

Pembatalan perjanjian harus diminta kepada hakim, tidak mungkin

perjanjian sudah batal dengan sendirinya pada waktu debitor nyata-nyata

melalaikan kewajibannya, kalau itu mungkin, permintaan pembatalan

kepada hakim tidak ada artinya. Disebutkan juga oleh ayat 2 bahwa

perjanjian itu tidak batal demi hukum.

Dengan demikian, hakim seharusnya tidak hanya berpegang pada

asas keabsahan berkontrak, konsensualisme, dan kekuatan mengikat

kontrak, tetapi seharusnya hakim harus memegang teguh asas itikad baik.

Page 58: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

45

Inti itikad baik adalah keadilan. Keadilan adalah tujuan tertinggi hukum.

Jadi kalau ada debitor yang keberatan terhadap pembatalan dimaksud dan

melakukan gugatan dimaksud, hakim harus menolak pengesampingan

tersebut, hakim atau pengadilan lah yang memutuskan pembatalan tersebut

dengan mempertimbangkan asas itikad baik (Khairandy, 2013: 282-285).

6. Ganti Rugi

Apabila seorang debitur telah diperingatkan atau sudah dengan

tegas ditagih janjinya, maka jika ia tetap tidak melaksanakan prestainya ia

berada dalam keadaan lalai. Terhadap debitur yang demikian, kreditur

dapat menjatuhkan sanksinya kepada debitor. Salah satu sanksi tersebut

adalah ganti rugi.

Pasal 1243 KUHPerdata memerinci ganti rugi yang mencakup

biaya (konsten), kerugian (schade), dan bunga (intresten). Dimana biaya

adalah semua pengeluaran atau ongkos yang telah yang secara riil

dikeluarkan oleh pihak dalam perjanjian. Adapun kerugian yang dimaksud

di sini adalah kerugian yang secara nyata derita yang menimpa harta benda

kreditur. Kerugian terhadap harta benda tersebut terjadi akibat kelalaian

debitor. Dan yang dimaksud dengan bunga adalah kerugian terhadap

hilangnya keuntungan yang diharapkan (winstderving) andai debitor tidak

wanprestasi (Khairandy, 2013: 287-288)

Page 59: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

46

F. TA’WIDH (GANTI RUGI)

1. Pengertian

Berdasarkan fatwa dsn MUI NO: 43/DSN-MUI/VIII/2008

Tentang ta‟widh (ganti rugi) Ganti rugi ta‟wid hanya boleh dikenakan atas

pihak yangdengan sengaja atau karena kelalaian melakukan sesuatu yang

menyimpang dari ketentuan akad dan menimbulkan kerugian pihak lain.

Kerugian riil sebgaimana dimaksut ayat 2 adalah biaya-biaya riil yang

dikeluarkan dalam rangka penagihan hak yang seharusnya dinayarkan.

Besar ganti rugi ta‟wid adalah sesuai dengan nilai kerugian riil (real loss)

yang pasti dialami (fixed cost) dalam transaksi tersebut dan bukan

kerugian yang diperkirakan akan terjadi (potential loss) karena adanya

peluang yang hilang (opportunity loss atau al- furshah al-dha-i‟ah).

Ganti rugi ta‟wid hanya dikenakan pada transaksi (akad) yang

menimbulkan utang piutang (dain) seperti salam,istisna‟ serta murabahah

dan ijarah. Dalam akad mudarabah dan musyarakah, ganti rugi hanya

boleh dikenakan oleh shahibul mal atau salah satu pihak dalam

musyarakah apabila bagian keuntungannya sudah jelas tetapi tidak di

bayarkan.

2. Dasar Hukum

Dasar hukum ta‟widh (ganti rugi) berdasarkan fatwa dsn MUI NO:

43/DSN-MUI/VIII/2008 Tentang ta‟widh (ganti rugi) adalah sebagai

berikut:

Page 60: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

47

a. Al-Qur‟an

….

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu… (Q.S. al-

Maaidah [5]: 1)

… dan penuhilah janji; Sesungguhnya janji itu pasti diminta

pertanggungan jawabnya. (Q.S. al-Israa [17]: 34)

….

… Maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu.

bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-

orang yang bertakwa. (Q.S. al-Baqarah [2]: 194).

279. …. Kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.

280. Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka

berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. Dan menyedekahkan

(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu

mengetahui. (Q.S. al-Baqarah [2]: 194).

b. Al-Hadits

...مطل الغن ظل Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu

adalah suatu kezaliman….(HR. Bukhari dari Abu Hurairah, Muslim

dari Abu Hurairah, Tirmidzi dari Abu Hurairah, Abu Dawud dari Abu

Page 61: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

48

Hurairah dan Ibnu Umar, Nasa‟I dari Abu Hurairah, Abu Dawud dari

Abu Hurairah, Ibnu Majah dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar, Ahmad

dari Darami dari Abu Hurairah).

. ل الواجد لل عرضو عقوبـ و Menunda-nunda (pembayaran)yang dilakukan oleh orang mampu

menghalalkan harga diri dan pemberian sanksi kepadanya (H.R.

Nasa‟I dari Syuraid bin Suwaid, Abu Dawud, Ibnu Majah dari Syuraid

bin Suwaid dan Ahmad dari Syuraid bin Suwaid).

لضرر ل ضرار Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh mebahayakan

orang lain (HR. Ibnu Majah dari „Ubadah bin Shamit riwayat Ahmad

dari Ibnu Abbas dan Malik dari Yahya)

c. Kaidah Ushul Fiqh

ب حة إل أن يدل دليل على تـحريـمه .الصل الـمع ملت ال Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada

dalil yang mengharamkannya.

.اللرر يـ ال Bahaya (beban berat) harus dihilangkan

3. Ketentuan khusus

a. Ganti rugi yang diterima di transaksi LKS dapat diakui sebagai hak

(pendapatan) bagi pihak yang menerimanya.

b. Jumlah ganti rugi besarnya harus tetap sesuai dengan kerugian riil dan

tata cara pembayaranya harus sesuai dengan kesepakatan para pihak.

c. Besar ganti rugi tidak boleh di cantumkan dalam akad.

d. Pihak yang cidera janji harus bertanggung jawab atas biaya perkara

dan biaya lainya yang timbul akibat proses penyelesaian perkara.

Page 62: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

49

4. Penyelesaian perselisihan

Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibanya atau terjadi

perselisihan antara kedua belah pihak, maka penyelesaianya dilakukan

melalui badan Arbitrase Syariah setelah tidak mencapai kesepakatan

melalui musyawarah.

G. SITA JAMINAN (CONSERVATOIR BESLAG)

1. Pengertian Sita Jaminan

Sita atau penyitaan (beslag) mengandung pengertian tindakan

menempatkan harta kekayaan tergugat secara paksa berada dalam

penjagaan secara resmi berdasarkan perintah Pengadilan atau Hakim.

Penetapan dan penjagaan barang yang disita berlangsung selama proses

pemeriksaan sampai adanya putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum

tetap yang menyatakan sah atau tidaknya penyitaan tersebut

(Harahap,2006:282).

Penyitaan ini merupakan tindakan persiapan penggugat dalam

bentuk permohonan kepada Pengadilan untuk menjamin dapat

dilaksanakannya putusan perdata. Barang-barang yang disita untuk

kepentingan penggugat dibekukan, disimpan (disconserveer) untuk

jaminan dan tidak boleh dialihkan atau dijual, sebab dihawatirkan ada

kemungkinan bahwa pihak lawan atau tergugat, selama sidang berjalan,

mengalihkan harta kekayaannya pada orang lain sehingga apabila

kemudian gugatan penggugat dikabulkan oleh pengadilan, putusan

Page 63: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

50

pengadilan tersebut tidak dapat dilaksanakan, disebabkan tergugat tidak

mempunyai harta kekayaan lagi (Mertokusumo,2002:83).

2. Dasar hukum Sita Jaminan

Dasar hukum sita jaminan (conservatoir beslag) adalah sebagai

berikut:

a. HIR Pasal 227 ayat (1) Jo RBg Pasal 261 ayat(1)

b. SEMA (Surat Edaran Mahkamah Agung) Nomor. 05 Tahun 1975

Perihal Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) (Muhammad,2000:57).

3. Macam-macam Sita Jaminan

Ada dua macam sita jaminan, yaitu :

a. Sita Jaminan terhadap Barang Miliknya Sendiri

Sita jaminan terhadap miliknya sendiri ini ada dua macam :

1) Sita Revindicatoir

2) Sita Maritaal

b. Sita Jaminan terhadap Barang Milik Debitur

Yang dapat disita secara conservatoir ialah:

1) Sita conservatoir atas barang bergerak milik debitur.

2) Sita conservatoir atas barang tetap milik debitur.

3) Sita conservatoir atas barang bergerak milik debitur yang ada di

tangan orang lain (Mertokusumo,2002).

4. Objek Sita Jaminan

a. Dalam sengketa hak milik, terbatas atas barang yang disengketakan

Page 64: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

51

Kebolehan meletakkan sita jaminan atas harta kekayaan

tergugat dalam sengketa hak milik atas benda tidak bergerak:

1) hanya terbatas atas obyek barang yang diperkirakan, dan

2) tidak boleh melebihi obyek tersebut.

Pelanggaran atas prinsip itu, dianggap sebagai penyalahgunaan

wewenang (abuse of authority) dan sekaligus merupakan pelanggaran

atas tata tertib beracara, sehingga penyitaan tersebut dikategorikan

sebagai undue process atau tidak sesuai dengan hukum acara.

b. Terhadap obyek dalam sengketa utang atau ganti rugi.

Dalam perkara utang piutang atau ganti rugi dapat diterapkan

alternatif sebagai berikut:

1) Meliputi seluruh harta kekayaan tergugat

2) Terbatas pada barang agunan (Harahap,2006:341).

5. Tujuan Sita Jaminan

Sita jaminan pada dasarnya bertujuan untuk melindungi atau

menjamin agar putusan Hakim sekiranya tuntutan dalam pokok perkara

dikabulkan, dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Tidak hampanya

putusan Hakim karena barang yang disengketakan telah tiada, rusak atau

dipindah tangankan pada pihak ketiga.

Supaya hak-hak penggugat dari tergugat atas barang-barang yang

dijatuhi sita jaminan tidak dapat diuangkan atau dijual oleh salah satu pihak

yang bersengketa. Dalam keterangan yang lain disebutkan tujuan sita

jaminan sebagai berikut:

Page 65: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

52

a. Agar gugatan tidak illusoir

b. Obyek eksekusi sudah pasti (Arto,2005).

6. Prosedur Sita Jaminan

a. Permohonan diajukan bersamaan dengan pokok perkara.

Penggugat mengajukan permohonan sita kepada Pengadilan

bersama- sama dengan surat gugatan beserta alasan yang cukup kenapa

harus dimohonkan penyitaan, maka Ketua Majlis Hakim mempelajari

permohonan tersebut apakah sudah sesuai dengan ketentuan hukum

yang berlaku atau tidak, dan apakah ada hubungan hukum dengan

perkara yang sedang diajukan oleh penggugat kepada Pengadilan.

Apabila ketentuan tersebut sudah terpenuhi, maka Majelis Hakim yang

memeriksa perkara tersebut dapat menempuh salah satu alternatif,

yaitu:

1) Majelis Hakim secara langsung mengeluarkan penetapan yang

berisi mengabulkan permohonan sita tersebut tanpa dilaksanakan

sidang insidental terlebih dahulu. Perintah ini disertai dengan

pnetapan hari sidang dan memerintahkan para pihak yang

berperkara untuk menghadap sidang sebagaimana yang telah

ditentukan.

2) Majelis Hakim secara langsung mengeluarkan penetapan yang

berisi penolakan permohonan sita tersebut apabila tidak ditemukan

alasan- alasan dalam permohonan sita tersebut. Kemudian

merintahkan panitera atau jurusita untuk memanggil para pihak

Page 66: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

53

untuk menghadiri sidang sebagaimana yang telah ditentukan. Dan

juga tanpa dilaksanakan sidang insidentil.

3) Majelis Hakim secara langsung mengeluarkan penetapan yang

berisi menangguhkan pelaksanaan sita dan sekaligus menetapkan

hari sidang dan memerintahkan para pihak yang berperkara untuk

menghadiri sidang. Terhadap ketentuan ini diperlukan sidang

insidentil terlebih dahulu dan harus dibuat putusan sela (Manan,

2003: 103).

b. Permohonan diajukan terpisah dengan pokok perkara.

Terdapat dua kemungkinan, yaitu:

1) diajukan tertulis yang terpisah dari surat gugatan, biasanya dalam

pemeriksaan persidangan Pengadilan atau selama putusan belum

mempunyai kekuatan hukum tetap.

2) diajukan secar lisan dalam persidangan Pengadilan. Apabila

permohonan sita diajukan dalam bentuk tertulis pada saat

berlangsungnya pemeriksaan perkara, maka Majelis Hakim

menunda Persidangan dan memerintahkan Penggugat untuk

mendaftarkan permohonan sita di kepaniteraan. Apabila

permohonan sita diajukan dalam bentuk lisan, Majelis Hakim

membuat cacatan permohonan sita tersebut dan memerintahkan

panitera untuk mencatatnya dalam Berita Acara Persidangan,

setelah itu sidang ditunda dan memerintahkan Penggugat

mendaftarkan permohonan sita tersebut di kepaniteraan. Terhadap

Page 67: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

54

hal ini diadakan sidang insidental untuk menetapkan sita serta

dibuat putusan sela (Manan, 2003: 103)

.

Page 68: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

55

BAB III

PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA

A. Sejarah

Islam masuk di nusantara pada abad ke-VII Masehi yang dibawa

langsung oleh para saudagar dari Makkah dan Madinah. Perkembangan dari

awal keberadaan sampai saat ini telah mengalami pasang surut sesuai dengan

keadaan masa-masa yang ada pada zaman yang selalu berjalan, yakni masa

sebelum penjajahan, kemudian keadaan pada masa penjajahan Belanda dan

Jepang, dan berlanjut pada masa kemerdekaan,bahkan pada tahun 2009

mengalami kemapanan dalam hal kewenangan yang diberikan oleh undang-

undang.

Namun demikian tidak mudah untuk melacak keberadaan Pengadilan

Agama Purbalingga sejak masuknya Islam di Purbalingga (www.pa-

purbalingga.go.id., diakses pada 22 agustus 2016).

1. Masa Sebelum Penjajahan.

Kabupaten Purbalingga berdiri pada tanggal 18 Desember 1831.

Setelah kerajaan Pajang runtuh maka Kabupaten Purbalingga berada di

bawah kekuasaan Kerajaan Mataram.

Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-VII Masehi

dibawa langsung oleh para saudagar dari Makkah dan Madinah. Kemudian

masyarakat mulai melaksanakan aturan-aturan agama Islam, dan hal ini

membawa pengaruh kepada tata hukum pada waktu itu.

Page 69: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

56

Sultan Agung raja Mataram yang pertama kali mengadakan

perubahan di dalam tata hukum di bawah pengaruh agama Islam.

Perubahan tersebut pertama-tama diwujudkan khusus dalam norma

Pengadilan, semula bernama Pengadilan Pradata diganti dengan nama

Pengadilan Serambi. Begitu juga dengan tempat yang semula di sitihinggil

dan dilaksanakan oleh Raja, kemudian dialihkan ke serambi Masjid Agung

dan dilaksanakan oleh para Penghulu dan dibantu oleh para Alim Ulama.

Sebagai bagian dari pemerintahan umum pada kerajaan Mataram,

terdapat jabatan keagamaan di tingkat desa yang disebut Kaum, Amil,

Modin, Kayim, Lebai dan sebagainya, selalu ada di tingkat desa. Pada

tingkat kecamatan atau kawedanan selalu ada jabatan Penghulu Naib. Pada

tingkat kabupaten seorang Bupati didampingi oleh seorang Patih untuk

bidang kepemerintahan umum dan seorang penghulu kabupaten untuk

bidang keagamaan. Pada tingkat pusat Kerajaan Mataram dijumpai jabatan

Kanjeng Penghulu atau Penghulu Ageng. Penghulu Ageng dan Penghulu

Kabupaten berfungsi pula sebagai Hakim pada Majlis Pengadilan Agama

yang ada pada waktu itu dengan pola masyarakat kerajaan Mataram.

Dengan demikian dapat dipastikan bahwa di Kabupaten Purbalingga ini

telah ada pula Pengadilan Agama yang melaksanakan tugas untuk

menyelesaikan sengketa antara umat Islam di bidang perkara-perkara

tertentu dan yang bertindak sebagai Hakim adalah Penghulu Kabupaten.

Pada perkembangan berikutnya yakni pada masa akhir pemerintahan

Page 70: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

57

Mataram muncul 3 (tiga) macam peradilan, yaitu Pengadilan Agama,

Pengadilan Drigama dan Pengadilan Cilaga.

Pengadilan Agama mengadili perkara atas dasar hukum Islam,

Pengadilan Drigama mengadili perkara berdasarkan hukum Jawa Kuno

yang telah disesuaikan dengan adat setempat. Sedangkan Pengadilan

Cilaga adalah semacam Pengadilan Wasit, khusus mengenai sengketa

perniagaan. Keadaan hal ini berlangsung sampai VOC masuk ke Indonesia

(www.pa-purbalingga.go.id., diakses pada 22 agustus 2016).

2. Masa Penjajahan Belanda

Pengadilan Agama sebagai lembaga penegak hukum mempunyai

kedudukan yang kuat dalam masyarakat, hal ini terbukti dengan

munculnya kerajaan-kerajaan Islam di wilayah nusantara dengan

melaksanakan hukum Islam dan melembagakan sistem peradilan sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dengan keseluruhan sistem pemerintahan di

wilayah kekuasaannya.

Pengadilan Agama Purbalingga yang wilayah hukumnya

meliputi wilayah Kabupaten Purbalingga, termasuk di wilayah tanah Jawa

kemudian menjadi daerah jajahan Belanda.

Berdasarkan Statsblad Tahun 1882 Nomor 152 tentang

Pembentukan Pengadilan Agama di Jawa dan Madura dinyatakan mulai

berlaku pada tanggal 1 Agustus 1882. Pembentukan tersebut merupakan

legitimasi terhadap Pengadilan Agama yang memang sudah ada semenjak

sebelum kedatangan penjajah Belanda.

Page 71: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

58

Dengan terbitnya Statsblad Tahun 1882 Nomor 152 tersebut

maka secara resmi Pengadilan Agama diakui sebagai Pengadilan yang sah

di wilayah jajahan Belanda, ketika itu pimpinan Pengadilan Agama dijabat

oleh seorang Ketua yang dirangkap oleh seorang pejabat Adviseur Bij De

Landrad atau yang populer dengan sebutan Penghulu Landrad. Mahkamah

Islam Tinggi berdiri sejak tanggal 1 Januari 1937 berdasarkan surat

Gubernur Jendral Hindia Belanda tanggal 12 Nopember 1937 Nomor 18

dan mengadakan sidang pertama kali pada tanggal 7 Maret 1938.

Daerah yurisdiksi Mahkamah Islam Tinggi berdasarkan Statsblad

Tahun 1882 Nomor 152 adalah meliputi Pengadilan Agama di seluruh

Jawa dan Madura. Sedangkan daerah luar Jawa dan Madura untuk daerah

sekitar Banjarmasin dan Kalimantan Selatan adalah dengan nama

Kerapatan Qadi bagi Pengadilan Agama/Mahkamah Syar‟iyah untuk

tingkat pertama, dan Kerapatan Qadi Besar bagi Pengadilan Tinggi

Agama/Mahkamah Syar‟iyah Propinsi untuk tingkat Banding.

Kemudian berdasarkan Statsblad tahun 1937 Nomor116

kekuasaan dan kewenangan Pengadlan Agama yang sebelumnya juga

meliputi masalah kewarisan dan kebendaan yang berkaitan dengan

perkawinan telah dikurangi. Kekuasaan dan kewenangan Pengadilan

Agama terbatas pada hal-hal sebagai berikut :

a. Memeriksa perselisihan-perselisihan antara suami istri yang beragama

Islam.

Page 72: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

59

b. Memeriksa perkara-perkara lain tentang Nikah, Talak, Rujuk dan

Percerian antara orang yang beragama Islam.

c. Memeriksa dan memutus perceraian dan menyatakan bahwa syarat

untuk jatuh talak sudah ada atau memenuhi syarat.

d. Memeriksa dan memutus gugatan nafkah dan mas kawin yang belum

dibayar serta hak-hak bekas istri yang diceraikan seperti nafkah dan

mut‟ah.

Di samping adanya pengurangan wewenang Pengadilan Agama

tersebut, Pemerintah Hindia Belanda juga menghapus kedudukan Ketua

Pengadilan Agama sebagai Penasehat Landraad (www.pa-

purbalingga.go.id., diakses pada 22 agustus 2016).

3. Masa Penjajahan Jepang

Pada masa penjajahan Jepang Pengadilan Agama tetap

dipertahankan, meskipun pada waktu itu Mahkamah Islam Tinggi pada

tanggal 7 Maret 1942 harus ditutup dan tidak diperbolehkan untuk

melaksanakan persidangan dan kantor disegel. Baru dapat dibuka kembali

pada tanggal 18 April 1942 dengan nama Koikyoo Kaatoo Hooin,

sedangkan Pengadilan Agama diberi nama Sooryo Hooin.

Berdasarkan Peraturan Peralihan pasal 3 Undang-undang Bala

Tentara Jepang (Osamu Soire) Nomor 1 tanggal 7 Maret 1942, Pengadilan

Agama masuk dalam Kementerian Kehakiman (Shihobu) dengan nama

Soooryo Hooin tersebut (www.pa-purbalingga.go.id., diakses pada 22

agustus 2016).

Page 73: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

60

4. Masa Kemerdekaan

Pada saat permulaan Indonesia Merdeka, Pengadilan Agama

berada di bawah Kementerian Kehakiman. Setelah berdiri Kementerian

Agama pada tanggal 3 Januari 1946, maka berdasarkan Penetapan

Pemerintah Nomor 5/SD tanggal 25 Maret 1946, Pengadilan Agama

dipindahkan dari Kementerian Kehakiman dan masuk Kementerian

Agama.

Peraturan yang mengatur Pengadilan Agama di Jawa dan Madura

yakni Peraturan Sementara yang tercantum dalam Verordering tanggal 8

Nopember 1946, dan Pengadilan Agama di Kalimantan Selatan dan

Kalimantan Timur tetap tunduk kepada peraturan lama yaitu Statsblad

1937 Nomor 610, sedangkan Mahkamah Islam Tinggi (Hoof Voor

Islamtische Zaken) baru mulai lagi melaksanakan tugas persidangan.

Pada tahun 1948 keluarlah Undang-undang Nomor 19 Tahun

1948 tentang Susunan dan Kekuasaan Kehakiman dan Kejaksaan. Dalam

Undang-undang ini kedudukan dan kewenangan Pangadilan Agama

dimasukkan dalam Pengadilan Umum secara istimewa yang diatur dalam

pasal 33, 35 ayat (2) dan pasal 75.

Undang-undang ini bermaksud untuk mengatur tentang

peradilan dan sekaligus menyempurnakan isi Undang-undang Nomor 7

Tahun 1947 tentang Susunan dan Kekuasaan Mahkamah Agung dan

Kejaksaan yang mulai berlaku tanggal 3 Maret 1947.Lahirnya Undang-

undang ini mendapat reaksi dari berbagai pihak terutama dari para Ulama

Page 74: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

61

Sumatra seperti Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Selatan, sepakat

menolak kehadiran Undang-undang tersebut dan mengusulkan agar

Mahkamah Syar‟iyah yang sudah ada tetap berjalan.

Pada tahun 1951 di dalam lingkungan peradilan diadakan

perubahan penting dengan diundangkannya Undang-Undang Darurat

Nomor 1 Tahun 1951. Undang-undang ini berisi antara lain tentang

kelanjutan Peradilan Agama dan Peradilan Desa.

Dalam rangka memenuhi ketentuan pasal 24 Undang-undang

Dasar 1945 pada tahun 1964 keluarlah Undang-undang Nomor 19 Tahun

1964 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang

kemudian diganti dan disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 14

Tahun 1970. Pasal 10 Undang-undang Nomor 14 Tahun 190 menentukan

bahwa kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh 4 (empat) lingkungan

peradilan yaitu : Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan

Peradilan Tata Usaha Negara.

Mengenai keberadaan Pengadilan Agama Purbalingga memang

jauh sebelum masa kemerdekan bahkan seiring dengan masuknya agama

Islam di Purbalingga sudah berjalan. Namun baru dapat diketahui

keberadaan tersebut secara struktural mulai tahun 1947, yakni pada masa

Ketua Pengadilan Agama Purbalingga dijabat oleh KH Iskandar dengan

Hakim Anggota terdiri dari : KH Abdul Muin, KH Ahmad Bahori, KH

Sobrowi, KH Taftazani, KH Syahri, KH M. Hisyam Karimullah, KH

Baidlowi dan KH Ahmad Danun.

Page 75: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

62

Pada waktu itu masih berkantor di rumah pribadi KH Iskandar

Jalan Mayjen Panjaitan Nomor 65 Purbalingga dan pada tahun 1979 baru

pindah di gedung Jalan Mayjen Panjaitan Nomor 117 Purbalingga.

Semenjak itu secara pereodik Pengadilan Agama Purbalingga dipimpin

oleh Ketuasecara berturut-turut : KH Iskandar (1947 - 1960); KH Siradj

Chazin (1960 - 1970); Drs. Solihin (1970 - 1981); Drs. Amir Hasan Asy -

Plt. 4 th. (1981 - 1987); Drs. H. Agus Salim, S.H (1987 - 1992); Drs. H.

Muhaimin MS., S.H. (1992 - 2003); Drs. H. Nawawi Kholil, S.H. (2003 -

2005); Dra. Hj. Siti Muniroh, S.H. – Plt. (2005 - 2007); Drs. H. Syadzali

Musthofa, S.H. (2007 - 2010); Drs. H. Noor Kholil, MH. (2010 - 2012)

dan H. Hasanuddin, SH., MH. (2012 - Sekarang).

Sedangkan untuk jabatan Wakil Ketua Pengadilan Agama

Purbalingga baru dapat diketahui sejak KH A. Miftah Idris. Semenjak itu

secara pereodik Wakil Ketua dijabat secara berturut-turut : KH. A. Miftah

Idris (1984 – 2000); Dra. Hj. Siti Muniroh, S.H. (2000 - 2007); Drs. H.

Sudarmadi, S.H (2007 - 2010); Drs, Abd. Rozaq, MH. (2010 - 2013) dan

Drs. H. Mahmud Hd. MH. (2013 - sekarang) (www.pa-purbalingga.go.id.,

diakses pada 22 agustus 2016).

5. Masa Berlaku Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974.

Pada tanggal 2 Januari 1974 telah disahkan dan diundangkan

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Setelah

Undang-undang tersebut berlaku secara efektif dengan dikeluarkannya

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, maka tugas-tugas Pengadilan

Page 76: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

63

Agama Purbalingga semakin besar, karena perkara perceraian yang

dijatuhkan oleh suami kepada istri yakni cerai talak yang selama itu tidak

harus dilakukan di muka sidang Pengadilan Agama menjadi harus

dilakukan di muka sidang Pengadilan Agama. Demikian pula perkara-

perkara lain seperti izin poligami, dispensasi kawin, gugat cerai dari istri

terhadap suami.

Perkembangan berikut sehubungan dengan peranan Pengadilan

Agama dalam pereode 1974 itu lahirlah Peraturan Pemerintah Nomor 28

Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik. Apabila terjadi sengketa

perwakafan tanah milik maka Pengadilan Agama diberi kewenangan

untuk memeriksa dan mengadili sengketa tersebut (www.pa-

purbalingga.go.id., diakses pada 22 agustus 2016).

6. Masa berlaku Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989.

Dengan lahirnya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama, sesuai pasal 106 disebutkan bahwa semua Badan

Peradilan Agama yang telah ada dinyatakan sebagai Badan Peradilan

Agama menurut Undang-undang tersebut. Oleh karena itu Pengadilan

Agama pada umumnya dan Pengadilan Agama Purbalingga khususnya

menjadi Pengadilan mandiri dengan ciri-ciri sebagai berikut :

Hukum Acara dilaksanakan dengan baik dan benar.

a. Tertib dalam melaksanakan administrasi perkara.

b. Putusan dilaksanakan sendiri dan tanpa ada lagi pengukuhan terhadap

putusan yang telah dijatuhkan.

Page 77: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

64

Pada masa itu pula lahir Undang-undang Nomor 35 Tahun 1999

tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasan Kehakiman. Dalam Undang-

undang tersebut ditentukan :

a. Badan-badan Peradilan secara organisatoris, administrativ, dan

finansial berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung. Ini berarti

kekuasaan Depatemen Agama terhadap PeradilanAgama dalam

bidang-bidang tersebut, yang sudah berjalan sejak proklamasi, beralih

ke Mahkamah Agung.

b. Peralihan organisasi dan finansial dari lingkungan-lingkungan :

Peradilan Umum, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara

ke Mahkamah Agung dan ketentuan pengalihan untuk masing-masing

lingkungan peradilan diatur lebih lanjut dengan Undang-undang sesuai

dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing serta

dilaksanakan secara bertahap selambat-lambatnya selama 5 (lima)

tahun. Sedangkan bagi lingkungan Peradilan Agama waktunya tidak

ditentukan.

c. Ketentuan mengenai tata cara peralihan secara bertahap tersebut

ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Selama rentang waktu 5 (lima)

tahun itu Mahkamah Agung membentuk Tim Kerja, untuk

mempersiapkan segala sesuatunya termasuk perangkat peraturan

perundang-undangan yang akan mengatur lebih lanjut tentang

peralihan organisasi, administrasi dan finansial Badan Peradilan ke

Page 78: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

65

Mahkamah Agung (www.pa-purbalingga.go.id., diakses pada 22

agustus 2016).

7. Masa Berlaku Undang-undang Nomr 4 Tahun 2004.

Setelah selama rentang waktu 5 (lima) tahun, Mahkamah Agung

membentuk tim kerja untuk mempersiapkan segala sesuatunya termasuk

perangkat peraturan perundang-undangan yang mengatur lebih lanjut

tentang peralihan badan peradilan ke Mahkamah Agung maka Pengadilan

Agama saat itu sedang proses memerankan eksistensi yang lebih mapan

menuju keberadaan dalam satu atap di bawah Mahkamah Agung.

Begitu disahkan dan diundangkannya Undang-undang Nomor 4

Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, secara tegas sesuai pasal 2

Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 menyebutkan bahwa

penyelenggaraan kekuasan kehakiman dimaksud dalam pasal 1 Undang-

undang tersebut dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan

peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum,

Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara, dan

oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.

Pada tahun 2004 itu pelaksanaan pengalihan organisasi,

administrasi dan finansial badan-badan peradilan ke Mahkamah Agung

dilakukan. Sebagaimana disebutkan pada pasal 2 ayat (2) Keputusan

Presiden Nomor 21 Tahun 2004 maka terhitung sejak tanggal 30 Juni 2004

Pengadilan Agama dialihkan dari Departemen Agama ke Mahkamah

Agung (www.pa-purbalingga.go.id., diakses pada 22 agustus 2016).

Page 79: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

66

8. Masa Berlaku Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009.

Pada tanggal 29 Oktober 2009 telah disahkan Undang-Undang

Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Dengan

disahkannya Undang-undang ini maka Undang-undang Nomor 4 Tahun

2004 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi kecuali semua ketentuan

yang merupakan pelaksanaan yang berkaitan dengan kekuasaan

kehakiman dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan

Undang-undang ini. Padadasarnya Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004

tentang kekuasaan Kehakiman sudah sesuai denganperubahan Undang-

undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, namun Undang-

undang tersebut belum mengatur secara komprehensif tentang

penyelenggaraan kekuasaan kehakiman, yang merupakan kekuasaan yang

merdeka yang dilakukan oleh Mahkamah Agung dan Badan Peradilan

yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, limgkungan

Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan peradilan Tata

Usaha Negara, dan sebuah Mahkamah Konstitusi, untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

Selain pengaturan secara komprehensif, Undang-Undang ini juga

untuk memenuhi putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU/2006,

yang salah satu amarnya telah membatalkan Pasal 34 Undang-undang

Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. Putusan Mahkamah

Konstitusi tersebut juga telah membatalkan ketentuan yang terkait dengan

Page 80: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

67

pengawasan hakim dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang

Komisi Yudisial.

Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai upaya untuk

memperkuat penyelenggaraan kekuasaan kehakiman dan mewujudkan

sistem peradilan terpadu ( integrated justice system), maka Undang-

undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman sebagai

dasar penyelenggaraan kekuasaan kehakiman perlu diganti.

Hal - hal penting dalam Undang-Undang ini antara lain sebagai

berikut:

a. Mereformasi sistematika Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004

tentang Kekuasaan Kehakiman terkait dengan pengaturan secara

komprehensif dalam Undang-Undang ini, misalnya adanya bab

tersendiri mengenai asas penyelenggaraan kekuasaan kehakiman.

b. Pengaturan umum mengenai pengawasan hakim dan hakim konstitusi

sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Kode Etik dan

Pedoman Perilaku Hakim.

c. Pengaturan umum mengenai pengangkatan dan pemberhentian hakim

dan hakim konstitusi.

d. Pengaturan mengenai pengadilan khusus yang mempunyai

kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara

tertentu yang hanya dapat dibentuk dalam salah satu lingkunganbadan

peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung.

Page 81: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

68

e. Pengaturan mengenai hakim ad hoc yang bersifat sementara dan

memiliki keahlian serta pengalaman di bidang tertentu untuk

memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara.

f. Pengaturan umum mengenai arbitrase dan alternatif penyelesaian

sengketa di luar pengadilan.

g. Pengaturan umum mengenai bantuan hukum bagi pencari keadilan

yang tidak mampu dan pengaturan mengenai pos bantuan hukum pada

setiap pengadilan.

h. Pengaturan umum mengenai jaminan keamanan dan kesejahteraan

hakim dan hakim konstitusi (www.pa-purbalingga.go.id., diakses pada

22 agustus 2016).

9. Masa Berlaku Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006.

Pada tanggal 20 Maret 2006 telah disahkan Undang-undang

Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7

Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Dengan telah disahkannya Undang-

undang tersebut terjadilah perubahan-perubahan mendasar yakni

memperkuat dan memperluas kewenangan Peradilan Agama, antara lain :

a. Pembinaan tehnis peradilan, organisasi dan finansial Pengadilan

Agama dilakukan oleh Mahkamah Agung.

b. Apabila terjadi sengketa hak milik yang subyeknya antara orang-orang

yang beragama Islam, obyek tersebut diputus oleh Pengadilan Agama

bersama-sama perkara yang sedang diperiksanya.

Page 82: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

69

c. Ketentuan adanya pilihan hukum bagi para pihak berperkara yang

selama ini masih berlaku, dinyatakan dihapus.

d. Pengadilan Agama berwenang untuk menetapkan tentang

pengangkatan anak berdasarkan Hukum Islam.

e. Sesuai dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat

khususnya masyarakat muslim, Pengadilan Agama selain berwenang

menangani perkara-perkara dalam bidang Perkawinan, Waris, Wasiat,

Hibah, Wakaf, Zakat, Infak, Shadaqah juga berwenang menangani

perkara dalam bidang Ekonomi Syariah yang meliputi antara lain

tentang sengketa dalam : Perbankan Syari‟ah, Lembaga Keuangan

Mikro Syari‟ah, Asuransi Syari‟ah, Reasuransi Syari‟ah, Reksa Dana

Syari‟ah, Obligasi Syari‟ah, Surat Berjangka Menengah Syari‟ah,

Sekuritas Syari‟ah, Pembiayaan Syari‟ah, Pegadaian Syari‟ah, Dana

Pensiun Lembaga Keuangan Syari‟ah, Bisnis Syari‟ah.

f. Pengertian antara orang-orang yang beragama Islam pasal 49 Undang-

undang Nomor 3 Tahun 2006 diperluas termasuk orang atau badan

hukum yang dengan sendirinya menundukkan diri dengan suka rela

kepada Hukum Islam mengenai hal-hal yang menjadi kewenangan

Pengadilan Agama.

Setelah Pengadilan Agama diberikan kewenangan mengadili

sengketa ekonomi syari‟ah berdasarkan pasal 49 Undang-Undang Nomor

3 Tahun 2006, sampai tahun 2008 Pengadilan Agama Purbalingga telah

mengadili dan menyelesaikan perkara sengketa perbankan. Dari 4 (empat)

Page 83: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

70

perkara sengketa perbankan yang didaftarkan di Pengadilan Agama

Purbalingga telah dapat diselesaikan secara damai 1 ( satu ) perkara, 2 (

dua ) perkara dicabut dan 1 (satu) perkara sudah diputus dan telah

mempunyai kekuatan hukum tetap bahkan telah diselesaikan sampai

tingkat eksekusi yakni dengan pelaksanan lelang terhadap obyek sengketa

melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Purwokerto

(www.pa-purbalingga.go.id., diakses pada 22 agustus 2016).

10. Masa Berlaku Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009.

Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan

Kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan

Agama dilatarbelakangi dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

:005/PUU.IV/2006,dimana dalam putusan tersebut menyatakan bahwa

Pasal 34 ayat 3 Undang-undangNomor 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan

kehakiman dan ketentuan-ketentuan pasal-pasal yang menyangkut

mengenai pengawasan hakim dalam Undang-undang Nomor :L22 Tahun

2004 tentang Komisi Yudisial bertentangan dengan Undang-undang

Nomor 21 Tahun 1945 dan karenanya tiudak mempunyai kekuatan hukum

mengikat. Perubahan kedua Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989,

tentang Poeradilan Agama telah meletakkan dasar kebijakan bahwa segala

urusan mengenai PeradilanAgama, pengawasan tertinggi baik menyangkut

teknis yudisial maupun non yudisial, yaitu urusan organisasi,administrasi

dan funansial berada dibawah kekuasaan Mahkamah Agung,sedangkan

untuk menjaga dan menegakkan kehoirmatan, keluhuran martabat, serta

Page 84: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

71

perilaku hakim, pengawasan eksternal dilakukan oleh Lomisi Yudisial.

Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama dimaksudkan untukmemperkuat prinsip dasar dalam

penyelenggaraan kekuasaan kehakiman, yaitu agar prinsip kemandirian

peradilan dan prinsip kebebasan hakim dapat berjalan paralel dengan

prinsip integritas dan akuntabilitas hakim.

Perubahan penting lainnya atas Undang-undang Nomor 7 tahun

1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-

undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama antara lain sebagai

berikut :

a. Penguatan pengawasan hakim, baik pengawasan internal oleh

Mahkamah Agung maupun pengawasan eksternal atas perilaku hakim

yang dilakukan oleh Komosi Yudisial dalam menjaga dan menegakkan

kehormatan, keluhuran martabatserta perilaku hakim.

b. Memperketat persyaratan pengangkatan hakim. Baik hakim pada

pengadilan agama maupun hakimpada pengadilan tinggi agama,antara

lain melalui proses seleksi hakim yang dilakukan secara secara

transparan, akuntabel, dan partisipatif serta harus melalui proses atau

lulus pendidikan hakim.

c. Pengaturan mengenai pengadilan khusus dan hakim ad hoc.

d. Pengaturan mekanisme dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian

hakim.

e. Keamanan dan kesejahteraan hakim.

Page 85: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

72

f. Transparansi putusan dan limitasi pemberian salinan putusan.

g. Transparansi biaya perkara serta pemeriksaan pengelolaan dan

pertanggungjawaban biaya perkara.

h. Bantuan hukum, dan

i. Majelis Lehormatan Hakim dan kewajiban hakim untuk menaati Kode

Etik dan Pedoman Perilaku Hakim.

Perubahan secara umum atas Undang-undang Nomor 7 Tahun

1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-

undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama padadasarnya

untukmewujudkan penyelenggaraan kekuasaan kehakiman yang merdeka

dan peradilan yang bersih serta berwibawa,yang dilakukan

melaluipenataan sistem peradilan yang terpadu (integratedjustice system),

terlebih peradilan agama secara konstitusional merupakan badan peradilan

di bawah Mahkamah Agung (www.pa-purbalingga.go.id., diakses pada 22

agustus 2016).

Page 86: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

73

B. Visi dan Misi

VISI :

“ Terwujudnya Pengadilan Agama Purbalingga Yang Agung Dan

Profesional”

Visi Pengadilan Agama Purbalingga tersebut merupakan kondisi atau

gambaran keadaan masa depan yang ingin diwujudkan dan diharapkan dapat

memotivasi seluruh fungsionaris Pengadilan Agama Purbalingga dalam

melakukan aktivitasnya.

Pernyataan visi Pengadilan Agama Purbalingga mengandung

beberapa pengertian sebagai berikut :Peradilan Agama Purbalingga

mengandung arti secarakelembagaandan secara organisasional.

Pengertian secara kelembagaan: Pengadilan Agama Purbalingga

adalah merupakan Pengadilan Tingkat Pertama yang berkedudukan di ibukota

Kabupaten Purbalingga yang daerah hukumnya meliputi wilayah Kabupaten

Purbalingga.

Pengertian secara organisasional: Pengadilan Agama Purbalingga

adalah Pengadilan Agama Purbalingga yang susunannya terdiri dari unsur

Pimpinan (Ketua dan Wakil Ketua), Hakim, Panitera/Sekretaris, Seluruh

pejabat Kepaniteraan dan Kesekretariatan, Jurusita serta seluruh staf (pejabat

struktural/Fungsional/Non Struktural), sekaligus kinerja masing-masing

fungsionaris tersebut.

Agung maksudnya berwibawamengandung arti, kekuasaannya diakui

dan ditaati serta ada pembawaan untuk dapat menguasai dan mempengaruhi,

Page 87: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

74

dihormati orang lain melalui sikap dan tingkah laku yang mengandung

kepemimpinan dan penuh daya tarik.

Profesional artinya dalam melakukan tugas dan fungsi untuk

menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara, senantiasa

dilakukan dengan penuh tanggungjawab, jujur, tidak memihak, berdasarkan

hukum dan keadilan, dengan cara cermat, efektif dan efisien (sederhana),

cepat dan biaya ringan serta mampu memenuhi harapan pencari keadilan,

dengan didukung pengawasan yang efektif terhadap perilaku, administrasi dan

jalannya peradilan.

MISI:

1. Mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur

tangan pihak lain,

2. Meningkatkan profesionalisme aparatur Pengadilan Agama Purbalingga

dalam memberikan pelayanan hukum dan keadilan.

3. Mewujudkan manajemen Pengadilan Agama Purbalingga yang modern,

kredibel dan transparan.

4. Meningkatkan kualitas sistem administrasi perkara berbasis Teknologi

Informasi Terpadu (www.pa-purbalingga.go.id., diakses pada 22 agustus

2016).

Page 88: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

75

C. Tugas dan Fungsi

Pengadilan Agama Purbalingga melaksanakan tugasnya sesuai dengan

ketentuan Pasal 2 jo. Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang

Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan

Agama adalah memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara tertentu

antara orang-orang yang beragama Islam di bidang: Perkawinan, Waris,

Wasiat, Hibah, Wakaf, Zakat, Infaq, Shadaqah, Ekonomi syari'ah.

Penjelasan:

Yang dimaksud dengan "perkawinan" adalah hal -hal yang diatur

dalam atau berdasarkan undang-undang mengenai perkawinan yang

berlaku yang dilakukan menurut syari'ah, antara lain:

1. Izin beristri lebih dari seorang;

2. Izin melangsungkan perkawinan bagi orangyangbelum berusia 21 (dua

puluh satu) tahun, dalam hal orang tua wali, atau keluarga dalam garis

lurus ada perbedaan pendapat;

3. Dispensasi kawin;

4. Pencegahan perkawinan;

5. Penolakan perkawinan oleh pegawai pencatat nikah;

6. Pembatalan perkawinan;

7. Gugatan kelalaian atas kewajiban suami dan istri;

8. Perceraian karena talak;

9. Gugatan perceraian;

10. Penyelesaian harta bersama;

Page 89: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

76

11. Penguasaan anak-anak;

12. Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak bilamana

bapak yang seharusnya bertanggung jawab tidak mematuhinya;

13. Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kepada

bekas istri atau penentuan suatu kewajiban bagi bekas istri;

14. Putusan tentang sah tidaknya seorang anak;

15. Putusan tentang pencabutan kekuasaan orang tua;

16. Pencabutan kekuasaan wali;

17. Penunjukan orang lain sebagai wali oleh pengadilan dalam hal kekuasaan

seorang walldicabut;

18. Penunjukan seorang wali dalam hal seorang anak yang belum cult-up

umur 18 (delapan belas) tahun yang ditinggal kedua orang tuanya;

19. Pembebanan kewajiban ganti kerugian atas harta benda anak yang

ada di bawah kekuasaannya;

20. Penetapan asal-usul seorang anak dan penetapan pengangkatan anak

berdasarkan hukum islam;

21. Putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan

perkawinan campuran;

22. Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum undang-

undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan dijalankan

menurut peraturan yang lain.

Yang dimaksud dengan "waris" adalah penentuan siapa yang menjadi

ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian

Page 90: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

77

masing- masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalap

tersebut, serta penetapan pengadilan atas permohonan seseorang tentang

penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan bagian masing-

masing ahli waris.

Yang dimaksud dengan "wasiat" adalah perbuatan seseorang

memberikan suatu benda atau manfaat kepada orang lain atau lembaga/badan

hukum, yang berlaku setelah yang memberi tersebut meninggal dunia.

Yang dimaksud dengan "hibah" adalah pembe gan suatu benda

secara sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang atau badan hukum

kepada orang lain atau badan hukum untuk dimiliki.

Yang dimaksud dengan "wakaf' adalah perbuatan seseorang atau

sekelompok orang (wakif) untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian

harts benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka

waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah

dan/atau kesejahteraan umum menurut syari'ah.

Yang dimaksud dengan "zakat" adalah harta yang wajib disisihkan

oleh seorang muslim atau badan hukum yang dimiliki oleh orang muslim

sesuai dengan ketentuan syari'ah untuk diberikan kepada yang berhak

menerimanya.

Yang dimaksud dengan "infaq" adalah perbuatan seseorang

memberikan sesuatu kepada orang lain guna menutupi kebutuhan, baik

berupa makanan, minuman, mendermakan, memberikan rezeki (karunia),

Page 91: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

78

atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas,

dan karena Allah Subhanahu Wata'ala.

Yang dimaksud dengan "shadaqah" adalah perbuatar; seseorang

memberikan sesuatu kepada orang lain atau lembaga/badan hukum secara

spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan

mengharap ridho Allah Subhanahu Wata'ala dan pahala semata.

Yang dimaksud dengan "ekonomi syari'ah" adalah perbuatan atau

kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syari'ah, antara lain

meliputi: Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah, Wakaf, Zakat, Infaq, Shadaqah,

Ekonomi syari'ah.

Di samping tugas pokok dimaksud di atas, Pengadilan Agama

mempunyai fungsi, antara lain sebagai berikut :

1. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili

dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan

Agama dalam tingkat pertama (vide : Pasal 49 Undang-undang Nomor 3

Tahun 2006).

2. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan

petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya,

baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun

administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan

pembangunan. (vide : Pasal 53 ayat (3) Undang-undang Nomor No. 3

Tahun 2006 jo. KMANomor KMA/080/VIII/2006).

Page 92: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

79

3. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas

pelaksanaan tugas dantingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera

Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar

peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya (vide : Pasal

53 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor No. 3 Tahun 2006) dan

terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta

pembangunan. (vide: KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).

4. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangandan nasehat tentang

hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila

diminta. (vide : Pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor No. 3 Tahun

2006).

5. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan

(teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian,

keuangan,dan umum/perlengakapan) (vide : KMA Nomor KMA/080/

VIII/2006).

Dalam Undang undang Nomor 3 tahun 2006 Pengadilan Agama yang

merupakan Pengadilan tingkat Pertama mempunyai susunan Organisasi

Pengadilan Agama yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Hakim,

Panitera/Sekretaris, Wakil Panitera, Wakil Sekretaris,Panitera Muda Gugatan,

Panitera Muda Permohonan, Panitera Muda Hukum, Kasubbag Umum,

Kasubbag Kepegawaian, Kasubbag Keuangan, Panitera Pengganti dan

Jurusita /Jurusita Pengganti (www.pa-purbalingga.go.id., diakses pada 22

agustus 2016).

Page 93: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

80

D. Wilayah Hukum

Wilayah hukum Pengadilan Agama Purbalingga mewilayahi daerah

Kabupaten Purbalingga terdiri dari Letak Geografis: 109° 11' BT - 109° 35'

BT7° 10' LS - 7° 29' LS, Luas Wilayah : 77.764,122 ha / 777,64 Km2, Jumlah

Penduduk: 848.952 Jiwa, Tahun 2010 dan wilayahnya terdiri dari 18

Kecamatan, 224 Desa, 15 Kelurahan dengan batas wilayah sebelah utara :

Kab. Pemalang, sebelah timur: Kab. Banjarnegara. sebelah selatan: Kab.

Banyumas, sebelah barat: Kab. Brebes(www.pa-purbalingga.go.id di akses

pada 22 Agustus 2016).

E. Struktur Organisasi

(www.pa-purbalingga.go.id., diakses pada 22 agustus 2016)

Page 94: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

81

BAB IV

ANALISIS PUTUSAN WANPRESTASI SENGKETA EKONOMI

SYARIAH NOMOR 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg DI PENGDILAN AGAMA

PURBALINGGA

A. Pokok Perkara Nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg Tentang Akad

Murabahah Pengadilan Agama Purbalingga

Bagaimaupun pendekatan secara kekeluargaan kepada Tergugat akan

Penggugat telah mengajukan surat gugatan pada tanggal 18 februari 2014 di

Kepaniteraan Pengadilan Agama Purbalingga dengan nomor perkara

0311/Pdt,G/2014/PA.Pbg yang pada pokoknya menerangkan telah melakukan

pejanjian akad jual beli murabahah nomor 51/765-1/10/11. Bahwa pihak

tergugat telah mendapatkan fasilitas Murabahah sebesar Rp 142.400.000,-

oleh pihak tergugat akan digunakan untuk pembelian tanah seluas 360m2

yang

terletak di Desa Patemon Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga.

Adapun piutang murabahah tersebut sebesar Rp. 142.400.000,- dengan

perhitungan harga pokok sebesar Rp 80.000.000,- dengan margin keuntungan

sebesar Rp. 62.400.000,- jangka waktu (masa) piutang tersebut berlangsung

selama 60 bulan, terhitung sejak tanggal penandatanganan akad yaitu tanggal

21 oktober 2011 sampai dengan 21 oktober 2016. Namun seirimg berjalanya

waktu ternuata pihak tergugat melakukan cidera janji/ingkar janji/wanprestasi

kemudian dari pihak penggugat telah melayangkan bebrapa kali surat

peringatan danmemberikan kesempatan kepada pihak tergugat, namun sampai

Page 95: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

82

gugatan ini diajukan pihak tergugat tidak dapat menyelesaikan kewajibanya

kepada pihak penggugat.

Berdasarkan akad pasal 2 Murabahah pihak tergugat tidak

mengembalikan piutang sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan. Atas

kelalaian dan pelanggaran pihak tergugat tersebut, maka pihak penggugat

berhak untuk menuntut dan menagih pembayaran atas seluruh jumlah piutang

harga pokok dan margin/keuntungan Bank kepada pihak Tergugat secara

seketika dan sekaligus.

Akibat perbuatan cidera janji/ingkar janji/wanprestasi tersebut pihak

penggugat sesuai dengan Akad Pembiayaan Murabahah Nomor 51/765-

1/10/11 yang perinciannya pertanggal 31 Januari 2014 sebagai berikut:

Sisa Kewajiban : Rp. 127.821.468.-

Biaya Denda Keterlambatan : Rp. 425.000.-

Biaya Kunjungan : Rp. 210.000.-

Biaya Kuasa Hukum (Akad Pasal 6) : Rp. 10.000.000.- +

Total Kewajiban Tergugat sebesar :Rp. 138.456.468.-

Untuk menjamin gugatannya, pihak penggugat mohon kepada Ketua

Pengadilan Agama purbalingga berkenan kiranya meletakkan Sita Jaminan

(conservatoir beslaag) atas barang tetap milik Tergugat yang diletakan oleh

Pengadilan Agama Purbalingga yaitu berupa Tanah pekarangan Hak Milik

Nomor: 00496, Luas 360 M2, terletak di Desa Patemon Kecamatan

Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, sebagaimana

diuraikan dalam Surat Ukur No. 0003/2009, tertanggal 14 Oktober 2009,

Page 96: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

83

Sertifikat tertanggal 21 Oktober 2009, tertulis atas nama KUSWORO, dengan

batas-batas :

- Sebelah Utara : TANAH MILIK SUJADI

- Sebelah Timur : JALAN DESA

- Sebelah Selatan : JALAN DESA

- Sebelah Barat : TANAH MILIK RETNO N

Penggugat telah melakukan berbagai upaya penagihan, Peringatan

tetapi Tergugat tetap tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan kewajiban-

kewajibannya, oleh karenanya sangatlah beralasan Penggugat mengajukan

Gugatan Sengketa Ekonomi Syariah kepada Ketua Pengadilan Agama

Purbalingga hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 49 huruf (i) UU No.3 Tahun

2006 Tentang Amandemen Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama jo. Pasal 55 ayat (1) UU No. 21 Tahun 2008 Tentang

Perbankan Syariah.

Page 97: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

84

B. Pertimbangan Hakim pengadilan Agama peurbalingga dalam memutus

perkara nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg

Dalam memutus perkara sengketa ekonomi syariah nomor

0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg Hakim Pengadilan Agama purbalingga memiliki

beberapa pertimbangan dalam memtus perkara antara lain sebagai berikut:

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

sebagaimana diuraikan dalam duduk perkaranya;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.5 Akad Pembiayaan

Murabahahyang ditandatangani Penggugat dan Tergugat bahwa alamat

Tergugat merupakan alamat tetap, yakni di wilayah hukum Penggadilan

Agama Purbalingga dan juga sesuai bukti P.1 H. Aman Waliyudin, SE., MSI.,

dalam kedudukannya selaku Direktur Utama Perseroan berdomisili di wilayah

hukum Pengadilan Agama Purbalingga, oleh karena itu perkara ini menjadi

wewenang relatif Pengadilan Agama Purbalingga;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.5 pasal 12 tentang

Penyelesaian Perselisihan, para pihak sepakat bahwa penyelesaian perselisihan

para pihak melalui Pengadilan Agama Purbalingga, sehingga oleh karenanya

sesuai dengan pasal 49 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana

telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan

kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, perkara ini menjadi

wewenang absolut Pengadilan Agama Purbalingga;

Menimbang, bahwa oleh karena ternyata Tergugat meskipun telah

dipanggil dengan patut tidak datang menghadap, dan tidak ternyata, bahwa

Page 98: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

85

tidak datangnya itu disebabkan oleh sesuatu halangan yang sah, Tergugat

harus dinyatakan tidak hadir, maka perkara ini diperiksa dan diadili tanpa

hadirnya Tergugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.4, yang berupa Akta

Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan

Terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syari‟ah Buana Mitra Perwira Nomor 05

tanggal 14 Juli 2011, telah menetapkan dan mengangkat H. Aman Waliyudin,

SE., MSI., sebagai Direktur Utama Perseroan;

Menimbang, bahwa Pasal 1 huruf 4 Undang Undang Nomor 1 Tahun

1995 tentang Perseroan Terbatas menyebutkan bahwa Direksi adalah organ

perseroan yang bertanggungjawab penuh atas pengurusan perseroan untuk

kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroaan baik di dalam

maupun di luar Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas H.

Aman Waliyudin, SE., MSI., Selaku Direktur Utama Bank Pembiayaan

Rakyat Syari‟ah Buana Mitra Perwira mempunyai kedudukan hukum (legal

standing) untuk mengajukan gugatan dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.5 Pasal 3 diperjanjikan

adanya jaminan yang berupa sebidang tanah dengan sertifikat Hak Milik

Nomor 00496/Purbalingga, bukti mana diperkuat oleh bukti P.6 yang berupa

Sertifikat Hak Milik dan P.7 yang berupa Sertifikat Hak Tanggungan;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut serta keterangan

Penggugat di persidangan, ternyata barang yang dimohonkan untuk

Page 99: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

86

dilaksanakan sita jaminan ( Conservatoir Beslaag ), telah dijadikan sebagai

hak tanggungan yang pemegangnya adalah PT. Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) Buana Mitra Perwira dan untuk permohonan sita jaminan

tersebut Penggugat tidak menyertainya dengan bukti permulaan sehingga tidak

ada alasan dan tanda-tanda atau kekawatiran barang tersebut akan dialihkan

oleh Tergugat ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis

Hakim telah memberikan Penetapan Nomor 311/Pdt.G/2014/PA. Pbg tanggal

8 Mei 2014, bahwa permohonan Penggugat dalam hal sita jaminan ditolak ;

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok gugatan Penggugat adalah

bahwa Tergugat telah cidera janji/ingkar janji/wanprestasi yang akibatnya

Penggugat merasa dirugikan secara materiil yaitu sesuai dengan Akad

Pembiayaan Murabahah Nomor51/765-1/10/11yang perinciannya pertanggal

31 Januari 2014 sebagai berikut:

Sisa Kewajiban : Rp. 127.821.468.-

Biaya Denda Keterlambatan : Rp. 425.000.-

Biaya Kunjungan : Rp. 210.000.-

Biaya Kuasa Hukum (Akad Pasal 6) : Rp. 10.000.000.-

Total Kewajiban Tergugat sebesar :Rp. 138.456.468.-

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan

terlebih dahulu hal-hal yang berkaitan dengan akad, sesuai pasal 20 angka 1

Kompilasi Hukum Ekonomi Syari‟ah bahwa akad adalah kesepakatan dalam

Page 100: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

87

suatu perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk melakukan atau tidak

melakukan perbuatan hukum tertentu;

Menimbang, bahwa pasal 20 angka 6 Kompilasi Hukum Ekonomi

Syari‟ah menyebutkan bahwa Murabahah adalah pembiayaan saling

menguntungkan yang dilakukan oleh shahib al-mal dengan pihak yang

membutuhkan melalui transaksi jual beli dengan penjelasan bahwa harga

pengadaan barang dan harga jual terdapat nilai lebih yang merupakan

keuntungan atau laba bagi shahib almal dan pengembaliannya dilakukan

secara tunai atau angsuran;

Menimbang, bahwa sesuai pasal 22 Kompilasi Hukum Ekonomi

Syari‟ah bahwa rukun akad terdiri dari Pihak-pihak yang berakad, Obyek

akad, Tujuan pokok akad, dan Kesepakatan;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.5 yang berupa Akad Jual Beli

Murabahah No. 51/765-1/10/11, ternyatalah bahwa akad tersebut telah dibuat

dan diwaarmerking oleh Sri Wahyono SH., MH., M.Kn. Notaris di

Purbalingga serta ditandatangani oleh para pihak antara PT. Bank Pembiayaan

Rakyat Syari‟ah Buana Mitra Perwira yang diwakili oleh Aman Waliyudin,

SE., MSI. selaku direktur utama dengan Kusworo dengan obyek, tujuan dan

isi kesepakatan sebagaimana tertuang dalam akad tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut telah terbukti

bahwa PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syari‟ah (BPRS) Buana Mitra Perwira

telah mengadakan akad Murabahah untuk keperluan pembelian tanah seluas

360 M2 yang terletak di Desa Patemon Kecamatan Bojongsari Kabupaten

Page 101: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

88

Purbalingga dengan kesepakatan-kesepakatan dalam akadnya, oleh karena itu

akad dimaksud telah memenuhi syarat dan rukun akad, sehingga akad

Murabahah Nomor 51/765-1/10/11 yang dibuat Penggugat dengan Tergugat

harus tersebut dinyatakan sah;

Menimbang, bahwa sesuai dengan akad yang dibuat oleh Penggugat

dan Tergugat bahwa jangka waktu pembiyaan yang diberikan Penggugat

kepada Tergugat selama 60 (enam puluh) bulan yaitu sejak ditandatanganinya

akad tersebut, yakni tanggal 21 Oktober 2011 sampai dengan 21 Oktober

2016, dengan cara mengangsur setiap bulan sesuai dengan jadwal angsuran

yang telah ditetapkan, namun ternyata Tergugat telah tidak menjalankan

kewajibannya sesuai dengan isi akad dan untuk hal tersebut Penggugat telah

menyampaikan beberapa kali somasi (bukti P.8, P.9 dan P.10), namun sampai

gugatan ini didaftarkan ke Pengadilan Tergugat belum memenuhi

kewajibannya tersebut;

Menimbang, bahwa sesuai pasal pasal 44 Kompilasi Hukum Ekonomi

Syari‟ah bahwa semua akad yang dibentuk secara sah berlaku nash syari‟ah

bagi mereka yang mengadakan akad, demikian juga pasal 46 Kompilasi

Hukum Ekonomi Syari‟ah menyebutkan bahwa suatu akad hanya berlaku

antara pihak-pihak yang mengadakan akad;

Menimbang, bahwa sesuai pasal 21 huruf (b) Kompilasi Hukum

Ekonomi Syari‟ah bahwa akad dilakukan berdasarkan asas amanah/menepati

janji, setiap akad wajib dilaksanakan oleh para pihak sesuai dengan

Page 102: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

89

kesepakatan yang ditetapkan oleh yang bersangkutan dan pada saat yang sama

terhindar dari cidera-janji;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga mendasarkan kepada firman

Allah dalam surat Al Maidah ayat 1 yang berbunyi :

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu[388].

Dan hadits riwayat Abu Daud, Ahmad, Tirmidzi dan Daruqutni yang

berbunyi :

المسلمىن على شروطهمOrang-orang Islam terikat pada akad perjanjian yang mereka buat;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka harus

dinyatakanterbukti Tergugat telah tidak melaksanakan isi perjanjian untuk

mengembalikan piutang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan (Akad

Pasal 2), sehingga harus dinyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan

cidera janji/ingkar janji/wanprestasi terhadap akad Murabahah Nomor 51/765-

1/10/11 tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat dinyatakan telah melakukan

perbuatan cidera janji/ingkar janji/wanprestasi terhadap akad Murabahah

Nomor 51/765-1/10/11 tersebut, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 7 akad

tersebut Penggugat berhak untuk menuntut dan menagih pembayaran atas

seluruh jumlah piutang harga pokok dan margin/keuntungan Bank kepada

Tergugat;

Page 103: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

90

Menimbang, bahwa berdasarkan rincian yang dikemukakan Penggugat

ternyata bahwa kerugian yang dialami pihak Penggugat per 31 Januari 2014

akibat wanprestasi Tergugat tersebut adalah berupa sisa kewajiban yakni

sebesar Rp. 127.821.468.- (seratus dua puluh tujuh juta delapan ratus dua

puluh satu ribu empat ratus enam puluh delapan rupiah), maka berdasarkan

pasal 6 Akad Murabahah Nomor 51/765-1/10/11 Tergugat patut dihukum

untuk membayar sisa kewajiban yakni sebesar Rp. 127.821.468.- (seratus dua

puluh tujuh juta delapan ratus dua puluh satu ribu empat ratus enam puluh

delapan rupiah);

Menimbang, bahwa oleh karena Para Tergugat telah tidak

melaksanakan sisa kewajiban yakni sebesar Rp. 127.821.468.- (seratus dua

puluh tujuh juta delapan ratus dua puluh satu ribu empat ratus enam puluh

delapan rupiah), maka Tergugat patut dihukum untuk membayar denda

keterlambatan sesuai dengan peraturan perusahaan (bank) yang ditetapkan

sebesar Rp. 425.000.- (empat ratus dua puluh lima ribu rupiah;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 5 Akad Murabahah Nomor

51/765-1/10/11 yang dibuat antara Penggugat dengan Tergugat telah

disepakati bahwa dalam hal nasabah ingkar janji sehingga bank memerlukan

jasa penasehat hukum dan kunjungan petugas, maka biaya jasa penasehat

hukum tersebut ditanggung oleh nasabah ;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam perkara ini telah menggunakan

jasa kuasa hukum, sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah), (bukti

Page 104: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

91

P.11) dan biaya kunjungan sebesar Rp. 210.000.- (dua ratus sepuluh ribu

rupiah);

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut

di atas, maka harus dinyatakan terbukti Penggugat telah mengalami kerugian

Material berupa :

Sisa Kewajiban : Rp. 127.821.468.-

Biaya Denda Keterlambatan : Rp. 425.000.-

Biaya Kunjungan : Rp. 210.000.-

Biaya Kuasa Hukum (Akad Pasal 6) : Rp. 10.000.000.-

Total Kewajiban Tergugat sebesar :Rp. 138.456.468.-

Menimbang, bahwa dengan telah terbuktinya Tergugat ingkar

janji/cidera tidak melaksanakan akad Akad Murabahah tersebut, maka

Tergugat dihukum untuk membayar kerugian materiil sebesar Rp.

138.456.468.- (seratus tiga puluh delapan juta empat ratus lima puluh enam

ribu empat ratus enam puluh delapan rupiah);

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut

di atas, maka berdasarkan pasal 125 HIR gugatan Penggugat dapat dikabulkan

dengan verstek sebagian dan ditolak selebihnya ;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat adalah pihak yang kalah,

maka berdasarkan pasal 181 HIR biaya yang timbul dalam perkara ini

dibebankan kepada Tergugat;

Page 105: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

92

C. Keputusan hakim pengadilan agama purbalingga nomor

0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg

Majelis Hakim Pengadilan Agama Purbalingga dimana sebagai ketua

majelis Drs. H. Mahmud HD., MH., Hakim Anggota I Dra. Hj. Muli‟ah Sirry,

Hakim Anggota II Drs. Syamsul Falah, MH dan sebagai Panitera Pengganti

Rosiful, S. Ag. Dimana kasus ini diajukan oleh Pihak Penggugat dalam hal ini

PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ( BPRS ) Buana Mitra Perwira, yang

berkedudukan hukum di Jalan MT Haryono No. 267 Purbalingga, dalam hal

ini diwakili oleh H. Aman Walyudin, SE., MSI. Dalam kedudukannya selaku

direktur utama PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Buana Mitra

Perwira, yang dalam hal ini memberi kuasa kepada H. Sugeng SH., MSI.,

advokat yang beralamat di Jl. DI. Panjaitan No.111, Purbalingga dan Pihak

Tergugat Kusworo, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, bertempat

kediaman di Jalan Onje RT.001 RW. 006 No. 6 Kelurahan Purbalingga Lor,

Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, yang selanjutnya disebut

sebagai Tergugat. Dengan putusan sebagai berikut:

a. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk

datang menghadap di persidangan, tidak hadir;

b. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek untuk sebagian dan

menolak selebihnya;

c. Menyatakan sah secara hukum Akad Murabahah Nomor : 51/765-1/10/11

tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat dan ditandatangani oleh Penggugat

dengan Tergugat yang di waarmerking oleh Sri Wachyono, SH, MH, MKn

Page 106: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

93

Notaris PPAT di Purbalingga Nomor : 688/w/2011 tertanggal 27 Oktober

2011;

d. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan cidera janji/ingkar

janji/wanprestasi terhadap Akad Murabahah Nomor : 51/765-1/10/11

tanggal 21 Oktober 2011, yang merugikan Penggugat yaitu berupa

kerugian materiil sebesar Rp. 138.456.468,- (seratus tiga puluh delapan

juta empat ratus lima puluh enam ribu empat ratus enam puluh delapan

rupiah);

e. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materiil sebesar Rp.

138.456.468,- (seratus tiga puluh delapan juta empat ratus lima puluh

enam ribu empat ratus enam puluh delapan rupiah)kepada Penggugat;

f. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini yang hingga kini

dihitung sebesar Rp.491.000,- (Empat ratus sembilan puluh satu ribu

rupiah);

Page 107: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

94

D. Analisis Terhadap Dasar Pertimbangan Putusan Hakim Nomor

0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg

Berikut ini penulis akan mencoba menganalisis putusan mengenai

perkara wanprestasi akad murbahah sebagaimana tertuang dalam putusan

pengadilan agama purbalingga nomor perkara 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg

1. Berdasarkan dalam putusan yang dijatuhkan dengan putusan verstek

dimana dalam hal ini pihak tergugat tidak menghadiri persidangan maka,

berdasarkan pasal 125 HIR hakim telah sesuai memutus perkara tersebut

dengan putusan verstek.

2. Pihak tergugat telah melakukan wanprestasi dimana pihak terbukti tidak

memenuhi kewajibannya sebagaimana telah di cantumkan dalam akad

murabahahm berdasarkan pasal 1338 KUH perdata yang berbunyi :

“semua perjanjian yang dibuat secra sah berlaku sebagai undang-undang

bagi mereka yang membuatnya. Suatu perjanjian tidak dapat ditarik

kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak. Suatu perjanjian harus

dilakukan dengan itikad baik”.

3. Berdasarkan pasal 1243 KUH Perdata Majelis Hakim memutus agar pihak

tergugat membayar ganti rugi biaya karena telah terbukti imgkar

janji/cidera janji/wanprestasi terhadap akad pejanjian akad Murabahah.

4. Berkenaan dengan sita jaminan (conservatoir beslagh)Berdasarkan Firman

Allah dalam Surat an-Nisa (4): 29

Page 108: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

95

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.

[287] Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan

membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri

sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.

Maka Hakim berkesimpulan/berpendapat bahwa pihak tergugat telah

melakukan wanprestasi dimana tidak memenuhi kewajibannya dalam

perjanjian yang telah disepakatinya dengan pihak penggugat.

Dari hasil pemaparan diatas dapat di simpulkan bahwa yang menjadi

pertimbangan Hakim dalam putusan nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg sumer

hukum yang digunakan adalah Undang-Undang nomor 7 Tahun 1989

sebgaimana yang telah diubah dengan pasal Undang-undang Nomor 3 Tahun

2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009,

undang-Undang Nomor : 1 Thun 1995 tentang perseroan terbatas, kompilasi

Hukum Ekonomi syariah (KHES) dan HIR.

Page 109: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

96

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Dari pemaparaan diatas berkenaan dengan analisis putusan Pengadilan

Agama Purbalingga tentang wanprestasi akad murabahah studi kasus putusan

perkara nomor 0311/Pdt.g/2014/PA.Pbg, sebagai berikut:

1. Pokok perkara wanprestasi akad murabahah nomor

0311/Pdt.G/2014/PA/Pbg adalah Akad Jual Beli Murabahah Nomor:

51/765-1/10/11 dimana tergugat telah mendapat fasilitas piutang

murabahah dari pihak penggugat dengan perhitungan harga pokok dan

margin keuntungan dengan jangka waktu piutang selama 60 bulan

terhitung sejak tanggal penandatangan akad. Pembiayaan tersebut

digunakan tergugat untuk membeli tanah seluas 360 m2 di Desa Patemon

Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga. Dalam perjalananya pihak

tergugat melakukan wanprestasi dan pihak penggugat telah memberikan

surat peringatan dan memberikan kesempatan kepada tergugat namun

tidak di hiraukan/lalai tidak mengembalikan piutang sesuai dengan jadwal

yang telah di tetapkan dalam akad. Akibat perbuatan wanprestasi pihak

penggugat merasa dirugikan secara materiil

2. Sebagai pertimbangan dalam menangani perkara ini hakim merujuk pada

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua

Page 110: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

97

dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Pengadilan

Agama, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan

Terbatas (PT), Herzien Inlandsch Reglement (HIR) dan Kompilasi Hukum

Ekonomi Syari‟ah (KHES).

3. Majelis Hakim memutuskan dengan menyatakan Tergugat yang telah

dipanggil secara sah dan patut untuk datang menghadap di persidangan,

tidak hadir; mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek untuk

sebagian dan menolak selebihnya; Menyatakan sah secara hukum Akad

Murabahah Nomor : 51/765-1/10/11 tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat

dan ditandatangani oleh Penggugat dengan Tergugat yang di waarmerking

oleh Sri Wachyono, SH, MH, MKn Notaris PPAT di Purbalingga Nomor :

688/w/2011 tertanggal 27 Oktober 2011; Menyatakan Tergugat telah

melakukan perbuatan cidera janji/ingkar janji/wanprestasi terhadap Akad

Murabahah Nomor : 51/765-1/10/11 tanggal 21 Oktober 2011, yang

merugikan Penggugat yaitu berupa kerugian materiil sebesar Rp.

138.456.468,- (seratus tiga puluh delapan juta empat ratus lima puluh

enam ribu empat ratus enam puluh delapan rupiah); Menghukum Tergugat

untuk membayar kerugian materiil sebesar Rp. 138.456.468,- (seratus tiga

puluh delapan juta empat ratus lima puluh enam ribu empat ratus enam

puluh delapan rupiah)kepada Penggugat; dan Menghukum Tergugat untuk

membayar biaya perkara ini yang hingga kini dihitung sebesar

Rp.491.000,- (Empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

Page 111: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

98

4. Dari hasil analisis yang dilakukan mengenai pertimbangan Majelis

Hakim Pengadilan Agama Purbalingga dalam memutus perkara

nomor 0311/pdt.G/2014/PA/Pbg. yang menjadi sumber dasar hukum

pertimbangannya adalah sebagai berikut: undang-undang nomor 7

tahun 1989 sebagaimana telah di ubah dengan undang-undang tahun

2006 dan perubahan ke 2 dengan undang-undang nomor 50 tahun

2009, undang-undang tahun 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas

(PT). Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah KHES. HIR (herzien

inlandsch reglement).

B. Saran-saran

1. Untuk Pengadilan Agama Purbalingga

KedepanyaPengadilan Agama Purbalingga agar lebih

memaksimalkan dalam menangani perkara ekonomi syariah dengan

menambah wawasan keilmuan tentang sengketa ekonomi syariah.

Selain itu untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat

mengenai wewenang pengadilan agama dalam hal ekonomi syariah

sebagaimana diatur dalam Undang-undang nomor 3 tahun 2006

tantang Pengadilan Agama melalui sosialisi. Sehingga pengadilan

agama purbalingga menjadi peradilan contoh dan rujukan bagi

peradilan lainya.

Page 112: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

99

2. Untuk Pihak Bank

Sebagai upaya mensosialisasikan undang-undang nomer 3

tahun 2006 tentang peradilan agama mengenai wewenang dalam

memutus perkara ekonomi syariah, pihak Bank diharapkan

berpartisipasi dan mengawal dengan menyelesaikan sengketa

perbankan syariah dalam hal ini mengenai sengketa ekonomi syariah

di Pengadilan Agama.

3. Untuk Nasabah dan Mayarakat

Masyarkat dalam meyelesaikan sengekta perbankan syariah di

selesaikan di pengadilan agama. Masyarakat juga diharap mengawasi,

dan ikut mengawal perkara-perkara ekonomi syariah yang terjadi di

sekelilingnya.

Page 113: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

100

DAFTAR PUSTAKA

Algra. N E , 1983, Mula Hukum, Jakarta: Binacipta

Ali. Mohammad Daud, 1997, Hukum Islam dan Peradilan Agama, Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Arto, Mukti, 2005, Praktek Perkra Perdata Pada Pengadilan Agama,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Attamimi. A.Hamid S, 1990, Peranan Keputusan Presiden Indonesia dalam

Penyelenggaraan Pemerintah Negara, Disertasi Universitas Indonesia,

Jakarta,

Dewantoro, Nanda Agung. 1987. Masalah Kebebasan Hakim dalam Menangani

Suatu Perkara Pidana. Jakarta: Aksara Persada

Hakim. Atang Abd dan Jain Mubarok. 2000. Metodologi Studi Islam. Bandung:

PT. Remaja Pesdakarya.

Hamzah, Andi. 1996. KUHP dan KUHAP. Jakarta: Rineka Cipta

Hamzah. Andi. 1986. Hukum Acara Perdata. Yogyakarta: Liberty.

Harahap, M. Yahya, 2006, Hukum Acara Perdata. Jakarta: Sinar Grafika

Mahkamah Agung-Badilag, 2011, Pedoman Pelaksaan Tugas dan Administrasi

Peradilan Agama: Buku II, Jakarta: MA-RI, Badilag

Manan, Abdul, 2005, Penerapan Hukum Acara Perdata Dilingkungan

Pengadilan Agama. Jakarta: Kencana

Mardani, 2009. Hukum acara perdata peradilan dan mahkamah syariah. Jakarta:

sinar grafika.

Page 114: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

101

Mertokusumo, Sudikno, 2002, Hukum Acara Perdata Indonesia. Yogyakarta:

Liberty

Muhamad, 2013. Manajemen keuangan syariah.yogyakarta.

Muhammad, Abdulkadir, 2000, Hukum Acara Perdata Indonesia, Bandung: Citra

Adtya Bakti.

Pasaribu,chairuman & suhrawati K Lubis. 1996. Hukum Perjanjian dalam Islam.

Jakarta: Sinar Grafika Offset

Pelangi, Tim Laskar. 2013. Metodologi Fiqih Muamalah Diskursus

Purbacaraka. Purnadi dan Soerjono Soekanto, 1979, Perundang- undangan dan

Yurisprudensi, Bandung: Alumni

Ramulyo. M Idris, , 1999 Beberapa Masalah tentang Hukum Acara Perdata

Peradilan Agama, Jakarta: Ind Hill Co,

Rasyid. Roihan A, 2000, Hukum Acara Peradilan Agama, Jakarta: PT Raja

Grafindo

Rumokoy. Donald Albert dan Frans Maramis, 2014, Pengantar Ilmu Hukum,

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soetantio. Retnowulan, 1997, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek,

Bandung: Mandar Maju

Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

http//dandyhernadipahusa.blogspot.com diakses pada tanggal 9 november 2016.

http//responsitori.unand.ac.id.diakses pada tanggal 9 november 2016.

http//responsitory.uin-suka.ac.id diakses pada tanggal 9 november 2016.

Page 115: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

1

SALINAN;--------------------------------------------------------------------------------------

PUTUSAN

Nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg

BISMILLAHIRRAMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Purbalingga yang memeriksa dan mengadili perkara

tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam

perkara gugatan pihak-pihak antara ;

PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ( BPRS ) Buana Mitra Perwira, yang

berkedudukan hukum di Jalan MT Haryono No. 267 Purbalingga,

dalam hal ini diwakili oleh H. Aman Walyudin, SE., MSI. Dalam

kedudukannya selaku direktur utama PT. Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) Buana Mitra Perwira, yang dalam hal ini

memberi kuasa kepada H. Sugeng SH., MSI., advokat yang

beralamat di Jl. DI. Panjaitan No.111, Purbalingga, yang

selanjutnya disebut sebagai Penggugat ;

melawan

Kusworo, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, bertempat kediaman di

Jalan Onje RT.001 RW. 006 No. 6 Kelurahan Purbalingga Lor,

Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, yang selanjutnya

disebut sebagai Tergugat ;

Pengadilan Agama tersebut ;

- Setelah membaca surat-surat perkara;

- Setelah mendengar keterangan Penggugat dan saksi-saksi ;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 18

Februari 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Purbalingga

pada tanggal 18 Februari 2014 Nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg, telah mengajukan

alasan-alasan sebagai berikut ;

1. Bahwa berdasarkan Akad Jual Beli Murabahah Nomor : 51/765-1/10/11,

Tergugat telah mendapat fasilitas piutang Murabahah sebesar Rp. 142.400.000,-

Page 116: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

2

(seratus empat puluh dua juta empat ratus ribu rupiah), dengan perhitungan

Harga Pokok/Perolehan sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah),

Margin/Keuntungan Bank Rp. 62.400.000,- (enam puluh dua juta empat ratus

ribu rupiah) sehingga Harga Jual sebesar Rp. 142.400.000,- (seratus empat

puluh dua juta empat ratus ribu rupiah) ;

2. Bahwa jangka waktu (masa) piutang tersebut oleh Tergugat berlangsung

selama 60 (enam puluh) bulan, terhitung sejak mulai tanggal penandatanganan

Akad yaitu tanggal 21 Oktober 2011 sampai dengan 21 Oktober 2016 ;

3. Bahwa pembiayaan (piutang) tersebut oleh Tergugat akan digunakan untuk

Pembelian tanah seluas 360 M2 yang terletak di Desa Patemon Kecamatan

Bojongsari Kabupaten Purbalingga ;

4. Bahwa ternyata dalam perjalanannya ternyata Tergugat melakukan cidera janji,

kemudian Penggugat melayangkan beberapa kali Surat Peringatan ;

5. Bahwa Penggugat sebenarnya telah memberikan kesempatan lagi kepada

Tergugat namun sampai gugatan ini diajukan Tergugat tidak dapat

menyelesaikan kewajibannya kepada Penggugat ;

6. Bahwa Tergugat lalai tidak mengembalikan piutang sesuai dengan jadwal yang

telah ditetapkan (Akad Pasal 2) ;

7. Bahwa atas kelalaian dan pelanggaran Tergugat tersebut pada posita 6, maka

Penggugat berhak untuk menuntut dan menagih pembayaran atas seluruh

jumlah piutang harga pokok dan margin/keuntungan Bank kepada Tergugat

secara seketika dan sekaligus ;

8. Bahwa berdasarkan apa yang termuat dalam posita 7, maka Tergugat telah

dianggap melakukan perbuatan cidera janji / ingkar janji / wanprestasi yang

sangat merugikan Penggugat ;

9. Bahwa akibat perbuatan cidera janji / ingkar janji / wanprestasi tersebut

Penggugat merasa dirugikan secara materiil yaitu sesuai dengan Akad

Murabahah Nomor : 51/765-1/10/11 yang perinciannya per 31 Januari 2014

sebagai berikut:

Sisa Kewajiban : Rp. 127.821.468.-

Biaya Denda Keterlambatan : Rp. 425.000.-

Biaya Kunjungan : Rp. 210.000.-

Biaya Kuasa Hukum (Akad Pasal 6) : Rp. 10.000.000.-

Page 117: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

3

Total Kewajiban Tergugat sebesar : Rp. 138.456.468.-

10. Bahwa karena Tergugat telah wanprestasi maka Penggugat melayangkan Surat

Peringatan III tertanggal 2 November 2012, dan atas Surat Peringatan tersebut

Tergugat tetap tidak mau melunasi kewajibannya ;

11. Bahwa untuk menjamin gugatannya, Penggugat mohon kepada Ketua

Pengadilan Agama Purbalingga berkenan kiranya meletakan Sita Jaminan

( conservatoir beslaag ) atas barang-barang milik Tergugat yang dalam hal ini

barang tetap milik Tergugat yang telah diikat Hak Tanggungan Nomor :

03593/2011, yaitu sebagai berikut :

• Tanah pekarangan Hak Milik Nomor: 00496, Luas 360 M2, terletak di Desa

Patemon Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa

Tengah, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 0003/2009,

tertanggal 14 Oktober 2009, Sertifikat tertanggal 21 Oktober 2009, tertulis

atas nama KUSWORO, dengan batas-batas :

- Sebelah Utara : Tanah Milik SUJADI

- Sebelah Timur : Jalan Desa

- Sebelah Selatan : Jalan Desa

- Sebelah Barat : Tanah Milik Retno N

12. Bahwa Penggugat telah melakukan berbagai upaya penagihan, Peringatan

maupun pendekatan secara kekeluargaan kepada Tergugat akan tetapi Tergugat

tetap tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan kewajiban-kewajibannya, oleh

karenanya sangatlah beralasan Penggugat mengajukan Gugatan Sengketa

Ekonomi Syariah kepada Ketua Pengadilan Agama Purbalingga hal ini sesuai

dengan ketentuan Pasal 49 huruf (i) UU No.3 Tahun 2006 Tentang Amandemen

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. Pasal 55

ayat (1) UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Ketua

Pengadilan Agama Purbalingga berkenan kiranya memanggil para pihak, memeriksa

dan mengadili perkara ini selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut :

PRIMAIR :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

Page 118: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

4

2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan ( conservatoir beslaag ) atas barang

tetap milik Tergugat yang diletakan oleh Pengadilan Agama Purbalingga yaitu

berupa:

• Tanah pekarangan Hak Milik Nomor: 00496, Luas 360 M2, terletak di Desa

Patemon Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa

Tengah, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 0003/2009,

tertanggal 14 Oktober 2009, Sertifikat tertanggal 21 Oktober 2009, tertulis

atas nama KUSWORO, dengan batas-batas :

- Sebelah Utara : TANAH MILIK SUJADI

- Sebelah Timur : JALAN DESA

- Sebelah Selatan : JALAN DESA

- Sebelah Barat : TANAH MILIK RETNO N

3. Menyatakan sah menurut hukum Akad Murabahah Nomor : 51/765-1/10/11

tertanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat dan ditandatangani oleh Penggugat

dengan Tergugat yang di waarmerking oleh SRI WACHYONO, SH, MH, MKn

Notaris PPAT di Purbalingga Nomor : 688/w/2011 tertanggal 27 Oktober 2011;

4. Menyatakan hukumnya Tergugat telah melakukan perbuatan cidera janji/ingkar

janji/wanprestasi terhadap Akad Murabahah Nomor : 51/765-1/10/11

tertanggal 21 Oktober 2011, yang sangat merugikan Penggugat, yaitu berupa

kerugian materiil sebesar Rp. 138.456.468,- (seratus tiga puluh delapan juta

empat ratus lima puluh enam ribu empat ratus enam puluh delapan rupiah) ;

5. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materiil sebesar Rp.

138.456.468,-(seratus tiga puluh delapan juta empat ratus lima puluh enam ribu

empat ratus enam puluh delapan rupiah) kepada Penggugat langsung seketika

setelah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap ;

6. Menghukum Tergugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara

ini.

Atau apabila Pengadilan Agama Purbalingga berpendapat lain, maka:

SUBSIDAIR :

Dalam peradilan yang baik, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat

telah datang menghadap dalam persidangan, sedangkan Tergugat tidak datang

menghadap dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai kuasanya,

Page 119: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

5

meskipun berdasarkan relaas panggilan telah dipanggil secara patut, sedang tidak

ternyata bahwa ketidakhadirannya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah;

Menimbang bahwa oleh karena Tergugat tidak datang menghadap di

persidangan, maka tidak dapat dilaksanakan perdamaian, kemudian Majelis Hakim

membacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh

Penggugat;

Menimbang, bahwa Penggugat di persidangan untuk menguatkan dalil-dalil

gugatannya dengan mengajukan bukti surat-surat berupa:

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk No. 3303010602650001 tanggal 26 Agustus

2012 atas nama H. Aman Waliyudin,SE,MSI, yang aslinya dikeluarkan oleh

Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Purbalingga, yang setelah

dicocokkan dengan aslinya diberi tanda P.1;

2. Fotokopi Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor C-02375 HT.01.01.TH.2004 tentang Pengesahan Akta

Pendirian Perseroan Terbatas, yang setelah dicocokkan dengan aslinya diberi

tanda P.2;

3. Fotokopi Akta Pernyataan Keputusan rapat Umum Pemegang Saham No 2

tanggal 7 Juni 2009, yang aslinya dibuat dihadapan Agung Diharto SH, notaris

Kabupaten Purbalingga, yang setelah dicocokkan dengan aslinya diberi tanda

P.3;

4. Fotokopi Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa

Perseroan terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Buana Mitra Perwira No

05 tanggal 14 Juli 2011, yang dibuat dihadapan Dyah Saraswati SH, notaris

Kabupaten Purbalingga, yang setelah dicocokkan dengan aslinya diberi tanda

P.4;

5. Fotokopi Akad Pembiayaan Murabahah No. 51/765-1/10/11 antara BPRS

Buana Mitra Perwira dengan Kusworo, yang diwaarmerking oleh Sri Wahyono

SH., MH., M.Kn. Notaris di Purbalingga, yang setelah dicocokkan dengan aslinya

diberi tanda P.5;

6. Fotokopi Sertifikat Tanah Pekarangan Hak Milik Nomor: 00496 luas 360 M2

sesuai surat ukur nomor 0003/2009 tanggal 14 Oktober 2009, sertifikat

tertanggal 21 Oktober 2009 atas nama Kusworo, yang aslinya dikeluarkan oleh

Page 120: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

6

Kantor Pertanahan Kabupaten Purbalingga, yang setelah dicocokkan dengan

aslinya diberi tanda P.6;

7. Fotokopi Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 03593/2011 yang aslinya

dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Purbalingga, yang setelah

dicocokkan dengan aslinya diberi tanda P.7;

8. Fotokopi tembusan Surat Peringatan ( SP I ) yang dilayangkan oleh PT BPRS

Buana Mitra Perwira kepada Kusworo tanggal 03 Agustus 2012, yang setelah

dicocokkan dengan aslinya diberi tanda P.8;

9. Fotokopi tembusan Surat Peringatan (SP II) yang dilayangkan oleh PT BPRS

Buana Mitra Perwira kepada Kusworo tanggal 06 September 2012, yang setelah

dicocokkan dengan aslinya diberi tanda P.9;

10. Fotokopi tembusan Surat Peringatan (SP III) yang dilayangkan oleh PT BPRS

Buana Mitra Perwira kepada Kusworo tanggal 02 November 2012, yang setelah

dicocokkan dengan aslinya diberi tanda P.10;

11. Fotokopi Kuitansi biaya kuasa hukum yang dikeluarkan oleh Kantor Advokat H.

Sugeng,SH,MSI & Rekan tanggal 31 Januari 2014, yang setelah dicocokkan

dengan aslinya diberi tanda P.11;

12. Fotokopi Perincian Kewajiban Pembiayaan atas nama Kusworo tanggal 31

Januari 2014, yang setelah dicocokkan dengan aslinya diberi tanda P.12;

Menimbang bahwa selanjutnya Penggugat telah memberikan kesimpulan

yang pada pokok tetap pada gugatannya mohon putusan;

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang menyangkut pemeriksaan dalam

persidangan telah dicatat dalam Berita Acara Sidang, maka untuk menyingkat uraian

putusan ini cukup kiranya Majelis Hakim menunjuk Berita Acara Sidang tersebut

sebagai bagian dari putusan ini;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

sebagaimana diuraikan dalam duduk perkaranya;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.5 Akad Pembiayaan Murabahah

yang ditandatangani Penggugat dan Tergugat bahwa alamat Tergugat merupakan

alamat tetap, yakni di wilayah hukum Penggadilan Agama Purbalingga dan juga

sesuai bukti P.1 H. Aman Waliyudin, SE., MSI., dalam kedudukannya selaku Direktur

Page 121: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

7

Utama Perseroan berdomisili di wilayah hukum Pengadilan Agama Purbalingga,

oleh karena itu perkara ini menjadi wewenang relatif Pengadilan Agama

Purbalingga;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.5 pasal 12 tentang Penyelesaian

Perselisihan, para pihak sepakat bahwa penyelesaian perselisihan para pihak

melalui Pengadilan Agama Purbalingga, sehingga oleh karenanya sesuai dengan

pasal 49 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-

undang Nomor 50 Tahun 2009, perkara ini menjadi wewenang absolut Pengadilan

Agama Purbalingga;

Menimbang, bahwa oleh karena ternyata Tergugat meskipun telah

dipanggil dengan patut tidak datang menghadap, dan tidak ternyata, bahwa tidak

datangnya itu disebabkan oleh sesuatu halangan yang sah, Tergugat harus

dinyatakan tidak hadir, maka perkara ini diperiksa dan diadili tanpa hadirnya

Tergugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.4, yang berupa Akta Pernyataan

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas Bank

Pembiayaan Rakyat Syari’ah Buana Mitra Perwira Nomor 05 tanggal 14 Juli 2011,

telah menetapkan dan mengangkat H. Aman Waliyudin, SE., MSI., sebagai Direktur

Utama Perseroan;

Menimbang, bahwa Pasal 1 huruf 4 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1995

tentang Perseroan Terbatas menyebutkan bahwa Direksi adalah organ perseroan

yang bertanggungjawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan

tujuan perseroan serta mewakili perseroaan baik di dalam maupun di luar

Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas H. Aman

Waliyudin, SE., MSI., Selaku Direktur Utama Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah

Buana Mitra Perwira mempunyai kedudukan hukum (legal standing) untuk

mengajukan gugatan dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.5 Pasal 3 diperjanjikan adanya

jaminan yang berupa sebidang tanah dengan sertifikat Hak Milik Nomor

00496/Purbalingga, bukti mana diperkuat oleh bukti P.6 yang berupa Sertifikat Hak

Milik dan P.7 yang berupa Sertifikat Hak Tanggungan;

Page 122: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

8

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut serta keterangan

Penggugat di persidangan, ternyata barang yang dimohonkan untuk dilaksanakan

sita jaminan (Conservatoir Beslaag ), telah dijadikan sebagai hak tanggungan yang

pemegangnya adalah PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Buana Mitra

Perwira dan untuk permohonan sita jaminan tersebut Penggugat tidak

menyertainya dengan bukti permulaan sehingga tidak ada alasan dan tanda-tanda

atau kekawatiran barang tersebut akan dialihkan oleh Tergugat ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis

Hakim telah memberikan Penetapan Nomor 311/Pdt.G/2014/PA. Pbg tanggal 8 Mei

2014, bahwa permohonan Penggugat dalam hal sita jaminan ditolak ;

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok gugatan Penggugat adalah bahwa

Tergugat telah cidera janji/ingkar janji/wanprestasi yang akibatnya Penggugat

merasa dirugikan secara materiil yaitu sesuai dengan Akad Pembiayaan Murabahah

Nomor 51/765-1/10/11 yang perinciannya pertanggal 31 Januari 2014 sebagai

berikut:

Sisa Kewajiban : Rp. 127.821.468.-

Biaya Denda Keterlambatan : Rp. 425.000.-

Biaya Kunjungan : Rp. 210.000.-

Biaya Kuasa Hukum (Akad Pasal 6) : Rp. 10.000.000.-

Total Kewajiban Tergugat sebesar :Rp. 138.456.468.-

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan terlebih

dahulu hal-hal yang berkaitan dengan akad, sesuai pasal 20 angka 1 Kompilasi

Hukum Ekonomi Syari’ah bahwa akad adalah kesepakatan dalam suatu perjanjian

antara dua pihak atau lebih untuk melakukan atau tidak melakukan perbuatan

hukum tertentu;

Menimbang, bahwa pasal 20 angka 6 Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah

menyebutkan bahwa Murabahah adalah pembiayaan saling menguntungkan yang

dilakukan oleh shahib al-mal dengan pihak yang membutuhkan melalui transaksi

jual beli dengan penjelasan bahwa harga pengadaan barang dan harga jual terdapat

nilai lebih yang merupakan keuntungan atau laba bagi shahib almal dan

pengembaliannya dilakukan secara tunai atau angsuran;

Page 123: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

9

Menimbang, bahwa sesuai pasal 22 Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah

bahwa rukun akad terdiri dari Pihak-pihak yang berakad, Obyek akad, Tujuan pokok

akad, dan Kesepakatan;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.5 yang berupa Akad Jual Beli

Murabahah No. 51/765-1/10/11, ternyatalah bahwa akad tersebut telah dibuat dan

diwaarmerking oleh Sri Wahyono SH., MH., M.Kn. Notaris di Purbalingga serta

ditandatangani oleh para pihak antara PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Buana

Mitra Perwira yang diwakili oleh Aman Waliyudin, SE., MSI. selaku direktur utama

dengan Kusworo dengan obyek, tujuan dan isi kesepakatan sebagaimana tertuang

dalam akad tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut telah terbukti

bahwa PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah (BPRS) Buana Mitra Perwira telah

mengadakan akad Murabahah untuk keperluan pembelian tanah seluas 360 M2

yang terletak di Desa Patemon Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga

dengan kesepakatan-kesepakatan dalam akadnya, oleh karena itu akad dimaksud

telah memenuhi syarat dan rukun akad, sehingga akad Murabahah Nomor 51/765-

1/10/11 yang dibuat Penggugat dengan Tergugat harus tersebut dinyatakan sah;

Menimbang, bahwa sesuai dengan akad yang dibuat oleh Penggugat dan

Tergugat bahwa jangka waktu pembiyaan yang diberikan Penggugat kepada

Tergugat selama 60 (enam puluh) bulan yaitu sejak ditandatanganinya akad

tersebut, yakni tanggal 21 Oktober 2011 sampai dengan 21 Oktober 2016, dengan

cara mengangsur setiap bulan sesuai dengan jadwal angsuran yang telah ditetapkan,

namun ternyata Tergugat telah tidak menjalankan kewajibannya sesuai dengan isi

akad dan untuk hal tersebut Penggugat telah menyampaikan beberapa kali somasi

(bukti P.8, P.9 dan P.10), namun sampai gugatan ini didaftarkan ke Pengadilan

Tergugat belum memenuhi kewajibannya tersebut;

Menimbang, bahwa sesuai pasal pasal 44 Kompilasi Hukum Ekonomi

Syari’ah bahwa semua akad yang dibentuk secara sah berlaku nash syari’ah bagi

mereka yang mengadakan akad, demikian juga pasal 46 Kompilasi Hukum Ekonomi

Syari’ah menyebutkan bahwa suatu akad hanya berlaku antara pihak-pihak yang

mengadakan akad;

Menimbang, bahwa sesuai pasal 21 huruf (b) Kompilasi Hukum Ekonomi

Syari’ah bahwa akad dilakukan berdasarkan asas amanah/menepati janji, setiap

Page 124: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

10

akad wajib dilaksanakan oleh para pihak sesuai dengan kesepakatan yang

ditetapkan oleh yang bersangkutan dan pada saat yang sama terhindar dari cidera-

janji;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga mendasarkan kepada firman Allah

dalam surat Al Maidah ayat 1 yang berbunyi :

Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad itu”;

Dan hadits riwayat Abu Daud, Ahmad, Tirmidzi dan Daruqutni yang berbunyi :

شروطهم على المسلمون

Artinya; “ orang-orang Islam terikat pada akad perjanjian yang mereka

buat”;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka harus

dinyatakan terbukti Tergugat telah tidak melaksanakan isi perjanjian untuk

mengembalikan piutang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan (Akad Pasal 2),

sehingga harus dinyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan cidera janji/ingkar

janji/wanprestasi terhadap akad Murabahah Nomor 51/765-1/10/11 tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat dinyatakan telah melakukan

perbuatan cidera janji/ingkar janji/wanprestasi terhadap akad Murabahah Nomor

51/765-1/10/11 tersebut, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 7 akad tersebut

Penggugat berhak untuk menuntut dan menagih pembayaran atas seluruh jumlah

piutang harga pokok dan margin/keuntungan Bank kepada Tergugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan rincian yang dikemukakan Penggugat

ternyata bahwa kerugian yang dialami pihak Penggugat per 31 Januari 2014 akibat

wanprestasi Tergugat tersebut adalah berupa sisa kewajiban yakni sebesar Rp.

127.821.468.- (seratus dua puluh tujuh juta delapan ratus dua puluh satu ribu

empat ratus enam puluh delapan rupiah), maka berdasarkan pasal 6 Akad

Murabahah Nomor 51/765-1/10/11 Tergugat patut dihukum untuk membayar sisa

kewajiban yakni sebesar Rp. 127.821.468.- (seratus dua puluh tujuh juta delapan

ratus dua puluh satu ribu empat ratus enam puluh delapan rupiah);

Menimbang, bahwa oleh karena Para Tergugat telah tidak melaksanakan

sisa kewajiban yakni sebesar Rp. 127.821.468.- (seratus dua puluh tujuh juta

Page 125: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

11

delapan ratus dua puluh satu ribu empat ratus enam puluh delapan rupiah), maka

Tergugat patut dihukum untuk membayar denda keterlambatan sesuai dengan

peraturan perusahaan (bank) yang ditetapkan sebesar Rp. 425.000.- (empat ratus

dua puluh lima ribu rupiah;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 5 Akad Murabahah Nomor 51/765-

1/10/11 yang dibuat antara Penggugat dengan Tergugat telah disepakati bahwa

dalam hal nasabah ingkar janji sehingga bank memerlukan jasa penasehat hukum

dan kunjungan petugas, maka biaya jasa penasehat hukum tersebut ditanggung oleh

nasabah ;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam perkara ini telah menggunakan jasa

kuasa hukum, sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah), (bukti P.11) dan

biaya kunjungan sebesar Rp. 210.000.- (dua ratus sepuluh ribu rupiah);

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut di

atas, maka harus dinyatakan terbukti Penggugat telah mengalami kerugian Material

berupa :

Sisa Kewajiban : Rp. 127.821.468.-

Biaya Denda Keterlambatan : Rp. 425.000.-

Biaya Kunjungan : Rp. 210.000.-

Biaya Kuasa Hukum (Akad Pasal 6) : Rp. 10.000.000.-

Total Kewajiban Tergugat sebesar :Rp. 138.456.468.-

Menimbang, bahwa dengan telah terbuktinya Tergugat ingkar janji/cidera

tidak melaksanakan akad Akad Murabahah tersebut, maka Tergugat dihukum untuk

membayar kerugian materiil sebesar Rp. 138.456.468.- (seratus tiga puluh delapan

juta empat ratus lima puluh enam ribu empat ratus enam puluh delapan rupiah);

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut di

atas, maka berdasarkan pasal 125 HIR gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan

verstek sebagian dan ditolak selebihnya ;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat adalah pihak yang kalah, maka

berdasarkan pasal 181 HIR biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada

Tergugat;

Memperhatikan segala ketentuan Perundang- undangan dan dalil syar'i

yang berkaitan dengan perkara ini;

Page 126: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

12

MENGADILI

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk datang

menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek untuk sebagian dan menolak

selebihnya;

3. Menyatakan sah secara hukum Akad Murabahah Nomor : 51/765-1/10/11

tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat dan ditandatangani oleh Penggugat

dengan Tergugat yang di waarmerking oleh Sri Wachyono, SH, MH, MKn Notaris

PPAT di Purbalingga Nomor : 688/w/2011 tertanggal 27 Oktober 2011;

4. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan cidera janji/ingkar

janji/wanprestasi terhadap Akad Murabahah Nomor : 51/765-1/10/11 tanggal

21 Oktober 2011, yang merugikan Penggugat yaitu berupa kerugian materiil

sebesar Rp. 138.456.468,- (seratus tiga puluh delapan juta empat ratus lima

puluh enam ribu empat ratus enam puluh delapan rupiah);

5. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materiil sebesar Rp.

138.456.468,- (seratus tiga puluh delapan juta empat ratus lima puluh enam

ribu empat ratus enam puluh delapan rupiah)kepada Penggugat;

6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini yang hingga kini

dihitung sebesar Rp.491.000,- (Empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

Demikian putusan ini dijatuhkan di Purbalingga pada hari Kamis, tanggal 5

Juni 2014 M, bertepatan dengan tanggal 7 Sya’ban 1435 H., oleh Kami Drs. H.

Mahmud HD., MH. sebagai Hakim Ketua Majelis, Dra. Hj. Muli’ah Sirry dan

Drs.Syamsul Falah, MH. sebagai Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan oleh

Hakim Ketua Majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga,

dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan Rosiful, S. Ag sebagai

panitera Pengganti serta dihadiri pula oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat ;

Page 127: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

13

Hakim Ketua

ttd

Drs. H. Mahmud HD., MH.

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

ttd

ttd

Dra. Hj. Muli’ah Sirry Drs. Syamsul Falah, MH

Panitera Pengganti

ttd

Rosiful, S. Ag

Perincian Biaya :

1. Pendaftaran Rp 30.000,-

2. Biaya Proses Rp 50.000,-

3. Panggilan sidang Rp 550.000,-

4. Redaksi Rp 5.000,-

5. Materai Rp. 6.000,-

J u m l a h Rp.641.000,- (enam ratus empat puluh

satu ribu rupiah);

Untuk salinan yang sama bunyinya oleh :

PANITERA PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA

Drs. H. AKHSIN MUNTHOHAR

Putusan ini berkekuatan hukum tetap tanggal 02 Juli 2014

Page 128: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

1

Page 129: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

1

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS SYARIAH

Jl. Nakula Sadewa VA No 9 Telp. (0298) 3419400 Fak 323433 Salatiga 50722

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

Nomor : B-773/In.21/D1.2/PP.05.02/08/2016 04 Agustus 2016

Lamp : -

Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada

Yth. Ketua Pengadilan Agama Purbalingga

Di – Tempat

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Dengan ini kami menerangkan bahwa mahasiswa Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga berikut:

Nama : Ilyas Hanafi

NIM : 214-12-029

Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah

Dalam rangka penyelesaian studi Program S.1 di IAIN Salatiga, diwajibkan

memenuhi salah satu persyaratan yang berupa pembuatan Skripsi.

Adapun judul yang diambil adalah:

“Analisis Putusan Perkara Nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg. Tentang

Akad Murabahah di Pengadilan Agama Purbalingga”

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA.

untuk menyelesaikan Skripsi tersebut, kami mohon Bapak memberi izin

kepada mahasiswa tersebut untuk mengadakan penelitian di Pengadilan

Agama Purbalingga, guna memperoleh data atau keterangan dan bahan yang

diperlukan.

Kemudian atas pemberian izin Bapak, kami sampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Page 130: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

1

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS SYARIAH

Jl. Nakula Sadewa VA No 9 Telp. (0298) 3419400 Fak 323433 Salatiga 50722

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI*

Nama : ILYAS HANAFI

Jurusan : HUKUM EKONOMI SYARIAH

Judul : Analisis Putusan Pengadilan Agama Purbalingga Tentang

Wanprestasi Akad Murabahah Studi Kasus Putusan Perkara

Nomor 0311/Pdt.G/2014/Pa.Pbg

Pembimbing : Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA.

No Hari/Tanggal Isi Konsultasi Catatan Pembimbing Paraf

*) Lembar konsultasi ini harus dibawa setiap berkonsultasi dengan pembimbing

Salatiga,

Pembimbing

Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA.

NIP. NIP.19530326 197803 1 001

Page 131: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

1

DAFTAR SKK

Nama : ILYAS HANAFI Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah

Nim : 214-12-029 Fakultas : Syariah

No Nama Kegiatan Tanggal Status Nilai

1.

OPAK STAIN Salatiga 2012 dengan

tema “Progresifitas Kaum Muda

Kunci Perubahan Indonesia”

5-7

September

2012

Peserta 3

2.

Orientasi Mahasiswa Syariah

(ORMAS) 2012 dengan tema

“Membangun Pribadi Mahasiswa

Melalui Analisa Sosial Ke-Syari‟ah-

an”

8-9

September

2012

Peserta 3

3.

Orientasi Dasar Keislaman (ODK)

dengan tema “Membangun Karakter

Keislaman Bertaraf Internasional di

Era Globalisasi Bahasa”

10

September

2012

Peserta 2

4.

Seminar Entrepreneurship dan

Perkoperasian 2012 dengan tema

“Ekplore Your Entrepreneurship

Talent”

11

September

2012

Peserta 2

5.

Achievment Motivation Training

“Dengan AMT, Bangun Karakter

Raih Prestasi”

12

September

2012

Peserta 2

6. Library User Education (Pendidikan

Pemakai Perpustakaan)

13

September

2012

Peserta 2

7

Seminar Nasional “Perjuangan

Kaum Perempuan dalam Kesetaraan

Hukum Islam di Indonesia”

30

April 2013 Peserta 6

8

Tafsir Tematik dengan tema “Sihir

dalam perspektif Al-Qur‟an dan

Hukum Negara”

4 Mei 2013 Peserta 2

9

Pelatihan Advokasi Dengan Tema

“Membangun, Peduli Dan Sadar

Sebgai Agen Of Change

23-24

Mei 2014 Peserta 3

10 Sharia Economic Intelectual Moslem Panitia 8

Page 132: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

2

Of Stain (Seiman) “Analisa Sosial

Dengan Memaksimalkan Potensi

Nasional Untuk Kesejahteraan

Indonesia

Januari

2017

11 Seminar Nasional “Berkontribusi

Untuk Negeri Melalui Televisi/Tv

5

November

2014

Peserta 6

12 Pendidikan Anggota Dasar “ Pad Al

Hikmah Kampus Kota Salatiga

6-7

Desember

2014

Panitia 3

13 Ngabuburit Dan Dialog Lintas

Agama

28 Juni

2015 Panitia 2

14

Internacional seminar “ ASEAN

economic community 2015 :

prospects and challange for islamic

higher education

28 Februari

2015 Peserta 10

15 Pelatihan yanbu‟a “ bimbingan

muqri‟ pengajar yanbu‟a

15 Oktober

206 Peserta 3

16

Makesta Masa Kesetiaan Anggota

IPNU-IPPNU Kec. Pabelan

Revitailasi Khittah Pelajar NU ,

Ikhtiar Membangun Integritas Dan

Loyalitas Arah Gerak Kader

30 Mei

2010 Peserta 3

17

Seminar Nasional Dengan Tema

“Peran Lembaga Pebankan Syariah

Dengan Adanya Otoritas Jasa

Keuangan (Uu No 21 Tahun 2011

Tentang OJK)”

29

November

2012

Peserta 8

18

Seminar Nasional Sharial Economic

Festival “Indonesia Will Grow And

Shine With Sharia Economic”

4 Juni 2013 Peserta 8

19

Seminar Nasional Politik “Peran

Nyata Mahasiswa Dalam Menyikapi

Perpolitikan Indonesia

1 Juni 2013 Peserta 6

20

Seminar Nasional “Mengawal

Pengendalian BBM Bersubsidi ,

Kebijakan BLSM Yang Tepat

Sasaran Seta Pengendalian Inflasi

Dalam Negeri Sebagai Dampak

Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

8 Juli 2013 Peserta 8

Page 133: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

3

21

Peserta Kuliah Kuliah Umum

“Peran Partai Politik Islam Dalam

Pentas Politik Nasional Untuk

Mewujudkan Indonesia Emas

19

September Peserta 2

22

Surat Keterangan “Pelatihan

Pemuda Kamtibmas

„Polres Semarang

26 Februari

2013 Peserta 3

23

Seminar Nasional “ Mencapai

Kesejahteraan Masa Depan Bersama

Asuransi Syariah

16

November Peserta 8

Jumlah Nilai 103

Salatiga, April 2017

Mengetahui,

Dr. Ilyya Muhsin, S.H.I.,M.S.i

NIP. 19790930 200312 1 001

Page 134: ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA PURBALINGGA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2605/1/skripsi... · 2018-03-09 · dan apa keputusan Hakim nomor 0311/Pdt.G/2014/PA.Pbg tentang

1

CURRICULUM VITAE

NAMA : ILYAS HANAFI

TEMPAT, TGL

LAHIR

:

Banjarnegara, 29 November 1992

ALAMAT : Karangrejo 4/2 Desa Pabelan,

Kecamatan Pabelan, Kabupaten

Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

NAMA AYAH : ANAS CHARIS

NAMA IBU : ZUBAEDAH

PENDIDIKAN

1. SDN 1 Pabelan (2006)

2. SMPN 1 Pabelan (2009)

3. SMK Muhammadiyah Salatiga (2012)

4. IAIN Fakultas Syariah (2017)

ORGANISASI

1. Ketua REMAS Baitussalam Karangrejo Pabelan (2015-

2017)

2. Humas PAC IPNU/IPPNU Kecamatan Pabelan (2008 s/d

2011)

3. Anggota SLANKERS STONE COMPLEX (2007-2009)

4. Humas SMC (Seni Music Club) IAIN Salatiga (2014-2015)

5. Humas Karang Taruna Desa Pabelan (2014-…….)

MOTTO : Kerjakanlan, Wujudkanlah, Railah Cita-Citamu Dengan Memulainya Bukan Hanya Menjadi Beban Di Dalam Impianmu

Salatiga, Juni 2017 M

Syawal 1438 H

Hormat Saya,

ILYAS HANAFI